1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Tn. APendidikan : SD
Umur : 23 tahunPekerjaan : Swasta
Agama: IslamAlamat: RT.7 RW.5 Kelurahan Dinoyo
Suku : JawaNomor Telpon: -
b. Komposisi Keluarga:
No. Nama L/PUmur Hub. KlgPekerjaan Pendidikan
1Tn. SL72 thKakek MertuaSwastaSD
2Ny. BP62 thNenek MertuaSwastaSD
3Tn. KL42 thAyah MertuaSwastaSD
4Ny. SP40 thIbu MertuaSwastaSD
5Tn. NL29 thSaudaraIparSwastaSD
6Ny. SP27 thSaudara IparSwastaSD
7An. GL6 thKeponakanBelum BekerjaSD
8An. WL3 thKeponakanBelum BekerjaBelum Sekolah
9Ny. EP25 thIstriSwastaSD
10An. LP6 thAnakBelum BekerjaTK
11An. AP5 thAnakBelum BekerjaBelum Sekolah
12An. RP3 thAnakBelum BekerjaBelum Sekolah
c. Genogram:
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki Mati
: Klien
: Perempuan Mati
: Menikah
: Tinggal Serumah
: Laki-laki
: Keturunand. Tipe Keluarga:
a) Jenis tipe keluarga: Keluarga besar atau extended family
(kakek, nenek, tante, keponakan, suami, istri, dan anak)b) Masalah
yang terjadi dengan tipe tersebut: Menurut Tn. A tidak terjadi
masalah pada tipe keluarga ini. Menurut Tn. A, yang lebih dominan
mengatur adalah Tn. A sendiri selaku KK dan hal tersebut bukan
merupakan suatu masalah, namun dalam beberapa hal Tn. A selalu
mendiskusikan permasalahan yang ada dengan Ny. E.e. Suku
Bangsa:
a) Asal suku bangsa: NY. E merupakan suku Jawa. Berasal dari
RT.07 RW.05 Kelurahan Dinoyo dan menetap di alamat ini sejak kecil.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa dan bahasa
Indonesia. Tn.A merupakan suku Jawa, berasal dari Kelurahan Betek,
sejak menikah Tn.A menetap di rumah Ny. E. Bahasa yang digunakan
sehari-hari adalah Bahasa jawa dan Bahasa Indonesia.b) Budaya yang
berhubungan dengan kesehatan: Keluarga memilih berobat ke
puskesmas.f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan:
Tn.A dan keluarga menganut agama Islam dan merupakan pemeluk
Islam yang taat.
Keluarga Tn. A tidak mengalami sakit, hanya kadang batuk pilek.
Batuk pilek kalau biasa tidak parah dibelikan obat di apotek, jika
semakin parah di bawa ke pelayanan kesehatan. Tn. A, Tn. S, Tn. K,
Tn. N memiliki kebiasaan merokok. Kurang lebih 1-2 pak rokok per
hari.g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: Tn. A, Ny.Eb)
Penghasilan Tn. A: Tidak menentu, berkisar antara Rp 500.000,00 -
Rp 700.000,00c) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi,
dll)
Meja, kursi, tempat tidur, lemari, televisi, kompor gas, dan
perabotan rumah tangga yang lain. Keluarga Tn. A tidak memiliki
sepeda motor.d) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan:
Biaya makan sehari-hari, biaya sekolah. Menurut Tn. A
penghasilan yang didapatkan setiap bulan lumayan cukup untuk
mencukupi kebutuhan bulanan keluarganya.e) Aktivitas Rekreasi
Keluarga:
Tn. A dan Ny. E mengatakan jarang rekreasi, hanya kadang-kadang
main ke rumah tetangga.II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga dengan anak usia sekolah.b. Tahap perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi dan kendalanya:
Tahap perkembangan yang ditempu oleh keluarga adalah:
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah,
sekolah dll
2) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual
3) Menyediakan aktifitas untuk anak
4) Menyesuaikan pada aktifitas komuniti dengan mengikutsertakan
anak
5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan
dan kesehatan anggota keluarga.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Memiliki
asuransi JKN/BPJS, tapi sekarang sedang mengurus pembuatan BPJS.c.
Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini:
Tn. A: Tidak sedang sakitNy. E: Tidak sedang sakitAn. L: Tidak
sedang sakitAn. A: Tidak sedang sakitAn. R: Sedang sakit pilekb)
Riwayat penyakit keturunan:
Tidak ada penyakit keturunanc) Riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga
NoNamaUmurKeadaan KesehatanImunisasi(BCG/Polio/ DPT/HB/
CampakMasalah kesehatanTindakanYang telah dilakukan
1Tn. A26 thPusing, pegalTidak tahuMialgiaBeristirahat
2Tn. S72 thPusing, pegalTidak TahuMialgiaPijat, beristirahat
3Ny. B62 thMengeluh pusing, pegal, sering capekTidak
TahuMialgiaPijat
4Tn. K42 thMengeluh pegal, sering capekTidak
TahuMialgiaPijat
5Ny. S40 thMengeluh pegal, sering capek, batuk, pilekTidak
TahuMialgia, ISPAPijat, beristirahat cukup, minum banyak air
6Tn. N29 thMengeluh pegal, sering capek, batuk pilekTidak
TahuMialgia, ISPAPijat, beristirahat cukup, minum banyak air
7Ny. S27 thPilek, batukTidak TahuISPAPijat, beristirahat cukup,
minum banyak air
8An. G6 thBatuk, pilek, demamLengkapISPADibawa ke puskesmas
9An. W3 thBatuk, pilek, demamLengkapISPADibawa ke puskesmas
10Ny. E25 thPilek, batuk, sesak napasTidak tahuISPAPijat,
beristirahat cukup, minum banyak air
11An. L6 thBatuk, pilek, demamLengkapISPADibawa ke puskesmas
12An. A5 thBatuk, pilek, demamLengkapISPADibawa ke puskesmas
13An. R3 thBatuk, pilek, demamLengkapISPADibawa ke puskesmas
d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Rumah sakit, puskesmas, klinik praktek dokter.d. Riwayat
kesehatan keluarga sebelumnya:
An. R sering mengalami sakit batuk pilek karena sering makan
makanan yang dijual di pinggir jalan dan terkadang lupa dan malas
mencuci tangan.III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah: 6 x 9
b) Type rumah: Permanen.
c) Kepemilikan: milik Ny. Bd) Ventilasi/ cendela: 5e)
Pemanfaatan ruangan: 3 ruang tamu, 4 kamar tidur (1 kamar tidur
untuk Tn.S dan Ny. B, 1 kamar tidur untuk Tn. K dan Ny.S, 1 kamar
tidur untuk Tn. N dan keluarga, sedangkan 1 kamar lain untuk Tn. A
dan keluarga), 1 dapur, 2 kamar mandi, 1 tempat jemuran.
f) Septic tank: ada, letak di belakang rumah.
g) Sumber air minum: Air Galonh) Kamar mandi/WC: 2 kamar mandi
yang ada WC di dalamnya.
i) Sampah: di buang di tempat sampah depan rumah dan setiap hari
diambil oleh tukang sampah.
j) Kebersihan lingkungan: Halaman depan bersih, kamar mandi agak
kotor, dapur bersih namun penataan kurang rapi (banyak barang
berserakan), penataan ruang tamu cukup rapi.b. Karakteristik
Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan: Kegiatan Tahlilan setiap seminggu sekali, kegiatan
PKK sebulan sekali, kadang dilakukan kerja bakti. b)
Aturan/kesepakatan: Bila ada kerja bakti dihimbau masyarakat untuk
ikut serta.c) Budaya: Mayoritas suku jawa sehingga menganut adat
jawa.c. Mobilitas Geografis Keluarga: Keluarga Tn. A biasanya pergi
ke pasar, sekolah dan lokasi tempat kerjad. Perkumpulan Keluarga
dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga mengikuti kegiatan tahlilan, arisan, dan kerja bakti
lingkungan. Interaksi dengan tetangga terjalin dengan baik.e.
Sistem Pendukung Keluarga
RT, RW, Desa, Puskesmas, Klinik Praktek Dokter, RS, keluarga
yang jarak rumahnya berdekatan. Jika ada masalah, biasanya Ny. E
curhat dengan suaminya atau keluarga yang tinggal satu rumah. f.
Denah RumahEcomap (sistem pendukung dan jaringan sosial
keluarga
C
IV. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: Pola komunikasi 2 arah,
menggunakan bahasa jawa dan bahasa Indonesia, tidak ada konflik.
Setiap sepulang bekerja atau sedang libur menyempatkan diri untuk
mengobrol sambil melihat TV.
b. Struktur Kekuasaan Keluarga: yang banyak mengambil keputusan
adalah Tn. A dan anggota keluarga yang lain cenderung ikut
keputusan Tn. A (menurut Ny. E).c. Struktur Peran (peran
masing/masing anggota keluarga)
Tn. A: berperan sebagai kepala keluarga, suami, ayah, dan
pencari nafkah.
