Page 1
PENGARUH PROSES SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
TERHADAP EFEKTIFITAS PERENCANAAN LABA
Oleh:
Nur Afniyati khairunisa
NIM: 104082002624
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
JAKARTA
1429H / 2008 M
Page 2
Hari ini Kamis Tanggal Dua Puluh Sembilan Mei Tahun Dua Ribu Delapan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Nur Afniyati Khairunisa NIM:
104082002624 dengan judul Skripsi “Pengaruh Proses Sistem Pengendalian
Manajemen Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur di Tangerang)”. Memperhatikan penampilan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Mei 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Drs. Abdul Hamid Cebba, Hepi Prayudiawan, SE., Ak. MM
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Penguji Ahli
Page 3
Hari ini Jum’at Tanggal Dua Puluh Tiga Mei Tahun Dua Ribu Delapan telah
dilakukan Ujian Skripsi atas nama Nur Afniyati Khairunisa NIM: 104082002624
dengan judul Skripsi “PENGARUH PROSES SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN TERHADAP EFEKTIFITAS PERENCANAAN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Tangerang)”.
Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juli 2008
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr. Wiwik Utami SE., Ak., M.Si Rini, SE, Ak., M.Si
Ketua Anggota
Afif Sulfa, SE, Ak,. M.Si
Penguji Ahli
Page 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nur Afniyati Khairunisa
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 26 April 1986
Agama : Islam
Alamat : Jl.Beringin Blok A1 No.10 Perumahan Graha
Permai Ciputat Kp. Sawah 15413
Telp : (021) 99189585 / 085695712887
Email : [email protected]
Pendidikan
1. Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan Syarif Hidayatullah (1992-1998).
2. Madrasah Tsanawiyah Pembangunan Syarif Hidayatullah (1998-2001).
3. Madrasah Aliyah Negeri 4 Pondok Pinang (2001-2004).
4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi Manajemen.
Jakarta, Juli 2008
Penulis
(Nur Afniyati Khairunisa)
Page 5
ABSTRACT
The objective of this study is to learn and analyz the effect of the management
controlling system with profit planning effetiveness which is utilize at
Manufacture Company in Kabupaten Tangerang.
Based on the theoritical model that is proposed in this research, the
statistical techniques used in this study is simple linier regression analysis. The
sample of 11 manufacturing companies in Kabupaten Tangerang is selected
purposively.
Data collected by sending 50 questionaires to Manufacture Manager in
Kabupaten Tangerang and 40 questionaire can use or about 80% response. The
analyses used software Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi
12.0 with.
The test conducted on hypothesis had shown that significan of management
controlling system with profit planning effetiveness.
Keywords : the management controlling system process and profit planning
effetiveness
Page 6
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa
pengaruh proses sistem pengendalian manajemen terhadap efektifitas perencanaan
laba pada perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan model teoritis yang diajukan dalam penelitian ini teknik statistik
yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Sampel diambil secara purposive
sebanyak 11 sampel perusahaan manufaktur di Kabupaten Tangerang.
Data yang disebarkan sebanyak 50 kuesioner kepada manajer perusahaan
manufaktur di Kabupaten Tangerang dan terdapat 40 kuesioner yang dapat diolah
atau sekitar 80% responden. Analisis menggunakan Statistical Package for The
Social Science (SPSS) versi 12.0.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan proses sistem pengendalian manajemen terhadap efektifitas
perencanaan laba.
Kata kunci : proses sistem pengendalian manajemen, efektifitas perencanaan laba
Page 7
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim.
Dengan memanjatkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena
hanya dengan rahmat dan curahan kasih sayang-Nya yang tiada batas, dan tidak
lupa shalawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW karena bimbingan dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dan syarat-syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Proses Sistem Pengendalian
Manajemen Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Tangerang)”. Semoga penulisan
skripsi memberikan manfaat kepada semua pihak dan dapat menambah wawasan
para pembacanya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Papah (H. Dalhari, SH) dan Mamah (Hj. Zauriyah,
BA) yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kesabaran dan
kasih sayang yang tiada pernah terputus.
2. Ibu Dr. Wiwik Utami, selaku dosen pembimbing I dan ibu Rini. SE, Ak, Msi.,
selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam
memberikan pengarahan serta bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak M. Faisal Badrun, MBA., selaku dekan FEIS yang telah memberikan
jalan bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. A. Hamid Cebba, Ak, MBA., selaku ketua Jurusan Akuntansi dan
Bapak Amilin, Ak, Msi., selaku sekretaris Jurusan Akuntansi.
5. Adik-adikku yaitu Zuliyawati Sukmasari dan M. Ariffudin Ghazali yang telah
banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis baik moril maupun
Page 8
materi. Dan buat mbaku dirumah yang selalu mengingatkanku akan jaga
kesehatan. Makasih ya.
6. Ka Dian, Sari, Roni, dan Arif yang begitu banyak membantu penulis dalam
menyusun skripsi ini.
7. Orang yang paling dekat selain keluarga yaitu “ndut” dimana dia selalu
menjaga, menemani, dan memberi semangat dan dukungan kepadaku.
