Penyusunan Strategi Pemasaran Berdasarkan Perilaku Konsumen dalam Pembelian Sayuran Segar (Studi Kasus : Proyek Penelitian Eco Urban Farming ITS Surabaya) Oleh : Hanifah Kurniasari / 2510100081 Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M. Eng., CSCP RUANG TI-103 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI, FTI-ITS
59
Embed
Penyusunan Strategi Pemasaran Berdasarkan Perilaku …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-38229-2510100081-presentation.pdf · LATAR BELAKANG 1 Kesadaran Konsumen Lingkungan Kesehatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Penyusunan Strategi Pemasaran
Berdasarkan Perilaku Konsumen dalam
Pembelian Sayuran Segar
(Studi Kasus : Proyek Penelitian Eco Urban Farming ITS Surabaya)
Telah terjadi peningkatan permintaan konsumenterhadap produk-produk pertanian yang dihasilkan dengan
proses ramah lingkungan, khususnya yang dihasilkan
secara organik.(Chinnici, dkk., 2002)
LATAR BELAKANG
4
Proyek Penelitian Eco Urban Farming ITS Surabaya
Sektor pendidikan :
program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) dan Eco Campus
1. Agustus 2013.
2. Unit kegiatan Eco Campus ITS Surabaya.
3. Dana dari Pemerintah New
Zealand.
4. Sebagai sarana penelitian
dan pendidikan tentang dunia
pertanian.
5. Wujud nyata kontribusi ITS
Surabaya kepada masyarakat
sekitar.
LATAR BELAKANG
5Permintaan sayuranorganik ITS yang masihsedikit : belum adanyakonsumen tetap
Produksisayuranorganik ITS yang masihsedikit?
Mahalnyaharga sayuranorganik ITS?
Kurangnyainformasitentangsayuranorganik ITS?
LATAR BELAKANG
6Perlu adanya penelitian untuk mengetahui perilakukonsumen dalam pembelian sayuran segar
secara umum, atribut-atribut yang dipentingkan dalampembelian sayuran segar serta konsep pemasaran
sayuran organik ITS.
JUDUL :
Penyusunan Strategi
Pemasaran Berdasarkan
Perilaku Konsumen dalam
Pembelian Sayuran Segar
(Studi Kasus : Proyek Penelitian Eco Urban Farming ITS Surabaya)
Guna memberi gambaran pengelola teknis ProyekPenelitian Eco Urban Farming ITS Surabaya dalam
upaya meningkatkan permintaan sayuran organik ITS.
PERUMUSAN MASALAH
7
Bagaimana perilaku konsumen dan atribut-atributapakah yang paling dipentingkan konsumen dalam
pembelian sayuran segar, serta bagaimana konseppemasaran sayuran organik ITS berdasarkan perilaku
konsumen dalam pembelian sayuran segar.
TUJUAN
81. Mengidentifikasi perilaku konsumen dalam pembelian sayuran segar.
2. Mengidentifikasi dan menganalisis atribut-atribut yang dipentingkan konsumen dalam pembelian sayuransegar.
3. Membuat konsep pemasaran sayuran organik ITSberdasarkan perilaku konsumen dalam pembelian sayuran segar.
KONTRIBUSI
91. Sebagai bahan referensi bagi pelaksana teknis Proyek Penelitian Eco Urban Farming Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dalam memahami perilaku konsumen sayuran segar di sekitar Kampus ITS.
2. Sebagai bahan referensi bagi pelaksana teknis Proyek Penelitian Eco Urban Farming Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dalam memahami atribut-atribut yang dipentingkan konsumen dalam pembelian sayuran segardi sekitar Kampus ITS.
3. Memberikan rekomendasi konsep pemasaran sayuran organik ITS kepada pelaksana teknis Proyek Penelitian Eco Urban Farming Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
4. Bagi akademisi, dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.
BATASAN
101. Lokasi penelitian di Rumah Dinas ITS.2. Atribut yang digunakan untuk pengolahan quality function
deployment adalah atribut yang terpilih berdasarkan rata-rata tertinggi, yaitu ≥ 3
3. Respon teknis yang diutamakan dalam pembuatan konseppemasaran adalah respon teknis dengan nilai %priority tertinggi, yaitu ≥ 8%
4. Responden merupakan ibu rumah tangga di Rumah Dinas ITS yang pernah membeli ataupun mengkonsumsi sayuran segar.
ASUMSI
111. Dalam satu rumah di Rumah Dinas ITS terdapatsatu ibu rumah tangga.
2. Keseluruhan harga sayuran organik ITS adalah Rp5.000,00 per pack.
3. 1 pack sama dengan 200 gram.
