Top Banner
Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015 Angelina Puspa Sari, Hj. Asmaul Husna, SE.Ak., MM., CA & Prima Aprilyani Rambe, SE.,M.Sc 130462201017 Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Status pembayaran dividen tunai dan Corporate governance terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Status pembayaran dividen tunai dihitung dengan variabel dummy kemudian mekanisme corporate governance dalam penelitian ini meliputi kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, kepemilikan institutional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling, sehingga diperoleh total sampel penelitian sebesar 60 sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Data dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status pembayaran dividen tunai, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institutional berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba. Sedangkan dewan komisaris dan komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Kata Kunci : Dividen tunai, corporate governance, kualitas laba.
39

Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

May 11, 2018

Download

Documents

dangkhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate Governance

Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015

Angelina Puspa Sari, Hj. Asmaul Husna, SE.Ak., MM., CA & Prima

Aprilyani Rambe, SE.,M.Sc

130462201017

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Status pembayaran

dividen tunai dan Corporate governance terhadap kualitas laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Status pembayaran dividen

tunai dihitung dengan variabel dummy kemudian mekanisme corporate

governance dalam penelitian ini meliputi kepemilikan manajerial, dewan

komisaris, komite audit, kepemilikan institutional. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling, sehingga diperoleh total

sampel penelitian sebesar 60 sampel. Jenis data yang digunakan adalah data

sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Data dianalisis dengan

menggunakan model analisis regresi berganda dengan tingkat signifikan 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status pembayaran dividen tunai,

kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institutional berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laba. Sedangkan dewan komisaris dan komite audit tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba.

Kata Kunci : Dividen tunai, corporate governance, kualitas laba.

Page 2: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Putro, (2015) Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktifitas

operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan.

Salah satu laporan keuangan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan adalah laba. Menurut (Siallagan dan Machfoedz, 2006) laba merupakan

indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan.

Investor dan kreditor menggunakan laba untuk mengevaluasi kinerja manajemen,

memperkirakan earnings power, dan untuk memprediksi laba dimasa yang akan

datang. menurut Sirait, (2012) dalam pendanaan melalui ekuitas, dividen menjadi

salah satu isu yang penting karena kebijakan dividen perusahaan merupakan

bentuk dari kegiatan pengelolaan laba. Dalam era globalisasi sekarang ini, dunia

bisnis sudah mulai berkembang dengan cara menarik investor untuk menanamkan

modalnya ke perusahaan dengan imbal hasil berupa dividen kepada investor.

Menurut Surifah, (2010) Kualitas laba merupakan sesuatu yang sentral

dan penting dalam dunia akuntansi karena berdasar kualitas laba tersebut profesi

akuntansi dipertaruhkan. Investor, kreditor dan para pemangku kepentingan

lainnya mengambil keputusan salah satunya berdasar pada laporan keuangan,

apabila kualitas laba yang disajikan tidak dapat di andalkan maka para pemangku

kepentingan tidak dapat percaya lagi pada profesi akuntansi. Oleh karena itu

berbagai upaya dan studi terus dilakukan agar dapat menyusun laporan keuangan

dengan kualitas laba yang tinggi. Kualitas laba juga sebagai kemampuan laba

Page 3: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

dalam merefleksikan kebenaran laba perusahaan dan membantu memprediksi laba

mendatang untuk kemajuan perkembangan perusahaan. Laba yang berkualitas

akan membantu keputusan bagi para investor untuk menghasilkan keputusan

yang tepat untuk menanamkan sahamnya. Menurut Elvina dan Ratnaningsih,

(2014) Pengukuran kualitas laba secara objektif menjadi hal yang sangat penting

untuk dilakukan mengingat banyaknya kasus-kasus yang berkaitan dengan

manajemen laba dan telah menjadi topik yang menarik. Bagi para pengguna

laporan keuangan tindakan manajemen laba sangat merugikan karena membuat

informasi yang disajikan bias. Hal ini membuat manajemen laba jika dipandang

dari sisi kualitas laba akan mengindikasikan kualitas laba yang rendah, sebab laba

tidak disajikan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hal tersebut dapat terjadi

karena laporan keuangan dibuat berdasarkan sistem akuntansi yang berbasis

akrual sehingga memberi kesempatan bagi manajemen untuk memilih kebijakan

akuntansi yang digunakan dalam pelaporan laba.

Menurut Elvina dan Ratnaningsih, (2014). Pemilik perusahaan selaku

principal menginginkan free cash flow yang dimiliki perusahaan dibayarkan

dalam bentuk dividen. Sebaliknya, manajer selaku agent cenderung bertindak

untuk memaksimumkan kepentingannya sendiri dan mengabaikan kepentingan

principal. Perbedaan kepentingan ini menimbulkan adanya konflik keagenan.

Menurut Siallagan dan Machfoedz, (2006) Konflik keagenan yang

mengakibatkan adanya sifat opportunistic manajemen akan mengakibatkan

rendahnya kualitas laba. Rendahnya kualitas laba akan dapat membuat kesalahan

pembuatan keputusan kepada para pemakainya seperti para investor dan kreditor,

Page 4: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

sehingga nilai perusahaan akan berkurang. Berdasarkan teori keagenan,

permasalahan tersebut dapat diatasi dengan adanya tata kelola perusahaan yang

baik beberapa mekanisme corporate governance yang dapat digunakan untuk

mengatasi masalah keagenan. beberapa mekanisme corporate governance yang

dapat digunakan untuk mengatasi masalah keagenan tersebut antara lain dengan

meningkatkan kepemilikan manajerial. Menurut Siallagan dan Machfoedz, (2006)

dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajer, diharapkan manajer akan

bertindak sesuai dengan keinginan principal karena manajer akan termotivasi

untuk meningkatkan kinerja. Selain itu, keberadaan dewan komisaris diharapkan

dapat meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba

melalui fungsi pengawasan atas pelaporan keuangan.

