Top Banner
Ruwaida, Pengembangan E-Learning... Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 1 PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS APLIKASI MOODLE UNTUK SISWA KELAS X MA U’ALLIMAT NAHDLATUL WATHAN PANCOR LOMBOK TIMUR NTB Ruwaida IAI Hamzanwadi NW Pancor Email: [email protected] Abstrak Pokok masalah yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:(1) Pemanfaatan infrastruktur sekolah belum maksimal seperti lab komputer dan akses internet (2) Hasil belajar siswa masih rendah dan sebagian besar siswa merasa bosan belajar bahasa Arab.(3) Pembelajaran masih menggunakan metode ekspositori.(4) Terbatasnya kemampuan guru untuk membuat media yang interaktif.(5) belum adanya pembelajaran bahasa Arab berbasis media online. Melihat kenyataan tersebut guru di tuntut untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan media,. Salah satu media yang dapat melibatkan siswa aktif dengan memanfaatkan jaringan internet yaitu e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk e-learning mata pelajaran bahasa Arab bagi siswa kelas X MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor, mengetahui produk e-learning mata pelajaran bahasa Arab layak bagi siswa dan mengetahui hasil prestasi belajar siswa terhadap bahasa Arab. Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) yang secara umum memiliki tiga fase meliputi perencanaan, desain dan pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) e-learning mata pelajaran bahasa Arab yang dihasilkan adalah sebuah sistem manajemen pembelajaran (LMS) online yang dibuat dengan software aplikasi moodle dengan situs www.arabicstudyclub.com. (2) Secara umum kualitas media yang divalidasi oleh ahli media termasuk kategori sangat baik dengan rerata 4,75 . Kualitas materi yang divalidasi oleh ahli materi termasuk kategori sangat baik dengan rerata 4,73. Respon siswa terhadap uji beta termasuk kriteria baik dengan rerata 3,99. Respon siswa terhadap uji coba e-learning termasuk kategori sangat baik dengan rerata 4.41 dan respon guru bahasa Arab termasuk kategori baik dengan rerata 4,03 Hasil tersebut menunjukkan bahwa produk pengembangan e-learning pembelajaran bahasa Arab sudah layak digunakan sebagai sumber belajar dan sebagai inovasi guru dalam proses pembelajaran bahasa Arab. (3) Implimentasi e-learning mata pelajaran bahasa Arab berbasis aplikasi moodle dapat meningkatkan hasil belajar siswa terbukti dari hasil pretest siswa dengan rerata 60,78 setelah mendapatkan materi e-learning hasil posttest meningkat dengan rerata 79,36. Kata kunci : e-learning, bahasa Arab, aplikasi moodle A. Latar Belakang Dunia ilmu pengetahuan dan tekhnologi mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan semakin canggihnya dunia informatika, sehingga mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi-informasi yang tidak terbatas dari surat kabar, audio visual atau elektronik, tetapi juga sumberi
17

PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 1

PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB

BERBASIS APLIKASI MOODLE UNTUK SISWA KELAS X MA U’ALLIMAT

NAHDLATUL WATHAN PANCOR LOMBOK TIMUR NTB

Ruwaida

IAI Hamzanwadi NW Pancor

Email: [email protected]

Abstrak

Pokok masalah yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:(1) Pemanfaatan infrastruktur sekolah belum maksimal seperti lab komputer

dan akses internet (2) Hasil belajar siswa masih rendah dan sebagian besar siswa

merasa bosan belajar bahasa Arab.(3) Pembelajaran masih menggunakan metode

ekspositori.(4) Terbatasnya kemampuan guru untuk membuat media yang interaktif.(5)

belum adanya pembelajaran bahasa Arab berbasis media online.

Melihat kenyataan tersebut guru di tuntut untuk melakukan inovasi dalam

mengembangkan media,. Salah satu media yang dapat melibatkan siswa aktif dengan

memanfaatkan jaringan internet yaitu e-learning.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk e-learning mata pelajaran bahasa

Arab bagi siswa kelas X MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor, mengetahui produk

e-learning mata pelajaran bahasa Arab layak bagi siswa dan mengetahui hasil prestasi

belajar siswa terhadap bahasa Arab.

Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) yang secara umum

memiliki tiga fase meliputi perencanaan, desain dan pengembangan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) e-learning mata pelajaran bahasa Arab yang dihasilkan

adalah sebuah sistem manajemen pembelajaran (LMS) online yang dibuat dengan

software aplikasi moodle dengan situs www.arabicstudyclub.com. (2) Secara umum

kualitas media yang divalidasi oleh ahli media termasuk kategori sangat baik dengan

rerata 4,75 . Kualitas materi yang divalidasi oleh ahli materi termasuk kategori sangat

baik dengan rerata 4,73. Respon siswa terhadap uji beta termasuk kriteria baik dengan

rerata 3,99. Respon siswa terhadap uji coba e-learning termasuk kategori sangat baik

dengan rerata 4.41 dan respon guru bahasa Arab termasuk kategori baik dengan rerata

4,03 Hasil tersebut menunjukkan bahwa produk pengembangan e-learning

pembelajaran bahasa Arab sudah layak digunakan sebagai sumber belajar dan sebagai

inovasi guru dalam proses pembelajaran bahasa Arab. (3) Implimentasi e-learning

mata pelajaran bahasa Arab berbasis aplikasi moodle dapat meningkatkan hasil

belajar siswa terbukti dari hasil pretest siswa dengan rerata 60,78 setelah

mendapatkan materi e-learning hasil posttest meningkat dengan rerata 79,36.

Kata kunci : e-learning, bahasa Arab, aplikasi moodle

A. Latar Belakang

Dunia ilmu pengetahuan dan tekhnologi mengalami perkembangan yang

pesat seiring dengan semakin canggihnya dunia informatika, sehingga mengubah

paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi-informasi yang

tidak terbatas dari surat kabar, audio visual atau elektronik, tetapi juga sumberi

Page 2: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 2

informasi lain yang salah satunya melalui jaringan internet.1 Salah satu bidang yang

mendapat dampak yang cukup berarti dari perkembangan teknologi adalah bidang

pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari

pendidik kepada peserta didik. Informasi pendidikan memiliki unsur diantaranya

pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan

dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri, media kini telah mendapatkan

sentuhan teknologi informasi.

