PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN FERMENTASI ANAEROB KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS
SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN DAN MATA PENCAHARIAN
BIDANG KEGIATAN:
PKMM
Diusulkan oleh:
Daniel Budi Santoso3054143795812005
Syaifuddin Zuhri3054143828132005
Moch. Asrul Shani 305414382799 2005UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2008LEMBAR PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan: Pemanfaatan Fermentasi Anaerob Kotoran
Ternak
Menjadi Biogas Sebagai Alternatif Tambahan Pendapatan
dan Mata Pencaharian
2.Bidang Kegiatan: ( ) PKMP( )PKMK
(Pilih salah satu) ( ) PKMT( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan( ) Pertanian
(Pilih salah satu) ( ) MIPA( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Daniel Budi Santoso
b. NIM
: 305414379581
c. Jurusan
: Manajemen
d. Universitas/ Institut/ Politeknik: Universitas Negeri
Malang
e. Alamat Rumah dan No. Telp./ HP: Ds. Johowinong RT/RW
09/03
Mojoagung, Jombang, Kode Pos
(61482)
(0321) 7259041 / 085646337729
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis: 2 Orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes.
b. NIP
: 132315961
c. Alamat Rumah dan Telp./ HP
: Jl. Rawas 10 Malang (0341)
400168
7. Biaya Kegiatan Total
: Rp. 6.000.000
a. Dikti
: Rp. 6.000.000
b. Sumber Lain
: -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 2 Bulan
Menyetujui
Malang, 10 Maret 2008Ketua Jurusan,Ketua Pelaksana Kegiatan,
(Drs. Djoko Dwi K, M.Si)(Daniel Budi Santoso)NIP. 131571121NIM:
305414379581
Pembantu Rektor III,Dosen Pendamping,
(Drs.H. Kadim Masjikur)(Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes.)NIP.
130899262
NIP. 132315961
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
a. Judul Program
PEMANFAATAN FERMENTASI ANAEROB KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS
SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN DAN MATA PENCAHARIAN.
b. Latar Belakang Masalah
Dengan timbulnya kelangkaan bahan bakar minyak yang disebabkan
oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, pemerintah
mengajak masyarakat untuk mengatasi masalah energi ini secara
bersama-sama karena kenaikan harga yang mencapai 72 dolar/barel ini
termasuk luar biasa. Harga ini membuat harga minyak menjadi yang
tertinggi sepanjang abad 21. Masalah ini memang sulit sebagaimana
yang dikatakan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa kenaikan harga
minyak akan menyebabkan kenaikan subsidi bahan bakar minyak (BBM)
pada APBN 2006. Pernyataan selanjutnya dikatakan oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono yang menyatakan bahwa masyarakat perlu
untuk melakukan penghematan di segala sisi termasuk penggunaan BBM,
listrik, air, dan telepon.
Sebetulnya, proses penghematan ini sudah berlangsung sejak
dahulu terutama sejak pemerintah melakukan program penghematan
energi secara nasional. Dan proses penghematan ini telah berhasil
menurunkan pengeluaran negara terutama subsidi pada listrik dan
BBM. Adapun hal yang menyebabkan keharusan setiap warga untuk
melakukan proses penghematan adalah karena pasokan bahan bakar yang
berasal dari minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang tidak
dapat diperbarui (unrenewable), sementara permintaan menunjukkan
kecenderungan yang terus meningkat dan demikian pula dengan kondisi
harga sehingga tidak ada stabilitas keseimbangan antara permintaan
dan penawaran.
Dengan adanya ketidakstabilan permintaan dan penawaran ini
mengakibatkan peningkatan harga minyak yang terus-menerus hingga
saat ini. Salah satu jalan untuk melakukan penghematan listrik dan
BBM, adalah dengan mencari sumber energi alternatif terutama yang
dapat diperbarui (renewable). Sebagai contoh, potensi sumber daya
alternatif seperti sampah organik, tumbuh-tumbuhan, dan energi
biogas.
Dalam program kreativitas ini, akan dijelaskan tentang teknologi
biogas yang merupakan salah satu sumber energi pengganti minyak
bumi. Hal yang menyebabkan biogas menarik perhatian penulis adalah
pertama sebagai pengganti BBM dan penghematan listrik, dan yang
kedua dapat juga menjadi lapangan pekerjaan yang berimplikasi
kepada tambahan pendapatan dan mata pencaharian masyarakat.
Contohnya, di kalangan peternak sapi perah, terutama di desa
pesanggrahan kecamatan pujon kota batu-malang, membuat biogas dari
kotoran sapi menjadi tambahan pendapatan dan mata pencaharian baru
(sumber radar malang). Apalagi kondisi persediaan bahan bakar
minyak yang tidak menentu dan harganya terus melaju seperti
sekarang. Untuk itu, menghasilkan dan memanfaatkan gas hasil
fermentasi anaerob kotoran sapi merupakan kebanggaan tersendiri
sehingga para peternak tidak perlu lagi membeli minyak tanah, gas
elpiji, atau kayu bakar.
Dari hal ini penulis ingin menawarkan kepada masyarakat sebuah
teknologi alternatif yang sederhana, mudah dioperasikan, murah dan
dimana berfungsi sebagai pengganti minyak tanah untuk keperluan
rumah tangga dan penghematan listrik. Sudah saatnya masyarakat
diberi pilihan agar tidak selamanya bergantung pada minyak tanah.
