Top Banner

of 25

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

DASAR-DASAR TRANSPORTASIJARINGAN TRANSPORTASI

Oleh : Ridwan Anas

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL USU

PENGERTIAN TRANSPORTASI Merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan Kegiatan untuk memindahkan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Fungsi utama dari transportasi adalah menghubungkan manusia dengan tata guna lahan Fungsi lain dalam pemindahan barang adalah untuk mempunyai nilai pemenuhan kebutuhan. Sehingga barang mempunyai nilai utilitas ruang dan waktu, berarti tersedianya barang ditempat tertentu dan pada waktu tertentu.

Empat Elemen Dasar Transportasi(Khisty dan Kent, 2005) Sarana Penghubung (link) Sarana Pergerakan (kendaraan) Terminal Manajemen dan Sumber daya manusia

Sistem TransportasiTerdiri dari (CS. Papacostas, Prevedouros):1. Fixed facilities; network of link (roadway, railway) Nodes (intersections, interchange, terminal, harbour and airport)

2. 3.

Flow entities (unit that traverse the fixed facilities) Control system (vehicular control and flow control)

Skema Pemenuhan Ekonomi Oleh Jaringan Transportasi(Santoso et al, 2005)

RUANGilitas

AKTIVITAS

akses ib

an at b am H

ng ua ritas

POTENSI PERGERAKAN

s Kapa

SISTEM TRANSPORTASI

PERFORMANCE INDICATOR

Direpresentasikan oleh: 1. Jaringan transportasi a. Prasarana b. Sarana 2. Pengaturan

Jaringan Transportasi Berbasis Keterpaduan Moda Jaringan transportasi intermoda. Sistem logistik yang terhubungkan diantara 2 moda atau lebih. Setiap moda memiliki karakteristik pelayanan yang secara umum memungkinkan barang (atau penumpang) untuk berpindah diantara moda yang ada dalam satu perjalanan dari asal ke tujuan. Jaringan transportasi multimoda. Rangkaian dari modamoda transportasi yang menyediakan hubungan antara asal dan tujuan perjalanan. Meskipun transportasi intermoda dapat dilakukan, namun dalam perspektif ini bukanlah keharusan.

Perspektif Jaringan Transportasi Multi/Inter Moda(Sumber: Rodrigue and Comtois )

(a) Jaringan Transportasi Multimoda

(b) Jaringan Transportasi Intermoda

JARINGAN TRANSPORTASI (1/2) Perpindahan manusia dan barang dapat berupa pergerakan penggunaan jalan, rel, atau prasarana transportasi lain, dengan jenis moda: bus, mobil, kereta, kapal dan bentuk lainnya. Jaringan transportasi dapat terdiri dari satu atau lebih macam alat transportasi yang mungkin berbeda media dan modanya. Untuk mengefisienkan pergerakan pergerakan yang terjadi di dalam jaringan tsb, maka sistem jaringan perlu didesain secara terhierarki sesuai dengan besarnya arus lalulintas yang melalui jaringan tsb.

JARINGAN TRANSPORTASI (2/2) Jaringan transportasi terdiri dari simpul (node) dan ruas-ruas Simpul-simpul tersebut mewakili suatu titik tertentu pada ruang dan ruas adalah garis yang menghubungkan titik-titik. Terdapat cara lain menunjukkan suatu jaringan transportasi yaitu menggunakan cara matriks hubungan dan cara matriks simpul-ruas

CONTOH JARINGAN DALAM BENTUK GRAFISContoh Jaringan dalam bentuk grafis:1 6 2 3

Simpul (node) dapat mencerminkan persimpangan, kota dan fasilitas-fasilitas tetap lainnya seperti terminal kereta (stasion), pelabuhan dan bandar udara Ruas (link) mencerminkan ruas jalan antar persimpangan atau ruas jalan antar kota, jalan rel antar kota maupun antar stasiun, alur penerbangan antara bandara yang satu dengan bandara lainnya serta pelabuhan laut yang satu dengan pelabuhan laut lainnya.

