PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUSYARAKAH DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PERIODE 2012-2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: DIAN OCTAVIANI NIM: 1112046100080 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M
104
Embed
PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33899/3/DIAN OCTAVIANI-FEB.pdf · pengaruh. tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN
MURABAHAH, MUSYARAKAH DAN FINANCING TO DEPOSIT
RATIO (FDR) TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK
PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PERIODE 2012-2015
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Dian Octaviani, NIM 1112046100080. “Pengaruh Tingkat RisikoPembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing to Deposit Ratio (FDR)Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015”.Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas IslamNegeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1437 H / 2016 M.
Sebagaimana diketahui bahwa sumber utama pendapatan pada BankPembiayaan Rakyat Syariah berasal dari pembiayaan atau penyaluran dana, apabilapembiayaan yang diberikan macet maka akan menurunkan pendapatan atauprofitabilitas yang akan didapat oleh bank. Bank juga harus memperhatikanpenyaluran dana kepada nasabahnya dengan sebaik mungkin, karena jika dana yangada pada bank belum tersalurkan dengan baik ataupun dana yang disalurkan oleh bankterlalu besar kemungkinan akan mempengaruhi profitabilitas atau keuntungan yangakan didapat oleh bank. Pada laporan keuangan yang di publish oleh OJK maupun BIpada tahun 2012-2015 NPF dan FDR yang ada pada BPRS tiap tahunnya semakinmeningkat seharusnya NPF yang wajar maksimalnya 5% dan FDR maksimalnya 85-100%, namun kenaikan NPF dan FDR yang ada pada BPRS melebihi nilai yang wajardan hal ini kemungkinan akan berpengaruh pada profitabilitas bank.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tingkat risikopembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadapprofitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah baik secara parsial maupunsimultan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial risiko pembiayaanmurabahah (NPF murabahah) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) memilikipengaruh yang positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan risikopembiayaan musyarakah (NPF musyarakah) memiliki pengaruh negatif dansignifikan terhadap profitabilitas. Secara simultan risiko pembiayaan murabahah(NPF murabahah), risiko pembiayaan musyarakah (NPF musyarakah) dan Financingto Deposit Ratio (FDR) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas(ROA). Persentase menunjukan bahwa sebesar 59,5% variabel profitabilitas dapatdijelaskan oleh variabel independen seperti NPF murabahah, NPF musyarakah danFinancing to Deposit Ratio (FDR). Sedangkan sisanya 40,5% dapat dijelaskan olehfaktor-faktor lain atau variabel-variabel lain diluar model penelitian ini.
Kata Kunci : Risiko Pembiayaan Murabahahh (NPF Murabahahh), RisikoPembiayaan Musyarakah (NPF Musyarakah), Financing to Deposit Ratio (FDR),Profitabilitas (ROA).
Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, S. Ag., M.Si
ii
ABSTRACT
Dian Octaviani, NIM 1112046100080. "The Influence of Risk FinancingMurabahah, Musyarakah and Financing to Deposit Ratio (FDR) toward Profitabilityat Rural Sharia Bank (BPRS) Period 2012-2015". Islamic Banking Studies Program,Faculty of Economics and Business, Syarif Hidayatullah State Islamic UniversityJakarta, in 1437 H / 2016 M.
We know that the main source of income at the Rural Sharia Bank or BankPembiayaan Rakyat Syariah (Abbreviated, BPRS) obtained from the financing ordistribution of funds. If the financing provided is problematic, it could reduce therevenue or profitability to be gained by the bank. Banks have to pay attention to thedistribution of funds towards customers as well, because if the funds in the bank is notdistributed properly or funds disbursed by banks tending to affect the profitability orthe benefits to be gained by the bank. In the financial statements which Publish by theOJK and BI in 2012-2015, NPF and FDR that exist in the BPRS is increasing everyyear, when the appropriate NPF is 5 % and maximal FDR is 85 – 100%. But in fact,the increase of NPF and FDR in BPRS exceeds the properly value, and is tending toaffect the profitability of banks.
This thesis aims to determine the influence of the level of risk of murabahahfinancing, musyarakah and Financing to Deposit Ratio (FDR) toward profitability inthe Rural Sharia Bank (BPRS) either partially or simultaneously.
The results of this study show that risk murabahah financing (NPFmurabahah) and Financing to Deposit Ratio (FDR) partially has a positive andsignificant impact on profitability. Whereas the risk of musyarakah financing (NPFmusyarakah) has a negative and significant impact on profitability. Afterwards, therisk of murabahah financing (murabahah NPF), the risk of musyarakah financing(NPF musyarakah) and Financing to Deposit Ratio (FDR), simultaneously have asignificant effect on profitability (ROA). The percentage indicates that 59.5%profitability variables can be explained by the independent variables such as NPFmurabahah, NPF musyarakah and Financing to Deposit Ratio (FDR). And the rest40.5% can be explained by other factors or other variables outside the model of thisstudy.
Keywords: Risk Murabahah Financing (NPF Murabahah), Risk MusyarakahFinancing (NPF Musyarakah), Financing to Deposit Ratio (FDR), Profitability(ROA).
Counselor: Fahmi Muhammad Ahmadi, S. Ag., M.Si
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir perkuliahan berupa skripsi sebagai syarat
memperoleh gelar sarjana (S1). Skripsi penulis berjudul “Pengaruh
Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing to
Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah Periode 2012-2015” dapat terselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam semoga selalu senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW sebagaimana beliau telah menyempurnakan
akhlak dan mengubah dunia yang penuh dengan kejahiliyahan menjadi
dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik berkat do’a, dukungan, bimbingan, semangat, dan bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada:
1. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dari Gambar 1.3 BPRS Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS
Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK Tangerang mengalami FDR
yang fluktuatif naik dan turun. BPRS Ammanah Rabbaniah Bandung pada
periode Maret 2013 mengalami penurunan FDR dibawah 80%, dan BPRS
Berkah Ramadhan Tangerang juga mengalami penurunan FDR dibawah 80%
pada periode Juni 2013 dan September 2015. Sedangkan BPRS HIK
Tangerang pada periode Maret 2013 dan Juni 2014 mengalami kenaikan diatas
100%. Menurut ketentuan Bank Indonesia batasan normal untuk FDR adalah
85%-100%. Semakin tinggi dana yang tersalurkan (FDR) pada perbankan
syari’ah, akan mengorbankan tingkat pendapatan atau profitabilitas dan jika
terlalu sedikit akan berpotensi meningkatkan biaya dan akhirnya menurunkan
profitabilitas.7
Berdasarkan uraian yang telah diidentifikasikan di atas, maka perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai risiko pembiayaan murabahah,
musyarakah, dan FDR serta pengaruhnya terhadap profitabilitas dan judul
yang digunakan dalam penelitian ini adalah “PENGARUH TINGKAT
RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUSYARAKAH, DAN
FINANCING TO DEPOSITE RATIO (FDR) TERHADAP
PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
PERIODE 2012-2015”.
