Page 1
PROPOSAL TUGAS AKHIR
TATA CARA PEMBAYARAN PAJAK RESTORAN PADA
BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
KOTA MEDAN
O
L
E
H
TENGKU MALINDA IFKAR
142600121
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Menyelesaikan Studi Pada Program Studi Diploma III
Administrasi Perpajakan
2018
Universitas Sumatera Utara
Page 2
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir yang berjudul “ Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran Pada
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan “. Tak lupa pula
shalawat beriring salam penulis kepada jujungan besar Nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan syafaatnya sehingga membawa kita semua ke dunia yang
kaya akan pengetahuan.
Tujuan dari Penulisan Tugas Akhir ini tidak lain adalah untuk memenuhi
salah satu syarat menyelesaikan studi pada program studi Diploma III
Administrasi Perpajakan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan selama penulis
mengerjakan Tugas Akhir. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada
orangtua tercinta, Alm. Bapak Ir. Tengku Zainul Ifkar dan Ibu Bastireni, yang
telah memberikan dukungan baik berupa kasih sayang,doa, maupun materi.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya untuk berbagai pihak yang telah memberikan dorongan , semangat ,
bimbingan serta petunjuk selama mengerjakan Tugas Akhir ini.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini , penulis menyadari adanya
kekurangan dan kelemahan , baik dari segi isi maupun penyajiannya. Namun
demikian, saya sebagai penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
Universitas Sumatera Utara
Page 3
ii
mengerjakan Tugas Akhir ini dengan baik dan benar. Penulis juga mohon maaf
bila ada kata-kata atau penulisan yang kurang tepat pada Tugas Akhir ini.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap agar Tugas
Akhir ini bermanfaat untuk kita semua.
Medan, 20 November 2017
Tengku Malinda Ifkar
Universitas Sumatera Utara
Page 4
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ....................... 1
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri ............... 2
C. Uraian Teoritis ............................................................................ 4
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri ...................... 13
E. Metode Penelitian ....................................................................... 13
F. Sistematika Penulisan Proposal Tugas Akhir ............................. 15
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR BADAN PENGELOLA
PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN ............ 17
A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Kota Medan ................................................................................. 17
B. Struktur Organisasi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi
Daerah ......................................................................................... 19
C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Kota Medan .............................................. 22
1. Badan...................................................................................... 22
2. Sekretariat .............................................................................. 22
3. Bidang Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Hiburan ....... 26
4. Bidang Parkir, Reklame, Penerangan jalan, Air Tanah,
Sarang Burung Walet, dan Retribusi ...................................... 30
Universitas Sumatera Utara
Page 5
iv
5. Bidang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan,
Pajak Bumi dan Bangunan ..................................................... 36
6. Bidang Pengembangan dan Pengendalian Pajak dan
Retribusi Daearah ................................................................... 40
D. Visi dan Misi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Kota
Medan ......................................................................................... 44
E. Gambaran Umum Pegawai BPPRD ........................................... 44
BAB III GAMBARAN DATA WAJIB PAJAK RESTORAN ................. 46
A. Gambaran Data .......................................................................... 46
B. Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran pada Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan ................................... 57
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI ....................................................... 63
A. Pelaksanaan Pembayaran Pajak Restoran Pada Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan ................... 63
B. Mekanisme dan Perhitungan Pajak Restoran .............................. 64
C. Mekanisme Pembayaran Pajak Restoran .................................... 65
D. Masalah-masalah dan Kendala-kendala Yang Berkaitan
Dengan Pembayaran Pajak Restoran di Kota Medan ................. 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 67
A. Mekanisme pembayaran pajak restoran yaitu ............................. 67
B. Hambatan dalam pemungutan pajak restoran ............................. 68
C. Saran ........................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70
Universitas Sumatera Utara
Page 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan dan kinerja suatu Negara dapat dilihat dari bagaimana Negara
tersebut mampu untuk mengelola penerimaan anggaran dalam pembangunan
Nasional dan mampu untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Sistem Pemerintahan NKRI menurut Undang-Undang Dasar 1945
memberikan keleluasan kepada Daerah untuk melaksanakan desentralisasi dengan
cara menyelenggarakan otonomi daerah untuk menghadapi perkembangan baik di
dalam maupun luar negeri, serta tantangan persaingan global.
Pada masa sekarang ini, pajak berperan penting dalam kelangsungan hidup
bangsa Indonesia, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang
sangat padat, dimana setiap penduduk yang telah memenuhi syarat secara huku
wajib untuk membayar pajak. Apabila semua wajib pajak bersedia memenuhi
kewajibannya tentu akan semakin besar pula pendapatan yang masuk dari sektor
pajak.
Hal ini berhubungan dengan ketentuan kewajiban perpajakan dimana wajib
pajak harus melakukan kewajiban perpajakannya, baik atas penghasilannya
sendiri, usaha ataupun hal hal lainnya yang tertera dalam hokum pajak. Pajak juga
dikelompokkan menjadi dua yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Adapun yang
dipungut oleh pemerintah daerah salah satunya ialah pajak restoran dalam
peraturan Undang-undang Nomor. 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan
restribusi daerah menurut PERDA ( Peraturan Daerah ) khususnya di kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Page 7
2
Dan disini penulis ingin mengetahui bagaimana tata cara pembayaran
pajak restoran di kota Medan. Maka dari itu penulis tertarik itu membahas lebih
dalam lagi tentang pajak restoran dan ingin mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan dipersulit/dipermudahkannya pembayaran pajak restoran dan apa
apa saja yang harus dipenuhi ketika ebayar pajak restoran dala laporan praktik
kerja lapangan andiri yang berjudul TATA CARA PEMBAYARAN PAJAK
RESTORAN PADA BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI
DAERAH KOTA MEDAN.
B. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dibuatnya Proposal Tugas Akhir adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penilitian Tugas Akhir ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran Pada
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.
b. Untuk mengetahui kendala-kendala saat membayar Pajak Restoran.
c. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Pajak Restoran dalam
meningkatkan penerimaan pendapatan daerah.
2. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian Tugas Akhir ini adalah:
a. Bagi Program Studi Administrasi Perpajakan
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan bagi
pelengkap referensi maupun bahan pengembangan bagi mahasiswa yang
Universitas Sumatera Utara
Page 8
3
ingin mengadakan penelitian di bidang yang sama khususnya bagi
mahasiswa Departemen Diploma III Adinistrasi Perpajakan
b. Bagi mahasiswa :
1. Untuk mengetahui bagaimana tata cara pembayaran pajak restoran pada
kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan dan
masalah-masalah apa saja yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM).
2. Untuk menciptakan rasa tanggung jawab, profesionalitas serta
kedisiplinan yang nantinya sangat dibutuhkan ketika memasuki dunia
kerja yang sebenarnya.
3. Menambah motivasi untuk belajar mengetahui bagaimana situasi dunia
kerja yang sebenarnya dan menjadikan mahasiswa sebagai tenaga ahli
yang siap pakai.
4. Merangsang mahasiswa untuk beraktifitas dalam melakukan pekerjaan
secara efisien dan efektif melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri
(PKLM).
c. Bagi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.
1. Dapat menjadi sumber masukan untuk meningkatkan kinerja di
lingkungan instansi tersebut . Serta kerjasama dengan lembaga
pendidikan.
2. Membina hubungan kerja sama yang baik antara Universitas Sumatera
Utara khususnya Program Studi Diploa III Administrasi Perpajakan
dengan Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota
Medan.
Universitas Sumatera Utara
Page 9
4
3. Memberikan dan menambah pemunculan ide ide baru.
C. URAIAN TEORITIS
Definisi Pajak
Menurut Prof.Dr.P.J.A.Adriani (Zain,2004:10) Pajak ialah iuran
masyarakat Kepada Negara(yang dapat dipaksan) yang terutang oleh yang wajib
membayar-nya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang ) dengan
tidak mendapat jasa timbal (kontrasepsi ), yang langsung dapat ditunjukkan untuk
membayar pengeluaran umum.
Selanjutnya Dr. Soeparman soemahamidjaja (waluyo,2013) menyataan
bahwa pajak ialah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh
penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi
barang-barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pajak dipungut
berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaan-nya,
setiap undang undang harus selalu dapat dipaksakan berlakunya , siapa yang
diwajibkan undang-undang untuk mematuhi , namun tidak dilaksanakan maka
akan dikenakan sanksi atau hukuman. Ada yang berpendapat bahwa pajak yang
tidak berdasarkan undang-undang maka sama hal-nya dengan perampokan,
karema undang-undang dibuat atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontroversi
individual oleh pemerintah. Dengan kata lain tidak ada balas jasa langsung kepada
pembayar pajak karena kalau ada balas jasa(pembayaran) langsung namanya
bukan pajak tetapi pembelian ataupun retribusi.
Universitas Sumatera Utara
Page 10
5
a. Fungsi Pajak
Dalam kedudukannya, pajak mempunyai fungsi antara lain :
a) Fungsi budgeter(sunber keuangan Negara/penerimaan)
Yaitu paja merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk
membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.
b) Fungsi Reguler(pengatur)
Yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang social dan ekonomi, serta mencapai tujuan-
tujuan tertentu diluar bidang keuangan.
b. Jenis-jenis Pajak
Pajak yang dipungut oleh pemerintah dari rakyat memiliki jenis-jenis yang
pembagiannya dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain:
a) Menurut golongan
Pajak dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Pajak langsung, adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung
sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan
kepada orang lain atau pihak lain. Contoh: pajak penghasilan.
2. Pajak tidak langsung, adalah pajak yang dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Contoh: pajak
pertambahan nilai.
b) Menurut sifat
Pajak menurut sifat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Pajak subjektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya. Dalam arti
memperhatikan keadaan dari wajib pajak. Contoh: pajak penghasilan.
Universitas Sumatera Utara
Page 11
6
2. Pajak objektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
objeknya, tanpa memperhatikan keadaan dari wajib pajak, contoh:
pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah.
c) Menurut pemungut dan pengelolanya.
1. Pajak pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara pada umumnya.
Contoh: PPh,PPN,PPnBM,Bea Materai.
