KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang membahas tentang
Pengertian Wirausaha Serta Contoh Penerapan Wirausaha Toko
Sembako.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada: Bapak Asriyal, S.E.,M.M. yang telah memberikan kesempatan
dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan
lancar. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
yang membantu pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
kami pada khususnya. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dan
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih.
Jakarta, 18 Juni 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
Tujuan Pembahasan
1-2BAB II PEMBAHASAN
3
Pengertian Kewirausahaan
3
Sejarah Kewirausahaan
4-7Proses Kewirausahaan
7Tahap Tahap Kewirausahaan
7-8Faktor Faktor Motivasi Berwirausaha
8-9Sikap Wirausaha
9-12Faktor Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Wirausaha
12-13Jenis Kewirausahaan
13-14Kompetensi Yang Perlu Dimiliki Oleh Wirausahawan
14-15Sejarah Singkat Mengenai Hasil Wawancara
15-18Aspek Pembahasan
18-20Analisis Keberhasilan
20-21BAB III PENUTUP
21-22Kesimpulan
21-22DAFTAR PUSTAKA
22-23
BAB I
PENDAHULUAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ideinovatif, peluang, cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhirdari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada
kondisirisiko atau ketidak pastian. Di Indonesia, kewirausahaan
dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan
tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
sepertiadanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.Wirausaha dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu Founders, General Managers
danFranchisee.1.Founders (Pendiri Perusahaan) Seorang Founders
sering dianggap sebagai wirausaha murni, karena mereka secara
nyatamelakukan survei pasar, mencari dana, dan fasilitas yang
diperlukan. Founders yaitu seorang investor yang memulai bisnis
berdasarkan penemuan barang atau jasa baru atau yang sudah
diimprovisasi. Atau dapat juga seseorang yang mengembangkan ide
orang lain dalammemulai usahanya.2.General Manager yaitu seseorang
yang mengepalai operasional perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya.3.Franchisee yaitu seorang wirausaha yang kekuasaannya
dibatasi oleh hubungan kontrak kerja denganorganisasi pemberi
franchise atau franchisor. Tingkatan dalam sistem franchise terdiri
atastiga bentuk. Pertama produsen (franchisor) memberikan franchise
kepada penjual. Sisteminiumumnya digunakan di dalam industri
minuman dingin. Tipe kedua penjualnya adalah
franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe ketiga, franchisor
sebagai pencipta atauprodusen, sedangkan franchise adalah pendiri
retail seperti restoran cepat saji.Yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah wirausaha yang dilakukan oleh Founders, dengan skala
yang kecil yaitu skala rumah tangga. Adapun untuk menentukan jenis
usaha rumahan yang tepat, kita harus posisikan diri kita terhadap
kemampuan finansial serta permodalan yang dimiliki. TUJUAN1.
Pengertian Kewiraushaan
2. Sejarah singkat pengusaha sembako3. Alasan membuka usaha
sembako
4. Kegagalan dalam membuka usaha
5. Solusi dalam menangani kegagalan dalam berusaha
6. Modal dalam membuka usaha sembako
7. Omset dalam usaha sembako
MANFAAT
1. Mengetahui pengertian Kewirausahaan
2. Mengetahui bagaimana cara menjalani usaha sembako yang
benar
3. Mengetahui solusi dalam menangani kegagalan dalam
berusaha
4. Mengetahaui omset dalam usaha sembako
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAANBerasal dari kata enterpteneur yang
berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang
itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual.
Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat
keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang
bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan
wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda .Wiraswasta tidak
memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus
berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna
dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering
dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya
bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur.Kata
wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa
sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau
pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri;
swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain
berdiri di atas kemampuan sendiri.Sedangkan wirausahawan mengandung
arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya
upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau
keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka
meraih kesuksesan.
Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha
berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi
teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah
orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau
kewira-usahaan.Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga
memiliki leutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha
atau perusahaan. Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau
kemandiriannya. Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah
proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan
kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan
kepuasan serta kebebasan pribadi.B. SEJARAH
KEWIRAUSAHAANKewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali
dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal,
dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan
organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan
bukan tujuan utama.Secara sederhana arti wirausahawan
(entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko
untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai
usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi
tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para
ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang
berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru
(Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru
(Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973),
menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara
bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi
tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
:
Richard Cantillon (1775)Kewirausahaan didefinisikan sebagai
bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli
barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang
akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau
ketidakpastianJean Baptista Say (1816)Seorang wirausahawan adalah
agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan
nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921)Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan
menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan
wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar.
Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi
manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan
Joseph Schumpeter (1934)Wirausahawan adalah seorang inovator
yang mengimplementasikan perubahan- perubahan di dalam pasar
melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa
dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas
baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar
yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari
bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada
suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep
inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya
dengan kombinasi sumber daya.Penrose (1963)Kegiatan kewirausahaan
mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi.
Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas
kewirausahaan.
Harvey Leibenstein (1968, 1979)Kewirausahaan mencakup
kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau
melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau
belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Israel Kirzner (1979)Wirausahawan mengenali dan bertindak
terhadap peluang pasar.
Entrepreneurship Center at Miami University of OhioKewirausahaan
sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi
ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila
akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang
dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
Peter F. DruckerKewirausahaan merupakan kemampuan dalam
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini
mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda
dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan
yang sudah ada sebelumnya.
ZimmererKewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas
dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (usaha). Di luar negeri, istilah
kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia
baru dikenal pada akhir abad 20 Beberapa istilah wirausaha seperti
di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan
unternehmer.Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an
di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak
1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau
manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di
Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.DI
Indonesia.
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan
dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.Kewirausahaan berasal dari kata wira dan
usaha.Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan,
berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah
perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu Jadi wirausaha adalah
pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.
C. PROSES KEWIRAUSAHAANMenurut Carol Noore yang dikutip oleh
Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi.
Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal
dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan.Faktor-faktor tersebut
membentuk locus of control, kreativitas, keinovasian, implementasi,
dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan
yang besar.
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal
dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai,
pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari
lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas,
dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi
kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan,
organisasi, dan keluarga.D. TAHAP TAHAP KEWIRAUSAHAANSecara umum
tahap-tahap melakukan wirausaha:
TAHAP MEMULAITahap di mana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,
diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah
membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan
franchising.Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan
apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.
TAHAP MELAKSANAKAN USAHADalam tahap ini seorang wirausahawan
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan
yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi.TAHAP MEMPERTAHANKAN USAHATahap
di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan
analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi
TAHAP MENGEMBANGKAN USAHATahap di mana jika hasil yang diperoleh
tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan
maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin
diambil.E. FAKTOR FAKTOR MOTIVASI BERWIRAUSAHACiri-ciri wirausaha
yang berhasil:1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini
berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju
sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh
pengusaha tersebut.
2. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di
mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi
terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam
berbagai kegiatan.
3. Berorientasi pada prestasi.Pengusaha yang sukses selalu
mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya.
Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan
menjadi perhatian utama.Setiap waktu segala aktifitas usaha yang
dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding
sebelumnya.
4. Berani mengambil risiko.Hal ini merupakan sifat yang harus
dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam
bentuk uang maupun waktu.
5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu,
di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang
pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu
memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya
untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan
tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
6. Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang
dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung
jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga
moral kepada berbagai pihak.
7. Komitmen pada berbagai pihak. Mengembangkan dan memelihara
hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung
dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu
dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan, pemerintah,
pemasok, serta masyarakat luas.
F. SIKAP WIRAUSAHADari daftar ciri dan sifat watak seorang
wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang
wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari,
sebagai berikut:DISIPLINDalam melaksanakan kegiatannya, seorang
wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari
kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan
terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan,
sistem kerja dan sebagainya.
Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang
dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam
alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan
meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat
dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.
Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem
kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan
kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari
kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
KOMITMEN TINGGIKomitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal
yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun
orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan
harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif
(berorientasi pada kemajuan).
Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan
identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan
dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap
orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang
berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai
dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah
konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga
komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata
konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan
kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat
sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh
laba yang diharapkan.
JUJURKejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang
dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku
bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang
dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang
dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan
dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan
penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
KREATIF DAN INOVATIFUntuk memenangkan persaingan, maka seorang
wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya
kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang
maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan
produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh
ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius
yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya
adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil.
MANDIRISeseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat
melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak
lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak
lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus
memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
REALISTISSeseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu
menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional
dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.
Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun
pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan
tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan
keputusan bisnisnya.
Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat
dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
G. FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN WIRAUSAHAMenurut
Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya :1.
Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.2. Kurang
berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan
operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat
berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan
adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan
secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan
menghambat operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal
dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang
tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi
karena kurang efisien.
6. kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya
dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang
setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang
dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati,
kemungkinan gagal menjadi besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan
perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan
dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan
perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
H. JENIS KEWIRAUSAHAAN (WILLIAMSON, 1961)1. Innovating
EntrepreneurshipBereksperimentasi secara agresif, trampil
mempraktekkan transformasi-transformasiatraktif2. Imitative
EntrepreneurshipMeniru inovasi yang berhasil dari para Innovating
Entrepreneur
3. Fabian EntrepreneurshipSikap yang teramat berhati-hati dan
sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan
menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut,
mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang
bersangkutan.
4. Drone EntrepreneurshipDrone = malas. Penolakan untuk
memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan
dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut akan mengakibatkan
mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.
Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang
pokok untuk dapat berhasil dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu
:a. jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya
dari usaha yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya
sesuai dengan kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap
tersebut cenderung akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang
tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi
pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan
b. mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai
gambaran yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang
dilaksanakan. Hal ini untuk dapat memberikan motivasi yang besar
kepada pelaku wirausaha untuk dapat melakukan kerja walaupun pada
saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum dapat
diperoleh.
c. selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada
Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil
yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa manusia
yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan ! dengan demikian
berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk
mencapai cita-cita.
I. KOMPETENSI YANG PERLU DIMILIKI OLEH WIRAUSAHAWANDan &
Bradstreet business Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10
kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :1. knowing your business,
yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain,
seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
2. knowing the basic business management, yaitu mengetahui
dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha,
mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat
memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan
kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti
memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya
perusahaan secara efektif dan efisien.
3. having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang
sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap
seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang
sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
4. having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup.
Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan
keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu,
harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
5. managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan /
mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana
dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara
akurat.
6. managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu
seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai
dengan kebutuhannya.
7. managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur,
mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam
menjalankan perusahaan.
8. statisfying customer by providing high quality product, yaitu
memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang
dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9. knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara
bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength),
kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat),
dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik
terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
10. copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan
/ pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137
139)J. SEJARAH SINGKAT MENGENAI HASIL WAWANCARAIbu Ani merupakan
pengusaha sembako di daerah Depok, Jawa Barat. Beliau menajalankan
bisnis sudah sealama 24 tahun sejak tahun 1994. Sekarang Ibu Ani
sudah bisa menjalankan usaha sembakonya dengan lancar. Dengan usaha
sembako ini Ibu Ani bisa memenuhi segala kebutuhan rumah tangganya,
baik untuk makan sehari hari sampai bisa untuk meyekolahkan
anaknya. Usaha sembako yang Ibu Ani jalankan tidak mudah untuk
dijalankan karena dalam menjalankan usaha bisnis ini banyak sekali
halangan, rintangan bahkan pesaing yang menjadi sebuah tantangan
dalam menjalankan bisnis ini.
Usaha yang dijalani oleh Ibu Ani ini bukan merupakan peluang
usaha baru bahkan bisa dibilang usaha ini sudah menjamur, Begitu
juga dilingkungan RT saya. Dilingkungan RT saya bukan hanya Ibu Ani
yang berjualan sembako tetapi masih banyak lagi. Hanya yang
membedakan ditoko beliau itu adalah variasi dari barang-barang yang
dijual
Tetapi dengan tekat, kerja keras, kemauan , motivasi , rasa
optimis yang tinggi Ibu Ani bisa mengahadapi segala rintangan
ataupun halangan yang menghalanginya. Ibu Ani berharap usaha yang
dijalankan dapat terus berjalan dengan baik dan lancar dan bisa
lebih dikembangkan lagi usahanya tersebut.
Hasil Wawancara :
1.Sudah berapa lama anda membuka usaha ?Jawab: sudah 24 tahun,
yaitu pada tahun 1991 saya membuka usaha toko sembako, lalu sempat
berhenti ditahun 2000 dikarenakan pada saat itu kondisi ekonomi
yang tidak memungkinkan ditambah lagi dengan kebutuhan yang
mendesak dan lokasi lingkungan yang kurang memadai. Kemudian
kembali lagi di tahun 2003 untuk merintis usaha yang sama hingga
sampai sekarang.
