Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen proyek biasanya meliputi beberapa hal, salah satunya adalah tentang estimasi biaya. Estimasi biaya merupakan perhitungan biaya secara menyeluruh dalam suatu proyek, karena biaya merupakan suatu hal yang sangat penting, dan perlu diketahui dengan baik oleh semua pihak yang berkaitan dengan proyek kontruksi, baik oleh kontraktor, konsultan, maupun pemilik proyek. Agar mendapatkan perhitungan rencana anggaran biaya yang baik, diperlukan pemahaman yang pasti dan jelas tentang harga satuan pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan yang ada pada proyek tersebut Umumnya estimasi biaya adalah yang pertama kali memberikan indikasi khusus pada total biaya proyek. Total estimasi biaya proyek memberikan informasi
34

Proposal TA

Oct 20, 2015

Download

Documents

Amelia Amel
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Proposal TA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen proyek biasanya meliputi beberapa hal, salah satunya adalah

tentang estimasi biaya. Estimasi biaya merupakan perhitungan biaya secara

menyeluruh dalam suatu proyek, karena biaya merupakan suatu hal yang sangat

penting, dan perlu diketahui dengan baik oleh semua pihak yang berkaitan dengan

proyek kontruksi, baik oleh kontraktor, konsultan, maupun pemilik proyek. Agar

mendapatkan perhitungan rencana anggaran biaya yang baik, diperlukan

pemahaman yang pasti dan jelas tentang harga satuan pekerjaan untuk setiap jenis

pekerjaan yang ada pada proyek tersebut

Umumnya estimasi biaya adalah yang pertama kali memberikan indikasi

khusus pada total biaya proyek. Total estimasi biaya proyek memberikan

informasi penting bagi pemilik, perencana dan kontraktor. Pemilik menggunakan

estimasi biaya tersebut sebagai pedoman untuk menentukan kebijakan dalam

pengelolaan, pendanaan, dan nilai ekonomis proyek, bagi perencana estimasi

biaya akan berperan dalam membuat desain proyek dan pemilihan material,

sedangkan bagi kontraktor akan berperan dalam menentukan metode pelaksanaan

yang akan dipakai dalam menentukan besarnya keuntungan. Umumnya harga

ditentukan dari estimasi biaya yang telah disetujui oleh kontaraktor dan pemilik.

1

Page 2: Proposal TA

Dewasa ini, diIndonesia penentuan rencana anggaran biaya bangunan dan harga

satuan pekerjaan orang tidak lagi sepenuhnya memakai buku pedoman analisa

BOW (Burgelijke Openbare Werken) tahun 1921, karena dianggap tidak sesuai

lagi terutama dalam hal satuan upah pekerjaan. Sebagai gantinya pada tahun 1987

sampai tahun 1991. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Bandung

melakukan penelitian untuk mengembangkan analisa BOW tersebut. Pendekatan

penelitian yang dilakukan oleh pusat penelitian dan pengembangan permukiman

tersebut yaitu melalui pengumpulan data sekunder berupa analisa biaya yang

dipakai oleh beberapa kontraktor dalam menghitung harga satuan pekerjaan.

Disamping itu dilakukan pula pengumpulan data primer, melalui penelitian

lapangan pada proyek-proyek pembangunan perumahan. Data primer yang

diperoleh dipakai sebagai pembanding terhadap kesimpulan data sekunder yang

diperoleh. Kegiatan tersebut telah menghasilkan produk analisa biaya konstruksi

yang telah dikukuhkan sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI) pada tahun

1991-1992, namun hanya untuk perumahan sederhana.

SNI pada tahun 2001 harus dikaji kembali untuk memperluas sasaran analisa

biaya kontruksi kemudian disempurnakan dengan sasaran yang lebih luas yaitu

bangunan gedung dan perumahan sehingga SNI tersebut berjudul Analisa Biaya

Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI, 2002) dan pada tahun 2007

SNI 2002 kembali dikaji dan disempurnakan dan menjadi analisa SNI 2007.