Apalagi, sumber energinya (kotoran sapi) cukup tersedia dan selama
ini kurang dimanfaatkan karena dianggap sebagai sampah.
c. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara dan pemanfaatan fermentasi anaerob kotoran
ternak pada skala rumah tangga sehingga menjadi biogas?2.
Bagaimanakah sumber energi alternatif kotoran ternak yang diolah
dapat menjadi alternatif tambahan pendapatan dan mata
pencaharian?3. Bagaimanakah implikasi biogas sebagai peluang
pengembangan energi alternatif untuk pengganti kelangkaan BBM?
d. Tujuan Program
1. Untuk mengetahui bagaimana cara dan pemanfaatan fermentasi
anaerob kotoran ternak pada skala rumah tangga menjadi biogas
sehingga dapat digunakan sebagai energi alternatif pengganti minyak
tanah dan sumber penerangan.
2. Untuk mengetahui sumber energi alternatif kotoran ternak yang
diolah dapat menjadi alternatif tambahan pendapatan dan mata
pencaharian masyarakat sehingga dapat mengurangi beban rumah tangga
akibat mahalnya harga minyak tanah dan gas minyak cair.3. Untuk
mengetahui implikasi biogas sebagai peluang pengembangan energi
alternatif untuk pengganti kelangkaan BBM.e. Luaran yang
diharapkan
Kegiatan program kreativitas ini, memberikan manfaat kepada
masyarakat berupa jasa, dan barang. Jasa disini adalah berupa
pelayanan penyuluhan atau training tentang pemanfaatan fermentasi
anaerob kotoran ternak menjadi biogas yang merupakan salah satu
alternatif pengganti BBM dan penghematan listrik, dimana dapat
mengurangi kontribusi pengeluaran sehari-hari oleh masyarakat
akibat mahalnya minyak tanah dan gas minyak cair (elpiji) dan .
Barang dalam hal ini adalah seperti pembangunan reaktor biogas yang
berfungsi sebagai penampung limbah yang menghasilkan gas metana
(C4), dan kompor gas berfungsi sebagai alat untuk memasak.
Dari semua ini, outcome yang kami harapkan adalah diterapkannya
teknologi penyediaan dan penggunaan bio energi untuk keperluan
rumah tangga khususnya diperdesaan, berkembangnya usaha agribisnis
yang terpadu dengan penyediaan bio energi (peternakan,
hortikultura, perkebunan dll) dan berkembangnya usaha agroindustri
masyarakat yang ditunjang oleh penyediaan dan penggunaan bio energi
secara swadaya oleh masyarakat di perdesaan.f. Kegunaan Program
1. Masyarakat
-Pengurangan beban pengeluaran masyarakat.
-Penghematan penggunaan BBM, dan listrik.
-Meningkatnya kondisi perekonomian yang ada pada masyarakat
karena
menambah penghasilan.
-Mendapatkan penyuluhan tentang pemanfaatan kotoran ternak
sebagai
alternatif energi baru.
-Menambah lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sehingga
dapat
membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan
pengangguran.
-Tersosialisasinya teknologi penyediaan bio energi secara
swadaya untuk
keperluan rumah tangga khususnya diperdesaan.2. Pemerintah
-Terbangunnya pilot model biogas, biomassa, dan bio fuel
disetiap
provinsi/ daerah.-Mengurangi subsidi BBM yang diberikan kepada
masyarakat
-Mengurangi beban APBN akibat dari pengurangan subsidi sehingga
dapat
dialokasikan pada sektor lainnya.
-Mengurangi beban pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan
dan
pengangguran yang terjadi pada masyarakat.
3. Lingkungan
-Menghindarkan kerusakan lingkungan akibat pembuangan limbah
sembarangan.
-Mengurangi eksploitasi kekayaan alam secara terus menerus yang
dapat
merusak alam.
-Mengurangi efek rumah kaya yang dapat merusak lapisan ozon
yang
semakin menipis
-Mengurangi bau yang tidak sedap serta penyakit yang ditimbulkan
dari
pembuangan kotoran ternak.
4. Institut
Merupakan bahan referensi yang sangat berguna dibidang
pengetahuan tentang teknologi biogas khususnya dalam menangani
limbah pertanian.
5. Mahasiswa
Dapat dijadikan bahan acuan dalam penulisan lebih lanjut
mengenai aplikasi teknologi biogas dan pengembangannya lebih
lanjut.
6. Penulis
Untuk menambah pengetahuan, bekal dan ketrampilan dalam memasuki
hidup bermasyarakat nanti, supaya lebih kritis, kreatif dan dinamis
dalam menghadapi masalah yang ada, disamping menerapkan ilmu dan
teori dari bangku kuliah dan keadaan yang nyata di lapangan.
g. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Dengan mengetahui keadaaan kependudukan suatu daerah, maka akan
diketahui masalah-masalah yang dihadapi serta usaha pemecahan
masalah tersebut seperti upaya penyediaan fasilitas kebutuhan hidup
sehari-hari, kebutuhan energi, pendidikan kesehatan dan kebutuhan
lainnya. Kondisi kependidikan juga berkaitan erat dengan masalah
kualitas lingkungan dimana penduduk itu berada. Maka untuk
mengetahui kondisi kependudukan diwilayah ini (dusun toyomeryo,
desa pesanggrahan, kecamatan pujon), berikut merupakan penjelasan
mengenai jumlah kepadatan, komposisi pertambahan penduduk,
mobilitas penduduknya, mata pencaharian, dan tingkat
pendidikannya.
