MANAJEMEN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT DENGAN IMUNISASI DI BPS NOOR ISTIATI, AM. KEB DESA KLUMPIT KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 Laporan Praktek Klinik Kebidanan I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Semester III Oleh : EDY AYU DEWI PURNAMA NIM : 11.054
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT
DENGAN IMUNISASI DI BPS NOOR ISTIATI, AM. KEB
DESA KLUMPIT KABUPATEN KUDUS
TAHUN 2013
Laporan Praktek Klinik Kebidanan I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Semester III
Oleh :
EDY AYU DEWI PURNAMA
NIM : 11.054
AKADEMI KEBIDANAN
PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “
Manajemen Kebidanan Pada Balita dengan imunisasi Di BPS Noor Istiati, Am. Keb
“ sebagai salah satu tugas dalam pelaksanaan praktek klinik kebidanan I semester III.
Dalam penyusuna laporan kasus ini penulis mendapat banyak bantuan dan
bimbingan drai berbagai pihak dan dari daftar pustaka sehingga laporan kasus ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada
:
1. H. Trisno Suwandi, S.Pd ,MM selaku Direktur Akademi Kebidanan Pemkab
Kudus yang telah memberikan ijin praktek lapangan di BPS Noor Istiati, AM.
Keb kepada penulis sehingga terselesainya laporan kasus ini.
2. Hj. Noor Istiati, AM.. Keb selaku pembimbing lahan yang telah memberikan ijin
dan member bimbingan kepada penulis sehingga terselesainya laporan kasus ini.
3. Jamilah, SST selaku pembimbing akademi yang telah memberikan bimbingan
teknik dan lapangan kepada penulis.
4. Kholisatul Hikmah, SSiT selaku pembimbing akademi yang telah memberikan
bimbingan teknik dan lapangan kepada penulis.
5. Bapak, Ibu keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan kepada penilis.
6. Bapak Ibu dosen serta Staff Akademi Keebidanan Pemkab Kudus.
7. Seluruh anggota keluarga besar AKBID PEMKAB KUDUS.
8. Teman-teman tersayang angkatan 2011 dan semua pihak yang terkait dalam
penulisan laporan kasus ini.
Karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis maka
penyusunan laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapakan.
Semoga laporan praktek klinik kebidanan ini dapat bermanfaat bagi dunia
kesehatan pada umumnya dan dunia kebidanan pada khususnya.
Kudus, 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………..
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………
A. Latar Belakang ……………………………………………………
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………
C. Ruang Lingkup ……………………………………………………
D. Metodologi dan Teknik Penulisan ………………………………...
E. Sistematika Penulisan ……………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………
A. Definisi ……………………………………………………………
B. Tujuan Imunisasi …………………………………………………
C. Macam-macam Kekebalan ………………………………………
D. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ………………
E. Jenis Vaksin ………………………………………………………
F. Persyaratan Pemberian Vaksin ……………………………………
G. Macam-macam Imunisasi …………………………………………
H. Dosis, Jumlah, dan Waktu Pemberian serta Efek Samping
Imunisasi dasar……………………………………………………..
I. Jadwal Imunisasi …………………………………………………
J. Faktor Yang Mempengaruhi Imunisasi …………………………
K. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan …………………………
L. Tempat Pelayanan Imunisasi ……………………………………
M. Perawatan Setelah Imunisasi ………………………………………
BAB III TINJAUAN KASUS …………………………………………………
BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………………………
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………
A. Kesimpulan ………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan suatu penemuan besar yang merubah dunia kedokteran.
Sampai saat ini ± 3 juta anak terhindar dari kematian dan sekitar 750.000 anak
terhindar dari kecacatan bekas imunisasi. Di Indonesia meskipun belum bias
dikatakan dapat mencapai tingkat reduksi seperti Negara-negara maju,
nampaknya telah berhasil menurunkan insiden penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
Data yang menyebutkan kematian akibat campak di dunia yang dilaporkan
pada tahun 2002 mancapai 777.000 orang, 202.000 diantaranya dari ASEAN,
serta 15% kematian akibat campak berasal dari Indonesia. setiap tahun
diperkirakan 30.000 anak Indonesia meninggal karena komplikasi yang
diakibatkan campak. Di Indonesia program imunisasi campak telah dimulai sejak
1984, kemudian meningkat sampai 80% pada tahun 1990 dari seterusnya
bertahan di atas angka tersebut sampai tahun 2006. (Adelina, Sumut Pos, 2009)
Penyakit campak secara klinik dikenal dengan memiliki 3 stadium yaitu
stadium kataral, stadium erupsi (keluar bercak-bercak) dan stadium konvalesensi.
