Top Banner
MAK: 1800.19.017F PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI TANAH UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PEMUPUKAN DAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS TANAH Tahun Anggaran 2012 BALAI PENELITIAN TANAH LAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
29

PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

Oct 13, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

i

MAK: 1800.19.017F

PROPOSAL PENELITIAN

PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI TANAH UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PEMUPUKAN DAN

PERBAIKAN PRODUKTIVITAS TANAH

Tahun Anggaran 2012

BALAI PENELITIAN TANAH BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2012

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

ii

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan RPTP : Penelitian Sumberdaya Hayati Tanah untuk Peningkatan Efisiensi Pemupukan dan Perbaikan Produktivitas Tanah

2. Unit Kerja : Balai Penelitian Tanah 3. Alamat Unit Kerja : Jl. Tentara Pelajar No. 12 Kampus Penelitian Pertanian

Cimanggu Bogor, 16114 http://balittanah.litbang.deptan.go.id

4. Sumber Dana : DIPA/RKAKL Satker: Balai Penelitian Tanah Tahun Anggaran 2012

5. Status Penelitian : Baru 6. Penanggungjawab

RPTP

a. Nama : Dr. Subowo b. Pangkat/Golongan : Pembina Utama Tk.I/IV c c. Jabatan Fungsional : Peneliti Utama d. Struktural : - 7. Lokasi Penelitian : Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur 8. Agroekosistem : - 9. Tahun Mulai : TA 2012 10. Tahun Selesai : TA 2015

11. Output Tahunan : Informasi kesesuaian populasi hayati tanah dan isolat unggul terhadap produksi jagung dan biorehabilitasi lahan bekas tambang sistem terbuka

12. Output Akhir : Teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati tanah

13. Biaya Kegiatan (RKTM) : Rp.200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah)

Koordinator Program

Dr. Husnain, MSc NIP. 19730910 200103 2 001.

Mengetahui: Kepala balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian

Dr. Muhrizal Sarwani, MSc. NIP. 19600329 198403 1 001

Penanggung Jawab RPTP

Dr. Subowo, MS NIP. 19560605 198303 1 001

Kepala Balai Penelitian Tanah

Dr. Ir. Sri Rochayati, MSc. NIP. 19570616 198603 2 001

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

iii

RINGKASAN USULAN PENELITIAN

1 Judul RPTP/RKOT/RPTP : Penelitian Sumberdaya Hayati Tanah untuk Peningkatan Efisiensi Pemupukan dan Perbaikan Produktivitas Tanah.

2 Nama dan Alamat Unit Kerja

: Balai Penelitian Tanah

Jl. Ir. H. Juanda No. 98, Bogor 16123

3 Sifat Usulan Penelitian : Lanjutan

4 Penanggungjawab : Dr. Subowo

5 Justifikasi : Indonesia negara megabiodiversity tropika basah dengan tingkat efisiensi pemupukan dan produktivitas tanah masih perlu ditingkatkan. Pemberdayaan sumberdaya hayati tanah di kawasan megabiodiversity seperti Indonesia untuk efisiensi sistem produksi pertanian potensial untuk dikembangkan.

6 Tujuan

a. Jangka Pendek : 1. Untuk karakterisasi sumberdaya hayati tanah yang sesuai untuk tanaman jagung.

2. Mendapatkan informasi populasi hayati pada lahan jagung dan lahan bekas tambang sistem terbuka.

3. Mendapatkan organisme/isolat unggul untuk jagung dan untuk rehabilitasi lahan bekas tambang sistem penambangan terbuka.

b. Jangka Panjang : Mendapatkan teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati tanah untuk peningkatan produktivitas tanah dan efisiensi pemupukan lahan pertanian.

7 Luaran yang diharapkan

a. Jangka Pendek : 1. Satu paket informasi hubungan kesesuaian antara sumberdaya hayati tanah dengan produksi jagung.

2. Satu paket informasi populasi hayati pada lahan jagung.

3. Satu paket informasi populasi hayati pada lahan bekas tambang sistem terbuka.

4. Isolat/organisme unggul untuk

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

iv

produksi jagung dan untuk rehabilitasi lahan bekas tambang sistem penambangan terbuka.

b. Jangka Panjang : Teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati tanah untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi pemupukan lahan pertanian

8 Outcome : Pemanfaatan sumberdaya hayati tanah dapat meningkatkan produktivitas tanah dan efisiensi pemupukan serta pemulihan lahan terdegradasi akibat kegiatan penambangan

9 Sasaran akhir : Meningkatkan produktivitas tanah, pemulihan kesuburan lahan terdegradasi melalui pemberdayaan agen hayati tanah

10 Lokasi penelitian : Jawa Barat, Banten, DI.Yogyakarta, dan Jawa Timur

11 Jangka waktu : Mulai T.A. 2011, berakhir T.A. 2014.

12 Sumber dana : DIPA Satker: Balai Penelitian Tanah, T.A. 2012

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

v

SUMMARY

1 Title of RPTP/RDHP : Research of Soil Biological Resources to Increase Fertilization Efficiency and Soil Productivity Improvement

2 Implementation unit : Indonesia Soil Research Institute (ISRI) Jl. Ir. H. Juanda No. 98 Bogor 16123

3 Location : West Java, Banten, D.I. Yogjakarta and East Java

4 Objective

a. Short term : 1. For the characterization of biological resources of land suitable for growing corn.

2. Obtain information on biological populations and corn land and mined land open pit minning system.

3. Get organism/isolates superior to corn and for rehabilitation of mined land open pit mining system.

b. Long term : Utilization of soil biological resources to increase fertilizer efficiency of agricultural land and soil productivity.

5 Expected output

a. Short term : 1. An information packet the suitability of the relationship between the soil biological resources with corn production.

2. One packet of information on the biological populations of corn land.

3. One packet of information on biological populations of opened land open pit minning system.

4. Isolates/superior organisms for the production of corn and for rehabilitation of mined land open pit mining system.

b. Long term : Utilization of soil biological resources technology to increase soil productivity and fertilizer efficiency of agricultural land

6 Discription of

methodology

: This research will be started by survey activities to reach the relationship between soil biology population and mayze production, and to see the soil biology problems of mined land. Then, will be seeked opportunities of it’s anticipation using empowerment of soil biological resources to increase soil productivity and fertilization efficiency. The best technology will be done as treatment in treatment block scale in field. The best soil organism

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

vi

strains from this research will be used as inoculants for formulation of consortium biofertilizer.

