PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DI KELAS X PADA KONSEP EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen di SMAN 9 Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Diajukan Oleh : Nabila Al Adawiyah NIM 1113016100030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020
251
Embed
PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51036... · 2020. 6. 16. · PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG DIAJAR
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG
DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD
(STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DAN NHT
(NUMBERED HEAD TOGETHER) DI KELAS X PADA
KONSEP EKOSISTEM
(Kuasi Eksperimen di SMAN 9 Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Diajukan
Oleh :
Nabila Al Adawiyah
NIM 1113016100030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Nabila Al Adawiyah (NIM: 1113016100030). Perbedaan Hasil Belajar Antara
Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team
Achievement Division) dan NHT (Numbered Head Together) pada Konsep
Ekosistem (Kuasi Eksperimen di SMAN 9 Tangerang Selatan). Skripsi
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang
diajar dengan pembelajaran kooperatif model STAD (Student Team Achievement
Division) dan NHT (Numbered Head Together). Penelitian ini dilaksanakan di
SMAN 9 Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2017/2018 dengan menggunakan
metode kuasi eksperimen yang menggunakan desain Two Group Pretest Posttest
Design. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan Group Random
Sampling. Sampel dalam penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas X MIPA 1
sebagai kelas eksperimen I dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen II.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda sebanyak
25 soal. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji Mann-Whitney U diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,003 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) dan Numbered Head Together (NHT) pada konsep ekosistem.
Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Student Team Achievement Division
(STAD), Numbered Head Together (NHT), Hasil Belajar
v
ABSTRACT
Nabila Al Adawiyah (NIM: 1113016100030). The Differences of Learning
Outcomes between Student who had by Cooperative Learning Student Team
Achievement Division (STAD) and Numbered Head Together (NHT) on the
Ecosystem Concept (Quasi Experimental at SMAN 9 South Tangerang). BA
Thesis, Biology Education Study Program, Department of Natural Science
Education, Faculty of Tarbiya and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta.
The purpose of this research is to knows the differences of learning outcomes
between student who had by cooperative learning Student Team Achievement
Division (STAD) and Numbered Head Together (NHT). This research was conducted
at SMAN 9 South Tangerang in Academic Year 2017/2018 with quasi experimental method
which used Two Group Pretest-Posttest design. The Group random sampling was used as
sampling technique. The sample in this research consisted of two classes, X MIPA 1 as the
experimental class I and X MIPA 2 as the experimental class II. As many as 25 question of
multiple choice test was used as research instrument. Based on the testing of hypotheses
by test Mann-Whitney U, the significance at 0,003 has been obtained which means it
reject the H0. This result indicates that there are differences of learning outcomes
between student who had by cooperative learning Student Team Achievement
Division (STAD) and Numbered Head Together (NHT).
Keywords: Cooperative Learning, Learning Outcomes, Student Team Achievement
Division, Numbered Head Together
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang
diajar dengan Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement
Division) dan NHT (Numbered Head Together) di Kelas X pada Konsep
Ekosistem”. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dina
Rahma Fadlilah, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, saran, dan arahan selama penyusunan
skripsi. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya.
4. Seluruh dosen dan staff Program Studi Pendidikan IPA UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang
telah Bapak dan Ibu berikan mendapat berkah dari Allah SWT.
5. Bapak Drs. Ahmad Nana Mahmur M.,M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 9
Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
penelitian.
vii
6. Ibu Dwi Indriyati, S.Si, guru mata pelajaran Biologi Kelas X MIPA 1 dan X
MIPA 2 SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan izin, dan
membimbing penulis untuk melaksanakan penelitian.
7. Teristimewa kepada kedua orang tua, ayahanda Abdul Rojak dan ibunda Tuti
Wati, adik Nasya Usyifa dan seluruh keluarga besar yang selalu sabar
mendoakan dan memotivasi penulis dan telah memberi semangat dan
membantu segala kebutuhan yang diperlukan selama penyusunan skripsi
sehingga penulis mampu menyelesaikannya.
8. Kepada kawan-kawan seperjuangan Pendidikan Biologi 2013 yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terima kasih atas kenangan, inspirasi, semangat
dukungan dan kerja sama selama menjalani perkuliahan ini.
9. Nila Zuqistya, Faridlotur Rifqiyah, Nining Khoirunnisa, Athiyyah Mawardah,
Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia, kegiatan yang
berintikan interaksi antara peserta didik dengan pendidik, serta berbagai sumber
pendidikan.1 Pendidikan diyakini mampu menanamkan pengalaman bagi semua
orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat diperoleh
manusia yang produktif. Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan
membina sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang
diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan.2
Sasaran proses pembelajaran sering dirumuskan dalam bentuk tujuan
pembelajaran. Guru di sekolah perlu memikirkan cara yang tepat dan perencanaan
yang baik agar materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dapat tercapai
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat
terlihat dari beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain aktivitas peserta
didik, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, strategi pengajaran yang
digunakan, dan perangkat pembelajaran yang digunakan. Keempat faktor tersebut
sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan hasilnya. Proses
pembelajaran akan berlangsung dengan baik, apabila seorang guru memiliki dua
kompetensi utama, yaitu kompetensi penguasaan materi pembelajaran dan
kompetensi metodologi pembelajaran.3 Adapun hasil belajar yang baik menjadi
salah satu gambaran mutu pendidikan yang baik.
Salah satu keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik
merupakan keberhasilan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses
1 Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2008) h. 24. 2 Rizal Fikri, “Pengaruh Penggunaan Multimedia Flip Book terhadap Minat Belajar Siswa,”
Skripsi pada Sekolah Sarjan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2013 h. 1, dipublikasikan. 3 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 91.
2
pembelajaran.4 Berdasar hasil wawancara dan observasi yang dilakukan saat PPKT
di SMAN 9 Tangerang Selatan, diperoleh data hasil belajar siswa melalui ulangan
harian berada di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan
yaitu sebesar 75, hal tersebut terjadi karena penyelenggaraan proses pembelajaran
sebagian besar masih dilaksanakan secara konvensional dengan metode ceramah,
dan jarang sekali menggunakan model pembelajaran kelompok. Selain itu guru juga
menggunakan metode diskusi namun dalam pembelajaran diskusi siswa yang aktif
dalam kelompoknya hanya beberapa orang saja.
Keadaan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Torozidhu
rendahnya hasil belajar disebabkan salah satunya oleh proses pembelajaran kurang
menarik bagi siswa. Lufri dalam kutipan Torozidhu mengatakan bahwa
“pembelajaran dalam bidang biologi akan menjadi hidup dan menarik bila pelajaran
tersebut mampu menggerakan atau mengaktifkan daya pikir dan aktivitas mereka,
dan sebaliknya pelajaran biologi itu akan membosankan jika hanya disajikan dalam
bentuk hafalan kata-kata atau istilah”.5
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu diterapkan pembelajaran lain yang
lebih melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Salah satu model
pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
merupakan suatu model pembelajaran yang saat ini digunakan untuk mewujudkan
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang
tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli
pada orang lain.6
Model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa tipe diantaranya adalah
Student Teams Achievement Divisions (STAD), Jigsaw, Group Investigation (GI),
Think Pair Share (TPS), Numbered Head Together (NHT) dan Teams Games
Tournaments (TGT), pembelajaran kooperatif pada dasarnya memiliki prinsip
4 Toroziduhu Waruwu, Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Tipe
STAD Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Moro,O, Jurnal Education and
development, Vol. 5, No. 1, 2018, h. 22 5 Torozidahu, Loc.cit. 6 Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung:
Alfabeta, 2016) h. 16
3
pelaksanaan yang sama dalam membantu siswa untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran, tetapi teknik-teknik pembelajaran kooperatif berbeda dalam hal
struktur pelaksanaannya. 7
Melalui Model STAD (Student Team Achievement Division) siswa dibagi
dalam bentuk kelompok beranggotakan 4-5 orang yang berbeda jenis kelamin, etnis
dan kemampuan. Siswa dalam kelompok saling memotivasi, mendorong dan
membantu dalam menyelesaikan latihan atau tugas dan memahami suatu pelajaran.8
Model cooperative learning tipe STAD juga mempunyai keuntungan dan
kelemahan tersendiri. Dalam hal keuntungan yaitu hasil belajar peserta didik lebih
baik bila dibandingkan dengan belajar secara individu, pendapat yang dituangkan
secara bersama lebih meyakinkan dan lebih kuat dibandingkan pendapat
perorangan, kerja sama yang dilakukan oleh peserta didik dapat mengikat tali
persatuan, tanggung jawab bersama dan rasa memiliki (sense belonging) dan
menghilangkan egoisme.9 Herdianto, dikutip dalam Herlina mengemukakan bahwa
salah satu kelebihan metode pembelajaran tipe STAD yaitu aktif berperan sebagai
tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.10
Melalui Model NHT dapat meningkatkan kerjasama antarsiswa dan melatih
siswa menyampaikan pendapatnya. Dalam NHT guru akan memberikan pertanyaan
dan setiap kelompok akan berdiskusi dan saling membantu demi tanggungjawab
kelompok kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor
permintaan guru dari masing-masing kelompok. Sehingga siswa akan aktif dan
setiap siswa akan mendapat giliran masing-masing untuk menjawab pertanyaan
guru.11
7 Torozidahu, Loc.cit. 8 Zulfiani,dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
h. 137. 9 Basirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.
15. 10 Herlina, Perbandingan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Nht Terhadap Hasil Belajar
Biologi, bioedukasi, 2014, h. 5
11 Mariana Pakpahan, Riwayati, Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran
Numbered Head Together (NHT) dengan Think Pair Share (TPS) pada Materi Ekosistem, Jurnal
Pelita Pendidikan, Vol.4, no.2, 2016, h. 87-88
4
Kedua model tersebut dapat mengarahkan siswa untuk berpikir, bekerjasama
dan terlatih dalam menyampaikan pendapat. Dalam penelitian ini materi yang
dipilih adalah materi ekosistem karena pada materi ini banyak terdapat sub-sub
materi yang sangat penting, misalnya mengaitkan hubungan antara tipe-tipe
ekosistem, komponen-komponen dalam ekosistem dan lain sebagainya.
Materi ekosistem mempunyai kompetensi dasar pengetahuan yang menuntut
siswa untuk menganalisis informasi atau data dari berbagai sumber tentang
ekosistem, Oleh karena itu materi ekosistem ini cocok dilakukan metode diskusi
untuk mempermudah pemahaman siswa dan memacu siswa lebih aktif. Dengan
menggunakan model pembelajaran STAD dan NHT siswa akan lebih aktif dalam
berdiskusi di kelompoknya serta mampu menyampaikan pendapat dan membuat
kesimpulan dari hasil kelompoknya.12
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: “Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran
Kooperatif STAD (Student Team Achievement Division) dan NHT (Numbered
Head Together) di Kelas X pada Konsep Ekosistem”.
B. Identifikasi Masalah
Dengan melihat masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar biologi siswa di sekolah tersebut dikarenakan
pembelajaran yang masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan
kegiatannya lebih berpusat pada guru (teacher centered).
2. Peserta didik kurang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
3. Kurang adanya variasi model yang dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar
mengajar menyebabkan peserta didik menjadi bosan, kurang antusias
mengikuti pembelajaran.
12 Ibid.
5
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan ini tidak meluas maka penulis membatasi permasalahannya
sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X MIPA SMA Negeri 9 Kota Tangerang
Selatan
2. Materi yang diajukan pada penelitian ini adalah konsep Ekosistem
3. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar biologi siswa setelah proses
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
kelas eksperimen I dan pembelajaran kooperatif tipe NHT pada kelas
eksperimen II dilihat dari aspek kognitifnya. Ranah kognitif yang diukur adalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah
dalam penelitian adalah : “Bagaimana perbedaan hasil belajar antara siswa yang
diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD (Student
Team Achievement Division) dengan siswa yang diajarkan dengan model NHT
(Numbered Head Together) pada konsep Ekosistem?“
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
kooperatif model STAD (Student Team Achievement Division) dan model NHT
(Numbered Head Together).