2. Pajak daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh: pajak
restoran, pajak reklame, pajak hotel dan sebagainya (Darwin:2010)
Dalam UU No.28 Tahun 2009 , Pemerintah Daerah adalah penyelenggara
urusan pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Replubik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Replubik Indonesia
Tahun 1945.
Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada
pemerintah daerah yang pelaksanannya ada pada pemerintah daerah yang
pelaksanannya dilakukan oleh Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota
Medan.
Jenis-jenis Pajak Daerah
Menurut Pasal 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, maka jenis pajak provinsi terdiri dari :
a. Pajak Kendaraan Bermotor
Universitas Sumatera Utara
Page 12
7
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d. Pajak Air Permukaan
e. Pajak Rokok
Jenis Pajak kabupaten/kota terdiri dari :
a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran
c. Pajak Hiburan
d. Pajak Reklame
e. Pajak Penerangan Jalan
f. Pajak Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan
g. Pajak Parkir
h. Pajak Air Tanah
i. Pajak Sarang Burung Walet
j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Maka dari sekian banyak jenis pajak daerah yang tertera di atas, penulis
tertarik untuk membahas pajak restoran lebih dalam lagi pada tugas akhir ini.
Definisi Pajak Restoran
Beberapa Pengertian Penting Dalam Peraturan Daerah :
1. Restoran adalah tempat menyantap makanan dan/atau minuman yang
disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga
dan catering.
Universitas Sumatera Utara
Page 13
8
2. Pajak Restoran yang selanjutnya disebut pajak adalah pungutan daerah
atas penjualan makanan di restoran.
3. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan daerah diwajibkan untuk
melakukan pembayaran pajak yang terutang , termasuk pemungut atau
pemotong pajak tertentu.
4. Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan takwim
atau jangka waktu lain yang ditetapkan walikota/bupati.
5. Tahun pajak adalah jangka waktu yang lamanya1 (satu) tahun takwim
kecuali bila wajib pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama
dengan tahun takwim.
6. Penyelenggara restoran adalah perorangan atau badan yang
menyelenggarakan usaha restoran untuk dan atas namanya sendiri atau
untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya.
Pajak restoran menurut UU No.28 Tahun 2009 pasal 37 ayat (1) adalah
pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan oleh restoran . Pelayanan
pajak restoran meliputi pelayanan penjualan makanan atau minuman yang
dikonsumsi oleh pembeli , baik dikonsumsi ditempat pelayanan maupun ditempat
lain.
Objek pajak adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran
di restoran, yang termasuk dalam objek pajak restoran adalah rumah makan, café,
bar , pedagang kaki lima, kolam pancing dan/atau usaha lain yang sejenis yang
disertai fasilitas dengan fasilitas penyantapannya atau disantap ditempat lain.
Universitas Sumatera Utara
Page 14
9
Subjek pajak Retoran menurut UU No. 28 Tahun 2009 pasal 38 ayat (1)
adalah orang pribadi atau badan yang membeli makanan atau minuman dari
restoran.
Wajib Pajak Restoran menurut UU No. 28 Tahun 2009 pasal 38 ayat (2)
adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan restoran. Pengusaha sebagai
penanggung pajak restoran bertanggung jawab sepenuhnya untuk menyetor pajak
yang seharusnya terutang.
Dasar Pengenaan Pajak Restoran menurut UU. No 28 Tahun 2009 pasal 39
adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnya diterima restoran.
Tarif pajak restoran menurut UU No. 28 Tahun 2009 npasal 40 ayat (1)
ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen).
SPTD dan Penetapan Pajak
SPTPD, SKPD, SSPD
a. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) adalah surat yang oleh wajib
pajak untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak objek
pajak dan/atau harta dan kewajiban menurut ketentuan peraturan
Perundang-Undangan Perpajakan Daerah.
b. Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) adalah surat yang oleh wajib pajak
digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang
terutang ke kas daerah atau ke tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh
walikota/bupati.
c. Surat Ketetapan Pajak Daerah ( SKPD ) adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan besarnya jumlah pokok pajak.
Universitas Sumatera Utara
Page 15
10
d. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar ( SKPDKB ) adalah surat
ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah
kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi
administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar.
e. Surat Ketatapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan ( SKPDKBT )
adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak
yang ditetapkan.
f. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar ( SKPDLB ) adalah surat
ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak
karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau
tidak seharusnya terutang.
g. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil ( SKPDN ) adalah surat ketetapan pajak
yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit
pajak, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
h. Surat Pemberitahuan Setoran Masa ( SPSM ) adalah surat pemberitahuan
kepada wajib pajak yang berisi perkiraan pajak sementara, yang wajib
disetor secara harian,mingguan, dan/atau bulanan; Surat Tagihan Pajak
Daerah, yang selanjutnya disingkat ( STPD ) , adalah surat untuk melakukan
tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.
i. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,
mengolah data dan/atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan untuk tujuan lain dalam
rangka melaksanakan ketentuan peraturan Perundang-Undangan Perpajakan
Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Page 16
11
Prosedur atau proses pembayaran Pajak Restoran
1. Pendaftaran dan Pendataan
a. Menyiapkan formulir pendaftaran
b. Menyerahkan formulir pendaftaran kepada Wajib Pajak setelah dicatat
dalam formulir pendaftaran
c. Menerima dan memeriksa kelengkapan formulir pendaftaran.
1) Apabila pengisiannya benar dan lampirannya lengkap, dalam daftar
formulir pendaftaran diberi tanda dan tanggal penerimaan dan
selanjutnya dicatat dalam daftar induk WP, daftar WP pergolongan,
serta dibuatkan kartu NPWP.
2) Apabila belum lengkap formulir pendaftaran dan lampirannya
dikembalikan kepada WP untuk melengkapi.
d. Formulir/kartu dan daftar yang dipergunakan adalah :
1) Formulir terdiri dari :
a) Formulir Pendaftaran
b) Kartu NPWP
2) Daftar Terdiri dari :
Daftar formulir pendaftaran
Daftar induk WP
Daftar WP per golongan
Setelah wajib pajak membayar hutang SPTPD, dicatat dalam kartu data,
membuat nota perhitungan pajak atas dasar kartu data dan hasil pemeriksaan atau
keterangan lain, dengan cara menghitung jumlah pajak terutang dan jumlah kredit
pajak yang diperhitungkan dalam kartu data.
Universitas Sumatera Utara
Page 17
12
Permasalahan/Kendala yang dihadapi Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi daerah.
a. Pengusaha restoran mengisi data dalam SPTPD tidak benar atau terjadi
kesalahan saat pengisian SPTPD
b. Pengusaha restoran belum mempunyai NPWP
c. Pengusaha tidak melampirkan bukti pembayaran sehingga sulit diketahui
kebenaran omset yang diperoleh
d. Pengusaha restoran tidak membuat pembukuan
e. Pengusaha restoran tidak membayar pajak untuk satu/beberapa kali masa
pajak atau terjadi tunggakan saat pembayaran
f. Ketidakmampuan wajib pajak untuk membayar pajak sesuai dengan
ketentuam
g. Ketidakmauan wajib pajak untuk membayar pajak sesuai dengan ketentuan.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi ruang lingkup PKLM dalam hal ini adalah :
a. Tata cara pembayaran pajak restoran di Kantor Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Kota Medan serta kendala yang dihadapi dalam
membayar pajak restoran.
b. Langah-langkah yang dilakukan oleh Kantor Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Kota Medan dalam menerima pembayaran pajak
restoran.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakuan dalam PKLM ini adalah penulis
akan berusaha semaksimal mungin dalam menggeluti hal-hal yang berlaitan
Universitas Sumatera Utara
Page 18
13
dengan “ Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran Pada Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Kota Medan “ .
E. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi yang sesuai
maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Penulis melakukan berbagai persiapan dimulai dari penentuan tempat
Praktik Kerja Lapangan Mandiri dan mencari bahan untuk pembuatan
proposal
b. Studi Literatur
Penulis mencari sumber-sumber seperti buku-buku,undang-undang, dan
lainnya yang berhubungan dengan objek PKLM.
c. Observasi Lapangan
Penulis melakukan observasi lapangan di Kantor Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan, dalam observasi ini penulis
memberikan surat untuk melaksanakan PKLM dan melakukan
pengamatan terhadap data yang akan diminta pada Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.
d. Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data untuk menunjang keberhasilan
dari topik yang dibahas , dalam topik ini data-data bersumber dari
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan
1) Jenis Data
Data dapat berupa struktur organisasi Kantor Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Kota Medan dan dokumentasi yang lain
Universitas Sumatera Utara
Page 19
14
sebagai pelengkap PKLM ini. dengan menggunakan dokumen-
dokumen resmi dan arsip-arsip penting mengenai pajak restoran di
Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.
2) Teknik Pengumpulan Data
Wawancara
Yaitu melakukan wawancara langsung kepada Kepala Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan atau wakil
staffnya yang di anggap mampu memberikan masukan data dan
informasi yang bermanfaat bagi penyusunan laporan.
Observasi
Yaitu studi yang dilakukan dengan pengamatan langsung atas
kegiatan yang dilakukan oleh Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah Kota Medan untuk melihat dan mengetahui berbagai
fenomena yang akan dihadapi dalam melasanakan PKLM.
3) Informasi
Yaitu mencari secara langsung informasi-informasi di dalam Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan ataupun restoran
yang dapat mendukung kelangsungan keakuratan data,serta penulis
dapat menyediakan informasi yang berkualitas dan berguna.
1. Analisis Data
Penulis menganalisis dan mengevaluasi data mengenai “ Tata
Cara Pembayaran Pajak Restoran Pada Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Kota Medan “.
Universitas Sumatera Utara
Page 20
15
F. Sistematika Penulisan Proposal Tugas Akhir
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan PKLM yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam
penyusunan laporan, tujuan dan manfaat, uraian teroritis, ruang
lingkup, metode praktik, metode pengumpulan data dan sistematika
penulisan laporan.
BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA
LAPANGAN MANDIRI
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum lokasi praktik,
dalam hal ini penulius melakukannya pada Kantor Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.
BAB III : GAMBARAN UMUM PAJAK RESTORAN
Pada bab ini dijelaskan gambaran data pajak restoran, hasil
wawancara pajak restoran dan tata cara membayar pajak dan sistem
penerimaan pajak restoran .
BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI
Bab ini berisi tentang kendala dalam pemungutan pajak restoran,
upaya-upaya peningkatan penerimaan pajak restoran dan sanksi yang
dikenakan terhadap wajib pajak yang tidak taat pajak.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis merangkum kesimpulan dari pembahasan dan
diakhiri dengan memberikan saran.
Universitas Sumatera Utara
Page 21
16
BAB II
GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI
DAERAH KOTA MEDAN
A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah
(BPPRD)
Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah (BPPRD) kota Medan
dahulu adalah sub-bagian penerimaan pada bagian keuangan dengan tugas
pokoknya mengelola bidang penerimaan / pendapatan daerah.Mengingat pada saat
itu potensi pajak maupun retribusi daerah di Kota Medan belum begitu banyak,
maka dalam sub-bagian penerimaan tidak terdapat seksi atau urusan.
Seiring dengan peningkatan perkembangan pembangunan dan laju
pertumbuhan penduduk maka potensi pajak / retribusi daerah kota Medan ikut
mengalami penigkatan sehingga sub-bagian tersebut ditingkatkan menjadi bagian
dengan nama bagian IX yang bertugas mengelola penerimaan dan pendapatan
daerah. Bagian IX tersebut terdiri dari beberapa seksi dengan pola pendekatan
secara sektoral.
Pada tahun 1978 berdasarkan Instruksi Menteri dalam Negeri Nomor :
KUPD-7, tahun 1978 tentang penyeragaman struktur organisasi Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kotamadya di seluruh
Indonesia, maka Pemerintah Kota (PEMKO) Medan menetapkan Peraturan
Daerah Nomor 12 Tahun 1978 tentang struktur Organisasi Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Kota madya Medan sebagaimana dimaksudkan dalam
Instruksi Menteri Dalam Negeri.Struktur Organisasi Badan Pengelola Pajak dan
Universitas Sumatera Utara
Page 22
17
Retribusi Daerah yang baru ini dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang terdiri
dari 1(satu) bagian Tata Usaha, dengan 3 (tiga) Urusan dan 4 (empat) seksi
dengan masing-masing seksi terdiri dari 3 (tiga) subseksi.
Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan pertumbuhan wajib
pajak/retribusi daerah, struktur Organisasi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah selama ini dibentuk dengan membagi pekerjaan berdasarkan sektor jenis
pungutan maka pola tersebut perlu dirubah secara fungsional.
Dengan keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 973-442, tahun 1988,
tanggal 26 Mei 1988 tentang sistem dan prosedur Perpajakan/Retribusi daerah dan
Pendapatan daerah lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan di 99 Kabupaten/Kota
dan surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 061/1861/PUOD, tanggal 2 Mei
1988 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah Kota Medan Nomor 12 Tahun 1978 tentang Struktur Organisasi Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kotamadya Medan menjadi Peraturan
Daerah Kota Medan Nomor 16 Tahun 1990 tentang susunan Organisasi dan Tata
Kerja dinas Pendapatan Kotamadya Daerah TK.II Medan.
Dalam perkembangan selanjutnya dengan keputusan Menteri Dalam
Negeri dan Otonomi Daerah nomor 50 Tahun 2000, tentang Pedoman susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten/Kota, maka PEMKO
Medan membentuk Organisasi dan Tata Kerja badan-badan daerah dilingkungan
PEMKO Medan sebagaimana diatur dan ditetapkan dalam Peraturan daerah Kota
Medan Nomor 4 tahun 2001, sehingga Peraturan daerah Kotamadya Daerah TK II
Medan Nomor 16 tahun 1990 dinyatakan tidak berlaku dan diganti dengan SK.
Universitas Sumatera Utara
Page 23
18
Walikota Medan Nomor 25 tahun 2002 tentang Susunan Organisasi Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.
Sebagai unsur pelaksana PEMKO Medan dalam bidang pungutan pajak,
retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. BPPRD dipimpin oleh seorang
Kepala Badan yang berada dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui
sekretaris daerah, terdiri dari 3 (tiga) sub bagian dan 4 (empat) sub bidang dengan
masing-masing 3 (tiga) seksi serta kelompok jabatan fungsional.
B. Struktur Organisasi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah
Untuk memperlancar kinerja dari BPPRD maka dibuatlah sebuah struktur
organisasi untuk memberikan batasan wewenang dan tanggung jawab dari
masing–masing bidang sehingga akan menciptakan garis koordinasi dan komando
dari pimpinan kepada bidang maupun antar sesama bidang. Dengan adanya
struktur organisasi maka kinerja dari BPPRD akan lebih terkoordinir dengan baik
sebab masing-masing bidang memiliki tugasnya masing masing dan mereka dapat
lebih fokus dan maksimal dalam bertugas sehingga dapat mencapai target yang
telah direncanakan. Struktur organisasi yang dipakai oleh BPPRD Kota Medan
adalah bentuk strukur organisasi dimana pimpinan tertinggi memiliki garis
komando kepada semua bidang dibawahnya dan bidang memiliki garis koordinasi
dengan bidang lainnya. Adapun struktur organisasi BPPRD berdasarkan
keputusan Walikota Medan Nomor 1 tahun 2017, Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah dari BPPRD kota
Medan.
Universitas Sumatera Utara
Page 24
19
Adapun struktur organisasi BPPRD adalah:
1. Ketentuan Umum dalam Peraturan Walikota yang dimaksud yaitu :
a. Daerah adalah kota Medan
b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintahan Kota Medan
c. Walikota adalah walikota Medan
d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Medan
e. Badan adalah Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah ( BPPRD )
f. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah
Kota Medan.
g. Unit Pelaksana Bidang adalah unsur pelaksana Teknis Sub Bidang pada
BPPRD yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepada
Badan.
h. Kelompok Sub Bidang adalah pemegang Sub Bidang yang tugasnya
didasarkan pada keahlian dan / atau keterampilan tertentu sesuai kebutuhan
daerah.
2. Organisasi
a. Kepala Badan
b. Sekretaris, membawahi:
i. Sub Bagian Umum
ii. Sub Bagian Keuangan
iii. Sub Bagian Penyusunan Program
Universitas Sumatera Utara
Page 25
20
c. Bidang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan, Pajak Bumi Dan
Bangunan, membawahi:
i. Sub Bidang Teknis Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan, Dan
Pajak Bumi Dan Bangunan
ii. Sub Bidang Keberatan Dan Sengketa
iii. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan
d. Bidang Hotel, Restoran, Dan Hiburan, membawahi:
i. Sub Bidang Teknis Hotel, Restoran, Dan Hiburan
ii. Sub Bidang Keberatan Dan Sengketa
iii. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan
e. Bidang Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah, Sarang Burung
Walet, Dan Retribusi membawahi:
i. Sub Bidang Teknis Parkir, Reklame, Penerangan Jalan, Air Tanah,
Sarang Burung Walet, Dan Retribusi.
ii. Sub Bidang Keberatan Dan Sengketa
iii. Sub Bidang Pembukuan Dan Pelaporan
f. Bidang Pengembangan dan Pengembalian Pajak Dan Retribusi Daerah,
membawahi:
i. Sub Bidang Perencanaan, Pengembangan Dan Evaluasi Pajak Daerah
ii. Sub Bidang Perencanaan, Pengembangan Dan Evaluasi Retribusi
Daerah
iii. Sub Bidang Hukum Dan Publikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT )
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Universitas Sumatera Utara
Page 26
21
C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi BPPRD kota Medan
1. Badan
Badan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, yang dipimpin oleh
Seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Badan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang pendapatan pajak
daerah dan retribusi daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Badan mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan pajak daerah dan
retribusi daerah
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan pajak daerah dan
retribusi daerah
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada kepala Badan. Sekretariat mempunyai tugas pokok
melaksanakan tugas dalam lingkup kesekretariatan seperti pengelola administasi
umum, keuangan dan penyusunan program. Adapun fungsi sekretariat adalah
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana , program, dan kegiatan kesekretariatan
Universitas Sumatera Utara
Page 27
22
b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Badan
c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan
Badan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan
kerumah tanggaan badan.
d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi, ketatalaksanaan.
e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Badan.
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Sekretariat terdiri dari beberapa sub dan tugas-tugas pokok, yaitu :
a. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Umum memiliki
tugas dan fungsi antara lain:
1. Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
sekretariat lingkup administrasi umum.
2. Sub Bagian Umum Menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1):
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umum
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelola administrasi umum
Universitas Sumatera Utara
Page 28
23
c. Pengelola administrasi umum yang meliputi pengelola tata naskah,
penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumah
tanggaan Badan
d. Pengelola administrasi kepegawaian
e. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan kepegawaian
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya
b. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh kepala Sub Bagian, yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.Sub Bagian Keuangan
mempunyai tugas dan fungsi antara lain :
1. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas sekretariat lingkup pengelolaaan administrasi keuangan
2. Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud
pada Ayat (1) :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelola administrasi keuangan
c. Pelaksanaan pengelola administrasi keuangan meliputi kegiatan
penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi.
d. Penyiapan bahan / pelaksanaan koorbadani pengelola administrasi
keuangan
Universitas Sumatera Utara
Page 29
24
e. Penyusunan laporan keuangan Badan
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
tugas.
h. Pelaksanaan tugas lain dan diberikan oleh sekretari sesuai dengan tugas
dan fungsinya
c. Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang
berada dan tanggungjawab kepada sekretaris.Sub Bagian Penyusunan Program
mempunyai tugas dan fungsi:
1. Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan
tugas sekretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan
2. Sub Bagian Penyusunan Ptogram menyelenggarakan fungsi sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1) :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan
Program
b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan
program badan
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program badan
d. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan, dan pengendalian
e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan
fungsinya
Universitas Sumatera Utara
Page 30
25
3. Bidang Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Hiburan
Bidang Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Hiburan dipimpin oleh
Kepala Bidang, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Badan. Bidang Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Hiburan mempunyai tugas
pokok melaksanakan tugas di lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan
penetapan, penagihan, keberatan dan sengketa, pembukuan, dan pelaporan pajak
hotel, pajak restoran dan pajak hiburan. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) , Bidang Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan
Pajak Hiburan memiliki fungsi yaitu :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan bidang pajak hotel, pajak
restoran dan pajak hiburan.
b. Penyusunan petunjuk teknis pemungutan pajak hotel, pajak restoran dan
pajak hiburan.
c. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh wajib pajak hotel, pajak
restoran dan pajak hiburan.
d. Pelaksanaan proses pemeriksaan, penetapan dan penagihan pajak hotel,
pajak restoran dan pajak hiburan.
e. Pelaksanaan proses penyelesaian keberatan dan sengketa pajak hotel, pajak
restoran dan pajak hiburan.
f. Pelaksanaan penatausahaan dan pelaporan pajak hotel, pajak restoran dan
pajak hiburan.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Universitas Sumatera Utara
Page 31
26
Adapun Bidang Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Hiburan terdiri
dari beberapa sub bidang dan tugas-tugas pokok, yaitu:
a. Sub Bidang Teknis Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Hiburan
Sub bidang ini dipimpin oleh kepala sub bidang, yang bertanggung jawab
kepada kepala bidang pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan. mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pajak hotel, pajak restoran dan
pajak hiburan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1) Sub bidang teknis Pajak Hotel, Pajak Restoran Dan Pajak Hiburan
memiliki fungsi, antara lain :
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan sub bidang teknis pajak hotel,
pajak restoran dan pajak hiburan.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pemungutan pajak hotel, pajak restoran
dan pajak hiburan
c. Pelaksanaan Pendataan dan pendaftaran Objek Pajak Hotel, Pajak
Restoran dan Pajak Hiburan melalui Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD) dan Formulir Pendaftaran.
d. Penyiapan, pendistribusian, pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak Hotel,
Pajak Restoran dan Pajak Hiburan serta penyimpanan surat pendataan dan
pendaftaran.
e. Penyiapan rencana pemeriksaan dan pembahasan laporan hasil
pemeriksaan wajib pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan.
f. Penyiapan bahan dan data perhitungan penetapan pokok pajak dan denda
pajak yang dituangkan kedalam SKPD-KB, SKPD-KBT, SKPDN pajak
hotel, pajak restoran dan pajak hiburan.
Universitas Sumatera Utara
Page 32
27
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Pajak Hotel, Pajak Restoran dan
Pajak Hiburan
Sub bidang ini dipimpin oleh kepala Sub Bidang, yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada kepala bidang. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Pajak
Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan melaksanakan tugas pokoknya antara
lain:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Keberatan dan
Sengketa Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup keberatan dan sengketa pajak
hotel, pajak restoran dan pajak hiburan
c. Penerimaan permohonan dan pemerosesan keberatan dan penyiapan bahan
dan data serta penerbitan konsep surat keputusan kepala badan tentang
persetujuan atau penolakan atas keberatan dari wajib pajak hotel, wajib
pajak restoran dan wajib pajak hiburan.
d. Pembuatan pertimbangan atas surat keberatan dan penyiapan bahan dan
data serta penerbitan konsep surat keputusan kepala badan tentang
persetujuan atau penolakan atas keberatan dari wajib pajak hotel, wajib
pajak restoran dan wajib pajak hiburan.
Universitas Sumatera Utara
Page 33
28
e. Penerimaan permohonan angsuran dari wajib pajak hotel, wajib pajak
restoran dan wajib pajak hiburan dan pemersosesan permohonan angsuran
serta penerbitan konsep surat keputusan kepala badan tentang pembayaran
angsuran atau penolakan.
f. Penerimaan permohonan restitusi dari wajib pajak hotel, wajib pajak
restoran dan wajib pajak hiburan dan penelitian kelebihan pembayaran
serta penyiapan konsep surat keputusan kepala badan tentang pemberian
restitusi penolakan.
g. Penyampaian dan pendistribusian serta penyimpanan arsip surat keputusan
tentang sengketa dan keberatan wajib pajak hotel, wajib pajak restoran dan
wajib pajak hiburan.
h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pajak Hotel, Pajak Restoran dan
Pajak Hiburan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
Sub Pembukuan dan Pelaporan Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan
melaksanakan fungsinya antara lain:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang pembukuan dan
pelaporan.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Sub Bidang pembukuan dan
pelaporan.
Universitas Sumatera Utara
Page 34
29
c. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan atas penetapan dan penerimaan
pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan.
d. Penyiapan bahan dan pengarsipan data laporan tentang realisasi
penerimaan dan tunggakan pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan.
e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
4. Bidang Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air
Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi Daerah.
Bidang ini dipimpin oleh kepala bidang yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada kepala badan. Memiliki tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Badan lingkup pendataan, pendaftaran, pemriksaan, penetapan,
penagihan, keberatan dan sengketa, pembukuan dan pelaporan bidang Pajak
Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang
Burung Walet dan Retribusi Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Bidang Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi
Daerah memiliki fungsi, antara lain :
1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pajak Parkir, Pajak
Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung
Walet dan Retribusi Daerah
2. Penyusunan petunjuk teknis pemungutan Pajak Parkir, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan
Retribusi Daerah
Universitas Sumatera Utara
Page 35
30
3. Melaksanakan pendataan dan pendaftaran seluruh Pajak Parkir, Pajak
Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung
Walet dan Retribusi Daerah
4. Pelaksanaan proses pemeriksaan, penetapan dan penagihan Pajak Parkir,
Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang
Burung Walet dan Retribusi Daerah.
5. Pelaksanaan proses penyelesaian keberatan dan sengketa Pajak Parkir,
Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang
Burung Walet dan Retribusi Daerah
6. Pelaksanaan penatausahaan dan pelaporan Pajak Parkir, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan
Retribusi Daerah.
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Pajak
Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang
Burung Walet dan Retribusi Daerah terdiri dari :
Sub Bidang Teknis Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan
Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi.
Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Pajak Parkir, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet
dan Retribusi
Universitas Sumatera Utara
Page 36
31
Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pajak Parkir, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet
dan Retribusi
a. Sub Bidang Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak
Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi.
Sub ini dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada kepala bidang Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi.
Melaksanakan tugas lingkup pendataan dan pendaftaran, pemeriksaan, penetapan
dan penagihan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1) Sub Bidang teknis Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan,
Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang teknis Pajak Parkir,
Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang
Burung Walet dan Retribusi.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pemungutan Pajak Parkir, Pajak
Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung
Walet dan Retribusi.
c. Pelaksanaan pendataan dan pendaftaran Pajak Parkir, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan
Retribusi melalui surat pemberitahuan pajak daerah (SPTPD) dan formulir
pendaftaran.
Universitas Sumatera Utara
Page 37
32
d. Penyiapan, pendistribusian, pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak Parkir,
Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang
Burung Walet dan Retribusi.
e. Penyiapan Rencana Pemeriksaan dan pembahasan laporan hasil
pemeriksaan wajib pajak parker dan pajak penerangan jalan dan pajak
sarang burung walet.
f. Penyiapan bahan dan data perhitungan penetapan pokok pajak dan denda
pajak yang dituangkan kedalam SKPD-KB, SKPD-KBT, SKPDN pajak
parker dan pajak penerangan jalan dan pajak sarang burung walet.
g. Penyiapan bahan dan nota perhitungan penetapan pokok pajak dan
penerbitan surat ketetapan pajak reklame dan pajak air tanah.
h. Penyiapan bahan dan nota perhitungan penetapan retribusi daerah dan
penerbitan surat ketetapan.
i. Pelaksanaan penagihan atas dasar surat tagihan pajak/retribusi (STP/R)
kepada wajib Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak
Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi.
j. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan
Retribusi
Sub bidang ini dipimpin oleh kepala sub bidang yang diberikan dibawah
dan bertanggungjawab kepada kepala bidang Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak
Universitas Sumatera Utara
Page 38
33
Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi.
Tugas pokok Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air
Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi adalah mengenai retribusi
lingkup keberatan dan sengketa. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1) sub bidang Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Keberatan dan
Sengketa Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air
Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Keberatan dan Pajak Parkir,
Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang
Burung Walet dan Retribusi.
c. penerima permohonan dan pemerosesan keberatan dan sengketa ataas hasil
pemeriksaan dari wajib Pajak Parkir dan wajib Pajak Penerangan Jalan,
dan Pajak Sarang Burung Walet.
d. Pembuatan pertimbangan atas surat keberatan dan penyiapan bahan dan
data serta penerbitan konsep surat keputusan kepala badan tentang
persetujuan atau penolakan atas keberatan dari Pajak Parkir, Pajak
Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung
Walet dan Retribusi.
e. Penerimaan Permohonan angsuran dari wajib Pajak Parkir, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan
Retribusi dan pemrosesan permohonan angsuran serta penerbitan konsep
Universitas Sumatera Utara
Page 39
34
surat keputusan kepala badan tentang pembayaran angsuran atau
penolakan.
f. Penerimaan permohonan restitusi dari wajib Pajak Parkir, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan
Retribusi dan penelitian kelebihan pembayaran serta penyiapan konsep
surat keputusan kepala badan tentang pemberian restitusi penolakan.
g. Penyampaian dan pendistribusian serta penyimpanan arsip surat keputusan
tentang sengketa dan keberatan Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan
Retribusi.
h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pajak Parkir, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet
dan Retribusi
Tugas pokok Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak
Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi adalah mengenai retribusi
lingkup pembukuan dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan
Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak
Sarang Burung Walet dan Retribusi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang pembukuan dan
pelaporan.
Universitas Sumatera Utara
Page 40
35
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Sub Bidang pembukuan dan
pelaporan.
c. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan atas penetapan dan penerimaan
Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah,
Pajak Sarang Burung Walet dan Retribusi .
d. Penyiapan bahan dan pengarsipan data laporan tentang realisasi
penerimaan dan tunggakan Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet dan
Retribusi.
e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
5. Bidang BPHTB, Pajak Bumi dan Bangunan
Bidang BPHTB, Pajak Bumi dan Bangunan dipimpin oleh Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Bidang
BPHTB, Pajak Bumi dan Bangunan mempunyai tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) antara lain :
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang BPHTB, Pajak Bumi
dan Bangunan.
b. Penyusunan petunjuk teknis pemungutan BPHTB, Pajak Bumi dan
Bangunan.
c. Melaksanakan pendataan dan penilaian BPHTB, Pajak Bumi dan
Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
Page 41
36
d. Pelaksanaan proses pemeriksaan, penetapan dan penagihan BPHTB, Pajak
Bumi dan Bangunan.
e. Pelaksanaan proses penyelesaian keberatan dan sengketa BPHTB, Pajak
Bumi dan Bangunan.
f. Pelaksanaan penatausahaan dan pelaporan BPHTB, Pajak Bumi dan
Bangunan.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
BPHTB, Pajak Bumi dan Bangunan terdiri dari :
Sub Bidang Teknis BPHTB, Pajak Bumi dan Bangunan
Sub Bidang Keberatan dan Sengketa BPHTB, Pajak Bumi dan
Bangunan
Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan BPHTB, Pajak Bumi dan
Bangunan
a. Sub Bidang Teknis BPHTB, Pajak Bumi dan Bangunan
Sub ini dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang BPHTB dan Pajak Bumi Bangunan.