METODOLOGI PENELITIAN
12
START
Identifikasi Permasalahan
Survei Lapangan (kebun ITS, rumah dinas ITS, tempat belanja sayuran segar di sekitar ITS)
Studi Pustaka (perilaku konsumen, strategi pemasaran, makanan sehat, VOC, QFD, uji
statistik)
Voice of Customer (VOC) :1. Penentuan Atribut Produk (pembelian sayuran segar)
2. Pembuatan (penyusunan pertanyaan) dan Penyebaran (lokasi peyebaran) Kuesioner3. Rekapitulasi Hasil Kuesioner (perilaku konsumen)
5. Penentuan Tingkat Kepentingan Atribut (pembelian sayuran segar)
Analisis Data (perilaku konsumen dalam pembelian sayuran segar dan strategi pemasaran sayuran organik ITS)
Kesimpulan dan Saran
FINISH
Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data
Tahap Awal
Quality Function Deployment (QFD) :1. Evaluasi Produk (sayuran organik ITS dengan kompetitor)
2. Objektif Produk (mencari IR, weight, %weight)3. Penentuan Respon Teknis (strategi pemasaran)
4. Matriks Interaksi (hubungan antara respon teknis dan atribut)5. Interaksi Antar Respon Teknis (house of quality)
6. Penyusunan Konsep (FAST and PUGH)
Tahap Akhir
13
Voice of Customer
Quality Function Deployment
METODOLOGI PENELITIAN
START
Identifikasi VOCKuesioner
Penentuan RII dari Rata-Rata Tingkat
Kepentingan Setiap Atribut
Rekap Hasil Kuesioner
Evaluasi Produk
Benchmarking dengan Produk
Eksisting
Penentuan Target Value
Penentuan Evaluation Score
Penentuan IR (IR = Target Value/
Evaluation Score)
Penentuan Weight (Weight = RII*IR)
Penentuan %Weight
Penyusunan Relationship Matriks
antara Atribut dengan Respon
Teknis
Penentuan Respon Teknis
Atribut Produk
Interaksi Antar Respon Teknis
Penyusunan Konsep (Perwujudan Respon
Teknis)
FINISH
START
Penentuan Atribut Produk
(Wawancara dan Etnografi)
Penentuan Tingkat
Kepentingan Produk
FINISH
Kuesioner
14
METODOLOGI PENELITIAN
Rekapitulasi Hasil Kuisioner
Uji Kecukupan Data
𝑃 =𝑓𝑖
𝑓𝑖x 100%
Dimana :P = Persentase responden yang memilih kategori tertentufi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu∑fi = Total jawaban
N ≥ N’
N ≥(𝑍 𝛼 2
)2 𝑝. 𝑞
𝑒2
Dimana :N = Jumlah sampelN’ = Jumlah sampel minimumα = Tingkat signifikansi (digunakan 5%)𝑍 𝛼 2
= Nilai distribusi normal (1,96)e = Toleransi kesalahan (digunakan 10%)p = Proporsi jumlah responden menyatakan pentingq = Proporsi jumlah responden menyatakan tidak penting (1 – p)
15
METODOLOGI PENELITIAN
Uji Validitas
2
11
22
11
2
111
n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
i
n
i
ii
YYnXXn
YXYXn
r
Dimana :r = Koefisien korelasi butir ke-i dengan totalX = Skor tiap pertanyaan / atributY = Skor totaln = Jumlah respondenSuatu pernyataan dikatakan valid jika r hitung > r tabel
Pearson Product Moment
16Uji Reliabilitas
Dimana :αc = Reliabilitas instrumenk = Banyaknya butir pertanyaanb
2 = Jumlah varians butirt
2 = Varians total
Uji reliabilitas dengan menggunakan metode ini diukur berdasarkan skala cronbach’s alpha 0 sampai 1 sebagai berikut :1. Nilai cronbach’s alpha 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel2. Nilai cronbach’s alpha 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel 3. Nilai cronbach’s alpha 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel 4. Nilai cronbach’s alpha 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel 5. Nilai cronbach’s alpha 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel
Alpha Cronbach
2
k
1b
2b
σ
σ1
1tot
ck
k
METODOLOGI PENELITIAN