Ny. E: berperan sebagai, istri, ibu, dan mengurus rumah tangga
(masak, nyapu, nyuci), dan juga bekerja mencari nafkahAn. L:
berperan sebagai anak pertama, kakak, pelajar (taman
kanak-kanak)An. A: berperan sebagai anak kedua
An. R: berperan sebgaai anak bungsud. Nilai dan Norma
Keluarga
Nilai dan norma yang dianut sesuai dengan budaya jawa dan islam.
Kebutuhan makan Tn. A dan Ny. E cukup gizi dan sesuai keperluan
sehari-hari seperti nasi, lauk pauk, dan sayur. Setiap hari Ny. E
selalu memasak dan membantu mengurus rumah.V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Jika salah satu anggota keluarga sakit, anggota keluarga yang
lain ikut merawat. b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: Rukun, tidak ada konflik.b)
Interaksi dan hubungan dalam keluarga: Sering ngobrol terutama pada
saat sepulang bekerja sambil melihat TV pada saat sore hari.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
Tn. A, namun demikian Tn. A juga mempertimbangkan pendapat
Ny.E.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: Tidur, menonton TV,
mengobrol dengan anggota keluarga yang lain, mengobrol dengan
tetangga.
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial: Mengikuti kerja bakti,
pengajian, dan arisan.c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya: Tn. A dan Ny. E tidak mengerti cara mencegah
ISPA dan penularannya di rumah. Keluarga ke puskesmas atau klinik
praktek dokter hanya pada saat sakit. b) Kemampuan keluarga
mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat: Keluarga Tn. A
akan segera membawa anggota keluarga yang sakit ke puskesmas atau
klinik praktek dokter.c) Kemampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit:
Jika ada anggota keluarga yang sakit, Ny. E merawat anggota
keluarganya sesuai tanda gejala. Jika anaknya panas, ia hanya bisa
mengompres atau membeli obat penurun panas yang dibeli di warung
atau apotek. Jika tanda gejala tidak berkurang dalam waktu 2 hari
dibawa ke puskesmas atau klinik praktek dokter.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang
sehat:
Kamar mandi kadang dibersihkan 1 minggu sekali. Rumah disapu
setiap hari. Teras rumah selalu bersih, disapu setiap hari. e)
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat:
Keluarga memanfaatkan pelayanan dokter, dan puskesmas. Keluarga
tidak memiliki alat transportasi. Untuk bepergian biasanya keluarga
berjalan kaki, nebeng dengan teman, atau menggunakan angkutan umum.
Jarak antara rumah dengan tempat pelayanan kesehatan sangat dekat
(lebih kurang 1 km)
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: Ny. E sudah memiliki 3 anak dan
menurut beliau 3 anak sudah cukup.
b) Akseptor: Ya, KB suntik.
c) Keterangan lain: Ny. E mengatakan tidak ada keluhan
menstruasi dan menstruasi pertama kali pada usia 13 tahun. Ny. E
masih mengalami menstruasi.
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: yang bekerja adalah Tn. A.
Ny. E juga bekerja dan merangkap sebagai ibu rumah tangga.VI. STRES
DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek: Ny. E kadang capek ketika harus
mencuci baju yang banyak dan melakukan kegiatan rumah tangga yang
lain.b. Stressor jangka panjang: An. L, An. A, An. R, masih
termasuk usia rentan penyakit.c. Respon keluarga terhadap stressor:
Berusaha untuk menyelesaikan masalah yang ada dan pasrah serta
menerima masalah yang dihadapi dan mempertahanakan gizi anak.d.
Strategi adaptasi disfungsional: kepikiran yang mengakibatkan sulit
tidur.