Proyek Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, pada pelaksanaanya

memakai pedoman analisa SNI 2002, tetapi perhitungan estimasi biayanya kurang

detail sehingga menyulitkan dalam pelaksanaan, dan harga yang dimuat dalam

Page 3: Proposal TA

RAB cukup jauh perbedaannya dengan harga pasar. Maka dari itu perlu ada

perhitungan ulang dan membandingkan RAB Balai Penyuluhan Pertanian dengan

anlisa SNI terbaru yaitu SNI 2007.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan pada tugas akhir ini adalah:

1. Bagaimana cara perhitungan volume estimasi biaya secara detail?

2. Apakah perhitungan estimas biaya pada proyek Balai Penyuluhan

Pertanian sudah sesuai dengan SNI 2002?

3. Apakah analisa SNI 2002 ada perbedaanya dengan analisa SNI 2007?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan tugas akhir ini adalah adalah :

1. Menghitung kembali volume Estimasi Biaya secara detail

2. Mengetahui estimas biaya pada proyek Balai Penyuluhan Pertanian dan

membandingkan dengan standar yang ada.

3. Membandingkan analisa estimasi biaya yang dipakai yaitu SNI 2002

dengan yang terbaru SNI 2007

Page 4: Proposal TA

1.4 Batasan Masalah

Karena banyaknya metode yang akan digunakan pada permasalah estimasi

biaya, maka dalam tugas akhir ini perlu pembatasan masalah antara lain:

a. Perhitungan volume estimasi biaya.

b. Analisa estimasi biaya menggunakan analisa SNI 2002 dan 2007.

c. Perhitungan volume dan rencana anggaran ini berlokasi di Banjarmasin

proyek pembangunan balai penyuluhan pertanian berdasarkan harga bahan

saat proyek dibangun.

1.5 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun dengan sistimatika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pendahuluan berisi tentang hal-hal yang mendasari penyusunan

tugas akhir seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Dasar Teori

Dalam bab ini merupakan dasar teori dan materi yang dibahas

dalam penyusunan tugas akhir.

BAB III : Metodelogi Penelitian

Page 5: Proposal TA

Merupakan langkah-langkah dalam melakukan penelitian yang

disusun dalam bentuk bagan alir. Serta menjelaskan proses

terjadinya selama penelitian dilaksanakan.

BAB IV : Pengolahan Data dan Pembahasan

Dari hasil penelitian diperoleh data, yang akan diproses sehingga

menghasilkan tujuan utama dilakukanya penelitian. Dalam bab ini

dilakukan pembahasan mengenai hasil dari penelitian yang

dilakukan, sekaligus data yang diproses.

BAB V : Penutup

- Kesimpulan

- Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: Proposal TA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Estimasi Biaya

Estimasi adalah perkiraan mengenai nilai (value), jumlah (amount), ukuran

(size) atau berat (weight) dari sesuatu (Juinkpe, 2008). Dalam konteks kontruksi,

estimasi biaya atau dalam hal ini disebut estimasi biaya pekerjaan kontruksi

adalah perkiraan tentang kemungkinan biaya yang akan digunakan pada aktifitas

konstruksi, umumnya diadasarkan pada beberapa data yang sesuai dengan

kenyataan yang ada dan dapat diterima, atau juga disebut sebuah ramalan ilmiah

atau perkiraan biaya atas proyek yang akan dibangun.

Estimasi biaya pada suatu proyek harus disiapkan sebelum suatu proyek

dilaksanakan, untuk menetapkan besarnya kemungkinan biaya pada suatu proyek.

Jadi estimasi biaya merupakan suatu perkiraan yang paling mendekat pada biaya

yang sesungguhnya. Sedangkan nilai sebenarnya dari suatu proyek tidak akan

diketahui sampai suatu proyek terselesaikan secara lengkap.

