PATOLOGI LINGKUNGAN PATOLOGI LINGKUNGAN dr. Alphania Rahniayu, Sp.PA dr. Alphania Rahniayu, Sp.PA dr. Willy Sandhika, M.Si., Sp.PA (K) dr. Willy Sandhika, M.Si., Sp.PA (K) Bagian Patologi Anatomi Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNAIR Fakultas Kedokteran UNAIR
79
Embed
[PPT]PATOLOGI LINGKUNGAN - Keluarga IKMA FKMUA … · Web viewPATOLOGI LINGKUNGAN dr. Alphania Rahniayu, Sp.PA dr. Willy Sandhika, M.Si., Sp.PA (K) Bagian Patologi Anatomi Fakultas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Bekerja sinergis dg gas Radon (bhn radioaktif Bekerja sinergis dg gas Radon (bhn radioaktif dlm tanah & bangunan) & Asbes dlm tanah & bangunan) & Asbes Ca Paru Ca Paru
Efek dari bahan2 dalam asap rokok
Bahan Efek
Tar Karsinogenesis
Polycyclic aromatic hydrocarbons Karsinogenesis
Nicotine Stimulasi dan depresi ganglionik; tumor promotion
Phenol Tumor promotion; iritasi mukosa
Benzopyrene Karsinogenesis
Karbon Monoksida Gangguan transport dan penggunaan oksigen
Formaldehyde Toksisitas terhadap silia; iritasi mukosa
Oksida Nitrogen Toksisitas terhadap silia; iritasi mukosa
Resiko terkena Resiko terkena kanker paru kanker paru ditentukan oleh ditentukan oleh jumlah rokok jumlah rokok yang dihisap per yang dihisap per harihari
PneumokoniosisPneumokoniosis
Reaksi paru non –neoplastik terhadap inhalasi Reaksi paru non –neoplastik terhadap inhalasi debu partikeldebu partikel
Menyebabkan fibrosis paru yang luas dan Menyebabkan fibrosis paru yang luas dan progresif (progressive massive fibrosis = PMF )progresif (progressive massive fibrosis = PMF )
Patogenesis : Patogenesis : Partikel Partikel alveolar makrofag alveolar makrofag respons respons
inflamasi inflamasi Proliferasi fibroblast dan deposisi Proliferasi fibroblast dan deposisi kolagen kolagen Fibrosis paru Fibrosis paru
Tjdny Pneumoconiosis dipengaruhi oleh :Tjdny Pneumoconiosis dipengaruhi oleh :- jumlah partikel debu yang tertahan di paru dan sal - jumlah partikel debu yang tertahan di paru dan sal nafas ; ditentukan oleh : konsentrasi partikel di nafas ; ditentukan oleh : konsentrasi partikel di udara, durasi paparan, mekanisme clearance dari udara, durasi paparan, mekanisme clearance dari hosthost- ukuran (- ukuran (Ø=Ø=1-5 1-5 μμm), bentuk dan berat partikelm), bentuk dan berat partikel- solubilitas dan reaktivitas kimia partikel - solubilitas dan reaktivitas kimia partikel partikel kecillarut dalam cairan paru>> level toksik Acute Lung Injury
partikel lebih besarsulit terlarutfibrosis
- adanya efek tambahan dari iritan lain (mis: - adanya efek tambahan dari iritan lain (mis: merokok)merokok)
pada paru yang makin meluaspada paru yang makin meluas Gejala : insidious dan progresif ( perlahan-lahan, Gejala : insidious dan progresif ( perlahan-lahan,
setelah terpapar bertahun -tahun, namun tetap makin setelah terpapar bertahun -tahun, namun tetap makin parah walaupun agen polutan sudah dihindari)parah walaupun agen polutan sudah dihindari)
Morfologi : fibrosis paru yang luas warna hitam (Black Morfologi : fibrosis paru yang luas warna hitam (Black Lung Disease = Penyakit Paru Hitam )Lung Disease = Penyakit Paru Hitam )
fibrokalsifikasi pada pleurafibrokalsifikasi pada pleura Lokasi : dimulai dari lobus inferiorLokasi : dimulai dari lobus inferior bersifat karsinogenik : mesotelioma (kanker ganas pleura), bersifat karsinogenik : mesotelioma (kanker ganas pleura),
Plak pada pleura akibat asbestosisPlak fibrokalsifikasi yang luas dan tersebar pada permukaan pleura diafragma
Mixed Mixed pneumoconiosispneumoconiosis
Plak tebal pada Plak tebal pada pleura berwarna pleura berwarna putih putih paparan paparan thd asbestosthd asbestosDeposit berat Deposit berat pigmen karbonpigmen karbon..
