8/19/2019 praktikum ekologi
1/40
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumberdaya hayati yang dilakukanmanusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidunya. Dalam arti sempit, pertanian
juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk
membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim, selain
tanaman tahunan dan agroforestri. Dalam melakukan proses bertani diperlukan
dasar mengenai ekologi untuk menunjang keberhasilan dan kelestarian lingkungan
dalam proses pertanian.
Ekologi Pertanian atau yang biasa disebut agroekologi merupakan kaidah
ilmu yang mempelajari teori ekologi untuk mempelajari, menyusun, mengevaluasi
dan mengatur sistem agrikultur sebagai produksi makanan sekaligus pelestarian
lingkungan pertanian.Ekologi pertanian merupakan salah satu komponen vitaldalam menyusun suatu sistem agroekologi.Pemeliharan lingkungan dapat
mempertahankan kelanjutan dari sistem pertanian.Sehingga ketersediaan pangan
dunia tetap terjaga.
Komponen Agroekosistem terdiri dari 3 aspek penting.Aspek budidaya
pertanian, aspek tanah dan aspek P!. Aspek budidaya pertanian menga"u pada
proses perkembangan dan persaingan diantara komponen tumbuhan pada suatu
ekosistem. Apek tanah menunjukan hubungan timbal balik faktor tanah dan
pelestariannya terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup tanaman. Aspek
P! menga"u perlindungan tanaman terhadap opt sekaligus perlindungan
lingkungan dan pemeliharaan kelestarian organisme di sekitar lingkungan
pertanian. Dalam pengelolaan agroekosistem ketiga aspek saling berkaitan dan
menunjang. Keterikatan antara ketiga aspek tidak terpisahkan dan selalu ada
dalam usaha pengelolaan agroekosistem yang baik. Pengelolaan akan
menghasilkan suatu lingkungan ekosistem pertanian yang dapat memproduksi
makanan se"ara maksimum sekaligus menunjang kelestarian lingkungan di
sekitarnya.
1.2 Rumusan Masalah
#. $enis !anaman Apakah yang mampu tumbuh di daerah tinggi dan rendah %
&. Apakah yang mendasari perbedaan vegetasi dan faktor abiotik di "angar
dan jatikerto %3. Apakah hubungan antara vegetasi dan faktor abiotik terhadap
pertumbuhan tanaman di daerah "angar dan jatikerto %
'. (agaimanakah keadaan agroekosistem pada "angar dan jatikerto %
). (agaimanakah "ara perlindungan agroekosistem %
1.3 Tujuan
#. *engetahui jenis tanaman yang mampu tumbuh di daerah "angar dan
jatikerto.
&. *engetahui perbedaan vegetasi dan faktor abiotik di "angar dan jatikerto.
3. *engetahui hubungan antara vegetasi dan faktor abiotik terhadap
pertumbuhan tanam di daerah "angar dan jatikerto.
#
8/19/2019 praktikum ekologi
2/40
'. *engetahui keadaan agroekosistem di daerah "angar dan jatikerto.
). *engetahui "ara perlindungan suatu agroekosistem.
1. Man!aat
#. *enambah pengetahuan dalam menganalisis vegetasi dan faktor abiotik yang ada di "angar dan jatikerto.
&. Dapat menentukan perlakuan yang dibutuhkan pada suatu agroekosistem,
sehingga didapatkan sistem yang baik.
3. Dapat menilai suatu sistem agroekosistem dengan analisis.
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A
2.1 Pengert%an Ek&l&g% 'an Ek&l&g% Pertan%an
Pengertian ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. +stilah ekologi pertama
kali digunakan oleh ae"kel, seorang ahli (iologi, dalam pertengahan tahun
#-/an. +stilah ini berasal dari bahasa 0unani yaitu1 2oikos2 yang berarti rumah,
dan 2logos2 berarti ilmu. Karena itu se"ara harfiah, pengertian ekologi adalah ilmu
tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau dapat diartikan juga sebagai ilmu
tentang rumah tangga makhluk hidup.
Ekologi pertanian adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara
organisme dengan lingkungannya, dan pemanfaatan sumber daya yang ada oleh
manusia. Se"ara sederhana ekologi pertanian juga dapat diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari hubungan antar makhluk hidup dan hubungan antara makhluk
hidup dan lingkungan. Dalam sistem ekologi tumbuhan, kehidupan tanaman
selalu mengalami interaksi terhadap lingkungannya.(aik pada sesama tumbuhan
maupun dengan lingkungan sekitarnya, termasuk hean dan serangga 4Sembel,
&#&5.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mereka tentang
Agroekologi atau ekologi pertanian. Salah satunya ekologi adalah aplikasi dari
konsep ekologi dan prinsip untuk mendesain dan memanajemen sistem pertanian
yang sehat 46liessman, &5.
+lmu dari ekologi pertanian yang mana adalah definisi suatu aplikasi dari
konsep ekologi dan prinsip untuk mendesain dan memanajemn sistem pertanainsehat, menyediakan sebuah kerangka untuk keluar masuk dari sistem pertanian
4Altieri, #)5.
Sistem ekologi terbentuk sebagai hasil dari interaksi timbal balik se"ara
teratur antara mahluk hidup dan lingkungannnya, sehingga terbentuk satu
kesatuan yang utuh.Sistem ekologi ini kemudian dikenal dengan ekosistem.$adi,
ekosistem merupakan bentukan dari komponen biotik 4hidup5 dan abiotik 4tidak
hidup5 dalam satu ilayah tertentu.Dalam ekologi pertanian interaksi komponen
biotik dan abiotik ini di setting sedemikian rupa melalui mekanisme kontrol agar
mendukung keberlangsungan sistem budidaya pertanian yang diusahakan.
Kegiatan pengolahan tanah, pupuk dan pengendalian hama ditujukan agar
interaksi antara komponen penyusun ekosistem kebun7 ladang mendukung
&
8/19/2019 praktikum ekologi
3/40
pertumbuhan tanaman budidaya 4Suasono, &5.
2.2 Pr%ns%( Ek&l&g%
*emperhatikan pengalaman studi agroekologi pertanian tradisionaldiilayah tropika basah, maka prinsip ekologi dapat digunakan sebagai panduan
dalam mengembangkan pertanian organik. Penerapan suatu teknologi tidak dapat
digeneralisir begitu saja untuk semua tempat, tetapi harus bersifat spesifik lakasi
(site spesific) dengan mempertimbangkan kearifan tradisional (indigenous
knowledge)dari masing/masing lokasi.
Prinsip ekologi dalam penerapan pertanian organik dapat dipilahkan
sebagai berikut1
#. *emperbaiki kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman,
terutama pengelolaan bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah.
&. 8ptimalisasi ketersediaan dan keseimbangan daur hara, melalui fiksasi nitrogen,
penyerapan hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani.3. *embatasi kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara dan air dengan
"ara mengelola iklim mikro, pengelolaan air dan pen"egahan erosi.
'. *embatasi terjadinya kehilangan hasil panen akibat hama dan penyakit dengan
melaksanakan usaha preventif melalui perlakuan yang aman.
). Pemanfaatan sumber genetika 4plasma nutfah5 yang saling mendukung dan
bersifat sinergisme dengan "ara mngkombinasikan fungsi keragaman sistem
pertanian terpadu.
Prinsip di atas dapat diterapkan pada beberapa ma"am teknologi dan
strategi pengembangan. *asing/masing prinsip tersebut mempunyai pengaruh
yang berbeda terhadap produktivitas, keamanan, kemalaratan (continuity) dan
identitas masing/masing usaha tani, tergantung pada kesempatan dan pembatas
faktor lokal 4kendala sumber daya5 dan dalam banyak hal sangat tergantung pada
permintaan pasar. Pada prinsipnya, aliran hara terjadi se"ara konstan. 9nsur hara
yang hilang atau terangkut bersama hasil panen, erosi, pelindian dan volatilisasi
harus digantikan. 9ntuk mempertahankan sistem usaha tani tetap produktif dan
sehat, maka jumlah hara yang hilang dari dalam tanah dan tidak melebihi hara
yang ditambahkan, atau harus terjadi keseimbangan hara di dalam tanah setiap
aktu 4Setyaan, #.
2.3 Pengert%an Ek&s%stem Alam% 'an Ek&s%stem Buatan
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk karena proses kejadianalam dalam aktu yang "ukup lama. Ekosistem alami tersebut terjadi se"ara
alami dan tanpa "ampur tangan manusia. Seperti terumbu karang,hutan hujan
tropis,mangrove 4arjadi, #:5.
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang di"iptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energy dari
luar, tanaman atau hean peliharaan didominasi pengaruh manusia dan memiliki
keanekaragaman rendah. ;ontohnya ekosistem a
8/19/2019 praktikum ekologi
4/40
2. Pengaruh !akt&r a)%&t%k terha'a( *egetas% tanaman
2..1 +aha,a
;ahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber
energi utama bagi ekosistem. (agi tumbuhan khususnya yang berklorofil "ahayamatahari sangat berperan dalam proses fotosintesis. =otosintesis adalah proses
dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. *akanan yang dihasilkan
akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan 4Annonymous, &5.
;ahaya matahari mempengaruhi ekosistem se"ara global karena matahari
menentukan suhu. ;ahaya matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan
oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. ;ahaya 8ptimal bagi
!umbuhan Kebutuhan minimum "ahaya untuk proses pertumbuhan terpenuhi bila
"ahaya melebihi titik kompensasinya 4>irakusumah, &35
Kualitas "ahaya, se"ara fisika radiasi matahari merupakan gelombang/
gelombang elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang. !idak semuagelombang/ gelombang tadi dapat menembus lapisan atas atmosfer untuk
men"apai permukaan bumi. 9mumnya kualitas "ahaya tidak memperlihatkan
perbedaan yang men"olok antara satu tempat dengan tempat lainnya, sehingga
tidak selalu merupakan faktor ekologi yang penting.
