Top Banner
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANCANG BANGUN PROTOTIPE VENTILASI PENJEBAK DEBU SKALA RUMAH MENGGUNAKAN SISTEM ELEKTROSTATIK PRECIPITATOR BIDANG KEGIATAN : PKM-KC Diusulkan oleh : Satrio Wicaksono 3331 10 1271 ( Angkatan 2010 ) Rendra Ardyanto 3331 10 0513 ( Angkatan 2010 ) Anggit Sri Kuncoro 3331 11 0037 ( Angkatan 2011 ) UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2012
19

Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

Oct 26, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

RANCANG BANGUN PROTOTIPE VENTILASI PENJEBAK DEBU SKALA

RUMAH MENGGUNAKAN SISTEM ELEKTROSTATIK PRECIPITATOR

BIDANG KEGIATAN :

PKM-KC

Diusulkan oleh :

Satrio Wicaksono 3331 10 1271 ( Angkatan 2010 )

Rendra Ardyanto 3331 10 0513 ( Angkatan 2010 )

Anggit Sri Kuncoro 3331 11 0037 ( Angkatan 2011 )

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2012

Page 2: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

I

1.

3.

HALAMA}I PENGESAHAN

Judul Kegiatan : Rancang Bangun Prototipe Ventilasi Penjebak Debu Skala Rumah

Menggunakan Sistem Elektrostatik Precipitator

BidangKegiatan: ()PKM-P( )PKM-M ({)prU-rC

( )PKM-K ( )PKM-rKetua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap

b. NIMc. Jurusan

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar

b. NIDNc. Alamat Rumah dan No. Telp./HP

6. Biaya Kegiatan Totala. DIKTIb. Sumber dana lain

7. langka Waktu Pelaksanaan

: Satrio Wicaksono

:3331101271: TeknikMesin

2 orung

: Ipick Setiawan, ST.,M.Eng

:440fi57707: JL. Palem Puteri atasT',{o.116

CILEGON-BANTEN/08 1 903740 1 98

d. Universitas/[ntansiiPoliteknik :UniversitasSultanAgengTirtayasae. Alamat Rumah dan No. Telp./HP : Jl. Tb Makmun no 5 RT/001 RW05 Kaujon

Buah Gede SERANG BANTEN/O83 88738602

f. Alamat e-mail : Satriowieaksorul9l2@gnail-com

: Rp.

: Rp.-t 1,996,000

4 bulan

Cilegon, 12 November 2012

Mesin Untirta

NrM.3331101271

DqgqPsndarnping

Page 3: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN KULIT MUKA…………………………………..……………….....i

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….……………ii

DAFTAR ISI…………………………….……………………………………….iii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL……………………………………..………iv

LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………..…………..1

PERUMUSAN MASALAH………………………………………………...…….2

TUJUAN ………………………………………………………………………....2

LUARAN YANG DIHARAPKAN………………………………………..….…..2

KEGUNAAN …………………………………………………………………….3

TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….…….3

METODE PALAKSANAAN………………………………………………….….6

JADWAL KEGIATAN …………………………………….………….………....9

RANCANGAN BIAYA……………………………………..………….…......…10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...12

LAMPIRAN

1) Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok…………..…………….13

2) Biodata Dosen Pendamping………………………………..…….14

3) Desain Prototype Ventilasi Penjebak Debu…………….……..…15

Page 4: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

iv

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

GAMBAR

Gambar 1. Grafik Curah Hujan kota Serang 2011(Sumber BMKG)……..………1

Gambar 2. Diagram Skematik ESP (Mizuno 2000)…….…………….…….…….3

Gambar 3. Partikel dalam bidang seragam a) partikel bermuatan b) partikel

Terisi sebagian c) partikel pada pembebanan saturasi……………...…5

Gambar 4. Diagram Alir Tahapan Pembuatan Alat …….……….……….…...….7

Gambar 5. Diagram Alir Proses Pengujian ………..……………………….….....9

TABEL

Tabel 1. Rencana Jadwal kegiatan………………..………………………...……..9

Table 2. Rincian Rencana Biaya Alat dan Bahan ………...……………………..10

Table 3. Rincian Rencana Biaya Lain-Lain……………………………………...11

Page 5: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

1

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Di zaman yang sudah serba canggih ini, alat-alat produksi dan sarana

transportasi berkembang secara pesatnya. Kegiatan produksi besar-besaran juga

terdapat di kota-kota besar, seiring dengan itu volume kendaraanpun bertambah

banyak. Dampaknya, produksi polusi udara yang ada di kota-kota besar itu juga

bertambah banyak. Apalagi di Negara Indonesia yang akhir-akhir ini menunjukkan

penurunan intensitas hujannya. Yang berakibat makin bertambahnya kadar polusi

yang ada di udara.

