PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG MELALUI MEDIA BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD N PUHGOGOR 01 BENDOSARI, SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/ 2010 SKRIPSI Oleh : SHINTA WULANDARI IRAWAN X 7108746 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
151
Embed
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN ...... · LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG MELALUI MEDIA BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PUHGOGOR 01 BENDOSARI,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME DAN LUAS
PERMUKAAN BANGUN RUANG MELALUI MEDIA BANGUN RUANG
PADA SISWA KELAS V SD N PUHGOGOR 01 BENDOSARI,
SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/ 2010
SKRIPSI
Oleh :
SHINTA WULANDARI IRAWAN
X 7108746
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS PERMUKAAN
DAN VOLUME BANGUN RUANG MELALUI MEDIA BANGUN RUANG
PADA SISWA KELAS V SD N PUHGOGOR 01 BENDOSARI,
SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/ 2010
Oleh:
SHINTA WULANDARI IRAWAN
X 7108746
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
SI KUALIFIKASI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
iii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
Peningkatan Kemampuan Menghitung Luas Permukaan dan Volume
Bangun Ruang melalui Media Bangun Ruang pada Siswa Kelas V SD Negeri
Puhgogor 01 Bendosari, Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/ 2010
Oleh :
Nama : Shinta Wulandari Irawan
NIM : X 7108746
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada Hari :
Tanggal :
Surakarta, Juni 2010
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Hadi Mulyono, M.Pd NIP 19561009 198012 1 001
Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd NIP 19560121 198203 2 003
iv
ABSTRAK Shinta Wulandari Irawan, PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG MELALUI MEDIA BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PUHGOGOR 01 BENDOSARI, SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2010.
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang (balok dan kubus) melalui media bangun ruang siswa kelas V SD Negeri Puhgogor 01 Bendosari, Sukoharjo tahun ajaran 2009/ 2010.
Bentuk pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan mempunyai empat buah komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan menyusun hipotesis kerja atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah (1) Adanya peningkatan rata-rata nilai yang diperoleh siswa dari sebelumnya pada pra tindakan 59,67 kemudian pada siklus pertama 68,18 menjadi 75,42 pada siklus kedua (2) Adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa yang pada pra tindakan hanya 33,33 %; dan pada tes siklus pertama 73,33 %; kemudian pada siklus kedua menjadi 100%.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media bangun ruang mampu meningkatkan kemampuan menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang siswa kelas V SD Negeri Puhgogor 01 tahun ajaran 2009/1010.
v
ABSTRACT
Shinta Wulandari Irawan, THE IMPROVEMENT OF SURFACE WIDTH AND CONCRETE VOLUME CALCULATION CAPABILITY THROUGH CONCRTE MEDIUM ON 5TH GRADERS OF ELEMENTARY SCHOOL OF SD NEGERI PUHGOGOR 01 BENDOSARI, SUKOHARJO YEAR OF 2009/2010, A Minithesis, Surakarta: Faculty of Teaching and Pedagogy Science, Sebelas Maret University of Surakarta.
The objective of this reseach is to improve the calculation capability on surface width and concrete volume (beam and cube) through concrete medium on 5th graders of Elmentary School of SD Negeri Puhgogor 01 Bendosari, Sukoharjo, Year of 2009/2010.
The type of approach which is used in this research is descriptive qualitative and the type of research is classroom action research (PTK). This research are two cycle. Collecting data technique are: observation and test. Analysis data technique which is used through three steps: data reduction, data presentation, and hypothesis making or conclusion.
The result of this research are (1) There is an improvement on average marks obtined by the students from pre action of 59.67, then in the first cycle of 68.18 to be 75.42 in the second cycle, (2) There is an improvement of student learning success percentage which on the pretest is only of 33.33% and on thefirst cycle test of 73.33%, then in the second cycle to be 100%.
Based on the result of this research, then there can be concluded that through the use of concrete medium, it can improve the capability in calculating surface width and concrete volume on the 5th gradeers of Elementary School of SD Negeri Puhgogor 01 Year of 2009/2010.
vi
MOTTO
Belajar adalah benang-benang yang membujur, sedangkan pengalaman pribadi
adalah benang-benang yang melintang dalam membuat suatu tenunan
pengetahuan praktis.
( The Liang Gie )
Keberhasilan tak lelah menghampiri orang yang lelah atas upadayanya, dan
semua keberhasilan harus disertai dengan kerja keras, usaha, dan doa.
( Kholili)
Janganlah mencintai seseorang dengan melihat kesempurnaannya, niscaya tak
kan pernah menjumpai kesempurnaan itu kecuali milik Sang Khaliq semata.
( Kholili )
vii
PESEMBAHAN
Karya sederana ini dipersembahkan kepada:
Orang tua tercinta Papa Irawan
S.Sadiman, Mama Sri Supartini (Almh),
dan Ibu Rick Luluk IL tercinta.
Kakak tersayang Wachid Danang
Prasetya dan Elly Herawati ,adik dan
keponakan tersayang (Akmala Khusnul
Farida, Desvita Nurul Ilmi, dan Kalinda
Alivia Radisti).
Kholili tersayang.
Tya, Eka, Pipit, Okta, Abas, Agung,
Badrun, dan Agus, sahabat-sahabat
tersayang.
Almamater dan rekan-rekan SI
Kualifikasi PGSD.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
penelitian tindakan kelas dengan lancar. Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME
BANGUN RUANG MELALUI MEDIA BANGUN RUANG PADA SISWA
KELAS V SD N PUHGOGOR 01 BENDOSARI, SUKOHARJO TAHUN
AJARAN 2009/ 2010” ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan berhasil
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada
semua pihak, khususnya kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Rusdiana Indiyanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberi ijin penyusunan skripsi ini.
3. Drs. Kartono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar
memberikan motivasi dan bimbingan sehingga penulis berhasil menyelesaikan
skripsi ini.
5. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd, selaku Pembimbing II yang dengan sabar
mengarahkan dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
6. Nining Purwaningsih, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Puhgogor 01 Bendosari,
Sukoharjo yang telah memberi motivasi dan ijin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
ix
7. Guru SD Negeri Puhgogor 01 Bendosari, Sukoharjo yang selalu memberikan
motivasi dan semangat.
8. Keluarga tercinta ( Papa Irawan, Mama Parti, Ibu Luluk, Mas Danang, Mb
Elly, Mala, Vita, dan Kalind sayang) terima kasih atas semua cinta, kasih
sayang, doa, dan dukungan baik moril maupun materiil serta semua
nasihatnya.
9. “Kholili tercinta”, terima kasih atas nasihat, perhatian, doa, dan dukungannya.
8. Grafik Perbandingan Hasil Tes Matematika Pra Tindakan, Siklus
I, dan Siklus II Siswa Kelas V SDN Puhgogor 01 ........................... 70
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Lembar Evaluasi Pre Test ................................................................... 77
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ………….. 79
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ………… 87
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ………… 94
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ………... 99
6. Lembar Kode Nama Siswa .................................................................. 105
7. Lembar Penilaian Tes Awal ………………………………………… 107
8. Lembar Penilaian Siklus I …………………………………………... 109
9. Lembar Penilaian Siklus II …………………………………………. 111
10. Pedoman Penilaian Lembar Pengamatan Kerja Kelompok Siklus I .. 113
11. Instrumen Penilaian Lembar Pengamatan Kerja Kelompok Siklus I
Pertemuan I ......................................................................................... 114
12. Instrumen Penilaian Lembar Pengamatan Kerja Kelompok Siklus I
Pertemuan II ........................................................................................ 116
13. Pedoman Penilaian Lembar Pengamatan Kerja Kelompok Siklus II .. 118
14. Instrumen Penilaian Lembar Pengamatan Kerja Kelompok Siklus II
Pertemuan I ......................................................................................... 119
15. Instrumen Penilaian Lembar Pengamatan Kerja Kelompok Siklus II
Pertemuan II ........................................................................................ 121
16. Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I Pertemuan I……………. 123
17. Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I Pertemuan II ..…………. 125
18. Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II Pertemuan I…………… 127
19. Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II Pertemuan I…………… 129
20. Kisi-kisi Soal Menghitung Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang ..................................................................................................
131
20. Foto Kegiatan Pembelajaran ………………………………………... 132
21. Undangan Mengadakan Pengamatan pada Pelaksanaan
Pembelajaran Sebagai Pengumpulan Data Penyelesaian Skripsi ……
22. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ………………………….
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dalam masyarakat, bangsa, dan negara. Berbagai usaha pembaharuan kurikulum,
perbaikan sistem pengajaran, peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain
sebagainya, merupakan suatu upaya ke arah peningkatan mutu pembelajaran.
Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya
adalah bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang baik, mengetahui
kebiasaan, dan kesenangan belajar siswa agar bergairah dan berkembang
sepenuhnya selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk itu seharusnya guru
mencari informasi tentang kondisi mana yang dapat meningkatkan pembelajaran
di sekolah dasar.
Proses pembelajaran terdapat beberapa komponen yang sangat penting
agar pembelajaran tersebut berjalan sesuai dengan rencana. Antara lain ditinjau
dari komponen guru. Agar proses pembelajaran berhasil, guru harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Untuk memenuhi hal tersebut,
guru dituntut meningkatkan kemampuan profesionalnya dengan menyesuaikan
jenjang pendidikan setingkat minimal strata satu (S1) bagi guru sekolah dasar.
Dengan tercapainya pendidikan tersebut diharapkan guru bisa memilih dan
menggunakan strategi dalam menanamkan konsep matematika dan melibatkan
siswa agar aktif dalam belajar baik secara mental, fisik dan sosial. Yang lebih
penting seorang guru harus memiliki rasa tanggung jawab dalam menjalankan
tugas dan penuh dedikasi yang keluar dari dalam hati nuraninya.
Pembelajaran Matematika dianggap masih kurang memiliki makna
sebagai bagian dalam kehidupan sehari-hari,pelajaran Matematika masih dianggap
2
sebagai pelajaran yang sulit sehingga anak enggan untuk mempelajarinnya.
Pembelajaran matematika yang dilaksanakan guru masih cenderung bersifat
konfensional, guru lebih mengutamakan penggunaan metode ceramah dalam
pembelajaran dibandingkan dengan metode yang lain.
Selain itu, dalam pembelajaran Matematika media pembelajaran belum
digunakan secara maksimal. Hal ini terlihat pada pengenalan konsep volume dan
luas permukaan bangun ruang yang pada dasarnya siswa kesulitan untuk
membayangkan dari bentuk gambar ke bentuk yang sebenarnya dan sebaliknya.
Kemampuan membayangkan siswa umumnya sangat terbatas, sedangkan guru
menghendaki agar siswa dapat menyerap pelajaran yang disampaikan dengan
maksimal. Dengan keadaan yang seperti ini perlu diadakan pembaharuan dengan
menggunakan media yang sesuai, tepat, efektif dan efisien untuk menunjang
proses pembelajaran.. Maka dalam proses pembelajaran guru harus menggunakan
metode-metode atau media-media pembelajaran yang menjembatani pemikiran
siswa. Yang semula bagi mereka materi volume dan luas permukaan bangun
ruang itu sebuah materi yang abstrak, sehingga dengan media bangun ruang
materi tersebut bisa menjadi konkret sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan media bangun ruang untuk
memudahkan siswa lebih mudah mengerti dan memahami materi volume dan luas
permukaan bangun ruang.
