Top Banner
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA Sp ASAL CIBUBUR MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-DIPHENYL-2 PICRYLHYDRAZIL) Laporan Penelitian ini saya tulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : M Chalid As Shadiqy NIM : 109103000001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 h/2012
51

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

Oct 23, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK

PROPOLIS TRIGONA Sp ASAL CIBUBUR

MENGGUNAKAN METODE DPPH

(1,1-DIPHENYL-2 PICRYLHYDRAZIL)

Laporan Penelitian ini saya tulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

M Chalid As Shadiqy

NIM : 109103000001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 h/2012

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …
Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …
Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …
Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

nikmat yang telah diberikan, yang mengizinkan penulis untuk belajar hingga tepat

pada waktunya penulis harus menuliskan laporan penelitian ini. Penulis

menyadari, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka penelitian ini

tidak akan pernah terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr (hc). dr. M.K Tadjudin, SpAnd, dr. M. Djauhari Widjajakusumah,

DR. Arif Sumantri, M.Kes, Dra. Farida Hamid, MA selaku Dekan dan

Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. dr. Syarief Hasan Luthfie, SpKFR selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Dokter atas bimbingan yang diberikan selama penulis menempuh

pendidikan di PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

3. dr. Alyya Siddiqa, SpFK selaku pembimbing 1 yang telah banyak

mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing penulis dalam

melakukan penelitian dan menyusun laporan penelitian ini.

4. Ibu Nurmeilis, M.Si, Apt selaku pembimbing 2 yang telah memberikan

masukan judul penelitian dan banyak mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga

untuk membimbing penulis dalam melakukan penelitian dan menyusun

laporan penelitian ini.

5. drg. Laifa Annisa Hendarmin selaku penanggung jawab modul Riset yang

tidak pernah lelah selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan

penelitian.

6. Papa Husin Boenyamin, SH dan mama Umitah Milyani, Am.keb yang selalu

mensupport,mendoakan, menasehati dan memberikan arahan-arahan selama

ini hingga penulis terus beranjak besar seperti ini.

7. Adik – adik ku yang selalu saya banggakan dan saya sayangi Sinta Ardhilatul

Jannah yang sekarang sedang berjuang untuk masuk PTN , M. Rizqan Fathir

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

iii

yang sekarang sedang menuntut ilmu dipesantren jawa timur sana, Naelul

authar si kecil yang selalu saya rindukan. Gapailah cita-cita kalian dan kita

dapat sukses bersama.

8. Kakek , nenek, bakwo , makwo, wak, mamang, bibi, pakcik, makcik yang tak

dapat saya sebutkan namanya satu persatu. Terima kasih telah memberikan

dukungan moriil maupun materil selama ini.

9. Kakak, ayuk, tante, dan Meita yang sudah memberikan nasehat dan dukungan

terus untuk menyelesaikan riset ini.

10. Ibu Zeti Haryati selaku PJ Laboratorium MBI dan Ibu Putri Amelia selaku PJ

Laboratorium PNA yang telah memberikan izin penggunaan laboratorium.

11. Mbak Rani, Mbak Suryani, Mbak Liken, Mbak Dina dan laboran-laboran lain

yang telah membantu penulis dalam pengambilan data.

12. Teman-teman satu kelompok penelitian, Resti, Ayesha, Ali dan Zuwi untuk

bantuannya menyelesaikan riset ini.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.

Demikian laporan penelitian ini penulis susun, semoga bermanfaat bagi kemajuan

ilmu pengetahuan. Dan semoga Allah SWT berkenan memasukkannya sebagai

amal jariyah di Akhirat kelak. Amiin.

Ciputat, 18 September 2012

Penulis

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

iv

ABSTRAK

M Chalid As Shadiqy. Program Studi Pendidikan Dokter. Uji Aktivitas

Antioksidan Ekstrak Propolis Trigona Sp Asal Cibubur Menggunakan Metode

DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl).2012

Propolis merupakan substansi resin (sejenis getah tanaman) yang berasal dari

kayu dan pucuk-pucuk tanaman yang dikumpulkan oleh lebah, kemudian

dicampur dengan lilin dan air liur lebah. Propolis mengandung beberapa senyawa

aktif seperti flavonoid yang dapat bersifat sebagai antioksidan. Kandungan

senyawa aktif pada propolis dapat bergantung pada tempat pengambilan, lebah

yang memproduksi, dan cara pembuatan ekstraknya. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak propolis Trigona Sp asal

Cibubur dengan pelarut etanol 96% menggunakan metode DPPH (1,1-Diphenyl-

2-Picrylhidrazyl). Pada penelitian ini digunakan vitamin C sebagai kontrol positif.

Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan

spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil penelitian

didapatkan nilai IC50 ektsrak propolis sebesar 416,486 ppm sedangkan vitamin C

mempunyai nilai IC50 sebesar 5,96 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak

propolis tersebut belum dapat diklasifikasikan ke dalam golongan antioksidan

berdasarkan klasifikasi Blois.

Kata kunci : Antioksidan, Ekstrak propolis Trigona Sp, Metode DPPH

ABSTRACT

M Chalid As Shadiqy. Medical Education Study Program . Antioxidant Activity

Assay Of Extract Propolis Trigona sp from Cibubur by using DPPH (1,1-

Diphenyl-2-Picrylhydrazil) Method. 2012

Propolis is a resin substance come from the wood and top of the plants gathered

by bees, then mixed with wax and saliva of bee. Propolis contains several active

compounds such as flavonoids that could act as an antioxidant. The content of

active compound in propolis depends on the geographic factor, the bee species,

and how to make extract. The purpose of this research was to determine the

antioxidant activity of propolis extracts Trigona sp from Cibubur with 96%

ethanol using the DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl) methods. In this study

the vitamin C was a positive control. The measurement of antioxidant activity

used UV-Vis spectrophotometer with it’s wavelength 517 nm. The result showed

that IC50 of propolis extract was 416.486 ppm while vitamin C was 5.96 ppm.

This suggested that propolis extract could not be classified in Blois’s antioxidant

classification.

Keywords : antioxidant, extracts of propolis Tigona Sp, DPPH

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

v

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ...........................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN ...........................................................................

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................

ABSTRAK ........................................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................

DAFTAR TABEL ............................................................................................

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ..................................................................................

1.2 Rumusan masalah .............................................................................

1.3 Hipotesis ………………………………………………………......

1.4 Tujuan penelitian ..............................................................................

1.5 Manfaat penelitian ............................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori ..................................................................................

2.1.1 Propolis ..................................................................................

2.1.2 Antioksidan .............................................................................

2.1.3 Metode uji antioksidan ...........................................................

2.1.4 Metode Ekstraksi.....................................................................

2.1.5 Spektrofotometer UV-Vis .......................................................

2.2 Kerangka konsep ..............................................................................

2.3 Definisi operasional ..........................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Desain penelitian ..............................................................................

1.2 Waktu dan tempat penelitian ............................................................

1.3 Bahan yang diuji ...............................................................................

1.4 Alat dan bahan penelitian .................................................................

1.4.1 Alat penelitian………………………………………..

1.4.2 Bahan penelitian………………………………………

1.5 Cara kerja penelitian .........................................................................

1.5.1 Penyiapan sampel propolis ……………………….................

1.5.2 Pembuatan ekstrak propolis . ..................................................

1.5.3 Pembuatan larutan ...................................................................

1.5.4 Pengukuran absorbansi ............................................................

1.5.5 Analisa data antioksidan ..........................................................

i

ii

iii

iv

v

vii

viii

x

xi

1

3

3

3

3

5

5

10

11

13

16

17

18

19

19

19

19

19

19

19

19

20

20

22

22

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian……………..............................................................

4.1.1 Hasil ekstraksi propolis……………...………………...

4.1.2 Hasil pencampuran larutan uji dan nilai absorbansinya.

4.1.3 Hasil perhitungan IC50 dan analisa probit…………….

4.2 Pembahasan ....................................................................................

4.3 Keterbatasan penelitian……………………………………………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................

5.2 Saran ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

LAMPIRAN .....................................................................................................

24

24

24

25

26

29

29

29

30

35

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Cara ekstraksi propolis ..................................................................... 15

Tabel 3.1 Klasifikasi antioksidan .................................................................... 23

Tabel 4.1 Panjang Gelombang Maximum dan Absorbansi Larutan Blanko… 24

Tabel 4.2 Penghitungan absorbansi, aktivitas hambatan, dan nilai probit

ekstrak propolis ................................................. ..............................................

