Top Banner
STUDI PLAFON TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN PENGHUNI RUMAH TINGGAL PROPOSAL PENELITIAN Oleh Kurniawan Oktavianto Laparaga (D51112101) Arinda Wahyuni (D51112123) Adella Adelisa (D51112261) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK
46

Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

May 13, 2023

Download

Documents

nanas nanas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

STUDI PLAFON TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN PENGHUNI RUMAH

TINGGAL

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh

Kurniawan Oktavianto Laparaga (D51112101)

Arinda Wahyuni (D51112123)

Adella Adelisa (D51112261)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

Page 2: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

2015

2

Page 3: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu

kebutuhan dasar bagi manusia (primer) disamping

kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai

kebutuhan dasar (basic human needs) karena merupakan

unsur yang harus dipenuhi guna menjamin kelangsungan

hidup manusia. Di mana kebutuhan dasar ini akan

menentukan taraf kesejahteraan sekaligus kualitas hidup

manusia itu sendiri. Oleh sebab itu suatu hunian pada

hakekatnya dapat berpengaruh terhadap kualitas

kehidupan orang-orang yang tinggal di dalamnya.

Salah satu bagian penting dari interior suatu

tempat tinggal yaitu plafon atau langit-langit. Plafon

atau langit-langit rumah merupakan bidang pembatas

antara atap rumah dan ruangan di bawahnya. Plafon rumah

memiliki banyak fungsi, fungsi utama dari plafond

adalah untuk menjaga kondisi suhu di dalam ruangan

akibat sinar matahari yang menyinari atap rumah. Udara

panas di ruang atap ditahan oleh plafon sehingga tidak

1

Page 4: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

langsung mengalir ke ruang di bawahnya sehingga suhu

ruang di bawahnya tetap terjaga.

Selain menjaga kondisi suhu ruang di bawahnya,

plafon juga berfungsi untuk melindungi ruangan di dalam

rumah dari rembesan air yang masuk dari atas atap dan

menetralkan bunyi atau suara yang bising pada atap pada

saat hujan. Selain itu, plafon dapat membantu menutup

dan menyembunyikan benda-benda (seperti: kabel

instalasi listrik, telfon, pipa hawa) dan struktur atap

sehingga interior ruangan tampak lebih indah.

Namun saat ini, fungsi plafon rumah juga telah

mengalami perluasan persepsi. Tak hanya mengakomodir

fungsi-fungsi di atas, desain plafon saat ini juga

dirancang sedemikian rupa sebagai pemberi kesan

estetika khususnya pada interior ruangan. Selain itu,

Plafon sebagai batas tinggi suatu ruangan tentunya

ketinggian dapat diatur dan disesuaikan dengan

fungsinya ruangan yang ada.

Ketinggian plafon sangat mempengaruhi kenyamanan

dari penghuni rumah. Plafon yang terlalu rendah,

membuat penghuni rumah merasa gerah dan panas.

Sedangkan plafon yang terlalu tinggi membuat penghuni

rumah merasa sejuk. Ketinggian plafon sangat

berpengaruh terhadap kenyamanan dari pemilik rumah.

2

Page 5: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Selain ketinggian plafon, warna dan material plafon

juga mempengaruhi kenyamanan bagi penghuni rumah.

Maka di dalam pembuatan konstruksi plafon perlu

perencanaan yang cukup serius karena merupakan desain

interior yang harus mengandung nilai seni tersendiri

sehingga ruangan atau kamar menjadi arstistik.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat

dirumuskan yang menjadi pokok permasalahan adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana standar ketinggian plafon yang sesuai

untuk kenyamanan penghuni rumah?

2. Bagaimana pengaruh warna plafon terhadap kenyamanan

penghuni rumah?

3. Material-material apa saja yang bagus dipergunakan

untuk plafon rumah?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya

adalah sebagai berikut:

3

Page 6: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

1. Untuk mengetahui standar ketinggian plafon yang

sesuai untuk kenyamanan penghuni rumah.

2. Untuk mengetahui pengaruh warna terhadap tingkat

kenyamanan penghuni rumah.

3. Untuk mengetahui material yang bagus dipergunakan

untuk plafon rumah.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian

selanjutnya dan sebagai bahan referensi yang

diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi

pembaca.

2. Untuk pengembangan keilmuan sehingga secara khusus

hasil penelitian memberikan masukan bagi peneliti,

masyarakat, instansi terkait dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

4

Page 7: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

BAB II

STUDI LITERATUR

2.1. Pengertian Rumah

Dalam arti umum, rumah adalah salah

satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama

jangka waktu tertentu. Rumah bisa menjadi tempat

tinggal manusia maupun hewan, namun untuk istilah

tempat tinggal yang khusus bagi hewan adalah sangkar,

sarang, atau kandang.

Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-

konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam

bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup,

makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain.

2.2. Pengertian Plafon

5

Page 8: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Plafon adalah bagian konstruksi yang merupakan

lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka

atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan

tinggi bangunan di bawah rangka atapnya.

Plafon secara definisi merupakan daerah pembatas

antara atap dan ruang yang ada di bawahnya,

ketinggiannya berkisar antara 2,80m–3,80m. Plafon atau

sering disebut langit-langit merupakan salah satu

elemen bangunan yang harus diperhatikan. Banyak pemilik

rumah tidak menghiraukan penampilan plafon. Padahal

plafon dapat membuat penampilan ruangan menjadi lebih

menawan.

