Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata SITI MARFUAH C 9409043 D III USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
76

PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN

KABUPATEN SRAGEN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya

pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

SITI MARFUAH

C 9409043

D III USAHA PERJALANAN WISATA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Al – Insyirah : 6).

Page 5: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

Orangtua, kakak dan keluarga besar yang

selalu menyayangiku, mendukung dan

mendoakanku.

Page 6: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin atas karunia yang telah diberikan oleh Allah

SWT, berkat dan rahmat serta karuniaNya yang telah melindungi dan membimbing

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

menyelesaikan studi bagi mahasiswa Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis

menyadari tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, Tugas Akhir ini tidak mungkin

dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu, terutama

kepada :

Drs. Riyadi Santosa M.Ed, Ph.D selaku dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dra. Hj. Isnaini, W.W, M. Pd., selaku Ketua

Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi petunjuk dan saran-saran

serta pengarahan yang sangat berharga sehingga selesainya penulisan Tugas Akhir

ini. Drs. Suharyana M.Pd selaku sekertaris Program Diploma III Usaha Perjalanan

Pariwisata, yang memberi petuah bijak dan semangat dalam penulisan Tugas Ahkir

ini.

Dr. Warto, M.Hum selaku pembimbing utama yang telah memberi koreksi, dan

masukan, yang sangat berharga bagi penulis. Sehingga bisa menyelesaikan Tugas

akhir ini. M. Bagus Sekar Alam. SS. M.Si sebagai dosen penguji kedua, terima kasih

Page 7: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

atas koreksi dan pengesahan Tugas Akhir ini. Segenap Dosen Pengajar Program

Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmunya. Petugas Tata Usaha dan

Lab. Tour Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Orangtua, kakak dan keluarga besar yang selalu mendukung

dan mendoakanku.

Noor Fadlila Murti Sujiyono yang telah membantu, mendukung, memotivasi,

memberi masukan, menjadi inspirasi dan memberikan semangat dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini. Teman-teman Prodi Diploma III Usaha Perjalanan

Wisata Angkatan 2009 yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Untuk seseorang yang pernah menyemangati semoga kamu bahagia di sana.

Pimpinan dan seluruh karyawan Kawasan wisata Situs Sangiran yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk meneliti dan mencari data-data guna

melengkapi Tugas Akhir ini. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa dalam penulisan Tugas Akhir masih belum sempurna, oleh karena

itu semua kekurangan, kritik, dan saran dari pembaca akan diterima dengan senang

hati demi penyempurnaan tulisan ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 8: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Siti Marfuah, C9409043, 2012. Profil Wisatawan Di Situs Sangiran

Kabupaten Sragen. Program Studi Pendidikan Diploma III Usaha Perjalalnan

Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi permasalahan mengenai

karakteristik wisatawan yang berkunjung di Situs Sangiran, dan juga untuk

mengetahui jumlah wisatawan yang berkunjung ke Situs Sangiran.

Penelitian ini merupakan penelitian kualtatif untuk memperoleh informasi

tentang profil wisatawan di Situs Purbakala Sangiran yang disusun dengan

menggunakan metode observasi, metode wawancara untuk memperoleh informasi

yang berhubungan dengan wisatawan Situs Purbakala Sangiran Kabupaten Sragen,

metode angket untuk menegtahui karakteristik wisatawan Situs Purbakala Sangiran,

metode studi pustaka untuk memperoleh kajian tentang wisatawan Situs Purbakala

Sangiran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Situs Purbakala Sangiran merupakan

sebuah museum yang dikelola pemerintah yang menyimpan koleksi fosil manusia

purba yang terletak di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen dengan luas

mencapai 56 Km². Museum Sangiran dilengkapi dengan fasilitas pendukung,

meliputi : museum, perpustakaan, souvenir shop, pemutaran film. Di situs Sangiran

banyak dikunjungi wisatawan pada hari – hari sekolah karena kebanyakan wisatwan

yang datang untuk penelitian. Tidak hanya dari kalangan mahasiswa, siswa SMA,

siswa SMP, namun banyak juga anak SD dan TK. Dari data yang dikumpulkan, para

wisatawan melakukan perjalanan selama 1 hari. Wisatawan yang banyak berkunjung

merupakan wisatawan dari Sragen, Karanganyar, Solo dan sekitarnya. Dalam

melakukan kunjungan Akomodasi yang digunakan oleh wisatawan merupakan non

komersial wisatawan. Sedangkan minat kebutuhan wisatawan pria sama dengan

wanita. Mayoritas pengunjung Situs Sangiran berusia 15 – 24 tahun. Tingkat

pendidikan yang sedang diselesaikan oleh wisatawan Sangiran adalah sarjana (S1),

selanjutnya SMA dan SMP. Sebagian besar pengunjung Situs Sangiran memilik

motif untuk berekreasi. Sedangkan daya tarik yang ingin dilihat adalah nilai sejarah

yang ada di Situs Sangiran.Harapan wisatawan antara lain agar pengelola Situs

Purbakala Sangiran menambahkan koleksi yang unik dan menarik, lalu membuat

animasi bergerak atau alat peraga agar para pengunjung tidak bosan. Selanjutnya

penambahan alat penerangan agar dalam ruangan terlihat lebih hidup. Lalu tentang

kebersihan supaya lebih ditingkatkan lagi.

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap

wisatawan yang berkunjung di Situs Sangiran memiliki karakteristik yang beragam,

dengan keinginan dan kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain. Dengan adanya

penelitian mengenai daya tarik dan profil wisatawan Situs Sangiran dapat diketahui

keinginan wisatawan dan masukan bagi pihak pengelola dan pemerintah dalam

pengembangan.

Page 9: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBNG ................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ................................................................. iii

MOTTO ........................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................ v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian........................................................................... 4

E. Kajian Pustaka ................................................................................. 5

F. Metode Penelitian ............................................................................ 9

G. Sistematika Penulisan Laporan ....................................................... 13

BAB II GAMBARAN UMUM PARIWISATA KABUPATEN SRAGEN .... 14

A. Keadaan Geografis Kabupaten Sragen ............................................ 14

B. Sejarah Kabupaten Sragen ............................................................... 15

C. Gambaran Pariwisata Kabupaten Sragen ........................................ 19

D. Gambaran Umum Situs Purbakala Sangiran ................................... 28

E. Potensi Situs Purbakala Sangiran dilihat dari analisis 4 A .............. 31

Page 10: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB III PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN

SRAGEN............................................................................................ 38

A. Karakteristik Wisatawan di Situs Purbakala Sangiran ....................... 38

B. Analisis Karakter Wisatawan ............................................................. 44

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 63

A. Kesimpulan ........................................................................................ 63

B. Saran .................................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

LAMPIRAN ..................................................................................................... 65

Page 11: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Karakteristik Perjalanan Wisatawan .................................................. 39

Tabel 2. Karakteristik Wisatawan .................................................................... 41

Tabel 3. Karakteristik Psikografis .................................................................... 42

Tabel 4. Karakteristik Behaviouristik .............................................................. 43

Tabel 5. Lama Waktu Perjalanan ..................................................................... 44

Tabel 6. Jarak Yang Ditempuh......................................................................... 45

Tabel 7. Waktu Melakukan Perjalanan ............................................................ 46

Tabel 8. Akomodasi Yang Digunakan ............................................................. 47

Tabel 9. Moda Transportasi Yang Digunakan ................................................. 48

Tabel 10. Teman Perjalanan Bersama .............................................................. 49

Tabel 11. Pengorganisasian Perjalanan ............................................................ 50

Tabel 12. Jenis Kelamin ................................................................................... 51

Tabel 13. umur ................................................................................................. 52

Tabel 14. Tingkat Pendidikan .......................................................................... 53

Tabel 15. pekerjaan .......................................................................................... 54

Tabel 16. Status Pekerjaan ............................................................................... 55

Tabel 17. Motif Wisatawan .............................................................................. 55

Tabel 18. Daya Tarik Situs Sangiran ............................................................... 56

Tabel 19. Atraksi Yang Akan Dinikmati ......................................................... 57

Tabel 20. Tujuan Wisata Di Situs Sangiran ..................................................... 58

Tabel 21. Jumlah Kunjungan Ke Situs Sangiran ............................................. 59

Tabel 22. Kebersihan Obyek Wisata ................................................................ 60

Tabel 23. Tanggapan Mengenai Fasilitas Yang Ada Di Situs Sangiran .......... 61

Page 12: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Responden ......................................................................... 65

Lampiran 2 Daftar Informan ............................................................................ 67

Lampiran 3 Surat Ijin Pemelitian ..................................................................... 68

Lampiran 4 Angket Krakteristik Wisatawan.................................................... 69

Lampiran 5 Data Kunjungan Obyek Wisata Kabupaten Sragen ...................... 74

Lampiran 6 Peta Kabupaten Sragen ................................................................. 77

Lampiran 7 Gambar Situs Sangiran ................................................................. 78

Lampiran 8 Gambar Wisatawan Situs Sangiran……………………………… 81

Page 13: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kawasan situs Sangiran merupakan salah satu obyek wisata ilmiah yang

sangat menarik untuk diteliti dan dikunjungi potensi kepariwisataannya sangat

tinggi nilainya bagi ilmu pengetahuan dan merupakan aset yang penting bagi

pemerintah Kabupaten Sragen. Sejak ditetapkannya wilayah ini sebagai “World

Heritage” oleh UNESCO dan sekarang sangat diperhatikan dalam

pengembangannya. Sangiran mempunyai arti yang sangat besar dalam

sumbangannya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di dunia khususnya

ilmu Arkeologi, ilmu Antropologi, ilmu Geologi, ilmu Paleoanthropologi, ilmu

Biologi. Potensi yang ada di Situs Purbakala Sangiran juga bisa dikembangkan

sebagai obyek wisata.

Obyek Wisata Situs Purbakala Sangiran mempunyai potensi untuk

dikembangkan menjadi obyek wisata yang menarik. Secara umum pembangunan

Situs Purbakala Sangiran menyediakan sarana visualisasi kawasan Sangiran dalam

bentuk miniatur. Tujuannya adalah menyediakan informasi Situs Sangiran untuk

kepentingan pusat informasi Situs Sangiran Indonesia, ilmu pengetahuan,

pendidikan, wisata edukatif, konservasi dan pemberdayaan masyarakat.

Pembangunan Situs Sangiran juga bertujuan untuk mempromosikan Indonesia

kepada dunia melalui kekayaan dan keunikan kepurbakalaannya. Lokasi Situs

Sangiran terletak di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.

1

Page 14: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Situs Prasejarah Sangiran yang sangat terkenal di dunia karena potensi

berupa temuan fosil dan manusia purba, disamping alat – alat batu peralatan hidup

sehari – hari manusia purba yang dulu pernah menghuni daerah tersebut dan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

070/0/1997 tertanggal 15 Maret 1997, daerah Sangiran ditetapkan sebagai Cagar

Budaya yang dilindungi oleh undang – undang (Bambang Sulistyanto 2003:29).

Dengan ditemukannya Situs Sangiran di Desa Krikilan tersebut, para

pengunjung kawasan Cagar Budaya Situs Sangiran semakin lama semakin

meningkat. Tanpa disadari pula Desa Krikilan akhirnya menjadi semacam “pintu

gerbang” yang harus disinggahi oleh para wisatawan sebelum melakukan

perjalanannya di kawasan cagar budaya tersebut. Dampak lebih jauh dengan

meningkatnya jumlah wisatawan, masyarakat Desa Krikilan khususnya dapat

meningkatkan perekonomian melalui pembuatan souvenir dan barang kerajinan

lainnya yang diperdagangkan di depan Situs Sangiran.

Sebelum Situs Sangiran dikelola dan dikembangkan secara maksimal

seperti saat ini, Situs Sangiran sudah banyak menarik perhatian pengunjung. Para

pengunjung museum ini mempunyai latar belakang yang cukup beragam baik

tempat asalnya maupun profesinya. Ada wisatawan nusantara maupun wisatawan

asing dan status pekerjaannya pun bermacam – macam.

Profil wisatawan merupakan karakteristik spesifik dari jenis – jenis

wisatawan yang sangat berbeda yang berhubungan erat dengan kebiasaan,

permintaan dan kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan adalah penting

untuk menyediakan kebutuhan perjalanan mereka dan untuk menyusun program

promosi yang efektif.

