STUDI ALIRAN DAYA SISTEM 115 KV PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA FERY JUSMEDY MARBUN FERY JUSMEDY MARBUN 030402038 030402038 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN MEDAN 2007 2007
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRODEPARTEMEN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIKFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARAUNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDANMEDAN20072007
LATAR BELAKANG MASALAHPerkembangan sistem ketenagalistrikan seiring dengan meningkatnya Perkembangan sistem ketenagalistrikan seiring dengan meningkatnya permintaan kebutuhan energi listrik menyebabkan diperlukannya permintaan kebutuhan energi listrik menyebabkan diperlukannya pembangkit energi listrik berkapasitas besar.pembangkit energi listrik berkapasitas besar.Daya yang dihasilkan oleh pembangkit ini akan disalurkan melalui Daya yang dihasilkan oleh pembangkit ini akan disalurkan melalui sistem saluran interkoneksi.sistem saluran interkoneksi.
Salah satu analisis yang dapat dilakukan pada sistem interkoneksi saat Salah satu analisis yang dapat dilakukan pada sistem interkoneksi saat keadaan mantap adalah studi aliran daya.keadaan mantap adalah studi aliran daya. Metode : Iterasi Gauss-seidel, Newton raphson, Fast decoupled.Metode : Iterasi Gauss-seidel, Newton raphson, Fast decoupled. Informasi : P, Q, V, dan aliran dayaInformasi : P, Q, V, dan aliran daya Guna : mengetahui besar rugi transmisi, alokasi daya reaktif, kemampuan Guna : mengetahui besar rugi transmisi, alokasi daya reaktif, kemampuan
sistem memenuhi pertumbuhan beban, dan penambahan suplai pembangkitsistem memenuhi pertumbuhan beban, dan penambahan suplai pembangkit
PT. Chevron Pacific IndonesiaPT. Chevron Pacific Indonesia Punya sistem pembangkit sendiri, melayani : Duri, Dumai, Minas, RumbaiPunya sistem pembangkit sendiri, melayani : Duri, Dumai, Minas, Rumbai Menggunakan tegangan 115 KV sebagai tegangan interkoneksi, panjang = Menggunakan tegangan 115 KV sebagai tegangan interkoneksi, panjang =
674 Km674 Km Memiliki sekitar 51 buah bus yang tersebarMemiliki sekitar 51 buah bus yang tersebar
Perhitungan Aliran daya sistem 115 KV PT. CPI secara manual sangat Perhitungan Aliran daya sistem 115 KV PT. CPI secara manual sangat rumit.rumit. ETAP 4.0 : Program komputer yang digunakan untuk perhitungan studi aliran ETAP 4.0 : Program komputer yang digunakan untuk perhitungan studi aliran
daya pada sistem tenaga listrik yang besar dan perlu perhitungan yang daya pada sistem tenaga listrik yang besar dan perlu perhitungan yang kompleks.kompleks.
Maka ETAP 4.0 digunakan untuk studi aliran daya sistem 115 KV PT. Maka ETAP 4.0 digunakan untuk studi aliran daya sistem 115 KV PT. CPICPI
Tujuan Penulisan
Mengetahui dan memahami Mengetahui dan memahami penggunaan penggunaan sofwaresofware ETAP 4.0 ETAP 4.0
Mengetahui tegangan, daya nyata, Mengetahui tegangan, daya nyata, dan daya reaktifdan daya reaktif
Mengetahui tegangan kritisMengetahui tegangan kritisMengetahui Mengetahui Losses Losses (rugi-rugi)(rugi-rugi)Mengetahui aliran daya pada saat Mengetahui aliran daya pada saat
sistem normal sistem normal
Batasan Masalah Studi aliran daya menggunakan Studi aliran daya menggunakan software software ETAP 4.0ETAP 4.0
Studi aliran daya menggunakan metode iterasi Studi aliran daya menggunakan metode iterasi Gauss-Seidel Gauss-Seidel dengan dengan faktor ketelitian 0,000001 dan faktor percepatan 1,6.faktor ketelitian 0,000001 dan faktor percepatan 1,6.
