Top Banner
PROPOSAL RENCANA USAHA “Totte Bag Berbahan Kaos Bekas” BAB I Pendahuluan A. Objek Penelitian Sebelum membuka sebuah usaha atau bisnis yang akan dijalankan, maka seorang pelaku bisnis harus melakukan survey pasar. Hal ini dimaksudkan agar produk yang akan dipasarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat menarik minat konsumen. Usaha yang akan saya jalankan merupakan sebuah usaha di bidang fashion, yaitu totte bag yang terbuat atau berbahan dasar dari kaos bekas. B. Waktu Penelitian Adapun penelitian ini akan dilakukan sekitar bulan Juni-Juli 2016. C. Anggota Penelitian
31

Proposal Rencana Usaha

Jul 09, 2016

Download

Documents

Anita Febriani

berisi rencana usaha pada bidang produksi totte bag namun berbahan kaos bekas yang masih layak pakai.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Proposal Rencana Usaha

PROPOSAL RENCANA USAHA

“Totte Bag Berbahan Kaos Bekas”

BAB I

Pendahuluan

A. Objek Penelitian

Sebelum membuka sebuah usaha atau bisnis yang akan dijalankan, maka seorang

pelaku bisnis harus melakukan survey pasar. Hal ini dimaksudkan agar produk yang akan

dipasarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat menarik minat konsumen.

Usaha yang akan saya jalankan merupakan sebuah usaha di bidang fashion, yaitu totte

bag yang terbuat atau berbahan dasar dari kaos bekas.

B. Waktu Penelitian

Adapun penelitian ini akan dilakukan sekitar bulan Juni-Juli 2016.

C. Anggota Penelitian

Penelitian ini beranggotakan 1 orang, yaitu saya sendiri.

Nama : Anita Febriani

D. Ringkasan Penelitian

Dari hasil penelitan yang telah saya lakukan maka saya dapat menyimpulkan

bahwa, saya akan membuka sebuah took/usaha pembuatan totte bag yang akan saya buat

dari kaos bekas. Saya akan memasarkan produk saya ini untuk kalangan mahasiswa dan

Page 2: Proposal Rencana Usaha

masyarakat sekitar karena kebanyakan dari mereka telah terpengaruh oleh perkembangan

fashion yang semakin unik dan menarik.

Untuk desain dari totte bag ini sendiri, karena terbuat dari kaos bekas namun yang

masih layak pakai, maka desainnya pun simple. Saya hanya akan menambahkan quote-

quote yang membangun. Karena tidak hanya untuk fashion saja, totte bag ini juga bisa

dijadikan tas untuk berbelanja yang gunanya mengurangi penggunaan kantong plastic.

Karena desain dari totte bag ini sangat simple jadi bisa digunakan untuk perempuan

maupun laki-laki. Selain itu, totte bag ini akan dipasarkan dengan harga yang relative

murah, sehingga dari berbagai kalangan dapat membelinya.

BAB II

Aspek Pasar dan Pemasaran

A. Bentuk Pasar

Bentuk Pasar dilihat dari sisi produsen. Dibedakan menjadi :

1. Pasar Persaingan Sempurna

Pada jenis pasar ini, aktivitas persaingannya tidak nampak karena tidak

terbatasnya jumlah produsen dan konsumen dapat menjual atau membeli berapa aja tanpa

ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.

2. Pasar Monopoli

Sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang penjual saja.

3. Pasar Oligopoli

Merupakan perluasan dari pasar monopoli.

4. Pasar Persaingan Monopolistik

Merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli.

Selanjutnya pasar akan dilihat dari sisi konsumen. Dari sisi konsumen, pasar dapat

dibedakan atas empat bentuk, yaitu :

1. Pasar konsumen

Page 3: Proposal Rencana Usaha

Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh

perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan).

2. Pasar Industri

Pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan

atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual

maupun untuk disewakan, (dipakaI untuk diproses lebih lanjut).

3. Pasar Penjual Kembali (Reseller),

Adalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan/atau organisasi yang biasa

disebut para pedagang menengah yang terdiri dari dealer,  distributor, groessier,  agent

dan retailer. Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka mendapatkan

keuntungan.

