Top Banner
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907426X JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi, Moralitas Individu dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Kasus pada Koperasi di Wonosobo) M. Elfan Kaukab, SE, M.M. Heny Damayanti, SE Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al Qur’an ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi, Moralitas Individu dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Kasus pada Koperasi di Wonosobo)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh sistem pengendalian intern, sistem kompensasi, moralitas individu dan asimetri informasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian ini dilakukan pada koperasi di Kabupaten Wonosobo yang sudah mempunyai badan hukum. Penarikan sampel dari populasi menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria koperasi yang di jadikan responden adalah koperasi berbadan hukum yang sudah berumur diatas 10 tahun sejumlah sebanyak 60 koperasi dan yang diberikan kuesioner adalah bagian keuangan dan administrasi. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sistem pengendalian intern berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (H1 diterima). Sistem kompensasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (H2 diterima). Moralitas individu berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi diterima (H3 diterima). Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi diterima (H4 diterima). Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktik bagi koperasi di Wonosobo. Kecurangan akuntansi merupakan salah satu unsur yang utama dalam korupsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upaya menghilangkan perilaku tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi memerlukan usaha yang menyeluruh, tidak secara partial. Menghilangkan perilaku tidak etis manajemen serta kecurangan akuntansi hendaknya dilakukan dengan mengefektifkan pengendalian internal, termasuk penegakan hukum, perbaikan sistem pengawasan dan pengendalian, serta pelaksanaan good governance pada lembaga koperasi, karena koperasi sebagai soko guru ekonomi harus diselamatkan dari adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pengurus dan karyawan. Mengeliminir perilaku tidak etis manajemen dan kecurangan akuntansi koperasi hendaknya dilakukan bila salah satu unsur yang utamanya yaitu penanggung jawab penyusunan laporan keuangan taat pada aturan akuntansi. Kata kunci: Sistem Pengendalian Intern, Sistem Kompensasi, Moralitas Individu dan Asimetri Informasi, Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.
14

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Jun 22, 2019

Download

Documents

dinhnga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi, Moralitas Individu dan

Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

(Studi Kasus pada Koperasi di Wonosobo)

M. Elfan Kaukab, SE, M.M.

Heny Damayanti, SE

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al Qur’an

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi,

Moralitas Individu dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

(Studi Kasus pada Koperasi di Wonosobo)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

membuktikan pengaruh sistem pengendalian intern, sistem kompensasi, moralitas individu

dan asimetri informasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian ini

dilakukan pada koperasi di Kabupaten Wonosobo yang sudah mempunyai badan hukum.

Penarikan sampel dari populasi menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria

koperasi yang di jadikan responden adalah koperasi berbadan hukum yang sudah berumur

diatas 10 tahun sejumlah sebanyak 60 koperasi dan yang diberikan kuesioner adalah bagian

keuangan dan administrasi. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner. Alat analisis yang

digunakan adalah regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sistem pengendalian intern berpengaruh

negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (H1 diterima). Sistem kompensasi

berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (H2 diterima). Moralitas

individu berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi diterima (H3

diterima). Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi diterima (H4 diterima).

Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktik bagi koperasi di Wonosobo.

Kecurangan akuntansi merupakan salah satu unsur yang utama dalam korupsi. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upaya menghilangkan perilaku tidak etis

manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi memerlukan usaha yang menyeluruh,

tidak secara partial. Menghilangkan perilaku tidak etis manajemen serta kecurangan

akuntansi hendaknya dilakukan dengan mengefektifkan pengendalian internal, termasuk

penegakan hukum, perbaikan sistem pengawasan dan pengendalian, serta pelaksanaan good

governance pada lembaga koperasi, karena koperasi sebagai soko guru ekonomi harus

diselamatkan dari adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pengurus dan

karyawan. Mengeliminir perilaku tidak etis manajemen dan kecurangan akuntansi koperasi

hendaknya dilakukan bila salah satu unsur yang utamanya yaitu penanggung jawab

penyusunan laporan keuangan taat pada aturan akuntansi.