Plafon merupakan elemen bangunan yang mungkin

lebih banyak diperhatikan ketika terjadi permasalahan,

seperti noda dari atap, plafon yang jebol, ataupun yang

lendut. Padahal ketika semua ruang dipenuhi banyak

orang, plafon adalah salah satunya yang menjadi

perhatian. Oleh karena itu, plafon harus didesain

dengan cantik dan menarik. Selain itu, bidang

horisontal di atas lantai plafon dapat mempengaruhi

kesan ruang.

Jika ruang terasa sangat megah, karena proporsi

plafon yang tinggi maka ada permainan ketinggian plafon

yang bisa membuat ruang terasa modern.Pada bangunan

rumah tradisional, plafon jarang digunakan. Dulu,

6

Page 9: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Plafon hanya digunakan di rumah orang kaya dan

bangsawan yang terimbas budaya barat. Dari sisi kaidah

struktur bangunan, rumah tradisional umumnya beratap

sirap, genteng, atau serat-serat dari tanaman, berupa

ijuk, jerami, daun nipah dan sebagainya. Selain itu,

dinding pun dilapisi bahan alami, seperti papan,

anyaman bambu, atau ranting. Rumah tradisonal sama

sekali tidak memakai plafon. Untuk bangunan tradisional

hubungan ventilasi eksterior dan interior menjadi

penting, karena berperan menjaga kondisi suhu dan

kelembaban ruang pada saat musim hujan dan kemarau.

Namun, teknologi bangunan semakin berkembang menyajikan

berbagai pilihan yang mempercantik penampilan  rumah

dan membuat rumah semakin nyaman. Salah satunya adalah

plafon yang saat ini menjadi komponen bangunan yang

tidak bisa diabaikan. Ruang di antara plafon dengan

lantai atasnya, atau antara plafon dengan atap, dapat

menjadi tempat instalasi listrik, saluran air bersih,

maupun air kotor.

2.3. Fungsi Plafon

Plafon difungsikan untuk menjadi tempat

persembunyian jaringan kabel-kabel listrik, instalasi

pipa-pipa air, dan ducting AC. Sisi luar plafon (bagian

yang menghadap ke bawah ke arah ruangan) digunakan untu

7

Page 10: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

meletakkan atau menggantungkan titik-titik lampu, kipas

angin, dan sebagainya. Dengan begitu, plafon juga

berfungsi sebagai sarana penunjang pencahayaan dan

penghawaan buatan, tetapi harus didesain dengan baik.

Bahan pelapis plafon tertentu juga dapat sebagai

peredam bunyi, misalnya jenis plafon akustik.

Untuk ruangan dengan tuntutan akustik terrtentu,

diperlukan kecermatan perhitungan bentuk, bahan pelapis

plafon, dan penataan sehingga tercapai fungsi ruangan

yang akustik dan estetis. Fungsi utamanya adalah untuk

menjaga kondisi suhu di dalam ruangan akibat sinar

matahari yang menyinari atap rumah. Udara panas di

ruang atap ditahan oleh plafon sehingga tidak langsung

mengalir ke ruang di bawahnya sehingga suhu ruang tetap

terjaga.

Plafon juga berfungsi untuk melindungi ruangan

rumah dari rembesan air yang masuk dari atas atap,

menentralkan kebisingan pada atap pada saat hujan.

Selain itu juga plafon dapat membantu menyembunyikan

instalasi listrik dan struktur atap sehingga ruang

interior tampak lebih indah.

Fungsi lebih rinci dari plafon:

8

Page 11: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

1. Plafon merupakan bagian dari interior yang harus

didesain sehingga ruangan menjadi sejuk dan enak

dipandang (artistik).

2. Plafon sebagai batas tinggi suatu ruangan, tentunya

ketinggian dapat diatur sesuai dengan fungsi ruangan

yang ada. Misalnya, untuk ruang tamu pada sebuah

rumah tinggal cenderung tinggi plafon direndahkan,

begitu juga ruang keluarga atau ruang makan, agar

mempunyai kesan lebih familiar dan bersahabat.

3. Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang

datang dari atap atau sebagai penahan rambatan panas

dari atap (aluminium foil).

4. Plafon dapat juga berfungsi sebagai peredam suara

air hujan yang jatuh di atas atap, terutama pada

penutup atap dari bahan logam.

5. Plafon sebagai finishing (elemen keindahan),

mempunyai tempat untuk menggantungkan bola lampu,

sedangkan bagian atasnya digunakan untuk meletakkan

kabel–kabel (sparing instalasi).

6. Sebagai penutup instalasi listrik, instalasi

plumbing, instalasi AC, dan lain-lain. Agar

instalasi–instalasi tersebut tidak tampak berantakan

maka kita harus menutupnya. Disinilah salah satu

peran plafon sebagai penutup.