Asbestos Bodies
SilikosisSilikosis Akibat terpapar debu silikaAkibat terpapar debu silika gejala = CWPgejala = CWP Morfologi : nodul kolagen luas pada paru + partikel Morfologi : nodul kolagen luas pada paru + partikel
silika (mikroskop polarisasi); X-raysilika (mikroskop polarisasi); X-ray nodul di lobus nodul di lobus superior paru, eggshell calcification (kalsifikasi pd superior paru, eggshell calcification (kalsifikasi pd KGB hilus) KGB hilus)
SilicosisSilicosisNodul silikotik Nodul silikotik multipel di bawah multipel di bawah pleurapleura
Advanced Advanced silicosissilicosis•Fibrosis Fibrosis menyebabkan menyebabkan penarikan pada penarikan pada lobus superior lobus superior berupa massa hitamberupa massa hitam•Penebalan pleuraPenebalan pleura
Nodul silikotik
BeryliosisBeryliosis
Akibat terpapar debu / uap beryliumAkibat terpapar debu / uap berylium Beryliosis akut : berupa pneumonitis kimia eksudatif Beryliosis akut : berupa pneumonitis kimia eksudatif
(keradangan paru dengan banyak eksudat)(keradangan paru dengan banyak eksudat) Beryliosis khronis : menimbulkan gambaran lesi Beryliosis khronis : menimbulkan gambaran lesi
granulomatik pada paru (seperti Tbc) tanpa granulomatik pada paru (seperti Tbc) tanpa nekrosis kaseosa; selanjutnya akan mengalami nekrosis kaseosa; selanjutnya akan mengalami fibrosis yang progesif dan luas pada parufibrosis yang progesif dan luas pada paru
Pneumokoniosis Non - KolagenPneumokoniosis Non - Kolagen Tanpa komplikasi fibrosis paru, cor pulmonale Tanpa komplikasi fibrosis paru, cor pulmonale
2. Organofosfat, misal : Baygon2. Organofosfat, misal : Baygon bersifat neurotoksik, menimbulkan “delayed bersifat neurotoksik, menimbulkan “delayed
neuropati”neuropati” bekerja sebagai inhibitor (penghambat) enzym bekerja sebagai inhibitor (penghambat) enzym
asetilkholin-esterase yg bekerja pada synaps sarafasetilkholin-esterase yg bekerja pada synaps saraf gejala : kelumpuhan flaksid, aritmia jantung, depresi gejala : kelumpuhan flaksid, aritmia jantung, depresi
respirasi, kematianrespirasi, kematian antidotum : atropin sulfatantidotum : atropin sulfat
Penyakit yang berkaitan dengan paparan pada tempat kerja
Karbon MonoksidaKarbon Monoksida
Gas yang tidak berbau dan tidak iritasi, tidak Gas yang tidak berbau dan tidak iritasi, tidak terdeteksiterdeteksi
Bersifat insidious, menyebabkan depresi SSPBersifat insidious, menyebabkan depresi SSP Mengikat hemoglobin 200 X lebih kuat Mengikat hemoglobin 200 X lebih kuat
daripada oksigen daripada oksigen membentuk Karboksi – membentuk Karboksi –Hemoglobin Hemoglobin
seluruh sel tubuh akan kekurangan O2 seluruh sel tubuh akan kekurangan O2 (hipoksia sistemik)(hipoksia sistemik)
Yang peka adalah : sel otak, sel otot jantung, Yang peka adalah : sel otak, sel otot jantung, sel tubulus ginjal dan sel hepatosit pada liversel tubulus ginjal dan sel hepatosit pada liver
Karbon MonoksidaKarbon Monoksida Keracunan akut : Keracunan akut :
warna merah cherry pada kulit dan mukosa warna merah cherry pada kulit dan mukosa akibat terbentuknya karboksi-hemoglobinakibat terbentuknya karboksi-hemoglobin
Otak mengalami edema dan bintik –bintik Otak mengalami edema dan bintik –bintik perdarahanperdarahan
