PENGARUH SUPLEMENTASI MADU TRIGONA TERHADAP PARAMETER FUNGSI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERIKAN SIMVASTATIN THE EFFECT OF TRIGONA HONEY SUPPLEMENTATION ON KIDNEY FUNCTION PARAMETERS IN ALBINO RAT (Rattus norvegicus) ADMINISTERED SIMVASTATIN KHALDUN HIDAYAT N111 14 039 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH SUPLEMENTASI MADU TRIGONA TERHADAP PARAMETER FUNGSI GINJAL TIKUS
PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERIKAN SIMVASTATIN
THE EFFECT OF TRIGONA HONEY
SUPPLEMENTATION ON KIDNEY FUNCTION PARAMETERS IN ALBINO RAT (Rattus norvegicus)
ADMINISTERED SIMVASTATIN
KHALDUN HIDAYAT N111 14 039
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2018
PENGARUH SUPLEMENTASI MADU TRIGONA TERHADAP PARAMETER FUNGSI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG
DIBERIKAN SIMVASTATIN
THE EFFECT OF TRIGONA HONEY SUPPLEMENTATION ON KIDNEY
FUNCTION PARAMETERS IN ALBINO RAT (Rattus norvegicus) ADMINISTERED SIMVASTATIN
SKRIPSI
untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana
KHALDUN HIDAYAT N111 14 039
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2018
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini adalah karya
saya sendiri, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak
benar, maka skripsi dan gelar yang diperoleh, batal demi hukum.
Makassar,30 Mei 2018
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Shubehanahu
wata’ala yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penelitian dengan judul “Pengaruh Suplementasi Madu Trigona Terhadap
Parameter Fungsi Ginjal Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Diberikan
Simvastatin” telah selesai disusun sebagai skripsi pada Program Studi S1
Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin.
Dalam menyusun skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis,
namun berkat bantuan serta dukungan yang telah diberikan oleh berbagai
pihak, akhirnya kendala-kendala tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan dan ketulusan hati menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Usmar, S.Si., M.Si., Apt. sebagai
pembimbing utama, bapak Sukamto S. Mamada, S.Si., M.Sc., Apt. sebagai
pembimbing pertama dan ibu Dr. Aliyah M,S., Apt. sebagai pembimbing kedua
yang telah meluangkan waktu selama ini untuk memberikan arahan, membagi
ilmunya, menyumbangkan pikiran dan tenaga dalam membimbing penulis
selama melakukan penelitian hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis haturkan kepada tim dosen penguji ibu Dr. Latifah Rahman,
DESS, Apt., ibu Rina Agustina, S. Si., M. Pharm.Sc., Apt., dan ibu Sumarheni,
S.Si., M.Sc., Apt. atas segala masukan dan saran-saran untuk kesempurnaan
skripsi ini.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan dan wakil dekan Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.
vii
2. Bapak Aminullah, S.Si., M.Pharm.Sc., Apt. selaku penasehat akademik
penulis yang senantiasa mengontrol dan mengevaluasi setiap
perkembangan pendidikan dan saran yang diberikan.
3. Bapak-bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf Fakultas Farmasi,
Universitas Hasanuddin yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas
segala bimbingan dan ilmu serta bantuan yang diberikan selama
menempuh pendidikan, penelitian, hingga selesainya skripsi ini.
4. Kepada kakek dan nenek tercinta H. Ilyas Gantu dan Hj. Bandaca serta
tante Hj. Mini yang telah banyak berkorban sehingga penulis bisa
menyelesaikan pendidikan hingga ke tahap skripsi ini.
5. Kepada korps asisten Biofarmasi dan Farmakologi-Toksikologi Fakultas
Farmasi, Universitas Hasanuddin atas segala kebersamaannya dalam
belajar dan berbagi ilmu sebagai asisten, terkhusus Bapak Muh. Nur Amir
Pujiarti dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
6. Kepada Korps asisten Farmasetika, Universitas Hasanuddin atas segala
kebersamaan dalam belajar dan berbagi ilmu sebagai asisten.