7. Sebagai pengikat udara, dalam dunia arsitektur

kenyamanan adalah salah satu konsep yang harus

9

Page 12: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

dijaga agar penghuni rumah tersebut betah menempati

bangunan tersebut. Salah satunya adalah baiknya

sirkulasi udara dalam rumah itu sendiri. Kaidah dari

ventilasi udara menerangkan bahwa ruangan akan

memiliki hawa dan suhu yang sejuk jika posisi

bukaannya searah dengan arah angin, mampu

mengalirkan udara segar ke dalam bangunan dan mampu

membuang udara jenuh ke luar bangunan. Jika pintu

dan jendela berfungsi sebagai sirkulasi udara,

fungsi plafon justru menahan dan mengikat udara agar

tetap berada di dalam bangunan. Udara yang mengalir

ke dalam bangunan akan dialirkan ke atap dan diikat

dalam plafon dengan tujuan agar udara di dalam

bangunan akan tetap stabil.

8. Agar ruangan di bawah atap selalu tampak bersih dan

tidak tampak kayu dari rangka atapnya.

9. Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap

melalui celah-celah genteng.

10. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang

melalui bidang atap.

11. Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan

isinya selalu terlindung.

12. Menambah estetika ruangan, karena konstruksi

plafon bisa dibuat beraneka macam bentuk.

Itulah fungsi-fungsi utama yang mendorong

munculnya plafon sebagai pembatas antara bagian atap

10

Page 13: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

bangunan dengan ruang di bawahnya. Namun saat ini,

fungsi plafon juga telah mengalami perluasan presepsi,

tak hanya mengakomodir fungsi-fungsi di atas, fungsi

plafon saat ini juga dirancang sedemikian rupa sebagai

pemberi kesan estetika pada ruangan. Model dan bentuk

plafon akan sangat mempengaruhi keindahan ruangan di

bawahnya. Oleh karena itu, munculah beragam bahan dasar

pembuat plafon yang ada di pasaran dengan harga yang

beragam pula.

Gambar 2.1 Contoh PlafonSumber: karyamandiri88.blogspot.com

2.4. Bagian-bagian Plafon

11

Page 14: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Pada umumnya yang disebut plafon adalah bentuk

sebuah bidang yang ada di atas ruangan. Bentuk yang

datar horisontal atau miring mengikuti bentuk atap.

1. Rangka plafon

Gambar 2.2 Rangka PlafonSumber: im7.olx.biz.id

Rangka plafon adalah batang-batang tempat bidang

plafon digantungkan. Rangka plafon adalah terdiri

dari beberapa bagian, yaitu balok induk dan balok

anak. Balok induk berfungsi sebahai rangka utama.

Bahannya terbuat dari kayu atau logam. Ukuran balok

induk dari kayu adalah 5/7 cm atau ¾ cm. Sementara

balok induk yang terbuat dari logam atau aluminium

berbentuk pipa persegi atau T (tee bean/tee channel)

dan U. Rangka penggantung plafon disebut balok anak

atau balok penggantung. Untuk menyesuaikan dengan

bentuk plafon yang sesuai dengan ukuran standart

atau disebut pola modular.

12

Page 15: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

2. Penutup Plafon

Bahan (penutup) plafon umumnya berupa bidang tipis

yang memiliki modul (ukuran standar) tertentu,

tergantung jenis bahannya. Plafon berbahan anyaman

kulit bambu sangat mengesankan dan eksotis, namun

terbatas pengadaannya karena masih merupakan

kerajinan tangan. Sementara produk industri tersedia

dalam bermacam ukuran dan volume yang melimpah.

Untuk tipe pnel atau lembar umumnya berukuran 100cm

x100cm dan 120cm x240cm. Ada pula yang disebut tipe

keping atau tile, berukuran 30cm x30cm dan 30cm

x60cm.

Gambar 2.3 Penutup PlafonSumber: www.limanjaya.co.id

3. Aksesoris plafon

Aksesoris plafon terdiri dari lis plafon dan ceiling

ros. Lis plafon tidak berfungsi struktural, melaikan

13

Page 16: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

sebagai finishing atau bahan pelapis akhir yang

sifatnya merapikan. Dengan adanya lis, batas antara

dinding yang vertikal dengan plafon yang horisontal

terasa lebih tegas. Ceiling rose pun hanya hadir

sebagai penghias plafon dan tidak berfungsi secara

struktural. Biasanya terletak di tengah-tengah

plafon dan ruang. Bagian aksesoris plafon ini

memiliiki detail ornamen sehingga akan tampil

semakin menawan jika dipasang lampu hias gantung.

Gambar 2.4 Aksesoris PlafonSumber: panel.mustangcorps.com

2.5. Jenis-Jenis Plafon

Rumah pada umumnya menggunakan plafon model polos

ditambah dengan lis di bagian pinggirnya. Namun

sebenarnya saat ini ada begitu banyak model dan bahan

14

Page 17: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

yang bisa digunakan untuk plafon yang bisa menambah

keindahan ruangan.

Dari berbagai macam jenis plafon tersebut tentu

saja memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-

masing, di antaranya sebagai berikut:

1. Plafon Triplek

Gambar 2.5 Plafon TriplekSumber: www.imagebali.net

Plafon jenis ini merupakan pilihan yang paling

umum digunakan sebelum orang mengenal gypsum. Bahan

utama untuk membuat plafon ini adalah kayu kaso

ukuran 4X6 sebagai rangkanya. Jika menginginkan

rangka yang lebih kuat dan kokoh bisa menggunakan

kayu kaso ukuran 5x7. Sedangkan untuk plafonnya

sendiri umumnya menggunakan triplek ukuran 3 mm atau

4 mm, dan jika menginginkan plafon triplek yang

15

Page 18: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

lebih kuat dan kokoh bisa menggunakkan triplek

ukuran 6mm.