Gangguan memory, penglihatan, pendengaran Gangguan memory, penglihatan, pendengaran & kemampuan berbicara& kemampuan berbicara
Keracunan khronis : Keracunan khronis : SSP mengalami hipoksiaSSP mengalami hipoksia
Identifikasi : dengan mengukur kadar CO dalam Identifikasi : dengan mengukur kadar CO dalam darahdarah
Lebam mayat Lebam mayat berwarna merah berwarna merah cerah (cherry-red) cerah (cherry-red) pada kasus bunuh pada kasus bunuh diri mengunci diri diri mengunci diri dalam mobil dengan dalam mobil dengan mesin yang menyala mesin yang menyala dan jendela tertutup dan jendela tertutup rapatrapat
RadonRadon Gas radioaktif, hasil peluruhan uraniumGas radioaktif, hasil peluruhan uranium Tersebar luas di dalam tanah dan di dalam ruangan Tersebar luas di dalam tanah dan di dalam ruangan
(indoor) (indoor) Masuk lewat saluran nafas ke dalam paru Masuk lewat saluran nafas ke dalam paru kanker kanker
paruparu
Formaldehid ( Formalin )Formaldehid ( Formalin ) Iritasi akut pada mata & saluran nafas atas Iritasi akut pada mata & saluran nafas atas Eksaserbasi asthmaEksaserbasi asthma non –carcinogenicnon –carcinogenic
Timbal = Timah hitam Timbal = Timah hitam (Lead)(Lead)
Diserap melalui pencernaan makanan atau Diserap melalui pencernaan makanan atau saluran nafas masuk peredaran darah.saluran nafas masuk peredaran darah.
80 - 85 % : tulang & gigi yg sedang tumbuh, 5 - 80 - 85 % : tulang & gigi yg sedang tumbuh, 5 - 10 % dalam darah, sisanya tersebar di seluruh 10 % dalam darah, sisanya tersebar di seluruh jaringan lunak.jaringan lunak.
Tampak garis timah pada epifise dan ginggivaTampak garis timah pada epifise dan ginggiva Ekskresi lewat ginjal : <<Ekskresi lewat ginjal : << Sel darah merah : anemia mikrositik Sel darah merah : anemia mikrositik
hipokhromik dg basofilik stippling (bintik2 hipokhromik dg basofilik stippling (bintik2 berwarna biru pada eritrosit)berwarna biru pada eritrosit)
koma letal (anak), wrist drop & foot drop koma letal (anak), wrist drop & foot drop (neuropati demyelinasi saraf perifer)(neuropati demyelinasi saraf perifer)
Gambaran Gambaran Patologis Patologis akibat akibat keracunan keracunan Timbal pada Timbal pada orang dewasaorang dewasa
Pemakaian Alkohol (Etanol)Pemakaian Alkohol (Etanol)Memakai alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan:Memakai alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan: Alkoholisme akut :Alkoholisme akut :
Depresi Susunan Saraf Pusat : ataksia, mengantuk, Depresi Susunan Saraf Pusat : ataksia, mengantuk, hilangnya rasa nyeri (anestesi), henti nafas (respiratory hilangnya rasa nyeri (anestesi), henti nafas (respiratory arrest)arrest)
degenerasi sel saraf, atrofi serebelum & neuropati degenerasi sel saraf, atrofi serebelum & neuropati saraf perifer. saraf perifer. Sindroma WernickSindroma Wernick : ataksia, : ataksia, ophtalmoplegia, nistagmus. ophtalmoplegia, nistagmus. Sindroma KorsakoffSindroma Korsakoff : : hilangnya kemampuan untuk mengingat hilangnya kemampuan untuk mengingat
Sistem Kardio-vaskular : cardiomyopati Sistem Kardio-vaskular : cardiomyopati pembesaran jantung, pembesaran jantung, tekanan darah tekanan darah Hipertensi. Hipertensi.