Terimakasih tidak akan pernah cukup untuk membalas semua telah kamu
berikan, semoga kita bisa sampai nanti dan jangan pernah lupakan aku.
8. Sahabat-sahabatku, teman seperjuangan komprehensif dan skripsi Rifka,
Sushe, Ieda, Putri dan Semuanya yang tidak bisa disebut satu persatu, yang
selalu semangat menghadapi tantangan. Selalu bersedia memberikan dorongan
dan bantuan karena kita yakin kita bisa.
9. Motor kesayangan punya Rifka, dimana dengan motor itu aku bisa
menyebarkan kuesioner dan menemaniku selama 2 bulan nyebarin.
10. Teman-temanku dikelas Akuntansi A angkatan 2004, terimakasih atas
kebersamaannya.
11. Teman-temanku dikelas Akuntansi Manajemen angkatan 2004, senang
bertemu dan mengenal kalian.
12. Seluruh teman-teman angkatan 2004 kelas A,B,C,D, dan E yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Akhit kata penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Juli 2008
Penulis
(Nur Afniyati KH.)
Page 9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 7
A. Konsep Sistem Pengendalian Manajemen ........................................... 7
1. Pengertian Sistem Pengendalian ...................................................... 7
2. Proses Sistem Pengendalian Manajemen ......................................... 14
B. Efektifitas Perencanaan Laba ............................................................... 17
1. Pengertian Perencanaan Laba .......................................................... 17
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 22
D. Perumusan Hipotesis ............................................................................ 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 24
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 24
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................... 24
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 25
D. Metode Analisis Data ........................................................................... 25
Page 10
1. Uji Kualitas Data .............................................................................. 26
a. Uji Validitas ................................................................................. 26
b. Uji Reliabilitas ............................................................................. 27
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 28
a. Uji Multikolinearitas .................................................................... 28
b. Uji Heterokedastisitas .................................................................. 29
c. Uji Normalitas .............................................................................. 29
3. Uji Hipotesis..................................................................................... 30
a. Koefisien Determinan (R2) ........................................................... 30
b. Regresi Linier Sederhana ............................................................. 30
c. Uji Statistik t ................................................................................. 31
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 36
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 36
B. Analisis Deksriptif ............................................................................... 38
C. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................ 43
a. Uji Validitas .................................................................................... 43
b. Uji Reliabilitas ................................................................................ 45
D. Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 46
1. Uji Multikolinearitas ........................................................................ 46
2. Uji Heterokedastisitas ...................................................................... 47
3. Uji Normalitas .................................................................................. 48
E. Uji Hipotesis ........................................................................................ 51
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI.................................................................. 52
A. Kesimpulan .......................................................................................... 52
B. Implikasi ............................................................................................... 52
C. Keterbatasan ......................................................................................... 53
D. Saran ..................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 11
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
Tabel 1.1 Tabel Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Sekarang 5
Tabel 3.1 Tabel Variabel, Sub variabel dan Indikator Penelitian 33
Tabel 4.1 Tabel Daftar Nama-nama Perusahaan di Wilayah Kabupaten
Tangerang 37
Tabel 4.2 Tabel Gambaran Distribusi Kuesioner 38
Tabel 4.3 Tabel Gambaran Distribusi Pengiriman dan Pengembalian
Kuesioner 38
Tabel 4.4 Tabel Jenis Kelamin 40
Tabel 4.5 Tabel Usia Responden 40
Tabel 4.6 Tabel Tingkat Pendidikan Akhir 41
Tabel 4.7 Tabel Tingkat Jabatan 42
Tabel 4.8 Tabel Lama Bekerja 42
Tabel 4.9 Tabel Hasil Uji Validitas Proses Sistem
Pengendalian Manajemen 43
Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji Validitas Efektifitas Perencanaan Laba 44
Tabel 4.11 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Proses Sistem Pengendalian
Manajemen 45
Tabel 4.12 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Efektifitas Perencanaan Laba 46
Tabel 4.13 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas Proses Sistem Pengendalain
Manajemen 46
Tabel 4.14 Tabel Hasil Uji Koefisien Determinan (R2) 49
Tabel 4.15 Tabel Hasil Uji Statistik t 50
Page 12
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
Gambar 2.1 Gambar Elemen Penting pada Sistem Pengendalian 13
Gambar 2.2 Gambar Hubungan Umum Antara Perencanaan dan Fungsi
Pengendalian 14
Gambar 2.3 Gambar Tahap Proses Pengendalian Manajemen 15
Gambar 2.4 Model Pengaruh Proses Sistem Pengendalian Manajemen
terhadap Efektifitas Perencanaan Laba 22
Page 13
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan
Lampiran1 Kuesioner
Lampiran2 Lampiran mengenai hasil uji Validitas
Lampiran3 Lapiran mengenai hasil uji Reliabilitas
Lampiran4 Lampiran mengenai hasil uji Multikolinearitas
Lampiran5 Lampiran mengenai hasil uji Heterokedastisitas
Lampiran6 Lampiran mengenai hasil uji Normalitas
Lampiran7 Lampiran mengenai hasil uji Hipotesis
Page 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perubahan penting telah mewarnai dan membentuk arah ekonomi global.