Kelebihannya adalah karena rangkanya terbuat

dari kayu maka cukup kuat untuk diinjak, sehingga

apabila ada sesuatu yang perlu diperbaiki di atas

plafon tidak takut jebol. Sedangkan kekurangannya

adalah kurang tahan air jika terjadi rembesan air

hujan dari atap rumah, disamping itu sambungan

antara triplek dengan triplek lainnya juga harus

dipoles sedemikian rupa agar tidak begitu kelihatan.

2. Plafon Gypsum

Gambar 2.6 Plafon GypsumSumber: sirumahminimalis.com

16

Page 19: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Saat ini plafon gypsum telah menjadi favorit

masyarakat indonesia. Material yang digunakan untuk

rangka bisa bervariasi, bisa menggunakan metal

furing dan ada juga yang menggunakan kayu.

Penggunaan kayu sebagai rangkanya akan lebih kuat

saat dipijak, namun jika digunakan pada rumah

bertingkat sebaiknya pada lantai bawah dianjurkan

menggunak rangka metal furing saja.

Kelebihan plafon gypsum yaitu cepat dalam

pengerjaan dan hasilnya juga akan lebih rapih,

karena sambungannya bisa dibuat tidak kelihatan sama

sekali. Model dan bentuk plafon juga bisa dibuat

sesuai keinginan karena sudah tersedia bermacam-

macam lis profil, motif panel papan tengah dan

material pendukung lainnya. Bentuk plafon gypsum

bisa dibuat dalam berbagai bentuk misalnya bentuk

bertingkat (Drop Ceiling), kubah (Dome) dan lain-

lain.

3. Plafon GRC (Glassfiber Reinforced Cement Board)

Saat ini plafon GRC (Glassfiber Reinforced

Cement Board), sudah mulai banyak digunakan untuk

aplikasi plafon rumah. Keunggulan plafon dengan

papan GRC (Glassfiber Reinforced Cement Board),

yaitu lebih tahan terhadap api dan air serta ringan

dan luwes, dan proses pengerjaannyapun cukup mudah.

17

Page 20: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Sedangkan kekurangannya yaitu tidak tahan benturan

atau mudah retak.

Gambar 2.7 Plafon GRC (Glassfiber Reinforced Cement Board)Sumber: grcbangunpersada.files.wordpress.com

4. Plafon Kayu (Lambersering)

Gambar 2.8 Plafon Kayu (Lambersering)Sumber: 3.bp.blogspot.com/

Papan kayu atau lambersering adalah kayu olahan

yang dibuat bentuk menjadi lembaran-lembaran,

biasanya berukuran 1x9 cm yang dikeringkan dengan

oven untuk mengurangi kadar airnya, sehingga saat

diaplikasiakan tidak terjadi penyusutan lagi. Plafon

18

Page 21: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

lambersering biasanya digunakan untuk plafon bagian

luar bangunan. Finishing akhir plafon kayu biasanya

menggunakan impra agar warna kayunya lebih

kelihatan.

Kelebihan plafon ini yaitu lebih artistik dan

bisa menciptakan suasan ruangan menjadi klasik.

Sedangkan kelemahannya adalah pengerjaannya lebih

sulit, lama dan memerlukan ketelitian. Disamping itu

harganya juga lebih mahal dibandingkan dengan plafon

gypsum.

5. Plafon Metal (Tin Ceiling)

Gambar 2.9 Plafon Metal (Tin Ceiling)Sumber: www.steelindonesia.com

Bahan dasar dari plafon jenis ini adalah

lempengan metal tipis yang di embos sehingga

tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian

ditambah finishing dengan cat minyak. Untuk saat ini

19

Page 22: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

motif atau corak ukir pada plafon metal lebih

dominan dengan unsur klasik.

Kelebihan plafon metal adalah anti air, anti

rayap dan tahan lama. Sedangkan kekurangan plafon

jenis ini yaitu pada harganya yang relatif masih

mahal.

2.6. Tinggi Plafon Rumah

Pembatas antara atap dengan ruangan dibawahnya

sering disebut plafon. Plafon bermanfaat untuk

menghalagi terik matahari, meredam suara serta tempat

untuk menyembunyikan pemasangan aliran listrik. Tinggi

plafon rumah ideal biasanya adalah 4 hingga 7 meter.