Kata kunci: Sistem Pengendalian Intern, Sistem Kompensasi, Moralitas Individu dan

Asimetri Informasi, Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.

Page 2: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

I. LATAR BELAKANG

Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media dan

menjadi isu yang menonjol serta penting di mata pemain bisnis dunia. Kecurangan

merupakan bentuk penipuan yang sengaja dilakukan sehingga dapat menimbulkan kerugian

tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku

kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi karena tekanan untuk melakukan penyelewengan

atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada. Pada umumnya, kecurangan

akuntansi berkaitan erat dengan korupsi. Berbagai tindakan yang lazim dilakukan dalam

korupsi di antaranya adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen yang

merugikan keuangan atau perekonomian negara (Alison 2006).

Kecurangan akuntansi di Indonesia atau yang biasa kita sebut korupsi saat ini sudah

meningkat. Indonesia Corruption Watch mengatakan, tahun 2013 ini menjadi tahun dengan

kemarakan kasus korupsi. Di dalam konferensi persnya yang diadakan di Jakarta, Kamis

(7/2/2013), ICW memaparkan ada kecenderungan penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja

Negara (APBN), khususnya dari bantuan sosial dan hibah yang akan digunakan untuk

kepentingan suksesi Pemilu 2014. Terdapat tren peningkatan anggaran bantuan sosial hibah

yang akan rawan dibajak oleh fungsionaris partai yang masih menjabat (Rahmawati 2009).

Kecenderungan kecurangan akuntansi sekarang ini tidak hanya terjadi pada

perusahaan swasta, perusahan milik negara dan pemerintahan, akan tetapi banyak

kecurangan-kecurangan terjadi pada koperasi. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan

UMKM Kabupaten Wonosobo sampai dengan tahun 2014 sudah terjadi 26 kasus

penggelapan/kecurangan dalam bidang akuntansi (Dinas Koperasi dan UMKM, 2014). Hal

ini mengindikasikan bahwa kejahatan dalam akuntansi tidak hanya melanda perusahaan dan

pemerintahan, akan tetapi sudah terjadi pada koperasi. Untuk itu perlu kontrol yang lebih

ketat pada perkembangan koperasi kedepan dengan melibatkan semua stekholder.

Sistem pengendalian intern merupakan faktor yang dianggap mampu mempengaruhi

kecenderungan kecurangan akuntansi. Banyaknya kasus kecurangan diakibatkan karena tidak

adanya sistem pengendalian internal sehingga lemahnya pengawasan atau kontrol, tidak

adanya kejujuran, peraturan dan kinerja kerja lemah mengakibatkan para pembuat kejahatan

leluasa dapat melakukan aksinya. Kecenderungan kecurangan akuntansi dipengaruhi oleh ada

atau tidaknya peluang untuk melakukan hal tersebut (Fawzi 2011). Peluang tersebut dapat

diminimalisir dengan adanya pengendalian internal yang efektif. Smith et al., (1997)

Page 3: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

menyatakan bahwa pengendalian internal yang efektif akan mengurangi kecenderungan

kecurangan akuntansi. AICPA (American Institute of Crified Public Accountant, 1947)

menjelaskan bahwa pengendalian internal sangat penting, antara lain untuk memberikan

perlindungan bagi entitas terhadap kelemahan manusia serta untuk mengurangi kemungkinan

kesalahan dan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (Boynton and Kell, 1996).

Sistem kompensasi juga merupakan salah satu faktor yang penyebab terjadinya

kecenderungan kecurangan akuntansi. Kompensasi merupakan komponen biaya yang

dibayarkan oleh organisasi pada karyawan. Bagi karyawan kompensasi merupakan faktor

yang menentukan tingkat kesejahteraan, sedang bagi organisasi kompensasi merupakan

komponen biaya yang mempengaruhi tingkat efisiensi dan profitabilitas (Thoyibatun et al.

2009). Penelitian yang dilakukan oleh Thoyibatun et al. (2009) yang menunjukkan bahwa

kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Moralitas individu juga mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi.