VII. KEADAAN GIZI KELUARGA
Kondisi gizi: An. L, An. A, An. R -> normal.Pemenuhan gizi:
Kebutuhan makan: nasi, lauk, dan sayur.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
NamaHasil Pemeriksaan Fisik
Tn. ATD: 120/80 mmHgRR: 22x/mNadi: 80 x/mKepala: Mata normal,
simetris. Normochepal.Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
teraba denyut vena jugularis.Thoraks: Suara napas vesicular. S1 S2
normal tunggalAbdomen: BU normal, perkusi timpani, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran organ.Ekstrimitas atas: sensitifitas
tangan kanan dan kiri baik. Tidak terdapat luka. Kekuatan otot
5Ektrimitas bawah: sensitifitas kaki kanan dan kiri baik. kekuatan
otot 5
Tn. STD: 110/70 mmHgRR: 20 x/mNadi: 68x/mKepala: Mata normal,
simetris. Normochepal.Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
teraba denyut vena jugularis.Thoraks: Suara napas vesicular, s1 s2
normal tunggalAbdomen: BU normal, perkusi timpani, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran organ.Eskstrimitas atas: Sensitifitas
terhadap rangsang usap dan tajam tumpul baik. kekuatan otot
5Ekstrimitas bawah: sensitifitas kaki kiri dan kanan baik. kekuatan
otot 5. Punggung : Nyeri tekan (-)
Ny. BTD: 140/70 mmHgRR: 20 x/mNadi: 80x/mKepala: Mata normal,
simetris. Normochepal.Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
teraba denyut vena jugularis.Thoraks: Suara napas vesicular, s1 s2
normal tunggalAbdomen: BU normal, perkusi timpani, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran organ.Eskstrimitas atas: Sensitifitas
terhadap rangsang usap dan tajam tumpul baik. kekuatan otot
5Ekstrimitas bawah: sensitifitas kaki kiri dan kanan baik. kekuatan
otot 5. Punggung : Nyeri tekan (-)
Tn. KTD: 130/80 mmHgRR: 20 x/mNadi: 80x/mKepala: Mata normal,
simetris. Normochepal.Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
teraba denyut vena jugularis.Thoraks: Suara napas vesicular, s1 s2
normal tunggalAbdomen: BU normal, perkusi timpani, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran organ.Eskstrimitas atas: Sensitifitas
terhadap rangsang usap dan tajam tumpul baik. kekuatan otot
5Ekstrimitas bawah: sensitifitas kaki kiri dan kanan baik. kekuatan
otot 5. Punggung : Nyeri tekan (-)
Ny. STD: 120/90 mmHgRR: 20 x/mNadi: 80x/mKepala: Mata normal,
simetris. Normochepal.Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
teraba denyut vena jugularis.Thoraks: Suara napas vesicular, s1 s2
normal tunggalAbdomen: BU normal, perkusi timpani, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran organ.Eskstrimitas atas: Sensitifitas
terhadap rangsang usap dan tajam tumpul baik. kekuatan otot
5Ekstrimitas bawah: sensitifitas kaki kiri dan kanan baik. kekuatan
otot 5. Punggung : Nyeri tekan (-)
Tn. NTD: 120/70 mmHgRR: 20 x/mNadi: 86x/mKepala: Mata normal,
simetris. Normochepal.Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
teraba denyut vena jugularis.Thoraks: Suara napas vesicular, s1 s2
normal tunggalAbdomen: BU normal, perkusi timpani, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran organ.Eskstrimitas atas: Sensitifitas
terhadap rangsang usap dan tajam tumpul baik. kekuatan otot
5Ekstrimitas bawah: sensitifitas kaki kiri dan kanan baik. kekuatan
otot 5. Punggung : Nyeri tekan (-)
Ny. STD: 100/80 mmHgRR: 20 x/mNadi: 82x/mKepala: Mata normal,
simetris. Normochepal.Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
teraba denyut vena jugularis.Thoraks: Suara napas vesicular, s1 s2
normal tunggalAbdomen: BU normal, perkusi timpani, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran organ.Eskstrimitas atas: Sensitifitas
terhadap rangsang usap dan tajam tumpul baik. kekuatan otot
5Ekstrimitas bawah: sensitifitas kaki kiri dan kanan baik. kekuatan
otot 5. Punggung : Nyeri tekan (-)
An. GKepala: normalThoraks: suara paru vesikulerEktrimitas atas
dan bawah normal, tidak ada kelumpuhan.S: 360C, RR: 22 x/menit, N:
86x/menit
An. WKepala: normalThoraks: suara paru vesikulerEktrimitas atas
dan bawah normal, tidak ada kelumpuhan.S: 36,70C, RR: 24 x/menit,
N: 92x/menit
Ny. ETD: 110/80 mmHgRR: 20 x/mNadi: 86x/mKepala: Mata normal,
simetris. Normochepal.Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
teraba denyut vena jugularis.Thoraks: Suara napas vesicular, s1 s2
normal tunggalAbdomen: BU normal, perkusi timpani, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran organ.Eskstrimitas atas: Sensitifitas
terhadap rangsang usap dan tajam tumpul baik. kekuatan otot
5Ekstrimitas bawah: sensitifitas kaki kiri dan kanan baik. kekuatan
otot 5. Punggung : Nyeri tekan (-)
An. LKepala: normalThoraks: suara paru vesikulerEktrimitas atas
dan bawah normal, tidak ada kelumpuhan.S: 36,50C, RR: 22 x/menit,
N: 86x/menit
An. AKepala: normalThoraks: suara paru vesikulerEktrimitas atas
dan bawah normal, tidak ada kelumpuhan.S: 35,70C, RR: 24 x/menit,
N: 84x/menit
An. RKepala: normalTerdapat batuk dan pilekThoraks: suara paru
vesikulerEktrimitas atas dan bawah normal, tidak ada kelumpuhan.S:
37,30C, RR: 24 x/menit, N: 92x/menit
IX. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya: An. R tidak sering batuk dan
pilek lagib. Terhadap petugas kesehatan yang ada:
Selama ini telah mendapat pelayanan yang baik dari petugas
kesehatan baik dari pihak puskesmas atau dokter.
