ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN MUDHÂRABAH PADA BTN KANTOR CABANG SYARIAH TANGERANG TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Hukum (M.H.) Dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah Oleh : Nur Afriani Hasanah NIM. 216420253 Pembimbing: Dr. dr. H. Endy Muhammad Astiwara, MA.,AAAIJ.,CPLHI.,ACS.,FIIS Dr. H. Ahmad Syukron, MA PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER (S2) INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1441 H/2019 M
46
Embed
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN RISIKO DALAM PEMBIAYAAN …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN
RISIKO DALAM PEMBIAYAAN
MUDHÂRABAH PADA BTN KANTOR
CABANG SYARIAH TANGERANG
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Magister Hukum (M.H.) Dalam Bidang Hukum Ekonomi Syariah
Oleh :
Nur Afriani Hasanah
NIM. 216420253
Pembimbing:
Dr. dr. H. Endy Muhammad Astiwara, MA.,AAAIJ.,CPLHI.,ACS.,FIIS
Dr. H. Ahmad Syukron, MA
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER (S2)
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1441 H/2019 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis dengan judul “Analisis Efektivitas Pengendalian Risiko dalam
Pembiayaan Mudhârabah pada BTN Kantor Cabang Syariah Tangerang”
yang disusun oleh Nur Afriani Hasanah dengan nomor induk mahasiswa
(NIM) 216420253 telah melalui proses bimbingan dengan baik dan dinilai
oleh pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan pada sidang
munaqasyah.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. dr. H. Endy Muhammad Astiwara, MA., Dr. H. Ahmad Syukron, MA.,
AAAIJ.,CPLHI.,ACS.,FIIS
Tanggal: 22 februari 2019 Tanggal: 23 februari 2019
ii
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
Tesis dengan judul “Analisis Efektivitas Pengendalian Risiko dalam
Pembiayaan Mudhârabah pada BTN Kantor Cabang Syariah Tangerang”
oleh Nur Afriani Hasanah dengan NIM 216420253 telah diujikan di sidang
munaqasyah Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta
pada tanggal 26 Juni 2019. Tesis tersebut telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Magister Hukum (M.H.) dalam bidang Hukum
Ekonomi Syariah.
Direktur Program Pasca Sarjana IIQ
Dr. H. M. Azizan Fitriana, MA.
PANITIA SIDANG
Keterangan Tanda Tangan Tanggal
Dr. H.M. Azizan Fitriana, MA. ____________ _______
Ketua Sidang
Dr. Syarif Hidayatullah, S.S.I., MA. ____________ _______
Sekretaris
Dr. H. Hendra Kholid, MA. ____________ _______
Penguji I
Dr. H. Hidayat, MA. ____________ _______
Penguji II
Dr. dr. H. Endy Muhammad Astiwara,
MA., AAAIJ.,CPLHI.,ACS.,FIIS ____________ _______
Pebimbing I
Dr. H. Ahmad Syukron, MA. ____________ _______
Pembimbing II
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Nur Afriani Hasanah
NIM : 216420253
Tempat/ Tanggal Lahir : Pelalawan, 29 April 1995
Menyatakan bahwa tesis dengan judul “Analisis Efektivitas Pengendalian
Risiko dalam Pembiayaan Mudhârabah pada BTN Kantor Cabang Syariah
Tangerang” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang
telah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 22 Februari 2019
Nur Afriani Hasanah
iv
بسم الله الر حمن الر حيم
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini
sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Magister Hukum (M.H.) dalam
program studi Hukum Ekonomi Syariah di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)
Jakarta.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada tauladan
umat manusia sepanjang zaman yaitu Nabi Muhammad Saw beserta
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang selalu setia mengikuti jejak
tauladanya.
Alhamdulillah, setelah melalui perjuangan, pada akhirnya tesis ini
dapat diselesaikan, meskipun penulis menyadari bahwa proses penyelesaian
tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik
secara moril maupun materil. Maka dari itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Prof. Dr. Hj. Huzaemah T.
