PERANCANGAN BUKU VISUAL JAJANAN TRADISIONAL DALAM PROSESI ADAT JAWA TIMUR GUNA MENDUKUNG BRANDING “FORGET THE REST, COME TO THE BEST” OLEH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA JATIM Shelly Bertha Idelia Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147 ABSTRAK Jajanan tradisional merupakan salah satu komponen penting dalam pusaka kuliner Indonesia. Bukan saja karena jajan pasar enak rasanya atau unik warna dan penampilannya, melainkan juga karena jajanan tradisional sangat sarat dengan unsur simbolisme atau perlambangan dalam upacara tradisional Jawa Timur. Banyaknya unsur kebudayaan Indonesia yang di klaim oleh Negara lain, jajanan tradisional yang perlambangannya berbekal “word of mouth” dan lebih bersandar pada ingatan ini harus didokumentasikan. tidak terdokumentasikannya budaya dapat menyebabkan pengakuan kepemilikan budaya di Negara lain. Sejarah amat penting bagi generasi sesudahnya sebab ingatan orang sangat terbatas. Akan sangat baik jika hasil dokumentasikan itu dibukukan karena buku memang diakui sebagai sumber informasi dan rujukan resmi. Masalah yang dihadapi adalah Bagaimana cara merancang sebuah buku visual mengenai jajanan tradisional dalam prosesi adat Jawa Timur guna mendukung branding Jawa timur “Forget the Rest, Come to the Best”. Media yang akan digunakan adalah media yang cukup terjangkau dari segi biaya, dan media yang mampu bertahan dalam masa yang cukup lama, pemilihan media dan eksekusi akan dilakukan dengan riset pasar untuk mengetahui aspek desain, warna, font, content, studi eksisting dan studi komparator untuk mencari bentuk desain dengan cara bertutur buku komparator, proses pengumpulan data visual dilakukan oleh perancang dengan mengikuti 5 prosesi daur hidup di berbagai tempat. Proses penyuntingan foto dilakukan dengan variable kualitas foto, aspek cerita. Akan dirinci secara mendetail yang mencakup Alternatif rancangan, konsep rancangan, acuan, isi content dan promosi. Berangkat dari kebutuhan masyarakat mengenai prosesi adat dan jajanan tradisioanal, peneliti menemukan peluang untuk mengembangkan sebuah media buku yang merangkul aspek pelestarian budaya sekaligus komersial. tujuannya Buku ini dapat
43
Embed
PERANCANGAN BUKU VISUAL JAJANAN …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-18945-paperpdf.pdf · unsur kebudayaan Indonesia yang di klaim oleh Negara lain, ... Indonesia. 2. Salah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERANCANGAN BUKU VISUAL JAJANAN TRADISIONAL DALAM PROSESI ADAT JAWA TIMUR GUNA MENDUKUNG BRANDING “FORGET THE REST, COME TO THE BEST” OLEH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA JATIM
Shelly Bertha Idelia Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
ABSTRAK
Jajanan tradisional merupakan salah satu komponen penting dalam pusaka kuliner
Indonesia. Bukan saja karena jajan pasar enak rasanya atau unik warna dan
penampilannya, melainkan juga karena jajanan tradisional sangat sarat dengan unsur
simbolisme atau perlambangan dalam upacara tradisional Jawa Timur. Banyaknya
unsur kebudayaan Indonesia yang di klaim oleh Negara lain, jajanan tradisional yang
perlambangannya berbekal “word of mouth” dan lebih bersandar pada ingatan ini
harus didokumentasikan. tidak terdokumentasikannya budaya dapat menyebabkan
pengakuan kepemilikan budaya di Negara lain. Sejarah amat penting bagi generasi
sesudahnya sebab ingatan orang sangat terbatas. Akan sangat baik jika hasil
dokumentasikan itu dibukukan karena buku memang diakui sebagai sumber informasi
dan rujukan resmi. Masalah yang dihadapi adalah Bagaimana cara merancang sebuah
buku visual mengenai jajanan tradisional dalam prosesi adat Jawa Timur guna
mendukung branding Jawa timur “Forget the Rest, Come to the Best”.
Media yang akan digunakan adalah media yang cukup terjangkau dari segi biaya, dan
media yang mampu bertahan dalam masa yang cukup lama, pemilihan media dan
eksekusi akan dilakukan dengan riset pasar untuk mengetahui aspek desain, warna,
font, content, studi eksisting dan studi komparator untuk mencari bentuk desain
dengan cara bertutur buku komparator, proses pengumpulan data visual dilakukan
oleh perancang dengan mengikuti 5 prosesi daur hidup di berbagai tempat. Proses
penyuntingan foto dilakukan dengan variable kualitas foto, aspek cerita. Akan dirinci
secara mendetail yang mencakup Alternatif rancangan, konsep rancangan, acuan, isi
content dan promosi.