Berkaitan dengan pembelajaran Matematika, hendaknya proses
pembelajaran disesuaikan dengan kekhasan konsep atau pokok bahasan dan sub
pokok bahasan dan disesuaikan juga dengan perkembangan pola pikir siswa.
Dengan demikian diharapkan akan terdapat keserasian antara pembelajaran yang
menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol, maka konsep-
konsep matematika harus dipahami terlebihi dahulu sebelum memanipulasi
simbol-simbol tersebut. Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila
telah didasari oleh sesuatu yang telah diketahuinya. Dengan pengalaman belajar
yang lalu, maka akan mempengaruhi terjadinya proses belajar.
3
Permasalahan yang umum terjadi di sekolah dasar adalah rendahnya nilai mata
pelajaran Matematika siswa. Hal ini terbukti bila diadakan ulangan harian per
pokok bahasan selalu nilai mata pelajaran Matematika di bawah rata-rata batas
ketuntasan minimal. Pada ulangan harian pertama rata-rata nilainya 64,06 atau
hanya 10 anak (33,33 %) siswa belajar tuntas dan pada ulangan harian kedua rata-
rata nilainya 64,13 atau hanya 11 anak (36,66%) siswa belajar tuntas.
Dalam materi volume dan luas permukaan bangun ruang, siswa sukar
membedakan antara sisi pada bangun datar dengan sisi pada bangun ruang. Maka
di sini peneliti menggunakan media bangun ruang. Agar siswa lebih bisa
memahami konsep-konsep dari materi bangun ruang.
Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa telah menguasai
materi pelajaran yang telah disampaikan. Tingkat penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai. Dalam beberapa kali ulangan
di kelas V untuk pelajaran matematika hanya 10 orang dari 30 siswa yang
mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 80 % ke atas. Selama pembelajaran
berlangsung, masih banyak siswa dijumpai yang belum dapat menggambar jaring-
jaring balok dan kubus. Sehingga siswa kurang siap untuk belajar matematika.
Sebagai akibatnya adalah proses pembelajaran menjadi terlambat dan hasilnya
tidak optimal.
Apabila permasalahan yang dihadapi tersebut tidak dapat diatasi maka
akan tetap dalam kondisi tersebut. Hasil belajar dibawah rata-rata atau bahkan
bisa lebih buruk dan target belajar yang telah direncanakan kemungkinan besar
tidak akan tercapai. Maka supaya proses pembelajaran berhasil, guru harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, langkah yang perlu dilaksanakan
adalah dengan menggunakan alat peraga atau media pembelajaran. Media
pembelajaran tersebut bernama media bangun ruang (balok dan kubus). Melalui
media bangun ruang tersebut, materi yang bersifat abstrak dalam pokok bahasan
bangun ruang dapat menjadi konkret. Siswa akan mengetahui dan melihat
komponen-komponen bangun ruang. Dengan perantara media inilah siswa dapat
4
membedakan antara sisi pada bangun datar dan sisi pada bangun ruang. Selain itu
dengan media ini siswa dapat melihat secara langsung bentuk sisi dan sekaligus
mengingat kembali tentang luas bangun datar.
Sehubungan dengan latar belakang di atas, peniliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul “Peningkatan
Kemampuan Menghitung Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
melalui Media Bangun Ruang pada Siswa Kelas V SD Negeri Puhgogor 01
Bendosari, Sukoharjo tahun ajaran 2009/ 2010”.
B. Perumusan Masalah
Sesuai dengan paparan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut: “Apakah penggunaan media bangun ruang dapat meningkatkan
kemampuan menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang pada siswa
kelas V di SD Negeri Puhgogor 01 tahun ajaran 2009/ 2010?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peneliti melakukan
penelitian tindakan kelas ini secara umum adalah agar dapat mengkongkritkan
pembelajaran dan dapat melibatkan atau mengaktifkan siswa dalam pembelajaran
matematika sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Adapun secara khususnya, yakni untuk meningkatkan kemampuan
menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang pada siswa kelas V di SD
Negeri Puhgogor 01 tahun ajaran 2009/ 2010.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat,
diantaranya :
5
1. Manfaat Teoritis
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukanatau
sumbangan untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas pendidikan atau
pembelajaran, khususnya yang bersangkutan dengan ”Peningkatan
Kemampuan Menghitung Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang
Melalui Media Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SD Negeri Puhgogor 01
tahun ajaran 2009/ 2010.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung pada
guru khususnya peneliti yang terlibat dalam memperoleh pengalaman baru
untuk menerapkan media bangun ruang dalam pembelajaran Matematika,
serta dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembelajaran,
khususnya dalam bidang matematika.
b. Bagi siswa
Dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan
menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang siswa dalam
materi bangun ruang.
c. Bagi sekolah
Dapat memberikan wawasan dalam usaha memperbaiki proses
pembelajaran para guru pada mata pelajaran Matematika khususnya materi
menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang, serta untuk
menambah sarana dan prasarana sehingga mutu pendidikan dapat lebih
meningkat.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Hakikat Kemampuan Menghitung Luas Permukaan dan Volume Bangun
Ruang
a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat
pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu
untuk memperkaya diri dan untuk mencapai perkembangan kebudayaan yang
lebih tinggi. Misalnya para ilmuwan berusaha terus menemukan sumber-
sumber energi yang baru, dengan menggunakan hasil penemuan ilmiah yang
digali oleh generasi terdahulu terjadi karena manusia dibekali berbagai
kemampuan. Dalam KBBI (1990: 552) kemampuan berarti kesanggupan;
kecakapan; kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri.
Nurhasanah (2007:423) mengemukakan bahwa mampu artinya (bisa,
sanggup) melakukan sesuatu; sedangkan kemampuan artinya kesanggupan;
kecakapan; kekuatan. Poerwadarminta (2007: 742) mengatakan bahwa mampu
artinya kuasa (sanggup melakukan sesuatu); sedangkan kemampuan artinya
kesanggupan; kecakapan; kekuatan.
Bertolak dari beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa kemampuan merupakan kecakapan atau keahlian seseorang dalam
mencapai sesuatu hal yang ia inginkan atau keinginannya.
b. Kemampuan Menghitung Volume dan Luas Permukaan Bangun
Ruang
Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat belajar
khas jika dibandingkan dengan ilmu yang lain. Kegiatan pembelajaran
matematika sebaiknya tidak disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain,
karena setiap siswa belajar matematika itu berbeda-beda kemampuannya.
Kegiatan pembelajaran matematika haruslah diatur sekaligus memperhatikan
7
kemampuan siswa. Salah satu aspek dalam matematika adalah berhitung.
Berhitung dalam matematika terdapat dihampir sebagian besar cabang
matematika seperti aljabar, geometri, dan statistika.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI (1990: 311), menghitung
berarti mencari jumlahnya (sisanya, pendapatannya) dengan menjumlahkan,
mengurangi,dsb.
Nyimas Aisyiah, dkk (2007: 6-5) mengatakan bahwa kemampuan
berhitung merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan
sehari-hari, dapat dikatakan bahwa semua aktivitas kehidupan semua manusia
memerlukan kemampuan ini. Sedangkan Dewa Ketut Sukardi dalam Sulis
(2007: 14) berpendapat bahwa kemampuan berhitung adalah kemampuan
yang memerlukan penalaran dan keterampilan aljabar termasuk operasi
hitung. Dali S. Naga dalam Mulyono Abdurrahman (1999: 253)
mengemukakan bahwa ”Aritmatika atau berhitung adalah cabang Matematika
yang berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan-bilangan nyata
dengan perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan,
pekalian, dan pembagian”.
Kemampuan menghitung dalam penelitian ini mengenai kemampuan
numerik siswa, karena numerik adalah kemampuan hitung menghitung dengan
angka–angka. Kemampuan ini dapat menunjang cara berpikir yang cepat,
tepat dan cermat yang sangat mendukung ketrampilan siswa dalam memahami
simbol-simbol dalam matematika. Slameto dalam Sulis, (2007:14)
mengatakan bahwa kemampuan numerik mencakup kemampuan standar
tentang bilangan, kemampuan berhitung yang mengandung penalaran dan
keterampilan aljabar. Kemampuan mengoperasikan bilangan meliputi operasi
hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Beberapa pendapat yang telah dikemukakan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pengertian kemampuan menghitung adalah kecakapan
atau kehlian kita dalam mencari hasil sebuah bilangan, baik itu dengan cara
menjumlahkan, mengurangi,dsb.
8
Muchtar A. Karim (1998:1-9) dalam materi pokok pendidikan
Matematika II mengatakan bahwa ”Volume bangun ruang adalah ukuran yang
menyatakan kapasitas ruangan yang ditempati oleh bangun ruang tersebut”.
Contoh ada suatu kubus, maka volume dari kubus itu sama dengan kuantitas
dari ruangan yang ditempati oleh kubus itu sendiri. Juga dapat dinyatakan
apabila diketahui sebuah bangun ruang yang berongga (dan sisi dari benda
ruang itu sangat tipis sehingga bisa diabaikan), maka volume dari benda ruang
dapat dinyatakan sebagai ukuran yang menyatakan banyaknya tepung atau
cairan yang memenuhi rongga bangun fruang tersebut. Contoh lain ada suatu
kotak berbentuk kubus, maka volume dari kotak (kubus) tersebut adalah
ukuran yang menyatakan kuantitas cairan/ tepung yang memenuhi kotak
(kubus) itu.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan volume adalah isi atau besarnya benda dalam ruangan.
2. Hakikat Pembelajaran Matematika di SD
a. Pengertian Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa
dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan
seseorang sebagai subyek didik yang menerima pelajaran, sedangkan
mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar.
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat
belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak
menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya
akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar.
Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum
dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu
ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan
menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang
9
merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya.
Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa
belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar
setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar
yang ada.
Dimyati dan Mudjiono (2006: 297) mengungkapkan bahwa
pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar.
Morgan dalam Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra.
(1996: 8) mengatakan bahwa belajar adalah ”setiap perubahan tingkah laku
yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau
pengalaman”.Sedangkan Joyce dan Weil dalam Toeti Soekamto dan Udin
Saripudin Winataputra (1996: 79) mengemukakan bahwa mengajar atau
”teaching” adalah membantu para pelajar memperoleh informasi, ide,
keterampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan
cara-cara belajar, bagaimana belajar”.
Oemar Hamalik (2003:57) berpendapat bahwa pembelajaran adalah
suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusia, material,
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk
mencapai tujuan. Sedangkan Gagne sebagaimana dikutip St. Y Slamet
(2007:19) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha untuk
membuat siswa belajar sehingga situasi tersebut merupakan peristiwa belajar
yaitu usaha untuk terjadinya tingkah laku dari siswa. Perubahan tingkah laku
itu dapat terjadi karena adanya interaksi antara siswa dan lingkungannya. Di
dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pasal 1, memberikan pengertian
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan pada waktu
terjadi interaksi antara guru dan siswa yang sama-sama aktif dalam
pembelajaran. Inilah makna pembelajaran/ kegiatan belajar mengajar sebagai
10
suatu proses. Interaksi guru dan siswa sebagai makna utama proses
pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pengajaran.