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa, guru,
dan semua pihak pembaca, antara lain :
6
1. Bagi Guru, sebagai alternatif penggunaan model pembelajaran dalam
mengajarkan materi ekosistem kepada peserta didik untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
2. Bagi Siswa, siswa yang mengalami kesulitan dalam pemahaman materi pada
konsep ekosistem akan terkurangi bebannya dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan NHT, dan menumbuhkan semangat kerjasama
peserta didik dalam belajar karena keberhasilan individu merupakan tanggung
jawab kelompok, dan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik sehingga
akan bermanfaat bagi peningkatan prestasi di sekolah.
3. Bagi Peneliti, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pengalaman serta
informasi untuk penelitian selanjutnya sehingga dapat menambah wawasan
pengetahuan dalam bidang ilmu yang dikaji.
7
BAB II
DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru.1 Menurut Slavin, seperti yang dikutip Farahnaz, cooperative
learning dinyatakan sebagai berikut:
“Cooperative learning is one of the most important strategies of teaching, which
seeks to promote cooperation and interaction between students and remove the
negative trend of competition among them.”2
Model pembelajaran kooperatif meliputi sistem dan bekerja di dalam
kelompok-kelompok kecil secara kooperatif sehingga dapat menstimulus siswa
lebih giat dalam belajar.3 Pendapat para ahli di atas, bahwa model pembelajaran
kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang sistematis dimana siswa
bekerjasama pada kelompok-kelompok atau tim kecil dan di dalam kelompok-
kelompok kecil tersebut siswa belajar dan bekerjasama satu dengan lainnya untuk
mencapai ketuntasan belajar. Siswa dapat saling berdiskusi dan berargumen di
dalam kelompok tersebut dengan siswa yang lainnya dan saling membantu teman
sekelompok yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, jadi
1Agus Surpijono, Cooperative learning: teori dan aplikasi paikem, cet. XIV, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015), h. 73 2 Farahnaz, Rimani Nikou, Alireza Bonyadi, Khaterah Ebrahimi, The Effect of Student Team-
Achievement Division (STAD) on Language Achievement of Iranian EFL Students across Gender,
European Online Journal of Natural and Social Sciences Vol. 3 No. 4, 2014, p.936-949. 3 Tukiran Taniredja, dkk. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 55.
8
kegiatan tersebut dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan atau lemah
dalam memahami materi.
Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif, yakni:
(1) Penghargaan kelompok, kelompok dalam kooperatif dapat memperoleh
penghargaan apabila mereka mencapai atau di atas kriteria yang ditetapkan.
Kelompok tersebut tidak dalam berkompetisi untuk mendapatkan penghargaan,
penghargaan ditunjukkan bila mereka dapat mencapai kriteria yang ditetapkan; (2)
Tanggungjawab individu, keberhasilan kelompok bergantung dari pembelajaran
individu dari seluruh anggota kelompok. Hal ini mendorong anggota kelompok
untuk saling membantu satu sama lain dan memastikan setiap anggota kelompok
siap untuk menghadapi tes dan tugas lainnya; (3) Kesempatan yang sama untuk
berhasil. Setiap siswa menyumbang kepada kelompok mereka dengan perbaikan di
atas kinerja mereka yang lalu. Dengan metode setiap siswa baik yang berprestasi
rendah, sedang atau tinggi memperoleh kesempatan untuk melakukan yang terbaik
bagi kelompoknya. Pembelajaran kooperatif ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
(a) Setiap anggota mempunyai peran; (b) Terjadi interaksi langsung diantara siswa;
(c) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-
teman sekelompoknya; (d) Peran guru adalah membantu siswa untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok; (e) Guru
hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.4
4 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
h. 131-132
9
Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok
Belajar Tradisional5
Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional
1. Kepemimpinan bersama
2. Saling ketergantungan positif
3. Kelompok heterogen
4. Mempelajari keterampilan
kooperatif
5. Sama-sama bertanggung jawab
6. Menekankan pada penyelesaian
tugas dan mempertahankan
hubungan
7. Guru memperhatikan proses
kelompok belajar sehingga
efektif
8. Satu hasil kelompok
9. Evaluasi kelompok
1. Satu pemimpin
2. Tidak saling bergantung
3. Kelompok homogen
4. Asumsi adanya keterampilan
sosial
5. Tanggung jawab hanya
untuk diri sendiri
6. Hanya menekankan pada
penyelesaian tugas
7. Guru tidak memperhatikan
proses kelompok belajar
8. Beberapa hasil kelompok
9. Evaluasi individual
Pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok. Setiap anggota
kelompok saling membagi ide, belajar bersama, bertanggungjawab terhadap
keberhasilan anggota lain pada kelompoknya sebagaimana terhadap dirinya sendiri.
b. Karakteristik, Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan
pada proses kerjasama kelompok. Kemudian, pembelajaran kooperatif memiliki
ciri-ciri utama yaitu sebagai berikut; setiap anggota memiliki peran, terjadi
hubungan interaksi langsung di antara siswa, setiap anggota kelompok bertanggung
5 Ibid, h. 135.
10
jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, guru membantu
mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, dan guru
hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa karakteristik yaitu pembelajaran
secara tim, manajemen kooperatif, kemauan siswa untuk bekerjasama, dan
keterampilan untuk bekerjasama. Karakteristik pertama adalah pembelajaran secara
tim atau kelompok, yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara
berkelompok bertujuan agar siswa saling membantu untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kedua adalah manajemen kooperatif yang berfungsi sebagai
perencanaan, organisasi, dan kontrol dalam kegiatan pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran dapat dilaksanakan oleh setiap siswa dengan baik. Ketiga adalah
kemauan siswa untuk bekerjasama. Kerjasama kelompok dalam pembelajaran
kooperatif mewajibkan setiap anggota kelompoknya berpartisipasi aktif dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan belajar yang telah diterapkan. Keempat adalah
keterampilan untuk bekerjasama. Kemampuan bekerjasama dipraktikkan melalui
aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok.6
Pembelajaran kooperatif memiliki keunggulan dan kelemahan.
Keunggulannya yaitu:
1) Peserta didik tidak terlalu menggantungkan diri pada pendidik, meningkatkan
kepercayaan diri dalam berpikir.
2) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan gagasan sendiri dan
membandingkan dengan gagasan teman.
3) Belajar menghargai orang lain, menyadari keterbatasan diri, dan meningkatkan
rasa tanggungjawab pribadi.
4) Meningkatkan kemampuan memecahkan permasalahan tanpa merasa takut
membuat kesalahan.
5) Meningkatkan keterampilan interaksi, meningkatkan motivasi untuk
berprestasi.
6 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 206-207
11
Kelemahan dari pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Semangat belajar kelompok perlu waktu cukup lama untuk dipahami peserta
didik sebagai cara belajar yang efektif.
2) Belajar kelompok memberi manfaat dalam kehidupan keseharian, tetapi
sebagian besar aktivitas individual paling dominan dalam kehidupan nyata.
3) Menumbuhkan semangat saling pembelajaran (peerteaching) di kalangan
peserta didik tidaklah mudah.7
c. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk menciptakan situasi belajar
efektif karena keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan untuk mencapai
tiga tujuan penting yaitu :
1) Hasil Belajar Akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul
dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
2) Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu.
Efek penting yang kedua dari pembelajaran kooperatif adalah penerimaan yang
luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial dan
kemampuannya.
3) Pengembangan Keterampilan Sosial
Tujuan penting yang ketiga adalah untuk mengajarkan kepada siswa
keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting untuk
dimiliki didalam masyarakat. 8
7 Sutardjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 118-119. 8 Tukiran Taniredja, op.cit, h. 60.
12
Tujuan pokok pembelajaran adalah memaksimalkan belajar siswa untuk
peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara
kelompok. Kegiatan pembelajaran kooperatif dilakukan secara berkelompok yang
mengharuskan siswa bekerja dalam suatu tim atau kelompok sehingga siswa dapat
berinteraksi dan memperbaiki hubungan diantara para siswa dari berbagai latar
belakang etnis dan kemampuan. Selain itu, siswa dapat mengembangkan
keterampilan-keterampilan dalam memecahkan masalah secara berkelompok.
Tujuan lain dari pembelajaran kooperatif yaitu dapat meningkatkan partisipasi
siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat
keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk
berinteraksi dan belajar bersama-sama yang berbeda latar belakangnya.9
Menurut Arends pembelajaran dengan strategi kooperatif dikembangkan untuk
mencapai tiga tujuan. Tujuan yang pertama adalah untuk meningkatkan hasil
belajar akademik karena siswa belajar dalam kelompok heterogen yang terdiri dari
siswa yang memiliki kemampuan lebih tinggi sehingga berperan sebagai tutor
sebaya dan sekaligus dapat meningkatkan kemampuan akademiknya melalui
kegiatan membantu teman untuk memahami materi pelajaran. Tujuan yang kedua
mengembangkan penerimaan terhadap keberagaman atau perbedaan individual
sangat penting terutama dalam membentuk sikap saling menerima dan menghargai
perbedaan pendapat, etnis, status sosial, dan kemampuan akademik antar anggota
kelompok. Tujuan yang ketiga yaitu untuk mengembangkan keterampilan sosial,
strategi kooperatif lebih memberi penekanan pada proses terbentuknya
keterampilan bekerjasama.10
d. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tingkat keterampilan.
Terdiri dari keterampilan tingkat awal, keterampilan tingkat menengah dan
keterampilan tingkat mahir. Tingkatan tersebut yaitu: (1) Keterampilan tingkat awal
9 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup, 2013), h. 57-58. 10 Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013), h. 114.
13
meliputi menjalankan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya, mengambil giliran
dan berbagi tugas, mendorong adanya partisipasi yaitu memotivasi semua anggota
kelompok untuk memberikan kontribusi dan menyamakan persepsi atau pendapat;
(2) Keterampilan kooperatif tingkat menengah, kooperatif ini meliputi
mendengarkan dengan aktif, meminta atau menanyakan informasi dengan kalimat
berbeda, dan memeriksa ketetapan yaitu membandingkan jawaban untuk
memastikan jawban tersebut benar; (3) Keterampilan tingkat mahir, keterampilan
ini meliputi mengelaborasi, yaitu memerlukan konsep, membuat kesimpulan, dan
menghubungkan pendapat dengan topik tertentu.11
e. Tahapan Pembelajaran Kooperatif
Sintaks model pembelajaran kooperatif terdapat enam langkah menurut Agus
Suprijono, keenam fase pembelajaran kooperatif dirangkum pada tabel 2.2
berikut12.
Tabel 2.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1: Present goals and set
Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan peserta didik
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut
dan mempersiapkan peserta didik siap belajar
Fase 2: Present Information
Menyajikan informasi
Guru menyampaikan informasi kepada peserta
didik secara verbal
Fase 3: Organize student into
learning teams
Mengorganisasikan peserta
didik kedalam kelompok-
kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana cara membentuk kelompok agar
melakukan transisi secara efisien
Fase 4: Assist team work and
study
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat peserta didik mengerjakan tugas
11 Trianto, op.cit, h. 64-65. 12 Agus Suprijono, Op.cit, h. 84.
14
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Fase 5: Test on the materials
Mengevaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6: Provide recognition
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara untuk menghargai upaya
maupun hasil belajar individu atau kelompok
2. Pembelajaran Kooperatif Model STAD
a) Konsep-konsep Student Team Achievement Division (STAD)
STAD merupakan satu metode kooperatif yang paling baik digunakan untuk
guru yang baru menggunakan metode kooperatif. Pembelajaran STAD ini juga
salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan
siswa yang heterogen. Metode kooperatif memiliki lima komponen utama yaitu
penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor dan penghargaan kelompok.
STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru
yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.13
STAD (Student Team Achievement Division) dalam metode ini siswa dibagi
dalam bentuk kelompok beranggotakan 4-5 orang yang berbeda jenis kelamin, etnis
dan kemampuan. Siswa dalam kelompok saling memotivasi, mendorong dan
membantu dalam menyelesaikan latihan atau tugas dan memahami suatu pelajaran.
14
b) Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Model STAD
STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu: presentasi kelas, tim, kuis, skor
kemajuan individual, dan rekognisi tim. Lima kompenen utama dalam
pembelajaran kooperatif akan dijelaskan sebagai berikut: (1) Penyampaian tujuan
13 Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, (Bandung : Penerbit Nusa Media), h.
dibandingkan dengan rata-rata skor mereka yang lalu, dan poin diberikan
berdasarkan seberapa jauh siswa dapat menyamai atau melampaui kinerja mereka
terdahulu. Poin-poin ini kemudian di jumlah untuk mendapatkan skor tim, dan tim-
tim yang memenuhi kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau penghargaan lain.
Penghitungan skor perkembangan menurut Slavin yang dikutip dalam Yatim
Riyanto didapat melalui kriteria sebagai berikut.15
15 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2009), h. 269-270.
16
Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan Menurut Slavin
Skor Kuis Poin Perkembangan
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5
10 poin sampai dengan satu poin dibawah
skor awal
10
Skor awal sampai dengan 10 poin diatas
skor awal
20
Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30
Nilai sempurna (tanpa memperhitungkan
skor awal)
30
Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-
masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota
kelompok.16
Tiga tingkatan diberikan kepada kelompok yang memperoleh nilai
perkembangan yang dihitung dari rata-rata poin perkembangan yang diperoleh tiap
anggota kelompok. Ketiga kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Kriteria Nilai Perkembangan
Rata-rata poin perkembangan Penghargaan tim
5 ≤ x ≤ 15 GOODTEAM
15 ≤ x ≤ 25 GREATTEAM
25 ≤ x ≤ 30 SUPERTEAM
Penghargaan kelompok, setelah masing-masing kelompok atau tim
memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-
masing kelompok sesuai dengan prestasinya.
16 Isjoni, Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, (Bandung:
Alfabeta, 2016) h. 53
17
Model Cooperative Learning tipe STAD juga mempunyai keuntungan dan
kelemahan tersendiri. yaitu:
1) Keuntungan yaitu: (a) Hasil belajar lebih sempurna bila dibandingkan dengan
belajar secara individu; (b) Pendapat yang dituangkan secara bersama lebih
meyakinkan dan lebih kuat dibandingkan pendapat perorangan; (c) Kerja sama
yang dilakukan oleh peserta didik dapat mengikat tali persatuan, tanggung jawab
bersama dan rasa memiliki (sense belonging) dan menghilangkan egoisme.17
2) Kelemahan yaitu: (a) Model ini memerlukan persiapan-persiapan yang lebih
rumit daripada metode lain sehingga memerlukan dedikasi yang lebih tinggi dari
pihak pendidik; (b) Apabila terjadi persaingan yang negatif hasil pekerjaan dan
tugas akan lebih buruk; (c) Peserta didik yang malas, memperoleh kesempatan
untuk tetap pasif dalam kelompok itu dan kemungkinan besar akan
mempengaruhi anggota lainnya. 18
Jadi, kelebihan dari penerapan asas kooperatif dalam pembelajaran lebih
meningkatkan solidaritas dan saling menghargai diantara peserta didik sedangkan
kelemahannya yaitu terjadinya persaingan yang tidak sehat dan sikap saling
ketergantungan dari peserta didik.
3. Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT)
Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola
interaksi siswa dan sebagai alternative terhadap struktur kelas tradisional.
Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen
(1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran
tersebut. 19
17 Basirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.
15. 18 Zuhairini, dkk, “Metodik Khusus Pendidikan Agama”, (Surabaya: Usaha Nasional, 2003), h.
89. 19 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan Dan
Implementasi Pada Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2013), h. 82.
18
Menurut Ibrahim, yang dikutip Azizahwati mengemukakan tiga tujuan yang
hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu: (1). Hasil
belajar akademik struktural, bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik. (2). Pengakuan adanya keragaman, bertujuan agar siswa
dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. (3).
Pengembangan keterampilan sosial, bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa.20
Terdapat 4 fase sebagai sintaks NHT :21
a. Fase 1: Penomoran
Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada
setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5.
b. Fase 2: Mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat
bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya atau
berbentuk arahan.
c. Fase 3: Berpikir bersama
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan
meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.
d. Fase 4: Menjawab
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai
mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk
seluruh kelas.
Keunggulan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together)
yaitu, setaip siswa menjadi siap semua, siswa dapat melakukan diskusi dengan
bersama-sama, yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai, tidak ada
siswa yang mendominasi dalam kelompok. Memperhatikan kelebihan tersebut,
pembelajaran akan berlangsung dengan aktif dan menyenangkan, tidak ada yang
20 Azizahwati, Librina E. Putri, dan Hendar Sudrajat, “Keterampilan Psikomotorik Fisika Siswa
Melalui Model Pembelajaran Koopertaif tipe Numbered Head Together”, Jurnal Geliga Sains, Vol.
4, 2010, h. 14. 21 Trianto, op. cit., h. 83.
19
mendominasi dalam proses pembelajaran, dan semua siswa harus siap dengan
jawabannya sehingga pembelajaran akan lebih bervariasi dan tidak
membosankan.22
Menurut Kagan, (2007) seperti yang dikutip Munawaroh, NHT dinyatakan
sebagai berikut :
“Cooperative Learning model Numbered Head Together indirectly trains
students to share information, listen carefully and speak with the full
calculation, so that students are more productive in learning.”23
Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together)
yaitu, kemungkinan siswa yang sudah dipanggil oleh guru terpanggil kembali, tidak
semua anggota kelompok dipanggil oleh guru, dari kelemahan tersebut dapat
disimpulkan akan membuat bingung guru, guru harus lebih teliti dan memiliki daya
ingat yang tinggi untuk menghindari pengulangan nomor yang dipanggil, serta
keterbatasan waktu karena banyak nomor yang dipanggil.24
Berdasarkan teori-teori yang dimuat di atas maka tahapan pembelajaran
Biologi dengan NHT sebagai berikut: (1). Penomoran siswa, dalam fase ini guru
membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang secara heterogen dan
setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. (2). Mengajukan
pertanyaan, dalam fase ini guru mengajukan pertanyaan dalam bentuk lembar kerja
siswa yang telah disiapkan sebelumnya. (3). Berpikir bersama, dalam fase ini
setelah siswa mendapat lembar kerja, siswa diminta untuk menyelesaikan soal yang
ada dengan berdiskusi dan mengeluarkan seluruh ide-ide yang mereka miliki. (4).
Menjawab, dalam fase ini guru memanggil satu nomor, kemudian siswa yang
memiliki nomor tersebut dari masing-masing kelompok berdiri mewakili
kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang telah didiskusikan sebelumnya.
22 Yuliani, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS di Kelas II Melalui
Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Media Gambar pada MI Al-Ikhlas”,
Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2016, h. 88, dipublikasikan. 23 Munawaroh, “The Comparative Study Between The Cooperative Learning Model of
Numbered Head Together (NHT) and Student Team Achievement Division (STAD) to The Learning
Achievement In Social Subject”,IOSR-JRME, Vol. 5, 2015, h. 4. 24 Yuliani, loc.cit.
20
4. Hasil Belajar
Setiap proses belajar yang dihasilkan oleh peserta didik akan menghasilkan
hasil belajar. James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.25
Coronbach berpendapat bahwa learning shown by change in behavior as a result of
experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.26
Hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar,
bukan saja perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk
membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, dan penghargaan
dalam diri individu yang belajar.27
Hintzman berpendapat learning is a change in organism due to experience
which can affect the organism’s behavior. Artinya, belajar adalah suatu perubahan
yang terjadi dalam diri organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.28
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa
telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa.
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen, yaitu:
1) Tingkah laku terminal, adalah komponen tujuan belajar yang menentukan
tingkah laku siswa setelah belajar.
2) Kondisi-kondisi tes, komponen kondisi tes tujuan belajar menentukan situasi
dimana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku terminal. Kondisi-
kondisi tersebut perlu dipersiapkan oleh guru, karena sering terjadi ulangan
atau ujian yang diberikan oleh guru tidak sesuai dengan materi pembelajaran
yang disampaikan sebelumnya.
25 Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2011), Cet.III, h. 12 26 Ibid. 27 Supardi, Penilain Autentik, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2015), h. 2. 28 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010) h. 89.
21
3) Ukuran-ukuran perilaku, komponen ini merupakan suatu ukuran untuk
menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima sebagai bukti,
bahwa siswa telah mencapai tujuan.29
Menurut Muhibin Syah dalam psikologi, belajar juga menguraikan tentang
karakteristik perubahan sebagai hasil belajar, yaitu perubahan intensional,
perubahan positif aktif, dan perubahan efektif fungsional.
1) Perubahan Intensional
Yaitu perubahan yang terjadi berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan
dengan sengaja dan disadari atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik
ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang
dialami atau ia merasakan adanya perubahan positif dalam dirinya seperti,
penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan lain-lain.
2) Perubahan Positif Aktif
Yaitu perubahan yang terjadi karena proses belajar sifat positif dan aktif.
Perubahan positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Adapun
perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya tetapi karena usaha siswa
itu sendiri.
3) Perubahan Efektif Fungsional
Yaitu perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif yaitu
berhasil guna. Artinya perubahan itu membawa pengaruh, makna, dan manfaat
tertentu bagi siswa. Perubahan efektif dan fungsional biasanya bersifat dinamis dan
mendorong terjadinya perubahan positif lainnya.30
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler, maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang secara garis besar membagi tiga ranah, yakni ranah kognitif,
ranah afektif dan ranah psikomotoriks.
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
29 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.74. 30 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Ciputat: PT. Logos Wacana Ilmu, 2001), h. 106-107.
22
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah,
dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
c. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni: gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan
atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara tiga ranah
itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru karena berkaitan
dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. 31
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan otak. Artinya segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk ke dalam ranah kognitif. Kategori-
kategori yang termasuk ke dalam dimensi proses kognitif menurut Bloom adalah
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Berikut
penjelasan dari masing-masing tingkatan ranah kognitif menurut Bloom.32
Tingkatan ranah kognitif yang pertama adalah pengetahuan (knowledge) yaitu
kemampuan untuk mengingat atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide,
gejala, rumus-rumus, dan sebagainya mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah
dipelajari dan disimpan dalam ingatan meliputi fakta, kaidah, prinsip, serta metode
yang diketahui. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan ini akan digali pada saat
diperlukan melalui bentuk mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition).
Tingakatan ranah kognitif yang kedua adalah pemahaman (comprehension)
yaitu kemampuan untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui atau diingat; mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti
dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari
31 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), h. 22-23. 32 Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 43.
23
suatu bacaan, atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk
yang lain.
Tingkatan ranah kognitif yang ketiga adalah penerapan (application) adalah
kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, metode-metode,
prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru
dan konkret; mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode
yang digunakan pada suatu kasus atau masalah konkret yang baru, yang dinyatakan
dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang belum dihadapi atau apikasi suatu
metode kerja pada pemecahan masalah yang baru.