Perubahan yang terjadi di dunia bisnis saat ini, memberikan dampak yang
sangat baik bagi kegiatan perusahaan, baik kegiatan dalam segi manajemen
maupun operasional. Selain itu, persaingan antar perusahaan semakin
meningkat seiring lingkungan yang terus berubah antara lain perubahaan
selera konsumen, kemajuan teknologi dan juga perubahan sosial ekonomi
masyarakat.
Perubahan tersebut tentunya akan timbul banyak perusahaan pesaing
dengan produk yang sama dan dengan harga yang sangat bersaing. Apabila
perusahaan tidak dapat mengantisipasi perubahan tersebut dengan baik, maka
kredibilitas perusahaan dalam dunia bisnis akan menurun dan tertinggal oleh
para pesaing. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk menciptakan inovasi
yang dapat menarik pelanggan.
Memperoleh laba, meningkatnya harga saham, meningkatkan volume
penjualan, dan mempertahankan keberlangsungan hidup (going concern)
merupakan tujuan pokok perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan tidak
terlepas dari peranan manajemen dalam pelaksananya setiap fungsinya dengan
Page 15
baik yaitu perencanaan, pengoperasian, pelaksanaan dan pengendalian.
Menurut Porter (1980) dalam Salman Jumaili dan Gudono (2006) menjelaskan
pelaku bisnis dituntut untuk berlomba-lomba melakukan strategi kompetesi
dengan fokus pada penciptaan sesuatu yang berbeda untuk melayani
konsumen dengan perpaduan yang unik.
Para pelaku bisnis harus melakukan lebih dari sekedar menetapkan strategi
dan perencanaan jangka panjang dan berharap bahwa hasil yang terbaik akan
diperoleh. Tetapi mereka harus lebih dari sekedar dinamakan Incremental
Management yang hanya memandang pekerjaan sebagai sejumlah perubahan
kecil untuk meningkatkan efesiensi dan efektif operasi perusahaan.
Hal ini nampaknya hanya berlaku bagi perusahaan yang bersaing dalam
industri yang relatif stabil, sederhana, dan tidak banyak berubah. Oleh karena
itu, para pemimpin organisasi atau perusahaan perlu membuat perubahan
strategi yang mendasar sesuai dengan tujuan perusahaan.
Amiruddin (2004:78) menjelaskan sistem pengendalian manajemen
dibuat oleh perusahaan dalam rangka mengawasi dan mengontrol setiap
tindakan manajemen dan karyawan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Sistem pengendalian yang baik akan mengefektifkan perencanaan laba yang
telah disusun. Untuk mencapai tujuan perusahaan tidaklah mudah diperlukan
sebuah rumusan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut
suatu rumusan strategi yang baik, memerlukan suatu sistem untuk
mengendalikan rumusan tersebut.
Page 16
Melaksanakan tugas diperlukan kemampuan manajemen untuk mengelola
dan mengalokasikan setiap sumber ekonomi perusahaan seefektif dan
seefisien mungkin. Manajemen harus sesuai dengan sistem yang ditempatkan
oleh perusahaan. Efektif artinya kegiatan mengenai pengelolaan setiap
ekonomi tersebut mengarah pada sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan
efisien artinya kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan menggunakan
sumber daya yang minimum. Anthony, et.al (2002), mendefnisikan sistem
pengendalian manajemen sebagai sebuah proses seorang manajer dalam
memastikan sumber daya yang diperoleh dan dipergunakan secara efektif dan
efisien dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
Adapun dalam proses pengelolaan setiap sumber ekonomi agar mengarah
pada sasaran yang telah ditetapkan adalah adanya sebuah perencanaan.
Perencanaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses
manajemen organisasi. Demikian juga, anggaran mempunyai posisi yang
sangat penting. Perencanaan laba merupakan proses pengembangan rencana
terperinci untuk suatu jangka waktu tertentu yang relatif pendek dimasa yang
akan datang dan mengintegrasikan rencana ini menjadi kesatuan yang
kompherensif. Perencanaan laba ini diluangkan dalam anggaran laba yang
disusun dari anggaran penjualan, anggaran harga pokok penjualan dan
anggaran produksi.
Andi Mattulada (2001) dalam Amiruddin (2004) menjelaskan perencanaan
laba harus bersifat dinamis, maksudnya teknik perencanaan laba harus terus-
menerus disesuaikan tidak hanya untuk tiap perusahaan. Tetapi untuk semua
Page 17
kondisi yang berubah dalam perusahaan. Biasanya dibutuhkan lebih dari satu
tahun untuk mencapai suatu program yang sangat baik untuk dapat
melaksanakan perencanaan laba atau anggaran yang telah disusun dengan baik
maka menajemen memerlukan suatu sistem yang baik pula. Perusahaan
dengan menjalankan sistem pengendalian manajemen yang baik dibantu oleh
kerjasama berbagai unit usaha perusahaan dan pelaksanaan strategi yang tepat
akan menujang pencapaian perencanaan laba yang dibuat dengan efektif dan
efisien.
