perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TENTANG JARING-JARING BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SISWODIPURAN KECAMATAN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 SKRIPSI Oleh : VERA YULI NUGROHO K7108248 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
97
Embed
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN … digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TENTANG JARING-JARING …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TENTANG
JARING-JARING BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN
REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA SISWA KELAS IV SD
NEGERI 01 SISWODIPURAN KECAMATAN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
SKRIPSI
Oleh :
VERA YULI NUGROHO
K7108248
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Vera Yuli Nugroho
NIM : K7108248
Jurusan/Program Studi : FKIP/PGSD
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH TENTANG JARING-JARING BANGUN
RUANG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS
EDUCATION PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SISWODIPURAN
KECAMATAN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012” ini benar-
benar merupakan hasil karya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar
pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Vera Yuli Nugroho
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TENTANG
JARING-JARING BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN
REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA SISWA KELAS IV SD
NEGERI 01 SISWODIPURAN KECAMATAN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Oleh :
VERA YULI NUGROHO
K7108248
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Drs.Ngadino.Y,M.Pd
NIP.194910091979031001
iv
PERSETUJUAN
elah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Juli 2012
NIP.194910091979031001
Dra. Noer Hidayah, M.Pd
NIP.194910151983012001
elah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Selasa
Tanggal : 31 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang
Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd
Sekertaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd
Anggota I : Drs.Ngadino.Y,M.
Anggota II : Dra. Noer Hidayah, M.Pd
Disahkan oleh
Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Nama Terang
Drs. Hadi Mulyono, M.Pd
Drs. Hasan Mahfud, M.Pd
rs.Ngadino.Y,M.Pd
Dra. Noer Hidayah, M.Pd
Tanda Tangan
Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Vera Yuli Nugroho. PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TENTANG JARING-JARING BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SISWODIPURAN KECAMATAN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.
Tujuan penelitian melalui pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) ini, antara lain: (1) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah tentang jaring-jaring bangun ruang melalui pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran Kecamatan Boyolali tahun pelajaran 2011/2012, (2) Mendeskripsikan hambatan dan solusi selama penerapan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah tentang jaring-jaring bangun ruang pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran Kecamatan Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Subyek penelitian ini seluruh siswa kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran Kecamatan Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 39 siswa. Tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah validitas triangulasi sumber dan metode. Tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata hasil evaluasi matematika siswa sebelum tindakan yaitu 58,70 dengan ketuntasan klasikal 28,20%. Pada siklus I nilai rata-rata dari pertemuan I, II, dan III yaitu 72,05 dengan ketuntasan klasikal 79,48%. Sedangkan pada siklus II pertemuan I, II, dan III yaitu 82,05 dengan ketuntasan klasikal 89,74%.
Berdasarkan data dan perincian di atas, jumlah siswa yang tuntas dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan sesuai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu >80% dari jumlah keseluruhan 39 siswa mendapat nilai di atas KKM (70). Hal ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan kemampuan pemecahan masalah tentang jaring-jaring bangun ruang dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dinyatakan berhasil.
Kata kunci: pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), kemampuan pemecahan masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Vera Yuli Nugroho.Increased capacity problem-solving about nets up space through realistic approach mathematics education in elementary graders iv siswodipuran boyolali sub-district land 01/ 20211 lesson year 2012. A thesis. Surakarta: education and science faculty keguruan eleven march university Surakarta. 2012.
Realistic research purposes through learning mathematics education (rme) among others: (1) upgrading problem-solving nets up space through learning about mathematics education realistic (rme) in fourth grade of elementary school students siswodipuran boyolali sub-district 01/ 2012, the year 2011 (2) described resistance and realistic solutions for the application of learning mathematics education (rme) in upgrading problem-solving about nets up space at graders iv elementary siswodipuran boyolali sub-district land 01 / 18-23 lesson year 2012.
This research is research class action (ptk) consisting of two cycles. All students respondent iv grade of elementary siswodipuran sub-districts boyolali / 01 / 2012 39-- 18-23 lesson for students. Data technique using interviews, technique observation, test, and documentation. Validity of data used is validity triangulation sources and methods. Analysis of data used technique is descriptive analysis interactive.