9mumnya tumbuhan teradaptasi untuk mengelola "ahaya dengan panjang
gelombang antara ,3 ? :,- mikron. Klorofil yang berarna hijau mengasorpsi
"ahaya merah dan biru, dengan demikian panjang gelombang itulah yang
merupakan bagian dari spe"trum "ahaya yang sangat bermanfaat bagi fotosintesis.
Pada ekosistem daratan kualitas "ahaya tidak mempunyai variasi yang
berarti untuk mempengaruhi fotosintesis. Pada ekosistem perairan, "ahaya merah
dan biru diserap fitoplankton yang hidup di permukaan sehingga "ahaya hijau akal
leat atau dipenetrasikan ke lapisan lebih baah dan sangat sulit untuk diserap
fitoplankton. Pengaruh dari "ahaya ultraviolet terhadap tumbuhan masih belum
jelas. 0ang jelas "ahaya ini dapat merusak atau membunuh ba"teria dan mampu
mempengaruhi perkembangan tumbuhan 4menjadi terhambat5, "ontohnya yaitu
bentuk/ bentuk daun yang roset, terhambatnya batang menjadi panjang
4Annonymous, &@5.
+ntensitas "ahaya atau kandungan energi merupakan aspek "ahaya
terpenting sebagai faktor lingkungan, karena berperan sebagai tenaga pengendali
utama dari ekosistem. +ntensitas "ahaya ini sangat bervariasi baik dalam ruang7
spasial maupun dalam aktu atau temporal.+ntensitas "ahaya terbesar terjadi di daerah tropika, terutama daerah kering
4ona arid5, sedikit "ahaya yang direfleksikan oleh aan. Di daerah garis lintang
rendah, "ahaya matahari menembus atmosfer dan membentuk sudut besar dengan
permukaan bumi. Sehingga lapisan atmosfer yang tembus berada dalam ketebalan
minimum. +ntensitas "ahaya menurun se"ara "epat dengan naiknya garis lintang.
Pada garis lintang yang tinggi matahari berada pada sudut yang rendah terhadap
permukaan bumi dan permukaan atmosfer, dengan demikian sinar menembus
lapisan atmosfer yang terpanjang ini akan mengakibatkan lebih banyak "ahaya
yang direfleksikan dan dihamburkan oleh lapisan aan dan pen"emar di atmosfer
4Sasmitamihardja, #-5.
'
8/19/2019 praktikum ekologi
5/40
2..2 $elem)a)an
Kelembaban udara adalah $umlah uap air yang terkandung di udara. (esar
ke"ilnya kelembaban tergantung pada jumlah uap air di udara. Kapasitas udara
adalah $umlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara pada suhutertentu. Kapasitas udara untuk menampung uap air 4pada keadaan jenuh5
tergantung pada suhu udara jika suhu tinggi maka kapasitas udara besar jika uap
air jenuh maka kapasitas udara maksimal. Dan merupakan situasi kandungan uap
air yang ada diudara pada aktu dan tempat tertentu. Keberadaan uap air diudara
mempunyai peranan yang sangat penting, karena akan sangat menentukan
kemungkinan proses pembentukan aan maupun hujan. Selain itu uap air akan
berperan melindungi permukaan bumi terhadap besarnya pengaruh radiasi
inframerah yang dipan"arkan oleh matahari maupun sumber lain. 9ap air juga
berperan Dalam proses fisik atmosfer uap air sebenarnya merupakan penyimpan
panas dari energy matahari, yaitu dar bentuk sensible heat 4panas terasa5 menjadi
latent heat 4panas laten5. Sehingga bila kelembaban udara tinggi, maka suhu udaraakan turun, karena panas terasa banyak tersimpan menjadi panas laten
4Bahmaati, &#'5.
2..3 #uhu
!anaman membutuhkan suhu tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik,
Proses/Proses fisik dan kimiai dikendalikan oleh suhu, dan kemudian proses/
proses ini menghasilkan reaksi biologis yang berlangsung pada tanaman.Suhu
maksimum dan minimum yang menyokong pertumbuhan tanaman biasanya
berkisar )o/3)o.!etapi masing/masih tanaman bebeda/beda ada yang hidup di
daerah bersuhu rendah dan ada juga yang hidup di daerah bersuhu tinggi. ;ontoh
nyata di daerah dataran tinggi yang bersuhu rendah tanaman kelapa dapat tumbuh,
tetapi tidak akan berbuah 4arjadi, #: 5.
2.. A%r
Air dubutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. (eberapa fungsi air
1
• Sebagai penyusun tubuh organism
• Sebagai pelarut mineral/mineral
• Sebagai media tempat hidup bagi tumbuhan air
• Sebagai habitat tumbuhan air
• (agi tumbuhan air diperlukan untuk pertumbuhan, perke"ambahan,
penyebaran biji dan *embantu proses fotosintesis 4arjadi, #:5
2..- $et%ngg%an Tem(at
*enurut Soetrisno 4#@5, iklim banyak diubah oleh ketinggian tempat.
(agian/bagian yang lebih tinggi dari suat daerah umumnya lebih banyak kena
pasir daripada bagian/bagian yang lebih rendah. Pada elevasi/elavasi yang lebih
tinggi radiasi matahari selama "ua"a terang adalah lebih terik daripada elevasi/
)
8/19/2019 praktikum ekologi
6/40
elevasi yang lebih rendah. Angin yang lebih keras meniup pada elevasi/elevasi
yang tinggi daripada elevasi/elevasi yang lebih rendah. !emperatur tanah menurun
dengan meningkatnya ketinggian. Atmosfer kurang rapat pada elevasi/elevasi
yang lebih tinggi karena itu kurang dapat mengabsorbsi dan memegang panas.
Cembah/lembah dan jurang/jurang dapat lebih banyak terkena bahaya haadingin dibandingkan lereng/lereng didekatnya yang berada beberapa ratus meter
lebih tinggi.
Selanjutnya menurut Soetrisno 4#@5, beberapa hasil penelitian yang pernah
diadakan memberikan kesimpulan baha ketinggian tempat mempunyai efek/efek
tidak langsung terhadap riap dan bentuk pohon/pohon hutan. Efek tidak langsung
dari bertambahnya ketinggian terhadap pohon/pohon sebagai individu adalah
sebagai berikut 1
#. Pertumbuhan tinggi menurun se"ara teratur,
&. Biap total lambat laun akan menurun,3. >aktu pengembangan diperpanjang, yaitu pohon memerlukan aktu lebih
lama untuk menjadi deasa.
'. Perkembangan tajuk lambat laun menjadi lebih rendah dan lebih
mendekati tanah
). Proporsi "abang/"abang dan ranting/ranting meningkat
2.- akt&r )%&t%k 'an !akt&r a)%&t%k tanah
2.-.1 akt&r B%&t%k
(iota tanah merupakan organisme yang hidup dalam tanah. 8rganisme
penghuni tanah yang sangat berperan besar dalam memperbaiki kesuburan tanah
adalah fauna tanah. Proses dekomposisi dalam tanah tidak akan mampu berjalan
dengan "epat bila tidak ditunjang oleh kegiatan biota tanah tanah. (iota tanah
tanah mempunyai peranan penting dalam dekomposisi bahan organik tanah dalam
penyediaan unsur hara. (iota tanah akan meremah/remah substansi nabati yang
mati, kemudian bahan tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran 4*arsudi
&)5.
Perubahan vegetasi di permukaan tanah akan berpengaruh terhadap iklim
mikro dan kondisi tanah sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
kehidupan biota tanah. Aktivitas biota tanah juga akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan maupun hasil tanaman melalui pengaruh se"ara langsung seperti
penyerbukan dan hama, ataupun se"ara tidak langsung dalam berbagai proses dekomposisi dan biologi tanah. (iota tanah yang aktif di permukaan
tanah memiliki mobilitas yang tinggi dalam men"ari sumber makanan sehingga
bergerak se"ara leluasa dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya 4Dei et al.
&@5.
2.-.2 akt&r A)%&t%k
=aktor abiotik yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air,
udara, sinar matahari, dan lain sebagainya yang berupa medium atau substrat
untuk berlangsungnya.
• Suhu !anah
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan
kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Sedangkan
-
8/19/2019 praktikum ekologi
7/40
anafiah, K.A. &# mendefinisikan !emperatur 4Suhu5 adalah suatu sifat tanah
yang sangat penting, se"ara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan
juga terhadap kelembapan, aerasi, struktur, aktivitas mikrobial, dan enimatik,
dekomposisi serasah7 sisa tanaman dan ketersediaan hara/hara tanaman. Suhu
tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat ;el"ius,derajat =ahrenheit, derajat Kelvin dan lain/lain.
Suhu tanah juga merupakan salah satu faktor tumbuh tanaman yang
penting sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara. Proses kehidupan bebijian,
akar tanaman dan mikrobia tanah se"ara langsung dipengaruhi oleh suhu tanah.
Caju reaksi kimiai meningkat dua kali lipat untuk setiap # kenaikan
suhu.Selanjutnya disebutkan pula baha temperatur tanah sangat mempengaruhi
aktivitas mikrobiologi tanah.Aktivitas ini sangat terbatas pada temperatur dibaah
#;, laju optimum aktivitas biota tanah yang menguntungkan terjadi pada suhu
#@ / 3;, seperti bakteri pengikat F pada tanah berdrainase baik. 4anafiah,
#
• Ph !anah tanah atau kemasaman tanah atau reaksi tanah menunjukkan sifat
kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai p. Filai p
menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen 4 G5 di dalam tanah. *akin
tinggi kadar ion G di dalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Di dalam
tanah selain ion G dan ion/ion lain terdapat juga ion hidroksida 48/5, yang
jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya ion G. Pada tanah/tanah
masam jumlah ion G lebih tinggi dibandingakan dengan jumlah ion 8/,
sedangkan pada tanah alkalis kandungan ion 8/ lebih banyak dari ion G. $ika
ion G dan ion 8/ sama banyak di dalam tanah atau seimbang, maka tanah
bereaksi netral. 4arjadi ,#: 5
2.-.3
Peran arthr&(&'a 'alam ek&s%stem
Arthropoda tanah memiliki peran yang sangat vital dalam rantai makanan
khususnya sebagai dekomposer, karena tanpa organisme ini alam tidak akan dapat
mendaur ulang bahan organik. Selain itu, arthropoda juga berperan sebagai
mangsa bagi predator ke"il yang lain, sehingga akan menjaga kelangsungan
arthropoda yang lain. Sebagai konsekuensi struktur komunitas mikro arthropoda
akan men"erminkan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap tanah,termasuk terhadap aktivitas manusia. (erdasarkan uraian di atas maka identifikasi
kelimpahan serta keanekaragaman jenis merupakan hal yang penting. 4!urnbe et
al, &# dan Cavelle et al, &-5.