2. ANALISIS DATA
DATAANALISA DATA MASALAH
S : An. R malas cuci tangan sebelum makan. Ny. E kadang lupa
cuci tangan An. R suka jajan sembarangan Tn. A, Tn. S, Tn. K, Tn. N
merokok sembaranganDO : Lingkungan rumah padat Anak aktif dan
sering suka bermain dengan teman/tetangganya yang di dekat
rumah
Risiko Perilaku Kesehatan yang Kurang Sehat
DATAANALISA DATA MASALAH
DS:
Tn. A dan Ny. E tidak mengetahui cara cuci tangan yang
benar.
Ny. E belum pernah mendapat informasi mengenai cuci tangan yang
benar. Ny. E mengatakan belum pernah mendapatkan pengetahuan
tentang ISPA. Teman main An. R sering juga kena batuk pilek
panas
DO :
Tidak tersedia sabun cuci tangan di keran dapur
Lingkungan rumah padat
Tampak masih bingung tentang konsep, penatalaksanaan, dan
pencegahan ISPA. An.R suka makanan jajan sembarangan Terdapat
anggota keluarga yang merokok di dalam rumah
Kurang pengetahuan
DATAANALISA DATA MASALAH
Ds :
Sedang membuat BPJS
Ingin tahu tentang ISPA
Do :
Tampak memilliki rasa ingin tahu konsep ISPA
Tampak siap mempelajari cara hidup sehat
Kesiapan Peningkatan Kesehatan Keluarga oleh Orang Tua
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Risiko Perilaku Kesehatan yang Kurang Sehat
2) Kurang pengetahuan3) Kesiapan Peningkatan Kesehatan Keluarga
oleh Orang Tua
4. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Risiko Perilaku Kesehatan yang Kurang Sehat berhubungan
dengan kebiasaan keluarga yang kurang sehat
NoKriteriaBobotNilaiPembenaran
1Sifat masalahAktual: 313/3x1= 1Anak-anak sering tidak cuci
tangan karena menunggu disuruh. Oleh karena itu muncul masalah
ISPA. An.R sering jajan yang tidak sehat.
2Kemungkinan masalah diubahSebagian: 222/3x2= 1,3Keluarga masih
memiliki kesadaran yang kurang mengenai PHBS. Namun kebiasaan ini
dapat sedikit diubah dengan partisipasi semua anggota keluarga.
3Potensial masalah dicegahCukup: 212/3x1=2/3Pencegahan pilek dan
batuk melibatkan perilaku yang terus menerus.
4Menonjolnya masalahMasalah dirasakan dan harus segera
ditangani: 212/2x1=1Tidak mencuci tangan sebelum makan dapat
menimbulkan ISPA. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat dapat
menurunkan sistem kekebalan tubuh dan mudah terserang penyakit.
Total3,9
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai ISPANoKriteriaBobotNilaiPembenaran
1Sifat masalahAktual: 323/3x2= 2Anak-anak sering tidak cuci
tangan karena tidak mengetahui pentingnya cuci tangan. Selain itu
juga tidak mengetahui cara cuci tangan.
2Kemungkinan masalah diubahSebagian: 222/3x2= 1,3Keluarga masih
memiliki kesadaran yang kurang mengenai PHBS. Namun kebiasaan ini
dapat sedikit diubah dengan partisipasi semua anggota keluarga.
Untuk mengubah perilaku diperlukan pengetahuan/dasar kognitif yang
cukup
3Potensial masalah dicegahCukup: 212/3x1=2/3Pencegahan pilek dan
batuk melibatkan perilaku yang didasari oleh pengetahuan yang cukup
mengenai masalah tersebut,
4Menonjolnya masalahMasalah dirasakan dan harus segera
ditangani: 212/2x1=1Masalah kurang pengetahuan harus segera
ditangani karena untuk mengubah perilaku harus didasari dengan
pengetahuan yang cukup. Terutama masalah cuci tangan yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan: flu, batuk; tidak mengonsumsi
makanan yang cukup gizi dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi
dan menurunkan sistem imun tubuh sehingga memudahkan terjadinya
invasi bakteri ataupun penyakit.
