PRAKTIKUM VI Topik : Jamur Makroskopis Tujuan : Untuk Mengenal Mofologi cendawan yang termasuk ke dalam anak kelas Ascomycetes dan Basidiomycetes. Hari/Tanggal : Rabu/ 07 November 2012 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin I. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Lup 2. Baki 3. Gelas arloji 4. Tissue Bahan : 1. Jamur papan 2. Jamur merang 3. Jamur kayu 4. Jamur Kuping II. CARA KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Mengamati morfologi masing-masing jamur, kemudian menggambarnya serta memberi keterangan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PRAKTIKUM VI
Topik : Jamur Makroskopis
Tujuan : Untuk Mengenal Mofologi cendawan yang termasuk ke dalam
anak kelas Ascomycetes dan Basidiomycetes.
Hari/Tanggal : Rabu/ 07 November 2012
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Lup
2. Baki
3. Gelas arloji
4. Tissue
Bahan : 1. Jamur papan
2. Jamur merang
3. Jamur kayu
4. Jamur Kuping
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengamati morfologi masing-masing jamur, kemudian
menggambarnya serta memberi keterangan.
III. DASAR TEORI
Basidiomycetes dapat dianggap sebagai kelanjutan dari Ascomycetes
karena terjadinya basidium berikut basidiospora mirip dengan askus dan
askospora pada Ascomycotina, sehingga dikatakan adanya homologi antara
basidium dengan askus. Antara basidiospora dengan askospora ada
perbedaanya, yaitu : 1. askospora terjadi di dalam askus, sedangkan
basidiospora terjadi di luar basidium, 2. askospora tidak memiliki tangkai,
sedangkan basidiospora memiliki tangkai (panjang).
Ciri-ciri dari basidiospora yaitu memiliki hifa yang bersekat dengan
satu atau dua inti, spora generatif berupa spora basidium (basidiospora) yang
dibentuk dalam basidium, spora vegetatifnya berupa konidium (konidiospora),
dan umumnya memiliki tubuh buah yang besar yang disebut basidiokorp.
Tubuh dari Basidiomycetes terdiri atas hifa yang bersekat-sekat dan
berkelompok menjadi semacam jaringan. Pembiakan vegetatif dengan konidia
tidak menonjol. Pada umumnya tidak alat untuk perlembangbiakan
generatifnya, sehingga untuk hal ini lazimnya berlangsung somatogami.
Untuk daur hidup dari Basidiomycotina tersebut dimulai dari
pertumbuhan spora basidium atau konidium menjadi miselium primer yang
berinti satu. Persatuan antara dua hifa berbeda (positif dengan negaitf) tanpa
diikuti dengan kariogami membentuk sel dikariotik yang akan tumbuh
menjadi miselium sekunder (miselium dikariotik). Dalam daur hidup tersebut
turunan haploid lebih dominan dari turunan yang diploid. Contoh dari
Basidiomycetes yang dapat dimakan adalah jamur kuping (Auricularia