ANNISA FADHILAH 1102011033 MINI CEX
ANNISA FADHILAH
1102011033
MINI CEX
Identitas Pasien
Nama: Ny. Sri lestariUmur: 44 tahunJenis kelamin: Perempuan Alamat: Kragilan, SerangStatus: JandaAgama: IslamPekerjaan: Pegawai Swasta
Anamnesa
Keluhan utama: DemamKeluhan tambahan: Sakit kepala, mual, penurunan nafsu makan,
cepat lelah, pegal-pegal, tidak tahan panas, haid tidak teratur.RPS: Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS.
Demam timbul mendadak dan dirasakan sepanjang hari tanpa disertai menggigil. Pasien juga mengeluhkan sakit kepala sejak 4 hari SMRS. Rasa sakit kepala seperti ditekan dan dirasakan lebih berat di bagian belakang kepala. Pasien juga mengeluhkan mual, penurunan nafsu makan, pegal-pegal di badan serta merasa cepat lelah. Pasien mengatakan BAB dengan konsistensi cair pada pagi hari ini. Keluhan mimisan (-), gusi berdarah (-) bercak kemerahan di kulit (-) serta riwayat berpergian jauh (-)
Anamnesa
RPS: Pasien mengatakan haid tidak teratur 3 bulan belakangan ini, tidak tahan terhadap panas, dan terkadang sesak nafas saat beraktivitas. Pasien mengatakan sedang menjalani pengobatan hipertiroid sejak 2 tahun yang lalu. Tremor, mudah berkeringat disangkal pasien, namun pasien mengaku sebelum menjalani pengobatan pasien sering mengalami tremor. Pasien juga mengalami penurunan berat badan.
RPD: Hipertiroid sejak 2 tahun lalu
HipertensiRPK : Orang tua pasien terkena hipertensi
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: baik
Kesadaran : compos mentis
TD: 120/70
RR: 28x/menit
Nadi: 108x/menit
Suhu: 38.9
BB/ TB: 40/150
Berat Badan Ideal: 45 kg
Pemeriksaan Fisik
a) Kepala: normocephal
b) Mata : Ca -/- Si -/-
Eksofltamus (-) Von graefe sign (-)
Stelwag sign (-) Morbus sign (-)
Joffroy sign (-) Ressenbach sign (+)
c) THT: Dalam batas normal
d) Leher: Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (+), JVP meningkat
e) Thoraks: simetris dalam statis dan dinamis
f) Pulmo: Inspeksi : Bentuk dada normal
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris di kedua thorak
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi: Ves +/+ rh-/- wh-/-
Pemeriksaan Fisik
g) Cor Inspeksi: Diameter anteroposterior 2:1
Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus kordis teraba di midclavicula ics v arah medial
Perkusi: Batas kanan linea sternalis ics iv
Batas kiri linea midclavicula ics iv
Batas atas linea parasternalis ics iii
Auskultasi :S1 S2 reguler, M(-) G (-)
h) Abdomen : Inspeksi :Perut cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : timpani diseluruh lapang paru
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), massa (-)
Hepar dan lien tidak teraba
i) Ekstrimitas : Akral hangat, Edema (-)
Kulit tangan terasa panas, tremor (-)
Status lokalis1. Inspeksi : Pembesaran kelenjar tiroid
Bergerak saat menelan2. Palpasi : Permukaan rata
Konsistensi kenyal Batas tidak jelas
3. Auskultasi: Bruit (-)
Pemeriksaan penunjang
Tanggal 19-06-2015
Hb : 13,2
Ht : 40,1
Leukosit : 5370
Trombosit: 65.000
GDS : 140
Diagnosis: DHF grade 1
Hipertiroid
Pemeriksaan anjuran
1. Pemeriksaan Laboratorium Cek ulang H2TL
Kadar TSH dan T4
2. Test Widal
2. Pemeriksaan radiologi : Foto Rotgen3. EKG
Penatalaksanaan
Infus RL 1500 cc
Injeksi ceftriaxone 1x 2gr
Thyrozol 1x10 mg 3x 10 mg
Propanolol 2x 10 mg
Dexamethason 2x1 amp iv
Sanmol jika demam
Prognosis
Ad vitam: dubia ad bonamAd functionam: dubia ad bonam
Demam Berdarah Dengue
Demam dengue/DF dan Berdarah dengue/DHFadalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virusdengue dengan manifeastasi demam, nyeri
otot/sendi, serta leukopenia, ruam, limfadenopati,
trombo-sitopenia dan diatesis hemoragik
Manifestasi klinis
Berdasarkan kriteria WHO 1997, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal ini terpenuhi:1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari biasanya bifasik.2. Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan berikut: uji bendung positif; petekie, ekimosis, atau purpura; perdarahan mukosa; hematemesis dan melena.3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ ml).4. Terdapat minimal 1 tanda kebocoran plasma sbb:Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai umur dan jenis kelamin.
Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.
Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia, hiponatremia.
Hipertiroid
Keadaan yang disebabkan kelenjar tiroidmemproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Tiroksikosis adalah gejala klinis yang
disebabkanpeningkatan kadar hormon tiroid dalam darah
60-80% penyebab nya penyakit graves : tirosikosis,
struma difus, oftalmopati
Gejala klinis
Umum mudah lelah, lemahGastrointestinal peningkatan motilitas usus, sering BABMata mata berair, fotofobia, sensasi benda asing,
eksolftamus, gangguan penglihatanCVS berdebar-debar, sesak saat aktivitas, nyeri dada,
edemaRenal polidipsi, poliuriaReproduksi gangguan haid, ginekomastia, perubahan
volume haidMetabolik tidak tahan panas, penurunan berat badan,
nafsu makan tetap/menigkat, kontrol gula pada pasien dmDermatologi lembab, berkeringkat, mikedema, alopesia Neuropsikiatrik gelisah, insomnia, iritabel
Tatalaksana
1. Obat anti Tiroid Propilitiourasil, metimazol, karbimazol (menghambat sintesis hormon tiroid)
2. Beta adrenergik- antagonis propanolol, metoprolol, atenolo (mengurangi dampak hormon tiroid terhadap jaringan)
3. Bahan mengandung iodine kalium iodida, solusi lugol,natrium ipodat (menghambat keluarnya T3 dan T4
4. Kalium perklorat, litium karbonat (menghambat transport yodium, sintesis dan keluarnya hormon)
5. Tiroidektomijika pasien eutiroid, klinis maupun biokomiawi
Yodium Radioaktif
Daftar pustaka
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
Setiati S, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi
5. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.