Salah satu teknologi informasi dalam dunia pendidikan adalah e-learning, saat

ini e-learning mulai mengambil perhatian banyak pihak, baik dari kalangan institusi

pendidikan misalnya e-learning telah membuka cakrawala baru dalam proses

belajar mengajar.2

Rusman mengemukakan e-learning merupakan satu penggunaan teknologi

internet dalam penyampaian dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria

yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk

memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau

informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna melalui komputer dengan

menggunakan internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling

luas tentang pembelajaran dibalik paradigma pembelajaran tradisional.3 Dengan

demikian e-learning dapat mengatasi keterbatasan antara guru dan siswa dalam hal

ruang dan waktu dan dapat melayani siswa dalam jumlah yang sangat besar secara

online. Pada saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat

dunia dan mengalami perkembangan yang pesat dalam dunia pendidikan terbukti

dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan.

E-learning berkembang karena relatif tidak memerlukan biaya tinggi

namun memiliki jangkauan yang luas, sebab e-learning dapat menjangkau hingga

seluruh dunia tanpa dibatasi oleh kondisi geografis, sehingga lebih mudah

menyampaikan informasi pembelajaran.4 Pembelajaran dapat melakukan interaksi

dengan sumber belajar kapan saja sesuai ketersediaan waktunya dan dimanapun

berada, karena sumber belajar sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk

di akses oleh pembelajar melalui online learning. Apalagi membuat situs

pembelajaran online pada masa sekarang ini sangatlah mudah dengan

memanfaatkan content management service (CMS) yang sangat mudah untuk

diinstalasi dan dikelola sepeti moodle.

Berdasarkan realita kesulitan siswa dalam pembelajaran bahasa Arab

sering kali terpatok pada proses pembelajaran yang belum mengena pada peserta

didik sehingga perlu adanya suatu media pembelajaran yang jitu agar peserta didik

merasa mudah dan senang dalam mempelajari bahasa Arab salah satu media

pengajaran yang bisa membawakan peserta didik dalam proses belajar mengajar

1 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Penada Media Group,

2012), 2 Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 11

3 Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta: PT,Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 349

4

4Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung:

Alfabeta, 2009) ,hlm.170.

Page 3: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 3

agar siswa senang dalam proses pembelajaran yakni dengan menggunakan media

online.

Sebagaimana menurut Ahmad Fuad Efendi dalam bukunya “Metodelogi

Pengajaran Bahasa Arab” menawarkan solusi untuk mempermudah siswa dalam

mempelajari bahasa Arab. Salah satunya adalah menciptakan lingkungan bahasa

Arab dengan lingkungan pandang dan dengar (Audio-Visual) yang dalam hal ini

dapat diciptakan dengan memanfaatkan tekhnologi informasi.5 Dan menurut John

M.Lannon dalam buku yang ditulis Azhar Arsyad mengemukakan bahwa media

pembelajaran khususnya alat-alat pandang dapat menarik minat siswa dan

meningkatkan belajar siswa.6 Dengan memanfaatkan e-laearning dapat mengurangi

kesan bahasa Arab itu sulit, tidak menarik, rumit, membosankan dan sebagainya.

E-learning yang akan dikembangkan untuk mata pelajaran bahasa Arab

di sekolah Madrasah Aliyah Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor dengan

menggunakan perangkat lunak moodle.7 Moodle merupakan paket software yang

diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan web dan merupakan salah

satu LMS8 (Learning Managemen System) open source yang dapat diperoleh secara

bebas melalui http://moodle.org. Istilah moodle singkatan dari “Modular Object

Oriented Dynamic Learning Enviorement” yang berarti tempat belajar dinamis

dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan

pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep

berorientasi objek.9 Beberapa fasilitas yang di sediakan oleh moodle antara lain:

menu bacaan, menu penugasan, menu chart, menu forum, menu pilihan, menu kuis

dan sebagainya.10

Saat ini setiap lembaga pendidikan telah dilengkapi dengan

sarana prasarana sebagai penunjang dalam proses pembelajaran seperti komputer

dan akses internet sebagai media pembelajaran, Apabila dilihat, media

pembelajaran bahasa Arab saat ini sudah cukup memadai dan membantu para

pengajar untuk menciptakan suatu kondisi pembelajaran yang efektif. Akan tetapi,

masih sedikit di antara mereka yang memanfaatkan media yang ada.

Madrasah Aliyah Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor Lombok Timur

Nusa Tenggara Barat adalah salah satu sekolah yang telah mengapresiasi dengan

baik perkembangan teknologi terbukti tiap-tiap guru memiliki sebuah laptop

sebagai pendukung dalam aktivitas pendidikan. Selain itu sekolah memiliki fasilitas

yang lengkap sebagai pendukung pembelajaran bahasa Arab, salah satunya LCD

5 Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2005),

hlm.170.

6 Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan metode Pengajarannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003),

hlm. 75.

7Kukuh Prakoso, Membangun E-learning dengan Moodle, (Yogyakarta: ANDI, 2005), hlm. 13.

8LMS dalam pembelajaran belajar mengajar bisa dimaknai dalam tiga paradigma. Pertama, LMS

sebagai alat berupa produk teknologi yang bisa digunakan sebagai pembelajaran belajar mengajar. Kedua,

LMS sebagai bagian dari materi yang bisa dijadikan isi pembelajaran belajar mengajar (Conten). Ketiga,

LMS sebagai alat bantu untuk pembelajaran belajar mengajar secara efektif dan efisien. Peneliti

memposisikan LMS sebagai alat bantu untuk pembelajaran belajar mengajar secara efektif dan efisien. 9Surya Lesman dkk, 2 jam bisa bikin web e-learning gratis dengan moodle (Jakarta:SMART)

hlm.1

10

Kukuh Prakoso, Membangun e-learning dengan Moodle .hlm.3

Page 4: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 4

telah terpasang di tiap-tiap kelas, laboratorium komputer dan akses internet. Namun

dalam kenyataannya fasilitas tersebut tidak dimanfaatkan semaksimal untuk

pembelajaran bahasa Arab. Sebab gurunya masih menggunakan metode

ekspositori.11

Sehingga terdapat berbagai macam masalah dalam pembelajaran

bahasa Arab, diantaranya: (1) kesulitan siswa dalam melafalkan huruf Arab dengan

benar (2) rendahnya kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Arab (3) kesulitan

siswa membaca teks bahasa Arab sesuai kaidah nahwu (4) terbatasnya penggunaan

media pembelajaran bahasa Arab yang interaktif (5) kurangnya kosa-kata bahasa

Arab yang dimiliki oleh siswa sehingga siswa kurang mampu menerjemahkan dan

memahami bahasa Arab.12

Berdasarkan masalah diatas peneliti mencoba mengembangkan e-learning

dengan menggunakan aplikasi moodle untuk menyampaikan materi bahasa Arab.