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Voice of Customer
Penentuan Atribut Produk
Wawancara
Etnografi
23 Atribut Pembelian
Sayuran Segar
17
23 Atribut Pembelian Sayuran Segar
1. Kesegaran produk : masyarakat menginginkan sayuran yang dijual terjamin kesegarannya2. Kebersihan produk : masyarakat menginginkan sayuran yang dijual terjamin kebersihannya.3. Tersedia beragam jenis produk : masyarakat menginginkan banyaknya jenis sayuran yang dijual.4. Ketersediaan jenis produk yang diinginkan : masyarakat membutuhkan sayuran sebagai pendamping
makanan pokok, dengan demikian masyarakat menginginkan jenis sayuran yang diinginkan selalu ada.5. Ketersediaan jumlah produk yang dibutuhkan : masyarakat tidak pernah tahu kapan kebutuhan akan sayuran
dalam jumlah besar, maka dari itu dibutuhkan pengaturan ketersediaan jumlah sayuran.6. Harga produk sesuai kualitas produk : masyarakat menginginkan harga yang terjangkau dengan kualitas
sayuran yang baik.7. Manfaat produk bagi kesehatan : masyarakat mulai memperhatikan penyakit yang diderita.8. Daya tahan produk : dalam pembelian makanan, tidak bisa habis sekali waktu, sebaiknya dapat disimpan untuk
konsumsi berikutnya.9. Kemasan produk menarik : demi menjaga kualitas sayuran beberapa masyarakat menginginkan sayuran
dikemas agar mudah disimpan.10. Dapat memilih sendiri produk yang diinginkan : masyarakat lebih senang memilih sendiri barang yang akan
dibelinya.11. Lokasi tempat belanja mudah diakses : masyarakat lebih suka lokasi belanja yang dekat dengan rumah.12. Menawarkan harga khusus atau potongan harga : sebagian masyarakat menginginkan adanya tawar
menawar.13. Pelayanan yang ramah : masyarakat mengharuskan adanya perlakuan yang ramah dari penjual.14. Pelayanan setiap saat : sebagian masyarakat menginginkan sayuran dapat sedia sewaktu-waktu.15. Memahami produk yang dijual : sebagian masyarakat menginginkan penjual untuk memahami kandungan
nutrisi masing-masing jenis sayuran.16. Kenyamanan tempat belanja : sebagian menginginkan tempat belanja yang nyaman, bersih dan aman bagi
anak-anak.17. Promosi atau iklan pada media cetak atau media elektronik : sebagian masyarakat membutuhkan informasi
perkembangan harga sayuran.18. Kemudahan dalam pembayaran : sebagian menginginkan kemudahan dalam pembayaran sayuran segar
dalam bentuk tunai maupun non tunai.19. Terdapat layanan pesan antar : sebagian yang tidak biasa keluar rumah menginginkan pesan antar.20. Jaminan kualitas : masyarakat menginginkan sayuran yang terjamin kesegaran, rasa dan nutrisinya.21. Jaminan keamanan saat berbelanjam : sebagian menginginkan tempat belanja yang nyaman, bersih dan aman
bagi anak-anak.22. Produk disimpan dan tertata dengan rapi : sebagian berpendapat penyimpanan produk dengan rapi
memudahkan pembeli.23. Layanan pengembalian produk jika kualitas produk tidak sesuai : sebagian menginginkan jika kualitas tidak
Kriteria responden menyatakan penting (p) didapatkan dari jumlah nilaijawaban tiap responden lebih besar sama dengan jumlah atribut (23 atribut) dikali skala Likert terbesar (4) dibagi dua. Nilai pembandingnyaakan selalu konstan sebesar = (23 x 4) / 2 = 46. Dari 45 kuesioner yang disebar, responden yang menyatakan penting (p) sebanyak 45 orang. Maka nilai p = 45 / 45 = 1 dan q = 1 - 1 = 0. Berikut perhitungannnya :
45 ≥ N’
45 ≥(1,96)2 1.0
0,12
45 ≥ 0
45 data cukup
Uji Validitas
n 45df = n-2 2df 43r tabel 0.294