Kecurangan akuntansi sangat erat hubungannya dengan etika. Kecurangan akuntansi

merupakan suatu tindakan ilegal sebagai bagian dari perilaku tidak etis, oleh karena itu ada

hukum yang harus ditegakkan sebagai bagian dari usaha penegakan standar moral. Wilopo

(2006) menemukan bahwa semakin tinggi level penalaran moral individu akan membuat

orang berfikir bahwa kecurangan dalam akuntansi adalah hal yang dianggap menyimpang.

Bernardi dan Guptill (2008) menemukan bahwa semakin tinggi level moral individu akan

semakin sensitif terhadap isu-isu etika.

Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi

adalah asimetri informasi. Asimetri informasi merupakan suatu keadaan dimana manajer

memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar

perusahaan (Rahmawati dkk 2006). Ryan (1996) seperti dikutip Fanani (2009) yang

mendefinisikan asimetri informasi sebagai kondisi dimana adanya perbedaan perolehan

informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi dengan pihak pemegang

saham dan stakeholder yang tidak memiliki informasi karena sebagai pengguna informasi

(user). Pengertian tersebut memberikan kesimpulan bahwa terjadinya asimetri informasi

karena adanya perbedaan perolehan informasi tentang perusahaan yang diterima oleh pihak

pengguna informasi dalam hal ini investor dengan pihak manajemen perusahaan sebagai

pihak yang mengoperasikan usaha dan berada didalam perusahaan. Asimetri informasi yang

mungkin timbul disini akan mendorong agen untuk menyembunyikan beberapa informasi

yang tidak diketahui prinsipal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aryanto et. al., (2013)

Page 4: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

menunjukkan bahwa asimetri informasi mempengaruhi kecenderungan terjadinya kecurangan

akuntansi.

II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen yang

diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas,

efesiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan

penyajian laporan keuangan. Sistem pengendalian internal sangat dibutuhkan di Indonesia

mengingat otonomi yang semakin besar. Berdasarkan hasil KMPG Fraud Survey 2012

ditemukan bahwa fraud terjadi karena pelaku internal tidak berfikir mereka akan tertangkap,

ini menjadi faktor utama penyebab terjadinya kecurangan yaitu sebesar 25% dari total kasus

kecurangan yang terjadi. Faktor kedua adalah diabaikannya sistem pengendalian internal

yang telah ada sebesar 23%, kemudian tidak memadainya pengendalian internal juga menjadi

faktor terjadinya fraud yaitu sebesar 7%, sehingga dapat dilihat bahwa pengendalian internal

memiliki fungsi yang sangat penting bagi sebuah organisasi, termasuk koperasi (Amrizal

2013).

Adanya pengendalian internal yang efektif, memungkinkan terjadinya pengecekan

saling silang (cross check) terhadap pekerjaan seseorang oleh orang lain (Puspasari &

Suwardi 2012). Hal ini menurunkan peluang terjadinya kecenderungan kecurangan dan

Pengendalian

Intern (X1)

Sistem

Kompensasi (X2)

Moralitas Individu

(X3)

Asimetri Informasi

(X4)

H1 -

H2 -

H3-

H4+

Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi (Y)

Page 5: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

mengalokasikan kesalahan. Wright (2003) dalam Wilopo (2006) menyatakan bahwa

pengendalian internal yang efektif mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi.

Kecenderungan kecurangan akuntansi dipengaruhi oleh ada atau tidaknya peluang atau

kesempatan. Peluang yang besar membuat kecenderungan kecurangan akuntansi lebih sering

terjadi, dan sebaliknya. Penerapan pengendalian internal yang efektif yang didukung dengan

regulasi yang memadai akan mencegah berbagai bentuk overstated dan ketidakwajaran yang

merugikan berbagai pihak yang bekepentingan (Wright 2003).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Thoyibatun et al. (2009), Puspasari & Suwardi

(2012) Aryanto et. al., (2013) menunjukkan bahwa pengendalian intern berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat di

hipotesiskan sebagai berikut :

H1: Pengendalian intern berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi.