Sementara itu, Mulyadi (2003) menemukan bahwa penyusunan anggaran
merupakan program-program yang diterjemahkan sesuai dengan tanggung
jawab tiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian dari program
tersebut, sedangkan Anthony, et.al (2002) menyatakan penyusunan program
merupakan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh perusahaan untuk
melaksanakan sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis,
termasuk perencanaan laba.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang tertuang dalam judul “Pengaruhnya Proses Sistem
Pengendalian Manajemen Terhadap Efektifitas Perencanaan Laba (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Tangerang).”
Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Amiruddin
(2004), adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:
Page 18
Tabel 1.1
Perbedaan Penelitian yang dilakukan Amiruddin dengan penelitian
yang dilakukan peneliti
Keterangan Amiruddin
(2004) Penelitian Sekarang
Subjek Penelitian Perusahaan yang diteliti
merupakan perusahaan
apotek di Kota Palu yang
telah beroperasi minimal
2 tahun
Fokus penelitian adalah
perusahaan manufaktur
di Kabupaten Tangerang
Variabel Penelitian Hubungan proses
pengendalian Manajemen
terhadap efektifitas
perencanaan laba
Penelitian mengarah
pada:
Pengaruh Proses Sistem
Pengendalian
Manajemen Terhadap
Efektifitas Perencanaan
Laba
Waktu Penelitian Penelitian dilakukan
pada tahun 2004
Penelitian dilakukan
pada tahun 2008
Instrumen Penelitian Sistem pengendalian dan
perencanaan laba
menggunakan modifikasi
dari Welsch, et.al
Sistem pengendalian
menggunakan modifikasi
dari Anthony, et.al dan
perencanaan laba
menggunakan modifikasi
Murtiyani dan Mulyadi Sumber: Data diolah
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan yaitu apakah proses
sistem pengendalian manajemen mempunyai pengaruh terhadap efektifitas
perencanaan laba?
Page 19
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh proses sistem pengendalian manajemen secara
langsung terhadap efektifitas perencanaan laba.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, diantaranya:
a. Perusahaan
Memberikan kontribusi pada pengembangan teori terutama yang
berkaitan dengan akuntansi manajemen, dan menunjukkan bahwa
perusahaan yang menerapkan proses sistem pengendalian dan
perencanaan strategik dengan efektif dapat mewujudkan segala tujuan
perusahaan.
b. Pengembangan Ilmu Akuntansi
Penelitian ini peneliti harapkan dapat menambah informasi dan
pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya Ilmu akuntansi manajemen yang dikaitkan
dengan perencanaan laba.
Page 20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Sistem Pengendalian Manajemen
1. Pengertian Sistem Pengendalian
Lingkungan bisnis sekarang semakin global, sehingga terjadi
perubahan ekonomi menjadi radikal. Adanya perubahan radikal di
lingkungan bisnis tersebut, manajemen puncak sampai dengan personel
yang paling rendah tingkatannya perlu melakukan pembaruan terhadap
strategi mereka.
Secara umum perubahan tersebut mempengaruhi tujuan, visi, dan misi
perusahaan. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan pasti
mempunyai tujuan. Secara umum tujuan perusahaan adalah
memaksimalkan laba atau penciptaan kekayaan. Sehingga dengan laba
yang maksimal atau kekayaan yang berhasil diciptakan, perusahaan akan
mampu memberikan kesejahteraan bagi semua pihak yang menaruh
kepentingan. Tujuan perusahaan untuk mencapai laba yang maksimal
memerlukan sistem yang menunjang yaitu sistem perencanaan dan sistem
pengendalian manajemen.
Page 21
Sistem pengendalian manajemen penting sekali dalam perusahaan
karena sistem itu mengharuskan untuk menetapkan program yang
disepakati bersama oleh bagian perencanaan dan juga mengharuskan
adanya peninjauan berkala terhadap pelaksanaan program dan hasilnya
untuk disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Menurut Anthony et.al
(2002:4), mendefinisikan sistem pengendalian manajemen adalah struktur
dan proses sistematis yang terorganisasi yang digunakan manajemen
dalam pengendalian manajemen. Mardiasmo (2002:58), menjelaskan
bahwa sistem pengendalian manajemen suatu organisasi yang dirancang
untuk mempengaruhi orang didalam organisasi tersebut agar berperilaku
sesuai dengan tujuan organisasi.
Menurut Anthony dan Hamerson (1993:47), menjelaskan sistem
pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang terkoordinir dan
terpadu, artinya meskipun data yang dikumpulkan untuk suatu tujuan
berbeda dengan data yang dikumpulkan untuk tujuan lain, data ini harus
dicocokkan satu dengan yang lainnya. Dalam suatu pengertian, sistem
pengendalian manajemen adalah suatu sistem tunggal, walaupun lebih
tepat untuk menggambarkannya sebagai suatu set subsistem yang saling
berhubungan. Menurut Sukarno (2000:6), Sistem pengendalian
manajemen diartikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari beberapa
subsistem yang saling berhubungan untuk membantu manajemen
perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui strategi tertentu seefektif
dan efisien.
Page 22
Untuk menjadikan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan,
diperlukan suatu sistem yang disebut sistem perencanaan dan
pengendalian manajemen (management planning and control system).