7. Kepada teman-teman anggota KEMAFAR-UH dan terkhusus pada
pengurus BEM KEMAFAR-UH kabinet “Kolaboratif Integrasi” periode
2016/2017 atas pengalaman dan kebersamaannya dalam melakukan
setiap proses pembelajaran.
viii
ix
ABSTRAK
KHALDUN HIDAYAT. Pengaruh Suplementasi Madu Trigona Terhadap Parameter Fungsi Ginjal Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Diberikan Simvastatin (Dibimbing oleh Usmar, Sukamto S. Mamada, dan Aliyah).
Simvastatin sebagai obat dislipidemia pada dosis dan durasi tertentu dapat memberikan efek samping gagal ginjal akut. Untuk mengurangi efek tersebut, dapat diberi madu sebagai suplemen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) efek simvastatin 40 mg/kgBB terhadap kadar ureum dan kreatinin serum, (2) efek suplementasi madu trigona terhadap kadar ureum dan kreatinin serum tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberikan simvastatin dengan dosis 40 mg/kgBB. Delapan belas ekor tikus putih dibagi menjadi 6 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 3 ekor. Kelompok 1 sebagai kontrol sehat tidak diberi perlakuan; kelompok 2 diberi NaCMC 1%; kelompok 3 diberi simvastatin 40 mg/kgBB; kelompok 4 diberi simvastatin 40 mg/kgBB dan larutan madu trigona 7,5% v/v; kelompok 5 diberi Simvastatin 40 mg/kgBB, larutan madu trigona 7,5% v/v dan ubiquinon 8,9 mg/kgBB; kelompok 6 diberi Simvastatin 40 mg/kgBB dan ubiquinon 8,9 mg/kgBB sebagai kontrol positif. Pemberian dilakukan setiap hari selama 15 hari dengan volume 1 ml/100gBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian simvastatin 40 mg/kgBB dapat meningkatkan kadar ureum dan kreatinin serum dan pemberian simvastatin 40 mg/kgBB dengan larutan madu trigona 7,5% v/v dapat menurunkan kadar ureum, tetapi tidak menurunkan kadar kreatinin serum.
Kata kunci: Madu trigona, Rattus norvegicus, serum kreatinin, ureum, simvastatin, ubiquinon
x
ABSTRACT
KHALDUN HIDAYAT. The Effect of Trigona Honey Supplementation on Kidney Function Parameters in Albino Rat (Rattus Norvegicus) Administered Simvastatin (Supervised by Usmar, Sukamto S. Mamada, dan Aliyah).
Simvastatin as a drug of dyslipidemia, in certain doses and durations can induce acute renal failure. To reduce the effect, it can be given honey as a supplement. The purpose of this study was to investigate (1) the effect of simvastatin 40 mg / kgBB on serum urea and creatinine levels, (2) the effect of trigona honey supplementation on serum creatinine and urea level of white rat (Rattus norvegicus) given simvastatin at 40 mg/kgBB. Eighteen white rats were divided into 6 groups, each group consists of 3 tails. Group 1 as a healthy control was not treated; group 2 was given sodium CMC 1%; group 3 was given simvastatin 40 mg/kgBB; group 4 was given simvastatin 40 mg/kgBB and a solution of trigona honey 7.5% v/v; group 5 was given Simvastatin 40 mg/kgBB, a solution of trigona honey 7.5% v/v and ubiquinon 8.9 mg/kgBB; group 6 was given Simvastatin 40 mg/kgBB and ubiquinon 8.9 mg / kgBB as positive control. The treatment was conducted every day for 15 days with volume 1 ml/100gBB. The results showed that the administration of simvastatin 40 mg / kgBB could increase serum urea and creatinine level and simvastatin 40 mg / kgBB with trigona honey 7,5% v/v solution could decrease urea level, but did not decrease serum creatinine level.
galangin yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan, vitamin A, betakaroten,
vitamin B complex (lengkap), vitamin D, E, dan K. Madu sebagai obat dapat
digunakan sebagai antibakteri, diare, meredakan alergi, kosmetika, antikanker
(Fiorani dkk, 2006).