Estimasi biaya pekerjaan konstruksi biasanya memberikan suatu indikasi

tertentu terhadap biaya total proyek. Estimasi biaya mempunyai peranan penting

dalam suatu proyek, karena tanpa adanya estimasi biaya suatu proyek tidak akan

berhasil.

6

Page 7: Proposal TA

Kualitas suatu estimasi biaya proyek bergantung pada tersedianya data dan

informasi, teknik atau metode yang digunakan, serta kecakapan dan pengalaman

estimator. Tersedianya data dan informasi memegang peranan penting dalam hal

kualitas estimasi biaya proyek yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada awal

formulasi lingkup proyek, jika sebagian data atau informasi belum tersedia atau

belum ditentukan, maka estimasi atau perkiraan biaya yang dihasilkan masih

berupa perkiraan.

Nilai / harga / value proyek yang baik tergantung dari bagaimana membuat

suatu estimasi biaya yang baik, dimana biaya yang mungkin timbul harus

dikendalikan seminimal mungkin (Azwar, 2008).

Estimasi biaya sangat ditentukan oleh:

Tersedianya data dan infomasi

Teknik dan metode yang digunakan

Kecakapan dan pengalaman estimator

Tujuan pemakaian perkiraan biaya

Dalam penyusunan suatu anggaran biaya dapat dalakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Anggaran biaya yang dihitung secara kasar (penaksiran)

Anggaran biaya yang dihitung secara kasar biasanya dihitung berdasarkan

pengalaman yang dimiliki oleh pemuat anggaran biaya yang bersangkutan.

2. Anggaran biaya yang dihitung secara teliti (terperinci)

Untuk memudahkan dalam pembuatan biaya teliti dapat dipakai sebagai

pegangan atau pedoman buku analisa SNI. Analisa adalah merupakan rumusan

guna menetapkan harga dan upah masing-masing bagian pekerjaan dalam

Page 8: Proposal TA

bentuk satuan (Zainal, 1987). Data-data yang diperlukan dalam pembuatan

anggaran biaya dari suatu bangunan adalah :

a. Gambar bestek

b. Bestek.

c. Haraga bahan/barang-barang bangunan dan upah

d. Daftar analis

Disamping itu harus diperhatikan kemungkinan lain seperti :

Keadaana stabilitas harga harga bahan dan barang-barang bangunan serta

upah tenaga kerja.

Keadaan iklim/cuaca di daerah tempat bangunan didirikan, banyak hujan

atau tidak

Keadaan jalan yang menghubungkan ketempat pekerjaan, apakah dapat

dilalui oleh kendaraan-kendaraan yang dipergunakan untuk mengankut

bahan-bahan bangunan, alat-alat perlengkapan kerja lainnya.

Keadaan daerah itu sendiri, seperti keras lunaknya tanah bangunan,

dalamnya air tanah, mudah tidaknya pengambilan air untuk bangunan dan

keamanan setampat serta mudah tidaknya mendapatkan tenaga kerja

2.1.1 Menaksir harga Bahan

Quantity surveyor selalu membuat suatu daftar bahan yang diperlukan dan

daftar harga yang dipakai oleh para pemborong untuk membuat rencana

penawaran harga.

Page 9: Proposal TA

Harga bahan yang dipakai biasanya harga bahan di tempat pekerjaan, jadi sudah

termasuk biaya angkutan, biaya menaikan dan menurunkan, pengepakan,

penyimpanan semantara di gudang, pemeriksaan kualitas dan auransi ( Soedrajat

A, 1994)

2.1.2 Menghitung Biaya Pekerjaan

Biaya buruh sangat dipengaruhi oleh bermacam-macam hal seperti,

panjangnya jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan,

keadaan tempat pekerjaaan, keterempilan dan keahlian buruh yang bersangkutan.

Waktu yang dipakai untuk menyelasaikan suatu jenis pekerjaan dan tempat

pekerjaan tergantung dari keahlian, sikap mental dai pekerja tersebut terhadap

pekerjan itu dan juga tergantung dari keadaan setempat. Keadaan setempat dan

peraturan buruh kadang-kadang mempengaruhi besarnya upah perjam dan dapat

berubah-ubah tergantung dari waktu pekerjaan.