Penggunaan e-learning diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan diatas

agar dapat menghasilkan pembelajaran bahasa Arab yang menarik bagi siswa,

sehingga dapat mempertinggi hasil belajar bahasa Arab siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini menitik beratkan pada

penggunaan e-learning sebagai inovasi pembelajaran yang ditawarkan. Dengan

judul “Pengembangan E-learning Mata Pelajaran Bahasa Arab Berbasis

Aplikasi Moodle untuk Siswa Kelas X di MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan

Pancor Lombok Timur NTB”. Dengan Rumusan Masalah sebagai berikut : 1)

Bagaimana pengembangan e-learning bahasa Arab berbasis aplikasi moodle untuk

siswa kelas X di MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor?. 2) Bagaimana

kelayakan e-learning mata pelajaran bahasa Arab berbasis aplikasi moodle untuk

siswa kelas X di MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor? 3) Apakah

implementasi e-learning dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Arab siswa

kelas X MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor?

B. Kerangka Teori

1. Pengertian E-learning

Istilah e-learning memiliki pengertian yang sangat luas, secara etimologi

adalah huruf e yang merupakan singkatan dari elektronik dan learning yang berarti

pembelajaran. Dengan demikian e-learning adalah sebagai pembelajaran dengan

memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer.

Fokus paling penting dalam e-learning adalah proses belajarnya (learning) itu

sendiri dan bukan pada e (electronic) karena elektronik hanyalah sebagai alat

bantu saja.13

11

Roy Killen (dalam Wina Sanjaya) menamakan metode ekspositori dengan istilah strategi

pembelajaran langsung (Direct Instruction). Karena dalam hal ini siswa tidak dituntut untuk menemukan

materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi, dengan kata lain Metode ekspositori merupakan

bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Lihat:

Sanjaya, W, Strategi Pembelajaran. (Bandung : Kencana Prenada Media Group, 2008) hlm.179. 12

Observasi dan wawancara dengan guru bahasa Arab Baiq Uswatun Hasanah, pada hari senin,

16 Desember 2013, Pukul 08.00.

13

Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikai. hlm.169.

Page 5: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 5

Sedangkan definisi e-learning secara terminologi menurut Robin Mason

dan Frank Rennie yaitu sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui

network (jaringan komputer), biasanya lewat internet atau intranet, yang hanya

bisa di distribusikan secara online saja akan tetapi juga bisa offline.14

e-learning dapat didefinisikan sebuah bentuk teknologi informasi yang

diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya. Istilah e-learning lebih

tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses

pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan tinggi ke dalam bentuk digital

yang dijembatani oleh teknologi internet.15

Model Penyampaian e-learning dengan menggunakan web Enchanced

course yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, dengan posisi sebagai

penunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar dikelas. e-learning yang

digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Arab LMS (learning managemen

system) moodle.

2. Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment)

Menurut prakoso moodle adalah sebuah perangkat lunak yang berguna

untuk membuat dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet.

Moodle termasuk dalam model CAL + CAT (Computer Assisted Learning +

Computer Assisted Teaching) yang disebut LMS (Learning Management

System).16

Adapun beberapa CMS yang di miliki moodle sebagai berikut:

a. Manajemen Pengguna

Moodle secara default menyediakan 7 lapisan user dengan hak akses

(privilege) berbeda untuk mengurangi tingkat keterlibatan administrator

sebagai berikut:

1. Administrator

Seorang administrator bertugas mengatur situs secara umum.

Misalnya mengatur tampilan situs, menu-menu apa saja yang terdapat pada

situs, mengatur user privilege (disebut role pada Moodle).

2. Course Creator

Seorang course creator dapat membuat course (pelatihan/mata

kuliah/mata pelajaran) dan mengajar course tersebut atau menunjuk

teacher (pengajar) mana yang akan mengajarkan course tersebut dan

melihat course yang tidak dipublish. Pada dunia nyatanya, seorang course

creator dapat dianggap sebagai kelapa departemen atau koordinator.

3. Teacher

Seorang teacher (pengajar) dapat melakukan apapun terhadap course

yang diajarkannya, seperti mengganti aktivitas yang terdapat pada course

tersebut, memberi nilai kepada siswa yang mengambil course tersebut,

14

Robin Mason dan Frank Rennie, Serial Konsep-Konsep Kunci E-learning Panduan Lengkap

Memahami Dunia Digital dan Internet, (Yogyakarta: Pustaka Baca, 2010), hlm. xii 15

Munir, Pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi.hlm.169 16

Ibid..hlm.14

Page 6: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 6

mengeluarkan siswa yang tergabung dalam course tersebut, menunjuk non

editing teacher untuk mengajar pada course tersebut.

4. Non editing teacher

Non editing teacher dapat mengajar pada coursenya, seperti membei

nilai siswa, namun tidak dapat mengubah aktivitas yang telah dibuat oleh

teacher yang mengajar pada course tersebut. Pada dunia nyata, non editing

teacher dapat dianggap sebgai asisten dosen.

5. Student

Student merupakan user yang belajar pada suatu course sebelum

dapat mengikuti aktifitas pada suatu course, seorang student harus

mendaftar terlebih dahulu pada course tersebut. Selanjutnya pengajar

yang mengajar pada course tersebut akan memberikan grade terhadap

pencapaian student tersebut.

6. Guest

Guest merupakan user yang selalu memiliki akses read only.