Tingkatan ranah kognitif yang keempat adalah analisis (analysis) yaitu
kemampuan untuk menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian
yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan yaitu mencakup kemampuan
untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur
keseluruhan atau organisasi dapat dipahami dengan baik.
Tingkatan ranah kognitif yang kelima adalah sintesis (synthesis) yaitu
kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola yang baru, yang dinyatakan
dengan membuat suatu rencana, yang menuntut adanya kriteria untuk menemukan
pola dan struktur organisasi yang dimaksud. Tingkatan ranah kognitif yang keenam,
evaluasi (evaluation) yaitu merupakan kemampuan seseorang untuk membuat
pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai, atau ide; mencakup kemampuan untuk
membentuk suatu pendapat mengenai sesutau atau beberapa hal dan
mempertanggungjawabkan pendapat itu berdasarkan kriteria tertentu, yang
dinyatakan dengan kemampuan memberikan penilaian terhadap sesuatu hal.
Hasil berlajar kognitif menurut Anderson dan Krathwohl juga terdapat enam
jenjang ranah kognitif dari tingkatan rendah sampai tinggi, yaitu mengingat,
memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
Perbedaan antara taksonomi dimensi kognitif menurut Bloom dan menurut
taksonomi Anderson dan Krathwol di jenjang kelima yaitu sintesis diubah menjadi
mencipta dan jenjang keenam yaitu evaluasi diubah menjadi mencipta.
Kemampuan mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah
24
keseluruhan yang koheren dan fungsional. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan
dalam kemampuan jenjang mencipta mengarahkan untuk siswa membuat produk
baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau
struktur yang tidak pernah ada sebelumnya.33
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan
menjadi tiga macam, antara lain: 1) Faktor internal siswa; 2) Faktor eksternal siswa;
3) Faktor pendekatan belajar.34
Faktor internal siswa yang dapat mempengaruhi belajar terdiri atas faktor
fisiologis (jasmaniah), faktor psikologis (rohaniah). Faktor tersebut berasal dari diri
siswa sendiri. Aspek fisiologis atau jasmaniah meliputi kondisi dan kesehatan
jasmani siswa. Untuk mempertahankan kebugaran siswa, siswa dianjurkan
mengkonsumsi manakan dan minuman bergizi. Selain itu siswa juga dianjurkan
memilih pola istirahat dan olahraga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara
tetap dan berkesinambungan. Aspek psikologis dapat mempengaruhi kuantitas dan
kualitas perolehan belajar siswa. Faktor-faktor psikologi (rohaniah) siswa pada
umumnya yang dianggap essensial adalah tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat
dan motivasi siswa.35
Faktor eksternal juga dapat berpengaruh tehadap hasil belajar siswa. Faktor
tersebut meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Lingkungan di sekolah seperti guru, tenaga kependidikan (kepala sekolah beserta
wakilnya) dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang
siswa. Para guru yang selalu memperlihatkan sikap dan perilaku yang baik, maka
hal ini dapat menjadi daya dorong yang positif bagi siswa. Faktor lingkungan
keluarga sangat mempengaruhi hasil belajar. Karena siswa lebih banyak
menghabiskan waktunya di rumah. Dari keluarga mendidik, relasi keluarga,
33 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan, Terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010) h. 128. 34 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2010),
Terdapat beberapan penelitian yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya
yaitu : Jati Widyatmoko, dalam penelitiannya “ Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD) Dengan Metode Numbered Head Together (NHT) Pada Mata
Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik Di Smk Negeri 7 Surabaya” Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih
baik dibandingkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head
Together (NHT) pada mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik di SMK Negeri
7 Surabaya. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimen
(Nonequivalent Control Group Design). Pengumpulan data dalam penelitian ini
diperoleh melalui tes hasil belajar (pree-test dan post-test). Berdasarkan hasil
penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa kelas yang menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) mempunyai nilai
hasil belajar yang lebih baik daripada kelas yang menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). 38
Eviana Ayu N dalam penelitiannya yaitu “Perbedaan Hasil Belajar Kimia
Antara Siswa yang Diberi Model NHT (Numbered Head Together) dengan STAD
(Student Team Achievement Division) Kelas XI pada Konsep Laju Reaksi”
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan model cooperative learning
tipe NHT dengan tipe STAD terhadap hasil belajar siswa. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang diberi
model NHT dengan STAD pada pokok bahasan laju reaksi. Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan model NHT memberikan pengaruh yang signifikan
38 Jati Widyatmoko;dkk, Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (Stad) Dengan Metode Numbered Head
Together (Nht) Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik Di Smk Negeri 7 Surabaya.
(Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 04 Nomor 02, Tahun 2015), h. 591-598.
34
dibandingkan model STAD terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju
reaksi. 39
Penelitian lainnya yaitu, Heru Siswoko (2011), dalam penelitiannya
“Komparasi Hasil Belajar Metode Team Games Tournaments (TGT) dengan
Student Team Achievement Division (STAD) pada Sub Konsep Perpindahan
Kalor”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa
dengan metode TGT dan STAD. Metode kuasi eksperimen yang di lakukan di SMA
Kemala Bhayangkari 1, Ampera, Jakarta Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat perbandingan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diberi
materi dengan metode pembelajaran TGT dan metode pembelajaran STAD.
Hasilnya berdasarkan hasil uji signifikansi dengan uji-t yang diperoleh sebesar 9,80
yang artinnya terdapat perbandingan yang signifikan dengan taraf signifikansi
sebesar 5%. 40
Penelitian selanjutnya mengenai studi komparasi antara pembelajaran
kooperatif oleh Munawaroh (2015), penelitian dengan judul The Comparative Study
Between The Cooperative Learning Model Of Numbered Heads Together (NHT)
And Student Team Achievement Division (STAD) To The Learning Achievement In
Social Subject, tujuan penelitian ini untuk menjelaskan perbedaan antara
pembelajaran kooperatif model NHT dan STAD terhadap hasil belajar siswa SMP
Negeri 5 Jombang. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 5 Jombang. 41
Penelitian lainnya yaitu oleh Nursyamsi (2016) dalam penelitiannya “ The
Effect of Numbered Heads Together (NHT) Learning Strategy On The Retention Of
Senior High School Students In Muara Badak, East Kalimantan, Indonesia” tujuan
39 Eviana Ayu Nugroho, Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Model Pembelajaran NHT
(Numbered Head Together) dengan STAD (Student Team Achievement Division) pada Konsep Laju
Reaksi, Skripsi Sarjana Pendidikan Kimia (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011) 40 Heru Siswoko (2011), dalam penelitiannya “Komparasi Hasil Belajar Metode Team Games
Tournaments (TGT) dengan Student Team Achievement Division (STAD) pada Sub Konsep
Perpindahan Kalor, Skripsi Sarjana Pendidikan Fisika (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011) 41 Munawaroh, The Comparative Study Between The Cooperative Learning Model Of
Numbered Heads Together (Nht) And Student Team Achievement Division (Stad) To The Learning
Achievement In Social Subject (IOSR Journal of Research & Method in Education, Vol.5 no. 2320-
7388,2015)
35
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model NHT
terhadap retensi siswa. Desain penelitian ini menggunakan pretest-posttest non-
equivalent Control Design. Populasinya adalah semua siswa kelas XI SMA di
Muara Badak, Kalimantan Timur tahun ajaran 2015/2016. Sampel dalam penelitian
ini adalah XI IPA 1 dan XI IPA 2. Terdapat 30 siswa dalam setiap kelas. Analisis
datanya menggunakan Ancova. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
pengaruh strategi model NHT terhadap retensi siswa. 42
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran biologi rata-rata masih menunjukkan hasil belajar yang rendah.
Salah satu penyebabnya adalah penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat
saat pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru.
Pembelajaran tersebut mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep materi pelajaran yang berpengaruh pada hasil belajar peserta
didik karena tidak semua siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar biologi peserta didik yaitu model pembelajaran kooperatif yang proses
pembelajarannya mengelompokkan siswa ke dalam kelompok heterogen sehingga
siswa aktif mencari pengetahuannya sendiri dan saling membantu antar anggota
kelompok. Peran guru dalam pembelajaran kooperatif hanya sebagai fasilitator.
Pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) dan Numbered Head Together (NHT). Kerangka berpikir dari
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
42 Nursyamsi, The Effect of Numbered Heads Together (NHT) Learning Strategy On The
Retention Of Senior High School Students In Muara Badak, East Kalimantan, Indonesia
(European Journal of Education Studies, Volume 2, nomor 2501-1111, 2016), h. 1.
36
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah terdapat perbedaan hasil belajar
biologi antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif model Student
Team Achievement Division (STAD) dan Numbered Head Together (NHT).
Rendahnya hasil belajar peserta didik
Pembelajaran yang bersifat
konvensional jarang menggunakan
variasi model pembelajaran, siswa
cenderung individual dalam belajar,
proses pembelajaran berpusat pada
guru (Teacher Centered)
Model pembelajaran yang Student
Centered kooperatif yang dapat
mepengaruhi hasil belajar
Model pembelajaran
kooperatif Student Team
Achievement Division
(STAD)
Model pembelajaran
kooperatif Numbered
Head Together (NHT)
Dibutuhkan
Diantaranya
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan, Jl.
Hidup Baru 31, Serua Raya, Ciputat, Kota Tangerang Selatan 15414. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018, pada bulan April 2018.
B. Metode Dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen.
Dalam pelaksanaan penilitian ini, sampel dibagi menjadi dua bagian yaitu kelas
eksperimen I yang diberikan perlakuan dengan pembelajaran kooperatif model
STAD dan kelas eksperimen II diberikan perlakuan pembelajaran kooperatif model
NHT. Penelitian eksperimen semu ini digunakan karena pada kenyataanya tidak
memungkinkan peniliti melakukan kontrol penuh terhadap sampel penelitian.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Two Group Pretest Posttest
Design. Desain ini terdiri atas dua kelompok yaitu sebelum diberi perlakuan pada
kedua kelompok eksperimen tersebut, diberikan tes awal (pretest) dan setelah diberi
perlakuan, kedua kelompok diberikan tes akhir (posttest). Pretest adalah tes yang
diberikan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, tujuannya untuk
mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan yang akan diajarkan. Sedangkan
posttest adalah tes yang diberikan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan,
tujuannya untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan yang telah
diajarkan.1
Secara sederhana desain penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1 sebagai berikut
:
1Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h.75.
38
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Treatmen Posttest
Eksperimen I O1 X1 O2
Eksperimen II O1 X2 O2
Keterangan :
O1 : Perlakuan pretest, yang diberikan kepada kedua kelompok.
O2 : Perlakuan posttest, yang diberikan kepada kedua kelompok.
X1 : Perlakuan proses pembelajaran untuk kelompok eksperimen I yang diterapkan
model pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD).
X2 : Perlakuan proses pembelajaran untuk kelompok eksperimen II yang diterapkan
model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah subjek penelitian secara keseluruhan.2 Populasi terjangkau
yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 9 Kota
Tangerang Selatan
2. Sampel
Sampel adalah perwakilan dari populasi yang diteliti.3 Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik Purposive Sampling atau sampel bertujuan. Jumlah kelas
sepuluh (X MIPA) yang terdiri dari lima kelas. Penempatan siswa kelas X
dilakukan secara merata dalam hal kemampuan, artinya tidak ada kelas unggulan.
Maka karakteristik antar kelas dapat dikatakan homogen, sedangkan karakteristik
dalam kelas cukup heterogen, artinya ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik sampel acak
kelompok dengan mengambil dua kelas secara acak dari lima kelas yang memiliki
karakter yang sama. Kedua kelas tersebut adalah kelas X MIPA 1 sebagai kelas
Zuriah, Nurul, Metodologi Pendidikan Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi.
Jakarta : Bumi Aksara. 2007.
