6 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PIKIR A. Media Gambar 1. Pengertian Media Gambar Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Dan menurut Ahmad Rohani media adalah segala sesuatu yang dapat diindera yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar). Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT) di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. 1 Dan agak berbeda batasan yang diberikan oleh NEA (National Education Association) berpendapat bahwa media adalah segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca 1 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 2
29
Embed
Peningkatkan Kemampuan Menghafal Mufradat Mata Pelajaran Bahasa Arab Bahasan al-Marhalat al-Murahaqati melalui Media Gambar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PIKIR
A. Media Gambar
1. Pengertian Media Gambar
Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai
orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu
sampai pada penerima. Dan menurut Ahmad Rohani media
adalah segala sesuatu yang dapat diindera yang
berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses
komunikasi (proses belajar mengajar).
Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan (Association of Education and Communication
Technology/AECT) di Amerika membatasi media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi.1 Dan agak berbeda
batasan yang diberikan oleh NEA (National Education
Association) berpendapat bahwa media adalah segala
benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca1 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1997), h. 2
7
atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan
untuk kegiatan tersebut.2
Sedangkan media gambar atau visual adalah media
yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media gambar
adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan, media ini ada yang menampilkan gambar
diam, cetakan atau lukisan. media ini berfungsi
mengaitkan pemahaman peserta didik, seperti diungkapkan
Higley3 “Visual recognition is the ability to see and
identify likeness in letter, phonetic element word, etc
..... assist the student in perceiving sameness in
phonetic element visually, and supply valuable
reinforcement.4
Pengenalan visual adalah kemampuan melihat dan
mengidentifikasi kesamaan dalam menulis, unsur fonetik,
kata, dan lain-lain juga membantu peserta didik dalam
merasakan persamaan dalam unsur fonetik secara visual,2 Ahmad Rohani, Opcit, h. 33 Joan Higley, Activities Desk Book For Teaching Reading Skill, (New
York, West Nyack, 1980), h. 1234 Lihat, Arief Sardiman dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, t.t), h. 6
8
dan menyediakan penguatan berharga.5 Berbeda dengan
media audio, pesan yang disampaikan dalam media
visual dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi
visual yang berkaitan dengan indera penglihatan.
Media visual adalah media yang paling umum
dipakai dalam pembelajaran. Yang termasuk media visual
diantaranya adalah gambar atau foto, sketsa, diagram,
bagan, grafik, kartun, poster, peta, globe, papan panel
dan papan buletin.
Jadi media gambar adalah suatu perantara atau
pengantar yang digunakan ketika kegiatan belajar
mengajar yang berbentuk gambar dan mengandalkan indra
penglihatan demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya
2. Fungsi Media Gambar 5 R. Angkowo dan A. Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran,
(Jakarta: PT. Grasindo, 2007), h. 13
9
P. Ely dalam Sudarwan Danim, mengemukakan
beberapa manfaat media teknologi pendidikan yaitu:
a) Meningkatkan mutu pendidikan dengan jalan:
1) Mempercepat rate of learning
2) Membantu guru untuk menggunakan waktu belajar
lebih baik
3) Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi
4) Aktifitas guru lebih banyak diarahkan untuk
meningkatkan kegairahan peserta didik.
b) Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih
individual:
1) Memperkecil atau mengurangi kontrol guru yang
tradisional dan kaku
2) Memberi kesempatan yang luas kepada anak untuk
berkembang menurut kemampuannya
3) Memungkinkan mereka belajar menurut cara yang
dikehendaki
c) Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah:
10
1) Menyajikan atau merencanakan program pengajaran
secara logis dan sistematis
2) Mengembangkan kegiatan pengajaran melalui
penelitian
d) Pengajaran dapat dilakukan secara mantap
dikarenakan:
1) Meningkatnya kemampuan manusia sejalan dengan
pemanfaatan media komunikasi
2) Informasi dan data dapat disajikan lebih konkret
dan rasional
e) Meningkatkan terwujudnya immediacy of learning
karena:
1) Media teknologi dapat menghilangkan atau
mengurangi jurang pemisah antara kenyataan diluar
kelas dengan di dalam kelas
2) Memberikan pengetahuan langsung
3) Memberikan penyajian pendidikan lebih luas serta
menyajikan informasi yang tidak terlalu menekankan
batas ruangdan waktu.6
6 Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: BumiAksara, 1994), h. 12.
11
Fungsi media gambar dalam kegiatan belajar
mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual
pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar,
memperjelas dan mempermudah konsep yang komplek dan
abstrak menjadi lebih sederhana, kongkret, mudah
dipahami.
Pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan
kejadian yang menjadi bahan pengajaran
divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan
yang sebenarnya. Tampilnya lambang-lambang visual
dapat memperjelas lambang verbal yang dapat
memungkinkan peserta didik lebih mudah memahami makna
pesan yang disampaikan dalam proses pembelajaran.
Dari hasil penelitian Seth Spaulding seperti
dikutip Nana Sudjana7 dan Ahmad Rivai tentang bagaimana
peserta didik belajar melalui gambar-gambar, dapat
disimpulkan:
7 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Penggunaan danPembuatannya), (Jakarta: C.V. Sinar Baru bekerjasama dengan PusatPenelitian pengajaran dan Pembidangan Ilmu Lembaga Penelitian IKIPBandung, 1991), h. 12
12
a) Ilustrasi gambar-gambar merupakan perangkat
pengajaran yang dapat menarik minat belajar
peserta didik secara efektif
b) Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat
abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan
pengalaman di masa lalu, melalui penafsiran
kata-kata.
c) Ilustrasi gambar membantu peserta didik membantu
para peserta didik membaca buku pelajaran
terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi
materi teks
d) Ilustrasi gambar harus dikaitkan dengan kehidupan
nyata, agar minat peserta didik menjadi efektif.
e) Ilustrasi gambar hendaknya ditata sedemikian rupa
sehingga tidak bertentangan dengan gerakan mata
peserta didik, dan bagian-bagian yang paling
penting dari ilustrasi itu harus dipusatkan
dibagian sebelah kiri atas medan gambar.
Media gambar atau visual mempunyai fungsi:
13
a) Membantu memudahkan belajar bagi peserta didik
atau mahapeserta didik dan membantu memudahkan
mengajar bagi guru/dosen.
b) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang
abstrak dapat menjadi konkrit)
c) Menarik perhatian peserta didik lebih besar
(jalannya pelajaran tidak membosankan)
d) Semua panca indera murid dapat diaktifkan.
Kelemahan satu indera dapat diimbangi oleh
kekuatan indera lainnya.
e) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam
belajar
f) Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya
Levie dan Lanz dalam bukunya Azhar Arsyad juga
mengemukakan 4 fungsi media gambar yaitu:8
a) Fungsi Atensi
Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian peserta didik untuk8 Lihat Darwanto Sastro Subroto, Televisi Sebagai Media
Pendidikan, (Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1995),Cet.III, h. 90.
14
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran.
b) Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan peserta didik ketika belajar atau membaca
teks yang bergambar, misalnya informasi yang menyangkut
masalah sosial atau ras. Sebagai media audio visual
di dalam penyajiannya lebih menekankan kepada bahasa
visual, tetapi meskipun demikian tidak berarti
mengabaikan masalah yang bersifat auditif walaupun
yang bersifat auditif ini hanya sebagai kelengkapan
penjelasan bagi hal yang belum atau tidak nampak
didalam gambar.9
c) Fungsi Kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
9 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2005), h. 16-17.
15
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar.
d) Fungsi Kompensatoris
Media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami
teks membantu peserta didik yang lemah untuk membaca
juga mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali dengan kata lain media pengajaran
berfungsi untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah
dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang
disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Selain untuk menyajikan pesan sebenarnya ada
beberapa fungsi lain yang dapat dilakukan oleh media.
Namun jarang sekali ditemukan seluruh fungsi tersebut
dipenuhi oleh media.
Sebaliknya media tunggal seringkali dapat
mencakup beberapa fungsi sekaligus, antara lain:
1) Memotivasi peserta didik
2) Menyajikan informasi
16
3) Merangsang diskusi.
Adapun menurut Yusuf Hadi Miarso, dkk bahwa media
gambar sebagai bagian dari sistem pengajaran secara
integral telah mempunyai nilai-nilai praktis berupa
kemampuan atau ketrampilan untuk:
a) Membuat konkret konsep yang abstrak
b) Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat ke
dalam lingkungan belajar
c) Menampilkan objek yang terlalu besar
d) Mengamati gerakan yang terlalu cepat
e) Memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi
langsung dengan lingkungannya
f) Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi
bagi pengalaman belajar peserta didik
g) Membangkitkan motivasi belajar
h) Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh
anggota kelompok belajar
i) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan
dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan
17
j) Menyajikan pesan atau informasi belajar secara
serempak, mengatasi batasan waktu maupun ruang dan
k) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar peserta
didik.10
Dari hasil penelitian Seth Spaulding seperti
dikutip Nana Sudjana dan Ahmad Rivai tentang
bagaimana peserta didik belajar melalui
gambargambar, dapat disimpulkan:
a) Ilustrasi gambar-gambar merupakan perangkat
pengajaran yang dapat menarik minat belajar
peserta didik secara efektif
b) Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat
abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan
pengalaman di masa lalu, melalui penafsiran
kata-kata.