Based on research results obtained average value math students valuation before the act of venerating 58,70 with ketuntasan klasikal 28,20 %. On the average values of cycle i first meeting ii and iii namely. 72,05 with ketuntasan klasikal 79,48 %. While in cycles ameeting i, ii ii and iii namely. 82,05 with ketuntasan klasikal 89,74 %.
Based on data and details on number of students completed action, of preëmption. I, cycle and increased congrue ii cycle indicators defined success: 80 % of total of 39 student gets values above kkm (70). It showed that the increase problem-solving abilities of nets up space by using realistic approach mathematics education ( rme ) declared successful.
Key word: Realistic research purposes through learning mathematics education (rme).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
“Maka sesungguhnya di samping ada kesukaran terdapat pula kemudahan.
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”
(Q. S. Al Insyirah: 5-6)
“Saya mendengar maka saya lupa, saya melihat maka saya tahu, saya berbuat
maka saya mengerti ”
(Pepatah Cina)
“Berpura-pura tidak akan gagal ternyata memperbesar kemungkinan kita untuk
berhasil”
(Mario Teguh)
“Kecantikan itu datang dari dalam ketika hati kita lapang, bebas dari iri dan
dengki, sabar dan selalu bertawakal kepada Allah niscaya cahaya kecantikan
akan terpancar di wajah kita”
(Kota Santri)
“Kesuksesan buah dari keteguhan dan kesabaran”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:
Ayahku (Drs. Darmawan, M.Pd)
yang sangat aku sayangi,
Terimakasih atas doa serta dorongan motivasi dan materiil yang selalu diberikan
kepadaku hingga saat ini.
Adikku tersayang (Septi Media Nugrahani, Wildan Rakai Fajar Dewantara,
Arkadio Bhara Bintang Dewantara)
Terimakasih atas doa serta motivasi dan semangat yang diberikan hingga saat
ini.
(Mas Alfan Nahareko)
Terima kasih atas doa serta senantiasa selalu memberikan semangat, dukungan
dan motivasi yang diberikan hingga saat ini.
Sahabatku tersayang (Titania Dewi. P, Vita Nurmalita, Tri Handayani)
Terima kasih atas doa dan dukungannya, serta selalu setia menemaniku dalam
suka dan duka kita selalu bersama.
Teman-temanku (kelas 7F)
Terima kasih atas kerjasamanya selama dalam kebersamaan yang indah.
Keluarga Besar PGSD FKIP UNS dan Almamaterku
yang aku banggakan,
Terima kasih telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hingga saat ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat,
hidayah serta inayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan.
Skripsi yang berjudul Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Tentang Jaring-jaring Bangun Ruang Melalui Pendekatan Realistic
Mathematics Education Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran
Kecamatan Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi, Surakarta, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2012
ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan berhasil
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada
semua pihak, khususnya kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ngadino. Y, M.Pd Pembimbing I yang mengarahkan dan membimbing
dengan sabar hingga selesainya skripsi ini.
5. Dra. Noer Hidayah, M.Pd selaku pembimbing II yang membimbing hingga
selesainya skripsi ini.
6. Dra. Rini Aryati selaku Kepala Sekolah SD N 1 Siswodipuran.
7. Bapak Ibu guru beserta staf karyawan SD N 1 Siswodipuran.
8. Siswa-siswi kelas IV SD N 1 Siswodipuran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
9. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan
penulis semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada penulis khususnya dan
para pembaca umumnya.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK.................................................................................. vi
HALAMAN MOTTO.. .................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN. ..................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL... ......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR. ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN............. ....................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 6
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 6
1. Hakikat Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Tentang Jaring-jaring Bangun Ruang .................................... 6
a. Pengertian Kemampuan .................................................. 8
b. Pengertian Pemecahan Masalah ...................................... 7
c. Hakekat Jaring-jaring Bangun Ruang ............................. 8
ketika suatu strategi bersifat general dan tidak terkait pada konteks situasi
masalah realistik.