2. Mengapa anda memilih membuka usaha di bidang ini ? Jawab:
Karena pada saat itu saya hanya mencari kesibukan lain dan juga
mencari tambahan untuk mencukupi kebutuhan keluarga disamping saya
menjadi seorang ibu rumah tangga. Dan disisi lain saya juga memang
memiliki bakat di bidang wirausaha terutama dalam berdagang. Dan
juga kegiatan usaha yang saya lakukan ini sebenarnya pada awalnya
iseng iseng saja namun seiring berjalannya waktu usaha yang saya
lakukan ini pada akhirnya banyak membuahkan hasil.3. Apakah usaha
lain yang pernah anda buka ?Jawab: berdagang pakaian yaitu pada
tahun 2005 saya sempat berdagang pakaian bekas dan baru di toko dan
sekeliling daerah rumah saya,didalam bisnis tersebut memang
mendapatkan keuntungan yang cukup besar namun memang harus memiliki
bakat dalam bidang memasarkan, dan juga saya pernah membuka usaha
rumah makan pada tahun 1997,memang usaha yang saya jalani ini
lumayan mndapatkan keuntungan yang cukup memuaskan, namun seiring
berjalannya waktu kembali lagi karna factor lokasi lingkungan yang
kurang memungkinkan bisnis saya tersebut kandas ditengah jalan.
4. Apakah sebelumnya anda pernah bekerja sebagai karyawan
?Jawab: pernah, saya pernah bekerja di sebuah pabrik namun saya
memilih keluar dari pekerjaan saya dikarenakan saya lebih mengurus
keperluan keluarga anak dan suami.dan juga atas saran suami saya
untuk meninggalkan pekerjaan saya tersebut dan mengurus keperluan
anak dan suami saya. Hingga akhirnya saya memiliki kemauan untuk
merintis usaha sendiri, disisi lain terkadang saya juga memang
tidak ingin bekerja di perusahaan orang lain yang harus mengikuti
aturan-aturan di perusahaan tersebut dan pada akhirnya saya
memiliki keinginan untuk berwirausaha.
5. mengapa anda memilih keluar dari pekerjaan anda sebagai
karyawan lalu memilih untuk membuka usaha ? Jawab: Karna saya
disini sebagai Ibu Rumah Tangga yang mengurus anak-anak saya
sedangkan suami saya bekerja sebagai pegawai negeri sipil.dan
disini saya mencari pendapatan lebih dengan berdagang
sembako.disamping itu saya juga sebelumnya pernah beberapa kali
menjalankan bisnis pakaian dan hasilnya pun lumayan. Dan juga
sebelumnya memang saya pernah menjadi karyawan di sebuah perusahaan
selama kurang lebih 2 tahun disitu saya bekerja bersama teman-teman
dan atasan yang membuat kita harus mengikuti peraturan yang ada di
perusahaan tersebut, dan menurut saya beberapa aturan-aturan yang
ada membuat saya tidak bebas untuk mengungkapkan pendapat.
6. Pernahkan Anda mengalami kegagalan dalam membuka usaha ?
Jawab: Pernah,saat membuka usaha pakaian memang keuntungan yang
didapatkan lumayan bayak,namun pada saat itu kondisi keuangan
keluarga kami ditambah banyaknya pengeluaran yang membuat bisnis
pakaian kami akhirnya berhenti karna suatu kebutuhan tertentu yang
mendesak.
Kegagalan juga saat usaha sembako saya pada tahun 2000 dimana
saya berhenti berdagang dikarenakan lokasi dan lingkungan yang
tidak memadai ditambah lagi kondisi ekonomi yang sedang buruk.7.
Apakah solusi yang anda lakukan dalam menangani kegagalan usaha
dalam berbisnis ? Jawab: Yaitu dicari dan menganalisa apa yang
membuat usaha kita gagal/factor apa yang menyebabkan kegagalan
tersebut. Misalnya dalam usaha saya yang pernah mengalami kegagalan
yaitu setelah dianalisa yaitu factor lingkungan dan uang, jadi
beberapa tahun kemudian kami mencoba untuk mencari lokasi dan
lingkungan yang cocok juga modal pinjaman untuk memulai usaha saya
yang baru di tahun 2003.