7 Zainul Arifin, Dasar-DasarManajemen Bank Syariah. (Bandung: AlvaBeta, 2002), h.70.
7
B. Identifikasi Masalah
1. Adanya peluang terjadinya risiko gagal bayar pada pembiayaan
murabahah dan musyarakah yang disalurkan oleh Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah sehingga akan mempengaruhi profitabilitas.
2. Adanya (FDR) yang terlalu besar maupun (FDR) yang sangat kecil
sehingga akan mempengaruhi profitabilitas yang ada pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.
3. Besarnya pengaruh tingkat risiko antara pembiayaan murabahah,
musyarakah dan FDR terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan mencapai tujuan sesuai yang
diharapkan, maka penulis hanya membatasi permasalahan pada pengaruh
tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit
Ratio (FDR) terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang,
dan BPRS HIK Tangerang. Data yang digunakan adalah laporan keuangan
triwulan periode 2012 sampai dengan 2015.
8
D. Rumusan Masalah
Dalam kaitannya dengan latar belakang masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah tingkat risiko pembiayaan murabahah berpengaruh secara parsial
terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah
Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK
Tangerang (Periode 2012-2015)?
2. Apakah tingkat risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh secara parsial
terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah
Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK
Tangerang (Periode 2012-2015)?
3. Apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara parsial
terhadap profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah
Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK
Tangerang (Periode 2012-2015)?
4. Apakah tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing
to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara simultan terhadap
profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Ammanah
Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, dan BPRS HIK
Tangerang (Periode 2012-2015)?
9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti
empiris yaitu :
a. Menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas secara parsial pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
b. Menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah terhadap
profitabilitas secara parsial pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
c. Menguji pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
profitabilitas secara parsial pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
d. Menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah
dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas secara
simultan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat yang cukup besar
baik bagi penulis, nasabah, akademisi, maupun Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah:
a. Bagi Penulis, Menambah wawasan keilmuan mengenai Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang terkait dengan tingkat risiko
pembiayaan murabahah, musyarakah, dan Financing to Deposit Ratio
(FDR) serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.
b. Bagi Nasabah, sebagai wadah pengenalan dan untuk memperdalam
pengetahuan terhadap Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
10
khususnya mengenai tingkat risiko pembiayaan murabahah,
musyarakah, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) serta pengaruhnya
terhadap profitabilitas.
c. Bagi Akademisi, sebagai bahan referensi dan khazanah keilmuan,
khususnya mengenai pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah,
musyarakah dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
profitabilitas.
d. Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), sebagai bahan
masukan yang bermanfaat agar pengelolaan kinerja manajemen risiko
BPRS lebih baik khususnya pada pembiayaan murabahah,
musyarakah, Financing to Deposit Ratio (FDR), dan profitabilitas
(ROA).
F. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas
secara parsial
H0 : b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko
pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas secara parsial.
H1 : b ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko
pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas secara parsial.
2. Pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas
secara parsial
H0 : b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko
pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas secara parsial.
H1 : b ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko
pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas secara parsial.
11
3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas secara
parsial
H0 : b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam Financing to
Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas secara parsial.
H1 : b ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam Financing to Deposit
Ratio terhadap profitabilitas secara parsial.
4. Pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas secara simultan
H0 : b = 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko
pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing to Deposit Ratio
(FDR) terhadap profitabilitas secara simultan.
H1 : b = 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam tingkat risiko
pembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit Ratio
(FDR) terhadap profitabilitas secara simultan.
G. Review Studi Terdahulu
1. Analisis Pengaruh Pendapatan Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah
terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri periode 2005- 2008. (Skripsi
Muhammad Zikri, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009).
Penelitian Muhammad Zikri menganalisis prndapatan pembiayaan
Murabahah, Mudharabah dan Musyarakah secara simultan terhadap
profitabilitas (ROE). Sampel yang digunakan dari populasi terdaftar di
bank sentral (BI) dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Hasil
statistik menunjukan bahwa mudharabah mempengaruhi profitabilitas
(ROE) secara signifikan. Murabahah dan musyarakah tidak
mempengaruhi profitabilitas (ROE) secara signifikan.
12
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
diteliti, penulis menguji risiko pembiayaan murabahah dan risiko
pembiayaan musyarakah dengan menggunakan rasio NPF dan Financing
to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel independen sedangkan variabel
dependen adalah profitabilitas (ROA). Sampel yang digunakan terdaftar di
Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Objek penelitian
dilakukan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ammanah
Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK
Tangerang.
2. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Inflasi, Pembiayaan
Murabahah terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia periode
2006-2013 (Skripsi Renzy Primadiansa, jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2014).
Penelitian Renzy Primadiansa menunjukan secara simultan
variabel dana pihak ketiga, Inflasi, pembiayaan murabahah berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas. Secara parsial dana pihak ketiga dan
pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan positif terhadap
profitabilitas sedangkan inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap
profitabilitas.
Perbedaan penelitian yang akan diteliti dengan penelitian
sebelumnya yaitu variabel independen menggunakan NPF sebagai rasio
risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit
13
Ratio (FDR) untuk menguji pengaruhnya terhadap profitabilitas (ROA).
Objek penelitian dilakukan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan
Tangerang, BPRS HIK Tangerang.
3. Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Mudharabah dan
Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di
Indonesia Periode 2010-2014 (Tesis Zuliana Roviqoh, S.E.I, UIN Sunan
Kalijaga 2015).
Hasil penelitian Zuliana Roviqoh, menunjukan bahwa tingkat
risiko pembiayaan (NPF) murabahah, mudharabah, dan musyarakah
secara simultan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas (ROA).
