Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan Prof. DR. Nuzulia Irawati, MS
Jan 05, 2016
Penyakit Kecacingan, Penatalaksanaan dan Kebijakan
Prof. DR. Nuzulia Irawati, MS
Soil Transmitted HelminthA.lumbricoides T.trichiura Cacing tambang S.stercoralis
Hospes: Manusia
Penyakit : askariasis
Hospes : Manusia
Penyakit : trikuriasis
Hospes : Manusia
Penyakit :
nekatoriasis dan ankilostomiasis
Hospes :Manusia
Hospes reservoir : anjing dan primata.
Distribusi geografis : Kosmopolit
Di Indonesia prevalensinya 60 – 90 %
Distribusi Geografis: kosmopolit
Distribusi Geografis:
Daerah katulistiwa, pertambangan dan perkebunan.
Prevalensi di Indonesia sekitar 40%
Morfologi
Al TT CT SS
Siklus Hidup Ascaris lumbricoides
Siklus hidup T. trichiura
Siklus Hidup Cacing Tambang
Siklus hidup Strongiloides sercoralis
Patologi dan gejala klinisA.lumbricoides T.trichiura Cacing tambang S.stercoralis
•Larva pada paru-paru sindroma Loeffler.•Cacing dewasa:
Gangguan usus ringan
Infeksi berat : malabsorbsi yang memperberat malnutrisi
Ileus
Infeksi ektopik ke empedu, appendix atau bronkus.
Infeksi ringan : tanpa gejala
Infeksi berat, terutama pada anak
Ditemukan cacing di seluruh colon dan rektum
Prolapsus rekti
Sindroma disentri anemia.
Stadium larva : Pada kulit ground itch
Pada paru pneumonitis ringan
Stadium dewasa: Tergantung:
a) spesies dan jumlah cacing
b) keadaan gizi (Fe dan protein.
Anemia hipokrom mikrositer
N. americanus 0,005 – 0,1 cc / hari
A. duodenale 0,08 – 0,34 cc/hari
Larva menembus kulit creeping urticarial eruption, serpiginous yang disebut larva currens
Cacing dewasa Ringan tanpa gejala
Sedang gejala gastrointestinal.
Pada hyperinfeksi cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh traktus digestivus dan larvanya dapat ditemukan di berbagai alat dalam (paru, hati, ktg. empedu)--- disseminata (imunocompromise)
Pada pemeriksaan darah eosinofilia/ hipereosinofilia.
Infeksi berat kematian
DiagnosisA.lumbricoides T.trichiura Cacing tambang S.stercoralis
Menemukan telur dalam tinja Pada pemeriksaan langsung Pada pemeriksaan konsentrasi
Menemukan telur dalam tinja
Menemukan telur dalam tinja segar
Diagnosa spesies biakan tinja Harada –Mori
Menemukan larva rhabditiform dalam tinja segar, teknik sedimentasi atau dalam biakan atau dalam aspirasi duodenum.
Biakan tinja selama sekurang-kurangnya 2x24 jam menghasilkan larva filariform dan cacing dewasa hidup bebas.
PengobatanA.lumbricoides T.trichiura Cacing tambang S.stercoralis
Perorangan atau masal pada masyarakat
Obat-obat : Piperasin
Pirantel pamoat
Mebendazol
Albendazol
Mebendazol Albendazol Oksantel pamoat
Pirantel pamoat Mebendazol
Albendazol 400 mg 1-2 kali sehari selama 3 hari.
Mebendazol 100 mg 3 x sehari selama 2-4 minggu.
Epidemiologi Soil Transmitted HelminthsPola penyebaran hampir sama antara :
A. lumbricoides dan T. trichiura Cacing tambang dan S. stercoralis
Prevalensi : A. lumbricoides : 70-90% T. trichiura : 83 – 91% C. tambang : 30 – 50% S. stercoralis : ?
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi : Usia :
Golongan rawan : anak balita Termuda :
Infeksi Ascaris : 16 minggu Infeksi Trichuris : 41 minggu
Lingkungan : .A. lumbricoides dan Trichuris tanah liat C. tambang dan S.stercoralis tanah gembur
berpasir.
Pencegahan dan Pemberantasan
1. Memutuskan rantai daur hidup dengan cara:
• Berdefekasi di kakus• Menjaga kebersihan• Pengobatan masal
2. Penyuluhan kepada masyarakat tentang sanitasi lingkungan.
Non soil transmitted helminth Enterobius(Oxyuris) vermicularis
(cacing keremi) Hospes : Manusia Penyakit : Enterobiasis Penyebaran Geografik :
kosmopolit, daerah dingin > daerah panas. Ditunjang oleh hubungan erat antar manusia satu
dengan yang lain.
Morfologi dan Daur Hidup
Cacing dewasa: Pada ujung anterior ada
cephalic alae Cacing betina : 8-13 mm x
0,4 mm Ekor panjang dan runcing Uterus penuh dengan telur yg gravid mengandung
11.000-15.000 telur Migrasi ke daerah perianal
untuk bertelur, lalu mati.
Cacing jantan : 2-5 mm Ekor melingkar Mati setelah kopulasi
Cara infeksi : tertelan telur matang retroinfeksi autoinfeksi
Waktu untuk daur hidup kira-kira 2 minggu sampai 2 bulan
Daur hidup E. vermicularis
Patologi dan gejala klinis
Gejala klinis utama : pruritus ani/vagina
Diagnosis Menemukan telur dengan anal swab Menemukan cacing dewasa yang keluar
anus.
Pengobatan dan prognosis
Piperazin Pirvinium pamoat Mebendazol dan pirvinium pamoat efektif thd
semua stadium Pirantel dan piperazin dosis tunggal tidak
efektif thd stadium muda. Tiabendazol Prognosis baik
Epidemiologi
Penyebaran lebih luas daripada cacing lain Penularan terjadi antar keluarga dan
kelompok dalam satu lingkungan yang sama Penularan dipengaruhi oleh :
Penularan dari tangan ke mulut Debu Retrofeksi melalui anus