Akan tetapi kini ketinggian plafon menjadi relatif

berdasarkan selera. Kini tinggi plafon suatu rumah bisa

beragam sebab biasanya sang pemilik menggunakan plafon

sebagai tambahan hiasan arsitektural untuk rumah

mereka. Berikut ada beberapa alasan yang membuat tinggi

plafon rumah yang ideal beragam.

a. Faktor Iklim

Faktor iklim turut mempengaruhi tinggi plafon rumah

ideal. Zaman dahulu orang membuat plafon sekitar

250-260cm akan tetapi kini orang cenderung membangun

20

Page 23: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

plafon cukup tinggi, faktor iklim mempengaruhi

pembangunan plafon tersebut. Rumah yang berada pada

daerah beriklim dingin biasanya menggunakan plafon

rendah misal negara Jepang atau Eropa. Biasanya

plafon tingginya hanya 240-250cm hal ini agar

ruangan tetap hangat. Daerah tropis cocok

menggunakan plafon yang tinggi sebab bisa

memperlancar sirkulasi udara sehingga tak lembab.

b. Estetika

Tinggi plafon rumah ideal juga dipengaruhi oleh

faktor estetika. Pembuatan tinggi plafon berdasarkan

estetika ini merupakan selera dan keindahan dari

plafonnya. Akan tetapi selain memperhatikan

keindahan sebaiknya plafon juga dibuat dengan

proporsional. Misalnya ruangan yang luas tentu

sebaiknya menggunakan plafon yang tinggi agar tak

lembab. Tinggi plafon rumah ruang keluarga ideal

biasanya adalah sekitar 6-7m itu jika ruang keluarga

anda mengikuti ukuran stadar sekitar 7x5 meter tanpa

ada sekat di ruangan tersebut.

c. Loft atau Void

Faktor lain yang mempengaruhi tinggi plafon rumah

ideal adalah adanya loft atau void. Void merupakan

ruang kosong di lantai dua agar pandangan dapat

21

Page 24: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

terarah menuju plafon pada lantai dua. Jika bangunan

anda bertingkat dua maka plafon tinggi memang akan

ada dengan sendirinya. Selain itu void juga bisa

dimaksudkan sebagai ruangan terbuka tanpa atap

dirumah anda. Kini sering kita lihat bahwa ada

bagian rumah yang kan kiri tertutup rapat di sinilah

peran void agar sirkulasi udara lancar. Peran plafon

di sini bisa mempercantik void dan memberikan

pencahayaan yang baik bagi rumah anda.

2.7. Karakteristik Material Plafon

Dalam menentukan kualitas dari plafon sangat

dipengaruhi oleh bahan atau material plafon yang

dipakai.  Ada beraneka ragam bahan dasar yang dapat

diaplikasikan untuk membuat plafon dengan karakteristik

dan harga yang tentunya berbeda satu dengan

lainnya.Oleh karena itu, dalam pemilihan penggunaan

bahan atau material untuk plafon, haruslah selektif dan

pandai memilah jenis dan bahan plafon yang akan

digunakan sehingga cocok dengan keinginan.

Untuk itu, sebelum memilih bahan atau material

plafon yang akan digunakan, ada baiknya kita mengetahui

karakteristik dari masing-masing bahan. Berikut ini

22

Page 25: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

beberapa tips untuk bahan atau material yang saat ini

sering dipasang untuk plafon: 

1. Triplek

Gambar 2.10 TriplekSumber: 3.bp.blogspot.com

Tripleks merupakan jenis penutup plafond yang sering

dipakai. Ukuran triplek umumnya adalah 122 cm x 244

cm dengan ketebalan 3 mm, 4 mm dan 6 mm. Pemasangan

plafon ini dapat dipasang lembaran tanpa dipotong-

potong maupun dapat dibagi menjadi empat bagian

supaya lebih mudah dalam penataan dan pemasangannya.

Rangka plafond dapat menggunakan kasau 4/6 atau 5/7

dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm. Dalam

proses pengerjaannya lebih mudah dan dapat dilakukan

oleh tukang kayu sehingga tidak kesulitan dalam

pengerjaannya. Material tripleks juga mudah

didapatkan di pasaran dengan harga yang relatif

murah dan bahan yang ringan memudahkan pengguna

23

Page 26: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

dalam perbaikan apabila terjadi kerusakan untuk

menggantinya. Kelemahan bahan triplek tidak tahan

terhadap api sehingga mudah terbakar dan apabila

sering terkena air atau rembesan maka akan mudah

rusak.

2. Eternit atau Asbes

Gambar 2.11 Eternit atau AsbesSumber: gambareter.com

Ukuran eternit umumnya adalah 1.00 m x 1.00 m dan

0.50 m x 1.00 m. Cara pemasangannya sama dengan

plafond tripleks. Anda dapat menggunakan kasau 4/6

atau 5/7 dengan ukuran rangka kayu 60 cm x 60 cm

untuk rangka plafon. Bahan ini mudah didapat

dipasaran dan proses pengerjaan pun mudah. Selain

itu,  bahan ini ringan sehingga  memudahkan pengguna

untuk dapat mengganti apabila terjadi kerusakan.

Hanya bahan dari eternit atau asbes tidak tahan

terhadap goncangan dan benturan sehingga pada saat

24

Page 27: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

proses pemasangan harus berhati-hati supaya tidak

patah atau retak.