Selain pengendalian internal, sistem kompensasi juga mampu mempengaruhi

terjadinya kecurangan akuntansi. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh

karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Simamora (2004) menyatakan kompensasi

merupakan apa yang diterima oleh para pegawai sebagai ganti kontribusinya kepada

organisasi. Kompensasi menurut Wayne seperti dikutip Mangkuprawira 2002 meliputi bentuk

tunai langsung, pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif

untuk memotivasi karyawan agar bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang tinggi.

Siagian (2003) menyatakan bahwa dalam mengembangkan dan menerapkan sistem

kompensasi/imbalan, kepentingan organisasi dan kepentingan pegawai mutlak perlu

diperhitungkan. Rivai (2005) menyebutkan beberapa tujuan manajemen kompensasi efektif,

yaitu untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, mempertahankan pegawai

yang ada, menjamin keadilan, penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan,

mengendalikan biaya, dan mengikuti aturan hukum. Hal ini dilakukan untuk mengurangi

adanya kecenderungan kecurangan akuntansi atau bahkan kecurangan tidak terjadi sama

sekali.

Pengurus koperasi diberi wewenang oleh pengawas koperasi untuk mengelola

koperasi, bertanggung jawab untuk memaksimalkan kinerja dalam pencapaian tujuan

koperasi, dan melaporkan tanggung jawabnya melalui rapat anggota tahunan (RAT).

Pemberian kompensasi yang memadai membuat pengurus koperasi bertindak sesuai dengan

keinginan dari pengawas koperasi, yaitu memberikan informasi yang sebenarnya tentang

Page 6: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

keadaan koperasi. Pengurus koperasi akan bertindak sesuai dengan keinginan pengawas

koperasi jika mereka mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan kinerjanya. Pemberian

kompensasi ini dapat mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Thoyibatun et al. (2009) dan Aryanto et. al.,

(2013) menunjukkan bahwa sistem kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat di hipotesiskan

sebagai berikut :

H2 : Sistem kompensasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi .

Moralitas individu dalam penelitian ini adalah pertimbangan etis sebagai

pertimbangan-pertimbangan apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi dilema etis

(Wibowo 2007). Teori yang menjelaskan kecenderungan kecurangan akuntansi terdapat di

teori Gone dalam Wahyudi (2006) kecendrungan fraud juga berasal dari dalam diri individu

itu sendiri, salah satunya moralitas. Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau

orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.

Moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia, sehingga bidang

moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia.

Magnis (2001) mengatakan bahwa sikap moral yang sebenarnya disebut moralitas. Ia

mengatakan moralitas sebagai sikap hati orang yang terungkap dalam tindakan lahiriah. Jadi

moralitas adalah sikap dan pebuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih.

Amin Widjaja (1992) menyatakan alasan yang melatar belakangi kecurangan adalah

pengurus tidak mengindahkan moral (unscruplulous). Dengan mengetahui sifat dan

karakteristik manusia yang paling mungkin melakukan kecurangan, pemerintahan dapat

mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan akuntansi. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Dewi (2014) menunjukkan bahwa moralitas individu berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat di

hipotesiskan sebagai berikut :

H3: Moralitas individu berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi

Kecurangan akuntansi sangat erat hubungannya dengan asimetri informasi karena

merupakan garis wewenang. Asimetri informasi adalah ketidakseimbangan informasi yang

dimiliki oleh pengurus dan pengawas, ketika pengawas tidak memiliki informasi yang cukup

tentang kinerja pengurus, sebaliknya pengawas memiliki lebih banyak informasi mengenai

kapasitas diri, lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan (Miranti Senja 2011).

Page 7: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

Asimetri informasi merupakan keadaan dimana pihak dalam perusahaan mengetahui

informasi yang lebih baik dibanding pihak luar perusahaan (stakeholder). Jika keadaan

tersebut terjadi, maka akan membuka peluang bagi pihak dalam perusahaan untuk melakukan

kecurangan.