BAB III
BAHAN DAN MET/DE
3.1 Bu'%'a,a Pertan%an
3.1.1 Anal%sa 0egetas%
:
8/19/2019 praktikum ekologi
8/40
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ *eteran jahit 1 untuk menentukan ukuran plot
/ Alat pemotong 1 untuk memotong tali rafia
/ Kamera 1 untuk dokumentasi
/ Kalkulator 1 untuk menghitung nilai SDB
/ =orm pengamatan 1 sebagai media penulisan data
/ Alat tulis 1 untuk men"atatat hasil pengamatan
/ Penggaris 1 untuk mengukur kanopi
/ !ali rafia 1 untuk membuat plot pengamatan dan digunakan
untuk membagi plot pengamatan menjadi beberapa subplot.
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF*enyiapkan alat dan bahan berupa tali rafia untuk membagi plot
)H) meter menjadi lima bagian ke dalam ukuran tertentu. Dalam mengamati
sample komoditas utama dan sample komoditas gulma perlu memperhatikan
populasi komoditas dalam setiap plot, komoditas utama adalah komoditas
yang dikehendaki dan komoditas gulma adalah komoditas yang tidak
dikehendaki. 9ntuk mengetahui dominansi komoditas utama dan komoditas
gulma, kita perlu mengukur kanopi dengan mengamati kanopi sample setiap
plot, mengukur D#4Diameter terpanjang5 dan D& 4Diameter terpendek5.
Kemudian menghitung populasi komoditas utama dan komoditas gulma di
@
*empersiapkan alat dan bahan
*enganalisa data sample komoditas utama dan komoditas gulma
*emasukkan data sample komoditas utama dan komoditas gulma
*enghitung sample komoditas utama dan komoditas gulma di setiap plot
*engukur kanopi sample komoditas utama dan komoditas gulma di
setiap plot
*enentukan komoditas utama dan komoditas gulma di setiap plot
*embagi plot ukuran )H) menjadi lima
*embuat plot ukuran )H) meter dengan tali
8/19/2019 praktikum ekologi
9/40
masing/masing plot. Data kanopi dan data populasi sample dimasukkan ke
dalam form pengamatan. Setelah itu, menghitung data sehingga
menghasilkan SDB.
3.1.2 akt&r A)%&t%k
#.+F!EFS+!AS BAD+AS+ *A!AAB+
a. ACA!, (AAF, =9F6S+/ CuH meter 1 untuk mengukur radiasi matahari
/ Alat tulis 1 untuk men"atat hasil pengamatan
/ =orm pengamatan 1 sebagai media penulisan pengamatan
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Cangkah pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan, untuk
kelan"aran praktikum.Kemudian mengukur suhu tanah, suhu udara
I kelembaban udara dengan termohigrograf, dan men"atat
hasilnya.Calu *engukur intensitas sinar matahari dengan
menggunakan luH meter.hal ini digunakan untuk melihat
agroekosistem yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman. ;atat
hasil pengamatan dan buat kesimpulan hasil.
&.KECE*(A(AF 9DABA
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ !hermohigrometer 1 untuk mengukur suhu dan kelembapan
dalam satu area7 ruangan.
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
*enyiapkan Alat dan (ahan
*eletakkan di tempat yang akan diukur
kelembabannya
*engukur suhu tanah dengan termohigrograf, dan
men"atat hasiln a
*engukur intensitas sinar matahari dengan
menggunakan luH meter,dan men"atat hasilnya
8/19/2019 praktikum ekologi
10/40
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Cangkah pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan alat
pengukur kelembapan udara yaitu thermohigrometer. Kemudian
meletakkan alat tersebut di tempat yang akan diidentifikasi
kelembapannya. Cangkah selanjutnya yaitu memba"a skala yang
tertera pada alat dan menuliskan hasilnya di form pengamatan
3.S99 9DABA
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ !ermometer 1 *engukur suhu
/ ;etok 1 *enggali tanah
/ !anah 1 (ahan praktikum
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Cangkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat
dan bahan untuk kelan"aran dan ketepatan dalam proses praktikum.
!anah digali dalam kedalaman yang "ukup untuk mengetahui suhu
tanah.Kemudian suhu tanah diukur menggunakan thermometer
tanah. Dokumentasi praktikum terhadap pengukuran suhu tanah.
3.2 Tanah
3.2.1 akt&r A)%&t%k
#.S99 !AFA
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ !hermohigrometer 1 untuk mengukur suhu dan kelembapan udara
dalam plot.
/ Penggaris 1 untuk mengukur kedalaman sampel tanah.
#
*engukur suhu tanah melalui termometer
*enggali lubang dalam tanah
*enyiapkan Alat dan (ahan
Dokumentasi
*emba"a skala yang ditunjukkan oleh alat
8/19/2019 praktikum ekologi
11/40
/ Plastik 1 untuk menyimpan sampel tanah.
/ =orm pengamatan 1 sebagai tempat pengisian data.
/ Alat tulis 1 untuk men"atat hasil penelitian.
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
!itik pengamatan berada pada area tanah yang tidak ternaungi.Pada titik pengamatan, ditan"apkan alat pengukur suhu tanah
4termohigrometer5 sedalam J panjang batang. Selanjutnya, lihat dan
tunggu angka pada kepala termohigrometer menunjukkan angka yang
stabil. Angka tersebut menunjukkan suhu tanah.
&.SEBESA
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ !ali rafia 1 untuk membuat plot penelitian.
/ Penggaris besi 1 untuk mengukur ketebalan seresah.
/ Kamera 1 untuk mendokumentasikan penelitian/ =orm pengamatan 1 sebagai tempat pengisian data.
/ Alat tulis 1 untuk men"atat data hasil penelitian.
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
##
*enyiapkan peralatan untuk pengamatan.
*enentukan titik pengamatan pada lokasi penelitian. !itik
pengamatan berada pada area tanah yang tidak ternaungi.
*enan"apkan termohigrometer pada titik pengamatan
sedalam J panjang batang kedalam tanah. !unggu
hingga angka pada termohigrometer menunjukkan
angka yang stabil.
;atat dan dokumentasikan hasil pengamatan pada
lembar form pengamatan.
*embuat sepuluh plot ukuran dengan ukuran yang berbeda
*enyiapkan alat dan bahan
*en"atat hasi pengukuran pada lembar form pengamatan
8/19/2019 praktikum ekologi
12/40
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Cangkah pertama yang dilakukan dalam pengamatan
seresah adalah menyiapkan alat dan bahan seperti plot, "etok, dan
penggaris besi. *embuat sepuluh plot dengan ukuran yang
berbeda/beda pada kemudian menghitung tebal seresah pada plot
di area yang telah disediakan. *en"atat hasil pengukuran yang
telah dilakukan sepuluh kali, kemudian menghitung rata/rata.
3.KE6E*(9BAF
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ ;etok 1 untuk menggali tanah.
/ =rame )"mH)"m 1 untuk membuat plot penggalian.
/ Kamera 1 untuk mendokumentasikan pengamatan.
/ =orm pengamatan 1 sebagai tempat pengisian data.
/ Alat tulis 1 untuk men"atat hasil pengamatan.
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Cetakkan frame ukuran )"mH)"m di atas area titik
pengamatan. Cakukan penggalian terhadap titik pengamatan
hingga kedalaman & "m. Selanjutnya ambil sampel tanah hasil
penggalian dengan menggunakan indra peraba 4telapak tangan5
untuk merasakan kegemburan tanah. Amati pula arna dan jenis
tanah sampel.
#&
*engukur ketebalan seresah dengan menggunakan penggaris
besi pada # titik di plot yang telah disediakan
*enyiapkan peralatan untuk pengamatan.
;atat dan dokumentasikan hasil penelitian.
Cetakkan frame di atas tanah titik pengamatan.
Kemudian gali sedalam & "m.
*enentukan titik pengamatan pada lokasi penelitian.
Ambil sampel tanah untuk analisa kegemburan. 6unakan indra
peraba 4telapak tangan5 untuk mengukur kegemburan tanah. Amati
pula arna dan jenis tanah.
8/19/2019 praktikum ekologi
13/40
3.2.2 akt&r B%&t%k
#.(+8!A !AFA
a. ACA!, (AAF, =9F6S+/ =rame ukuran )"mH)"m 1 untuk membuat plot penggalian
/ ;etok 1 untuk menggali tanah.
/ Plastik 1 sebagai adah sampel biota tanah.
/ Kamera 1 untuk mendokumentasikan
penelitian.
/ =orm pengamatan 1 sebagai tempat pengisian data.
/ Alat tulis 1 untuk men"atat hasil penelitian.
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
!erdapat dua titik pengamatan yang dipilih se"ara a"ak
dalam plot pengamatan. !itik pertama berada pada area tanah
yang subur, sedangkan titik kedua berada pada area tanah yang
kurang subur. Selanjutnya lakukan penggalian tanah hinggakedalaman & "m terhadap titik pengamatan yang telah diberi
frame sebagai batas penggalian. Analisa organisme yang
ditemukan kemudian simpan sampel biota ke dalam plastik.
Analisia biota terhadap spesies dan perannya dalam pertanian.
&.=AK!8B P88F 4!A9FAF5
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ Penggaris 1 untuk mengukur objek yang dituju
#3
*enyiapkan peralatan untuk pengamatan.