Busur (satu arah) 5

Ruas (dua arah) 4

Untuk mengefesienkan pergerakan yang terjadi di dalam jaringan transportasi maka, sistem jaringan perlu didesain secara terhirarki sesuai dengan besarnya arus lalu-lintas yang melalui jaringan tersebut

JARINGAN TRANSPORTASI Jaringan Jalan Jaringan Jalan Rel Jaringan Transportasi Udara Jaringan Transportasi Air

JARINGAN JALAN Untuk menghasilkan jaringan transportasi yang dapat memberikan pelayanan secara efisien, maka sangat diperlukan adanya hirarki peran dan fungsi dari jaringan yang mampu mengintegrasikan skala geografi yang berbeda dari pelayanan transportasi dari global ke lokal dan sebaliknya. Peranan jalan dan jaringan jalan adalah memberikan akses ke rumah atau tata guna lahan, Sedang mobilitas diberikan untuk berbagai tingkatan pelayanan yang diikuti oleh beberapa elemen kualitatif seperti kenyamanan, kecepatan dan yg lebih mendasar sebetulnya adlh kec operasional dan waktu tempuh. Beberapa jenis konfigurasi jalan Tipe rectangular Tipe radial (star and block) Tipe radial (star and circullar) Tipe radial (star and grid) Tipe hexagonal

JARINGAN GRID

JARINGAN RADIAL

JARINGAN POLA HEXAGONAL

JARINGAN MODIFIKASI RADIAL

Gambar Potongan Melintang JalanJalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu-lintas (UU No.38/2004)Ruang Pengawasan Jalan Batas pinggir Ruang Milik Jalan Ruang Manfaat JalanBahu Jalan Bahu Jalan

Batis pinggir

Jalur pejalan

Jalur Lalu-lintas

Jalur pejalan

Halaman rumah

Gambar Bagian-bagian (unsur) Jalan Bagian-bagian jalan adalah: Ruang manfaat jalan (RUMAJA). Meliputi badan jalan, saluran tepi jalan,dan ambang pengamannya serta bangunan utilitas. Ruang Milik Jalan (RUMIJA). Meliputi Daerah Manfaat Jalan dan sejalur tanah tertentu di luar Daerah Manfaat Jalan Ruang Pengawasan Jalan (RUWASJA). Merupakan sejalur tanah tertentu di luar Daerah Milik Jalan yang ada dibawah pengawasan pembina jalan Bangunan pelengkap??? Adlh bangunan yang tidak bisa dipisahkan dari jalan (jembatan, tempat parkir, rambu, marka, pagar pengaman, lampu)

TERMINOLOGI KLASIFIKASI JALAN Digunakan untuk disesuaikan dengan penggunaanya apakah untuk daerah antar kota atau untuk jalan perkotaan Bisa untuk tipe perancangan yang berdasarkan pada geometrik jalan (digunakan untuk prosedur perancangan dan penentuan lokasi) Klasifikasi jalan dan jaringan jalan ini dilakukan berdasarkan pertimbangan kepentingan mobilitas (traffic function) dan keperluan akses bagi fasilitas dan tata guna lahan sekitar (land function)-> mobilitas aksesibilitas

Karakteristik Kelas Jalan Akses jalan terhadap pola guna lahan sekitarnya Karakteristik pergerakan (jarak jauh dan jarak dekat) Kecepatan operasi yang diperlukan sesuai karakteristik pergerakan yang melewatinya

HIRARKI PERGERAKAN Hirarki pergerakan didasarkan pada total volume lalulintas dan masing-masing fasilitas dirancang dengan standar tersendiri karena mempunyai fungsi yang spesifik. Klasifikasi jalan berdasarkan hirarki: Jalan tol -> relatif sangat kecil gangguannya dan kec tinggi Ramp -> transisi Arteri Kolektor Lokal akses

Berarti terdapat 6 pergerakan dalam hubungannya dengan konsep fungsi klasifikasi jalan yaitu, pergerakan utama, transisi, distribusi, koleksi dan pergerakan akses ke terminasi

Gambar Hirarki pergerakan kendaraan di jalanRumah/ terminal/ kantor Jalan lokal Jalan Akses Jalan bebas hambatan Jalan kolektor

Jalan Arteri

-Tidak selalu fasilitas antara diperlukan (cth: Kolektor Tol) - Yang diharapkan masing-masing jalan dapat menampung volume dan menjalankan fungsinya, sehingga tidak mengganggu fungsi jalan di atasnya

JARINGAN JALAN ARTERI, KOLEKTOR, DAN LOKAL (AASHTO, 1984)Jalan lokal Desa Desa Jalan kolektor Ibukota Propinsi Kecamata n Jalan kolektor Ibukota Propinsi

Jalan arteri

Ibukota Kabupaten

Jalan arteri

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam konsep dasar hirarki sistem jaringan jalan antara lain adalah: jarak antar simpang, penentuan jaringan yang baik dan efesien Pada gambar ini dapat dilihat hubungan antara klas fungsi jalan dan pelayanan jarak.