1. Jumlah, Kepadatan
Jumlah, kepadatan penduduk didaerah dusun toyomeryo, desa
pesanggrahan, kecamatan pujon berkisar antara ( 300-500 kepala
keluarga, dengan luas wilayah sekitar 1,5-2 km. Sehingga dari sini
dapat diketahui berapa kepadatan penduduknya.
2. Komposisi pertambahan penduduk dan mobilitas penduduk.
Komposisi penduduk yang ada pada dusun toyomeryo, laki-laki ( 55
% dan perempuan ( 45 %. Dan ini pun komposisinya masih menjadi satu
yaitu anak-anak, remaja, dewasa, tua, tetapi kebanyakan adalah
komposisi pada remaja sehingga dari sini dapat kita katakan bahwa
banyak usai produktifnya. Mobilitas penduduk pada daerah ini cukup
rendah karena daerah tersebut hanya ditempati orang yang berasal
dari daerah itu sendiri sedangkan orang yang berasal dari daerah
lain sedikit (pendatang).
3. Mata pencaharian
Keadaaan mata pencaharian penduduk desa pesanggrahan di
kecamatan pujon ternyata jumlah penduduknya yang bermata
pencaharian sebagai petani menduduki tempat tertinggi, hal ini
mengindikasikan bahwa sektor agraris masih dominan, kedua ditempati
buruh tani, ketiga peternak. Dari keterangan diatas bahwa untuk
pengembangan biogas sangatlah baik karena untuk pensuplaian kotoran
ternak sangat besar.
4. Tingkat pendidikan penduduknya
Tingkat pendidikan penduduk di desa ini adalah tidak sekolah,
SD, SLTP, SLTA, PT (perguruan tinggi). Dari semua ini komposisi
yang paling banyak ditempati oleh SD atau sekitar 30%, kedua tidak
sekolah sekitar 25%, ketiga SLTP sekitar 20%, SLTA sekitar 15% dan
PT sekitar 10%. Dari data di atas , terlihat bahwa semakin tinggi
jenjang pendidikan semakin rendah prosentasenya.
Dari penjelasan diatas bahwa dusun toyomeryo cocok untuk
pengembangan biogas, karena seperti yang disebutkan diatas suplai
kotoran ternaknya besar dan lagi didukung bahwa sebelumnya ada
pemanfaatan biogas, ini dilakukan oleh Keluarga Darji dan Riyati,
warga RT 04 RW 01 Dusun Toyomerto, layak dijadikan contoh sosok
keluarga sederhana yang tidak gagap teknologi (gaptek). Betapa
tidak, keluarga inilah yang memulai mencoba pemanfaatan biogas
untuk kebutuhan memasak. Setiap hari, keluarga Darji tidak perlu
susah mencari minyak tanah untuk menghidupkan kompor dan lampu
petromaknya. Di rumahnya telah terpasang satu tangki biogas ukuran
besar yang disalurkan untuk lima keluarga. Untuk membangun tangki
biogas itu dia dibantu PT Petrokimia Gresik. Bahan baku biogas ini
memakai kotoran sapi dari lima keluarga itu. Pembuatan tangki
biogas itu hanya membutuhkan dana kurang lebih Rp 500.000. Tangki
itu berisi 40 meter kubik biogas sehingga bisa dimanfaatkan lima
keluarga untuk kepentingan memasak kurang lebih selama 8 jam.
Dimana sebelumnya, setiap hari mereka minimal mengeluarkan uang Rp
4.000 untuk membeli minyak tanah. Tetapi, dengan biogas hidup
mereka jadi lebih hemat. Bahkan, uang itu bisa dialihkan untuk
biaya sekolah anak-anak mereka (Surya, Jumat (19/5).
h. Metode Pelaksanaan Program
Dalam program kreatifitas, penulis menggunakan metode
pelaksanaan yaitu berupa studi literatur, sampling area, training,
dimana bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana
cara, komponen dan pemanfaatan pembuatan biogas dari kotoran ternak
yang selama ini dianggap sebagai limbah, sampah yang mengganggu
pencemaran lingkungan sehingga dengan diadakan program diharapkan
masyarakat memperoleh manfaat dan kegunaan secara maksimal pada
kehidupan sehari-hari.
1. Metode studi literatur
Merupakan suatu cara dimana penulis dalam mengambil informasi
berupa data-data yang tersedia misalnya melalui internet, buku,
media cetak dan informasi lainnya. Berikut merupakan penjelasan
bagaimana penulis ingin mencapai tujuan pertama yaitu masyarakat
dapat menggunakan energi alternatif biogas sebagai pengganti minyak
tanah dengan cara, komponen dan pemanfaatan pembuatan biogas.
Biogas merupakan campuran gas-gas dari biomassa yang dihasilkan
dengan mendayagunakan bakteri melalui proses fermentasi bahan
organik dalam keadaan tanpa oksigen (anaerob). Dalam keadaan
hangat, basah dan kurang udara, bakteri akan mencerna sembarang
bahan organik menghasilkan gas methan yang mudah terbakar (Agus
wariyanto - 11). Gas methan ini sudah lama digunakan oleh warga
Mesir, China, dan Roma kuno untuk dibakar dan digunakan sebagai
penghasil panas. Sedangkan, proses fermentasi lebih lanjut untuk
menghasilkan gas methan ini pertama kali ditemukan oleh Alessandro
Volta (1776). Hasil identifikasi gas yang dapat terbakar ini
dilakukan oleh Willam Henry pada tahun 1806. Dan Becham (1868),
murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882), adalah orang pertama yang
memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan methan.