Sindroma alkohol fetal : retardasi mental dan Sindroma alkohol fetal : retardasi mental dan gangguan pertumbuhangangguan pertumbuhan
Pemakaian alkohol dalam jumlah sedikit Pemakaian alkohol dalam jumlah sedikit menimbulkan menimbulkan efek protektif ( efek protektif ( HDL cholesterol, HDL cholesterol, agregasi platelet ) agregasi platelet )
Komplikasi Alkoholisme Kronik
Wernicke encephalopathy:Bercak2 perdarahan pada corpus mammilare otak komplikasi penyalahgunaan alkohol kronik dgn akibat defisiensi Thiamine
Metabolisme EthanolMetabolisme Ethanol
Alcohol Yang LainAlcohol Yang Lain Methanol :Methanol :
Dimetabolisme membentuk formaldehid & asam Dimetabolisme membentuk formaldehid & asam formiatformiat
Intoksikasi : terjadi asidosis metabolik, muntah, Intoksikasi : terjadi asidosis metabolik, muntah, penglihatan kabur sampai buta & depresi respirasipenglihatan kabur sampai buta & depresi respirasi
Dosis letal 20 ccDosis letal 20 cc Ethylene Glycol :Ethylene Glycol :
Dosis letal 1,4 ml / kg BBDosis letal 1,4 ml / kg BB Dimetabolisme membentuk aldehid, glikolat, oksalat Dimetabolisme membentuk aldehid, glikolat, oksalat
& laktat& laktat Intoksikasi : gagal ginjal akut Intoksikasi : gagal ginjal akut
Keracunan methanol & ethylene glycol dapat diobati Keracunan methanol & ethylene glycol dapat diobati dengan Ethanol (untuk memperlambat produksi bahan dengan Ethanol (untuk memperlambat produksi bahan metabolit toksik)metabolit toksik)
Efek Kokain pada Efek Kokain pada proses proses neurotransmisineurotransmisi Kokain Kokain menghambat menghambat reuptake dopamin reuptake dopamin dan NE pada sistem dan NE pada sistem saraf pusat dan tepisaraf pusat dan tepi
HeroinHeroin Dijual dalam bentuk campuran Dijual dalam bentuk campuran ((dengan dengan talctalcumum atau kininatau kinin), ),
dosis tidak diketahui (tidak sama)dosis tidak diketahui (tidak sama), , disuntikkan secara disuntikkan secara intravena atau subkutanintravena atau subkutan
Menyebabkan Menyebabkan euphoria, halueuphoria, halussinainassi, somnolen & sedai, somnolen & sedasi si (mengantuk)(mengantuk)
Sudden death Sudden death oleh karena oleh karena : : depresi respirasidepresi respirasi, ar, ariithmiathmia jantungjantung & cardiac arrest, edema & cardiac arrest, edema paru paru
InfeInfeksiksi : : kulitkulit & sub & subkkutan, utan, katub jantungkatub jantung, liver & , liver & paru +paru + AIDS AIDS Lesi pada kulitLesi pada kulit : abses, : abses, sselulitis, ulelulitis, ulsseraerasisi, , jaringan parut jaringan parut
NeNeffrotirotik k gagal ginjal khronis gagal ginjal khronis
MarijuanaMarijuana MengandungMengandung THC ( tetra-hydrocannabinol ) THC ( tetra-hydrocannabinol ) yang yang
bermanfaat untuk :bermanfaat untuk : tekanan tekanan intra-ointra-okkular ular padapada glau glaukkomaoma rasa mual pada kemoterapi kankerrasa mual pada kemoterapi kanker
KKognitiognitiff & ps & psikikomotor omotor : : disorientasi waktu, kecepatan disorientasi waktu, kecepatan dan jarak dan jarak kecelakaan kecelakaan
LarLariingitis, ngitis, ffarariingitis, bronngitis, bronkkhitis, hitis, batukbatuk, , suara parausuara parau, , gejala mirip gejala mirip asthmaasthma
Denyut jantung Denyut jantung & & tekanan darahtekanan darah , angina pe, angina pekktoristoris (nyeri (nyeri dada akibat iskhemia jantung)dada akibat iskhemia jantung)
Kerusakan kKerusakan khromosom hromosom pada pada germ cellgerm cell (sel benih) (sel benih) cacat bawaancacat bawaan
lapisan superficial kulit (epidermis)lapisan superficial kulit (epidermis) Contusion Contusion (Lebam) : terbentur benda tumpul (Lebam) : terbentur benda tumpul