Page 15: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Berdasarkan pengalaman nyata di seluruh dunia termasuk di Indonesia,

terdapat kemungkinan untuk menyamakan dan membuat hubungan antara

kategori – kategori wisatawan serta kebiasaan mereka, namun harus disadari

bahwa banyak pengecualian dalam persamaan – persamaan tersebut.

Kecenderungan pada banyak negara dewasa ini, khususnya kaum muda adalah

pemberontak melawan keadaan sosial dan bentuk kehidupan pribadi orang lain.

Berdasarkan karakteristiknya, beberapa profil wisatawan dikategorikan sebagai

berikut: kebangsaan, umur, jenis kelamin dan status, kelompok sosio ekonomi,

konvensi dan konferensi dan kategori minat lainnya (Happy Marpaung 2002:39).

Berdasarkan karakteristik wisatawan di atas, dilakukan adanya penelitian

dan sebar angket sehingga dapat mengetahui bagaimana karakteristik wisatawan

di Situs Sangiran. Maka diketahui bahwa wisatawan yang berkunjung tidak hanya

berasal dari domestik, wisatawan asing pun banyak berkunjung di Situs Sangiran.

Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Situs Sangiran untuk melakukan

berekreasi dan untuk penelitian.

Keberadaan situs Sangiran sangat bermanfaat untuk mempelajari kehidupan

manusia pra sejarah karena situs ini dilengkapi dengan fosil manusia purba, hasil

– hasil budaya manusia purba, fosil flora dan fauna purba beserta gambaran

statigrafinya. Sangiran dilewati oleh sungai yang sangat indah, yaitu Kali Cemoro

yang bermuara di Bengawan Solo. Daerah inilah yang mengalami erosi tanah

sehinga lapisan tanah yang berbentuk Nampak jelas berbeda antara lapisan –

lapisan tanah inilah yang hingga sekarang banyak ditemukan fosil – fosil manusia

maupun binatang purba (Alfrida Anjarwati 2009).

Page 16: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keberadaan Situs Purbakala Sangiran dilihat dari analisis 4A?

2. Bagaimanakah karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Situs Purbakala

Sangiran di Kabupaten sragen?

3. Apa harapan atau ekspektasi wisatawan setelah berkunjung ke Situs

Purbakala Sangiran?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keberadaan obyek wisata Situs Purbakala Sangiran yang

dilihat dari analisis 4A

2. Untuk mengetahui karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Situs

Purbakala Sangiran di Kabupaten Sragen.

3. Untuk mengetahui harapan atau ekspektasi wisatawan setelah berkunjung ke

Situs Purbakala Sangiran.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Diharapkan hasil laporan ini dapat mendapat khasanah keilmuan mengenai

karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Situs Sangiran.

Page 17: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Manfaat Praktis

Diharapkan laporan Tugas Akhir ini dapat menjadi bahan pengambilan

kebijakan instansi yang berkaitan dengan tema peneltian. Misal : Dinas

Pariwisata, Investasi dan Promosi Kabupoaten Sragen, pengelola Situs

Purbakala Sangiran, Badan Pelestarian Situs manusia Purba Sangiran

(BPSMP Sangiran).

E. Kajian Pustaka

Dunia arkeologi Indonesia pertama kali mengenal kata “situs” pada

pertengahan tahun 1970-an. Kata ini diciptakan untuk mengganti kata sites yang

dalam bahasa Inggris berarti “tempat”. Ketika diperkenalkan di lingkungan

Universitas Indonesia, situs lebih banyak diartikan sebagai sebuah “lokasi”, yaitu

tempat ditemukannya tinggalan arkeologi. Tinggalan itu sendiri dapat berupa

benda, bangunan, atau kompleks yang menjadi bukti. Sekarang, pengertian situs

menjadi lebih luas dibandingkan sebelumnya, yaitu sebagai tempat ditemukannya

tinggalan - tinggalan arkeologi yang memperlihatkan hubungan kontekstual antara

satu dengan lainnya. Sehingga dapat dimaknai bahwa situs sebagai ruang

geografis yang menyimpan informasi tentang aktivitas manusia di masa lalu

(http://www.tinyurl.com/penyelenggaraan-situs-prasejarah.html).

Kegiatan penelitian purbakala yang semakin meningkat, menyebabkan

makin kuatnya kebutuhan sebuah bangunan sebagai tempat penyimpanan hasil

temuan yang sekaligus berfungsi sebagai pusat informasi mengenai situs tersebut.

Temuan yang semakin bertambah, baik yang berasal penemuan masyarakat

Page 18: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

maupun penelitian, pada gilirannya memerlukan sistem penataan pameran /

display dan pembuatan label informasi pada masing-masing temuan. Dalam

perkembangannya, pusat informasi tersebut akhirnya diubah fungsinya menjadi

museum situs purbakala.

Akan halnya dengan situs, walaupun erat hubungannya dengan ruang,

tidaklah pernah memiliki konotasi semacam itu. Untuk itu diperlukan batas-batas

yang jelas supaya diketahui orang dan dapat diukur luasnya. Pengertian inilah

yang digunakan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda

Cagar Budaya, bahwa penetapan sebuah situs harus melalui proses penelitian

(http://www.tinyurl.com/penyelenggaraan-situs-prasejarah.html).

Menurut Undang – Undang Nomor 5 tahun 1992 Situs adalah lokasi yang

mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya, termasuk

lingkungannya yang diperlukan bagi pengamanannya dan museum situs purbakala

adalah museum yang didirikan situs purbakala, merupakan lembaga tetap, bersifat

non-profit, terbuka untuk umum yang berfungsi untuk memamerkan, dan

mempublikasikan serta meningkatkan pemahaman terhadap nilai penting benda

cagar budaya dan situs tersebut, dengan menitikberatkan pada kepentingan

penelitian, pendidikan, rekreasi, serta pemberdayaan masyarakat sekitar

(http://www.tinyurl.com/penyelenggaraan-situs-prasejarah.html).

Profil wisatawan digunakan untuk mengetahui karakteristik wisatawan

baik dari domestik maupun mancanegara. Bicara mengenai wisatawan akan

didapat suatu cerita yang panjang tentang mereka yang meliputi : siapa, darimana,

mau kemana, dengan apa, dengan siapa, dan kenapa datang kesana. Lebih dari itu

Page 19: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

profil wisatawan berisi tentang opini (persepsi dan ekspektasi) wisatawan,

sebelum, selama, sesudah melakukan kunjungan disuatu daerah.

Data mengenai wisatawan domestik data dijadikan sebagai langkah praktis

untuk mengetahui besarnya pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Sehubungan

dengan hal itu profil wisatawan mancanegara juga dapat dijadikan langkah untuk

mengetahui penerimaan devisa nasional dari sektor pariwisata. Perhitungan neraca

perjalanan (travel balance) dalam kerangka perhitungan (balance of payment),

serta penyusunan Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) guna

pengukuran besaran dampak ekonomi pariwisata secara nasional.

Dengan adanya profil wisatawan yang mengarah pada keseimbangan

tersebut akan mendorong berbaurnya kemajemukan kehidupan sosial dengan

kebudayaan lokal yang akhirnya menempatkan sebuah obyek wisata sebagai

wilayah dengan budaya yang dinamis. Dinamika tersebut akan meningkatkan

kualitas kehidupan dan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan obyek wisata

tersebut sebagai aset dan sebagai salah satu tujuan wisata yang diminati oleh

wisatawan.

Kepariwisataan tidak menggejala sebagai bentuk tunggal. Istilah ini

umumnya sifatnya menggambarkan beberapa jenis perjalanan dan pengnapan

sesuai dengan motivasi yang mendasari kepergian tersebut. Orang melakukan

perjalanan umtuk memperoleh berbagai tujuan dan memuaskan bermacam –

macam keinginan. Di samping itu, untuk keperluan perencanaan dan

pengembangan kepariwisataan itu sendiri, perlu pula dibedakan antara pariwisata

jenis pariwisata lainnya, sehingga jenis dan macam pariwisata yang

Page 20: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

dikembangkan akan dapat berwujud seperti diharapkan dari kepariwisataan itu (I

Ketut 2000 : 43).

Wisatawan memang sangat beragam, tua – muda, kaya – miskin, asing –

domestik, berpengalaman maupun tidak, semua ingin berwisata dengan keinginan

dan harapan yang berbeda – beda. Gambaran mengenai wisatawan biasanya

dibedakan berdasrkan karakteristik perjalanan (trip descriptor) dan karakteristik

wisatawannya (tourist descriptor).Trip Descriptor, wisatawan dibagi ke dalam

kelompok – kelompok berdasarkan jenis perjalanannya. Tourist Descriptor,

memfokuskan pada wisatawannya, biasanya digambarkan dengan “who, wants,

what, why, where, and how much.

Untuk menjelaskan hal tersebut digunakan beberapa karakteristik yaitu :

karakteristik Sosio-Demografis mencoba menjawab pertanyaan “who, wants,

what”. Pembagian berdasarkan karakteristik ini paling sering dilakukan untuk

kepentingan analisa pariwisata, perencanaan, dan pemasaran, karena sangat jelas

definisinya dan relative mudah pembagiannya (Kotler, 1996). Yang termasuk

karakteristik sosio-demografis diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status

perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga atau

jumlah anggota keluarga dan lain – lain yang dikolaborasi dari karakteristik

tersebut (I Ketut 2000 : 43).

Karakteristik geografis membagi wisatawan berdasarkan lokasi tempat

tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa-kota, propinsi, maupun negara

asalnya. Pemabgian ini lebih lanjut dapat pula dikelompokkan berdasrkan ukuran

(size)kota tempat tinggal (kota kecil, menengah, besar /metropolitan), kepadatan

Page 21: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

penduduk di kota tersebut dan lain – lain. Karakteristik ini membagi wisatawan ke

dalam kelompok – kelompok berdasarkan berdasarkan kelas sosial, life style dan

karakteristik personal. Wisatawan – wisatawan dalam kelompok demografis yang

sama mungkin memiliki profil psikografis yang sangat berbeda. Beragamnya

karakteristik dan latar belakang wisatawan menyebabkan beragamnya keinginan

dan kebutuhan mereka akan produk wisata (Happy Marpaung 2000: 39 - 52).

Pengelompokkan – pengelompokkan wisatawan dapat member informasi

mengenai alasan setiap kelompok mengunjungi obyek wisata yang berbeda,

berapa besar ukuran kelompok tersebut, pola pengeluaran setiap kelompok,

“kesetiannya” terhadap suatu produk wisata tertentu, sensitivitas mereka terhadap

perubahan harga produk wisata, serta respon kelompok terhadap berbagai bentuk

iklan produk wisata.lebih lanjut, pengetahuan mengenai wisatawan sangat

diperlukan dalam merencanakan produk wisata yang sesuai dengan keinginan

kelompok pasar tertentu, termasuk merencanakan strategi pemasaran yang tepat

bagi kelompok pasara tersebut.

F. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kompleks Situs Purbakala Sangiran, yang terletak

di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen dengan luas mencapai 56 km².

Situs Purbakala Sangiran ini dikelola oleh Dinas Pariwisata Investasi dan

Promosi Kabupaten Sragen.

Page 22: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah diskriptif kualitatif karena data – data yang

dikumpulkan berupa kata – kata, pernyataan – pernyataan lisan dan tulisan,

baik yang diperoleh melalui angket terbuka, wawancara dan studi dokumen.

3. Sumber Data

a. Sumber data Primer

Sumber data pokok atau utama berupa keterangan atau fakta yang

diperoleh secara langsung dari berbagai sumber, yaitu wawancara,

observasi, dan angket.

b. Sumber data sekunder

Data tambahan untuk melengkapi data primer yang diperoleh secara

tidak langsung dari sumber data melainkan dari buku – buku, meliputi:

leaflet, booklet, buku literature wisata Kabupaten Sragen dan buku

referensi di Laboratorium D III Usaha Perjalanan Wisata.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah interaksi dan komunikasi antara pengumpul data

dengan nara sumber. Sehingga wawanara dapat diartikan sebagai cara

mengumpulkan data dengan cara mengumpulkan data dengan bertanya

langsung dengan narasumber dan jawaban – jawaban dicatat atau direkam

dengan alat perekam Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000: 83).

