Kata kunci : 1. Bapak usia 67 tahun 2. Keluhan nyeri pada region kiri RB 3. Abrasi pada regio depan gigi RB dan Premolar 4. Konsumsi obat anti sakit untuk atasi nyeri 5. Anodonsia 35, 36, 37, 46, 47 6. Kelainan sistemik, penyakt tekanan darah tinggi terkontrol 7. Gigi 45 terdapat defek servikal yang cukup dalam 8. Sedkit radiolusensi pada gigi 34 Pertanyaan : 1. Apa definisi dari defek servikal, anodonsia dan abrasi 2. Bagaimana cara mendiagnosis 3. Jelaskan diagnosis pada kasus 4. Apa indikasi dan kontra indikasi dari perawatan 5. Hal apa yang perlu dipertimbangkan sebelum perawatan 6. Apa etiologi dan penanganan dari rasa nyeri pada region kiri RB yang dialami pasien 7. Sebutkan dan jelaskan medikamen yang tepat digunakan ditinjau dari factor usia dan penyakit sistemik yang diderita pasien 8. Apa pertimbangan pemelihan bahan restorasi pada lansia 9. Apa etiologi dan penanganan dari gigi 45 yang mengalami defek servkal pada kasus 10. Apa etiologi dan penanganan dari gigi yang abrasi pada kasus 1 | Page
28
Embed
Perawatan Kerusakan Jaringan Keras Gigi pada Lansia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kata kunci :
1. Bapak usia 67 tahun
2. Keluhan nyeri pada region kiri RB
3. Abrasi pada regio depan gigi RB dan Premolar
4. Konsumsi obat anti sakit untuk atasi nyeri
5. Anodonsia 35, 36, 37, 46, 47
6. Kelainan sistemik, penyakt tekanan darah tinggi terkontrol
7. Gigi 45 terdapat defek servikal yang cukup dalam
8. Sedkit radiolusensi pada gigi 34
Pertanyaan :
1. Apa definisi dari defek servikal, anodonsia dan abrasi
2. Bagaimana cara mendiagnosis
3. Jelaskan diagnosis pada kasus
4. Apa indikasi dan kontra indikasi dari perawatan
5. Hal apa yang perlu dipertimbangkan sebelum perawatan
6. Apa etiologi dan penanganan dari rasa nyeri pada region kiri RB yang dialami pasien
7. Sebutkan dan jelaskan medikamen yang tepat digunakan ditinjau dari factor usia dan
penyakit sistemik yang diderita pasien
8. Apa pertimbangan pemelihan bahan restorasi pada lansia
9. Apa etiologi dan penanganan dari gigi 45 yang mengalami defek servkal pada kasus
10. Apa etiologi dan penanganan dari gigi yang abrasi pada kasus
11. Apa etiologi dan penanganan dari anodonsa pada kasus
12. Bagaimana prognosis perawatan pada kasus
13. Jelaskan instruksi pasca perawatan
14. Bagaimana pencegahan yang dapat dilakukan sesuai keluhan pasien
15. Dampak jika tidak dilakukan perawatan
1 | P a g e
1. Apa definisi dari defek servikal, anodonsia dan abrasi?
Defek Servikal :
o Defect : Imperfection, failure, or absence. (Medical-Dictionary)
o Servikal : Berhubungan dengan leher atau serviks atau daerah yang lebih
mengecil dari suatu organ. Dalam kedokteran gigi, daerah tempat bertemunya
mahkota gigi dan akar (Kamus Kedokteran Gigi).
Abrasi :
o Proses keausan jaringan gigi geligi yang terjadi karena seab mekanis dan
bukan oleh gigi antagonisnya. (Manual Konservasi Restoratif Menurut
Pickard).
2. Bagaimana cara mendiagnosis?
PENGUMPULAN INFORMASI
o Keluhan Utama
Merupakan alas an spesifik pasien dating ke RS.
o Riwayat Penyakit Sekarang
Lamanya tanda dan gejala dari keluhan (akut/kronis).
Gejala yang menyertai
Nyeri (Kualitas dan Karakteristik)
Disfungsi struktur anatomis setempat. (Ex. : Trismus, disfagia).
Keluhan sistemik (ex. Demam, disfungsi system lainnya).
Perubahan pada tempat keluhan.
Ukuran
Kecepatan Perubahan
Warna
Waktu ketika pembengkakan atau gejala lain dirasakan.
Saat makan
Pagi, malam, dsb.
Perubahan transmisi syaraf (dalam scenario ini tidak di butuhkan).
2 | P a g e
Kesemutan (parestesia).
Mati rasa (anesthesia), dll.
Alergi
Makanan
Obat-obatan
Trauma
Pembedahan
Kecelakaan
o Riwayat Pengobatan / Pembedahan yang Lalu
o Pemeriksaan terhadap Sistem-Sistem Tubuh
o Pemeriksaan Fisik
Inspeksi (periksa lihat).