Menurut pandangan matematika realistik dalam Asep Jihad (2008:
149), matematika merupakan lawan dari matematika mekanistik di Belanda,
suatu proses kegiatan manusia yang aktif atau a human activity dan bukan
merupakan teori pendidikan matematika yang statis dan sudah selesai serta
berkaitan dengan dunia siswa atau realita, menekankan siswa melakukan
reinvention, melalui penyajian situasi masalah dalam konteks. Istilah realistik
tidak selalu terkait dengan dunia nyata, tetapi penyajian masalah dalam konteks
yang dapat dijangkau siswa; konteks dapat dunia nyata, dunia fantasi, atau
dunia matematika formal asalkan nyata dalam alam fikiran siswa (dalam Asep
Jihad, 2008: 149).
Menurut Yenni B. Widjaja dan Andre Heck (2003: 2) In the concept
of RME, mathematic is a human activity connected with reality. Bahwa dalam
konsep RME matematika adalah aktivitas manusia berhubungan dengan
realitas.
Menurut David C. Webb, Henk van der Kooij dan Monica R. Geist
(2011 : 47) In many mathematics classes, particulary in postsecondary
developmental mathematics courses, teachers believe that students need to be
hold how to solve a problem, instead of motivating students to think for
themselves. Bahwa dalam beberapa pengklasifikasian mata pelajaran
matematika, siswa dihadapkan pada suatu masalah yang dapat memotivasi
siswa untuk menemukan pemecahannya untuk menambah pengetahuan atau
pemahaman mereka sendiri.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa Realistic Mathematics Education (RME) adalah
pembelajaran yang memandang matematika sebagai kegiatan manusia dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
harus dikaitkan dengan relitas sehingga siswa dapat melakukan proses
penemuan kembali yang terbimbing. Dengan demikian siswa dapat mengalami
proses yang sama dengan proses penemuan ide dan konsep matematika. Proses
ini dilakukan melalui matematisasi horizontal dan vertikal. Matematisasi
horizontal bergerak dari dunia nyata ke dalam dunia simbol sedangkan
matematisasi vertikal bergerak di dalam dunia simbol.
g. Karakteristik dan Prinsip RME
1) Karakteristik RME
Menurut Treffers (1987) merumuskan lima karakteristik
Pendidikan Matematika Realistik, yaitu :
a) Penggunaan konteks, permasalahan realistik yang digunakan sebagai
titik awal pembelajaran matematika.
b) Penggunaan model untuk matematisasi, sebagai jembatan (bridge) dari
pengetahuan dan matematika tingkat konkrit menuju pengetahuan
matematika tingkat formal.
c) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa, bermanfaat dalam membantu siswa
memahami konsep matematika.
d) Interaktivitas, bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan kognitif
dan afektif siswa secara simultan.
e) Keterkaitan, pembelajaran matematika diharapkan bias mengenalkan
dan membangun lebih dari satu konsep matematika secara bersamaan
(walau ada konsep yang dominan). (Ariyadi Wijaya 2012: 21-23).
Dari karakteristik pendekatan matematika realistik di atas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika realistik adalah sebagai
berikut :
a) merupakan “cara belajar siswa aktif” sebab pembelajaran matematika
dilakukan melalui “belajar dengan mengerjakan”,
b) merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa karena mereka
memecahkan masalah dari dunia mereka sesuai dengan potensi yang
mereka miliki, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c) termasuk pembelajaran dengan penemuan kembali konsep dan prinsip
matematika,
d) termasuk pembelajaran kontekstual karena pembelajaran maematika
dimulai dari masalah kontekstual, yaitu masalah yang diambil dari dunia
siswa,
e) termasuk pembelajaran konstruktivisme karena siswa diarahkan untuk
menemukan sendiri pengetahuan matematika mereka dengan
memecahka masalah dan diskusi.
Pembelajaran yang berbasis pada pembelajaran matematika
realistik adalah siswa secara aktif mengkontruksi sendiri pengetahuan
matematika kemudian siswa dapat menerapkan konsep-konsep matematika
tersebut dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Materi pelajaran
dalam pembelajaran matematika realistik dikembangkan dari situasi
kehidupan sehari-hari yaitu dari apa yang telah didengar, dilihat, atau
dialami oleh siswa. Oleh karena itu, dalam memberikan pengalaman belajar
kepada siswa hendaknya menggunakansesuatu yang real atau nyata bagi
siswa.