Page 23: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Dalam tugas akhir ini dilakukan wawancara kepada

Penanggungjawab Obyek Wisata Situs Purbakala Sangiran (Alfrida

Anjarwati) dan masyarakat di sekitar kawasan Sangiran yang paham

tentang Situs Purbakala Sangiran, serta wawancara kepada pegawai Dinas

Kebudayaan Investasi dan Promosi Kabupaten Sragen. Wawancara

dilakukan untuk memperoleh data tentang kunjungan wisatawan, sejarah

berdirinya Situs Sangiran, tentang pihak yang mengelola Situs Sangiran.

b. Observasi

Observasi adalah termasuk cara mengupulkan data yang utama

dalam penelitian. Observasi biasanya menyangkut situasi sosial suatu

sosial tersebut berlangsung, manusia – manusia pelaku (actor) yang

menduduki status atau posisi tertentu, kegiatan atau aktifitas para pelaku

pada lokasi atau tempat berlangsunya situasi sosial tersebut (Kusmayadi

dan Endar Sugiarto,2000:153).

Observasi dilakukan secara langsung di lokasi penelitian pada bulan

Juni dan Juli di Situs Purbakala Sangiran. Dalam penelitian ini hal yang

dilakukan selama observasi untuk mengamati segala sesuatu yang ada di

obyek wisata yang bisa dijadikan data maupun informasi sebagai data

tambahan.

c. Angket

Menganalisis data – data yang telah dikumpulkan sehingga data

terangkum jelas dan dimanfaatkan untuk menjawab pertanyaan yang

diajukan pada rumusan masalah. Analisis yang digunakan adalah analisa

deskriptif kualitatif. Analisa deskriptif kualitatif adalah penelitian yang

Page 24: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

berusaha mendiskriptifkan atau menggambarkan atau melukiskan

fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki. (Kusmayadi dan Endar Sugiarto,2000:29)

Dalam penelitian ini digunakan metode angket langsung, yaitu

langsung menyampaikan angket tersebut kepada subjek penelitian, dengan

mengkombinasikan bentuk dan jenis pertanyaan. Sample yang digunakan

sebanyak 50 responden.

d. Studi Dokumen

Studi pustaka merupakanbahan pendukung dari beberapa hasil –

hasil pengumpulan data diatas sebagai acuan suatu pokok bahasan dengan

menunjukan bahan – bahan yang akan dikaji dalam penelitian baik dari

segi instansi terkait melalui buku – buku untuk mendapatkan informasi

secara lengkap. Dalam hal ini studi pustaka diperoleh dari Laboratorium D

III Usaha Perjalanan wisata.

Untuk semakin memperkaya data dalam karya tugas akhir ini

digunakan juga sumber data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata

Kabupaten Sragen berupa data statistik tentang jumlah kunjungan

wisatawan.

5. Analisis Data

Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan

kemudian dikelompokkan untuk menjawab persoalan yang diajukan dalam

rumusan masalah. Teknik ini melihat kaitan antara teori yang ada dengan

Page 25: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

fenomena yang terjadi sehingga akan mendapat hubungan antara teori yang

ada dengan data yang diperoleh dalam penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini ,erupakan garis besar masalah yang

akan dibahas lebih lanjut dan lebih detail. Sistematika ini disusun secara urut dan

sederhana, adapun garis besar penulisan tersebut yang dibagi menjadi bab – bab

antara lain :

BAB I, bab ini merupakan pendahuluan dan membahas tentang latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

kajian pustaka, metode penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan

sistematika penulisan.

BAB II, bab ini merupakan gambaran umum kabupaten Sragen dan

menjabarkan mengenai gambaran umum tentang Kabupaten Sragen, sejarah

Kabupaten Sragen, sekaligus tentang gambaran umum kepariwisataan Kabupaten

Sragen dan gambaran umum Situs Pubakala Sangiran dan analisis 4A Situs

Purbakala Sangiran.

BAB III, pada bab ini membahas mengenai karakteristik wisatawan, serta

harapan – harapan wisatawan untuk Situs Purbakala Sangiran.

BAB IV, bab ini merupakan penutup dan berisi mengenai kesimpulan dan

saran.

Page 26: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

BAB II

GAMBARAN UMUM PARIWISATA DI KABUPATEN SRAGEN

A. Keadaan Geografis Kabupaten Sragen

Daerah tujuan wisata merupakan sebuah solusi untuk peningkatan sumber

pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Pertumbuhan pertambahan dari wisatawan

yang berkunjung di daerah tujuan wisata sejak tahun 2004 sampai 2009 lebih tinggi

dari pertumbuhan ekonomi nasional (Dinas Pariwisata Investasi dan Promosi

Kabupaten Sragen).

Salah satu kota berkembang di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata

yang potensial terhadap perkembangan pariwisatanya adalah Kabupaten Sragen.

Kabupaten Sragen adalah salah satu kota yang berada di Jawa Tengah. Secara

geografis Kabupaten Sragen berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa

Timur. Batas wilayah Kabupaten Sragen adalah :

1. Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan.

2. Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar.

3. Sebelah Timur : Kabupaten Ngawi ( Propinsi Jawa Timur ).

4. Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali.

Kabupaten Sragen terletak pada :

1. 7°15 LS dan 7°30 LS.

2. 110°45 BT dan 111° BT.

14

Page 27: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Wilayah Kabupaten Sragen berada di dataran tinggi dengan rata – rata 109 m

di atas permukaan laut. Sragen mempunyai iklim tropis dengan suhu harian yang

berkisar antara 19 – 31 °C (Dinas Pariwisata Investasi dan Promosi Kabupaten

Sragen).

B. Sejarah Kabupaten Sragen

Hari Jadi Kabupaten Sragen ditetapkan dengan Perda Nomor 4 Tahun 1987,

yaitu pada hari Selasa Pon, tanggal 27 Mei 1746 Tanggal dan waktu tersebut adalah

dari hasil penelitian serta kajian pada fakta sejarah, ketika Pangeran Mangkubumi

yang kemudian hari menjadi Sri Sultan Hamengku Buwono ke I, menancapkan

tonggak pertama melakukan perlawanan terhadap Belanda menuju bangsa yang

berdaulat dengan membentuk suatu pemerintahan lokal di Desa Pandak

Karangnongko masuk tlatah Sukowati.

Pangeran Mangkubumi adik dari Sunan Paku Buwono II di Mataram sangat

membenci Kolonialis Belanda. Apalagi setelah Belanda banyak mengintervensi

Mataram sebagai Pemerintah yang berdaulat. Oleh karena itu dengan tekad yang

menyala Bangsawam tersebut lolos dari istana dan menyatakan perang dengan

Belanda. Atas sikap adiknya tersebut Sunan Paku Buwono II tidak tega kepada

adiknya, tapi karena sudah berhutang budi kepada Kompeni, beliau memberi bekal

berupa Tombak Pusaka Keraton “Kanjeng Kyai Pleret” dan uang secukupnya

(http//Sejarah Singkat Kabupaten Sragen//html).

Page 28: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Dalam sejarah peperangan tersebut disebut Perang Mangkubumen (1746 -

1757). Dalam perjalanan perangnya Pangeran Mangkubumi dengan pasukannya

sampailah ke Desa Pandak Karangnongko masuk tlatah Sukowati. Di desa ini

Pangeran Mangkubumi membentuk Pemerintahan Pemberontak Desa Pandak

Karangnongko dijadikan pusat pemerintahan Projo Sukowati dan beliau meresmikan

namanya menjadi Pangeran Sukowati serta mengangkat pula beberapa pejabat

pemerintahan.

Karena secara geografis Desa Pandak Karangnongko terletak di tepi jalan lintas

tentara kompeni Surakarta - Madiun, pusat pemerintahan tersebut dianggap kurang

aman, maka kemudian dipindah ke Desa Gebang yang terletak di sebelah tenggara

Desa Pandak Karangnongko. Sejak itu Pangeran Sukowati memperluas daerah

kekuasaannya serta memperkuat pasukannya dengan bahu membahu bersama

saudaranya Raden Mas Said dan Adipati dari Grobogan yaitu KRT Martopuro dan

beberapa kerabat yang bersimpati dengan perjuangan Pangeran Mangkubumi.

Pusat Pemerintahan Projo Sukowati yang ada di Desa Gebang ini pun akhirnya

tercium oleh Kompeni Belanda yang bekerja sama dengan Kasunanan dan akan

mengadakan penyerangan ke Desa Gebang. Pasukan Gabungan antara Kompeni dan

Pasukan dari Keraton Surakarta tersebut dipimpin oleh Patih Pringgalaya (Patih dari

PB II). Untung rencana tersebut diketahui oleh Petugas Sandi (Intelegent) dan

Pangeran Sukowati. Dengan berbagai pertimbangan maka Pusat Pemerintahan akan

dipindahkan ke Desa Jekawal. Dalam proses boyongan dari Gebang ke Jekawal

(Tangen) tersebut melewati suatu Padepokan yang dipimpin oleh seorang kyai, yakni

Kyai Srenggi. Konon Kyai Srenggi ini adalah salah seorang Panglima Perang dari

Page 29: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Sunan Amangkurat di Kartasura, yang sebetulnya bernama asli Tumenggung Alap -

Alap. Untuk menghilangkan jejak beliau berganti nama Kyai Srenggi.

Pada saat Pangeran Sukowati singgah di padepokan tersebut oleh Kyai Srenggi

disuguhi Legen dan Polowijo. Pangeran Sukowati merasa sangat puas dan beliau

bersabda bahwa tempat tersebut diberi nama “Sragen” dari kata “Pasarah Legen” dan

Kyai Srenggi diberi sebutan Ki Ageng Srenggi. Setelah pusat Pemerintahan berada di

Jekawal maka Raden Mas Said diambil menantu oleh Pangeran Mangkubumi /

Pangeran Sukowati dikawinkan dengan putrinya bernama BRA Suminten.

Perlawanan Pasukan Pangeran Sukowati semakin kuat dan karena Kompeni

merasa terdesak kemudian membuat siasat memecah belah dengan mangadakan

Perjanjian Pelihan Negeri atau terkenal dengan Perjanjian Giyanti Tahun 1755

dimana Kerajaan Mataram dipecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan

Jogjakarta dengan mengangkat Pangeran Mangkubumi / Pangeran Sukowati menjadi

Sultan Hamengku Buwono I (http//Sejarah Singkat Kabupaten Sragen//html).

Kemudian pada tahun I757 diadakan Perjanjian Salatiga dengan memecah

Kasultanan Jogjakarta menjadi Kasultanan dan Paku Alaman serta Kasunanan

Surakarta menjadi Kasunanan dan Mangkunegaran, dimana Raden Mas Said

(Pangeran Sambernyawa) ditetapkan menjadi Adipati Mangkunegoro I dengan

mendapat sebagian wilayah Kasunanan (Wonogiri dan Karanganyar). Sejak Pangeran

Mangkubumi diangkat sebagai Sultan Hamengku Buwono VII dengan Hamengku

Buwono V, daerah Sukowati menjadi kurang terurus karena jauh dari pusat

Pemerintahan Kasultanan Jogjakarta. Pada saat itu timbullah perlawanan

Page 30: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pemberontakan dari Madiun dan Ponorogo yang ingin menguasai wilayah Sukowati

dipimpin oleh Pangeran Ronggo Madiun. Untuk menanggulangi pemberontakan itu.

Raden Tumenggung Kartowiryo, salah seorang punggowo pasukan Pangeran

Mangkubumi ditugasi untuk menghadapi kecaman / pemberontakan tersebut. RT

Kartowiryo berhasil menumpas pemberontakan Pangeran Ronggo Madiun, dan RT

Kartowiryo diangkat sebagai Bupati Penamping (wilayah perbatasan) di wilayah.

Pada tanggal 17 September 1830, terjadilah perjanjian antara Paku Buwono dengan

Hamengku Buwono V, daerah Sukowati masuk wilayah Kasunanan Surakarta dan

Gunung Kidul masuk wilayah Kasultanan Jogjakarta.

