Top Banner
PRESENTASI KASUS MANAJEMEN LAKTASI PRIMIPARA Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Obstetri Dan Ginekologi Badan Rumah Sakit Daerah Wonosobo Diajukan Kepada : dr. Muhammad. Nuradintyo Rahman, Sp.OG Disusun Oleh : Reni Herlinawati 20100310018 1
33

Presus

Nov 08, 2015

Download

Documents

manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi manaaajemen aktasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PRESENTASI KASUS

MANAJEMEN LAKTASI PRIMIPARA

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Obstetri Dan GinekologiBadan Rumah Sakit Daerah Wonosobo

Diajukan Kepada :dr. Muhammad. Nuradintyo Rahman, Sp.OGDisusun Oleh :Reni Herlinawati20100310018

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAKBADAN RUMAH SAKIT DAERAH WONOSOBO2014HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipresentasikan dan disetujui presentasi kasus dengan judul :

MANAJEMEN LAKTASI PRIMIPARA

tanggal : 13 April 2015tempat : RSUD Setjonegoro Wonosobo

oleh :Reni Herlinawati20100310018

disahkan oleh :dokter pembimbing

dr. Handayani, MSc, Sp. A.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wbAlhamdullilah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt atas segala limpahan rahmat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam presentasi kasus yang memenuhi sebagian syarat mengikuti ujian akhir program pendidikan profesi di bagian Ilmu Kesehatan Anakn dengan judul :MANAJEMEN LAKTASI PRIMIPARAPenulisan presentasi kasus ini dapat terwujud atas bantuan berbagai pihak, oleh karena itu maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :1. dr. Handayani, MSc, Sp. A. selaku dokter pembimbing dan dokter spesialis anak RSUD Wonosobo.2. dr. H. Heru W., Sp. A selaku dokter spesialis anak RSUD Wonosobo3. Seluruh perawat bangsal Dahlia, edelweiss, kamar bayi (perinatal), dan Poli Anak di RSUD Wonosobo4. Teman-teman coass atas dukungan dan kerjasamanya.Dalam penyusunan presentasi kasus ini penulis menyadari bahwa masih memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan penyusunan presentasi kasus di masa yang akan dating. Semoga dapat menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.Wassalamualaikum wr.wb

Wonosobo, April 2015

Reni Herlinawati

DAFTAR HALAMAN

PRESENTASI KASUS1HALAMAN PENGESAHAN2KATA PENGANTAR3DAFTAR HALAMAN4BAB I5A.IDENTITAS5B.ANAMNESIS5C.PEMERIKSAAN FISIK6D.HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG7E.DIAGNOSIS KERJA7F.PENATALAKSANAAN8 G. FOLLOW-UP .........................................................................................................................9BAB II10TINJAUAN PUSTAKA10A.Anatomi dan Fisiologi10B.Definisi Perdarahan Post Partum12C.Etiologi dan Patofisiologi Perdarahan Post Partum14D.Gejala Klinik Perdarahan postpartum25E.Faktor resiko perdarahan post partum25F.Diagnosis perdarahan post partum26G.Komplikasi28H.Tatalaksana28I.Prognosis35BAB III36PENUTUP36Kesimpulan36DAFTAR PUSTAKA38

BAB I

A. IDENTITASIBUNama: Ny TUmur: 28 ThRiwayat Obstetri: P1A2Jenis Kelamin: PerempuanAlamat: WonosoboAgama: IslamPekerjaan: Ibu Rumah TanggaBAYINama: By NY TUsia: 0 hariBBL: 3100 gramPB: 49 cmAS: 7/9Persalinan: spontan

B. ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara alloanamnesisPasien post partus spontan P1A2 dengan bayi 3100 gram merasa Air Susu Ibu belum keluar dan merasa kebingungan serta khawatir bayi tidak merasa kenyang dan kekurangan asupan makanan.Pasien juga tidak begitu paham mengenai manfaat ASI, waktu pemberian ASI, dan hal-hal lain yang berkenaan dengan ASI. Menurut pasien ASI merupakan makanan utama bagi bayi dan diberikan selama 1 tahun, pada umur 0-6 bulan menurut pasien bayi hanya boleh makan ASI. Pemberian ASI pertama kali dilakukan pada 2 jam setelah lahiran dan diberikan di ruang rawat gabung. Makanan yang dapat membuat ASI lancar adalah sayur bayam dan sayur katuk. Bayi harus selalu diberi ASI setiap 2 jam atau setiap kali nangis, sementara susu formula diberikan jika ASI sedikit. Pasien tidak mengetahui tentang inisiasi menyusu dini. C. PEMERIKSAAN FISIKIBU1. Keadaan umumCompos mentis2. Vital signTD : 120/80 mmhgHR :72 kali/menit, tegangan isi kuat, reguler.RR :24 kali/menitT : afebris3. Status Generalisa. Kepala:CA -/- SI -/-b. Leher :Pembesaran nll Jvp tidak meningkatc. Thorax :Pulmo : SDV +/+ ST-/- simetris retraksi -Cor : BJ 1> BJ2, bising Payudara : puting menonjol, konsistensi kenyal, terisid. AbdomenInspeksi : stria gravidarum +, distended +minimalAuskultasi : Bising usus + normalPalpasi : TFU teraba 2 jari dibawah pusatPerkusi : timpanie. EkstremitasAkral dingin (-), edema (-)BAYI1. Keadaan umumAktif 2. Vital signHR :128 kali/menit, regulerRR : 44 kali/menitT : 36,7oC3. Status Generalisa. Kepala:Mesocephal, CA -/- SI -/- caput laserasi-b. Leher :Pembesaran nll c. Thorax :Pulmo : SDV +/+ ST-/- simetris, retraksi - Cor : BJ 1> BJ2, bising -d. AbdomenBising usus + normal supele. EkstremitasAkral dingin (-), edema (-), gerak aktif (+)f. Pemeriksaan refleks Refleks hisap : + baik, kuat, Refleks menggenggam (Palmar graps) : + Refleks moro : + baik Refleks rooting : + baikD. DIAGNOSIS KERJAPost Partus Spontan P1A1 dengan BBLC SMK L Spontan CB dengan permasalahan ASI belum keluarE. PENATALAKSANAAN EDUKASI Makna ASI dan Manfaatnya Proses Pengeluaran ASI dan yang mempengaruhinya Cara Menyusui yang baik dan benar dan waktu pemberian ASI Keberhasilan menyusui

BAB II

TINJAUAN PUSTAKAA. Anatomi dan FisiologiAnatomi PayudaraPayudara (mamae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia memiliki sepasang kelenjar payudara yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram, dan saat menyusui 800 gram.1Struktur Makroskopis : Aerola : daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi. Masing-masing payudara memiliki aerola + 2,5 cm. Aerola berwarna merah muda pada orang berkulit cerah dan lebih gelap pada pada wanita berkulit coklat, dan lebih gelap ketika hamil. Didaerah ini terdapat kelenjar sebacea (mantogmary) Papilla mamae : terletak di pusat aerola, terletak setinggi costa IV. Papila mamae tersusun atas jaringan erektil berpigmen. Permukaan papila mamae berlubang-lubang yang merupakan ostium papillare kecil-kecil yang merupakan ductus lactiferus dan dilapisi oleh epitel.1