Setiap user yang belum terdaftar pada moodle merupakan guest. Guest

dapat masuk ke course manapun yang memperbolehkan guest untuk

masuk. User yang telah login dapat masuk ke course manapun yang

memperbolehkan guest untuk masuk. Walaupun diperbolehkan masuk,

namun guest tidak diperbolehkan mengikuti aktivitas apapun pada course

tersebut.

b. Manajemen Kursus

Course pada moodle memiliki beberapa format17

, yaitu:

1. Social Format

Format ini berorientasi pada sebuah forum, sosial forum. Forum

berguna bila proses belajar mengajar yang dilakukan hanya memerlukan

diskusi atau interaksi antar komponennya (student-teacher, student-

student). Bahkan format ini dapat digunakan selain untuk course, misalnya

sebagai papan pengumuman departemen.

2. Topics Format

Pada format ini, materi pada course terbagi-bagi berdasarkan topik-

topik setiap topik dapat menggunakan aktifitas dan resource yang

disediakan oleh moodle.

3. Weekly Format

Format ini mirip dengan format topik yang membedakan format ini

dengan format topik adalah pembagian materi pada course berdasarkan

penjadwalan yang tetap (week). 18

Adapun aktifitas-aktifitas yang ada pada moodle yaitu:

1. Assigments

Dengan aktifitas ini, teacher dapat memberikan tugas yang

mengharuskan student mengirim (upload) konten digital, misalnya essay,

17

Ferri Renaldo, Moodle dan Fitur-fiturnya. Akses tanggal 10 September 2013. 18

Ibid

Page 7: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 7

tugas proyek, laporan dan lain-lain. Jenis file yang dapat dikirim misalnya

ord-processed documents, spreadsheets, image, audio and video clips.

Selanjutnya teacher dapat melihat dan menilai tugas yang telah dikirim oleh

student.

2. Chats

Dengan aktivitas ini, setiap peserta dapat berdiskusi secara real-time via

web.

3. Choice

Aktifitas ini sangat sederhana, teacher memberikan beberapa

pertanyaan dan menyediakan beberapa pilihan jawaban. Aktifitas ini dapat

digunakan sebagai polling untuk merangsang daya pikir terhadap sebuah

topik, misalnya membiarkan sebuah kelas untuk menentukan (vote) arah dari

course.

4.Forums

Sama dengan chat, pada forum, student dan teacher pada berinteraksi

satu sama lain secara real-time. Namun tidak seperti chat, pada forum

interaksi yang dilakukan secara asinkron. Setiap member yang tergabung

dalam forum akan menerima salinan dari posting di email mereka.

5. Quizzen

Pada modul ini, teacher dapat mendesain kumpulan soal, yang berisi

multiple choice, tru-false, dan pertanyaan jawaban singkat. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut akan tersimpan di bank soal yang dapat dikategorikan dan

digunakan ulang.

3. Pengembangan e-learning bahasa Arab.

Model pengembangan desain yang dikembangkan oleh Alessi & Trollip19

,

memiliki tiga atribut (three attributes) dan tiga fase (three fases) seperti yang

disajikan pada gambar berikut:

Model Pengembangan Alessi & Trollip

Tiga pengembangan Multimedia berdasarkan model Alessi & Trollip20

sebagai

berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Pada fase perencanaan ini adalah:

(1) Mendefinisikan bidang/ ruang lingkup batasan

(2) Mengidentifikasi karakteristik pembelajar

(3) Memperkirakan biaya

(4) Membuat dokumen perencanaan

(5) Menentukan dan mengumpulkan sumber-sumber

(6) Melakukan brainstorming

b. Desain (Design)

Tahap desain sebagai berikut:

19

Alessi & Trollip, Multimedia for learning. (United States:Pearson Education Inc,2001),

hlm.409-410. 20

Ibid… hlm.411-412.

Page 8: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 8

(1)Mengembangkan ide-ide

(2)Melakukan analisis konsep dan tugas

(3)Melakukan deskripsi program awal

(4)Membuat flowchart dan storyboard

(5)Persetujuan dari klien

c. Pengembangan (Development)

Pada tahap pengembangan, dilakukan kegiatan seperti mengerjakan desain

program multimedia dan menjadikannya ke dalam sebuah produk yang layak

untuk pembelajaran. Pada tahap pengembangan sebagai berikut:

(1) Menyiapkan teks

(2) Menyiapkan materi-materi pendukung

(3) Melakukan uji alpha

(4) Melakukan revisi

(5) Melakukan uji beta

(6) Melakukan revisi akhir

(7) Persetujuan dari klien

(8) Memotivasi program

Alessi & Trollip21

menyatakan dalam tahap pengembangan dilakukan dua

macam evaluasi yaitu:

a. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan

validasi program. Evaluasi formatif terdiri dari uji alpha dan uji beta.

1). Uji alpha

Uji alpha adalah tes utama yang dilakukan oleh tim desain pengembangan,

yang terdiri dari staf produksi, desainer pembelajaran, ahli media dan orang-

orang yang berkompeten.

2). Uji Beta

Uji beta adalah tes produk akhir. Uji beta merupakan proses formal dengan

prosedur yang jelas, tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus

diobservasi. Langkah-langkah dalam melaksanakan uji beta ini adalah select the

learner, explain the procedures, determine prior knowledge, observe them going

through the program, interview (content operation, enjoyable, interesting,

useful, boring), access their leraning and final revisions.

b. Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif dilakukan pada akhir program setelah produk 100% jadi. Donal

Kirkpatrick menyarankan empat tahapan validasi program/evaluasi sumatif

yaitu: assessing reaction and attitude (menilai reaksi dan sikap siswa), assessing

learning (menilai belajar siswa), assessing behavior change (menilai perubahan

sikap), dan assessing return on investment (in bussines) (menilai ketercapaian

target).

21

Ibid... hlm.548-553.

Page 9: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 9

c. Ongoing Evaluation

Ongoing Evaluation adalah evaluasi yang dilakukan oleh pengembang

sesuai standar bersama dan dilakukan dalam proses pengembangan dan tidak

adanya formulir resmi. Evaluasi ini dilakukan dengan terus menerus selama

proses pengembangan dan dilakukan pada tahap awal,tengah dan akhir

pengembangan.