25

Tabel 4.3 Penghitungan absorbansi, aktivitas hambatan, dan nilai probit

Vitamin C................................................. .......................................................

25

Tabel 4.4 Persamaan Linier dan penghitungan nilai IC50………………….. 25

Tabel 4.5 Persentase hambatan……………………………………………… 27

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Propolis Trigona Sp…………………………………………………………. 6

Gambar 2.2 Senyawa aktif propolis……………………………………………...

Gambar 2.3 Lebah Trigona Sp………………………………………………

7

9

Gambar 6.1 Grafik perbandingan konsentrasi dengan absorbansi ekstrak

ekstrak propolis...............................................................................................

35

Gambar 6.2 Grafik regresi linier ekstrak propolis ......................................... 35

Gambar 6.3 Grafik perbandingan konsentrasi dengan absorbansi vitamin C 36

Gambar 6.4 Grafik regresi linier vitamin C ..................................................... 36

Gambar 6.5 Proses evaporasi ........................................................................... 38

Gambar 6.6 Penimbangan ekstrak propolis ...................................................... 38

Gambar 6.7 Proses pembuatan larutan uji…………………………………… 38

Gambar 6.8 Proses homogenisasi 38

Gambar 6.9 Konsentrasi 1 ppm......................................................................... 39

Gambar 6.10 Konsentrasi 10 ppm ................................................................... 39

Gambar 6.11 Konsentrasi 100 ppm .................................................................. 39

Gambar 6.12 Konsentrasi 1000 ppm ................................................................ 39

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia memiliki sistem pertahanan tubuh yang sangat kompleks, terdiri

dari berbagai macam sel, jaringan, dan organ, yang selalu berkaitan untuk

menjaga tubuh agar tetap sehat. Apabila sistem tersebut tidak berfungsi dengan

baik maka tubuh kita akan cepat terkena penyakit.1 Banyak faktor yang dapat

mempengaruhi kesehatan manusia, salah satunya keseimbangan antara kadar

antioksidan dan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan molekul

yang sangat reaktif dengan satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan.

Radikal bebas terbentuk terus menerus sebagai akibat dari proses metabolisme sel

normal, peradangan, kekurangan gizi dan respon terhadap pengaruh dari luar

tubuh seperti polusi, UV, asap rokok dan lain-lain.2 Tubuh manusia tidak memiliki

cadangan antioksidan berlebih. Apabila radikal bebas lebih banyak dari kadar

antioksidan didalam tubuh, hal ini dapat merusak molekul makro pembentuk sel

sehingga menjadi sumber timbulnya keadaan patologis dalam tubuh manusia.

Oleh karena itu tubuh manusia membutuhkan antioksidan eksogen.3,4

Berdasarkan sumber perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu

antioksidan alami dan antioksidan buatan (sintetik).4Adanya kekhawatiran akan

kemungkinan efek samping yang belum diketahui dari antioksidan sintetik

menyebabkan antioksidan alami menjadi alternatif yang sangat dibutuhkan.

Meningkatnya minat untuk mendapatkan antioksidan alami terjadi beberapa tahun

terakhir ini.4Antioksidan alami dapat diperoleh dari tanaman sayuran/buah-

buahan, dan dapat pula kita dapatkan dari produk lebah seperti madu, propolis ,

royal jelly, lilin lebah, dan polen.5,6

Allah SWT telah menjelaskan didalam Al Quran tentang lebah yang

mengandung banyak manfaat bagi manusia.7

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

2

Sebagaimana tertera di dalam Al Quran Surah An-Nahl ayat 68-69 yang

artinya: “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, buatlah sarang-sarang

dibukit-bukit , dipohon-pohon kayu, dan tempat yang dibuat manusia. Kemudian

makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu

yang dimudahkan (bagimu), dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-

macam warnanya, didalamnya terdapat obat, yang menyembuhkan bagi manusia.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar tanda (kebesaran Tuhan) bagi

orang-orang yang memikirkannya”.7

Dalam ayat –ayat tersebut dijelaskan bahwa lebah dapat memberikan obat

yang terkandung didalam tubuh mereka. Telah banyak penelitian yang berkaitan

dengan lebah, salah satunya propolis.5 Propolis merupakan substansi resin

(sejenis getah tanaman) yang berasal dari kulit kayu dan pucuk-pucuk tanaman,

yang dikumpulkan oleh lebah dan kemudian dicampur dengan lilin dan air liur

lebah.8,9 Propolis digunakan untuk melindungi pintu sarang lebah dan

memperbaiki sarang mereka yang retak atau rusak.10 Propolis merupakan salah

satu produk lebah madu yang keberadaannya kini makin banyak beredar dan

dikonsumsi oleh banyak orang dalam bentuk ekstrak. Banyak riset yang telah

dilakukan oleh berbagai negara dalam memanfaatkan propolis sebagai obat yang

berpotensi sebagai antioksidan, antivirus ,antijamur, antiinflamasi, antialergi,

analgetik, meningkatkan system kekebalan selular manfaat lainnya yang sampai

sekarang masih dalam penelitian.3,9,11,12,13

Propolis mengandung beberapa komponen kimia seperti polifenol

(flavonoid, asam fenolat dan esternya), terpenoid, steroid dan asam amino, serta

mineral-mineral.14 Berdasarkan penelitian di Mesir diungkapkan bahwa propolis

mengandung kadar flavonoid yang tinggi dan dapat bersifat sebagai antioksidan.6

Pada penelitian di India juga dinyatakan bahwa propolis mengandung senyawa

aktif yang bersifat antioksidan.16 Uji aktivitas tersebut menggunakan metode

DPPH dengan membandingkan produk propolis yang berbeda. Hasilnya

didapatkan bahwa setiap propolis berbeda aktivitas antioksidannya. Hal ini

dikarenakan komponen kimia yang terkandung dalam propolis dipengaruhi oleh

perbedaan pada tempat pengambilan (letak geografis,iklim, dan tanaman-tanaman

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

3

yang berada disekitar sarang lebah), lebah yang memproduksi, dan cara

pembuatan ekstrak propolis.15,16

Indonesia memiliki aneka macam tumbuhan dan variasi keberagaman

hayati lainnya dan dapat berdampak pada kandungan senyawa aktif yang

terkandung didalam propolis yang bersifat antioksidan.15,17 Salah satu metode

yang digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan tersebut adalah metode

DPPH.18 Belum banyaknya penelitian di Indonesia yang membahas tentang

aktivitas antioksidan yang terkandung didalam propolis pada suatu daerah di

Indonesia dengan metode DPPH merupakan daya tarik bagi peneliti.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat aktivitas antioksidan pada ekstrak propolis Trigona Sp asal

Cibubur?

1.3 HIPOTESIS

Pada ekstrak propolis tersebut terdapat aktivitas antioksidan.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1.4.1 Tujuan umum

Untuk menguji bahwa dengan menggunakan metode DPPH, pada ekstrak

propolis terdapat aktivitas antioksidan.

1.4.1 Tujuan khusus

Untuk mendapatkan persentase hambatan radikal bebas pada berbagai

konsentrasi (ppm) dan nilai IC50 yang menandakan kekuatan antioksidan

yang terkandung dalam ekstrak propolis

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1.5.1 Untuk masyarakat

Menjadi sumber informasi bagi masyarakat tentang aktivitas antioksidan

yang terkandung pada produk propolis terutama pada daerah Cibubur.

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

4

1.5.2 Untuk institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk mengetahui

lebih lanjut tentang aktivitas antioksidan yang terkandung pada propolis

dengan menggunakan metode DPPH

1.5.3 Untuk peneliti

Sebagai prasyarat untuk mendapat gelar sarjana kedokteran dan

menempuh jenjang pendidikan klinik Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebagai penambah ilmu dan pemahaman saya terhadap isi Al-Quran serta

kebenaran penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli bahwa banyak

manfaat yang ada pada lebah.