Melaksanakan sebagian tugas bidang BPHTB dan Pajak Bumi Bangunan lingkup
pendataan, penialian, penetapan dan penagihan. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan sub bidang BPHTB dan Pajak
Bumi Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
Page 42
37
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pemungutan BPHTB dan Pajak Bumi
bangunan.
c. Pelaksanaan pendataan dan penilaian objek pajak bumi bangunan melalui
surat pemberitahuan objek pajak daerah ( SPOPD ) dan formulir
pendaftaran.
d. Pencetakan, pendistribusian, daftar himpunan ketetapan pajak bumi dan
bangunan ( DHKP PBB ) dan SPPT pajak dan bumi bangunan.
e. Pelaksanaan penagihan PBB dan SPPT pajak bumi bangunan.
f. Pelaksanaan verifikasi SSB BPHTB beserta dokumen kelengkapan berkas
dan verifikasi lapangan objek BPHTB.
g. Pelaksanaan penagihan atas dasar Surat Tagihan Pajak (SIP) kepada wajib
pajak BPHTB dan Pajak Bumi Bangunan
h. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Sub Bidang Keberatan dan Sengketa BPHTB dan Pajak Bumi Bangunan
Sub ini dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang diberikan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bidang Pajak BPHTB dan Pajak Bumi
Bangunan. Melaksanakan sebagian tugas bidang pajak BPHTB dan Pajak Bumi
Bangunan lingkup keberatan dan sengketa. Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan sub bidang BPHTB dan Pajak
Bumi Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
Page 43
38
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup keberatan dan sengketa
BPHTB dan Pajak Bumi bangunan.
c. Penerimaan permohonan dan pemrosesan keberatan dan sengketa dari
wajib pajak BPHTB hasil verifikasi.
d. Penerimaan permohonan dan pemrosesan keberatan dan sengketa dari
wajib pajak PBB atas penetapan.
e. Pembuatan pertimbangan atas surat keberatan dan penyiapan bahan dan
data serta penertiban konsep surat keputusan Kepala Badan tentang
persetujuan atau penolakan atas keberatan dari pajak BPHTB dan pajak
bumi bangunan.
f. Penerimaan permohonan angsuran dari wajib pajak BPHTB dan pajak
bumi bangunan dan pemrosesan pemohonan angsuran serta penerbitan
konsep surat keputusan Kepala Badan tentang pembayaran angsuran atau
penolakan .
g. Penerimaan permohonan restitusi dari wajib pajak BPHTB dan pajak bumi
bangunan dan penelitian kelebihan pembayaran serta penyiapan konsep
surat keputusan Kepala Badan tentang pemberian restitusi atau penolakan.
h. Penyampaian dan pendistribusian serta penyimpanan arsip surat keputusan
tentang sengketa dan keberatan wajib pajak BPHTB dan pajak bumi
bangunan.
i. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Universitas Sumatera Utara
Page 44
39
c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan BPHTB dan Pajak Bumi
Bangunan.
Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sebagian tugas
bidang pajak BPHTB dan pajak bumi bangunan lingkup pembukuan dan
pelaporan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1) menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan sub bidang pembukuan dan
pelaporan.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup sub bidang pembukuan dan
pelaporan.
c. Pelaksanaan pembukuan dan pelaporan atas penetapan dan penerimaan
BPHTB dan pajak bumi bangunan.
d. Penyiapan bahan dan pengarsipan data laporan tentang realisasi
penerimaan dalam tunggakan BPHTB dan pajak bumi bangunan.
e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
6. Bidang Pengembangan, Pengendalian Pajak Daerah dan Retribusi daerah
Bidang ini dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas badan lingkup pengembangan, pengendalian pajak daerah dan
retribusi daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana pada Ayat (1)
menyelenggarakan fungsi :
Universitas Sumatera Utara
Page 45
40
a. Penyiapan rencana, program , dan kegiatan bidang pengembangan,
pengendalian pajak daerah dan retribusi daerah.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pengendalian
pajak daerah dan retribusi daerah.
c. Pelaksanaan pengembangan dan pengendalian pajak daerah dan retribusi
daerah.
d. Pelaksanaan pengkajian potensi pajak daerah dan retribusi daerah.
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan dari bidang teknis
pengelola pajak daerah dan retribusi daerah.
f. Pelaksanaan penyusunan dan evaluasi produk peraturan perundang-
undangan pajak dan restribusi daerah.
g. Pelaksanaan publikasi dan sosialisasi pajak daerah dan retribusi daerah.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Pengembangan, Pengendalian Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
membawahi beberapa sub bidang :
a. Sub Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Evaluasi Pajak Daerah
Sub ini dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada bidang pengembangan, pengendalian pajak daerah dan
retribusi daerah. Melaksanakan sebagian tugas bidang perencanaan,
pengembangan, pengendakian pajak dan retribusi daerah. Dalam melaksanakan
tugasnya sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan sub bidang perencanaan,
pengembangan dan evaluasi pajak daerah.
Universitas Sumatera Utara
Page 46
41
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup perencanaan, pengembangan,
dan evaluasi pajak daerah.
c. Penyiapan bahan pengkajian dan data penyusunan potensi pajak daerah.
d. Melakukan evaluasi kinerja terhadap seluruh proses pemungutan pajak
daerah baik dari proses pendataan wajib pajak serta kinerja petugas
pemungutan pajak daerah.
e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Sub Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Evaluasi Retribusi Daerah.
Sub ini dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada bidang pengembangan, pengendalian pajak daerah dan
retribusi daerah. Melaksanakan sebagian tugas bidang perencanaan,
pengembangan, pengendakian pajak dan retribusi daerah. Dalam melaksanakan
tugasnya sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
c. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan sub bidang perencanaan,
pengembangan dan evaluasi retribusi daerah
d. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup perencanaan, pengembangan,
dan evaluasi retribusi daerah.
e. Penyiapan bahan pengkajian dan data penyusunan potensi retribusi daerah
f. Melakukan evaluasi kinerja terhadap seluruh proses pemungutan retribusi
daerah baik dari proses pendataan wajib pajak retribusi serta kinerja
petugas pemungutan retribusi daerah.
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
Universitas Sumatera Utara
Page 47
42
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Sub Bidang Hukum dan Publikasi Pajak dan Retribusi Daerah.
Sub ini dipimpin oleh Kepala Sub Bidang, yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada bidang pengembangan, pengendalian pajak daerah dan
retribusi daerah. Melaksanakan sebagian tugas bidang perencanaan,
pengembangan, pengendakian pajak dan retribusi daerah. Dalam melaksanakan
tugasnya sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), menyelenggarakan fungsi :
2. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan sub bidang hukum dan
publikasi pajak daerah dan retribusi daerah.
3. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup hukum dan publikasi pajak
daerah dan retribusi daerah.
4. Penyiapan bahan dan data pelaksanaan koordniasi dengan unit terkait
tentang pelaksanaan hokum dan publikasi pajak daerah dan retribusi
daerah.
5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hukum dan publikasi pajak daerah
dan retribusi daerah.
6. Pelaksanaan publikasi dan sosialisasi pajak daerah dan retribusi daerah.
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Universitas Sumatera Utara
Page 48
43
D. Visi dan Misi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Kota Medan
Visi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Kota Medan adalah
“Terwujudnya Pendapatan Daerah Sebagai Andalan Pembiayaan Pembangunan
Daerah”. Misi dari Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Kota Medan adalah :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap sumber dan pengelola pendapatan
daerah.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana dinas
3. Intensifikasi dan ekstensifikasi subjek dan objek pajak
4. Meningkatkan penegakan hukum.
E. Gambaran Umum Pegawai BPPRD
Jumlah PNS berdasarkan golongan di BPPRD Kota Medan
No. Golongan Jumlah Pegawai
1 IV/ c 1
2 IV/ b
1
3 IV/ a 8
4 III/ d 55
5 III/ c 41
6 III/ b 123
7 III/ a 95
8 II/ d 7 9 II/ c 13
10 II/ b 23
11 II/ a 3
12 I/ c 1
Total 371
Sumber : Kantor BPPRD Kota Medan (2017)
Universitas Sumatera Utara
Page 49
45
Universitas Sumatera Utara
Page 50
46
BAB III
GAMBARAN DATA PAJAK RESTORAN
A. Gambaran Data
Dengan berkembang pesatnya masyarakat yang membuka usaha di bidang
restoran khususnya di kota Medan , mendorong pengusaha untuk membuka
banyak restoran yang sesuai dengan selera dan keinginan masyarakat yang
beraneka ragam . Dengan banyaknya restoran maka Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Kota Medan mengelompokkan restoran tersebut dalam beberapa
bagian . Berikut beberapa penjelasannya :
1. Perkembangan Jumlah Wajib Pajak Restoran Pada Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan Tahun Anggaran 2012-2016
Adapun perkembangan jumlah wajib pajak restoran sesuai data yang
diperoleh dari Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan
selama 5 tahun terakhir yang dapat dilihat dalam table berikut :
JUMLAH WAJIB PAJAK RESTORAN
TAHUN 2012 s.d 2016
No. JENIS PAJAK 2012 2013 2014 2015 2016
PAJAK RESTORAN
1 Restoran Cepat Saji 68 77 87 89 104
2 Restoran Nasional 62 69 76 81 84
3 Restoran Khas Daerah 171 271 482 654 852
4 Warung Nasi / Kedai
Kopi / dll 278 304 360 369 382
TOTAL 579 721 1005 1193 1422
Universitas Sumatera Utara
Page 51
47
Dari table di atas dapat dilihat pada tahun 2012-2016 usaha masyarakat di
bidang restoran begitu berkembang pesat dari tahun ke tahun, khususnya usaha
restoran dalam bidang Restoran Khas Daerah, bisa disimpulkan bahwa sangat
tingginya minat usaha dibidang ini begitu pula dengan penikmat restoran nya.