4. Implikasi E-learning Mata Pembelajaran Bahasa Arab berbasis Moodle

E-leaning (electronic learning) merupakan kombinasi antara e-content dan

e-management dalam hal gaya belajar diintegrasikan dengan media elektronik

dengan sistem penyampaian yang bervariasi sehingga menciptakan pengalaman

belajar yang sama sekali berbeda. E-learning terbukti mampu menyediakan

pembelajaran cepat, hemat biaya bagi semua partisipan dalam proses belajar.

Seluruh kegiatan dilakukan secara online, mulai dari pengajaran, praktek,

ujian dan penilaian tanpa harus tatap muka secara langsung. Secara konkretnya

sistem e-learning berbentuk materi yang tersaji disimpan dalam database yang

bisa direproduksi berulang kali secara cepat tanpa memerlukan biaya serta dapat

didesain untuk murid. Sistem e-learning memudahkan murid mengidentifikasi

mata pelajaran yang dibutuhkan serta menyusun sendiri agenda pelajaran yang

diikutinya. Bahkan sistem e-learning memungkinkan orang menentukan sendiri

format penyampaian materi, apakah bentuk teks, adobe flash, power point dan lain

sebgainya.

Dalam dunia pendidikan tidak hanya dipakai dalam kurikulum umum

namun telah merambat kurikulum agama juga. Melihat negara Indonesia adalah

penduduk muslim yang terbanyak di dunia maka rasa keinginan tahuan tentang

Islam, salah satunya dengan mempelajari bahasa Arab, bahasa Arab berfungsi

menjadi landasan pendidikan tinggi, dimana Bahasa Arab dalam fase

perkembangannya telah dijadikan sebagai bahasa resmi Internasional.22

Bahasa

Arab memiliki fungsi yang istimewa dari bahasa-bahasa lainnya, bukan saja

memiliki nilai sastra bermutu tinggi bagi mereka yang mendalami, akan tetapi

bahasa Arab ditakdirkan sebagai bahasa Al-qur’an sekaligus merupakan pesan

yakni mengkomunikasikan kalam-kalam Allah. Namun kemampuan atau maharah

yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Arab, yaitu keterampilan

mendengar (مهارة الاستماع) keterampilan berbicara (مهارة الكلام) , keterampilan

membaca (مهارة القراءة) , keterampilan menulis (مهارة الكتابة) .

5. Hipotesis

E-learning dalam pembelajaran bahasa Arab dapat meningkatkan hasil

prestasi siswa kelas X di MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor Lombok

Timur Nusa Tenggara Barat.

C. Metodelogi Penelitian

22

Charles Michael Stantion, Pendidikan Tinggi dalam Islam (Jakarta: Logos Publishing Hoasew,

1994), hlm 1

Page 10: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 10

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pengembangan atau dikenal dengan istilah R&D

(Research and Development), yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keaktifan produk tersebut.23

Model Pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pengembangan Stephen M. Allesi & Stanley R.Trolip24

. Model Alessi & Trolip

memiliki tiga fase meliputi: perencanaan, desain dan Pengembangan.

Proses Pengembangan e-learning pelajaran bahasa Arab

2. Uji coba e-learning

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang dapat digunakan

sebagai dasar untuk menetapkan kelayakan dan keefektifan produk e-learning

yang dihasilkan.

Berikut ini penjabaran mengenai desain uji coba, subjek uji coba, jenis

data dan teknik analisis data.

a. Desain Uji coba

Melakukan Uji alpha untuk produk yang dibuat divalidasi oleh ahli

materi dan ahli media. Uji alpha ini dilakukan untuk mendapatkan data yang

akan digunakan sebagai dasar melakukan revisi pertama terhadap e-learning

untuk pembelajaran bahasa Arab, setelah itu melakukan uji coba beta

terhadap 3 siswa untuk memberikan respon. Uji coba terhadap e-learning

dengan meminta 37 siswa untuk menilai dan memberikan respon. Jadi uji

beta dan uji coba e-learning dilakukan untuk mengetahui respon siswa

terhadap e-learning bahasa Arab.

1. Tahap pendahuluan

Mengadakan pretest. Pretest dilakukan secara tertulis pada kelas yang

akan menggunakan produk e-learning.

2. Tahap pelaksanaan uji coba

3. Peneliti melakukan uji coba e-learning mata pelajaran bahasa Arab di

kelas X-5 .

4. Tahap akhir

a) Melaksanakan posttest. Pada kelas X-5 yang menggunakan Produk e-

learning, posttest dilakukan secara online dikarenakan siswa sudah

dapat menggunakan e-learning.

b) Analisis data pretest dan posttest

Data pretest dan posttest yang telah diperoleh pada kelas yang

menggunakan e-learning kemudian dianalisis dengan melihat kenaikan

rerata pretest dan posttest pada kelas X-5.

b. Subyek uji coba e-learning

Subjek atau responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa

kelas X MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor Lombok Timur NTB.

23 Sugiyono, Metode penelitian pendidikan-pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D,

(Bandung:Alfabeta, 2006) hlm. 407

24

Alessi & Trollip, Multimedia for learning.hlm.410.

PERENCANAAN

Mendefinisikan bidang

atau ruang lingkup.

Mengidentifikasi

karakteristik siswa.

Mengidentifikasi sumber

daya pendukung yang

dimiliki sekolah.

Melakukan

brainstorming dengan

guru.

DESAIN

Melakukan analisis konsep

dan tugas.

Pembuatan flowchart

Pengembangan layout

halaman depan e-learning

bahasa Arab

Mengumpulkan sumber-

sumber untuk mengisi konten

dan desain pembelajaran.

Menentukan software

PENGEMBANGAN

Pembuatan bahan

presentasi, latihan dan

tugas.

Melakukan hosting

Proses Instal moodle

Menentukan tema yang

dipilih

Menyusun, mengupload

dan mengatur materi atau

content learning.

Pembuatan Petunjuk

penggunaan e-learning

bahasa Arab.