kerusakan pembuluh darah + ekstravasasi eritrosit kerusakan pembuluh darah + ekstravasasi eritrosit perdarahan di jar lunakperdarahan di jar lunak
Laceration (laserasi) : Laceration (laserasi) : Robeknya jaringan akibat trauma Robeknya jaringan akibat trauma benda tumpul benda tumpul “bridging” “bridging”
Luka insisi ( Luka insisi ( Incised wound ) : Incised wound ) : trauma benda tajam trauma benda tajam panjang luka > kedalaman luka panjang luka > kedalaman luka ─ “bridging” ─ “bridging”
Luka tusuk (Luka tusuk (Stab wound)Stab wound) : trauma benda tajam (benda : trauma benda tajam (benda panjang) panjang) kedalaman luka > panjang luka kedalaman luka > panjang luka perforasi, perforasi, penetrasipenetrasi
THERMAL INJURYTHERMAL INJURY1. Luka bakar permukaan tubuh :1. Luka bakar permukaan tubuh :
Shock : hipovolemik ; neurogenikShock : hipovolemik ; neurogenik Hilangnya protein dalam darah : edema Hilangnya protein dalam darah : edema
generalisata termasuk edema parugeneralisata termasuk edema paru Gagal ginjal akutGagal ginjal akut Shock septik ( sepsis )Shock septik ( sepsis ) Ulkus gastro –duodenal akutUlkus gastro –duodenal akut PneumoniaPneumonia Terjadinya status HypermetabolicTerjadinya status Hypermetabolic
2. Luka bakar pada saluran nafas :2. Luka bakar pada saluran nafas :
akibat uap panas pada gedung yg terbakar akibat uap panas pada gedung yg terbakar terjadi terjadi kerusakan sepanjang saluran nafas sampai paru kerusakan sepanjang saluran nafas sampai paru dengan akibat : dengan akibat : Obstruksi jalan nafas sebagian atau totalObstruksi jalan nafas sebagian atau total Pneumonitis oleh karena gas NOPneumonitis oleh karena gas NO ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) BronchopneumoniaBronchopneumonia Perdarahan intra-alveolar dan Perdarahan intra-alveolar dan Atelectasis (mengempisnya jaringan paru)Atelectasis (mengempisnya jaringan paru)
Patologi Luka Bakar
Derajat I :Pelebaran pembuluh darah pada lapisan dermisDerajat II :Nekrotik epidermis + bulaDerajat III : Nekrotik pada epidermis dan dermis
HyperthermiaHyperthermia Heat crampHeat cramp : hilangnya elektrolit lewat keringat : hilangnya elektrolit lewat keringat
terjadi kram pada otot bergaris (voluntary muscle)terjadi kram pada otot bergaris (voluntary muscle) Heat exhaustionHeat exhaustion : kegagalan sistem kardiovaskuler : kegagalan sistem kardiovaskuler
untuk mengatasi hipovolemia untuk mengatasi hipovolemia terjadi syncope terjadi syncope Heat strokeHeat stroke : disebabkan temperatur tinggi yg : disebabkan temperatur tinggi yg
disertai kelembaban yg tinggi, terjadi kegagalan disertai kelembaban yg tinggi, terjadi kegagalan mekanisme termoregulasi (spt di padang gurun atau mekanisme termoregulasi (spt di padang gurun atau akibat latihan yang berlebihan) akibat latihan yang berlebihan) terjadi : terjadi : Gagal ginjal akut ; ARDSGagal ginjal akut ; ARDS Hipoksia Hipoksia kerusakan sel otak kerusakan sel otak Koagulasi intravaskuler yang tersebar (DIC = Koagulasi intravaskuler yang tersebar (DIC =
(bradikardi), fibrilasi jantung, kegagalan sirkulasi (bradikardi), fibrilasi jantung, kegagalan sirkulasi - kematian - kematian
JEJAS LISTRIK (Electrical Injury)JEJAS LISTRIK (Electrical Injury)
Kerusakan jaringan bergantung pada :Kerusakan jaringan bergantung pada : Resistensi jaringanResistensi jaringan Intensitas arus listrikIntensitas arus listrik