Beberpa penaksiran harga mempergunankan cara mengalikan unit pekerjaan

denga upah buruh perunit pekerjaaan. Cara itu kurang teliti karena buruh sangt

berlainan keterampilannya.

Cara yang lebih baik adalah dengan menaksir jumlah jam kerja yang diperlukan

untu tiap jenis pekerjaan yang dipisahkan dari upah buruh, kemudian hasilnya

dikalikan dengan per jam atau per hari. (Soedrajat A, 1994)

Page 10: Proposal TA

2.1.3 Menaksir Alat-Alat Yang diperlukan

Suatu peralatan yang diperlukan untuk suatu jenis kontruksi, haruslah termasuk

didalam bangunan sementara, seperti mesin-mesin, dan peralatan tangan (tool).

Pemilihan jenis peraltan tergantung dari jenis peralatan yang sudah dimiliki oleh

pemborong. Suatu jenis alat kadang-kadang hanya dapat dipakai satu kali saja,

karena penaksiaran biaya didasarkan pada masa pakai, lamanya mesin dipakai,

serta besarnya pekerjaan yang harus dikerjakan

Biaya peralatan termasuk juga harga sewa, pengangkutan, pemasangan alat,

pemindahan, membongkar, biaya operasi dan upah operator. Unit cost dapat

berdasarkan waktu atau hasil pekerjaaanyang akan dikerjakan, missal ongkos tiap

jam dapat dihitung dengan membagi jumlah ongkos pengadaan peralatan dengan

jumlah jam dimana peralatan akan selalu berada di tempat dengan cara membagi

dengan jumlah jam kerja yang betul-betul dipakai untuk mengopersikan peralatan

tersebut. (Soedrajat A, 1994)

2.1.4 Menaksir Biaya Tak Terduga (Overhead)

Biaya tak terteduaga terbagi dua macam yaitu:

1. Biaya tak terduga umum

Biasanya tidak dapat segera dimasukan kesuatu jenis pekerjaan dalam proyek

misalnya: sewa kantor, perlatan kantor, air, listrik, telpon, asuransi, pajak,

bunga uang, biaya-biaya notaries, biaya perjalanan dan pembelian barang kecil

lainnya.

Page 11: Proposal TA

2. Biaya tak terduga proyek

Ialah biaya yang dapat dibebankan kepada proyek tetapi tidak dapat

dibebankan kepada biaya bahan-bahan, upah buruh atau biaya alat-alat seperti

asuransi, pembelian tambahan dan dokumen kontrak pekerjaan, pengukuran,

surat-surat izin, honorium.

Ada juga memasukan pajak upah dan asuransi kedalam biaya tak terduga, tetapi

adajuga yang memasukan kedalam upah buruh. Dalam hal ini termasuk juga

asuransi jiwa, tunjangan kesehatan, dan tunjangan lain. Hal-hal tersebut dapat

berkisar antara 8% sampai 12% dari uapah buruh.

Jumlah biaya tak terduga dapat berkisar antara 30% dari jumalah harga bahan,

upah buruh dan ongkos alat-alat antara 12% sampai 50% dari upah buruh

tergantung dari jenis pekerjaan dan kaedaan setempat. (Soedrajat A, 1994)

2.1.5 Menaksir Keuntungan (Profit)

Keuntungan yang dinyatakan dengan persentasi dari jumlah biaya berjumlah

sekitar 8% sampai 15% tergantung dari keinginan pemborong untuk mendapatkan

proyek tersebut.

