Top Banner
koledokolitiasis Cindy desianti - 102011220
24

PPT koledokolitiasis

Jan 03, 2016

Download

Documents

Fera Susanti

pppt
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PPT koledokolitiasis

koledokolitiasis

Cindy desianti - 102011220

Page 2: PPT koledokolitiasis

Skenario 8

Seorang wanita 50 th datang dengan keluhan nyeri hebat yg hilang timbul secara mendadak pada perut kanan atas dan menjalar hingga ke punggung kanan sejak 6 jam yg lalu. Selain itu, sejak 5 hari yg lalu pasien mengeluh demam tinggi, tubuhnya berwarna kekuningan dan tiinja nya berwarna pucat seperti dempul.

Page 3: PPT koledokolitiasis

Anamnesis

Identitas pasien Keluhan utama dan lamanya sakit Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat kesehatan keluarga

Page 4: PPT koledokolitiasis

Pemeriksaan fisik

Dapat dilihat pertama kali keadaan pasien, apakah pasien sakit berat atau ringan dan pada pemeriksaan murphy sign positif. Nyaman atau tidak, tenang atau gelisah. Batu saluran empedu tidak menimbulkan gejala dalam fase tenang.

Page 5: PPT koledokolitiasis

WD

Koledokolitiasis

Kolangitis Kolesistitis Pankreatitis kolelitiasis

DD

Page 6: PPT koledokolitiasis

Definisi

Batu yang berada di duktus koledokus dapat dibentuk di duktus tersebut sejak dari awal atau karena migrasi batu dari kandung empedu. Proporsinya tidak lebih dari 5%. Sebanyak 95% kasus koledokolitiasis terjadi karena migrasi dari kandung empedu, yang disebut koledokolitiasis sekunder

Page 7: PPT koledokolitiasis

Etiologi

Faktor presdiposisi: komposisi empedu (sangat jenuh

dengan kolesterol) statis empedu (akibat gangguan

kontraksi kandung empedu atau spasme sfingter oddi)

infeksi (bakteri dapat berperan sebagai pusat presipitasi atau pengendapan) kandung empedu.

Page 8: PPT koledokolitiasis

Epidemiologi

Epidemiologi batu empedu di Amerika Serikat cukup tinggi sekitar  10-20% orang dewasa (± 20 juta orang). Setiap tahunnya bertambah  sekitar 1–3 % kasus baru dan sekitar 1–3% nya dari penderita kandung empedu  menimbulkan komplikasi . Kira – kira 500.000 orang yang menderita simptom batu empedu atau batu empedu dengan komplikasi dilakukan  kolesistektomi.

Page 9: PPT koledokolitiasis

Patofisiologi Batu Pigmen

karna tidak terkonjugasi menyebabkan prespitasi hingga terjadi batu

Batu kolesterol

tidak larut dalam air, tergantung dari lesitin dan empedu. Pada OS terjadi penurunan sintesis as.empedu serta peningkatan sintesis kolesterol mengakibatkan supersaturasi. Kemudian keluar dari empedu,mengendap dan jadi batu empedu

Page 10: PPT koledokolitiasis

Patogenesis

Page 11: PPT koledokolitiasis

Manifestasi klinik

Asimptomatik

Biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada saat medical check up melalui plain radiograf, sonogram abdomen atau CT scan.

Simptomatik

kolik bilier,kolesistitis akut dan kronik,kolangitis

Page 12: PPT koledokolitiasis

Diagnosis Banding

Kolelitiasis

kuadran kanan atas,kadang menjalar ke daerah punggung kanan belakang. Terjadi akibat obstuksi batu di duktus kistikus. Biasanya dipengaruhi makanan berlemak dan dapat hilang dengan perubahan posisi tubuh. Biasanya tidak ada demam dan fungsi hati normal, kecuali  bila disertai infeksi.

Page 13: PPT koledokolitiasis

Diagnosis Banding

Kolesistitis

Nyeri perut kuadran kanan atas disertai demam menggigil,nyeri menjalar ke skapula kanan bisa selama 60 menit tanpa jeda. Nyeri semakin bertambah tiap kali menarik nafas,ada juga mual, muntah, dan anoreksia.

Page 14: PPT koledokolitiasis

Diagnosis Banding

Keluhan kolangitis digambarkan dengan Triad Charcot yaitu nyeri kuadran kanan atas, ikterik dan demam. Kolangitis dapat mengarah pada syok septik

Pankreatitis akut dengan gejala nyeri epigastrik (<30 mnt), menjalar ke punggung,dan hilang (<72 jam), muntah dan ikterus

Page 15: PPT koledokolitiasis

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan radiologi

menggunakan sinar x

Page 16: PPT koledokolitiasis

Pemeriksaan penunjang

Ultrasonografi

Page 17: PPT koledokolitiasis

Pemeriksaan Penunjang

Ct scan,dalam keadaan khusus, CT scan perlu digunakan untuk mendeteksi adanya komplikasi akibat batu empedu.

Endoscopic retrograde cholangio pancreatography (ERCP) merupakan metode pemeriksaan yang digunakan untuk tujuan diagnostik maupun terapi batu saluran empedu

Page 18: PPT koledokolitiasis

Pemeriksaan Penunjang

Magnetic resonance cliolangio pancreatography (MRCP) merupakan pemeriksaan untuk mengetahui adanya batu di duktus koledokus, dengan akurasi mencapai 90%.

Page 19: PPT koledokolitiasis

Penatalaksanaan

Medika mentosa kolesiramin yang mengontrol pruritus vitamin D dan kalsium untuk mengurangi

berkurangnya densitas tulang asam ursodeoksikolat (pelarut batu empedu

dan menurunkan absorpsi kolesterol) metotrekstat untuk menurunkan reaksi

inflamasi akibat autoimun

Page 20: PPT koledokolitiasis

Penatalaksaan

Non medika mentosa Endoscopic Retrograde

Cholangiopancreatgraphy (ERCP) Kolesistektomi terbuka Komplikasi yang

paling bermakna yang dapat terjadi adalah cedera duktus biliaris.

Kolesistektomi laparaskopi hanya pasien dengan kolelitiasis simtomatik tanpa adanya kolesistitis akut.

Page 21: PPT koledokolitiasis

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin segera segera terjadi setelah pembedahan adalah: Perdarahan Peradangan pankreas (pankreatitis) Perforasi atau infeksi saluran empedu. Pada 2-6% penderita, saluran dapat menciut

kembali dan batu empedu muncul lagi.

Page 22: PPT koledokolitiasis

Pencegahan

a. Ursodeoxycholic acid

Pengobatan ursodeoxycholicacid dapat mencegah pembentukan batu empedu.

b. Pola makan dan olah raga

Page 23: PPT koledokolitiasis

Prognosis

Koledokolitiasis sering menimbulkan masalah yang sangat serius karena komplikasi mekanik

Page 24: PPT koledokolitiasis

Kesimpulan

Berdasarkan kasus dapat disimpulkan bahwa diagnosis pasien mengarah kepada koledokolitiasis, yaitu batu empedu yang terdapat pada duktus koledokus. Diagnosis tersebut tidak dapat dipastikan sampai melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang yang lainnya.