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia.
periode tahun yang digunakan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Perbedaan penelitian yang akan diteliti dengan penelitian
sebelumnya yaitu Objek penelitian yang dilakukan di Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah
Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang. Data yang digunakan
adalah laporan keuangan triwulan dimulai dari 2012 sampai dengan 2015.
4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas (Roa) (Jurnal
Lyla Rahma Adyani dan Drs.R.Djoko Sampurno, MM).
Hasil penelitian Lyla Rahma Adyani dan Drs.R.Djoko Sampurno,
MM, dengan menggunakan uji F CAR, NPF, BOPO dan FDR secara
simultan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas. CAR dan NPF
14
berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas sedangkan BOPO
dan NPF berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas.
Perbedaan penelitian yang akan diteliti dengan penelitian
sebelumnya yaitu penelitian yang akan diteliti mengukur pengaruh tingkat
risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dengan menggunakan rasio
NPF dan Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan pengaruhnya adalah
profitabilitas menggunkan rasio (ROA). Objek penelitian dilakukan pada
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung,
BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang dengan
periode triwulan yang digunakan peneliti dari 2012 sampai dengan 2015.
5. Determinan Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Pasca Krisis
Keuangan Global ”Jurnal Muamalah” Muh.Ruslan Abdullah.
Hasil penelitian menunjukan secara simultan variabel FDR, NPF,
CAR dan BOPO berpengaruh terhadap ROA perbankan syariah. Secara
parsial hanya variabel BOPO yang berpengaruh terhadap ROA.
Sedangkan variabel-variabel NPF, FDR, dan CAR tidak berpengaruh
terhadap ROA di Bank Syariah.
Perbedaan penelitian yang akan diteliti dengan penelitian
sebelumnya yaitu pada penelitian yang akan diteliti, penulis menguji risiko
pembiayaan murabahah, musyarakah dengan menggunakan rasio NPF dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel independen sedangkan
variabel dependen adalah profitabilitas menggunkan rasio (ROA). Sampel
yang digunakan terdaftar di Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa
15
Keuangan (OJK). Objek penelitian dilakukan pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) Ammanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah
Ramadhan Tangerang, BPRS HIK Tangerang.
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini tersusun atas lima bab, setiap bab memiliki sub-bab tersendiri.
Penulisan setiap bab dimaksudkan agar mempermudah penulis dalam
melakukan penelitian dan bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam
memahami isi dari skripsi ini. Maka disusun sistematika penulisan dengan
rincian sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menerangkan secara garis besar mengenai latar belakang
penelitian yang merupakan alasan pemilihan judul. Penulis mengidentifikasi
masalah serta melakukan pembatasan dan perumusan masalah agar skripsi ini
lebih terarah. Selain itu penulis juga memaparkan tujuan dan manfaat
penelitian, review studi terdahulu, dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai teori dasar dari penelitian. Pemaparan
ini dimaksudkan untuk memberitahu pembaca bahwa penelitian ini memiliki
landasan awal sehingga pembaca mengetahui landasan teori penelitian ini.
Landasan teori terdiri dari risiko pembiayaan murabahah, risiko pembiayaan
16
musyarakah dengan rasio Non Performing Financing (NPF), Financing to
Deposit Ratio (FDR), rasio profitabilitas (ROA), dan kerangka pemikiran.
BAB III: METODELOGI PENELITIAN
Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan dan memaparkan tentang metode
penelitian yang akan penulis gunakan. Metode tersebut berisi ruang lingkup
penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, operasional
variabel penelitian, teknis analisis data.
BAB IV: HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan memaparkan seluruh hasil yang berkaitan dengan
penelitian. Penulis akan memberikan berbagai macam jawaban dari pertanyaan
pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah.
BAB V: PENUTUP
Pada bab terakhir ini, penulis akan menarik kesimpulan atas penjelasan-
penjelasan dari skripsi yang telah dijabarkan sebelumnya. Penulis juga akan
memberikan saran sebagai masukan dari penulis mengenai permasalahan yang
terkait.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Risiko Pembiayaan
1. Pengertian Risiko Pembiayaan
Risiko dapat didefinisikan sebagai potensi kerugian akibat
terjadinya suatu peristiwa (events) tertentu. Risiko menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.1 Sedangkan
pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian
fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang
merupakan defisit unit.2
Menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan menyatakan
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.3
1 Pusat Bahasa Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Ed.4, (Jakarta; PT.Gramedia Pustaka Utama, 2008) h.1177.
2 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik,(Jakarta: Gema Insani, 2001), h.160
3 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, h.160
18
Risiko pembiayaan adalah risiko yang disebabkan oleh adanya
kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Dalam bank
syariah, risiko pembiayaan mencakup risiko terkait produk dan risiko
terkait pembiayaan korporasi.4
Sedangkan menurut Veitzal Rivai, Risiko pembiayaan dapat
bersumber dari berbagai aktifitas fungsional bank. Seperti pembiayaan
(penyediaan dana), treasury dan investasi, serta dana pembiayaan
perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book.5
Adapun ketentuan risiko dalam Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 34
yaitu:
....”Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti)apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapatmengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Maha Mengenal”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa risiko pembiayaan
adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian atau kegagalan
dalam membayar cicilan pokok maupun porsi keuntungan. Setiap bisnis
sudah pasti akan berhadapan dengan berbagai risiko sehingga tidak ada
suatu bisnis yang tidak ada risiko, dan disinilah peran perusahaan untuk
4 Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2013) h. 260-261
memperkecil atau bahkan menghindarkan risiko dengan berbagai rambu
yang dipersiapkan sebelumnya.
2. Penyebab Terjadinya Risiko Pembiayaan
Beberapa faktor yang menjadi penyebab risiko pembiayaan yaitu:6
a. Penguapan pasar yang meningkat: institusi keuangan pertama kali
menyadari pentingnya manajemen risiko setelah kegagalan sistem
Bretton Woods atas tarif pertukaran tetap, yang menentukan pada
penguapan signifikan dalam tarif pertukaran asing dan pasar suku
bunga. Sejak saat itu penguapan di pasar dan permintaan akan produk
manajemen risiko telah menjadi bentuk permanen dari pasar.
b. Inovasi keuangan: inovasi keuangan dan perkembangan yang cepat
dipasar derifatif telah meningkatkan kompleksitas manajemen institusi
keuangan. Produk-produk inovatif telah muncul baik pada neraca
keseimbangan dan produk baru, telah memunculkan profil pendapatan
dan risikonya yang memengaruhi profil risiko dari institusi.
c. Perubahan bisnis perbankan: ada perubahan permanen dalam bisnis
perbankan tradisional sebagai hasil, dimana bisnis telah bergerak dari
bisnis pemberian pinjaman tradisional kepada aktivitas penghasilan
biaya.