Gambar 1. Grafik Curah Hujan kota Serang 2011(Sumber BMKG)

Kota besar yang menjadi acuan penulis, untuk menulis karya ilmiah ini yaitu

kota serang dan sekitarnya. Sebagai tepat tinggal penulis kota serang ini memliki

intensitas curah hujan yang terbilang sangat kecil (BMKG 2011) oleh karenanya

polusi udaranya cukup menggangu. Polusi udara ini sendiri terdiri dari emisi gas

buang dan partikel-partikel debu. Untuk emisi gas buang (CO2,NOx,SOx,HC,PB, dll)

akan mengalir ke atas, karena emisi gas buang itu emiliki sifat udara panas yang akan

mengalir ke atas. Sedangkan partikel debu yang terkandung akan mengikuti aliran

angin dan jatuh ke permukaan dimana sudah tidak ada aliran angin yang

membawanya.

Debu yang beterbaran di udara sangat mengotori kebersihan udara yang dapat

mengganggu kesehatan manusia jika debu tersebut masuk kedalam tubuh manusia

secara terus-menerus dan dalam jumlah yang cukup banyak. Kebutuhan udara bersih

di kota-kota besar seperti sekarang ini pun bertambah seiring dengan pertambahan

penduduknya. Untuk masalah tersebut, sudah terdapat solusi yaitu dengan adanya alat

pendingin ruangan AC(Air Conditioner). Ruangan ber-AC dapat menghasilkan udara

dingin yang bersih tanpa debu. Namun dengan penggunaan AC tersebut dapat

menghasilkan gas Freon yang dapat merusak atmosfer, ditambah penggunaaan AC

tersebut memerlukan energi yang cukup besar. Sementara itu, saat ini kita sedang

galak melakukan program hemat energi.

Jika kita memandang dari segi keamanan bumi dan kesehatan manusia,

sebenarnya kebutuhan utama manusia adalah udara yang bersih, oleh karena itu

Page 6: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

2

penulis memikirkan solusi lain dalam permasalahan peredaran debu yang sudah

makin tidak terkendali tersebut. Yaitu dengan membuat alat yang bisa mencegah

debu tersebut masuk ke tempat tinggal (rumah). Dengan menggunakan konsep listrik

statis, yaitu dengan kemampuan menarik partikel-partikel kecil ukuran debu yang ada

di sekitarnya.dengan penelitian lebih lanjut mengenai konsep tersebut diharapkan

dapat terciptanya sebuah alat yang dapat di gunakan untuk mencegah debu masuk ke

rumah tempat tinggal manusia tanpa harus mengorbankan atmosfer dan menambah

jumlah penggunaan pasokan energi.

B. PERUMUSAN MASALAH

Seiring dengan berkembangnya teknologi, menyebabkan banyaknya aktifitas

manusia yang berdampak pada lingkungan yaitu pemanasan global. Meningginya

suhu lingkungan akibat kurangnya penghijauan berdampak pada berkurangnya angka

rata-rata curah hujan setiap tahunnya, yang dalam hal ini menyebabkan produksi debu

yang beredar di udara semakin banyak. Apalagi jumlah kendaraan pribadi yang tidak

bisa di bendung jumlah keluarannya menambah jumlah polusi udara di Negara ini.

Manusia yang pada saat ini hidup dengan kualitas udara yang demikian dapat

menggangu kesehatan pernafasan. Dalam penelitian ini akan di cari solusi yang

bertujuan untuk mengatasi kebutuhan udara bersih tanpa harus menggunakan pasokan

energi yang berlebih dan tidak menimbulkan dampak bahaya bagi lingkungan,

dengan mengaplikasikan konsep listrik statis pada jalur keluar masuknya udara atau

biasa disebut ventilasi.