Adapun alat penghasil biogas secara anaerobik pertama dibangun
pada tahun 1900. Pada akhir abad ke-19, riset untuk menjadikan gas
methan sebagai biogas dilakukan oleh Jerman dan Perancis pada masa
antara dua Perang Dunia. Selama Perang Dunia II, banyak petani di
Inggris dan Benua Eropa yang membuat alat penghasil biogas kecil
yang digunakan untuk menggerakkan traktor. Akibat kemudahan dalam
memperoleh BBM dan harganya yang murah pada tahun 1950-an, proses
pemakaian biogas ini mulai ditinggalkan. Tetapi, di negara-negara
berkembang kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu
tersedia selalu ada. Oleh karena itu, di India kegiatan produksi
biogas terus dilakukan semenjak abad ke-19. Saat ini, negara
berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan
Papua Nugini, telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat
penghasil biogas. Selain di negara berkembang, teknologi biogas
juga telah dikembangkan di negara maju seperti Jerman.
Biogas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik sangat populer
digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar
dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri patogen dan sekaligus
mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila
terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan
menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida
yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting
dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang
lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan
karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil
dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan
lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon diatmosfer bila
dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.Pertumbuhan
penduduk yang sangat cepat, dengan ekspansi bidang industri
menyebabkan peningkatan permintaan energi dan penurunan kualitas
lingkungan. Meskipun Indonesia adalah salah satu negara penghasil
minyak dan gas, namun berkurangnya cadangan-cadangan minyak,
pencabutan subsidi menyebabkan harga minyak naik dan turunnya
kualitas lingkungan akibat penggunaan bahan bakar fosil yang
berlebihan. Olah karena itu, pemanfaatan sumber-sumber energi
alternatif yang terbarukan dan ramah lingkungan menjadi pilihan.
Salah satu dari energi terbarukan adalah biogas, biogas memiliki
peluang yang besar dalam pengembangannya.
Berikut cara, komponen dan pemanfaatan dalam pembuatan biogas.
Bahan baku yang bisa dipakai sebagai penghasil biogas adalah semua
limbah yang mempunyai kandungan bahan organik lebih dari 2%.
Komposisi gas yang dihasilkan meliputi gas methan (CH4) 51-70%,
karbon dioksida (CO2) 26-45%, karbon monoksida (CO) 0,1%, nitrogen
(N) 0,5-3%, oksigen (O2) 0,1% dan sedikit sekali hidrogen sulfida
(H2S). Nilai kalori gas methan 17% lebih tinggi dari bensin. Nilai
kalori gas methan murni 8.900 kkl/m3. Sedangkan nilai kalori biogas
yang masih berupa campuran gas-gas berkisar 5.000-6.513 kkal/m3.
Secara keseluruhan gas yang dihasilkan tak begitu berbau, tak
berwarna dan dalam pengapian berwarna biru. Penempatan instalasi
biogas bisa dilakukan di permukaan tanah atau dipendam, yang
penting tangki pencerna dalam kondisi anaerob, suhu lingkungan
sekitar 32-37 derajat C, pH optimal bahan isian 6,8-7,4 dengan C/N
ratio=30. Kandungan bahan kering yang terbaik adalah 7-9%.
Bila kotoran hewan atau bahan tanaman telah membusuk maka
keluarlah gas. Gas tersebutlah yang ditampung dan dijadikan sebagai
biogas. Kotoran ternak secara sendiri atau dicampur dengan bahan
dari tanaman secara seimbang dengan air dan dimasukkan ke dalam
wadah/ tempat penampungan tertentu untuk dibusukkan, akhirnya akan
menimbulkan gas. Gas tersebut ditampung dalam wadah lainnya yang
kedap udara, dan kemudian dibuatkan saluran yang dihubungkan dengan
kompor untuk memasak. Berikut merupakan cara, komponen dan
pemanfaatan pembuatan biogas pada skala rumah tangga yang meliputi
spesifikasi, pemasangan, pengoperasian reaktor biogas,
pengoperasian kompor biogas.
Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga dapat dibuat dengan
spesifikasi teknis sebagai berikut:
1. Volume reaktor (plastik) : 4.000 liter.
2. Volume penampung gas (plastik) : 2.500 liter.
3. Kompor Biogas : 1 buah.
4. Drum pengaduk bahan : 1 buah.
5. Pengaman gas : 1 buah.
6. Selang saluran gas : + 10 m.
7. Kebutuhan bahan baku : kotoran ternak dari 2-3 ekor sapi/
kerbau.
Biogas yang dihasilkan : 4 m per hari (setara dengan 2,5 liter
minyak tanah).
Gambar Reaktor Biogas1 Gambar Reaktor Biogas 2
Kemudian setelah spesifikasi teknik tersebut terpenuhi maka
dapat mempersiapkan pemasangan reaktor biogas, yaitu dengan cara
persiapan pemasangan reaktor biogas sebagai berikut:
1. Pembuatan lubang reaktor, panjang = 4 m, lebar = 1,1 m, dalam
= 1,2 m.
2. Pembuatan meja tabung plastik penampung gas : (diameter 1,2
m) panjang = 3 m, lebar = 1,2m, lebar =1,2m.
3. Kotoran sapi (fases) awal sebanyak 100 karung kantong semen
atau karung seukurannya (100 kantong semen = 2000 lt). Persiapan
awal ini untuk mempercepat produksi gas yang siap untuk digunakan
(dinyalakan).