Dapat terjadi :Dapat terjadi : Luka bakar Luka bakar Fibrilasi ventrikel jantung Fibrilasi ventrikel jantung cardiac arrest cardiac arrest Robeknya organ tubuh ( akibat listrik arus kuat Robeknya organ tubuh ( akibat listrik arus kuat
spt : petir )spt : petir )
Jejas Radiasi – Radiasi IonikJejas Radiasi – Radiasi Ionik Efek radiasi pada manusia :Efek radiasi pada manusia : Dewasa : Dewasa :
anemia aplastik, neoplasma pada kulit, otak anemia aplastik, neoplasma pada kulit, otak dan sistem hematopoitikdan sistem hematopoitik
retardasi mental, kelainan kongenital, retardasi mental, kelainan kongenital, leukemia dan tumor solid lainnyaleukemia dan tumor solid lainnya
Efek radiasi pada jaringan :Efek radiasi pada jaringan : Jaringan tulang, tulang rawan, otot dan saraf Jaringan tulang, tulang rawan, otot dan saraf
perifer perifer bersifat resisten terhadap radiasi (radio bersifat resisten terhadap radiasi (radio resisten)resisten)
Sel hematopoitik, sel benih (germ cell), sel epitel Sel hematopoitik, sel benih (germ cell), sel epitel saluran pencernaan, sel epitel skuamous, sel saluran pencernaan, sel epitel skuamous, sel endotel pembuluh darah dan sel limfosit endotel pembuluh darah dan sel limfosit sangat sangat peka terhadap radiasi (radiosensitif)peka terhadap radiasi (radiosensitif)
Perubahan Seluler Pada Jejas RadiasiPerubahan Seluler Pada Jejas Radiasi
Perubahan akut :Perubahan akut : Nekrosis sel / jaringan (dosis tinggi > 10 Gy)Nekrosis sel / jaringan (dosis tinggi > 10 Gy) Nekrosis terjadi hanya sel yang berproliferasi (dosis Nekrosis terjadi hanya sel yang berproliferasi (dosis
menengah 1 -2 Gy)menengah 1 -2 Gy) Tidak ada perubahan histopatologi ( dosis rendah < 0,5 Tidak ada perubahan histopatologi ( dosis rendah < 0,5
Gy ) akan tetapi dapat terjadi kerusakan subselular Gy ) akan tetapi dapat terjadi kerusakan subselular pada DNA pada DNA terjadi apoptosis terjadi apoptosis
Perubahan lambat (jangka panjang) :Perubahan lambat (jangka panjang) : Mutasi DNA, kelainan khromosom, mutasi gen Mutasi DNA, kelainan khromosom, mutasi gen
transformasi maligna (efek karsinogenik) ; dapat berupa transformasi maligna (efek karsinogenik) ; dapat berupa : kanker kulit, leukemia, sarkoma tulang dan kanker : kanker kulit, leukemia, sarkoma tulang dan kanker paru. Pada anak : kanker payudara & kanker thyroidparu. Pada anak : kanker payudara & kanker thyroid
Kematian sel endotel pembuluh darah dapat Kematian sel endotel pembuluh darah dapat menyebabkan menyebabkan gangguan fungsi organ yang menetap gangguan fungsi organ yang menetap (“delayed organ dysfunction”) berupa:(“delayed organ dysfunction”) berupa: atrofi sel parenkhim organatrofi sel parenkhim organ iskhemia oleh karena kerusakan vaskuler iskhemia oleh karena kerusakan vaskuler FibrosisFibrosis
FIBROSISFIBROSIS Terbentuk jaringan parut Terbentuk jaringan parut hilangnya fungsi organhilangnya fungsi organ Dapat disebabkan oleh nekrosis akut sel parenkhim pada Dapat disebabkan oleh nekrosis akut sel parenkhim pada
organ yang tidak dapat melakukan regenerasiorgan yang tidak dapat melakukan regenerasi Merupakan komplikasi lanjut dari radio –terapi Merupakan komplikasi lanjut dari radio –terapi
EFEK RADIASI PADA BERBAGAI SISTEM EFEK RADIASI PADA BERBAGAI SISTEM ORGANORGAN
1.1. Sistem hematopoitik & limfoid Sistem hematopoitik & limfoid sangat rentan sangat rentan limfopenia, granulositopenia, trombositopenialimfopenia, granulositopenia, trombositopenia Sumsum tulang (Bone marrow ) Sumsum tulang (Bone marrow ) sangat sensitif sangat sensitif Eritrosit Eritrosit resisten; namun usianya hanya 90 hari resisten; namun usianya hanya 90 hari