C. TUJUAN

Meninjau latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Mendapatkan desain ventilasi yang didesain sesuai dengan kerja dan

fungsinya di kombinasikan dengan gerak secara otomatis mengunakan satu

control.

2. Menentukan komposisi tegangan litrik yang sesuai dengan desain ventilasi

penjebak debu.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Penelitian ini diharapkan menghasilkan sebuah alat berupa ventilasi yang

dapat menyaring debu dalam udara agar tidak ikut masuk ke dalam rumah sehingga

dapat menjaga kebersihan kadar di dalam rumah, sehingga dapat mengurangi

pekerjaan rumah untuk membersihkan debu yang menempel pada benda-benda yang

ada di dalam rumah.

Page 7: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

3

E. KEGUNAAN

Kegunaan dari alat yang dihasilkan dari penelitian ini di bagi dalam dua aspek

yaitu:

1. Aspek lingkungan

Berkurangnya kadar debu yang ada, sehingga dapat memastikan kualitas

udara bersih yang dihirup akan mencegah bertambahnya peredaran penyakit

yang tersebar melalui polusi udara.

2. Aspek ekonomi

Dengan konsumsi energi listrik yang tidak besar, diharapkan bisa memangkas

pengeluaran untuk pembayaran listrik.

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. Sistem ESP

Elektrostatik merupakan salah satu cabang fisika yang berhadapan dengan

gaya yang dikeluarkan oleh medan listrik statik (tidak berubah) kepada sebuah objek

yang bermuatan. Aplikasi elektrostatik dalam dunia industri digunakan untuk

mengatasi masalah limbah debu. Industri yang banyak mengaplikasikannya yaitu

seperti PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), pabrik gula, dan pabrik semen. Salah

satu penerapannya yaitu penggunaan electrostatic precipitator (ESP)(Aditya Rizki

2011).

Gambar 2. Diagram Skematik ESP (Mizuno 2000).

Sebuah electrostatic precipitator (ESP), atau pembersih udara elektrostatik

adalah kumpulan partikulat perangkat yang menghilangkan partikel dari gas yang

mengalir (seperti udara) menggunakan kekuatan muatan elektrostatik diinduksi.

Electrostatic precipitators adalah perangkat filtrasi yang sangat efisien yang minimal

menghambat aliran gas melalui perangkat, dan dengan mudah dapat menghapus

partikulat halus seperti debu dan asap dari aliran udara. Berbeda dengan scrubber

basah yang menerapkan energi langsung ke mengalir. medium fluida, ESP

menerapkan energi hanya untuk partikulat dikumpulkan dan oleh karena itu sangat

efisien dalam konsumsi energi (dalam bentuk listrik ).

Page 8: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

4

2. Plate Precipitator

Yang paling dasar dari presipitator berisi deretan kabel vertikal tipis, dan

diikuti oleh setumpuk besar pelat logam datar berorientasi vertikal, dengan piring

biasanya jarak sekitar 1 cm sampai 18 cm, tergantung pada aplikasi. Aliran udara atau

gas mengalir secara horizontal melalui ruang antara kabel, dan kemudian melewati

tumpukan piring. Sebuah tegangan negatif dari beberapa ribu volt diterapkan antara

kawat dan piring. Jika tegangan yang diberikan cukup tinggi listrik (korona) debit

mengionisasi gas di sekitar elektroda. Ion negatif mengalir ke piring dan mengisi gas

aliran partikel.

Partikel-partikel terionisasi, mengikuti medan listrik negatif yang diciptakan

oleh power supply, pindah ke piring membumi. Partikel membangun di atas piring

pengumpulan dan membentuk lapisan. Lapisan tidak runtuh, berkat tekanan

elektrostatik (diberikan dari lapisan resistivitas, medan listrik, dan arus yang mengalir

dalam lapisan dikumpulkan).

Kinerja precipitator sangat sensitif karena dua sifat partikulat:

1. Resistivitas

2. Disribusi ukuran partikel

Page 9: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

5

Gambar 3.Partikel dalam bidang seragam a) partikel bermuatan b) partikel terisi

sebagian c) partikel pada pembebanan saturasi(Hinds 1999).