Dalam suatu Pisowanan Agung di Keraton Kasunanan Surakarta KRT

Kartowiryo dapat menyerahkan pusaka - pusaka keraton yang hilang saat perang

pecinan di Kartosuro yang berupa : Satu tombak “Kanjeng Kyai Lindu Pawon” dan

Satu Keris “Kanjeng Kyai Nogososro” dan satu keris pusaka milik KRT Kartowiryo

sendiri. Karena sangat bergembira mendapatkan kembali pusaka - pusaka yang sudah

lama hilang dan sebagai penghargaan atas jasa KRT Kartowiryo, maka sejak saat itu

daerah Sukowati diserahkan kepada KRT Kartowiryo sebagai daerah “Perdikan”

(daerah bebas pajak).

Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1840 dengan Surat Keputusan Sunan PB

VII yaitu Serat Angger - angger Gunung, daerah yang lokasinya strategis ditunjuk

menjadi Pos Tundan, yaitu tempat untuk menjaga ketertiban dan keamanan lalu lintas

barang dan surat serta perbaikan jalan dan jembatan, termasuk salah satunya adalah

Pos Tundan Sragen.

Page 31: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Setelah KRT Kartowiryo wafat, kedudukannya sebagai Bupati Penamping

digantikan oleh putra ke V yang nama kecilnya RM Sulomo. Perkembangan

selanjutnya sejak tanggal 5 juni 1847 oleh Sunan Paku Buwono VIII dengan

persetujuan Resident Surakarta Baron De Geer ditambah kekuasaannya yaitu

melakukan tugas kepolisian dan karenanya disebut Kabupaten Gunung Pulisi Sragen

dan RM Sulomo yang diangkat menjadi Bupati Gunung Pulisi Sragen dengan nama

KRT Sastrodipuro (http//Sejarah Singkat Kabupaten Sragen//html).

C. Gambaran Pariwisata di Kabupaten Sragen

Sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang memegang peranan penting

dalam pemasukan kas negara pada umumnya dan pemasukan kas daerah pada

khususnya untuk itu perlu adanya pengembangan obyek wisata maupun fasilitas

pendukung lainnya. Sektor pariwisata ini yang diharapkan mampu menjadi penggerak

laju ekonomi lokal dari Kota Sragen, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang baru di kota ini. Penyelenggaraan

kepariwisataan yang memadai dapat menciptakan lapangan kerja yang baru,

meningkatkan dan meratakan pendapatan masyarakat serta memperkenalkan seni

budaya daerah kepada para wisatawan domestik maupun wisatawan asing yang

berkunjung.

Dinas Pariwisata Investasi dan Promosi Kabupaten Sragen adalah instansi

negara yang bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan dan pemberdayaan

Page 32: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

obyek – obyek yang ada di Kabupaten Sragen, tanggung jawab itu antara lain:

mempromosikan obyek wisata, mengembangkan dan mengawasi obyek wisata dalam

pelayanannya kepada wisatawan. Sehingga instansi Negara inilah yang secara

langsung maupun tidak langsung yang melakukan usaha meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) dalam bidang pariwisata yang khususnya dimasukan kedalam kas

daerah dan instansi inilah yang berperan untuk menarik wisatawan agar melakukan

kegiatan wisatanya ke sebuah obyek wisata tertentu dengan mengoptimalkan potensi

obyek wisata tersebut.

Perpaduan antara objek wisata yang menarik dan sentuhan manajemen

modern yang berdampak positif bagi perkembangan industri. Pada tahun 2011

kunjungan wisatawan di Kabupaten Sragen mencapai 289.444 dari empat obyek

wisata yaitu obyek wisata Sumber Air Panas Bayanan, Gunung Kemukus, Situs

Sangiran dan Kolam Renang Kartika. Dalam hal ini, kawasan situs Sangiran pada

tahun 2011 turut menyumbang 135.556 wisatawan dengan prosentase sebesar 47 %.

Hal tersebut semakin menegaskan bahwa kawasan wisata situs Sangiran merupakan

salah satu obyek yang paling banyak dikunjungi wisatawan serta mempunyai potensi

yang besar untuk dijadikan obyek wisata andalan Kabupaten Sragen.

Pada tahun 2011 di Situs Sangiran pada bulan Desember paling banyak

dikunjungi wisatawan yaitu mencapai 23.240 wisatawan. Sedangkan kunjungan

wisatawan yang paling sedikit pada bulan Februari hanya 6.666 wisatawan. untuk

wisatawan mancanegara pada tahun 2011 yang berkunjung sebanyak 1.532

wisatawan. Wisatawan dari Jepang merupakan wisatawan terbanyak yang berkunjung

ke Situs Sangiran (Rekap Pengunjung obyek wisata Kabupaten Sragen Tahun 2011).

Page 33: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Sedangkan pada tahun 2012 sampai bulan Juli, wisatawan banyak

mengunjungi Situs Sangiran pada bulan April mencapai 28.455 wisatawan dengan

prosentase sebesar 24 % dari 122.169 wisatawan, karena pada bulan April banyak

murid sekolah yang melakukan kunjungan atau penelitian. Sedangkan pada bulan

Juni hanya sebesar 11.273 wisatawan dan bulan Juli sebesar 10.494 wisatawan,

karena pada bulan Juni merupakan waktu liburan sekolah dan bulan Juli meupakan

awal masuknya bulan Ramadhan.

Kabupaten Sragen memiliki banyak obyek wisata bernilai religius, historis,

dan ekonomi yang tinggi. Karakteristik utama pariwisata di Sragen adalah

mengandalkan panorama atau bentang alam yang indah, budaya tradisional yang

masih terjaga, disertai dengan ketersediaan pemandu wisata profesional dan berbagai

fasilitas berstandar Internasional.

Beberapa obyek wisata di Sragen antara lain Situs Purbakala Sangiran, Waduk

Kedung Ombo, Pacuan Kuda Nyi Ageng Serang di Ngargotirto, Pemandian Air

Panas Bayanan, Wisata Religi Historis Pangeran Samudro di Gunung Kemukus,

Makam Joko Tingkir, Ndayu Park, wisata belanja batik di Kliwonan dan masih

banyak lainnya (Dinas Pariwisata Investasi dan Promosi Kabupaten Sragen).

1. Sumber Air Panas Bayanan

Mitos yang dipercaya penduduk desa di sekitar sumber air panas Bayanan

menyebutkan bahwa sumber air panas Bayanan tersebut dijaga oleh makhluk

halus berkekuatan magis. Makhluk itu bernama Hyang Tirto Nirmolo dan suka

Page 34: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

menolong dan menyembuhkan orang sakit, penduduk setempat bahwa merasakan

gatel – gatel (bubul-jawa), capek setelah bekerja berat dapat segera sembuh dan

segar kembali usai mandi dengan air Bayanan. Oleh sebab itu, sebuah rumah

kecil dibangun untuk lokasi upacara adat. Dibangunan yang sekarang dianggap

keramat tersebut rutin diadakan upacara merayakan panen. Tradisi turun temurun

itu biasanya berlangsung pada hari Jum’at Legi dalam penanggalan Jawa

(Pesona Wisata Produk Unggulan Daerah Kabupaten Sragen).

2. Waduk Kedung Ombo

Waduk Kedung Ombo (WKO) merupakan salah satu sumber daya alam

buatan seluas 6.576 Ha yang terdiri dari perairan waduk 2.830 Ha dan lahan yang

tidak tergenang 3.746 Ha. Para pengunjung bisa menikmati panorama sekitar

waduk, memancing, berbelanja di pasar ikan dan berpetualang dengan perahu

motor di daratan serupa pulau yang berada di tengah waduk. Di waduk ini juga

dikembangkan pembudidayaan ikan dengan sistem karamba yang bisa

menambah penghasilan warga setempat dan sebagai penyedia tempat ikan di

Kabupaten Sragen. Selain itu juga terdapat restoran apung yang menyediakan

menu – menu khas setelah pengunjung menikmati memancing di perairan waduk.

Di kawasan Waduk Kedung Ombo juga tersedia beberapa homestay milik

Pemerintah Kabupaten Sragen yang tadinya disediakan untuk para peserta

Kejuaraan Pacuan Kuda dari luar kota. Namun seiring perkembangannya, diluar

event pacuan kuda bisa dipakai oleh para pengunjung jika ingin menginap.

Page 35: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Bagi penyuka ikan bakar atau hobi mengail ikan, di Waduk Kedung Ombo

juga tersedia tempat pemancingan sekaligus warung yang menjajakan aneka

makanan olahan berbahan ikan (Pesona Wisata Produk Unggulan Daerah

Kabupaten Sragen).

3. Makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus

Obyek wisata gunung kemukus merupakan petilasan Pangeran Samudro.

Beliau adalah keturunan terakhir yang berguru pada Kyai Ageng Guntur di

Lereng Gunung Lawu. Beliau mengemban tugas suci menyatukan saudara –

saudaranya yang bercerai berai. Banyak pengunjung datang berziarah ke Makam

Pangeran Samudro untuk mendapatkan berkah. Makam ini terletak di Desa

Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Kawasan gunung Kemukus

merupakan sebuah bukit dengan ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan

laut. Letaknya menjorok ketengah Waduk Kedung Ombo.

Selain makam Pangeran Samudro di dalam komplek makam tersebut juga

terdapat makam R.Ay Ontrowulan, Ibu dari Pangeran Samudro dan dua abdi

setianya. Para pengunjung juga dapat menikmati pohon – pohon langka dengan

akar yang meliuk – meliuk, mandi di Sendang Ontrowulan yang dipercaya

dulunya sering dipakai mandi oleh R.Ay Ontrowulan (Pesona Wisata Produk

Unggulan Daerah Kabupaten Sragen).

Pangeran Samudro adalah salah satu anak penguasa terakhir kerajaan

Majapahit, sebuah Kerajaan Hindu terbesar di Asia Tenggara pada abad ke-13.

Page 36: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Kerajaan berpusat di Jawa Timur itu wilayah kekuasaannya meliputi kepulauan

Indonesia dan membentang hingga bagian selatan India.

Memasuki Dukuh Samudro di Lereng Kemukus, pengunjung akan

menjumpai berbagai aktifitas khas warga pedesaan. Proyek Waduk Kedung

Ombo yang diresmikan pada tahun 1990 menyebabkan bukit Kemukus kini

dikelilingi air. Dari kejauhan terlihat seperti bukit di tengah telaga. Jika debit air

sedang tinggi, pengunjung harus menyebrang dengan menggunakan perahu atau

rakit yang disediakan penduduk (Pesona Wisata Produk Unggulan Daerah

Kabupaten Sragen).

Ritual yang mulai ramai dan diminati pengunjung adalah upacara di Bulan

Syuro bulan pertama dalam penanggalan Jawa yang bertepatan dengan

dimulainya Bulan Muharram dalam kalender Islam. Tiap Kamis malam diadakan

pentas wayang kulit semalam suntuk. Sedangkan pada hari Kamis di pekan

pertama Bulan Syuro digelar tradisi larap slambu yang merupakan ritual

pencucian kain penutup makam Pangeran Samudro. Ritual ini dipercaya

memberi berkah bagi pengunjung yang memanfaatkan air bekas cucian slambu

dan potongan kain slambunya.

Saat ritual larap slambu, para bangsawan Kraton Surakarta biasanya turut

menghadirinya. Mereka berbusana tradisional Jawa. Pada hari itu wisatawan

dapat menjumpai ornament dan pakaian tradisional Jawa, prajurit dengan senjata

khas Keraton kuno disetiap Sudut Kemukus. Nuansa tradisional Jawa sangat

terasa pada ritual Larap Slambu itu.

Page 37: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Pola kehidupan, kebudayaan, dan kepercayaan yang berlangsung dalam

masyarakat kawasan Gunung Kemukus. Di kawasan tersebut akan ditemui jejak

– jejak perjumpaan antara tradisi Jawa Hindu dan Islam. Lengkap dengan

berbagai legenda dan artefak bersejarah yang tersisa (Pesona Wisata Produk

Unggulan Daerah Kabupaten Sragen).