7 Duration : F.Y 2011./F.Y. 2014

8 Budget/fiscal year : Rp 200.000.000,-(two hundred million rupiahs)

9 Source of budget : DIPA 648680 Indonesia Soil Research Institute (ISRI), Fiscal Year 2012.

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

vii

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara megabiodiversity di kawasan tropika basah dengan laju degradasi tanah berlangsung intensif. Masalah utama degradasi tanah terjadi akibat laju pelapukan, erosi dan pencucian hara berlangsung intensif, tanah lapisan olah tipis, kandungan bahan organic dan pH tanah rendah. Organisme tanah dalam mempengaruhi produktivitas tanah dapat berlangsung melalui perbaikan sifat fisik tanah, peningkatan ketersediaan hara, konservasi bahan organik dan hara tanah, serta dapat berperan sebagai hama-penyakit tular tanah ataupun sebagai predator. Pemberdayaan sumberdaya hayati tanah untuk meningkatkan produktivitas tanah kawasan tropika basah penting untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mengidentifikasi hubungan peran keaneka-ragaman hayati tanah dalam mendukung produksi jagung, 2). Mendapatkan informasi populasi hayati pada lahan bekas tambang sistem terbuka, dan 3). Mendapatkan isolate/organisme unggul untuk produksi jagung dan untuk rehabilitasi lahan bekas tambang. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian dilakukan dalam 2 sub kegiatan: 1). Karakterisasi dan evaluasi kesesuaian populasi hayati tanah terhadap produksi jagung, dan 2). Penapisan organisme yang berpotensi sebagai agensia hayati untuk biorehabilitasi lahan bekas tambang sistem terbuka. Kata kunci: agen hayati tanah, lahan bekas tambang sistem terbuka, jagung

ABSTRACT

Indonesia is the megabiodiversity country in the wet tropical regions with intensive soil degradation. The main problem is land degradation that caused by the rate of weathering, erosion and nutrient leaching intensively, though a thin layer of soil organic matter content and low soil pH. The affect the productivity of soil organisms in the soil can take place through the improvement of soil physical properties, increasing nutrient availability, conservation of soil organic matter and nutrients. These organisms can act as pest and soil borne diseases or predator. Empowerment of biological resources important to improve soil productivity in the wet tropical areas. The purpose of this study are 1). To identify relationship between soil biodiversity and corn production, 2). To obtain of information of biological population on lands mined by open pit minning system, and 3). To get superior isolates/organism to increase mayze production and for land mined rehabilitasion. To achieve these objectives study was conducted in two sub-activities: (1) Characterization and evaluation of suitability of soil biological populations of corn production, and (2) Isolation and identification of soil organisms of land mined by open pit minning system.

Key words: soil biological agents, mine

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah merupakan suatu sistem kehidupan yang kompleks yang

mengandung berbagai jenis organisme dengan beragam fungsi untuk

menjalankan proses vital bagi kehidupan teresterial. Indonesia merupakan

negara megabiodiversity di kawasan tropika basah selayaknya memberdayakan

sumberdaya hayati tanah untuk meningkatkan kesuburan dan produktivitas

tanah. Masalah utama yang dihadapi tanah lahan pertanian di tropika basah

adalah laju pelapukan, erosi dan pencucian hara berlangsung intensif. Tanah

lapisan olah tipis dan kesuburan tanah rendah akibat rendahnya kandungan

bahan organik dan pH, serta terdapatnya lapisan bawah yang padat.

Pada lahan pertanian intensif dengan perlakuan pengolahan tanah,

pemupukan anorganik dan pemberian pestisida yang intensif menekan

perkembangan populasi organisme heterotrof (terutama fauna tanah). Populasi

organisme tanah didominasi oleh mikroorganisme yang memiliki kemampuan

merombak bahan organik dengan dilepaskan sebagai hara dan CO2 semakin

cepat, sehingga kandungan bahan organik tanah cepat menurun dan fauna

tanah semakin tertekan. Populasi fauna tanah dan konservasi bahan organik

tanah pada lahan-lahan pertanian intensif semakin rendah.

Mikroba bersama-sama fauna tanah pada prinsipnya memiliki peranan

penting dalam melaksanakan berbagai aktivitas metabolisme yang berlangsung

di dalam subsistem tanah. Berbagai peran organisme tanah dalam

mempengaruhi kesuburan dan produktivitas tanah dapat berlangsung melalui

perbaikan sifat fisik tanah, peningkatan ketersediaan hara, konservasi bahan

organik dan hara tanah, serta dapat berperan sebagai hama-penyakit tular

tanah ataupun sebagai predator. Di dalam daur energi di dalam tanah, fauna

tanah memiliki peranan penting dalam menghancurkan secara fisik

(fragmentasi) bahan organik, selanjutnya oleh mikroba tanah bahan organik

didekomposisi dan dilepaskan sebagai senyawa anorganik (hara) yang dapat

diserap oleh tanaman. Adanya aktivitas fauna tanah juga dapat memperbaiki

sifat fisik tanah, meningkatkan aerasi tanah, dan juga meningkatkan stabilitas

agregat tanah. Terlibatnya fauna tanah dalam menjaga daur energi dan hara di

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

2

dalam tanah dapat memaksimalkan nilai fungsi bahan organik, selain dapat

meningkatkan keharaan tanah juga memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah

serta mengurangi kecepatan kehilangan bahan organik dari subsistem tanah.

Dengan meningkatkan peran serta fauna tanah ini, perlakuan pemupukan dan

pemberian bahan organik tanah untuk meningkatkan kesuburan dan

produktivitas tanah dapat lebih efektif dan berkelanjutan.

Sinkronisasi pemberdayaan sumberdaya hayati tanah untuk

meningkatkan produktivitas tanah dengan menyediakan media tanah yang

sesuai untuk mendukung aktivitas masing-masing organisme target akan

meningkatkan efisiensi pengelolaan sumberdaya tanah dan dapat berlangsung

secara lestari. Giller, et al. (1997) dalam upaya mendukung pengembangan

pertanian intensif di kawasan tropika yang sebagian besar petaninya memiliki

kemampuan memberikan input/pupuk lemah, pemberdayaan sumberdaya hayati

tanah relefan untuk diupayakan. Untuk itu dalam evaluasi kesesuaian lahan

pertanian ataupun perbaikan kesuburan tanah hendaknya juga dapat

memanfaatkan peranan konsorsia hayati tanah, sehingga seluruh komponen

yang mempengaruhi produksi tanaman dapat secara menyeluruh dapat

diketahui secara tepat dan terarah sesuai dengan nilai fungsinya.