anemiaanemia2.2. Organ resisten : kelenjar tiroid, paratiroid, hipofisa, Organ resisten : kelenjar tiroid, paratiroid, hipofisa,
adrenal, liver, tulang & tulang rawan dewasaadrenal, liver, tulang & tulang rawan dewasa3.3. Jejas subletal dapat menyebabkan transformasi maligna : Jejas subletal dapat menyebabkan transformasi maligna :
epidermis atrofi dengan hiperkeratosisepidermis atrofi dengan hiperkeratosis Dermatitis radiasiDermatitis radiasi Kanker kulit : squamous cell Ca, basal cell Ca Kanker kulit : squamous cell Ca, basal cell Ca
9.9. Gonad - sangat sensitif ; terjadi destruksi padaGonad - sangat sensitif ; terjadi destruksi pada testis : spermatogonia, spermatid, sel spermatestis : spermatogonia, spermatid, sel sperma Ovaries : sel benih (germ cell), ovumOvaries : sel benih (germ cell), ovum Atrofi & fibrosisAtrofi & fibrosis
Radiasi Pada Seluruh Tubuh Sindroma Hematopoitik (dosis rendah) :Sindroma Hematopoitik (dosis rendah) :
Sindroma Gastro –intestinal (dosis menengah):Sindroma Gastro –intestinal (dosis menengah): mual, muntah, diare mual, muntah, diare dehidrasi dehidrasi sepsis, shock sepsis, shock kematian selang 3-4 hari kematian selang 3-4 hari
Sindroma serebral (dosis tinggi) :Sindroma serebral (dosis tinggi) : kejang, koma, kematian selang beberapa jamkejang, koma, kematian selang beberapa jam
Efek jangka panjang (dosis sangat rendah) : Efek jangka panjang (dosis sangat rendah) : leukemia, kanker payudara & thyroidleukemia, kanker payudara & thyroid Kelainan kongenital : microcephaliKelainan kongenital : microcephali Retardasi mental Retardasi mental
Gambaran Gambaran morfologi akibat morfologi akibat dari jejas radiasidari jejas radiasi
Jejas Radiasi
RADIASI ULTRAVIOLET RADIASI ULTRAVIOLET Disebabkan rusaknya lapisan Ozone (oleh gas Disebabkan rusaknya lapisan Ozone (oleh gas
Chloro-Fluoro-Carbon /CFC dan NO2 )Chloro-Fluoro-Carbon /CFC dan NO2 ) Efek akut : eritema, keradangan dermisEfek akut : eritema, keradangan dermis Efek jangka panjang : solar elastosis, actinic Efek jangka panjang : solar elastosis, actinic
keratosis, penuaan dini pada kulit & kanker kulitkeratosis, penuaan dini pada kulit & kanker kulit
RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKRADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Berasal dari medan listrik tegangan tinggi, Berasal dari medan listrik tegangan tinggi,
mikrowave dan telpon selulermikrowave dan telpon seluler insiden leukemia pada anak ( ? )insiden leukemia pada anak ( ? ) Memicu terjadinya tumor otak ( ? )Memicu terjadinya tumor otak ( ? )
PERUBAHAN TEKANAN ATMOSFERPERUBAHAN TEKANAN ATMOSFER
High - altitude illnessHigh - altitude illness : terjadi pada pendaki : terjadi pada pendaki gunung; disebabkan oleh menurunnya tekanan gunung; disebabkan oleh menurunnya tekanan oksigenoksigen
Blast injuryBlast injury : akibat bertambahnya tekanan pada : akibat bertambahnya tekanan pada atmosfer (air blast) atau dalam air (immersion atmosfer (air blast) atau dalam air (immersion blast) blast) robeknya organ internal dalam cavum robeknya organ internal dalam cavum thoraks atau abdomenthoraks atau abdomen
Emboli udara atau gas Emboli udara atau gas : komplikasi dari scuba : komplikasi dari scuba diving, penggunaaan respirator dan terapi diving, penggunaaan respirator dan terapi oksigen hiperbarikoksigen hiperbarik
Penyakit dekompresi ( Penyakit dekompresi ( Penyakit Caison Penyakit Caison ) : ) : terjadi pada penyelam laut dalam atau pekerja terjadi pada penyelam laut dalam atau pekerja bawah laut. bawah laut.