4. Pacuan Kuda Nyi Ageng Serang

Merupakan arena pacuan kuda yang terletak di Desa Ngargotirto,

Kecamatan Sumberlawang (± 29 Km dari Solo atau ± 31 Km dari obyek wisata

Waduk Kedung Ombo). Panjang lintasannya 600 m dan merupakan miniatur

Pacuan Kuda di Pulo Mas Jakarta. Kejuaraan pacuan kuda perdana bertaraf

nasional merebutkan Piala Gubernur yang dilaksanakan pada bulan Desember

dan telah menjadi agenda tahunan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen

selain sebagai pengembangan Obyek Wisata Kedung Ombo.

Akses menuju lintasan Pacuan Kuda Nyi Ageng Serang relatif mudah.

Arena pacuan kuda itu berjarak 30 Km dari pusat Kota Kabupaten Sragen dan

dapat ditempuh selama 40 menit dengan mengendarai mobil pribadi. Penduduk

di sekitar obyek membuka penginapan atau homestay di rumahnya. Jadi bagi

pengunjung yang ingin bermalam tidak kebingungan. Warung makan dengan

menu khas pedesaan juga siap memanjakan lidah siapapun yang datang (Pesona

Wisata Produk Unggulan Daerah Kabupaten Sragen).

Pada saat ini, tengah disusun rute untuk wisata menunggang kuda (horse

riding). Di arena pacuan kuda telah tersedia empat kuda hasil persilangan anatara

Page 38: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kuda Eropa dan lokal. Tunggangan ini siap digunakan berkuda mengelilingi

perbukitan dan lembah di sekitar arena pacuan kuda dan Waduk Kedung Ombo.

Pengunjung yang belum pernah naik kuda tidak perlu khawatir, karena pengelola

pacuan kuda telah menyediakan pemandu dan sekaligus melatih pengunjug

menunggang kuda.

Selain itu, telah didukung pula oleh fasilitas komplek pacuan kuda juga

lengkap. Lintasan pacuan area pit stop dan tribun yang representatif untuk

pertandingan Internasional, juga terdapat istal atau stable yang terjamin

kebersihannya (Pesona Wisata Produk Unggulan Daerah Kabupaten Sragen).

5. Ndayu Alam Asri

Desa Dayu terletak di Kecamatan Karangmalang. Para pengunjung dapat

menikmati pemandangan alam berupa sungai, hutan, taman, dan kebun binatang

mini. Berpetualang sambil mengembangkan hobi memancing, berperahu, hiking,

maupun camping. Setelah selesai mereka bisa melepaskan lelah dan beristirahat

di wisma yang nyaman dan bersih lengkap dengan fasilitas penginapannya

(Pesona Wisata Produk Unggulan Daerah Kabupaten Sragen).

6. Desa Batik Kliwonan

Desa Batik Kliwonan terletak 13 Km dari pusat kota Kabupaten Sragen dan

telah dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai. Selain berbelanja,

pengunjung juga dapat melihat proses pembatikan secara langsung.

Page 39: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Kabupaten Sragen memiliki sentra produksi batik terbesar setelah kota

Pekalongan dan Surakarta. Industri batik ini dikenal dengan sebutan Batik GirLi

(Pinggir kali), kali = Sungai (dalam bahasa Indonesia), karena letaknya yang

berada di pinggiran Sungai Bengawan Solo. Teredapat 4.817 perajin batik

dengan menyerap sekurangnya 7.072 tenaga kerja. Walau berupa industri

rumahan dan berlokasi di pedesaan, kapasitas produksi batik yang yang

dihasilkan cukup memadai (Pesona Wisata Produk Unggulan Daerah Kabupaten

Sragen).

7. Ziarah Makam Joko Tingkir

Obyek wisata ziarah Joko Tingkir terletak di tepi Sungai Bengawan Solo,

yang tepatnya di Desa Butuh, Kecamatan Plupuh, selain makam Joko Tingkir, di

obyek wisata ini wisatawan juga dapat melihat perahu (gethek) yang konon

pernah digunakan oleh Pangeran Joko Tingkir sewaktu mengalahkan 40 buaya

(legenda sigromilir).

Banyak orang – orang yang berziarah ke makam ini terutama pada hari –

hari besar kalender Jawa, misal 1 Surro, pada satu hari setelah perayaan Hari

Raya Idul Fitri, disini di selenggarkan ritual “Larung Gethek Joko Tingkir” yang

dimulai dari Taman Jurug di tepi Bengwan Solo dan berakhir di Desa Butuh.

Larung Gethek Joko Tingkir merupakan salah satu atraksi wisata yang menarik

bagi wisatawan. Ritual tersebut selalu menarik ribuan pengunjung yang ingin

mendapatkan ketupat yang dipercaya membawa berkah (Pesona Wisata Produk

Unggulan Daerah Kabupaten Sragen).

Page 40: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

D. Gambaran Umum Museum Purbakala Sangiran

Kabupaten Sragen merupakan salah satu Kabupaten Propinsi Jawa Tengah yang

berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Timur. Dengan demikian, Kabupaten

Sragen juga sering disebut sebagai “Tlatah Sukowati“ yang mempunyai wilayah

seluas 941,55 Km², dengan topografi sebagai berikut : di tengah – tengah wilayah

mengalir Sungai Bengawan Solo yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa;

daerah sebelah selatan merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng; dan sebelah

barat merupakan kawasan yang sangat terkenal dengan sebutan “ Kubah Sangiran”.

Secara astronomi terletak pada 7°25´ - 7°30´ LS dan pada 4° - 7°05´ BT (Alfrida

Anjarwati 2009: 1).

Salah satu obyek wisata yang menarik di Kabupaten Sragen adalah Situs

Sangiran yang berada di Kawasan Kubah Sangiran. Kubah tersebut terletak di

Depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (kurang lebih 17 Km dari Kota Solo). Situs ini

menampung semua fosil di Kawasan Cagar budaya Sangiran yang menampung luas

areal 56 Km². museum ini dibangun pada tahun 1980 yang menempati areal seluas

16.675 m². Kehadiran Situs Sangiran merupakan contoh gambaran kehidupan

manusia masa lampau karena Situs ini merupakan situs fosil manusia purba paling

lengkap di Jawa. Luasnya mencapai 56 Km² yang meliputi tiga kecamatan di

Kabupaten Sragen yaitu Kecamatan Gemolong, Kalijambe dan Plupuh serta satu

Kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yaitu Kecamatan Gondangrejo, Sangiran

merupakan situs terpenting untuk perkembangan berbagai ilmu pengetahuan terutama

untuk penelitian dibidang antropologi, arkeologi, biologi, paleoanthropologi, geologi,

dan tentu saja untuk bidang kepariwisataan.

Page 41: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Keberadaan Situs Sangiran sangat bermanfaat untuk mempelajari kehidupan

manusia prasejarah karena situs ini dilengkapi dengan fosil manusia purba, hasil –

hasil budaya manusia purba, fosil flora dan fauna purba beserta gambaran

statigrafinya. Sangiran dilewati oleh sungai yang sangat indah, yaitu Kali Cemoro

yang bermuara di Bengawan Solo. Daerah inilah yang mengalami erosi tanah

sehingga lapisan tanah yang berbentuk nampak jelas berbeda antara lapisan – lapisan

tanah inilah yang hingga sekarang banyak ditemukan fosil – fosil manusia maupun

binatang purba (Alfrida Anjarwati 2009).

Penelitian tentang manusia purba dan binatang purba diawali oleh G.H.R. Von

koenigswald, seorang ahli paleoanthropologi dari Jerman yang bekerja pada

pemerintah Belanda di Bandung pada tahun 1930-an. Beliau adalah orang telah

berjasa melatih masyarakat Sangiran untuk mengenali fosil dan cara yang benar untuk

memperlakukan fosil yang ditemukan. Hasil penelitian kemudian dikumpulkan di

rumah Kepala Desa Krikilan, Bapak Totomarsono sampai tahun 1975. Pada waktu

itu, banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut, maka muncullah ide

untuk membangun sebuah museum. Pada awalnya, Museum Sangiran dibangun di

atas tanah seluas 1.000 m² yang terletak di samping Balai Desa Krikilan. Sebuah

museum yang representative yang baru dibangun pada tahun 1980 karena mengingat

semakin banyaknya fosil yang ditemukan dan sekaligus untuk melayani kebutuhan

para wisatawan akan tempat wisata yang nyaman. Bangunan tersebut seluas 16.675

m² dengan ruangan museum seluas 750 m². bangunan teresbut bergaya Joglo dan

terdiri dari ruangan pameran, aula, laboratorium, perpustakaan, ruang audio visual

(tempat pemutaran film tentang kehidupan manusia pra sejarah), gudang

Page 42: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

penyimpanan, mushola, toilet, area parkir dan kios souvenir (khususnya menjual

handicraft “batu indah bertuah” yang bahan bakunya didapat dari Kali Cemoro). Di

Situs Sangiran terus dilakukan pembenahan dan penambahan bangunan maupun

fasilitas pendukung untuk mempertegas keberadaannya sebagai warisan dunia yang

memiliki peran penting bagi pekembangan ilmu pengetahuan maupun untuk

mencipatakan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ketempat ini. Situs

Sangiran sekarang telah berrevolusi menjadi sebuah situs yang megah dengan

arsitektur modern (Alfrida Anjarwati 2009).

Beberapa koleksi yang tersimpan di Situs Purbakala Sangiran antara lain :

1. Fosil manusia purba antara lain Australopithecus africanus (replika),

pithecanthropus mojokertensis (pithecanthropus robustus) (replika),

pithecanthropus erectus (replika), homo soloensis (replika), homo Neanderthal

Eropa (replika), homo Neanderthal Asia (replika) dan homo sapiens.

2. Fosil binatang bertulang belakang, antara lain Elephas namadicus (gajah),

Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah), Bubalus Palaeokarabau

(kerbau), Felis palaeojavanica (harimau), Sus sp (babi), Rhinocerus sondaicus

(badak), Bovidae (sapi, banteng), Cervus sp (rusa dan domba).

3. Fosil binatang laut dan air tawar, antara lain Crocodillas sp (buaya), ikan, dan

kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp (kuda nil), Mollusca (kelas Pelecypoda

dan Gastropoda), Chelonia sp (kura – kura), dan Foraminifera.

4. Batuan, antara lain Rijang, Kalsedon, Agate, yang merupakan bahan pembuatan

alat – alat dari batu yang banyak ditemukan di daerah sangiran maupun disekitar

Pegunungan Kendeng.

Page 43: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

5. Fosil tumbuhan laut, antara lain Diatomit, yaitu endapan dari ganggang laut

diatomea.

6. Alat – alat batu, antara lain Serpih, Bilah, Serut, Gurdi, Kapak Perimbas, Bola

Batu, dan Kapak Penetak. Alat – alat batu yang ditemukan di wilayah Sangiran

merupakan suatu hasil budaya manusia purba dalam usaha beradaptasi dengan

lingkungan alam sekitarnya. Menurut para ahli prasejarah Sangiran sudah mulai

menciptakan peralatan dari batu untuk mendukung kehidupannya meskipun

masih dalam taraf teknologi yang sederhana (Jaman Palaeolitik) (Alfrida

Anjarwati 2009: 32).

E. Potensi Situs Purbakala sangiran dilihat dari analisi 4A

1. Aksesibilitas

Kondisi jalan baik dan sudah diaspal. Lokasi menuju Situs Sangiran cukup

mudah untuk dijangkau dengan menggunakan transportasi umum seperti

kendaraan pribadi, taksi, bus besar, mini bus, sepeda motor. Banyak sarana

transportasi yang dapat mengantarkan wisatawan menuju tempat ini. Baik dari

terminal, stasiun meupun bandara.untuk menuju Situs Sangiran ini, perjalanan

dapat dimulai dari Terminal Tirtonadi, wisatawan bisa naik bus jurusan Solo –

Purwodadi dengan tarif Rp 5.000,- lalu turun Gapura Sangiran dan dapat naik ojek

dengan tarif Rp 10.000,- dan angkuta dengan tarif Rp 3.000,-.

