PERTUMBUHAN PERMUKIMAN DI DESA MAKAMHAJI DAN DESA GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010, 2014 DAN 2019 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyeleseikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi Oleh : Wiyan Granita Saputri E100150092 FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2021
25
Embed
PERTUMBUHAN PERMUKIMAN DI DESA MAKAMHAJI DAN DESA …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERTUMBUHAN PERMUKIMAN DI DESA MAKAMHAJI DAN DESA
GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2010, 2014 DAN 2019
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyeleseikan Program Studi Strata I
Pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi
Oleh :
Wiyan Granita Saputri
E100150092
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2021
i
HALAMAN PERESETUJUAN
“PERTUMBUHAN PERMUKIMAN DI DESA MAKAMHAJI DAN DESA
GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010, 2014 DAN 2019”
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
Wiyan Granita Saputri
E100150092
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen Pembimbing,
Dr. M. Musiyam, M.TP
NIDN : 0626026201
ii
HALAMAN PENGESAHAN
“PERTUMBUHAN PERMUKIMAN DI DESA MAKAMHAJI DAN DESA
GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010, 2014 DAN 2019”
OLEH
Wiyan Granita Saputri
NIM : E100150092
Telah di ujikan oleh Dewan Penguji
Fakultas Geografi Jurusan Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari sabtu, 8 Mei 2021
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji
1. Dr. Muhammad Musiyam, M.TP (……………………………….)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Agus Anggoro Sigit, M.Si (……………………………….)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Dra. Umrotun, M.Si (……………………………….)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan Fakultas Geografi
(Jumadi, Ph. D)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta,
Wiyan Granita Saputri
1
PERTUMBUHAN PERMUKIMAN DI DESA MAKAMHAJI DAN DESA
GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010 - 2019
Abstrak
Ketersediaan ruang dalam kota bersifat tetap serta terbatas, dengan demikian maka secara
alamiah akan terjadi perembetan kearah pinggiran kota. Peristiwa perembetan
kenampakan fisik kota kearah luar tercermin dari adanya alih fungsi lahan. Gejala serupa
terjadi di Desa Gentan dan Desa Makamhaji di Kabupaten Sukoharjo. Perubahan
kenampakan fisik kawasan berkembang dengan fungsi permukiman. Perkembangan yang
terus menerus tanpa pengendalian mengakibatkan sulitnya memprediksi kebutuhan untuk
kedepannya. Berdsarkan hal tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan
tujuan (1) Menganalisis perubahan penggunaan lahan di daerah penelitian tahun 2010 –
2019 (2) Menganalisis pola persebaran dan tingkat pertumbuhan permukiman di daerah
penelitian tahun 2010 – 2019. Metode yang digunakan yaitu survey tidak langsung
dengan memanfaatkan data citra satelite dengan teknik analisis overlay serta analisis
tetangga terdekat. Hasil yang didapatkan perubahan penggunaan lahan di daerah
penelitian, tahun 2010 hingga akhir tahun 2019 tertinggi merupakan perubahan ke arah
permukiman. Secara keseluruhan perubahan tersebut seluas 10.46 Ha. Sebaran
pertumbuhan permukiman di Desa Gentan pada tahun 2010 hingga tahun 2014
menunjukkan pola merata dan pola tersebut berubah menjadi acak atau random pada
antara tahun 2014 hingga tahun 2019. Pola yang dihasilkan di Desa Makamhaji pada
rentang tahun yang sama menunjukkan pola acak atau random dan tidak mengalami
perubahan pada rentang waktu berikutnya. Ditinjau dari tingkat pertumbuhan
permukimannya, tertinggi terjadi pada tahun 2010 hingga tahun 2014. Tingkat
pertumbuhan di Desa Gentan pada rentang waktu tersebut sebesar 2.06%, sedangkan di
Desa Makamhaji sebesar 1.052%. Tingginya tingkat pertumbuhan permukiman tersebut
mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2014 hingga tahun 2019, di Desa
Gentan hanya mengalami peningkatan sebesar 0.46% atau mengalami penurunan sebesar
1.6% dan di Desa Makamhaji, pada rentang waktu yang sama hanya mengalami
peningkatan sebesar 0.16% atau mengalami penurunan sebesar 0.886%.