Pengembangan formulasi pupuk konsorsia hayati tanah yang meliputi fauna

tanah, fungi dan bakteri tanah diharapkan dapat memperkaya populasi hayati

tanah, meningkatkan kesuburan dan konservasi bahan organik tanah

1.2. Dasar Pertimbangan.

Sesuai dengan kondisi tipologi lahan pertanian di Indonesia, sebagian

besar tanah mineral memiliki kandungan bahan organik rendah (<2%) (Las dan

Setiorini, 2010). Selain itu dengan adanya rencana pengurangan subsidi pupuk

buatan (Urea, KCl, dan SP-36), maka pemanfaatan pupuk organik dan pupuk

hayati menjadi salah satu alternatif untuk mengatasinya. Masalah yang dihadapi

bahwa kandungan hara N, P, K pada bahan organik rendah, sehingga diperlukan

dalam jumlah yang besar untuk mampu memulihkan kesuburan tanah.

Pemanfaatan bahan organik tanah sebagai sumber energi/makanan untuk

memberdayakan sumberdaya hayati tanah yang mampu meningkatkan

ketersediaan hara tanah dan perbaikan sifat fisik tanah merupakan langkah yang

tepat dan efisien. Selain dapat menjaga kelestarian daya dukung tanah juga

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

3

murah dalam pengelolaan lahan. Subowo, et al. (2011) mendapatkan bahwa

lahan vegetasi subur, menghasilkan kepadatan populasi fauna tanah maupun

jumlah jenis fauna tanah relative lebih tinggi daripada lahan dengan tampilan

vegetasi sedang dan kurang subur.

Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa inokulasi bakteri

penambat N yang hidup bersimbiose (Rhizobium) ataupun hidup bebas

(Azotobacter) dan bakteri/fungi pelarut fosfat mampu meningkatkan

ketersediaan hara N dan P untuk tanaman. Perlakuan inokulasi cacing tanah

endogaesis pada tanah Ultisol mampu meningkatkan produksi kedele dan juga

pengembangan predator dapat menekan serangan hama-penyakit tular tanah

dan meningkatkan produktivitas tanah (Anwar, 2007). Demikian juga halnya

dalam melakukan evaluasi kesesuaian lahan ataupun rehabilitasi lahan yang

selama ini dilakukan belum melibatkan peranan hayati tanah, sehingga banyak

kasus yang terjadi meskipun berdasarkan hasil evaluasi lahan tanah tersebut

layak untuk pengembangan suatu komoditi pertanian, namun pada saat masa

produksi ternyata terjadi peledakan serangan hama-penyakit tular tanah yang

sangat sulit untuk diatasi, seperti serangan Fusarium pada lahan pisang,

Ganoderma pada kebuin sawit, dll. Demikian juga upaya rehabilitasi lahan

dengan pemberian bahan organik semata masih banyak mengalami kegagalan

akibat cepat merosotnya kandungan bahan organik dan aktivitas hayati tanah

yang memiliki peranan penting dalam menjaga dinamika fisiko-kimia tanah

belum diperhatikan secara optimal.

1.3. Tujuan.

Tujuan jangka pendek:

1. Untuk karakterisasi sumberdaya hayati tanah yang sesuai untuk

tanaman jagung.

2. Mendapatkan informasi populasi hayati pada lahan jagung dan

lahan bekas tambang sistem terbuka.

3. Mendapatkan isolat/organisme unggul untuk jagung dan untuk

rehabilitasi lahan bekas tambang sistem penambangan terbuka.

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

4

Tujuan jangka panjang:

Mendapatkan teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati tanah untuk

peningkatan produktivitas tanah dan efisiensi pemupukan lahan pertanian.

1.4. Keluaran Yang Diharapkan

Jangka pendek (tahunan)

1. Satu paket informasi hubungan kesesuaian antara sumberdaya

hayati tanah dengan produksi jagung.

2. Satu paket informasi populasi hayati pada lahan jagung dan

bekas tambang sistem terbuka

3. Isolat/organisme unggul untuk produksi jagung dan untuk

rehabilitasi lahan bekas tambang sistem penambangan terbuka.

Jangka panjang :

Teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati tanah untuk peningkatan

produktivitas tanah dan efisiensi pemupukan lahan pertanian.

1.5. Perkiraan manfaat dan dampak dari kegiatan yang dirancang

1. Pemberdayaan sumberdaya hayati tanah sebagai salah satu pelaku

ekosistem tanah untuk meningkatkan produktivitas tanah pertanian.

Melalui peran hayati tanah akan dapat meningkatkan efisiensi

pemupukan ataupun pemanfaatan bahan organik tanah, sehingga

biaya pengelolaan lahan lebih murah dan lestari. Diketahuinya pola

keseimbangan ekosistem tanah yang ideal untuk produksi pertanian

akan dapat memberdayakan sumberdaya alam yang ada secara

optimal dan lestari dengan biaya produksi yang lebih murah.

2. Upaya rehabilitasi lahan terdegradasi dengan memanfaatkan peran

organisme tanah yang merupakan salah satu komponen penting

dalam mempengaruhi dinamika kesuburan tanah, maka efisiensi

input yang diberikan dapat diarahkan selaras dengan target

rehabilitasi/perbaikan yang ingin dicapai. Pemberian input

hendaknya disesuaikan dengan tahapan kesiapan subsistem tanah

yang sedang berlangsung dan diarahkan pada target rehabilitasi

yang direncanakan. Pemberdayaan lahan–lahan terdegradasi dapat

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

5

dilakukan secara tepat sesuai dinamika subsistem tanah yang

berlangsung, sehingga pemberian input dapat lebih efisien dan

sesuai dengan phase peruntukan dan perbaikan produktivitas dapat

lebih cepat dicapai.

3. Penyempurnaan sistem evaluasi kesesuaian lahan dengan

melibatkan parameter hayati tanah yang berperanan penting dalam

menentukan produksi tanaman akan dapat memaksimalkan peranan

sumberdaya hayati tanah yang memiliki pengaruh positif terhadap

produksi tanaman dan menekan secara proporsional organisme

tanah yang berperan sebagai hama-penyakit tular tanah. Dengan

pendekatan ini, maka tata ruang peruntukan lahan akan lebih

rasional dan efisien sesuai dengan kondisi riil daya dukung

sumberdaya tanah di Indonesia yang berada di kawasan

megabiodiversity tropika basah.

4. Pengembangan pupuk hayati dalam upaya meningkatkan efisiensi

pemupukan, meningkatkan produktivitas, dan keamanan lingkungan.

Tersedianya isolat hayati tanah unggul dapat dimanfaatkan sebagai

isolat baku untuk formulasi pupuk hayati untuk berbagai tipologi

lahan, jenis tanah dan jenis komoditi.