65
Lampiran 1
KISI – KISI UJI COBA INSTRUMEN TES
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2(genap)
Jumlah Soal : 45 Soal
Alokasi Waktu : 90 menit
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Materi : Ekosistem
Kompetensi Dasar : 3.9 Menganalisis informasi atau data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang
berlangsung didalamnya.
66
66
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
1
Mendeskripsi
kan
ekosistem
Mencontohkan
komponen biotik
dan abiotik
C2
Di bawah ini yang merupakan contoh komponen abiotik
adalah….
a. Jamur
b. Air
c. Lumut
d. Mikroorganisme
e. Tumbuhan paku
B
1
Menjelaskan
pengertian
ekosistem
C2 Manakah penjelasan yang tepat mengenai ekosistem?
a. Interaksi antara makhluk hidup dan makhluk
hidup dengan lingkungannya pada daerah tertentu
b. Ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya pada daerah tertentu
c. Keseluruhan komunitas yang terdapat di
permukaan bumi
d. Sekumpulan makhluk hidup satu spesies yang
mendiami tempat tertentu
e. Sekumpulan beberapa populasi di tempat tertentu
A 2
67
67
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Mengkategorikan
komponen
ekosistem
Menyebutkan
faktor yang
mempengaruhi
fungsi ekosistem
C2
C2
Komponen pembangun suatu ekosistem terdiri atas….
a. Hewan, tumbuhan, dan komponen abiotik
b. Tumbuhan, pengurai, dan komponen biotik
c. Komponen biotik, produsen, air, dan tanah
d. Udara, tanah, serta komponen abiotic
e. Tumbuhan, tanah, hewan, dan air
Tanaman yang tumbuh di tempat terbuka memiliki buah
yang lebih baik dibandingkan tanaman yang tumbuh di
tempat teduh. Faktor yang mempengaruhinya adalah…
a. Suhu
b. Kelembaban
c. Cahaya
d. Tingkat kesuburan
e. Suhu tubuh
A
C
3
4
68
68
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Mengkategorikan
organisme
dekomposer
dalam ekosistem
Menyebutkan
peranan
decomposer
dalam ekosistem
C1
C2
Organisme berikut yang berperan sebagai dekomposer
dalam ekosistem adalah….
a. Jamur
b. Alga
c. Tumbuhan berbunga
d. Paku
e. Lumut
Peranan dekomposer terhadap kesuburan tanah adalah ...
a. Menyusun senyawa-senyawa organik
b. Menguraikan bahan – bahan organik
c. Menambah kandungan bahan organik
d. Meningkatkan PH tanah
e. Meningkatkan porositas tanah
A
B
5
6
69
69
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menganalisis
pengaruh
peningkatan
populasi pada
ekosistem
terhadap
komponen
penyusunnya
C4 Suatu ekosistem mengalami peningkatan populasi secara
berlebihan pada salah satu komponen biotiknya. Pada
komponen manakah dampak tersebut akan berpengaruh?
a. Seluruh komponen biotik yang ada saja
b. Komponen biotik yang populasinya meningkat
c. Komponen abiotik yang mempengaruhi organisme
tersebut
d. Komponen abiotic dan biotik yang ada
e. Meningkatkan dan menurunnya komponen abiotik
lainnya
C 7
Menyebutkan
kesatuan antara
faktor biotik dan
abiotik
C1
Kesatuan antara faktor biotik dan abiotik disebut…
a. Populasi
b. Komunitas
c. Habitat
d. Ekosistem
e. Nisia
D 9
70
70
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Memilih
kelompok yang
bertindak sebagai
konsumen tingkat
I
C1 Pada ekosistem sawah, padi merupakan produsen dan
dapat dikonsumsi oleh konsumen tingkat I, yang
bertindak sebagai konsumen tingkat I adalah…
a. Tikus, belalang, ular, kucing
b. Tikus, burung kecil, belalang, manusia
c. Belalang, nyamuk, kambing, burung kecil
d. Tikus, ulat, belalang, burung
e. Ular, tikus, kambing, manusia
D 10
Menjelaskan
tingkatan-
tingkatan
organisasi
kehidupan dalam
ekosistem
C1
Sekelompok individu sejenis yang menghuni areal
tertentu disebut…
a. Biosfer
b. Komunitas
c. Populasi
d. Individu
e. Habitat
C
11
71
71
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Mengurutkan
organisasi
kehidupan dalam
ekosistem dari
yang sederhana
ke yang paling
kompleks
Mengkategorikan
komponen
ekosistem yang
disebut individu
C3
C2
Urutan organisasi kehidupan dari yang sederhana ke yang
paling kompleks tingkat organisasinya adalah…
a. Individu-populasi-komunitas-biosfer
b. Individu-komunitas-biosfer-populasi
c. Komunitas-populasi-biosfer-individu
d. Populasi-individu-komunitas-biosfer
e. Biosfer-komunitas-populasi-individu
Apabila di sawah terdapat tiga petani, 2 ekor ular, seekor
burung, 6 ekor katak, 15 ekor belalang, dan ada sinar
matahari, maka yang disebut individu yaitu...
a. 2 ekor ular
b. 1 ekor burung
c. 6 ekor katak
d. 15 ekor belalang
e. Sinar matahari
A
B
12
13
72
72
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
2 Mengidentifi
kasi rantai
makanan dan
jaring-jaring
makanan
Memasangkan
organisme dan
tingkat trofiknya
C2 Manakah pasangan yang tepat antara organisme dan taraf
trofiknya?
a. Zooplankton-detrivor
b. Fitoplankton-produsen
c. Elang-konsumen primer
d. Belalang-konsumen tersier
e. Zooplankton-pengurai
B 14
Mengurutkan
rantai makanan
dari suatu
komponen
ekosistem
C3
Di dalam suatu ekosistem laut terdapat organisme berikut:
1. Zooplankton
2. Gurita
3. Fitoplankton
4. Dekomposer
5. Kepiting
6. Paus
Rantai makanan yang benar dari komponen ekosistem
tersebut adalah….
a. 1-3-5-2-6-4
C
15
73
73
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Mengurutkan
proses makan
dimakan dari
suatu komponen
ekosistem
C3
b. 1-5-2-3-6-4
c. 3-1-5-2-6-4
d. 3-1-4-6-2-5
e. 3-1-6-4-5-2
Perhatikan gambar di bawah ini!
Pada suatu ekosistem terdapat komponen biotik sebagai
berikut:
1. Burung
2. Ular sawah
3. Belalang
4. Katak
D
16
74
74
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Memilih dari
sebuah rantai
makanan aliran
energi dimulai
C2
5. Rumput
Bila terjadi proses makan dan dimakan maka urutan aliran
makanan yang benar adalah…
a. 1-2-3-4-5
b. 2-3-4-5-1
c. 3-4-2-1-5
d. 5-3-4-2-1
e. 5-4-3-2-1
Pada sebuah rantai makanan, aliran energi dimulai dari...
a. tumbuhan hijau
b. konsumen
c. sinar matahari
d. pengurai
e. panas bumi
A
17
75
75
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Mengartikan
penjelasan
tentang rantai
makanan yang
saling
berhubungan
C1
Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan
disebut...
a. jaring-jaring kehidupan
b. jaring-jaring makanan
c. rantai makanan
d. piramida makanan
e. semua jawaban benar
B
18
Mengaitkan
tingkat trofik
suatu rantai
makanan pada
piramida
ekosistem
C4
Dari piramida di atas, pernyataan yang tepat jika dikaitkan
tingkat trofik suatu rantai makanan adalah….
a. Karnivora II termasuk dalam tingkat trofik II
b. Produsen termasuk dalam tingkat trofik I
c. Herbivora termasuk dalam tingkat trofik IV
B 19
76
76
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
d. Karnivora I termasuk dalam tingkat trofik I
e. Herbivora termasuk dalam tingkat trofik III
Menentukan
tingkat trofik
dalam jaring
makanan
C3
Perhatikan diagram jaring-jaring makanan berikut ini!
Trofik ketiga ditempati oleh….
a. Katak dan kelinci
b. Kelinci dan belalang
c. Elang dan belalang
d. Ular dan katak
e. Singa dan ular
E
20
77
77
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menganalisis
masalah yang
terjadi dalam
jaring makanan
C4
Dalam ekosistem persawahan terdapat jaring makanan
sebagai berikut.
Bila dalam ekosistem tersebut ular habis diburu manusia,
maka yang dapat diupayakan manusia agar hama tikus
tidak mengganggu pertanian padi adalah . . . .
a. menjaga kelestarian elang
b. menjaga kelestarian katak
c. membasmi hama belalang dengan pestisida
d. mengusir burung pemakan padi
e. menjaga kelestarian tanaman padi
A
21
78
78
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menjelaskan
rangkaian rantai
makanan
C2 Dalam sebuah rantai makanan jika rangkaian rantai
makanan semakin panjang maka….
a. Semakin sedikit kehilangan energi yang dapat
digunakan
b. Semakin dapat memakan semakin banyak
makanan
c. Semakin cepat proses makan dan dimakan
d. Semakin lama proses makan dan dimakan
e. Semakin banyak kehilangan energi yang dapat
digunakan
E 22
Menyebutkan
produktivitas
organisme
heterortrof
C1
Sejumlah energi yang tersimpan dalam organisme autotrof
disebut…
a. Produktivitas tersier
b. Produktivitas sekunder
c. Produktivitas primer
d. Produktivitas aktif
e. Piramida energi
C
23
79
79
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Membedakan
organisme
autotroph dan
heterotroph dalam
ekosistem
C1 Komponen biotik yang bersifat autotroph adalah…
a. Cacing
b. Burung
c. Fitoplankton
d. Belalang
e. Ulat
C 24
3 Menjelaskan
interaksi
dalam
ekosistem
Menentukan jenis
interaksi dalam
suatu ekosistem
C3 Jenis interaksi antara kucing dengan kambing di suatu
ekosistem ladang adalah…
a. Komensalisme
b. Mutualisme
c. Parasitisme
d. Netralisme
e. Kompetisi
D 25
Menganalisis
jenis interaksi
dalam suatu
populasi
C4
Berikut ini adalah jenis interaksi antar populasi:
1. Predasi
2. Kompetisi
3. Mutualisme
B
26
80
80
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menelaah jenis
interaksi yang
terjadi dalam
suatu populasi
C4
4. Komensalisme
5. Parasitisme
Jenis interaksi yang menguntungkan salah satu populasi
adalah….
a. 1,4,dan 5
b. 3,4,dan 5
c. 1,2,dan 3
d. 1,2,dan 5
e. 2,4,dan 5
Pada suatu areal terdapat populasi sebagai berikut.