Hasil penelitian Handayani dan Putra (2013) menunjukkan hubungan positif asimetri

informasi terhadap pengungkapan laporan keuangan, yang berarti semakin tinggi asimetri

informasi maka kecenderungan kecurangan laporan keuangan semakin meningkat. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Aryanto et. al., (2013) menunjukkan bahwa asimetri informasi

mempengaruhi kecenderungan terjadinya kecurangan akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian

tersebut maka dapat di hipotesiskan sebagai berikut :

H4 : Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi

III. METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini

adalah koperasi di Kabupaten Wonosobo yang sudah mempunyai badan hukum berjumlah

147 koperasi. Penarikan sampel dari populasi menggunakan metode purposive sampling

dengan kriteria koperasi yang dijadikan sampel adalah koperasi berbadan hukum yang sudah

berumur diatas 10 tahun sebanyak 60 koperasi dan yang diberikan kuesioner adalah bagian

keuangan.

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis

kuantitatif. Dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis pengaruh

pengendalian intern, sistem kompensasi, moralitas individu dan asimetri informasi terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda

(Multiple regresional analisis). Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + e

Dimana :

Y : Kecenderungan kecurangan akuntansi (variabel dependen)

: Konstanta

b1 : Koefisien regresi variabel pengendalian intern

b2 : Koefisien regresi variabel sistem kompensasi

b3 : Koefisien regresi variabel moralitas individu

b4 : Koefisien regresi variabel asimetri informasi

Page 8: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

X1 : Variabel pengendalian intern (variabel independen)

X2 : Variabel sistem kompensasi (variabel independen)

X3 : Variabel moralitas individu (variabel independen)

X4 : Variabel asimetri informasi (variabel independen)

e : error

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi ganda dilakukan untuk menguji hipotesis yang hasilnya disajikan

pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Hasil Pengujian Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Sistem

Kompensasi, Moralitas Individu, dan Asimetri Informasi Terhadap

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Pengujian Coeff T Signifikan Hasil

Sistem pengendalian intern -0,412 -6,254 0,000 Hipotesis diterima

Sistem kompensasi -0,325 -4,868 0,000 Hipotesis diterima

Moralitas individu -0,231 -2,846 0,007 Hipotesis diterima

Asimetri informasi 0,296 5,687 0,000 Hipotesis diterima

Y = 34,77 – 0,412X1 – 0,325X2 – 0,231X3 + 0,296X4 + e

a. Pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi

karyawan (H1) memiliki koefisien -0,412 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil

dari 0,05. Sehingga H1 yang menyatakan sistem pengendalian intern mempunyai

pengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi diterima. Artinya,

semakin baik pelaksanaan pengendalian internal, maka akan mengurangi kecenderungan

karyawan untuk berbuat curang.

b. Pengaruh sistem kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (H2)

memiliki koefisien -0,325 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Sehingga H2 yang menyatakan sistem kompensasi mempunyai pengaruh negatif

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi diterima. Artinya adanya penerapan

kompensasi yang baik akan membuat karyawan cenderung untuk tidak melakukan

kecurangan dalam laporan keuangan.

c. Pengaruh moralitas individu terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (H3)

memiliki koefisien -0,231 dengan tingkat signifikansi 0,007 lebih kecil dari 0,05.

Page 9: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

Sehingga H3 yang menyatakan moralitas individu mempunyai pengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi diterima. Artinya, semakin bermoral seorang

karyawan maka karyawan cenderung untuk tidak melakukan kecurangan dalam laporan

keuangan.

d. Pengaruh asimetri informasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (H4)

memiliki koefisien 0,296 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Sehingga H4 yang menyatakan asimetri informasi mempunyai pengaruh positif terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi diterima. Artinya, kurangnya informasi antara

pengawas dan pengurus koperasi yang ditandai adanya informasi yang tidak jelas dari

pengawas dan pengurus koperasi akan membuat karyawan untuk berbuat curang dalam

membuat laporan keuangan.

B. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

1. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi

Hipotesis satu (H1) menyatakan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh

negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Artinya, semakin baik pelaksanaan

pengendalian internal, maka akan mengurangi kecenderungan karyawan untuk berbuat

curang. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Thoyibatun

(2009), Puspasari & Suwardi (2012) Aryanto et. al., (2013) yang menunjukkan bahwa

pengendalian intern berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Sistem pengendalian internal merupakan proses yang dijalankan untuk memberikan

keyakinan memadai tentang pencapaian keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap

hukum, dan efektivitas dan efisiensi operasi. Pengendalian internal merupakan kebijakan dan

prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi akurat

dan memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.

Kecenderungan kecurangan akuntansi dipengaruhi oleh ada atau tidaknya peluang

untuk melakukan hal tersebut. Peluang tersebut dapat diminimalisir dengan adanya

pengendalian internal yang efektif. Pengendalian internal yang efektif akan mengurangi

kecenderungan kecurangan akuntansi. Pengendalian internal sangat penting, antara lain untuk

memberikan perlindungan bagi entitas terhadap kelemahan manusia serta untuk mengurangi

kemungkinan kesalahan dan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (Boynton and Kell,

1996). Pengendalian intern pada koperasi dilakukan oleh pengawas untuk mengontrol

Page 10: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

keuangan koperasi. Kontrol dilakukan tiap 3 bulan sekali dengan mengecek laporan keuangan

triwulan. Dengan adanya kontrol pengawas diharapkan tidak terjadi kecurangan laporan

keuangan

2. Pengaruh Sistem Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Hipotesis dua (H2) menyatakan bahwa sistem kompensasi berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi. Artinya adanya penerapan kompensasi yang baik akan

membuat karyawan cenderung untuk tidak melakukan kecurangan dalam laporan keuangan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Thoyibatun (2009) dan

Aryanto et. al., (2013) menunjukkan bahwa sistem kompensasi berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi.

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepada karyawan, yang

dapat bersifat finansial maupun non finansial pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik

akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh,

memperkerjakan, dan mempertahankan karyawan. Bagi organisasi, kompensasi memiliki arti penting

karena kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan

kesejahteraan karyawannya. Beberapa pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak

memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan, bahkan

dapat menyebabkan karyawan untuk berbuat curang.

Pengawas koperasi memberi wewenang kepada pengurus untuk mengelola koperasi,

bertanggung jawab untuk memaksimalkan keuntungan, dan melaporkan tanggung jawabnya melalui

media laporan keuangan. Pemberian kompensasi yang memadai membuat karyawan bertindak sesuai

dengan keinginan dari pengurus, yaitu memberikan informasi yang sebenarnya tentang keadaan

koperasi. Karyawan akan bertindak sesuai dengan keinginan pengurus dan pengawas koperasi jika

mereka mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan kinerjanya. Pemberian kompensasi ini dapat

mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi.

3. Pengaruh Moralitas Individu Terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Hipotesis tiga (H3) menyatakan bahwa moralitas individu berpengaruh negatif

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi diterima. Artinya, semakin bermoral seorang

karyawan maka karyawan cenderung untuk tidak melakukan kecurangan dalam laporan

keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2014)

Page 11: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

menunjukkan bahwa moralitas individu berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi.

Tahapan pengembangan kesadaran moral individu menekankan bagaimana seorang

individu berfikir tentang dilema etis, proses memutuskan apa yang benar dan apa yang salah

(Trevino, 1986). Rest (1986) seperti dikutip Muawanah dan Indriantoro (2001) menyatakan

bahwa pemahaman (kesadaran) moral merupakan bagian dari kapasitas keseluruhan

individual untuk memecahkan masalah-masalah etika. Hal ini untuk membuktikan terdapat

hubungan antara pengembangan moral individu yang menghadapi dilema etis untuk

berperilaku etis. Kohlberg(1969) menyatakan bahwa pengembangan moral dari orang pada

tahapan lebih lanjut perkembangan moralnya lebih baik dari pengembangan moral yang baru

pada tahap awal.