6 Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Management For IslamicBank, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.235
20
d. Peningkatan kompetisi: kompotisi di perbankan telah meningkat,
membuat bank-bank kecil sulit untuk bertahan. Bank-bank berskala
kecil tidak mampu untuk berkompetisi karena meningkatnya biaya
bisnis dan tingginya biaya manajemen risiko.
e. Lingkungan peraturan: didalam krisis keuangan, dari krisis utang
Dunia Ketiga pada tahun 1980-an hingga krisis di Asia Timur pada
tahun 1990.
3. Hal-hal yang diperhatikan dalam pengendalian risiko
Dalam memenuhi kewajibannya, Bank Syariah harus bisa
mengendalikan risiko serendah mungkin, berikut hal-hal yang di
perhatikan dalam pengendalian risiko:7
a. Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap
karakteristik risiko yang melekat pada aktivitas fungsional, dan risiko
dari produk dan kegiatan usaha.
b. Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakukan evaluasi secara
berkala terhadap kesesuaian asumsi, sumber data dan prosedur yang
digunakan untuk mengukur risiko, serta penyempurnaan sistem
pengukuran risiko apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk,
transaksi dan faktor risiko yang bersifat material.
c. Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan evaluasi terhadap
eksposur risiko, penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat
perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko,
7 Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2013) h. 260
21
teknologi informasi dan sistem informasi manajemen risiko yang
bersifat material.
d. Pelaksanaan proses pengendalian risiko, digunakan untuk mengelola
risiko tertentu yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank.
B. Risiko Pembiayaan Murabahah dan Musyarakah
1. Risiko Pembiayaan Murabahah
Murabahah (al-bai’ bi tsaman ajil) lebih dikenal sebagai
murabahah saja. Murabahah, yang berasal dari kata ribhu (keuntungan),
adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya.
Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.
Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan
(marjin).8
Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 04/DSN-
MUI/IV/2000. Pengertian murabahah yaitu menjual suatu barang dengan
menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya
dengan harga yang lebih sebagai laba.9
Sebagaimana telah dijelaskan dalam surat Al-baqarah [2]: 275
....
Artinya: “...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkanriba...”
8 Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqih Dan Keuangan, h.98.9 Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 04/DSN-MUI/IV/2000,
Tentang Murabahah, h.1
22
Masalah potensial dari akad jual beli murabahah adalah
terlambatnya pembayaran oleh pihak ketiga, sedangkan pihak bank tidak
dapat menuntut kompensasi apapun (yang melebihi harga yang telah
disepakati) atas keterlambatan tersebut. Gagalnya pembayaran yang telah
disepakati ini akan merugikan pihak bank.10
Risiko pembiayaan murabahah bisa berakibat buruk pada bank,
diantara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi dalam pembiayaan
murabahah antara lain: 11
a. Tashir (kelalaian), terjadi apabila nasabah sengaja tidak membayar
angsuran.
b. Fluktuasi harga komparatif, bila harga barang dipasar naik setelah
LKS membelinya untuk nasabah, karena LKS tidak bisa mengubah
harga jual beli tersebut.
c. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak nasabah
karena beberapa sebab.
d. Dijual, hal ini terjadi karena Ba’i al-murabahah dapat bersifat jual
beli dengan hutang, maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu
menjadi milik nasabah. Dan nasabah bebas melakukan apapun
terhadap aset miliknya tersebut, termasuk untuk menjualnya kepada
pihak lain. Dengan demikian risiko taqshir sangat besar.
10 Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko LembagaKeuangan Syariah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.55
11 HM.Dumairi Nor, Ekonomi Syariah (Jawa Timur: Pustaka Sidogiri,2008) h.45
23
2. Risiko Pembiayaan Musyarakah
Musyarakah dari kata syirkah disebut juga syarikah yang artinya
akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai
dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatan bersama.12
PSAKA No.106 mendefinisikan musyarakah sebagai akad
kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan
bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian
berdasarkan porsi kontribusi dana. Para mitra bersama-sama menyediakan
dana untuk mendanai sebuah usaha tertentu dalam masyarakat, baik usaha
yang sudah berjalan maupun yang baru, selanjutnya salah satu mitra dapat
mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah disepakati
nisbahnya secara bertahap atau sekaligus kepada mitra lain. Investasi
musyarakah dapat dalam bentuk kas, setara kas atau aset non kas.13
12 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik,(Jakarta: Gema Insani, 2001), h.90
13 Sri Nurhayati-Wasilah, Akuntansi Syaraiah di Indonesia,(Jakarta:Salemba Empat,2013), h.150.
24
Adapun ketentuan musyarakah dalam surat Shad ayat 24 sebagai
berikut:
Artinya : Daud berkata "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamudengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya.Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itusebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecualiorang orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amatsedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya;maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud danbertaubat.
Penggunaan model pembiayaan musyarakah yang lebih besar pada
sisi aset akan mengakibatkan ketidakstabilan sistemik pada saat giro
dipergunakan dalam jumlah besar oleh bank syariah.14 Risiko yang
terdapat dalam musyarakah, terutama pada penerapan dalam pembiayaan
adalah sebagai berikut: 15
a. Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan yang seperti
disebut dalam kontrak.
b. Lalai dan kesalahan yang disengaja.
c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak jujur.