4. Drum untuk tempat pencampuran kotoran (fases) dengan air
(1:1) ; 1 buah (200 liter).
5. Karung untuk tempat sisa kotoran dari proses produksi
biogas.
6. Kayu atau bambu untuk pagar, supaya reaktor aman dari
gangguan ternak atau lainnya.
7. Terpal dan bahan lainnya untuk atap reaktor supaya terhindar
dari hujan atau material yang jatuh dari atas.
Setelah persiapan pemasangan reaktor biogas terpenuhi kemudian
dilakukan cara pengoperasian reaktor biogas dengan skala rumah
tangga yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Buat campuran kotoran ternak dan air dengan perbandingan1 : 1
(bahan biogas).
2. Masukkan bahan biogas ke dalam reaktor melalui tempat
pengisian sebanyak 2000 liter, selanjutnya akan berlangsung proses
produksi biogas di dalam reaktor.
3. Setelah kurang lebih 10 hari reaktor biogas dan penampung
biogas akan terlihat mengembung dan mengeras karena adanya biogas
yang dihasilkan. Biogas sudah dapat digunakan sebagai bahan bakar,
kompor biogas dapat dioperasikan.
4. Sekali-sekali reaktor biogas digoyangkan supaya terjadi
penguraian yang sempurna dan gas yang terbentuk di bagian bawah
naik ke atas, lakukan juga pada setiap pengisian reaktor.
5. Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap
hari, yaitu sebanyak + 40 liter setiap pagi dan sore hari. Sisa
pengolahan bahan biogas berupa sludge (lumpur) secara otomatis akan
keluar dari reaktor setiap kali dilakukan pengisian bahan biogas.
Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat digunakan
langsung sebagai pupuk organik, baik dalam keadaan basah maupun
kering.
Gambar 1. Instalasi Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga
Kemudian apabila semua terpenuhi maka cara pengoperasian kompor
biogas sebagai berikut
1. Buka sedikit kran gas yang ada pada kompor (memutar ke
sebelah kiri).
2. Nyalakan korek api dan sulut tepat diatas tungku kompor.
3. Apabila menginginkan api yang lebih besar, kran gas dapat
dibuka lebih besar lagi, demikian pula sebaliknya. Api dapat
disetel sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita.
Gambar 2 : Pengoperasian Kompor Biogas
Apabila cara pengoperasian telah dilaksanakan maka pemeliharaan
dan perawatan reaktor biogas juga sangat diperlukan dengan
spesifikasi sebagai berikut:
1. Hindarkan reaktor dari gangguan anak-anak, tangan jahil,
ataupun dari ternak yang dapat merusak reaktor dengan cara memagar
dan memberi atap supaya air tidak dapat masuk ke dalam galian
reaktor.
2. Isilah selalu pengaman gas dengan air sampai penuh. Jangan
biarkan sampai kosong karena gas yang dihasilkan akan terbuang
melalui pengaman gas.
Gambar 3 : Klep Pengaman Gas Sebelum Masuk ke Tabung Penampung
Gas
3. Apabila reaktor tampak mengencang karena adanya gas tetapi
gas tidak mengisi penampung gas, maka luruskan selang dari pengaman
gas sampai reaktor,
karena uap air yang ada di dalam selang dapat menghambat gas
mengalir ke penampung gas. Lakukan hal tersebut sebagai pengecekan
rutin.
4. Cegah air masuk ke dalam reaktor dengan menutup tempat
pengisian disaat tidak ada pengisian reaktor.
5. Berikan pemberat di atas penampung gas (misalnya dengan
karung-karung bekas) supaya mendapatkan tekanan di saat
pemakaian.
6. Bersihkan kompor dari kotoran saat memasak ataupun minyak
yang menempel.
2. Metode Sampling Area
Merupakan suatu cara dimana penulis mendapatkan data statistik
tentang kondisi yang ada pada masyarakat tersebut seperti mata
pencaharian, jumlah penduduk, kondisi ekonomi dan lain-lain,
sehingga dapat mengetahui bagaimana kondisi masalah yang dialami
masyarakat dan mencoba membantu dalam menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi. Berikut merupakan bagaimana penulis menjelaskan
metode untuk mencapai tujuan yang kedua.
Potensi ekonomi biogas sangat besar, hal tersebut mengingat
bahwa 1 m3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak
tanah. Di samping itu pupuk organik yang dihasilkan dari proses
produksi biogas sudah tentu mempunyai nilai ekonomis, maka dari hal
tersebut kita dapat memanfaatkannya untuk diperjualbelikan kepada
masyarakat secara luas. Berikut merupakan cara bagaimana biogas
dapat diperjualbelikan dengan menggunakan tabung elpiji atau tabung
yang menyerupainya.
1. Membuat reaktor biogas berskala besar, dengan penggalian
lubang yang berbentuk sumur dengan ukuran lebar 3,5 m3 dalam 2 m,
dan dilakukan pembuatan pondasi. Lantas dilakukan pemasangan kubah
yang berbentuk bangunan setengah bola dengan diameter 1,5 m dengan
titik pusat pada titik tengah dari irisan datar fondasi yang
berbentuk seperti kuali (wajan). Gambar 1.1 Proses pembuatan
reaktor biogas dan penutup reaktor biogas.
2. Siapkan 1 buah kompresor yang berukuran sedang, dimana
berfungsi sebagai penampung gas dari reaktor yang kemudian di
salurkan ke tabung kosong elpiji atau tabung yang
menyerupainya.