Jika karyawan yang moralnya tinggi maka sedikit kemungkinan untuk melakukan

kecurangan akuntansi, maka individu dapat diharapkan akan memandang perilaku meragukan

(question behaviour) kurang diterima, dan sedikit kemungkinan untuk melakukan aktivitas

tindakan tidak etis dibandingkan dengan individu yang perkembangan moralnya rendah.

Seorang individu dengan proses kesadaran pengembangan moral yang semakin tinggi akan

membuat karyawan untuk berlaku lebih berperilaku etis dengan tidak melakukan kecurangan

dalam membuat laporan keuangan.

4. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Hipotesis empat (H4) menyatakan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi diterima. Artinya, kurangnya informasi antara

pengawas dan pengurus koperasi yang ditandai adanya informasi yang tidak jelas dari

pengawas dan pengurus koperasi akan membuat karyawan untuk berbuat curang dalam

membuat laporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Widayati dan Nurlis, (2012) yang menyatakan bahwa asimetri informasi berpengaruh

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Salah satu kendala yang akan muncul antara pengawas dan pengurus koperasi adalah

adanya asimetri informasi. Asimetri informasi ini timbul karena pengurus tidak memiliki

informasi yang cukup tentang kinerja karyawan dan karyawan memiliki lebih banyak

informasi mengenai koperasi secara keseluruhan. Asimetri informasi yang terjadi antara

pengawas dan pengurus koperasi mendorong karyawan untuk menyajikan informasi yang

tidak sebenarnya, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja. Hal

Page 12: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

ini memacu karyawan untuk memikirkan bagaimana angka akuntansi dapat digunakan

sebagai sarana untuk memaksimalkan kepentingannya. Bila terjadi asimetri informasi,

karyawan akan menyajikan laporan keuangan yang bermanfaat bagi mereka, demi motivasi

untuk memperoleh kompensasi bonus yang tinggi, mempertahankan jabatan dan lain-lain.

Demikian pula, bila terjadi asimetri informasi, karyawan akan membuat bias atau

memanipulasi laporan keuangan sehingga kemungkinan untuk berbuat curang lebih tinggi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini dapat dibuat simpulan

sebagai berikut :

1. Sistem pengendalian intern berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi (H1 diterima). Artinya, semakin baik pelaksanaan pengendalian internal,

maka akan mengurangi kecenderungan karyawan untuk berbuat curang.

2. Sistem kompensasi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi

(H2 diterima). Artinya adanya penerapan kompensasi yang baik akan membuat

karyawan cenderung untuk tidak melakukan kecurangan dalam laporan keuangan

3. Moralitas individu berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi

diterima (H3 diterima). Artinya, semakin bermoral seorang karyawan maka karyawan

cenderung untuk tidak melakukan kecurangan dalam laporan keuangan.

4. Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi

diterima (H4 diterima). Artinya, kurangnya informasi antara pengawas dan pengurus

koperasi yang ditandai adanya informasi yang tidak jelas dari pengawas dan pengurus

koperasi akan membuat karyawan berbuat curang dalam membuat laporan keuangan.

B. Saran

Setelah mengetahui hasil dari penelitian ini, beberapa saran yang dapat di

rekomendasikan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan kesimpulan di atas dapat ditarik garis besar bahwa pengendalian intern

berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, oleh karena itu

semakin baik pelaksanaan pengendalian internal, maka akan mengurangi

kecenderungan karyawan untuk berbuat curang. Sehingga untuk mengurangi

Page 13: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

kecurangan akuntansi diperlukan pengendalian internal yang efektif baik terhadap

karyawan, pengurus, maupun pengawas karena kecurangan akan dilakukan jika ada

kesempatan dimana seseorang harus memiliki akses terhadap aset atau memiliki

wewenang untuk mengatur prosedur pengendalian yang memperkenankan

dilakukannya skema kecurangan.