Gambar 1. Anatomi Payudara1Struktur mikroskopis Alveoli : mengandung sel-sel yang mensekresi air susu. Setiap alveoli dilapisi oleh sel-sel yang mensekresi air susu, disebut acini yang mengekstraksi faktor-faktor dari darah yang penting untuk pembentukan air susu. Disekeliling alveoli terdapat sel-sel mioepitel yang kadang disebut sel-sel keranjang atau sel laba-laba. Apabila sel ini dirangsang oleh oleh oksitosin akan berkontraksi sehingga mengalirkan air susu. Bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos, dan pembuluh darah.Lobus merupakan kumpulan dari alveolus. Lobus, merupakan kumpulan lobulus. ASI disalurkan daari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus). Tubulus lactiferus : saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli. Ductus lactiferus : saluran sentral yang merupakan muara beberapa lobulus lactifer. Meluas dari ampula sampai papila mamae. Ampula : terletak dibawah aerola Jaringan ikat dan lemak1Fisiologi PayudaraFungsi utama payudara adlah menghasilkan air susu ibu (ASI) yang dipengaruhi oleh hormon oksitosin dan prolaktin. Proses pembentukan ASI melalui dua fase, yaitu fase sekresi dan fase pengaliran. Pada fase sekresi, susu disekresikan oleh sel acini alveoli dan dekeuarkan ke dalam lumen alveoli.2 Pada fase sekresi, hormon prolaktin yang memegang peranan untuk meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasi dalam darah meningkat hingga hingga sangat tinggi, sekitar sepuluh kali konsentrasi normal dalam keadaan tidak hamil. Plasenta juga mensekresi sejumlah besar somatotropin korion manusia yang mempunyai sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dan hipofisis ibu. Walaupun begitu efek supresi estrogen dan progesteron membuat hanya beberapa mililiter air susu yang dihasilkan, dan cairan tersebut disekresikan terus hingga bayi lahir yang disebut kolostrum. Dimana kolostrum mengandung protein dan laktosa dalam konsentrasi yang sama seperti air susu tapi hampir tidak mengandung lemak, dan kecepatan maksimal pembentukannya sekitar 1/100 kecepatan pembentukan air susu selanjutnya.3Pada fase pengaliran, ASI yang dihasilkan oleh kelenjar dialirkan ke puting susu, setelah sebelumnya terkumpul dalam sius. Ada dua macam reflek saat laktasi, yaitu the milk production reflex dan the let down reflex.2 Saat bayi menghisap puting susu, impuls sensorik ditransmisikan melalui saraf somatik dari puting ke medula spinalis lalu ke hipotalamus, sehingga memicu sekresi oksitosin pada saat bersamaan mensekresi prolaktin. Di dalam darah oksitosin dibawa ke kelenjar payudara dan menyebabkan sel sel mioepitel yang mengelilingi dinding luar alveoli berkontraksi, sehingga mengalirkan air susu dari alveoli ke dalam duktus. Jadi dalam waktu 30 detik sampai satu menit setelah bayi menghisap payudara, air susu mulai mengalir. Proses ini disebut ejeksi air susu atau pengeluaran air susu.3Fisiologi Bayi Baru LahirPada bayi baru lahir terjadi adaptasi pada seluruh sistem organ yang dimilikinya, salah satunya pada sistem gastrointestinal. Kapasitas bayi baru lahir bervariasi tergantung berat dan kondisi bayi, rata rata sekitar 30 90 ml. Pengosongan dimulai dalam beberapa menit pada saat pemberian makanan dan selesai antara 2 4 jam setelah pemberian makanan. Pengosongan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain waktu dan volume makanan, jenis dan suhu makanan serta stres fisik.4

Gambar 3. Ukuran Lambung bayi17B. Air Susu Ibu (ASI)Sebelum abad ke 18, ASI adalah satu-satunya sumber nutrisi yang tersedia bagi bayi baru lahir.5 Secara sejarah, saat ASI tidak dimungkinkan diberikan pada bayi baru lahir, maka susu dari hewan mamalia menjadi penggantinya. Akan tetapi, penggunaannya kemudian menjadi kontroversi, dimana tingkat morbiditas dan mortalitas yang dihasilkan tinggi. Pada saat itulah, mulai didapatkan susu formula yang memiliki tingkat keamanan yang lebih baik.6ASI memiliki komposisi yang lengkap, dimana memiliki kandungan air, energi, dan nutrisi dalam jumlah yang sangat tepat bila dihadapkan dengan kebutuhan seorang bayi.6 Komposisinya berubah sesuai kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum pada hari pertama hingga 4-7 hari, dilanjutkan dengan ASI peralihan 3-4 minggu, selanjutnya ASI matur. ASI yang keluar pada permulaan menyusui (foremilk = susu awal) berbeda dengan ASI yang keluar pada akhir penyusuan (hindmilk = susu akhir).7Karbohidrat dalam ASI berupa laktosa yang bermanfaat untuk saluran pencernaan bayi. Manfaat ini berupa pembentukan flora yang bersifat asam di usus besar sehingga penyerapan kalsium meningkat dan penyerapan fenol dapat dikurangi.2Lemak pada ASI mengandung polyunsaturated fatty acid (asam lemak tak jenuh ganda), yang biasanya dalam bentuk asam linoleat. Dari ASI, bayi menyerap sekitar 85-90% lemak. Enzim lipase didalam mulut mencerna zat lemak sebanyak 50-70%.2Protein dalam ASI mencapai kadar yang lebih dari cukup untuk pertumbuhan optimal, sementara ASI juga mengandung muatan yang mudah larut sehingga sesuai untuk ginjal bayi yang belum matang.8 Protein utamanya lactalbumin yang mudah dicerna. Besar pasokan protein dihitung berdasarkan untuk tumbuh kembang dari jumlah nitrogen yang hilang lewat air seni, tinja, dan kulit. Mutu protein tergantung pada kemudahannya untuk dicerna dan diserap serta komposisi asam amino didalamnya. Jika asupan asam amino kurang, pertumbuhan jaringan dan organ, berat dan tinggi badan, sertalingkar kepala akan terpengaruh.2ASI memberikan vitamin yang cukup bagi bayi dengan kadar yang bervariasi sesuai dengan diet maternal. Pemaparan sinar matahari selama 30 menit setiap minggu ke kepala dan tangan menghasilkan vitamin D yang cukup.9 Zat besi didalam ASI diberikan dengan protein yang tidak terkait jika terdapat kadar seng dan tembaga yang sesuai dan pH didalam usus tepat. Zat besi diabsorpsi dengan sangat efisien dan tidak tersedia zat besi bebas untuk memberi makan patogen. Zink dihubungkan dengan imunitas sel yang muncul dalam bentuk yang bersahabat dengan usus bayi dalam ASI sehingga dapat diabsorbsi dengan sempurna.10Tabel 1. Komposisi nutrisi pada ASI, Susu sapi, dan Susu formula11,12