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori

2.1.1 Propolis

A. Uraian tentang propolis

Propolis atau lem lebah merupakan suatu substansi yang mengandung

resin dan lilin lebah, bersifat lengket, yang dikumpulkan dari sumber tanaman,

terutama dari bunga dan pucuk daun.10,12 Lebah kemudian mencampur bahan resin

ini dengan enzim yang disekresikan dari kelenjar mandibula lebah. Meskipun

demikian, komponen yang terdapat di dalam propolis tidak mengalami

perubahan.15

Propolis bisa ditemukan dengan mudah di pintu-pintu masuk sarang dan di

seluruh tepian sarang lebah yang biasanya tersimpan dengan pola zig-zag. Pola

zig-zag ini memungkinkan penyimpanan propolis lebih efektif, sehingga dapat

digunakan untuk mengisi celah, menyumbat jalan masuk sarang atau untuk

dicairkan kembali jika harus digunakan ditempat lain didalam sarang. Bahkan

akhir-akhir ini diketahui, propolis yang dicampur dengan lilin lebah akan menjadi

perekat yang sangat kuat.19 JK Leipus, seorang peneliti dari Rusia, meneliti bahwa

1 lb ( 1 lb = 0,453 kg) lilin lebah dapat menahan beban 25 lbs (11,339 kg) madu.

Ternyata rahasianya terletak pada bentuk sel-sel heksagonal yang menyusun

sarang lebah dan propolis yang fungsinya sebagai serat karbon yang memperkuat

sel dan menghubungkannya dengan sel-sel sebelahnya.5

Propolis digunakan untuk menutup sel-sel atau ruang heksagonal pada

sarang lebah. Biasanya, propolis menutupi celah kecil berukuran 4-6 mm,

sedangkan celah lebih besar diisi oleh lilin lebah. Warna propolis umumnya

bervariasi, dari kuning terang, hijau, hingga cokelat kemerahan, tergantung pada

sumber tumbuhannya. Misalnya, propolis dari Kuba (propolis Kuba) berwarna

merah gelap. Propolis baru cenderung berwarna kemerahan dan seiring waktu

berubah menjadi lebih gelap. Namun dari sekian banyak warna propolis, warna

cokelat gelap adalah yang paling sering dijumpai. 5,20

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

6

Gambar 2.1 Propolis Trigona Sp

(sumber : thesis Desi hardianty, 2011)

B. Kandungan kimia

Komposisi kimia pada propolis tergantung pada letak geografis, iklim,

dan tumbuh-tumbuhan disekitar tempat pengambilannya.15 Propolis

mengandung beberapa senyawa kimia didalamnya, yaitu resin (45-55%)

dengan komponen flavonoid, asam fenolat, lilin dan asam lemak (25-35%),

minyak esensial (10%), pollen (5%), (mineral, vitamin, dan zat organik lain

(5%).21

Propolis terdiri dari beberapa senyawa alami kompleks antara lain:

terpenoid, flavonoid, ester asam fenolat, asam imbrikatoloat, phinocembrin,

fisetin, dan lain sebagainya. Propolis juga diketahui mempunyai kandungan

fenol yang tinggi. Fenol adalah suatu senyawa yang memiliki gugus hidroksil

(OH-) yang mempunyai efek sebagai antioksidan karena mampu mengikat dan

menetralisir radikal bebas.1,14

Komponen propolis pada daerah-daerah dan negara-negara tertentu

dapat dilihat dari senyawa aktif yang terkandung pada propolis berdasarkan

tumbuhan asal resin pembentuknya. Di negara kawasan Asia tumbuhan sumber

resinnya adalah Populus Sp (poplar) dengan komponen utama propolis berupa

pinocembrin, pinonbanksin, pinonbanksin-3-O-acetase, chrysin, galangin,

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

7

caffeates (benzyl,phenylethyl,prenyl). Sedangkan di negara Brazil tumbuhan

sumber resinnya adalah prenylated p-coumaric acids, prenylated

acetophenones, diterpenic acids.17

Gambar 2.2 senyawa aktif propolis 17 :

1. Resin

Resin adalah bahan utama propolis yang paling banyak diteliti. Sudah

berabad-abad lamanya resin mendapat tempat tersendiri di dunia pengobatan

alternatif, terutama karena resin dikenal sebagai anti-inflamasi (anti-

peradangan) dan antioksidan.11 Propolis dari sarang lebah umumnya

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

8

digunakan sebagai obat rumah dan berbagai keperluan lainnya termasuk

sebagai antiseptik topikal.

2. Flavonoid

Flanonoid banyak ditemukan pada tanaman buah dan sayuran. Biasanya,

flavonoid banyak diteliti manfaatnya bagi kesehatan terutama yaitu berperan

sebagai antioksidan. Propolis didominasi oleh kandungan flavonoid, yakni 10-

20 %. Hal ini berbeda dengan kandungan flavonoid pada pollen yang hanya

sekitar 0,5 % dan madu sekitar 0,006%.9,11,22

3. Lilin dan asam lemak

Lilin yang terkandung didalam propolis sebagian besar merupakan turunan

dari lilin lebah. Namun, tidak sedikit juga lilin yang berasal langsung dari

tanaman. Lilin lebah yang terkandung dalam propolis umumnya mengandung

ikatan ester, asam lemak, dan rantai alkohol hidrokarbon yang sebagian besar

tidak aktif secara kimia. Pada saat mengekstrak zat aktif propolis maka lilin ini

harus dipisahkan.9

4. Mineral dan vitamin

Sekitar 14 jenis mineral ditemukan dalam propolis. Zat besi (Fe) dan seng

(Zn) adalah kandungan yang terbanyak. Kedua zat ini juga sangat dibutuhkan

dalam membentuk sistem daya tahan tubuh. Jenis mineral lainnya adalah emas

(Au), perak (Ag), caesium (Cs), merkuri (Hg), timbal (Pb), kalsium (Ca),

magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), mangan (Mn), tembaga (Cu),

fosfor (P), kobalt (Co), sulfur (S), alumunium (Al), Selenium (Se), dan Flour

(F). 21

C. Jenis – jenis propolis 9

Berikut ini adalah beberapa bentuk propolis yang sudah diproduksi massal9,21:

1. Propolis mentah, yaitu propolis tanpa melalui proses pematangan (mentah),

bisa langsung dikonsumsi. Umumnya berbentuk bongkahan atau dibekukan.

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

9

Bongkahan besar propolis murni dapat dikunyah, seperti permen karet. Namun

sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedikit, jika berlebihan menyebabkan

gangguan pada perut. Selain itu ada propolis mentah yang dihancurkan hingga

menjadi butiran halus. Butiran halus biasanya dimasukkan dalam kapsul atau

dicampur dengan makanan dan minuman.

2. Propolis cair. Propolis ini berbentuk cair dan telah diekstrak dengan jenis

pelarut tertentu. Ada banyak jenis pelarut yang dapat digunakan, di antaranya

etanol (alkohol), air, pelarut minyak sayur atau lemak hewan.

3. Propolis bubuk (powder). Sebelum diproses menjadi bentuk bubuk atau

powder, propolis mentah (raw propolis) terlebih dahulu diekstrak dengan

alkohol, air,atau ekstrak glikol. Bentuk propolis bubuk di pasaran dapat

ditemukan dalam bentuk tablet atau kapsul.

4. Pasta dan minyak propolis. Salah satunya adalah pasta gigi propolis, yang

bermanfaat untuk mencegah karies, radang gusi, dan sariawan. Selain dalam

bentuk pasta, propolis juga bisa dicampur dengan minyak atau krim untuk

dioleskan.

D. Lebah Trigona Sp penghasil propolis

Gambar 2.3 Lebah Trigona Sp

(sumber : thesis Amin fatoni,2008)

Lebah Trigona sp adalah satu jenis lebah yang sekarang banyak

dibudidayakan. Lebah Trigona sp sebagian besar bersarang dilubang, celah

rumah, kayu lapuk dan ranting pohon. Lebah Trigona sp sendiri merupakan lebah

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

10

liar yang berada di Indonesia dan telah banyak dibudidayakan oleh 5 provinsi di

Indonesia,yaitu provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi

Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Propolis ini dapat dipanen setiap empat bulan

sekali.5 Lebah ini merupakan jenis lebah dari Kelas Insecta, Ordo Hymenopetra,

Family apidae, Genus Trigona, dan Spesies T. carbonaria, T hockingsii, T

iridepennis, T. spinipes.17

Lebah–lebah ini tidak menyengat dan mempunyai daya produksi

propolisnya lebih banyak sebagai bentuk kompensasi pertahanan mereka.5 Lebah

ini mengumpulkan madu dengan mengumpulkan nektar , kemudian mengolahnya

dengan dehidrasi dan fermentasi didalam mulut sampai membentuk madu.17

2.1.2 Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan

satu/lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat

diredam.23 Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat spesies

oksigen reaktif/spesies nitrogen reaktif (ROS/RNS) dan juga radikal bebas

sehingga antioksidan dapat mencegah penyakit-penyakit yang dihubungkan

dengan radikal bebas seperti karsinogenesis, kardiovaskular dan penuaan.24

Mekanisme kerja antioksidan secara umum adalah menghambat

oksidasi lemak. Oksidasi lemak terdiri dari 3 tahap yaitu inisiasi, propagasi,

dan terminasi.25 Pada tahap inisiasi terjadi pembentukan radikal asam lemak,

yaitu suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil dan sangat

reaktif akibat dari hilangnya satu atom hidrogen (reaksi 1). Pada tahap

propagasi, radikal asam lemak akan bereaksi dengan oksigen membentuk

radikal peroksi (reaksi 2). Radikal peroksi lebih lanjut akan menyerang asam

lemak menghasilkan hidroperoksida dan radikal asam lemak baru (reaksi 3).