Berangkat dari kebutuhan masyarakat mengenai prosesi adat dan jajanan tradisioanal,
peneliti menemukan peluang untuk mengembangkan sebuah media buku yang
merangkul aspek pelestarian budaya sekaligus komersial. tujuannya Buku ini dapat
diaplikasikan langsung oleh masyarakat jika akan mengadakan upacara adat, sebagai
kamus atau tuntunan jajanan apa saja untuk upacara yang akan dilakukan tersebut
dan dapat menjadi attract attention yang dapat meningkatkan kunjungan ke Jawa
Timur, Menjadi salah satu pendukung dari Branding Jawa Timur yang masuk ke dalam
wisata budaya ini merupakan suatu media visual yang digunakan untuk memenuhi
pengetahuan serta sebagai bentuk dokumentasi budaya khususnya bagi pecinta
kuliner dan budaya, kolektor buku, serta yang ingin mengetahui seluk beluk mengenai
budaya jawa timur berupa kuliner khususnya jajanan tradisional. Buku dengan konsep
visualisasi memberikan foto-foto jajanan tradisional dan kegiatan interaksi masyarakat
dalam adat tradisi Jawa Timur.
Kata Kunci:
Buku Visual : jajanan tradisional, budaya, makna simbolis
ABSTRAC
Traditional snacks is one of the most important component ini Indonesian culinary
heritage. Not only because it is tasty or appealing but also because traditional snacks
is full of symbolism in East Java traditional ceremony. So that quite much Indonesian
heritage had been claimed by other countries, this traditional snacks which
inheritanced by memorizing should be documented. Non-documented heritage can
caused other countries claimed that heritage as their own. History really important for
the next generation because people’s memory is limited. That will be very good if the
result is documented as book since book has been approved as a legal source for
information. Problem that we are facing today is about how to design a traditional
snacks visual book in East java ritual to support East Java’s branding “Forget the Rest,
Come to the Best”.
Media that will be used is a media that affordable and survive for a long time. The
choice of media and execution will be done by market research to know design aspect,
color, font, content, existing study, and comparator study to find design shape of the
comparator, the collecting process of visual data was done by the designer by follow
five life-cycle process in various area. The photoshoot was done consider to photo
quality, story aspect. That will be specified about design alternative, design concept,
reference, content and promotion.
Based on market need about traditional ceremony and traditional snacks, the
researcher found a chance to develop a book that contains culture preservation as well
as having commercial value. The purpose of this book making is to be applied in
society if they want to hold a ritual procession as a dictionary or guidance to know what
snacks can be used to support that ritual and also can be used to support East Java
branding. This visual media which used to fulfill knowledge and also become a culture
documentation especially for culinary lover and culture appreciator, book collector, ans
anyone who want to know about East Java culinary especially the traditional one. Book
with visual concept give both traditional snacks and daily life interaction photograph in
East Java rituals.
KEYWORD Visual Book : traditional snack, culture, symbolic meaning
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selama ini kuliner merupakan salah satu senjata efektif untuk meningkatkan
brand dan promosi bagi sebuah Negara. Setiap Negara pasti memiliki kekhasan yang
dapat membuat negaranya berbeda dari Negara lain. Sebut saja kreatifitas racikan
tangan dari berbagai negara yang sudah familiar ditengah masyarakat kita, seperti
masakan dan minuman anggur dari Perancis, Pizza dari Italia, Ice Cream dari Amerika,
Kebab dari Turki, Sushi dari Jepang, Roti Cane dari India, dan kuliner Negara lainnya
yang menyatu dengan simbol negara asalnya. Bukan hanya makanannya, bahkan
budaya sajian kulinernya pun sudah masuk dan menukar ranah tradisi budaya
tradisonal kita, seperti acara jamuan makan ala Perancis atau yang dikenal dengan
hidangan Perancis.1
Begitu pula di Indonesia, setiap provinsi ataupun kota pasti mempunyai
makanan dan jajanan khas. Seperti pada provinsi-provinsi lainnya, provinsi Jawa
Timur mempunyai jajan tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami. Hal ini
seharusnya bisa dijaga sampai turun-temurun. Jajanan Tradisional adalah warisan
Perancis banyak sekali menawarkan kekhasannya pada
masyarakat dunia. Mulai dari tempat wisata hingga makanan khas. Orang Perancis
mempunyai roti-rotian khas seperti brioche (dihidangkan wajib ketika sarapan,
bentuknya unik dan klasik, dan dikenal diseluruh dunia) dan Savarin (dessert khas
perancis) yang mereka pelihara sampai kini. Bahkan ada juga jenis roti yang dibuat
Dalam merancang buku Jajan Tradisional dalam Prosesi Adat Jawa Timur, target
audience bisa dari berbagai kalangan. Namun dalam hal ini, untuk menentukan
target audiens difokuskan pada dua kelompok besar, yaitu orang yang pernah
berkunjung ke Jawa Timur dan yang belum pernah berkunjung ke Jawa Timur dalam
lingkup Indonesia ( dalam negeri ), Namun, tidak menutup kemungkinan untuk
wisatawan luar negeri akan dibuatkan buku English Version nya. Buku Jajanan
Tradisional dalam Prosesi Adat Jawa ini disasarkan bagi masyarakat untuk
kepentingan individu seperti penggemar kuliner, penggemar jajanan tradisional dan
budaya lokal, kolektor buku, chef/ tataboga, maupun organisasi seperti institusi
pendidikan, perusahaan swasta dan pemerintah untuk tujuan komersial yang
memiliki ketertarikan akan budaya khususnya jajan tradisional dengan upacara
adatnya.