2) Prinsip-prinsip RME
Menurut Marpaung prinsip-prinsip pokok pembelajaran
matematika secara PMR (Muhamad Toyib, 2009: 20), yaitu:
a) Prinsip aktivitas menyatakan bahwa matematika adalah aktivitas
manusia. Matematika paling baik dipelajari dengan melakukannya
sendiri.
b) Prinsip realitas menyatakan bahwa pembelajaran matematika dimulai
dari masalah-masalah dunia nyata yang dekat dengan pengalaman siswa
atau masalah yang realistis bagi siswa tetapi diartikan tidak selalu
berkaitan dengan dunia nyata, bisa juga dari dunia lain tetapi dapat
dibayangkan oleh siswa.
c) Prinsip penjenjangan menyatakan bahwa pemahaman siswa terhadap
perolehan insight dan penyelesaian secara formal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
d) Prinsip jalinan menyatakan bahwa materi matematika di sekolah tidak
dipecah-pecah menjadi aspek-aspek (learning strands) yang diajarkan
terpisah-pisah.
e) Prinsip interaksi menyatakan bahwa belajar matematika dapat dipandang
sebagai aktivitas sosial dan individu.
f) Prinsip bimbingan menyatakan bahwa siswa perlu mendapat bimbingan
dalam menemukan kembali (reinvent) matematika. (Muhamad Toyib,
2009: 20).
Menurut Asep Jihad (2008: 150), pelaksanaan pembelajaran
matematika realistik menganut lima prinsip utama yaitu:
a) Penggunaan konteks sebagai sumber belajar dalam menemukan kembali
(reinvention) idea matematika dan secara bersamaan menerapkan idea
tersebut.
b) Menggunakan model produksi dan konstruksi siswa.
c) Menolak proses yang mekanistik, saling terlepas dan tak bermakna,
prosedur rutin, dan sering bekerja individual.
d) Siswa bukan penerima informasi, tetapi subjek aktif dalam reinvention.
e) Menggunakan berbagai teori belajar yang relevan dan saling terkait.
h. Kelebihan dan Kelemahan RME
1) Kelebihan RME
Menurut Asep Jihad (2008: 150), keuntungan Pembelajaran
Matematika Realistik (PMR) antara lain sebagai berikut:
a) Pemahaman tentang RME dan pengimplementasian RME membutuhkan
paradigma, yaitu perubahan pandangan yang sangat mendasar mengenai
berbagai hal. Perubahan paradigma ini ini mudah untuk dipraktekkan
karena paradigma lama sudah begitu kuat dan lama mengakar.
b) Pencarian soal-soal yang kontekstual tidak selalu mudah untuk setiap
topik matematika yang perlu dipelajari siswa.
c) Adanya tantangan dalam mendorong siswa untuk menemukan cara
penyaleseian tiap soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
d) Proses pengembangan kemampuan berfikir siswa dengan memulai soal-
soal kontekstual, proses matematisasi horizontal dan proses matematisasi
vertikal juga bukan merupakan sesuatu yang sederhana sehingga
kecermatan guru yang sangat diperlukan.
e) Perlunya kecermatan dalam memilih alat peraga yang dapat membantu
proses berpikir siswa.
f) Penilaian (assessment) dalam RME lebih rumit daripada dalam
pembelajaran konvensional.
g) Kepadatan materi pembelajaran dalam kurikulum perlu dikurangi secara
substansial, agar proses pembelajaran siswa bisa berlangsung sesuai
dengan prinsip-prinsip RME.
i. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika Realistik
Menurut Yusuf Hartono langkah-langkah pembelajaran matematika
realistic (Nyimas Aisyah, dkk. 2007: 7-27) adalah sebagai berikut :
1) Persiapan
a) Menentukan masalah kontekstual yang sesuai dengan pokok bahasan
yang akan diajarkan.
b) Mempersiapkan model atau alat peraga yang dibutuhkan.
2) Pembukaan
a) Memperkenalkan masalah kontekstaul kepada siswa.
b) Meminta siswa menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri.