Tabel r
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
35
r hitung > r tabel
Pearson Product Moment
Atribut r hitung Atribut r hitung Atribut r hitung Atribut r hitung Atribut r hitung
Data Awal A18 Dihilangkan A21 Dihilangkan A5 Dihilangkan A19 Dihilangkan
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Uji Reliabilitas
Skala cronbach’s alpha 0 sampai 1 :1. Nilai cronbach’s alpha 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel2. Nilai cronbach’s alpha 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel 3. Nilai cronbach’s alpha 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel 4. Nilai cronbach’s alpha 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel 5. Nilai cronbach’s alpha 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel
36
0,815 sangat reliabel
Alpha Cronbach
Penentuan Tingkat Kepentingan Atribut
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
37
PT PMPT PM PT PMPT PM Atribut RII
1 1 1 1 1 1 1 3.64 Kesegaran produk7 7 2 7 7 2 7 3.58 Manfaat produk bagi kesehatan20 2 7 20 2 7 2 3.49 Kebersihan produk2 13 19 2 13 20 20 3.49 Jaminan kualitas13 6 20 13 6 3 13 3.38 Pelayanan yang ramah3 11 3 3 11 4 3 3.16 Tersedia beragam jenis produk12 3 4 12 3 11 11 3.11 Lokasi tempat belanja mudah diakses10 4 11 10 4 13 4 3.07 Ketersediaan jenis produk yang diinginkan11 16 13 11 16 16 12 3.07 Menawarkan harga khusus atau potongan harga4 20 16 4 20 22 6 3.04 Harga produk sesuai kualitas produk6 10 18 6 10 10 3.04 Dapat memilih sendiri produk yang diinginkan 8 12 21 8 12 16 2.8915 14 22 15 14 14 2.8222 8 5 22
Berikut contoh perhitungan untuk kesegaran produk :
IR = 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒
𝐸𝑣𝑎𝑙𝑢𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒= 3
4= 1,33
RII = Rata-Rata = 3,64Weight = IR x RII = 1,33 x 3,64 = 4,85Weight (%) = (Weight /Total Weight) x 100%
= (4,85/41,55) x 100%= 11,68%
39
1 2 3 4
Total 41.55 100Produk BrenjonkProduk Sayor ITS
8.403.493.491.003
33 8.143.383.381.00
6.302.623.490.753
8.623.583.581.004
11.684.853.641.334Kesegaran produk
Manfaat produk bagi kesehatan
Jaminan kualitas
Kebersihan produk
Pelayanan yang ramah
1
2
3
4
5
% WeightNo. Atribut Evaluation Score Target Value IRBenchmarking
RII
3
4
4
3
Weight
Dapat memilih sendiri produk yang diinginkan
11
Harga produk sesuai kualitas produk
10
Ketersediaan jenis produk yang diinginkan
8
Menawarkan harga khusus atau potongan harga
9
Lokasi tempat belanja mudah diakses
7
Tersedia beragam jenis produk6
9.764.053.041.33
4.053.041.33
4.932.053.070.67
14.97
43
43
23
3 4
42
33
9.76
6.223.112.00
7.613.163.161.00
9.854.093.071.33
Penentuan Respon Teknis
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
40
No. Atribut Respon Teknis
Penampilan sayuran (ukuran, bentuk, warna)Rasa sayuranTempat penyimpanan sayuranJadwal panenNilai nutrisi setiap jenis sayuranKeamanan sayuranPenampilan sayuran (ukuran, bentuk, warna)Rasa sayuranNilai nutrisi setiap jenis sayuranKeamanan sayuranTempat penyimpanan sayuranKemasan sayuran
5 Pelayanan yang ramah Prosedur pelayanan6 Tersedia beragam jenis produk Jumlah jenis sayuran
Papan petunjuk jalanPapan nama tempat belanjaJadwal panenJumlah jenis sayuranJumlah sayuran yang siap dipasarkanPenampilan sayuran (ukuran, bentuk, warna)Rasa sayuranBerat sayuran per kemasanKemasan sayuranMaterial proses tanamBerat sayuran per kemasanTempat penyimpanan sayuranJumlah jenis sayuranJumlah sayuran yang siap dipasarkanBerat sayuran per kemasan