a. Geografis
Kota-kota yang berada di Jawa Timur, khususnya Surabaya. b. Demografis
• Usia : 24-40 tahun
• Pada masa dewasa madya ini juga mereka mulai memiliki ketertarikan
terhadap pemikiran dan pandangan yang dimiliki oleh orang lain. Minat yang
terbentuk juga telah menjadi lebih spesifik, mereka tahu dengan pasti apa
yang mereka mau. Selain itu pada tahapan usia ini biasanya manusia telah
memiliki kemapanan yang cukup dalam segi ekonomi dan daya beli.
• Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
• Pengeluaran : > Rp 5.000.000/ bulan
Melalui pengeluarannya dapat dilihat bahwa mereka memiliki pemasukan
yang cukup untuk menghidupi gaya hidup yang dimiliki, dan pengeluaran
mereka dapat mengindikasikan tingkat SES, dimana target segmen yang
dipilih adalah target segmen dengan tingkat SES yang tinggi, karena
menggambarkan kemapanan hidup dan kemampuan daya beli seseorang.
• Pendidikan : S1 dan S2
Tingkat pendidikan turut menentukan tingkat intelejensi target segmen dan
juga berhubungan dengan tingkat kemapanan dan kemampuan ekonomi
(SES).
c. Segmentasi Psikografis
• Kelas sosial : Menengah - Atas
Umumnya membutuhkan biaya yang lebih besar untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
• Gaya hidup : Cenderung konsumtif, berkumpul dengan teman,
dan suka bepergian
Kebiasaan cenderung untuk menghabiskan uang dan waktu untuk
bersenang-senang dan mencari hal baru di suatu daerah untuk dikunjungi.
Psikografis Target Segment
• Suka Membaca buku, aktif, menyukai budaya dan seni lokal, serta traveling.
Karakteristik • Banyak menghabiskan waktu bersama teman, baik itu dalam kehidupan
social dalam lingkup pergaulan maupun dalam lingkup pekerjaan. Misalnya
mereka memiliki waktu khusus yang dialokasikan untuk bergaul dan
menambah jaringan dengan cara bergumpul atau hangout sepulang kerja
ataupun pada saat akhir pekan.
• Memiliki idealisme terhadap pemikiran yang ada serta menghargai
pandangan yang dimiliki oleh orang lain.
• Suka jalan-jalan ke tempat-tempat yang berhubungan dengan Alam,budaya
dan seni, seperti tempat – tempat wisata alam telaga, pegunungan dan
pantai, juga mengunjungi acara pentas budaya.
• Memiliki hobi khusus yang amat diminati dan menjadi bagian dari gaya hidup
dan mengalokasikan dana khusus untuk memenuhi minat dan hobinya
tersebut. Contohnya memiliki hobi fotografi, mengumpulkan kerajinan
tradisional dari berbagai daerah.
• Memiliki minat khusus (hobi) dan tidak membatasi pengeluaran untuk
keperluan minatnya tersebut.
• Pada saat berkutat dengan hobi yang dimilikinya mereka sering lupa waktu
dan konsentrasi penuh pada kegiatan yang sedang dilakukan.
• Memiliki kepedulian terhadap kehidupan sosial masyarakat serta budaya
yang ada. Mengikuti isu-isu yang sedang marak berkembang di masyarakat.
Baik melalui surat kabar, televisi, internet maupun melalui bertukar informasi
dengan sesamanya.
• Menyukai traveling, pada saat mereka bepergian mereka cenderung mencari
hal-hal yang baru ataupun hal-hal yang sesuai dan menarik minat mereka.
Pada saat mereka menemukannya biasanya mereka tidak segan-segan untuk
mengeluarkan biaya guna memenuhi keinginan mereka.