4. Pasar Pemerintah,

Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa

barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah, misalnya di sektor pendidikan,

perhubungan, kesehatan, dan lain-lain.

Dari beberapa penjelasan mengenai pasar di atas, maka jenis pasar yang paling cocok

dalam usaha saya jika dilihat dari sisi konsumen adalah  pasar konsumen, dimana saya

menjual produk untuk dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen. Namun, jika dilihat dari

sisi produsen adalah pasar persaingan monopolistic, dimana ada kebebasan bagi penjual

untuk masuk-keluar pasar.

B. Mengukur dan Meramal Permintaan dan Penawaran

Untuk produk totte bag yang akan saya produksi, saya rasa di jaman yang

semakin menuntut fashion ini akan banyak permintaan dari konsumen. Karena fashion tas

akan selalu berkembang dan orang-orang akan selalu membutuhkan tas. Kemana pun

orang pergi yang pasti akan selalu dibawa adalah tas, dan saya rasa ini adalah peluang

yang baik untuk saya memproduksi totte bag. Namun, untuk produk seperti totte bag

sendiri saya yakin sudah banyak yang memproduksi atau membangun usaha semacam

ini. Namun, dari totte bag produksi saya, saya akan membuatnya beda dari totte bag yang

lain.

Page 4: Proposal Rencana Usaha

C. Segmentasi – Target – Posisi di Pasar

Segmentasi Pasar, pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam

beberapa hal misalnya keinginan, daya beli dan sebagainya. Untuk itu, perlu dilakukan

segmentasi pasar. Segmentasi pasar sendiri bisa dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek

geografis, demografis, psikografis dan perilaku. Dilihat dari berbagai macam aspek

tersebut, bisa ditentukan bahwa segmentasi pasar dalam produk totte bag ini adalah

masyarakat Jogja, khususnya para remaja dan mahasiswa Jogja.

Untuk target pasar, target konsumen lebih difokuskan kepada konsumen yang ada

di Jogja, karena dilihat dari kondisi geografisnya yang mudah untuk dijangkau. Dan

konsumen juga lebih difokuskan kepada mahasiswa yang ada di Jogja.

Posisi pasar, untuk menentukan posisi pasar terdapat tiga langkah yaitu

mengidentifikasi keunggulan kompetitif, memilih keunggulan kompetitif dan

mewujudkan serta mengkomunikasikan posisi. Dalam tiga langkah tersebut, saya sudah

menentukan keunggulan-keunggulan kompetitif yang akan saya gunakan dalam

persaingan di pasar. Totte bag yang akan saya produksi berbahan ramah lingkungan

karena terbuat dari kaos bekas yang masih layak pakai, pembuatannya masih manual

(jahit tangan) jadi ketelitian dan kerapihannya lebih terjamin, dan juga harganya cukup

terjangkau.

D. Sikap, Perilaku dan Kepuasan Konsumen

Untuk respon konsumen terhadap produk totte bag yang sudah ada, menurut saya

responnya sangat tinggi. Karena pada kenyataannya tidak hanya perempuan saja yang

senang memakai totte bag, laki-laki pun juga sennag memakainya. Dan tas jenis totte bag

ini sangat simple sehingga bisa digunakan dalam hal apapun. Seperti hanya untuk sekedar

main, kuliah, tas untuk membawa barang tambahan dan lain sebagainya.

E. Bauran Pemasaran Produk Barang

Bagi pemasaran produk barang, manajemen pemasaran akan dipecah menjadi 4 kebijakan

pemasaran, atau sering disebut dengan 4P.

Produk (Product)

Page 5: Proposal Rencana Usaha

Produk berupa barang dapat dibeda-bedakan atau diklasifikasikan menurut

macamnya. Untuk produk totte bag ini diklasifikasikan menjadi barang konsumsi,

yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi. Produk totte bag

sendiri selain digunakan untuk fashion, bisa juga digunakan untuk menggantikan

kantong belanja, sehingga ikut membantu mengurangi penggunaan kantong

plastik.

Harga (Price)

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat yang

dimiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan

penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga

yang sama terhadap semua pembeli. Dalam menentukan harga, dipengaruhi oleh

factor internal dan eksternal. Factor internal, yaitu keputusan harga disesuaikan

dengan sasaran pemasaran. Kemudian, untuk factor eksternalnya, yaitu konsumen

akan membandingkan harga suatu produk dengan manfaat yang dimilikinya.

