ALASAN-ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE TAMAN PINTAR YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Disusun Oleh : Filiani Ayu Setyo Kusuma Zai NIM: 072214038 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/14745/2/072214038_Full.pdf · ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE TAMAN PINTAR YOGYAKARTA. Beserta perangkat yang diperlukan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ALASAN-ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE TAMAN PINTAR YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Filiani Ayu Setyo Kusuma Zai
NIM: 072214038
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ALASAN-ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE TAMAN PINTAR YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Filiani Ayu Setyo Kusuma Zai
NIM: 072214038
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Karena itu, saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.
(1 Korintus 15:58)
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur”.
(Filipi 4:6)
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka”. (Pengkhotbah 3:11a)
“Usaha maksimal akan membuat kita mencapai hasil yang maksimal.”
“Jangan pernah berhenti berharap, sebab di Tangan Tuhan, sebuah harapan kecil bisa menjadi berkat besar.”
“Waktu Tuhan tidak pernah terlambat, maupun terlalu cepat karena Ia akan memberi sesuai dengan Waktu‐Nya.”
♥ Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa membimbingku dan memberiku kekuatan dalam setiap Iangkahku.
Bapak tercinta Nafetali Zai dan Ibu tercinta Siti Sumardjati
Kakakku harajaki dan harafidaman
Adikku Meidiana dan Eyang Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ALASAN-ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG
KE TAMAN PINTAR YOGYAKARTA
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 28 Juli 2011 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003,pasal 25 dan pasal 70)
Yogyakarta, 12 Mei 2011 Yang membuat pernyataan, Filiani Ayu Setyo Kusuma Zai NIM: 072214038
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Filiani Ayu Setyo Kusuma Zai
Nomor Induk Mahasiswa : 072214038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ALASAN-
ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE TAMAN PINTAR
YOGYAKARTA.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 01 Agustus 2011
Yang menyatakan
Filiani Ayu Setyo Kusuma Zai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena ini penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada
penulis.
2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dosen Pembimbing I yang
meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan,
arahan, dorongan dan semangat mulai dari pengajuan proposal, penelitian
hingga penyusunan skripsi ini selesai.
5. Drs. Hendra Poerwanto, G., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan yang sangat berharga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi serta Semua Staff
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu sehingga
penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
7. Bapak tercinta Nafetali Zai, Ibu tercinta Siti Sumardjati dan Eyang Putri
yang senantiasa memberikan doa tiada terputus, restu, perhatian, dorongan
dan semangat untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakakku dan adikku: Mas Jaki dan Mas Rama dan Adikku Ria yang selalu
memberikan nuansa kekraban, canda tawa, persaudaraan yang menyejukan
dan kehangatan dalam keluarga.
9. Sahabat-sahabatku: Icha, Chandra, Lynda, Galih dan teman-teman
seperjuanganku MPT : Hesti, Nining, Fani, Prita, Mba Chicy, Rentri,
Thomas dan Hengki yang selalu memberiku motivasi dan bantuan.
10. Semua Staff Taman Pintar Yogyakarta yang telah mengizinkan saya untuk
melakukan penelitian dan membantu saya dalam melengkapi data-data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
11. Berbagai pihak yang telah berkenan membantu kelancaran penelitian ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mngharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 12 Mei 2011
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ........... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
ABSTRAK ....................................................................................................... xvi
ABSTRACT ....................................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Batasan Masalah ......................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian. ...................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 7
A. Landasan teori ............................................................................ 7
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas ...................................................................... 101
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 103
Lampiran 6 Hasil Uji Cochran Q-Test ............................................................ 104
Lampiran 7 Tabel Korelasi Pearson Product Moment ................................... 109
Lampiran 8 Tabel Nilai-nilai Chi Kuadrat ...................................................... 110
Lampiran 9 Curricullum Vitae ........................................................................ 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
ALASAN-ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG
KE TAMAN PINTAR YOGYAKARTA
Filiani Ayu Setyo Kusuma Zai
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang lokasi penelitiannya diadakan di Taman Pintar Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuesioner dan studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta. Sampel yang diteliti sebanyak 100 orang dan teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Uji Validitas menggunakan Teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar Yogyakarta. Dari analisis profil responden, diperoleh hasil bahwa paling banyak responden yang diteliti adalah wanita (68%) dan berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta (73%). Dari hasil analisis Cochran Q-Test menunjukkan bahwa alasan ingin rekreasi, tersedianya wahana bermain yang edukatif, tersedianya wahana permainan yang bervariasi, untuk menambah pengetahuan dan lokasi yang strategis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
THE REASONS TO VISIT TAMAN PINTAR YOGYAKARTA
Filiani Ayu Setyo Kusuma Zai Sanata Dharma University of Yogyakarta
2011
This study aims to find out the reasons to visit Taman Pintar. This research is descriptive research held at Taman Pintar Yogyakarta. Data collection techniques used in this research is questionnaires and literature study. The populations in this study are all consumers who have visited the Taman Pintar Yogyakarta. The samples were examined as many as 100 and sampling technique used is Purposive Sampling. The validity in this research used the Engineering Test Product Moment Correlation and Reliability used Cronbach Alpha Test. The data analysis technique used in this study is analysis of Cochran Q-Test to find out the reasons to visit Taman Pintar Yogyakarta. Of the respondents profile analysis, indicated that most respondents studied were women (68%) and live in Yogyakarta Special Region (73%). From the results of Cochran Q-test analysis indicated that the reasons to visit Taman Pintar want to have recreation, availability of playing tools, variability of playing game, to increase knowledge and strategic location have a significant influence on reasons to visit Taman Pintar Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan sektor jasa saat ini semakin pesat. Berbagai bisnis jasa
banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah jasa
wisata. Berbagai jasa wisata mulai dikembangkan untuk menarik minat
wisatawan berkunjung ke sebuah objek wisata. Yogyakarta sebagai sebuah
kota dengan berbagai predikat, seperti sebagai kota kebudayaan, kota pelajar,
dan kota pariwisata berupaya terus meningkatkan potensinya. Sebutan
Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potensi propinsi ini
dalam kacamata kepariwisataan.
Dengan dikenalnya Yogyakarta sebagai ikon “Kota Pelajar” ternyata
berdampak pada segi Pariwisata. Pariwisata di Kota Yogyakarta semakin
mengalami perkembangan. Berbagai jenis wisata dikembangkan di wilayah
ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan,
wisata belanja, bahkan yang terbaru wisata malam. Industri pariwisata ini akan
memberikan pengaruh terhadap munculnya taman hiburan sebagai pendukung
industri wisata tersebut.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU
No.20 tahun 2003). Berdasarkan UU No.20 tahun 2003 tersebut pendidikan
merupakan hal yang penting untuk menghasilkan generasi penerus bangsa.
Melihat semakin berkembangnya pendidikan saat ini, maka metode-metode
yang digunakan untuk mendidik pun semakin berkembang ke arah yang lebih
modern.
Salah satu alternatif yang bisa digunakan dalam meningkatkan potensi
seseorang dalam hal pendidikan adalah wisata pendidikan. Wisata Pendidikan
merupakan suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan
muatan pendidikan baik itu mengenai pendidikan formal atau mengenai
pendidikan nonformal didalamnya. Jenis wisata ini dianggap bermanfaat
untuk meningkatkan pengetahuan sembari berekreasi. Sebagai wujud
kepedulian terhadap pendidikan dan perkembangan dunia wisata di
Yogyakarta, maka Pemerintah Kota Yogyakarta menggagas sebuah ide wisata,
yaitu wisata pendidikan. Melihat hal ini, Pemerintah Kota Yogyakrta
menggagas ide untuk membangun Taman Pintar.