Mulyadi dan Johny Setyawan (2001:3), menegaskan bahwa sistem
digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi
organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan
dan memantau pelaksanaan rencana kegiatan tersebut.
Dari definisi tersebut, terdapat empat frasa penting sebagai berikut:
a. Misi dan Visi Organisasi
Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya merupakan suatu
sistem yang digunakan manajemen untuk membangun masa depan
organisasi. Untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan
terlebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jawaban
atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi. Dengan demikian
misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa
organisasi mewujudkan masa depannya.
Setelah ditentukan misi organisasi, langkah berikutnya ditempuh oleh
manajemen adalah menggambarkan kondisi organisasi dimasa depan
yang hendak diwujudkan. Gambaran kondisi organisasi di masa depan
yang akan diwujudkan inilah yang merupakan visi organisasi. Dengan
demikian, untuk mewujudkan organisasi, melalui misi yang telah
dipilih, diperlukan suatu sistem perencanaan dan pengendalian
kegiatan perusahaan. Sistem pengendalian manajemen merupakan
Page 23
sistem untuk merncanakan kegiatan untuk mewujudkan visi organisasi
melalui misi yang telah dipilih dan implementasi serta pemantauan
pelaksanaan rencana kegiatan tersebut.
b. Sistem Perencanaan Kegiatan
Dalam mewujudkan setiap kegiatan organisasi diperlukan langkah-
langkah untuk mewujudkan visi. Ada empat langkah untuk
mewujudkan visi yaitu: 1) perumusan stategi (strategy formulation), 2)
perencanaan strategi (strategy polanning), 3) penyusunan program
(programming), 4) penyusunan anggaran (budgeting). Semuanya
disebut dengan perencanaan menyeluruh bisnis (total business
planning).
c. Sistem Mengimplementasikan Pelaksanaan Rencana Kegiatan
Sistem pengendalian merupakan sistem implementasi dan pemantauan
pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun. Untuk itu,
diperlukan langkah-langkah dalam implementasi dan pemantauan
pelaksanaan rencana tersebut.
Sistem pengendalian manajemen sangat penting sekali dalam
peusahaan karena sistem itu mengharuskan untuk menetapkan program
yang disepakati bersama oleh bagian perencanaan dan mengharuskan
dilakukan peninjauan berkala terhadap pelaksanaan program dan hasilnya
untuk disesuaikan dengan keadaan perusahaan.
Page 24
Menurut Anthony, et.al (2002), manajemen mempunyaai fungsi
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses mengembangkan tujuan perusahaan
dan memilih kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang
untuk mencapai tujuan. Proses ini mencakup: a) penentuan tujuan
perusahaan, b) pengembangan kondisi lingkungan agar tujuan tersebut
dapat tercapai, c) pemilihan tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut, d) penentuaan langkah-langkah untuk
menterjemahkan rencana menjadi kegiatan yang sesungguhnya, dan e)
melakukan perencanaan kembali untuk memperbaiki kekurangan yang
terjadi.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses untuk menyelaraskan hubungan antara
karyawan dan pekerjaan mereka agar saling berhubungan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan
membagi pekerjaan di antara kelompok, individu dan
mengkoordinasikan hubungan antara kegiatan individu dan kegiatan
kelompok. Pengorganisasian juga menyangkut penentuan wewenang
manajemen.
3. Penempatan Tenaga Kerja dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Penempatan tenaga kerja dan manajemen sumber daaya manusia
adalah proses untuk menjamin bahwa tenaga kerja yang kompeten
Page 25
telah diseleksi, dikembangkan, dan diberi imbalan/kompesasi untuk
mencapai tujuan perusahaan. Penempatan tenaga kerja dan manajemen
sumber daya manusia yang efektif juga mencakup membuaat iklim
kerja supaya kepuasan karyawan terpenuhi.
4. Kepemimpinan dan Pengaruh Hubungan Antar Manusia
Kepemimpinan dan pengaruh hubungan antar manusia adalah proses
memotivasi individu (rekan sejawat, atasan, bawahan dan non-
bawahan) atau kelompok-kelompok untuk membantu menciptakan
keharmonisan demi mencapai tujuan perusahaan. Hal ini sering disebut
pengarahan (directing) atau pelaksanaan (actuating).
5. Pengendalian
Pengendalian adalah suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja
yang efisien yang memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan.
Kegiatan ini mencakup: a) menetapkan tujuan dan standar, b)
membandingkan kinerja yang diukur dengan tujuan dan standar yang
telah ditetapkan, dan c) menekankan pencapaian sukses dan upaya
untuk memperbaiki kesalahan.
Menurut Tjakrawala (2002) menjelaskan bahwa sistem pengendalian
manajemen terdiri dari empat elemen yang saling kait-mengkait dan tidak
terputus sebagai berikut:
a. Pelacak (detector) atau sensor adalah sebuah perangkat yang
mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang
dikendalikan.