Palpasi (periksa raba).
Perkusi (periksa ketuk).
Auskultasi (periksa dengar).
o Data Laboris
Pemeriksaan Radiografis
o Diagnosa Banding
(Manual Terapi Dental)
PROSEDUR PENEGAKKAN DIAGNOSIS UNTUK KARIES
Penegakkan diagnosis karies memerlukan pencahayaan yang baik dan obyek
(gigi) yang kering dan bersih. Jika terdapat banyak kalkulus atau plak, maka
semuanya harus dibersihkan lebih dahulu sebelum mencoba menegakkan
diagnose dengan tepat. Kemudian dilakukan pemeriksaan perkuadran dengan
jalan mengisolasinya menggunakan gulungan kapas, dan mengeringkannya
denhan udara atau butiran kapas.
Gunakan ketajaman mata untuk mencari tanda awal karies, dan penglihatan bisa
dibantu dengan pemakaian alat pembesar, misalnya lup. Lup dapat diikatkan atau
dipasangkan pada kaca mata. Atau memakai kacamata khusus yang dilengkapi
3 | P a g e
dengan teleskop, yang walaupun mahal, dapat disesuaikan dengan masing-masing
focus operator. Kedokteran gigi operatif hanya dapat dipermudah dengan alat
pembesar. Biasanya, sonde tajam dipakai untuk mendeteksi karies di email baik
halus, atau dengan menemukan adanya sangkutan ujung onde pada sisi fisur yang
melunak, yang disebut sebagai sticky fissure. Akan tetapi, sonde tajam dapat
merusak lesi karies yang baru mulai terjadi, yang akhirnya akan menimbulkan
kavitas pada lesi yang sebetulnya, jika tidak terusik oleh ketajaman sonde, masih
dapat terhenti. Dan sesudah itu, karena terbawanya mikroorganisme ke dalam lesi,
sonde dapat mempermudah penyebaran lesi karies. Dengan demikian, sonde
hendaknya jangan digunakan dalam penegakkan karies email.
Bagi beberapa lokasi, radiograf sayapgigit (bitewing) dapat merupakan alat bantu
yang sangat berharga.
Karies di ceruk dan fisur pada tahapnya yang masih dini masih sukar didiagnosis
karena lesi terbentuk di kedalaman fisur dan tidak mudah dilihat. Sonde dapat
dipakai dengan hati-hati untuk menghilangkan plak dari fisur, tapi jangan
ditekankan ke dalam fisur.
3. Jelaskan diagnosis pada kasus!
Edentulous pada gigi 35,36,37 dan 46,47
Diagnosa : Applegate Kennedy klas III modifikasi I
4 | P a g e
Defek servikal pada gigi 45
Hal ini mungkin ialah karies servikal yang terjadi karena adanya abrasi di gigi
anterior yang menyebabkan adanya karies di bagian servikal gigi tersebut.
Radiolusensi pada bagian apical gigi 34
Hal ini berkaitan dengan rasa nyeri yang dirasakan pasien pada region kiri rahang
bawah. Rasa nyeri tersebut terjadi sehingga menyebabkan pasien meminum oba anti
nyeri yang mungkin saja menandakan bahwa pasien merasakan nyeri berkepanjangan
yang tidak menghilang walaupun sumber stimulus dihilangkan. Radiolusensi bisa saja
menunjukkan adanya reaksi inflamasi hingga daerah apical, yang juga semakin
memperkuat diagnose pulpitis irreversible, terlebih pasien hanya menjelaskan
sumber rasa nyeri ada pada region kiri rahang bawah tanpa menunjukkan dengan jelas
gigi mana yang sakit. Pulpitis irreversible ditandai oleh nyeri yang berlangsung
beberapa menit sampai beberapa jam dan nyerinya juga timbul atau dibangkitkan oleh
stimulus panas dan dingin, hanya nyeri tetap bertahan lama walaupun stimulus hilang.
Selain itu pulpitis irreversible bisa juga timbul tiba-tiba tanpa ada stimulus dan
kekerapan serta keparahan nyerinya bisa meningkat namun sukar sekali diketahui
letaknya. (Manual Konservatif Menurut Pickard).
4. Apa indikasi dan kontra indikasi dari perawatan?
Indikasi Pulpektomi
o Gigi sulung dengan infeksi melebihi kamar pulpa pada gigi vital atau non
vital.
o Resorpsi akar kurang dari 1/3 apikal.
o Resorpsi interna tetapi belum perforasi akar.
o Kelanjutan perawatan jika pulpotomi gagal.