Berikut Faktor yang mempengaruhi produksi ASI :12 Frekuensi menyusuiBerdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan frekuensi menyusu paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan. Berat lahirBayi berat lahir rendah (BBLR) memiliki kemampuan menghisap lebih rendah dibanding bayi berat lahir cukup. Umur kehamilan saat melahirkanPada umur kehamilan preterm produksi ASI lebih sedikit. Stres dan penyakit akut Konsumsi rokokMerokok akan menghambat pelepasan oksitosin dan prolaktin melalui mekanisme perangsangan produksi adrenalin. Konsumsi alkohol Pil kontrasepsiASI sangat bermanfaat dikarenakan memiliki sifat :13 Makanan alami (natural), ideal, dan fisiologis Mengandung nutrien yang lengkap dengan komposisi yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan bayi yang sangat cepat. Nutrien yang diberikan selalu dalam keadaan segar dengan suhu yang optimal dan bebas dari patogen Mengandung zat anti dan zat kekebalan lain yang dapat mencegah berbagai penyakit infeksi terutama pada usus.Manfaat pemberian ASI bagi bayi :12 ASI sebagai nutrisi ASI menghasilkan daya tahan tubuh ASI menghasilkan kecerdasan Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayangKeuntungan menyususi bagi ibu :12 Mengurangi perdarahan pasca melahirkan Mengurangi terjadinya anemia Menjarangkan kehamilan Mengecilkan rahim Lebih cepat langsing Mengurangi kemungkinan menderita kanker Lebih ekonomis/murah Tidak merepotkan dan hemat waktu Portabel dan praktis Memberi kepuasan bagi ibuManfaat ASI bagi negara :12 Penghemat devisa untuk membeli susu formula dan perlengkapan menyusui Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit mual muntah, mencret, dan saluran nafas Penghematan obat-obatan, tenaga, dan sarana kesehatan Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitasC. Manajemen Laktasi DefinisiManajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Usaha ini dilakukan dalam 3 tahap : pada masa kehamilan, sewaktu ibu dalam persalinan, dan pada masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2 tahun (postnatal).14Periode Manajemen Laktasia. Masa antenatalPada masa antenatal ibu dipersiapkan secara fisik dan psikologis. Untuk persiapan fisik, ibu diberi penyuluhan tentang kesehatan dan gizi ibu selama hamil. Untuk persiapan psikologis, ibu diberi penyuluhan agar termotivasi untuk memberikan ASI. Adapun penyuluhan yang dianjurkan :141). Penyuluhan tentang fisiologi laktasi2). Penyuluhan mengenai pemberian ASI secara eksklusif3). Penyuluhan mengenai manfaat ASI dan kerugian susu formula4). Penyuluhan mengenai manfaat rawat gabung5). Penyuluhan mengenai gizi ibu hamil dan menyusui6). Penyuluhan mengenai cara memposisikan dan meletakan bayi pada peyudara dengan cara demonstrasi menggunakan boneka7). Menjelaskan mitos seputar menyusui.b. Masa persalinanPada masa persalinan yang pertama perlu dilakukan adalah berusaha menolong persalinan tanpa trauma lahir. Setelah itu, segera setelah bayi stabil (dalam waktu < 30 menit) lakukan inisiasi menyusui dini, yaitu bayi diletakan dalam keadaan telanjang di atas perut ibu (apabila lahir pervaginam) atau diatas dada ibunya (apabila lahir sectio caesaria) untuk mencari puting susu dan menghisapnya diperlukan waktu 45-75 menit. 14Inisiasi menyusui dini dapat mencegah kematian neonatal melalui :141). Penghisapan oleh bayi segera setelah lahir dapat membantu mempercepat pengeluaran ASI dan memastikan kelangsungan pengeluaran ASI2). Menyusu sedini mungkin dapat mencegah paparan terhadap substansi/zat dari makanan/minuman yang mengganggu fungsi normal saluran pencernaan.3). Komponen dari ASI awal (kolostrum) dapat memicu pematangan dari saluran cerna dan memberi perlindungan terhadap infeksi karena kaya akan zat kekebalan4). Kehangatan tubuh ibu saat prosesmenyusui dapat mencegah kematian bayi akibat kedinginan.c. Masa pasca peralinan1). Merawat ibu bersama bayinya (rawat gabung)Rawat gabung adalah cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan melainkan ditempatkan bersama daqlam sebuah ruang selama 24 jam penuh. Bahkan bila mungkin bayi bisa tidur bersama ibu dalam satu tempat tidur. Suatu penelitian membuktikan bahwa jika bayi tidur bersama ibunya ibu akan memberikan ASI nya 3 kali lebih lama pada waktu malam, 2 kali lebih sering, dan 39% menyusui lebih lama dibanding apabila bayi dipisahkan.152). Mengajarkan ibu cara menyususiLangkah menyususi yang benar : 16a). Cuci tangan denga air bersih yang mengalirb). Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan aerola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai disinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.c). Ibu duduk dengan santai, kaki tidak boleh menggantungd). Posisikan bayi dengan benar :- bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakan dengan lengkungan siku, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.- perut bayi menempel ke tubuh ibu- lengan bayi yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada diantara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang atas boleh dipegang ibu atau diletakan diatas dada ibu- telinga dan lengan yang diatas berada dalam satu garis luruse). Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting serta aerola dimasukan ke dalam mulut bayi.f). Cek apakah perlekatan sudah benar :- dagu menempel ke payudara ibu- mulut terbuka lebar- sebagian besar aerola terutama yang berada di bawah masuk ke dalam mulut bayi- bibir bayi terlipat keluar- pipi bayi tidak boleh kempot- tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan- ibu tidak kesakitan- bayi tenang3). Pemberian ASI adlibitum4). Mengosongkan payudaraPengosongan payudara dilakukan apabila ASI sudah banyak produksi dan dikosongkan setelah bayi puas mengyusu.5). Tidak memberikan makanan lain sebelum ASI keluarBayi mempunyai cadanganmakanan hingga 72 jam setelah melahirkan. Pada bayi yang diberi makanan lain selain ASI akan membuat bayi malas menghisap.6). Mengajarkan ibu cara memerah ASI7). Mengajarkan ibu cara menyimpan ASI perah8). Mengajarkan ibu cara memberikan ASI perah9). Membrikan susu formula hanya bila ada indikasi medisDiberikan pada ibu HIV atau pada bayi prematur setelah usia 4-5 minggu dikarenakan ASI yang dibutuhkan masih ASI prematur sementara ASI ibu sudah ASI matur.