c) Ilustrasi gambar membantu peserta didik membantu
para peserta didikmembaca buku pelajaran terutama
10 Dewi Salma Prawiradilaga, Eveline Siregar, MozaikTeknologi Pendidikan, (Jakarta, Kencana, 2004), h. 8-12.
18
dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi
teks
d) Ilustrasi gambar harus dikaitkan dengan
kehidupan nyata, agar minat peserta didik
menjadi efektif
e) Ilustrasi gambar hendaknya ditata sedemikian rupa
sehingga tidak bertentangan dengan gerakan mata
peserta didik, dan bagian-bagian yang paling
penting dari ilustrasi itu harus dipusatkan
dibagian sebelah kiri atas medan gambar.11
3. Jenis-Jenis Media Gambar
Jenis-jenis media pengajaran yang biasa digunakan
menurut Nana Sudjana, yaitu:12
a) Media Grafis, seperti gambar, foto, grafik,
bagan atau diagram, poster, kartun, komik, dan
lain-lain.
11 Yusuf Hadi Miarso, dkk., Teknologi Komunikasi Pendidikan, (PT.Pustekkam, CV. Rajawali, Jakarta, 1995), h. 52.
12 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: SinarBaru Algesindo, 1995), h. 101-102
19
b) Media Tiga Dimensi, seperti media model padat
(solid model), model penampang, model susun,
model kerja, dan lain-lain.
c) Media Proyeksi, seperti Slide, film strips, film,
penggunaan OHP, dan lain-lain.
d) Penggunaan lingkungan.Bentuk media gambar bisa
berupa: (a) gambar representasiseperti gambar,
lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana
tampaknya sesuatu benda; (b) diagram,yang
melukiskan hubungan-hubungan konsep organisasi,
dan struktur isi materi; (c) petayang menunjukkan
hubunganhubungan ruang antara unsur-unsur
dalam isi materi; (d) Grafik seperti tabel,
grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan
gambaran/ kecenderungan data atau antar hubungan
seperangkat gambar atau angka-angka.13
4. Perencanaan Penggunaan Media Gambar
13 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindoPersada, 2005), h. 91-92
20
Perencanaan adalah persiapan yang cerdas bagi
perbuatan. Ia juga memberi arti kepada perbuatan,
karena jika maksud-maksud dan tujuan-tujuan dipahami
dengan jelas maka alasan-alasan bagi program dan
kegiatan menjadi terang.14 Dengan pertanyaan yang
sangat pokok yang harus dijawab oleh perencanaan
ialah, apa yang akan dicapai dan bagaimana
pencapaiannya.15
Dalam penggunaan media pembelajaran perencanaan
juga sangat penting, hal ini dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan media dalam proses
pembelajaran agar tidak terjadi kesalahan sehingga
menyebabkan proses belajar mengajar dengan
menggunakan media kurang optimal dan kurang efektif.16
Perencanaan sekarang ini tidak lagi memakai
pendekatan tradisional yang kebutuhan pendidiknya
ditentukan dari luar seperti konsultan atau14 Saleh Muntasir, Pengajaran Terpogram (Teknologi Pendidikan Dengan
Mengandalkan Tutor), (Jakarta, CV. Rajawali, 1985), h. 169. 15 Azhar Arsyad, Opcit, h. 92-316 Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisi Patoris Dengan
Pendekatan Sistem, (Jakarta, Rineka Cipta,1985), h. 38.
21
administrasi tinggi, tetapi memakai pendekatan biasa,
yaitu para penentu kebutuhan itulah yang melakukan
perencanaan sendiri.17
Proses belajar mengajar memerlukan
perencanaan baik metode yang digunakan dan media yang
digunakan. Perencanaan yang perlu dipersiapkan dalam
penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar
yang diungkapkan Sidwell Friend dalam Saleh Muntasir
adalah:
a) Peran utama
Peran utama terletak pada guru, justru guru yang
diharapkan mengeluarkan kualitas dalam merencanakan dan
menggunakan metode yang cocok di kelas.
b) Peran pembantu
Peran pembantu diperlukan guru tetap dan guru sambilan.
c) Alat utama
17 Oteng Sutesna, Administrasi Pendidikan (dasar teoritis untuk praktekprofesional), (Bandung; Angkasa, 1986), h. 7.
22
Gambar dinding, pengelompokan kegiatan, perpustakaan
kelas.
d) Alat Bantu
Peralatan untuk kreativitas.