14 Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko LembagaKeuangan Syariah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.58
15 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik,(Jakarta: Gema Insani, 2001), h.94
25
C. Rasio Non Performing Financing (NPF)
1. Pengertian Rasio Non Performing Financing (NPF)
Dalam penelitian ini aktiva produktif pembiayaan murabahah dan
musyarakah diukur dengan rasio Non Performing Financing (NPF). Non
Performing Financing (NPF) digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank syariah dalam mengelola pembiayaan bermasalah yang
diberikan oleh bank syariah. Risiko pembiayaan yang diterima oleh bank
syariah merupakan salah satu risiko usaha bank syariah yang diakibatkan
dari ketidakpastian dalam pengembaliannya atau yang diakibatkan dari
tidak dilunasinya kembali pembiayaan yang diberikan oleh pihak bank
syariah kepada debitur.16 Non Performing Finance (NPF) diukur dengan
menggunakan skala pengukuran dengan data yang ada pada laporan
triwulan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Adapun formulanya
adalah:
= Pembiayaan (Kurang Lancar, Diragukan,Macet)ℎNPF merupakan indikator kesehatan kualitas aset bank, semakin
tinggi nilai NPF (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. NPF yang
tinggi menurunkan laba yang akan diterima oleh bank.17
menggunakan nilai dari seluruh aktiva yang dimilikinya maupun dengan
menggunakan modal sendiri dalam satu periode akuntansi tertentu.25
Profitabilitas atau Return On Assets (ROA) adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana dengan bentuk
investasi dari keseluruhan aktiva sehingga menghasilkan keuntungan.26
ROA = ( ) 100%2. Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat Rasio Return On Assets (ROA)
Kriteria penilaian dan penetapan peringkat rasio Return On Assets
(ROA) untuk bank syariah berdasarkan ketentuan Bank Indonesia adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.3
Kriteria Penilaian dan Penetapan Peringkat ROA
Peringkat Penilaian Penetapan
a. ROA< 1,5% Kualitas aset sangat baik
b. 1,25%<ROA≤1,5%Kualitas aset baik, namun terdapat
kelemahan yang tidak signifikan.
c. 0,5%<ROA≤1,25%
Kualitas aset cukup baik namun
diperkirakan akan mengalami
penurunan apabila tidak dilakukan
perbaikan.
25 Moeljadi, Manajemen Keuangan; Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif(Malang, Bayumedia Publishing, 2006), h. 52
26 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2014) h.254
32
d. 0%≤ROA<0,5%
Kualitas aset kurang baik dan
diperkirakan akan mengancam
kelangsungan hidup bank apabila
tidak dilakukan perbaikan secara
mendasar.
e. ROA≥0%
Kualitas aset tidak baik dan
diperkirakan kelangsungan hidup bank
sulit untuk dapat diselamatkan.
3. Simulasi Model Perhitungan Return On Assets (ROA)
Laba posisi sampai dengan bulan Maret sebelum pajak sebesar
Rp.6.600 juta dan rata-rata aset yang didapat sampai bulan Maret adalah
4.200.000 juta. Berapa rasio ROA dari Januari hingga bulan Maret?27
Diketahui:
Laba selama 3 bulan = 6.600 juta, di buat 1 tahun = 12 bulan
Jawab:
ROA =( . ∶ ). . 100% = 0,63%
27 Selamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management, edisi ketiga,(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 156
33
F. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Penyaluran Dana akan menambah efektifitas usaha-usaha sector riil dan untukmelihat apakah dana pihak ketiga sudah efektif berjalan atau belum makaindikator yang dapat di gunakan adalah Financing to Deposit Ratio (FDR)
Tingkat Risiko Pembiayaan merupakan suatu kejadian potensial baik yang dapatdiperkirakan maupun yang tidak dapat diperkirakan, yang berdampak negatif pada
pendapatan maupun permodalan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) indikatoryang di gunakan adalah (NPF Murabahah) dan (NPF Musyarakah)
1.BPRS Amanah Rabbaniah Bandung
2.BPRS Berkah Ramadhan Tangerang
3.BPRS HIK Tangerang
Profitabilitas(ROA)
Tingkat RisikoPembiayaan (NPF)
Murabahah
Tingkat RisikoPembiayaan (NPF)
Musyarakah
Financing to DepositRatio (FDR)
34
G. Hubungan NPF Murabahah, NPF Musyarakah dan Financing to Deposite
Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)
1. Hubungan antara NPF Murabahah terhadap Profitabilitas (ROA)
Risiko yang terjadi pada bank syariah dalam memberikan fasilitas
pembiayaan adalah tidak kembalinya pokok pembiayaan dan tidak
mendapat imbalan, ujrah, atau bagi hasil sebagaimana telah disepakati
dalam akad pembiayaan antara bank syariah dan nasabah penerima
fasilitas.28
Risiko pembiayaan murabahah digunakan untuk mengukur
kesehatan kualitas aset bank dengan menggunakan rasio NPF murabahah.
Apabila nilai NPF murabahah semakin tinggi (diatas 5%) maka bank
tersebut tidak sehat. NPF yang tinggi menurunkan laba yang akan diterima
oleh bank.29
Pada penelitian Zuliana Roviqoh NPF murabahah berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Risiko yang muncul terjadi
karena adanya kegagalan pembayaran atau pelunasan kembali pembiayaan
murabahah. Hal ini dikarenakan pembiayaan murabahah sifatnya lebih
banyak kekonsumtif sehingga akan berpengaruh terhadap pembayaran
33 Fauzan Fahrul, Muhammad Arfan, Darwanis, Pengaruh Tingkat RisikoPembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Murabahah Terhadap TingkatProfitabilitas Bank Syariah, Jurnal Akuntansi, Pascasarjana Universitas SyiahKuala 2012, h.83
36
kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan atau pendapatan
yang diperoleh dan akan mempengaruhi besarnya profitabilitas lembaga
keuangan syariah.
3. Hubungan antara Financing to Deposite Ratio (FDR) terhadap
Profitabilitas (ROA)
Financing to Deposite Ratio (FDR) merupakan alat ukur untuk
mengukur besarnya volume pembiayaan sehingga rasio FDR ini dapat
menunjukan kesehatan bank dalam memberikan pembiayaannya. Pada
penelitian Bambang Agus Pramuka, menjelaskan semakin tinggi FDR
mengindikasikan bahwa sebuah bank lebih menekankan keuangannya
pada penyaluran hutang atau pembiayaan yang lebih banyak. Semakin
kecil FDR semakin baik likuiditas bank tersebut.34
Hasil penelitian Bambang Agus Pramuka ini menunjukan bahwa
FDR berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) bank umum
syariah. Semakin tinggi rasio FDR menunjukan bahwa semakin
optimalnya fungsi intermediasi yang dijalankan bank syariah sehingga
meningkatkan profitabilitas.