Gambar Sistem Klasifikasi peran fungsional Jalan menurut pergerakan dan Akses

SISTEM JARINGAN JALAN INDONESIA Klasifikasi berdasarkan peranSistem Jaringan Jalan Primer meliputi: Jalan Arteri Primer, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu yang berdampingan atau ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua yang berada di bawah pengaruhnya. Jalan Kolektor Primer, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua lainnya atau ruas yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga yang ada di bawah pengaruhnya. Jalan Lokal Primer, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga lainnya, kota jenjang kesatu dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil serta ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang yang ada di bawah pengaruhnya sampai persil.

Sistem Jaringan Jalan Sekunder meliputi: Jalan Arteri Sekunder, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. Jalan Kolektor Sekunder, yaitu ruas jalan menghubungkan kawasan-kawasan sekunder kedua, yang satu dengan lainnya, atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder ketiga. Jalan Lokal Sekunder, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kawasan-kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan

Konsep Ideal Hirarki Jaringan Jalan Sekunder di Perkotaan

Pusat Utama

Pusat Utama

Sub PusatArteri Sekunder Kolektor Sekunder Lokal Sekunder

Sub Pusat

Permukiman

Permukiman

Klasifikasi Berdasarkan Wewenang Pembinaan dan Peran/statusJalan dapat dikelompokkan berdasarkan status pembinaannya yaitu: Jalan Nasional, Jalan Nasional dibawah pembinaan Pemerintah Pusat (Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah atau Pejabat yang ditunjuk) Jalan Propinsi, Jalan Propinsi dibawah pembinaan Pemda Instansi yang ditunjuk Tingkat I atau (Kota) dibawah

JalanKabupaten/Kotamadya/Kota, Jalan Kabupaten/Kotamadya pembinaan Pemda Tingkat II/ Kota atau Instansi yang ditunjuk

Jalan Desa, Jalan Desa dibawah pembinaan Pemerintah Desa/Kelurahan Jalan Khusus, Jalan Khusus dibawah pembinaan Pejabat atau orang yang ditunjuk

Konsep Hirarki Fungsi dan Status Jalan di IndonesiaLevel pemerintah an Pemerintah/ Pusat Kewenangan Penyelenggaraan Status Jalan Jalan Nasional (ref: ps 14 (1) UU No 38 Tahun 2004 tentang Jalan) (a) Fungsi Jalan yang Dilingkupi Status Jalan Jalan arteri primer dan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, (b) jalan strategis nasional, (c) jalan toll (ref: ps 9 (2) UU No 38 Th 2004 ttg Jalan)

Pemerintah Provinsi

Jalan Provinsi (ref: ps 15 (1) UU No 38 Tahun 2004 tentang Jalan)

(a)

Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kab/kota, antar ibukota Kab/Kota, (b) Jalan strategis provinsi (ref: ps 9 (2) UU No 38 Th 2004 ttg Jalan)

Pemerintah Kabupaten

1. Jalan Kabupaten 2. Jalan desa (ref: ps 16 (1) UU No 38 Tahun 2004 tentang Jalan)

1.(a) Jalan lokal primer yang menghubungkan: ibukota Kab dgn ibukota kecamatan dan PKL, antar ibukota kecamatan, antara PKL, (b) Jalan sekunder dalam wilayah kabupaten (c) Jalan strategis kabupaten 2.(a) Jalan yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa, (b) Jalan lingkungan (ref: ps 9 (4 dan 6) UU No 38 Th 2004 ttg Jalan)

Pemerintah Kota

Jalan Kota (ref: ps 16 (2) UU No 38 Tahun 2004 tentang Jalan)

(a)

Jalan sekunder yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, pusat pelayanan dengan persil, antar persil, antar pusat permukiman di dalam kota (ref: ps 9 (5) UU No 38 Th 2004 ttg Jalan)

PETA JARINGAN JALAN USULAN STATUS JALAN METROPOLITAN MEDAN ( MEBIDANG )KETERANGAN: Batas Metropolitan Batas Kota/Ka bupatenB atan g Ser ai P ekan Kemis

Batas Ke camatan Jalan Tol Jala n Nasional Jala n Provinsi Jalan Non Status Jalan Kota/Ka bupaten Jalan Keret a apiS ungai

BEL AWAN

Rencana Jalan TolK o t a D atar

21P .M er bau

Rencana Jalan Usul an Jalan Nasional Usul an Jalan Strategis Na sional Rencana

KE LANGKATH arap an Perak B ag an Percut

1 . (003 .K1 1) Jl.Amir Hamza h(Binjai)= 6,00 Km 2 . (004. K.19) 3 . (004) 4 . (004.K.15 ) 5 . (004.K.18 )R an tau Panjang S ei Tuan

KAB. LANGKAT

Jl.Soekarno Hatta (Binjai)= 4,77 Km Jl. Me dan - Binjai = 8,60 Km Jl.Binjai Raya (M edan )= 2 ,50 Km Jl.Su nggal (Medan )= 0 Km