Taman Pintar adalah tempat wisata untuk anak-anak Yogya ataupun anak-
anak Indonesia agar tumbuh ketertarikan untuk belajar dan kreatif dalam
bidang sains dan teknologi. Disebut “Taman Pintar”, karena di sini
pengunjung bisa dengan leluasa memperdalam ilmu pengetahuannya sekaligus
berekreasi. Dengan gabungan swasta dan Pemerintah D.I. Yogyakarta Taman
Pintar dibangun. Pembangunan Taman Pintar didasarkan pada tujuan
menyediakan wahana pendidikan dan pengetahuan sekaligus sebagai wahana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
wisata. Pembangunan dimulai sejak Mei 2006 dan diresmikan pemakaiannya
oleh dua menteri yakni Menristek Kusmayanto Kadiman dan Mendiknas
Bambang Sudibyo pada 9 Juni 2007.
Pengunjung taman edukasi ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data di Harian Kompas, pengunjung Taman Pintar terus
meningkat dari 47.771 orang (2006) menjadi 308.342 (2007) dan terus
meningkat hingga mencapai 1.007.462 orang (2009). Menurut data Dinas
Pariwisata DIY 2009, jumlah itu mengungguli Gembira Loka (944.810
pengunjung), Keraton Yogyakarta (470.194 pengunjung), dan Pagelaran
Keraton (318.543 pengunjung). Sedangkan selama Januari sampai dengan
Oktober 2010, pengunjung Taman Pintar telah mencapai lebih dari 870.000
orang.
Berkunjung ke Taman Pintar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
apabila meinginkan wisata pendidikan. Wisata pendidikan yang ditawarkan di
Taman Pintar berbasis sains. Di Taman Pintar pengunjung tidak hanya dapat
melihat berbagai jenis sains yang diperagakan melainkan dapat menikmati,
mencoba dan beratraksi. Mereka dapat bermain dengan alat peraga sains yang
tersedia sehingga dapat merasakan bagaimana sains itu. Hal ini dapat memacu
mereka untuk memperoleh manfaat lain saat berekreasi. Oleh karena itu
sebelum memutuskan untuk memilih jasa obyek wisata yang ditawarkan,
konsumen perlu mempertimbangkan manfaat lain yang akan diperolehnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Melihat fenomena seperti yang dipaparkan di atas dan juga
mempertimbangkan perlunya unsur pendidikan dalam berwisata, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai alasan-alasan konsumen
berkunjung ke Taman Pintar sehingga pada akhirnya perusahaan sebagai
penyedia jasa dapat menyediakan jasa pelayanan dan fasilitas sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumennya.
Berdasarkan uraian di atas dan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen
berkunjung ke Taman Pintar, maka peneliti mengambil judul “ALASAN-
ALASAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE TAMAN PINTAR
YOGYAKARTA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diambil suatu
rumusan permasalahan, yaitu:
Apa saja yang menjadi alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Batasan Masalah
Alasan berkunjung ke Taman Pintar
Banyak yang menjadi alasan seseorang memilih untuk berkunjung ke Taman
Pintar. Berdasarkan survei pendahuluan pada pengunjung Taman Pintar pada
tanggal 18 September 2010, alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman
Pintar yaitu :
1) Ingin rekreasi
2) Tersedianya wahana bermain yang edukatif
3) Tersedianya wahana permainan yang bervariasi
4) Harga tiket terjangkau
5) Tempat yang nyaman untuk belajar
6) Menambah pengetahuan
7) Mengisi waktu luang
8) Keramahan petugas pada saat melayani konsumen
9) Lokasi strategis.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen
berkunjung ke Taman Pintar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah koleksi
kepustakaan dan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang akan
melakukan penelitian sejenis yang akan datang.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan
untuk dapat memahami konsumen mereka dengan lebih baik dan
menyediakan pelayanan dan fasilitas-fasilitas yang baru dan menarik yang
dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang
telah dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi
atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan orang lain. (Kotler dan
Armstrong, 2008:6). Sedangkan menurut The American Marketing
Association (Swastha, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010),
pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau pemakai.
Dari definisi tersebut pemasaran dapat disimpulkan bahwa
seluruh kegiatan pemasaran ditujukan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Pemasaran
mengarah pada pemenuhan kebutuhan barang atau jasa apa yang
diinginkan oleh konsumen dengan menciptakan, menawarkan
kemudian menjualnya kepada konsumen. Pemasaran mengandung
pengertian yang lebih luas dari penjualan, di mana konsumen perlu
dipuaskan melalui kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai
suatu sistem sehingga harus dikoordinasikan dan dikelola dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
b. Pengertian Konsep Pemasaran
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan membutuhkan sebuah
konsep untuk memasarkan produknya, baik berupa barang maupun
jasa agar pimpinan dalam organisasi dapat mengetahui apa dan
bagaimana yang harus dilakukan untuk mengatasi sebuah kondisi
sehingga proses pemasaran bisa berjalan sesuai dengan yang
direncanakan. Menurut Swastha (Swasta, dalam Monika Ike Dwi
Fatmawati, 2010), konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Sedangkan konsep pemasaran menurut Kotler dan Armstrong
(2001:23) dinyatakan sebagai berikut : untuk mencapai tujuan
organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien
daripada yang dilakukan oleh pesaing. Dengan demikian terlihat jelas
bahwa tujuan konsep pemasaran ini adalah untuk memuaskan
konsumen. Dalam konsep pemasaran, ada tiga unsur yang mendasar
(Swastha, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010), yaitu:
1). Orientasi pada konsumen
Dalam hal ini perusahaan harus:
a). Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang
akan dilayani dan dipenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b). Menentukan kelompok pembeli sebagai sasaran dalam
penjualan.
c). Menentukan produk dan program sasarannya.
d). Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengukur,
menilai dan menafsirkan keinginan, sifat dan perilaku
konsumen.
e). Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik
apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang
rendah atau model yang menarik.
2). Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk mencapai tujuan yang akan dicapai secara optimal,
semua elemen kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus
terkoordinir dan terintegrasi dengan baik. Harus dihindari adanya
pertentangan di dalam perusahaan maupun antara perusahaan
dengan pasarnya sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan
sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan oleh manajemen.
3). Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Tujuan dari konsep pemasaran ini adalah volume penjualan
yang menguntungkan, artinya melalui pemuasan konsumen laba
dapat ditingkatkan. Laba merupakan pencerminan dari usaha yang
berhasil memberi kepuasan bagi konsumen dengan menyediakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
atau menjual barang atau jasa yang paling baik dengan harga yang
layak dan terjangkau. Dengan laba, perusahaan dapat tumbuh dan
berkembang sehingga dengan kuatnya kondisi perekonomian
perusahaan, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar
pada konsumen.
c. Pengertian Manajemen Pemasaran
Di dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya di dunia
bisnis, perusahaan memerlukan suatu kegiatan pokok yang teratur.
Pemasaran merupakan hal yang penting sehingga tidak dapat
dipandang sebagai fungsi tersendiri, melainkan fungsi dari keseluruhan
bisnis dilihat dari sudut pandang hasil akhirnya, yakni pemenuhan
kebutuhan pelanggan. Suatu proses pemasaran yang berhasil perlu
didukung sebuah manajemen yang baik agar dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan oleh perusahaan.