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis

Tanah di kawasan tropika basah didominasi oleh tanah-tanah tua yang

memiliki kondisi fisika cukup baik: stabilitas, struktur, hidrolik konduktivitas,

dan aerasi. Namun kondisi kimia kurang baik: kekahatan hara, kapasitas

tukar kation (KTK) rendah, kapasitas tanah menahan air rendah, sematan P

tinggi, dan Al/Fe dapat meracun tanaman (Lal, 1995). Perpanjangan rantai

daur hara merupakan langkah yang penting untuk mengurangi pencucian

dan juga menahan kehilangan pupuk dan bahan organik. Organisme tanah

autotrof seperti algae dan sebagian bakteri tanah dapat memanfaatkan hara

bebas yang tidak dimanfaatkan oleh akar tanaman, sehingga dapat terhindar

dari pencucian. Demikian pula organisme tanah heterotrof seperti fauna,

fungi dan sebagian bakteri tanah dapat memperpanjang daur hara dari

bahan organik, sehingga dapat secara bertahap dilepaskan kembali ke dalam

tanah dalam bentuk tersedia. Ketersediaan hara P dalam tanah tanpa

dukungan organisme tanah akan sangat sulit untuk dapat tersedia bagi

tanaman (Gambar 1). Demikian pula halnya peningkatan ketersediaan hara

Gambar 1. Daur hara P dalam tanah untuk tanaman (Rao, 1994).

N yang sangat mobil di dalam tanah akan mudah hilang dalam subsistem tanah,

sehingga pengkayaan dengan memanfaatkan bantuan penambatan N yang

Tanaman

Ortofosfat P-anorganik

(tersemat)

Bahan Organik Tanah

(P-organik)

Hewan

Mikorisa

Mikroba Pelarut P

Mineralisasi/Dekomposer

Immobilisasi

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

7

dilakukan oleh organisme tanah yang hidup bebas ataupun bersimbiose penting

untuk diupayakan (Gambar 2).

Tanaman

Nitrat (NO3)

Denitrifikasi

Bahan Organik Tanah/

Mikroba

Mineralisasi

Pabrik

Pupuk

Penambat N

Biologi

NH3 dan NH4

ImmobilisasiNitrifikasi

N2-udara(78% vol, 75% berat)

UDARA

TANAH

Air hujan(cumullus

nimbus)

Megabiodiversity

?!

Gambar 2. Daur hara N alami di dalam tanah.

Usahatani di kawasan tropika basah masalah yang penting adalah mengenai

kandungan hara tanah, ketersediaan bahan organik tanah, dan kemampuan

tanah menahan air (William dan Joseph, 1976). Faktor utama yang

mempengaruhi kesuburan tanah tersebut adalah akibat tingginya laju

dekomposisi, erosi dan pencucian hara. Upaya menurunkan kehilangan bahan

organik tanah dengan melibatkan organisme tanah akan menekan percepatan

kehilangan hara dan bahan organik dari subsistem tanah. Meningkatnya aktivitas

fauna tanah juga dapat mengkonservasi air melalui perbaikan aerasi, perkolasi

dan infiltrasi. Bahkan fungi tanah dapat mengendalikan C-organik tanah, karena

dalam proses dekomposisi bahan organik pelepasan C sebagai CO2 sangat

rendah dan 30 – 40% C-organik tersimpan kembali sebagai miselium

(Alexander, 1977). Setelah organisme tanah mati juga merupakan salah satu

sumber bahan organik tanah.

Tanaman merupakan organisme autotrof yang dalam pertumbuhannya

memerlukan hara dalam bentuk ion (anorganik). Pelepasan hara tanaman yang

berasal dari bahan induk tanah ataupun dari bahan organik diawali oleh proses

mineralisasi. Proses mineralisasi ini berlangsung secara fisiko-kimia ataupun oleh

aktivitas biologis yang dalam kenyataan di lapangan kedua proses ini selalu

berlangsung bersama-sama saling melengkapi satu dengan yang lain. Tanpa

Page 15: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

8

adanya peran organisme tanah mineralisasi/dekomposisi mineral ataupun bahan

organik tanah berlangsung lambat. Adanya aktivitas perombakan bahan organik,

hara-hara yang terkandung di dalamnya dilepaskan dalam bentuk tersedia bagi

tanaman, baik hara makro maupun mikro. Edwards dan Lofty (1977)

menyatakan bahwa bahan tanah mineral maupun bahan organik yang dicerna

cacing tanah dikembalikan ke dalam tanah dalam bentuk kotoran dan hara yang

lebih tersedia bagi tanaman. Elliot et al., (1991) juga mendapatkan bahwa

kotoran cacing tanah secara umum mengandung NO3-, NH4

+ dan kelembaban

yang tinggi dibanding dengan tanah disekitarnya.

Keberadaan hayati tanah di dalam tanah akan menjaga proses dinamika

subsistem tanah tetap seimbang. Proses pelapukan bahan organik di dalam

tanah secara alami diawali oleh peranan fauna tanah dalam memecah bahan

organik dalam ukuran yang lebih sederhana (fragmentasi) dan selanjutnya

diteruskan oleh bakteri dan jamur untuk dihasilkan senyawa-senyawa yang lebih

sederhana. Adanya aktivitas fauna tanah (cacing, insekta, dll) akan memperbaiki

aerasi tanah ataupun meningkatkan stabilitas agregat tanah, menahan

kehilangan C-organik tanah, dan menyediakan media yang baik bagi kehidupan

mikroorganisme tanah. Sementara sumbangan utama mikroorganisme tanah

(bakteri, jamur, khamir) dapat melapukan ikatan organik tanah menjadi

senyawa-senyawa sederhana (unsur hara) dan tersedia bagi tanaman.

Pengendalian populasi organisme tanah dengan orientasi meningkatkan

produktivitas tanah pertanian merupakan langkah yang tepat dalam

memberdayakan sumberdaya tanah yang ada dan meningkatkan efisiensi

pengelolaan lahan. Pemberian input yang selektif melalui pengkayaan hayati

tanah ataupun pemberian amelioran (bahan organik, kapur, dll) yang tepat

sesuai daya dukung tanah memberikan dampak yang besar dan berkelanjutan

bagi pemberdayaan sumberdaya tanah untuk pertanian.

2.2. Hasil-hasil Penelitian.

Hasil penelitian Subowo, et al., (2002) didapatkan bahwa dinamika

pengaruh populasi cacing tanah endogaesis Pheretima hupiensis terhadap sifat

fisik dan kimia tanah Ultisols Rangkasbitung, Banten tergantung pada musim

(Tabel 1). Cacing tanah mampu menurunkan ketahanan tanah dan

meningkatkan daur bahan organik, sehingga berkorelasi negatif nyata dengan

Page 16: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

9

nisbah C:N dan ketahanan tanah dan mampu meningkatkan kapasitas tanah

menahan air (air tersedia) serta meningkatkan P-HCl pada musim hujan.