Uji Alpha

Uji beta

Uji produk

Evaluasi sumatif

Page 11: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 11

a. Guru bahasa Arab kelas X di Madrasah Aliyah Mu’allimat Nadlatul

Wathan pancor berjumlah 1 guru yaitu Baiq Uswatun Hasanah, S.Pd.I.

b. Siswa kelas X -1 MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor Lombok

Timur NTB, berjumlah 3 siswa sebagai uji beta.

c. Siswa Kelas X-5 MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor Lombok

Timur NTB, berjumlah 37 siswa sebagai kelas uji coba e-learning.

3. Jenis data

Data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua data kualitatif yang

berupa komentar dari para ahli, guru dan siswa sedangkan, data kuantitatif

melalui hasil analisis validasi para ahli, respon guru dan siswa dan hasil pre-test

dan post-test.

Data kuantitatif lalu dikonversikan menjadi data kualitatif, setelahnya data

dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dalam hal ini untuk

mendeskripsikan hasil dari validasi, respon guru dan siswa, kesimpulan

peningkatan hasil prestasi siswa menggunakan e-learning melalui hasil analisis

dari uji hipotesis.

4. Instrumen Pengumpulan data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrument

utama dan instrument pendukung.

a. Instrumen Utama

Instrumen utama yang digunakan untuk memperoleh data pokok

sesuai tujuan utama penelitian ini adalah instrumen kuesioner (Angket) dan

tes hasil belajar siswa. Menurut Arikunto,25

“Angket adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden. Instrumen kuesioner diberikan kepada ahli media, ahli materi,

siswa (uji beta dan coba produk) dan guru bahasa Arab.

Instrumen hasil belajar bahasa Arab berupa tes digunakan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar. Melalui instrument tersebut dapat

diketahui skor hasil belajar melalui pretet dan posttest.

b. Instrumen Pendukung

Instrumen pendukung dalam penelitian ini adalah observasi dan

pedoman wawancara.

Instrumen Pendukung yang peneliti gunakan adalah Observasi

merupakan pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai

fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan

pencatatan.26

Observasi dilakukan pada saat operasional e-learning,

pengamatan mencakup aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran

menggunakan e-learning bahasa Arab dan untuk mendapatkan informasi

sebelum membuat e-learning.

25

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka

Cipta,2006), hlm. 124. 26

Syamsuddin AR, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung: Rosdakarya, 2006), hlm.

272.

Page 12: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 12

Lembar wawancara27

dipakai untuk mengetahui kondisi awal

pembelajaran, kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.

Wawancara dilakukan terhadap guru, siswa dan laboran. Hasil yang didapat

digunakan sebagai dasar dalam pengembangan e-learning bahasa Arab.

5. Tekhnik Analisa data

a. Teknik analisis data deskriptif.

Data yang berupa data kualitatif tentang validasi, respon guru, dan siswa

kemudian dirubah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan statistik

deskriptif skala 5.

Langkah-langkah dalam menganalisis data sebagai berikut:

1) Mengumpulkan data mentah melalui validasi dari para ahli media, ahli materi,

respon guru, dan siswa (Uji beta dan Uji Produk).

2) Membuat interval untuk data lebih dari 2 dan menghitung rata-rata dengan

rumus sebagai berikut:

Keterangan:

X : skor rata-rata

∑X : jumlah skor

n : jumlah reponden.

3) Pemberian skor.

4) Mengkonversikan skor menjadi data kualitatif skala lima.28

Tabel 1

Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif

Keterangan:

Rerata skor ideal (Xi) : ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku skor ideal (SBi) :⅙ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal).

X Ideal : Skor empiris

b. Analisis Komparatif

Analisis komparatif digunakan untuk menganalisa data mengenai uji

hipotesis mengenai peningkatan hasil prestasi belajar siswa dengan

27

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. hlm.155. 28

Miyarso Estu, Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Bahasa Arab

Sinematografi (Tesis, UNY, 2009, tidak diterbitkan), hlm 85.

Skor Interval skor Kategori

5 X > 4,21 Sangat baik

4 3,40 < X ≤ 4,21 Baik

3 2,60 < X ≤3,40 Cukup

2 1,79 < X ≤2,60 Kurang

1 X ≤1,79 Sangat kurang

X=∑X/n

Page 13: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 13

menggunakan e-learning di kelas X MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan

Pancor. Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan nilai pre-

tets (sebelum menggunakan e-learning) dan nilai post-tets (Setelah

menggunakan e-learning) dengan cara menggunakan rumus uji-t dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan formulasi hipotesis.

2. Menentukan taraf signifikasi dalam t table.

3. Menentukan nilai uji statistik yaitu dengan mencari t hitung.

𝑡 =| 𝑀𝑥 −𝑀𝑦 |

[ 𝑥2 + 𝑦2

𝑁𝑥 + 𝑁𝑦 − 2][

1𝑁𝑥

+1𝑁𝑦

Keterangan:

M = Nilai rata-rata hasil perkelompok

N = Banyaknya subjek

x = Deviasi setiap nilai X2 dan X1

y = Deviasi setiap nilai Y2 dari mean Y1

Dimana ∑x2 diperoleh dari 𝑋2 −

( 𝑋)2

𝑁 dan; ∑y

2 diperoleh dari

𝑌2 −( 𝑌)2

𝑁. 29

4. Membandingkan t-hitung dengan t-tabel.

5. Menarik kesimpulan:

H0 : t hitung < t tabel

Ha : t hitung > t tabel30

D. Hasil Penelitian

Pengembangan e-learning bahasa Arab dengan menggunakan perangkat lunak

moodle melalui tiga tahap yaitu perencanaan, desain dan pengembangan.

a) Perencanaan

1) Mendefinisikan bidang atau ruang lingkup batasan e-learning bahasa Arab

Tahap ini dilakukan dengan kegiatan studi pustaka meliputi studi

kurikulum, silabus, RPP mata pelajaran bahasa Arab, buku pelajaran bahasa

Arab yang digunakan sekolah. Dari silabus mata pelajaran bahasa Arab dan

hasil belajar siswa masih menemukan kesulitan-kesulitan khususnya pada

kompetensi maupun ungkapan-ungkapan sederhana untuk dapat berinteraksi

sosial dalam kehidupan. Kemudian peneliti menemukan materi yang sesuai,

yang diambil dari kurikulum yaitu materi tentang “ Hobi” dan “Pekerjaan”.