Hidroperoksida yang terbentuk bersiat tidak stabil dan akan terdegradasi lebih

lanjut menghasilkan senyawa-senyawa karbonil rantai pendek seperti aldehida

dan keton. Tanpa adanya antioksidan, reaksi oksidasi lemak akan mengalami

terminasi melalui reaksi antar radikal bebas membentuk kompleks bukan

radikal (reaksi 4).

Inisiasi : RH → R* + H * (1)

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

11

Propagasi : R* + O2 → ROO* (2)

ROO* + RH → ROOH + R* (3)

Terminasi : ROO* + ROO* → non radikal (4)

R* + ROO → non radikal

R* + R* → non radikal

Berdasarkan sumbernya, antioksidan dapat digolongkan menjadi 2

yaitu antioksidan alami dan buatan.

a. Antioksidan Alami

Antioksidan alami berasal dari tumbuhan yang sering dikonsumsi dan

telah diisolasi. Antioksidan yang terdapat dalam tumbuhan

mengandung vitamin C, vitamin E, polienol, karoten, bioflavonoid,

katekin dan resveratol.26

b. Antioksidan Sintetik

Antioksidan Sintetik diizinkan penggunaannya dalam makanan untuk

menjaga mutu dan dari perubahan sifat kimia makanan akibat proses

oksidasi yang terjadi terutama pada waktu penyimpanan. Contohnya

BHA (Butylated Hidroxyanisol), BHT (Butylated Hydroxytoluene),

TBHQ ( Tert-Butyl Hidroxy Quinon), propel galat dan lain-lain.27,29

2.1.3 Metode Uji Antioksidan

Ada empat metode uji antioksidan yang sering digunakan yaitu 32 :

1. Metode DPPH

2. Metode Tiosianat

3. Metode Xanthin

4. Metode Deoksiribosa

a. Metode DPPH

DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl) merupakan radikal bebas yang

stabil pada suhu kamar dan sering digunakan untuk mengevaluasi aktivitas

antioksidan beberapa senyawa atau ekstrak bahan alam. DPPH menerima

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

12

elektron atau radikal hidrogen dan akan membentuk molekul diagmentik yang

stabil. Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektron atau

radikal hidrogen pada DPPH, akan menetralkan karakter radikal bebas dari

DPPH. Jika semua elektron pada radikal bebas DPPH menjadi berpasangan,

maka warna larutan berubah dari ungu tua menjadi kuning terang dan

absorbansi pada panjang gelombang 517 nm akan hilang. Perubahan ini dapat

diukur secara stokiometri sesuai dengan jumlah elektron atau atom hidrogen

yang ditangkap oleh molekul DPPH akibat adanya zat antioksidan.31

Uji antioksidan dengan metode DPPH prinsipnya adalah reaksi

penangkapan hidrogen dari senyawa antioksidan, misalnya troloks yang

mengubahnya menjadi 1,1-difenil-2-pikrilhidrazin.

Parameter yang dipakai untuk menunjukan aktivitas antioksidan adalah

harga konsentrasi efisien atau efficient concentration (EC50) atau Inhibition

Contentration (IC50), yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat

menyebabkan 50% DPPH kehilangan karakter radikal atau konsentrasi suatu

zat antioksidan tinggi akan mempunyai harga EC50 atau IC50 yang rendah.

b. Metode Tiosianat

Pada metode tiosianat pengukuran aktivitas antioksidan berdasarkan daya

penghambatan terbentuknya senyawa-senyawa radikal yang bersifat reaktif.

Pembentukan radikal bebas disebabkan oleh oksidasi asam linoleat. Oksidasi

asam linoleat dipercepat oleh AAPH yang merupakan senyawa penginduksi

pembentukan radikal bebas, yang umumnya berupa peroksida lipid. Dekomposisi

AAPH menghasilkan molekul nitrogen dan dua radikal karbon yang dapat

menghasilkan produk yang stabil atau bereaksi dengan molekul oksigen

menghasilkan radikal peroksil. Proses oksidasi lemak menghasilkan produk

primer peroksida. Bilangan peroksida dinyatakan sebagai senyawa yang mampu

mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+, dan selanjutnya Fe3+ dengan ion CNS

menghasilkan warna merah yang diukur pada panjang gelombang 500 nm.

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

13

c. Metode Xhantine Oksidase

Suatu sistem uji evaluasi aktivitas penangkal utnuk sampel melawan

superoksida anion radikal bebas.28 Pada metode ini digunakan Superoksida

Dismutase (SOD). SOD merupakan radikal superoksida (O2) menjadi hydrogen

peroksida (H2O2), sehingga SOD disebut sebagai scavenger atau pembersih

superoksida (O2).

d. Metode Deoksiribosa

Reaksi degradasi gula deoksiribosa akan menghasilkan suatu produk

karbonil dan dikarbonil diantaranya malondialdehid (MDA). Adanya MDA dapat

dideteksi dengan asam tiobarbiturat (TBA) dalam suasana asam membentuk suatu

kromogen yang berwarna merah muda.29 Jumlah kromogen MDA-TBA yang

terbentuk sangat tergantung dari jumlah deoksiribosa yang terdegradasi. Semakin

tinggi konsentrasi deoksiribosa yang ditambahkan akan menyebabkan

peningkatan absorbansi kromogen MDA-TBA.28

2.1.4 Metode ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan kandungan senyawa kimia dari

jaringan tumbuhan maupun hewan. Sebelum ekstraksi dilakukan biasanya bahan-

bahan dikeringkan terlebih dahulu kemudian dihaluskan pada derajat kehalusan

tertentu.32

Beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut yaitu:

A. Cara dingin

1. Maserasi

Maserasi adalah proses penyarian simplisia dengan cara perendaman

menggunakan pelarut dengan sesekali pengadukan pada temperatur kamar.

Maserasi yang dilakukan pengadukan secara terus-menerus disebut

maserasi kinetik. Pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan

penyaringan terhadap maserat pertama dan seterusnya disebut remaserasi.

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

14

2. Perkolasi

Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan pelarut yang selalu

baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada

temperatur kamar. Proses perkolasi terdiri dari tahap pelembaman bahan,

tahap perendaman antara, tahap perkolasi sebenarnya

(penetesan/penampungan ekstrak) terus-menerus sampai diperoleh

perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan.

B. Cara panas

1. Refluks

Refluks adalah proses penyarian simplisia dengan menggunakan alat pada

temperatur tititk didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut

terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.

2. Digesti

Digesti adalah proses penyarian dengan pengadukan kontinu pada

temperature lebih tinggi daripada temperature ruangan, yaitu secara umum

dilakukan pada temperatur 40-50°C.

3. Sokletasi

Sokletasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut yang

selalu baru, dilakukan dengan menggunakan alat soklet sehingga menjadi

ektaraksi kontinu dengan pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin

balik.

4. Infludasi

Infludasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada

temperatur 90°C selama 30 menit.

5. Dekoktasi

Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada

temperatur 90°C selama 30 menit.

Raw Propolis harus diekstrak terlebih dahulu untuk memurnikannya, yaitu

dengan memakai pelarut. Berdasarkan penelitian propolis dapat kita ekstraksi

secara maserasi menggunakan etanol.11,17 Cara untuk ekstraksi propolis

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

15

berdasarkan konsentrasi pelarut, waktu dan perbandingan Raw propolis dalam

pelarut dapat dilihat pada tabel dibawah :

- Tabel 2.1 Cara ekstraksi propolis 17 :

No Pelarut Waktu dan suhu Perbandingan pelarut dan

Raw propolis

Referensi

1 Etanol 70 % 24 jam, suhu ruangan 30 g – 100 ml Bankova et al. (2002)

24 jam, suhu ruangan 1: 10 Savickas et al.(2005)

Trusheva et al.