34 Bambang Agus Pramuka, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh TerhadapTingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah”, Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnisdan Sektor Publik, 2010.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian ini membahas tentang pengaruh tingkat
risiko pembiayaan murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit Ratio
(FDR) terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang,
dan BPRS HIK Tangerang Periode 2012-2015.
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan variabel terikat yaitu
profitabilitas dengan menggunakan rasio Return On Assets (ROA) dan
variabel bebas yaitu risiko pembiayaan murabahah (NPF murabahah), risiko
pembiayaan musyarakah (NPF musyarakah) dan Financing to Deposit Ratio
(FDR).
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif.
Kuantitatif merupakan metode penelitian yang pengujiannya dilakukan
untuk menekankan teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian
dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.1 Data
risiko pembiayaan murabahah, risiko pembiayaan musyarakah, dan
Financing to Deposite Ratio serta profitabilitas merupakan variabel yang
1 Muhammad Nadratuzzaman Hosen dan Shofaun Nada, JurnalPengukuran Tingkat Kesehatan dan Financial Distress Bank Umum Syariah, UINSyarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 216
38
berbentuk angka untuk di deskripsikan dan dianalisis bagaimana
pengaruhnya.
2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk
yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya
sudah dalam bentuk publikasi.2 Sumber data dalam penelitian ini
bersumber dari laporan keuangan triwulan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan
Tangerang, BPRS HIK Tangerang. Dengan data triwulan periode 2012
sampai dengan 2015 yang telah di publikasikan oleh BI dan OJK.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel non probability dimana metode ini menetapkan bahwa
setiap elemen tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel
penelitian. Sampel penelitian harus memenuhi syarat dan kriteria tertentu
untuk digunakan dalam penelitian. Kritetria penentuan sampel dalam
penelitian ini adalah:
2 Muhammad, M.Ag, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, PendekatanKuantitatif, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.102
39
1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang terdaftar di BI maupun OJK.
2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang mengeluarkan laporan keuangan
triwulan yang lengkap untuk mengetahui informasi variabel independen
yang diteliti.
3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang melakukan akad pembiayaan
murabahah dan musyarakah.
4. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang mempunyai NPF yang tinggi
diatas 5%.
5. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang mempunyai FDR yang sangat
tinggi maupun terlalu rendah.
6. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Provinsi Jawa Barat dan Banten.
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Field Research
Data tersebut berupa sumber data sekunder yang diambil dari
laporan keuangan triwulan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS
HIK Tangerang periode 2012 - 2015 yang dipublish oleh Bank Indonesia
(BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
40
2. Library Research
Metode pengumpulan data dengan cara mempelajari dan
memahami buku-buku yang berhubungan dengan manajemen keuangan,
risiko pembiayaan bank syariah, FDR dan profitabilitas bank syariah.
Selain itu penelitian kepustakaan dapat berasal dari jurnal dan hasil
penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber yang berhubungan atau
mendukung penelitian ini.
D. Variabel Oprasional
1. Profitabilitas (ROA)
Profitabilitas (ROA) merupakan variabel terikat dalam penelitian
ini. Return On Assets (ROA) adalah indikator yang digunakan untuk
mengukur tingkat profitabilitas atau kinerja suatu lembaga khususnya
Lembaga Keuangan dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Profitabilitas (ROA) yang tinggi
dapat menunjukkan kinerja keuangan bank yang baik. Sebaliknya jika
profitabilitas yang dicapai rendah, mengindikasi kurang maksimalnya
kinerja keuangan manajemen dalam menghasilkan laba.
Dari data yang sudah didapatkan pada Tabel 4.7 maka model
regresinya adalah:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Y= -3,809 + 0,262X1 + (-0,223)X2 + (0,071)X3 + e
Hasil koefisien regresi memperlihatkan nilai α (koefisien)
konstanta sebesar -3,809 mempunyai arti jika variabel profitabilitas
tidak dipengaruhi oleh variabel independent (NPF murabahah, NPF
musyarakah, dan Financing to Deposit Ratio (FDR)), maka besarnya
rata-rata profitabilitas akan bernilai -3,809.
68
Nilai β1 merupakan koefisien regresi untuk variabel X1 (NPF
murabahah) bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan yang
searah antara NPF murabahah dengan profitabilitas (ROA). Koefisien
regresi NPF murabahah sebesar 0,262 dapat diartikan untuk setiap
pertambahan NPF murabahah sebesar satu satuan akan menyebabkan
meningkatnya profitabilitas sebesar 0,262.
Nilai β2 merupakan koefisien regresi untuk variabel X2 (NPF
musyarakah) bernilai negatif, menunjukkan adanya hubungan yang
tidak searah antara NPF musyarakah dengan profitabilitas (ROA).
Koefisien regresi NPF musyarakah sebesar -0,223 dapat diartikan
untuk setiap pertambahan NPF musyarakah sebesar satu satuan akan
menyebabkan menurunnya profitabilitas sebesar -0,223.
Nilai β3 merupakan koefisien regresi untuk variabel X3 (FDR)
bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan yang searah antara
FDR dengan profitabilitas (ROA). Koefisien regresi FDR sebesar
0,071 dapat diartikan untuk setiap pertambahan FDR sebesar satu
satuan akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas sebesar 0,071.
C. Interpretasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti akan membahas
hasil pengujian statistik mengenai Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan
Murabahah, Musyarakah, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap
Profitabilitas (ROA). Berikut ini adalah rincian hasil penelitian:
69
1. Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah (NPF Murabahah)
terhadap Profitabilitas (ROA)
Tingkat risiko pembiayaan murabahah berpengaruh secara parsial
terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini berdasarkan pada hasil uji t sebesar
4,522 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Diketahui bahwa nilai p-value
(pada kolom signifikan) lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima, bahwa NPF
murabahah memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap
profitabilitas (ROA). Diartikan untuk setiap pertambahan NPF murabahah
sebesar satu akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas, maka setiap
pertambahan NPF murabahah sebesar 0,000 profitabilitas akan meningkat
sebesar 4,522. Pada penelitian ini NPF murabahah berpengaruh positif
karena pembiayaan murabahah sifatnya lebih banyak kekonsumtif
sehingga akan berpengaruh terhadap pembayaran nasabah kedepannya.
