This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Kurangnya Informasi membuat sebagian orang tua menjadimengabaikan kesehatan balita. Ada pula sebagian orang tuayang tidak memeriksakan anaknya secara berkala ke rumahsakit dikarenakan biaya pemeriksaan yang tidak terjangkau.
Hal tersebut mendorong kami untuk membuat software yangdapat membantu orang tua untuk merawat balita. Kami harapsoftware ini bisa mengangulangi meningkatnya angka kematianbayi dibawah lima tahun.
iii
Kegunaan aplikasi ini adalah untuk membantu orang tuadi Indonesia agar mereka dapat merawat anak mereka denganbaik. Dari aplikasi, masyarakat bisa mendapatkanpembelajaran secara interaktif dan mudah dibawa kemana –mana karena aplikasi ini dikhususkan untuk handphoneberbasis system operasi android. Dari pembuatan aplikasi inipun kami turut serta memajukan dan mensejahterakanmasyarakat sekitar, dan kami juga turut serta mendukungperkembangan teknologi informasi dan ilmu komputer.
Karena pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat besar
dan tidak didukung fasilitas – fasilitas penunjang kesehatan
yang memadai menyebabkan meningkatnya angka kematian bayi
dibawah lima tahun (Balita).
Kurangnya Informasi membuat sebagian orang tua menjadi
mengabaikan kesehatan balita. Untuk saat ini masih banyak
angka kematian balita di daerah ibu kota dikarenakan alasan
ekonomi. Ada pula sebagian orang tua yang tidak memeriksakan
anaknya secara berkala ke rumah sakit dikarenakan biaya
pemeriksaan yang tidak terjangkau. Dan dikarenakan faktor
lingkungan yakni hidup di lingkungan yang sebagian besar
berekonomi menengah kebawah. Dari observasi yang telah kami
dapat bahwa angka pengangguran di daerah ibukota, lebihvii
tepatnya di daerah Surabaya, tercatat sebanyak 80.568 masih
menganggur. Dalam hal ini masyarakat usia produktif harus
bisa mendapatkan informasi melalui berbagai media, seperti
internet, koran, televisi atau radio. Pemerintah kota kurang
memberikan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan untuk
anak usia dini, sehingga banyak balita yang mengalami
berbagai penyakit sehingga tidak mampu untuk bertahan hidup.
Dan yang paling penting adalah, masyarakat dapat membaca
dan menerka apa yang harus mereka lakukan guna
mempertahankan kelangsungan hidup putra putri mereka. Dengan
menggunakan aplikasi ini, kita dapat meraih berbagai
informasi dari berbagai sumber yang sangat berguna bagi
kesehatan balita.
B. Perumusan masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat diambil permasalahan
yaitu :
1.Bagaimana mengurangi angka kematian balita?
2.Apa yang dapat membantu menurunkan angka kematian balita?
C. Luaran yang di Harapkan
Aplikasi ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam
mengatur pola hidup dan makanan yang sehat serta bergizi
hingga anak berumur lima tahun.
D. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini diantaranya
adalah :
1. Tujuan Umum
viii
Memberikan pembelajaran secara interaktif di kalangan
orang tua yang harapannya semua pengguna dapat memperoleh
informasi dan pengetahuan tentang pola hidup sehat Balita
dan lebih mudah untuk pengaplikasiannya dalam keseharian.
2. Tujuan Khusus
Mengurangi angka kematian balita di kalangan orang tua
dan memberikan pembelajaran secara interaktif yang
berkaitan dengan pola hidup teratur balita, dengan cara
memberikan interface yang mudah untuk dilakukan meskipun
pengguna belum pernah menggunakan gadget sebelumnya.
ix
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kita semua ingin menikmati usia panjang dan hidup sehat.