1 Kesegaran produk
2 Manfaat produk bagi kesehatan
3 Jaminan kualitas
4 Kebersihan produk
7 Lokasi tempat belanja mudah diakses
8 Ketersediaan jenis produk yang diinginkan
10 Harga produk sesuai kualitas produk
Menawarkan harga khusus atau potongan harga9
11 Dapat memilih sendiri produk yang diinginkan
16 Respon Teknis
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
41
No. Respon Teknis
1 Penampilan sayuran (ukuran, bentuk, warna)2 Rasa sayuran3 Tempat penyimpanan sayuran4 Jadwal panen5 Nilai nutrisi setiap jenis sayuran6 Keamanan sayuran7 Kemasan sayuran8 Prosedur pelayanan9 Jumlah jenis sayuran10 Papan petunjuk jalan11 Papan nama tempat belanja12 Jumlah sayuran yang siap dipasarkan13 Material proses tanam14 Berat sayuran per kemasan
Matriks Interaksi
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
: Weak Relation (1): Medium Relation (3): Strong Relation (9)
9.7611 Dapat memilih sendiri produk yang diinginkan
3.04
Total
Manfaat produk bagi kesehatan
7 Lokasi tempat belanja mudah diakses
8 Ketersediaan jenis produk yang diinginkan
2
Pelayanan yang ramah5
Kebersihan produk4
Jaminan kualitas3
No. Atribut RII % Weight Respon Teknis
10 Harga produk sesuai kualitas produk
9.763.04
6 Tersedia beragam jenis produk 3.16 7.61
9 Menawarkan harga khusus atau potongan harga
14.97
3.07 4.93
3.07 9.85
3.11
No. Respon Teknis
1 Penampilan sayuran (ukuran, bentuk, warna)2 Rasa sayuran3 Tempat penyimpanan sayuran4 Jadwal panen5 Nilai nutrisi setiap jenis sayuran6 Keamanan sayuran7 Kemasan sayuran8 Prosedur pelayanan9 Jumlah jenis sayuran10 Papan petunjuk jalan11 Papan nama tempat belanja12 Jumlah sayuran yang siap dipasarkan13 Material proses tanam14 Berat sayuran per kemasan
1 Penampilan sayuran (ukuran, bentuk, warna)2 Rasa sayuran3 Tempat penyimpanan sayuran4 Jadwal panen5 Nilai nutrisi setiap jenis sayuran6 Keamanan sayuran7 Kemasan sayuran8 Prosedur pelayanan9 Jumlah jenis sayuran10 Papan petunjuk jalan11 Papan nama tempat belanja12 Jumlah sayuran yang siap dipasarkan13 Material proses tanam14 Berat sayuran per kemasan
: Weak Relation (1): Medium Relation (3): Strong Relation (9)
Penyusunan Konsep
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
44
Penampilan sayuran
Melakukan pemilihan bibit unggul untuk setiap jenis
sayuran
Melakukan kontroling pada setiap proses penanaman (pra panen, panen, paska panen)
Membuat dokumentasi hasil panen terbaik dari setiap jenis
sayuran (foto, video)
Berat sayuran per kemasan
Menyantumkan informasi berat sayuran pada kemasan
sayuran
Mengaktifkan kembali program petik-timbang-kemas
Menyediakan sayuran dengan berat per kemasan sesuai level
yang ditentukan
Jumlah jenis sayuran
Penambahan jenis sayuran baru secara berkala
Membuat database jenis sayuran (katalog)
Membuat pengumuman setiap penambahan jenis sayuran
(poster, banner, dll.)
Tempat penyimpanan sayuran
Menyediakan tempat penyimpanan sayuran yang
aman dan informatif
Memilah-milah sayuran yang membutuhkan tempat penyimpanan sayuran
Merapikan penataan sayuran secara berkala
FAST and PUGH
Penyusunan Konsep
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
45
Nilai nutrisi setiap jenis sayuran
Menyantumkan informasi nilai nutrisi pada kemasan
sayuran
Membuat tulisan terkait nilai nutrisi setiap jenis sayuran
(poster, banner, dll.)