Untuk produk totte bag ini, dilihat dari pertimbangan factor internal dan eksternal,

saya memutuskan untuk menjual totte bag berbahan kaos ini dengan harga Rp

30.000. dilihat dari bahan baku pembuatan totte bag, dan jasa menjahit totte bag

tersebut, karena produk ini sangat home made, jadi semuanya dikerjakan secara

manual.

Distribusi (Place)

Akses untuk mencapai lokasi toko cukup mudah, karena selain berada di pusat

kota, toko saya pun terjangkau oleh transportasi. Sehingga, konsumen akan

dengan mudah mendapatkan produk yang mereka inginkan. Sistem distribusi

yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui pedagang

perantara seperti wholesaler   (pedagang besar) atau retailer (pedagang kecil).

Promosi (Promotion)

Pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk dan

mendistribusikan produk, tetapi juga mengkomunikasikan produk ini kepada

masyarakat agar produk itu dikenal dan ujung-ujungnya dibeli. Untuk promosinya

sendiri, yang sangat jelas efektif adalah dari orang ke orang, promosi dari orang

ke orang menurut saya jauh lebih efektif karena saya rasa mereka dengan sukarela

Page 6: Proposal Rencana Usaha

menceritakan atau mempromosikan produk karena kepuasan mereka terhadap

produk dan pelayanan dari produsen, jadi orang akan mudah percaya. Kemudian

melalui media social yang saat ini setiap orang pasti memilikinya. Dan ketika di

promosikan melalui media social pun jangkauan konsumennya menjadi luas.

BAB III

Aspek Teknik dan Teknologi

A. Pemilihan Strategi Produksi

Produk yang akan saya buat adalah totte bag dari bahan kaos bekas. Untuk desain

produknya sendiri simple, mencari kaos yang polos kemudian akan di sablon denga

tulisan-tulisan yang memotivasi, karena konsepnya sendiri membuat totte bag dengan

kaos bekas berarti membuat suatu produk dengan bahan yang ramah lingkungan dan

memanfaatkan suatu barang yang sudah tidak terpakai lagi. Kemudian kaos tersebut

akan dijahit secara manual, karena mengutamakan kerapihan dan ketelitian.

B. Pemilihan dan Perencanaan Produk

Pemilihan ide pembuatan totte bag dengan bahan kaos bekas, adalah saya melihat

bahwa trend fashion saat ini bukan hanya sekedar pakaian, namun juga aksesorisnya,

Page 7: Proposal Rencana Usaha

contohnya seperti tas. Menurut saya saat ini fashion tas mulai berkembang dengan

cepat. Dan saya rasa setiap orang, khususnya perempuan sangat membutuhkan tas

jika akan melakukan bepergian, dengan berbagai macam bentuk dan model tas. Dan

akhirnya saya mulai berpikir untuk membuat tas namun yang simple, agar tas tersebut

bisa multifungsi. Tidak hanya untuk main saja, namun juga bisa untuk kuliah,

sekolah, membawa barang tambahan atau belanjaan. Terlebih lagi saat ini, sedang

digalakkan untuk mengurangi kantong plastic. Dan totte bag dengan bahan kaos ini,

saya rasa juga bisa untuk digunakan sebagai kantong belanja.

Pembuatannya pun cukup mudah dan tidak perlu banyak alat yang digunakan.

Ketika kaos bekas tersebut sudah dijahit menjadi sebuah totte bag, maka totte bag

tersebut akan disablon untuk di desain tulisan. Saya akan mendesain totte bag tersebut

dengan tulisan-tulisan yang memotivasi orang untuk menjaga lingkungannya.

C. Rencana Kualitas

Ada delapan dimensi yang menjadi tolok ukur dalam rencana kualitas produk, yaitu :

Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan

merupakan karateristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli

barang tersebut.

Features, aspek performansi yang berguna menambah fungsi dasar.

Reliability, berkaitan dengan probabilitas suatu barang berhasil menjalankan

fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu.

Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasar pada keinginan pelanggan.

Durability, suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa

pakai barang.