Kenyataannya, sekarang kita memang hidup lebih lama. Antara
1970 dan 2005, usia harapan hidup di negeri ini rata-rata
meningkat sekitar 15 tahun. Anak-anak yang lahir di Indonesia
saat ini dapat mengharapkan hidup hingga usia 68 tahun. Anda
dapat memilih usia harapan hidup sebagai satu indikator
kesehatan. Namun ada satu ukuran lainnya yang sangat penting,
yaitu jumlah anak-anak yang meninggal. Anak-anak, terutama
bayi, lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi hidup yang
tidak sehat. Itulah sebabnya tujuan keempat MDGs adalah
mengurangi jumlah kematian anak.
Kondisi Saat Ini:
Karena itu, indikator utama tujuan ini adalah angka
kematian anak di bawah lima tahun (balita). Target MDGs adalah
untuk mengurangi dua pertiga angka tahun 1990. Saat
itu, jumlahnya 97 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Target
saat ini adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Dengan
demikian, Indonesia cukup berhasil. Indikator kedua adalah
proporsi anak usia satu tahun yang mendapat imunisasi
campak. Angka ini telah meningkat,menjadi 72% untuk bayi dan
x
76% untuk anak dibawah 23 bulan pada 2006, namun perlu lebih
ditingkatkan lagi.
Bayi adalah anak berusia di bawah satu tahun. Ketika
melihat pada angka kematian anak, kita biasanya merujuk pada
anak di bawah usia lima tahun (balita). Ini merupakan
pembedaan yang bermanfaat, seperti yang bisa dilihat pada
Gambar 4.1. Gambar tersebut menunjukkan proporsi anak yang
meninggal, baik ketika masih bayi ataupun sebelum mencapai
usia lima tahun. Jelas bahwa kita mencapai kemajuan karena
proporsi balita yang meninggal kurang dari separuh angka
tahun 1990. Pada 2007, angkanya sekitar 44 per 1.000 kelahiran
hidup. MDGs menargetkan pengurangan angka tahun 1990 menjadi
duapertiganya. Artinya, kita harus menurunkannya dari 97
kematian menjadi 32.
Dengan kecenderungan laju yang ada, kita bahkan bisa
mencapainya pada 2010. Namun anda juga harus melihat pada
angka kematian bayi. Laju kematian bayi juga menurun, namun
lebih lambat dibandingkan penurunan kematian balita. Dengan
demikian proporsi kematian yang lebih besar terjadi pada
bulan-bulan pertama setelah dilahirkan. Pada tahun 1990, 70%
xi
kematian terjadi pada bayi, namun pada 2005
proporsinya meningkat hingga 77%.
Saat ini kita memang memberikan imunisasi untuk hampir semua
anak-anak di republik ini. Namun, belum untuk semuanya.
Pada 2007, anak-anak yang menerima imunisasi difteri, batuk
rejan dan tipus adalah 84.4% 12, meskipun hanya separuh dari
mereka yang menerima imunisasi lengkap. Selain itu 82% anak-
anak menerima imunisasi Tubercolosis (TBC), dan 80% imunisasi
hepatitis. Namun ini harus menjadi satu proses
berkesinambungan. Hal yang mencemaskan adalah turunnya angka
imunisasi terhadap polio dan campak Jerman (rubella), yaitu
dari sekitar 74% beberapa tahun lalu menjadi 70%. Campak juga
menjadi kekhawatiran karena angka imunisasi hanya 72% untuk
bayi dan 82% untuk anak hingga 23 bulan, sementara target
pemerintah adalah 90%. Diperkirakan 30.000 anak meninggal
setiap tahun karena komplikasi campak13 dan baru-baru ini ada
beberapa KLB (kejadian luar biasa) polio dimana 303 anak
menjadi lumpuh.
Imunisasi tidak hanya tergantung pada para orang tua
untuk memastikan bahwa anak-anak mereka memperoleh vaksinasi,
tapi diperlukan sistem kesehatan yang terkelola dengan baik.