Penyakit ini merupakan penyakit yang bersifat akut dan menular lewat udara
melalui system pernapasan, terutama percikan ludah seorang penderita. Kini
dunia sepakat untuk melakukan eradikasi campak. Pertemuan di Cape Town,
Afrika Selatan pada tahun 2008 mengkonfirmasi hal tersebut.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan studi kasus ini adalah agar penulis dapat
mengaplikasikan teori dan ketrampilan asuhan kebidanan yang telah didapat
selama masa perkuliahan dan di lahan praktek dalam asuhan kebidanan secara
nyata dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek PKK I mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan pengkajian atau identifikasi data baik data subyektif,
obyektif, maupun penunjang guna menegakkan kasus balita sehat.
b. Mampu menginterpretasikan data pada balita dengan imunisasi.
c. Mampu melakukan identifikasi diagnose potensial pada balita dengan
imunisasi.
d. Mampu melakukan tindakan antisipasi pada balita dengan imunisasi jika
diperlukan.
e. Mampu mengintervensi atau merencanakan tindakan pada balita dengan
imunisasi.
f. Mampu melakukan tindakan sesuai rencana pada balita dengan imunisasi.
g. Mampu melaksanakan evaluasi atau penjelasan terhadap tindakan yang
telah dilakuakn.
h. Mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan praktek dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan pada balita dengan imunisasi.
C. Ruang Lingkup
1. Tempat
Tempat pengambilan kasus ini adalah di BPS Ny. Noor Istiati, AM. Keb.
2. Waktu
Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam kurun waktu 1 hari tanggal 15
Desember 2012.
3. Sasaran
An. S umur 9 bulan dan ibunya.
4. Materi
Landasan teori yang termuat disini adalah balita dengan imunisasi dan
manajemen kebidanan secara Hellen Varney.
D. Metodologi dan Teknik Penulisan
Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis menggunakan metode penulisan
secara deskriptif dengan pendekatan studi kaus melalui teknik sebagai berikut
:
1. Anamnesa/wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara langsung pada
keluarga pasien.
2. Studi Pustaka
Mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul laporan yaitu balita
dengan imunisasi.
3. Observasi
Melakukan pengamatan dalam melakukan asuhan kebidanan secara
langsung kepada pasien.
4. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari sehingga dapat
dijadikan pendukung selama menganalisa data.
E. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun secar sistematis yang terdiri dari V bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Ruang Lingkup
D. Metodologi dan Teknik Penulisan
E. Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
B. Tujuan Imunisasi
C. Macam-macam Kekebalan
D. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
E. Jenis Vaksin
F. Persyaratan Pemberian Vaksin
G. Macam-macam Imunisasi
H. Dosis, Jumlah, dan Waktu Pemberian Serta Efek Samping
Imunisasi Dasar
I. Jadwal Imunisasi
J. Faktor Yang Mempengaruhi Imunisasi
K. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan
L. Tempat Pelayanan Imunisasi
M. Perawatan Setelah Imunisasi
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Imunisasi adalah upaya untuk memperkuat system pertahanan tubuh. (Depkes
dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000)
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat antibody untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu. (Aziz Alimul, 2004:81)
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten, anak di imunisasi berarti
diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
(Sukirdjo Notoadmojo, 2003)
Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan/ kuman mati / zat yang bila
dimasukkan ke tubuh menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
B. Tujuan Imunisasi
a. Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan
menghilangkan pada penyakit tertentu pada sekelompok orang atau bahkan
menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar.
b. Untuk menimbulkan dan meningkatkan kekebalan seseoraang terhadap
penyakit.
c. Untuk memberikan daya tahan tubuh yang sebesar-besarnya pada resipien
agar tidak menjadi sakit/ hanya mengalami gejala klinik seandainya resipien
sakit alami tanpa membahayakan resipien.
d. Untuk memberikan kekebalan pada bayi, anak, maupun ibu hamil dengan
maksud untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
e. Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit
dan kematian bayi serta anak yang disebabkan penyakit tertentu.
C. Macam-macam Kekebalan
1. Kekebalan aktif
Tubuh membuat antibody sendiri untuk dapat menghasilkan antibody
tertentu, seseorang harus terinfeksi oleh penyakit tertentu baik melalui
terjangkit penyakit tersebut atau melalui pemberian vaksin yang
mengandung bakteri atau virus atau racunnya yang sudah dilemahkan.
2. Kekebalan pasif
Tubuh anak diberikan antibody yang sudah dibuat. Kekebalan pasif juga
menyangkut kekebalan bawaan (konginental) misalnya bayi mendapat
antibody dari ibu melalui plasenta, kekebalan akan melindungi selama bulan-
bulan pertama kehidupannya terhadap penyakit tetanus, campak, malaria.
Namun kekebalan ini tidak dapat bertahan lama.
D. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
a. Poliomeilitis
b. Campak
c. Dipteri
d. Pertusis
e. Tetanus
f. TBC
g. Hepatitis
Sesuai dengan program pemerintah (depkes) tentang program pengembangan
imunisasi (PPI), maka anak harus mendapat perlindungan terhadap 7 penyakit
tersenut yaitu dengan imunisasi.