3. Serat atau Fiber

Gambar 2.12 Serat atau Fiberturantionline.blogspot.com

Saat ini, fiber sudah banyak digunakan walaupun

belum semua wilayah dijual bahan jenis ini. Dalam

aplikasi untuk plafond, sering disebut dengan

GRC (Glassfiber Reinforced Cement) Board. Harganya

relatif murah dibandingkan dengan tripleks. GRC

Board mempunyai ukuran 60 cm x 120 cm dengan

ketebalan standar 4 mm. Rangka plafon dapat

mengunakan kaso 4/6 atau 5/7 maupun besi hollow 20

mm x 40 mm atau 40 mm x 40 mm. Plafond GRC lebih

tahan terhadap api dan air, lebih kuat, ringan dan

luwes serta proses pengerjaannya cukup mudah. Hanya,

GRC tak tahan benturan sehingga mudah patah atau

pecah. Saat ini, juga ada plafon jenis fiber, yaitu

Kalsi Board. Ukurannya adalah 1200 mm x 2400 mm

25

Page 28: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

dengan ketebalan standart 4 mm. Yang membedakan GRC

dengan Kalsi Board pada proses pengeringannya. Jika

GRC dan Kalsi Board sama-sama dijemur pada terik

matahari  selama 1 hari, maka GRC akan lebih

kelihatan melengkung karena menyerap kelembaban

dibanding dengan Kalsi Board.

4. Gypsum Board

Gambar 2.13 Gypsum BoardSumber: turantionline.blogspot.com

Plafon gypsum merupakan salah satu jenis bahan yang

disukai masyarakat saat ini untuk menutup langit-

langit rumah. Hal ini dikeranakan pada saat

terpasang, plafon gypsum cenderung memiliki

permukaan yang terlihat seperti tanpa sambungan.

Ukuran untuk plafond gypsum adalah 122 cm x 244 cm.

26

Page 29: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Untuk rangka, dapat menggunakan kaso maupun besi

hollow 20 mm x 40 mm atau 40 mm x 40 mm. Tetapi,

plafon gypsum ini tidak tahan terhadap air sehingga

mudah rusak ketika terkena air atau rembesan air.

Dan tidak semua tukang dapat memasang plafon dengan

bahan ini sehingga diperlukan keahlian khusus.

5. Akustik Board

Plafon akustik merupakan salah satu solusi untuk

meredam kebisingan karena plafon akustik merupakan

plafon yang tahan terhadap batas ambang kebisingan

tertentu. Biasanya plafon jenis ini cenderung

digunakan untuk studio rekaman atau pabrik-pabrik

agar suara bising yang dihasilkan tidak sampai

mengganggu masyarakat sekitarnya. Ukuran yang

tersedia adalah 60 cm x 60 cm dan 60 cm x 120 cm.

Plafon akustik dapat dipasang dengan rangka kayu

atau bahan metal pabrikan yang sudah jadi. Akan

tetapi, plafon akustik termasuk bahan yang jarang

ditemui dan harganya yang lebih mahal dibanding

dengan bahan lainnya serta untuk pemasangan plafon

akustik memerlukan tukang yang ahli dalam

mengerjakannya.

27

Page 30: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Gambar 2.14 Akustik BoardSumber: turantionline.blogspot.com

2.8. Warna Cat Plafon

Warna memegang peranan penting dalam dekorasi

rumah. Dengan memilih warna yang tepat, akan memberikan

stimulasi tepat bagi interior maupun eksterior rumah.

Berikut ini beberapa tips untuk memudahkan memilih

gaya dan warna yang tepat bagi plafon :

a. Warna yang sama

Mengecat plafon menggunakan warna yang sama dengan

dindingnya untuk kamar mandi, terutama jika sebagian

dinding tertutup dengan ubin. Menggunakan warna yang

sama dapat menyatukan ruang tersebut.

b. Kecuali Merah Mudah

Jika ingin mewarnai dinding dan plafon dengan warna

yang sama, usahakan warna plafon sudah dikurangi

28

Page 31: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

"kekuatannya" hingga 50 persen. Namun, hal ini tidak

berlaku bagi warna merah muda. Mengurangi kekuatan

warna tersebut untuk langit-langit hanya membuat

warna merah muda semakin tampak menyala.

c. Ide yang bagus

Pemakaian warna biru pucat adalah ide yang bagus

untuk mewarnai langit-langit rumah. Biru muda mampu

memberikan rasa seolah-olah ada "langit" di rumah.

d. Nuansa Putih

Hindari mewarnai langit-langit jika sudah terlalu

banyak memiliki warna putih di ruang tersebut.

e. Hindari Warna Gelap

Hindari mewarnai langit-langit rumah dengan warna

yang lebih gelap dari dinding jika langit-langit

tergolong rendah.

f. Proses Pengomponan Level 5

Jika ingin menggunakan cat jenis mengkilap (semi

gloss atau glossy), pastikan sebelumnya melakukan

proses pengomponan level-5 untuk menghindari efek

glancing light.

29

Page 32: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di 3 lokasi yaitu di

Komp.Telkom mas , BTP, dan Pare-Pare.

a. Lokasi 1 berada di Komp.Telkom Mas. Lokasi yang

merupakan sebuah rumah tinggal yang memiliki

ketinggian plafon melebihi standar ketinggian

plafon.

30

SMPN. 35 MKS

Page 33: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian 1

Sumber: Google Earth, 2015

b. Lokasi 2 berada di Komp. Bumi Tamalanrea Permai

(BTP) Blok L no. 213. Lokasi ini merupakan rumah

tinggal yang memiliki ketinggian plafon yang sesuai

standar ketinggian plafon.

Gambar 3.2 Peta lokasi penelitian 2

Sumber: Google Earth, 2015

c. Lokasi 3 berada di JL. Bau Masseppe , Pare-Pare.

Lokasi ini merupakan rumah tinggal yang memiliki

ketinggian plafon yang dibawah standar ketinggian

plafon.

