PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Tugas ini disusun sebagaipengganti Tes Tengah Semester (TTS) mata kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi PAI 2 Dosen Pengampu: Dr. H. Purwanto, M. Pd. Disusun Oleh: Abdul Ghofur NIM. 261031001 JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA SURAKARTA 2013
35
Embed
PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMANDIRIAN · PDF file3 sesuatu yang baru berkenaan dengan aspek psikis dan fisik yang relatif bersifat konstan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan kemandirian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
Tugas ini disusun sebagaipengganti Tes Tengah Semester (TTS)
mata kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi PAI 2
Dosen Pengampu: Dr. H. Purwanto, M. Pd.
Disusun Oleh:
Abdul Ghofur
NIM. 261031001
JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
SURAKARTA
2013
2
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
A. TEORI
1. Pengertian Kemandirian Belajar
Herman Holstein (1986: 23) mengartikan kemandirian adalah sikap mandiri yang
inisiatifnya sendiri mendesak jauh ke belakang setiap pengendalian asing yang
membangkitkan swakarsa tanpa perantara dan secara spontanitas yakni ada kebebasan
bagi keputusan, penilaian, pendapat, pertanggung jawaban tanpa menggantungkan
orang lain.
Drost (2004: 39) menyebutkan kemandirian (kematangan pribadi) dapat
didefinisikan sebagai keadaan kesempurnaan dan keutuhan kedua unsur (budi dan
akal) dalam kesatuan pribadi. Dengan perkataan lain, manusia mandiri adalah pribadi
dewasa yang sempurna.
Umar Tirtaraharja dan Lasula (2000: 50) menyatakan konsep kemandirian belajar
bertumpu pada prinsip bahwa individu yang belajar hanya akan sampai kepada
perolehan hasil belajar, mulai keterampilan, pengembangan penalaran, pembentukan
sikap sampai kepada penemuan diri sendiri, apabila ia mengalami sendiri dalam
proses perolehan hasil belajar tersebut.
Sedangkan untuk pengertian belajar menurut Muhibbin Syah (1995: 91) belajar
dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif. Menurut Slameto sebagaimana dikutip Syaiful Hadi Djamarah (2002:
13) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Senada dengan pengertian di atas Musthofa Fahmi sebagaimana dikutip
Mustaqim (2001: 34) belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan-
perubahan tingkah laku atau pengalaman. Dengan kata lain yang lebih rinci belajar
adalah suatu aktivitas atau usaha yang disengaja dan menghasilkan perubahan, berupa
3
sesuatu yang baru berkenaan dengan aspek psikis dan fisik yang relatif bersifat
konstan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan kemandirian belajar adalah suatu perubahan
dalam diri seseorang yang merupakan hasil dari pengalaman dan latihan diri sendiri
tanpa bergantung pada orang lain. Dalam bertinglah laku mempunyai kebebasan
membuat keputusan, penilaian pendapat serta bertanggung jawab tanpa
menggantungkan kepada orang lain.
2. Ciri-ciri Kemandirian Belajar
Berdasarkan pengertian kmandirian belajar tersebut, maka ciri-ciri kemandirian
belajar dapat dikenali. Dalam bukunya, Chabib Thoha (1996: 122-124) mengutip
pendapatnya Brawer bahwa ciri-ciri perilaku mandiri adalah:
a. Seseorang mampu mengembangkan sikap kritis terhadap kekuasaan yang datang
dari luar dirinya. Artinya mereka tidak segera menerima begitu saja pengaruh
orang lain tanpa dipikirkan terlebih dahulu segala kemungkinan yang akan
timbul.
b. Adanya kemampuan untuk membuat keputusan secara bebas tanpa dipengaruhi
oleh orang lain.
Sedangkan Spancer dan Koss, merumuskan ciri-ciri perilaku mandiri sebagai
berikut:
a. Mampu mengambil inisiatif.
b. Mampu mengatasi masalah.
c. Penuh ketekunan.
d. Memperoleh kepuasan dari hasil usahanya.
e. Berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dicermati secara mendalam bahwa rumusan-
rumusan tentang ciri-ciri kemandirian belajar sebagai berikut :
a. Mampu berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif.
b. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
c. Tidak lari atau menghindari masalah.
d. Memecahkan masalah dengan berpikir yang mendalam.
e. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.