Untuk proyek kecil biasanya diambil 15%, proyek sedang diambil 12.5% dan

untuk proyek besar 8%. Persentasi ininjuga tergantung dari besarnya resiko

pekerjaan, kesukaran-kasukaran yang akan timbul yang tidak tampak dan dari cara

pembayaran. (Soedrajat A, 1994)

Page 12: Proposal TA

2.2 Pengartian Volume dan Kubikasi Pekerjaan

Volume suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya jumlah volume

pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga sering disebut kubikasi pekerjaan.

Volume bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya) melainkan hanya

volume jumlah bagian pekerjaan dalam satu kesatuan. Sebelum menghitung

volume masing-masing pekejaan, lebih dahulu harus dikuasai gambar kerja.

2.3 Biaya

Biaya merupakan nilai atau harga dari bahan-bahan material dan upah yang

digunakan pada suatu proyek. Biaya yang digunakan berpedoman pada basic

price (standar harga) yang dikeluarkan oleh depertemen pemukiman dan

pengembangan wilayah.

2.4 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Pada dasarnya setiap perhitungan Rencana Anggaran Biaya umumnya akan

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1. Harga bahan setempat

2. Harga upah pekerja setempat

3. Lokasi dan jenis pekerjaan

Sebelum memulai perhitungan anggaran biaya terlebih dahulu harus

mengetahui data-data seperti dibawah ini, yaitu :

Page 13: Proposal TA

1. Besar volume pekerjaan

2. Peralatan dan jumlah pekerja yang akan digunakan

Selain data-data tersebut yang juga sangat berpengaruh terhadap perhitungan

anggaran biaya adalah gambar kerja, gambar kerja merupakan bagian yang sangat

penting dari suatu perhitungan, sebab besarnya volume suatu pekerjaan akan kita

peroleh dengan melihat gambar kerja, kesalahan dalam gambar kerja akan

mempengaruhi perhitungan volume pekerjaan.

Purbadi dan badrul, 2003 mengatakan langkah-langkah yang harus dilakukan

dalam perhitungan rencana anggaran biaya antara lain adalah:

1. Membuat daftar uraian pekerjaan

Dalam perencanaan anggaran biaya meliputi beberapa pekerjaan, antara

lain:

1. Pekerjaan pendahuluan/persiapan

Meliputi:

- Membuat ijin mendirikan bangunan (IMB)

- Pembersihan lokasi

- Memasang pagar keliling sementara

- Mendirikan direksiket

- Memasang bouwplank

- Pemasangan papan nama proyek

2. Pekerjaan galian dan urugan

Meliputi:

Page 14: Proposal TA

- Galian tanah podasi

- Urugan tanah kembali

- Urugan pasir tanah pondasi

3. Pekerjaan beton /pondasi/rangka bawah

Meliputi:

- Membuat lantai kerja

- Membuat bekisting/ lantai kerja

- Penulangan

- Pengecoran

- Memasang gelagar ulin

- Pancangan galam.

4. Pekerjaan dinding dan lantai

Meliputi:

- Pasang balok dan papan ulin

- Pasang kawat harmonika

- Pasang lantai kaeramik

- Pasang plint keramik

- Pasangan dinding

5. Pekerjaan kuda-kuda dan atap

Meliputi:

Page 15: Proposal TA

- Kuda-kuda dan penutup atap

- Pasang gording

- Pasang kasau

- Pasang lisplank

- Pasang atap genteng metal

- Pasang pemuung metal

6. Pekerjaan Plafont

Meliputi:

- Pasang rangka plafont

- Pasang plafon kalsiboard

- Pasang list kayu profil

7. Pekerjaan pintu dan jendela

Meliputi:

- Kusen alamunium 4”

- Daun pintu pabrikasi

- Daun jendela pabrikasi

- Kaca mati hitam 5 mm

- kaca 5 mm (ventilasi)

8. Pekerjaan cat-catan

Meliputi:

Page 16: Proposal TA

- Cat kilap (listplank, list dll)

- Cat air (dinding)

- Cat air (plafond)

- Ter-teran.