31

SMPN.30

Page 34: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Gambar 3.3 Peta lokasi penelitian 3

Sumber: Google Earth, 2015

3.2. Teknik Pengumpulan Data

3.2.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer dan data data sekunder. Data primer

adalah data yang diperoleh dari obsevasi, pembagian

kuesioner serta pengambilan gambar dan dokumentasi.

Adapun data primer yang didapat dalam penelitian

ini berupa, yaitu:

Observasi yaitu pengambilan data dengan melakukan

penelitian langsung terhadap fenomena pengaruh plafon

terhadap tingkat kenyamanan penghuni tempat tinggal.

32

Page 35: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

3.2.2. Metode Pengambilan Data

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan data

untuk mendukung teori yang akan diteliti. Untuk

mengumpulkan data tersebut diperlukan teknik yang tepat

untuk mendapatkan data yang sesuai dan akurat. Adapun

teknik pengumpulan data yang digunakan pada proposal

ini adalah dengan menggunakan metode observasi dan

metode deskriptif

a. Metode Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan

data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden

(wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan

untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi

(situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila

penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan

dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

b. Angket / Kuisioner

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang

dijadikan responden untuk dijawabnya. Kuisioner yang

dibagikan kepada responden adalah kuisioner dengan

pertanyaan berkaitan dengan aspek kenyamanan yang

mereka rasakan saat menggunakan ruangan dengan

33

Page 36: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

situasi kondisi plafon tertentu. Kuisioner ini

ditujukan kepada penghuni rumah dengan kondisi

plafon yang berbeda-beda.

c. Penelitian menggunakan alat

Penelitian ini menggunakan alat pengukur ketinggian

plafon yaitu distance meter. Distance meter dapat

mengukur dengan mudah dan cepat ketinggian plafon.

Selain itu biasa menggunakan meteran untuk mengukur

ketinggian plafon. Dan setelah itu akan dibandingkan

dengan Standar Satuan Nasional Indonesia (SNI) yang

mengatur tentang standar-standar ketinggian plafon

salam suatu ruangan terutama pada rumah tinggal.

Sehingga mempengaruhi perilaku penghuni rumah

tinggal.

d. Studi Literatur

Studi literatur merupakan suatu teknik pengumpulan

data di mana peneliti mengumpulkan data mengenai

landasan teori terkait dengan objek yang

ditelitinya. Pada penelitian ini, dilakukan studi

literatur untuk mengemukakan pengertian objek

penelitian, standar SNI ketinggian plafon pada rumah

tinggal yang nantinya akan dibandingkan dengan hasil

penelitian lalu akan diterapkan solusi untuk

meminimalisir efek yang terjadi pada tingkat

kenyamanan penghuni rumah tinggal. Selain itu studi

literatur pada penelitian ini yaitu mengemukakan

34

Page 37: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

teori warna yang baik pada plafon rumah tinggal dan

material dari plafon. Untuk membandingkan kondisi

plafon rumah tinggal yang akan diteliti.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah

metode Pengambilan Sampel Purposive (Purposive Random

Sampling) di mana dilakukan pada 3 lokasi. Pemilihan

sampel berdasarkan klasifikasi ketinggian, warna dan

material plafon.

3.4. Alat yang digunakan

Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk

melakukan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.4

di bawah ini:

1 2 3

4 5

35

Page 38: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Gambar 3.4 Alat dan Bahan yang digunakan dalam Penelitian

Sumber: digilifeweb.com

Keterangan:

1. Distance Meter : Untuk mengukur jarak, dimensi

ruangan, tinggi plafon.

2. Meteran : digunakan untuk mengukur ketinggian plafon

3. Alat Tulis : figunakan untuk mencatat data yang

telah diperoleh

4. Laptop : digunakan untuk menginput data yang telah

diperoleh

5. Kamera : digunakan untuk dokumentasi selama

penelitian berlangsung.

3.4.1. Prinsip Kerja Distance Meter

Laser Distance Meter ini merupakan sebuah alat

ukur jarak. Distance Meter yang sudah menggunakan

teknologi laser dan tilt sensor atau Sensor Miring.

Dilengkapi dengan fungsi interaktif yang powerfull dan

pengukuran profesional dan fungsi tambahan

lainnya dengan pengaturan manual yang unik membuat

pekerjaan lebih menyenangkan. Bahkan dalam kondisi

tidak adanya papan pemantul, alat ini mampu melakukan

pengukuran hingga 100m (328ft) dengan mudah karena

tinggi presisi (setinggi ±1.5mm akurasi) dan teknologi

36

Page 39: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

bebes interferensi atau hambatan. Alat ini menggunakan

teori Pythagoras dalam mengukur jarak atau penjang

secara tidak langsung jika pengukuran secara langsung

tidak memungkinkan.

Sebuah alat yang sangat berguna untuk berbagai

jenis penggunaan dalam konstruksi dan industri dan

sebuah alat yang sangat nyaman yang memberikan hasil

yang akurat dalam pengukuran jarak, luas dan volume

terutama di daerah yang luas seperti ruangan,

apartemen, bangunan, real estate, pabrik, gudang,

kebun, jalan, infrastruktur dan banyak lagi lainnya

yang membutuhkan hasil pengukuran yang akurat baik itu

jarak, luas dan volume.