Telah banyak yang dibelanjakan untuk kesehatan,
namun diperlukan lebih banyak anggaran karena saat ini belanja
negara untuk kesehatan hanya sekitar 5% dari APBN14. Penduduk
miskin, khususnya yang tergantung pada layanan publik, akan
menderita jika investasi untuk puskesmas berikut staf
kurang memadai. Sebuah survei misalnya menemukan bahwa tingkat
xii
ketidakhadiran staf puskesmas mencapai 40%. Seringkali, karena
mereka sedang berada di tempat praktek pribadi15.
xiii
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
A. Perancangan Algoritma
Perancangan flowchart merupakan langkah yang paling dasar
dalam merancang suatu software. Dalam pembuatan flowchart
ini kami menentukan bagaimana algoritma penyelesaian dari
masalah. Software yang kami gunakan dalam pembuatan
flowchart ini adalah Microsoft office Visio. Pembuatan
flowchart ini merupakan kerangka berpikir yang akan
diaplikasikan dan diterapkan dalam pembuatan aplikasi Balita
Sehat ini. Dalam flowchart ini yang dibahas adalah sebuah
program yang dirupakan dalam desain, alur, atau proses.
Gambar 1.1 Use Case Diagram
B. Perancangan Software
Perancangan software adalah bagian yang paling penting,
karena pada tahap inilah kita membuat program yang dapat
berjalan sesuai yang kita kehendaki. Dalam perancangan
software ini kami mengacu pada pembuatan flowchart
xiv
sebelumnya. Dalam tahap ini kami membuat kerangka dalam
pembuatan aplikasi ini. Perancangan software ini sendiri
kami menggunakan IDE dari developer Android yaitu Android
SDK yang memang dikhususkan bagi developer Android untuk
pembuatan software / aplikasi berbasis Android.
C. Perancangan Interface
Pada tahap ini kita membuat interface yang pas sesuai
dengan target kita yaitu orang tua balita dengan cara
memberikan interface yang interaktif sesuai dengan studi
kasus yang telah kami pertimbangkan. Dan dalam interface ini
agar pembelajaran lebih attractive. Kami menggunakan
interface yang nyaman dan mudah diterima.
D. Uji Coba Software
Tahap ini adalah tahap dimana kita menguji coba software
yang telah kita buat. Dan kami akan melakukan test serta
melakukan vote dan demo aplikasi pada sekelompok masyarakat
serta memberikan quisioner. Dan dari quesioner tersebut kami
dapat menentukan aplikasi ini sebelum didistribusikan.
E. Debug Software
Setelah menguji coba software selanjutnya kita perlu
memperbaiki kesalahan – kesalahan yang ada pada software.
Perbaikan tersebut kami ambil dari hasil quisioner yang
dilakukan pada tahap uji coba software serta meminta
pendapat dari dosen pembimbing agar dapat dikoreksi apakah
xv
terrdapat suatu kesalahan atau bisa melakukan penambahan
fitur pada aplikasi.
F. Finishing Software
Setelah melalui tahap debug software kita dapat
mengetahui kekurangan dari aplikasi yang telah kita buat.
Dari tahap ini kami dapat menyimpulkan apakah aplikasi siap
di-release atau harus membuat ulang aplikasi dari tahap
awal.
G. Penggunaan dan Update
Setelah melewati tahap finishing dan hasil laporan baik,
maka langkah selanjutnya adalah pendistribusian aplikasi ke
masyarakat pengguna. Sebagai permulaan kami akan
mendistribusikan aplikasi kami ke google play store milik
google. Selanjutnya mem-publikasikan aplikasi ke lapangan
agar bisa digunakan oleh target pengguna kami.
xvi
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
H. TABEL KEGIATAN
No Kegiatan Bulan Ke 1 Perancangan Algoritma 2 Perancangan Software 3 Perancangan Interface 4 Uji Coba Software 5 Debug Software 6 Finishing Software 7 Penggunaan dan Update