Berpijak dari beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana seorang guru memberikan
ilmunya kepada siswa, agar siswa lebih mudah untuk mengekspresikan ide-
ide, dan cara berpikirnya.
b. Pembelajaran Matematika di SD
Banyak orang yang mempertukarkan antara matematika dengan
aritmatika atau berhitung. Padahal matematika mempunyai cakupan yang
sangat luas dari pada aritmatika atau berhitung. Aritmatika adalah
pengetahuan tentang bilangan dan merupakan bagian dari matematika.
Matematika merupakan ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran,
dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya, matematika
dapat dibagi dalam tiga bidang, yaitu; aljabar, analisis, dan geometri. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat James & James (dalam Ruseffendi. 1993: 27)
mengungkapkan bahwa ”matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang
dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika untuk
membantu masalah sosial, ekonomi dan alam”.
(Ernest, 1991:42) dalam A Halim Fathani Yahya (2009: 1-2) The basis of mathematical knowledge is linguistic language, conventions and rules, and language is a social constructions; ii) Interpersonal social processes are required to turn an individual’s subjective mathematical knowledge, after publication, into accepted objective mathematical knowledge; and iii) Objectivity itself will be understood to be social. Dasar dari pengetahuan matematika adalah bahasa linguistik, konvensi dan aturan, dan bahasa adalah konstruksi sosial; ii) proses sosial interpersonal yang diperlukan untuk mengubah pengetahuan subyektif matematika individu, setelah publikasi, menjadi diterima pengetahuan matematika objektif, dan iii) Objektivitas itu sendiri akan dipahami untuk bersosialisasi. http://www.google.com/masthoni.wordpress.com/ A Halim Fathani Yahya (2009: 1-2)
11
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia/ KBBI (1990: 313)
”Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan
dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah
mengenai bilangan”. Menurut Jhonsson dan Myklebust dikutip dalam
Mulyono Abdurrahman (1999: 252) menyatakan bahwa ”Matematika adalah
bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-
hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoretisnya adalah
memudahkan berpikir”. Lerner dikutip dalam Mulyono Abdurrahman (1999:
252) mengemukakan bahwa ”matematika disamping sebagai bahasa simbolis
juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan,
mencatat dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas”.
Taylor dan Francis Group (2008: 354) dalam International Journal of Education in Science and Technology: Mathematics is pervanding every study and technique in our modern world. Bringing ever more sharpy into focus the responsibilities laid upon those whose task it is to tech it. Most prominent among these is the difficulty of presenting an interdisciplinary approach so that one professional group may benefit from the experience of others. Matematika mencakup setiap pelajaran dan teknik di dunia modern ini. Matematika memfokuskan pada teknik pengerjaan tugas-tugasnya. Hal yang sangat mencolok yaitu mengenai kesulitan dalam mengaplikasi pendekatan interdisciplinary (antar cabang ilmu pengetahuan), oleh karena itu para pakar bisa memperoleh pengetahuan dari cabang ilmu lain.
(http://www.tandf.co.uk/.../0020739x.asp/Journal+International+of+Mathematical+Education+in+Sciense+and+Technology)(Taylor dan Francis Group (2008: 354))
Dalam pembelajaran di sekolah, matematika memiliki karakteristik
(Warsono, 2010: 24) sebagai berikut:
1. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan;
2. Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi dan
penemuan;
3. Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah (problem solving);
4. Matematika sebagai alat berkomunikasi;
12
Berpijak dari beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam kehidupan sehari-hari,
yang merupakan bahasa simbolik dan universal yang memungkinkan manusia
berpikir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan
kuantitas dengan menggunakan cara bernalar deduktif dan induktif.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan matematika adalah salah
satu ilmu dasar yang berguna untuk memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan
dan teknologi, yang memudahkan manusia berpikir dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
Warsono. (2010: 25) mengemukakan bahwa mata pelajaran
Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien dan
tepat dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau
menjelaskan gagasan, dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari
Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
6) Mengembangkan kreatifitas yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan.
Jerome S.Bruner dalam Sutikna (2005: 16-17) menjelaskan bahwa ia
menjadi sangat terkenal dalam dunia pendidikan umumnya dan pendidikan
Matematika khususnya. Ia telah menulis hasil studinya tentang
13
”Perkembangan Belajar” yang merupakan suatu cara untuk mendefinisikan
belajar. Bruner menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami
atau mengenal peristiwa atau benda di dalam lingkungannya, menemukan cara
untuk menyatakan kembali peristiwa atau benda tersebut dalam pikirannya,
yaitu suatu model tentang peristiwa atau benda yang dialami atau dikenalnya.
Media benda nyata atau media tiga dimensi, merupakan media yang dapat
dipandang dari segala arah dan diraba bentuknya, dimana media tiga dimensi
mewujudkan konsep-konsep yang bersifat abstrak. Misalnya: benda asli,
model, alat tiruan sederhana (mock-up), barang contoh (specimen), dan
diorama, (3) Contoh-contoh perilaku mengajar.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan berbagai jenis media pembelajaran dapat membawa dampak
positif dalam proses pembelajaran. Hubungan antara guru dan siswa dapat
berlangsung lebih interaktif, karena pemakaian media pembelajaran dapat
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar terhadap siswa.
Mulyani Sumantri dalam Suwarto (2007: 27-28) menyatakan tujuan dari
penggunaan suatu media yaitu untuk membantu guru menyiapkan pesan-pesan
secara lebih mudah kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat
menguasai pesan-pesan tersebut secara cepat dan cermat. Dalam kerangka
proses belajar mengajar yang dilakukan yaitu penggunaan media
dimaksudkan agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan belajar terhindar
21
dari segala verbalisme, yakni mengetahui kata-kata yang disampaikan guru
tetapi tidak memahami arti yang dimaksud didalamnya.
Hujair AH. Sanaky (2009: 4) mengemukakan pendapat bahwa manfaat
media pembelajaranadalah sebagai berikut:1) pengajaran lebih menarik
perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belaja; 2) bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami
pembelajar; 3) metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata; 4) pembelajar lebih banyak
melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hany mendengarkan penjelasan dari
pengajar saja.
Menurut pendapat Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (2006:214)
mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa,
yaitu: (1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar, (2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan
menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, (3) Metode mengajar akan
lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-
kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran, (4) Siswa dapat lebih
banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.
(http://techonly13.wordpress.com)
Kemp & Dayton dalam Azhar Arsyad (2004:21) mengemukakan
bahwa manfaat adanya penggunaan media dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. 2. Pengajaran bias lebih menarik. 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif . 4. Lama waktu pengajaran bisa lebih dipersingkat. 5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan. 6. Pengajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan.
22
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
Hamalik dalam Arsyad (2006:25) merinci manfaat media pendidikan
sebagai berikut: (1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh
karena itu mengurangi verbalisme, (2) Memperbesar perhatian siswa, (3)
Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap, (4) Memberikan pengalaman
nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa,
(5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui
gambar hidup, (6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahaya, (7) Memberikan pengalaman yang
tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan
keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
(http://techonly13.wordpress.com)
Berpijak dari beberapa pendapat tentang manfaat penggunaan media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar tersebut di atas, dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1) Media pembelajaran dapat memperjelas
penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan pesan dan informasi, (2) Media pembelajaran dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan
dan minatnya, (3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang dan waktu. Objek atau benda yang terlalu besar untuk iklan langsung
dibawah kelas dapat diganti dengan gambar , tato, slide, film, radio atau
model. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
dapat disajikan dengan ketentuan miroskop, film, slide, dan gambar. Kejadian
langkah yang terjadi dimasa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat
ditampilkan melalui rekaman video, film, tato, slide. Objek atau proses yang
amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkrit melalui
film, gambar, dan slide. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan
23
dapat disimulasikan dengan media seperti computer, film, dan video. Peristiwa
alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam
kenyataan membutuhkan waktu yang lama seperti proses kepompong menjadi
kupu-kupu, dapat disajikan melalui teknik-teknik rekaman seperti timelapse
untuk film video atau simulasi computer, (4) Media pembelajaran dapat
memberikan keamanan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa
dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi antara guru,
siswa, masyarakat dan lingkungan.
d. Media Pembelajaran Bangun Ruang
Hujair AH. Sanaky (2009: 3) berpendapat bahwa “media pembelajaran
adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran.
Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi, yaitu bangun yang dapat
dilihat dari semua sisinya. Media pembelajaran berupa model bangun ruang
dapat dijadikan media pengajaran. Benda asli sangat membantu guru dalam
menerangkan sesuatu kepada siswa untuk memahami materi yang
disampaikan.
Model bangun ruang adalah media yang dibuat dengan ukuran tiga
dimensi sehingga menyerupai benda aslinya untuk menjelaskan hal-hal yang
tak mungkin kita peroleh dari benda yang sebenarnya. Model bangun ruang
dapat dibuat dalam ukuran lebih besar atau lebih kecil dari benda aslinya, atau
memperlihatkan bagian-bagian yang rumit dari sebuah benda yang sebenarnya
keadaan tertutup. (http://techonly13.wordpress.com).
Dalam penelitian ini media pembelajaran Matematika adalah alat bantu
yang digunakan dalam proses pembelajaran Matematika. Media tersebut
berupa bangun-bangun ruang, bangun-bangun datar, kerangka bangun ruang
dan jaring-jaring bangun ruang. Hal ini dimaksudkan untuk membantu siswa
memahami terhadap pokok masalah yang dipelajari serta siswa bisa
membedakan antara sisi pada bangun datar dan sisi pada bangun ruang. Selain
24
itu dengan media ini siswa dapat melihat secara langsung bentuk sisi dan
sekaligus mengingat kembali tentang luas bangun datar.
Penerapan media bengun ruang dalam pembelajaran Matematika pada
konsep volume kubus dan balok. Pada kubus, media bangun ruang digunakan
dengan cara menyusun bebeapa kubus stuan dapat dihitung (membilang)
berapa volume kubus tersebut.
Kubus satuan Bangun ruang kubus Kubus tersebut di atas, tersusun dalam beberapa kubus satuan. Setelah
dihitung ternyata kubus satuan berjumlah 8 kubus satuan. Banyak kubus
satuan dalam bangun ruang kubus tersebut di atas menyatakan volume kubus/
isi bangun ruang kubus tersebut. Selanjutnya, dapat dijelaskan bahwa banyak
kubus satuan ke samping menyatakan panjang rusuk ke samping. Banyak
kubus satuan ke belakang menyatakan panjang rusuk ke belakang. Banyak
rusuk ke atas menyatakan tinggi kubus ke atas. Karena kubus memiliki
panjang rusuk yang sama, maka :
Sedangkan pada balok, media bangun ruang digunakan dengan cara
menyusun beberapa kubus satuan dapat dihitung (membilang) berapa volume
balok tersebut.
Volume kubus = rusuk x rusuk x rusuk atau = r x r x r atau = r3
25
tinggi
lebar
panjang
Kubus satuan Bangun Ruang Balok
Balok tersebut di atas, tersusun dalam beberapa kubus satuan. Setelah
dihitung ternyata kubus satuan berjumlah 16 kubus satuan. Banyak kubus
satuan dalam bangun kubus tersebut di atas, menyatakan volume kubus/ isi
dari bangun ruang yang berbentuk balok tersebut.