1)Padi
2)Burung pipit
3)Tikus
4)Belalang
5)katak
6)ulat
7)ular
C
27
81
81
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Interaksi yang terjadi antara tikus dan burung pipit
adalah….
a. Predasi
b. Parasit
c. Kompetisi
d.Komensalis
e.Netral
Menentukan
hubungan antar
spesies
C3 Interaksi yang terjadi antara nyamuk Aedes dan kulit
manusia adalah….
a. Kompetisi
b. Parasitisme
c. Predasi
d. Komensalisme
e. Mutualisme
B 28
Menyebutkan
pengertian dari
netralisme
C1 Peristiwa hidup bersama antara dua individu yang berbeda
dan tidak saling mempengaruhi disebut...
a. Parasitisme
E 29
82
82
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
b. Predasi
c. Simbiosis
d. Kompetisi
e. Netralisme
Menentukan
hubungan
komponen biotik
terhadap
komponen abiotik
C2 Manakah contoh yang menjelaskan ketergantungan
komponen biotik terhadap komponen abiotik?...
a. Tanah yang tandus disuburkan dengan pemberian
pupuk
b. Penghijauan terhadap tanah yang gundul
c. Manusia membutuhkan air dan oksigen
d. Manusia membuat sengkedan terhadap tanah yang
miring
e. Manusia mati dibusukkan oleh decomposer
C 30
Menelaah
interaksi yang
terjadi di
ekosistem
C6 Dibawah ini yang merupakan hubungan interaksi antara
organisme yang tepat adalah…
a. Burung jalak dan kerbau adalah simbiosis
mutualisme, karena burung jalak memakan kutu
A 31
83
83
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
yang ada di punggung kerbau, dan kerbau terbebas
dari kutu yang ada di punggung kerbau
b. Pohon manga dan manusia adalah simbiosis
mutualisme, karena mangga sangat berguna bagi
manusia bagi tubuh manusia
c. Alga dan jamur adalah simbiosis komensalisme,
karena hanya salah satu organisme saja yang
diuntungkan
d. Anggrek dan pohon mangga adalah parasitisme,
karena anggrek mengambil unsur hara yang ada
pada pohon mangga
e. Kerbau dan burung jalak adalah simbiosis
parasitisme, karena burung jalak mengganggu
aktifitas kerbau
4 Menjelaskan
daur
biogeokimia
Mengurutkan
skema pada daur
oksigen
C3 Perhatikan salah satu daur biogeokimia di samping! C 32
84
84
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Pada daur oksigen seperti pada skema X, Y, dan Z
secara berurutan adalah ….
a. O2, fotosintesis, dan CO2
b. O2, respirasi aerob, dan CO2
c. CO2, fotosintesis, dan O2
d. CO2, respirasi anaerob, dan O2
e. O2, CO2 dan fotosintesis
Memilih proses
yang terjadi di
alam
C3 Berikut adalah proses yang terjadi di alam…
I. Fotosintesis
II. Respirasi
III. Denitrifikasi
C 33
85
85
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
IV. Pembusukan
Gas CO2 di bumi berasal dari proses ….
a. I, II, dan III
b. I dan III
c. II dan IV
d. IV saja
e. I, II, III dan IV
Menganalisis
suatu proses
dalam daur air
C3 Perhatikan gambar siklus air di bawah ini!
Proses yang terjadi pada huruf X pada siklus air adalah…
a. Evaporasi
b. Amonifikasi
c. Transpirasi
E 34
86
86
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
d. Infiltrasi
e. Presipitasi
Menganalisis
hubungan
komponen biotik
dengan abiotik
C4 Jika karbon dioksida dalam suatu ekosistem jumlahnya
makin berkurang, organisme yang pertama akan
mengalami dampak negatif adalah…
a. Pengurai
b. Karnivor
c. Produsen
d. Karnivora puncak
e. Konsumen
C 35
Menjelaskan
sumber utama
nitrogen
C1 Manusia memperoleh nitrogen yang berasal dari…
a. Udara
b. Tanah
c. Air
d. Karbohidrat
e. Protein
A 36
87
87
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menjelaskan
peranan bakteri
Rhizobium dalam
siklus nitrogen
C2 Peranan bakteri Rhizobium dalam siklus nitrogen
adalah….
a. Mengikat gas nitrogen bebas di udara
b. Mengubah nitrat menjadi gas nitrogen
c. Mengubah nitrit menjadi nitrat
d. Mengubah urea menjadi ammonia
e. Mengubah ammonia menjadi nitrit
A 37
Menganalisis
hubungan antara
respirasi dalam
ekosistem
C4 Organisme perlu melakukan respirasi, hal tersebut
berkaitan dengan....
a. Daur Air
b. Daur Karbon
c. Daur Nitrogen
d. Daur Sulfur
e. Daur Fosfor
B 38
Menentukan suatu
siklus yang
C3 Minyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi
kita merupakan sumber daya alam yang terbentuk melalui
siklus...
A 39
88
88
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
terbentuk dari
sumber daya alam
a. Fosfor
b. Air
c. Karbon
d. Oksigen
e. Nitrogen
5 Mengidentifi
kasi masalah
yang terjadi
dalam
ekosistem
Menyimpulkan
peristiwa yang
terjadi dalam
ekosistem
C5
Suatu habitat diawali tumbuhnya organisme pioneer
berupa lumut kerak melapukkan benda mati dan diuraikan
oleh pengurai menjadi zat anorganik yang akan
memperkaya unsur hara tanah sehingga benih yang jatuh
pada tempat tersebut akan tumbuh subur. Setelah itu akan
tumbuh rumput, dan pepohonan, bersamaan dengan itu
pula hewan mulai memasuki komunitas yang baru
terbentuk dan akhirnya terbentuk ekosistem seimbang.
Berlatar belakang kasus tersebut peristiwa apa yang
terjadi?
a. Aberasi sekunder
b. Suksesi sekunder
C
40
89
89
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menyebutkan
jenis organisme
yang berfungsi
sebagai vegetasi
perintis
Memberi contoh
mengenai
pernyataan
suksesi
C1
C2
c. Suksesi primer
d. Degradasi sekunder
e. Degradasi primer
Di bawah ini yang seringkali menjadi vegetasi perintis
adalah …
a. Berbatang keras
b. Alga dan lumut
c. Paku-pakuan
d. Lumut dan tumbuhan bunga
e. Tumbuhan air
Jika sebuah komunitas mendapat gangguan yang berakibat
pada komunitas sebelumnya tidak lagi tersisa dan mulai
muncul kehidupan dengan individu-individu perintis untuk
membentuk sebuah komunitas yang baru. Pernyataan
tersebut adalah contoh dari …
B
A
41
42
90
90
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menentukan
perubahan-
perubahan yang
terjadi selama
suksesi ekosistem
C3
a. Suksesi
b. Komunitas
c. suksesi primer
d. suksesi sekunder
e. sosialisasi
Diantara beberapa perubahan berikut yang tidak terjadi
selama suksesi ekosistem, adalah…
a. Perkembangan komunitas semakin kompleks
b. Perkembangan sifat substrat atau tanah
c. Menurunnya tingkat kepadatan dan ketinggian
tumbuhan
d. Meningkatnya produktivitas karena perkembangan
komunitas
e. Meningkatnya sumber daya alam lingkungan
B
43
91
91
No Indikator Indikator Soal Ranah
Kognitif Soal
Kunci
Jawaban
No.
Soal
Menentukan
faktor-faktor yang
mempengaruhi
kecepatan suksesi
C3 Manakah yang tidak termasuk faktor yang dapat
mempengaruhi kecepatan suksesi ekosistem pada suatu
daerah berikut ini adalah…
a. Luasnya komunitas asal yang rusak
b. Jenis tumbuhan yang terdapat di sekitarnya
c. Kehadiran pemencar alat perkembangbiakan
tumbuhan
d. Macam-macam substrat baru yang terbentu
e. Jenis hewan dan tumbuhan yang karena adanya
perubahan
B 44
Menganalisis
gangguan yang
dapat terjadi pada
jaring-jaring
makanan
C4 Jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem hutan akan
terganggu jika…
a. Dilakukan pelestarian hutan
b. Predator mendapat mangsa untuk dimakan
c. Regenerasi biji berlangsung terus-menerus
d. Terjadi penebangan hutan
e. Pemangsa seimbang dengan yang dimangsa
D 45
92
92
Lampiran 2
TES HASIL BELAJAR BIOLOGI
PETUNJUK
A. Tujuan dan Bentuk
1. Bacalah basmalah sebelum anda mengerjakan soal-soal berikut.
2. Tes hasil belajar ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain, yakni
diberikan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka menyelesaikan
studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Soal adalah pilihan ganda dan jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
memberikan tanda (X) pada jawaban yang paling tepat a, b, c, d atau e.
4. Jawaban anda yang diberikan tidak akan mempengaruhi nilai anda, atas
bantuan dan partisipasi anda mengisi tes ini, penulis ucapkan terima
kasih.
B. Biodata Responden
1. Nama :
2. Kelas :
Mata pelajaran : Biologi
Konsep : Ekosistem
Waktu : 90 Menit
1. Di bawah ini yang bukan
merupakan contoh komponen
abiotik adalah….
a. Tanah
b. Mikroorganisme
c. Sinar matahari
d. Air
e. Udara
2. Manakah penjelasan yang tepat
mengenai ekosistem?.…
a. Interaksi antara makhluk
hidup dan makhluk hidup
dengan lingkungannya pada
daerah tertentu
b. Ilmu yang mempelajari
hubungan antara makhluk
hidup dengan
lingkungannya pada daerah
tertentu
c. Keseluruhan komunitas
yang terdapat di permukaan
bumi
d. Sekumpulan makhluk hidup
satu spesies yang mendiami
tempat tertentu
e. Sekumpulan beberapa
populasi di tempat tertentu
3. Komponen pembangun suatu
ekosistem terdiri atas….
a. Hewan, tumbuhan, dan
komponen abiotic
b. Tumbuhan, pengurai, dan
komponen biotik
c. Komponen biotik, produsen,
air, dan tanah
d. Udara, tanah, serta
komponen abiotik
e. Tumbuhan, tanah, hewan,
dan air
4. Tanaman yang tumbuh di tempat
terbuka memiliki buah yang lebih
baik dibandingkan tanaman yang
tumbuh di tempat teduh. Faktor
93
93
yang mempengaruhinya
adalah…
a. Suhu
b. Kelembaban
c. Cahaya
d. Tingkat kesuburan
e. Suhu tubuh
5. Organisme berikut yang berperan
sebagai dekomposer dalam
ekosistem adalah….
a. Jamur
b. Alga
c. Tumbuhan berbunga
d. Paku
e. Lumut
6. Peranan dekomposer terhadap
kesuburan tanah adalah ...
a. Menyusun senyawa-
senyawa organik
b. Menguraikan bahan – bahan
organik
c. Menambah kandungan
bahan organik
d. Meningkatkan PH tanah
e. Meningkatkan porositas
tanah
7. Suatu ekosistem mengalami
peningkatan populasi secara
berlebihan pada salah satu
komponen biotiknya. Pada
komponen manakah dampak
tersebut akan berpengaruh?
a. Seluruh komponen biotik
yang ada saja
b. Komponen biotik yang
populasinya meningkat
c. Komponen abiotik yang
mempengaruhi organisme
tersebut
d. Komponen abiotic dan
biotik yang ada
e. Meningkatkan dan
menurunnya komponen
abiotik lainnya
8. Berdasarkan perannya, manakah
kelompok yang benar tentang
komponen biotik dalam suatu
ekosistem?
a. Individu, komunitas,
populasi, bioma
b. Spesies, genus, family, ordo
c. Produsen, konsumen,
decomposer
d. Konsumen, autotroph,
heterotroph
e. Produsen, konsumen,
manusia
9. Kesatuan antara faktor biotik
dan abiotik disebut…
a. Populasi
b. Komunitas
c. Habitat
d. Ekosistem
e. Nisia
10. Pada ekosistem sawah, padi
merupakan produsen dan dapat
dikonsumsi oleh konsumen
tingkat I, yang bertindak sebagai
konsumen tingkat I adalah…
a. Tikus, belalang, ular, kucing
b. Tikus, burung kecil,
belalang, manusia
c. Belalang, nyamuk,
kambing, burung kecil
d. Tikus, belalang, kambing,
manusia
e. Ular, tikus, kambing,
manusia
11. Sekelompok individu sejenis
yang menghuni areal tertentu
disebut…
a. Biosfer
b. Komunitas
94
94
c. Populasi
d. Individu
e. Habitat
12. Urutan organisasi kehidupan
dari yang sederhana ke yang
paling kompleks tingkat
organisasinya adalah…
a. Individu-populasi-
komunitas-biosfer
b. Individu-komunitas-biosfer-
populasi
c. Komunitas-populasi-
biosfer-individu
d. Populasi-individu-
komunitas-biosfer
e. Biosfer-komunitas-
populasi-individu
13. Apabila di sawah terdapat tiga
petani, 2 ekor ular, seekor
burung, 6 ekor katak, 15 ekor
belalang, dan ada sinar matahari,
maka yang disebut individu
yaitu...