Data peralatan yang tidak diperoleh dari PT. CPI menggunakan Data peralatan yang tidak diperoleh dari PT. CPI menggunakan konstanta ETAP 4.0konstanta ETAP 4.0
LTC (LTC (load tap changerload tap changer) dari transformator tidak digunakan) dari transformator tidak digunakan
Impedansi dari saluran dan transformator di sisi 13,8 KV diabaikanImpedansi dari saluran dan transformator di sisi 13,8 KV diabaikan
Beban merupakan beban ter-Beban merupakan beban ter-lumplump yang diasumsikan bahwa beban yang diasumsikan bahwa beban tersebut terhubung ke rel (bus) 115 KVtersebut terhubung ke rel (bus) 115 KV
Studi aliran daya dilakukan pada saat kondisi sistem normalStudi aliran daya dilakukan pada saat kondisi sistem normal
Optimasi operasi pembangkit diabaikanOptimasi operasi pembangkit diabaikan
STUDI ALIRAN DAYA
Adalah salah satu analisa aliran daya Adalah salah satu analisa aliran daya pada keadaanpada keadaan steady statesteady state
Real Power(P)
Reaktif Power(Q)
Besar dan sudutPhasa tegangan (V)
Hasil studi Aliran Daya dapat digunakan untuk :
• Mengetahui besar rugi-rugi transmisiMengetahui besar rugi-rugi transmisi
• Perencanaan terbaik sistem tenaga listrikPerencanaan terbaik sistem tenaga listrik Aliran daya pada saat memasukan pembangkit Aliran daya pada saat memasukan pembangkit
listrik yang baru pada sistemlistrik yang baru pada sistem Mengetahui aliran daya dalam memenuhi Mengetahui aliran daya dalam memenuhi
permintaan energi listrikpermintaan energi listrik
• Menentukan operasi terbaik sistem tenaga Menentukan operasi terbaik sistem tenaga listriklistrik Pengontrolan alokasi daya reaktif yang optimal Pengontrolan alokasi daya reaktif yang optimal
oleh sistem pembangkit tenaga listrikoleh sistem pembangkit tenaga listrik
Jenis-jenis bus dalam sistem tenaga :
1)1) Load busLoad bus Besaran yang diketahui : P, QBesaran yang diketahui : P, Q Besaran yang dapat dihitung : V, Besaran yang dapat dihitung : V, δδ 39 buah39 buah
2)2) Generator busGenerator bus Besaran yang diketahui : P, VBesaran yang diketahui : P, V Besaran yang dapat dihitung : Q, Besaran yang dapat dihitung : Q, δδ 9 buah9 buah
3)3) Slack bus (swing bus)Slack bus (swing bus) Besaran yang diketahui : V, Besaran yang diketahui : V, δδ Besaran yang dapat dihitung : P, QBesaran yang dapat dihitung : P, Q 3 buah3 buah
Tanda P dan QTanda P dan Q1.1. P dan Q, bus beban induktif (p.f P dan Q, bus beban induktif (p.f lagginglagging))
S = -P - jQS = -P - jQ 2.2. P dan Q, bus beban kapasitif (p.f P dan Q, bus beban kapasitif (p.f leadingleading))
S = -P + jQS = -P + jQ3.3. P dan Q, bus generator induktif (bus P dan Q, bus generator induktif (bus
generator sedang beroperasi pada p.f generator sedang beroperasi pada p.f lagginglagging))S = P + jQS = P + jQ
4.4. P dan Q, bus generator kapasitif (bus P dan Q, bus generator kapasitif (bus generator sedang beroperasi pada p.f generator sedang beroperasi pada p.f leadingleading))S = P – jQS = P – jQ
5.5. Daya reaktif dari peralatan kompensasi Daya reaktif dari peralatan kompensasi kapasitif shunt dilokasi bus adalah positifkapasitif shunt dilokasi bus adalah positif
5. Jalankan program ETAP 5. Jalankan program ETAP 4.04.0• Pilih Pilih icon load flow analysis icon load flow analysis pada pada
toolbar toolbar
Program tidak jalan (error) apabila terdapat kesalahan
! Data yang kurang Data Swing generator
6. 6. Output Load Flow
• Output Output load flow load flow dapat diketahui dapat diketahui setelah program dijalankansetelah program dijalankan
Untuk melihat hasil keluaran aliran daya di load flow report manager yang terdapat pada toolbar sebelah kanan program
HASIL STUDI ALIRAN DAYA SISTEM 115 KV PT. HASIL STUDI ALIRAN DAYA SISTEM 115 KV PT. CPICPI
1.1. Hasil perhitungan nilai tegangan dan Hasil perhitungan nilai tegangan dan sudut beban saat sistem normalsudut beban saat sistem normal
Voltage Bus
Critical limit (%Tegangan)
Marginal Limit (% Tegangan)
Overvoltage 105 102
Undervoltage 95 98
2.2. Perhitungan Daya Aktif dan Reaktif Perhitungan Daya Aktif dan Reaktif saat sistem normalsaat sistem normal
3.3. Hasil perhitungan aliran daya pada Hasil perhitungan aliran daya pada cabang (transmisi dan cabang (transmisi dan
transformator)transformator)
4.4. Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan losseslosses dan dan voltage voltage drop drop saat sistem saat sistem
normalnormal
Kesimpulan
1. Perhitungan selesai pada iterasi 1815.2. Tegangan yang paling rendah kritis (critical undervoltage)
untuk sistem 115 KV adalah 98,089 KV pada bus Balam.3. Tegangan yang paling besar untuk sistem 115 KV
(marginal overvoltage) adalah 111,862 KV pada bus NDRI_115A.
4. Tegangan pada setiap bus bergantung pada besar daya reaktif pada bus tersebut.
5. Aliran daya paling besar terdapat pada transmisi antara CGN dengan KBJ_230A.
6. Losses yang paling tinggi pada saluran transmisi untuk sistem 115 KV adalah antara BRK (Beruk) dengan MNS (Minas) sebesar 916,8 KW. Disamping itu jg pada saluran BTG dengan CDRI sebesar 798,3 KW, dan saluran antara STG dengan BTG sebesar 794,7 KW.
7. Losses semakin besar jika jarak transmisi dan daya yang disalurkan semakin besar.
SaranSaran1. Untuk menghasilkan studi aliran daya yang optimal maka
sebelum melakukan studi aliran daya sebaiknya dilakukan optimasi terhadap daya yang disalurkan pembangkit.
2. Hasil studi aliran daya pada sistem 115 KV PT. Chevron Pacific Indonesia dapat dikembangkan untuk :
a) Analisa transient stabilitas sistem 115 KV PT. Chevron Pacific Indonesia
b) Optimasi alokasi daya reaktifc) Analisa kebutuhan kapasitor (kompensasi) pada busd) Studi aliran daya menggunakan LTC (load tap changer)
transformator3. Untuk menghasilkan studi aliran daya perlu dilakukan
update data-data yang diperlukan.4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari studi aliran daya
menggunakan program ETAP 4.0 adalah alokasi daya aktif, daya reaktif, dan tegangan yang diinginkan pada bus.