Serviceability, berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi

dalam memberikan pelayanan.

Aesthetics, karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai estetika yang

berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

Fit and finish, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk

tersebut sebagai produk yang berkualitas.

Page 8: Proposal Rencana Usaha

D. Pemilihan Teknologi

Untuk pemilihan teknologi dalam proses produksi totte bag ini masih dikerjakan

dengan cara manual, kalaupun menggunakan mesin yang akan digunakan adalah

mesin jahit, dan untuk sablonnya sendiri akan bekerja sama dengan pengrajin sablon

dari luar.

E. Perencanaan Tata Letak

Untuk perencanaan tata letak usaha, karena sifatnya masih sederhana sekali jadi

toko dan tempat untuk produksi berada pada satu tempat, yaitu di sekitar tempat

tinggal saya. Untuk produksi dalam hal menjahit dan mendesain berada pada satu

tempat dengan took, namun untuk sablonnya berbeda tempat. Karena sablonnya

menggunakan jasa dari orang lain.

BAB IV

Aspek Manajemen

A. Perencanaan

Dalam proses pembuatan suatu rencana dapat dilakukan dengan beberapa alternative

pendekatan, yaitu :

Pendekatan atas-bawah (Top-Down), perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan oleh

pimpinan organisasi.

Pendekatan bawah-atas (Bottom-Up), perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan

dengan cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi

organisasi, selanjutnya manajemen tingkat bawahnya yang menyusun rencana.

Page 9: Proposal Rencana Usaha

Pendekatan campuran, dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk

perencanaan oragnisasi secara garis besar, sedangkan perencanaan detailnya di serahkan

kepada kreativitas unit perusahaan dibawahnya.

Pendekatan kelompok, perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli dalam

perusahaan.

Jika dilihat dari beberapa alternative pendekatan seperti di atas, maka usaha yang saya

buat ini lebih cenderung menggunakan pendekatan campuran. Karena pada kenyataannya pun

sulit untuk menerapkan pendekatan yang hanya berupa Top-Down maupun Bottom-Up saja.

Lebih mudah ketika kita menggunakan kombinasi dari keduanya. Dan komunikasi di dalam

organisasi akan jauh lebih lancer, karena komunikasi menjadi dua arah.

Macam-Macam Perencanaan

1. Sisi Jangka Waktu

Untuk rencana dilihat dari jangka waktunya, saya lebih senang menggunakan

perencanaan jangka waktu yang pendek. Perencanaan jangka waktu pendek ini biasanya

menjangkau waktu kurang lebih satu tahun. Saya lebih memilih menggunakan rencana

jangka pendek karena menurut saya, perencanaan yang dibuat untuk jangka waktu yang

pendek bisa menghasilkan rincian perencanaan yang lebih konkret dan jelas

sasasarannya. Dan yang paling penting adalah bisa terealisasi dengan baik.

2. Sisi Tingkatan Manajemen

Untuk perencanaan dilihat dari sisi tingkatan manajemen, saya memilih untuk

menggunakan perencanaan operasional. Karena dengan perencanaan operasional bisa

lebih focus dengan program kerja yang menunjang kegiatan usaha sehari-hari saya.

B. Pengorganisasian

Tujuan atau visi dari usaha saya adalah memaksimalkan keuntungan dan

memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Untuk itu, selain tujuan dari sebuah usaha

atau perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan, pada usaha saya ini sangat

menekankan kepuasan pelanggan, sehingga saya harus bisa melayani konsumen dengan

sebaik mungkin.

Page 10: Proposal Rencana Usaha

Untuk pembagian kerjanya masih sangat sederhana, saya sendiri yang akan

melakukan proses produksi seperti menjahit, memotong, dan membuat pola totte bag.

Kemudian setelah totte bag siap maka akan dilanjutkan untuk di sablon. Pengerjaan

sablon sudah bekerja sama dengan pihak luar.

C. Pengendalian

Untuk proses pengendalian masih bisa dikontrol secara manual, karena proses

produksinya pun masih sangat sederhana, sehingga belum memerlukan pengawasan yang

cukup tinggi. Terlebih lagi pengerjaan produksi dilakukan sendiri. Mungkin untuk proses

pengerjaan sablon, untuk menghindari terjadinya produk cacat atau kesalahan dalam

proses sablon, bisa dicegah dengan cara, mencari mitra sablon yang sudah dikenal

sehingga terjalin rasa saling percaya, kemudian dari saya sendiri selalu menyertakan pola

desain yang akan dibuat sehingga meminimalkan terjadinya kesalahan.