(2006)

7 hari, suhu ruangan 30 g – 100 ml Orsi, et al. (2005),

Orsi et al.(2007),

Gonsales et al.

(2006)

2 Etanol 80 % ½ jam , 70 º C 2 g – 25 ml Park et al. (1998)

2 hari, suhu ruangan 1: 10 Yaghoubi et al.

(2007)

3 hari , 50 º C 7 g – 100 ml Silici et al. (2005)

3 Etanol 95 % 5 hari, suhu ruangan 1kg – 51 Sabir (2005)

4 Absolut 24 jam, suhu ruangan 30 g -100 ml Ayres et al. (2007)

5 30 % - 100

%

20 hari, suhu ruangan 30 g -100 ml Muli dan Maingi

(2007)

6 Tidak

disebutkan

7 hari, suhu ruangan 30 g -100 ml Miorin et al. (2003).

Obasa et al. (2007)

12 jam, suhu ruangan 50 g – 500 ml Kumuzawa et al.

(2006)

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

16

2.1.5 SPEKTROFOTMETER UV-Vis

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang

digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan

kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan

yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang

dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi

dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron

valensi.34

Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai

radiasi elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan

sehari-hari adalah cahaya matahari.35

Dalam interaksi materi dengan cahaya atau radiasi elektromagnetik, radiasi

elektromagnetik kemungkinan diabsorbsi atau sehingga dikenal adanya

spektroskopi hamburan, spektroskopi absorbsi ataupun spektroskopi emisi.35

Pengertian spektroskopi dan spektrofotometri pada dasarnya sama yaitu di

dasarkan pada interaksi antara materi dengan radiasi elektromagnetik. Prinsip

kerja spektrofotometer UV-Vis adalah ketika sinar/cahaya melewati sebuah

wadah (kuvet) yang berisi larutan dan akhirnya akan menghasilkan spektrum. Alat

ini menggunakan hukum Lambert Beer sebagai acuan. Panjang gelombang untuk

sinar ultraviolet antara 200-400 nm sedangkan panjang gelombang untuk sinar

tampak/visible antara 400-750 nm.35

Spektrofotometri serapan adalah pengukuran serapan radiasi

elektromagnetik panjang gelombang tertentu yang sempit, mendekati

monokromatik, yang diserap zat. Spektrofotometer pada dasarnya terdiri atas

sumber sinar monokromator, tempat sel untuk zat yang diperiksa, detektor,

penguat arus dan alat ukur atau pencatat.35

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

17

2.2 KERANGKA KONSEP

DPPH (RADIKAL)

EKSTRAK PROPOLIS ETANOL

Perubahan warna saat dilarutkan bersama

Reaksi penambahan elektron / hidrogen dari antioksidan ke

radikal bebas

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

Penambahan Larutan DPPH pada ekstrak dengan berbagai konsentrasi & diukur absorbansinya

SENYAWA BIOAKTIF

(FLOVANOID, POLIFENOL)

Radikal bebas

Nilai IC50

Metode DPPH

Didapatkan data

1. Persentase Hambatan 2. Nilai probit 3. Log konsentrasi

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

18

2.3 DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel Definisi Cara ukur Alat

ukur

Skala

ukur

Hasil ukur

1. Konsentrasi

ekstrak

propolis

konsentrasi

larutan uji

dalam ppm (1

μg/mL)

Perhitungan dengan

rumus (perbandingan

μg ekstrak dengan mL

etanol 96%)

- Numerik 1 ppm,

10 ppm,

100 ppm,

1000 ppm

2. Absorbansi

sampel

Nilai

absorbansi

sampel pada

masing-masing

konsentrasi

Diukur panjang

gelombang maksimum

dengan alat

spektrofotometer

Spektrofo

tometer

Numerik absorbansi

(nm)

3. %

Hambatan

seberapa %

sampel

menghambat

radikal bebas

di tiap-tiap

konsentrasi.

Perhitungan dengan

rumus : (Abs blanko – Abs sampel) x 100%

Abs Blanko

- Numerik Didapatkan

dlm %

4. IC50 Nilai yg

menunjukan

konsentrasi

ekstrak (ppm)

yg mampu

menghambat

proses oksidasi

sebesar 50%.

Persamaan regresi

linier kurva

perbandingan

konsentrasi (X) dan %

hambatan (Y)

- Numerik < 50 ppm = sgt

kuat

50-100 ppm =

kuat

100-150 =

sedang

151-200 ppm =

lemah

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik dengan

metode DPPH untuk menguji aktivitas antioksidan yang terkandung dalam

ekstrak propolis.

3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan mei 2012 sampai bulan september

2012 di Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3.3 BAHAN YANG DIUJI

Ekstrak propolis pelarut etanol 4 konsentrasi yaitu 1 ppm, 10 ppm, 100

ppm, dan 1000 ppm. Masing-masing konsentrasi dibuat secara triplo.36

3.4 ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

3.4.1 Alat Penelitian

Timbangan analitik; Tabung reaksi ; Erlenmeyer ; Gelas ukur ;

Gelas Beaker; Mikropipet 10, 100, dan 1000 μL; Shaker ; Kupet ;

Spektofotometri UV-Vis ; Alat evaporator.

3.4.2 Bahan Penelitian

Ekstrak propolis pelarut etanol ; 1 g DPPH (1,2-diphenyl-2-

picrylhydrazyl) sebanyak 0,5 mM ; Air Aquades ; Vitamin C ;

Etanol 96 %.

3.5 Cara Kerja Penelitian

3.5.1 Penyiapan Sampel

Sampel Raw propolis dibeli dari peternakan lebah Trigona sp

didaerah Cibubur yang telah dipanen.

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

20

Kemudian dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil

karena bersifat lengket dan padat sehingga tidak dapat digerus.13,17,22

3.5.2 Pembuatan Ekstrak propolis

Pembuatan ekstrak propolis menggunakan metode maserasi

(menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan / pengadukan

pada temperatur ruangan).9,14,30

1. Pertama – tama tentukan terlebih dahulu konsentrasi ekstrak

propolis akhir yang diinginkan, pada penelitian ini mengambil konsentrasi

10 %.22,30

2. Kemudian menimbang jumlah propolis dan menghitung volume

etanol yang digunakan, yaitu 100 gr propolis yang dilarutkan pada 1000

mL etanol

3. Propolis yang telah dipotong dan timbang kemudian kita

masukkan kedalam gelas kimia yang telah diisi 1000 mL etanol 96 %.

Lalu kita kocok setiap hari dan direndam selama 5, tetapi idealnya

direndam selama hari 1-2 minggu dan disimpan dalam ruang tertutup/

dingin.9,17 Pemakaian etanol 96% sebagai pelarut dikarenakan etanol 96%

dapat menarik komponen baik yang bersifat polar maupun non polar.

Semakin lama direndam dalam alkohol, maka propolis akan semakin

larut.9

4. hasil rendaman kemudian disaring menggunakan kertas filter

dan diambil filtratnya selama 5 hari hingga pelarut jernih.9,17,22

5. Hasil filtratnya kemudian dievaporasi menggunakan rotavapor

pada suhu ± 40.

6. Ekstrak pekatnya dilarutkan dengan etanol dengan perbandingan

1:3, lalu persiapan uji antioksidan.2

3.5.3 Pembuatan Larutan 36

a. Pembuatan Larutan DPPH

Timbang 0,0004 gram DPPH dalam botol gelap.

Larutkan dalam 10 mL etanol 96%.

