Top Banner
PRESENTASI KASUS STATUS GIZI PADA PASIEN DEMAM DENGUE MODERATOR : dr. D.F Amirani, Sp.A Presentan : Reica Apri!ana Tan""a Presentasi : ## $an%ari #&'(
61

Presentasi Kasus Gizi

Oct 07, 2015

Download

Documents

anak
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PRESENTASI KASUS STATUS GIZI PADA PASIEN DEMAM DENGUE

PRESENTASI KASUSSTATUS GIZI PADA PASIEN DEMAM DENGUEMODERATOR : dr. D.F Amirani, Sp.APresentan : Reica Aprilyana Tanggal Presentasi : 22 Januari 2015

BAB 1 Status PasienIDENTITAS PASIENNama: An. RJenis kelamin: Laki-lakiTTL : 28 April 2002Umur: 12 tahunAlamat : Cempaka Putih Barat XI JKP Pendidikan : SMPNo. rekam medis : 355407Tanggal masuk rumah sakit: 11 Januari 2015

Nama Ayah: Tn. P.RPekerjaan: TNI ADNama Ibu: Ny. SPekerjaan: Ibu Rumah Tangga Hubungan dengan orang tua: Anak kandungAlamat Rumah: Cempaka Putih Barat XI JKPAgama : IslamSuku: Jawa

Anamnesa ( Keluhan Utama ) 13 Januari 2015DemamRiwayat Penyakit Sekarang (autoanamnesa dan Alloanamnesa dengan Ibu Pasien)Pasien seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dengan berat badan 35 kg, datang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dengan suhu naik terus menerus dengan suhu paling tinggi mencapai 39,9oC. Pasien mengatakan bahwa demam yang dialaminya sempat turun setelah meminum obat penurun panas yang dibeli oleh orangtua pasien suhu tubuh mencapai 38oC, namun naik kembali setelah beberapa saat.Demam tidak disertai dengan : perdarahan dari hidung, gusi maupun bintik kemerahan dan tidak ditemukan adanya kejang saat demam. 5 hari yang lalu muntah sebanyak 2 kali yang berisi cairan banyaknya sekitar gelas aqua. Pasien mengeluh sakit kepala dan seluruh tubuhnya terasa ngilu dan nyeri pada sendi dan otot. Nyeri sendi sampai tidak bisa berjalan disangkal. 5 hari sebelum masuk rumah sakit anaknya mengalami penurunan nafsu makan dan minum.Pasien sebelumnya sudah ke IGD RSPAD pada tanggal 9 Januari 2015 dengan keluhan demam, kemudian diberikan obat penurun panas lewat dubur, dipantau di IGD dan demam turun, dari hasil laboratorium tidak ditemukan adanya kelainan. Kemudian pasien dipulangkan dan diberi pesan jika pasien panasnya tidak membaik kembali lagi pada hari sabtu atau minggu.

Riwayat penyakit sebelumnya Berdasarkan pernyataan pasien dan orangtuanya, pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Riwayat kontak dengan penderita dewasa yang menderita batuk lama atau batuk berdarah disangkal. Pasien juga menyangkal adanya riwayat alergi dan asma.

Riwayat Penyakit keluargaDi keluarga pasien tidak ada anggota keluarga memiliki keluhan yang sama.Riwayat Kehamilan IbuSaat mengandung pasien, ibu pasien memeriksakan kandungan secara teratur ke bidan setiap bulan. Tidak didapati kelainan maupun gangguan kesehatan selama kehamilan. (Kesan : riwayat kehamilan baik)Riwayat kelahiranPasien lahir di Rumah dengan bantuan bidan. Pasien lahir dengan normal, cukup bulan dengan berat lahir 3300 gram serta panjang badan lahir 49 cm. Saat lahir pasien langsung menangis. Pada pasien tidak didapati adanya kelainan bawaan. Pasien merupakan anak pertama. (Kesan : riwayat kelahiran baik).