Page 26
b. Penaksir (assessor) yaitu suatu perangkat yang menentukan signifikasi
dari peristiwa aktual dan membandingkannya dengan beberapa standar
atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.
c. Effektor yaitu suatu perangkat yang sering disebut “feedback” yang
mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan yang
perlu dipenuhi.
d. Jaringan komunikasi yaitu perangkat yang meneruskan informasi
antara detector dan assessor dan antara assessor dan effector.
Sumber: Anthony, et. Al (2002:2)
Gambar 2.1
Elemen Penting pada Sistem Pengendalian
Dari gambar bagan diatas menjelaskan bahwa proses informal amat
dipengaruhi oleh bagaimana cara sistem pengendalian formal organisasi
dirancang dan dioperasikan. Pengendalian manajemen terletak antara
Kesatuan yang
dikendalikan
Alat pengendalian 2. Perbandingan
dengan standar
(selector)
3. Komunikasi
pengubah
tingkah laku (efector)
1. Informasi mengenai
apa yang terjadi
(detector)
Page 27
formulasi strategi dan pengendalian tugas. Formulasi strategi berfokuskan
pada jangka panjang, sedangkan pengensdalian tugas berfokus pada jangka
pendek. Proses perencanaan dalam formulasi strategi merupakan hal yang
lebih penting, proses pengendalian merupakan hal yang lebih penting
dalam pengendalian tugas, dan dalam pengendalian maanjemen
perncanaan dan pengendalain merupakan hal yang yang sama pentingnya.
AKTIVITAS
Tujuan, strategi &
kebijakan
Penerapan strategi
Kinerja yang efisien
dan efektifdari tugas
Sumber: Anthony, et.al (2002:6)
Gambar 2.2
Hubungan Umum Antara Perencanaan dan Fungsi Pengendalian
2. Proses Sistem Pengendalian Manajemen
Proses perencanaan dalam formulasi Menurut Supriyono (1991) dalam
Amiruddin (2004), ada dua bagian pokok dalam sistem pengendalian
manajemen yaitu struktur pengendalian manajemen dan proses
pengendalian manajemen. Dalam proses pengendalian manajemen dibagi
Formulasi
strategi
Pengendalian
tugas
Pengendalian
manajemen
Page 28
dalam berbagai tindakan para manajer yaitu penyusunan program,
penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran dan pelaporan dan
analisis.
Sumber: Anthony, et.al (2002:12)
Gambar 2.3
Tahap Sistem Pengendalian Manajemen
Proses sistem pengendalian manajemen melibatkan komunikasi
informal dan interaksi antara manajer dan karyawan. Selain menggunakan
komunikasi informal, perusahaan juga menggunakan sistem pengendalian
formal yang meliputi tahap-tahap yang berkaitan, sebagai berikut:
1. Penyusunan Program
Peyusunan program adalah proses memilih program tertentu untuk
kegiatan organisasi. Program yang terpilih akan memperlihatkan apa,
bilamana dan jumlah sumber daya yang diperlukan. Program
informasi 4.Pelaporan dan
Analisis 2.Peganggaran Informasi
1.Pemilihan
program - program
Strategi -strategi
3. Operasi dan
pengukuran
Informasi
Informasi
Revisi anggaran
Page 29
menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi
dalam rangka pelaksanaan strategi.
2. Penyusunan Anggaran
Pada proses penganggaran, penyusunan dilakukan dengan
mengumpulkan anggaran bagian dan divisi, yang merupakan tanggung
jawab manajernya. Sebagai bagian dari proses penganggaran, setiap
program diterjemahkan ke dalam kegiatan yang berhubungan denagn
tanggung jawab manajer setiap pusat pertanggungjawaban dalam satu
periode.
3. Pelaksanaan Kegiatan dan Pengukuran
Selama periode aktual, pencatatan dilakukan terhadap sumber daya
yang digunakan, dinyatakan sebagai biaya dan pendapatan yang
diperoleh. Data biaya dan pendapatan diklasifikasikan menurut
program dan pertanggungjawaban. Data yang diklasifikasikan menurut
program akan dijadikan sebagai dasar pemprograman yang akan
datang. Sedangkan data yang diklasifikasikan menurut
pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur prestasi manajer.
4. Pelaporan dan Analisis
Sistem pengendalian manajemen berfungsi sebagai alat komunikasi.
Informasi yang dikomunikasikan terdiri dari data akuntansi dan non-
akuntansi, yang terkumpul dari dalam dan luar organisasi. Pelaporan
bisa digunakan sebagai alat pengendalian. Beberapa diturunkan dari
Page 30
analisis yang mengembangkan rencana dan membandingkan hasil
aktual dengan hasil yang direncanakan, dengan segala penjelasan
mengenai penyimpangan yang ada. Berdasarkan laporan dan informasi
yang didapat, manajer bisa memutuskan apa yang harus dilakukan.
B. Efektifitas Perencanaan Laba
1. Pengertian Perencanaan Laba
Dalam pengelolaan perusahaan manajemen menetapkan tujuan dan
sasaran kemudian manajemen membuat rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan
terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan
dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran atau sering disebut
perencanaan keuangan.