Sementara di musim peralihan MK ke MH cacing tanah mengkonsumsi P untuk

melindungi diri dari tekanan dehidrasi, sehingga cenderung berkorelasi negatif

dengan P-HCl. Di kawasan tropika cacing tanah berperanan dalam menekan

kecepatan dekomposisi bahan organik yang sangat penting untuk menghambat

kehilangan humus dari lahan pertanian (Martin, 1991 dalam Stork and Eggleton,

1992). Selanjutnya dikatakan bahwa cacing tanah merupakan indikator yang

penting bagi kualitas tanah kawasan tropika basah, selain mudah dalam

pengambilan data juga murah dalam melakukan determinasi/ identifikasi.

Tabel 1. Dinamika nilai indeks korelasi antara populasi Pheretima hupiensis terhadap sifat fisik dan kimia tanah Ultisols Rangkasbitung

No Parameter Tanah

Dinamika indeks korelasi dengan populasi P. Hupiensis

Musim Kemarau (MK)

Peralihan MK ke MH

Musim Hujan (MH)

1. 2.

Sifat fisik tanah: -Ketahanan tanah -Air tersedia Sifat kimia tanah: -P2O5 - HCl 25% -Nisbah C:N

-0,33 0,48

0,26 -0,40

-0,44 0,16

-0,12 -0,41

-0,48 0,30

0,68 -0,16

Batas nyata 5% ±0,34 ±0,36 ±0,38

Sumber: Subowo, et al., (2002).

Penelitian Yusnaini et al., (2004), pemberian pupuk organik (20 ton/ha)

dan pupuk buatan/inorganik serta kombinasinya pada tanah lahan kering masam

di Taman Bogo (Lampung) tidak berpengaruh nyata terhadap sifat kimia tanah

termasuk C-organik tanah. Namun populasi cacing tanah berbeda nyata dengan

populasi tertinggi pada perlakuan pemberian kotoran ayam, populasi Mikoriza

Vesikular Arboskular (MVA) dapat dijumpai pada seluruh perlakuan, dan

produksi jagung terdapat beda nyata dengan produksi tertinggi pada perlakuan

kotoran ayam 50% + pupuk NPK 50%. Keadaan ini menunjukkan bahwa

pengaruh pemberian bahan organik ataupun pupuk buatan dalam tanah

terhadap produksi tanaman tidak berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan

tanaman. Adanya bantuan dari organisme tanah, kandungan hara dalam pupuk

Page 17: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

10

dan bahan organik dirombak dan dilepaskan kembali sebagai hara tersedia bagi

tanaman.

Pemberian inokulan cacing tanah dan bahan organik terhadap

pertumbuhan jagung menunjukkan pengaruh interaksi pemberian inokulan

cacing tanah dengan bahan organik terhadap berat buah dan biomas (Anwar et

al, 2007) Pemberian inokulan cacing tanah menunjukkan respon yang lebih

rendah terhadap berat biomas dan hasil jagung (biji) dibanding tanpa inokulan

cacing tanah (Tabel 2). Pemberian bahan organik 10 t.ha-1 sampai kedalaman

20 cm yang diinokulasi cacing tanah menunjukkan respon terhadap berat

biomas dan berat buah yang linier. Pemberian bahan organik sampai dosis 5

t.ha-1 dengan pemberian inokulan cacing tanah meningkatkan hasil dan biomas

Tabel 2. Pengaruh inokulan cacing tanah dan bahan organik terhadap biomas

dan hasil jagung

Dosis bahan organik

Berat biomas (gr.pot-1) Berat buah (Jagung pipilan)(gr.pot-1)

Tanpa Cacing tanah

Dengan Cacing tanah

Tanpa Cacing tanah

Dengan Cacing tanah

0-10cm 10-20cm 0-10cm 10-20cm 0-10cm 10-20cm 0-10cm 10-20cm

Tanpa b.o 146,4 gh 83.0 j 65,4 d - 34,9 g -

2,5t.ha-1 173,7 fg 163,6 g 205,8 e 163,6 g 72,1 cd 223,2 d 84,8 b 223,2 d

5t.ha-1 188,7 ef 198,8 e 212,8 de 198,8 e 59,3 de 231,7 cd 83,7 bc 231,7 cd

10t.ha-1 235,9 cd 281,4 a 241,5 c 281,4 a 89,3 ab 239,7 cd 82,9 bc 239,7 cd

K.K 13,71 6,80

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% uji DMRT

Sumber data : Anwar (2006).

lebih tinggi dibanding hanya diberi bahan organik dengan dosis dan kedalaman

yang sama.

Pada penelitian TA 2011 dari hasil survey pada berbagai lokasi

pertanaman kedelai menunjukkan bahwa populasi fauna tanah pada lahan

kering dengan pola TOT (tanpa olah tanah) relatif lebih tinggi dibanding populasi

fauna tanah pada lahan yang mendapat pengolahan tanah yang lebih intensif

(Subowo, et al., 2011). Lahan dengan tampilan vegetasi subur, menghasilkan

kepadatan populasi fauna tanah maupun jumlah jenis fauna tanah lebih tinggi

daripada lahan dengan tampilan vegetasi sedang dan kurang subur. Pada

percobaan dengan inkubasi di rumah kaca diperoleh populasi cacing tanah dan

Page 18: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

11

kokon pada perlakuan dengan aplikasi bahan organik secara vertikal (B2) lebih

tinggi dibandingkan perlakuan aplikasi bahan organik secara horizontal di

permukanaan tanah (B1). Hasil kedelai pada perlakuan bahan organik dicampur

tanah+inokulasi Azotobacter sp (B1N1) memberikan hasil biji kedelai tertinggi

yaitu sebesar 16,01 g/pot menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan

perlakuam pemberian bahan organik secara vertical+ Azotobacter sp (B2N1),

hasil kedelai pada perlakuan bahan organik secara vertical+ Azotobacter sp

(B2N1) sebesar 8,81 g/pot. Hasil penelitian lapang pada tanah Ultisol lahan

pertanian yang telah mangandung fungi total dan bakteri tanah yang cukup

tinggi (Tabel 3) aplikasi hayati tanah tidak meningkatkan pertumbuhan tanaman

Tabel 3. Populasi fungi dan bakteri pada lahan kering Ultisol Banten

No Jenis pengamatan Populasi (…CFU/g...)