Properti ini dapat ditentukan secara ekonomis dan akurat di laboratorium.

Sebuah konsep diajarkan secara luas untuk menghitung efisiensi pengumpulan adalah

model Deutsch, yang mengasumsikan remixing tak terbatas tegak lurus partikel ke

aliran gas.

Tahanan dapat ditentukan sebagai fungsi dari temperatur sesuai dengan

Standar IEEE 548. Tes ini dilakukan di lingkungan udara yang mengandung

konsentrasi kelembaban tertentu. Tes dijalankan sebagai fungsi dari menaik atau

menurun suhu atau keduanya. Data diperoleh dengan menggunakan lapisan abu

medan listrik rata-rata dari 4 cm kV /. Karena tegangan relatif rendah digunakan dan

tidak ada asam sulfat uap hadir di lingkungan, nilai-nilai yang diperoleh

menunjukkan abu resistivitas maksimum.

3. Sifat listrik ESP

Banyaknya pembebanan diberikan pada partikel merupakan efek pada

kemampuan ESP untuk menghilangkan partikel tersuspensi. Pembebanan partikel

merupakan fungsi dari arus ion yang dihasilkan oleh elektroda di mana tergantung

pada tegangan ESP yang dioperasikan. Dua jenis tegangan akhir untuk menentukan

jangkauan operasi ESP. Yang pertama adalah timbulnya tegangan yang merupakan

tegangan terendah yang berbeda di seluruh elektroda untuk memulai ionisasi molekul

udara dan menghasilkan arus ion. Yang kedua adalah tegangan sparkover yang

merupakan tegangan tertinggi yang menghasilkan arus keluaran stabil di ESP.

Dengan demikian, ESP hanya dapat dioperasikan di kisaran dua titik akhir. Sebuah

peningkatan secara bertahap dalam arus dengan naiknya tegangan adalah sebuah tren

yang dikenal sebagai hubungan tegangan-arus. Oleh karena itu, tegangan Onset,

sparkover tegangan dan hubungan tegangan-arus ini adalah fundamental dari ESP dan

sangat penting dalam merancang komponen ESP (Fitri 2012).

4. Sistem Otomatis

Sistem otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu tekhnologi yang berkaitan

dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer,

Page 10: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

6

PLC atau mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsi

terhadap manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu. Penggunaan

komputer dalam suatu sistem otomasi akan menjadi lebih praktis karena dalam

sebuah komputer terdapat milliaran komputasi dalam beberapa milli detik, secara

singkt dapat dikatakan sebuah PC memiliki ukuran yang relatif kecil dan memberikan

fungsi yang lebih baik daripada pengendali mekanis (Darie 2008).

Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi syarat mutlak bagi sistem otomasi,

yaitu power, program of instruction, kontrol sistem yang kesemuanya untuk

mendukung proses dari sistem otomasi tersebut.

a. Power

Power atau bisa dikatakan sumber energi dari sistem otomasi berfungsi untuk

menggerakan semua komponen dari sistem otomasi. Sumber energi bisa

menggunakan energi listrik, baterai, ataupun Accu, semuanya tergantung dari

tipe sistem otomasi itu sendiri.

b. Program

Proses kerja dari sistem otomasi mutlak memerlukan sistem kontrol baik

menggunakan mekanis, elektronik ataupun komputer. Untuk program

instruksi / perintah pada sistem kontrol mekanis maupun rangkaian elektronik

tidak menggunakan bahasa pemrograman dalam arti sesungguhnya, karena

sifatnya yang analog.

c. Kontrol

Sistem kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi. Apabila

suatu sistem otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia

seutuhnya maka sistem kontrol merupakan bagian otak / pikiran, yang

mengatur dari keseluruhan gerak tubuh. Sistem kontrol dapat tersusun dari

komputer, rangkaian elektronik sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja

penggunaan rangkaian elektronik, perlatan meknik mulai ditinggalkan dan

lebih mengedepankan sistem kontrol dengan penggunaan komputer dan

keluarganya (PLC, mikrokontroller).