Menurut Stoner (Handoko, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati,
2010) manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan
organisasi, sedangkan menurut Kotler (2002:3) manajemen pemasaran
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan ide, penetapan harga,
promosi serta penyaluran barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan baik untuk individu maupun organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Agar dapat sukses dalam persaingan dunia bisnis saat ini
perusahaan harus berusaha mencapai tujuan untuk dapat menciptakan
dan mempertahankan pelanggan. Dengan memahami perilaku
konsumen tujuan tersebut bisa dicapai oleh perusahaan. Menurut
Swastha dan Handoko (2000:10), perilaku konsumen adalah kegiatan-
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan tersebut.
Menurut Louden (dalam Umar, 2003:4) perilaku konsumen
didefinisikan sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan
aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang
dan jasa. Sedangkan menurut Amirullah (2002:3), perilaku konsumen
didefinisikan sebagai sejumlah tindakan-tindakan nyata individu
(konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan
faktor luar lainnya (external) yang mengarahkan mereka untuk
memilih dan mempergunakan barang maupun jasa yang
diinginkannya.
Dari definisi tersebut mengandung elemen penting bahwa dalam
perilaku konsumen proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan
mempergunakan barang maupun jasa secara ekonomis. Dengan
mempelajari perilaku konsumen, perusahaan akan mengetahui peluang
baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen untuk
kemudian diidentifikasi dan bisa dilakukan segmentasi pasar yang
tepat.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Swastha dan Handoko (2000:17), faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah:
1). Faktor-faktor Ekstern
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai
lapisan masyarakat di mana ia dilahirkan dan dibesarkan. Hal ini
berarti konsumen yang berasal dari lapisan masyarakat atau
lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan,
pendapat, sikap dan selera yang berbeda-beda pula terhadap suatu
barang maupun jasa. Faktor-faktor ekstern tersebut adalah antara
lain :
a). Kebudayaan
Menurut Mowen (Sutisna, dalam Monika Ike Dwi
Fatmawati, 2010) budaya adalah seperangkat pola perilaku
yang secara sosial dilahirkan secara simbolis melalui bahasa
dan cara-cara lain pada anggota dan masyarakatn tertentu. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
definisi tersebut menunjukkan bahwa bahwa perilaku manusia
ternyata sangat ditentukan oleh kebudayaan yang
melingkupinya. Namun, pengaruh budaya tersebut akan selalu
berubah setiap waktu sesuai dengan perkembangan zaman dari
masyarakat tersebut. Perilaku konsumen yang ditentukan oleh
kebudayaan ini tercermin dari cara hidup, kebiasaan dan tradisi
dalam permintaan.
Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang
lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan
sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri
dari kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.
Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting
dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran
yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
b). Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif
homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan
yang anggotanya menganut nilai-nilai, amanat dan perilaku
yang serupa (Kotler, 2000:186). Sebagai contoh dengan adanya
nasib sosial yang berbeda antara individu akan menimbulkan
suatu kelompok-kelompok tertentu. Secara alami individu akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mencari atau bergabung dengan dengan kelompok atau
golongan yang setara dengan dirinya.
Setiap kelas sosial memiliki karakteristik tersendiri,
oleh karena itu mempunyai cara hidup yang tertentu pula.
Kelas sosial menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang
secara umum mempunyai perbedaan dalam hal gaya hidup dan
kecenderungan konsumsi. Kelas sosial ini bisa ditunjukkan
oleh perbedaan pendapatan yang terjadi pada populasi
penduduk, karena setiap penduduk mempunyai tingkat
pendapatan yang berbeda-beda. Adanya lapisan-lapisan sosial
dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses
pertumbuhan masyarakat itu, tetapi ada pula yang dengan
sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.
c). Kelompok Sosial dan Referensi
Kelompok-kelompok sosial adalah kekuatan sosial
yang menjadi tempat individu-individu berinteraksi satu sama
lain, karena adanya hubungan di antara mereka (Swastha dan
Handoko, 2000:66). Banyak kelompok yang mempengaruhi
perilaku seseorang. Menurut Kotler dan Susanto (2000:223),
kelompok referensi terdiri dari kelompok yang berpengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang.
Kelompok yang seseorang ingin masuk disebut kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
aspirasional. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi
kelompok referensi dari pelanggan sasaran mereka.
d). Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang
paling berpengaruh. Para anggota keluarga dapat memberikan
pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembelian. Anggota
keluarga mempunyai peranan yang berbeda-beda dalam
menentukan macam barang maupun jasa yang akan dibelinya,
sesuai dengan selera dan keinginannya. Oleh karena itu,
manajer pemasaran perlu mengetahui hal yang sebenarnya,
yaitu:
(1) Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli
produk
(2) Siapa yang membuat keputusan untuk membeli produk
(3) Siapa yang melakukan pembelian produk
(4) Siapa pemakai produknya.
Keempat hal tersebut bisa dilakukan oleh orang yang
berbeda, atau dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa
orang. Suatu saat seorang anggota keluarga dapat berfungsi
sebagai pengambil keputusan, tapi pada saat yang berlainan
dapat berbuat sebagai pembelinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2). Faktor-faktor Intern
Faktor-faktor intern menyangkut psikologis pribadi seseorang
yang pengaruhnya sangat besar terhadap perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian. Faktor-faktor intern tersebut antara lain:
a). Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap
waktu tertentu. Kebutuhan berasal dari keadaan psikologis
mengenai ketegangan seperti kebutuhan akan pengakuan,
penghargaan atau rasa kepemilikan. Suatu kebutuhan menjadi
motif bila telah mencapai tingkat intensitas yang cukup. Suatu
motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk
mendorong seseorang untuk bertindak memuaskan kebutuhan
tersebut sehingga mengurangi rasa ketegangannya.
b). Persepsi
Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik,
tapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. Menurut
Kotler (Kotler, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010),
persepsi dapat dirumuskan dalam arti sebagai proses seorang
individu memilih, mengorganisasi dan menafsirkan masukan-
masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar
bermakna tentang dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c). Kepribadian dan Konsep Diri
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
Kita mendefinisikan kepribadian sebagai karakteristik psikologi
yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan
relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian
biasanya dijelaskan dengan ciri-ciri bawaan seperti kepercayaan
diri, dominasi, otonomi, perbedaan, kondisi sosial, keadaan
pembelaan diri dan kemampuan beradaptasi.
d). Proses Belajar
Menurut Swastha dan Handoko (2000:86), belajar dapat
didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang
terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman. Dalam hal
perubahan perilaku tersebut bersifat tetap atau permanen dan
lebih bersifat fleksibel. Proses belajar terjadi karena adanya
interaksi antara manusia yang pada dasarnya bersifat individual
dengan lingkungan khusus tertentu.
e). Sikap
Sikap seseorang adalah predisposisi (keadaan mudah
terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap
rangasangan lingkungan, yang dapat memulai atau
membimbing tingkah laku orang tersebut. Sikap biasanya
memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
obyek atau produk yang dihadapinya (Swastha dan Handoko,
2000:93).
c. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum konsumen
sampai pada keputusan pembelian.