Keamanan sayuran
Mendaftarkan sertifikat keamanan makanan secara
resmi (HACCP)
Membuat tulisan terkait keamanan sayuran (poster,
banner, dll.)
Papan nama tempat belanja
Menempatkan papan nama pada tempat yang strategis
dekat dengan jalan raya
Memasang spanduk, banner atau umbul-umbul di area
tempat belanja
Jumlah sayuran yang siap dipasarkan
Membuat jadwal pengemasan sayuran untuk masing-masing
jenis sayuran
Menentukan target jumlah sayuran yang siap dipasarkan
setiap hari
FAST and PUGH
Penyusunan Konsep
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
46
No. Aktivitas Biaya
1 Membuat dokumentasi hasil panen dari setiap jenis sayuran (foto, video) 1,000,0002 Menyantumkan informasi berat sayuran pada kemasan sayuran 100,0003 Membuat database jenis sayuran (katalog) 300,0004 Membuat pengumuman setiap penambahan jenis sayuran (poster, banner, dll.) 200,0005 Menyantumkan informasi nilai nutrisi pada kemasan sayuran 100,0006 Membuat tulisan terkait nilai nutrisi setiap jenis sayuran (poster, banner, dll.) 200,0007 Membuat tulisan terkait keamanan sayuran (poster, banner, dll.) 200,0008 Menempatkan papan nama pada tempat yang strategis dekat dengan jalan raya 450,0009 Memasang spanduk, banner atau umbul-umbul di area tempat belanja 450,000
3,000,000
Alternatif 1
Total
No. Aktivitas Biaya
1 Melakukan pemilihan bibit unggul untuk setiap jenis sayuran 1,000,0002 Melakukan kontroling secara berkala pada setiap proses penanaman 03 Penambahan jenis sayuran baru secara berkala 500,0004 Mendaftarkan sertifikasi keamanan makanan secara resmi 3,500,000
5,000,000
Alternatif 2
Total
No. Aktivitas Biaya
1 Mengaktifkan kembali program petik-timbang-kemas 250,0002 Menyediakan sayuran dengan berat per kemasan sesuai level yang ditentukan 250,0003 Menyediakan tempat penyimpanan sayuran yang aman dan informatif 3,000,0004 Memilah-milah sayuran yang membutuhkan tempat penyimpanan sayuran 05 Merapikan penataan sayuran secara berkala 06 Membuat jadwal pengemasan sayuran untuk masing-masing jenis sayuran 07 Menentukan target jumlah sayuran yang siap dipasarkan setiap hari 0
3,500,000
Alternatif 3
Total
FAST and PUGH
Penyusunan Konsep
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
47
1 2 3
1 Kesegaran produk + +2 Manfaat produk bagi kesehatan S S3 Kebersihan produk S +4 Jaminan kualitas + +5 Pelayanan yang ramah S +6 Tersedia beragam jenis produk + S7 Lokasi tempat belanja mudah diakses - -8 Ketersediaan jenis produk yang diinginkan S +9 Menawarkan harga khusus atau potongan harga S S10 Harga produk sesuai kualitas produk S S11 Dapat memilih sendiri produk yang diinginkan - +
3 6
2 1
6 4
11 11
No. Keterangan
Jumlah +
Jumlah -
Jumlah S
Total
Konsep
FAST and PUGH
Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian sayuran Segar
48
Berdasarkan tempat belanja 80% memilih pasar tradisional sayuran mudah
dijumpai di pasar tradisional, lokasi mudah diakses, harga sayuran terjangkau dan
dapat ditawar.
Berdasarkan nama tempat belanja 21 dari 45 responden memilih Pasar Keputih
sebagai tempat belanja yang paling banyak diminati karena Pasar Keputih mudah
diakses dan dekat dengan Rumah Dinas ITS.
Berdasarkan waktu belanja, 96% memilih pagi hari aktivitas memasak di pagi hari,
sayuran dianggap lebih segar di pagi hari.