Selanjutnya, dapat dijelaskan bahwa banyak kubus satuan ke samping
menyatakan panjang sisi alas (p). Banyak kubus satuan ke belakang
menyatakan lebar sisi alas ( l ). Banyak rusuk ke atas menyatakan tinggi balok
( t ). Kubus memiliki panjang rusuk yang berbeda, maka :
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Suwarto (2007) dengan judul ”Penggunaan
Media Bangun Ruang untuk Pemahaman Konsep Luas dan Volume dalam
Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Walen 1 Kecamatan Simo Kabupaten
Boyolali Tahun Ajaran 2006/ 2007”menyimpulkan bahwa penggunaan media
bangun ruang dapat meningkatkan pemahaman pembelajaran konsep luas dan
volume bangun ruang dalam pembelajaran Matematika. Penelitian Suwarto
memiliki persamaan dengan penelitian ini yakni sama-sama mengkaji tentang
Volume balok = Luas alas x tinggi = panjang x lebar x tinggi
26
penggunaan media bangun ruang. Adapun perbedaannya terletak pada variabel
terikatnya. Variabel dalam penelitian Suwarto yaitu pemahaman konsep luas dan
volume dalam matematika sedangkan dari penelitian ini yakni peningkatan
kemampuan menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang.
Penelitian yang dilakukan oleh Warsono (2010) dengan judul ”Peningkatan
Motivasi Belajar Matematika Melalui Penggunaan Media Bangun Ruang pada
Siswa Kelas V SD Negeri 02 Wukirsawit Tahun Ajaran 2009/
2010”menyimpulkan bahwa penggunaan media bangun ruang dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika. Penelitian Warsono memiliki
persamaan dengan penelitian ini yakni sama-sama mengkaji tentang penggunaan
media bangun ruang. Adapun perbedaannya terletak pada variabel terikatnya.
Dalam penelitian Warsono variabel terikatnya yakni peningkatan motivasi belajar
matematika sedangkan dari peneliti yaitu peningkatan kemampuan menghitung
luas permukaan dan volume bangun ruang.
Penelitian yang dilakukan oleh Rodhiyah (2006) dengan judul
”Meningkatkan Kemampuan Menghitung Operasi Perkalian dan Pembagian
dengan Metode Permainan Pada Siswa Kelas IV SDN Purwoso 03 Semarang
Tahun Pelajaran 2006/2007” menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode
permainan dapat meningkatkan kemampuan menghitung perkalian dan
pembagian. Penelitian Rodhiyah memiliki persamaan dengan penelitian ini yakni
sama-sama mengkaji tentang upaya meningkatkan kemampuan menghitung.
Adapun perbedaannya terletak pada variabel bebasnya. Dalam penelitian
Rodhiyah, variabel bebasnya membahas tentang metode permainan. Adalam
penelitian ini variabel bebasnya yaitu media bangun ruang.
C. Kerangka Berpikir
Dalam pembelajaran Matematika di SD Negeri Puhgogor 01 khususnya
untuk siswa kelas V, proses pembelajarannya masih konvensional. Sehingga
materi volume dan luas permukaan bangun ruang yang sekiranya mudah bagi
27
siswa menjadi sangat sulit. Maka sebagai dampaknya, kemampuan siswa dalam
menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang menjadi rendah.
Ada beberapa upaya yang harus dilakukan agar kemampuan menghitung
volume dan luas permukaan bangun ruang siswa meningkat. Dalam proses
pembelajaran digunakan media bangun ruang. Mulanya materi menghitung
volume dan lulas permukaan bangun ruangitu membingungkan siswa (sesuatu
yang abstrak), tetapi setelah menggunakan media bangun ruang materi tersebut
mudah dipahami oleh siswa (menjadi konkret). Dalam pembelajaran langkah
pertama disusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi volume dan
luas permukaan bangun ruang dan membuat media pembelajaran. Selanjutnya,
dilaksanakan apa yang telah dibuat dengan maksimal. Setelah pembelajaran
berlangsung, diberikan evaluasi kepada siswa. Kemudian guru melakukan
observasi pada proses pembelajaran, membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam proses pembelajaran serta mengarahkannya, sehingga siswa benar-benar
memahami materi volume dan luas permukaan bangun ruang. Setelah dilakukan
observasi, dianalisis proses dan hasil pembelajaran matematika tersebut sebagai
penentu pelaksanaan siklus selanjutnya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dengan menggunakan media bangun
ruang yang dibuat secara menarik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang siswa. Dengan demikian
kemampuan menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang akan
meningkat melalui penggunaan media bangun ruang. Maka alur kerangka berpikir
dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti gambar 1.
28
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Hipotesis merupakan simpulan kerangka berpikir. Dari rumusan
masalah tersebut di atas, maka dapat dituliskan hipotesis sebagai berikut :
”Penggunaan media bangun ruang dapat meningkatkan kemampuan
menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang pada siswa kelas V SD
Negeri Puhgogor 01 Bendosari, Sukoharjo tahun ajaran 2009/ 2010”.
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
Siklus II Siklus I
Pembelajaran dengan menggunakan media bangun ruang
Tindakan
Kemampuan menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang siswa rendah
Guru masih konvensional dalam pembelajaran.
Melalui penggunaan media bangun ruang dapat meningkatkan kemampuan menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang siswa kelas V SD Negeri Puhgogor 01 tahun pelajaran 2009/2010.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Puhgogor 01 Kecamatan
Bendosari mempertimbangkan Kabupaten Sukoharjo. Ditentukan di tempat ini
karena: (1) karena waktu, biaya, dan keberadaan sampel untuk memudahkan
peneliti memperoleh data, (2) sekolah tersebut belum pernah ada yang
melaksanakan penelitian sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan
penelitian ulang, (3) kemudahan peneliti mengadakan kerjasama dengan
sekolah.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun 2009/2010,
selama lima bulan. Yakni mulai bulan Februari sampai bulan Juni 2010. Jenis-
jenis kegiatannya meliputi penyusunan dan pengajuan proposal, mengurus ijin
penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis data, dan penyusunan laporan.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dua siklus, antara lain:
1. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 April 2010 dan tanggal 29 April
2010. Indikator yang ingin dicapai yaitu mampu mengidentifikasi ciri-ciri
bangun ruang, mampu menyebutkan sifat-sifat balok dan kubus, dapat
menyatakan rumus luas permukaan serta volume balok dan kubus, dapat
menghitung luas permukaan serta volume balok, dan dapat menghitung luas
permukaan serta volume kubus.
2. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2010 dan 6 Mei 2010. Indikator
yang ingin dicapai sama dengan siklus pertama khususnya pada indikator
pertemuan kedua yaitu: dapat menyatakan rumus luas permukaan serta
volume balok dan kubus, dapat menghitung luas permukaan serta volume
balok, dan dapat menghitung luas permukaan serta volume kubus. Dalam
siklus kedua metode yang diterapkan sama dengan siklus pertama. Hanya
30
saja perbedaannya terletak pada medianya. Guru menggunakan benda-
benda konkret dalam pengerjaan soalnya.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Data yang akan diperoleh atau dikumpulkan berupa data yang langsung
tercatat dari kegiatan di lapangan, maka bentuk pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis
penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun alasan
mengadakan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengkaji masalah
pendidikan yang berkaitan dengan pembelajaran di dalam kelas yang
dilaksanakan oleh guru, karena PTK dilaksanakan oleh guru sendiri sehingga
dapat meningkatkan pemahaman diri siswa untuk membuat perubahan yang
lebih baik, serta memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru kelas.
Model penelitian tindakan kelas ini menggambarkan sebagai
serangkaian langkah yang membentuk siklus atau putaran tindakan. Setiap
langkah memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (plan), tindakan (act),
pengamatan (observe), dan refleksi (reflect) (Kemmis dan Taggart (1998)
dalam Rochiati Wiriatmadja (2009: 66) Langkah-langkah tersebut dapat dilihat
pada gambar 2.
31
Gambar 2. Model PTK Spiral dari Kemmis dan Taggart.
Pada tahap perencanaan (plan), mulai dirancang strategi bertanya untuk
mendorong siswa untuk menjawab pertanyaannya sendiri. Pada tahap tindakan
(act), mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendorong
mereka mengatakan apa yang mereka pahami, dan apa yang mereka minati.
Tahap pengamatan (observe), pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban
siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi. Sedangkan
dalam tahap refleksi (reflect), ternyata control kelas yang terlalu ketat
menyebabkan tanya jawab kurang lancar dilaksanakan sehingga tidak mencapai
hasil yang baik, dan perlu diperbaiki.
Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam
bentuk mengurangi pernyataan-pernyataan guru yang bersifat mengontrol
PLAN
AC T
OBSERVE
REFLECT
REVISED
PLAN
AC T
REFLECT
OBSERVE
32
siswa, agar strategi bertanya dapat berlangsung dengan baik. Pelaksanaannya
dicatat dan direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa.
Secara rinci prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas diuraikan
sebagai berikut :
1. Siklus pertama ( I )
a. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan.
b. Melakukan tindakan sesuai yang direncanakan.
c. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan dan
mengidentifikasi masalah.
d. Melakukan refleksi oleh peneliti.
2. Siklus kedua ( II )
a. Merencanakan tindakan berdasarkan siklus pertama untuk perbaikan
meningkatkan prosentase.
b. Melakukan tindakan sesuai yang direncanakan.
c. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus II
dan mengidentifikasi masalah.
d. Melakukan refleksi oleh peneliti.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini ditetapkan pada siswa kelas V SD Negeri
Puhgogor 01 tahun ajaran 2009/ 2010. Dengan jumlah siswa sebanyak 30, yang
terdiri 10 siswa putra dan 20 siswa putri.
Ditetapkan pada kelas V karena didasari oleh pertimbangan bahwa pada
awal tahun pelajaran siswa telah mempunyai pengalaman belajar di SD selama
empat tahun, yaitu selama kelas I hingga kelas IV. Pada dasarnya mereka dari
latar belakang yang berbeda-beda tapi sebagian besar dari mereka adalah siswa
dari golongan menengah ke bawah yaitu ekonomi yang rendah. Dari kesemua
siswa adalah anak yang normal, tidak cacat dalam arti tidak ada anak ABK
(Anak Berkebutuhan Khusus).
33
D. Sumber Data
Di dalam penelitian ini terdapat dua data, yaitu 1. Nilai akhir siswa
setelah pembelajaran Matematika menggunakan media bangun ruang; 2.
Kegiatan siswa saat pembelajaran/ saat kerja kelompok. Data penelitian ini
dikumpulkan dari beberapa sumber yang meliputi :
a. Informan atau nara sumber yaitu siswa kelas V SD Negeri Puhgogor 01.
b. Dokumen atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, dan buku penilaian.
c. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan media bangun
ruang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan beberapa data dan sumber data di atas, maka teknik
pengumpulan datanya masing-masing sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian (Yatim Rianto,
2001:77). Observasi yang dilakukan peniliti dalam penelitian ini adalah
dengan observasi kolaboratif yaitu observasi yang dibantu oleh teman
sejawat. Observasi ini dilakukan secara formal di dalam ruang kelas
pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk
mengetahui perkembangan siswa selama proses pembelajaran sesuai
dengan siklus yang ada.