1). Motif dalam Pembelian
Ada 4 macam motif pembelian (Swastha dan Handoko, 1997:77-
79):
a). Motif pembelian primer
Yaitu motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap
kategori-kategori umum pada suatu produk.
b). Motif pembelian selektif
Yaitu motif yang mempengaruhi kepuasan tentang harga yang
terjangkau, kualitas produk dan jenis produk yang beragam dari
kelas-kelas produk atau macam penjualan yang dipilih untuk
suatu pembelian.
c). Motif pembelian rasional
Yaitu motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti
yang ditujukan oleh suatu produk kepada konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d). Motif pembelian emosional
Yaitu motif yang berkaitan dengan perasaan atau emosi
individu, seperti pengungkapan rasa cinta, kebanggaan,
kenyamanan, kesehatan, keamanan dan kepraktisan.
2). Proses Keputusan Pembelian
Di dalam proses pembelian konsumen terdapat beberapa
tahap yang dilalui oleh konsumen. Tahap-tahap ini dilakukan
seorang konsumen sebelum melakukan kegiatan atau keputusan
untuk membeli sebuah produk. Menurut Kotler (2008:197), ada
lima tahap dalam proses keputusan pembelian konsumen.
Tahap-tahap proses keputusan pembelian tergambar dalam alur
keputusan pembelian di bawah ini :
Gambar II.1. Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Memahami Kebutuhan
Perilaku Pasca Pembelian
Mencari Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Keterangan gambar :
a). Pengenalan Kebutuhan
Dalam tahap ini, konsumen mengenali terlebih dahulu
kebutuhannya. Di tahap ini, pemasar perlu meneliti
konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah
yang timbul, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana
masalah tersebut bisa mengarahkan konsumen ke produk
tertentu.
b). Pencarian Informasi
Konsumen yang telah memahami dan mengenali
kebutuhannya akan mencari informasi mengenai barang
atau jasa yang dibutuhkannya. Jika rangsangan produk
tersebut kuat, maka konsumen akan aktif mencari
informasi. sumber informasi konsumen bisa berasal dari
diri sendiri, sumber komersial dan sumber publik.
c). Evaluasi Alternatif
Setelah mendapatkan informasi dari berbagai pihak,
konsumen akan dihadapkan pada beberapa alternatif
sehingga akan melakukan evaluasi mengenai merk yang
akan dipilih. Seorang pemasar perlu mengetahui bagaimana
konsumen memproses informasi yang diperoleh sampai
pada keputusan memilih merk tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
d). Keputusan Pembelian
Setelah konsumen melakukan evaluasi alternatif, maka
konsumen akan memutuskan untuk memilih produk mana
yang akan dibeli. Keputusan selanjutnya mengenai
keinginan untuk memodifikasi, menunda atau menghindari
keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang
dirasakannya.
e). Perilaku Pasca Pembelian
Keputusan konsumen setelah pembelian suatu produk
akan mempengaruhi perilaku pembelian berikutnya.
Konsumen yang merasa puas setelah membeli suatu produk
kemungkinan akan menyampaikan hal-hal baik mengenai
produk kepada orang lain. Oleh karena itu tugas pemasar
tidak hanya sampai produk tersebut dibeli konsumen, tapi
berkelanjutan sampai pada periode setelah pembelian agar
konsumen tetap loyal pada produk perusahaan.
3. Jasa
a. Pengertian Jasa
Pada saat ini pemasaran jasa sudah banyak dijalankan. Dalam hal
ini jasa yang dipasarkan dapat berupa gagasan, ide, tempat dan
manusia. Sebagai contoh industri perbankan, pengacara, hotel, rumah
sakit, wisata, dan lain-lain. Jasa sering dipandang sebagai sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang rumit. Kata “jasa” (service) itu sendiri memiliki banyak arti,
mulai dari pelayanan pribadi (personal service) sampai jasa sebagai
suatu produk. Valarie A. Zethaml dan Mary Jo Bitner (dalam
Lupiyoadi dan Handani 2006:5) memberikan batasan tentang jasa
adalah sebagai berikut:
Service is all economic activities whose output is not physical product
or construction is generally consumed at that time is it produced, and
provides added value in forms (such as convenience, amusement,
comfort or helath).
Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang
hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai
tambah (misalnya hiburan, kenyamanan, atau kesenangan) bagi
konsumen. Sedangkan menurut Kotler (dalam Lupiyoadi dan Handani,
2006:6), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
tidak berwujud atau tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
b. Klasifikasi Jasa
Griffin (dalam Lupiyoadi dan Handani, 2006:7)
mengklasifikasikan jasa sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1). Berdasarkan Tingkat Kontak Konsumen
a). Sistem Kontak Tinggi (high contact system): konsumen harus
menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa
pendidikan dan jasa rumah sakit.
b). Sistem Kontak Rendah (low contact system): konsumen tidak
harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh:
jasa reparasi mobil dan jasa perbankan.
2). Berdasarkan Kesamaan Dengan Operasi Manufaktur
a). Jasa Murni (pure service): jasa yang tergolong kontak tinggi,
tanpa persediaan atau dengan kata lain sangat berbeda dengan
manufaktur. Contoh: jasa ahli bedah dan jasa pendidikan.
b). Jasa Semimanufaktur (quasimanufacturing service): jasa yang
tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan dengan
manufakur dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari
proses produksi jasa. Contoh: jasa perbankan dan kantor pos.
c). Jasa Campuran (mixed service): kelompok jasa yang tergolong
kontak menengah (moderate contact), gabungan beberapa sifat
jasa murni dan jasa semimanufaktur. Contoh: jasa bengkel, dry
cleaning dan pemadam kebakaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3). Berdasarkan Klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (dalam
Lupiyoadi dan Handani, 2006:7) ruang lingkup bisnis jasa meliputi:
a). Jasa Bisnis
b). Jasa Komunikasi
c). Jasa Konstruksi dan Jasa Teknik
d). Jasa Distribusi
e). Jasa Pendidikan
f). Jasa Lingkungan Hidup
g). Jasa Keuangan
h). Jasa Kesehatan dan Jasa Sosial
i). Jasa Kepariwisataan dan Jasa Perjalanan
j). Jasa Rekreasi, Budaya dan Olahraga
k). Jasa Transportasi
Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan suatu hal
yang penting dan harus dikerjakan dengan baik, karena aplikasi
kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan
bagian utama dari strategi perusahaan dalam rangka meraih
keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar
maupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.
c. Karakteristik Jasa
Menurut Kotler (1997:126), jasa memiliki karakteristik sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1). Tidak berwujud
Jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, didengar atau dicium sebelum
membeli.
2). Tidak terpisahkan
Salah satu sifat utama dari jasa adalah diproduksi pada waktu yang
bersamaan dan tidak dapat dipisahkan dari penyedia. Penyedia
dapat berupa manusia ataupun mesin.
3). Keanekaragaman
Mutu jasa tergantung dari siapa yang menyediakan jasa, disamping
tempat, waktu dan bagaimana jasa tersebut disediakan.
4). Tidak tahan lama
Jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau dipakai kemudian. Hal
ini tidak menjadi masalah bila permintaannya tetap karena mudah
untuk menyiapkan pelayanan untuk permintaan tersebut
sebelumnya.
5). Tidak menghasilkan kepemilikan
Jasa yang sudah dibeli hanya dapat digunakan sekali pada saat itu
juga.
6). Pengukuran
Pengukuran terhadap mutu jasa pada umumnya sangat sulit
ditentukan, karena menyangkut aspek psikologis individu
pengguna jasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d. Kualitas Jasa
Menurut Pasuraman dan kawan-kawan (dalam Fandy Tjiptono,
2000:70), ada 5 dimensi pokok yang menentukan kualitas jasa, kelima
dimensi tersebut adalah:
1). Tangibles (bukti langsung), yaitu bukti fisik dari jasa, meliputi
fasilitas dan kondisi fisik sekitar, perlengkapan, pegawai dan
sarana komunikasi.