Berdasarkan frekuensi belanja 64% memilih setiap hari sayuran segar menjadi
menu wajib pendamping nasi.
Berdasarkan jumlah belanja 82% membutuhkan sayuran 1-2 pack dalam sekali
pembelian menyesuaikan jumlah anggota keluarga.
Berdasarkan jenis sayuran segar 82% mengkonsumsi sayuran non-organik, 9%
organik dan 9% keduanya. Alasan utama mengkonsumsi sayuran non-organik :
tempat belanja mudah diakses, ketersediaan produk terjamin dan harga terjangkau.
Alasan utama mengkonsumsi sayuran organik : manfaat bagi kesehatan dan
kandungan nutrisi yang terjamin. Alasan utama mengkonsumsi keduanya :
menyesuaikan kebutuhan sayuran dan tempat belanja yang diinginkan.
ANALISIS DATA
Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian sayuran Segar
49
Berdasarkan ketersediaan sayuran segar yang diinginkan 82% bersedia mengganti
sayuran yang tidak tersedia pada waktu itu dengan sayuran jenis lain karena
kebutuhan.
Sayuran yang paling sering dikonsumsi adalah kangkung darat, bayam, sawi, kacang
panjang dan wortel.
Harga wajar yang diberikan kelompok PT cenderung lebih rendah.
Misalnya saja pada kangkung darat :
kelompok PT Rp 3.708 ,-
kelompok PMPT Rp 3.857,-
kelompok PM Rp 5.500,-
Berdasarkan level harga yang disediakan lebih banyak yang memilih level 1, dengan
kenaikan harga 50% dari harga sayuran non-organik, dapat diartikan pula bahwa
konsumen bersedia membayar sampai maksimal harga Rp 7.500,-
ANALISIS DATA
Analisis Voice of Customer
50
11 atribut menjadi yang paling dipentingkan karena :
Kesegaran produk : sayuran yang segar memiliki nilai nutrisi yang tinggi
dan lebih menarik perhatian.
Manfaat produk bagi kesehatan, jaminan kualitas dan kebersihan : demi
menjaga kesehatan.
Pelayanan yang ramah : pembeli adalah raja, jika tidak berkenan akan
memilih tempat lain.
Tersedia beragam jenis produk, ketersediaan jenis produk yang
diinginkan : selera dan kebutuhan konsumen.
Lokasi tempat belanja mudah diakses, menawarkan harga khusus atau
potongan harga, serta harga produk sesuai kualitas : memilih tempat
belanja yang dekat dengan rumah dan memperhatikan perbandingan
harga.
Dapat memilih sendiri produk yang diinginkan : mencari kualitas sayuran
yang terbaik.
ANALISIS DATA
Analisis Konsep Pemasaran dari Quality Function Deployment
51
ANALISIS DATA
Dari ketiga alternatif, yang menjadi baseline concept adalah alternatif 1. Baseline concept merupakan konsep standar yang dapat memperbaiki kondisi eksisting,
bersifat netral dan memiliki komponen aktivitas dasar dari konsep pemasaran
yang harus dilakukan. Konsep pemasaran alternatif 1 ditekankan pada teknik
promosi. Upaya ini dimaksudkan untuk menjadikan sayuran organik ITS lebih
dikenal oleh masyarakat sekitar
Berdasarkan hasil perbandingan menggunakan metode PUGH, alternatif 3
menjadi alternatif terpilih sebagai fokusan utama yang harus dilakukan untuk
meningkatkan permintaan setelah alternatif 1 dilakukan. Aktivitas yang dilakukan
meliputi : mengaktifkan kembali program petik-timbang-kemas, menyediakan
sayuran dengan berat per kemasan sesuai level yang ditentukan, menyediakan
tempat penyimpanan sayuran yang aman dan informatif, memilah-milah sayuran
yang membutuhkan tempat penyimpanan sayuran, merapikan penataan sayuran
secara berkala, membuat jadwal pengemasan sayuran untuk masing-masing jenis
sayuran, serta menentukan target jumlah sayuran yang siap dipasarkan setiap
hari. Biaya yang diperlukan sekitar Rp 3.500.000,00.