Observasi merupakan teknik penelitian yang digunakan oleh
peneliti dengan cara mengamati, melihat atau memperhatikan kebiasaan
sehari-hari guru dan siswanya di sekolah. Bentuk observasi dalam
penelitian ini adalah observasi partisipan, dimana peneliti (pengamat)
dalam penelitian ini, berperan aktif dalam semua pembelajaran di kelas.
34
Pengamat mengobservasi kegiatan siswa kelas V SDN Puhgogor 01
selama proses pembelajaran. Observasi ini digunakan untuk
mendapatkan data yang diperlukan sebagai dasar untuk melakukan
penelitian yang lebih lanjut. Dengan observasi ini akan diperoleh data-
data mengenai seluruhu aktivitas atau tingkah laku siswa dalam
pembelajaran.
2. Tes
Tes merupakan serentetan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap, inteligensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Yatim Rianto,
2001:83). Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran
tindakan.
Tes yang diberikan dalam penelitian ini tentang materi volume
dan luas permukaan bangun ruang dan diberikan pada siswa kelas V
SDN Puhgogor 01. Tes ini diberikan pada awal penelitian untuk
mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalam pembelajaran
mengitung luas permukaan dan volume bangun ruang. Selain itu, tes ini
dilakukan di setiap akhir pertemuan untuk mengetahui peningkatan
mutu siswa. Dengan kata lain, tes disusun dan dilakukan untuk
mengetahui tingkat perkembangan kemampuan menghitung luas
permukaan dan volume bangun ruang ditandai dengan hasil belajar
siswa sesuai dengan siklus yang ada.
F. Validitas Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
observasi dan tes. Maka untuk menjamin validitas, keabsahan dan
pertanggungjawaban data untuk dapat dijadikan dasar yang kuat untuk menarik
simpulan, maka dapat diukur dengan validitas isi/ content validity.
35
Ebel dalam Nazir (1988: 2) mengemukakan bahwa content validity
adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu
populasi. http://www.google.co.id/fitriayunita.blogspot.com. Kerlinger dalam
Fitri Yuanita (2007: 4) mengatakan bahwa “validitas isi merupakan validitas
yang diperhitungkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis
rasional”. http://www.google.co.id/fitriayunita.blogspot.com. Dalam validasi
ini dapat diukur seberapa jauh item-item dalam suatu alat ukur mencakup
keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur oleh alat ukur yang
bersangkutan atau berhubungan dengan penelitian.
Sebuah tes dikatakan memiliki isi apabila didalamnya mengukur tujuan
khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan
oleh guru dalam pembelajaran. Pada penelitian ini data yang diukur
menggunakan validitas isi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang sesuai
dengan materi yang diajarkan di kelas V, maka pada penyusunan dilakukan
dengan cara memerinci materi kurikulum ataupun materi pelajaran pada kelas
V. Materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering
disebut validitas kurikuler.
Validitas isi berhubungan dengan kemampuan instrumen untuk
menggambarkan atau melukiskan secara tepat mengenai domain perilaku yang
akan diukur. Misalnya instrumen yang dibuat untuk mengukur aktivitas siswa
dalam belajar, maka instrumen tersebut harus dapat melukiskan secara benar
mengenai aktivitas siswa sebagaimana diuraikan dalam deskripsi kegitan siswa.
Dalam pembuatan soal tes dilakukan terlebih dahulu analisis rasional
yakni sejauh mana item-item dalam soal tes tersebut mencakup keseluruhan
kawasan isi objek yang akan dinilai atau dengan kata lain, sejauh mana tes itu
mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Dalam perencanaan validitas ini
tidak melibatkan perhitungan statistik apapun melainkan hanya analisis rasional
maka setiap orang akan memiliki pedoman dalam melaksanakan suatu tes pada
siswanya.
36
G. Teknik Analisis Data
Yang dimaksud analisis data adalah cara mengelola data yang sudah
diperoleh dari dokumen. Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif.
Agar hasil penelitian dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan
maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis model
interaktif Milles dan Huberman (2000: 20). Kegiatan pokok analisa model ini
Muchtar A.Karim dan Jamus Widagdo.1998. Pendidikan Matematika II. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu Guru Kelas SD.
Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
__________________. 2003. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhasanah, Didik Tumianto. 2007. Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nyimas Aisyah. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:
Dirjen Dikti Depdiknas. Oemar Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem .Jakarta: PT. Bumi Aksara
Poerwadarminta.1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Rochiati Wiriatmadja, 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Rodhiyah, 2006. Meningkatkan Kemampuan menyelesaikan Operasi
Perkalian dan Pembagian dengan Metode Permainan Pada Siswa Kelas IV SDN Purwoso 03 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi tidak ditebitkan. Semarang UNNES
76
Russeffendi, ET.1984.Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Tarsito. Slamet,St.Y dan Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Sri Anitah. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press. Suharsimi Arikunto dan Sugiarto. 2009. Peningkatan Profesi Ilmiah Guru
melalui Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional. Surakarta: UNS.
Sulis. 2007. Studi Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kemampuan
Berhitung, Sumber Bahan Ajar, dan Suasana Kelas di SLTP Negeri I Ngrompol Sragen. Surakarta: UMS. Tidak diterbitkan.
Suwarto. 2007. Penggunaan Media Bangun Ruang untuk Pemahaman Konsep
Luas dan Volume dalam Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Walen Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2006/ 2007. Surakarta: UNS.
Udin S. Winata Putra, dkk. 1994. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta. UT. Undang-Undang tentang Sisdiknas No 20 Tahun 2003. Bandung: Citra
Umbara.
Warsono. 2010. Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Penggunaan Media Bangun Ruang pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Wukirsawit Tahun Ajaran 2009/ 2010. Surakarta: UNS.
Yatim Rianto. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC Surabaya
http://p4tkmatematika.org/downloads/sd/MediaPembelajaran.pdf diunduh tanggal 26 April 2010 pukul 15.00 WIB
http://techonly13.wordpress.com diunduh tanggal 26 April 2010 pukul 15.10
Setelah bagian-bagian dari kubus dipahami, sekarang kita perhatikan
sifat-sifat kubus.
▪ Keenam sisinya sama besar.
Sisi KLMN = OPQR = KNRO = LMQP = KLPO = NMQR.
▪ Terdapat 3 pasang sisi yang sejajar (//), artinya jika dua sisi diperpanjang
tidak akan berpotongan, yaitu:
Sisi bawah KLMN // sisi atas OPQR
Sisi kiri KNRO // sisi kanan LMQP
Sisi depan KLPO // sisi belakang NMQR
▪ Terdapat 3 pasang rusuk yang sejajar (//), artinya jika dua rusuk
diperpanjang tidak akan berpotongan, yaitu:
Rusuk KL // rusuk MN // rusuk RQ // rusuk OP
Rusuk KO // rusuk LP // rusuk MQ // rusuk NR
Rusuk KN // rusuk LM // rusuk PQ // rusuk OR
▪ Kedua belas ruusknya sama panjang, yaitu:
Rusuk KL = LM = MN = NK = KO = LP = MQ = NR = OP = PQ =
QR = RO.
VII.Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Absensi
2. Apersepsi ( Pernahkah kalian bermain ular tangga? Apa saja yang
dibutuhkan dalam bermain ular tangga? Dst. )
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
83
2. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok terdiri
dari 6 siswa. Dan salah satu siswa ditunjuk sebagai juru bicara atau
perwakilan kelompok.
3. Guru membagikan media benda-benda yang berbentuk balok dan
kubus serta jaring-jaring dan kerangka bangun ruang kepada masing-
masing kelompok.
4. Siswa melakukan diskusi kelompok/ belajar mandiri yaitu dengan
mengidentifikasi dan menjelaskan ciri dan sifat dari balok dan kubus.
5. Selama kegiatan diskusi berlangsung guru mengamati siswa serta
memberikan bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam diskusi.
6. Kemudian, siswa diminta untuk menyiapkan sebuah pertanyaan
kepada kelompok lainnya.
7. Siswa saling bergantian bertanya melalui perwakilan kelompok dan
kelompok lainnya menjawab sesuai gilirannya.
8. Setelah selesai, guru mengulas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
masing-masing kelompok dan memperbaiki jawaban dari tiap-tiap
kelompok bila masih kurang.
9. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dengan bimbingan
guru siswa diarahkan untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
10. Siswa mengerjakan evaluasi yang telah dipersiapkan oleh guru.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Evaluasi
2. Refleksi
VII. Metode, Media, Sumber
84
A. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Demonstrasi
D. Media
1. Jaring-jaring balok dan kubus.
2. Kerangka balok dan kubus.
3. Benda-benda yang berebentuk balok dan kubus (dadu, kotak kapur,
kotak susu, dll )
E. Sumber
1. Silabus Kelas V. BSNP. Depdiknas 2008.
2. Hitunganku Matematika 5, Teguh Purmantari,dkk. Bumi Aksara 2004.
3. Gemar Belajar Matematika 5, Buchori-Jumadi. Aneka Ilmu 2007.
IX. Penilaian
A. Bentuk : Subyektif
B. Prosedur : Tes proses dan tes akhir
C. Jenis Tes : Tertulis
D. Alat : Soal, Pedoman Penilaian dan kunci Jawaban.
Mengetahui
Kepala SDN Puhgogor 01
Nining Suparwanti, S.Pd NIP 19660529198903 2 007
Sukoharjo, 26 April 2010
Peneliti
Shinta Wulandari Irawan NIM X 7108746
85
SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN I
Isilah titik di bawah ini dengan tepat!
Gambar 1 untuk no 1-5.
K J
H I
G F
D E
1. Nama bangun ruang di atas adalah ....
2. Sisi DEFG sama luas dengan sisi ....
3. Rusuk HK = .... = ....= .....
4. Rusuk HI // ..... // .... // ....
5. Banyak titik sudut ada ......
Gambar 2 untuk no 6-10.
J I
G H
F E
C D
6. Nama bangun ruang di samping adalah ........
7. Banyaknya sisi ada ........
8. Sisi CDHG sejajar dengan sisi .......
9. Rusuk GJ // ..... // ..... // ......
10. Banyaknya rusuk ada ..........
86
KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN I
1. Balok
2. HIJK
3. IJ = DG = EF
4. KJ// DE// GF
5. 8 (delapan)
6. Kubus
7. 6 (enam) buah.
8. FEIJ
9. HI// CF// DE
10. 12 (dua belas)
PEDOMAN PENILAIAN EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN I
Nilai = Benar x 10
= 10 x 10
= 100
87
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I PERTEMUAN II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Puhgogor 01
Hari, Tanggal : Kamis, 29 April 2010
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (lima)/ II (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35’ (menit)
I. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antarbangun
datar.
II. Kompetensi Dasar
6.3 Menghitung luas permukaan dan volume balok dan kubus.
III. Indikator
6.2.3. Siswa dapat menyatakan rumus luas permukaan serta volume balok
dan kubus.