• Suka mengabadikan moment yang ada. Pada saat mereka bepergian,mereka
mengabadikan moment yang ada. Bukan mengabadikan moment tentang diri
mereka sendiri, namun lebih kepada mengabadikan moment tentang apa
yang terjadi dalam kehidupan di sekitar mereka.
• Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap sesuatu, sehingga tidak
sungkansungkan untuk mencari dan menggali informasi terhadap hal yang
mereka ingin tahu.
• Telah memiliki minat yang khusus, mereka bukan orang yang terlalu suka
mengikuti trend secara berlebihan. Mereka lebih menganggap trend sebagai
salah satu acuan saja, bukan sebuah gaya hidup. Karena mereka telah
memiliki pedoman gaya hidup sendiri (matang secara emosional)
• Menganggap budaya tradisional dan kehidupan tradisional adalah sesuatu
yang menarik dan unik bukannya sesuatu yang aneh dan ketinggalan jaman.
Mereka akan tertarik melihat seseorang yang menjadi buruh gendong di
sebuah jalanan pasar tradisional, karena hal tersebut tidak dapat mereka
temui dalam keseharian mereka.
Unique Selling Preposition
Buku budaya dalam hal kuliner tentang jajanan tradisional dalam upacara
adat, yang menyampaikan apa yang tidak diketahui oleh orang (sharing experience)
membagi pengetahuan dan membahas detail setiap informasi di dalamnya, dengan
layout minimalis dan esklusif, serta sesuai dengan minat target segmen. Didukung
oleh visual fotografi untuk memvisualkan baerbagai macam jajanan yang disuguhkan
dalam upacara adat Jawa. Jajanan tradisional mempunyai nilai budaya, tradisi, dan
sebagai perlambangan pada upacara adat. Unique Selling Preposition yang akan
diberikan buku budaya yang akan dirancang adalah: Berisi tentang upacara adat dan
hubungannya dengan makanan (jajanan), bahkan beberapa jajanan dipercaya
sebagai sajen untuk para leluhur ataupun hal-hal gaib lainnya. Jajan Tradisional yang
meliputi makna simbolis dari jajan tradisional itu sendiri, hubungan dengan ritual
masyarakatnya, kegiatan dan interaksi manusianya dalam acara adat tradisional
masyarakat Jawa. Seperti menyajikan buku cerita, narasi dan fotografi yang
ditampilkan ada alurnya, runtut dan lebih mengalir cara berceritanya. Foto-foto
interaksi manusia pada acara-acara tradisi local hajatan dan selamatan dalam tradisi
Jawa, saat prosesinya yang berhubungan dengan makanan, kegiatan pembuatnya,
pada saat bergotong royong saling membantu, karakteristik jajanan tradisionalnya,
saat mengemas, memakan, menyuguhkan, membagikan kepada tetangga, suasana
hajatan.
PERANCANGAN BUKU VISUAL JAJANAN TRADISIONAL DALAM PROSESI ADAT JAWA TIMUR GUNA MENDUKUNG BRANDING “FORGET THE REST, COME TO THE BEST” OLEH DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA JATIM
Bagan 4.1 Konsep Desain
HASIL Buku Visual Jajan Tradisional ini akan membahas hal hal sebagai berikut :
Bab dalam buku ini secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu:
1. Pembukaan
Berisi lanskap fotografi gambar dapur tradisional
a. Sekapur sirih
Sambutan dari Kepala Bidang Sarana Usaha Dinbudpar Jatim
b. Daftar Isi
Berisi urutan bab yang akan diceritakan.
c. Introduction
Perkenalan atau penjelasan singkat tentang jajanan tradisional sebagai
perlambangan dan tentang upacara adat di Jawa Timur.
2. Konten Utama
a. Jajanan pada Selamatan Kelahiran
(Kehamilan 3 bulan, mitoni, kelahiran, turun tanah)
b. Jajanan pada Selamatan Khitanan
c. Jajanan pada Selamatan Pernikahan
(Lamaran, dodol dawet, dahar walimah)
d. Jajanan pada Selamatan Bersih Desa
e. Jajanan pada Selamatan Kematian
3. Penutup
a. Index
b. Daftar Pustaka
c. Dari Penulis (riwayat singkat)
Kriteria Desain
Bagan 4.3 Kriteria Desain
Media Buku
Kebutuhan
Pengenalan budaya di bidang
kuliner jajanan tradisional dalam
upacara adat Jawa dengan essay foto
Acuan buku referensi Gambar dengan Body text 60 : 40 & 50 : 50
Ajistyatama, Wendra, 2003, Fotografi Jurnalistik Sebagai Media Komunikasi, http://www.fotografer.net/isi/artikel/lihat.php?id=16fotografer.net/ artikel