Riwayat Imunisasi

Kesan : imunisasi dasar lengkap sedangkan imunisasi tambahan tidak diberikan pada pasien Riwayat Perkembangan Dan Pertumbuhan Anak Perkembangan Psikomotor Tengkurap: 8 bulan Duduk:10 bulan Berdiri: 13 bulan Berjalan :14 bulanBicara:18 bulanMembaca dan menulis:4 tahunGangguan perkembangan mental/emosi :Tidak ada Kesimpulan : Perkembangan dan pertumbuhan anak sesuai umur

Riwayat MakananUsia( bulan )ASI / PASIBuah / BiskuitBubur susuNasi tim0 - 2ASI- / ---2 - 5ASI- / ---5 - 6ASI - / ---6 - 8ASI pisang/biskuit diencerkanBubur susu-8 - 10ASI pisang/biskuit diencerkanBubur susuNasi Tim10 - 12ASI + Susu formulapisang/biskuit diencerkan-Nasi TimKesan : asupan makanan cukup

Pola MakanJenis makananFrekuensiNasi7 hari @ 3 x sehari @ setengah satu centong nasiSayuran3 x sehari @ 1sendok sayur / 1 x makanDaging3-4 x seminggu @ 1 potong / 1 x makanIkan1 x seminggu @ 1 potong / 1 x makanTelur1-2 x sehari @ 1 butir / 1 x makanTahu7 hari @ 3 x sehari @ 1 potong / 1 x makanTempeBergantian dengan tahuSusu1 x sehari @ 500 cc @ 4 sendok takar susu DancowKesan : Kualitas dan kuantitas makan pasien cukup.

Pemeriksaan FisikKeadaan Umum : Tampak sakit sedangGCS: E4M6V5Tekanan Darah : 100/60 mmHgNadi: 92x/menit reguler, isi cukupRR: 24x/menit teraturSuhu: 36,3 C

Data AntropometriTinggi badan: 145 cmBerat badan: 35 kgBerat badan ideal menurut usia: 40 kgTinggi badan ideal menurut usia: 148 cmStatus Gizi ( menurut grafik NCHS - CDC untuk anak laki-laki usia 2-20 tahun) :

Kesan : Gizi Baik

Mata : Konjuntiva anemis -/-Sklera ikterik -/-Dalam batas normalKepala : normocephal, dalam batas normalWajah : raut wajah baik, dalam batas normalTHT dan mulutBibir lembabPrdrahan gusi(-)Lidah kotorFaring hiperemis ( ), tonsil T1-T1Thorax :NormochestRetraksi SimetrisParu dalam batas normal (wheezing -, ronki -)Jantung dalam batas normal (murmur -, gallop -)Abdomen :SupelHepar dan lien tidak terabaNyeri tekan di epigastriumBising usus normalEkstremitas :Akral hangatSianosis (-)Ptekie (-)Refleks fisiologis normalTidak ada refleks patologisRumple leed test (-)Pemeriksaan Penunjang

Kesan : Leukopenia dan TrombositopeniaResumePasien laki-laki berumur 12 tahun dengan berat badan 35 kg datang ke RSPAD Gatot Soebroto, dengan keluhan utama demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam berlangsung terus menerus. Demam mereda sejenak dengan pemberian obat penurun panas, namun timbul kembali. Demam tidak disertai oleh epistaksis, gusi berdarah, hematemesis, melena, hematuria, memar maupun tanda perdarahan lainnya, tidak ada ptekie di lengan bawah, penurunan nafsu makan. Keluhan mual dan muntah dirasakan pasien 5 hari yang lalu dengan frekuensi muntah 1x berisi cairan sebanyak gelas aqua. Pasien sebelumnya sudah ke IGD RSPAD, dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil 189.000. Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya dan tetangga pasien banyak yang mengalami demam berdarah.

Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan nyeri tekan abdomen daerah epigastrium, rumple leeds test (-). Dari hasil laboratorium saat pertama kali masuk rumah sakit, ditemukan pasien dalam keadaan leukopenia. Namun, pemeriksaan laboratorium pertama di RS menunjukkan adanya leukopenia dan trombositopenia.

Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, Diagnosa Kerja : Demam DengueGizi BaikDiagnosa Banding : Demam DengueChikungunyaRENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan darah lengkap tiap 12 jamPemeriksaan imunoserologi IgG dan IgM antidengueMedikamentosa:Paracetamol 3 x 350 mg tab Per Oral

Non-medikamentosa:Tirah baringIVFD Ringer Laktat 1800 cc/ 24 jamDiet makanan biasa 2220 kalori, dengan:Karbohidrat 1.221 kaloriProtein 222 kaloriLemak 777 kaloriObservasi tanda-tanda vital

BAB 2 Tinjauan PustakaKebutuhan nutrisi individu bervariasi sesuai dengan perbedaan genetik dan metabolik. Namun, untuk bayi dan anak, tujuan dasar adalah pertumbuhan yang memuaskan dan mencegah keadaan defisiensi. Nutrisi yang baik membantu mencegah penyakit akut, kronis dan mengembangkan kemampuan fisik dan mentalNutrient non esensial adalah nutrient yang dapat disintesis oleh tubuh dan mempunyai kualitas yang sama dengan nutrient yang berasal dari makanan.

Nutrien esensial : zat yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia sehingga harus diperoleh dari makanan, yang termasuk nutrient esensial adalah vitamin, mineral, beberapa asam amino, asam lemak dan karbohidratNutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar. (karbohidrat, protein dan lemak)1 KH 4 kalori Lemak 9 kalori Protein 4 kalori Kebutuhan harian karbohidrat 45-55%, protein 9-15% dan lemak 35-45%Dibutuhkan dalam jumlah kecil (mg) co: Vitamin dan mineral KARBOHIDRATFungsi utama karbohidrat sebagai sumber energi. Beberapa sel tubuh mutlak memerlukan karbohidrat seperti sel otak, sel darah putih, sel darah merah dan medulla ginjal. Disimpan terutama sebagai glikogen dalam hati dan otot, karbohidrat mungkin membentuk tidak lebih dari 1% berat badan.Hasil oksidasi karbohidrat dalam tubuh menghasilkan energy sebesar 4 kkal/g.1,2 Estimasi kebutuhan karbohidrat tergantung dari kecepatan penggunaan oleh otak.

PROTEINTerminologi protein berasal dari bahasa Yunani protos yang berarti menduduki tempat ke-satu/utama, yang mencerminkan peran penting dalam kelangsungan hidup makhluk. Protein berperan dalam hampir seluruh proses dan fungsi tubuh.Menurut FAO/WHO (2005) pada bayi usia 0-6 bulan jumlah protein yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah yang terdapat pada ASI. Jumlah tersebut setara dengan 9,1 gram/hari atau 1,52 gram/kg/hari. Estimasi protein yang terdapat pada ASI adalah 11,7 gram/L. kebutuhan untuk usia di atas 6 bulan, anak dan remaja sekitar 13,5 gram/hari sampai 52 gram/hari.

LEMAKLemak merupakan sumber utama untuk cadangan energi pada semua golongan umur anak dan mempunyai densitas kalori lebih dari tinggi dibandingkan protein dan karbohidrat. Selin itu lemak diperlukan untuk pelarut dan absopsi A,D,E,K dan karotenoid, serta merupakan sumber asam lemak esensial.

DAFTAR KALORI MAKANAN

Contoh : berapakan 1 gelas nasi ? Bahan yang dapat dimakan (nasi) 100% menurut tabel DKBM1 gelas nasi 125 Gram menurut tabel URTSetiap 100 gram nasi mengandung : (menurut tabel DKBM)Karbohidrat : 78,9 gram Lemak : 0,7 gramProtein : 6,8 gramKarbohidrat : 100/100 X 125/100 X 78.9 X 4 = 394.5 kaloriLemak : 100/100 X 125/100 X 0.7 X 9 = 7.9 kalori Protein : 100/100 X 125/100 X6.8X 4 = 34.0 kalori Total kalori yang terkandung pada nasi adalah 436,4 kalori

PENILAIAN ANTROPOMETRIBerat badan Tinggi badan (terlentang pada bayi berusia di bawah 2 tahun); juga rasio bagian tubuh atas dan bawah Lingkar kepala (sampai anak berusia 6 tahun) Lingkar lengan atas Tebal lipatan kulit (trisep, subskapula, toraks, dan daerah lainnya)