3. Kemudian siapkan tabung kosong tersebut untuk diisi melalui
kompresor, yaitu melalui tekanan yang disesuaikan dengan volume
ukuran tabung.
Gambar 1.1 Aplikasi pengoperasian biogas menggunakan tabung
elpiji
Jika semua prosedur diatas dapat dipenuhi maka kegiatan
pemasaran dapat dilakukan. Misalnya Jika diasumsikan setiap hari
satu keluarga peternak membutuhkan 2 liter minyak tanah, dalam
setahun kebutuhannya mencapai 730 liter. Dengan harga minyak tanah
Rp 2.500,00 per liter, berarti dalam setahun beban biaya yang harus
dikeluarkan mencapai Rp 1.825 juta. Dengan biogas, dipastikan para
peternak sapi bisa lebih berhemat. Penggunaan biogas bisa untuk
memasak air, nasi, dan berbagai keperluan rumah tangga lainnya
seperti layaknya menggunakan gas elpiji. Ini merupakan penghasilan
tambahan yang diterima keluarga peternak dan ini pun bisa dapat
dilakukan bisnis bagi orang lain sebagai mata pencaharian. Peternak
juga dapat mencabangkan gas dari reaktor milik mereka ke tetangga
terdekat dengan bayaran misalnya Rp 1.000,00 per hari. Jadi, kalau
tetangga berlangganan selama setahun, akan ada pemasukan tambahan
Rp 365.000,00 bagi peternak. Belum juga limbah reaktor berupa pupuk
organik bisa dijual seharga Rp 1.000,00 per kg. Dengan rata-rata
produksi pupuk mencapai 250 kg per tahun, dalam setahun peternak
bisa mendapatkan penghasilan tambahan sebesar Rp 250.000,00. Jadi
sumber penghasilan tambahan diperoleh dari penjualan biogas dengan
menggunakan tabung elpiji, penyaluran ke tetangga dan penjualan
limbah reaktor yang berupa pupuk organik.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan suatu cara dimana penulis
memberikan arahan atau penyuluhan kepada masyarakat tentang
pemanfaatan kotoran ternak untuk dijadikan biogas sebagai pengganti
minyak tanah atau BBM sehingga dapat menekan pengeluaran
sehari-hari masyarakat. Dibawah ini merupakan penjelasan bagaimana
penulis menjelaskan metode untuk mencapai tujuan yang ketiga.
Biogas sudah mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980-an,
tetapi pemanfaatannya baru mulai digunakan di awal tahun 1990 dalam
skala yang kecil hanya untuk keperluan memasak. Padahal ada manfaat
lain yang bisa didapat seperti lampu penerangan, ataupun
menyediakan energi untuk keperluan rumah tangga lainnya.
Program penghapusan subsidi BBM yang dilaksanakan pada tahun
2005 akan menjadi momentum yang tepat dalam penggunaan energi
alternatif seperti biogas. Hal ini bisa dihitung dengan adanya
jumlah bahan baku biogas yang melimpah dan rasio antara energi
biogas dan energi minyak bumi yang menjanjikan (8900 kkal/m3 gas
methan murni). Hal yang pertama harus diperhitungkan dalam
menghitung jumlah energi yang dihasilkan adalah berapa banyak
jumlah bahan baku yang dihasilkan. Jumlah bahan baku gas ini
didapatkan dengan menjumlahkan jumlah feses dan sampah organik yang
dihasilkan setiap hari. Jumlah bahan baku ini akan menentukan
berapa jumlah energi dan volume alat pembentuk biogas.
Sebagai pertimbangan, telah diketahui di China dan India, dalam
1 hari jumlah feses yang dihasilkan 1 ekor sapi adalah 5 kg dan 80
kilogram kotoran sapi yang dicampur 80 liter air dan potongan
limbah lainnya dapat menghasilkan 1 meter kubik biogas. Jika
diasumsikan bahwa jumlah feses manusia yang dihasilkan sebanyak 0.5
kg/hari/orang, 1 keluarga terdiri dari 5 orang, dan setiap keluarga
memelihara 1 ekor sapi, serta 1 desa terdiri dari 40 orang, maka
akan didapatkan hasil perhitungan jumlah feses yang dihasilkan
sebanyak 140 kg feses/ hari. Dengan jumlah ini, maka biogas yang
dihasilkan setiap hari sebanyak 1,75 m3/hari atau sebesar 15.575
kkal/hari. Sedangkan nilai kalor 1 m3 biogas adalah sekitar 6 kWh -
setara dengan 0.5 - 0.6 liter minyak diesel (solar) atau setara
dengan 5 kg kayu bakar kering. Hal ini akan semakin mengejutkan
dengan adanya perhitungan bahwa jumlah penduduk indonesia
berdasarkan data statistik pada tahun 2000 sebanyak lebih dari 200
juta jiwa. Dengan hanya mengandalkan asumsi perhitungan jumlah
kotoran manusia tanpa memperhitungan sampah organik dan feses hewan
ternak, akan didapatkan hasil feses sebanyak 100 juta kg feses/hari
atau 1,25 juta m3/hari atau 11.125 juta kkal/hari. Apabila dengan
asumsi konversi 1 J = 4.2 kal maka akan didapatkan hasil total
energi yang dihasilkan hanya dari jumlah penduduk adalah sebesar
30.66 MW. Dan juga kita ketahui bahwa rata-rata 1 ekor sapi
perharinya mengeluarkan feses sebanyak 5 kg yang mana setara dengan
1,1 liter minyak tanah atau jika dinilai dengan uang sekitar Rp.