A. Kemampuan Menghafal Mufradat Bahasa Arab
1. Pengertian Kemapuan Menghafal Mufradat
Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang artinya
bisa, sanggup kalau kemampuan berarti kesanggupan,
kecakapan. Kemudian dalam kehidupan sehari-hari
sering kali kita harus menghafal sesuatu disekitar kita
dengan berbagai cara dan usaha.18 Oleh karena itu
dibutuhkan usaha penghafalan dalam proses pembelajaran.
Kata hafalan berasal dari kata “hafal” yang
berarti “telah dapat mengucapkan dengan ingatan (tidak
usah melihat buku)”.19 Jika diberi akhiran “an” maka
berarti mempelajari tentang pelajaran supaya hafal. Dan
18 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2008), h. 707
19 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: IAIN ImamBonjol, 1973), h. 107.
23
juga berarti “berusaha menerapkan ke dalam
pikiran agar selalu ingat”.20
Sedangkan mata pelajaran Bahasa Arab merupakan
suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong,
membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik
reseptif maupun produktif.
Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami
pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan
produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai
alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis.
Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap
bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu
memahami sumber ajaran Islam yaitu al-Quran dan hadis,
serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan
Islam bagi peserta didik. Jadi kemampuan menghafal
bahasa Arab adalah membaca di luar kepala terhadap
mufradat yang ada dalam bahasa Arab.21 20 Hasan Alwi, Opcit, h. 381.21 Bukhori, Teknik-Teknik Data Evaluasi Pendidikan, (Bandung:
Jemars :1993), h. 178
24
2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab
Dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 pasal
3 disebutkan Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.22
Jabir Abdul Hamid Jabir, dalam kitab Ilmu Nafsi
At-Tarbawi mengatakan “Salah satu tujuan dasar
pendidikan adalah mampu menumbuhkan pemahaman yang
mendalam.”23
22 Undang-undang RI No 20 tahun 2003, Sistem PendidikanPendidikan Nasional, (Semarang: Aneka Ilmu, 2006), h. 2.
23 Jabir Abdul Hamid Jabir, Ilmu Nafsi At-Tarbawi, (Mesir: DarulNahdlatul Arabiyah, 1977), h.7.
25
Menurut Hamid dkk.24 pembelajaran bahasa Arab di
Indonesia khususnya di lembaga pendidikan mempunyai
tujuan secara umum sebagai berikut:
a) Peserta didik menghargai dan mengembangkan bahasa
arab sebagai salah satu bahasa dunia yang penting
untuk dipelajari;
b) Peserta didik memahami bahasa arab dari segi
bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya
dengan tepat dan kriatif untuk bermacam-macam
tujuan, keperluan, dan keadaan;
c) Peserta didik memiliki kemampuan menggunakan
bahasa Arab untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, kematangan emosional, dan kematangan
sosial;
d) Peserta didik memiliki disiplin dalam berfikir dan
berbahasa (berbicara dan menulis);
e) Peserta didik menikmati dan memanfaatkan karnya
sastra untuk mengembangkan kepribadian,
24 Hamid, dkk. Pembelajaran Bahasa Arab (Pendekatan, Metode, Strategi,Materi, dan Media), (Malang: UIN-Malang Prees ( Anggota IKAPI), 2008),h. 157
26
memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa;
f) Peserta didik menghargai dan membanggahkan sastra
arab sebagai khazanah budaya dan intelektual.
3. Materi Pokok Mufrodat
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) meliputi tema-tema tentang qiraah,
kalam, dan lain-lain. Dalam penelitian ini materi yang
diteliti adalah pokok mufrodat bahasan al-Marhalat al-
Murahaqati.
Untuk mencapai hasil hafalan yang baik dalam
bahasan ini, maka peneliti melihat beberapa cara
menghapal mufradat bahasa Arab25, yaitu
1) Metode Wahdah, yaitu menghafal satu persatu
terhadap yang hendak dihafalnya. Untuk mencapai
hafalan awal, setiap ayat bisa dibaca sebanyak sepuluh
kali, dua puluh kali atau lebih, sehingga proses ini
mampu membentuk pola bayangannya. 2) Metode Kitabah,
25 Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 76.
27
yaitu penghafal terlebih dahulu menulis ayat-ayat yang
akan dihafalnya pada secarik kertas, kemudian
menghapalkannya. 3) Metode Sima'i, yaitu mendengarkan
sesuatu bacaan untuk dihafalkan. 4) Metode Gabungan,
yaitu antara metode wahdah dan metode kitabah. Cara
inilah yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti dengan
menggunakan media gambar.