Di dapat informasi berdasarkan pengamatan langsung di sekolah, diketahui

siswa mengalami kesulitan, jenuh dan kurang antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran bahasa Arab karena strategi yang digunakan cenderung

29

Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan, hlm. 331 30

Ibid, hlm 321

Page 14: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 14

menggunakan metode ekspositori dan masih terpaku pada teacher centered

learning.

2) Identifikasi karakteristik siswa

Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah seperti adanya jaringan

internet kurang di manfaatkan dalam pembelajaran bahasa Arab. Guru tidak

pernah minta siswa untuk ke ruang laboratorium komputer untuk belajar

bahasa Arab. Meskipun ada beberapa siswa yang membawa laptop, tidak

pernah juga diminta untuk menggunakan dalam proses pembelajaran bahasa

Arab, padahal masing-masing siswa telah memiliki password untuk masuk ke

jaringan internet.

3) Sumber daya pendukung yang dimiliki sekolah.

Peneliti peroleh dari laboran, didapat informasi bahwa fasilitas yang

dimiliki sekolah MA Mu’allimat menunjang pembelajaran bahasa Arab

dengan menggunakan e-learning seperti memiliki dua laboratorium

(laboratorium bahasa dan laboratorium komputer), semua komputer

terhubung dengan jaringan LAN, tersedianya jaringan internet, hotspot dan

LCD. Tersedianya hotspot memudahkan siswa untuk mengakses internet di

lingkungan sekolah.

4) Melakukan brainstorming yaitu melakukan diskusi dengan guru mata

pelajaran dan teman sejawat.

Peneliti melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran bahasa Arab dan

teman sejawat mengenai konten yang dikembangkan dalam bentuk e-learning

dengan menggunakan aplikasi moodle dengan tema “hobi” dan “pekerjaan”.

b) Desain

Pada tahap desain, peneliti melakukan analisis konsep yang berkaitan

dengan materi yaitu menyiapkan bahan ajar yang berkaitan dengan materi Hobi

dan Pekerjaan untuk siswa kelas X dengan menggunakan buku terampil bahasa

Arab 1 untuk kelas X dengan penulis Minanul Aziz dan Aswin Yunan sesuai

bahan ajar yang digunakan oleh guru bahasa Arab kelas X MA Mu’allimat

dengan menentukan indikator yang dicapai dan pembuatan RPP serta bahan ajar

pendukung. Kemudian peneliti membuat flowchart bertujuan untuk

menggambarkan alur kerja e-learning mata pelajaran bahasa Arab dan

storyboard .

c) Pengembangan

Portal e-learning memerlukan server di internet dan nama domain atau

alamat (URL). Server berfungsi sebagai tempat untuk menaruh file-file sehingga

dapat diakses di internet dengan alamat tertentu (URL). Peneliti menggunakan

webhosting berbayar dan nama domain yang terdaftar adalah

http://arabicstudyclub.com.

Dari proses pembuatan e-learning, maka peneliti melakukan uji

kelayakan e-learning bahasa Arab yaitu:

1. Materi divalidasi oleh Muhajirin Romzi,M.Pd.I beliau adalah Dosen

Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIN Mataram Lombok Barat NTB. Beliau

Page 15: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 15

memberikan nilai 71 dengan rerata 4,73, prosentase 94,6% dengan kategori

sangat baik. Adapun komentar yang diberikan terhadap e-learning yaitu

kecermatan materi perlu diperhatikan lagi, pemberian harakat perlu

diperhatikan dan pemberian transliterasi belum ada.

2. Penilaian Ahli media dilakukan oleh Alfat Maulana S.kom, beliau merupakan

ahli dalam hal jaringan termasuk e-learning dan termasuk praktisi IT serta

memberikan pelatihan PPL dibeberapa sekolah. beliau memberikan nilai 95

dengan rerata 4,75, prosentase 95% dengan kategori sangat baik. Adapun

komentar yang diberikan terhadap e-learning yaitu, Peletakan SK & KD,

qawa’id dan tugas rumah di block kurang tepat dan pemberiann penjelasan

pada keterampilan bahasa Arab di slide (frontpage) belum ada.

3. Respon siswa (uji beta) terhadap e-learning bahasa Arab dilakukan pada

siswa kelas X-1 yang berjumlah 3 orang tersebut 1 orang siswa

berkemampuan tinggi, 1 orang siswa berkemampuan sedang dan 1 orang

siswa berkemampuan rendah. Tiga orang siswa tersebut memberikan respon

rerata 39,93 dengan rerata 3,99, prosentase 79,8 dengan kategori baik.

4. Respon siswa (uji coba e-learning) terhadap e-learning bahasa Arab

dilakukan pada kelas X MA Mu’allimat NW pancor berjumlah 37 orang

siswa memberikan respon dengan jumlah 44,10 dengan rerata 4,41,

prosentase 88,20% dengan kategori Sangat baik.

5. Respon guru bahasa Arab terhadap e-learning bahasa Arab dilakukan oleh

Baiq.Uswatun Hasanah,S.Pd.I selaku guru bahasa Arab memberikan respon

dengan jumlah 43 dengan rerata 4,03 prosentase 86% dengan kategori baik.

Berdasarkan penilaian e-learning tersebut layak digunakan di sekolah MA

Mu’allimat NW Pancor untuk siswa kelas X.

Berdasarkan hasil penelitian penggunaan e-learning dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas X MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor sesuai dengan

hipotesis yang peneliti ajukan. Adapun langkah-langkah uji hipotesa mengenai

peningkatan hasil belajar bahasa Arab siswa dengan melakukan analisis data.

Sebelum menganalisis data dilakukan uji pra-syarat terlebih dahulu yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas.