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanPada kasus ini ditemukan seorang ibu P1A2 yang merasa Asi belum keluar sementara bayi sudah lahir dan berusia hampir 12 jam, bayi diakui mampu menghisap dengan kuat, namun produksi ASI yang belum banyak membuat ibu khawatir dan kebingungan apakah harus diberikan susu formula atau tidak.Hal yang dapat dilakukan pada pasien ini adalah mengecek sejauh mana pengetahuan ibu tentang ASI lalu memberikan umpan balik dengan cara memberikan edukasi yang tepat tentang ASI dan bagaimana cara menysui serta proses menyusui yang baik.

DAFTAR PUSTAKA1. Behman, et all, 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15 jilid I. Jakarta: EGC2. Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC3. Guyton A.C. dan Hall J.E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC4. Narendra, M.B, dkk. 2008. Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Edisi 1. Jakarta : Sagung Seto5. Lwrence RA., Larence R.M., 2005. Breasfeeding, A Guide for the Medical Profession. Edisi ke-6. Philadelpia: Elsevier Mosby6. Duggan C Wartkins J.B. dan Walker W.A., 2008. Nutrition in Pediatrics. Hamilton : BC Deker Inc.7. Suyatno, 2009. Gizi Daur Hidup : ASI.8. Alpers Ann et al, 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph. Edisi 20 Volume 1. Jakarta : EGC9. Schwartz M.W., 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarata: EGC10. Handerson C dan Jones K., 2006. Buku Ajara Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC11. Meadow S.R. dan Newell SJ., 2005., Lecture Notes : Pediatrika. Edisi 7. Jakarta : Erlangga12. Siregar A.M., 2004. Pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang mempengaryhinya.13. Alatas, et al, 2007. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak. FKUI14. Kosim, et al, 2008. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta : Bagian penerbit IDAI15. MCKenna JJ, 1997. Bedsharing Promotes Breastfeding. Pediatrics 1997.16. Perkumpulan Perinatologi Indonesia, 2007. Modul Pelatihan Manajemen Laktasi. jakarta23