1. Fungi

Fungi Total 1 x 107

Fungi pelarut P -

2. Bakteri

Total Bakteri 1 x 107

Rhizobium sp 1 x 105

Azotobacter sp 1 x 106

Bakteri pelarut P 6 x 106

Sumber: Subowo, et al., (2011) kedelai (tinggi tanaman, panjang akar dan berat kering tanaman) (Tabel 4).

Dari hasil ini nampak bahwa sebagai wilayah megabiodiversity layak

memberdayakan potensi sumber daya hayati tanah sebagai agen untuk

meningkatkan produktivitas tanah melalui peningkatan produktivitas tanah

pertanian.

Page 19: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

12

Tabel 4. Tinggi tanaman, panjang akar, bobot kering tanaman kedelai di Lebak, Banten pada saat berbunga

No. Perlakuan

Berat kering

Bin til Akar (g/tnm)

Tinggi Tnm

(cm)

Berat Kering

Tanaman (g)

Berat kering Tnm (g)

1. Kontrol 0.31 b 32.42 b 26.08 c 3.31 ab

2. R 0.18 a 29.46 a 24.17 a 2.62 a

3. R + CT 0.29 a 34.63 b 25.46 bc 3.36 ab

4. R + CT + BP 0.37 b 33.38 b 26.58 c 3.86 b

5. R + CT + BP + A 0.22 a 30.92 a 24.67 bc 2.57 a

6. R + CT + BP + A + FP

0.18 a 31.33 ab 23.79 a 2.74 ab

7 CT + A + FP 0.19 a 30.63 a 27.92 c 2.90 a

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5 %

R : Rhizobium sp, CT : cacing tanah endogaesis, BP : Bakteri pelarut P, A : Azotobacter sp, FP : fungi pelarut P.

Sumber: Subowo, et al., (2011)

Page 20: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

13

III. METODOLOGI / PROSEDUR

3.1. Pendekatan/Kerangka Pemikiran

Penelitian dilakukan dalam upaya meningkatkan produktivitas tanah

untuk produksi pertanian lahan kering dengan pendekatan pemberdayaan

sumberdaya hayati tanah. Penelitian ini merupakan penelitian jangka panjang

dengan target utama pada tahun 2011 – 2014 akan dihasilkan isolat/organisme

unggul untuk produksi tanaman pangan (kedelai, jagung, dan beras) dan untuk

rehabilitasi tanah terdegradasi (lahan marginal, lahan bekas tambang atau

tercemar bahan beracun berbahaya/B3). Pada tahun pertama (2011) telah

dilakukan penelitian pemberdayaan sumberdaya hayati tanah untuk

pengembangan tanaman kedelai pada tanah Ultisol. Pada tahun ke-2 dilakukan

karakterisasi dan evaluasi populasi hayati tanah untuk produksi jagung dan

lahan bekas penambangan sistem terbuka.

Untuk lokasi hamparan jagung dilakukan pengamatan terhadap

pertumbuhan dan produksi jagung, dan dilakukan evaluasi kesesuaian lahannya

sesuai dengan pedoman evaluasi kesesuaian lahan yang sementara ini berlaku

(Petunjuk Teknis: Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian, Balai Penelitian

Tanah, 2003). Evaluasi kesesuaian populasi hayati tanah terhadap pertumbuhan

dan produksi jagung dilakukan dengan uji korelasi-regresi antara indikator hayati

tanah, kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Pola hubungan yang

terbaik antara populasi hayati tanah dengan produksi jagunge digunakan

sebagai patokan kondisi ideal populasi hayati tanah untuk mendukung produksi

jagung. Jenis-jenis organisme tanah yang mempunyai peranan penting terhadap

peningkatan produksi jagung dikoleksi dan dimanfaatkan sebagai inokulan baku

untuk formulasi konsorsia pupuk hayati.

Untuk rehabilitasi tanah bekas tambang dilakukan penyesuaian antara

kondisi saat ini dan target kondisi hayati ideal yang telah ditetapkan. Untuk

mencapai target ideal tersebut diperlukan data kondisi sumberdaya hayati tanah

eksisting yang ada di sekitar lokasi dan memiliki tipologi lahan yang sama

dengan areal bekas tambang sebelumnya. Populasi hayati eksisting yang telah

sesuai dengan ondisi alami setempat dimanfaatkan sebagai acuan dasar untuk

perbaikan populasi hayati pada areal bekas tambang yang akan diperbaiki

secara hatyati (biorehabilitasi). Agar peranan hayati tanah introduksi dapat

Page 21: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

14

berlangsung efektif selain diperlukan perlakuan inokulasi hayati tanah yang

sesuai juga diikuti input ameliorant untuk mendukung kehidupan hayati

tersebut.

3.2. Ruang Lingkup Kegiatan

Penelitian dilakukan pada hamparan lahan pertanaman jagung dan

lahan bekas tambang. Untuk mencapai sasaran penelitian, penelitian ini dibagi

dalam 2 sub kegiatan:

1). Karakterisasi dan evaluasi ksesuaian populasi hayati tanah terhadap

produksi jagung.

2. Penapisan organisme tanah yang berpotensi sebagai agensia biorehabilitasi

pada lahan bekas tambang sistem terbuka.

Sejalan dengan sebaran tanah pertanian jagung dan lokasi

pertambangan terbuka, maka lokasi penelitian akan diadakan di Provinsi Jawa

Barat, Banten, DI Yogyakarta dan Jawa Timur..

3.3. Bahan dan Metode Pelaksanaan Kegiatan.

Penelitian 1. Karakterisasi dan evaluasi ksesuaian populasi hayati tanah

terhadap produksi jagung.

Pemilihan dan penetapan lokasi digunakan metoda survey (purposif)

dengan diawali pada hamparan daerah sentra produksi jagung, yang telah

terdapat pertanaman jagung. Rancangan digunakan Rancangan Acak Kelompok

Faktorial. Dipilih 6 lokasi sebagai ulangan tersebar di 3 propinsi, dengan masing-

masing 2 lokasi tiap propinsi (2 ulangan), dengan tampilan vegetasi yang kurang

subur, sedang dan sangat subur tiap-tiap lokasi sebagai perlakuan factor

pertama, pada hamparan masing-masing dengan luas ≥1,0 ha.

Tiap tampilan vegetasi diambil 3 sub-sampel yaitu sub sampel fisika,

kimia dan biologi sebagai perlakuan faktor ke 2 mewakili lokasi dengan

penampilan pertumbuhan tanaman yang relative sama. Jadi total 18 tempat

mewakili 6 lokasi dengan tingkat 3 kondisi pertumbuhan yang berbeda.