Total4,9
3. Kesiapan Peningkatan Kesehatan Keluarga oleh Orang Tua
berhubungan dengan kurangnya cuci tangan dan jajanan
sehatNoKriteriaBobotNilaiPembenaran
1Sifat masalahKrisis: 111/3x1= 1/3Tindakan perawatan yang
dilakukan oleh Ny. E telah dapat dirubah perilakunya.
2Kemungkinan masalah diubahSebagian: 121/2x2=1Masalah
berhubungan dengan perilaku sehingga kemungkinan dapat diubah
sebagian oleh keluarga.
3Potensial masalah dicegahCukup: 212/3x1=2/3Dengan meningkatkan
kemampuan dalam perawatan diri dapat menghindarkan semua anggota
keluarga dari penyakit.
4Menonjolnya masalahMasalah dirasakan tetapi tidak perlu
ditangani segera: 111/2x1=1/2Peningkatan perawatan dapat dilakukan
secara bertahap karena sebagian perilaku sudah baik dan kesadaran
untuk sembuhnya tinggi.
Total2,8
PRIORITAS DIAGNOSA1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi mengenai ISPA2. Risiko Perilaku Kesehatan yang
Kurang Sehat berhubungan dengan kebiasaan keluarga yang kurang
sehat3. Kesiapan Peningkatan Kesehatan Keluarga oleh Orang Tua
berhubungan dengan kurangnya cuci tangan dan jajanan sehat4.
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa KeperawatanTujuanKriteria HasilStandarRencana
Intervensi
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai ISPA TUM:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
minggu klien dan keluarga dapat memahami tentang cuci tangan dan
makanan sehat.
TUK1:Setelah dilakukan tindakan 3 kali pertemuan, pengetahuan
keluarga tentang manfaat cuci tangan dan makanan
sehat.Kognitif:Klien dan keluarga dapat menyebutkan manfaat cuci
tangan dan makanan sehat.Keluarga Mampu Menyebutkan:1. Manfaat cuci
tangan Mencegah infeksi saluran nafas2. Manfaat mengonsumsi makanan
sehat (min 2): Meningkatkan daya tahan tubuh Memenuhi zat gizi yang
diperlukan tubuh Tubuh terhindar dari penyakit kurang gizi.1. Kaji
pengetahuan yang dimiliki klien dan keluarga dalam PHBS2. Pantau
kebiasaan dalam pelaksanaan PHBS yang telah dilakukan oleh klien.3.
Beri pujian pada tindakan perawatan yang telah sesuai.4. Jelaskan
manfaat cuci tangan dan makanan sehat.5. Gunakan bahasa yang mudah
dipahami dan meghindari istilah medis.6. Gunakan media peraga
berupa gambar atau video.7. Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya.8. Jawab pertanyaan dengan jelas.9. Tanyakan kembali
mengenai informasi yang sudah diberikan.
Risiko Perilaku Kesehatan yang Kurang Sehat berhubungan dengan
kebiasaan keluarga yang kurang sehat
Tujuan Umum :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
minggu klien dan keluarga dapat mempraktikkan cuci tangan yang
benar.
Tujuan Khusus 1:Setelah dilakukan tindakan 3 kali pertemuan
klien dan keluarga dapat melakukan cuci tangan dengan benar.
Kognitif:Klien dan keluarga dapat menyebutkan alat yang diperlukan
untuk cuci tangan dengan benarPsikomotor:Klien dan keluarga dapat
melakukan cuci tangan dengan benar.Klien dan keluarga mampu
menyebutkan:1. Alat dan bahan untuk cuci tangan Air mengalir Sabun
Handuk bersih/tissue2. Cara Cuci tangan 6 langkah: Basahi tangan
dengan air mengalir Gunakan sabun pada telapak tangan Gosok sabun
pada telapak tangan dengan gerakan memutar. Gosok punggung tangan
kanan kiri Gosok sela-sela jari Lakukan gerakan mengunci Gosok ibu
jari kanan kiri Bersihkan ujung kuku Bilas dengan air mengalir
Keringkan dengan handuk bersih atau tissueNilai Check List >
701. Kaji pengetahuan yang dimiliki klien dan keluarga dalam
mencuci tangan.2. Beri pujian pada tindakan perawatan yang telah
sesuai.3. Jelaskan prosedur mencuci tangan dengan bahasa yang mudah
dipahami.4. Beri kesempatan klien dan keliarga untuk mempraktekkan
cuci tangan 6 langkah dan gosok gigi sesuai prosedur5. Beri
kesempatan klien dan keluarga untuk bertanya6. Jawab pertanyaan
dengan bahasa yang mudah dipahami.7. Pantau ketepatan praktik
dengan checklist yang sudah tersedia.