3000,00, sedangkan rata-rata orang atau ibu rumah tangga
menggunakan 2-3 liter minyak tanah perharinya atau sekitar Rp.
8000,00 perharinya, seandainya saja biogas ini digunakan maka akan
terjadi penghematan pengeluaran sebanyak Rp. 3000,00 perharinya
(Rp. 8000,00-Rp3000,00), penghematan ini hanya terjadi satu orang
saja, berapa jika kita kalikan dengan jumlah keluarga yang ada di
indonesia.
Sementara itu, bagi pemerintah, penggunaan biogas juga berarti
mengurangi kebutuhan akan minyak tanah. Sebelum kenaikan 1 Oktober
2005, subsidi pemerintah mencapai Rp 4.000,00 per liter minyak
tanah. Jika masyarakat peternak sapi misalnya disuatu daerah
jumlahnya mencapai 80.000 peternak bisa menggunakan reaktor biogas,
dana subsidi yang bisa dihemat mencapai 80.000 x 2 liter x 365 x Rp
4.000,00 atau setara dengan Rp 233,6 miliar per tahun. Bayangkan
dengan kondisi saat ini, dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa
nilai ekonomis biogas sangat besar.
j. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Daniel Budi Santoso
b. NIM
: 305414379581
c. Fakultas/Program Studi: Ekonomi/D3 Manajemen
Pemasaran
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM:8Jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
Anggota 1
a. Nama Lengkap
: Syaifuddin Zuhri
b. NIM
: 305414382813
c. Fakultas/Program Studi: Ekonomi/D3 Manajemen
Pemasaran
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM:8Jam/minggu
Anggota 2
a. Nama Lengkap
: Mochammad Asrul Shani
b. NIM
: 305414382799
c. Fakultas/Program Studi: Ekonomi/ D3 Manajemen
Pemasaran
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri Malang
e. Waktu untuk kegiatan PKM:8Jam/minggu
k. Nama dan Biodata Dosen Pendamping1. Nama Lengkap dan
Gelar
: Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes2. Golongan Pangkat dan NIP: III b,
1323159613. Jabatan Fungsional
: Asisten Ahli4. Jabatan Struktural
: Dosen5. Fakultas/ Program Studi
: MIPA/ Biologi6. Perguruan Tinggi
: Universitas Negeri Malang7. Bidang Keahlian
: Mikrobiologi Kesehatan8. Waktu untuk kegiatan
PKM:8Jam/minggu
l. Biaya
1. Bahan Habis Pakai
Material Kontruksi
Bata Merah/batako 2000 buah
Rp. 450.000
Semen
( 20-30 Sak @Rp. 40.000=Rp. 1.200.000
Kerikil untuk pembuatan pondasi ( 2 m3@Rp. 90.000Rp. 180.000
Kapur
50 kg
Rp. 100.000
Pasir ayakan
3 m3 @Rp.90.000
Rp. 270.000
Pasir kasar
1 m3
Rp. 75.000
Serbuk kedap air (damp proof powder) 100 gr
Rp. 175.000Jumlah biaya habis pakaiRp. 2.450.000
2. Alat-alat yang dibutuhkan
Pipa G.I d 1 inci
0,5 m
Rp.40.000
Kran d inchi
2 buah @Rp.20.000Rp.40.000
Polyethyline
1 rol
Rp.90.000
Kran gas (untuk kompor, lampu dan manometer air)
d 1,2 cm
4 [email protected]. 140.000
Pipa plastik d 1,2 cm secukupnya
Rp.60.000
Pipa gelas d 1 cm panjang 75 cm 2 buah
Rp.60.000
Pipa karet d 1 cm panjang 20 cm
1 buah
Rp.30.000
Plastik emulsi
2 kg
Rp.55.000
Tutup inlet dan outlet (kayu)
2 buah
Rp.35.000
Tali plastik
10 m
Rp.16.000
Rafia
2 rol
Rp.19.000
Bambu
5 batangRp.20.000
Plat aluminium panjang 30 cm 20 buahRp. 125.000
Kawat jemuran
5 m
Rp.20.000
Paralon d 20 cm
4 m
Rp.40.000
Besi cor
15 m
Rp.90.000
Lain-lain
Rp.60.000
Jumlah alat yang dibutuhkanRp. 940.0003. Pelaksanaan Proyek
Biaya Pekerja/ Buruh kuli bangunan dengan rincian sebagai
berikut:
No.KegiatanPekerja (orang) @Biaya satuanBiaya total
1Penentuan Lokasi1orang Rp. 30.000Rp. 30,000
2Menggali lubang untuk digester/reaktor dan membuat lubang
lanjutan seperti irisan bola3 orang Rp. 30.000Rp. 90,000
3Membuat Pondasi3 orang Rp. 30.000Rp. 90,000
4Plester Pondasi3 orang Rp. 30.000Rp. 90,000
5Membuat dinding digester2 orang Rp. 30.000Rp. 60,000
6Melanjutkan membuat digester3 orang Rp. 30.000Rp. 90,000
7Membuat lubang masukan 3 orang Rp. 30.000Rp. 90,000
8membuat lubang keluaran3 orang Rp. 30.000Rp. 90,000
9membuat tutup dan plester bagian dalam digester3 orang Rp.
30.000Rp. 90,000
10Melanjutkan Pelster Dan Perbaikan3 orang Rp. 30.000Rp.