Hasil penelitian Paul MD, M.Sc dari Penn State Colloge of Medicine,
Amerika Serikat pada buku “LABA: Lebah Tanpa Sengat” membuktikan bahwa
pemberian setegah sendok teh madu lebih baik daripada pemberian
dekstromethorphan (DM) yang biasanya terkandung dalam sirop obat batuk
anak. Pada penelitian itu melibatkan 105 anak penderita batuk berusia 2-10
tahun. Penelitian selanjutnya mengungkapkan bahwa madu dapat
meningkatkan kesehatan rahim wanita dengan mencegah penyusutan,
pengerutan, serta kerusakan sel dan saraf rahim akibat kebiasaan dan
makanan yang buruk, bahkan madu juga dapat digunakan terapi alternatif
wanita yang kekurangan hormon estrogen. Lebah tanpa sengat juga terbukti
sebagai obat dalam penyakit masalah pernapasan, pencernaan, luka terbuka,
demam, terbakar, dan sengatan hewan beracun (Fadhilah dan Rizkika, 2015).
26
Tabel 4. Nutrisi dalam madu dan kaitannya dengan kebutuhan manusia
Nutrisi Unit Jumlah Rata-rata
dalam 100 g madu
Asupan harian yang disarankan
Kesetaraan Energi Vitamin Vitamin B1 Vitamin B2 Asam Nikotinat Vitamin B6 Asam Pantotenat Vitamin C Mineral Kalsium Klor Tembaga Besi Magnesium Fosfor Kalium Natrium Seng
Gambar 5. Profil perubahan kadar ureum pada tikus putih (Rattus norvegicus) sebelum dan setelah pemberian perlakuan Keterangan: KS= Kontrol sehat, N= Na CMC 1%, S= Simvastatin 40 mg/kgBB, S+M=Simvastatin 40 mg/kg BB +Madu Trigona 7,5% v/v, S+M+Q= Simvastatin 40 mg/kgBB+Madu 7,5% v/v + CoQ10 8,9 mg/kgBB, S+Q= Simvastatin 40 mg/kgBB + CoQ10 8,9 mg/kgBB
Berdasarkan pada tabel 6 dan gambar 5, terlihat bahwa kelompok
kontrol sehat dan kelompok kontrol negatif mengalami peningkatan.
Namun, jika dilihat pada kadar ureum sebelum dan sesudah perlakuan
terjadi peningkatan yang tidak signifikan, sehingga pemberian kontrol sehat
dan kontrol negatif sebelum dan sesudah perlakuan selama 15 hari tidak
memberikan pengaruh.
Pada kelompok yang diberi simvastatin 40 mg/kgBB terjadi
peningkatan kadar ureum sebesar 7,67 ± 0,58 U/L. Peningkatan tersebut
menunjukkan bahwa kadar ureum sebelum dan sesudah pemberian
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
45,0
KS N S S+M S+M+Q S+Q
Kadar
Ure
um
(U
/L)
Kelompok Perlakuan
Data Awal Data Akhir
42
simvastatin 40 mg/kgBB memberikan pengaruh yang signifikan dan berada
diatas batas normal (15−21 mg/dl) (Malole dan Pramono, 1989).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebelum dan sesudah
pemberian simvastatin 40 mg/kgBB selama 15 hari pada tikus putih
meningkatkan kadar kreatinin serum dan kadar ureum secara signifikan.
Berdasarkan penelitian yang menggunakan analisis NMR yang melihat
pengaruh toksisitas sebelum dan sesudah pemberian simvastatin
ditemukan bahwa terjadi peningkatan biologis dari allantoin, 2-oxoglutarate,
dan trimethylamine-N-oxide. Hal ini membuktikan bahwa terjadi
peningkatan radikal bebas yang disebabkan oleh simvastatin yang dapat
menyebabkan stress oksidatif (Yang dkk, 2011).
Ureum adalah salah satu parameter gangguan fungsi ginjal.
Peningkatan kadar ureum dalam serum darah dapat diakibatkan oleh
pengaruh kondisi patologis individu seperti penderita gagal ginjal akut
maupun kronis, penderita gagal jantung dan individu yang mengalami
kekurangan elektrolit (Doxey,1983). Kenaikan jumlah ureum pada serum
darah tidak selalu menandakan kerusakan pada organ ginjal, kenaikan
ureum dalam serum darah baru dapat dinyatakan gagal ginjal apabila
diperkuat dengan hasil pemeriksaan urin dan tanda-tanda klinis yang
mendukung penentuan diagnosa (Dukes,1977).