Bahkan secara keseluruhan usaha dibidang restoran ini pun mencapai penaikan
lebih dari 100% dari tahun 2012.
2. Target Dan Realisasi Bulanan Pajak Restoran Pada Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan Tahun Anggaran 2012 – 2016
Dari perkembangan jumlah wajib pajak restoran yang diperoleh , berikut
target-target dan realisasi pajak restoran yang dilakukan secara bulanan sesuai
dengan data yang diperoleh dari Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Kota Medan selama 5 tahun terakhir pada bulan Januari, Februari, Maret, April,
Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember yang
dapat dilihat pada table berikut :
Universitas Sumatera Utara
Page 52
48
BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN
TARGET DAN REALISASI PAJAK RESTORAN
No BULAN 2012 2013 2014 2015 2016
1 Januari 7,318,810,954.77 6,589,702,570.52 7,788,495,019.08 10,042,270,405.83 10,920,354,486.92
2 Februari 6,865,485,184.92 7,908,102,688.32 9,038,077,992.58 9,343,290,805.28 10,115,247,542.57
3 Maret 6,052,959,373.69 7,350,845,553.41 7,505,668,912.36 9,797,427,755.01 10,274,798,222.97
4 April 5,961,309,051.78 7,123,341,193.02 7,719,242,241.10 10,376,310,356.47 10,601,297,104.29
5 Mei 7,849,421,308.60 7,403,378,407.85 6,960,446,034.10 10,584,621,904.53 10,906,026,472.09
6 Juni 6,811,391,873.07 8,529,522,449.32 10,866,385,742.59 10,074,916,800.92 11,317,092,938.73
7 Juli 7,969,773,613.27 7,685,044,890.20 8,343,248,311.97 10,908,876,385.72 10,277,873,666.27
8 Agustus 6,403,307,714.63 7,410,188,152.05 10,416,774,855.05 11,329,837,095.51 12,953,121,176.60
9 September 6,890,280,759.53 9,046,518,934.43 8,926,095,866.11 9,891,161,228.42 10,514,109,950.43
10 Oktober 6,767,704,416.51 7,641,288,861.44 8,202,020,877.98 10,722,382,822.01 10,158,865,099.80
11 November 7,746,310,607.84 7,184,622,679.79 9,346,220,736.10 10,076,536,877.09 11,518,377,651.05
12 Desember 6,545,813,091.95 7,717,666,678.40 11,316,875,583.12 11,261,984,693.31 11,360,972,104.42
JUMLAH 83,182,567,950.56 91,590,223,058.75 106,429,552,172.14 124,409,617,130.10 130,918,136,416.14
TARGET 113,209,441,000.00 113,209,441,000.00 113,209,441,000.00 123,215,837,083.00 126,215,837,083.00
PERSENTASE
PENCAPAIAN 73.48% 80.90% 94.01% 100.97% 103.73%
Universitas Sumatera Utara
Page 53
49
Dari table diatas dapat kita lihat bahwa pendapatan pajak restoran
mengalami penaikan dan penurunan yang tidak stabil secara bulanan dari tahun
2012-2014, dari perolehan diatas didapati pendapatan terbesar dari kurun waktu
tersebut ialah pada bulan Desember tahun 2014 yakni sebesar
Rp.11,316,875,58312. Namun memiliki peningkatan bulanan yang lumayan stabil
pada tahun 2015-2016 yang tidak didapati pada tahun 2012-2014, tepatnya pada
bulan November tahun 2016 dengan pendapatan sebesar Rp.11,518,377,651,05.
3. Target Dan Realisasi Tahunan Pajak Restoran Pada Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan Tahun Anggaran 2012 – 2016
Selain adanya target dan realisasi bulanan, Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Kota Medan juga mempunyai target dan realisasi secara
tahunan. Berikut data yang diperoleh dari hasil target dan realisasi selama 5 tahun
terakhir yakni pada Tahun 2012-2016, dengan data sebagai berikut :
BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA MEDAN
TARGET DAN REALISASI PAJAK RESTORAN
TAHUN 2012
4.1.1.02
PAJAK
RESTORAN 13,209,441,000.00 3,182,567,950.56 73.48%
4.1.1.02.06 Restoran Cepat Saji 56,926,999,441.74 35,466,225,002.76
4.1.1.02.07 Restoran Nasional 37,701,870,339.39 32,819,417,133.44
4.1.1.02.08 Restoran Khas Daerah 8,837,513,178.55 7,999,826,123.22
4.1.1.02.09 Warung Nasi / Kedai
Kopi / dll 9,743,058,040.32 6,897,099,691.14
TAHUN 2013
4.1.1.02
PAJAK
RESTORAN 113,209,441,000.00 91,590,223,058.75 80.90%
4.1.1.02.06 Restoran Cepat Saji 56,926,999,441.74 38,876,189,699.54
4.1.1.02.07 Restoran Nasional 37,701,870,339.39 35,474,265,500.47
4.1.1.02.08 Restoran Khas Daerah 8,837,513,178.55 7,419,095,278.38
4.1.1.02.09 Warung Nasi / Kedai
Kopi / dll 9,743,058,040.32 9,820,672,580.36
Universitas Sumatera Utara
Page 54
50
TAHUN 2014
4.1.1.02
PAJAK
RESTORAN 113,209,441,000.00 106,429,552,172.14 94.01%
4.1.1.02.06 Restoran Cepat Saji 56,926,999,441.00 42,147,971,210.34
4.1.1.02.07 Restoran Nasional 37,701,870,340.00 47,907,501,740.86
4.1.1.02.08 Restoran Khas Daerah 8,837,513,179.00 7,727,361,425.70
4.1.1.02.09 Warung Nasi / Kedai
Kopi / dll 9,743,058,040.00 8,646,717,795.24
TAHUN 2015
4.1.1.02
PAJAK
RESTORAN 123,215,837,083.00 124,409,617,130.11 100.97%
4.1.1.02.06 Restoran Cepat Saji 60,634,305,314.00 44,786,068,627.92
4.1.1.02.07 Restoran Nasional 48,349,021,415.00 60,903,872,733.92
4.1.1.02.08 Restoran Khas Daerah 10,478,647,833.00 7,877,290,796.43
4.1.1.02.09 Warung Nasi / Kedai
Kopi / dll 3,753,862,521.00 10,842,384,971.84
TAHUN 2016
4.1.1.02
PAJAK
RESTORAN 126,215,837,083.00 130,918,136,416.14 103.73%
4.1.1.02.06 Restoran Cepat Saji 42,576,586,857.42 47,422,629,484.26
4.1.1.02.07 Restoran Nasional 67,438,462,796.29 65,488,985,385.08
4.1.1.02.08 Restoran Khas Daerah 8,103,266,294.01 7,161,326,545.65
4.1.1.02.09 Warung Nasi / Kedai
Kopi / dll 8,097,521,135.28 10,845,195,001.15
Dari data tersebut dapat dilihat pada tahun 2012 - 2014 pajak restoran
tidak mencapai target dengan persentase 73.48% - 94.01%. Namun mengalami
peningkatan pada setiap tahunnya hingga pada tahun 2015 akhirnya dapat
mencapai target, bahkan pada tahun 2016 dapat melewati batas target dengan
persentase 103.73%. Hal ini menunjukkan bahwa pemungutan dan penagihan
pajak restoran yang dilakukan oleh Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Kota Medan telah dapat mencapai target dan banyak mengalami peningkatan. Ini
berarti Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan sudah banyak
Universitas Sumatera Utara
Page 55
51
melakukan upaya-upaya dan bekerja keras untuk mencapai target disertai
kesadaran masyarakat dalam membayar wajib pajaknya.
4. Hasil Wawacara Tentang Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran pada
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan
Berikut Wawancara yang dilakukan oleh penulis di Kantor Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan seputar tentang pembayaran
pajak restoran bersama Bpk, Maradona Herdin Siregar selaku Staff Pembukuan
dan Pelaporan pada Tanggal 11 Januari 2018. Tujuan dari wawancara ini adalah
untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan memperdalam pemahaman saya
tentang Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran pada Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Kota Medan.
Pertanyaan Pertama : Apa saja tugas dan wewenang Kantor Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan?
- Merumuskan dan melaksankan kebijakan teknis dibidang pendapatan daerah.
Melakukan pembukuan dan pelaporan atas pekerjaan penagihan pajak daerah,
retribusi daerah dan penerimaan asli daerah lainnya, serta penagihan Pajak
Bumi dan Bangunan. Melaksanakan koordinasi dibidang pendapatan daerah
dengan unit dan instansi terkait dalam rangka penetapan besarnya pajak dan
retribusi. Melakukan penyuluhan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan
daerah lainnya serta PBB. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai
dengan bidang tugasnya. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Daerah. “
Universitas Sumatera Utara
Page 56
52
Pertanyaan Kedua : Apa saja sistem pembayaran pajak restoran yang
digunakan Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan
pak?
- “ Hanya menggunakan Self Assessment System, yaitu merupakan sistem
pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak (WP)
untuk menghitung/memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri
jumlah pajak yang seharusnya terutang berdasarkan peraturan perundang-
undangan perpajakan.”
Pertanyaan Ketiga : Bagaimana cara pembayaran pajak restoran pak?
- “ Cara pembayaran pajak restoran ialah wajib pajak restoran datang ke Kantor
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan di loket pelayanan
pajak daerah untuk menyerahkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD).
Lalu petugas menerima SPTPD tersebut dan memberikan “nota bayar”
(keterangan berapa yang harus dibayar wajib pajak) untuk Wajib Pajak dan
setelah mendapatkan nota bayar maka Wajib Pajak membayarkan pajak
restorannya ke tempat pembayaran ( Bank Sumut ) sejumlah yang tertera di
nota bayar. Setelah melakukan pembayaran maka wajib pajak menerima Surat
Tanda Setoran (STS) dari Bank Sumut. Selanjutnya STS tersebut ditunjukkan
ke bendahara penerimaan untuk mendapatkanSSPD ( Surat Setoran Pajak
Daerah ). Mulai tahun 2018, pendaftaran, pelaporan, dan pembayaran pajak
hotel/restoran/dan hiburan sudah bisa dengan system pembayaran online
dengan menggunakan layanan Simp4d ( Sistim Informasi Manajemen
Universitas Sumatera Utara
Page 57
53
Pendaftaran, Pelaporan, dan Pembayaran Pajak Daerah ) bisa cek di website
simp4d.pemkomeda.go.id .”