4
f. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain.
g. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan.
h. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar sebagaimana belajar pada umumnya banyak dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Muhibbin Syah (1995: 132)menggolongkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kemandirian belajar siswa secara global yaitu:
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan atau kondisi jasmani dan
rohani siswa.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (2004: 233-237) faktor-faktor yang
mempengaruhi kemandirian belajar dibagi menjadi dua yaitu:
a. Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri pelajar. Faktor ini dibedakan menjadi 2 (dua)
golongan, yaitu :
a.) Faktor-faktor non sosial, yang termasuk faktor ini sangat banyak jumlahnya
yakni meliputi faktor-faktor yang berasal dari luar selain manusia, misalnya:
keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi/siang/ malam), tempat (letak,
gedung), alat-alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis, buku-buku, alat
peraga).
b.) Faktor-faktor sosial, yang dimaksud faktor-faktor sosial disini adalah faktor
manusia (sesama manusia) baik manusia itu hadir (ada) maupun kehadirannya
itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada
waktu seseorang sedang belajar, banyak sekali mengganggu belajar. Misalnya
kalau satu kelas muridnya sedang mengerjakan ujian, lalu terdengar banyak
anak-anak lain bercakap-cakap di samping kelas, atau seseorang sedang
belajar di kamar, satu atau dua orang hilir mudik keluar masuk kamar belajar
itu, dan sebagainya.
5
b. Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pelajar. Faktor ini digolongkan
menjadi dua, yaitu:
a.) Faktor fisiologis, faktor ini dibedakan dalam dua macam, yaitu:
(1) Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus akan dapat
mempengaruhi kegiatan belajar, seperti kekerungan gizi dapat
menyebabkan seseorang itu kurang bersemangat dalam belajar.
(2) Keadaan fungsi jasmani tertentu, yang dimaksud di sini adalah kurang
berfungsinya indra seseorang yang indranya atau salah satunya akan
berpengaruh dalam kegiatan belajar.
b.) Faktor psikologis, yang dimaksud faktor ini diantaranya adalah motif,
sikap, perhatian, bakat, tanggapan, pengamatan, minat, dan intelegensi.
Selain itu menurut N. Frandien sebagaimana yang dikutip oleh Sumadi Suryabrata
faktor-faktor kemandirian belajar sebagai berikut:
a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
b. Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu
maju.
c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-
teman.
d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang
baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi.
e. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.
f. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.
B. DEFINISI KONSEPTUAL
Kemandirian dalam belajar atau sering disebut dengan belajar mandiri merupakan
konsep belajar yang tidak lagi mengandalkan pada kendali serta arahan guru, melainkan
memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada siswa untuk belajar. Dengan demikian kata
kunci dalam belajar mandiri adalah adanya inisiatif, bertanggungjawab, dan otonomi dari
siswa yang proaktif dalam mengelola proses kegiatan belajarnya.
6
Dalam belajar mandiri siswa tidak terus menerus menggantungkan bantuan,
pengawasan, dan pengarahan orang lain, termasuk guru dan orang tua.Oleh karena itu,
belajar mandiri merupakan aktivitas belajar yang berlangsung karena kamauan siswa
sendiri, pilihan sendiri, dan bertanggungjawab terhadap diri siswa sendiri.
C. DEFINISI OPERASIONAL
Kemandirian belajar adalah variabel penelitian yang diukur dan digambarkan
dalam bentuk angka/skor. Dengan indikator mampu mengambil inisiatif, mampu
mengatasi masalah, penuh ketekunan, memperoleh kepuasan dari hasil usahanya, dan
berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Skor diperoleh setelah
responden merespon angket kemandirian belajar yang berjumlah 14 bentuk pernyataan
yang harus ditanggapi berskala dengan rentang 1-5.