2). Reliability (dapat dipercaya), yaitu kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
Pelayanan yang reliable merupakan harapan pelanggan dan berarti
bahwa pelayanan tersebut diselesaikan tepat waktu dengan cara
yang sama dan tanpa kesalahan.
3). Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan dan kesediaan para
staf atau pegawai untuk membentu para pelanggan dan
memberikan pelayanan dengan tanggap.
4). Assurance (jaminan), merupakan jaminan yang diberikan
perusahaan untuk konsumennya mencakup pengetahuan,
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
5). Emphaty (empati), yaitu kemampuan untuk peduli dan peka,
meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para
pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4. Wisata Pendidikan
Menurut UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan:
“Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.”
“Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.”
“Sedangkan Wisata Pendidikan merupakan suatu program yang
menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan baik itu
mengenai pendidikan formal atau mengenai pendidikan nonformal
didalamnya (wisatapendidikan.com).”
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa wisata pendidikan
merupakan hal yang penting bagi anak yang masih duduk di bangku
sekolah. Dengan wisata pendidikan, selain dapat mengisi waktu luang
dengan kegiatan santai, anak tetap dapat memperoleh pengetahuan dan
pengalaman yang bermanfaat dalam menunjang kegiatan belajarnya.
Dengan pemilihan jenis wisata yang tepat untuk dikunjungi diharapkan
agar anak tidak hanya memperoleh kepuasan semata, tetapi juga setelah
berkunjung ke tempat tersebut wawasan keilmuan dan pengetahuannya
bertambah. Dengan adanya kegiatan wisata pendidikan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
diharapkan juga dapat merangsang rasa keingintahuan anak tentang suatu
hal atau topik dalam pembelajaran di sekolah.
Orang tua dapat mengajak anaknya untuk mengunjungi berbagai
tempat yang mempunyai nilai dalam pendidikan, seperti museum, situs
purbakala, kebun binatang, objek wisata alam dan berbagai tempat lainnya
yang diharapkan mampu membangkitkan rasa ingin tahu anak akan
berbagai hal yang baru yang tidak atau belum ditemuinya dalam pelajaran
di dalam kelas.
Khususnya di Yogyakarta, wisata dengan menyertakan unsur
pendidikan dapat dijumpai antara lain di Taman Pintar, Museum Biologi,
Museum Sono Budoyo dan Museum Benteng Vredeburg. Melihat manfaat
yang dapat diperoleh dengan mengunjungi tempat-tempat yang
mempunyai nilai tambah bagi pendidikan anak, maka kegiatan wisata
pendidikan dapat menjadi salah satu alternatif sebagai tujuan wisata.
5. Definisi Orang Dewasa dan Anak Kecil
Istilah dewasa menggambarkan segala organisme yang telah matang,
tapi lazimnya merujuk pada manusia: orang yang bukan lagi anak-anak
dan telah menjadi pria atau wanita dewasa. Saat ini dewasa dapat
didefinisikan dari aspek biologi yaitu sudah akil baligh, hukum sudah
berusia 16 tahun ke atas atau sudah menikah, menurut Undang-undang
perkawinan yaitu 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita dan
karakter pribadi yaitu kematangan dan tanggung jawab. Sedangkan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kecil adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau belum
mengalami masa pubertas. (http://id.wikipedia.org/)
6. Alasan Konsumen
Alasan adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk
mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak (Rangkuti,
2002:44). Berdasarkan survei pendahuluan pada pengunjung Taman
Pintar pada tanggal 18 September 2010, ditemukan bahwa alasan
konsumen berkunjung ke Taman Pintar adalah:
a. Ingin rekreasi
Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyegarkan
kembali jasmani dan rohani seseorang. Rekreasi adalah sebuah
aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang
umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga,
permainan, dan hobi. (http://id.wikipedia.org/)
b. Tersedianya wahana bermain yang edukatif
Wahana bermain yang tersedia di Taman Pintar merupakan
wahana-wahana yang mendukung proses pembelajaran dan bermain
anak-anak. Di antaranya yang terdapat di:
1). Playground: sebagai ruang publik dan penyambutan bagi
pengunjung Taman Pintar. Menyediakan berbagai wahana dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
peralatan peraga yang menyenangkan bagi anak dan keluarga.
Dapat diakses secara cuma-cuma/gratis.
2). Gedung Oval-Kotak: menampilkan berbagai wahana dan peralatan
peraga berbasis edukasi sains yang menyenangkan dan dapat
diperagakan oleh pengunjung. Dapat diakses oleh semua lapisan
pengunjung, anak usia sekolah, guru, akademisi dan sebagainya.
3). Gedung Memorabilia: menampilkan peralatan peraga yang
berbasis dari pengetahuan sejarah Indonesia, yakni sejarah
Kesultanan dan Paku Alaman Yogyakarta, Tokoh-tokoh
Pendidikan, dan Tokoh-tokoh Presiden RI, dari presiden yang
pertama hingga saat ini.
4). Gedung PAUD Barat: Menyediakan peralatan peraga dan
permainan edukasi bagi anak-anak, khususnya usia 2 - 7 tahun.
5). Gedung PAUD Timur: Menyediakan peralatan peraga dan
permainan edukasi bagi anak-anak, khususnya usia 2 - 7 tahun.
c. Tersedianya wahana permainan yang bervariasi
Wahana bermain yang tersedia di Taman Pintar merupakan
wahana-wahana yang mendukung proses pembelajaran dan bermain
anak-anak. Wahana tersebut beragam, mulai dari pendidikan sejarah,
seni dan budaya, ilmu bumi, hingga teknologi. Wahana permainan
tersebut terdiri dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1). Playground: permainan air menari, koridor air, desaku permai,
rumah pohon, rumah batik dan 10 wahana lain.
2). Gedung Oval:
Lantai I : titian sains, sistem tata surya, dan 5 wahana lain.
Lantai II : zona bencana alam, ilmu bumi dan 6 wahana lain.
3). Gedung Kotak:
Lantai I : amunsement center (game), ruang audio visual dan
3 wahana lain.
Lantai II : zona teknologi populer, jembatan sains dan 4 wa-
hana lain.
Lantai III : mall khusus dan teater 4 dimensi.
4). Gedung Memorabilia: Sejarah Kesultanan Yogyakarta, tokoh
pendidikan nasional dan sejarah Presiden R.I.
5). Gedung PAUD: ruang petualangan, ruang susun balok dan 5
wahana lain.
d. Harga tiket terjangkau
Menurut Kotler dan Gary Armstrong (2008:245) harga adalah
sejumlah uang yang harus ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau
jumlah dari nilai yang ditukarkan konsumen untuk memperoleh
manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Sedangkan tiket adalah kartu atau slip kertas yang digunakan agar bisa
memasuki suatu lokasi atau even. (http://id.wikipedia.org/)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Harga tiket yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga yang
harus dibayar oleh pengunjung agar bisa memasuki gedung Taman
Pintar dan menikmati wahana-wahana sains yang disediakan. Harga
merupakan salah satu elemen terpenting yang mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen baik untuk barang ataupun jasa. Adapun harga
tiket masuk di Taman Pintar Yogyakarta adalah sebagai berikut:
Tabel. II.1. Tarif Umum
No Klasifikasi Tiket
Klasifikasi Gedung
Oval-Kotak &
Memorabilia
(Semua Usia)
PAUD Barat
(Usia 2-7 Tahun)
PAUD Timur
(Usia 2-7 Tahun)
1 Anak Umum Rp 8.000,- Rp 2.000,- Rp 2.000,-
2 Dewasa Umum Rp 15.000,-
Sumber: Taman Pintar Yogyakarta, 2011
Tabel. II.2.