Pada uji normalitas dengan menggunakan rumus Shapiro-Wilk didapatkan

nilai normalitas untuk data hasil tes setelah menggunakan e-learning di peroleh taraf

signifikasi 0,119. 0,119>0,05 Maka dapat disimpulkan bahwa data untuk nilai post-

test (Setelah menggunakan e-learning) berdistribusi normal. Sedangkan Uji

Homogenitas dengan menggunakan one way anova didapakan taraf signifikan

sebesar 0,563. 0,563> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai post-test (sebelum

menggunakan e-learning) dan nilai pre-test (Setelah menggunakan e-learning)

bersifat homogen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima yaitu

terdapat perbedaan yang signifikan sesudah menggunakan e-learning dengan

sebelum menggunakan e-learning. Perbedaan ini dapat dilihat dari perolehan nilai

rata-rata Post-test hasil belajar siswa yaitu 79,35, sedangkan nilai rata-rata Pre-test

Page 16: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 16

hasil belajar siswa yaitu 60,78. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan e-learning

dalam pembelajaran lebih baik.

Sedangkan untuk mengetahui peningkatan kompetensi peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Arab dapat dilihat dari hasil sesudah menggunakan e-learning

dengan sebelum menggunakan e-learning, besarnya peningkatan kompetensi

menunjukkan bahwa hasil post-test (setelah perlakuan) jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil pre-test (sebelum perlakukan). Hal ini ditujukkan dari out

put Paired samples t test bahwa hasil uji-t yang diperoleh dari thitung sebesar 7,238 .

thitung = 7,238 lebih besar dari ttabel = 2,457 tmaka Ho ditolak dengan taraf kesalahan

1% atau ttabel 0,01. Maka Ha diterima Dengan demikian e-learning dalam

pembelajaran bahasa Arab dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini disebabkan karena, e-learning pembelajaran bahasa Arab dapat

membawa siswa ke dalam suasana belajar yang bermakna karena siswa dapat secara

aktif dalam menggunakan e-learning. Pernyataan ini merupakan salah satu implikasi

dari teori Piaget dalam pembalajaran e-learning mata pelajaran bahasa Arab yaitu

pemberian kesempatan sebesar-besarnya pada siswa untuk terlibat secara aktif dalam

proses belajar sehingga struktur kognitif siswa dapat berkembang.

E. Penutup

Dari uraian di dalam bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan e-learning mata pelajaran bahasa Arab menggunakan LMS

(learning managemen system) moodle dengan menggunakan webhosting

berbayar dan nama domain yang dihasilkan dengan alamat URL

http://arabicstudyclub.com. Adapun prosedur pembuatan e-learning dalam

pembelajaran sebagai berikut:

a. Desain awal e-learning dengan mengumpulkan data-data seperti bahan ajar

untuk pembelajaran bahasa Arab.

b. Validasi desain e-learning oleh ahli media, ahli materi dan respon siswa (uji

beta).

c. Menganalisis data terhadap hasil validasi yang telah di berikan oleh ahli

materi, ahli media dan siswa (uji beta).

d. Merevisi e-learning sesuai dengan saran yang di berikan oleh ahli materi, ahli

media dan siswa (uji beta).

e. Menyempurnakan e-learning setelah di validasi

2. Kelayakan e-learning mata pelajaran bahasa Arab berbasis Aplikasi Moodle

ditinjau dari materi termasuk kategori “sangat baik” dengan rerata 4,73.

Sedangkan di tinjau dari media termasuk kategori “sangat baik” dengan rerata

4,75. Respon siswa (uji beta) terhadap produk e-learning termasuk dalam

kategori “baik” dengan rerata 3,99. Respon siswa (Uji coba produk) termasuk

kriteria “sangat baik” dengan rerata 4,41 dan respon guru bahasa Arab termasuk

kategori “baik” dengan rerata 4,03 Berdasarkan penelitian tersebut e-learning

yang dikembangkan layak untuk digunakan disekolah MA Mu’allimat Nahdlatul

Wathan pancor untuk siswa kelas X.

3. Implimentasi e-learning mata pelajaran bahasa Arab

Page 17: PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN BAHASA ARAB ...

Ruwaida, Pengembangan E-Learning...

Tarbawi. Volume, 7 No. 7 Juli Desember 2018 17

Dalam Proses belajar menggunakan e-learning di sekolah MA

Mu’allimat Nahdlatul Wathan pancor untuk siswa kelas X dapat meningkatkan

hasil belajar siswa terbukti adanya perbedaan sebelum menggunakan e-learning

rata-rata prestasi siswa sebesar 60,78 dan sesudah menggunakan e-learning

pelajaran bahasa Arab 79,35.

Dari perhitungan statistik dengan SPSS didapatkan t-hitung 7,238 lebih

besar dari t-tabel 2,457, maka Ha diterima e-learning dalam pembelajaran

bahasa Arab siswa kelas X di MA Mu’allimat Nahdlatul Wathan Pancor.

Kesimpulan ini dikuatkan dengan nilai sig.2 tailed lebih kecil dari nilai kritik

0,001 (0,000<0,01).

Melalui pengamatan dilihat bahwa siswa antusias, senang, termotivasi

dan semangat mengikuti pembelajaran bahasa Arab, dengan demikian e-learning

bahasa Arab efektif untuk pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

- Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat,

2005). - Alessi & Trollip, Multimedia for learning. (United States:Pearson Education

Inc,2001). - Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan metode Pengajarannya, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2003). - Charles Michael Stantion, Pendidikan Tinggi dalam Islam (Jakarta: Logos

Publishing Hoasew, 1994). - Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011). - Ferri Renaldo, Moodle dan Fitur-fiturnya. Akses tanggal 10 September 2013. - Kukuh Prakoso, Membangun E-learning dengan Moodle, (Yogyakarta: ANDI,

2005). - Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

(Bandung: Alfabeta, 2009). - Miyarso Estu, Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Bahasa

Arab Sinematografi (Tesis, UNY, 2009, tidak diterbitkan). - Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta: PT,Raja Grafindo Persada, 2010). - Robin Mason dan Frank Rennie, Serial Konsep-Konsep Kunci E-learning Panduan

Lengkap Memahami Dunia Digital dan Internet, (Yogyakarta: Pustaka Baca, 2010). - Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka

Cipta,2006). - Syamsuddin AR, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung: Rosdakarya,

2006). - Surya Lesman dkk, 2 jam bisa bikin web e-learning gratis dengan moodle

(Jakarta:SMART). - Sugiyono, Metode penelitian pendidikan-pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R &

D, (Bandung:Alfabeta, 2006). - Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Penada Media

Group, 2012).