Berdasarkan data pada gambar 5, kelompok yang diberi larutan
madu trigona 7,5% v/v dan simvastatin 40 mg/kgBB menunjukkan
penurunan kadar ureum sebesar -4,33 ± 0,58 U/L. Hal ini terlihat bahwa
43
kadar ureum sebelum dan sesudah diberi larutan madu trigona 7,5% v/v
dan simvastatin 40 mg/kgBB terlihat penurunan yang tidak signifikan, oleh
sebab itu dapat dikatakan bahwa tidak terjadi penurunan yang berarti
terhadap kadar ureum sebelum dan sesudah perlakuan.
Menurut penelitian yang dilakukan Yazan dkk, tahun 2016
memperlihatkan bahwa madu kelulut yang merupakan madu genus trigona
memberikan efek perlindungan pada tikus putih yang diinduksi
azoksimetan. Penelitian lain juga membuktikan bahwa pemberian madu
dapat memperbaiki kadar ureum akibat stres oksidatif yang diinduksi
dengan timbal asetat (Halawa dkk, 2009).
Berbeda yang terjadi pada kelompok simvastatin 40 mg/kgBB dan
CoQ10 8,9 mg/kgBB. Pada kelompok ini terjadi penurunan kadar ureum
yang signifikan sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil ini ditunjang oleh
penelitian yang dilakukan bank dkk, (2011) bahwa penggunaan suplemen
CoQ10 memiliki efek yang menguntungkan pada penyakit atau kondisi
seperti migrain, diabetes mellitus, gangguan neurologis tertentu, dan gagal
ginjal yang semuanya secara langsung terkait dengan defisiensi CoQ10
(Bank dkk 2011).
Hasil yang didapatkan pada kadar kreatinin serum yang
memperlihatkan bahwa sebelum dan sesudah pemberian simvastatin 40
mg/kgBB dan CoQ10 8,9 mg/kgBB terdapat penurunan yang signifikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian simvastatin 40 mg/kgBB
dan CoQ10 8,9 mg/kgBB sebelum dan sesudah perlakuan mampu
44
menurunkan kadar ureum, namun tidak memberikan penurunan pada kadar
kreatinin serum.
Berdasarkan pada gambar 5, terdapat peningkatan kadar ureum
saat diberikan simvastatin 40 mg/kgBB + madu 7,5% v/v + CoQ10 9
mg/kgBB. Hasil yang didapatkan ini sejalan dengan hasil yang diperoleh
pada pengukuran kadar kreatinin serum yang ditunjukkan pada gambar 4,
sehingga ada potensi interaksi yang merugikan jika madu trigona dan
CoQ10 diberikan bersama. Namun potensi interaksi ini belum pernah
dilaporkan sebelumnya, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
mengeksplorasi temuan ini.
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh efek
pemberian madu trigona terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) yang
yang diberikan simvastatin 40 mg/kgBB selama 15 hari sehingga diperoleh
hasil bahwa:
1. Simvastatin 40 mg/kgBB yang diberikan selama 15 hari dapat
meningkatkan kadar kreatinin serum dan ureum.
2. Kombinasi simvastatin dan madu mampu menurunkan kadar ureum
walaupun pada kadar kreatinin serum tidak memperlihatkan
penurunan.
V.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan meningkatkan
konsentrasi madu trigona terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) yang
diberikan simvastatin.
46
DAFTAR PUSTAKA
Abeshu, M.A. and Geleta,B. 2016. Medical Uses of Honey. Biol Med. 8: pp. 1-7.
Afzali, B., Haydar, A.A., Vinen,K., and Goldsmith, D.J.A. 2004. Beneficial effects of statins on the kidney: The evidence moves from mouse to man. Nephrology Dialysis Transplantation, 19(5), 1032–1036.
Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Guglelmo, B.J., Jacobson, P.A., Kradjan, W.A., Williams B. R. 2013. Applied Therapeutic: The clinial Use of Drugs.10th ed. Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.
Bank, G., Kagan, D., and Madhavi, D. 2011. Coenzyme Q 10 : Clinical Update and Bioavailability. Journal of Evidence-Based Complementary and Alternatif Medicine.16(2), hal. 129–137.
Bhagavan, H. N. and Chopra, R. K. 2007. Plasma coenzyme Q10 response to oral ingestion of coenzyme Q10 formulations.Mitochondrian.hal. 78–88.
Caso, Giuseppe., Kelly, Patricia., Mcnurlan, M.A., and Lawson,W,E. 2007. “Effect of Coenzyme Q10 on Myopathic Symptoms in Patients Treated With Statins. Amjcard.hal. pp 1409-1412.
Clark,M.A., Harvey, R.A., Finkel,R., Rey J.A., and Whalen K. 2012. Lippincott’s Illustrated Reviews:Pharmacology. 5th ed. Lippincitt Williams and Wilkins. a Wolters Kluwer business.Philadelphia.
Dashti, K.S., Moghaddas, A., Heydari, B., Khalili, H., and Lessan, P.M. 2013. Statins against drug-induced nephrotoxicity. Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 16(4), hal. 588–608.
Doxey,D.L.1983. Clinical Pathology and Diagnostic Procedures. Bailliere Tindal : London.
Dukes, H.H.1977. Dukes Physiology of Domestic Animal. Swenson MJ, Ed. 9: Cornell University Press : London.
Evangelista, T., Ferro, J., Pereira, P., and Carvalho, M.de. 2009. A case of asymp -tomatic cytoplasmic body myopathy revealed by sinvastatin. Neuromuscular Disorders. Elsevier B.V., 19(1), hal. 66–68.
Fadhilah, R. dan Rizkika, K.2015. LABA : Lebah Tanpa Sengat. Trubus Swadaya : Jakarta.
47
Fahri, V.R. 2009. Potensi Nanopropolis Trigona spp Asal Bukit Tinggi Sebagai Pemacu Pertumbuhan Pada Tikus Putih (Sprague-Dawley ). Skripsi tidak diterbitkan. Bogor. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB.
Finkel,R., Harvey, R.A., Champe, R.A., Clark,M.A. and Cubeddu, L.X. 2009. Pharmacology. 4th Edition. Lippincitt Williams and Wilkins, a Wolters Kluwer business. Philadelphia.
Fiorani, M., Accorsi, A., Blasa, M., Diamantini,G., and Piattie,E., 2006. Flavonoids from Italian multifloral honeys reduce the extracellular ferricyanide in human red blood cells. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 54(21), pp. 8328–8334.
Glazer, J.L. 2002. Bone loss and inhaled glucocorticoids. The New England journal of medicine, 346(7), hal. 533–535.
Goli, Anil K., Goli, Sujatha A., Byrd, Ryland P., and Roy, T.M. 2002. “Simvastatin-induced lactic acidosis: A rare adverse reaction?,” Clinical Pharmacology and Therapeutics, 72(4), pp. 461–464.
Guyton,A.C. dan Hall,J.E. 2007. Fisiologi Kedokteran, terjemahan oleh Yanuar, R. L. (ed.) Textbook of medical physiology. 11 ed. EGC. Jakarta.
Halawa, H.M., El-nefiawy, N.E., Makhlouf, N.A., Mady, A. A. 2009. “Evaluation of Honey Protective Effect on Lead Induced Oxidative Stress in Rats,” Jasmr, 4(2), hal. 197-209.
Halliwell, B. 1996. Vitamin C : Antioxidant or Pro-Oxidant I n Vivo ?. Amsterdam B.V.. 25(5), Harworod Academic Publishers GmBh. pp. 439–454.
Handelsman, Y.Y., Mechanik, J.I., Dagogo, J.S., and Davidson J. 2011. american association of clinical endocrinologists guidilens for management of dyslipidemia and prevention of atherosclerosis. Endocrine Practice, 17(2). pp. 1–35.