Tarif Rombongan Sekolah (Siswa dan Guru Sekolah Formal)
Klasifikasi Tiket
Klasifikasi Gedung
Oval-Kotak &
Memorabilia
PAUD
Barat
PAUD
Timur
Rombongan Sekolah (Siswa &
Guru) Minimal jumlah 20 orang Rp 8.000,- Rp 2.000,- Rp 2.000,-
Sumber: Taman Pintar Yogyakarta, 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
e. Tempat nyaman untuk belajar
Kenyamanan adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri, atas suatu
kejadian yang kita alami, atas sesuatu hal yang kita pikirkan dan atas
semua masalah yang kita temui. Kenyamanan tempat belajar
disediakan di Taman Pintar, seperti yang tersedia di Playground,
Gedung Oval-Kotak, Gedung Memorabilia, Gedung PAUD Barat dan
Gedung Paud Timur.
f. Menambah pengetahuan
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan. Pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian
tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya
(http://id.wikipedia.org/). Kunjungan ke salah satu obyek wisata
pendidikan bertujuan untuk menambah pengetahuan pengunjung
mengenai hal-hal baru yang belum pernah dijumpainya, sehingga
disamping berekreasi pengetahuan pengunjung juga bisa semakin
bertambah.
g. Mengisi waktu luang
Menurut The Neumeyers (http://digilib.petra.ac.id) waktu luang
adalah an opportunity to engage in some kind of activity, whether
vigorous or relatively passive, which is not required by daily
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
necessities. Yang artinya sebuah kesempatan menggabungkan
beberapa aktivitas baik itu dengan semangat atau relatif pasif di mana
tidak termasuk kebutuhan harian. Pernyataan tersebut didukung oleh
The Internasional Group of The Science of Leisure yang menyatakan
bahwa :
Waktu luang berisikan berbagai macam kegiatan yang mana
seseorang akan mengikuti keinginannya sendiri baik untuk beristirahat,
menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan atau mengembangkan
ketrampilannya atau untuk meningkatkan keikutsertaan dalam
masyarakat setelah melepaskan diri dari pekerjaan, keluarga dan
kegiatan sosial.
Adanya waktu luang mendorong konsumen untuk mengisinya
dengan melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan keinginannya
seperti misalnya berkunjung ke obyek wisata yang menawarkan wisata
berbasis pendidikan Taman Pintar untuk menambah pengetahuan
ataupun menghibur diri.
h. Keramahan petugas pada saat melayani konsumen
Menurut Kotler (1997:122), pelayanan adalah segala bentuk
kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai nilai yang
dapat memuaskan konsumen. Pelayanan merupakan suatu hal yang
dapat digunakan oleh perusahaan untuk menarik pembeli atau
konsumen agar terus membeli atau mengkonsumsi produk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
ditawarkan. Pelayanan yang memuaskan konsumen sangat
memberikan pengaruh bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan.
Dalam penelitian ini keramahan petugas-petugas yang ada baik di
loket maupun di seluruh wahana-wahana bermain yang terdapat di
Taman Pintar pada saat melayani konsumen menjadi penting agar
konsumen dapat merasa nyaman pada saat berada di Taman Pintar.
Oleh karena itu secara periodik perusahaan perlu memperhatikan atau
meneliti tingkat pelayanannya sendiri serta pesaingnya. Hal tersebut
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan dapat memenuhi
kebutuhan konsumen.
i. Lokasi
Lokasi merupakan tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas
untuk menciptakan, memelihara atau mengubah sikap dan perilaku
terhadap tempat tertentu (Kotler dan Armstrong, 1999:353). Lokasi
fasilitas berpengaruh secara nyata terhadap pilihan konsumen. Pada
umumnya konsumen menyukai tempat yang mudah dicapai oleh
kendaraan umum dan strategis untuk memberi kemudahan baginya.
Menurut Tjiptono (2004:42), pemilihan tempat atau lokasi
memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor
berikut ini:
1). Akses, misalnya lokasi mudah dijangkau atau dilaku oleh sarana
transportasi umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2). Visibilitas, misalnya lokasi yang mudah dilihat dengan jelas dari
tepi jalan.
3). Lalu lintas (traffic), di mana ada dua hal yang dipertimbangkan,
yaitu:
a). Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang
besar terjadinya impulse buying.
b). Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi
hambatan; misalnya pelayanan kepolisian atau pemadam
kebakaran.
4). Tempat parkir yang luas dan aman
5). Ekspansi, yaitu tersedia tempat untuk perluasan usaha di kemudian
hari.
6). Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa ditawarkan.
7). Persaingan, yaitu lokasi pesaing apakah berdekatan atau tidak.
B. Review Penelitian-penelitian Terdahulu
1. Filipus Puspa Kelana Enggar Jati (2009). Melakukan penelitian mengenai
Alasan Konsumen Memilih Bus Trans Jogja Sebagai Sarana Transportasi
Kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan
konsumen memilih bus trans jogja sebagai sarana transportasi Kota
Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel
penelitian sebanyak 100 orang responden. Penelitian ini dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang dibagi sama rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
untuk setiap penumpang bus trans jogja. Teknik analisis yang digunakan
adalah 1) Analisis presentase untuk mengetahui karakteristik konsumen,
2) Analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen
menggunakan bus trans jogja.
Dari Analisis Cochran Q-Test menunjukkan bahwa alasan harga,
sistem pembayaran, fisik bus, keamanan dan fasilitas mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap alasan konsumen memilih bus trans
jogja sebagai sarana transportasi Kota Yogyakarta. Namun dalam
penelitian ini, penulis memiliki keterbatasan dalam hal waktu dan
pengetahuan. Penulis juga tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden karena data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan
jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam
mengisi kuesioner. Dalam penelitian ini diketahui juga bahwa variabel
harga, sistem pembayaran, fisik bus, keamanan dan fasilitas menjadi
alasan konsumen memilih bus Trans Jogja sebagai sarana transportasi
kota Yogyakarta, maka untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti
variabel lainnya yang lebih spesifik (khusus) yang dapat mempengaruhi
konsumen (penumpang) untuk memilih bus Trans Jogja.
2. Monika Ike Dwi Fatmawati (2010). Melakukan penelitian mengenai
Alasan-alasan Pembelian produk Fashion Secara Online. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pembelian produk fashion secara online. Penelitian ini merupakan survey
yang lokasi penelitiannya diadakan di Universitas Sanata Dharma
Kampus I Mrican. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma yang sudah melakukan
pembelian produk fashion secara online. Sampel yang diteliti sebanyak
100 orang dan teknik sampling yang digunakan adalah Accidental
sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 1) Analisis Presentase untuk mengetahui identitas responden, 2)
Analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen
melakukan pembelian produk fashion secara online.