Kata Kunci: Penggunaan Lahan, Pola, Pertumbuhan Permukiman
Abstract
The availability of space in the city is fixed and limited, thus it will naturally occur
towards the outskirts of the city. The incidence of the physical appearance of the city
towards the outside is reflected in the change in land functions. Similar symptoms
occurred in Gentan Village and Makamhaji Village in Sukoharjo District. Changes in the
physical appearance of the developing area with the function of settlements. Continuous
development without control makes it difficult to predict future needs. Based on this, the
authors are interested in conducting research with the aim of (1) analyzing changes in
land use in the research area in 2010 - 2019 (2) analyzing the distribution patterns and
growth rates of settlements in the study area in 2010 - 2019. The method used is an
indirect survey with utilize satellite image data with overlay analysis techniques and
2
analysis of closest neighbors. The results obtained from changes in land use in the study
area, from 2010 to the end of 2019, were the highest in terms of changes to settlements.
Overall, these changes cover an area of 10.46 Ha. The distribution of settlement growth in
Gentan Village from 2010 to 2014 shows an even pattern and this pattern changes to
random or random between 2014 and 2019. The pattern generated in Makamhaji Village
in the same year span shows a random or random pattern and does not experience change
in the next timeframe. In terms of the settlement growth rate, the highest occurred in 2010
to 2014. The growth rate in Gentan Village during that time was 2.06%, while in
Makamhaji Village it was 1.052%. The high rate of settlement growth experienced a
significant decline in 2014 to 2019, in Gentan Village it only increased by 0.46% or
decreased by 1.6% and in Makamhaji Village, during the same period of time it only
experienced an increase of 0.16% or experienced a decrease. by 0.886%.
Keywords: Land Use, Patterns, Growth of Settlements
1. PENDAHULUAN.
Kota umumnya menjadi sentra atau pusat aktivitas serta selalu mengalami
pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik, sosial dan ekonomi. Dengan
demikian maka perkotaan menjadi konsentrasi penduduk. Mendorong adanya
pertumbuhan penduduk melalui urbanisasi ataupun secara alami (kelahiran).
Seiring peningkatan penduduk tersebut maka tuntutan dari berbagai kebutuhan
akan terus meningkat, seperti kebutuhan ruang atau lahan kekotaan yang lebih
besar. Kebutuhan tersebut terutama dimanfaatkan untuk tempat tinggal.
Ketersediaan ruang dalam kota bersifat tetap serta terbatas, dengan demikian
maka secara alamiah akan terjadi perembetan kearah pinggiran kota. Hal tersebut
dengan pertimbangan bahwa di pinggiran kota harga lebih murah, lokasi yang
tidak terlalu jauh dari pusat serta aksebilitas juga relative masih terjangkau dengan
mudah.
Peristiwa perembetan kenampakan fisik kota kearah luar tercermin dari
adanya alih fungsi lahan. Lahan yang dulunya dimanfaatkan untuk pertanian atau
lahan terbuka, berubah menjadi lahan terbangun seperti perukiman maupun
industri. Gejala serupa terjadi di Desa Gentan dan Desa Makamhaji di Kabupaten
Sukoharjo. Kedua Desa tersebut dijuluki dengan kota satelit, selain Desa Palur di
Kabupaten Karanganyar dan Solobaru yang juga merupakan Kabupaten
Sukoharjo. Berdasarkan data Dukcapil Jawa Tengah tahun 2019 menunjukkan
bahwa penggunaan lahan pekarangan dan permukiman di Desa Gentan maupun
3
Desa Makamhaji meningkat cukup signifikan. Adanya penurunan penggunaan
lahan pertanian seperti sawah irigasi. Dipihak lain keberadaan lahan produktif
pertanian di Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, berkurang
cukup luas seiring maraknya pembangunan perumahan di kawasan tersebut dalam
beberapa tahun terakhir. Hal tersebut ditandai dengan adanya peningkatan pada
penggunaan lahan pekarangan.
Desa Makamhaji merupakan desa yang memiliki kepadatan penduduk
tertinggi di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo yaitu 7.645 jiwa setiap
kilometer persegi. Hal teresbut salah satunya disebabkan karena aksesbilitas pada
kawasan ini terbilang memadai karena dilalui jalan kolektor sekunder. Jalan
tersebut menghubungkan Kota Surakarta dengan Kabupaten Sukoharjo dan
Kabupaten Klaten. Dilain sisi umumnya faktor lingkungan juga menarik dan
menjadi bahan pertimbangan penduduk untuk datang menetap. Berupa harga
murah, mendekati tempat kerja, atau pun mendekati fasilitas-fasilitas seperti
fasilitas pendidikan. Fasiltas lain yang menunjang aktivitas permukiman seperti
fasilitas perdagangan dan jasa berkembang pada kawasan tersebut, salah satunya
adalah munculnya Luwes Gentan dan fasilitas ekonomi modern seperti Alfamart
atau Indomart juga tak bisa dipandang sebelah mata.