Menurut Horngren (1991) menjelaskan perencanaan adalah proses
dasar dimana manajemen menentukan tujuan dan cara bagaimana untuk
mencapainya dengan perencanaan, manajemen dapat menetapkan apa
yang harus dilakukan, bilamana melakukan, bagaimana melakukan, dan
siapa yang melakukan. Sehingga, Budget (anggaran) ialah suatu rencana
secara sistematis meliputi kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit
moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.
Sedangkan menurut Jae K. Shim dan Joel G. Siegel (2000)
perencanaan merupakan suatu rencana outline yang terinci dan terstruktur
untuk mencapai tujuan jangka panjang. Suatu tujuan ialah target yang
Page 31
dapat dikuantifikasi laporan kinerja harus diterbitkan setiap bulan.
Komunikasi yang baik dan terstruktur sangat diperlukan dalam proses
anggaran. Manajer perusahaan harus dapat membuat sasaran anggaran
menjadi jelas untuk para bawahan mereka.
Menurut M. Munandar (1998:12-13) menjelaskan fungsi budget yang
pokok ialah suatu alat bagi manajemen, sebagai pedoman kerja, sebagai
alat pengkoordinasian kerja serta sebagai alat pengawasan kerja. Secara
lebih rinci adalah proses kegiatan yang tercakup dalam budgeting tersebut
antara lain:
1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun
budget.
2. Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk
mengadakan taksiran dalam rangka menyusun budget.
3. Menyusun budget serta menyajikannya secara teratur dan sistematis.
4. Pengumpulan data informasi untuk keperluan pengawasan kerja yaitu
untuk mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan budget.
Menurut Amiruddin (2004:78) menjelaskan perencanaan adalah
merupakan suatu proses pengembangan rencana yang terperinci untuk
jangka waktu tertentu yang relatif pendek di masa yang akan datang dan
mengintegrasikan rencana ini menjadi kesatuan yang kompherensif.
Menurut M. Nafarin (2000) menjelaskan bahwa Anggaran (Budgeting)
suatu perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan
asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang
Page 32
akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut
Usry dan Carter (2005:4) menjelaskan perencanaan laba (profit planning)
adalah pengembangan dari suatu rencana operasi guna mencapai cita-cita
dan tujuan perusahaan. Sedangkan laba merupakan suatu hal yang penting
karena tujuan utama dari rencana adalah tercapai laba yang ditargetkan
dan memuaskan.
Perencanaan laba merupakan dasar bagi manajer divisi untuk
merumuskan rencaan aksi dalam tahun tersebut. Perencanaan laba
dituangkan dalam anggaran laba yang disusun dari anggaran penjualan,
anggaran harga pokok penjualan, dan anggaran produksi. Anggaran itu
sendiri merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti
dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata atau jelas dalam unit dan
uang. Anggaran memuat rencana laba tahunan secara kuantitatif dan
menunjukkan kinerja operasi tiap bulan.
Periode penganggaran yang lebih pendek akan menghasilkan perkiraan
yang lebih dapat diandalkan. Anggaran laba adalah salah satu skedul kunci
proses anggaran yang merupakan dokumen yang menceritakan mengenai
bagaimana kegiatan pencapaian laba dan antisipasi pada periode anggaran
yang akan datang. Menurut Munandar (1991:1) menyatakan bahwa
anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit moneter
dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.
Page 33
Menurut Horngren (1991:185) menjelaskan bahwa anggaran yang
secara singkat adalah ungkapan kuatitatif yang formal dan terinci akan
tentang rencana manajemen. Sedangkan menurut Mulyadi (2003)
menjelaskan anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan
secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standard dan satuan
ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.
Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain
keuangan.
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu 1 tahun.
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti
bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk
mencapai suatu sasaran yang di tetapkan oleh anggaran.
4. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang
lebih tinggi dari penyusunan anggaran.
5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi
tertentu.
6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan
anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
Menurut Mardiasmo (2002) informasi yang terkait dengan sistem
pengendalian aanggaran biasanya banyak diketahui oleh bagian
departemen anggaran. Oleh karena itu, anggaran mempunyai fungsi, yaitu:
1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses penyusunan anggaran.
2. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan
perusahaan di masa yang akan datang.
3. Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi intern yang
menghubungkan berbagai unit organisasi dalam perusahaan dan
menghubungkan manajer bawah dan manajer atas.
Page 34
4. Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur yang dipakai sebagai
pembanding antara yang direncanakan dengan hasil operasi
sesungguhnya.
5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan
manajemen menunjuk bidang yang kuat dan lemah bagi perusahaan.
6. Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi
manajer dan karyawan agar senantiasa bertindak secara efektif dan
efisien sesuai dengan tujuan organisasi.
Penyusunan anggaran mempunyai manfaat bagi perusahaan yaitu:
1. Secara normal memberikan tanggungjawab kepada manajer atas segala
perencanaan, penganggaran akan memaksa para manajer untuk
berpikir jauh kedepan.
2. Penyusunan anggaran memberikan harapan pasti, yang merupakan
rencana kerja terbaik untuk bias menilai prestasi kinerja.
3. Penyusunan anggaran membantu para manajer untuk
mengkoordinasiakan segala upayanya agar sasaran peusahaan secara
keseluruhannya sejalan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh setiap
bagian.