BAB V

Aspek Sumber Daya Manusia

A. Perencanaan SDM

Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek

bisnis sangat tergantung pada SDM yang solid, yaitu manajer dan timnya. Namun, untuk

usaha saya ini karena terbilang masih sangat sederhana maka secara teknis pun juga

masih sangat sederhana. Usaha saya ini adalah jenis usaha perseorangan sehingga pemilik

merangkap sebagai pengelola atau manajer. Namun, sebagai seorang manajer ada

beberapa kriteria yang harus diperhatikan, yaitu :

Pemilihan waktu, dalam memilih seorang manajer tidak ada patokan waktunya,

namun yang perlu diperhatikan adalah seorang manajer atau pemilik harus terlibat

Page 11: Proposal Rencana Usaha

langsung dalam pengelolaan usaha totte bag ini, dan menjaga komunikasi dengan

karyawannya agar tercipta kondisi kerja yang hidup.

Kriteria seleksi, sebagai seorang manajer harus memiliki skill dalam memimpin,

keahlian strategis, keahlian teknis dan keahlian dalam manajerial.

Latar belakang dan pengalaman, latar belakang dan keahlian seorang manajer

proyek yang prospektif harus konsisten dengan keberadaan dan kebutuhan dari

persyaratan proyek.

Kepemimpinan dan keahlian strategis, seorang manajer adalah seorang pemimpin

yang turut serta mendesain, mengkoordinasikan, mengatur dan

mengimplementasikan rencana proyek.

Kemampuan teknis, sorang manajer seharusnya memiliki kemampuan teknis

berdasar pengetahuan dan pelatihan yang mendukung kinerja dari sebuah proyek.

Kemampuan manajerial, kemampuan manajerial sangat diperlukan dalam

melaksanakan suatu pekerjaan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan

biaya.

Namun, seorang manajer tidak dapat mengelola sebuah usaha seorang diri saja.

Dalam mengelola sebuah usaha dibutuhkan juga tim karyawan agar sebuah usaha bisa

berjalan dengan baik dan tentunya yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu :

Memiliki komitmen pada tujuan usaha dan mampu menyelesaikannya.

Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan membagi tanggung jawab.

Fleksibilitas, dapat berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.

Kemampuan teknis.

Memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan peralatan yang dimiliki pada

usaha ini.

Konsentrasi pada pekerjaan.

B. Analisis Pekerjaan

Pekerjaan merupakan komponen dasar bagi struktur organisasi dan merupakan

alat untuk mencapai tujuan organisasi. Analisis pekerjaan merupakan suatu proses untuk

menentukan isi suatu pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dijelaskan kepada orang lain.

Untuk job description setiap bagian akan dijelaskan sebagai berikut :

Page 12: Proposal Rencana Usaha

Pemilik atau manajer, bertanggung jawab atas usaha yang dijalankan dan

memiliki tugas untuk mengawasi jalannya proses usaha.

Bagian produksi, dibagian ini memiliki tanggung jawab atas terselesaikannya

produksi totte bag. Dibagian ini ada beberapa pekerjaan seperti menjahit dan

membuat pola totte bag.

Bagian desain, dibagian ini bertanggung jawab atas pembuatan desain-desain

yang akan disablon pada totte bag yang telah jadi.

Bagian toko, dibagian ini bertanggung jawab atas pengelolaan toko maupun yang

ada di media social. Dibagian ini harus melayani konsumen, dan mengurus bagian

penjualan maupun promosi.

C. Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi

Rekrutmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya calon

tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia.

Seleksi merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih menjamin

bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat dengan kriteria

yang telah ditetapkan serta jumlah yang dibutuhkan.

Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima, setelah melalui tahapan

seleksi.