Tujuan Khusus 2 :Setelah 3 minggu kunjungan tidak terdapat
kejadian ISPA pada anak maupun keluargaKlien dan keluarga dapat
menyebutkan jenis-jenis dan kriteria jajanan sehat, dan dapat
mengaplikasikan pembuatan jajanan sehat dari bahan olahan rumah
yang sederhanaa. Selama intervensi keluarga klien dan klien tidak
pernah terserang ISPAb. Mengenali jenis jajanan sehatc. Mengenali
kriteria jajanan sehatd. Mengetahui dampak dari jajanan yang tidak
sehat1. Identifikasi tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang
jajanan sehat2. Jelaskan tentang jajanan sehat3. Jelaskan jenis dan
kriteria jajanan sehat4. Jelaskan manfaat mengkonsumsi jajanan
sehat dan kerugian mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat5. Anjurkan
untuk membuat jajanan sehat sendiri untuk bekal klien
Kesiapan Peningkatan Kesehatan Keluarga oleh Orang Tua
berhubungan dengan kurangnya cuci tangan dan jajanan
sehatTUMSetelah dilakukan perawatan selama 3 minggu, klien dan
keluarga dapat meningkatkan manajemen perawatan kesehatan
mandiri.
TUK 1Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 kali pertemuan,
klien dan Keluarga mau untuk menerapkan kegiatan yang telah
diajarkan.AfektifKlien dan keluarga bersedia untuk menerapkan
kegiatan yang telah diajarkan.Klien berkomitmen untuk menerapkan
kegiatan: Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, sebelum dan
sesudah buang air, mencuci tangan sebelum kontak dengan anak/bayi
Tidak memberikan anak jajan sembaranganKeluarga berkomitmen untuk
mendampingi anggota keluarganya dalam menerapkan kegiatan tersebut
di atas.1. Rundingkan dengan keluarga tentang tindak lanjut
kegiatan yang telah diajarkan.2. Rundingkan kemudahan dan kesulitan
yang mungkin terjadi dari tindakan yang telah diajarkan.
TUK 2Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 minggu
klien dan keluarga mampu menerapkan kegiatan yang telah diajarkan
secara patuh.PsikomotorKlien dan keluarga teratur dalam menerapkan
kegiatan perawatan mandiri yang telah disepakati bersama. Nilai
check list kegiatan harian klien dalam rentang patuh. 76-100% (
Kepatuhan Tinggi 56-75% ( Kepatuhan sedang < 56 ( Ketuhan
rendah1. Evaluasi kegiatan harian pasien tiap kunjungan.2. Berikan
reinforcement pada kegiatan yang telah dilakukan secara patuh oleh
klien.
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATANNoWaktu/tanggalDiagnosaImplementasiEvaluasi
1Kunjungan 1
22 April 2015
18.00Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai ISPA
1. Mengkaji tingkat pengetahuan yang klien dan keluarga tentang
konsep ISPA2. Memberi edukasi definisi ISPA3. Memberikan edukasi
penyebab ISPA
4. Memberikan edukasi factor risiko ISPA
5. Memberikan edukasi klasifikasi/jenis dari ISPAS : Ny.E dan
Tn. A mengatakan bahwa mereka tidak tahu tentang ISPA dan belum
pernah mendapat edukasi tentang ISPA
Ny. E mengatakan bahwa setelah mendapat penyuluhan dirinya
menjadi lebih paham tentang ISPAO: Ny. E kooperatif dan memberikan
umpan balik yang baik saat diberikan penyuluhan kesehatan Ny. E
mampu menyebutkan kembali definisi, penyebab, dan jenis ISPAA:
Masalah teratasi P: Hentikan intervensi, lanjutkan monitoring.
2Kunjungan 2
24 April 2015
18.30Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai ISPA
1. Memberikan edukasi tentang tatalaksana ISPA di rumah (demam,
batuk, pilek, cara mengeluarkan dan mengencerkan dahak)2.
Mempraktikkan contoh penatalaksanaan ISPA di rumahS: Ny.E
mengatakan sebelum mendapat edukasi kesehatan mengenai tatalaksana
ISPA, dirinya mengompres anaknya dengan air dingin bila terjadi
demam
Ny.E mengatakan baru tahu cara mengeluarkan dahak dengan
fisioterapi dada
Ny.E menyatakan paham dengan materi yang diajarkan perawat
tentang tatalaksana ISPA
Ny. E mengatakan akan mengusahakan membeli thermometer
O:
Ny. E dan Tn. A mampu menyebutkan dan mempraktikkan tatalaksana
ISPA di rumah: kompres hangat, fisioterapi dada, uap hangat, batuk
dan bersin yang benar.