a. 2 ekor ular
b. 1 ekor burung
c. 6 ekor katak
d. 15 ekor belalang
e. Sinar matahari
14. Manakah pasangan yang tepat
antara organisme dan taraf
trofiknya?
a. Zooplankton-detrivor
b. Fitoplankton-produsen
c. Elang-konsumen primer
d. Belalang-konsumen tersier
e. Zooplankton-pengurai
15. Di dalam suatu ekosistem laut
terdapat organisme berikut:
1. Zooplankton
2. Gurita
3. Fitoplankton
4. Dekomposer
5. Kepiting
6. Paus
Rantai makanan yang benar dari
komponen ekosistem tersebut
adalah….
a. 1-3-5-2-6-4
b. 1-5-2-3-6-4
c. 3-1-5-2-6-4
d. 3-1-4-6-2-5
e. 3-1-6-4-5-2
16. Pada suatu ekosistem terdapat
komponen biotik sebagai berikut:
1. Burung bangau
2. Ular sawah
3. Belalang
4. Katak
5. Rumput
Bila terjadi proses makan dan
dimakan maka urutan aliran
makanan yang benar adalah…
a. 1-2-3-4-5
b. 2-3-4-5-1
c. 3-4-2-1-5
d. 5-3-4-2-1
e. 5-4-3-2-1
17. Pada sebuah rantai makanan,
aliran energi dimulai dari...
a. tumbuhan hijau
b. konsumen
c. sinar matahari
d. pengurai
e. panas bumi
18. Sekumpulan rantai makanan
yang saling berhubungan
disebut...
a. jaring-jaring kehidupan
b. jaring-jaring makanan
c. rantai makanan
d. piramida makanan
e. semua jawaban benar
95
95
19.
Dari piramida di atas, pernyataan
yang tepat jika dikaitkan tingkat
trofik suatu rantai makanan
adalah….
a. Karnivora II trofik II
b. Produsen trofik I
c. Herbivora trofik IV
d. Karnivora I trofik I
e. Herbivora trofik III
20. Perhatikan diagram jaring-jaring
makanan berikut ini!
Trofik ketiga ditempati oleh….
a. Katak dan kelinci
b. Kelinci dan belalang
c. Elang dan belalang
d. Ular dan katak
e. Singa dan ular
21. Perhatikan gambar jaring-jaring
makanan berikut!
Organisme yang berada pada
tingkat trofi kedua adalah ….
a. Kelinci dan ulat
b. Elang dan laba-laba
c. Elang dan burung
d. Laba-laba dan burung
e. Serangga dan burung
22. Dalam sebuah rantai makanan
jika rangkaian rantai makanan
semakin panjang maka….
a. Semakin sedikit kehilangan
energi yang dapat digunakan
b. Semakin dapat memakan
semakin banyak makanan
c. Semakin cepat proses makan
dan dimakan
d. Semakin lama proses makan
dan dimakan
e. Semakin banyak kehilangan
energi yang dapat digunakan
23. Sejumlah energi yang tersimpan
dalam organisme autotrof
disebut…
a. Produktivitas tersier
b. Produktivitas sekunder
c. Produktivitas primer
d. Produktivitas aktif
e. Piramida energi
24. Komponen biotik yang bersifat
autotroph adalah…
a. Cacing
b. Burung
c. Fitoplankton
d. Belalang
e. Ulat
96
96
25. Jenis interaksi antara kucing
dengan kambing di suatu
ekosistem ladang…
a. Komensalisme
b. Mutualisme
c. Parasitisme
d. Netralisme
e. Kompetisi
26. Berikut ini adalah jenis interaksi
antar populasi:
1. Predasi
2. Kompetisi
3. Mutualisme
4. Komensalisme
5. Parasitisme
Jenis interaksi yang
menguntungkan salah satu
populasi adalah….
a. 1,4,dan 5
b. 3,4,dan 5
c. 1,2,dan 3
d. 1,2,dan 5
e. 2,4,dan 5
27. Pada suatu areal terdapat
populasi sebagai berikut…
1)Padi
2)Burung pipit
3)Tikus
4)Belalang
5)katak
6)ulat
7)ular
Interaksi yang terjadi antara tikus
dan burung pipit adalah….
a. Predasi
b. Parasit
c. Kompetisi
d. Komensalis
e. Netral
28. Interaksi yang terjadi antara
nyamuk Aedes dan kulit manusia
adalah….
a. Kompetisi
b. Parasitisme
c. Predasi
d. Komensalisme
e. Mutualisme
29. Disebut apakah peristiwa hidup
bersama antara dua individu yang
berbeda dan tidak saling
mempengaruhi?...
a. Parasitisme
b. Predasi
c. Simbiosis
d. Kompetisi
e. Netralisme
30. Manakah contoh yang
menjelaskan ketergantungan
komponen biotik terhadap
komponen abiotik?...
a. Tanah yang tandus
disuburkan dengan pemberian
pupuk
b. Penghijauan terhadap tanah
yang gundul
c. Manusia membutuhkan air
dan oksigen
d. Manusia membuat
sengkedan terhadap tanah
yang miring
e. Manusia mati dibusukkan
oleh decomposer
31. Dibawah ini yang merupakan
hubungan interaksi antara
organisme yang tepat adalah…
a. Burung jalak dan kerbau
adalah simbiosis mutualisme,
karena burung jalak memakan
kutu yang ada di punggung
kerbau, dan kerbau terbebas
dari kutu yang ada di
punggung kerbau
b. Pohon manga dan manusia
adalah simbiosis
mutualisme, karena mangga
sangat berguna bagi manusia
bagi tubuh manusia
c. Alga dan jamur adalah
simbiosis komensalisme,
karena hanya salah satu
97
97
organisme saja yang
diuntungkan
d. Anggrek dan pohon mangga
adalah parasitisme, karena
anggrek mengambil unsur
hara yang ada pada pohon
mangga
e. Kerbau dan burung jalak
adalah simbiosis
parasitisme, karena burung
jalak mengganggu aktifitas
kerbau
32. Perhatikan salah satu daur
biogeokimia di samping!
Pada daur oksigen seperti pada
skema X, Y, dan Z secara
berurutan adalah ….
a. O2, fotosintesis, dan
CO2
b. O2, respirasi aerob, dan CO2
c. CO2, fotosintesis, dan O2
d. CO2, respirasi anaerob, dan
O2
e. O2, CO2 dan fotosintesis
33. Berikut adalah proses yang
terjadi di alam…
I. Fotosintesis
II. Respirasi
III. Denitrifikasi
IV. Pembusukan
Gas CO2 di bumi berasal dari
proses ….
a. I, II, dan III
b. I dan III
c. II dan IV
d. IV saja
e. I, II, III dan IV
34. Proses yang terjadi pada huruf X
pada siklus air adalah…
a. Evaporasi
b. Amonifikasi
c. Transpirasi
d. Infiltrasi
e. Presipitasi
35. Jika karbon dioksida dalam suatu
ekosistem jumlahnya makin
berkurang, organisme yang
pertama-tama akan mengalami
dampak negative adalah…
a. Pengurai
b. Karnivor
c. Produsen
d. Karnivora puncak
e. Konsumen
36. Dimanfaatkan untuk apakah
karbondioksida di udara oleh
tumbuhan?...
a. Respirasi
b. Fotosintesis
c. Menyimpan makanan
d. Mengikat nitrogen
e. Sumber makanan
37. Peranan bakteri Rhizobium
dalam siklus nitrogen adalah….
a. Mengikat gas nitrogen bebas
di udara
b. Mengubah nitrat menjadi
gas nitrogen
c. Mengubah nitrit menjadi
nitrat
d. Mengubah urea menjadi
ammonia
98
98
e. Mengubah ammonia
menjadi nitrit
38. Organisme perlu melakukan
respirasi, hal tersebut berkaitan
dengan....
a. Daur Air
b. Daur Karbon
c. Daur Nitrogen
d. Daur Sulfur
e. Daur Fosfor
39. Minyak bumi dan batu bara yang
terdapat di perut bumi kita
merupakan sumber daya alam
yang terbentuk melalui siklus...
a. Fosfor
b. Air
c. Karbon
d. Oksigen
e. Nitrogen
40. Suatu habitat diawali tumbuhnya
organisme pioneer berupa lumut
kerak melapukkan benda mati
dan diuraikan oleh pengurai
menjadi zat anorganik yang akan
memperkaya unsur hara tanah
sehingga benih yang jatuh pada
tempat tersebut akan tumbuh
subur. Setelah itu akan tumbuh
rumput, dan pepohonan,
bersamaan dengan itu pula
hewan mulai memasuki
komunitas yang baru terbentuk
dan akhirnya terbentuk
ekosistem seimbang. Berlatar
belakang kasus tersebut peristiwa
apa yang terjadi?
a. Aberasi sekunder
b. Suksesi sekunder
c. Suksesi primer
d. Degradasi sekunder
e. Degradasi primer
41. Pada suksesi sering ditemukan
jenis organisme yang berfungsi
sebagai vegetasi perintis adalah
tumbuhan…
a. Berbatang keras
b. Alga dan lumut
c. Paku-pakuan
d. Lumut dan tumbuhan bunga
e. Tumbuhan air
42. Sawah yang digarap petani dapat
mengalami suksesi sekunder.