Menurut Siallagan dan Machfoedz, (2006) Komite audit yang bertanggung

jawab untuk mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan

mengamati sistem pengendalian internal juga diharapkan dapat mengurangi sifat

opportunistic manajemen yang melakukan manajemen laba (earnings

management).

Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak

manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi

tindakan manajemen melakukan manajemen laba. Menurut Boediono, (2005) di

dalam Muid, (2009) kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk

mengurangi insentif para manajer yang mementingkan diri sendiri melalui tingkat

pengawasan yang intens.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini mengambil judul “Pengaruh

Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate Governance Terhadap

Page 5: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2013-2015”

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Teori Agensi (Theory Agency )

Menurut Sutedi (2011:6) teori agency adalah teori yang memberikan

wawasan analisis untuk bisa mengkaji dampak dari hubungan agent dengan

principal atau principal dengan principal. selanjutnya dalam perekonomian

modern, manajemen, dan pengelolaan perusahaan semakin banyak dipisahkan dari

kepemilikan perusahan. Hal ini sejalan dengan Teori agency yang menekan

pentingnya pemilik perusahan (pemegang saham) menyerahkan pengelolaan

perusahaan kepada tenag-tenaga professional disebut (agents) yang lebih mengerti

dalam menjalankan bisnis sehari-hari.

Corporate Governance

Menurut Alijoyo dan Zaini (2004:2) Corporate governance adalah

Struktur hubungan pertanggung jawaban dan pembagian peran di antara berbagai

organ utama perusahaan yakni Pemilik/Pemegang Saham, Pengawas/Komisaris,

dan Pengelola/Direksi/Manajemen.

Menurut (Boediono, 2005) di dalam (Muid, 2009) Mekanisme corporate

governance adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengendalikan dan

melakukan pengawasan kegiatan yang ada dalam perusahaan. Tujuan

Page 6: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

corporategovernance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak

yang berkepentingan(stakeholders).

Kualitas Laba (Y)

Laba dapat menjadi informasi yang sangat penting jika laba yang

diinformasikan berkualitas. (Dechow et al, 2010) di dalam (Putro, 2015)

mendefinisikan laba yang berkualitas sebagai laba yang setidak-tidaknya

mengandung karakteristik-karakteristik dasar, yakni merefleksikan kinerja operasi

perusahaan saat ini dan menjadi indikator yang baik atas persistensi kinerja

keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

Dividen Tunai (X1)

Menurut Hornngreng et.al, (2000:130) Dividen adalah distribusi

proporsional dari aktiva pemegang saham untuk mememenuhi klaim mereka atas

laba yang diperoleh. Dividen hampir selalu dibagikan dalam bentuk uang tunai.

Menurut Hery (2011:287) Dividen adalah perusahaan yang memiliki tingkat

akumulasi laba bersih yang cukup baik, dari satu priode ke priode berikutnya,

biasanya memiliki potensi untuk dapat membagikan dari laba bersih tersebut

kepada pemilik perusahaan (pemegang saham).

Dewan Komisaris (X2)

Menurut (Mayangsari, 2015) kepemilikan manajerial adalah kepemilikan

saham perusahaan perusahaan yang dimiliki oleh manajemen atau pengelola

perusahaan tersebut. Kepemilikan ini menunjukkan adanya peran ganda seorang

manajer, yakni manajer bertindak juga sebagai pemegang saham, sebagai

Page 7: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

manajer juga sekaligus sebagai pemegang saham tidak ingin perusahaan dalam

keadaan sulit keuangan bahkan mengalami bangkrutan (Hadi,2014).

Siallagan dan Machfoedz(2006) menyatakan bahwa semakin besar

kepemilikan manajerial maka discretionary accrualsemakin rendah. Hasil

penelitian ini mendukung bukti bahwa kepemilikan manajerial mengurangi

dorongan perilaku opportunistik manajer.

Dewan Komisaris (X3)

Menurut (Wardhani,2006) peran dewan komisaris dalam suatu perusahaan

lebih ditekankan pada fungsi monitoring dari implementasi kebijakan direksi

Peran komisaris diharapkan akan meminimalisir permasalah agensi yang timbul

antara dewan direksi dengan pemegang saham.

Komite Audit (X4)

Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan,

mengawasi audit eksternal, dan mengawasi sistem pengendalian internal.

Keberadaan komite audit diharapkan dapat mengurangi sifat opportunistic

manajemen yang melakukan manajemen laba dengancara mengawasi laporan

keuangan dan melakukan pengawasan pada audit eksternal (Siallagandan

Machfoedz, 2006).Kemampuan komite audit dalam mengawasi dan mengatasi

masalah yang muncul sangat diperlukan.

Kepemilikan Institutional (X5)

Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengurangi

insentif para manajer yang mementingkan kepentingan diri sendiri melalui tingkat

Page 8: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

pengawasan yang intensif (Boediono, 2005) di dalam (Muid, 2009). Kepemilikan

institusional dapat menekan kecenderungan manajemenuntuk memanfaatkan

discretionary dalam laporan keuangan sehingga memberikan kualitas laba yang

dilaporkan.

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti/Tahun

Judul Peneliti Variabel Hasil Penelitian

1 Herdian Duantoro

Putro (2015)

Hubungan

antara

pembagian

dividen kas dan

kualitas laba

(Studi Empiris

Pada

Perusahaan Non

Keuangan yang

Terdaftar di

BEI Periode

2011-2013)

Status

pembagian

dividen, ukuran

dividen,

kenaikan

ukuran dividen,

persistensi

pembagian

dividen,

kualitas laba,

ADA (Absolute

Value of

Performanced-

Adjusted

Dicretionary

Accruals).

Hasil penelitian

ini menunjukkan

dari keempat

variabel

menggunakan

metode analisis

Anova

berpengaruh

secara signifikan

terhadap kualitas

laba.