6.2.4. Siswa dapat menghitung luas permukaan serta volume balok.
6.2.5. Siswa dapat menghitung luas permukaan serta volume kubus.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi, siswa mampu
menyatakan rumus luas permukaan serta volume balok dan kubus dengan
benar.
2. Melalui metode tanya jawab dan penugasan siswa dapat menghitung luas
permukaan serta volume balok dengan benar.
3. Melalui metode tanya jawab dan penugasan siswa dapat menghitung luas
permukaan serta volume kubus dengan benar.
88
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan siswa mampu menghitung
dan mengerjakan soal yang berhubungan dengan luas permukaan serta volume
bangun ruang yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran
Luas Permukaan Balok dan Kubus
Luas permukaan balok :
tinggi lebar
lebar
panjang panjang
Luas permukaan kubus :
sisi
sisi
sisi sisi sisi
VII.Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Absensi
2. Apersepsi ( Manakah yang disebut sisi/ rusuk dan sudut dari balok
anak-anak?)[guru dengan membawa media bangun ruang]
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
selanjutnya.
Luas permukaan kubus = sisi x sisi = s x s
L P balok = panjang x lebar = p x l
Volume balok = panjang x lebar x tinggi = p x l x t
Volume kubus = sisi x sisi x sisi = s x s x s
89
2. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok terdiri
dari 5 siswa. Dan salah satu siswa ditunjuk sebagai juru bicara atau
perwakilan kelompok.
3. Guru membagikan media benda-benda yang berbentuk balok dan
kubus serta jaring-jaring dan kerangka bangun ruang kepada masing-
masing kelompok.
4. Siswa melakukan diskusi kelompok/ belajar mandiri yaitu menemukan
rumus luas permukaan balok dan kubus dengan media yang telah
disediakan oleh guru.
5. Selama kegiatan diskusi berlangsung guru mengamati siswa serta
memberikan bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam diskusi.
6. Kemudian, siswa diminta untuk menyiapkan sebuah pertanyaan
kepada kelompok lainnya.
7. Siswa saling bergantian bertanya melalui perwakilan kelompok dan
kelompok lainnya menjawab sesuai gilirannya.
8. Setelah selesai, guru mengulas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
masing-masing kelompok dan memperbaiki jawaban dari tiap-tiap
kelompok bila masih kurang.
9. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dengan bimbingan
guru siswa diarahkan untuk menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Evaluasi.
2. Refleksi dan pemantapan materi.
90
VII. Metode, Media, Sumber
A. Metode
1. Ceramah
2. kooperatif
3. Tanya jawab
4. Diskusi
5. Penugasan
6. Demonstrasi
B. Media
1. Jaring-jaring balok dan kubus.
2. Benda-benda yang berebentuk balok dan kubus (dadu, kotak kapur,
kotak susu, dll )
C. Sumber
1. Silabus Kelas V. BSNP. Depdiknas 2008.
2. Hitunganku Matematika 5, Teguh Purmantari,dkk. Bumi Aksara
2004.
3. Terampil Berhitung Matematika kelas V, Tim Bina Karya Guru.
Erlangga 2006.
4. Gemar Belajar Matematika 5, Buchori-Jumadi. Aneka Ilmu 2007.
IX. Penilaian
A. Bentuk : Subyektif
B. Prosedur : Tes proses dan tes akhir
C. Jenis Tes : Tertulis
D. Alat : Soal, kunci jawaban dan pedoman penilaian.
Mengetahui
Kepala SDN Puhgogor 01
Nining Suparwanti, S.Pd NIP 19660529198903 2 007
Sukoharjo, 28 April 2010
Peneliti
Shinta Wulandari Irawan NIM X 7108746
91
SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN II
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jawaban yang benar
1. Kubus ABCD.EFGH panjang rusuknya berukuran 7 cm. Maka tentukan
volumenya!
2. Sebuah balok diketahui volumenya 2295 cm3. Apabila alasnya berukuran 15
cm x 9 cm, tentukan tinggi bak tersebut!
3. Berapakah luas alas sebuah kubus, bila diketahui volumenya 1331 cm3 !
4. Abi mempunyai sebuah kotak yang berbentuk balok. Bila diketahui
panjangnya 14 cm, tingginya 19 cm, dan volumenya 3458 cm3. Carilah,
berapakah luas permukaan balok yang dimiliki Abi !!
5. Bila panjang rusuk sebuah kubus berukuran 17 cm. Berapakah luas
permukaan dan volume kubus tersebut?
92
KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN II
1. Volume Kubus ABCD.EFGH = s x s x s
= 7 x 7 x 7
= 343 cm3
2. Volume balok = p x l x t
2295 cm3 = 15cm x 9cm x t
2295 cm3 = 135 cm2 x t
t = 2295 cm3 : 135 cm2
t = 17 cm
3. Volume kubus = s x s x s
1331 cm3 = s3
s = √1331
s = 11 cm
Luas Kubus = s x s
= 11cm x 11cm
= 121cm2
4. Volume balok = p x l x t
3458 cm3 = 14cm x l x 19cm
3458 cm3 = 266 cm2 x l
l = 3458 cm3 : 266cm2
l = 13 cm
Luas Balok = p x l
= 14cm x 13cm
= 182 cm2
5. Luas Kubus = s x s
= 17cm x 17cm = 289cm2
Volume Kubus = s x s x s
= 17cm x 17cm x 17cm = 4913 cm3
93
PEDOMAN PENILAIAN EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN II
Nilai = Benar x 20
= 5 x 20
= 100
94
Lampiran 4. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II PERTEMUAN I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Puhgogor 01
Hari, Tanggal : Selasa, 4 Mei 2010
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (lima)/ II (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35’ (menit)
I. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antarbangun
datar.
II. Kompetensi Dasar
6.4 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang dan menghitung luas
permukaan dan volume balok dan kubus.
III. Indikator
6.2.3 Mampu mengidentifikasi ciri-ciri bangun ruang.
6.2.4 Mampu menyebutkan sifat-sifat balok dan kubus.
IV. Tujuan Pembelajaran
4. Melalui metode diskusi dan penugasan siswa mampu mengidentifikasi
ciri-ciri bangun ruang dengan benar.
5. Melalui metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi, siswa mampu
menyebutkan sifat-sifat balok dan kubus dengan benar.
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan siswa mampu menyebutkan
benda-benda yang termasuk bangun ruang balok dan kubus, yang berguna dan
berhubungan dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran
(seperti siklus I pertemuan I).
95
VII.Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Absensi
2. Apersepsi ( Menanyakan atau mengulan pelajaran yang lalu )
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok terdiri
dari 5 siswa.
3. Guru membagikan media benda-benda yang berbentuk balok dan
kubus serta jaring-jaring dan kerangka bangun ruang kepada masing-
masing kelompok.
4. Guru membagikan materi pada masing-masing kelompok dengan
materi yang berbeda. (Tiga kelompok mempelajari indikator
mengidentifikasi ciri-ciri bangun ruang, dan tiga kelompok
mempelajari indikator menyebutkan sifat-sifat balok dan kubus).
5. Siswa melakukan diskusi kelompok/ belajar mandiri yaitu dengan
mengidentifikasi dan menjelaskan ciri dan sifat dari balok dan kubus.
6. Selama kegiatan diskusi berlangsung guru mengamati siswa serta
memberikan bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam diskusi atau pemahaman materi.
7. Setelah selesai mempelajari materi kemudian dilaksanakan jigsaw
(membentuk kelompok baru ). Dalam kelompok baru siswa kembali
menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga/
media bangun ruang secara bergantian, sampai semuanya selesai atau
habis gilirannya.
8. Setelah selesai, guru memberikan pemantapan materi.
9. Siswa mengerjakan evaluasi yang telah dipersiapkan oleh guru.
96
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Evaluasi
2. Refleksi
VII. Metode, Media, Sumber
A. Metode
1. Kooperatif (Jigsaw)
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Diskusi
5. Penugasan
6. Demonstrasi
B. Media
1. Jaring-jaring balok dan kubus.
2. Kerangka balok dan kubus.
3. Benda-benda yang berbentuk balok dan kubus (dadu, kotak kapur,
kotak susu, dll )
4. Media bangun ruang.
C. Sumber
1. Silabus Kelas V. BSNP. Depdiknas 2008.
2. Hitunganku Matematika 5, Teguh Purmantari,dkk. Bumi Aksara 2004.
3. Gemar Belajar Matematika 5, Buchori-Jumadi. Aneka Ilmu 2007.
IX. Penilaian
A. Bentuk : Subyektif
B. Prosedur : Tes proses dan tes akhir
C. Jenis Tes : Tertulis
D. Alat : Soal, Pedoman Penilaian dan kunci Jawaban.
Mengetahui Kepala SDN Puhgogor 01
Nining Suparwanti, S.Pd NIP 19660529198903 2 007
Sukoharjo, 3 Mei 2010 Peneliti
Shinta Wulandari Irawan NIM X 7108746
97
LEMBAR EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN I
Kerjakanlah soal-soal berikut ini!
H G
E F
D C
A B
1. Alas balok pada gambar di atas berbentuk bangun datar .....
2. Rusuk yang sama panjang dengan BC adalah ......
3. Jumlah rusuk balok gambar di atas ada ........
4. Titik sudut balok di atas adalah ........
5. Luas ABCD dapat dicari dengan rumus ......
J I
G H
F E
C D
6. Tutup kubus pada gambar di atas berbentuk bangun datar ......
7. Sisi-sisi pada bangun ruang kubus berbentuk .....
8. Pada bangun ruang kubus panjang rusuknya .........
9. Gambar di samping merupakan jaring-jaring bangun .........
10. Berdasarkan gambar soal no.9, jika f sebagai alas bangun, maka sebagai tutup
adalah …….
a
b c
d
e f
98
KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN I
1. persegi panjang
2. AD = FG = EH
3. 12 (dua belas) rusuk
4. Titik sudut A, B, C, D, E, F, G, dan H.
5. panjang x lebar
6. persegi
7. persegi
8. sama panjang
9. kubus
10. b
PEDOMAN PENILAIAN EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN I
Nilai = Benar x 10
= 10 x 10
= 100
99
Lampiran 5.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II PERTEMUAN II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Puhgogor 01
Hari, Tanggal : Kamis, 6 Mei 2010
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (lima)/ II (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35’ (menit)
I. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antarbangun
datar.
II. Kompetensi Dasar
6.5 Menghitung luas permukaan dan volume balok dan kubus.
III. Indikator
6.2.6. Siswa dapat menyatakan rumus luas permukaan serta volume balok
dan kubus.
6.2.7. Siswa dapat menghitung luas permukaan serta volume balok.
6.2.8. Siswa dapat menghitung luas permukaan serta volume kubus.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi, siswa mampu
menyatakan rumus luas permukaan serta volume balok dan kubus dengan
benar.
2. Melalui metode tanya jawab dan penugasan siswa dapat menghitung luas
permukaan serta volume balok dengan benar.
3. Melalui metode tanya jawab dan penugasan siswa dapat menghitung luas
permukaan serta volume kubus dengan benar.
100
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran ini selesai, diharapkan siswa mampu menghitung
dan mengerjakan soal yang berhubungan dengan luas permukaan serta volume
bangun ruang yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran
(seperti siklus I pertemuan II)
VII.Kegiatan Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Absensi
2. Apersepsi (mengadakan tanya jawab seputar bangun ruang serta
mengulang pelajaran kemarin).