*enentukan titik pengamatan pada lokasi penelitian. !erdapat dua titik
pengamatan yang dipilih se"ara a"ak dalam plot pengamatan. !itik
pertama berada pada area tanah yang subur sedangkan titik kedua berada
pada area tanah yang kurang subur.
Cetakkan frame di atas tanah titik pengamatan.
Kemudian gali sedalam & "m.
Analisa organisme yang ditemukan kemudian "atat dan
dokumentasikan hasil penelitian.
8/19/2019 praktikum ekologi
14/40
/ (usur modivikasi 1 untuk mengukur sudut pohon
/ *eteran jahit 1 untuk mengukur D( pohon
/ =orm pengamatan 1 untuk menulis data yang di temukan
/ Alat tulis 1 untuk men"atatat hasil pengamatan
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Pertama para anggota menyiapkan alat dan bahan yang di
butuhkan, lalu anggota menghitung sudut untuk menemukan tinggi
pohon. Para anggota yang lain menghitung D( untuk menemukan
diameter pada pohon, lalu menghitung lebar kanopi dengan meteran jahit.
Setelah mendapatkan hasil dari semua, mengisi pada form pengamatan,
dan anggota yang lain mendokumentasikan.
#'
Siapkan alat dan bahan
*enghitung sudut pohon
*engukur diameter pohon
*enghitung hasil pengukuran
*en"atat pada form pengamatan
*endokumentasikan kegiatan
8/19/2019 praktikum ekologi
15/40
3.3 Arth&(&'a
3.3.1 #EEPNET
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ $aring serangga 1 untuk menangkap serangga di sekitar plot
/ Plastik 1 sebagai adah dari serangga yang telah
ditangkap
/ Kamera 1 untuk mendokumentasikan kegiatan
/ Alat tulis 1 untuk memasukkan data yang diperoleh
/ =orm pengamatan 1 sebagai tempat pengisian data
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Cangkah pertama yang dilakukan untuk mengamati arthropoda
dengan menggunakan alat atau media seepnet adalah menyiapkan
.jaring tersebut kedepan dengan setiap dua langkah 3 ayunan.*engulangi gerakan tersebut mengelilingi plot utama yang berukuran
)H) meter dengan arah 9.
3.3.2 ELL/ TRAP
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ Kamera 1 untuk mendokumentasikan kegiatan
/ Alat tulis 1 untuk memasukkan data yang diperoleh
/ =orm pengamatan 1 sebagai tempat memasukkan data
/ Plastik 1 untuk tempat penyimpanan serangga
/ 0ello trap 1 untuk menjerat serangga yang terbang
#)
*enyiapkan peralatan untuk pengamatan
*elakukan pengamatan dengan "ara mengayunkan seep net mengelilingi
plot sebesar )H) meter dengan formasi 9 dengan #H pengamatan 3 ayunan
seepnet
*elakukan pengamatan dengan "ara mengayunkan seep net mengelilingi plotsebesar )H) meter dengan formasi 9 dengan #H pengamatan 3 ayunan seepnet
*engambil organisme yang ditemukan dan dipindahkan ke adah plastik
Analisa organisme yang dilakukan kemudian di "atat dan dikokumentasikan
8/19/2019 praktikum ekologi
16/40
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Cangkah pertama dalam pengamatan menggunakan yello trap
ini yaitu menyiapkan peralatan pengamatan seperti alat tulis, form,dan kamera. Kemudian mengamati arthropoda yang terperangkap di
botol kosong yang digunakan sebagai alat yello trap. Cangkah
selanjutnya yaitu menghitung banyaknya arthropoda yang
terperangkap sekaligus mendokumentasikan. Atrthropoda yang
terperangkap di yello trap paling banyak yaitu lalat buah ke"il yang
berjumlah )) ekor.
3.3.3 PITALL
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ Kamera 1 untuk mendokumentasikan kegiatan
/ Alat tulis 1 untuk memasukkan data yang diperoleh
/ =orm pengamatan 1 sebagai tempat memasukkan data
/ Plastik 1 untuk tempat penyimpanan serangga
/ Pitfall 1 untuk menjerat serangga yang berada di dekat
permukaan tanah
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Cangkah pertama dalam pengamatan menggunakan pitfall yaitu
#-
*enyiapkan peralatan untuk mengamati
*elakukan pengamatan
*endokumentasikan setiap kegiatan dan setiap
arthropoda yang didapat
*enyiapkan peralatan untuk mengamati
*endokumentasikan setiap kegiatan dan setiap
arthropoda yang didapat
*elakukan pengamatan pada botol ke"il yang tertanam ditanah
8/19/2019 praktikum ekologi
17/40
dengan menyiapkan alat seperti kamera, alat tulis, dan form
pengamatan. Cangkah selanjutnya yaitu mengamati setian gelas air
mineral yang tertanam di tanah. asil pengamatan yaitu jenis
arthropoda yang ditemukan adalah anjing tanah atau yang biasa
disebut orong/orong. Pada setiap gelas mineral ditemukan masing/masing satu ekor anjing tanah.
3. Pengaruh Perlakuan L%ngkungan Terha'a( Tanaman
3..1 Pem)er%an A%r
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ Polybag 1 sebagai adah tanam
/ ;etok 1 untuk menggali tanah
/ !anah 1 sebagai media tanam
/ (enih 1 untuk ditanam/ Air 1 untuk menyiram benih yang sudah ditanam 4#& ml
dan &' ml5
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Cangkah pertama dalam kegiatan ini yaitu menyiapkan #
polybag, "etok, benih jagung, dan air. # polybag diisi masing/
masing ) benih di tiap polybag dengan posisi melingkar. Cangkah
selanjutnya adalah memperlakukan benih dengan sama yaitu
menyiram tanaman tersebut dengan ) polybag masing/masing
sebanyak #& ml dan ) polybag lain sebanyak &'ml. Pengamatan
dilakukan setiap satu minggu satu kali. Didapat hasil baha benih
jagung bertambah tinggi sekitar &,)"m setiap minggunya.
#:
*enanam benih jagung ke dalam polybag dengan # polybag )
benih
*enyiapkan peralatan untuk menanam
*enyiram polybag dengan ) polybag masing/masing polybag
#& ml dan ) polybag lain &' ml
*engamati proses pertumbuhan benih jagung selama # minggu #
kali. !otal pengamatan - kali
*endokumentasikan setiap kegiatan mulai dari kegiatan
penanaman sampai kegiatan pengamatan
8/19/2019 praktikum ekologi
18/40
3..2 +aha,a
a. ACA!, (AAF, =9F6S+
/ Polybag 1 sebagai adah tanam/ ;etok 1 untuk menggali tanah
/ !anah 1 sebagai media tanam
/ (enih 1 untuk ditanam
/ Air 1 untuk menyiram benih yang sudah ditanam 4#& ml
dan &' ml5.
b. *E!8DE 4D+A6BA* AC+B5
". AFAC+SA PEBCAK9AF
Cangkah pertama dalam kegiatan ini yaitu menyiapkan #
polybag, "etok, benih jagung, dan air. # polybag diisi masing/
masing ) benih di tiap polybag dengan posisi melingkar. Cangkah
selanjutnya adalah memperlakukan benih dengan sama yaitu
menyirami tanaman tersebut dengan ) polybag masing/masing
sebanyak #& ml dan ) polybag lain sebanyak &'ml. Perlakuan berbeda dilakukan pada tempat bernaungnya, ) polybag ditaruh.
Pengamatan dilakukan setiap satu minggu satu kali. Didapat hasil
baha benih jagung bertambah tinggi sekitar &,)"m setiap
minggunya. Perlakuan selanjutnya yaitu dengan menempatkan )
polybag di baah nauangan pohon dan ) polybag lain di luar
naungan pohon. asil pengamatan yang di dapat yaitu tanaman yang
ditaruh di baah naungan tumbuh lebih "epat daripada yang ditaruh
di luar naungan, karena pertumbuhan dipengaruhi oleh hormon
auksin. ormon auksin jika terkena "ahaya akan terhambat
perkembangannya, maka tumbuhan yang ada di luar nuangan
pertumbuhannya terhambat.
#@
*enyiapkan peralatan untuk menanam
*enyiram polybag dengan ukuran #&ml
setiap polybagnya
*enyimpan ) polybag di baah naungan
dan ) polybag di luar naungan
*enanam benih jagung ke dalam polybagdengan # polybag ) benih
*endokumentasikan setiap kegiatan mulaidari kegiatan penanaman sampai kegiatan
8/19/2019 praktikum ekologi
19/40
BAB I0
BAHAN DAN MET/DE
.1 Has%l 'an Pengamatan
.1.1 Anal%sa 0egetas% 'an akt&r A)%&t%k
a. AFAC+SA E6E!AS+ !A9FAF G +F!EBPBE!AS+ !+AP
!A(EC
$A!+ KEB!8
F8 SPES+ES $9*CA
# !anaman Kopi &-
+nterpretasi1
Cokasi ini memilikki vegetasi &- tanaman kopi yang akan menjadi bahan
praktikum kami
b. AFAC+SA E6E!AS+ SE*9S+* G +F!EBPBE!AS+ DA!A !+AP
!A(EC
0 ;AF6AB
F8 SPES+ES D# D& PE!AK KE/
# & 3 ' )
# >ortel &) #@ 33
& 6ulma A :,) -,)
3 6ulma ( #& -
' 6ulma ; #& ## :#
) 6ulma D # # #:
- 6ulma E #- # 3
: >ortel && &' &3
@ 6ulma A ' : )
6ulma ( - ) &&
# 6ulma ; & ) @'
## 6ulma D ' 3 #3
#& 6ulma E : ' &
#' >ortel #@ ::
#) 6ulma A ) @ #
#
8/19/2019 praktikum ekologi
20/40
#- 6ulma ( # ' 3&
#: 6ulma ; ' 3 #
#@ 6ulma D - ' )
# 6ulma E & # 3
& >ortel #& #& #
6ulma A # # #3
&& !eki 3 # &
&3 6ulma ; ) ' #
&' Semanggi ' 3 #
&) >ortel #@ 3&
&- 6ulma A -,) ) &:
&: !eki #) ) )
&@ Semanggi ' 3 -
+nterpretasi1
(erdasarkan data penelitian tersebut, dapat diketahui ortel sebagai
vegetasi utama merupakan tanaman yang paling mendominasi lahan.