G. METODE PELAKSANAAN

G.1 Tahapan Penelitian

Penelitian ini di bagi menjadi 5 tahap, yaitu tahap pengumpulan informasi

mengenai debu( particular matter), merancang desain benda menggunakan software

gambar 3 dimensi, pembuatan benda berdasarkan desain yang telah dibuat, uji coba

benda dan revisi. Tahap awal yaitu pengumpulan informasi mengenai jenis dan ukran

debu yang mungkin beredar di lingkungan rumah. Informasi ini didapat dari sumber

buku, literature, jurnal dan internet. Dimana sumber-sumber tersebut telah melakukan

pengukuran dan pendataan mengenai debu (particular matter) itu sendiri. Berdasarkan

informasi yang telah didapat, tahap selanjutnya yaitu merancang desain dengan

Page 11: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

7

menggunakan software gambar 3 dimensi yanag akan menghasilkan sebuah

gambaran benda yang akan dibuat.

Tahap selanjutnya adalah proses pembuatan benda, pada proses ini akan

memakan waktu cukup lama di karenakan pada proses pembuatan dilakukan dari

mulai pencarian alat dan bahan, pengolahan bahan menggunakan proses permesinan

dan yang terakhir perakitan. Tahap ke 4 yaitu proses uji coba yang mana akan melihat

kemampuan dari benda yang di buat dan dilihat dari beberapa aspek. Setelah melalui

proses uji coba maka akan di hasilkan suatu kesimpulan, apakah sudah layak atau

masih membutuhkan suatu revisi. Maka dari itu tahap terakhir yaitu revisi.

Gambar 4. Diagram Alir Tahapan Pembuatan Alat

Jenis dan ukuran debu

Laju aliran debu

Rancang desain

Menggunakan software solidwork

Proses pengerjaan

Uji coba

Proses machining

Proses non machining

Revisi

Benda Jadi

Page 12: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

8

G.2 Alat dan Bahan

1. Alat

Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan benda ini yaitu terdiri dari

alat utama dan alat yang bersifat pinjaman. Alat utama meliputi gergaji besi,

toolboks, ampelas kasar, ampelas halus, gunting pemotong pelat alumunium, power

supply, stabilizer 1000watt, jangka sorong stainless steel, kacamata las, multimeter,

inverter DC/AC, bor listrik dan pengontrol keluaran tegangan. Kemudian alat yang

bersifat pinjaman atau sewa meliputi, alat las alumunium, gerinda, dan las api

pemotong.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat ini dibagi menjadi dua yaitu

bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama meliputi, pelat alumunium setebal

kurang lebih 5mm, batang alumunium, kabel rol, motor penggerak DC 12 volt, gear

besi, bealt gear, perangkat kelistrikan (solasi, colokan dll). Bahan pendukung meliputi

mur, baut, elektroda alumunium, kawat dll.

G.3 Proses Uji coba

Pada proses uji coba ini, benda akan di uji dan akan dilihat kemampuannya

dalam menangkap debu dengan menggunakan sistem ESP kemudian akan di lihat

pergerakannya menggunakan motor yang dikendalikan secara otomatis. Berikut

adalah diagram alir pengujian

Kemampuan Tangkap

Debu

Proses Pergerakan

Mekanis

Uji Kelayakan

Keamanan Dan Kemampuan

Menahan Dampak Dari Luar

Uji Coba 1

Partikel Debu Dilontarkan

Menggunakan Kipas Angin

Yang Diatur Kecepatannya

Revisi

Uji Coba 2

Sensor Cahaya Dan Switch

Revisi

Page 13: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

9

Gambar 5. Diagram Alir Proses Pengujian

G.4 Revisi

Revisi produk ini dilakukan , apabila dalam proses uji coba produk

mengalami kegagalan ringan atau kesalahan yang sifatnya bisa diperbaiki. Dan proses

perevisian ini juga melihat dari segi kelayakan pakai dan keamanan produk, jika

produk dilihat masih kurang dari segi kelayakan dan keamanan maka produk masih

harus dilakukan revisi hingga dinyatakan layak. Kemudian produk akan melalui

proses finishing, yaitu proses dimana produk akan di rapihkan dan di tambahkan nilai

estetika seni jika diperlukan.