8. Berapa modal awal anda dalam membuka usaha itu ?Jawab: modal
pertama kali saat saya membuka usaha saya ini dahulu tahun 1991
adalah Rp. 15.000,00 dengan modal pinjaman dari sanak saudara dan
akhirnya terlunasi juga pada tahun 1994 dengan keuntungan
keuntungan yang ada. namun usaha saya ini sempat mengalami
kegagalan pada tahun 2000 dikarenakan adanya kesulitan ekonomi di
keluarga yang membutuhkan anggaran yang mendesak dan saya memulai
usaha saya ini lagi pada tahun 2003 dengan modal pinjaman awal
sebesar Rp. 3000.000 hingga akhirnya terlunasi pada tahun 2006
itupun dari hasil keuntungan usaha saya.
9. Berapakah omset anda dalam sebulan?
Jawab : kurang lebih Rp. 28.000.000 s/d 30.000.000,00 dalam
sebulan.K. ASPEK PEMBAHASAN :PELUANG USAHA BARUBagi seorang yang
pesimis, lingkungan yang ada hanyalah sesuatu yang tidak bergerak
dan tidak berubah dari waktu ke waktu. Sedangkan wirausaha yang
optimis mampu melihat lingkungan yang statis sebagai sesuatu yang
bergolak dan senantiasa berubah sebagai suatu trend masyarakat yang
tidak terduga.
Usaha yang dijalani oleh Ibu Ani ini bukan merupakan peluang
usaha baru bahkan bisa dibilang usaha ini sudah menjamur, Begitu
juga dilingkungan RT saya. Dilingkungan RT saya bukan hanya Ibu Ani
yang berjualan sembako tetapi masih banyak lagi. Hanya yang
membedakan ditoko beliau itu adalah variasi dari barang-barang yang
dijual
PEMBIAYAANDalam hasil wawancara yang saya lakukan dengan Ibu Ani
untuk modal kerja awal, untuk membuka sebuah toko sembako bekisar
antara 15.000.000. Itu merupakan modal yang ia gunakan saat pertama
kali. Modal tersebut didapat dari pinjamna sanak saudara. Dan pada
tahun 2003 Ibu Ani mendapatkan pinjaman modal sebesar 3.000.000.
Lalu bisa di lunasi pada tahun 2006Sebelum memulai usaha sembako
dahulunya Ibu Ani pernah berjualan baju dan sepatu di Depok. Tetapi
mengingat semua anak-anaknya membutuhkan biaya yang untuk keperluan
sekolah dan karena penjualan yang tidak begitu berkembang dipasar
tersebut kemudian beliau pun beralih pada usaha yang lain.
Dalam usaha ini beliau tidak memiliki sumber daya manusia. Semua
pekerjaan dikerjakan bersama dengan keluarganya. Mereka semua
saling bergotong royong untuk mencari sesuap nasi dan untuk
membiayai pendidikan mereka.
PEMASARANMengingat usaha ini bukanlah usaha yang menciptakan dan
menghasilkan produk maka tidak perlu melakukan tekhnik pemasaran.
Karena barang-barang pokok adalah barang yang sehari - hari
digunakan oleh konsumen otomatis ketika konsumen membutuhkan
sembako pasti akan membeli kebutuhan yang mereka perlukan ditoko.
Mungkin hal yang harus diperhatikan dalam pemasaran ini adalah
bagaimana bersikap ramah kepada para pembeli. Itu adalah kunci
menarik pembeli agar berbelanja secara terus-menerus ditoko
tersebut. Lalu factor lingkungan dan uang, menjadi pengaruh besar
terhadap usah yang dijalankan beberapa tahun kemudian kami mencoba
untuk mencari lokasi dan lingkungan yang cocok juga modal pinjaman
untuk memulai usaha saya yang baruKEPEMILIKANTempat usaha yang
digunakan sekarang untuk usaha oleh Ibu Ani bukan milik pribadi
melainkan sewa.
EVALUASI USAHAHasil dari usaha yang dijalani Ibu Ani
Alhamdulillah lebih dari cukup, hanya satu yang perlu diperhatikan
yaitu dari kelengkapan barang. Karena apabila barang yang ditanya
konsumen tidak ada ditoko beliau, konsumen pun akan jera dan akan
berpindah ke toko yang lain.
PENGEMBANGAN USAHAPeningkatan kuantitas dan kualitas merupakan
hal yang sama pentingnya dengan aspek-aspek yang telah disinggung
diatas karena dengan peningkatan kuantitas dan kualitas yang baik
akan mendatangkan lebih banyak konsumen. Dalam usaha ini yang bisa
ditingkatkan adalah dalam bentuk kualitas pelayanannya. Semakin
bagus pelayanan , konsumen pun akan semakin tertarik untuk
berbelanja. Dan Ibu Ani pun melakukan hal tersebut. dengan ramah ia
melayani para pembeli sehingga pelanggan pun tidak jera untuk
membeli barang dagangan beliau.