Adapun bagian- bagian dari alat distance meter

dapat dilihat pada

gambar 3.5 dibawah ini :

37

Page 40: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Gambar 3.5 Distance Meter

Sumber: digilifeweb.com

Fungsi khusus untuk memudahkan pengukuran meliputi

:

a. Pengukuran tidak langsung dengan Tilt Sensor

terintegrasi, seseorang dapat dengan cepat dan mudah

mengukur miring hingga ±45° bahkan kecenderungan di

atas tanah. Hal ini sangat berguna ketika menentukan

kemiringan atap.

b. Pengukuran Jarak Horizontal bahkan ketika objek

tidak dapat ditargetkan secara langsung. Hal ini

sangat berguna ketika penghalang seperti dinding

atau pagar berdiri di garis pandang.

c. Pengukuran sudut & Fungsi Stake out.

d. Li-ion battery membebaskan anda dari penggantian

baerai secara rutin.

e. Pengukuran jarak seseorang, kawasan dan luas secara

tepat dalam waktu sekejap dan alat perkiraan untuk

mengukur jarak jauh dan tempat-tempat yang sulit

dijangkau.

3.4.2. Prosedur Penggunaan Alat

Adapun prosedur penggunaan alat adalah sebagai

berikut:

38

Page 41: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

1. Langkah pertama yaitu dengan menekan tombol on pada

meteran laser.

2. Langkah kedua yaitu tentukan bidang atau sasaran

tembak objek yang akan di ukur. Hal ini diperlukan

karena sasaran tembak atau objek tersebut yang dapat

menangkap sinar laser. Sinar laser tersebut kemudian

akan memantulkan radiasi ke alat meteran laser. Dari

situ, meteran laser bisa membaca panjang dan juga

lebar pada bidang yang diukur tersebut.

3. Jangan menggunakan kaca sebagai objek atau bidang

sasaran tembak. Karena, kaca dapat ditembus sinar

laser maka tidak ada radiasi pantulan. Oleh

karenanya gunakanlah benda yang tidak tembus sinar

laser seperti besi, dinding, kayu dan lain – lain.

4. Perhatikanlah tingkat kelurusan garis pada saat

pengukuran dilakukan

5. Jangan banyak bergerak saat mengukur.

6. Pada saat melakukan pengukuran, upayakanlah agar

sensor pada alat pembaca tidak terhalang oleh objek

atau benda apapun.

3.5. Jadwal Penelitian

39

Page 42: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Penelitian Pertama dilakukan di Lokasi 1 (rumah

tinggal dengan plafon melebihi standar) yaitu di

Komp.Telkom Mas. Kemudian di Lokasi 2 (sesuai standar

ketinggian plafon). Dan terakhir di lokasi 3 JL. Bau

Masseppe, Pare-Pare (dibawah standar plafon).

LOKASI PENELITIAN KEGIATAN WAKTU

PENELITIAN

Lokasi 1

Komp. Telkom Mas

- Pengukuran

Ketinggian

Plafon

- Pembagian

Kuisioner

Selasa

31 Maret 2015

Lokasi 2

BTP, Blok L no.213

- Pengukuran

Ketinggian

Plafon

- Pembagian

Kuisioner

Kamis

2 April 2015

Lokasi 3

JL, Bau Masseppe,

Pare-Pare

- Pengukuran

Ketinggian

Plafon

- Pembagian

Kuisioner

Sabtu

4 April 2015

Tabel 3.1 Jadwal penelitian

40

Page 43: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

3.6. Biaya Penelitian

Adapun biaya selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut:

1. Transportasi selama penelitian : Rp 240.000,00

2. Bingkisan untuk pemilik rumah : Rp 150.000,00

3. Jasa printer : Rp 40.000,00

4. Logistik selama penelitian : Rp 250.000,00

5. Biaya lain-lain : Rp 50.000,00

Total : Rp 630.000,00

3.7. Skema Penelitian

Skema langkah-langkah penelitian yang akan

dilakukan dapat dilihat pada kerangka penelitian

sebagaimana yang dijelaskan pada gambar 3.6

41

Page 44: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

42

Page 45: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

DAFTAR PUSTAKA

43

Page 46: Proposal penelitian 30 maret 2015 2003

Anonim. 2010. Rumah, (Online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah, diakses 20Maret 2015).

Anonim. 2013. Warna Plafon, (Online),(http://properti.kompas.com/read/2013/03/07/11074080/Silahkan.Warnai.Plafon.Gipsum.Sesuka.Hati, diakses 20 Maret 2015).

Anonim. 2012. Karakteristik, (Online),(http://turantionline.blogspot.com/2012/05/karakteri stik-material-untuk-plafond.html,diaksess 20 Maret 2015).

Anonim, 2014. Faktor yang Mempengaruhi Ukuran Tingg, (Online), (http:// mengaohexa.blogspot.com/2014/09/faktor-yang-mempengaruhi-ukuran-tinggi.html, diakses 20 Maret 2015).

Anonim. 2014. Jenis Plafon, (Online), (http://www.sarana-bangunan.com/2014/ 01/macam macam-jenis-plafon-rumah.html, diakses 20 Maret 2015).

Anonim. 2010. Plafon, (Online), (https://www.scribd.com/doc/134842920/ PLAFON, diakses 20 Maret 2015).

44