H. JADWAL KEGIATAN

Pelaksanaan penelitian ini direncanakan dilakukan selama 5 bulan, dengan

jadwal sbgai berikut :

Tabel 1. Rencana Jadwal Kegiatan

No kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan Konsep Dan

Perhitungan Secara

Matematika

2. Persiapan Alat Dan

Bahan

3. Tahapan Perakitan Alat

(Mengikuti Desain Yang

Telah Dibuat)

4. Pengujian Alat

Berdasarkan Daya

Revisi

Finishing

Page 14: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

10

Tangkap Debu + Revisi

5. Pengujian Alat

Berdasarkan Sistem

Otomatis + Revisi

6. Finishing Produk

7. Pembuatan Laporan

I. RENCANA BIAYA

Biaya yang diperlukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Rincian Rencana Biaya Alat dan Bahan

No Kebutuhan Harga satuan Jumlah Harga

1 Bahan:

a. Pelat alumunium

b. Batang alumunium

c. Perangkat kelistrikan

d. Kabel rol

e. Mur

f. Baut

g. Elektroda Alumunium

h. Kawat

i. Motor Penggerak DC

12volt

j. Gear Besi

k. Bealt Gear

Rp. 1,911,000

Rp. 467,000/meter

Rp. 100,000/paket

Rp. 150,000/pcs

Rp. 5,000/set

Rp.5,000/set

Rp. 347,000/pak

Rp. 5,000/meter

Rp. 150,000/buah

Rp. 15,000/buah

Rp. 18.000/buah

1x2 meter

2 meter

1 paket

1 pcs

1 set

1 set

1 pak

10 meter

2 buah

6 buah

4 buah

Rp.1,911,000

Rp.934,000

Rp. 100,000

Rp. 150,000

Rp. 5,000

Rp. 5,000

Rp. 347,000

Rp. 50,000

Rp. 300,000

Rp. 90,000

Rp. 72,000

2 Alat :

a. Gergaji besi

b. Toolboks

c. Ampelas kasar

d. Ampelas halus

e. Gunting pemotong

pelat alumunium,

f. Power supply

1000watt

g. Stabilizer 1000watt

h. Multimeter

i. Inverter DC/AC

Rp. 15,000/buah

Rp. 595,000/pcs

Rp. 5,000/lembar

Rp. 5,000/lembar

Rp. 50,000/buah

Rp. 835,000/buah

Rp. 690,000/buah

Rp. 310,000/buah

Rp. 763,000/buah

2 buah

1 pcs

5 lembar

5 lembar

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

Rp. 30,000

Rp. 595,000

Rp. 25,000

Rp. 25,000

Rp. 50,000

Rp. 835,000

Rp. 690,000

Rp. 310,000

Rp. 763,000

Page 15: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

11

j. Pengontrol keluaran

tegangan

k. Bor listrik

Rp. 75,000/buah

Rp. 430,000/buah

1 buah

1 buah

Rp. 75,000

Rp. 430,000

3 Alat pinjaman dan jasa:

a. Gerinda

b. Jasa las alumunium

c. Jasa las api pemotong

Rp. 100,000/mg

Rp. 500,000/mg

Rp. 500,000/mg

4 minggu

2 minggu

2 minggu

Rp. 400,000

Rp.1,000,000

Rp.1,000,000

Tabel 3. Rincian Rencana Biaya Lain-Lain

No Kebutuhan Harga satuan Jumlah Harga

1 Transportasi

a. Perjalanan pembelian

bahan

b. Perjalanan seminar

nasional

Rp. 100,000/orang

Rp. 150,000/orang

3

3

Rp. 300,000

Rp. 450,000

2 Kesekertariatan

a. Tinta printer

b. Penjilidan proposal

c. Pengadaan proposal

d. Penjilidan laporan

akhir

e. Pengadaan laporan

akhir

Rp. 30,000/buah

Rp. 3,500/buah

Rp. 3,000/buah

Rp. 3,500/buah

Rp. 3,000/buah

4

3

2

3

2

Rp. 120,000

Rp. 10,500

Rp. 6,000

Rp. 10,500

Rp. 6,000

TOTAL BIAYA Rp. 903,000

TOTAL BIAYA KESELURUHAN

Biaya alat dan bahan + biaya lain-lain = Rp. ( 11,093,000 + 903,000 )

= Rp. 11,996,000,-

Page 16: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

12

J. DAFTAR PUSTAKA

Ariana, I Made. (2006)."Removal Of Marine Diesel Particulate Matter By

Electrostatic Precipitator". Paper 4a2 : Kobe University.