2. Kompensasi mempunyai fungsi yang cukup penting di dalam memperlancar jalannya

roda organisasi/perusahaan dan dapat mengurangi kecenderungan kecurangan

akuntansi, sehingga kompensasi harus diberikan kepada karyawan karena sistem

kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan

memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerjakan dan mempertahankan

karyawan. Sistem kompensasi dapat diberikan baik dengan sistem prestasi maupun

sistem waktu.

3. Untuk mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi maka perlu diadakan

pelatihan motivasi etika dan moralitas dalam hubungan kerja, untuk meningkatkan

kualitas integritas pribadi dan perilaku beretika di tempat kerja, sehingga karyawan dan

pimpinan memiliki moral yang unggul dari hati nurani, untuk membimbing perilaku

dan cara berpikir dalam setiap tindakannya.

4. Temuan empirik ini membawa implikasi teoritik bahwa kecenderungan atau bahkan

tindakan kecurangan akuntansi perlu dikaji tidak hanya melalui pendekatan ilmu

akuntansi, tetapi juga perlu mengikut sertakan pendekatan serta teori-teori dari disiplin

ilmu yang lain, di antaranya ilmu psikologi dan ilmu manajemen. Dengan adanya

pendekatan lintas disiplin ilmu ini diharapkan akan diperoleh solusi teoritik atas

permasalahan perilaku tidak etis manajemen dan kecurangan akuntansi perusahaan

berikut faktor yang menjadi penyebabnya secara menyeluruh.

DAFTAR PUSTAKA

Amrizal. 2013. Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Internal Auditor. BPKP

Boynton, W. C., Walter G. Kell, 1996. Modern Auditing, 6th

Ed. New York, Jhon Wiley &

Sons, Inc.

Dewi, Rencana Sari. 2014. Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian Internal pada

Kecurangan Akuntansi (Studi Eksperimen pada Pemerintah Daerah Provinsi Bali).

Tesis. Denpasar : Program Pasca Sarjana. Universitas Udayana.

Page 14: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi ...fe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Sistem-Pengendalian-Internal-Sistem...Penelitian ini berjudul “Pengaruh

Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

Fauwzi, M. Glifandi Hari. 2011. Analisis Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal,

Persepsi kesesuaian Kompensasi, Moralitas Manajemen Terhadap Perilaku Tidak

Etis Dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Jurnal akuntansi dan ekonomi.

Fanani, Z. 2009. “Kualitas Pelaporan Keuangan : Berbagai Faktor Penentu dan Konsekuensi

Ekonomis”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia.Vol.6, No.1, Juni 2009.

Indriani, Rini. Wachidatul Khoiriyah. 2010. “Pengaruh Kualitas Pelaporan Keuangan

terhadap Asimetri Informasi”. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Miranti, Senja. 2011. Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Manajemen Laba pada Perusahaan yang Go Public di BEI. Skripsi S. Fakultas

ekonomi. Universitas Negeri Padang.

Novita Puspasari dan Eko Suwardi. 2012. Pengaruh Moralitas Individu Dan Pengendalian

Internal Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Eksperimen Pada

Konteks Pemerintahan Daerah. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI XV

BANJARMASIN 20-23 September

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah.

Puput Tri Komalasari, 2001, “Asimetri Informasi, Positive Accounting Theory, dan

Manajemen laba”. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol.2 No.2

Rahmawati, dkk. 2006. “Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Praktik Manajemen Laba

pada Perusahaan Perbankan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal

Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX. Padang.

Rahmawati, Ardiana Peni. 2009. Analisis Faktor Internal dan Moralitas Manajemen

terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Skripsi: Universitas Diponegoro.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.

Smith, A. 1997.Detecting Falsified Financial Statement Using Multicriteria Analysis. The

Case of Greece.Working paper.www.ssrn.com

Thoyibatun, Siti. 2009. Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Tidak Etis dan

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Serta Akibatnya terhadap Kinerja

Organisasi.Ekuitas. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Volume 16 No. 2-2012

Tunggal, Amin Widjaja. 1992. Pemeriksaan Kecurangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Veronica, 2003, “Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan Agensi”,

Lintasan Ekonomi, Vol.XIX No.2

Wilopo. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi 9: Padang.