3) Proses Pembelajaaran
a) Memperhatikan kegiatan siswa baik secara individu maupun kelompok.
b) Memberi bantuan jika diperlukan.
c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyajikan hasil kerja mereka
dan mengomentari hasil kerja temannya.
d) Mengarahkan siswa untuk mendapatkan strategi terbaik untuk
menyelesaikan masalah.
e) Mengarahkan siswa untuk menemukan aturan atau prinsip yang bersifat
umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
4) Penutup
a) Mengajak siswa menarik kesimpulan tentang apa yang telah mereka
lakukan dan pelajari.
b) Memberi evaluasi berupa soal matematika dan pekerjaan rumah.
B. Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian terdahulu yang
relevan dilaksanakan saat ini.
1) Rameli dalam skripsinya berjudul Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education Pada Siswa Kelas III
Tahun 2009/2010. Penelitian Tindakan Kelas Di SD Negeri 1 Pelem
Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali. Memperoleh hasil penelitian bahwa
hasil belajar matematika setelah menggunakan pendekatan Realistic
Mathematics Education mengalami peningkatan. Dengan rincian
pembuktian peningkatan pembelajaran matematika yaitu pertemuan ke-I
nilai rata-rata 76,67 dengan prosentase siswa yang memperoleh nilai di atas
70 mencapai 100% sedangkan pada pertemuan ke-II nilai rata-rata 83,33
dengan prosentase siswa yang mendapat nilai di atas 70 mencapai 100%.
Nilai rata-rata dari hasil ulangan I dan ke-II diperoleh nilai 80,00 seluruh
siswa mendapat nilai di atas KKM (100%). Dari keseluruhan siklus yang
dilakukan, dengan menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics
Education, disimpulkan bahwa guru telah mampu meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 1 Pelem Kecamatan Simo
Kabupaten Boyolali, Tahun Pelajaran 2009/2010.
2) Rina Natalia dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Pemahaman
Konsep Jaring-jaring Bangun Ruang Melalui Pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01
Malangjiwan Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2009/2010.
Memperoleh hasil penelitian bahwa, nilai rata-rata hasil evaluasi
matematika siswa sebelum tindakan yaitu 69,89 dan ketuntasan klasikal
63,04%. Pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata yaitu 74,13 dan ketuntasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
klasikal 71,73%, sedangkan pertemuan II nilai rata-rata yaitu 80 dan
ketuntasan klasikal 78,26%. Nilai rata-rata hasil evaluasi siklus I pertemuan
I dan II yaitu 77,17 dan ketuntasan klasikal 78,26%. Pada siklus II
pertemuan I nilai rata-rata yaitu 83,66 dan ketuntasan klasikal 84,78%,
sedangkan pertemuan II nilai rata-rata yaitu 85,87 dengan ketuntasan
klasikal 89,13%. Nilai rata-rata dari hasil evaluasi siklus II pertemuan I dan
II yaitu 84,78 dengan ketuntasan klasikal 86,96%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui Realistic
Mathematics Education (RME) dapat meningkatkan pemahaman konsep
jaring-jaring bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri 01 Malangjiwan
Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2009/2010.
3) Ratnasari Yulianti dalam skripsinya yang berjudul Upaya Penguasaan
Unggah-ungguh Basa Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Melalui Model
Problem Based Learning Siswa Kelas VA SDN I Pracimantoro Semester II
Tahun Ajaran 2010/2011. Memperoleh hasil penelitian bahwa penguasaan
unggah-ungguh basa dalam pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
siswa kelas VA SDN 1 Pracimantoro semester II tahun ajaran 2010/2011
meningkat. Hal ini dapat ditunjukkan data-data sebagai berikut: pada pra
tindakan hanya 17,14% siswa yang mendapat nilai 70, pada siklus I 42,86%
siswa telah mendapat nilai 70 dan pada siklus II 74,29% siswa telah
mendapat nilai lebih dari 70. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa
penggunaan melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
sangat berguna untuk membantu peningkatan penguasaan unggah-ungguh
basa siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori di atas dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai
berikut:
Pada kondisi awal guru belum menerapkan Realistic Mathematics
Education (RME). Pembelajaran matematika di SD Negeri 01 Siswodipuran
masih didominasi oleh pembelajaran konvensional. Siswa diposisikan sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
obyek yang dianggap tidak tahu apa-apa, sementara guru memposisikan diri
sebagai yang mempunyai pengetahuan. Siswa menjadi pasif, mereka tidak
memiliki kesempatan untuk mengembangkan ide atau gagasan dan selama
pembelajaran kurang adanya interaksi antara guru dengan siswa maupun antar
siswa sehingga membuat pemahaman siswa terhadap konsep jaring-jaring bangun
ruang masih rendah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru menerapkan Realistic
Mathematics Education (RME) yaitu suatu pembelajaran yang memandang
matematika sebagai kegiatan manusia dan harus dikaitkan dengan realitas
sehingga siswa dapat mengalami proses penemuan kembali yang terbimbing.