Boichot, R., A. Bernis, et al. (2008). "Agglomeration of diesel particles by an

electrostatic agglomerator under positive DC voltage: Experimental study".

Journal of Electrostatics 66(5–6): 235-245.

Darie. (2008). Sistem Otomatis. Retrieved from

http://darry.wordpress.com/2008/10/05/sistem-otomatis/

D.P. Thimsen, K. J. B., T.J. Kotz. (1990). "The performance of an electrostatic

agglomerator as a diesel soot emission control device." SAE Trans. 99 728–

737.

Fitri. (2012). " Electrostatic precipitator device for diesel engine to reduce

particulate matter in environment ". Review. Malaysia : Pahang University.

Hinds, W. C. (1999). "Aerosol Technology: Properties, behavior, and measurement

of airborne particles." (2nd edition), New York: Wiley Interscience.

Liati, A., Dimopoulos Eggenschwiler, P. (2010). " Characterization of particulate

matter deposited in diesel particulate filters: visual and analytical approach

in macro-,micro- and nano-scales". Combustion and Flame 157, 1658e1670.

Mizuno, A. (2000). "Electrostatic Precipitation." IEEE Transactions on Dielectrics

and Electrical Insulation, 7(5), 615-624.

R. Boichot, A. Bernis, E. Gonze. (2008). Journal of Electrostatics, 66,235-245

Rizki, Aditya. (2011). Prinsip kerja pengendap elektrostatis. Retrieved from

http://www.adityarizki.net/2011/03/prinsip-kerja-pengendap-elektrostatik-

electrostatic-precipitatoresp/

Sudrajad, Agung. (2012). "Characteristic of Particulate Matter by Tire Fuel,

International Conference on Engineering and Technology". Indonesia

:University Bandar Lampung.

Wikipedia. (n.d.). Electrostatic Precipitator. Retrieved from

http://en.wikipedia.org/wiki/Electrostatic_precipitator

Page 17: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

13

IL LAMPIRAN.LAMPIRAN

A. biodata ketua dan anggota kelompok

1. Ketua kelompokNamaNIMJurusanUnivesitasAlamat

No. HpE-mail

Anggota Ia. Namab. NIMc. Jurusand. Universitase. Alamat

f. No. Hpg. E-mail

Satrio Wicaksono3331101271Teknik MesinSultan Ageng TirtayasaJl. Tb. Makmun no 5 Kaujon Buah Gede,Serang08388738602s atr iow ic aks ono I 9 I 2 @gmail. c om

Rendra Ardyanto3331 100513TeknikMesinSultan Ageng TirtayasaJl. D. Manirdau 2 No.9 Rt.003 Rw.09Kota Tangerang Banten08978308385r endraardyanto @yahoo. c o. id

a.

b.c.d.e.

f,oo'

2At2

trioWicakiono)NrM.333tt0t27t

(Rendra Ardyanto)MM.3331100513

Page 18: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

t4

/ Anggota tra. Namab. NIMc. Jurusand. Universitase. Alamat

f, No. Hpg. E-mail

B. Biodata Dosen Pendamping

NamaNIDNGolongan pangkatJabatan fungsionalJurusanUniversitasBidang keahlianAlamat

No. HpE-mail

Anggit Sri Kuncoro3331 1 t0037Teknik MesinSultan Ageng TirtayasaPondok Cilegon Indatr Blok D 80/6 [email protected]

Ipick Setiawan, S.T., M.Eng.0001057707Asisten Ahli Madya (IIIa)Asisten AkademikTeknikMesinSultan Ageng TirtayasaMekanika dan Rekayasa MaterialJl. Palem Pufii Atas No.l16,Cilegon, Banten1{[email protected]

Cilegon, Oktober 2012

(Ipick Setiawano S.T., lU.Eng.)NItr)N. 0001057707

a.

b.c.d.e.

f.s.h.

l.j.

Cilegon, Oktober 2012

Anggit Sri Kuncoro)I\ilt4}X}rU0037

Page 19: Pkm Kc 12 Satrio Wicaksono Untirta Rancang Bangun Prototipe

15