Dari analisis Cochran Q-Test menunjukkan bahwa alasan desain
situs yang menarik, kemudahan mengakses, kemudahan transaksi, harga
terjangkau, praktis, kualitas produk bagus dan jenis barang yang
beragam mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alasan
konsumen melakukan pembelian produk fashion secara online. Namun
dalam penelitian ini, penulis memiliki keterbatasan dalam hal waktu dan
pengetahuan. Penulis juga tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden karena data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan
jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam
mengisi kuesioner. Peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya
sebaiknya mencari atau meneliti alternatif alasan lain yang sebenarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
juga mempengaruhi akan tetapi belum dibahas dalam penelitian ini,
karena mungkin seiring dengan perkembangan waktu ada banyak hal
yang bisa mempengaruhi kenapa konsumen lebih memilih melakukan
pembelian produk fashion secara online.
Berdasarkan review penelitian terdahulu tersebut penulis berencana
untuk melakukan penelitian mengenai alasan-alasan konsumen. Namun
dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti obyek dan subyek yang
berbeda. Peneliti akan melakukan penelitian mengenai alasan-alasan
konsumen berkunjung ke Taman Pintar, Jalan Panembahan Senopati 1-3
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, maka dapat
digambarkan dalam sebuah bagan sebagai berikut:
Gambar II.2. Kerangka Konseptual Penelitian
Dari kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor
yang mendorong konsumen berkunjung ke Taman Pintar berdasarkan hasil
survei pendahuluan yang dilaksanakan tanggal 18 September 2010 pada
pengunjung Taman Pintar yaitu: ingin rekreasi, tersedianya wahana bermain
Ingin rekreasi
Tersedianya wahana bermain yang edukatif
Tersedianya wahana permainan yang bervariasi
Harga tiket yang terjangkau
Tempat yang nyaman untuk belajar
Menambah pengetahuan
Mengisi waktu luang
Keramahan petugas pada saat melayani konsumen
Keputusan Konsumen
Berkunjung ke Taman Pintar
Lokasi strategis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
yang edukatif, tersedianya wahana permainan yang bervariasi, harga tiket
terjangkau, tempat yang nyaman untuk belajar, menambah pengetahuan,
mengisi waktu luang, keramahan petugas pada saat melayani konsumen dan
lokasi strategis.
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
yang diajukan dan jawaban tersebut masih akan diuji kebenarannya
(Sugiyono, 2009:93). Berdasarkan pokok permasalahan yang ada di dalam
penelitian ini, maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan
sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian. Berdasarkan
hasil survei pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 18 September
2010 pada pengunjung Taman Pintar, maka penulis mengambil Ho yang
bunyinya sebagai berikut:
Ho = ingin rekreasi, tersedianya wahana bermain yang edukatif, tersedianya
wahana permainan yang bervariasi, harga tiket terjangkau, tempat yang
nyaman untuk belajar, menambah pengetahuan, mengisi waktu luang,
keramahan petugas pada saat melayani konsumen dan lokasi strategis menjadi
alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena karena penelitian ini
berusaha menggambarkan kondisi sebenarnya untuk mengungkapkan alasan –
alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar Yogyakarta.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai
keterangan. Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah konsumen
yang pernah mengunjungi Taman Pintar, Jl. Panembahan Senopati 1-3,
Yogyakarta.
2. Obyek penelitian
Obyek peneltian adalah sesuatu yang menjadi perhatian peneliti
untuk diamati. Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah
alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar yang meliputi: ingin
rekreasi, tersedianya wahana bermain yang edukatif, tersedianya wahana
permainan yang bervariasi, harga tiket terjangkau, tempat yang nyaman
untuk belajar, menambah pengetahuan, mengisi waktu luang, keramahan
petugas pada saat melayani konsumen dan lokasi strategis.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian : Maret 2011
Lokasi penelitian : Taman Pintar, Jl. Panembahan Senopati 1-3, Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian (Suryabrata, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010).
1. Identifikasi variabel
Variabel dalam penelitian ini yaitu alasan-alasan konsumen berkunjung ke
Taman Pintar.
2. Definisi variabel
Alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar adalah sesuatu yang
mendorong konsumen untuk mengunjungi Taman Pintar.
Indikator dari variabel alasan adalah:
a. Ingin rekreasi
b. Tersedianya wahana bermain yang edukatif
c. Tersedianya wahana permainan yang bervariasi
d. Harga tiket terjangkau
e. Tempat yang nyaman untuk belajar
f. Menambah pengetahuan
g. Mengisi waktu luang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
h. Keramahan petugas saat melayani konsumen
i. Lokasi strategis.
3. Pengukuran variabel
Alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar
Pengukuran variabel dari alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman
Pintar menggunakan nominal scale. Pengukuran variabel adalah respon
konsumen berupa jawaban “Ya” dan “Tidak”. Di mana:
Jawaban Ya mendapat nilai 1
Jawaban Tidak mendapat nilai 0
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar
Alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar adalah sesuatu
yang mendorong konsumen untuk mengunjungi Taman Pintar yang terdiri
dari ingin rekreasi, tersedianya wahana bermain yang edukatif, tersedianya
wahana permainan yang bervariasi, harga tiket terjangkau, tempat yang
nyaman untuk belajar, menambah pengetahuan, mengisi waktu luang,
keramahan petugas pada saat melayani konsumen dan lokasi strategis yang
akan diberi respon oleh konsumen dengan pernyataan Ya atau Tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010).
Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah
mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini
bersifat infinite (tidak terbatas) karena jumlah populasi yang tidak
diketahui secara pasti.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010).
Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari konsumen yang pernah
berkunjung ke Taman Pintar dengan kriteria orang dewasa yang
mengantar anak kecil dan minimal telah berkunjung 2 kali ke Taman
Pintar Yogyakarta pada saat penelitian dilakukan. Untuk mengetahui
jumlah sampel untuk mewakili populasi yang bersifat infinite dalam
Yuswianto (2003) adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Di mana:
n = jumlah sampel
p = estimator proporsi populasi
q = 1 – p
Zα = harga standar normal
d = penyimpangan yang ditolerir
Maka sampel dalam penelitian ini adalah 96,04 responden atau dapat
dibulatkan menjadi 100 orang responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling, yaitu teknik mengambil sampel dengan menyesuaikan diri berdasar
kriteria atau tujuan tertentu atau disengaja (Sumarni, 2005:77 ). Teknik
purposive sampling diambil dengan pertimbangan bahwa yang akan menjadi
sampel adalah konsumen yang memenuhi kriteria penelitian yang ditetapkan
penulis.
H. Sumber Data
Menurut Supranto (Supranto, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010),
data adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan demikian data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dapat memberikan gambaran mengenai suatu keadaan atau persoalan. Data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1. Data primer yaitu data yang didapat dan sumber pertama misalnya dari
individu atau perorangan seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner,
atau bukti transaksi (Umar, 2003 : 67). Data primer yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman
Pintar yang akan diperoleh melalui penyebaran kuesioner.
2. Data sekunder menurut Kuncoro (2003:136), adalah data yang telah
dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini
bersumber dari studi pustaka, situs internet maupun surat kabar.
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subyek
penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang alasan-alasan
konsumen berkunjung ke Taman Pintar Yogyakarta. Dalam penyusunan
kuesioner penulis menggunakan nominal scale. Skala ini terdiri dari dua
kategori jawaban yaitu Ya dan Tidak. Bobot nilai yang diberikan untuk
setiap jawaban pernyataan:
Jawaban Ya mendapat nilai 1
Jawaban Tidak mendapat nilai 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan
mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku,
jurnal, majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik,
fokus atau variabel penelitian.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam setiap penelitian, penggunaan alat ukur perlu mendapat
perhatian agar hasil yang diperoleh benar dan mencerminkan keadaan yang
sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran yang ilmiah
haruslah memenuhi kriteria valid dan reliabel (andal). Teknik pengujian
instrumen dapat dilakukan dengan melakukan pengujian validitas dan
reliabilitas.