Pertanyaan Keempat : Wah sekarang bisa lebih praktis ya pak, lalu
bagaimana cara pembayaran pajak restoran melalui system online itu?
- “ Nah disana ada dua pilihan bagi yang belum mempunyai akun, Bagi yang
belum mendaftar sebagai wajib pajak maka di click (Daftar Wajib Pajak)
Disana wajib pajak mengupload persyaratan pajak yang telah isi dan di
scanning, lalu akan menunggu proses dari website tersebut, dan jika berhasil
maka npwp akan segera dikeluarkan. Dan bagi yang sudah mempunyai npwp
maka click ( Register User ), lalu mencantumkan scan npwp dan ktp. Setelah
itu maka wajib pajak sudah dapat membayar pajak daerah nya sesuai dengan
ketentuan dan arahan yang dicantumkan dalam website tersebut. ”
Pertanyaan Kelima : Lalu seperti apa bukti pembayaran pajak restoran nya
pak?
- “ Setelah membayar setoran pajaknya maka nanti wajib pajak akan diberi Surat
Setoran Pajak Daerah atau SSPD oleh petugas sebagai bukti pembayaran dan
pelunasan pajak restoran. ”
Pertanyaan Keenam : Lalu bagaimana dengan bukti pembayaran melalui
pembayaran system online itu pak?
- “ Melalui pembayaran online wajib pajak mendapatkan bukti bayar yang
dikeluarkan bank (struk ATM, tanda terima dari bank, bukti bayar, dsb) sudah
Universitas Sumatera Utara
Page 58
54
bisa dianggap saah sebagai pembayaran sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku, dan dapat/boleh meminta SSPD nya di bendahara penerima bila
diperlukan. ”
Pertanyaan Ketujuh : Apa hambatan-hambatan yang dihadapi Kantor Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan dalam melaksanakan
pemungutan pembayaran pajak restoran?
- Hambatan-hambatan nya :
1. Masih ada wajib pajak yang belum melaksanakan pembukuan secara
akuntansi, atau pencatatan transaksi nya masih sangat sederhana sehingga
mereka kesulitan untuk menghitung omset mereka sendiri
2. Masih ada wajib pajak yang belum mengerti tentang peraturan perpajakan
daerah
Pertanyaan Kedelapan : Apa saja upaya-upaya yang dilakukan Kantor Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan dalam meningkatkan
penerimaan pajak restoran ?
- Adapun upaya nya yakni :
1. Adanya 7 Unit Pelayanan Teknis di yang setiap UPT tersebut membawahi 3
kecamatan. Sehingga langsung berdekatan dengan masyarakat
2. Adanya Tim Penegakan Peraturan Daerah, yaitu tim yang dibentuk oleh
BPPRD dengan instansi pemerintah yang lain (terkait) , untuk bersama
menegakkan peraturan daerah.
Universitas Sumatera Utara
Page 59
55
3. Bekerja sama dengan Dinas Perizinan dalam hal bahwa wajib pajak
hote/restoran/hiburan untuk memperpanjang izin usahanya harus
menyertakan surat keterangan dari BPPRD yang menyatakan tidak ada
tunggakan pajak.
4. Masyarakat atau wajib pajak daerah sudah bisa mendaftar, melaporkan, dan
membayar pajak hotel, restoraan, dan hiburan secara online. ”
Pertanyaan Kesembilan : Bagaimana dengan wajib pajak restoran yang tidak
melaporkan SPTPD nya pak?
- “ Nah, kalo wajib pajak tidak melaporkan SPTPD, BPPRD menerbitkan Surat
Teguran untuk melaporkan SPTPD. ”
Setelah penulis melakukan beberapa wawancara dengan staff pembukuan
dan pelaporan pada BPPRD, penulis juga membutuhkan beberapa wawancara
dengan salah satu pengusaha kafe tentang pengalamannya dalam membayar pajak
restoran.
Berikut Wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan salah satu
pengusaha Kafe di QS kuphie yang bernama Arif Pasaribu pada tanggal 31 januari
2018. Tujuan wawancara ini agar penulis lebih tau bagaimana kendala dalam
melaksanakan pembayaran pajak restoran.
Universitas Sumatera Utara
Page 60
56
Pertanyaan Pertama : Bagaimana Kesan dan Pesan dalam membayar pajak
restoran di Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan ?
- “Tidak ada kendala, pelayanan bagus, hanya saja antriannya yang sangat
panjang.”
Pertanyaan Kedua : Bagaimana dengan pengisian formulirnya? apakah sulit
atau mudah dipahami?
- “untuk pengisian formulir aman.”
Pertanyaan Ketiga : Pernahkan saudara Arif tidak sengaja ditemukan salah
dalam membayar pajaknya?
- “ Pernah, mungkin sekitaran 3 tahun yang lalu (2015) itu juga ga disengaja
karena pekerja saya yang salah menghitung sehingga ketika tim melakukan
pemeriksaan dari kantor saya ditemukan kurang bayar.”
Pertanyaan Keempat : Lalu bagaimana penyelesaian ketika ditemukan kurang
bayar?
- “Saya langsung membayar kekurangan pajak dengan jumlah yang terutang
dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar ( SKPDKB ) ke tempat
yang sudah ditunjuk oleh Kepala Daerah (Bank Sumut).”
Dari hasil wawancara yang penulis dapatkan baik dari staff BPPRD
ataupun pengusaha kafe, didapati memang bahwasanya masih banyak wajib pajak
yang tidak teliti dalam melaporkan dan membayar wajib pajaknya dikarenakan
Universitas Sumatera Utara
Page 61
57
kurang mengertinya wajib pajak restoran dalam memahami peraturan pajak
daerah, serta masih adanya wajib pajak restoran yang tidak melakukan
pembukuan akuntansi sehingga masih kesulitan dalam menghitung omset dan
hutang pajaknya.
B. Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran pada Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Kota Medan
Adapun prosedur atau tata cara pembayaran yang diperoleh dari hasil
wawancara tersebut dan akan dijelaskan lebih detail beserta formatnya. Berikut
Tata Cara Pembayaran Pajak Restoran Pada Kantor Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah :
1. Wajib Pajak datang ke Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Kota Medan dan menyerahkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)
ke loket pelayanan dengan format sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Page 62
58
2. Setelah petugas menerima SPTPD tersebut, petugas mencetak nota bayar
(keterangan berapa yang harus dibayar wajib pajak) untuk wajib pajak.
3. Setelah mendapatkan nota bayar maka wajib pajak membayar pajak
restorannya ke tempat pembayaran ( Bank Sumut ) sesuai dengan jumlah
yang tertera di nota.
4. Setelah melakukan pembayaran maka wajib pajak mendapatkan Surat
Tanda Setoran (STS) dari Bank Sumut, selanjutnya STS tersebut
ditunjukkan ke Bendahara Penerimaan lalu untuk mendapatkan SSPD (
Surat Setoran Pajak Daerah ) dengan format sebagai berikut :
Adapun di zaman yang semakin canggih ini, mulai tahun 2018,
pendaftaran, pelaporan, dan pembayaran pajak hotel/restoran/dan hiburan sudah
bisa dengan system pembayaran online dengan menggunakan layanan Simp4d (
Universitas Sumatera Utara
Page 63
59
Sistim Informasi Manajemen Pendaftaran, Pelaporan, dan Pembayaran Pajak
Daerah ) bisa cek di website simp4d.pemkomeda.go.id . dengan tampilan website
sebagai berikut :
Bagi yang belum mendaftar sebagai wajib pajak maka di click “ Daftar
Wajib Pajak “
Disana wajib pajak mengupload persyaratan pajak yang telah isi dan di
scanning, lalu akan menunggu proses dari website tersebut, dan jika berhasil maka
npwp akan segera dikeluarkan.
Dan bagi yang sudah mempunyai npwp maka click “ Register User “ , lalu
mencantumkan scan npwp dan ktp. Setelah itu maka wajib pajak sudah dapat
membayar pajak daerah nya sesuai dengan ketentuan dan arahan yang
dicantumkan dalam website tersebut.
Pengurangan, Keringanan dan Pembebasan Pajak
Walikota/Bupati karena jabatannya dan berdasarkan unsur keadilan dapat
mengurangkan atau membatalkan ketetapan pajak. Walikota/Bupati berdasarkan
permohonan wajib pajak dapat memberikan pengurangan , keringanan dan
pembebasan pajak. Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan
Universitas Sumatera Utara
Page 64
60
pembebasan pajak ditetapkan oleh walikota/bupati. Walikota/bupati karena
jabatan atau atas permohonan wajib pajak dapat :
1. Membetulkan SKPD atau SKPDKB atau SKPDKBT atau STPD yang dalam
penerbitannya terdapat salah tulis, kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/
atau kekeliruan dalam penerapan peraturan perundang-undangan perpajakan
daerah.
2. Membatalkan atau mengurangkan ketetapan pajak.
3. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga,
denda, kenaikan pajak yang terutang dalam hal sanksi tersebut dikenakan
karena bukan kesalahan wajib pajak.
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan, adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah
data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara obyektif dan
profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan daerah. Tim
Pemeriksa Pajak Restoran di Kota Medan dibentuk dan ditunjuk oleh kepala
BPPRD.
Untuk keperluan pemeriksaan, wajib pajak diwajibkan memperlihatkan,
meminjamkan buku catatan, dokumen penjualan, cash resgister, peralatan
computer yang berkaitan dengan transaksi penjualan , memberi kesempatan untuk
memasuki ruangan yang diperlukan dan memberi keterangan yangt dapat
Universitas Sumatera Utara
Page 65
61
dipertanggung jawabkan . Petugas Pemeriksa Pajak Restoran dapat melakukan
penungguan/penjagaan pada objek pajak yang bersangkutan dalam hal :
1. Wajib pajak mengajukan keberatan atau keringanan terhadap SKPD,
SKPDKB, SKPDKBT
2. Untuk mendapatkan data yang objektif di lapangan.
Hasil penungguan/penjagaan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan
pajak. Lamanya jangka waktu penungguan ditentukan oleh Petugas Pemeriksa
Pajak Restoran.