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok terdiri
dari 5 siswa.
3. Guru membagikan media benda-benda yang berbentuk balok dan
kubus serta jaring-jaring, kerangka dan media bangun ruang kepada
masing-masing kelompok.
4. Guru membagikan materi pada masing-masing kelompok dengan
materi yang berbeda. (Dua kelompk mempelajari materi menyatakan
rumus luas permukaan serta volume balok dan kubus, dua kelompok
mempelajari materi menghitung luas permukaan serta volume balok
dan dua kelompok mempelajari materi menghitung luas permukaan
serta volume kubus).
5. Siswa melakukan diskusi kelompok/ belajar mandiri yaitu mempelajari
materi yang telah dibagikan.
6. Selama kegiatan diskusi berlangsung guru mengamati siswa serta
memberikan bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan
dalam diskusi atau pemahaman materi.
101
7. Setelah selesai mempelajari materi kemudian dilaksanakan jigsaw
(membentuk kelompok baru ). Dalam kelompok baru siswa kembali
menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga/
media bangun ruang secara bergantian, sampai semuanya selesai atau
habis gilirannya.
8. Setelah selesai, guru memberikan pemantapan materi dan memberikan
beberapa contoh soal dengan mengukur benda konkret, sehingga lebih
nyata.
9. Siswa mengerjakan evaluasi yang telah dipersiapkan oleh guru. Siswa
langsung diminta untuk menghitung luas dan volume balok dan kubus
dari benda-benda yang telah disediakan oleh guru.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
3. Evaluasi.
4. Refleksi dan pemantapan materi.
VII. Metode, Media, Sumber
A. Metode
1. Ceramah
2. kooperatif (jigsaw)
3. Tanya jawab
4. Diskusi
5. Penugasan
6. Demonstrasi
B. Media
1. Jaring-jaring balok dan kubus.
2. Benda-benda yang berebentuk balok dan kubus (dadu, kotak kapur,
kotak susu, dll )
C. Sumber
1. Silabus Kelas V. BSNP. Depdiknas 2008.
2. Hitunganku Matematika 5, Teguh Purmantari,dkk. Bumi Aksara 2004.
102
3. Terampil Berhitung Matematika kelas V, Tim Bina Karya Guru.
Erlangga 2006.
4. Gemar Belajar Matematika 5, Buchori-Jumadi. Aneka Ilmu 2007.
IX. Penilaian
A. Bentuk : Subyektif
E. Prosedur : Tes proses dan tes akhir
F. Jenis Tes : Tertulis
G. Alat : Soal, Pedoman Penilaian dan kunci Jawaban.
Mengetahui
Kepala SDN Puhgogor 01
Nining Suparwanti, S.Pd 19660529198903 2 007
Sukoharjo, 5 Mei 2010
Peneliti
Shinta Wulandari Irawan X 7108746
103
LEMBAR EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN II
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Ukur dan hitunglah luas dan volume kubus I & II !
2. Ukur dan hitunglah luas dan volume balok I & II !
KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN II
1. Kubus I
Luas permukaan = s x s
= 8cm x 8cm
= 64cm2
Volume kubus = s x s x s
= 8cm x 8cm x 8cm
= 512cm3
Kubus II
Luas permukaan = s x s
= 13cm x 13cm
= 169cm2
Volume kubus = s x s x s
= 13cm x 13cm x 13cm
= 2197cm3
2. Balok I
Luas permukaan = p x l
= 19cm x 9cm
= 171cm2
Volume balok = p x l x t
= 19cm x 9cm x 5cm
104
= 855cm3
Balok II
Luas permukaan = p x l
= 22cm x 7cm
= 154cm2
Volume balok = p x l x t
= 22cm x 7cm x 11cm
= 1694cm3
PEDOMAN PENILAIAN EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN II
Nilai = Benar x 50
= 2 x 50
= 100
105
Lampiran 6
LEMBAR KODE NAMA SISWA
No. Nama Siswa Kode
1 Agung Eko Wibowo A
2 Heriyanto B
3 Nur Khasanah C
4 Yuli Tri Astuti D
5 Ade Ferdian Mahandika E
6 Agus Setyawan F
7 Aldila Vesti Rosita G
8 Anita Rahayu H
9 Arianto Tri Utomo I
10 Didik Sholikhin J
11 Dini Pratiwi K
12 Ekky Aprilia Abdiningtyas L
13 Lukfi Trisnawati M
14 Mita Anjarsari N
15 Ngesti Rahayu O
16 Nur Fadilah Hadi Suparno P
17 Reni Suci A Q
18 Septiana Dwi P R
19 Septi Suprihatin S
20 Sindi Kartika Wijaya T
21 Siti Meisaroh U
22 Tri Retno A.L V
23 Wulan Cahyo O W
24 Yogi Setyawan X
25 Yunita Ambarsari Y
26 Yusuf Febrianto Z
27 Al Ikhlas Rokhimatulloh AA
106
28 Salma AB
29 Shasayang Zora Iqse AC
30 Nanang Jakaria AD
107
Lampiran 7
LEMBAR PENILAIAN PRA TINDAKAN
SISWA KELAS V SDN PUHGOGOR 01
No. Kode Siswa Tes Pra Tindakan Keterangan
1 A 40 Tidak Tuntas
2 B 50 Tidak Tuntas
3 C 40 Tidak Tuntas
4 D 50 Tidak Tuntas
5 E 50 Tidak Tuntas
6 F 60 Tidak Tuntas
7 G 50 Tidak Tuntas
8 H 60 Tidak Tuntas
9 I 50 Tidak Tuntas
10 J 50 Tidak Tuntas
11 K 60 Tidak Tuntas
12 L 80 Tuntas
13 M 60 Tidak Tuntas
14 N 80 Tuntas
15 O 60 Tidak Tuntas
16 P 50 Tidak Tuntas
17 Q 70 Tuntas
18 R 50 Tidak Tuntas
19 S 80 Tuntas
20 T 70 Tuntas
21 U 50 Tidak Tuntas
22 V 80 Tuntas
23 W 60 Tidak Tuntas
24 X 80 Tuntas
25 Y 50 Tidak Tuntas
26 Z 70 Tuntas
108
27 AA 70 Tuntas
28 AB 60 Tidak Tuntas
29 AC 50 Tidak Tuntas
30 AD 70 Tuntas
Jumlah 1790
Rata-rata 59,67
KETERANGAN JUMLAH PROSENTASE
TUNTAS 10 33,33 %
TIDAK TUNTAS 20 66,67 %
109
Lampiran 8.
LEMBAR PENILAIAN SIKLUS I SISWA KELAS V SDN PUHGOGOR 01
No. Kode Siswa Siklus I
Rata2 Keterangan I II
1 A 50 60 55 Tidak Tuntas
2 B 60 65 62,5 Tidak Tuntas
3 C 60 60 60 Tidak Tuntas
4 D 60 70 65 Tuntas
5 E 60 75 67,5 Tuntas
6 F 70 75 72,5 Tuntas
7 G 60 70 65 Tuntas
8 H 70 80 75 Tuntas
9 I 60 75 67,5 Tuntas
10 J 60 65 62,5 Tidak Tuntas
11 K 70 75 72,5 Tuntas
12 L 90 85 87,5 Tuntas
13 M 60 65 62,5 Tidak Tuntas
14 N 70 80 75 Tuntas
15 O 60 65 62,5 Tidak Tuntas
16 P 60 60 60 Tidak Tuntas
17 Q 60 75 67,5 Tuntas
18 R 60 75 67,5 Tuntas
19 S 70 80 75 Tuntas
20 T 70 65 67,5 Tuntas
21 U 60 65 62,5 Tidak Tuntas
22 V 80 85 82,5 Tuntas
23 W 60 65 62,5 Tidak Tuntas
24 X 70 75 72,5 Tuntas
25 Y 60 75 67,5 Tuntas
110
26 Z 70 80 75 Tuntas
27 AA 70 75 72,5 Tuntas
28 AB 60 75 67,5 Tuntas
29 AC 60 70 65 Tuntas
30 AD 60 75 67,5 Tuntas
Jumlah 1930 2170 2045,5
Rata-rata 64,33 72,33 68,18
Keterangan Jumlah Prosentase
Tuntas 22 73,33 %
Tidak Tuntas 8 26,67 %
111
Lampiran 9
LEMBAR PENILAIAN SIKLUS II SISWA KELASV SDN PUHGOGOR 01
No. Nama Siswa Siklus II Rata-
rata Keterangan
I II
1 A 60 70 65 Tuntas
2 B 70 65 67,5 Tuntas
3 C 70 70 70 Tuntas
4 D 70 75 72,5 Tuntas
5 E 70 80 75 Tuntas
6 F 80 75 77,5 Tuntas
7 G 70 70 70 Tuntas
8 H 70 80 75 Tuntas
9 I 70 75 72,5 Tuntas
10 J 80 70 75 Tuntas
11 K 70 70 70 Tuntas
12 L 90 100 95 Tuntas
13 M 70 75 72,5 Tuntas
14 N 90 95 92,5 Tuntas
15 O 70 65 67,5 Tuntas
16 P 70 70 70 Tuntas
17 Q 70 75 72,5 Tuntas
18 R 80 75 77,5 Tuntas
19 S 80 80 80 Tuntas
20 T 80 85 82,5 Tuntas
21 U 70 75 72,5 Tuntas
22 V 90 100 92,5 Tuntas
23 W 70 70 70 Tuntas
24 X 70 90 80 Tuntas
112
25 Y 65 70 67,5 Tuntas
26 Z 90 95 92,5 Tuntas
27 AA 70 80 75 Tuntas
28 AB 70 70 70 Tuntas
29 AC 70 70 70 Tuntas
30 AD 70 75 72,5 Tuntas
Jumlah 2215 2315 2262,5
Rata-rata 73,83 77,17 75,42
Keterangan Jumlah Prosentase
Tuntas 30 100 %
Tidak Tuntas 0 0 %
113
Lampiran 10
PEDOMAN PENILAIAN LEMBAR PENGAMATAN SISWA
KERJA KELOMPOK SIKLUS I
Aspek yang dinilai:
1. Menghargai teman dalam diskusi
2. Inisiatif dalam kelompok
3. Keberanian bertanya dan menjawab pertanyaan
4. Kerjasama dalam kelompok
Kriteria Penilaian Siswa
1. ST = sangat tinggi = 4
2. T = tinggi = 3
3. S = sedang = 2
4. R = rendah = 1
Skor Maksimal ideal = 4
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
114
Lampiran 11
INSTRUMEN PENILAIAN
LEMBAR PENGAMATAN SISWA KERJA KELOMPOK
Siklus I Pertemuan I
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No. Kelp Nama Siswa
Aspek
Penilaian Jum
Skor N
Kriteria Penilaian
1 2 3 4 ST T S R
1
I
A √ 1 25 √
2 B √ √ 2 50 √
3 C √ √ √ 3 75 √
4 D √ √ 2 50 √
5 E √ √ 2 50 √
6 F √ √ 2 50 √
7
II
G √ √ √ 3 75 √
8 H √ √ 2 50 √
9 I √ √ 2 50 √
10 J √ 1 25 √
11 K √ √ 2 50 √
12 L √ √ √ 3 75 √
13
III
M √ √ 2 50 √
14 N √ √ √ 3 75 √
15 O √ √ 2 50 √
16 P √ √ 2 50 √
17 Q √ √ √ 3 75 √
18 R √ √ √ 3 75 √
19
IV
S √ √ 2 50 √
20 T √ √ √ 3 75 √
21 U √ √ 2 50 √
115
22 V √ √ √ 3 75 √
23 W √ √ 2 50 √
24 X √ √ 2 50 √
25
V
Y √ √ 2 50 √
26 Z √ √ √ 3 75 √
27 AA √ √ √ 3 75 √
28 AB √ √ 2 50 √
29 AC √ √ 2 50 √
30 AD √ √ 2 50 √
116
Lampiran 12 INSTRUMEN PENILAIAN
LEMBAR PENGAMATAN SISWA KERJA KELOMPOK
Siklus I Pertemuan II
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No. Kelp Nama Siswa
Aspek
Penilaian Jum
Skor N
Kriteria Penilaian
1 2 3 4 ST T S R
1
I
A √ √ 2 50 √
2 B √ √ 2 50 √
3 C √ √ √ 3 75 √
4 D √ √ 2 50 √
5 E √ √ 2 50 √
6 F √ √ √ 3 75 √
7
II
G √ √ √ 3 75 √
8 H √ √ 2 50 √
9 I √ √ 2 50 √
10 J √ √ 2 50 √
11 K √ √ √ 3 75 √
12 L √ √ √ 3 75 √
13
III
M √ √ 2 50 √
14 N √ √ √ 3 75 √
15 O √ √ 2 50 √
16 P √ √ 2 50 √
17 Q √ √ √ 3 75 √
18 R √ √ √ 3 75 √
19
IV
S √ √ 2 50 √
20 T √ √ √ 3 75 √
21 U √ √ 2 50 √
117
22 V √ √ √ 3 75 √
23 W √ √ 2 50 √
24 X √ √ √ 3 75 √
25
V
Y √ √ 2 50 √
26 Z √ √ √ 3 75 √
27 AA √ √ √ 3 75 √
28 AB √ √ 2 50 √
29 AC √ √ 2 50 √
30 AD √ √ 2 50 √
118
Lampiran 13
PEDOMAN PENILAIAN LEMBAR PENGAMATAN SISWA
KERJA KELOMPOK SIKLUS II
Aspek yang dinilai:
1. Menghargai teman dalam diskusi
2. Inisiatif dalam kelompok
3. Keberanian bertanya dan menjawab pertanyaan
4. Kerjasama dalam kelompok
5. Kemampuan menyampaikan materi yang dipelajari.
Kriteria Penilaian Siswa
1. ST = sangat tinggi = 5
2. T = tinggi = 4
3. S = sedang = 3
4. R = rendah = 2
5. SR = sangat rendah=1
Skor Maksimal ideal = 5
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
119
Lampiran 14 INSTRUMEN PENILAIAN
LEMBAR PENGAMATAN SISWA KERJA KELOMPOK
Siklus II Pertemuan I
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No. Kelp Nama Siswa Aspek Penilaian Jum
Skor N
Kriteria Penilaian
1 2 3 4 5 ST T S R SR
1
I
A √ √ √ 3 60 √
2 B √ √ √ 3 60 √
3 C √ √ √ √ 4 80 √
4 D √ √ √ √ 4 80 √
5 E √ √ √ 3 60 √
6
II
F √ √ √ 3 60 √
7 G √ √ √ √ 4 80 √
8 H √ √ √ 3 60 √
9 I √ √ √ 3 60 √
10 J √ √ √ 3 60 √
11
III
K √ √ √ 3 60 √
12 L √ √ √ √ 4 80 √
13 M √ √ √ 3 60 √
14 N √ √ √ √ 4 80 √
15 O √ √ √ 3 60 √
16
IV
P √ √ √ 3 60 √
17 Q √ √ √ √ 4 80 √
18 R √ √ √ √ 4 80 √
19 S √ √ √ 3 60 √
20 T √ √ √ √ 4 80 √
21 V
U √ √ √ 3 60 √
22 V √ √ √ √ 4 80 √
120
23 W √ √ √ 3 60 √
24 X √ √ √ √ 4 80 √
25 Y √ √ √ 3 60 √
26
VI
Z √ √ √ √ 4 80 √
27 AA √ √ √ 3 60 √
28 AB √ √ √ 3 60 √
29 AC √ √ √ 3 60 √
30 AD √ √ √ 3 60 √
121
Lampiran 15 INSTRUMEN PENILAIAN
LEMBAR PENGAMATAN SISWA KERJA KELOMPOK
Siklus II Pertemuan II
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No. Kelp Nama Siswa Aspek Penilaian Jum
Skor N
Kriteria Penilaian
1 2 3 4 5 ST T S R SR
1
I
A √ √ √ 3 60 √
2 B √ √ √ 3 60 √
3 C √ √ √ √ 4 80 √
4 D √ √ √ √ 4 80 √
5 E √ √ √ 3 60 √
6
II
F √ √ √ √ 4 80 √
7 G √ √ √ √ 4 80 √
8 H √ √ √ √ 4 80 √
9 I √ √ √ 3 60 √
10 J √ √ √ 3 60 √
11
III
K √ √ √ √ 4 80 √
12 L √ √ √ √ √ 5 100 √
13 M √ √ √ 3 60 √
14 N √ √ √ √ √ 5 100 √
15 O √ √ √ 3 60 √
16
IV
P √ √ √ √ 4 80 √
17 Q √ √ √ √ √ 5 100 √
18 R √ √ √ √ 4 80 √
19 S √ √ √ 3 60 √
20 T √ √ √ √ √ 5 100 √
21 V
U √ √ √ √ 4 80 √
22 V √ √ √ √ √ 5 100 √
122
23 W √ √ √ 3 60 √
24 X √ √ √ √ √ 5 100 √
25 Y √ √ √ 3 60 √
26
VI
Z √ √ √ √ 4 80 √
27 AA √ √ √ √ 4 80 √
28 AB √ √ √ √ 4 80 √
29 AC √ √ √ √ 4 80 √
30 AD √ √ √ √ 4 80 √
123
Lampiran 16
LEMBAR OBSERVASI TERHADAP GURU
Siklus I Pertemuan 1
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
No Aspek yang di Nilai Skor
1 2 3 A Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3 2 Memeriksa kesiapan siswa 2 B Membuka Pembelajaran 3 Melakukan kegiatan apersepsi 3 4 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 3 C Kegiatan Pembelajaran 5 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2 6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 7 Menguasai kelas 2 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif 1
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
2
10 Menghasilkan pesan yang menarik 2 11 Menggunakan media secara efekif dan efisien 3 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3 14 Merespon positif partisipasi siswa dalam kerja kelompok. 2 15 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 16 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 D Penutup 17 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 2 18 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3 20 Melaksanakan tindak lanjut 3
Jumlah 1 20 27
Nilai 48:20=2,4 (cukup)
Bendosari, 27 April 2010
Observer
124
Eni Kusrini
Keterangan : 1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
Total = ( ..... x 1) + ( ...... x 2) + ( ......x3) = nilai
20
Keterangan nilai = 0 – 1,5 = kurang
1,6 – 2,5 = cukup
2,6 – 3 = baik
125
Lampiran 17
OBSERVASI TERHADAP GURU
Siklus I Pertemuan 2
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
No Aspek yang di Nilai Skor
1 2 3 A Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3 2 Memeriksa kesiapan siswa 2 B Membuka Pembelajaran 3 Melakukan kegiatan apersepsi 3 4 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 3 C Kegiatan Pembelajaran 5 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3 6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 7 Menguasai kelas 2 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif 2
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
2
10 Menghasilkan pesan yang menarik 2 11 Menggunakan media secara efekif dan efisien 3 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3 14 Merespon positif partisipasi siswa dalam kerja kelompok. 2 15 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 16 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 D Penutup 17 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 2 18 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3 20 Melaksanakan tindak lanjut 3
Jumlah 20 30
Nilai 50 : 20 = 2,5
(cukup) Bendosari, 29 April 2010
Observer
Eni Kusrini
126
Keterangan : 1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
Total = ( ..... x 1) + ( ...... x 2) + ( ......x3) = nilai
20
Keterangan nilai = 0 – 1,5 = kurang
1,6 – 2,5 = cukup
2,6 – 3 = baik
127
Lampiran 18
LEMBAR OBSERVASI TERHADAP GURU
Siklus II Pertemuan 1
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
No Aspek yang di Nilai Skor
1 2 3 A Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3 2 Memeriksa kesiapan siswa 3 B Membuka Pembelajaran 3 Melakukan kegiatan apersepsi 3 4 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 3 C Kegiatan Pembelajaran 5 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3 6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 7 Menguasai kelas 3 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif 2
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
2
10 Menghasilkan pesan yang menarik 2 11 Menggunakan media secara efekif dan efisien 3 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3 14 Merespon positif partisipasi siswa 3 15 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 16 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 D Penutup 17 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3 18 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 3 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3 20 Melaksanakan tindak lanjut 3
Jumlah 10 45
Nilai 55:20=2,75
(baik) Bendosari, 4 Mei 2010
Observer
Eni Kusrini
128
Keterangan : 1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
Total = ( ..... x 1) + ( ...... x 2) + ( ......x3) = nilai
20
Keterangan nilai = 0 – 1,5 = kurang
1,6 – 2,5 = cukup
2,6 – 3 = baik
129
Lampiran 19 OBSERVASI TERHADAP GURU
Siklus II Pertemuan 2
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
No Aspek yang di Nilai Skor
1 2 3 A Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3 2 Memeriksa kesiapan siswa 3 B Membuka Pembelajaran 3 Melakukan kegiatan apersepsi 3 4 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 3 C Kegiatan Pembelajaran 5 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3 6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 7 Menguasai kelas 3 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif 2
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
2
10 Menghasilkan pesan yang menarik 2 11 Menggunakan media secara efekif dan efisien 3 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2 14 Merespon positif partisipasi siswa 3 15 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 16 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 D Penutup 17 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3 18 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 3 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3 20 Melaksanakan tindak lanjut 3
Jumlah 12 42
Nilai 54: 20=2,7
(baik) Bendosari, 6 Mei 2010
Observer
Eni Kusrini
130
Keterangan : 1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
Total = ( ..... x 1) + ( ...... x 2) + ( ......x3) = nilai
20
Keterangan nilai = 0 – 1,5 = kurang
1,6 – 2,5 = cukup
2,6 – 3 = baik
Lampiran 20 KISI – KISI SOAL
MENGHITUNG LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG
Variabel Sub
Variabel Indikator Deskriptor Parameter
No Item
Siklus I Siklus II
Pert 1 Pert 2 Pert 1 Pert 2
Soal
menghitung
luas
permukaan dan
volume bangun
ruang melalui
media bangun
ruang
Luas
permukaan
dan volume
bangun
ruang
1. Menyebutkan sifat-sifat balok dan kubus
2. Menyatakan rumus luas permukaan serta volume balok dan kubus