1. Pengujian Validitas
Menurut Simamora (2004:172) pengujian validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu
instrumen. Di mana suatu instrumen dianggap valid apabila mampu
mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu memperoleh data
yang tepat dari variabel yang diteliti. Semakin tinggi validitas suatu alat
ukur, semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran.
Menurut Sugiyono (2009:356) uji validitas dapat menggunakan rumus
Product Moment sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−=
2222 YiYinXiXin
YiXiXiYinrxy
Di mana :
rxy : koefisien korelasi X dan Y (product moment)
n : banyaknya sampel uji coba
X : skor item bernomer ganjil
Y : skor item bernomer genap
Untuk menentukan instrumen tersebut valid atau tidak, maka
ketentuannya adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen atau butir pertanyaan yang dimaksud dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka
instrumen atau butir pertanyaan yang dimaksud dikatakan tidak
valid. Butir pertanyaan yang tidak valid dalam penelitiannya
selanjutnya dianggap gugur.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya
benar sesuai dengan kenyataan maka berapa kali pun diambil, tetap akan
sama hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Menurut Umar (2003:86), Reliabilitas adalah suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala
yang sama. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Instrumen yang
sudah dapat dipercaya (reliabel) akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan
teknik Cronbach Alpha, yaitu dengan menggunakan koefisien alpha (α).
Rumus dapat ditulis sebagai berikut:
Di mana:
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
= varian total
= jumlah varian butir
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak
digunakan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel, dengan taraf keyakinan 95% maka
instrumen dikatakan reliabel.
b. Jika r hitung < r tabel, dengan taraf keyakinan 95% maka
instrumen dikatakan tidak reliabel.
Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji apakah
kuesioner yang dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sebagai alat pengukur, atau jika diberikan secara berulang akan didapatkan
hasil yang konsisten. Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir
pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan sebagai
butir yang valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan
komputer program SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60.
K. Profil Responden
Metode analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik responden.
Metode yang digunakan adalah dengan mempersentasekan jawaban responden
atas pertanyaan yang diajukan pada kuesioner Bagian I, yaitu mengenai data
pribadi konsumen (Dajan, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010). Rumus
perhitungan analisis persentase adalah sebagai berikut:
NNxp =
Keterangan :
P : Hasil persentase
Nx : Jumlah sampel
N : Jumlah total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
L. Teknik Analisis Data
Analisis Cochran Q – Test
Uji ini diperkenalkan pertama kali oleh William G. Cochran pada tahun
1950. Uji Cochran (disebut uji Q) merupakan perluasan dari uji McNemar.
Uji Cochran berlaku untuk k sampel berpasangan ( k > 2) dengan data yang
berskala nominal atau berskala ordinal yang yang hanya terbagi dua
(dikotomi). Apabila McNemar digunakan untuk 2 sampel berpasangan maka
uji Cochran digunakan untuk tiga sampel berpasangan atau lebih. Analisis
data ini digunakan untuk mengetahui atribut apa saja yang dianggap sah
(valid). Atribut yang valid merupakan alasan-alasan yang berpengaruh dan
dipertimbangkan konsumen untuk berkunjung ke Taman Pintar (Simamora:
2004).
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Di mana:
k = jumlah variabel
C j = Total respon pada j variabel ( kolom)
Ri = Total respon pada i pengamatan ( baris )
Dengan data yang ada, selanjutnya dilakukan perhitungan statistik
menggunakan Cochran Q- Test dengan menggunakan SPSS. Bunyi H0 dan Ha
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
H0 : ingin rekreasi, tersedianya wahana bermain yang edukatif,
tersedianya wahana permainan yang bervariasi, harga tiket terjangkau,
tempat yang nyaman untuk belajar, menambah pengetahuan, mengisi waktu
luang, keramahan petugas pada saat melayani konsumen dan lokasi strategis
menjadi alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar.
Ha : salah satu dari sembilan alasan konsumen tidak menjadi alasan
konsumen berkunjung ke Taman Pintar.
Langkah-langkah perhitungan Cochran Q-Test adalah sebagai berikut:
1. Perumusan Masalah
Untuk mengetahui alasan-alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar
Yogyakarta, terlebih dulu disusun rumusan masalah sebagai berikut:
Apa saja yang menjadi alasan konsumen berkunjung ke Taman Pintar?
2. Pengolahan data
Sebelum melakukan pengolahan data, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat
dilakukan menggunakan kuesioner. Kuesioner untuk alat analisa uji
cochran memiliki 2 alternatif jawaban, “Ya” atau “Tidak”. Di mana Ya
= 1 dan Tidak = 0
Pengolahan data secara manual
Pengolahan data dapat dilakukan secara manual dengan rumus sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Di mana :
k = jumlah variabel
C j = Total respon pada j variabel ( kolom)
Ri = Total respon pada i pengamatan (baris)
Perhitungan uji cochran harus dilakukan berulang kali sampai
mendapatkan kriteria penerimaan.
3. Keputusan
Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesa:
Terima Ho : apabila nilai Q ≤ nilai chi kuadrat atau apabila nilai
alpha > 0,05.
Tolak Ho : apabila nilai Q > nilai chi kuadrat atau apabila nilai
alpha < 0,05.
Pengolahan data dengan program SPSS:
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Klik analyze
b. Pilih Non Parametric Test
c. Klik K Related Sample
d. Pilih Cochran
e. Pindahkan seluruh variabel ke dalam variabel list
f. Klik OK.
Alasan-alasan yang ada diuji dengan menggunakan Cochran Q-
Test secara bertahap. Langkah awal dengan menguji semua alasan, bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
hasil perhitungan menolak H0 maka langkah selanjutnya adalah
menghilangkan nilai Cj terendah kemudian kembali melakukan
perhitungan statistik dengan Cochran Q -Test. Bila hasil perhitungan
tersebut masih menolak H0 maka langkah selanjutnya adalah dengan
menghilangkan nilai Cj terendah kedua, kemudian kembali dilakukan
perhitungan statistik dengan menggunakan Cochran Q-Test. Langkah
tersebut harus dilakukan sampai pada perhitungan statistik dengan hasil
menerima H0 dan dapat disimpulkan alasan-alasan apa saja yang
menentukan konsumen berkunjung ke Taman Pintar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
GAMBARAN UMUM TAMAN PINTAR
A. Sejarah Taman Pintar
Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-an,
terutama Teknologi Informasi, pada gilirannya telah menghantarkan
peradaban manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini adalah
sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan kemudahan-
kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.
Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan wujud
kepedulian terhadap pendidikan, maka Pemerintah Kota Yogyakarta
menggagas sebuah ide untuk Pembangunan "Taman Pintar". Disebut "Taman
Pintar", karena di kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai
sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-
materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi.
Dengan target pembangunan Taman Pintar adalah
memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas
kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya
menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk
dapat menciptakan teknologi sendiri. Bangunan Taman Pintar ini dibangun di
eks kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan
yang erat antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
di sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer
dan Gedung Agung.
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan
dengan tahapan pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD
Barat serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20
Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo. Pembangunan Tahap II
adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I, yang
diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas,
Bambang Soedibyo dan Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III,
Tapak Presiden dan Gedung Memorabilia. Dengan selesainya tahapan
pembangunan, Grand Opening Taman Pintar dilaksanakan pada tanggal 16
Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang