PRESENTASI TUGAS AKHIR (P3) OLEH : AHMAD ADILAH 4310 100 012 DOSEN PEMBIMBING : 1. Prof. Eko Budi Djatmiko, M. Sc., Ph. D 2. Dr. Eng. Rudi Walujo Prastianto, ST., MT. Jurusan Teknik Kelautan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
46
Embed
PRESENTASI TUGAS AKHIR (P1) - digilib.its.ac.iddigilib.its.ac.id/public/ITS-paper-37691-4310100012-presentation.pdf · PRESENTASI TUGAS AKHIR (P3) OLEH : AHMAD ADILAH 4310 100 012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PRESENTASI TUGAS AKHIR (P3)
OLEH :
AHMAD ADILAH
4310 100 012
DOSEN PEMBIMBING :
1. Prof. Eko Budi Djatmiko, M. Sc., Ph. D
2. Dr. Eng. Rudi Walujo Prastianto, ST., MT.
Jurusan Teknik Kelautan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Kajian Kekuatan Struktur Semi-
Submersible dengan Konfgurasi
Enam Kaki Berpenampang Persegi
Empat Akibat Eksitasi Gelombang
JUDUL
Rumusan Masalah
• Bagaimana respon struktur
global semi-submersible
pada kondisi still water
maupun akibat eksitasi
gelombang?
• Bagaimanakah distribusi
tegangan yang terjadi
pada struktur global semi-
submersible?
• Dimanakah lokasi
tegangan maksimum pada
struktur semi-submersible
tersebut?
Tujuan
• Mengetahui respon
struktur global semi-
submersible pada kondisi
still water maupun akibat
eksitasi gelombang
• Mengetahui distribusi
tegangan yang terjadi
pada struktur global semi-
submersible
• Mengetahui lokasi
tegangan maksimum pada
struktur semi-submersible
tersebut
Manfaat
• Dapat mengetahui
prosedur cara menganalisa
dan menghitung
karakteristik respon
struktur semi-submersible
• Dapat mengetahui
besarnya dan letak
tegangan maksimum yang
terjadi pada struktur
semi-submersible yang
diakibatkan oleh eksitasi
gelombang
Batasan Masalah
Ukuran utama semi-submersible berlambung persegi empat
akan ditentukan dengan mengacu pada parameter utama semi-
submersible Essar Wildcat, pada khususnya displasemen,
panjang serta lebarnya deck
Ukuran dari kolom dan ponton akan disesuaikan untuk
memenuhi parameter utama
Konfigurasi semi-submersible akan ditetapkan mempunyai
bentuk yang simetri antara haluan dan buritan
Daerah operasi semi-submersible ditetapkan di perairan Natuna
dengan kedalaman 90 m
Batasan Masalah (lanjutan)
Analisa dilakukan pada struktur semi-submersible dengan
kondisi terapung bebas
Beban yang bekerja adalah beban dinamis akibat eksitasi
gelombang, sementara untuk beban angin dan beban arus
diabaikan karena tidak berdampak signifikan pada respon
struktur
Arah pembebanan gelombang yang bekerja pada struktur
adalah 0o, 45o, 90o, 135o, 180o
Prediksi gerakan di gelombang reguler dilakukan dengan
menggunakan teori difraksi
Batasan Masalah (lanjutan)
Dalam permodelan, riser tidak dimodelkan
Struktur adalah terapung dengan konfigurasi dua lambung serta
enam kolom
Kekuatan yang ditinjau adalah memanjang dan hanya ditinjau
sampai level elastis
Rules mengacu pada ABS
Dasar teori
Shear force
𝑉 𝑥 = 0
𝑥
𝑤 𝑥 − ∆ 𝑥 𝑑𝑥
Bending moment
𝑀 𝑥 = 0
𝑥
𝑉 𝑥 𝑑𝑥
Keterangan :
𝑉 𝑥 = Shear force pada sumbu x dari haluan (atau buritan) [ton]
𝑀 𝑥 = Bending moment pada sumbu x dari haluan (atau buritan) [ton.m]
𝑤 = Beban per satuan panjang [ton/m]
Δ = Bouyancy per satuan panjang [ton/m] dan beban gaya geser
f(x) ini merupakan turunan kedua dari momen lengkung
Dasar teori Tegangan normal
𝜎 = lim∆𝐴→0
∆𝐹
∆𝐴
keterangan:
σ = Tegangan normal, N/m2
F = Gaya yang bekerja dalam arah tegak lurus atau
normal terhadap penampang (gaya aksial), N
A = Luas penampang, m2
Tegangan geser
𝜏 = lim∆𝐴→0
∆𝑉
∆𝐴
dengan:
τ : Tegangan Geser (N/m2)
V : Gaya yang bekerja dalam arah sejajar terhadap penampang (gaya geser) (N)
A : Luas penampang (m2)
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Permodelan Semi-Submersible sesuai dengan general Aragement