Pengamatan masing-masing lokasi terdiri dari pengamatan hayati tanah sebagai

organisme pembaik kesuburan tanah ataupun sebagai hama-penyakit tanaman,

yaitu populasi fauna tanah (seluruh fauna tanah yang ditemui dengan metoda

Page 22: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

15

hand-sorting dan pitfall traps) dan mikroba tanah ( bakteri dan fungi),

pengamatan kimia tanah (analisa kandungan hara yang dominan terhadap

produksi jagung) dan sifat fisika tanah (sifat fisika tanah yang dominan terhadap

produksi jagung). Metoda sampling contoh tanah diambil secara komposit pada

lapisan olah (0 - 20 cm) bersamaan dengan sampling untuk kimia tanah,

sedangkan sampling untuk sifat fisika tanah menggunakan ring sampel.

Selanjutnya dilakukan pengamatan kondisi lahan yang meliputi.

- Kualitas pertumbuhan tanaman jagung, dilakukan pada saat berbunga dan

panen.

- Kesuburan tanah: fisik, kimia, dan biologi tanah.

- Populasi hayati tanah makro dan mikroorganisme dilakukan saat jagung

fase berbunga dengan metoda sampling transek atau random (tergantung

kondisi lapang), menggunakan hand sorting, pit-fall trap dan plate count.

Semua parameter yang diamati dikorelasikan dengan produksi. Untuk

menentukan parameter paling dominan terhadap hasil digunakan analisis

multipel regresi dengan menggunakan metoda least square atau uji korelasi-

regresi Step Wise Parameter yang dominan (sifat kimia. fisika dan biologi)

terhadap hasil yang positif maupun negative digunakan sebagai parameter

hayati tanah untuk produksi jagung. Dengan batasan parameter yang

menghasilkan Y maksimum pada persamaan dianggap paling baik, dan

parameter dibawah konstanta (x = 0) dianggap tidak sesuai dan pengembangan

kedelai terbaik dianggap pada parameter diatas konstanta.

Penelitian 2. Penapisan organisme tanah yang berpotensi sebagai agensia

biorehabilitasi pada lahan bekas tambang sistem terbuka.

Inventarisasi organisme tanah dilakukan pada lahan bekas pertambangan

dengan sistem penambangan terbuka (open pit mining) dan lahan non tambang

sekitarnya yang memiliki tipologi yang sama dengan kesuburan sedang-tinggi.

Jenis organisme dievaluasi kemampuan fungsionalnya untuk kepentingan

rehabilitasi lahan bekas tambang. Organisme fungsional unggul/terpilih untuk

kepentingan rehabilitasi lahan bekas tambang dimanfaatkan sebagai agen hayati

untuk biorehabilitasi lahan bekas tambang sistem terbuka.

Page 23: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

16

Pemilihan dan penetapan lokasi areal non tambang sebagai kondisi

eksisting lokasi digunakan metoda survey (purposif) dengan mengamati tingkat

kesuburan tanah menggunakan parameter pertumbuhan tanaman setempat

sebanyak 6 tingkat gradasi kesuburan pertumbuhan tanaman. Demikian juga

untuk lahan terdegradasi bekas penambanngan juga di ambil 6 tingkat gradasi

kesuburan tanah.

Selanjutnya masing-masing lokasi terpilih dilakukan identifikasi dan

karakterisasi kondisi tanah yang meliputi: pengamatan hayati tanah sebagai

organisme pembaik kesuburan tanah terutama kaitannya dengan perbaikan

untuk rehabilitasi tanah, yaitu populasi fauna tanah (seluruh fauna tanah yang

ditemui dengan metoda hand-sorting dan pitfall traps) dan mikroba tanah

(bakteri dan fungi), analisa kimia tanah (analisa kandungan hara dan bahan

organik tanah) dan sifat fisika tanah (kepadatan, porositas, dll). Metoda

sampling contoh tanah untuk tanah non tambang diambil secara komposit pada

lapisan olah (0 - 20 cm) untuk kimia tanah, sedangkan sampling untuk sifat

fisika tanah menggunakan ring sampel.

Untuk areal bekas tambang juga dilakukan pengamatan profil tanah

sampai ke dalaman 1 m. Masing-masing lapisan dilakukan pengamatan sifat fisik

dengan ring sample, kimia tanah dengan contoh tanah komposit, dan hayati

tanah dengan pengamatan langsung dan tanah komposit untuk mikroba tanah.

Selain itu juga dilakukan pengamatan makro fauna permukaan tanah dengan

pitfall traps dan hand sorting.

Untuk menentukan parameter paling dominan terhadap perbaikan

kesuburan tanah digunakan analisis multiple regresi dengan menggunakan

metoda least square atau uji korelasi-regresi Step Wise. Parameter hayati tanah

yang dominan (sifat kimia dan fisika tanah) terhadap perbaikan kesuburan tanah

yang positif maupun negative digunakan sebagai parameter hayati tanah untuk

rehabilitasi kesuburan tanah bekas tambang. Dengan batasan parameter yang

menghasilkan Y maksimum pada persamaan dianggap paling baik, dan

parameter dibawah konstanta (x = 0) dianggap tidak sesuai dan pengembangan

kedelai terbaik dianggap pada parameter diatas konsta

Page 24: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

17

IV. ANALISIS RESIKO

Tabel 4.1.Daftar Resiko

No. Resiko Penyebab Dampak

1. Pelaksanaan penelitian mundur

Keterlambatan ketersediaan dana penelitian

Ada 4 mahasiswa magang bulan Januari 2012 tidak dapat dilaksanakan

2. Tidak tersedia pertanaman jagung sampai bulan Agustus

Musim maupun niat petani berbudidaya jagung tidak ada

Kegiatan identifikasi dan karakterisasi jagung tidak dapat dilaksanakan

Tabel 4.2. Daftar Penanganan Resiko

No. Resiko Penyebab Penanganan resiko

1. Pelaksanaan magang mahasiswa tertunda

Dana penelitian belum tersedia

Magang mahasiswa dialihkan ke penelitian lain.

2. Tidak tersedia pertanaman jagung di Jabar, DIY dan Jatim

Musim tidak mendukung, harga jual tidak menarik

Kegiatan identifikasi dialihkan ke provinsi lain

Page 25: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

18

V. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANA

5.1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan

Nama lengkap, Gelar, dan NIP

Jabatan Disiplin ilmu/keahlian

Fngsional Strktral Kedudukan dalam RPTP/RDHP

Alokasi waktu (OB)

Dr. Subowo G.