Pada plot pertama terdapat 33 tanaman ortel, pada plot & terdapat &3
tanaman otel, plot ketiga terdapat :: tanaman ortel, pda plot keempat
terdapat # tanaman ortel dan pada plot kelima terdapat 3& tanamanortel. 6ulma ; 4(elulang5 merupakan tanaman yang mendominasi
setelah ortel. Pada plot pertama terdapat :# tanaman gulma, pada plot
kedua terdapat @' tanaman belulang, pada plot ketiga terdapat # tanaman
brelulang dan pada plot keempat terdapat # tanaman, sedangkan pada
plot kelima tidak ditemukan (elulang.
6ulma ( 46oletrak5 merupakan tanaman yang mendominasi setelah
arrtel dan (elulang. Pada plot satu terdapat - tanaman 6oletrak, pada
plot kedua terdapat && tanaman, pada plot tiga terdapat 3& tanaman, pada
plot keempat terdapat - tanaman, sedangkan pada plot lima tidak
terdapat 6oletrak. 6ulma A 4>edusan5 merupakan tanaman yang
mendominasi lahan setelah ortel, (elulang, dan 6oletrak. Pada plot satuterdapat , plot dua terdapat ) tanaman, plot tiga terdapat # tanaman, plot
empat terdapat #3 tanaman, dan terakhir plot lima &: tanaman. 6ulma E
4semanggi atau "a"alin"ingan5 meruapakn tanaman yang "ukup banyak
dijumpai setelah ortel, (elulang, 6oletrak, dan >edusan. Pada plot satu
terdapat 3 tanaman, plot dua terdapat &, plot tiga terdapat 3, plot empat
terdapat #, dan plot lima terdapat ).
Sedangkan gulma D 4kerokot 5 dan teki merupakan tanaman yang
jarang ditemui di lahan. Pada plot satu terdapat #: tanaman kerokot, plot
dua terdapat #3, dan plot tiga terdapat ) tanaman kerokot. Sedangkan
pada plot empat dan lima tidak ditemukan tanaman kerokot melainkan
dua tanaman teki pada plot empat dan lima tanaman teki pada plot lima.
&
8/19/2019 praktikum ekologi
21/40
". KCAS+=+KAS+ E6E!AS+ G =8!8
;AF6AB
#. >ortel 1 / Kingdom 1 Plantae
/ Divisi 1 *agnoliophyta/ Kelas 1 *agnoliopsida
/ 8rdo 1 Apiales
/ =amili 1 Apia"eae
/ 6enus 1 Dau"us
/ Spesies 1 Daucus Carota L
&. Oxalis corniculata L: - Kingdom 1 Plantae
/ Divisi 1 Spermatophyta
/ Kelas 1 *ono"otyledonae
/ 8rdo 1 Poales
/ =amili 1 8Halida"eae/ 6enus 1 8Halis
/ Spesies 1 Oxalis corniculata
3. Ageratum conyzoides L.: - Kingdom 1 Plantae
/ Divisi 1 Spermatophyta
/ Kelas 1 Di"otyledonae
/ =amili 1 Astera"ae
/ *arga 1 ageratum
/ Spesies 1 Ageratum
Conyzoides L.
'. Richardia brasiliensis Gomez
- Kingdom 1 Plantae 4!umbuhan5
/ Divisi 1 *agnoliophyta
/ Kelas 1 Ciliopsida
/ 8rdo 1 Poales
/ =amili 1 Poa"eae
/ 6enus 1 Eleusine
/ Spesies 1 Eleusine indica (L.)
aertn
$A!+KEB!8
#. !anaman Kopi 1 / Kingdom 1 Plantae
/ Divisi 1 *agnoliophyta
/ Kelas 1 *agnoliopsida
/ 8rdo 1 6entiana"ea
/ =amily 1 Bubia"ea
/ 6enus 1 ;offea
/ Spesies 1 Coffea ara!ica" Coffea
ro!usta" Coffea li!erica
8/19/2019 praktikum ekologi
22/40
d. =AK!8B A(+8!+K G +F!EBPBE!AS+
F8 C8KAS+ +F!EFS+!AS KECE*(A(AF S99
BAD+AS+ 9DABA 9DABA
*A!AAB+
# ;AF6AB ,#@ luH - &,);
& $A!+KEB!8 3- luH 3& 3&,#;
+nterpretasi 1
Dari hasil pengamatan dapat diketahui baha daerah ;angar
memiliki intensitas "ahaya sebesar ,#@ luH, kelembapan udara
sebesar -, dan suhu udara disana sebesar &,)o
;. Sedangkan didaerah $atikerto memiliki intensitas "ahaya sebesar 3- luH,
kelembapan udara sebesar 3&, dan suhu udara disana sebesar 3&,#;.
Dan dapat ditarik kesimpulan baha daerah ;angar "o"ok untuk
ditanami tanaman semusim dan tanaman yang identik dengan daerah
dingin misal, ortel, kubis, brokoli, dan lain/lain. Sedangkan daerah
$atikerto "o"ok untuk ditanamai tanaman tahunan dan tanaman yang
identik dengan daerah yang kurang air dan kurang lembap misal,
kopi, jati, atu, dan lain/lain
.1.2 Tanah
a. =AK!8B A(+8!+K G +F!EBPBE!AS+
0 S99 !AFA
F8 C8KAS+ S99 !AFA
# ;AF6AB #@;
& $A!+KEB!8 3-;
+nterpretasi 1(erdasarkan data tersebut, diketahui suhu tanah di daerah ;angar
men"apai #@L; dan di daerah $ati Kerto men"apai 3-L;. Perbedaan suhu
tanah yang timpang tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya1
#. Cetak ketinggian tempat
&. Kelembapan tanah
3. Kerapatan partakel tanah
'. Cama Pan"aran Badiasi matahari
Perbedaan ketinggian tempat di kedua daerah menyebabkan
perbedaan suhu dan kelembapan. Daerah dataran tinggi di ;angar lebih
&&
8/19/2019 praktikum ekologi
23/40
lembab dibandingkan dataran rendah di $atikerto yang relatif kering. al
ini menyebabkan perbedaan iklim mikro di kedua daerah.
SEBESA
F8 C8KAS+ !+!+K KE!E(ACAF
PEF6A*A!AF SEBESA 4;m5
# ;AF6AB PC8! # 3.)
PC8! &
PC8! 3 .-
PC8! ' #PC8! ) .@
PC8! - .3
PC8! : .)
PC8! @ .)
PC8! #.)
PC8! # #
& $A!+KEB!8 PC8! # -
PC8! & #'
PC8! 3 )
PC8! ' #-
PC8! ) #&
PC8! - #
PC8! :
PC8! @ #
PC8! 3
PC8! # -
+nterpretasi1
Penghitungan seresah termasuk dalam faktor abiotik aspek tanah.
Dalam perhitungan ini objek yang diamati adalah ketebalan daun yang
jatuh . Pada penelitian tanaman musiman di ;angar yaitu berupa tanaman
ortel, seresah dihitung dari ketebalan daun/daun yang jatuh
menggunakan penggaris pada plot yang ukuran yang berbeda/beda di #
titik yang berbeda. asil Pengamatan pada plot # dihitung ketebalan daun
yang jatuh dengan "ara menan"apkan penggaris pada plot tersebut,
kemudian dilihat ketebalan daun, maka didapatkan ketebalan sebesar 3,)
&3
8/19/2019 praktikum ekologi
24/40
"m. Pengamatan yang kedua dilakukan di plot & dan didapatkan hasil
sebesar "m. Selanjutnya, pengamatan ketebalan seresah yang ketiga
dilakukan pada plot 3, didapatkan ketebalan sebesar ,- "m. Pada
pengamatan keempat, ketebalan seresah dihitung di plot ', dan data yang
di dapatkan memiliki ketebalan # "m. Pada pengamatan kelima,ketebalan seresah dihitung dan didapat hasil dengan ketebalannya ,@ "m.
Pengamatan yang keenam dilakukan di plot - dan didapatkan hasil
sebesar ,3 "m. Selanjutnya, pengamatan ketebalan seresah yang ketujuh
dilakukan pada plot :, didapatkan tebal sebesar ,) "m. Pada pengamatan
kedelapan, ketebalan seresah dihitung di plot @, data yang di dapatkan
memiliki ketebalan ,) "m. Pada pengamatan kesembilan, ketebalan
seresah dihitung pada plot dan didapat hasil dengan ketebalannya #,)
"m. Pengamatan yang terakhir dilakukan pada plot #, didapatkan
ketebalan sebesar # "m.
Sedangkan penghitungan seresah pada penelitian tanaman tahunan di
$atikerto yaitu berupa tanaman kopi, seresah dihitung dari ketebalandaun/daun yang jatuh menggunakan penggaris pada plot yang ukuran
yang berbeda/beda di # titik yang berbeda. asil Pengamatan pada plot
# dihitung ketebalan daun yang jatuh dengan "ara menan"apkan
penggaris pada plot tersebut, kemudian dilihat ketebalan daun, maka
didapatkan ketebalan sebesar - "m. Pengamatan yang kedua dilakukan di
plot & dan didapatkan hasil sebesar #' "m. Selanjutnya, pengamatan
ketebalan seresah yang ketiga dilakukan pada plot 3, didapatkan
ketebalan sebesar ) "m. Pada pengamatan keempat, ketebalan seresah
dihitung di plot ', dan data yang di dapatkan memiliki ketebalan #- "m.
Pada pengamatan kelima, ketebalan seresah dihitung dan didapat hasil
dengan ketebalannya #& "m. Pengamatan yang keenam dilakukan di plot
- dan didapatkan hasil sebesar # "m. Selanjutnya, pengamatan ketebalan
seresah yang ketujuh dilakukan pada plot :, didapatkan tebal sebesar
"m. Pada pengamatan kedelapan, ketebalan seresah dihitung di plot @,
data yang di dapatkan memiliki ketebalan # "m. Pada pengamatan
kesembilan, ketebalan seresah dihitung pada plot dan didapat hasil
dengan ketebalannya 3 "m. Pengamatan yang terakhir dilakukan pada
plot #, didapatkan ketebalan sebesar - "m.