Dalam usaha yang telah ditekuni oleh Ibu Ani ini ia bisa
membiaya pendidikan anak-anaknya sampai bangku kuliah serta
mencukupi kebutuhan keluarganya.L. ANALISIS KEBERHASILANTerdapat 4
aspek yang terdapat dalam analisis keberhasilanKEBUTUHAN
POKOKKebutuhan ini merupakan kebutuhan yang penting bagi banyak
orang berikut ini adalah kebutuhan pokok yang juga sama penting
bagi Ibu Ani.
a. Sandang :Sandangadalah pakaian yang diperlukan
olehmanusiasebagai mahluk berbudaya.
b. Pangan :Panganadalah kebutuhan yang paling utama
bagimanusia.c. Papan :Papanadalah kebutuhanmanusiauntuk
membuattempat tinggal.d. Kesehatan :Kesehatanadalah keadaan
sejahtera dari badan,jiwa, dansosialyang memungkinkan setiap orang
hidupproduktifsecara sosial danekonomis.
e. Pendidikan : pendidikan adalah salah satu yang sangat amat
penting didunia ini. Jadi tidak heran bahwa jaman sekarang orang
berlomba-lomba untuk memiliki pendidikan yang yang jauh lebih baik
dari orangtuanya.HUTANG VS KARTU KREDITUntuk modal kerja awal
memang Ibu Ani tidak mempunyai masalah sedikitpun. Namun setelah
beberapa tahun usaha tersebut berjalan Ibu Ani pun mulai sedikit
demi sedikit kekurangan modal oleh sebab itu akhirnya ia memilih
untuk mendapatkan modal asing yang ia dapatkan dari bank.
Kekurangan modal dikarenakan banyak biaya yang harus ia keluarkan.
Tentunya biaya tersebut tidak sedikit bahkan bisa dibilang sangat
besar sehingga ia harus menggunakan modal asing.
MANFAAT UNTUK ORANG LAINBanyak sekali manfaat yang bisa
dirasakan contohnya seperti,dilingkungan saya memang sudah banyak
sekali tapi tidak ada yang selengkap toko Ibu Ani. Pasar yang cukup
jauh menyulitkan masyarakat dilingkungan rumah saya untuk membeli
kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur tapi sejak toko pak amri
ada dilingkungan masyarakat kami semua kebutuhan bias dipenuhi
dengan cepat tanpa perlu ke pasar.
GAYA HIDUPGaya hidup Ibu Ani dan keluarga jauh dari kata mewah.
Bisa dibilang keluarga ini sangat sederhana sekali.BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Dari hasil pembahasan makalah yang kami buat , dapat disimpulkan
Bahwa dalam berbisnis atau berwirausaha tidak sembarang main
membuka atau menjalankan usaha. Perlu adanya perencanaan, strategi,
mental, serta pribadi yang positif seperti jujur,
ulet,ramah,disiplin,bertanggung jawab, dsb. Agar usaha yang dimulai
dapat berkembang dengan cepat.
Daftar Pustaka e-book Konsep dasar kewirausahaan. Kementerian
pendidikan nasional. http://bit.ly/1QFf2Ik PO Abas Sunarya,
Sudaryono dan Asep Saefullah, 2011. KEWIRAUSAHAAN. Penerbit CV Andi
Offset : Yogyakarta. Kasmir: Ciri-ciri Wirausaha, Kewirausahaan,
halaman 27-28. Alfabeta, 2007
Alma, Prof. Dr. Buchari, 2007, Kewirausahaan, Edisi Revisi,
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Soesarsono, 2002, Pengantar Kewirausahaan, Buku I, Jurusan
Teknologi Industri IPB, Bogor.
Suryana, 2001, Kewirausahaan, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Triton PB., 2007, Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi
Pengusaha, Tugu Publisher, Yogyakarta.
http://westaction.org/definitions/def_entrepreneurship_1.html
yang diakses pada tanggal 13 Januari 2006
Masykur Wiratmo, 1994, Kewirausahaan: Seri diktat kuliah,
Gunadarma, Jakarta.
Masud & Mahmud Machfoedz, 2004, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta.
Winardi, 2003, Entrepreneur & Entrepreneurship, Kencana,
Jakarta.ii