Yanggo, MA., dan Direktur Pasca Sarjana, Dr. H. Muhammad Azizan
fitriana, MA., yang memberikan arahan serta kemudahan kepada
mahasiswa dalam menyelesaikan tesis.
2. Kepala Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Dr. Syarif Hidayatulah,
MA, yang telah membimbing mahasiswanya dalam perkuliahan dan
penyusunan tesis.
3. Dosen pembimbing, Dr. dr. H. Endy Muhammad Astiwara, MA.,
AAAIJ.,CPLHI.,ACS.,FIIS dan Dr. H. Ahmad Syukron, MA., yang
berkenan meluangkan waktu di tengah aktifitas yang cukup padat,
senantiasa sabar dalam membimbing penulis selama penyusunan tesis
ini.
4. Seluruh dosen dan staff Program Pasca Sarjana IIQ Jakarta yang telah
membantu dari proses awal sampai akhir perkuliahan serta membantu
mendapatkan data-data yang penulis perlukan sehingga tesis ini dapat
diselesaikan.
5. Bank BTN KCS Tangerang, terutama kepada bapak Taufiq Anwar
selaku bagian Financing Administration dan bapak Hero Indrivanto
selaku bagian Restructuring, serta seluruh jajaran staff yang telah
bersedia membantu penulis untuk memperoleh data penelitian yang
diperlukan demi kemudahan dalam penyelesaian tesis ini.
6. Staff Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta
7. Kedua orang tua penulis tercinta, Bapak sakum dan Ibu Juju Jueriyah
yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, terima
v
kasih ibu bapak atas segala do’a dan dukungan moril maupun materil
yang telah diberikan sehingga dapat mengantarkan penulis pada
kesuksesan.
8. Suami tercinta, Muhammad Abdul Wahab, M.H, yang selalu membantu
dan memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
tesis ini.
9. Kakak tersayang, Habibah Nur Fadillah, M.Pd.I. dan Bakhtiar Rezky
Habibie, SQ., M. Pd.I., yang telah memberikan banyak motivasi dan
arahan demi terselesaikannya tesis ini.
Terima kasih atas segala bantuan dan dukunganya. Akhirnya penulis
berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Kritik dan saran penulis harapkan demi
kesempurnaan karya tulis ini.
Jakarta, 22 Februari 2019M
17 Jumadil Akhir 1440 H
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN TESIS ................................................................. ii
PERNYATAAN PENULIS .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... x
ABSTRAK ......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 8
D. Perumusan Masalah ................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8
F. Manfaat penelitian ................................................................... 8
G. Kajian Pustaka ......................................................................... 9
H. Metodologi Penelitian ............................................................. 12
I. Sistematika penulisan .............................................................. 16
(Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2001), h. 328 9Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Rajagrafindo, 2008), h. 25-26.
3
keuntungan yang diperhitungkan atas dasar besar kecilnya laba yang
didapat.”10
Maka dari itu, dengan adanya bank syariah diharapkan dapat
menjawab segala pertanyaan terkait dengan ketimpangan tersebut, hal ini
sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang tertera di dalam Al-Qur’an
Surah al-Baqarah ayat 168 yaitu:
ان يا يأطا ات الش بعوا خطوا لا تات باا وا ي لا طا لا ض حا رأ ا ف الأ اا الناس كوا مم أيه
ه لاكأ عادو مبين ن(168)ا
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu”. (QS.Al-Baqarah [2]: 168).