Risiko pembiayaan murabahah merupakan salah satu yang harus
dihadapi oleh perbankan terutama di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bank harus mampu menekan jumlah pembiayaan bermasalah (NPF)
serendah mungkin agar kesehatan dan profitabilitas bank tetap terjaga.
Tingkat risiko pembiayaan murabahah yang berpengaruh secara
parsial terhadap profitabilitas (ROA), konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Zuliana Roviqoh dalam penelitiannya menunjukan bahwa
70
risiko pembiayaan murabahah mempunyai pengaruh yang nyata dan
positif terhadap profitabilitas. 6
2. Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah (NPF
Musyarakah) terhadap Profitabilitas (ROA)
Tingkat risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh secara parsial
terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini berdasarkan pada hasil uji t sebesar -
3,303 dan nilai signifikan sebesar 0,002. Diketahui bahwa nilai p-value
(pada kolom signifikan) lebih kecil dari < 0,05 atau 0,002 < 0,05 yang
berarti memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan. Dengan demikian
dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima, bahwa NPF musyarakah
memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan dan negatif terhadap
profitabilitas (ROA). Diartikan untuk setiap pertambahan NPF
musyarakah sebesar satu akan menyebabkan menurunnya profitabilitas,
maka untuk setiap pertambahan NPF musyarakah sebesar 0,002
profitabilitas akan menurun sebesar -3,303.
Tingkat risiko pembiayaan musyarakah (NPF musyarakah) yang
besar dapat berpengaruh pada kemungkinan terjadinya penurunan
besarnya keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dan akan
mempengaruhi besarnya profitabilitas lembaga keuangan syariah. Selain
risiko pembiayaan murabahah, risiko pembiayaan musyarakah juga harus
dihadapi oleh perbankan terutama di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
6 Zuliana Roviqoh, S.E.I, “Pengaruh Tingkat Risiko PembiayaanMurabahah, Mudharabah dan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas padaBank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014”, Tesis UIN SunanKalijaga 2015, h.106
71
Bank harus mampu menekan jumlah pembiayaan bermasalah (NPF)
serendah mungkin agar kesehatan dan profitabilitas bank tetap terjaga.
Tingkat risiko pembiayaan musyarakah yang berpengaruh secara
parsial terhadap profitabilitas (ROA), konsisten dengan penelitian yang
dilakukan pada jurnal akuntansi oleh Fauzan Fahrul, Muhammad Arfan,
Darwanis dalam penelitiannya menunjukan bahwa risiko pembiayaan
musyarakah mempunyai pengaruh yang nyata dan negatif terhadap
profitabilitas. 7
3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas
(ROA)
Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara parsial
terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini berdasarkan pada hasil uji t sebesar
6,803 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Diketahui bahwa nilai p-value
(pada kolom signifikan) lebih kecil dari < 0,05 atau 0,000 < 0,05 yang
berarti memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan. Dengan demikian
dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima, bahwa FDR memiliki
pengaruh yang nyata dan positif terhadap profitabilitas (ROA). Diartikan
untuk setiap pertambahan FDR sebesar satu akan menyebabkan
meningkatnya profitabilitas, maka untuk setiap pertambahan FDR sebesar
0,000 profitabilitas akan meningkat sebesar 6,803.
7 Fauzan Fahrul, Muhammad Arfan, Darwanis, Pengaruh Tingkat RisikoPembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Murabahah Terhadap TingkatProfitabilitas Bank Syariah, Jurnal Akuntansi, Pascasarjana Universitas SyiahKuala 2012, h.83
72
Untuk melihat apakah dana pihak ketiga sudah berjalan efektif atau
belum maka indikator yang dapat di gunakan adalah FDR (Financing to
Deposit Ratio). Menurut ketentuan bank Indonesia bahwa batasan normal
untuk FDR adalah 85%-100%. Semakin tinggi dana yang tersalurkan
(FDR) pada perbankan syari’ah, akan mengorbankan tingkat pendapatan
atau profitabilitas dan jika terlalu sedikit akan berpotensi meningkatkan
biaya dan akhirnya menurunkan profitabilitas.
Financing to Deposit Ratio (FDR) yang berpengaruh secara parsial
terhadap profitabilitas (ROA), konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Bambang Agus Pramuka ini menunjukan bahwa FDR mempunyai
pengaruh yang nyata dan positif terhadap profitabilitas (ROA). 8
4. Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)
Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara simultan terhadap
profitabilitas (ROA). Hasil uji F menunjukan bahwa hasil F hitung sebesar
24,054 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikan
tersebut lebih kecil dari level of significant yaitu 5%, maka dapat
disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima bahwa variabel NPF murabahah,
NPF musyarakah dan Financing to Deposit Ratio (FDR) secara simultan
8 Bambang Agus Pramuka, “Faktor-Faktor yang Berpengaruh TerhadapTingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah”, Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnisdan Sektor Publik, 2010.
73
atau secara bersama-sama berpengaruh yang nyata atau signifikan
terhadap profitabilitas (ROA).
Profitabilitas (ROA) merupakan salah satu alat analisis keuangan
bank yang mengukur kesuksesan manajemen dalam menghasilkan laba
atau keuntungan dari operasi usaha bank. Profitabilitas yang tinggi dapat
menunjukkan kinerja keuangan bank yang baik. Sebaliknya jika
profitabilitas yang dicapai rendah, mengindikasi kurang maksimalnya
kinerja keuangan manajemen dalam menghasilkan laba.
Dengan demikian, Bank Syariah yang mempunyai risiko
pembiayaan murabahah, risiko pembiayaan musyarakah dan Financing to
Deposit Ratio (FDR) yang baik cenderung mempunyai profitabilitas
(ROA) yang baik pula. Dan ini dijadikan tolak ukur terutama bagi pihak
bank untuk selalu menjaga manajemen yang baik, jika manajemen baik
maka investor akan melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
Persentase pengaruh tingkat risiko pembiayaan murabahah,
musyarakah, dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas
(ROA) menunjukan bahwa sebesar 59,5% variabel profitabilitas dapat
dijelaskan oleh variabel independen seperti NPF murabahah, NPF
musyarakah dan Financing to Deposit Ratio (FDR). Sedangkan sisanya
40,5% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain atau variabel-variabel lain
diluar model penelitian ini.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh tingkat risiko pembiayaan
murabahah, musyarakah dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah
Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan Tangerang, BPRS HIK
Tangerang. Selama periode triwulan Maret 2012 sampai dengan Desember
2015. Analisis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan software Statistical Packge for Sosial Science
(SPSS) versi 22. Hasil pengujian dan pembahasan sebelumnya akan
disimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat risiko pembiayaan murabahah berpengaruh secara parsial
terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini berdasarkan pada hasil uji t sebesar
4,522 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Diketahui nilai p-value (pada
kolom signifikan) lebih kecil dari level of significant yaitu 5% atau 0,000
< 0,05 dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima. Bahwa NPF
murabahah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA). Diartikan untuk setiap pertambahan NPF murabahah
sebesar satu akan menyebabkan meningkatnya profitabilitas (ROA).