Hippisley-Cox,J. and Coupland,C. 2010. “Unintended effects of statins in men and women in England and Wales: population based cohort study using the QResearch database,” Bmj, 340(may19 4), pp. 2197–2197.
Horne, M.M. dan Swearingan, P.L. 2000. Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa. 2 ed. EGC. Jakarta.
48
Huang, Y., Yang, S., Fu,S., and Chen,Y. 2016. Statins Reduce the Risk of Cirrhosis and Its Decompensation in Chronic Hepatitis B Patients : A Nationwide Cohort Study. The American Journal of Gastroenterology, 111, pp.976–985.
Iqbal, M., Sharma, S.D., Okazaki, Y., Fujisawa, M., and Okada, S. 2003. Dietary-supplementation of curcumin enhances antioxidant and phase II metabolizing enzymes in ddY male mice: possible role in protection against chemical carcinogenesis and toxicity. Pharmacology & toxicology, 92(1), pp. 33–38.
Johnson, J.L., and Loomis, I.B. 2006. A case of simvastatin-associated pancreatitis and review of statin-associated pancreatitis. Pharmacotherapy, 26(3), pp. 414–422.
Kaminsky, Y.G. and Kosenko,E.A. 2010. Molecular mechanisms of toxicity of simvastatin, widely used cholesterol-lowering drug. A review. Central European Journal of Medicine, 5(3), pp. 269–279.
Kurniandari, N., Susantiningsih,T. dan Berawi,K.N.2015. “Efek Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) sebagai Senyawa Nefroprotektor terhadap Gambaran Histopatologis Ginjal yang Diinduksi Cisplatin The Effect of Lime Peel Extract (Citrus aurantifolia) as Nephroprotector to Histopathological K,” Majority, 4, hal. 140–143.
Lintong,P.M. dan Loho, L.L. 2016. Gambaran histopatologik ginjal tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi gentamisin dan diberikan ubi jalar ungu ( Ipomoea batatas L . Poir ). Journal e-Biomedik.4(1).
Malole, M. dan Pramono, C. 1989. Penggunaan Hewan-hewan Percobaan di Laboratorium. Bogor: Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB.
Marantika, A. 2015. Efek Madu Terhadap Gambaran Mikroskopik Ginjal yang Diinduksi Boraks. Majority, 4(November), hal. 37–40.
Murray, R., Granner, D. dan Rodwell,V. 2009. Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta: EGC.
Nakahara, K., Kuriyama, M., Sonoda, Y., Yoshidome, H., Nakagawa, H., Fujiyama, J., Higuchi, I. and Osame, M. 1998. Myopathy induced by HMG-CoA reductase inhibitors in rabbits: A pathological, electrophysiological, and biochemical study. Toxicology and Applied Pharmacology, 152(1), pp. 99–106.
Omar, M.A., and Wilson,J.P.2002. FDA adverse event reports on statin-associated rhabdomyolysis. Annals of Pharmacotherapy, 36(2). pp. 288–295.
49
Prahastuti,S., Tjahjani,S., and Hartini, E. 2013. The effect of bay leaf infusion (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) to decrease blood total cholesterol level in dyslipidemia model wistar rats. Jurnal Medika Planta, 1(4), pp. 27–32.
Rao, A.D. and Milbrandt,E.B. 2010. To JUPITER and beyond: statins, inflammation, and primary prevention. Critical Care, 14(3), pp. 310.
Rietjens., Ivonne, M.C.M., Boersma, M.G., Haan, L.D., Spenkelink, B., Awad, H.M. Cnubben., Nicole H.P., Zanden, Jelmer J.V., Woude., Hester V.D. and Alink, Gerrit M. 2002. The pro-oxidant chemistry of the natural antioxidants vitamin C , vitamin E , carotenoids and flavonoids. Enviromental Toxicology and Pharmacology. 11, pp.321–333.
Rohilla, A., Rohilla, S., Kumar, A., Khan, M. U., and Deep, A. 2016. Pleiotropic effects of statins: A boulevard to cardioprotection. Arabian Journal of Chemistry, 9, S21–S27.