2 Dwi Anita Nur

Fitriani (2015)

Pengaruh

Pembayaran

Dividen

Terhadap

Kualitas Laba

(Studi Empiris

Pada

Perusahaan

Manufaktur

yang Terdaftar

di BEI Periode

2008-2012)

status

pembayaran

dividen, jumlah

dividen,

kenaikan

jumlah dividen,

persistensi

dividen,

kualitas laba

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa status

pembayaran

dividen, kenaikan

jumlah dividen,

dan persistensi

deviden

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap kualitas

laba, walaupun

peneliti tidak

menemukan

bukti bahwa

jumlah dividen

Page 9: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

yang lebih besar

adalah indikator

kualitas laba

yang lebih baik.

3 Dul Muid (2009) Pengaruh

Mekanisme

Corporate

Governance

Terhadap

Kualitas Laba

(Studi Empiris

Pada

Perusahaan

Manufaktur

yang Terdaftar

di BEJ Periode

2004-2005)

corporate

governance,

kepemilikan

manajerial,

dewan

komisaris,

komite audit,

kepemilikan

institutional,

kualitas laba,

discretionary

accruals

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bukti empiris

bahwa

kepemilikan

manajerial, dan

kepemilikan

institusional

secara positif dan

signifikan

berpengaruh

terhadap kualitas

laba,

sedangkan dewan

komisaris dan

komite audit

tidak

berpengaruh

secara signifikan

4 Elvina dan

Ratnaningsih

(2014)

Pengaruh Status

Pembayaran

Dividen Tunai

Terhadap

Kualitas Laba

(Studi Empiris

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Yang Terdaftar

Di BEI

Tahun 2011 -

2013)

kualitas laba,

abnormal cash

flow, dividen

tunai

Berdasarkan

hasil penelitian

ini bahwa status

pembayaran

dividen tunai

berpengaruh

positif terhadap

kualitas laba dan

perusahaan yang

melakukan

pembayaran

dividen tunai

memiliki kualitas

laba yang lebih

baik

dibandingkan

perusahaan yang

tidak melakukan

pembayaran

dividen tunai.

Page 10: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

5 Hamonangan

Siallagan dan

Mas’ud Machfoedz

(2006)

Mekanisme

Corporate

Governance,

Kualitas Laba

Dan Nilai

Perusahaan

tata kelola

perusahaan,

kualitas laba,

diskresioner

akrual, nilai

perusahaan

nunjukkan bahwa

pertama,

tatakelola

perusahaan

berkualitas

pengaruh laba.

(1) Kepemilikan

manajerial

berpengaruh

positif kualitas

laba, (2) Dewan

Komisaris

negatif

mempengaruhi

kualitas laba, (3)

Komite Audit

positif

mempengaruhi

kualitas laba.

Kedua, kualitas

laba positif

mempengaruhi

nilai perusahaan.

Ketiga, tata

kelola

perusahaan nilai

pengaruh

mekanisme

perusahaan.

Akhirnya,

hasilnya

menunjukkan

bahwa kualitas

laba tidak

variabel antara

antara

mekanisme

corporate

governance dan

nilai perusahaan.

6 Herianto (2013) Pengaruh Good

Corporate

Governance

taerhadap

Kualitas Laba

perusahaan

Good Corporate

Governance,

keberadaan

komite

audit,proporsi

komisaris

Temuan

penelitian

menunjukkan

bahwa

keberadaan

komite audit,

Page 11: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

manufaktur

yang terdaftar

di bursa efek

indonesia

independen,

kepemilikan

institusional,

kepemilikan

manajerial

proporsi

komisaris

independen,

kepemikan

institusional dan

kepemilikan

manajerial

berpengaruh

positif terhadap

kualitas laba

perusahaan.

7 Sefiana (2009) Pengaruh

Penerapan

Corporate

Governance

Terhadap

Manajemen

Laba pada

Perusahaan

Perbankan yang

Telah Go

Publik Di BEI

perbankan,

corporate

governance,

manajemen laba

hasil dari

penelitian ini

bahwa variabel

independen

terbukti tidak

berpengaruh

untuk

mengurangi

tindakan

manajemen laba.

Hal ini

dikarenakan

penerapan

corporate

governance

masih terbilang

baru di Indonesia

jadi tujuannya

belum secara

efektif dapat

dirasakan.

Page 12: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Pengembagan Hipotesis

Status Pembayaran Dividen Tunai Berpengaruh Terhadap kualitas Laba

Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-

2015

Menurut (Elvina dan Ratnaningsih, 2014) Pengawasan dari pihak kreditur

atau pihak otoritas pasar modal ini akan mengurangi kemungkinan pihak

perusahaan untuk melaporkan laba yang direkayasa sehingga laba yang dihasilkan

Page 13: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

akan lebih berkualitas. Dengan demikian, status pembayaran dividen tunai

perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan, dimana perusahaan

yang melakukan pembayaran dividen tunai memiliki kualitas laba yang lebih baik

dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan pembayaran dividen

tunai.

H1 : Diduga Status Pembayaran Dividen Tunai Berpengaruh

Terhadap Kualitas Laba

Kepemilikan Manajerial Berpengaruh Terhadap Kualitas Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015

Menurut (Siallagan dan Machfoedz, 2006) menyatakan bahwa semakin

besar kepemilikan manajerial maka discretionary accrual semakin rendah. Hasil

penelitian ini mendukung bukti bahwa kepemilikan manajerial mengurangi

dorongan perilaku opportunistic manajer.

H2 : Diduga Kepemilikan Manajerial Berpengaruh Terhadap

Kualitas Laba

Dewan Komisaris Berpengaruh Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015

Menurut (Herianto, 2013) peranan dewan komisaris juga diharapkan dapat

meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui

fungsi monitoring atas pelaporan keuangan. Fungsi monitoring yang dilakukan

oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh jumlah atau ukuran dewan komisaris.

Peran pengawasan oleh dewan komisaris ini diharapkan akan meminimalisir

konflik keagenanyang timbul antara dewan direksi dengan pemegang saham.