Penerapan RME dapat membangkitkan kemampuan berpikir dan berargumentasi
dalam menyelesaikan masalah dengan berbagai ide atau gagasan. Melalui ide
yang dimiliki siswa akan memudahkan dalam memahami konsep matematika
yang sedang mereka pelajari.
Setelah guru menerapkan Realistic Mathematics Education (RME), siswa
menjadi lebih aktif, terjalin interaksi antara guru dengan siswa maupun antar
siswa, selain itu siswa mampu menyelesaikan masalah dengan berbagai ide atau
gagasan yang mereka miliki. Pada kondisi akhir pemahaman siswa terhadap
konsep jaring-jaring bangun ruang meningkat.
Bertolak dari pemikiran tersebut, maka penerapan pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) dapat meningkatkan kemampuan siswa ternhadap
konsep jaring-jaring bangun ruang.
Dari pemikiran di atas, dapat dilihat kerangka pemikiran pada gambar
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Gambar 7. Skema Kerangka Berfikir
Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa dengan penggunaan
pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dapat meningkatkan kualitas
proses pembelajaran matematika, sehingga dapat meningkatkan kemapuan siswa
di dalam memecahakan permasalahan yang kaitannya tentang jaring-jaring
bangun ruang pada siswa SD Negeri 01 Siswodipuran Kecamatan Boyolali Tahun
Pelajaran 2011/2012.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan.
Hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut :
“Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah tentang jaring-jaring bangun
ruang pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran Kecamatan Boyolali
Tahun Pelajaran 2011/2012 ”.
Siklus II
Kondisi awal
Tindakan
Kondisi akhir
ü Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional
ü Guru belum menerapkan RME
Pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)
Pendekatan Realistic Mathematics Education dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah jaring-jaring bangun ruang pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran Kecamatan Boyolali tahun pelajaran 2011/2012.
Kemampuan siswa tentang jaring- jaring bangun ruang yang masih rendah.
Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SD Negeri 01 Siswodipuran semester
II (genap) tahun pelajaran 2011/2012. Tempat tersebut dipilih dengan beberapa
pertimbangan, diantaranya memang di sekolah tersebut terdapat suatu
permasalahan dalam bidang akademik terutama pada mata pelajaran matematika
tentang materi Bangun Ruang. Selain itu waktu, biaya, dan keberadaan subjek
untuk memudahkan peneliti memperoleh data. Disamping itu lokasinya mudah
dijangkau oleh peneliti, dan tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah
tempat peneliti melakukan penelitian.
2. Jadwal Penelitian
Peneliti telah merencanakan waktu penelitian selama 6 bulan yaitu mulai
bulan Januari 2012 sampai Juli 2012. (Waktu penelitian dapat dilihat pada
lampiran 1)
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian adalah sesuatu baik orang benda ataupun lembaga
(organisasi) yang sifat keadaannya akan diteliti (Amirin, 2009). Dalam penelitian
ini subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV SD N 1 Siswodipuran, Kecamatan
Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas IV erjumlah 39 siswa terdiri dari 21
siswa laki – laki dan 18 siswa perempuan. Menurut Amirin Obyek penelitian
adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang atau keadaan, yang menjadi pusat
perhatian atau sasaran penelitian (2009). Obyek atau sasaran dalam penelitian ini
adalah kemampuan pemecahan masalah tentang jaring – jaring bangun ruang.
Dari subyek dan obyek penelitian tersebut dapat diketahui variabel
penelitian. Variabel penelitian adalah suatu akibat, nilai, atau sifat dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 38). Dalam
penelitian ini terdapat variabel (pendekatan Realistic Mathemathic Education).