9. Pekerjaan instalasi listrik

Meliputi:

- Pemasangan KWH meter

- Instalasi titik lampu

- Pasang instalasi stop kontak

- Pemasangan saklar tunggal dan ganda

10. Pekerjaan sanitair

Meliputi:

- Pasang closed jongkok

- Pasang wastafel + kaca

- Pasang bak air

- Pasang kran air

- Pasang instalasi air bersih

- Pasang instlasi air kotor

- Pasang floor drin

- Pasang beearput

Page 17: Proposal TA

- Pasang kitchen set

11. Pekerjaan finishing

Meliputi:

- Pembersihan akhir lokasi bangunan

- Pembersihan bangunan

2. Membuat daftar bahan yang diperlukan

Yang dimaksud dengan bahanadalah komponen atau material yang diperlukan

untuk membuat suatu pekerjaan. Jadi daftar bahan yang diperlukan yang nantinya

akan menjelaskan atau menerangkanjenis-jenis bahan yang akan dipakai dalam

pekerjaan bangunan yang dibuat, sehingga memudahkan kita untuk melakukan

survey ke lapangan (pasar) dalam hal untuk mengetahui harga–harga bahan yang

nantinya akan dipergunakan.

3. Membuat daftar alat berat

Sama halnya dengan daftar bahan yang diperlukan seperti alat berat juga

dibuatkan daftarnya. Alat berat nantinya akan sangat membantu dalam

mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dibuat.

4. Daftar upah harga satuan

Upah adalah jumlah nominal dalam rupiah yang diberikan kepada pekerja

sebagai imbalan dari pekerjaan yang dibuat. Daftar ini dibuat untuk

Page 18: Proposal TA

mengetahui standar upah yang berlaku pada saat berlangsungnya proyek dan

tempat proyek dilaksanakan.

2.5 Standart Nasional Indonesian (SNI)

Standart Nasional Indonesia adalah tentang tata cara perhitungan harga satuan

pekerjaan untuk kontruksi bangunan gedung dan perumahan. Analisa SNI 2007

yang sekarang digunakan adalah revisi dari analisa SNI 03-2836-2002, dan telah

disesuaikan dengan keadaan di Indonesia dengan melakukan modifikasi terhadap

indeks harga satuan dan pekerja.

SNI atau Standart Nasional Indonesia ini menetapkan indeks bahan bangunan

dan indeks tenaga kerja, indeks ini dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan yang

dapat dijadikan acuan dasar, sehingga digunakan seragam oleh para pelaksana

pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan

pekerjaan.

Dalam penilitian ini digunakan analisa SNI 2002 dan analisa SNI 2007, dalam

analisa tersebut terdapat perbedaan indeks volume pada pekerjaan pasangan batu

bata tebal ½ bata 1pc:2ps tepatnya pada indeks pekerja, dan dapat dilihat pada

tabel 2.1 dan tabel 2.2.

Page 19: Proposal TA

a. Membuat daftar analisa harga satuan SNI 2002

Tabel 2.1 analisa harga satuan SNI 2002

No Uraian pekrjaan Satuan volume Harga

(Rp)

Upah

(Rp)

Bahan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1 Pek.1m3pasangan batu bata tebal ½ bata 1pc:2ps

Batu bataSemen PortlandPasir pasangPekerja Tukang batuMandorKepala tukang

BhKgM3OhOhOhOh

70,00018,9500,03800,32000,10000,01500,0100

b. Membuat daftar analisa harga satuan SNI 2007

Tabel 2.2 analisa harga satuan SNI 2007

No Uraian pekrjaan Satuan volume Harga

(Rp)

Upah

(Rp)

Bahan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1 Pek.1m3pasangan batu bata tebal ½ bata 1pc:2ps

Batu bataSemen PortlandPasir pasangPekerja Tukang batuMandorKepala tukang

BhKgM3OhOhOhOh

70,00018,9500,03800,30000,10000,01500,0100

2.6 Membuat Daftar Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Rekapitulasi adalah rekapan dari rencana anggaran biaya yang kita buat. Dalam

rekapitulasi anggaran biaya ini tiap-tiap volume pekerjaan dikalikan dengan harga