Perubahan kenampakan fisik kawasan permukiman wilayah pinggiran
selatan hingga barat daya Kota Surakarta yang berkembang dengan fungsi
permukiman. Perkembangan yang terus menerus tanpa pengendalian
mengakibatkan sulitnya memprediksi kebutuhan untuk kedepannya. Perlu adanya
kajian terkait perkembangan kawasan permukiman, hal tersebut dikarenakan
semakin tingginya alih fungsi lahan di wilayah setempat, yang berdampak pada
berkurangnya produktivitas petanian, dan meningkatnya lahan pemukiman serta
sektor industri yang makin berkembang. Berdasarkan uraian tersebut maka
peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pertumbuhan Permukiman Di
Desa Makamhaji dan Desa Gentan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 - 2019”
2. METODE
Survey tidak langsung dengan pendekatan keruangan dengan memanfaatkan
data penginderaan jauh yaitu citra satelite. Artinya peneliti melakukan interpretasi
4
atau mengenali obyek penelitian dengan bantuan citra satelite untuk mendapatkan
data primer. Data hasil interpretasi dari penginderaan jauh dalam penelitian ini
dijadikan sumber data utama dalam melakukan analisis lebih lanjut. Adapun unit
analisis pada penelitian ini merupakan blok permukiman hasil dari deliniasi citra
berdasarkan berubahan kenampakan secara fisik. Obyek penelitian ini berupa
seluruh penggunaan lahan yang nantinya terfokus terhadap permukiman, yang
secara administrasi termasuk dalam dua Desa, yaitu Desa Gentan Kecamatan Baki
dan Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura.
Teknik pengolahan data dengan cara interpretasi citra daerah penelitian pada
tahun 2010, 2014 dan tahun 2019. Analisis data menggunakan teknik overlay atau
tumpangsusun untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan, dan statistika
menggunakan software arcgis 10.3 dengan pendekatan keruangan tetangga
terdekat (Nearest Neighbor Analyze) kemudian disajikan dengan grafik nilai
indeks yang didapat untuk menentukan pola sebaran alih fungsi lahan kearah
permukiman. Dipihak lain untuk menentukan tingkat pertumbuhan permukiman
menggunakan rumus :
K = ((Ub – Ua) / Ua) x 1 / T x 100%
Keterangan :
K = Tingkat perubahan luas permukiman per tahun (%)
Ua = luas wilayah permukiman pada awal periode (ha)
Ub = luas wilayah permukiman pada akhir periode (ha)
T = periode waktu (th)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Perubahan Penggunaan Lahan
3.1.1 Perubahan Penggunaan Lahan Desa Gentan dan Desa Makamhaji
Tahun 2010 – 2019
Berdasarkan hasil yang didapatkan, menunjukkan adanya perubahan
penggunaan lahan pada jenis penggunaan tertentu dengan rentang waktu antara
tahun 2010 hingga tahun 2014 di daerah penelitian. Perubahan lahan yang
tertinggi merupakan perubahan lahan kawasan pertanian, yaitu sawah irigasi.
5
Sawah irigasi mengalami penurunan, baik di Desa Makamhaji maupun Desa
Gentan. Perubahan tersebut masing-masing berkurang sebesar 6,79 Ha dan 10,67
Ha. Penurunan luas penggunaan lahan sawah irigasi yang ada di Desa Gentan
lebih besar dibandingkan dengan penurunan yang ada di Desa Makamhaji.
Ketersediaan lahan non terbangun di Desa Gentan lebih banyak serta lahan sawah
irigasi yang masih luas, dilain sisi Desa Makamhaji lebih dulu berkembang dalam
hal pembangunan.
Penggunaan lahan yang mengalami penurunan selain sawah irigasi, yaitu
lahan kosong dan tegalan. Lahan kosong merupakan lahan terbuka yang pada
umumnya disiapkan atau sengaja diolah oleh manusia untuk menjadi lahan
terbangun. Adapun penurunan yang ada di Desa Gentan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Desa Makamhaji, masing-masing mengalami penurunan
sebesar 2,51 Ha dan 0,85 Ha. Lain halnya dengan penggunaan lahan tegalan atau
kebun, perubahan di Desa Makamhaji lebih besar dibandingkan dengan Desa
Gentan selama kurun waktu 5 tahun. Perubahan tersebut berkurang atau
mengalami penurunan sebesar 1,9 Ha dan 0,69 Ha. Dengan adanya penurunan
penggunaan lahan tersebut, menjadikan lahan tegalan atau kebun di Desa Gentan
menjadi tak tersisa.
Perubahan lahan yang mengalami peningkatan luas kawasan yang tertinggi
yaitu penggunaan lahan untuk permukiman. Selama kurun waktu 5 tahun, di
daerah penelitian terjadi peningkatan total sebesar 15,79 Ha. Perubahan ini di
Desa Gentan sebesar 9 Ha, lebih tinggi dibandingkan dengan Desa Makamhaji
yang sebesar 6,79 Ha. Perubahan lahan ini berkaitan dengan kebutuhan untuk
tempat tinggal atau bermukim yang semakin tinggi. Hal ini salah satunya adanya
dorongan dari dampak perkembangan daerah yang semakin maju dengan pesat.
Permukiman akan memicu pembangunan yang berdampak pada perubahan lahan
lainnya yaitu pembangunan perdagangan dan jasa. Kedua hal tersebut sangat
berkaitan, saling berhubungan dan tidak bisa terlepas satu sama lain. Hal tersebut
terbukti adanya peningkatan penggunaan lahan tersebut sebesar 2,61 Ha di Desa
Gentan dan 1,87 di Desa Makamhaji. Selain kedua jenis penggunaan lahan
tersebut, di Desa Gentan terdapat peningkatan penggunaan lahan untuk lapangan.
6
Penggunaan lahan ini dimanfaatkan sebagai sarana olahraga untuk masyarakat.
Peningkatan tersebut cukup besar, yaitu seluas 2,22 Ha. Beberapa jenis
penggunaan lahan tidak mengalami perubahan dalam rentang waktu antara tahun
2010 hingga tahun 2014. Adapun penggunaan lahan tersebut yaitu penggunaan
lahan untuk lapangan dan cagar budaya yang ada di Desa Makamhaji, dan yang di
kedua daerah penelitian yaitu penggunaan lahan untuk makam.
Dipihak lain masih terjadi perubahan penggunaan lahan dalam rengan
rentang waktu antara tahun 2014 hingga tahun 2019 di daerah penelitian.
Perubahan lahan tersebut tidak setinggi pada rentang waktu sebelumnya.
Berdasarkan data yang tersaji dalam Tabel 1. menunjukkan perubahan lahan yang
mengalami penurunan tertinggi di Desa Makamhaji merupakan lahan kosong.
Perubahan tersebut mengalami penurunan sebesar 1,57 Ha. Lain halnya dengan
Desa Gentan, daerah ini sawah irigasi masih menjadi yang tertinggi dibandingkan
dengan jenis penggunaan lahan lainnya yaitu dengan penurunan sebesar 1,4 Ha.
Lahan kosong berada diurutan kedua setelah sawah irigasi, dengan mengalami
penurunan sebesar 1,22 Ha. Perbedaan karakteristik perubahan lahan ini salah
satunya karena keterediaan lahan pertanian di Desa Gentan lebih luas
dibandingkan dengan Desa Makamhaji.
Perubahan lahan permukiman selalu mengalami peningkatan baik di Desa
Gentan maupun di Desa Makamhaji sekaligus menjadi yang tertinggi, masing-
masing seluas 2,28 Ha dan 1,14 Ha. Pertumbuhan permukiman di Desa Gentan
selalu lebih tinggi dibandingkan dengan Desa Makamhaji. Peningkatan
penggunaan lahan yang lain seperti lahan industri serta perdagangan dan jasa di
Desa Makamhaji pada rentang waktu yang sama hampir berimbang, yaitu masing-
masing seluas 0,21 Ha dan 0,22 Ha. Di Desa Gentan selain permukiman, hanya
penggunaan lahan untuk perdagangan dan jasa yang mengalami peningkatan yaitu
sebesar 0,35 Ha. Beberapa jenis penggunaan lahan tidak mengalami perubahan
dalam rentang waktu antara tahun 2014 hingga tahun 2019. Adapun penggunaan
lahan tersebut yaitu penggunaan lahan untuk lapangan, makam, sawah irigasi,
tegalan dan cagar budaya yang ada di Desa Makamhaji, sedangkan di Desa
Gentan lahan untuk industri, lapangan, makam juga tidak mengalami perubahan.
7
Adapun data terkait sebaran perubahan penggunaan lahan dapat dilihat dan
tersaji lengkap dalam Gambar dan Tabel di bawah ini.
Gambar 1. Peta Agihan Perubahan Penggunaan Lahan
8
Di Desa Makamhaji dan Desa Gentan Tahun 2010 – 2014
Sumber : Wiyan Granita Saputri, 2021
Gambar 2. Peta Perubahan Penggunaan Lahan
Di Desa Makamhaji dan Desa Gentan Tahun 2014 – 2019
Sumber : Wiyan Granita Saputri, 2021
9
Tabel 1. Perubahan Penggunaan Lahan di Desa Makamhaji dan Desa Gentan Tahun 2010 - 2019