D. KISI-KISI
Kisi-kisi instrumen kemandirian belajar adalah sebagai berikut:
No. Indikator No. Butir Jumlah
1 Mampu mengambil inisiatif 1,2,3 3
2 Mampu mengatasi masalah 4,5,6 3
3 Penuh ketekunan 7,8,9 3
4 Memperoleh kepuasan dari hasil usahanya 10,11,12 3
5 Berkeinginan mengerjakan sesuatu tanpa bantuan
orang lain
13,14 2
Jumlah 14
E. BUTIR INSTRUMEN
1. Pengantar
Dengan mengisi angket ini tidak akan berpengaruh terhadap kehidupan saudara/i
sekalian. Data hasil angket ini dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Partisipasi
saudara/i sangat membantu dalam andil memajukan pendidikan di Indonesia.
Terimakasih.
7
2. Identitas Responden
Nama : …………………………………………………………………...
Jenis Kelamin : ……………………………………………………………………
3. Petunjuk Pengerjaan
1) Petunjuk Umum
a. Bacalah dengan seksama setiap item pernyataan.
b. Semua pernyataan hendaknya dijawab dengan jujur, sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
c. Setelah menyelesaikan semua pernyataan, dimohon agar angket dikembalikan
kepada peneliti.
2) Petunjuk Khusus
Cara menjawab pernyataan dengan memberi tanda centang () pada kolom
jawaban di sebelah kanan pernyataan yang dianggap paling sesuai, dengan
keterangan sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Pilihan
SS S KS TS STS
1 Belajar tidak harus diperintah oleh siapapun,
termasuk guru atau orang tua.
2 Jika ada waktu luang digunakan untuk
belajar.
3 Belajar tidak sekadar jika ada PR atau tugas
dari guru.
4 Jika pelajaran kosong, berusaha untuk belajar
mandiri.
5 Jika tidak paham tentang suatu pelajaran,
8
berusaha bertanya kepada orang yang lebih
tahu.
6 Jika sulit belajar sendiri maka berusaha
mengajak teman untuk belajar kelompok.
7 Belajar sesuai dengan jadwal yang dibuat
sendiri.
8 Belajar secara tekun dan teratur tidak hanya
ketika akan ulangan saja.
9 Saat pelajaran berlangsung, perlu mencatat
poin penting yang diterangkan oleh guru.
10 Jika bersungguh-sungguh dalam belajar,
maka akan mencapai keberhasilan.
11 Merasa puas ketika guru memuji prestasi
belajar.
12 Jika mendapatkan prestasi, maka melakukan
hal-hal yang disukai.
13 Seorang siswa yang baik menyiapkan sendiri
segala keperluan dalam belajar di sekolah.
14 Ketika ulangan, berusaha mengerjakan
ulangan sendiri sesuai kemampuan.
F. PENGUMPULAN DATA UJI COBA
1. Aturan Skor
Pernyataan Pilihan
Sangat
Setuju
Setuju Kurang
Setuju
Tidak
Setuju
Sangat Tidak
Setuju
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
9
2. Jawaban Responden
No. Butir Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 SS S S KS SS KS KS S S SS S S S S
2 SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS TS KS SS SS
3 SS SS S S S S SS S S SS KS S S S
4 S S S S SS S S S S S KS KS S S
5 S S S S S S S S S S STS STS S S
6 SS SS SS SS S S KS S S S SS TS S KS
7 SS SS SS SS SS SS TS S SS SS TS TS S KS
8 S S KS S S SS KS S SS SS TS KS S S
9 SS S S S S S KS S S SS S KS SS SS
10 S S S S SS S KS KS SS S KS SS S S
11 SS KS KS KS SS S KS KS S KS STS SS S KS
12 SS KS KS TS S TS TS S STS STS SS TS KS STS
13 S S S S S S KS TS S KS KS STS KS TS
14 S S S S S S S S S S S S S S
15 SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS S
16 S S S TS S TS S S S S KS KS TS S
17 SS S S S S SS KS S SS SS KS S S S
18 SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS TS S STS
19 S S S S S KS TS KS SS SS KS TS S S
20 SS S S TS KS S KS KS KS S S S S SS
21 S KS S KS SS S TS S S TS KS S KS S
22 KS S SS S S S S S S S S S S S
23 S SS S S S S S S SS SS SS S KS S
24 S KS TS TS S SS KS S SS KS KS S S S
25 SS S S KS S S S S S S S S S S
26 S S S S S S S S S S TS KS S S
27 S S SS S S S SS SS S SS KS KS S S
28 SS S S S SS S KS S KS SS KS TS S S
29 SS S SS SS SS S SS SS SS SS KS S SS SS
30 SS SS SS S TS S SS S KS SS S S S SS
31 SS S S S SS S S SS S S KS KS S SS
32 SS S S S SS KS KS S S SS TS KS KS S
33 SS SS S S SS S SS SS SS SS KS KS SS SS