Untuk syarat-syarat pada tiap bagian sudah ditetapkan besertat dengan jumlah

karyawan yang dibutuhkan, yaitu :

Bagian produksi, karena ada proses produksi membuat pola totte bag dan

menjahit maka dibutuhkan 1 orang untuk membuat pola dan 2 orang untuk

menjahit. Jadi untuk bagian produksi dibutuhkan 3 orang karyawan.

Bagian desain, bagian ini hanya bertugas membuat desain-desain tulisan maupun

gambar untuk totte bag sehingga hanya dibutuhkan 1 orang saja.

Bagian toko, dibagian ini bertanggungjawab atas pelayanan konsumen di toko

maupun di social media dan bertanggungjawab atas promosi dan penjualan

produk sehingga dibutuhkan 2 orang karyawan untuk menjalankan bagian ini.

Untuk syarat-syarat calon tenaga kerja adalah yang paling penting menguasai skill

tiap bagian, misalnya untuk calon karyawan bagian produksi harus memiliki skill

Page 13: Proposal Rencana Usaha

menjahit dan seterusnya, kemudian dilihat dari kepribadian atau karakternya, apakah

calon karyawan tersebut bertanggungjawab; disiplin; kerja keras dan lain sebagainya.

D. Produktivitas

Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai

dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Produktivitas memiliki dua dimensi;

pertama, suatu efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang

maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.

Kedua, yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan

realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut.

E. Pelatihan dan Pengembangan

Program pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan

pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu

di masa yang akan datang. Begitu juga dengan usaha yang akan saya dirikan, saya akan

selalu melakukan pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan saya. Pelatihan dan

pengembangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keahlian dalam bidang yang

menjadi tanggungjawab mereka.

F. Prestasi Kerja

Dalam suatu pekerjaan tentunya akan ada prestasi maupun kegagalan yang

dialami oleh setiap karyawan. Dalam manajemen usaha saya, ketika karyawan mampu

menunjukkan kinerja yang baik, seperti bekerja tepat waktu, disiplin, dan jujur maka saya

akan memberikan reward kepada mereka. Reward itu merupakan umpan balik atas hasil

yang sudah mereka lakukan selama bekerja, dan reward itu bisa berupa bonus yang akan

diberikan bersama upah ataupun hadiah berupa barang maupun bentuk lainnya.

Page 14: Proposal Rencana Usaha

BAB VI

Aspek Finansial

A. Kebutuhan Dana dan Sumbernya

Dana yang saya dapatkan untuk membangun usaha ini adalah sebagian dari hasil

tabungan saya, dan sebagian lagi meminjam kepada orang tua, yang tentunya saya sudah

berkomitmen untuk mengembalikan dana pinjaman tersebut. Untuk kebutuhan peralatan

dan sewa tempat, peralatan mesin jahit dan lainnya saya sudah memilikinya. Serta untuk

took maupun tempat produksi untuk sementara bisa dilakukan dirumah, sehingga tidak

perlu mengeluarkan dana untuk menyewa tempat.

Modal Sendiri

Nama Jumlah

Page 15: Proposal Rencana Usaha

Anita Febriani Rp 2.000.000,00

Modal Pinjaman (Orang Tua)

Pemberi Pinjaman Jumlah

Orang Tua Rp 500.000,00

B. Aliran Kas

Laporan perubahan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode

tertentu serta memberikan alas an mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan

dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya.

Sumber penerimaan kas sendiri berasal dari :

Modal sendiri, hasil dari tabungan pemilik.

Pinjaman (hutang) kepada orang tua.

Penggunaan dana, antara lain :

Mendapatkan kaos bekas (bahan baku), bekerja sama dengan pihak luar yang

menjual kaos-kaos bekas.

Peralatan menjahit (benang, dll)

Sablon untuk desain totte bag

C. Biaya Modal

Peralatan dan Perlengkapan

Nama Barang Satuan Harga

Banner untuk Toko 1 unit Rp 200.000,00

Alat Jahit (Benang, jarum,

dll)