Namun, jika wisatawan memulai perjalanan dari Stasiun Balapan bisa naik

becak menuju terminal lalu naik bus jurusan Solo – Purwodadi. Sedangkan dari

Page 44: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Bandara Adi Sumarmo Solo, wisatawan dapat naik taksi atau mobil sewaan. Dari

arah Sragen wisatawan dapat menggunakan mini bus naik dari Pasar Tradisional

Bunder lalu turun Gabukan, Lalu naik mini bus jurusan Gemolong dan turun di

Gapura Sangiran lalu menggunakan ojek maupun Angkuta. Jarak antara Gapura

menuju obyek sekitar 3 km. Tarif untuk naik ojek Rp 5.000,- dan untuk naik

angkuta Rp 3.000.

2. Amenitas

a. Ruang Pameran yaitu ruang utama tempat koleksi terdisplay.;

b. Ruang Laboratorium yaitu tempat dilakukannya proses konservasi terhadap

fosil - fosil yang ditemukan;

c. Ruang Pertemuan yaitu ruang yang digunakan untuk segala kegiatan yang

diadakan di Museum;

d. Perpustakaan yaitu ruang penyimpanan koleksi buku – buku;

e. Ruang penyimpanan yaitu ruang yang digunakan untuk menyimpan koleksi

fosil – fosil

f. Menara Pandang dan Wisma Sangiran

Untuk meningkatkan pelayanan pada wisatawan, di kawasan Sangiran telah

dibangun menara pandang dan wisma sangiran. Para wisatawan bisa

menikmati keindahan dan keasrian panorama kawasan di sekitar Kawasan

Sangiran dari ketinggian lewat menara pandang yang dilengkapi dengan

teropong. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan akan tempat

penginapan yang nyaman di kawasan Sangiran telah dibangun wisma sangiran

Page 45: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

(Guest House Sangiran) yang terletak tepat di sebelah menara pandang

Sangiran. Wisma Sangiran ini berbentuk Joglo dengan ornamen – ornamen

khas Jawa yang dilengkapi dengan pendopo sebagai lobby.

Keberadaan wisma sangiran ini sangat menunjang kegiatan yang

dilakukan oleh para tamu atau wisatawan khususnya bagi mereka yang

melakukan penelitian (research) di kawasan Sangiran. Wisma Sangiran

memilki fasilitas yang memadai, antara lain : Deluxe Room, sebanyak dua

kamar dilengkapi dengan double bed, bath tub dan shower, washtafel, meja

rias dan rak; Standart Room, sebanyak tiga kamar dilengkapi dengan double

bed, bak mandi, washtafel dan meja rias; ruang keluarga yang dilengkapi

dengan meja dan kursi makan serta kitchen set, pendopo (lobby) yang

dilengkapi dengan meja dan kursi; serta tempat parkir. Selain fasilitas –

fasilitas tersebut juga disediakan mobil (mini train) untuk memudahkan

mobilitas para wisatawan yang berkunjung ke kawasan Sangiran (Alfrida

Anjarwati 2009).

g. Audio Visual

Suatu ruangan yang dibangun khusus untuk pemutaran film kisah

kehidupan manusia prasejarah. Hal ini untuk melengkapi tentang informasi

yang diperoleh wisatawan yang sudah menyaksikan fosil – fosil tinggalan dari

kehidupan masa pra sejarah di Sangiran.

Keberadaan kawasan Sangiran ini sangatlah penting dan menarik untuk

kita nikmati, secara nyata kita dapat melihat lokasi – lokasi temuan dan

statigrafi yang sudah berumur jutaan tahun. Arealnya seluas 56 Km² yang

Page 46: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

hingga saat ini masih dihuni oleh masyarakat sekitar Sangiran. Kebisuan bukit

tandus ini mampu menceritakan dengan jelas dan memberikan informasi yang

asangat penting bagi ilmu pengetahuan. Areal ini untuk tahun anggaran 2003

akan dikembangkan menjadi obyek wisata yang menarik disamping untuk

menjaga kelestarian dari wilayah Cagar Budaya tersebut. Pihak pemerintah

Sragen dibantu oleh UNESCO berusaha mewujudkan pengembangan kawasan

Sangiran sebagai aset wisata yang sangat penting secara nasional maupun

internasional (Alfrida Anjarwati 2009: 34).

h. Museum Lapangan

Wilayah seluas 56 Km² merupakan museum lapangan yang terletak di

dalam zona inti yang banyak sekali mengandung fosil yang lengkap dengan

kronologi statigrafinya yang terbagi dalam cluster Ngebung, Bukuran dan

Dayu. Lokasi – lokasi inilah yang menjadi tempat ditemukannya fosil manusia

purba (Alfrida Anjarwati 2009: 34).

i. Toko Cinderamata

Masyarakat Sangiran sangat potensial untuk dikembangkan untuk

mendukung masyarakat sekitar sehingga terwujud suatu koordinasi yang

sangat bagus antara pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan demikian

tingkat perekonomian masyarakat dapat terangkat dan kehidupan sosial

ekonominya akan semakin membaik. Keberadaan masyarakat pengrajin ini

sudah mewakili dari Sapta Pesona yang harus ada dalam suatu obyek wisata.

Handicraft adalah hasil kerajinan asli dari masyarakat Sangiran sehingga

wisatawan tidak perlu susah payah untuk mendapatkan souvenir dari

Page 47: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Sangiran. Keramahtamahan dari masyarakat juga merupakan suatu hal yang

sangat penting, sehingga para wisatawan mendapatkan kesan yang positif dan

menciptakan suatu kenangan yang tak terlupakan. Dengan demikian

partisipasi masyarakat pengrajin ikut menetukan akan kemajuan Situs

Prasejarah Sangiran sebagai obyek yang diakui dunia menyimpan suatu

rahasia yang unik dan menarik (Alfrida Anjarwati 2009: 35).

j. Mushola

Situs Sangiran menyediakan fasilitas Mushola bagi umat muslim yang ingin

melakukan ibadah sholat maupun untuk beristirahat setelah berkeliling

museum.

k. Papan Keterangan Obyek

Sudah terdapat banyak papan keterangan obyek, kita sudah dapat melihat saat

berada di Terminal Tirtonadi Solo, dan saat di Sragen dari Pungkruk juga

sudah terdapat papan keterangan menuju Situs Sangiran. Papan keterangan

obyek masih dengan kondisi yang sangat baik dan dapat dilihat dengan jelas,

karena papan keterangan obyek besar di pinggir jalan.

l. Penerangan

Di kawasan Situs Sangiran sudah terdapat energy penerangan yang baik dan

mencukupi.

m. Jasa Komunikasi

Untuk jasa komunikasi sudah tersedia, jaringan komunikasi yang berupa

wartel dan kios penjual pulsa.

Page 48: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

n. TIC (Tourist Information Center)

Untuk Tourist Information Center sudah tersedia yaitu langsung dengan

pengelola Situs Sangiran yang terdapat di bagian penjualan tiket.

o. Warung makan

Di area Situs Sangiran tersedia beberapa warung makan yang menyediakan

berbagai masakan seperti mie rebus, nasi sayur, nasi tumpang, mie ayam,

bakso, dan masih banyak yang lainnya.

p. Area Parkir

Di Situs Sangiran terdapat area parkir yabg cukup luas untuk menampung

kendaraan wisatawan. Keamanan kendaraan pengunjung juga dijamin dengan

pengawasan dari petugas parkir yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Tarif

untuk sepeda motor Rp 1.000,- , mobil Rp 2.000 , dan Bus Rp 5.000,-

3. Aktivitas

a. Aktivitas Wisatawan

Yang dapat dilakukan wisatawan saat berkunjung di situs Sangiran

ialah wisatawan dapat berjalan – jalan mengelilingi kawasan museum

sangiran dari ruang pameran pertama sampai ketiga. Wisatawan dalam jumlah

rombongan yang banyak dapat melihat pemutaran video 3 Dimensi yang

berdurasi selama 15 menit. Setelah wisatawan selesai melihat semua ruang

pamer para wisatawan dapat membeli cinderamata di toko souvenir, makan

dan minuman yang ada di situs Sangiran. Para wisatawan juga dapat melihat

dari kejauhan kubah Sangiran dari menara pandang.

Page 49: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Aktivitas Masyarakat.

Masyarakat sekitar ikut serta dalam perannya sebagai pedagang

makanan dan cinderamata baik di dalam obyek maupun luar obyek wisata.

Masyarakat sekitar juga menjadi petugas parkir yang keamanannya terjamin.

Selain itu, masyarakat sekitar juga berperan menyediakan jasa angkutan untuk

memudahkan para wisatawan berkunjung di kawasan Situs Sangiranseperti

menjadi tukang ojek.

4. Atraksi

Acara tahunan yang diselanggarakan di Situs Sangiran setelah bulan

Ramadhan menyediakan panggung hiburan yaitu berupa orkes melayu . namun pada

tahun 2001 acara tersebut sudah tidak dilaksanakan kembali karena dari pihak

kementrian purbakala situs Sangiran tidak mengijnkan dan menyetujui

terselenggaranya acara tersebut.

Page 50: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN

A. Karakteristik Wisatawan di Situs Purbakala Sangiran

Bicara mengenai wisatawan didapat suatu cerita yang panjang tentang mereka

dimulai dari siapa, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, kenapa kesana

dan masih banyak lagi. Wisatawan memang sangat beragam baik tua muda, miskin

kaya, asing domestik, berpengalaman maupupun tidak, semua ingin berwisata dengan

keinginan dan harapan yang berbeda – beda. Keberagaman wisatawan tersebut dapat

memberikan informasi mengenai pola berwisata mereka, apa yang diinginkan oleh

mereka dari sebuah produk wisata dan masih banyak lagi informasi lainnya yang

nantinya dapat digunakan untuk pengembangan pariwisata.

Motif kunjungan wisatawan dapat mencerminkan sejauh mana obyek wisata

tersebut memiliki daya tarik untuk menjadi pilihan kunjungan bagi wisatawan.

Sebagian responden memiliki motif rekreasi atau bersenang – senang. Hal ini

dikarenakan karena Situs Sangiran mempunyai daya tarik tersendiri dibandingkan

dengan obyek lain.

Beberapa pengelompokan wisatawan berdasarkan karaktersitik perjalanannya

dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

38

Page 51: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 1

Karakteristik Perjalanan Wisatawan

Karakteristik Pembagian

Lama waktu perjalanan 1 hari

4 hari

10 hari

30 hari

45 hari

Jarak yang ditempuh

Dalam kota (lokal)

Luar kota (satu propinsi)

Luar kota (luar propinsi)

Luar negeri

Waktu melakukan perjalanan

Hari biasa

Akhir pekan / minggu

Hari libur / hari raya

Libur sekolah

Akomodasi yang digunakan

Komersial (hotel bintang / non

bintang)

Non komersial ( rumah teman /

saudara / keluarga)

Moda transportasi menggunakan

Udara (terjadwal / carter)

Darat (kendaraan pribadi / umum

/carter)

Kereta

Laut (cruise / feri)

Teman perjalanan bersama

Kerabat

Keluarga

Teman sekolah

Teman kantor

Pengorganisasian perjalanan

Sendiri

Keluarga

Sekolah

Biro Perjalanan Wisata (BPW)

Sumber : Yahya Hismi Nurrochman, 2011 : 36

Page 52: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Dalam pengelompokan wisatawan saat melakukan perjalanan mempunyai

berbagai karakteristik, diantranya karakterstik perjalanan wisatawan, karakteristik

sosio demografis wisatawan, karakteristik psikografik, karakteristik behaviouristik.

Dalam pengelompokkan karakteristik perjalanan wisatawan dibagi tujuh

karakteristik yaitu lama waktu perjalanan, jarak yang ditempuh, waktu melakukan

perjalanan, akomodasi yang digunakan, moda transportasi menggunakan, teman

perjalanan bersama, pengorganisasian perjalanan.

Dalam karakteristiknya disebutkan satu sama lain saling terkait. Misal lama

waktu perjalanan dapat mempengaruhi waktu yang ditempuh dan lebih lanjut akan

mempengaruhi akomodasi yang digunakan.