Page 14: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

H3 : Diduga Dewan Komisaris Berpengaruh Terhadap Kualitas

Laba

Komite Audit Berpengaruh Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015

Menurut (Herianto,2013) Dalam pencapaian Good Corporate Governance

diperlukan komite audityang efektif. Untuk membangun komite audit yang efektif

maka prinsip dan landasan yang harus dipegang oleh komite audit meliputi

independensi, transparansi dan disclousure, akuntabilitas dan tanggung jawab

serta sikap yang adil. Ada beberapa manfaat dari pembentukan komite audit

dalam perusahaan. Pertama, dalam hal penyusunan laporan keuangan perusahaan,

komite audit melaksanakan pengawasan independen atas penyusunan laporan

keuangan dan pelaksanaan audit ekstern. Kedua, komite audit memberikan

pengawasan independen atas proses pengelolaan resiko dan kontrol. Ketiga,

komite audit melaksanakan pengawasan independen atas proses pelaksanaan yang

baik penting dalam mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan yang pada

akhirnya akan mempengaruhi kualitas laba.

H4 : Diduga Komite Audit Berpengaruh Terhadap Kualitas Laba

Kepemilikan Institutional Berpengaruh Terhadap Kualitas Laba Pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015

Menurut (Jansendan Meckling, 1976) di dalam Muid, (2009) Kepemilikan

institutional merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengurangi

Konflik agensi. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat kepemilikan

Page 15: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

institutional maka semaki kuat tingkat pengendali yang dilakukan oleh pihak

eksternal terhadap perusahaan sehingga agency cost yang terjadi di dalam

perusahaan semakin berkurang.

Kepemilikan institutional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak

manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi

tindakan manajemen melakukan manajemen laba.

H5 : Diduga Kepemilikan Institutional Berpengaruh Terhadap

Kualitas Laba

Status Pembayaran Dividen, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris,

Komite Audit, Kepemilikan Institutional Berpengaruh Terhadap Kualitas

Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2013-2015

Menurut (Elvina dan Ratnaningsih, 2014) Pengawasan dari pihak

kreditur atau pihak otoritas pasar modal ini akan mengurangi kemungkinan pihak

perusahaan untuk melaporkan laba yang direkayasa sehingga laba yang dihasilkan

akan lebih berkualitas. Dengan demikian, status pembayaran dividen tunai

perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan, dimana perusahaan

yang melakukan pembayaran dividen tunai memiliki kualitas laba yang lebih baik

dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan pembayaran dividen

tunai.

Menurut (Siallagan dan Machfoedz, 2006) menyatakan bahwa

semakin besar kepemilikan manajerial maka discretionary accrual semakin

Page 16: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

rendah. Hasil penelitian ini mendukung bukti bahwa kepemilikan manajerial

mengurangi dorongan perilaku opportunistic manajer.

Menurut (Herianto, 2013) peranan dewan komisaris juga diharapkan dapat

meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui

fungsi monitoring atas pelaporan keuangan. Fungsi monitoring yang dilakukan

oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh jumlah atau ukuran dewan komisaris.

Peran pengawasan oleh dewan komisaris ini diharapkan akan meminimalisir

konflik keagenanyang timbul antara dewan direksi dengan pemegang saham.

Menurut (Herianto,2013) Dalam pencapaian Good Corporate Governance

diperlukan komite audityang efektif. Untuk membangun komite audit yang efektif

maka prinsip dan landasan yang harus dipegang oleh komite audit meliputi

independensi, transparansi dan disclousure, akuntabilitas dan tanggung jawab

serta sikap yang adil. Ada beberapa manfaat dari pembentukan komite audit

dalam perusahaan. Pertama, dalam hal penyusunan laporan keuangan perusahaan,

komite audit melaksanakan pengawasan independen atas penyusunan laporan

keuangan dan pelaksanaan audit ekstern. Kedua, komite audit memberikan

pengawasan independen atas proses pengelolaan resiko dan kontrol. Ketiga,

komite audit melaksanakan pengawasan independen atas proses pelaksanaan yang

baik penting dalam mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan yang pada

akhirnya akan mempengaruhi kualitas laba.

Menurut (Jansendan Meckling, 1976) di dalam Muid, (2009)

Kepemilikan institutional merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

mengurangi Konflik agensi. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat

Page 17: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

kepemilikan institutional maka semaki kuat tingkat pengendali yang dilakukan

oleh pihak eksternal terhadap perusahaan sehingga agency cost yang terjadi di

dalam perusahaan semakin berkurang.

Kepemilikan institutional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak

manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi

tindakan manajemen melakukan manajemen laba.

H1 : Diduga Status Pembayaran Dividen Tunai, Kepemilikan

Manajerial, Dewan Komisari, Komite Audit dan

Kepemilikan Institutional Berpengaruh Terhadap Kualitas

Laba

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada

Bursa Efek Indonesia, dengan ruang lingkup penelitian yang didasarkan pada

laporan keuangan tahunan selama periode 2013-2015 berturut-turut.

Variabel Dependen

(Darmawan, 2014) Variabel dependen sering disebut sebagai variabel

output, kreteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai

variabel terikat.Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian

ini adalah kualitas laba. Menurut (Surifah, 2015) dimana terdapat 4 ukuran untuk

memproksikan kualitas laba, yaitu Persistensi Akrual (accrual persistence),

Page 18: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Estimasi kesalahan dalam proses akrual (estimation error in the accruals process),

ada tidaknya manajemen laba(absence of earnings management), dan

Konservatisme (conservatism).

Dalam penelitian ini, pengukuran kualitas laba akan menggunakan ukuran

yang ketiga, yaitu ada tidaknya manajemen laba (absence of earnings

management). Manajemen laba yang digunakan adalah manajemen laba riil,

karena menurut (Roychowdhury,2006) didalam (Elvina dan Ratnaningsih,2014)

terdapat pergeseran manajemen laba dari manajemen laba akrual ke manajemen

laba riil yang dilakukan manajer. Untuk mengetahui ada tidaknya manajemen laba

riil, akan dilihat dari praktik manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan

operasi perusahaan. Alasan pemilihan arus kas sebagai proksi karena pada

akhirnya, ketiga teknik manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil yang

dikembangkan oleh (Roychowdhury,2006) didalam (Elvina dan

Ratnaningsih,2014) akan mempengaruhi arus kas kegiatan operasi perusahaan.