Berdasarkan pada ayat tersebut, faktor yang menjadi pendukung
atas keyakinan sebagian masyarakat yang melakukan transaksi melalui
perbankan syariah yaitu memperoleh keberkahan rezeki, sehingga sebagai
Negara dengan mayoritas muslim, Indonesia menjadikan perbankan
syariah memiliki visi terkait hal tersebut yaitu “terwujudnya sistem
perbankan syariah yang sehat, kuat, dan istiqamah terhadap prinsip-
prinsip syariah dalam kerangka keadilan, kemaslahatan, dan
keseimbangan guna mencapai masyarakat yang sejahtera secara material
dan spiritual (falah).”11Oleh karena itu, diharapkan perbankan syariah
yang menjalankan operasionalnya sesuai kaidah Islami akan membawa
berkah dalam menawarkan produk dan jasa keuangan serta melayani
kebutuhan nasabah yang menggunakan prinsip syariah.12
Perbankan syariah memiliki tiga fungsi pokok dalam
operasional, yaitu penghimpunan dana, penyaluran dana dan
pelayanan jasa. Adapun metode yang digunakan dalam upaya penyaluran
dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dapat di lakukan
dengan cara yaitu jual beli, pembiayaan, investasi dan bagi
10A. Hafiz Ansory, AZ, ed, Problematika Hukum Islam Kontemporer, (Jakarta:
Pustaka Firdaus, t.tt), h. 49 11Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syari’ah: Teori Kebijakandan Studi Empiris
di Indonesia, (t,tp: Erlangga, 2010), h. tt 12Iman Hilman, Perbankan Syariah, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003), h.
155
4
hasil”.13Sehingga dalam pelaksanakan salah satu fungsi penyaluran dana
kepada nasabah, bank syariah melakukannya melalui produk pembiayaan,
oleh karena itu, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal berikut
menurut sifat penggunaannya:
Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditunjukkan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan
usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.
Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk
memenuhi kebutuhan.14
Sebagai suatu sistem, bank syariah memerlukan perantara untuk
menjelaskan kegiatan transaksi yang berlandaskan pada suatu akad atau
perjanjian, sebagaimana yang telah diketahui akad sebagai penunjang
dalam transaksi keuangan memiliki kegunaan yaitu dapat memberikan
gambaran tentang konsistensi kegiatan sesuai dengan ketentuan yang
terdapat dalam perjanjian yang berlaku. Dimana para ulama terdahulu
menetapkan akad sebagai “suatu indikasi”15, dalam arti indikasi yang
memungkinkan adanya rasa suka sama suka dari pihak yang mengadakan
transaksi, sehingga bank syariah memiliki kegiatan transaksi yaitu
penyaluran dana kepada nasabah salah satunya dengan menggunakan
prinsip bagi hasil yakni melalui akad mudhârabah.
Mudhârabah sebagai salah satu akad yang menganut sistem bagi
hasil atau profit and loss sharing system berupaya memposisikan diri
sebagai sebuah sistem ekonomi dengan cita rasa dan memenuhi standar
keadilan dalam Islam, sehingga memberikan kejelasan akan karakteristik
yang membedakan bank konvensional dengan bank syariah “terletak pada
sistem bagi hasil atau profit and loss sharing system yang merupakan
sebuah instrumen lain yang sangat berbeda dari instrumen selama ini
yang umumnya dipraktikkan dalam bank-bank konvensional yaitu
interest rate system (sistem bunga).”16Menindak lanjuti larangan riba
menurut konsep ajaran Islam dipandang merupakan suatu tindakan yang
memperalat dan memakan harta orang lain tanpa melalaui jerih payah
yang diperoleh orang kaya di atas penderitaan orang miskin.17Oleh karena
13Tim Pengembangan perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, Konsep, Produk
dan Implementasi Operasional Bank Syariah, (Jakarta: Djambatan, 2002), h. 65 14Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 160 15Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, (Bogor: Kencana, 2003), h, 195 16Muhammad, Paradigma,Metodologi, dan Aplikasi Ekonomi Syariah, (Yogyakarta:
Garaha Ilmu, 2008), h. 155 17Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Pers,
1997), h. 184
5
itu, “Bank dengan sistem bagi hasil dinilai dapat mengalokasikan sumber
daya dan sumber dana secara efisien.”18
Selain itu, “kerjasama mudhârabah dalam sistem perbankan
syariah menempatkan bank sebagai mudhârib dan shâḫib al- mâl.