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

21

Kocok larutan hingga homogen

Ukur absorbansi larutan DPPH dengan spektrofotometer UV-Vis

untuk memperoleh panjang gelombang maksimum. Panjang

gelombang maksimum untuk larutan DPPH adalah 517 nm.

b. Pembuatan Larutan Blanko

4500 μL etanol ditambah 500 μL larutan DPPH

kocok hingga homogen

c. Pembuatan Larutan Uji

1. Larutan Induk (10.000 ppm)

50 mg ekstrak dilarutkan dalam 5 mL etanol = 10 mg/mL = 10.000

μg/ml (ppm)

2. Larutan Seri (1, 10,100,1000 ppm)

1000 ppm

500 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai volumenya

4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

100 ppm

50 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai volumenya

4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

10 ppm

5 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai volumenya

4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

1 ppm

5 μL dari larutan 1000 ppm ditambahkan etanol sampai

volumenya 4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

d. Pembuatan Larutan Vitamin C sebagai Kontrol Positif 39

a. Larutan Induk (100 ppm)

1 mg VIT. C murni dilarutkan dalam 5 mL etanol = 0,1 mg/mL =

100 μg/ml (ppm)

b. Larutan Seri (2,4,6,8 ppm)

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

22

2 ppm

100 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai volumenya

4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

4 ppm

200 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai volumenya

4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

6 ppm

300 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai volumenya

4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

8 ppm

400 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai volumenya

4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

3.5.4 Pengukuran Absorbansi

Semua larutan blanko, larutan uji dan larutan pembanding

diinkubasi pada suhu 37oC selama 30 menit dalam keadaan gelap,

kemudian diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer.

Setelah mendapatkan nilai absorbansinya, hitung hambatan persen masing-

masing larutan dengan menggunakan rumus 23,32 :

% Hambatan = (Abs blanko – Abs sampel) x 100%

Abs Blanko

Setelah mendapatkan % aktivitas hambatan, kemudian dicari nilai

probitnya dengan cara melihat tabel probit38. Setelah mendapatkan nilai

probit, dicari nilai IC50 melalui persamaan regresi linier.

3.5.5 Analisa Data Antioksidan

Data antioksidan penangkap radikal DPPH (% hambatan) ekstrak

propolis dianalisis dan dihitung nilai IC50 nya melalui analisa probit. IC50

adalah nilai yang menunjukan konsentrasi ekstrak (ppm) yang mampu

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

23

menghambat proses oksidasi sebesar 50%. Semakin kecil nilai IC50

menandakan semakin tinggi aktivitas antioksidan senyawa tersebut.

Tabel 3.1 Klasifikasi antioksidan18

No Nilai IC50 Antioksidan 1. < 50 ppm Sangat kuat 2. 50-100 ppm Kuat 3. 100-150 ppm Sedang 4. 151-200 ppm Lemah

Data persentase hambatan diplotkan ke tabel probit untuk

memperoleh nilai probit, kemudian dibuat grafik antara log konsentrasi

(x) dan probit (y) sehingga diperoleh persamaan regresi linier y = a+bx.

Dengan memasukkan nilai y = 5 (probit dari 50%) pada persamaan

y=a+bx, maka nilai IC50 ditentukan dengan nilai x dan dikonversikan ke

bentuk anti log.

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

4.1.1 Hasil Ekstraksi Propolis Sampel diambil dari raw propolis yang dipanen pada peternakan sarang lebah

Trigona sp yang berada pada kawasan Cibubur, Jawa Barat. Sebanyak 100 gr raw

propolis diekstraksi , kemudian didapatkan ekstrak kental sebanyak 1,9 gr dengan

warna coklat kekuningan dan bersifat lengket.

4.1.2 Hasil pencampuran larutan uji dan nilai absorbansinya

Hasil pencampuran larutan uji ekstrak propolis dengan larutan DPPH pada

konsentrasi 1ppm berwarna ungu pekat dan agak terlihat seperti warna blanko,

kemudian pada konsentrasi 10, dan 100 warna ungunya terlihat memudar,

sedangkan pada konsentrasi 1000 ppm terlihat perubahan warna ungu menjadi

kuning seperti terlihat dalam lampiran 5. Larutan vitamin C juga mengalami

perubahan warna menjadi ungu pudar dan kuning. Pada pengukuran absobansi

dilakukan pengukuran semua larutan (blanko, ekstrak propolis, dan vitamin C).

Setelah spektrofotometer disetting untuk pengukuran fotometri dengan panjang

gelombang maksimum 517 nm yang merupakan panjang maksimum DPPH,

pengukuran absorbansi dimulai dengan pengukuran larutan blanko, larutan ekstrak

propolis 1,10, 100,1000 ppm, kemudian larutan vitamin C 2, 4, 6, dan 8 ppm.

Hasil dari pengukuran absorbansi blanko sebagai pembanding larutan uji, data

ekstrak propolis, dan vitamin C seperti dibawah ini :

Tabel 4.1 Panjang Gelombang Maximum dan Absorbansi dari Larutan Blanko No Bahan Panjang Gelombang Maximum Absorbansi (nm)

1. Blanko 517 nm 0,701

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

25

Tabel 4.2 Penghitungan absorbansi, aktivitas hambatan, dan nilai probit ekstrak

propolis

No Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi

(nm)

Aktivitas

Hambatan (%)

Log

Konsentrasi Nilai Probit

1 1 0,568 18,88 0 4,1147

2 10 0,486 30,67 1 4,4928

3 100 0,402 42,61 2 4,8134

4 1000 0,345 50,69 3 5,1050

Tabel 4.3 Penghitungan absorbansi, aktivitas hambatan dan nilai probit Vitamin C

No Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi

(nm)

Aktivitas

Hambatan (%)

Log

Konsentrasi Nilai Probit

1 2 0,393 27,62 0,3 4,4052

2 4 0,352 35,17 0,6 4,6174

3 6 0,334 38,48 0,7 4,7078

4 8 0,196 63,90 0,9 5,3658

4.1.3 Hasil perhitungan IC50 dan analisa probit

Berdasarkan data tabel sebelumnya, maka akan didapatkan persamaan linier dan

nilai IC50 seperti yang tertera pada tabel 4.4 :

Tabel 4.4 Persamaan Linier dan penghitungan nilai IC50

No Bahan Nilai a Nilai b Nilai r Persamaan Linier Nilai IC50

(ppm)

1 Ekstrak

Propolis 4,13775 0,32915 0,998 Y= 4,13775 + 0,32915 x 416,48

2 Vitamin C 3,83553 1,50162 0,90 Y= 3,83553 + 1,50162 x 5,96

Untuk memudahkan proses input dan penghitungan data, digunakan

software Microsoft Excel untuk mencari persamaan regresi linier dengan analisa

probit.37 Dari hasil penghitungan didapatkan nilai IC50 ekstrak propolis sebesar

416,486 ppm dan vitamin C sebesar 5,96 ppm.

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

26

4.2 Pembahasan

Untuk membuat ekstrak propolis digunakan metode maserasi dengan 3

kali maserasi selama 7 hari menggunakan etanol 96% dan dilakukan pengocokan

setiap hari.17 Pemilihan metode maserasi dikarenakan relatif sederhana yaitu tidak

memerlukan alat-alat yang rumit, mudah, murah, dan dapat menghindari rusaknya

komponen senyawa akibat panas. Pemakaian etanol sebagai pelarut dikarenakan

etanol 96% dapat menarik komponen baik bersifat polar maupun non-polar.

Semakin lama direndam dalam alkohol , maka propolis akan semakin larut.2,9

Penelitian ini menggunakan metode DPPH untuk menguji aktivitas

antioksidan. Metode ini dipilih karena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya

mudah, sederhana, cepat ,baik untuk sampel polaritas tertentu, sensitif dan hanya

membutuhkan sedikit sampel.18 Larutan uji yang dibuat dalam berbagai

konsentrasi untuk dilarutkan bersama DPPH bertujuan untuk mengetahui

aktivitas antioksidan dalam berbagai konsentrasi larutan dilihat dari perubahan

warnanya. Radikal DPPH mudah didegradasi oleh cahaya, oleh karena itu semua

larutan dibungkus dengan alumunium foil agar kondisinya dalam keadaan gelap.35

Agar larutan menjadi homogen, larutan harus dikocok dengan alat shaker

waterbath. Untuk tercapainya kondisi steady state (waktu dimana nilai absorbansi

sudah konstan) maka larutan didiamkan (diinkubasi) selama 30 menit dalam suhu

ruangan.37 Pada saat proses pencampuran larutan ekstrak propolis dan larutan

DPPH terjadi perubahan warna yaitu, warna ungu menjadi ungu pudar dan

kuning. Perubahan ini terjadi dikarenakan adanya penurunan absorptivitas molar

dari molekul DPPH. Perubahan warna tersebut berdasarkan jumlah elektron yang

tertangkap. Radikal bebas DPPH yang memiliki elektron tidak berpasangan

memberikan warna ungu. Perubahan warna yang terjadi disebabkan adanya ikatan

antara elektron DPPH dengan atom hidrogen yang mengindikasikan adanya

peningkatan kemampuan antioksidan dalam menangkap radikal bebas.27,37 Untuk

mencari persentase hambatan radikal bebas yang terdapat dalam ekstrak propolis,

perlu dicari terlebih dahulu nilai absorbansi sampel dan blanko. Oleh karena itu

digunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mengukurnya.

