REFERAT ANTIKOAGULAN PADA GAGAL JANTUNG PEMBIMBING : Dr. Lukman Muliadi, Sp. PD Disusun oleh : Titi Nurhayati (406117013) Charles Prakasa Cantik (406117022) Dinda Bintoro (406117054) Sherline (406117055) Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kudus Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 17 Juni 2013 – 24 Agustus 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Serta ada data objektif dari kelainan struktur atau fungsi pada jantung saat isitirahat (kardiomegali, bunyi jantung III, murmur, echocardiogram yang abnormal, peningkatan konsentrasi dari natriuretic peptide)
Suatu keadaan patologis adanya kelainan fungsi jantung berakibat
jantung gagal memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya
hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.
PATOFISIOLOGI
PROFILAKSIS TROMBOEMBOLI
CHA2DS2-VASc
HAS-BLED
Pencegahan tromboemboli vs. Resiko perdarahan pada penggunaan antikoagulasi
oral
CHA2DS2-VASc
HAS BLED
HEMOSTASIS
Penghentian kehilangan darah dari kerusakan pembuluh darah.
Aktivasi tromboplastin
Pembentukan trombin dari protrombin
Pembentukan fibrin dari fibrinogen
ANTIKOAGULAN ORAL WARFARIN
Antagonisvitamin K
Faktor II, VII, IX, X
mengubah residu asam glutamate menjadi residu asam gama- karboksiglutamat.
Farmakokinetik : • Mula kerja biasanya sudah
terdeteksi di plasma dalam 1 jam setelah pemberian.
• Kadar puncak dalam plasma: 2-8 jam.
• Waktu paruh : 20-60 jam; rata-rata 40 jam.
• Bioavailabilitas: hampir sempurna baik secara oral, 1M atau IV.
• Metabolisme: ditransformasi menjadi metabolit inaktif di hati dan ginjal.
• Ekskresi: melalui urine clan feses.
Farmakodinamik : • 99% terikat pada protein plasma
terutama albumin. • Absorbsinya berkurang hila ada
makanan di saluran cerna.
Indikasi : • Untuk profilaksis dan pengobatan
komplikasi tromboembolik yang dihubungkan dengan fibrilasi atrium dan penggantian katup jantung ; serta sebagai profilaksis terjadinya emboli sistemik setelah infark miokard (FDA approved). Profilaksis TIA atau stroke berulang yang tidak jelas berasal dari problem jantung.
Kontraindikasi . • Semua keadaan di mana resiko
terjadinya perdarahan lebih besar dari keuntungan yang diperoleh dari efek anti koagulannya, termasuk pada kehamilan, kecenderungan perdarahan atau blood dyscrasias dll.
INTERAKSI OBAT• Warfarin berinteraksi dengan
sangat banyak obat lain seperti asetaminofen, beta bloker, kortikosteroid, siklofosfamid, eritromisin, gemfibrozil, hidantoin, glukagon, kuinolon, sulfonamid, kloramfenikol, simetidin, metronidazol, omeprazol, aminoglikosida, tetrasiklin, sefalosporin, anti inflamasi non steroid, penisilin, salisilat, asam askorbat, barbiturat, karbamazepin dll.
EFEK SAMPING• Perdarahan dari jaringan atau
organ, nekrosis kulit dan jaringan lain, alopesia, urtikaria, dermatitis, demam, mual, diare, kram perut, hipersensitivitas dan priapismus.
HATI-HATI• Untuk usia di bawah 18 tahun belum
terbukti keamanan dan efektifitasnya. Hati- hati bila digunakan pada orang tua. Tidak boleh diberikan pada wanita hamil karena dapat melewati plasenta sehingga bisa menyebabkan perdarahan yang fatal pada janinnya. Dijumpai pada ASI dalam bentuk inaktif, sehingga bisa dipakai pada wanita menyusui.
Dosis inisial dimulai ,dengan 2-5 mg/hari Dosis pemeliharaan 2-10 mg/hari.
DOSIS
Ketentuan :• Obat diminum pada waktu yang sama setiap hari.• Dianjurkan diminum sebelum tidur agar dapat dimonitor efek
puncaknya di pagi hari esoknya.• Lamanya terapi sangat tergantung pada kasusnya.• Secara umum, terapi anti koagulan harus dilanjutkan sampai bahaya
terjadinya emboli dan trombosis sudah tidak ada.• Pemeriksaan waktu protrombin barns dilakukan setiap hari begitu
dimulai dosis inisial sampai tercapainya waktu protrombin yang stabil di batas terapeutik. Setelah tercapai, interval pemeriksaan waktu protrombin tergantung pada penilaian dokter dan respon penderita terhadap obat. Interval yang dianjurkan adalah 1-4 minggu.
RECOMENDASI
WARFARIN
HEPARINpenghambatan thrombin-induced yang mengaktivasi faktor V and VIII.
Terapi heparin dimonitor untuk mempertahankan rasio Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) dalam 1,5-2,5 kali dari normal.
Respon antikoagulan terhadap dosis standar heparin bervariasi antara tiap-tiap pasien
LOW MOLEKUL WEIGHT HEPARIN
menghasilkan respon antikoagulan yang lebih dapat diprediksi karena memiliki bioavailibilty yang lebih baik, paruh waktu lebih lama dan dose-independent clearance.
Pemberian enoxaparin atau dalteparin secara subkutan dapat digunakan sebagai pengganti unfractionated heparin.
Dosis enoxaparin adalah 1 mg/kg dua kali sehari
Dosis dalteparin adalah 120 IU/kg dua kali sehari (dosis maksimal 10.000 IU).
dilanjutkan selama 2-5 hari, sampai keadaan pasien menjadi stabil selama 24 Jam, atau sampai revaskularisasi telah terbentuk.
• Heparin, glycosaminoglycan ditemukan pada granulasi sel mast, disintesis dari prekursor UDP-sugar sebagai polimer pengganti dari asam D-glukuronik dan N-asetil-D-Glukosamin residual
BIOKIMIA
• Heparin umumnya diekstrak dari mukosa usus babi, yang banyak terdapat dalam sel mast, dan mungkin berisi sedikit glikosaminoglikan lainnya.
SUMBER
ANTIKOAGULAN PARENTERAL
DERIVAT HEPARIN
LMWH
daltaparin [FRAGMIN]
enoxaparin [LOVENOX]
tinzaparin [INNOHEP])Fondaparinux
NOVEL ORAL ANTICOAGULANTS(NOAC)
Oral direct thrombin inhibitor (e.g dabigatran)
Oral direct factor Xa inhibitors(e.g rivaroxaban, apixaban, etc)
NOVEL ORAL ANTICOAGULANTS (NOAC) for stroke prevention in AF :
1. Dabigatran etexilate• RELY (Randomized Evaluation of Long-term anticoagulant therapY with