T an dem Hilir

20P ercut

KAB. DELI SERDANGP an tai Labui Johor S p.T iga

6 . (004.K.13 ) Jl.Se tia Budi (Me dan)= 0 Km 7 . (004.K.14 ) Jl.G.Subroto (Med an) = 1,95 Km 8 . (004.K.12) Jl.DR.Mansyur (Medan)= 0 Km 9 . (004.K.16 ) Jl.Su dirm an (Meda n)= 0 Km

KE LANGKAT

1

KAB. D ELI SERDANGP ayab akung S erdang

10. (004.K.17 ) Jl.Ya min Gint ing (Medan)= 0 Km 11. (004 K.11 ) Jl.Ir.H.Djuan da (Meda n)= 0 KmR B E K AN NC UA D A LA A NA R NA A MO

1 17 2 3KOT A BINJAID IS KI K p.Lalang

19 5 6 18 16 4 7 5 6 2 8 9 11 10B ANDARA P OLONIA

7 8

B dr.S et ia

12. (005.K.11 )Jl. Sisingamanga raja (Medan)= 6,78 Km 13. (005) Meda n - Lu buk Pakam = 14,55 Km

KOT A MEDAN

23T embung T embung

B atan g Ku is

S p.KID

23 25 26 27 12 3 22 4 12A m p las

14. (006.K.11 ) Jl.Me dan (Lubuk Paka m)= 3,25 Km 15. (006.K.12 ) Jl.Sianta r (Lubuk Pakam)= 3,98 Km

B elm era

23K AWA SAN IND USTR I KID

16. (024.K.11 ) Jl.Asrama (Me dan)= 1,40 Km 17. (024.K.12 ) Jl.Ka pt. Suma rsono (M dn)= 4,20 KmKOT A LUBU K PAKAM KE T EBINGTINGGI

24

15Won osari S p.Penara

18. (024.K.16 ) Jl.He lvetia (Meda n)= 1,40 Km 19. (024.K.13 ) Jl. Perte mpuran (Meda n)= 0,78 Km

14S ukam andi

KE T EBIN GTINGGI

20. (024.K.14 ) Jl. Yos S udarso (Medan)= 13,64 Km 21. (024.K.15 ) Jl.Me dan -Belawan (Md n)= 8,28 Km

13S p .K a yubesar T A NJU NG MORAWA

P s. Melintang

22. (026.K.13 ) Jl.Ya min Gint ing(Meda n)= 9.74 Km 23. (110) Medan -Tembung-Lubuk Pakam= 33,80 KmM erbau

M ed an Johor

KE KARO

USULAN JALA N NASI ONAL 1 . Jl. Lingkar L uar Binjai = Pjg . 7,8 Km 2 . Jl. Industri = Pjg. 5 Km 3 . Jl. Ngumb an Surbakti = Pjg. 5,4 Km 4 . Jl. AH. Nasution = Pjg. 5,7 Km

22T untungan

P an cu rb atu

5 . Jl. Pe rtahanan = Pjg. 0,5 KmKE GALANGP atum bak S ugan

KAB. L ANGKAT

6 . Jl. Cemara = Pjg. 0,8 Km 7 . Jl. Kolonel Bejo = Pjg. 3 KmP ROV INS I S UMATERA UTARAMETRO PO LITA N M EDAN

8 . Jl. Pancing = Pjg . 3,5 Km USULAN JALA N STRA TEGI S NASIONAL RENCANA 5 .(004.K.18) Jl.Sungga l (Medan) = Pjg. 0,6 5 Km 6 .(004.K.13) Jl.Se tia Budi (Me dan) = P jg. 3,40 Km 8 .(004.K.12) Jl.DR.M ansyur (M edan)= Pjg. 1,21 Km 9 .(004.K.16) Jl.Su dirm an (Meda n)= Pjg. 0,40 Km 22. (026.K.13) Jl.Ya min Gint ing(Medan)=Pjg. 3,29 Km 11.(004 K.11) Jl.Ir.H.Djuan da (Meda n)=Pjg. 2,46 Km 12.(005.K.11)Jl. Sisingamanga raja (Med an)=Pjg. 4,07Km 24 . Jl. Panglima Dena i = Pjg. 8,35 Km 25. Jl. Aksara = Pjg. 0,97 Km 26. Jl. Arif Rahm an Hakim = Pjg. 1,94 Km 27. Jl. Halat = Pjg. 1,55 Km

N am oram be

UB in tang M eriah

KE SIBUGEL

KAB. SERDAN G BEDAGAI

KE KABANJAHE0 2,5 5,0 7,5 1 0 km

Jalan Nasional yang diturunka n statusnya