BERAT BADANPemeriksaan untuk menilai status nutrisi, dimana hasilnya dapat menaksir kebutuhan energi dan memonitor respons dari terapi yang telah diberikan.Kehilangan berat badan dapat terjadi secara cepat pada pasien dengan trauma atau stres metabolik. Penurunan berat badan kemungkinan menunjukkan adanya pengurangan massa otot yang disebabkan oleh masukan kalori yang tidak adekuat atau adanya hipermetabolisme. Adanya edema dan status hidrasi harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi berat badan. TINGGI BADANJarak dari puncak kepala sampai telapak kaki. Jarak ini merupakan penjumlahan dari tinggi tulang tengkorak, panjang tulang belakang, dan panjang ekstremitas bawah. Pengukuran tinggi/panjang badan merupakan pemeriksaan penting, karena pertumbuhan linier merupakan marker untuk tumbuh kembang dan juga malnutrisi jangka panjang.

Pengukuran panjang badan bayi dan anak-anak sampai usia 24 bulan dilakukan pada posisi terlentang dengan menggunakan length board.

Anak >2 tahun, pengukuran dilakukan dengan menggunakan stadiometer pada posisi berdiri tegak dan mata memandang lurus ke depan, belakang kepala, punggung, pantat dan tumit menempel pada alat pengukur panjang pada dinding tegak lurus.

LINGKAR KEPALALingkar kepala berkorelasi dengan volume tengkorak (Gerver). Pemeriksaan lingkar kepala merupakan pemeriksaan tambahan sebagai parameter untuk mengevaluasi status nutrisi dalam 3 tahun pertama kehidupan. Pengukuran rutin dilakukan untuk menjaring adanya penyebab lain yang mengganggu pertumbuhan otak. Pengukuran dilakukan dengan pita pengukur yang tidak melar (fiberglass reinforced yang non-strechable), tepat di atas supra orbita pada bagian paling menonjol dan melalui oksiput sehingga didapat nilai lingkar kepala yang maksimal.

TEBAL LIPATAN KULITmemeriksa tebal lemak subkutan pada bagian tubuh tertentu, misal daerah trisep, subskapula dan suprailiaka. Secara umum jumlah hasil pengukuran tersebut dapat merefleksikan jumlah lemak total pada tubuh. Pemeriksaan di daerah trisep merupakan daerah yang paling sensitif dibandingkan dengan tebal lipatan kulit di daerah lain. Pengukuran dilakukan dengan cara menggunakan alat caliper (Harpenden atau Lange)

LINGKAR LENGAN ATASkecukupan asupan energi dan massa otot. Pengukuran LiILA dilakukan di lengan kiri pada pertengahan antara akromion dan olekranon, menggunakan pita pengukur yang tidak melar dan diberi warna hijau (> 12,5 cm) untuk gizi baik, kuning (11,5-12,5 cm) untuk gizi kurang dan merah (< 11,5 cm) untuk gizi buruk.

MALNUTRISIsuatu keadaan klinis yang disebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi, baik karena kekurangan atau kelebihan asupan makanan maupun akibat kebutuhan yang meningkat. sebagai akibat kekurangan asupan makanan ataupun kebutuhan nutrisi yang meningkat ditandai dengan adanya gejala klinis, antropometris, laboratoris dan data analisis diet. Tergantung dari beratnya defisiensi energi dan protein yang terjadi, maka malnutrisi terbagi dalam derajat ringan, sedang dan berat yang seringkali juga disertai gejala defisiensi nutrien mikro.Bila berlangsung terus maka gangguan fungsi sel ini akan menimbulkan masalah pada fungsi jaringan atau organ yang bermanifestasi secara fisik seperti gangguan pertumbuhan, serta kemunculan tanda dan gejala klinis spesifik yang berkaitan dengan nutrien tertentu misal edema, xeroftalmia, dermatosis.

DIAGNOSISMalnutrisi ringan-sedang umumnya tidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik: anak tampak kurus, BB/TB : 70-90% atau diantara -2SD dan -3SD (Z-score), sangat mungkin terdapat gejala defisiensi nutrien mikro.Malnutrisi berat umumnya menunjukkan gejala klinis yang khas, BB/TB < 70% atau