Page 53: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 2

Karakteristik wisatawan

Karakteristik Pembagian

Jenis kelamin Laki – laki

Perempuan

Umur 0 – 14 tahun

15 24 tahun

25 – 44 tahun

45 – 64 tahun

> 65 tahun

Tingkat Pendidikan Tidak tamat SD

SD

SMP

SMU

Diploma

Sarjana (S1)

Pasca Sarjana (S2, S3)

Pekerjaan Bekerja (PNS / pegawai, wiraswasta,

profesional, dll)

Tidak bekerja ( ibu rumah tangga, pelajar /

mahasiswa)

Status Perkawinan Belum menikah

Menikah

Cerai

Sumber : Yahya Hismi Nurrochman 2011: 37

Dalam pengelompokkan karakteristik wisatawan dibagi menjadi lima

karakteristik yaitu jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, status

Page 54: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

perkawinan. Antara karakteristik satu dan yang lainnya saling mempengaruhi misal

tingkat pendidikan mempengaruhi pekerjaan, dan umur mempengaruhi status

perkawinan dan menyebabkan beragamnya keinginan dan kebutuhan akan suatu

produk wisata.

Tabel 3

Karakteristik Psikografik

Karakteristik Pembagian

Motif wisatawan Rekreasi

Menghadiri event

Bertemu teman

Bisnis

Dinas

Daya tarik Situs Sangiran Keunikan budaya

Keanekaragaman budaya

Keindahan tempat

Nilai historis

Sikap masyarakat

Lainnya…..

Atraksi yang ingin dinikmati Upacara tradisional

Kehidupan masyarakat

Kerajinan

Seni pertunjukan

Alam

Lainnya……..

Tujuan wisata di Situs Sangiran Tujuan wisata utama

Bukan tujuaan wisata utama

Sumber : Yahya Hismi Nurrochman 2011 : 38

Page 55: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Dalam karakteristik psikografik dibagi empat karakteristikyaitu motif

wisatwan, daya tarik Situs Sangiran, atraksi yang ingin dinikmati, tujuan wisata di

Situs Sangiran.

Karakteristik psikografik lebih condong ke motif wisatawan, daya tarik atraksi

dan obyek yang ingin dinikmati wisatawan. Pengelompokan – pengelompokan

wisatawan yang dapat memberi informasi mengenai alasan setiap kelompok

mengunjungi obyek wisata yang berbeda, berapa besar ukuran kelompok tersebut,

pola pengeluaran setiap kelompok terhadap suatu produk wisata tertentu.

Tabel 4

Karakteristik Behaviouristik

Karakteristik Pembagiam

Jumlah kunjungan ke Situs Sangiran

Sekali

Dua kali

Lebih dari tiga kali

Kebersihan obyek wisata

Bersih

Cukup

Kotor

Sangat kotor

Apa tanggapan anda mengenai fasilitas

yang ada di Situs Sangiran

Sangat diperhatikan

Kurang diperhatikan

Tidak diperhatikan

Sumber : Yahya Hismi Nurrochman 2011 :39

Page 56: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dalam karakteristik behaviouristik dibagi menjadi tiga karakteristik yaitu

jumlah kunjungan ke Situs Sangiran, kebersihan obyek wisata, dan apa tanggapan

wisatawan mengenai fasilitas yang ada di Situs Sangiran. Karakteristik behaviouristik

dalam intensitas kunjungan dipengaruhi oleh kebersihan obyek dan fasilitas yang ada

di Situs Sangiran dan faktor – faktor yang telah disebutkan sebelumnya.

B. Analisis Karakter Wisatawan

Pengolahan data dilakukan dari hasil angket yang disebar kepada

wisatawan pada hari dan waktu yang berbeda – beda, sehingga peneliti mendapat dari

data responden yang bervariasi.

Angket yang berjumlah 50 dijawab oleh semua responden secara

lengkap dan sesuai petunjuk pengisian sehingga semua data angket dapat diolah oleh

peneliti.

a. Karakteristik Perjalanan Wisata

Tabel 5

Lama Waktu Perjalanan

Lama waktu perjalanan Jumlah Prosentase (%)

1 hari 49 98%

4 hari 1 2%

10 hari 0 0

30 hari 0 0

45 hari 0 0

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Page 57: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Berdasarkan dari tabel di atas dapat dilihat bahwa wisatawan yang berkunjung

di Situs Sangiran melakukan perjalanan selama 1 hari sebesar 49 responden atau

98%. Sedangkan responden yang melakukan perjalanan selama 4 hari sebanyak 1

responden atau sebesar 2%. Dapat diambil kesimpulan bahwa Situs Sangiran lebih

banyak dinikmati oleh para wisatawan dengan dalam melakukan perjalanan wisata

yang sangat singkat. Hal ini dikarenakan pola hidup dari masyarakat Indonesia itu

sendiri yang mulai berubah khususnya dikalangan remaja.

Berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian angket kepada

wisatawan di Situs Sangiran berdasarkan jarak yang ditempuh seperti dalam kota,

luar kota dalam satu propinsi, luar kota beda propinsi dan luar negeri, hasilnya

sebagai berikut :

Tabel 6

Jarak Yang Ditempuh

Jarak yang ditempuh Jumlah Prosentase (%)

Dalam kota 29 58%

Luar kota (satu

propinsi)

19 39%

Luar kota (luar propinsi) 2 4%

Luar Negeri 0 0

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Page 58: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Dari data di atas disimpulkan bahwa hasil wawancara yang dituangkan dalam

angket diketahui bahwa responden yang berasal dari dalam kota atau dapat dikatakan

peminat dari Situs Sangiran mayoritas berasal dari dalam kota yaitu sebanyak 29

responden atau 58 %, sedangkan selanjutnya berasal dari luar kota ( satu propinsi )

sebanyak 19 responden atau 39 % dan luar kota ( luar propinsi ) sebanyak 2

responden atau 4 %.

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa minat wisatawan dalam kota

masih banyak terhadap Situs Sangiran. Selanjutnya, data yang diperoleh dari angket

kepada wisatawan di Situs Sangiran berdasarkan waktu melakukan perjalanan adalah

sebagai berkut:

Tabel 7

Waktu Melakukan Perjalanan

Waktu melakukan

perjalanan

Jumlah Prosentase (%)

Hari biasa 35 70%

Akhir pekan / hari

Minggu

12 24%

Hari libur / hari raya 0 0

Libur sekolah 3 6%

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Page 59: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Berdasarkan dari tabel 7 dapat dilihat wisatawan banyak berkunjung pada hari

biasa yang berjumlah 35 responden dengan prosentase 70 %, selanjutnya pada waktu

akhir pekan sebanyak 12 responden dengan prosentase sebanyak 24 % dan hari libur

atau hari raya sebanyak 3 responden dengan prosentase 6 %.

Tabel data di bawah ini adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian

angket kepada wisatawan di Situs Sangiran yang menjelaskan berdasarkan akomodasi

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 8

Akomodasi Yang Digunakan

Akomodasi yang

digunakan

Jumlah Prosentase (%)

Komersial ( hotel bintang

/ non bintang )

5 10%

Non komersial (rumah

teman / saudara /

keluarga)

45 90%

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Berdasarkan tabel di atas akomodasi yang banyak dipilih ialah akomodasi non

komersial yaitu sebanyak 45 responden dengan prosentase 90 % dan yang memilih

akomodasi komersial sebanyak 5 %. Karena wisatawan yang berkunjung kebanyakan

Page 60: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

berasal dari dalam kota sehingga wisatawan tidak menggunakan akomodasi komersial

dan langsung pulang kerumah.

Jenis akomodasi non komersial memang lebih banyak disukai oleh para

wisatawan karena dalam kunjungannya karena wisatawan lebih mengutamakan objek

yang dituju. Selain itu, mayoritas wisatawan yang berkunjung berprofesi sebagai

pelajar atau mahasiswa, sehingga minat akan permintaan akomodasi relatif sedikit.

Tabel di bawah ini merupakan hasil data yang yang diperoleh dari angket berdasarkan

moda transportasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 9

Moda Transportasi Yang Digunakan

Moda transportasi yang

digunakan

Jumlah Prosentase (%)

Udara ( terjadwal / carter) 0 0

Darat ( kendaraan pribadi

/ umum / carter )

50 100%

Kereta 0 0

Laut ( cruise / feri ) 0 0

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Moda transportasi yang banyak digunakan menuju Situs Sangiran adalah jalur

darat sebanyak 50 responden dengan prosentase sebanyak 100 %, yang lebih banyak

Page 61: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

menyewa kendaraan umum seperti bus – bus Pariwisata karena wisatawan yang

berkunjung langsung satu rombongan yang lebih dari 20 orang.

Tabel data di bawah ini adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian

angket kepada wisatawan di Situs Sangiran yang menjelaskan tentang teman

perjalanan bersama, dan dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu sendiri, keluarga,

teman sekolah, teman kantor dan hasil data yang diolah adalah sebagai berikut :

Tabel 10

Teman Saat Melakukan Perjalanan

Teman perjalanan

bersama

Jumlah Prosentase (%)

Kerabat 1 2%

Keluarga 11 22%

Teman sekolah 33 66%

Teman kantor 5 10%

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Berdasarkan data di atas wisatawan banyak datang bersama teman sekolah

yang sebanyak 33 responden dengan prosentase 66 %, selanjutnya datang bersama

keluarga sebanyak 11 responden atau 22 %, bersama teman teman kantor sebanyak 5

responden dengan responden sebanyak 5 responden yaitu sebanyak 10 % dan yang

datang kerabat sebanyak 1 responden dengan presentase 2 %.

Page 62: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel data di bawah menjelaskan tentang pengorganisasian perjalanan yang

dikelompokkan 4 kelompok yaitu sendiri, keluarga, sekolah, dan Biro Perjalanan

Wisata (BPW). Hasil data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 11

Pengorganisasian Perjalanan

Pengorganisasian

perjalanan

Jumlah Prosentase (%)

Sendiri 28 56%

Keluarga 6 12%

Sekolah 16 32%

Biro Perjalanan Wisata (

BPW )

0 0

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Mayoritas responden menjawab lebih senang merencanakan perjalanan sendiri

dengan 28 responden dengan prosentase 56 %, selanjutnya diatur oleh sekolah

sebanyak 16 responden dengan prosentase 32 % dan selanjutnya diatur oleh keluarga

sebayank 6 responden atau 12 %.

Page 63: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

b. Karakteristik Wisatawan

Tabel 12

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Posentase (%)

Laki – laki 24 48%

Perempuan 26 52%

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Minat dan kebutuhan wisatawan pria hampir sama dengan wanita, begitu pula

minat terhadap suatu tempat tujuan wisata. Berdasarkan data yang diperoleh dari

lembaran kuisioner yang disebarkan kepada responden didapat perbedaan yang tidak

begitu besar terhadap minat pada tempat wisata antara pria dan wanita, yaitu dalam

data wisatawan perempuan sebanyak 24 responden dengan prosentase sebesar 52 %,

sedangkan laki – laki sebesar 24 responden dengan prosentase sebesar 48 %.

Tabel di bawah merupakan data yang diperoleh dari pembagian angket kepada

wisatawan di Situs Sangiran yang menjelaskan berdasarkan tentang usia wisatawan

adalah sebagai berikut :

Page 64: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 13

Umur

Umur Jumlah Prosentase (%)

0 – 14 8 16%

15 – 24 33 66%

25 – 44 9 18%

45 – 64 0 0

>65 0 0

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Berdasarkan dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas usia responden

yang berkunjung di Situs Sangiran antara usia 0 – 14 tahun sebanyak 8 orang atau

sebanyak 16 %. Sedangkan responden dengan usia 15 – 24 tahun sebanyak 66 %,

responden yang berusia 25 – 44 tahun sebanyak 9 orang atau 9 %.

Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Situs Sangiran lebih

banyak dinikmati oleh para wisatawan dengan usia remaja atau yang bisa dikatakan

para kalangan pelajar dan mahasiswa. Hal ini dikarenakan pola hidup dari masyarakat

Indonesia itu sendiri yang mulai berubah khusunya dikalangan remaja. Berikut ini

adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian angket kepada wisatawan di Situs

Sangiran berdasarkan tingkat pendidikan sebagai berikut :

Page 65: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 14

Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan Jumlah Prosentase (%)

Tidak tamat SD 0 0

SD 6 12%

SMP 9 18%

SMA 9 18%

Diploma (D3) 7 14%

Sarjana (S1) 15 30%

Pasca Sarjana (S2, S3) 4 8%

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Tabel di atas menjelaskan tentang pendidikan yang sedang dijalani oleh

wisatawan yang berkunjung ke Situs Sangiran Sarjana (S1) sebanyak 15 responden

dengan prosentase sebanyak 30 %, selanjutnya SMA dn SMP sebanyak 9 responden

dengan prosentase 18 %, selanjutnya disusul oleh Diploma (D3) sebanyak 7

responden atau 14 % dan yang terakhir Pasca Sarjana (S2) 4 responden atau 8 %.

Berikut ini hasil data yang diperoleh dari pembagian angket kepada

wisatawan yang berkunjung ke Situs Sangiran berdasarkan pekerjaan yang dibagi

menjadi 2 yaitu bekerja (PNS / pegawai, wiraswasta, profesional), dan tidak bekerja

(ibu rumah tangga, pelajar / mahasiswa) adalah sebagai berikut :

Page 66: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 15

Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Preosentase (%)

Bekerja ( PNS / pegawai,

wiraswasta, profesional)

10 20 %

Tidak bekerja ( ibu rumah

tangga, pelajar /

mahasiswa )

40 80%

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Berdasarkan tabel di atas tentang jenis pekerjaan responden, maka diketahui

bahwa jumlah kunjungan wisatawan Situs Sangiran mayoritas tidak bekerja (ibu

rumah tangga, pelajar / mahasiswa) sebanyak 40 responden atau 80 % dan yang telah

bekerja (PNS / pegawai, wiraswasta, profesional) sebanyak 10 responden dengan

prosentase 20 %.

Selanjutnya tabel di bawah merupakan data yang telah diolah dan

menjelaskan tentang status perkawinan dan dibagi menjadi beberapa kelompok

adalah sebagai berikut :

Page 67: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 16

Status Perkawinan

Status perkawinan Jumlah Prosentase (%)

Belum menikah 44 88%

Menikah 6 12%

Cerai 0 0

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Berdasarkan tabel 16 wisatawan yang berkunjung mempunyai status

perkawinan yang belum menikah sebanyak 44 responden atau sebesar 88 % dan yang

telah menikah sebanyak 6 responden atau sebesar 12 %.

Tabel 17

Motif Wisatawan

Motif wisatawan Jumlah Prosentase (%)

Rekreasi 41 82%

Menghadiri event 0 .0

Bertemu teman 1 2%

Bisnis 0 0

Dinas 4 6%

KKL ( Kuliah Kerja

Lapangan)

5 10%

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Page 68: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Berdasarkan tabel di atas Motif wisatawan yang berkunjung ke Museum

Sangiran lebih banyak bertujuan untuk berekreasi yaitu sebanyak 41 responden atau

sebesar 82 %, selanjutnya bertujuan untuk KKL (Kuliah Kerja Lapangan) sebanyak 5

responden, sedangkan yang lain bertujuan melakukan kegiatan dinas sebesar 4

responden dan yang lain untuk bertemu teman sebesar 2 %.

Selanjutnya data tabel di bawah didapat dari pembagian angket kepada

wisatawan di Situs Sangiran, berdasarkan daya tarik Situs Sangiran adalah sebagai

berikut :

Tabel 18

Daya Tarik Situs Sangiran

Daya tarik Situs

Sangiran

Jumlah Prosentase (%)

Keunikan budaya 9 18%

Keanekaragaman budaya 2 4%

Keindahan tempat 16 32%

Nilai historis / sejarah 23 46%

Sikap masyarakat 0 0

Lainnya…… 0 0

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa menurut wisatawan Situs Sangiran

mempunyai daya tarik nilai historis / sejarah sebanyak 23 responden dengan

Page 69: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

prosentase sebanyak 46 %, selanjutnya keindahan tempat 16 responden dengan

prosentase sebanyak 32 %, sedangkan mengenai keunikan budaya sebanyak 9

responden atau 18 % dan yang terakhir keanekaragaman budaya sebanyak 2

responden atau prosentase sebanyak 4 %.

Berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian angket kepada

wisatawan yang berkunjung ke Situs Sangiran berdasarkan atraksi yang ingin

dinikmati adalah sebagai berkut :

Tabel 19

Atraksi Yang Akan Dinikmati

Atraksi yang akan

dinikmati

Jumlah Prosentase (%)

Upacara tradisional 0 0%

Kehidupan masyarakat 4 8%

Kerajinan 30 60%

Seni pertunjukan 0 0

Alam 13 26%

Koleksi purba 3 6%

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Dari tabel 19, diketahui bahwa sebagian besar pengunjung obyek ini adalah

ingin menikmati kerajinan sebanyak 30 responden dengan prosentase 60 %

Page 70: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

selanjutnya keadaan alam sebanyak 13 responden atau dengan prosentase 26 %,

selanjutnya koleksi purba sebesar 4 responden dengan prosentase 8 %.

Berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian angket kepada

wisatawan di Situs Sangiran berdasarkan tujuan wisata yang dikelompokkan menjadi

2 yaitu tujuan wisata utama dan bukan tujuan wisata utama sebagai berikut :

Tabel 20

Tujuan Wisata Di Situs Sangiran

Tujuan wisata di Situs

Sangiran

Jumlah Prosentase (%)

Tujuan wisata utama 30 60%

Bukan tujuan wisata utama 20 40%

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Situs Sangiran merupakan tujuan

wisata utama dengan responden yang memilih sebanyak 30 responden dengan

prosentase sebanyak 60 % dan yang memilih bukan tujuan wisata utama sebanyak 20

responden dengan prosentase sebanyak 40 %.

Page 71: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

c. Karakteristik Behaviouristik

Tabel 21

Jumlah Kunjungan Ke Situs Sangiran

Jumlah kunjungan ke

Situs Sangiran

Jumlah Prosentase (%)

Sekali 26 52%

Dua kali 14 18%

Lebih dari tiga kali 10 20%

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Dari tabel di atas diperoleh hasil kebanyakan wisatawan yang pernah datang

berkunjung ke Situs Sangiran sebanyak 26 responden dengan prosentase sebanyak 52

% memilih sekali yang berkunjung, sedangkan 14 responden dengan prosentase 28 %

memilih datang sebanyak dua kali dan sisanya sebanyak 10 responden atau 20 %

pernah berkunjung ke Situs Sangiran sebanyak lebih dari tiga kali.

Berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari pembagian angket kepada

wisatawan di Situs Sangiran berdasarkan kebersihan obyek wisata yang

dikelompokkan 4 kelompok yaitu bersih, cukup, kotor, dan sangat kotor adalah

sebagai berikut :

Page 72: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 22

Kebersihan Obyek Wisata

Kebersihan obyek wisata Jumlah Prosentase (%)

Bersih 15 30%

Cukup 32 64%

Kotor 3 6%

Sangat kotor 0 0

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Berdasarkan tabel 22 mengenai kebersihan obyek Situs Sangiran yang

memilih keadaan sekitar bersih sebanyak 15 responden atau sebesar 30 %, lalu yang

memilih cukup sebesar 32 responden atau sebesar 64 %, dan yang memilih kotor

sebanyak 3 responden atau sebesar 6 %.

Tabel data di bawah Berikut ini adalah hasil data yang diperoleh dari

pembagian angket kepada wisatawan di Situs Sangiran yang menjelaskan tentang

tanggapan mengenai fasilitas yang ada di Situs Sangiran dan dikelompokkan menjadi

sangat diperhatikan, kurang diperhatikan, dan tidak diperhatikan :

Page 73: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 23

Tanggapan Mengenai Fasilitas Yang Ada Di Situs Sangiran

Tanggapan mengenai

fasilitas yang ada di Situs

Sangiran

Jumlah Presentase (%)

Sangat diperhatikan 37 24%

Kurang diperhatikan 13 26%

Tidak diperhatikan 0 0

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Berdasarkan tabel di atas tanggapan mengenai fasilitas yang ada di Situs

Sangiran responden yang memilih sangat diperhatikan sebanyak 37 responden atau

sebesar 24%. Sedangkan responden yang memilih kurang diperhatikan sebanyak 13

responden atau sebesar 26%.

d. Harapan dan ekspektasi wisatawan yang berkunjung ke Situs Purbakala

Sangiran

Pengelolaan Situs Purbakala Sangiran oleh Pemerintah Kabupaten Sragen dan

Masyarakat sekitar Sangiran dinilai sudah cukup memberikan dampak yang positif.

Salah satu contohnya adalah bangunan Museum Sangiran yang dibuat untuk

menambah wisatawan yang berkunjung.

Page 74: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Dari hasil penyebaran kuisioner menyatakan bahwa harapan wisatawan

setelah berkunjung ke Situs Purbakala Sangiran. Supaya pengelola Situs Purbakala

Sangiran menambahkan koleksi yang unik dan menarik, lalu membuat animasi

bergerak atau alat peraga agar para pengunjung tidak bosan. Selanjutnya,

penambahan alat penerangan agar di dalam ruangan terlihat lebih hidup. Kemudian,

tentang kebersihan supaya lebih ditingkatkan lagi.

Untuk pramuwisata, papan petunjuk, TIC (Tourist Information Center),

keamanan, perlindungan konsumen, pelayanan pengaduan, informasi public

mendapat penilaian cukup oleh wisatawan dan untuk lebih ditingkatkan lagi

pengelolaannya. Pada cinderamata dan belanja, fasilitas publik mendapat penilaian

bagus oleh wisatawan karena untuk cinderamata Situs Sangiran menyediakan jenis

cinderamata yang bervariatif sehingga pengunjung mempunyai banyak pilihan.

Harapan lain yang diungkapkan wisatawan terhadap Situs Sangiran adalah

penambahan fasilitas seperti tong sampah, toilet umum, area parkir agar lebih

terkoordinir lagi, akses jalan agar lebih diperbaiki dan dan diperluas.

Page 75: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Situs Sangiran merupakan sebuah Situs yang dikelola pemerintah yang

menyimpan koleksi fosil manusia purba yang terletak di Kecamatan Kalijambe,

Kabupaten Sragen dengan luas mencapai 56 Km². Situs Purbakala Sangiran

dilengkapi dengan fasilitas pendukung, meliputi : museum, perpustakaan, souvenir

shop, pemutaran film.

Di situs Sangiran banyak dikunjungi wisatawan pada hari – hari sekolah

karena kebanyakan wisatwan yang datang untuk penelitian. Tidak hanya dari

kalangan mahasiswa, siswa SMA, siswa SMP, namun banyak juga anak SD dan TK.

Dari data yang dikumpulkan, sebanyak 98 % yaitu 49 wisatawan melakukan

perjalanan selama 1 hari. Wisatawan yang banyak berkunjung merupakan wisatawan

dari Sragen, Karanganyar, Solo dan sekitarnya. Dalam melakukan kunjungan

Akomodasi yang digunakan oleh wisatawan merupakan non komersial wisatawan.

Sedangkan minat kebutuhan wisatawan pria sama dengan wanita.Mayoritas

pengunjung Museum Sangiran berusia 15 – 24 tahun. Tingkat pendidikan yang

sedang diselesaikan oleh wisatawan Sangiran adalah sarjana (S1), selanjutnya SMA

dan SMP. Sebagian besar pengunjung Situs Sangiran memilik motif untuk berekreasi.

63

Page 76: PROFIL WISATAWAN DI SITUS SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Sedangkan daya tarik yang ingin dilihat adalah nilai sejarah yang ada di Situs

Sangiran.

B. Saran

Dengan hasil observasi mengenai karakeristik wisatawan, latar belakang

wisatawan serta beragamnya keinginan dan kebutuhan wisatawan Situs Purbakala

Sangiran akan suatu produk wisata ini sebagai sumber informasi tentang motif

mengunjungi obyek, pola wisata kelompok orang, respon seseorang terhadap produk

wisata ini digunakan untuk merencanakan, mengelola, dan mengembangkan produk

wisata yang sesuai dengan keinginan wisatawan termasuk perencanaan strategi

pemasaran yang tepat untuk Situs Purbakala Sangiran pada khususnya, dan seluruh

obyek wisata pada umumnya.