Kesimpulan
1. Perilaku konsumen dalam berbelanja sayuran : konsumen lebihbanyak berbelanja sayuran non-organik, ke pasar tradisional, khususnya Pasar Keputih, pada pagi hari, dan hampir setiaphari, dengan 1-2 pack dalam sekali pembelian, jenis sayuranyang paling banyak diminati kangkung darat, bayam, sawi, kacang panjang dan wortel, dengan harga maksimal Rp 7.500,-
2. Terdapat 11 atribut yang dipentingkan konsumen dalamberbelanja sayuran.
3. Terdapat 20 konsep pemasaran berdasarkan prioritas responteknis pada perhitungan HOQ, terdapat 9 konsep sebagaikonsep standar dan terpilih 7 konsep sebagai fokusan utamayang harus dilakukan untuk meningkatkan permintaan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Alreck, Pamela L. dan Settle, Robert B. Settle. (1985), The Survey Research Handbook,
Richard D. Irwin.Inc., Homewood IL.
Anityasari, M. dan Wessiani N. A. (2011), Analisa Kelayakan Usaha Dilengkapi KajianManajemen Resiko dengan Pendekatan SCL. Surabaya : Guna Widya.
AOI (2011, September 17), Tingkatkan Konsumsi Pangan Organik, Informasi dan Data,
Retrieved 9 Mei 2014, from : http://www.organicindonesia.org /05infodata-
news.php?id=255.
Apriyani, M. dan Saty, F.M. (2013) “Pengaruh Faktor Internal Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Sayuran Organik”, Jurnal Ilmiah ESAI, Vol.7, No.3, Juli 2013.
Budi, Gardjita (2010), Perkembangan Trend Pemasaran di Indonesia, Lecture handout :
Seminar Nasional PVT, Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Surabaya.
Chamburi, N. dan Batt, P. J. (2013), “Segmentation of Malaysian shoppers by store choice
behavior in their purchase of fresh meat dan fresh produce’’, Jurnal of Retailing danConsumer Services, Vol.20, Hal.516-528.
Chinnici, G.D’Amico, M. dan Pecorino, B. (2002), “A Multivariate Statistical Analysis on The
Consumers of Organic Products”, British Food Journal, Vol.104, Hal.187-199.
Dasipah, Euis, Budiyono, H. dan Julaeni, Meilan (2010) “Analisis Perilaku Konsumen dalam
Pembelian Produk Sayuran di Pasar Modern Kota Bekasi”, Jurnal Agribisnis danPengembangan Wilayah, Vol.1, No.2, Juli 2010.
Engel, F, Roger D. B dan Paul W. W. (1994). Perilaku Konsumen, Terjemahan, Jilid I.
Binarupa Aksara, Jakarta.
Fraenkel, Jack R dan Norman E,Wallen (1993), How to Design and Evaluate Research in Education, Mc.Graw-Hill.Inc., New York.
Iriani, Yani dan Barokah, Maria. (2012), “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen dalam Pembelian LPG 3Kg (Studi Kasus di PT Graffi Ferdiani Gerrits
Energi)”, Pekan Ilmiah Dosen FEB-UKSW, Desember 2012.
DAFTAR PUSTAKA
Kominfo Provinsi Jatim (2013, April 9), Nilai Penjualan Pasar Organik Indonesia Capai Rp 10M
Per Tahun, Berita, Retrieved 9 Mei 2014, from :
http://kominfo.jatimprov.go.id/watch/34831.
Kotler, P dan Susanto, A.B. (2000), Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jilid 2, Edisi 8,
Salemba Empat, Jakarta.
Laroche, dkk. (2001), “Targeting Consumers Who Are Willing To Pay More For
Environmentally Friendly Products”, Journal of Consumer Marketing, Vol.18, No.6 ,
Hal.503-520.
Munsyid, D. (2010, Mei 2010), Jasa, Retrieved 20 Juli 2014, from :
Novandari, Weni (2011) “Analisis Motif Pembelian dan Profil Perilaku Green Product Customer(Studi pada Konsumen Produk Pangan Organik di Purwokerto)”, JEBA, Vol.13, No.1,
Maret 2011.
Pranasari, M.E. (2007, Mei 2010), Perdagangan Produk Pertanian Organik, Kompas Cyber
Media, Retrieved 24 April 2014, from : http://www. kompas. com/ kompascetak/