C. Pengertian Hasil Belajar
Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak
bisa dipisahkan. Beajar merujuk pada apa yang harus
dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar.
Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya
dilakukan seseorang guru sebagai pengajar.
Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh
peserta didik dan guru terpadu dalam satu kegiatan.
Diantara keduannya terjadi interaksi dengan guru.
Kemampuan yang dimiliki peserta didik dari proses
belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa
28
juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya
intervensi orang lain sebagai pengajar.
Oleh karena itu, hasil belajar yang dimaksud di
sini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang
peserta didik setelah ia menerima perlakukan dari
pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya.
Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya
Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar :
(1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan
pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita. Dari pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang
diperoleh peserta didik setelah ia menerima perlakuan
yang diberikan oleh guru sehingga dapat
mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan
sehari-hari.
29
Hasil belajar yang dicapai peserta didik
dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam
diri peserta didik dan faktor dari luar diri peserta
didik. Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah
faktor dalam diri peserta didik perubahan kemampuan
yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark
menyatakan bahwa hasil belajar peserta didik disekolah
70 % dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30 %
dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari
luar diri peserta didik yakni lingkungan yang paling
dominan berupa kualitas pembelajaran. "Belajar adalah
suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan
lingkungannya".
Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi
akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi
biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian
belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan
dalam diri individu.26
26 Usman Said, Metodik Khusus PAI, (Jakarta: Proyek PembinaanSarana dan Prasarana Perguruan Tinggi Agama, 1984), h. 178
30
Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri
individu maka belajar tidak dikatakan berhasil. Hasil
belajar peserta didik dipengaruhi oleh kamampuan
peserta didik dan kualitas pengajaran. Kualitas
pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang
dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik
di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap
(afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).27
Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil
belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor dari
dalam individu peserta didik berupa kemampuan personal
(internal) dan faktor dari luar diri peserta didik
yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah
sesuatu yang dicapai atau diperoleh peserta didik
berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek
kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan
27 Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1997), h. 95-97.
31
penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan
dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan
sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah
laku secara kuantitatif.
D. Kerangka Pikir
Kegiatan proses belajar mengajar diperlukan
adanya media pembelajaran yang tepat pada setiap
pokok bahasan pada mata pelajaran tertentu. Demikian
halnya penerapan media pembelajaran pada pendidikan
bahasa Arab untuk tingkat Madrasah Aliyah.
Kemampuan menghafal peserta didik dapat
dioptimalisasi dengan menggunakan media belajar.
Semakin lengkap media pembelajaran dipergunakan akan
semakin baik hasil yang dicapai, sebab alat pelajaran
atau media pembelajaran dapat meningkatkan intelegensi
peserta didik, karena intelegensi merupakan unsur
penting yang mempengaruhi keberhasilan anak didik.
Semakin sering guru menggunakan media
pembelajaran akan semakin baik hasil/prestasi belajar
32
peserta didik. Sebab media pembelajaran akan
membantu pengembangan kognisi atau pengetahuan peserta
didik.
Sebagai media, gambar mempunyai fungsi
mempermudah jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran.
Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar
mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan
belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup
lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan
bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebih baik.
Adapun yang harus dilakukan oleh guru (pengajar)
agar dapat mempergunakan media gambar secara bijaksana,
yaitu sebagai berikut:
a) Memahami dengan baik fungsi dari media gambar
b) Dapat menggunakan media gambar secara tepat dan
efisien
33
c) Dapat memilih dan mengembangkan media gambar
sesuai dengan tujuan pengajaran dan hasil belajar
tertentu.
d) Dapat memelihara dan mengelola media gambar dengan
baik
e) Dapat menimbang sendiri baik dan buruk media
gambar untuk suatu kegiatan mengajar
f) Dapat membuat sendiri berbagai media gambar secara
sederhana
Sebagaimana pada pelaksanaan menghafal mufradat,
media gambar dapat membantu peserta didik dalam
mengamati mufradat dengan baik sebagai bahan hafalan
dan peserta didik tidak akan mengalami kesalahan dari
bentuk mufradat yang dihafalkan karena mereka mendapat
gambaran mufradat yang benar dari media gambar yang
gunakan guru.
Dari uraian di atas dapat digambarkan penggunaan
media dalam proses belajar mengajar sangat penting.
Penggunaan media gambar dalam pengajaran menghafal
34
murodat akan meningkatkan kemampuan menghafal
mufradat yang dipelajari peserta didik. Kerangka pikir