KE6E*(9BAF
F8 C8KAS+ KE6E*(9BAF
# ;AF6AB SAF6A! 6E*(9B
& $A!+KEB!8 !9DAK 6E*(9B
+nterpretasi1
(erdasarkan hasil pengamatan, diketahui tanah di daerah ;angar
lebih gembur dari tanah di daerah $atikerto. Sampel tanah di daerah
&'
8/19/2019 praktikum ekologi
25/40
;angar memiliki arna "oklat kehitaman dengan kelembapan tinggi.
$enis tanah tersebut termasuk kedalam jenis tanah regosol karena
merupakan endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar. !anah
ini sangat "o"ok digunakan sebagai lahan pertanian atau perekebunan
karena mengandung bahan/bahan organik yang dibutuhkan tanaman4idayat, #. !anah di daerah $ati kerto memiliki arna "oklat tua
dengan kelembapan yang kurang dan lahan ini sangat "o"ok untuk
tanaman tahunan.
b. =AK!8B (+8!+K
0 (+8!A !AFA G +F!EBPBE!AS+
F8 C8KAS+ SPES+ES $9*CA PEBAF D8K9*EF!AS+
# ;AF6AB / / / /
& $A!+KEB!8 / / / /
+nterpretasi1(erdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di daerah ;angar, tidak
ditemukan adanya organisme penghuni tanah. Famun tidak menutup
kemungkinan adanya mikroorganisme yang hidup di dalamnya.
Sedangkan di daerah $atikerto, hasil pengamatan menunjukkan baha di
$atikerto juga tidak ditemukan biota tanah.
". =AK!8B P88F 4!A9FAF5 G +F!EBPBE!AS+
$A!+KEB!8
F8 SPES+ES
PEF6A*A!AF !+F66+ P88F
D(CE(AB
KAF8P+S9D9! !+F66+
PEF6A
*A!
$ABAK !+F66+
P88F
# K8P+ # 3) #)3 &- &:-,& #@ &&'
& K8P+ & ') #)3 '& ):3 &',&) 3
3 K8P+ 3 ') #)3 )) :3 )# -)
' K8P+ ' ') #)3 &@ '33 )3 &)3
) K8P+ ) &) #)3 ) #:,-) )& #'
- K8P+ - 3) #)3 #3) #3',@ 3@ &'): K8P+ : 3) #)3 ##) &:,) ' 3@:
@ K8P+ @ ') #)3 #3) &@@ 3@ 3&
K8P+ #) #)3 ## )@,@' 3@ '#&
# K8P+ # )) #)3 #@) /@&)- &3 #:3
## K8P+ ## ') #)3 @ &'& & ###
#& K8P+ #& 3) #)3 #-: &3#,) &- 3#-
#3 K8P+ #3 ) #)3 #': /3'3, '& '@
#' K8P+ #' ') #- #- 3& #- 3
#) K8P+ #) ') #- 3' ) 3' &&)
#- K8P+ #- ') #- ' - ' &-
#: K8P+ #: ') #- #- 3& #- #@)
&)
8/19/2019 praktikum ekologi
26/40
#@ K8P+ #@ ') #- #& &@ #& #)
# K8P+ # ') #- &' '& &' 3&
& K8P+ & ') #@ 3 '& 3 #-
K8P+ ') #@ #' '@ #' &
&& K8P+ && ') #-3 &: '-) &: #@&3 K8P+ &3 ') #-3 3 ) &3
&' K8P+ &' ') #-3 3' )3 3' &@
&) K8P+ &) ') #-3 3:3 #
&- K8P+ &- ') #-3 &' '3 &) &'
+nterpretasi 1
D( yang terdapat di daerah $atikerto bervariasi tergantung tinggi pengamat,
sudut, tinggi pohon, jarak pengamatan, dan lebar kanopi. *eskipun ada beberapa
faktor penentu dalam menentukan D( pohon tidak berarti akan mempengaruhi
tinggi pohon sebenarnya.
d. DEFA S!BA!A 4!A9FAF5
$A!+KEB!8
.1.3 HPT
a. !A(EC PEF6A*A!AF AB!8P8DA G +F!EBPBE!AS+
;AF6AB
$EF+S
PEBAF6KAPSPES+ES 8BD8 $9*CA PEBAF D8K9*EF!AS+
P+!! =ACC
Anjing
tanah7
8rong/orong
8rthoptera )
Predator dan
hama tanaman
karena
memakan akar
tanaman
&-
8/19/2019 praktikum ekologi
27/40
Semut
bersayapymenoptera #
Caba/laba Ara"hinida #
Predator hama
tanaman
0ECC8>
!BAP
Calat buah Diptera ))
Calat Diptera &
>alang
sangitemiptera #
*enghisap
"airan tanaman
dari tangkai
bunga dan
menyebabkan
kekurangan
hara
Semut
bersayapymenoptera 3
S>EEPFE!
Semut
bersayapymenoptera ##
Kumbang
kubah;oleoptera #
Calat buah Diptera 3
&:
8/19/2019 praktikum ekologi
28/40
+nterpretasi 1
(erdasarkan hasil pengamatan di daerah ;angar, dapat ditemukan beberapa
jenis arthropoda pada semua jenis jebakan yang telah dipasang. Arthropoda
tersebut ada yang memiliki peran sebagai dan ada juga yang berperan baik untuk
lingkungan. Spesies terbanyak yang dapat ditemukan di lokasi ini yaitu Calat buahyang ditangkap menggunakan metode yello trap. Sedangkan dengan metode pit
fall jenis arthropoda yang banyak ditemukan yaitu anjing tanah atau yang bisa
disebut orong/orong.
$A!+KEB!8
$EF+S
PEBAF6KAPSPES+ES 8BD8 $9*CA PEBAF D8K9*EF!AS+
P+!! =ACC
$angkrik 8rthoptera #
9ntuk menjaga
kesuburan
tanah
Semut ymenoptera &
*emberi
nutrisi pada
tanah dan
tanaman
Caba/Caba Araneae #
*elindungitanaman dari
perusak
0ECC8>
!BAPSemut umenoptera '
*emberi
nutrisi pada
tanah dan
tanaman
Serangga +
&@
8/19/2019 praktikum ekologi
29/40
Serangga ++
Serangga +++
S>EEPFE!
Kepik ;oleoptera #
Sebagai
pembasmi
hama ramah
lingkungan
Serangga + #
Serangga #
Serangga + #
+nterpretasi1
(erdasarkan hasil pengamatan di daerah $atikerto, dapat ditemukan beberapa
jenis arthropoda pada semua jenis jebakan yang telah dipasang. Arthropoda
tersebut ada yang memiliki peran sebagai dan ada juga yang berperan baik untuk
lingkungan. Spesies terbanyak yang dapat ditemukan di lokasi ini yaitu semut
yang ditangkap menggunakan metode yello trap.
b. KCAS+=+KAS+ DAF (+8EK8C86+ SEBAF66A 4S+KC9S
+D9P5
KCAS+=+KAS+
&
8/19/2019 praktikum ekologi
30/40
#. $angkrik
Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 +nse"ta
8rdo 1 8rthoptera=amily 1 6ryllidae
6enus 1 Ciogryllus
Spesies 1 Liogryllus sp.
&. Semut
Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 +nse"ta
8rdo 1 ymenoptera
=amily 1 =ormi"idae
6enus 1 =ormi"a
Spesies 1 #ormica sp.3. Caba/laba
Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 Ara"hnida
8rdo 1 Araneae
6enus 1 Araneus
Spesies 1 Araneus sp.
'. Kepik
Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 +nse"ta
8rdo 1 ;oleoptera
=amily 1 ;o""inellidae
6enus 1 ippodamia
Spesies 1 Con$ergens 4ladybug tertentu5
). Anjing !anah
Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 +nse"ta
8rdo 1 8rthoptera =amili 1 6yllotalpidae
6enus 1 6ryllotalpha
Spesies 1 ryllotalp%a africana
-. >alang Sangit
Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 +nse"ta
8rdo 1 emiptera
=amili 1 Alydidae
6enus 1 Cepto"oriHa
Spesies 1 A"uta
3
8/19/2019 praktikum ekologi
31/40
:. Semut
Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 +nse"ta
8rdo 1 ymenoptera =amili 1 =ormi"idae
@. Calat
Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 +nse"ta
8rdo 1 Diptera
=amili 1 ;allphoridae
6enus 1 Stomorhina
Spesies 1 Stomorhina lunata
. Kumbang Kubah Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 +nse"ta
8rdo 1 ;oleoptera
=amili 1 ;o""inelidae
6enus 1 Epila"hna
Spesies 1 Epila"hna sparsa.
#. Calat (uah
Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 +nse"ta
8rdo 1 Diptera
=amili 1 Dropsophilidae
6enus 1 Dropsophila
Spesies 1 Dropsophila melanogaster
##. Kutu Putih
Kingdom 1 Animalia
Divisi 1 Arthropoda
Kelas 1 inse"ta
8rdo 1 hemiptera=amily 1 pseudo"o""idae
6enus 1 pseudo"o""us
Spesies 1 &seudococcus citriculus
4planthospital.blogspot."o.id5
(+8EK8C86+
#. $angkrik
3#
8/19/2019 praktikum ekologi
32/40
&. Kepik
3. Calat
'. Semut (ersayap
). Kumbang Kubah
-. Calat (uah
3&
8/19/2019 praktikum ekologi
33/40
:. Kutu Putih
.1. Pengaruh L%ngkungan Pa'a Tanaman
a. !A(EC AS+C PEF6A*A!AF G +F!EBPBE!AS+
F8 PEBCAK9AF !AFA*AF*inggu ke/ 4"m5
# & 3 ' ) -
# KC #M $agung : # #& #).: #@ &&
& KC )M $agung @,) #& #- && &- &3 !EBFA9F6+ $agung @ # #3,' #,@ &3 &@
' !+DAK !EBFA9F6+ $agung - @ ## #- # &&
+nterpretasi 1
Dari tabel diatas dapat diketahui baha tanaman jagung yang diberi air
#M atau &'ml dan yang ditempatkan di tempat yang tidak ternaungi pohon
pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan dengan tanaman jagung yang diberi
air )M atau #&ml dan diberi perlakuan dengan menempatkan tanaman jagung
tersebut di baah naungan. Karena tanaman jagung adalah jenis tanaman yang
tidak "o"ok diberi banyak air. Dan hormon pada tanaman yang membuat tanaman
tersebut tumbuh ke atas terhambat saat terkena sinar matahari langsung.