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

27

Didapatkan masing-masing daya hambat radikal bebas yang terdapat pada ekstrak

propolis seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.5 Persentase hambatan

No Konsentrasi larutan uji ekstrak propolis Persentase hambatan

1 1ppm ± 18,88 %

2 10 ppm ± 30, 67 %

3 100 ppm ± 42, 61 %

4 1000 ppm ± 50, 69 %

Pada hasil menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi propolis maka

nilai hambatnya pada radikal bebas akan semakin bertambah dilihat dari

perhitungan persentase hambatan. Hal ini juga menunjukkan bahwa propolis dapat

menghambat ataupun meredam radikal bebas. Untuk menganalisa aktivitas

antioksidan pada ekstrak propolis digunakan persamaan regresi linier dengan

analisa probit untuk mencari nilai IC50. Nilai probit didapatkan dengan

menggunakan tabel probit dari nilai % aktivitas hambatan.

Berdasarkan penggolongan antioksidan Blois, ekstrak propolis merupakan

golongan antioksidan yang sifatnya belum dapat diklasifikasikan, dengan nilai

IC50 416,486 ppm. Sedangkan untuk vitamin C sebagai standar/kontrol positif

telah diketahui dari penelitian sebelumnya memiliki nilai IC50 sebesar 5,05 ppm.39

Namun, dari hasil penelitian ini nilai IC50 vitamin C didapatkan sebesar 5,96

ppm.

Hasil penelitian di negara lain, India. Didapatkan bahwa ekstrak propolis

etanol dengan memakai larutan etanol 80 % menunjukkan antioksidan yang

kuat.16 Pada penelitian tersebut diperoleh data IC50 sebesar 71± 0,44. Pengujian

aktivitas antioksidan pada penelitian tersebut mempunyai persamaan dalam hal

metode dan spesies lebah yang digunakan, yaitu metode DPPH dan lebah Trigona

Sp.

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

28

Perbedaan hasil penelitian ini dapat dipengaruhi oleh komposisi kimia

yang terkandung pada propolis disetiap negara dan daerah yang berbeda.

Komposisi kimia pada propolis tergantung pada letak geografis, iklim, dan

tumbuh-tumbuhan disekitar tempat pengambilannya.15 Lebah mengumpulkan

propolis dari sumber tanaman, terutama dari bunga dan pucuk daun. Kemudian

lebah pun membuat sarang melalui enzim yang ada didalam air liurnya dan

bahan resin yang dikumpulkan. Hal ini menunjukkan bahwa propolis yang dibuat

oleh lebah diperoleh berdasarkan alam yang berada didekat mereka dan

kandungan senyawa aktif pun yang ada .

Seperti pada penelitian Gonzales yang mengambil sampel propolis dari 22

daerah di Brazil menunjukkan bahwa perbedaan asal propolis terhadap antibakteri

memiliki hubungan dengan besarnya kadar flavonoid dalam propolis.17 Flavonoid

pada propolis pun juga berfungsi sebagai senyawa aktif yang dapat menghambat

radikal bebas. 6

Senyawa aktif yang terkandung dalam propolis menunjukkan ciri daerah

atau negara tempat propolis dihasilkan. Perbedaan geografis di negara Eropa,

Amerikas selatan, dan Asia menghasilkan komposisi kimia yang berbeda.17

Meskipun demikian, propolis mempunyai persentase nilai hambatan radikal bebas

pada konsentrasi 1 ppm sebesar ± 18,88 % dan terdapat perubahan warna ketika

ekstrak propolis dilarutkan bersama DPPH yang menunjukkan bahwa propolis

mengandung antioksidan walaupun tidak bersifat kuat.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan kali ini mempunyai keterbatasan dan

kekurangan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, yaitu :

Sampel yang digunakan adalah sampel yang dibeli dari peternakan lebah

dan belum tercantum sertifikasi atau keterangan yang menunjukkan bahwa

propolis tersebut benar-benar dari lebah Trigona Sp karena masih peternakan

tradisional. Cara memanen dan lingkungan tempat propolis diambil juga dapat

mempengaruhi hasil dari penelitian ini.

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

29

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan, ekstrak propolis memiliki aktivitas

antioksidan. Hal ini berdasarkan adanya perubahan warna dan terdapat persentase

hambatan radikal bebas.

2. Ekstrak propolis memiliki nilai IC50= 416,486 ppm dan berdasarkan kriteria

pada pengklasifikasian antioksidan menurut blois, ekstrak propolis Trigona Spp

asal Cibubur ini belum dapat diklasifikasikan.

5.2 SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya tentang komposisi kimia yang

terkandung pada propolis di setiap daerah di Indonesia karena iklim, letak

geografis dan tumbuh-tumbuhan disekitar tempat pengambilannya

mempengaruhi komposisi kimia propolis.

2. Perlu dilakukan penelitian kembali kegunaan senyawa aktif yang terkandung

pada setiap komponen yang berasal dari lebah. Sebagaimana telah dijelaskan

juga didalam Al Quran bahwa setiap komponen yang keluar dari perut lebah

memiliki obat yang dapat menyembuhkan, oleh karena itu kita harus meneliti

lebih lanjut.

3. Perlu dilakukan kembali kajian ulang berapa konsentrasi pelarut etanol yang

baik untuk melarutkan senyawa aktif yang terkandung dalam propolis.

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

DAFTAR PUSTAKA

1. Amic, D., Davidonic-Amic, D., Beslo, D. ,Trinajstic, N., 2003. Structure Radical

Scavenging Activity Relationships of Flavonoids. Croatic Chemica Acta 76:59-61

2. Radiati, Lilik Eka, dkk. Kajian Propolis, Pollen Dan Royal Jelly Pada Produk Madu

Sebagai Antioksidan Alami. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak Universitas

brawijaya, Hal 35 – 39, februari 2007.

3. Cook N. C., Samman S., Nutritional Biochemistry, 7, 66—76 (1996).

4. Ilham Kuncahyo, Sunardi. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa

Bilimbi, L.) Terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (Dpph). Yogyakarta : Teknologi

Farmasi Fakultas Teknik Universitas Setia Budi. 2007.

5. Suranto,adji. Dahsyatnya propolis untuk menggempur penyakit. Jakarta : AgroMedia

Pustaka. 2010

6. Hegazi, A.G., 1997. Propolis an overvie. International Symposium of Aphiterapy 8-9th.

Cairo

7. Al Qur’an dan terjemahnya. 2005. AL-JUMUNATUL ALI, Departemen Agama RI. CV

Penerbit J-ART. Hal 275

8. Bankova V dan Popova M. 2007. Propolis of stingless bee : a promising source of

biologically active compounds. Phcog Rev 1 (1) : 82-92

9. Hardianty, Desi. 2011. Pemberian Ekstrak Propolis Peroral Menurunkan Kadar F2-

Isoprostan Dalam Urin Tikus Putih (Rattus Novergicus) Jantan Yang Mengalami

Aktivitas Fisik Maksimal. Program PascaSarjana , Universitas Udayana, Denpasar, Bali.

Hal : 1-70.

30

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

10. Greenaway W, Scaysbrook T, Whatley FR. 1990.The composition and plant origins of

propolis: A report of work at Oxford, Bee World.71: 107–18.

11. Bankova VS. Castro SL dan Marcucci MC. 2000. Propolis : recent advances in chemistry

and plant origin. Apidologie 31 : 3-15

12. Bankova VS, Milena P, Stefan B , dan Anna GS.2002. Chemical composition of

European propolis. Expected and Unexpected Result. Z Naturforsch 57c : 530-533

13. Radiati , Eka Lilik , Umi kalsum, dkk. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Propolis

Terhadap Sistem Kekebalan Selular Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Strain Wistar.