Kontra Indikasi Pulpektomi
o Bila kelainan sudah mengenai periapikal.
o Resorpsi akar gigi yang meluas.
o Kesehatan umu tidak baik.
o Pasien tidak koperatif.
o Gigi goyang disebabkan keadaan patologis
5 | P a g e
5. Hal apa yang perlu dipertimbangkan sebelum perawatan
Perawatan hendaknya dipusatkan pada retensi dan stabilitas gigi tiruan dan
mempertahankan gigi geligi asli yang masih ada sepanjang dimungkinkan. Oleh karena
penurunan kemampuan mental dan fisik, beberapa tipe gigi tiruan interim atau
transisional perlu dipertimbangkan sebagai alternative terhadap kemungkinan keharusan
pencabutan semua gigi yang masih ada dalam waktu yang singkat; dengan demikian
pasien terhindar dari keharusan menerima perubahan kondisi rongga mulut secara
radikal. Hendaknya diusahakan tidak melakukan perubahan yang drastis. Apabila perlu
melakukan suatu perubahan besar, hal itu hendaknya dilakukan dalam jangka waktu yang
cukup panjang. Setiap tingkatan perawatan hendaknya hanya menyangkut perubahan
fungsional yang kecil. Prosedur teknis dalam pembuatan gigi tiruan hendaknya dilakukan
dengan kualitas yang terbaik. Terutama terhadap pasien yang memiliki kelemahan dalam
menggerakkan tangannya untuk memasang dan mengeluarkan gigi tiruan, perlu
dibuatkan gigi tiruan yang mudah dipasang serta memiliki sifat self cleansing yang baik.
Masalah berkaitan dengan penanganan perawatan yang timbul disebabkan ketuaan pasien
harus diterima dengan layak oleh operator dan berusaha mengatasi sebaik-baiknya
dengan memperhatikan tipe emosi pasien. Operator harus menunjukkan perhatian dan
simpati terhadap keinginan pasien serta berusaha sebisa-bisanya untuk memenuhi
keinginan yang dikemukakan penderita. Dengan demikian selain keberhasilan
membuatkan gigi tiruan yang baik, pasien akan menerimanya dengan puas serta
termotivasi untuk memelihara kebersihannya sesuai dengan teknik pembersihan maupun
waktu pemakaian dan selang waktu melepasnya sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Namun ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan :
Medical Review
Tekanan Darah
Status Mental
(Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Prostodonsia pada Fakultas
Kedokteran Gigi, USU. Pasien Prostodonsia Lanjut Usia : Beberapa Pertimbangan dalam
Perawatan)
6 | P a g e
6. Apa etiologi dan penanganan dari rasa nyeri pada region kiri RB yang dialami
pasien?
Rasa nyeri dari gigi geligi dapat dirasakan karena pada pulpa terdapat banyak saraf
sensorik yang berhubungan dengan badan sel odontoblas yang akan merespon stimulus
seperti perubahan suhu baik panas maupun dingin.
Pada praktek dokter gigi, tindakan preparasi gigi menyebabkan timbulnya rasa nyeri
karena gesekan pada permukaan gigi menumbulkan panas yang akan mempengaruhi
cairan pada tubulus dentinalis. Stimulus menyebabkan kontraksi cairan di tubulus. Hal ini
menyebabkan regangan pada pembuluh saraf yang akan menimbulkan rasa sakit.
7. Sebutkan dan jelaskan medikamen yang tepat digunakan ditinjau dari factor usia
dan penyakit sistemik yang diderita pasien!
Ketika dilakukan preparasi, anestetik local bisa digunakan untuk pasien. Namun harus
diingat bahwa anestetik local yang digunakan ialah anestetik local yang tidak
menggunakan vasokonstriktor, mengingat pasien memiliki kelainan sistemik yakni
hipertensi.
Namun, untuk pereda nyeri, Asam Mefenamat sebaiknya dihindari. Menurut buku
Farmakologi dan Terapi, penggunaan Asam Mefenamat pada lansia bisa menimbulkan
diare hebat. Kejadian tersebut banyak dilaporkan.
Karakteristik pada orang tua berhubungan terhadap disposisi obat dan respon obat
termasuk :
1. Menurunnya fungsi ginjal : akumulasi obat yang dibuang melalui ginjal.
2. Menurunnya kadar albumin serum dan meningkatnya kadar glikoprotein AAG :
mengubah persentasi obat bebas, volume distribusi, dan kadar obat yang terikat.
3. Lemak tubuh yang relative meningkat : meningkatnya volume distribusi obat yang
larut dalam lemak.
4. Menurunnya massa tuuh ramping dan cairan tubuh total : menurunnya volume
distribusi obat yang larut dalam air.
5. Menurunnya kemampuan metabolism hati : akumulasi obat yang dimetabolisme.
7 | P a g e
6. Meningkatnya kepekaan terhadap obat system saraf pusat : efek yang tidak
dikehendaki.
7. Menurunnya cadangan jantung : potensial untuk gagal jantung.
8. Menurunnya kepekaan baroreseptor : kecenderungan untuk terjadinya hipotensi