Ada tidaknya praktik manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi

akan dideteksi dari arus kas kegiatan operasi abnormal perusahaan. Arus kas

kegiatan operasi abnormal (ABN_CFO) adalah selisih dari nilai arus kas kegiatan

operasi akrual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum pengujian

dikurangi dengan arus kas kegiatan operasi normal yang dihitung dengan

menggunakan koefisien estimasi yang diperoleh dari model persamaan regresi di

bawah ini:

Page 19: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Model regresi untuk arus kas kegiatan operasi normal adalah sebagai berikut:

CFO𝑡

A𝑡−1= 𝛼0 +𝛼1 (

1

𝐴𝑡−1) +𝛼2 (

𝑆𝑡

𝐴𝑡−1) +(

∆𝑆𝑡

𝐴𝑡−1) +𝜀

Keterangan :

CFO : Arus kas kegiatan operasi ditahun t

At-1 : Total asset ditahun t-1

St : Penjualan ditahun t

ΔSt : Perubahan penjualan bersih ditahun t

a1, a2, a3 : Koefisien regresi persamaan CFOt/At-1

𝜀 = Error

Variabel Independen

Dividen Tunai

Dalam penelitian ini, status pembayaran dividen tunai menggunakan

variabel dummy. Status pembayaran dividen tunai akan bernilai 1 jika perusahaan

melakukan pembayaran dividen pada tahun t, dan akan bernilai 0 jika perusahaan

tidak melakukan pembayaran dividen pada tahun t.

Kepemilikan Manajerial

Dalam penelitian ini, kepemilikan manajerial diukur dengan menghitung

persentase jumlah saham manajerial dibandingkan dengan jumlah saham yang

beredar.

Page 20: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Dewan Komisaris

Dalam penelitian ini, dewan komisaris diukur dengan menghitung total

jumlah komisaris pada sebuah perusahaan.

Komite Audit

Dalam penelitian ini, komite audit diukur dengan menghitung total jumlah

komite audit pada sebuah perusahaan.

Kepemilikan Institutional

Dalam penelitian ini, kepemilikan manajerial diukur dengan menghitung

persentase jumlah saham institutional dibandingkan dengan jumlah saham yang

bereda.

Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi

Menurut (Sugiyono: 2013) populasi adalah wilayah generalasi yang terdiri

atas: obyek/subyek yang mempunyai kualits dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya.

Page 21: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Adapun populasi yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan manufaktur yang telah tercatat dan menerbitkan laporan tahunan

(annual report) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015 secara berturut-

turut

Sampel

Menurut (Sugiyono: 2013) Sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakterisyik yang dimiliki oleh populasi tersebut. pemilihan Sampel dalam

penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu metode pemilihan

sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu untuk memperoleh sampel yang

representative terhadap populasi. Berikut Kriteria pemilihan sampel:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI)berturut-turut selama periode 2013-2015.

2. Perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang

melaporkan laporan keuangan selama periode 2013-2015.

3. Perusahaan yang memiliki laba positif selama priode 2013-2015.

4. Perusahaa yang menggunakan mata uang selain rupiah selama periode

penelitian 2013-2015.

5. Perusahaan yang menyajikan variabel kepemilikan manajerial, dewan

komisaris, komite audit dan kepemilikan institutional secara

lengkapselama periode 2013-2015.

Jumlah Populasi dalam penelitian ini diketahui ada 141 perusahaan. Setelah

dipilih dan diseleksi dengan kriteria-kriteria diatas. Jadi, Peusahaan Manufaktur

yang memenuhi kriteria sampel ada 60 sampel.

Page 22: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

BAB IV

PEMBAHASAN

Deskripsi Unit Analisis

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumentasi atau sekunder menurut Darmawan (2014) yaitu data yang memuat

informasi mengenai suatu obyek atau kejadian masa lalu yang dikumpulkan,

dicatat, dan disimpan dalam arsip serta data lainnya yang menunjang.. Data

diperoleh dari www.idx.co.id.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Statistik Deskriptif

Ghozali, (2013) Statistik Deskriptif digunakan untuk memberi gambaran secara

statistik atas variabel-variabel indenpenden dan dependen dalam penelitian ini.

Variabel Indenpenden dalam penelitian ini adalah Status pembayaran dividen

tunai, Kepemelikan Manajerial, Dewan komisaris, Komite audit, Kepemilikan

Institutional. Informasi yang terdapat dalam statistik deskriptif berupa nilai rata-

rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan standart deviasi. Berikut adalah

hasil uji statistik deskriptif menggunakan SPSS 22 :

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KM 60 .0000 .2562 .062695 .0797639

DK 60 2.0000 12.0000 4.200000 2.3419534

KA 60 2.0000 5.0000 3.116667 .5237306

KI 60 .2248 .9609 .654214 .2109488

KL 60 -.0052 .1423 .066081 .0281659

Valid N (listwise) 60

Sumber : Data yang telah diolah, 2017

Page 23: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Berdasarkan dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa :

1. Variabel Kepemilikan Manajerial memiliki nilai minimum sebesar 0.0000

sedangkan nilai maksimum sebesar 0.2562 dan memiliki nilai rata-rata sebesar

0.062695 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 0.0797639.

2. Variabel Dewan Komisaris memiliki nilai minimum sebesar 2.0000

sedangkan nilai maksimum sebesar 12.0000dan memiliki nilai rata-rata sebesar

4.200000 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 2.3419534.

3. Variabel Komite Audit memiliki nilai minimum sebesar 2.0000 sedangkan

nilai maksimum sebesar 5.0000 dan memiliki nilai rata-rata sebesar 3.116667

serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 0.5237306.

4. Variabel Kepemilikan Institutional memiliki nilai minimum sebesar

0.2248sedangkan nilai maksimum sebesar 0.9609 dan memiliki nilai rata-rata

sebesar 0.654214 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 0.2109488.

5. Variabel Kualitas Laba memiliki nilai minimum sebesar -0.0052

sedangkan nilai maksimum sebesar 0.1423 dan memiliki nilai rata-rata sebesar

0.066081 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 0.0281659.