E. Jenis Vaksin
1. Vaksin hidup
Berasal dari bakteri atau virus yang dilemahkan, bersifat labil dan dapat
mengalami kerusakan bila terkena panas dan sinar. Vaksin hidup yang
tersedia saat ini adalah :
a. Vaksin dari virus hidup : campak, gondok, rubella, demam kuning
b. Vaksin dari bakteri : BCG, demam tipoid
2. Vaksin inactive
Berasal dari bakteri virus/ komponen yang dibuat tidak aktif vaksin inactive
selalu membutuhkan dosis ganda. Pada umumnya dosis yang pertama tidak
menghasilkan imunitas produktif baru timbul setelah dosis kedua/ketiga.
F. Persyaratan Pemberian Vaksin
1. Pada bayi atau anak yang sehat
2. Vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es, dan belum lewat masa
berlakunya
3. Pemberian imunisasi dengan tekhnik yang tepat
4. Mengetahui jadwal imunisasi dengan melihat umur dan jenis imunisasi, jenis
yang telah diterima
5. Meneliti jenis vaksin yang diberikan
6. Memperhatikan dosis yang akan diberikan
G. Macam-macam Imunisasi
1. Imunisasi program
a. Imunisasi BCG (Bacille Calmeter Guerin)
Melindungi anak terhadap penyakit TBC, berasal dari penyakit hidup
yang telah dilemahkan. Dosis untuk bayi kurang dari 1 tahun 0,5 ml dan
untuk anak 0.10 ml. imunisasi diberikan intrakutan di daerah insersi
muskulus detoideus kanan. BCG ulangan tidak dianjurkan.
b. Hepatitis
1) Hepatitis A
2) Hepatitis B
c. Vaksin polio
Vaksin untuk mencegah penyakit poliomeilitis. Polio sangat menular.
Penularan ini sangat cepat meluas pada daerah yang perumahannya
sangat rapat dan lingkungan kotor.
d. Vaksin campak
Vaksin untuk mencegah penyakit campak. Penyakit campak sangat
menular dan menyerang pada hamper semua anak. Akibat dari penyakit
ini adalah radang telinga, radang otak, radang mata, radang paru, diare.
Penyakit ini sering menyerang anak yang kurang gizi.
e. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
a. Toxoid difteri
Difteri disebabkan oleh bakteri yang memproduksi racun yang dapat
menyerang jantung. Jika menyerang saraf, terjadi kelumpuhan otot
pernapasan dan anak akan meninggal. Vaksin untuk mencegah
penyakit difteri adalah DPT untuk bayi dan DT untuk anak sekolah.
b. Pertusis
Gejalanya adalah demam dan batuk selama 1 minggu, kemudian
batuk semakin sering. Batuknya panjang diikuti dengan tarikan napas
yang dalam sehingga muncul bunyu “huup” lalu muntah. Akibat
lanjut dari penyakit ini adalah radang paru, perdarahan selaput mata,
hernia, kerusakan otak yang dapat menyebabkan kematian.
c. Tetanus
Vaksin ini merupakan bagian dari DPT, DT, dan TT. Gejala penyakit
tetanus adalah mulut anak menjadi kaku dan sukar di buka.
Selanjutnya punggung kaku dan melengkung mulai dari bahu sampai
pinggul, kejang-kejang pada seluruh tubuh yang timbul akibat adanya
rangsangan cahaya.
2. Imunisasi non program
a. Vaksin cacar (varicella)
Mencegah timbulnya penyakit cacar yang dapat menular melalui udara,
melalui percikan ludah atau system saluran napas bagian atas, kontak
dengan cairan vesikel cacar air.
b. Vaksin kolera
Merupakan penyakit menular akut yang dapat menyebabkan dehidrasi
atau kekurangan cairan dalam waktu yang cepat, sehingga menimbulkan
gangguan elektrolit tubuh dan menimbulkan kematian.
c. Vaksin diare rotavirus
Gejalanya diare yang tiba-tiba dan spontan, disertai muntah serta demam.
Biasanya mula-mula tampak sakit biasa saja, namun penyakit
berkembang sangat cepat. Cara penularannya masih belum diketahui
secara pasti, namun diperkirakan mellaui kontak atau udara.
d. Vaksin Japanese enchepalitis
Merupakan penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus. Apabila
penderita masih dapat hidup, akan terdapat kecacatan yang permanenn.
e. Vaksin influenza
Gejalanya cukup bervariasi misalnya demam tinggi, batuk tidak
produktif, sakit otot, dan menggigil, annoreksia, sakit tenggorokan, diare,
takut cahaya, sakit perut.
f. Vaksin rubella
Penularan rubella melalui udara dan masuk melalui nasofaring daerah
hidung dan tenggorokan. Masa inkubasi biasanya terjadi 2-3 minggu.
Penyakit ini mual-mula tanpa gejala, disusul dengan peradangan