Pikiran Rakyat OSenin 2 3 17 18 19 OSelasa o Rabu eKamis o Jumat OSabtu OJan OPeb 4 5 20 6 7 21 22 8 23 9 10 11 24 25 26 12 13 27 28 OJun OJul OAgs OSep OOId o Mar Mun kinkah feternak Sapi Perah Sejahtera M ASYARAKAT pe- ternakan sapi perah dan industri persu- suan di seluruh dunia, tepat- nya pada setiap 1 Juni, selalu memperingati Hari Susu Du- nia. Aktivitas ini diadvokasi oleh FAO (Food and Agricul- ture Organization). Di Indone- sia pun setiap 1 Juni dipe- ringati sebagai Hari Susu Nu- santara "(HSN). Tahun 2012 ini, masyarakat peternak sapi perah, koperasi dan industri persusuan memperingati HSN untuk kali keempat. Pada setiap kali peringatan HSN, berbagai kegiatan sere- monial dilaksanakan secara na- sional, mulai dari kontes ternak sapi perah, kampanye minum susu, seminar, lokakarya, dis- kusi, dan lainnya dengan topik membahas dan mencari jalan keluar masalah-masalah pro- duksi sapi perah, koperasi, ke- sejahteraan peternak, harga su- su, biaya produksi dan berbagai masalah lainnya yang me- nyangkut persusuan. Tidak tanggung-tanggung yang mem- bahas pun mulai dari tingkat menteri, dirjen, para pakar per- guruan tinggi sampai ke para pelaku bisnis persusuan. Kalau kita coba hitung berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk kegiatan semacam ini se- tiap tahun, lantas apa hasilnya. Dari ingar-bingar persoalan yang dibahas sejak penulis menjadi mahasiswa pada 1970-an sampai sekarang ta- hun zooo-an ternyata per- soalannya masih dari itu ke itu juga. Skala usaha peternakan rakyat masih berkisar 2-5 ekor per rumah tangga peternak, produksi dan produktivitas sekitar 10-15 liter/ekor, dan pendapatan peternak masih sangat rendah, Padahal, berba- gai solusi dan contoh konkret telah banyak disampaikan dan dirumuskan dalam seminar- seminar dan diskusi. Bila kita merunut sejarah, ternyata produksi susu segar dalam negeri (SSDN) mampu berkontribusi terhadap bahan baku industri sekitar 50%. Kala itu, dikenal kebijakan "Bukti Serap" (Busep) dari in- dustri pengolah susu (IPS) yang dikeluarkan dan ditan- datangani oleh 3 menteri yaitu Menteri Pertanian, Menteri Koperasi, dan Menteri Per- industrian. Namun, pascakrisis ekonomi multidimensi ketika ditandatanganinya LOI (letter of intent) antara pemerintah dan IMF (International Mone- ter Funds), seolah pemerintah tidak peduli lagi terhadap na- sib rakyat peternak sapi perah. Sejak saat itu, tiada proteksi sama sekali antara rakyat pe- ternak yang bernaung di bawah koperasi persusuan dan IPS se- bagai pengguna bahan baku susu impor. Selalu saja dika- takan bahwa rendahnya harga SSDN karena standar kualitas- nya tidak sesuai. Ketua Dewan Persusuan Nasional (DPN) Te- guh Budiayana mengatakan bahwa peternak tidak bodoh, jika harga cukup baik tentu kualitas pun akan dapat dipe- nuhi. Di sisi lain, di tengah keti- dakberdayaannya dalam posisi tawar yang lemah, pada saat transaksi harga pun peternak tidak mendapatkan perlin- dungan yang memadai. Ba- yangkan saja, kualitas dan har- ga ditentukan secara sepihak oleh IPS, walaupun harga SS- DN lebilrrendah dibandingkan .dengan harga susu impor. Ke- nyataan inilah yang seharusnya pemerintah mengambil alih perannya sesuai dengan kebi- jakannya yang prorakyat (pe- ternak). Sebenarnya kekuatan peme- rintah tidak diragukan lagi, ji- ka mereka memang berpihak pada rakyatnya. Semua me- nyadari dan tahu bahwa pro- duksi SSDN akan membangun kekuatan perekonomian rakyat di perdesaan. Dalam kaitannya dengan ini, pendanaan yang berkaitan dengan pembinaan pun tidak tanggung-tanggung minimum berada di enam ke- menterian yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Per- industrian, Kementerian Per- dagangan, Kementerian Kope- rasi dan UKM, Kemenko Eku- in, dan perguruan tinggi (Ke- mendikbud). Pada realitasnya, semua kementerian bekerja dengan asyiknya sendiri-sen- diri, sepertinya dana yang san- gat besar itu dibuang percuma. Dengan demikian, hasil yang dirasakan, sampai saat ini ti- dak terjadi perubahan apa pun dalam pengembangan peter- nakan sapi perah rakyat. Berdasarkan berbagai per- soalan tersebut, pada pelaksa- naan HSN 2012, pemerintah sangat diharapkan mengambil aIih peran secara dominan da- lam hal, pertama, en am ke- menterian yang menangani masalah persusuan segera me- Kllplng Humas Unpad 2012