Sebagai mudhârib, bank mengelola dana yang dititipkan depositor untuk
mencari keuntungan. Sementara sebagai shohibul maal, bank
memberikan dana para depositor kepada debitur untuk dikelola dalam
sebuah usaha.”19 Oleh karena itu, hubungan kontrak dalam mudhârabah
ini menuntut adanya transparansi bagi kedua belah pihak. Transparansi
dari berbagai segi yang nantinya akan menjadikan transaksi akad
mudhârabah dipandang sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Praktik mudhârabah pada prinsipnya, Islam menawarkan suatu
pandangan yang komprehensif dalam arti segala aktivitas ekonomi
ditujukan dalam rangka pemenuhan tuntutan ekonomis dan ruhaniyah
secara serentak20 kemudian dilandasi dengan pertimbangan moral dan
nilai agama sehingga bersifat religius.21
Berkaitan dengan hal tersebut, sehingga mudhârabah dapat
dikatakan sebagai akad yang amanah, hal ini dapat ditinjau dari sistem
bagi hasil yang diperoleh melalui pengelolaan dana setelah melakukan
aktivitas usaha diasumsikan merupakan salah satu penerapan sistem yang
berisiko tinggi, hal ini dapat terjadi apabila pengelolaan berjalan kurang
baik. Selain itu, produk pembiayaan yang diberikan terhadap nasabah
bertujuan untuk memberikan bantuan berupa modal kepada nasabah yang
akan melaksanakan usaha.
Pembiayaan di bank syariah juga berpotensi timbulnya risiko dari
pembiayaan yang dijalankan, sebagaimana difokuskan pada akad
mudhârabah sebagai suatu bentuk investasi, maka dalam kegiatan
investasi ini dapat dijelaskan bahwa ketika shâḫib al- mâl memberikan
dananya untuk dikelola oleh mudhârib akan selalu ada risiko atas
kegiatan pengelolaan ini.22Ringkasnya, dana yang telah diberikan kepada
nasabah tidak kembali dengan berbagai faktor yang melatar belakangi
ketimpangan tersebut sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak bank.
Risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi kegiatan
operasional bank pun dapat terjadi akibat dari banyak peristiwa. Hal itu
18M. Nijatullah Siddiqi, Bank Islam, (Bandung: Pustaka Bandung, 1984), h. 161 19Muhammad, Manajemen Pembiayaan Mudhârabah di Bank Syariah, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada,2008), h. 29 20Ahmad Dimyati, Teori Keuangan Islam Rekonstruksi Metodologis terhadap Teori
Keuangan Al-Ghazali, (Yogyakarta: UII Press, 2008), h. 2 21Yusuf Qardhawi, Fiqh Peradaban: Sunnah Sebagai Paradigma Ilmu
Pengetahuan, Terj. Faizah Firdaus, (Jakarta: Rabani Pers, 1997), h. 17 22Undang-Undang tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan, UU No. 10 Tahun 1998, LN No. 182, TLN No. 3790, Pasal 8 ayat (1)
6
dapat terjadi kapan saja, menimpa bank mana saja, dan dimana saja.
Peristiwa itu dapat pula berawal dari dalam diri bank sendiri atau dari luar
bank.23Risiko menjadi satu hal yang harus senantiasa menjadi
pertimbangan bank ketika akan melakukan suatu akad mudhârabah. Hal
ini untuk mencegah risiko terealisasi dan mengakibatkan kerugian
terhadap mudhârabah yang telah disepakati oleh mudhârib dan shâḫib al-
mâl, dan bahkan mengancam kesehatan bank, sehingga perlu diterapkan
suatu tindakan pengendalian risiko sebagai bentuk antisipasi dan juga
penanggulangan bagi risiko.
Adapun menurut data statisik perbankan syariah diketahui bahwa
pada tahun 2015 total pembiayaan berbasis bagi hasil (mudhârabah) pada
Bank Umum Syariah berjumlah 35,81% atau Rp. 55.336 milyar dari total
pembiayaan yaitu Rp. 154.527 milyar. Sedangkan pada tahun 2016
mengalami penurunan yaitu 34,64% atau Rp. 61.675 milyar dari total
pembiayaan yang berjumlah Rp. 178.043 milyar. Adapun pada akhir
tahun 2017 persentase pembiayaan basis mudhârabah kembali
mengalami peningkatan yaitu 35,22% dari total pembiayaan atau Rp.
67.083 milyar dari Rp. 190.445 milyar (total keseluruhn pembiayaan).