33
8/19/2019 praktikum ekologi
34/40
$9*CA DA9F
F8 PEBCAK9AF !AFA*AF*inggu ke/
# & 3 ' ) -
# KC #M $agung # & 3 ) ) -
& KC )M $agung # 3 3 ) ) :
3 !EBFA9F6+ $agung # 3 3 ) ) :
' !+DAK !EBFA9F6+ $agung # & 3 ) ) -
+nterpretasi 1
Dari data yang ada diketahui baha tanaman jagung yang diberi air
)M dan diletakkan di tempat yang ternaungi lebih "epat tumbuh daunnya
daripada tanaman jagung yang diberi air #M dan diletakkan di tempat yang
tidak ternaungi.
b. 6BA=+K AS+C PEF6A*A!AF G +F!EBPBE!AS+
!+F66+ !AFA*AF PEBCAK9AF PE*(EB+AF A+B
+nterpretasi 1
Dari diagramdiatas diketahui baha
pertumbuhan tanaman yang diberi air )M atau #&ml pertumbuhannya
lebih "epat daripada tanaman yang diberi perlakuan pemberian air #M
atau &'ml. Dengan selisih rata/rata tinggi tanaman yaitu ',@"m setiap
minggunya. Karena kebutuhan air tanaman jagung tidak banyak dan
menyebabkan tanaman yang diberi air #M menjadi terhambat
pertumbuhannya.
PEBCAK9AF ;AA0A
+nterpretasi 1
Dari diagram diatas diketahui baha tanaman jagung yang
diletakkan langsung dibaah sinar matahari lebih lambat tumbuh
daripada tanaman yang diletakkan di baah naungan karena ada
&
&
#)KL50%
#
)KL100%
#
# & 3 ' ) -
&@
&
#)
!.
!ernaungi
# !ernaungi
)
#
0 1 2 3 4 5 6
3'
8/19/2019 praktikum ekologi
35/40
hormmon pada tanaman yang apabila terkena matahari langsung akan
memperlambat pertumbuhan tanaman tersebut.
$9*CA DA9FPEBCAK9AF PE*(EB+AF A+B
+nterpretasi1
Dari grafik diatas diketahui baha pertambahan daun pada tanaman
jagung dari minggu pertama sampai minggu ke enam mengalami pertambahan
jika diberi air #&ml atau )M. Dibanding dengan tanaman jagung yang diberi
perlakuan dengan memberi air #M mengalami perlambatan dalam pertambahan
daun.
PEBCAK9AF ;AA0A
+nterpretasi 1
Dari grafik diatas diketahui baha pertambahan daun pada tanaman jagung
dari minggu pertama sampai minggu ke enam mengalami pertambahan jika diberi
tanaman diletakkan di baah naungan. Dibanding dengan tanaman jagung yang
diletakkan diluar naungan mengalami perlambatan dalam pertambahan daun.
.2 Pem)ahasan
.2.1 Pengaruh akt&r A)%&t%k Terha'a( 0egetas% L%teratur
PEF6AB9 A(+8!+K KE !AFA*AF
*enurut kelompok kami, di dalam sebuah ekosistem terdapat interaksi
antara faktor abiotik dengan faktor biotik. =aktor abiotik dan faktor biotik
#
@ KL 50%
-
'
& KL 100%
#
0# & 3 ' ) -
#@
-
'
T.Ternaungi
&
#
Ternaungi
0
# & 3 ' ) -
3)
8/19/2019 praktikum ekologi
36/40
memiliki ketergantungan satu sama lain. Apabila ketergantungan tersebut terputus,
maka akan menyebabkan ketidakstabilan suatu ekosistem. =aktor biotik
merupakan segala sesuatu yang terdapat di alam namun bukan termasuk dalam
makhluk hidup atau semua hal yang tidak hidup, seperti air, udara, "ahaya, dan
lain sebagainya.Sebuah ekosistem didefinisikan sebagai komunitas makhluk hidup dan
non/hidup yang bekerja sama. Ekosistem tidak memiliki batas yang jelas, dan
mungkin sulit untuk melihat di mana satu ekosistem berakhir dan yang lain
dimulai. Dalam rangka untuk memahami apa yang membuat setiap ekosistem
yang unik, kita perlu melihat faktor/faktor biotik dan abiotik dalam diri ekosistem.
=aktor biotik adalah semua organisme yang hidup dalam suatu ekosistem. =aktor
biotik ini mungkin tumbuhan, hean, jamur, dan setiap makhluk hidup lainnya.
=aktor abiotik adalah semua hal/hal tak/hidup dalam ekosistem 4Sridianti, &&5.
*empelajari faktor abiotik penting karena membantu ilmuan
memahami hubungan sensitif dalam dan di antara ekosistem. (elajar bagaimana
faktor abiotik mengubah ekosistem dari aktu ke aktu dapat membantu merekamemprediksi bagaimana ekosistem mungkin akan terpengaruh di masa
mendatang. Ahli biologi lingkungan terutama tertarik pada faktor abiotik seperti
hujan asam, suhu global, dan polusi, karena mereka memiliki dampak langsung
pada semua organisme hidup. =aktor abiotik datang dalam segala bentuk dan
ukuran. *ereka dapat seke"il batu atau sama besar dengan matahari. !idak peduli
apa ukuran, masing/masing faktor abiotik memainkan peran penting dalam
ekosistem. $ika salah satu faktor dihapus atau diubah dapat mempengaruhi
keseluruhan ekosistem dan semua organisme yang hidup di sana. 4Sridianti,&&5
.2.2 Pengaruh akt&r B%&t%k Terha'a( 0egetas% L%teratur
*enurut kelompok kami, faktor biotik adalah faktor/faktor yang berasal dari
alam yang ada se"ara alamiah. =aktor ini saling berkesinambungan satu sama
lainnya dalam hubungan di alam. ;ontohnya saja ada tiga klasifikasi faktor biotik
yaitu 1
• Produsen, yaitu slah satu faktor yang mempunyai peranan sebagai
penyedia makanan utama atau yang berperan mengubah organik menjadi
anorganik. =aktor ini merupakan sumber makanan bagi konsumen tingkat
#.
• Konsumer, yaitu faktor yang merupakan konsumen dari produsen.
Konsumer tidak mampu menyediakan makanan nya sendiri. Dimana
konsumer ini terdiri dari konsumer primer dan konsumer sekunder.• Dekomposer, merupakan faktor yang berperan sebagai pengurai produsen
atau konsumen yang telah meninggal dan mengubah at organik mereka
menjadi at anorganik.
• Detrivor, merupakan fsktor yang memakan at organik.
Dalam lingkungan pertanian, faktor biotik berupa kerapatan vegetasi, tajuk,
kepadatan tumbuhan baah, dan lain/lain. pertumbuhan dan perkembangan faktor
biotik dipengaruhi oleh lingkungan abiotik seperti suhu, kelembapan, komponen
organik dan radiasi matahari. Pertumbuhan dan perkembangan faktor biotik dapat
memberikan pengaruh langsung terhadap vegetasi. Di dalam lingkungan tumbuh,
vegetasi bersaing dengan faktor biotik lain dalam memperoleh nutrisi. Kepadatan
3-
http://www.sridianti.com/2013/06http://www.sridianti.com/2013/06
8/19/2019 praktikum ekologi
37/40
hayati tersebut semakin memperke"il kesempatan vegetasi memperoleh nutrisi
yang "ukup untuk pertumbuhannya. Akibatnya vegetasi kekurangan nutrisi
sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Disisi lain, adapula faktor biotik
yang berpengaruh baik terhadap vegetasi, seperti biota tanah dan mikroorganisme.
(iota tanah dapat berupa detrivor yang dapat membantu meme"ahkan organik mati menjadi partikel organik. Selanjutnya, partikel organik diuraikan oleh
dekomposer seperti mikroorganisme yang hidup dalam tanah. Partikel tersebut
diubah menjadi at/at organik yang akan diserap tumbuhan.
Dalam pertanian, dikenal pula organisme pengganggu tanaman 48P!5 yakni
semua organisme yang dapat menyebabkan penurunan potensi hasil se"ara
langsung karena menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia,
atau kompetisi hara terhadap tanaman budidayajasad mikro ataupun submikro dan
lain sebagainya. 8P! dapat berupa hama, gulma dan makhluk hayati lain yang
mengganggu vegetasi. 4Favitasari. &#'5
.2.3 Peran Arthr&(&'a Terha'a( Ek&s%stem L%teraturPEB(EDAAF (+8D+EBS+!AS D+ C8KAS+
*enurut kelompok kami, arthropoda berpengaruh terhadap ekosistem. Pengaruh
ini ada yang berdampak postif dan juga berdampak negatif untuk
ekosistem.Serangga pada umumnya mempunyai peranan yang sangat penting bagi
ekosistem, baik se"ara langsung maupun tidak langsung. !anpa kehadiran suatu
serangga, maka kehidupan suatu ekosistem akan terganggu dan tidak akan
men"apai suatu keseimbangan. Peranan serangga dalam ekosistem diantaranya
adalah sebagai polinator, dekomposer, predator 4pengendali hayati5, parasitoid
4pengendali hayati5, hingga sebagai bioindikator bagi suatu ekosisitem. Polinator
Se"ara umum serangga tidak berperan langsung pada proses polinasi, serangga
hanya bertujuan memperoleh nektar dari bunga yaitu sebagai sumber
makanannya. Famun dalam hal ini serangga memiliki peran yang sangat penting,
se"ara tidak sengaja polen atau serbuk sari menempel dan terbaa pada tubuh
serangga hingga polen tersebut menempel pada kepala putik bunga lain dan
terjadilah proses polinasi.