Satriana.2008. Studi Kadar Ureum dan Kreatinin Serum Darah Anjing Kampung (Caris familiaris). Skripsi tidak diterbitkan. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Setyaningsih, A., Dewi, R. dan Imron. 2013. Perbedaan Kadar Ureum & Kreatinin Pada Klien Yang Menjalani Hemodialisa dengan Hollow Fiber Baru dan Hollow FIber Re Use Di RSUD Unggaran. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang. Stikes Ngadi Waluyo
Sherwood, L. 2007. Fisiologi Manusia: Dari sel ke sistem. EGC.Jakarta.
Sihombing, D.2005. Ilmu Ternak Lebah Madu. Yogyaakarta. Gadja Mada University press.
Sloane, E. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC.Jakarta.
Sudoyo,A.W.2007.Dislipidemia, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. keempat ji. Jakarta.
Suranto, A. 2007. Terapi Madu. Jakarta: Penebar Swadaya Plus.
Swellam, T., Miyanaga, N., Onozawa, M., Hattori, K., Kawai, K., Shimazui, T., and Akaza, H. 2003. Antineoplastic activity of honey in an experimental bladder cancer implantation model: In vivo and in vitro studies. International Journal of Urology, 10(4). pp. 213–219.
50
Tambayong, J. 2000. Patofisiologi untuk keperawatan; editor, Monica Ester, EGC. Jakarta. hal. 118-121.
Teutonico, A., Libutti, P., Lomonte, C., Basile,C. 2010. Simvastatin-induced myoglobinuric acute kidney injury following ciclosporin treatment for alopecia universalis. NDT Plus, 3(3). pp. 273–275.
Tortora, G. and Derrickson, B. 2009. Principle of Anatomy and Phusiology 12th ed. Unites States of America: John Wiley & Sons, Inc.
Tukan, G.D. 2008. Pengaruh Propolis Trigona Spp Asal Pandeglang Terhadap Beberapa Isolat Bakteri Usus Sapi Dan Penelusuran Komponen Aktifnya. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor. Sekolah Pascasarjana IPB.
Waness, A., Bahlas, S., and Al Shohaib,S. 2008. Simvastatin-induced rhabdo- myolysis and acute renal injury. Blood purification, 26(4), pp. 394–398.
Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V. 2009. Pharmacotherapy Handbook. 7th Ed.. United States: The McGraw-Hill Companies.
Westwood, F.R., Bigley, A., Randall, K., Marsden, A.M., Scott, R.C. 2005. Statin-Induced Muscle Necrosis in the Rat: DistributioN, Development, and Fibre Selectivity. Toxicologic Pathology, 33(2), pp. 246–257.
Untung, O. 2010. Propolis Dari Lebah Tanpa Sengat. Jakarta: Trubus Swadaya.
Yang, H.j., Choi, M.J., Wen,H., Kwon, H.N., Jung, K.H., Hong, S.W. im., Joon M. Hong, Soon,S. and Park, S. 2011. An effective assessment of simvastatin-induced toxicity with NMR-based metabonomics approach. PLoS ONE, 6(2), pp. 1–11.
Yazan, L.S., Muhamad, Z.M. F.S., Ali, R.M., Zainal, N.A., Esa, N., Sapuan, S., and Syed, A.S.S. 2016. Chemopreventive Properties and Toxicity of Kelulut Honey in Sprague Dawley Rats Induced with Azoxymethane BioMed Research International, 2016.