1 paket Rp 150.000,00

Etalase 1 unit Rp 530.000,00

Meja dan kursi 1 paket Rp 700.000,00

Total Peralatan dan Perlengkapan Rp 1.580.000,00

Page 16: Proposal Rencana Usaha

Biaya Operasional Bulanan

Nama Barang Satuan Harga

Listrik 1 bulan Rp 100.000,00

Transportasi 1 bulan Rp 100.000,00

Komunikasi 1 bulan Rp 100.000,00

Total Biaya Operasional Rp 300.000,00

Biaya Promosi

Nama Barang Satuan Harga

Brosur 100 lembar Rp 20.000,00

Media Sosial (Internet) 1 bulan Rp 100.000,00

Total Biaya Promosi Rp 120.000,00

Biaya Bahan Baku (Kaos Bekas)

Nama Barang Satuan Harga

Kaos bekas 50 item Rp 500.000,00

Total Biaya Bahan Baku Rp 500.000,00

D. Pemilihan Investasi

Untuk aktiva tetap, seperti mesin jahit yang sudah saya miliki sejak awal,

kemudian etalase, meja dan kursi saya lebih memilih untuk membeli. Namun, untuk

tempat usaha seperti took, sementara ini saya menggunakan rumah tinggal saya untuk

saya jadikan tempat usaha dan produksi. Untuk jangka waktu panjangnya kemungkinan

saya akan melakukan sewa tempat usaha. Untuk alat seperti sablon, saya masih bekerja

sama dengan pihak luar, dikarenakan keterbatasan kemampuan dalam hal sablon.

Page 17: Proposal Rencana Usaha

BAB VII

Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik

A. Aspek Ekonomi

Sisi Rencana Pembangunan Nasional

Usaha yang akan saya dirikan ini memiliki dampak positif bagi masyarakat

sekitar dalam hal ekonomi.

Memberikan kesempatan kerja bagi masayarakat.

Usaha saya ini, dapat membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar.

Mungkin bisa dibagian menjahit kaos menjadi totte bag.

Menggunakan sumber daya local.

Karena hanya berbahan kaos bekas, maka saya bisa bekerja sama dengan

pihak luar yang menjual kaos-kaos bekas.

Page 18: Proposal Rencana Usaha

Menumbuhkan industry lain

Usaha saya bisa menumbuhkan industry lain, contohnya seperti usaha

penjualan kaos bekas, dan usaha sablon.

B. Aspek Sosial

Tujuan utama dari suatu usaha adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.

Namun demikian, sebuah usaha tidak dapat hidup sendiri. Perusahaan hidup bersama-

sama dengan komponen lain dalam suatu tatanan kehidupan pluralistis dan kompleks,

yang hendaknya selalu berada dalam keseimbangan.

1. Perusahaan atau sebuah usaha sebagai lembaga social

Usaha yang akan saya dirikan, selain bertujuan mencari keuntungan yang besar,

tapi juga mengemban misi social kemasyarakatan. Contohnya saja, dengan membuka

kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, menurut saya itu sudah merupakan bagian

dari gerakan social yang menguntungkan masyarakat.

2. Perubahan kondisi social yang kompleks

Tindakan yang dilakukan terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atau

menyalahi atauran, terkadang malah membuat kinerja karyawan tersebut semakin

buruk. Untuk menyiasati hal ini, cara saya untuk mencegah karyawan menyalahi

aturan adalah dengan cara memberikan fasilitas sebaik mungkin kepada karyawan

dan saya sebagai pemilik usaha harus komunikatif terhadap karyawan, mendengarkan

keluhan karyawan namun tetap tegas pada aturan yang telah ada. Dengan begitu, saya

rasa ketika kenyamanan karyawan terjamin dalam bekerja maka mereka akan loyal

kepada saya sebagai pemilik, dan akan merasa sungkan ketika akan melakukan

pelanggaran. Dan dengan cara itu, kinerja karyawan saya akan semakin meningkat.

3. Perusahaan atau sebuah usaha dalam masyarakat yang pluralistic

Masyarakat pluralistic adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang

mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan social,

ekonomi, atau politik. Dengan begitu, usaha yang didirikan harus memiliki manfaat

social yang dapat diterima oleh masyarakat, seperti :

Membuka lapangan kerja baru

Melaksanakan alih teknologi

Page 19: Proposal Rencana Usaha

Meningkatkan mutu hidup

Pengaruh positif

C. Aspek Politik

Adanya isu/rumor yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan pemerintah

akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk. Berita-berita tersebut

terdiri atas dua bagian, yaitu good news dan bad news.