Contoh Surat Ketetapan Pajak Daerah bila wajib pajak ditemukan kurang
bayar pada pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa Pajak Restoran :
Universitas Sumatera Utara
Page 66
62
Maka selanjutnya wajib pajak harus membayar kekurangan pajaknya dan
mendapatkan nota bayar kurang bayar dan membayarnya ke tempat pembayaran
(bank sumut).
Contoh apabila petugas mengadukan kepada kantor bahwa ia mengalami
salah perhitungan dan wajib pajak bisa membuktikan tidak ada kurang bayar
setelah diperiksa oleh tim pemeriksa sesuai dengan peraturan yang ada maka surat
ketetapannya :
Universitas Sumatera Utara
Page 67
63
BAB IV
ANALISA DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan pembayaran Pajak Restoran Pada Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan.
Dengan Berkembang pesatnya usaha masyarakat di kota Medan ini,
mendorong pengusaha untuk membuka banyak restoran yang sesuai dengan
selera dan keinginan masyarakat yang beraneka ragam tersebut. Jadi semakin
banyak pula wajib pajak yang datang ke Kantor Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Kota Medan, dan banyak pula wajib pajak restoran yang
terlambat dalam membayarkan wajib pajaknya ke Kantor BPPDRD.
Dalam pelaksanaannya pembayaran pajak restoran tidak dapat diserahkan
pada pihak ketiga, walaupun demikian dimungkinkan adanya kerjasama dengan
pihak ketiga dalam proses pembayaran pajak, antara lain pengisian formulir,
membayarkan ke tempat pembayaran dan mengambil surat setoran pajaknya.
Kegiatan yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah
pemeriksaan, pengawasan, dan penagihan pajak. dalam hal ini Kantor Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan menganut Self Assessment
System , merupakan pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada
Wajib Pajak (WP) untuk menghitung/memperhitungkan, membayar, dan
melaporkan sendiri jumlah pajak yang seharusnya terutang berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
Page 68
64
B. Mekanisme dan Perhitungan Pajak Restoran
Dari sekian banyak restoran yang ada di kota Medan, peneliti melakukan
riset di beberapa restoran di kota Medan salah satunya ialah restoran di Hotel
Santika Dyandra Medan.
Perhitungan pajak restoran pada praktiknya yang terdapat di hotel Santika
Dyandra medan dihitung sebesar 10% dari sub total penjualan makanan dan
minuman di restoran untuk servis charge. Yang kemudian akan dikenakan pajak
sebesar 10% dari sub total ditambah dengan jumlah servis charge penjualan
makanan dan minuman, atau bisa juga dikenakan sebesar 11% dari sub total
penjualan.
Sebagai contoh turut peneliti lampirkan contoh perhitungan pada salah
satu restoran di hotel santika dyandra medan yaitu pada Bar restoran, sebagai
berikut :
08/01/2018-01:10 pm
Tenderloin Steak Jumbo
2* 60.800 121.000
Fresh Orange Juice
3* 25.500 76.500
Crispy Chicken Steak
1* 95.000 95.000
Coca-cola
1* 24.500 24.000
Kentang Goreng
1* 23.500 23.500
------------------------------------------------
Sub Total (+/+) 340.500
Service Charge : 10%
34.050
Amount Paid 374.550
Data : Bar Restoran
Universitas Sumatera Utara
Page 69
65
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa besarnya tarif yang dikenakan
pada restaurant Bar adalah sebesar 10% dari sub total + Service Charge penjualan
makanan dan minuman.
C. Mekanisme Pembayaran Pajak Restoran
Mekanisme pembayaran pajak restoran pada restoran-restoran yang ada di
hotel santika medan adalah setiap pembayaran yang dilakukan oleh subjek pajak
yang dalam hal ini adalah pembeli/pelanggan melalui bill atau yang biasa disebut
dengan bukti transaksi. Kemudian bill tersebut di totalkan per hari dari semua
makanan dan minuman yang terjual di restoran tersebut yang kemudian akan
masuk ke dalam catatan rincian laporan pajak pembangunan 1 (PB1), dalam
rincian laporan pajak pembangunan 1 tercatat semua transaksi selama satu bulan
penuh dari setiap bulannya dan catatan setiap bulan tersebut digabungkan menjadi
12 bulan atau setahun yang kemudian akan dijumlahkan beberapa besarnya pajak
restoran yang harus dibayar.
Dari situ akan dilaporkan dan dimasukkan ke dalam SPTPD (Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah). Setelah mengisi SPTPD tersebut lalu pihak
restoran yang dalam hal ini bersama dengan pihak hotel melaporkan besarnya
pajak terutang yang tertera dalam SPTPD dan membayar ke bank yang di tunjuk
oleh Bupati/Walikota sebagai tempat pembayaran pajak.
Universitas Sumatera Utara
Page 70
66
D. Masalah-masalah dan Kendala-kendala Yang Berkaitan Dengan
Pembayaran Pajak Restoran di Kota Medan.
Dalam penelitiannya, peneliti menemukan beberapa kendala yang terjadi pada
saat perhitungan dan pembayaran pajak restoran, yaitu sebagai berikut :
1. Kesalahan tulis pada saat perhitungan pajak restoran yang dilakukan
besarnya pajak terhutang.
2. Lambatnya pihak restoran memberikan data kepada accounting hotel
untuk pembayaran pajak terhutangnya.
3. Ketidaktahuan pengusaha terhadap pengetahuan perpajakan, pengusaha
tidak tahu untuk apa, bagaimana, kapan dan kepada siapa pajak harus
dibayarkan.
4. Rendahnya kerjasama antara pengusaha dengan fiskus. Hal ini
menyebabkan terhambatnya proses pengurusan administrasi
perpajakan.
5. Masih banyak wajib pajak yang bandal dalam memanipulasi jumlah
pajak yang harus dibayarkan sehingga Tim Pemeriksa menemukan
banyak kesalahan atas laporan perhitungan yang diberikan oleh wajib
pajak.
Universitas Sumatera Utara
Page 71
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Mekanisme pembayaran pajak restoran yaitu :
a. Setiap pembayaran yang dilakukan oleh subjek pajak yang dalam hal
ini adalah pembeli/pelanggan melalui bill atau yang biasa disebut
dengan bukti transaksi.
b. Kemudian bill tersebut di totalkan perhari dari semua makanan dan
minuman yang terjual di restoran tersebut yang kemudian akan masuk
kedalam catatan rincian laporan pajak pembangunan 1 (PB1), dalam
rincian laporan pajak pembangunan 1 tercatat semua transaksi selama
satu bulan penuh dari setiap bulannya dan catatan setiap bulan tersebut
digabungkan menjadi 12 bulan atau setahun yang kemudian akan di
jumlahkan berapa besarnya pajak restoran yang harus dibayar.
c. Dari situ akan dilaporkan dan dimasukkan ke dalam SPTPD (Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah).
d. Setelah mengisi SPTPD tersebut lalu pihak restoran yang dalam hal ini
bersama dengan pihak hotel melaporkan besarnya pajak terutang yang
tertera dalam SPTPD dan membayar ke bank yang ditunjuk oleh
Bupati/Walikota sebagai tempat pembayaran pajak.
Universitas Sumatera Utara
Page 72
68
B. Hambatan dalam pemungutan pajak restoran :
a. Ketidaktahuan pengusaha terhadap pengetahuan perpajakan pengusaha
tidak tahu untuk apa, bagaimana, kapan dan kepada siapa pajak harus
dibayarkan.
b. Rendahnya kerjasama antara pengusaha dengan fiskus. Hal ini
menyebabkan terhambatnya proses pengurusan administrasi
perpajakan.
C. Saran
a. Pemerintah harus membuat peraturan sedemikian rupa sehingga mudah
dimengerti oleh pengusaha. Jika produk yang dibuat sulit dimengerti
oleh pengusah/masyarakat, maka secara otomatis akan timbul satu
bentuk perlawanan pajak dengan cara, bentuk dan dalihnya bisa
bermacam-macam. Pemerintah memberikan pengertian kepada
masyarakat, memberikan bimbingan dan penyuluhan serta menerbitkan
buku-buku peraturan,prosedur dan perhitungan pajak. Selain itu juga
diadakan seminar perpajakan dengan mengundang pakar dalam bidang
ini.
b. Bagi para tenaga kerja/pegawai di Kantor Pelayanan Pajak/Bank tetap
ramah dan sabar dalam menghadapi para wajib pajak yang ingin
mengurus kegiatan administrasi perpajakannya. Karena para wajib
pajak masih banyak yang belum mengerti tentang perpajakan dan kalau
misalnya wajib pajak/pengusaha ingin bertanya kepada pegawai tidak
canggung lagi sehingga kegiatan perpajakan akan lancar.
Universitas Sumatera Utara
Page 73
69
c. Dengan memperbanyak buku panduan perpajakan bagi masyarakat
dengan harga yang tidak terlalu mahal agar bisa terjangkau oleh
masyarakat dan diusahakan agar bahasa yang digunakan mudah
dimengerti oleh pembacanya.
d. Khususya di Kantor Pelayanan Pajak/Bank hendaknya dalam
menempatkan para pegawai sesuai dengan tingkat pendidikan,
pengalaman dan keterampilannya.Karena dengan hanya melihat
pendidikannya belumlah terjamin bahwa pegawai tersebut akan mampu
untuk melayani para wajib pajak dengan sempurna. Tetapi dengan
ditambah pengalaman dan keterampilan maka akan lebih terjamin sama
antara pegawai dengan wajib pajak
Universitas Sumatera Utara
Page 74
70
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pajak Daerah Kota Medan.
Keputusan Walikota Nomor 12 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Pajak Daerah.
Peraturan Undang-undang Nomor. 28 Tahun 2009 Tentang pajak daerah dan
restribusi daerah menurut PERDA ( Peraturan Daerah ).
Prof. Dr. Azhari Aziz Samudra. 2015 M.Si "PERPAJAKAN DI INDONESIA"
Surabaya : Teratai Store endangsiskawijayanti
Universitas Sumatera Utara