Menurut Sugiyono variabel bebas (x) adalah merupakan yang mempengaruhi atay
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Sedangkan variabel terikat (y) maupun variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (2010). Seperti yang dijelaskan
dalam bab II yang dimaksud pendekatan Realistic Mathemathic Education adalah
suatu pembelajaran yang memandang matematika sebagai kegiatan manusia dan
harus dikaitkan dengan realitas sehingga siswa dapat mengalami proses penemuan
kembali yang terbimbing.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2008: 3).
Tindakan itu dilakukan di dalam kelas yang diberikan kepada siswa oleh seorang
guru. Prinsip utama dalam PTK adalah pemberian tindakan dalam siklus yang
bertahap dan berkelanjutan sampai memperoleh hasil yang ditetapkan/
ditargetkan.
2. Strategi Penelitian
Strategi tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
siklus. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Suhardjono dalam Suharsimi
Arikunto (2008: 73), bahwa PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang
di dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu (a) perencanaan; (b)
tindakan; (c) pengamatan; dan (d) refleksi.
Adapun perincian dari keempat tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang terjadi di dalam kelas
saat pembelajaran Matematika.
2) Menetapkan alasan dilakukan penelitian tersebut.
3) Merumuskan permasalahan sesuai materi yang akan digunakan dalam
penelitian.
4) Menetapkan cara pemecahan masalah dengan pendekatan Realistic
Mathematics Education.
5) Menentukan indikator kinerja.
6) Merancang tindakan kelas secara rinci dan menyusun instrumen penelitian.
b. Tahap Tindakan
Tahap tindakan merupakan tahap pelaksanaan dari rancangan dan instrumen
penelitian yang telah disusun yang diterapkan pada proses pembelajaran.
Kegiatan pelaksanaan tindakan selalu diamati dan direfleksikan.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang terjadi saat
penerapan tindakan yang sudah direncanakan pada pembelajaran yang
sesungguhnya.
d. Tahap Refleksi
Tahap refleksi diawali dengan menganalisis dan mengkaji secara menyeluruh
dari hasil pengamatan sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang telah
mencapai tujuan penelitian dan bagian yang masih perlu perbaikan. Dari hasil
penarikan kesimpulan tersebut, dapat diketahui apakah tindakan ini dapat
mencapai keberhasilan dengan adanya peningkatan penguasaan konsep atau
tidak. Supardi dalam Suharsimi Arikunto (2008: 133) menjelaskan bahwa
reflection adalah kegiatan mengulas secara kritis (reflective) tentang perubahan
yang terjadi (a) pada siswa, (b) suasana kelas, dan (c) guru. Berdasarkan hasil
refleksi peneliti dapat mengetahui seberapa jauh keberhasilan dan kekurangan
dari pembelajaran yang telah dilakukan. Kekurangan tersebut berusaha diatasi
dengan melaksanakan tindakan atau melaksanakan siklus selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
D. Variabel Data
Variabel penelitian adalah suatu akibat, nilai, atau sifat dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 38). Data yang
sudah digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus
dimantapkan kebenarannya. Oleh Karen itu, penulis harus memilih dan
menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang
sudah diperolehnya. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah pendekatan
Realistic Mathematics Education sebagai variabel bebas (X) dan peningkatan
kemampuan pemecahan masalah tentang jaring-jaring bangun ruang sebagai
variabel terikat (Y). Sedangkan data yang dikumpulkan adalah :
1. Konsep materi tentang pemecahan masalah jaring-jaring bangun ruang.
2. Kemampuan memahami materi tentang jaring-jaring bangun ruang.
3. Semangat dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Matematika.
4. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran.
5. Ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan,
maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan peniliti dengan
cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
Observasi ini dilakukan secara formal di dalam ruang kelas pada saat
pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengetahui
perkembangan siswa dan guru kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran selama
proses pembelajaran sesuai dengan siklus yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang bersumber dari dokumen dan arsip.
Dokumen berupa daftar nilai, daftar hadir siswa dan arsip-arsip lain yang
dimiliki guru kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran.
3. Tes
Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur kemampuan tentang
pemecahan masalah yang melibatkan uang yang diperoleh siswa setelah
kegiatan pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan Realistic
Mathematics Education. Tes ini diberikan pada awal penelitian untuk
mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalam pembelajaran.