Good news dimaknai sebagai berita yang dapat diterima pelaku pasar tentang

berbagai factor atau kondisi suatu Negara yang berhubungan dengan dunia investasi,

yang dinilai mendukung dan memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia

investasi.

Bad news dimaknai sebagai berita yang dapat diterima pelaku pasar tentang

berbagai factor atau kondisi suatu Negara yang berhubungan dengan dunia investasi,

yang dinilai tidak mendukung dan memiliki potensi mendatangkan kerugian bagi dunia

investasi.

BAB VIII

Aspek Yuridis

A. Siapa Pelaksana Bisnis

1. Bentuk Badan Usaha

Usaha yang saya dirikan berbentuk perusahaan perseorangan. Perusahaan jenis ini

dikelola oleh satu orang, keuntungannya adalah jika memperoleh keuntungan akan

dimiliki sendiri, namun kelemahannnya adalah jika terjadi kerugian akan ditanggung

sendiri.

Page 20: Proposal Rencana Usaha

2. Identitas Pelaksana Bisnis

Dalam meaksanakan bisnis, perlu dietahui detail mengenai identitas pelaksana

bisnis, seperti :

Kewarganegaraan

Informasi bank

Keterlibatan pidana atau perdata

Hubungan keluarga

B. Bisnis Apa yang Akan Dilaksanakan

1. Bidang usaha

Bidang usaha dari proyek yang akan dilaksanakan sudah sesuai dengan anggaran

dasar yang dimiliki oleh pemilik.

2. Fasilitas

Untuk fasilitas maupun perlengkapan pengurusannya sangat sederhana. Karena

dilakukan pembelian dan sebagian sudah dimiliki oleh pemilik sehingga hal tersebut

sudah termasuk modal peralatan yang dimiliki.

3. Gangguan lingkungan

usaha yang akan didirikan perlu memperhatikan lingkungan sekitar, dan telah

mendapat persetujuan dari masyarakat dan ijin usaha.

4. Pengupahan

System pengupahan yang akan saya lakukan adalah sesuai dengan produk yang

terjual, karena usaha ini masih usaha kecil-kecilan dan dimiliki oleh pribadi maka

system pengupahannya pun masih sangat sederhana.

C. Dimana Bisnis Akan Dilaksanakan

Usaha ini untuk sementara waktu akan berlokasi dirumah tinggal saya, yaitu di

daerah perkampungan. Untuk toko dan tempat produksi akan dijadikan satu, agar lebih

mudah melakukan control. Selain itu, saya memilih dirumah tinggal saya karena

alasannya adalah untuk menghemat biaya pengeluaran sewa ruko. Namun, untuk jangka

waktu panjangnya saya akan mencari ruko di dekat kampus maupun sekolahan.

Page 21: Proposal Rencana Usaha

D. Waktu Pelaksanaan

Usaha yang saya dirikan masih cukup sederhana, sehingga ijin usahanya juga

tidak terlalu banyak sehingga usaha ini bisa cepat dilaksanakan.

E. Bagaimana Cara Pelaksanaan Bisnis

Kemungkinan untuk permasalahan kekurangan modal, saya sudah berusaha untuk

mencegah terjadinya hal tersebut dengan mengestimasikan biaya yang harus dikeluarkan

dengan modal yang saya miliki.

Ringkasan Hasil Studi

Dari hasil analisis berbagai aspek, saya menyimpulkan bahwa usaha yang akan saya rintis

ini berpotensial dan mempunyai prospek baik ke depannya untuk dijalankan dan dikembangkan,

dikarenakan usaha dibidang pembuatan totte bag ini dibutuhkan dan sedang trend di kalangan

anak muda, khususnya perempuan. Selain produknya yang bertahan lama, modal yang

dibutuhkannya pun tidak terlalu besar. Sehingga pengembalian modal awalnya bisa di dapat

dalam waktu yang tidak lama. Selain itu, usaha ini juga bermanfaat bagi masyarakat sekiar dalam

hal membuka kesempatan kerja dan menumbuhkan industry lain. Proses produksinya pun dirasa

tidak terlalu rumit, dan pemasarannya pun memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini.

Page 22: Proposal Rencana Usaha