SPDT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 18 30.0 30.0 30.0

ada 42 70.0 70.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Sumber : Data yang telah diolah, 2017

Variabel Status pembayaran dividen tunai diukur dengan menggunakan

variabel dummy. Nilai 1 menunjukkan terdapat pembayaran dividen tunai

sedangkan nilai 0 menunjukkan tidak terdapat pembayaran dividen

Page 24: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

tunai.Berdasarkan tabel 4.3 terdapat 18 sampel yang tidak membayarkan dividen

tunai dan 42 sampel yang membayarkan dividen tunai.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013 : 160) Uji Normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Cara untuk megetahui data terdistribusi secara normal atau tidak yaitu

dengan menggunakan distribusi pada grafik P-P plot.Selain itu, uji normalitas juga

dapat diuji dengan statistik non-parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S) dengan

menggunakan taraf signifikansi 5%.Jika, signifikansi (dapat dilihat pada Asymp.

Sig. (2-tiled) pada output SPSS) dari nilai Kolmogorov Smirnov > 5%, data yang

digunakan berdistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Page 25: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .02183221

Most Extreme Differences Absolute .068

Positive .060

Negative -.068

Test Statistic .068

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data yang telah diolah, 2017

Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat

dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cut off yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance

<0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2013).

Page 26: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

B Tolerance VIF

1 (Constant) -.039

SPDT .019 .960 1.041

KM .280 .491 2.037

DK .003 .489 2.043

KA .000 .541 1.848

KI .094 .519 1.928

a. Dependent Variable: KL

Hasil Uji Multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance > 0.10 dan nilai

VIF < 10 untuk semua variabel penelitian yaitu status pembayaran dividen tunai,

kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit dan kepemilikan

institutional.Maks pada model regresi yang terbentuk tidak terjadi gejala

multikolinearitas.

Uji Autokorelasi

Ghozali, (2013) Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada priode t dengan

kesalahan pengganngu pada priode t-1 (sebelumnya) jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya .untuk mendeteksi ada

tidaknya autokorelasi dengan melakukan uji Durbin-Watson dengan prosedur

sebagai berikut:

a. Uji Durbin – Watson (DW test)

Page 27: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat

satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta)

dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen.

Hipotesis yang akan di uji adalah :

H0 : Tidak ada autokorelasi ( r = 0 )

HA : ada autokorelasi ( r ≠ 0 )

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi

positif

Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi

positif

No desicison dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif No desicison 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

Tidak ada autokorelasi

positif atau negatif

Tidak ditolak du < d < 4 – du

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .632a .399 .344 .0228206 1.994

Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilai DW test adalah 1.994.

besarnya du adalah 1.7671 dan 4 – du = 2.2329 dapat diketahui bahwa nilai

du < d < 4 – du yaitu 1.7671 <1.994 < 2.2329 yang artinya H0 diterima (tidak ada

autokorelasi positif dan negatif).

Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2013 : 139) Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas

atau tidak terjadi Heteroskedatisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan grafik scatterplot dan

Page 28: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

uji spearmen rho Jika Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikan

penelitian 5% maka model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

Hasil Grafik Scatterplot

Hasil Uji Heterokedastisitas dengan menggunakan Uji Spearmen rho

Correlations

SPDT KM DK KA KI

Unstandar

dized

Residual

Spearman's rho SPDT Correlation

Coefficient 1.000 -.233 .247 .131 -.111 -.059

Sig. (2-tailed) . .073 .057 .319 .397 .655

N 60 60 60 60 60 60

KM Correlation

Coefficient -.233 1.000 -.444** -.158 -.431** -.161

Sig. (2-tailed) .073 . .000 .228 .001 .219

N 60 60 60 60 60 60

DK Correlation

Coefficient .247 -.444** 1.000 .542** -.121 .109

Sig. (2-tailed) .057 .000 . .000 .356 .406

N 60 60 60 60 60 60

Page 29: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

KA Correlation

Coefficient .131 -.158 .542** 1.000 -.151 .006

Sig. (2-tailed) .319 .228 .000 . .250 .965

N 60 60 60 60 60 60

KI Correlation

Coefficient -.111 -.431** -.121 -.151 1.000 .021

Sig. (2-tailed) .397 .001 .356 .250 . .876

N 60 60 60 60 60 60

Unsta

ndardi

zed

Resid

ual

Correlation

Coefficient -.059 -.161 .109 .006 .021 1.000

Sig. (2-tailed) .655 .219 .406 .965 .876 .

N 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas, jika dilihat dari grafik scatterplot

terlihat bahwa titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun

dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa pada

model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis grafik scatterplot ini

memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan

mempengaruhi hasil ploting.Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit

menginterprestasikan hasil grafik scatterplot.Oleh karena itu dilakukan uji statistik

untuk menjamin keakuratan hasil yaitu dengan uji Spearmen rho.

Hasil Uji Spearmen rho dapat diketahui bahwa tidak ada satupun variabel

indpenden yang signifikan secara statistik mempengaruhi dependen.Hal ini

terlihat dari nilai probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%. (0.05).

Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas

Page 30: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.039 .028 -1.395 .169

SPDT .019 .007 .312 2.903 .005

KM .280 .053 .793 5.269 .000

DK .003 .002 .226 1.496 .140

KA .0002 .008 .006 .039 .969

KI .094 .020 .707 4.829 .000

a. Dependent Variable: KL

Didapat persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Dari persamaan model regresi linier tersebut, dapat diinterprestasikan sebagai

berikut:

Konstanta (a)

Nilai konstanta (a) sebesar -0.039 nilai (a) yang negatif menunjukkan

bahwa jika nilai variabel sama dengan nol (0) Status pembayaran dividen tunai,

Kepemilikan Manajerial, Dewan komisaris, Komite Audit, dan Kepemilikan

institutional maka nilai Variabel Kualitas laba sebesar -0.039 satuan dengan

asumsi variabel lainnya konstan.