75
2. Tingkat risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh secara parsial
terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini berdasarkan pada hasil uji t sebesar -
3,303 dan nilai signifikan sebesar 0,002. Diketahui bahwa nilai p-value
(pada kolom signifikan) lebih kecil dari level of significant yaitu 5%, atau
0,002 < 0,05 dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima bahwa NPF
musyarakah memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA). Diartikan untuk setiap pertambahan NPF
musyarakah sebesar satu akan menyebabkan menurunnya profitabilitas
(ROA).
3. Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara parsial terhadap
profitabilitas (ROA). Hal ini berdasarkan pada hasil uji t sebesar 6,803
dan nilai signifikan sebesar 0,000. Diketahui bahwa nilai p-value (pada
kolom signifikan) lebih kecil dari level of significant yaitu 5% atau 0,000
< 0,05 dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima bahwa FDR memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Diartikan
untuk setiap pertambahan FDR sebesar satu akan menyebabkan
meningkatnya profitabilitas (ROA).
4. Hasil uji F menunjukan bahwa hasil F hitung sebesar 24,054 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena tingkat signifikansi tersebut lebih
kecil dari level of significant yaitu 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel NPF murabahah, NPF musyarakah dan Financing to Deposit
Ratio (FDR) secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
76
B. Saran
Berdasarkan hasil dari kesimpulan diatas, penelitian mengenai
profitabilitas khususnya pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dimasa yang
akan datang diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih baik, maka
penulis memberikan saran yaitu sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan tiga variabel bebas
(independen), yaitu NPF murabahah, NPF musyarakah dan Financing to
Deposit Ratio (FDR). Oleh karena itu, diharapkan bagi penelitian
selanjutnya untuk menambah beberapa variabel bebas (independen) yang
memiliki pengaruh terhadap profitabilitas.
2. Karena penelitian ini hanya meneliti Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Amanah Rabbaniah Bandung, BPRS Berkah Ramadhan
Tangerang, BPRS HIK Tangerang, maka diharapkan untuk peneliti
selanjutnya menggunakan objek penelitian yang berbeda, misalnya objek
penelitian pada Bank Umum Syariah, BMT atau unit usaha syariah yang
lain.
3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah diharapkan dapat meminimalisir
pengelolaan pembiayaan bermasalah terutama pada pembiayaan
musyarakah dan murabahah serta harus memperhatikan rasio FDR agar
profitabilitas bank tetap terjaga dengan baik. Selain itu dalam menyalurkan
dananya bank harus berhati-hati karna akan berdampak pada aset yang ada
di BPRS, sehingga perlu adanya manajemen yang baik dalam mengelola
penyaluran dana atau pembiayaan.
77
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta:Gema Insani, 2001).
Arifin, Zainul, Dasar-DasarManajemen Bank Syariah. (Bandung: Alva Beta,2002).
Adyani, Lyla Rahma dan Drs.R.Djoko Sampurno, MM, Analisis Faktor-Faktoryang Mempengaruhi Profitabilitas (Roa), Jakarta 2010.
Ayunda, Revalia, Pengaruh Penyaluran Pembiayaan Mudharabah, PembiayaanMusyarakah, Pembiayaan Murabahah, Dan Non Performing FinancingTerhadap Kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode Maret 2010-Maret 2015, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif HidayatullahJakarta 2015.
79
Fahrul, Fauzan, Muhammad Arfan, Darwanis, Pengaruh Tingkat RisikoPembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Murabahah Terhadap TingkatProfitabilitas Bank Syariah, Jurnal Akuntansi, Pascasarjana UniversitasSyiah Kuala 2012.
Hardiyati, Puji dan Riky Aditya Baskara, “Pengaruh NPF PembiayaanMudharabah dan Musyarakah pada Bank Muamalat Indonesia”, dalamJurnal Manajemen dan Bisnis, Perbanas Institute, 2013.
Muhammad Nadratuzzaman Hosen dan Shofaun Nada, Jurnal PengukuranTingkat Kesehatan dan Financial Distress Bank Umum Syariah, UINSyarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Muh.Ruslan Abdullah, Determinan Profitabilitas Perbankan Syariah di IndonesiaPasca Krisis Keuangan Global ”Jurnal Muamalah”.
Pramuka, Bambang Agus “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap TingkatProfitabilitas Bank Umum Syariah”, Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnisdan Sektor Publik, 2010.
Primadiansa, Renzy, Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Inflasi,Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas Bank Syariah diIndonesia periode 2006-2013, Jurusan Ilmu Ekonomi dan StudiPembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif HidayatullahJakarta 2014).
Roviqoh, Zuliana S.E.I, “Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah,Mudharabah dan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas pada BankUmum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014”, Tesis UIN SunanKalijaga 2015, h.106
Ruslan, Muh.Abdullah, Jurnal Muamalah : Volume IV No.2 Agustus 2014.
Siregar, Saparuddin, Performance Appraisal Pada BPRS, Jurnal ManajemenBisnis, Volume 1, Nomor 1, Januari 2008.
Zikri, Muhammad, “Analisis Pengaruh Pendapatan Murabahah, Mudharabahdan Musyarakah terhadap Profitabilitas Bank Syariah Mandiri periode2005- 2008”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif HidayatullahJakarta 2009.
80
REGULASI
Bank Indonesia, lampiran surat edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP, 20011.
Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 04/DSN-MUI/IV/2000, TentangMurabahah.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/23/PBI/2009 Tentang “Bank PembiayaanRakyat Syariah”.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang “PerbankanSyariah”.