Page 20: Proposal TA

satuan masing-masing, sehingga didapat jumlah dari keseluruhan, rakapitulasi

anggaran biaya bisa dilihat pada tabel 2.3.

a. Rekapitulasi rencana anggaran biaya SK-SNI 2002 dan SK-SNI 2007

Table 2.3 Rekapitulasi rencana anggaran biaya SK-SNI 2002 dan SK-SNI 2007

No Uraian pekrjaan Satuan volume Harga satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

jumlah

Page 21: Proposal TA

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Data Yang Diperlukan

Dalam penulisan penyusunan tugas akhir ini menggunakan penelitian langsung

di lapangan serta mempelajari buku-buku referensi kepustakaan yang

berhubungan dan relevan dengan masalah-masalah estimasi biaya.

Data yang diperlukan yang diperlukan diantaranya adalah analisa SNI 2002

analisa SNI 2007 dan gambar kerja.

3.2 Analisa Perhitungan

Setelah data didapat dan dikumpulkan, maka selanjutnya dilakukan pengolahan

data dengan mengeroksi ulang serta mengklasifikasikan data-data yang telah

dikumpulkan untuk memenuhi kelengkapan data. Kemudian data-data tersebut

dianalisa dan diambil kesimpulan dengan cara mengumpulkan faktor-faktor

umum untuk diambil kesimpulan yang bersifat khusus. Analisa perhitungan pada

tugas akhir ini diantaranya menghitung rencana anggaran biaya dengan cara SNI

2002, menghitung rencana anggaran biaya dengan cara SNI 2007 dan melakukan

perbandingan

21

Page 22: Proposal TA

3.3 Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah dari bulan januari sampai bulan meret. Penelitian

dilakukan di daerah Banjarmasin pada proyek Balai Penyulihan Pertanian.

Dengan melakukan wawancara kepada konsultan prencana untuk mengetahui

bagaimana cara pembuatan rencana anggran biaya.

No Data Data primer Data sekunder sumber

1

2

3

Perhitungan volume estimasi biaya

Analisa harga

Rencana anggaran biaya

-

Harga satuan pekerjaan

-

-

Konsultasi/wawancara

Gambar kerja

-

Analisa SNI 2002

Analisa SNI 2007

-

Dokumen kontrak kontraktor pelaksana

Survei toko-toko bahan bangunan

Dokumen kontrak

Buku RSNI 2007

Kontaktor peleksana dan Konsultan perencana

Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder, data tersebut

diambil dari berbagai sumber. Rincian data yang akan digunakan dapat dilihat

pada tabel 3.1.

Tabel 3.1Rincian data yang dipakai

Page 23: Proposal TA

Mulai

Pengumpulan Data

-Harga satuan

- Gambar Kerja

Analisa Harga

– Perhitungan Analisa SNI 2002– Perhitungan Analisa SNI 2007

Rencana Anggaran Biaya

Selesai

Analisa volume

Perbandingan antara SNI 2002

3.4 Bagan Alir (Flow Chard) Penulisan Tugas Akhir

Gambar bagan alir penulisan tugas akhir dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Bagan alir penulisan tugas akhir..

Page 24: Proposal TA

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, 2008. Estimasi Biaya Proyek. WWW.google.com

Juinkpe, 2008. Pengertian Estimasi. WWW.google.com

2007. Analisa SNI (Rancangan Standart Nasional Indonesia 3). Jakarta.

2002. Analisa SNI (Dokumen Kontrak proyek Pembangunan Balai

Penyuluhan Pertanian). 2009. CV. Putra Jaka Utama.

Soedrajat S, A, Ir, 1994. Analisa (cara modern) Anggaran Biaya Pelaksana.

Nova : Bandung

Zainal AZ, 1987. Pengetahuan Anggaran Biaya bangunan. Media : Surabaya