Sedangkan pada maret 2018 terjadi penurunan total pembiayaan basis
mudhârabah yaitu 34,83% atau Rp. 66.381 milyar dari total pembiayaan
yang berada di angka Rp. 190.587 milyar.24
Dari data tersebut dapat simpulkan bahwa total pembiayaan
mudhârabah yang disalurkan oleh perbankan syariah di Indonesia pada
dasarnya bersifat fluktuatif, artinya masih mengalami kenaikan dan
penurunan, namun demikian tidak terjadi kenaikan ataupun penurunan
yang dinilai sangat drastis, hanya berkisar di antara 34-35% dari total
keseluruhan pembiayaan.
Selain itu, menurut data kegiatan Bank Umum Syariah dalam data
statistik perbankan syariah pada tahun 2015-2018, pembiayaan bagi hasil
mudhârabah yang disalurkan oleh bank umum syariah kepada pihak
ketiga bukan bank yang masuk kedalam komponen aset bank, diketahui
mengalami penurunan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2015
berjumlah Rp. 7.979 milyar, sedangkan pada 2018 hanya berjumlah Rp.
6.333 milyar.25
Adapun berkenaan dengan risiko pada pembiayaan mudhârabah,
data statistik perbankan syariah juga menyebutkan dalam tabel rasio
keuangan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dimana data
menunjukkan bahwa potensi kerugian pembiayaan bagi hasil terhadap
portofolio investasi mudharabah pada tahun 2015-2018 mengalami
23Masyhud Ali, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 ), h. 5 24Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Maret 2018, h. 2 25Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Maret 2018, h. 9
7
kenaikan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2015 tercatat bahwa
potensi kerugian berada di nominal Rp. 1.557 milyar sedangkan di tahun
2018 mencapai Rp. 2.435 milyar. Artinya pembiayaan mudharabah ini
memiliki risiko yang cukup tinggi, sehingga setiap tahunnya mengalami
kenaikan potensi kerugian.26
Berdasarkan kenyataan akan adanya suatu risiko kemungkinan
yang terjadi selama menjalani akad mudhârabah tentunya bank memiliki
strategi tersendiri sebagai sebuah ketetapan untuk meminimalisir maupun
menyelesaikan berbagai risiko yang terjadi.
Berkenaan dengan masalah tersebut, sehingga peneliti ingin
mengetahui bagaimana pengendalian risiko bank syariah terkait dengan
pembiayaan mudhârabah sebagai suatu penyikapan atas risiko yang dapat
timbul dari sisi nasabah sebagai mudhârib agar dapat memenuhi tujuan
asal penerapan prinsip syariah dan efektivitas tindakan penanggulangan
oleh bank syariah yang ditujukan demi keuntungan baik bagi pihak bank,
maupun masyarakat (nasabah secara khusus, dan masyarakat luas secara
umum) yang kemudian dituangkan dalam bentuk karya ilmiah berupa
tesis dengan judul: “Analisis Efektivitas Pengendalian Risiko dalam
Pembiayaan Mudhârabah pada BTN KC Syariah Tangerang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian
ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Kurangnya pelaksanaan pembiayaan mudhârabah di lembaga
keuangan syariah karena mudhârabah yang bersifat amanah (saling
percaya).
2. Pengendalian risiko yang dipandang tepat oleh bank belum tentu
efektif mengatasi sepenuhnya permasalahan nasabah dalam hal
pembiayaan.
3. Nasabah tidak memahami isi perjanjian diawal akad sehingga
menimbulkan kendala dalam pelaksanannya.
4. Minimnya kontrol atau pengawasan dari pihak Dewan Pengawas
Syariah (DPS) dalam operasional pembiayaan mudhârabah.
5. Komitmen bank syariah untuk menjalankan pembiayaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
6. Perbedaan sistem pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah antar
bank syariah.
26Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah, Maret 2018, h. 2
8
C. Pembatasan Masalah
Mengakaji latar belakang di atas dan agar lebih terarahnya
penelitian ini, maka penulis membatasi masalah ini dengan
memfokuskan pada beberapa hal yaitu:
1. Strategi pengendalian risiko pembiayaan mudhârabah pada BTN