90,000
Jumlah total27 orang Rp. 30,000Rp. 810,000
Jumlah biaya pekerja/ Buruh kuli bangunan
Rp. 810.000
Transportasi PP untuk meninjau dan mengawasi
lokasi proyek
Rp. 350.000
Transportasi untuk pembelian bahan habis pakai
Rp. 200.000
Konsumsi Pelaksana
Rp. 550.000
Konsumsi untuk pekerja
Rp. 600.000
Jumlah Pelaksanaan Proyek Rp. 2.510.000
4. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Proyek
Penggandaan Laporan Proyek untuk Dibagikan
Masyarakat10 buah @ Rp. 5.000
Rp.
50.000
Perguruan tinggi 2 buah @ Rp. 10.000Rp.
20.000
Dan lain-lain 3 buah @ Rp. 10.000Rp.
30.000
Jumlah Laporan Pelaksanaan ProyekRp. 100.000
Jumlah Total Rp. 6.000.000
m. Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PENDAMPING, KETUA, DAN ANGGOTA
PELAKSANA
Ketua Pelaksana
Nama
: Daniel Budi Santoso
NIM
: 305414379581
Tempat, dan Tanggal Lahir: Jombang, 11 Oktober 1987
Agama
: Kristen Protestan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Fakultas/Program Studi: Ekonomi/D3 Manajemen Pemasaran
Alamat Asal
: Desa Johowinong RT.03/RW.09 Kec. Mojoagung
Kab. Jombang
Alamat di Malang
: Jl. Bendungan Sutami 2a No. 45 Malang
Telp. (0341) 578046
Riwayat Pendidikan
:
SDN 1 Panjang Jiwo 265, Surabaya
1993-1999
SLTPN 17 Surabaya
1999-2002
SMAN 1 Mojoagung, Jombang
2002-2005
Universitas Negeri Malang
2005-sekarang
Pengalaman Organisasi
1. Anggota Osis SLTPN 17 Surabaya
2. Pramuka SLTPN 17 Surabaya
3. Anggota Osis SMAN I Mojoagung
4. LP3ME Fakultas Ekonomi
5. UKM-Imakris Universitas Negeri Malang
Malang, 17 Maret 2008
(Daniel Budi Santoso)
NIM. 3054143798581
Anggota Pelaksana
Anggota 1
Nama
: Syaifuddin Zuhri
NIM
: 305414382813
Tempat, dan Tanggal Lahir: Malang, 21 Mei 1987
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Fakultas/Program Studi: Ekonomi/D3 Manajemen Pemasaran
Alamat Asal
: Jln Panjaitan Desa Gondang legi
RT.05R/W05Malang
Alamat di Malang
: Jln Panjaitan Desa Gondang legi
RT.05R/W05 Malang
Riwayat Pendidikan
:
SD Islam Salafiah, Malang
1993-1999
MTsN Malang III
1999-2002
MAN Gondang Legi
2002-2005
Universitas Negeri Malang
2005-sekarang
Pengalaman Organisasi
:
1. Anggota Osis MTsN Malang
2. Anggota Osis MAN Gondang Legi
3. Anggota Organisasi Bola Basket MAN Gondang Legi
4. IMONOKE (Organisasi Bola Basket) Fakultas Ekonomi
Malang, 17 Maret 2008
(Syaifuddin Zuhri)
NIM. 305414382813
Anggota 2
Nama
: Mochammad Asrul Shani
NIM
: 305414382799
Tempat, dan Tanggal Lahir: Jember, 22 Mei 1987
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Fakultas/Program Studi: Ekonomi/D3 Manajemen Pemasaran
Alamat Asal
: Perum.Griya Bintang Kav.07 , RT 13/RW 02
Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota,
Kota Kediri
Alamat di Malang
: Jalan Bendungan Sutami GG.2A No.45
Sumbersari Malang
Riwayat Pendidikan
:
SDN Jember Lor III Kabupaten Jember 1993-1996
SDN Margomulyo I Kabupaten Ngawi 1996-1998
SDN SOKOREJO V Kabupaten Kediri 1998-1999
SLTP Negeri II Kota Kediri 1999-2002
SMU Negeri 3 Kota Kediri 2002-2005
Universitas Negeri Malang 2005-Sekarang
Pengalaman Organisasi:
1. Anggota OSIS SLTP Negeri II Kota Kediri
2. Anggota OSIS SMU Negeri 3 Kota Kediri
Malang, 17 Maret 2008
(Mochammad Asrul Shani)
NIM. 305414382799
Dosen Pendamping
Nama
: Agung Witjoro, S.Pd. M.Kes.
Tempat dan tanggal lahir: Blitar,23 Mei 1973
Alamat Rumah
: Jl. Rawa 10 Malang
Alamat di Malang
: Jl. Rawa 10 Malang
Riwayat Pendidikan
: SDN 1 Blitar (1980-1986)
SMPN 6 Blitar (1986-1989)
SMAK Blitar (1989-1992)
S1 Universitas Muhammadiyah Malang (1992-1997)
S2 Universitas Airlangga Surabaya (2000-2003)
Prestasi dan pengalaman berorganisasi
1. Karya ilmiah : Alternatif Pemanfaatan daun Mimba (Jatropa
multifidal)untuk Menghambat Kuman Staphylococcus aureus Resistant
Metichillium (MRSA).2. Budidaya Jamur Tiram di Poncokusumo
Kecamatan Tumpang Malang.
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan
sebenar-benarnya, untuk dipergunakan sebagai pelengkap proposal
ini.
Malang, 10 Maret 2008 Agung Witjoro, S.Pd. M.Kes.
REVISI PKM 2008
_1244886843.unknown