Syarat yang tidak menyebabkan
suksesi sekunder dapat terjadi
adalah…
a. Berkembang setelah
ekosistem alam rusak total
b. Berkembang setelah
ekosistem alam tidak rusak
total
c. Akibat kegiatan manusia
d. Terbentuk habitat baru
e. Habitat yang ada rusak total
43. Diantara beberapa perubahan
berikut yang tidak terjadi selama
suksesi ekosistem, adalah…
a. Perkembangan komunitas
semakin kompleks
b. Perkembangan sifat substrat
atau tanah
c. Menurunnya tingkat
kepadatan dan ketinggian
tumbuhan
d. Meningkatnya produktivitas
karena perkembangan
komunitas
e. Meningkatnya sumber daya
alam lingkungan
44. Manakah yang tidak termasuk
faktor yang dapat mempengaruhi
kecepatan suksesi ekosistem
pada suatu daerah berikut ini
adalah…
a. Luasnya komunitas asal yang
rusak
b. Jenis tumbuhan yang
terdapat di sekitarnya
99
99
c. Kehadiran pemencar alat
perkembangbiakan
tumbuhan
d. Macam-macam substrat baru
yang terbentu
e. Jenis hewan dan tumbuhan
yang karena adanya
perubahan
45. Jaring-jaring makanan dalam
suatu ekosistem hutan akan
terganggu jika…
a. Dilakukan pelestarian hutan
b. Predator mendapat mangsa
untuk dimakan
c. Regenerasi biji berlangsung
terus-menerus
d. Terjadi penebangan hutan
e. Pemangsa seimbang dengan
yang dimangsa
100
100
Lampiran 3
Anates Data Mentah DATA MENTAH =========== Jumlah Subyek= 32 Jumlah Butir Soal= 45 Jumlah Pilihan Jawaban= 5 Nama berkas: D:\FOLDER NABILA\SKRIPSI\PROPOSAL\SKRIPSWEET\VALIDASI SOAL\VALIDASI ANA.ANA Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Subyek | Kunci -> b a a c a b c c d 1 1 s1 b e b c a b d c b 2 2 s2 b a a c a b d c b 3 3 s3 b d e c c b b a c 4 4 s4 b a b c a c a c d 5 5 s5 b c e c c a b c b 6 6 s6 b a b c e d e a d 7 7 s7 b a d c e d e a d 8 8 s8 b a b c a b e a d 9 9 s9 b c c c a b e a d 10 10 s10 c e c c a b d c b 11 11 s11 b e b c a b d c b 12 12 s12 b b b c e b c a b 13 13 s13 b a c a e c b c a 14 14 s14 b b b c e b b e d 15 15 s15 b e a c b d b a d 16 16 s16 b e d c a b c b d 17 17 s17 b a b c e b d a d 18 18 s18 c b a b e d e a a 19 19 s19 b a a c e b d c d 20 20 s20 b a a c e c b a c 21 21 s21 b e e c b c c e d 22 22 s22 b e a c a a e c d 23 23 s23 b a a c a b d c d 24 24 s24 b a a c a d e c d 25 25 s25 b e c c a b d c d 26 26 s26 b a a c e b b a d 27 27 s27 c b c a e d e a d 28 28 s28 b a c c e c a e c 29 29 s29 b b a c b c b c d 30 30 s30 b a a c e b d c d 31 31 s31 b a a c b b b c d 32 32 s32 b b e a b e b a c Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Nama Subyek | Kunci -> d c a b b c d a b 1 1 s1 b e b b c c d a c 2 2 s2 b b b b c c d a c 3 3 s3 b c a b c a d c b 4 4 s4 b e a b e e d a e 5 5 s5 b e a e e a d a e 6 6 s6 a c a b b c d c b 7 7 s7 d c a b b c d a b 8 8 s8 c b a b b c d a e 9 9 s9 c b a b b c d c e 10 10 s10 b c b b c c d a b
101
101
11 11 s11 d c a b b c d b c 12 12 s12 b c a b e c d a c 13 13 s13 c c a b c a d b b 14 14 s14 c e a b d c d c e 15 15 s15 e b a b d c d b b 16 16 s16 b c a b b c d c b 17 17 s17 b c a b c b d c d 18 18 s18 e a a b d c d a d 19 19 s19 b b a b e a d c c 20 20 s20 b c a b c a d c d 21 21 s21 a b a b d c d a b 22 22 s22 b c a b b c d c b 23 23 s23 d c a b b c d a b 24 24 s24 e e a b b a d c b 25 25 s25 b b a b b c d c b 26 26 s26 b c a b d a d c b 27 27 s27 a b b b d a d a c 28 28 s28 b c a b c a d a c 29 29 s29 c e a b d c d c e 30 30 s30 b b a b e a d c b 31 31 s31 c c a b b c d a b 32 32 s32 b c a b d c d c d Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Nama Subyek | Kunci -> b d a e c c d a c 1 1 s1 b e c d c c d e c 2 2 s2 b d a d c c d e c 3 3 s3 b d d d b a d d c 4 4 s4 b d a d c a d d c 5 5 s5 b d a d d a a d d 6 6 s6 b d d c b c d e c 7 7 s7 b d d d b c d a c 8 8 s8 b d a a c c d e c 9 9 s9 e b c d d c a e c 10 10 s10 b d d d c c d e e 11 11 s11 b e a d c c d e c 12 12 s12 b d a d c b a a a 13 13 s13 c d a d a a d c a 14 14 s14 b d a d c c d b c 15 15 s15 e b c d d c c a a 16 16 s16 b d a e d c d b c 17 17 s17 e b b d e c d e c 18 18 s18 d b e d a a a b c 19 19 s19 b d d d b a d b c 20 20 s20 b d c d e c d a c 21 21 s21 b d a d a c d b d 22 22 s22 b d a d e c d b a 23 23 s23 b d a e d c d a c 24 24 s24 b c b d b c d a e 25 25 s25 b e d d c c d b c 26 26 s26 d b e e d b a a a 27 27 s27 d e e a c a a b b 28 28 s28 c d e d a a d c a 29 29 s29 b d a d b c d e c 30 30 s30 b d d d b a d a c 31 31 s31 b e b a c c d a c 32 32 s32 a e a e e c a b b Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Nama Subyek | Kunci -> b e c a c c e c b
102
102
1 1 s1 d e c a a c d c b 2 2 s2 b e c e c c e c b 3 3 s3 b e c a c c c c b 4 4 s4 b e c a c c e c b 5 5 s5 e c c d a a d c a 6 6 s6 b c c a d c d a a 7 7 s7 b e c a d c d a a 8 8 s8 b e c a a c d d b 9 9 s9 b e c a c c d d b 10 10 s10 b e c a c c b c b 11 11 s11 d e c a a c d c b 12 12 s12 d c c a b c d a a 13 13 s13 b e c d d d d a b 14 14 s14 b e c d c b d d a 15 15 s15 b e c a c a c e b 16 16 s16 b e c a a c d c b 17 17 s17 b e c a d e e c b 18 18 s18 b e c b a a a c d 19 19 s19 b e c a b c d c d 20 20 s20 b e c a c a d c b 21 21 s21 b e c a c a c a b 22 22 s22 b c c a c a e c a 23 23 s23 b e c a a c e c b 24 24 s24 b c b a c d a a b 25 25 s25 b e c a d c d c b 26 26 s26 c c c a b b d a a 27 27 s27 b e c b a a a c d 28 28 s28 b e d d c c d c b 29 29 s29 b e c a c c d c d 30 30 s30 b e c a c c d c d 31 31 s31 b e c a c c e c b 32 32 s32 e d b a b a e c b Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Urut Subyek No. Butir Asli ---> 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Nama Subyek | Kunci -> a b a c b b b b d 1 1 s1 b b c b c a d c d 2 2 s2 b b a e b d d a d 3 3 s3 b b a b b b b b d 4 4 s4 a a a e b d d a d 5 5 s5 d d c b c b b b d 6 6 s6 e b a c b e d a d 7 7 s7 e b a c b e c a d 8 8 s8 b b a c b c d d d 9 9 s9 b b a a b a a d b 10 10 s10 b b a e b d d a d 11 11 s11 b b c c b d c b d 12 12 s12 d c e c b b c e d 13 13 s13 a a e c b c c c d 14 14 s14 c a a b b b c e d 15 15 s15 b b a a b b c d b 16 16 s16 b b c c d d d c d 17 17 s17 d a c c b a a c d 18 18 s18 e a e b a c a c d 19 19 s19 c b a b b b c a d 20 20 s20 b a c c b c e a d 21 21 s21 c e d a b d e c d 22 22 s22 c b e d b b d d b 23 23 s23 a b c c b a c b d 24 24 s24 b c a d e b b a b 25 25 s25 b b c c c e c c d 26 26 s26 d c a c b b c e b 27 27 s27 e a e b b c a c d
103
103
28 28 s28 a a e b b e c d d 29 29 s29 a a b e c a c d b 30 30 s30 c b a a b a c a d 31 31 s31 b b c b b a d c d 32 32 s32 b d b d d b e a e
104
Lampiran 4
Anates Rekap Analisis Butir Instrumen Validasi soal REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 24.00 Simpang Baku= 6.05 KorelasiXY= 0.69 Reliabilitas Tes= 0.82 Butir Soal= 45 Jumlah Subyek= 32 Nama berkas: D:\FOLDER NABILA\SKRIPSI\PROPOSAL\SKRIPSWEET\VALIDASI SOAL\VALIDASI ANA.ANA Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 22.22 Sangat Mudah 0.396 Sangat Signifikan 2 2 22.22 Sedang 0.347 Signifikan 3 3 0.00 Sedang 0.163 - 4 4 44.44 Sangat Mudah 0.635 Sangat Signifikan 5 5 66.67 Sedang 0.510 Sangat Signifikan 6 6 55.56 Sedang 0.484 Sangat Signifikan 7 7 11.11 Sangat Sukar 0.054 - 8 8 33.33 Sedang 0.368 Sangat Signifikan 9 9 22.22 Sedang 0.304 Signifikan 10 10 33.33 Sangat Sukar 0.450 Sangat Signifikan 11 11 11.11 Sedang 0.220 - 12 12 0.00 Sangat Mudah 0.095 - 13 13 11.11 Sangat Mudah 0.272 - 14 14 66.67 Sedang 0.553 Sangat Signifikan 15 15 44.44 Sedang 0.304 Signifikan 16 16 0.00 Sangat Mudah NAN NAN 17 17 22.22 Sedang 0.053 - 18 18 22.22 Sedang 0.379 Sangat Signifikan 19 19 88.89 Mudah 0.666 Sangat Signifikan 20 20 44.44 Sedang 0.358 Sangat Signifikan 21 21 33.33 Sedang 0.180 - 22 22 0.00 Sangat Sukar 0.095 - 23 23 44.44 Sedang 0.210 - 24 24 44.44 Sedang 0.431 Sangat Signifikan 25 25 66.67 Mudah 0.679 Sangat Signifikan 26 26 11.11 Sukar 0.245 - 27 27 77.78 Sedang 0.520 Sangat Signifikan 28 28 22.22 Mudah 0.309 Signifikan 29 29 33.33 Mudah 0.292 Signifikan 30 30 22.22 Sangat Mudah 0.288 Signifikan 31 31 44.44 Mudah 0.495 Sangat Signifikan 32 32 22.22 Sedang 0.189 - 33 33 88.89 Sedang 0.631 Sangat Signifikan 34 34 22.22 Sukar 0.330 Signifikan 35 35 11.11 Sedang 0.088 - 36 36 33.33 Sedang 0.325 Signifikan 37 37 0.00 Sukar 0.130 - 38 38 77.78 Sedang 0.652 Sangat Signifikan 39 39 33.33 Sedang 0.222 - 40 40 22.22 Sedang 0.293 Signifikan 41 41 22.22 Mudah 0.315 Signifikan 42 42 -33.33 Sedang -0.272 - 43 43 0.00 Sangat Sukar -0.126 - 44 44 22.22 Sangat Sukar 0.222 - 45 45 33.33 Mudah 0.241 -
Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 32 Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\FOLDER NABILA\SKRIPSI\PROPOSAL\SKRIPSWEET\VALIDASI SOAL\VALIDASI ANA.ANA No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 29 90.63 Sangat Mudah 2 2 15 46.88 Sedang 3 3 12 37.50 Sedang 4 4 28 87.50 Sangat Mudah 5 5 12 37.50 Sedang 6 6 17 53.13 Sedang 7 7 3 9.38 Sangat Sukar 8 8 15 46.88 Sedang 9 9 20 62.50 Sedang 10 10 3 9.38 Sangat Sukar 11 11 16 50.00 Sedang 12 12 28 87.50 Sangat Mudah 13 13 31 96.88 Sangat Mudah 14 14 11 34.38 Sedang 15 15 20 62.50 Sedang 16 16 32 100.00 Sangat Mudah 17 17 14 43.75 Sedang 18 18 15 46.88 Sedang 19 19 23 71.88 Mudah 20 20 20 62.50 Sedang 21 21 14 43.75 Sedang 22 22 4 12.50 Sangat Sukar 23 23 11 34.38 Sedang 24 24 21 65.63 Sedang 25 25 24 75.00 Mudah 26 26 9 28.13 Sukar 27 27 20 62.50 Sedang 28 28 26 81.25 Mudah 29 29 25 78.13 Mudah 30 30 29 90.63 Sangat Mudah 31 31 25 78.13 Mudah 32 32 15 46.88 Sedang 33 33 19 59.38 Sedang 34 34 7 21.88 Sukar 35 35 21 65.63 Sedang 36 36 20 62.50 Sedang 37 37 5 15.63 Sukar 38 38 17 53.13 Sedang 39 39 14 43.75 Sedang 40 40 12 37.50 Sedang 41 41 24 75.00 Mudah 42 42 10 31.25 Sedang 43 43 3 9.38 Sangat Sukar 44 44 4 12.50 Sangat Sukar 45 45 25 78.13 Mudah