Fakultas peternakan , Universitas Brawijaya. Vol 9. No.1 : 1-9

14. Kumuzawa S, Hitomi G, Tomoko H, Syuichi F, Takunori F, dan Tsutomu N. 2006. A

New prenylated flavonoid from propolis collected in Okinawa, Japan. Biosci biotechnol

Biochem 68 (1) : 260-262.

15. Marcucci MC. 1995. Propolis : Chemical Composition, biological properties dan

therapeutic activity. Apidologie 26 : 83-99

16. M. Ranjith Kumar, V. Subash Chandra Bose, S. Sathyabama and V. Brindha

Priyadarisini. 2011. Antimicrobial and DPPH Free Radical- Scavenging Activities of the

Ethanol Extract of Propolis Collected from India. Journal of Ecobiotechnology; Vol 3,

No 1.

17. Fatoni , Amin. 2008. Pengaruh Propolis Trigona Spp. Asal Bukit Tinggi Terhadap

Beberapa bakteri Usus Halus Sapid an Penelusuran Komponen Aktifnya. Thesis, Sekolah

Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Hal : 17-40.

31

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

18. Blouis MS. Antioxidant Determinations by The Use of a Stable Free Radical. Nature :

1958. 1199-1200.

19. Salatino, A., Teixera, E.W., Negri, G., Dejair. 2005. Origin and Chemical Variation of

Brazilian Propolis. Department of Botany. Brazil: Institute of Biosciences University of

São PauloBrazil. Published by Oxford University Press

20. Burdock G.A. 1998. Review of the biological properties and toxicity of bee Propolis.

Food Chem Toxicol. 36: 347–63.

21. Krell, R.1996. Value-added Products from beekeeping : FAO Agricultural services

Bulltein No. 124. Food And Agriculture Organization Of The United Nations Rome

1996.

22. Hairrudin, Dina Helianti. Efek Protektif Propolis Dalam Mencegah Stres Oksidatif

Akibat Aktifitas Fisik Berat (Swimming Stress). Jurnal ILMU DASAR fakultas

kedokteran Universitas jember , Vol. 10 No. 2, Hal 207-211 Juli 2009.

23. Suhartono, E., ujiati, Aflanie, I. Oxygen Toxicity by Radiation and Effect of Glutamic

piruvat transamine (GPT) Activity Rat plasma after vitamine C treatment. Yogyakarta:

Diajukan pada international seminar on Environmental Chemistry and Toxicology. 2002

24. Halliwell, B and Gutteridge, J.M.C. Free radical in biology and medicine. New York:

oxford University press. 2000.

25. Wong D. Mechanism and Theory in food Chemitry. New York: Van Nostrad Reinhold.

1989.

26. Hernani, Rahardjo, Mono. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta: Penebar Swadaya.

2006.

32

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

27. Ardiansyah. Antioksidan dan Peranannya bagi Kesehatan. Artikel iptek. 2007. Akses 28

maret 2010.

28. Vimala, S., Adenan, M.I., A.R. and Shahdan Rohana. 2003. Nature’s Choice to Wellness

: Antioxidant vegetables/Ulam. Malaysia, Kuala Lumpur: Forest Research institute.

29. Mun’im, A, Negishi, O and Ozawa, T. 2003. Antioxidative compounds from Crotalaria

sessiliflora, Biosci.Biotechnol.Biochem.. Hal 410-414.

30. Harborne, JB. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan.

Terjemahan K. Padmawinata Edisi II. Bandung : ITB Press. 2006

31. Gurav, S. N. Deshkar, V. Gulkari, N. Duragkar, A. Patil. 2007. Free radical Scavenging

activity of polygala chinensis linn. Pharmacologyonline, 2: 245-253.

32. Molyneux P. The Use of The Stable Free Radical Dipenylpicrylhydrazyl (DPPH) for

Estimating antioxidant activity. Songklanakarin: Science Technologi. 2004. 26 (2) : 211-

219.

33. Sroka, Zbigniew. 2006. The screening analysis of antiradical activity of some

plant extracts. Department of Pharmacognosy, Wrocław Medical University, Wrocław,

Poland. Postepy Hig Med Dosw. (online), 60: 563-570.

34. Gandjar IG, Rohman A. Kimia farmasi analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.2007

35. Rouessac F, Rouessac A. Chemical analysis modern instrumentation, methods and

techniques. England: Willey.2004

33

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

36. Lachumy SJT, Sasidharan S, Sumathy V, Zakarin Z. Pharmacological Activity,

Phytochemical analysis and Toxicity of methanol extract of Etlingera elatior (Torch

Ginger) Flowers. Malaysia : Asian Pacific Journal of Tropical Medicine. 2010. 769-774.

37. Green RJ. Antioxidant Activity of peanut plant tissues. Thesis. North Caroline State

University, Raleihgh : Department of food science.2004

38. Saputri FC, Jantan I. Effect of selected medicinal plants on human low-density

lipoprotein oxidation, 2,2-diphenyl-1-picryhydrazyl (DPPH) radicals and human

aggregation. Journal of Medicinal Plants Research 2011 Nov ; 5 (26) : 6182-6191

39. Nabavi SF, Nabavi SN, Ebrahimzadeh MA, Asgarirad H. The Antioxidant Activity of

Wild Medlar (Mespilus germanical) Fruits, Stem Bark and Leaf. African Journal of

Biotechnologi 10 January 2011; Vol.10(2): pp. 283-289. Available from:URL:

http://www.academicjournals.org/AJB

34

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

35

LAMPIRAN

Lampiran 1

Gambar 6.1 Grafik perbandingan konsentrasi dengan absorbansi ekstrak ekstrak

propolis

Gambar 6.2 Grafik regresi linier ekstrak propolis

00,10,20,30,40,50,6

1 10 100 1000

abso

rban

si

konsentrasi

Grafik perbandingan konsentrasi dengan absorbansi ekstrak propolis

Series1

y = 0,329x + 4,137R² = 0,996

0

2

4

6

0 1 2 3 4

prob

it

log konsentrasi

Grafik perbandingan log konsentrasi dengan nilai probit ekstrak propolis

Series1

Linear (Series1)

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

36

Lampiran 2

Gambar 6.3 Grafik perbandingan konsentrasi dengan absorbansi vitamin C

Gambar 6.4 Grafik regresi linier vitamin C

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

2 4 6 8

abso

rban

si

konsentrasi

Grafik perbandingan konsentrasi dengan absorbansi vitamin C

Series1

y = 1,501x + 3,835R² = 0,820

0123456

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1

prob

it

log konsentrasi

Grafik perbandingan log konsentrasi dengan nilai probit vitamin C

Series1

Linear (Series1)

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

37

Lampiran 3

Perhitungan Nilai IC50 Ekstrak Propolis

y= a+ bx

y= 4,13775 + 0,32915 x

5= 4,13775 + 0,32915 x

x= 5- 4,13775

0,32915

x= 0,86225

0,32915

X= 2,6196

Antilog x = 416,4856 ppm

Nilai IC50 Ekstrak Propolis = 416,4856 ppm

Perhitungan Nilai IC50 vitamin C

y= a+ bx

y= 3,83553 + 1,50162 x

5= 3,83553 + 1,50162 x

x= 5- 3,83553

1,50162

X= 0,775

Antilog x = 5,96 ppm

Nilai IC50 Vitamin C = 5,96 ppm

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

38

Lampiran 4

1. Gambaran proses kerja

6.5 Proses evaporasi 6.6 Proses penimbangan

6.7 Proses pembuatan larutan uji 6.8 Proses homogenisasi

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

39

Lampiran 5

2. Gambar larutan ekstrak propolis setelah dicampur dengan DPPH

6.9 Konsentrasi 1 ppm 6.10 Konsentrasi 10 ppm

6.11 Konsentrasi 100 ppm 6.12 Konsentrasi 1000 ppm

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK PROPOLIS TRIGONA …

40

Lampiran 6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : M Chalid As Shadiqy

Tempat, tanggal lahir : Muara Enim, 25 Agustus 1991

Alamat : JL. Kamboja RT 4 / RW 5 Marga mulya, Kec.Lubuk

linggau selatan, Kota lubuk linggau, Sumatera Selatan

No HP : 081995193838

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1.TK PERWANIDA Muara Enim (1995-1996)

2. SD Negeri 3 Muara Enim (1996-1999)

3.SD Negeri 1 Marga Mulya (1999-2003)

4. SMPN 2 Lubuk Linggau (2003-2006)

5. SMAN 1 Unggulan Muara Enim (2006-2009)

6. PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2009- Sekarang)