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi, lanjutkan monitoring
3Kunjungan 3
25 April 2015
18.00Risiko Perilaku Kesehatan yang Kurang Sehat berhubungan
dengan kebiasaan keluarga yang kurang sehat1. Memberikan edukasi
tentang 6 langkah cuci tangan yang benar (tujuan, manfaat,
momen-momen, langkah-langkah).
2. Mengajak keluarga bersama-sama demonstrasikan 6 langkah cuci
tangan yang benarS:
Ny. E mengatakan yang dirinya tahu selama ini cuci tangan
sebelum makan dan sesudah makan, setelah BAB, dan kalau tangan
kotor
O:
Ny. E dan Tn. A mampu menyebutkan tujuan, manfaat, momen-momen,
dan langkah-langkah cuci tangan yang benar
Ny.E dan Tn. A mampu mempraktikkan cuci tangan 6 langkah
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi, lanjutkan monitoring
4Kunjungan 4
30 April 2015
18.30Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai ISPA
1. Memberikan edukasi tentang definisi PHBS
2. Memberikan edukasi komponen komponen PHBS yang diterapkan di
rumah tanggaS: Ny. E mengatakan pernah mendengar PHBS tapi lupa apa
saja komponennya
Ny. E mengatakan bahwa PHBS itu penting
O:
Ny. E dan Tn. A mampu menyebutkan dan menjelaskan
komponen-komponen PHBS
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi, lanjutkan monitoring
4Kunjungan 4
30 April 2015
18.30Risiko Perilaku Kesehatan yang Kurang Sehat berhubungan
dengan kebiasaan keluarga yang kurang sehat1. Memberikan edukasi
tentang jenis-jenis perokok
2. Memberikan edukasi tentang jenis-jenis zat berbahaya yang
terkandung dalam rokok
3. Memberikan edukasi tentang bahaya merokok
4. Memberikan edukasi tentang tips untuk mengurangi kebiasaan
merokokS: Tn. A mengatakan sudah tahu bahaya yang disebabkan oleh
rokok tapi belum bisa berhenti merokok Tn. A menyatakan akan
berusaha untuk tidak merokok di dalam ruangan atau di dekat
keluarga
O:
Ny. E dan Tn. A mampu menyebutkan bahaya merokok dan tips cara
mengurangi kebiasaan merokok
Tn. A berhenti merokok sejenak dan menaruh rokoknya di luar
rumah
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi, lenjutkan monitoring
5Kunjungan 5
1 Mei 2015
18.30Kesiapan Peningkatan Kesehatan Keluarga oleh Orang Tua
berhubungan dengan kesiapan ibu untuk memberikan jajanan sehat
Memberikan edukasi mengenai pengertian, manfaat, kandungan gizi,
contoh makanan sehat, zat adiktif pada makananS: Ny. E mengatakan
anak-anaknya suka jajan di luar
O:
Ny. E dan Tn. A mampu menyebutkan tentang manfaat , kandungan
gizi yang dibutuhkan, contoh makanan sehat, serta contoh-contoh zat
adiktif pada makanan
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi, lanjutkan monitoring
6. CATATAN PERKEMBANGANWaktu PelaksanaanMonitoringNo. Dx.
Kep.EvaluasiTTD
24 April 2015Ke-11S: Ny. E dan Tn. A
25 April 2015Ke-21
30 April 2015Ke-32
1 Mei 2015Ke-41,2
2 Mei 2015Ke-53
Kelompok Arisan
Teman-teman
Ny. S
80
37
34
Keluarga dekat rumah
4
11bln
An. P
Ny. R
Tn. S
Tetangga
An. RK
Kebiasaan Cuci Tangan Kurang baik
Risiko Perilaku Kesehatan yang Kurang Sehat
Aktifitas meningkat/bermain di luar
Risiko Imunitas Menurun
Jajanan/makanan kurang sehat
Asap Rokok
Ketidaktahuan tentang ISPA
Kurangnya pengetahuan tentang ISPA
Kurangnya pajanan Informasi
Kebiasaan Cuci Tangan Kurang baik
Bakteri/virus masuk ke dalam tubuh
ISPA
Risiko Perilaku Kesehatan yang Kurang Sehat
Aktifitas meningkat/bermain di luar
Jajanan/makanan kurang sehat
Asap Rokok
Risiko Imunitas Menurun
Kurang Pengetahuan
Edukasi
Kesiapan untuk meningkatkan kesehatan
112