Koefisien b1 untuk Status Pembayaran Dividen Tunai

Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0.019 nilai b1 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kualitas

Page 31: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

laba dengan variabel status pembayaran dividen tunai yang artinya jika nilai status

pembayaran dividen tunai naik sebesar 1 (satuan) maka nilai kualitas laba akan

naik sebesar 0.019 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Koefisien b2 untuk Kepemilikan Manajerial

Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar 0.280 nilai b2 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kualitas

laba dengan variabel kepemilikan manajerial yang artinya jika nilai kepemilikan

manajerialnaik sebesar 1 (satuan) maka nilai kualitas laba akan naik sebesar 0.280

satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Koefisien b3 untuk Dewan Komisaris

Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar 0.003 nilai b3 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kualitas

laba dengan variabel dewan komisaris yang artinya jika nilai dewan komisaris

naik sebesar 1 (satuan) maka nilai kualitas laba akan naik sebesar 0.003 satuan

dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Koefisien b4 untuk Komite Audit

Besarnya nilai koefisien regresi (b4) sebesar 0.0003 nilai b4 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kualitas

laba dengan variabel komite audit yang artinya jika nilai komite audit naik sebesar

1 (satuan) maka nilai kualitas laba akan naik sebesar .0003 satuan dengan asumsi

variabel lainnya konstan.

Koefisien b5 untuk Kepemilikan Institutional

Page 32: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Besarnya nilai koefisien regresi (b5) sebesar 0.094 nilai b5 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara variabel kualitas

laba dengan variabel kepemilikan institutional yang artinya jika nilai kepemilikan

institutional naik sebesar 1 (satuan) maka nilai kualitas laba akan naik sebesar

0.094 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Hasil Uji Hipotesis

Uji Signifikan Simultan (Uji statistik F )

Menurut Ghozali (2013: 98) Uji-F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh

secara simultan (bersama-sama) variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.9

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .019 5 .004 7.175 .000b

Residual .028 54 .001

Total .047 59

a. Dependent Variable: KL

b. Predictors: (Constant), KI, DK, SPDT, KA, KM

Sumber : data diolah (2017)

Berdasarkan tabel 4.9 Hasil Uji f atau Uji ANOVA didapat F hitung sebesar

7.175 dengan probabilitas 0.000 dapat diketahui bahwa F hitung lebih besar dari F

tabel, yaitu 7.175 > 2.39 (df = (60-6) : (6-1)), dengan nilai sig lebih kecil dari nilai

probabilitas yaitu 0.000 < 0.05. Maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi kualitas laba atau dapat dikatakan bahwa Status pembayaran dividen

tunai, Kepemilikan Manajerial, Dewan komisaris, Komite Audit, dan

Page 33: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Kepemilikan institutionalsecara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Kualitas laba.

Uji signifikan Parsial Indvidual (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali (2013 : 98) Uji t ini dilakukan untuk menguji koefisien refgrensi

secara individual. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial

masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak

terhadap variabel dependen.

Tabel 4.10

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.039 .028 -1.395 .169

SPDT .019 .007 .312 2.903 .005

KM .280 .053 .793 5.269 .000

DK .003 .002 .226 1.496 .140

KA .000 .008 .006 .039 .969

KI .094 .020 .707 4.829 .000

a. Dependent Variable: KL

Sumber : data yang telah diolah, 2017

1. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Status pembayaran dividen tunai

thitung sebesar 2.903 > 2.00488 (ttabel a = 0.05 df = ( 60-6 ) = 54) dan nilai sig

sebesar 0.005 < 0.05 berarti variabelStatus pembayaran dividen tunai

berpengaruh terhadap Kualitas laba. Oleh karena itu H1diterima dan Ha ditolak.

2. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Kepemilikan manajerialthitung

sebesar 5.269 > 2.00488 (ttabel a = 0.05 df = ( 60-6 ) = 54) dan nilai sig sebesar

0.000 < 0.05 berarti variabel Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap

Page 34: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Kualitas laba. Oleh karena itu H2 diterima dan Ha ditolak. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian muid (2009) yang menyatakan bahwa Kepemilikan

manajerial yang diukur denga peroksi jumlah kepemilikan manajerial dibagi

saham yang beredar dikalikan 100% memiliki pengaruh terhadap kualitas laba,

yang artinya bahwa semakin besar kepemilikan dalam perusahaan maka

manajemen akan cenderung untuk berusaha meningkatkan kinerjanya sehingga

laba yang dihasilkan berkualitas. Hasil ini juga membuktikan bahwa kepemilikan

manajerial mampu menjadi mekanisme good corporate governace.

3. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Dewan komisaris thitung sebesar

1.496 < 2.00488 (ttabel a = 0.05 df = ( 60-6 ) = 54) dan nilai sig sebesar 0.140 >

0.05 berarti variabel Dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap Kualitas laba.

Oleh karena itu H3 ditolak dan Ha diterima.

4. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Komite audit thitung sebesar 0.039

< 2.00488 (ttabel a = 0.05 df = ( 60-6 ) = 54) dan nilai sig sebesar 0.969 > 0.05

berarti variabel Komite audit tidak berpengaruh terhadap Kualitas laba. Oleh

karena itu H4 ditolak dan Ha diterima.

5. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Kepemilikan institutionalthitung

sebesar 4.829 > 2.00488 (ttabel a = 0.05 df = ( 60-6 ) = 54) dan nilai sig sebesar

0.000 < 0.05 berarti variabel Kepemilikan institutional berpengaruh terhadap

Kualitas laba. Oleh karena itu H5 diterima dan Ha ditolak. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian muid (2009) yang menyatakan bahwa Kepemilikan

Institutional yang diukur denga peroksi jumlah kepemilikan institutional dibagi

saham yang beredar dikalikan 100% memiliki pengaruh terhadap kualitas laba

Page 35: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Artinya bahwa semakin besar kepemilikan dalam perusahaan maka manajemen

akan cenderung untuk berusaha meningkatkan kinerjanya sehingga laba yang

dihasilkan berkualitas.Investor institusional lebih mementingkan kinerja

perusahaan jangka panjang sehingga kepemilikan saham oleh institusi dapat

menjadi kendala bagi perilaku opportunistik manajer.

Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variabel-variabel independen.

Tabel 4.11

Nilai Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .632a .399 .344 .0228206 1.994

a. Predictors: (Constant), KI, DK, SPDT, KA, KM

b. Dependent Variable: KL

Sumber : data diolah (2017)

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai dari Adjusted R Square sebesar

0.344 yang berarti sebesar 34,4%. Variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh

variasi dari variabel indenpenden. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

sebesar 34,4%. Kualitas laba yang diproksikan dengan manajemen laba nilai Arus

kas kegiatan operasi abnormal (ABN_CFO) oleh variabel Status pembayaran

dividen tunai, Kepemilikan manajerial, Dewan komisaris, Komite audit, dan

Kepemilikan intitutional 65.6% (100% - 34,4%) dipengaruhi oleh variabel lain

selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB V

Page 36: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

KESIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkansebagai berikut :

1. Status pembayaran dividen tunai berpengaruh terhadap Kualitas laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2013-2015.

2. Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap Kualitas laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2013-2015.

3. Dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap Kualitas laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2013-2015.

4. Komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.

5. Kepemilikan institutional berpengaruh terhadap kualitas laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-

2015.

6. Status pembayaran dividen tunai, Kepemilikan manajerial, Dewan

komisaris, Komite audit dan kepemilikan institutional secara simultan

berpengaruh terhadap Kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.

Saran

Page 37: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Saran yang berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian

masih terbatas diharapkan penelitian selanjutnya lebih banyak lagi dalam

pemilihan sampel misalnya dengan memperluas sampel perusahaan dan

periode penelitian.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu memberikan referensi rumus

Kualitas laba yang lebih konsisten dan relevan dalam menilai ada atau

tidaknya praktek manajemen laba.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel penelitian

seperti ukuran perusahaan dan nilai perusahaan sehingga dapat mengetahui

ada atau tidaknya praktek manajemen laba untuk meningkatkan kualitas

laba.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Glovita Brelian. 2010. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institutional, Leverage, Growth Terhadap Kualitas Laba

Perusahaan”. jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret:

Surakarta. No.19.

Alijoyo, Antonius. dan Subroto Zaini. 2004. Komisaris Independen. Gramedia:

Jakarta.

Darmawan, Deni. 2014. MetodePenelitianKuantitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda karya.

Elvina dan Dewi Ratnaningsih. 2014. “Pengaruh Status Pembayaran Dividen

Tunai Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEI tahun

2011-2013”. Universitas Atma Jaya Yogyakarta: Yogyakarta.

Farinha, J., & Moreira, J. A. (2007). “Dividends and earnings quality: the missing

link?”.http://www.fep.up.pt/investigacao/cempre/actividades/sem_fin/sem

_fin_01_05/PAPERS_PDF/paper_sem_fin_10jan08.

Page 38: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS

21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Hadi, Selfi Anggraini. 2014. “Mekanisme Corporate Governance dan Kinerja

Keuangan pada Perusahaan Mengalami Financial Distress”. Semarang:

Universitas Diponogoro, vol.3 No.5, P 1-17.

Hery, 2011. Akuntansi. Yogyakarta: Gava Media.

Hery, 2013. Akuntansi dan Auditing. Yogyakarta: Gava Media.

Herianto, 2013. “Pengaruh Good Corporate Governace Terhadap Kualitas Laba

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Universitas Hasanudin: Makassar.

Horngren, Charles.T dan Gary L.Sundem. 2000. Pengantar Akuntansi Keuangan.

Jakarta: Erlangga.

Komite Nasional Corporate Governance, 2002. Pedoman Pembentukan Komite

Governance Indonesia, www.governance-indonesia.com.

Mayangsari, Lillananda Putri. 2015. “Pengaruh Good Corporate Governance dan

Kinerja Keuangan Terhadap Financial Distress”. Jurnal Umum dan Riset

Akuntansi, Vol.04, No.04, P.1-18.

Muid, Dul. 2009. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas

Laba. Semarang: Universitas Diponogoro. Vol.4, No.2, P 94-108.

Neolaka, Amos. 2014. Metode Penelitian dan Statistik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Putro, Herdian Duantoro. 2015. “Hubungan Antara Dividen Kas dan Kualitas

Laba. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponogoro:

Semarang.

Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Cetakan

pertama. Yogyakarta: penerbit Gava Media.

Riahi, Ahmed dan Belkaoui, 2007. Accounting Theory. Jakarta: Salemba.

Seliana, 2015. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Fakultas Ekonomi.

Universitas Maritim Raja Ali Haji: Tanjungpinang.

Sefiana, Eka. 2009.“Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap

Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang telah Go Publik di

BEI”. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura. Universitas

Gunadharma: Jawa Barat. 12 (3), 211-222

Page 39: Pengaruh Status Pembayaran Dividen Tunai dan Corporate ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Dalam era globalisasi ... akrual sehingga memberi

Siallangan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz. 2006. “Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Laba, dan Nilai Perusahaan”. Proceeding

Simposium Nasional Akuntansi IX.

Sirait, Febriela dan Sylvia Veronica Siregar. 2012, “Hubungan Pembagian

Dividen Dengan Kualitas Laba pada Perushaan”, Jakarta: Universitas

Indonesia.

Sugiyono. 2013. MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Yogyakarta:

Alfabeta.

Surifah. 2010, “Kualitas Laba dan Pengukurannya, Yogyakarta”, Jurnal

Ekonomi, Manajemen & Akuntansi Universitas Cokroaminoto. Vol. 8 No.

2.

Sutedi, Andrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.

Ujiyantho, Muh.Arief dan Bambang Agus Pramuka. 2007. “Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”. Makasar:

Simposium Nasional Akuntansi X.

Wardhani, Ratna. 2006. “Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan

yang Mengalami Permasalahan Keuangan”. Simposium Nasional

Akuntansi IX.

www.idx.co.id