NIP.19560605 198303 1 001

Peneliti Madya

- Penanggung jawab, RPTP/ROPP

6

Drs. Ea Kosman

NIP.19490701 197205 1 001

Peneliti Utama

- Penanggung ROPP 4

Ir. Jati Purwani MSi

NIP 19620304 199203 2 001

Peneliti Muda

- Anggota 4

Dra. Selly Salma MSi

NIP.19630714 199003 2 001

Peneliti Muda

Anggota 2

Dr. Rasti Saraswati

NIP.19540323 198203 2 01

Peneliti Utama

- Anggota 2

Drs. Prastowo Kabar

NIP 19570706 199203 1 001 PNK - Anggota 2

Dra. Sri Widati

NIP.19580726 198903 2 001 PNK - Anggota 2

Ridha Nurlaily SP

NIP.19820219 200912 2 006 PNK Anggota 2

Elsanti, SP

NIP.19700721 199203 2 001 Teknisi - Anggota 2

Andi

NIP.19650510 199203 1 002 Teknisi - Anggota 2

Sugandi

NIP.19710508 200701 1 001 Teknisi - Anggota 2

Suryati

NIP.19700515 200701 2 001 Teknisi - Anggota 2

Jumena

NIP.19760514 200812 1 001 Teknisi - Anggota 2

Yanti Indrianti

NIP.19771025 200812 2 001 Teknisi - Anggota 2

Eef Saiful Anwar

NIP.19640317 200701 1 002 Teknisi - Anggota 2

Page 26: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

19

5.2. Jangka waktu kegiatan (Jadwal palang)

No. Kegiatan Bulan (tahun 2012)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan/desk study

2. Penetapan lokasi

3. Pengamatan pertumbuhan jagung saat berbunga, hayati tanah, pengambilan contoh tanah komposit dan ring, dan penetapan titik sampling produksi jagung.

4. Pengukuran produksi jagung di lapangan

5. Penetapan titik sampling tingkat kesuburan tanah areal non tambang (sbg pembanding) dan areal bekas penambangan, pengamatan profil tanah, pangamatan hayati tanah, pengambilan contoh tanah komposit dan ring,

6. Analisis tanah (kimia, fisika, dan biologi)

7. Perumusan faktor hayati dominan untuk rehabilitasi lahan bekas penambangan

8. Perumusan faktor hayati dominan untuk produksi jagung

9. Penyusunan laporan

Page 27: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

20

5.3. Pembiayaan

x Rp. 1.000,-

Sub. Pengeluaran

Triwulan Total

I II III IV

Belanja Bahan (521211) 42.000 6.000 2.400 - 50.400

Honor output kegiatan

(521213)

18.750 16.750 20.000 10.100 65.600

Belanja Sewa 4.000 - - - 4.000

Belanja perjalanan (524119) 28.000 25.000 20.000 7.000 80.000

Jumlah 92.750 47.750 42.400 17.100 200.000

Page 28: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

21

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, M. 1977. Introduction of Soil Microbiology. John Wiley and Sons, New

York-Chichester-Brisbane-Toronto-Singapore, 467 p.

Anwar, E.K. 2007. Pengaruh Inokulan Cacing Tanah dan Pemberian Bahan Organik terhadap Kesuburan dan Produktivitas Tanah Ultisols. Jurnal Tanah Tropika , Vol. 12, No. 2, p: 121 – 130.

Djaenudin, D., Marwan, H., Subagjo, H., dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Balai Penelitian Tanah, Puslitbangtanak, Badan Litbang Pertanian, 154 p.

Edwards, C.A., and J.R.Lofty. 1977. Biology of Earthworms. A Halsted Press Boo, John Wiley & Sons, New York. 333 p.

Elliot, P.W., D.Knight,and J.M.Anderson.1991.Variables Controlling Denitrification from Earthworm Cast and Soil in Permanent Pastures. Biol. Fertil. Soils 11p:24 - 29

Giller. K.E., M.H. Beare, P. Lavelle, A.M.B. Izac, and M.J. Swift. 1997. Agricultural Intensification, Soil Biodiversity, and Agroecosystem Function. Applied Soil Ecology, 6 (1997), p: 3 – 16.

Lal, R. 1995. Sustainable Management of Soil Resources in the Humic Tropics. United Nations University Press, Tokio-New York-Paris, p: 25 – 29.

Las, I. dan D. Setiorini. 2010. Kondisi Lahan, Teknologi, Arah dan Pengembangan Pupuk Majemuk NPK dan Pupuk Organik. Semnas Peranan Pupuk NPK dan Organik dalam Meningkatkan Produksi dan Swasembada Beras Berkelanjutan. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor 24 Februari 2010. 47 p.

Martin, A. 1991. Short and Long-term Effects of Endogeic Earthworm Milsonia anomala (Omodeo) (Megascolecidae, Oligochaeta) of Tropical Savanna, on Soil Organic Matter. Biol. Fertil. Soils 11 : 234 – 238.

Rao, S. 1994. Mikroorganisme Tanah dan pertumbuhan Tanaman. Penerbit Universitas Indonesia, 354 p.

Stork, N.E., and P. Eggleton. 1992. Invertebrates as determinants and indicators of soil quality. American Jour. of Alternative Agriculture, Vol.7, No.1 and 2, p: 38– 47.

Subowo, G., I. Anas, G. Djajakirana, A. Abdurachman, dan S. Hardjowigeno. (2002). Pemanfaatan Cacing Tanah untuk Meningkatkan Produktivitas Ultisols lahan Kering. Jurnal Tanah dan Iklim, No. 20, Desember 2002, p: 35 – 46.

Subowo, G., E.K. Anwar, J. Purwani, dan R. Nurlaily. 2011. Penelitian dan Pengembangan Potensi Sumberdaya Hayati Tanah untuk Perbaikan Produktivitas Tanah dan Peningkatan Efisiensi Pemupukan. Laporan Hasil Kegiatan DIPA 2011, Satker Balai Penelitian Tanah, 2011. Belum dipublikasikan.

Williams, C.N. and K.T. Joseph. 1976. Climate Soil and Crop Production in Humic-tropics. Kualalumpur, Oxford University Press. London.

Page 29: PROPOSAL PENELITIAN PENELITIAN SUMBERDAYA HAYATI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi... · i mak : 1800.19.017f proposal penelitian penelitian sumberdaya hayati

22

Yusnaini, M.A.S. Arif, J. Lumbanraja, S.G. Nugroho, dan M. Monaha. 2004. Pengaruh Jangka Panjang Pemberian Pupuk Organik dan Inorganik serta Kombinasinya Terhadap Perbaikan Kualitas tanah Masam Taman Bogo. Pros. Semnas. Pendayagunaan Tanah masam, Buku II, Puslitbang Tanah dan Agroklimat, p: 283 – 293.