34 SS S S S S S S S KS KS KS KS S SS
35 S S KS KS S S KS KS S S S S S KS
10
36 S SS KS S KS STS S SS KS TS STS S S KS
37 S S S S S S S S SS SS SS S S S
38 SS SS S S S S SS STS S SS KS KS S SS
39 SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS STS SS STS SS
40 KS KS KS KS S S S KS S SS S KS S SS
41 SS S S S S S S S S S S KS S SS
42 SS SS SS S SS S S S SS SS SS S SS SS
3. Data Uji Coba
No
. Butir Instrumen Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 5 4 4 3 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 56
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 5 5 65
3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 59
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 55
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 50
6 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 2 4 3 57
7 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 2 2 4 3 57
8 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 2 3 4 4 54
9 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 5 58
10 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 3 5 4 4 56
11 5 3 3 3 5 4 3 3 4 3 1 5 4 3 49
12 5 3 3 2 4 2 2 4 1 1 5 2 3 1 38
13 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 1 3 2 45
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 69
16 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 48
17 5 4 4 4 4 5 3 4 5 5 3 4 4 4 58
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 1 62
19 4 4 4 4 4 3 2 3 5 5 3 1 4 4 50
20 5 4 4 1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 5 51
21 4 3 4 3 5 4 2 4 4 2 3 4 3 4 49
22 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
23 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 59
24 4 3 2 2 4 5 3 4 5 3 3 4 4 4 50
25 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 53
11
27 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 57
28 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 2 4 4 53
29 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 65
30 5 5 5 4 2 4 5 4 3 5 4 4 4 5 59
31 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 5 58
32 5 4 4 4 5 3 3 4 4 5 2 3 3 4 53
33 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 3 3 5 5 63
34 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 54
35 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 51
36 4 5 3 4 3 1 4 5 3 2 1 4 4 3 46
37 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 59
38 5 5 4 4 4 4 5 1 4 5 3 3 4 5 56
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 62
40 3 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 5 52
41 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 57
42 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 65
G. UJI COBA
1. Validitas
Dalam penentuan validitas butir peneliti menggunakan rumus simpangan baku
(rumus pendek) dengan kriterium:
1. r hitung> r tabel = Valid
2. r hitung< r tabel = Tidak Valid
Untuk contoh penghitungan pada butir no.1 sebagai berikut:
∑
√ ∑ ∑
√
√
, r hitung> r tabel = Valid
Begitu seterusnya, dapat disimpulkan dalam tabel berikut:
12
No. Butir Keterangan
1 0.366 0.263 Valid
2 0.626 0.263 Valid
3 0.671 0.263 Valid
4 0.250 0.263 Tidak Valid
5 0.365 0.263 Valid
6 0.583 0.263 Valid
7 0.635 0.263 Valid
8 0.446 0.263 Valid
9 0.636 0.263 Valid
10 0.734 0.263 Valid
11 0.224 0.263 Tidak Valid
12 0.348 0.263 Valid
13 0.430 0.263 Valid
14 0.472 0.263 Valid
Ket:
= (0.257-0.243)/10x4+0.257=0.263
Kesimpulan: Dari 14 butir instrumen, diketahui 12 butir valid dan 2 butir tidak valid.
2. Reliabilitas
Dalam hal ini peneliti menggunakan Metode Belah Dua Atas Bawah, dengan
rumus mencari rxy dahulu kemudian mencari r11. Dapat diuraikan sebagai berikut:
∑
√ ∑ ∑
√
√
13
dari hasil tersebut lalu dimasukkan ke dalam rumus :
⁄
⁄
⁄
⁄
, r hitung> r tabel = Reliabel
14
DAFTAR PUSTAKA
Herman Holstein. 1986. Murid Belajar Mandiri. Bandung: Remaja Rosdakarya.