Young, L.Y., Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Guglielmo, B.J., Kradjan, W.A. and Williams, B.R. 2009. Koda Kimble and Young's Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs. 9th Ed. United State of America:
51
LAMPIRAN 1
Skema Kerja Penelitian
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
Hasil pengukuran darah awal
Hasil pengukuran darah awal
Hasil pengukuran darah awal
Hasil pengukuran darah awal
Hasil pengukuran darah awal
Hasil pengukuran darah awal
Hasil pengukuran darah awal
Hasil pengukuran darah awal
Hasil pengukuran darah awal
Hasil pengukuran darah awal
- Darah awal hewan uji diambil pada bagian ekor
- Darah disimpan dalam tabung vacutainer merah berisi clot activator
- Darah disentrifugasi 15 menit 3000 rpm
- Bagian serum diambil dan disimpan dalam tabung eppendorf
- Darah awal hewan uji diambil pada bagian ekor
- Darah disimpan dalam tabung vacutainer merah berisi clot activator
- Darah disentrifugasi 15 menit 3000 rpm
- Bagian serum diambil dan disimpan dalam tabung eppendorf
- Darah awal hewan uji diambil pada bagian ekor
- Darah disimpan dalam tabung vacutainer merah berisi clot activator
- Darah disentrifugasi 15 menit 3000 rpm
- Bagian serum diambil dan disimpan dalam tabung eppendorf
- Darah awal hewan uji diambil pada bagian ekor
- Darah disimpan dalam tabung vacutainer merah berisi clot activator
- Darah disentrifugasi 15 menit 3000 rpm
- Bagian serum diambil dan disimpan dalam tabung eppendorf
- Darah awal hewan uji diambil pada bagian ekor
- Darah disimpan dalam tabung vacutainer merah berisi clot activator
- Darah disentrifugasi 15 menit 3000 rpm
- Bagian serum diambil dan disimpan dalam tabung eppendorf
- Darah awal hewan uji diambil pada bagian ekor
- Darah disimpan dalam tabung vacutainer merah berisi clot activator
- Darah disentrifugasi 15 menit 3000 rpm
- Bagian serum diambil dan disimpan dalam tabung eppendorf
- Darah awal hewan uji diambil pada bagian ekor
- Darah disimpan dalam tabung vacutainer merah berisi clot activator
- Darah disentrifugasi 15 menit 3000 rpm
- Bagian serum diambil dan disimpan dalam tabung eppendorf
- Darah awal hewan uji diambil pada bagian ekor
- Darah disimpan dalam tabung vacutainer merah berisi clot activator
- Darah disentrifugasi 15 menit 3000 rpm
- Bagian serum diambil dan disimpan dalam tabung eppendorf
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
Serum darah awal hewan uji
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
- Analisis kadar ureum dan kadar kreatinin
Klp 2 NC
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 1 KS
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 3 S
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 4 S,M
Klp 5 S,M,Q
5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 5 S,M,Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Klp 6 S.Q
Perlakuan hewan uji
Perlakuan hewan uji
Perlakuan hewan uji
Perlakuan hewan uji
Perlakuan hewan uji
Perlakuan hewan uji
Perlakuan hewan uji
Perlakuan hewan uji
Perlakuan hewan uji
Perlakuan hewan uji
Serum darah akhir hewan uji
Serum darah akhir hewan uji
Serum darah akhir hewan uji
Serum darah akhir hewan uji
Serum darah akhir hewan uji
Serum darah akhir hewan uji
Serum darah akhir hewan uji
Serum darah akhir hewan uji
Serum darah akhir hewan uji
Analisis data serum keratinin dan ureum
Analisis data serum keratinin dan ureum
Analisis data serum keratinin dan ureum
Analisis data serum keratinin dan ureum
Analisis data serum keratinin dan ureum
Analisis data serum keratinin dan ureum
Analisis data serum keratinin dan ureum
Analisis data serum keratinin dan ureum
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan
Keterangan: KS : Kontrol Sehat NS : NaCMC 1 % S : Simvastatin 40 mg/kg BB M : Madu 7,5% Q : CoCOQ10
Keterangan: KS : Kontrol Sehat NS : NaCMC 1 % S : Simvastatin 40 mg/kg BB M : Madu 7,5% Q : CoCOQ10
Keterangan: KS : Kontrol Sehat NS : NaCMC 1 % S : Simvastatin 40 mg/kg BB M : Madu 7,5% Q : CoCOQ10
52
LAMPIRAN 2
Perhitungan Penyiapan Bahan
1. Perhitungan penyiapan Ubiquinon (CoQ10)
Dosis CoQ10 untuk tikus adalah 8,9 mg/kgBB
8,9 mg/kgBB 0,89 mg/100 gBB/mL
0,89 mg/1 mL x 100 = 89 mg/100mL
Jadi, untuk membuat suspensi sebanyak 100 mL dibutuhkan 89 mg
CoQ10, sehingga dalam 1 mL suspensi mengandung 0,89 mg CoQ10.