Selain itu tes ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran untuk mengetahui
peningkatan kemampuan siswa kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran.
4. Wawancara
Menurut Sugiyono (2009: 317) wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara
dilakukan dengan guru kelas V SD Negeri 1 Siswodipuran dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi dan memperoleh data yang berkaitan dengan
pembelajaran matematika sebelum dan sesudah penerapan realistic
mathematics education di SD Negeri 1 Siswodipuran.
F. Validitas Data
Data penelitian perlu diperiksa validitasnya agar data tersebut bisa
dipertanggungjawabkan. Menurut Sarwiji Suwandi (2009: 60) mengemukakan
bahwa “Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa
validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik simpulan.” Teknik yang
digunakan untuk menjaga kevalidan data dalam penelitian digunakan teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
triangulasi. Menurut Moleong (2009: 330) “Teknik triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding data.” Berikut teknik
triangulasi yang digunakan untuk menguji validitas data dalam penelitian ini:
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam penelitian kualitatif (Patton, 1987: 331) dalam Lexy J. Moleong (2009:
330). Dari teknik ini diharapkan dapat memberi informasi yang tepat sesuai
keadaan siswa maupun guru. Dalam tahap triangulasi sumber, peneliti
membandingkan data dari berbagai sumber baik siswa maupun guru.
2. Triangulasi Metode
Triangulasi metode dilakukan peneliti dengan mengumpulkan data
sejenis dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda
(Sutopo: 2002: 80). Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek
dengan observasi dan dokumentasi. Apabila hasil data yang diperoleh dengan tiga
teknik tersebut berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap
benar. Dari beberapa data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang
berbeda tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan agar
diperoleh data yang lebih kuat validitasnya.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model analisis interaktif. Cara analisisnya mengikuti pola pemikiran yang
kongkret kualitatif artinya suatu analisis yang kajiannya didasarkan pada
kenyataan-kenyataan empirik dan unsur-unsur terkecil dari pendekatan secara
mikro ke makro untuk unit kasus tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Model analisis interaktif mempunyai tiga komponen yaitu: (1) Reduksi
Data (Data Reduction), (2) Penyajian Data (Data Display), (3) Penarikan
Kesimpulan (Verification). Miles dan Huberman (2009: 19) mengemukakan
bahwa tiga komponen tersebut sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada saat
sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar,
untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan
sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Berikut
penjelasan alur kegiatan analisis interaktif menurut Miles dan Huberman (2009:
15-21)
1. Reduksi Data
Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Data-data penelitian yang telah dikumpulkan
selanjutnya direduksi yaitu mempertegas, menggolongkan, memfokuskan,
membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Proses reduksi ini berlangsung terus
selama pelaksanaan penelitian.
2. Penyajian Data
Penyajian data adalah sekumpulan data/ informasi yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian
data yang digunakan dapat berupa: berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan
bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam
suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, dengan demikian penganalisis dapat
melihat apa yang sedang terjadi, dapat menarik suatu kesimpulan, dan
menentukan tindakan yang harus dilakukan.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat
berupa hubungan kausal (interaktif), hipotesis atau teori.
Ketiga komponen analisis data saling berhubungan dan dapat digambarkan
pada skema berikut:
Gambar 8. Komponen-komponen Analisis Data
(Sumber : Miles dan Huberman, 2009: 20)
Dari bagan diatas, langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini
adalah:
a. Melakukan analisis awal, dengan cara mengumpulkan dokumen yang ada.
Dokumen tersebut antara lain silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dan daftar perolehan nilai penguasaan konsep keputusan bersama pada
siswa kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran.
b. Pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang muncul selama proses
pembelajaran Matematika berlangsung.
c. Mengembangkan bentuk sajian data yaitu menyusun sekumpulan informasi
yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
d. Melakukan analisis data.
e. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.
Pengumpulan Data
(Data Collection)
Reduksi Data
(Data Reduction)
Penyajian Data
(Data Display)
Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
H. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan
atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Pada
penelitian ini, indikator yang menjadi pedoman keberhasilan adalah meningkatnya
pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Siswodipuran,
Kecamatan Boyolali Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui pengoptimalan