Seperti yang disampaikan oleh Satta et al., 4#@5 dalam laporannya
baha lebah lokal memiliki peranan penting pada proses polinasi dari bunga Sulla
4edysarum "onorarium C.5 di daerah *editerania. >illiams +..4&&5 juga
menambahkan dalam laporannya baha lebih dari #' spesies tanaman di Eropa,
diuntungkan dengan adanya peran serta serangga dalam proses penyerbukan atau
polinasi. Cebah atau serangga jenis lain se"ara tidak sengaja membaa pollen darisatu bunga ke bunga lainnya, sehingga sangat membantu proses polinasi.
Dekomposer Serangga memeliki peranan yang sangat penting dalam
proses dekomposisi terutama di tanah. Kotoran atau feases dari hean dapat
mengakibatkan pen"emaran terhadap padang rumput. Famun dengan keberadaan
beberapa spesies kumbang pendekomposisi tinja, maka hal tersebut dapat
diminimalisir 4Shahabuddin, et al., &)5. Aktifitas ini se"ara umum berpengaruh
terhadap struktur tanah dan siklus hara sehingga juga berpengaruh terhadap
tumbuhan disekitarnya.
Predator Dalam kehidupan di suatu ekosistem, serangga juga berperan
sebagai agen pengendali hayati, kaitannya dalam predasi. Serangga berperan
sebagai predator bagi mangsanya baik nematoda, protooa, bahkan sesama
3:
8/19/2019 praktikum ekologi
38/40
serangga lain. Parasitoid Serangga parasitoid adalah serangga yang berperan
sebagai parasit serangga lain yang merugikan manusia atau ternak. Spalangia
endius dan S. nigroaenea serta Pa""hyrepoideus vindemiae merupakan parasitoid
yang menyerang pupa lalat rumah dan lalat kandang untuk kehidupan larva dan
pupanya, sedangkan deasanya hidup bebas 4Koesharto, #)5. Pada kehidupan parasitoid se"ara umum makanannya berupa nektar dan haemolim inang.
aemolim inang digunakan dalam pembentukan dan pematangan telur sedangkan
nektar diperlukan sejak aal sebagai sumber energi. (ioindikator Serangga
merupakan hean yang sangat sensitif7responsif terhadap perubahan atau tekanan
pada suatu ekosisitem dimana ia hidup. Penggunaan serangga sebagai bioindikator
kondisi lingkungan atau eksosisitem yang ditempatinya telah lama dilakukan.
.2. Pengaruh Perlakuan L%ngkungan Ter'a(a( Tanaman
PEF6AB9 PE*(EB+AF A+B !EBADAP !AFA*AF
Air memegang peranan terpenting dalam proses perke"ambahan biji. Air
adalah faktor yang menentukan didalam kehidupan tumbuhan. !anpa adanya air tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai ma"am proses kehidupan apapun. Kira/
kira :M atau lebih daripada protoplasma sel hidup terdiri dari air.
Air memiliki banyak fungsi bagi pertumbuhan tubuh tanaman. Salah satunya,
yaitu berfungsi untuk melarutkan unsur/unsur hara yang terserap. *anfaat yang
begitu besar, sehingga air sering disebut faktor pembatas dari pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. 4Fur =aridah,&35. Adanya air yang "ukup untuk
melembapkan biji, suhu yang pantas, "ukup oksigen. Kekurangan salah satu dari
ketiga syarat ini umumnya biji tidak akan berke"ambah adanya "ahaya
4Sutopo,#@5. Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan
meyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Kegunaan air kedua yaitu
memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Selanjutnya air
berguna untuk megen"erkan protoplasma sehingga dapat menghasilkan
berma"am/ma"am fungsi. 0ang terskhir air berguna sebagai alat tranport larutan
makanan dan emdoperm atau kotiledon kepada titik tumbuh.
+ndeks luas daun yang merupakan ukuran perkembangan tajuk, sangat peka
terhadap "ekaman air, yang mengakibatkan penurunan dalam pembentukan dan
perluasan daun, peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau keduanya.
Perluasan daun lebih peka terhadap "ekaman air daripada penutupan stomata.
Selanjutnya dikatakan baha peningkatan penuaan daun akibat "ekaman air
"enderung terjadi pada daun/daun yang lebih baah, yang paling kurang aktif
dalam fotosintesa dan dalam penyediaan asimilat, sehingga ke"il pengaruhnyaterhadap hasil 46oldsorthy dan =isher dalam aryati, &35.
Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis,
sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terus
menerus akan menyebabkan perubahan irreversibel 4tidak dapat balik5 dan pada
gilirannya tanaman akan mati 4aryati. &35. Sedangkan kadar air berlebihan
pada tanaman akan menyebabkan ukuran sel membesar, ukuran internode menjadi
tidak normal, tanaman tidak kokoh, dan tidak terjadi pertumbuhan yang vigorous
sehingga mudah diserang penyakit. (ila air yang tergenang selama beberapa hari
dapat menyebabkan akar tidak dapat melaksanakan respirasi normal aerob namun
terjadi respirasi anaerob. Keadaan seperti ini akan menyebabkan tingginya kadar
alkohol dalam tubuh tanaman yang selanjutnya akan mera"uni tanaman.
3@
8/19/2019 praktikum ekologi
39/40
4!jiongerNs dalam Syaikhful. #. !anaman memiliki kadar optium penyerapan
air yang berbeda/beda. Kadar optium penyerapan air tanaman jagung yakni )M
4#& ml5. !anaman tidak dapat tumbuh tinggi apabila air yang diserap hanya
sedikit, namun kadar air yang terlalu banyak dapat menghambat tumbuh tinggi
tanaman. Kadar air yang dapat diserap oleh tanaman serta mendorong pertumbuhan tanaman disebut kadar optium.
PEF6AB9 PEBCAK9AF ;AA0A !EBADAP !AFA*AF
!anaman yang diletakkan di tempat yang teduh akan tumbuh dengan "iri/"iri
berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah
sedikit dan daun berukuran besar, perakarannya pun tidak terlalu lebat. Sedangkan
tanaman yang ditanam di tempat yang memiliki banyak "ahaya maka tanaman itu
akan memiliki "iri/"iri berdaun hijau muda, stomatanya berjumlah banyak namun
ukurannya ke"il, perakaran lebih lebat dan pertumbuhannya lebih "epat. (eberapa
proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh "ahaya antara lain1
perke"ambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, gerakan daun, sintesisklorofil, pembukaan bungan dan dominasi tunas 4Soekotjo dalam =aridah dalam
Silvikultur."om. &##5.
BAB 0
PENUTUPAN
-.1 $es%m(ulan
Dari hasil pengamatan di ;angar maupun $atikerto terdapat perbedaan dari
berbagai bentuk yaitu suhu, vegetasi dan serangga. al tersebut terjadi akibat
letak geografis yang berbeda. Sehingga dapat menyebabkan perbedaan jenis
vegetasi dan serangga yang dapat hidup didaerah tersebut. Setiap vegetasi, baik
tumbuhan maupun hean memiliki "irri tersendiri karena telah beradaptasi
dengan habitatnya. =aktor lingkungan pada tumbuhan jagung juga mempengaruhi
perbedaan vegetasi, salah satunya adalah intensitas "ahaya yang diterima oleh
tumbuhan. Ketika suatu tumbuhan berada pada tempat yang ternaungi ,
tumbuhan tersebut akan tumbuh tinggi karena dipengaruhi oleh adanya hormon
auksin. ormon auksin ini akan bekerja se"ara optimum ketika tumbuhan tersebut
mendapat sedikit "ahaya. Sebaliknya, jika suatu tumbuhan berada pada tempat
yang tidak ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat karena hormon auksin
tidak bekerja se"ara maksimal. Adanya perbedaan penyiraman pada tumbuhan
jagung, juga mempengaruhi pertumbuhannya. !umbuhan jagung dengan kadar penyiraman yang sedikit akan tumbuh dengan lebih optimal. al ini disebabkan
karena karakteristik dari tumbuhan jagung yang kurang menyukai air. Sebaliknya,
tumbuhan jagung dengan kadar penyiraman yang lebih banyak akan "enderung
terhambat.
-.2 #aran 4Ass%sten Dan Prakt%kum5
#aran Untuk Prakt%kum
Seharusnya pembagian jumlah anggota kelompok untuk fieldtrip lebih
diminimalkan agar pelaksanaan lebih efektif dan kondusif. al ini bertujuan agar
saat dilahan tidak ada praktikan yang menganggur. Selain itu, penambahan jumlah
3
8/19/2019 praktikum ekologi
40/40
alat untuk fieldtrip juga dibutukan agar kegiatan fieldtrip lebih efektif.
#aran Untuk As%sten
Sebaiknya asisten praktikum dalam penyampaian materi lebih komunikatif
agar materi yang disampaikan dapat dieterima praktikan dengan baik. Selain pada
saat fieldtrip, asisten praktikum lebih mempersiapkan alat/alat yang dibutuhkanuntuk filedtrip.
DATAR PU#TA$A
Ahahermanto. &#&. Laporan &raktikum Lapang (#ieldtrip) Ekologi &ertanian.
8nline1http177ahahermanto.ordpress."om7&#&737:7laporan/praktikum/lapang/
fieldtrip/ekologi/pertanian7 . Diakses tanggal &3 Fovember &#).
Anonymous. &@. &%ylum Art%ropoda.
8nline 1http177gurungeblog.ordpress."om7&@7##7#&7phylum/arthropoda7 Diakses
tanggal &3 Fovember &#).
Anonymous.&#&. 'ana%.
8nline1 http177id.ikipedia.org7iki7!anah . Diakses tanggal &3 Fovember &#)
+sti