Penganggaran yang efektif harus meliputi perencanaan maupun
pengendalian. Perencanaan yang baik tanpa pengendalian yang efektif
merupakan pemborosan waktu. Dalam perencanaan kita juga
memperhitungkan berbagai kondisis yang terjadi di perusahaan, industri
dan perekonomian. Perencanaan harus menghubungkan sasaran jangka
pendek, jangka menegah dan jangka panjang. Perencanaan juga harus
saling berhubungan untuk memperbaiki profitabilitas. Sehingga
perencanaan harus dimonitor secara reguler baik mengenai hasil yang
dicapai maupun berapa lama mencapainya.
Page 35
Di lain pihak adanya rencana yang sudah ditetapkan terlebih dahulu,
tidak akan ada sasaran yang dapat mengarahkan pengendalian.
Perencanaan dan pengendalian laba yang kompherensif digunakan sebagai
proses yang ditujukan untuk membantu melaksanakan fungsi perencanaan
dan pengendalian yang efektif.
C. Kerangka Pemikiran
Gambar dibawah ini menunjukkan kerangka pemikiran yang dibuat dalam
model penelitian mengenai pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap
efektifitas perencanaan laba.
Gambar 2.4
Model hubungan proses sistem pengendalian manajemen ( SPM ) terhadap
efektifitas perencanaan laba
D. Perumusan Hipotesis
Uraian pada model pertama menjelaskan tentang analisis pengaruh proses
sistem pengendalian manajemen dengan efektifitas perencanaan laba.
Sebagaimana pembahasan diatas pada model pertama, bahwa penerapan
sistem pengendalian yang baik dalam kegiatan perusahaan akan menunjang
pencapaian target yang diharapkan. Berdasarkan pemikiran diatas maka
hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Proses sistem
pengendalian
manajemen
Efektifitas
perencanaan
laba
Page 36
HO: Proses sistem pengendalian manajemen tidak berpengaruh signifikan
terhadap efektifitas perencanaan laba.
Sedangkan uraian pada model menjelaskan tentang analisis pengaruh
proses sistem pengendalian manajemen dengan efektifitas perencanaan laba.
Sebagaimana telah digambarkan pada model, bahwa Hal ini dikarenakan
penerapan sistem pengendalian dengan menjalankan setiap unsur proses
pengendalian yang baik, maka setiap unsur proses pengendalian tersebut akan
menunjang kinerja unit usaha dalam hal pencapaian laba yang diinginkan
(Amiruddin, 2004). Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis kedua yang
diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha: Proses sistem pengendalian manajemen berpengaruh signifikan
terhadap efektifitas perencanaan laba.
Page 37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal komperatif yaitu merupakan
penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara
variabel independen dan variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa adanya pengaruh antara sistem pengendalian
manajemen terhadap efektifitas perencanaan laba. Penelitian ini mengambil
objek penelitian ini diutamakan mengenai peranan manajerial perusahaan
dalam mencapai tujuan dengan melibatkan para manajer puncak, menengah
atau supervisor disetiap divisi yang ada dalam perusahaan manufaktur yang
berada di wilayah Kabupaten Tangerang.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang ada di
Kabupaten Tangerang dan perusahaan tersebut berskala atas hingga
menengah. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling, dengan
kriteria: responden dalam penelitian ini adalah individu para manajer dan
supervisor perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Tangerang.
Page 38
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik non-probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan
kesempatan pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
yang diperoleh secara langsung. Masing–masing variabel, dimensi dan
indikator-indikatornya, disusun kuesioner untuk menggali informasi lebih
lanjut dari setiap variabel dengan menggunakan skala pengukuran interval
yang masing-masing pertanyaannya terdiri atas lima pilihan jawaban, dimulai
dari pilihan jawaban yang paling negatif.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument angket
atau kuesioner untuk masing–masing variabel penelitian yang ditujukan pada
manajer dan supervisor perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten
Tangerang. Data yang didapat akan diolah menggunakan program SPSS versi
12.0 untuk mendapatkan hasil akurat.
D. Metode Analisis Data
Metode analisa melalui statistik deskriptif menjelaskan karakteristik
responden dengan menggunakan tabel frekuensi absolute yang menunjukan
angka rata–rata, kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya dan standar deviasi.
Analisis data dimulai setelah data terkumpul, dengan langkah selanjutnya
ialah menganalisis data berdasarkan metode analisis yang sesuai untuk
digunakan. Dalam kegiatan analisis dan pengolahan data dilakukan dengan
Page 39
mentabulasi terhadap setiap kuesioner dengan memberikan dan menjumlahkan
bobot jawaban pada masing-masing pertanyaan untuk masing-masing
variabel.
1. Uji Kualitas Data
Pengujian kualitas data yang dilakukan dengan penyebaran kuisoner,
maka kesediaan dan ketelitian dari para responden untuk menjawab setiap
pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian ini.
Keabsahan suatu jawaban sangat ditentukan oleh alat ukur yang telah
ditentukan. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas data primer
ini peneliti melakukan uji validitas dan uji realibilitas.
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel
yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas berasal dari validity berarti ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Syarat instrumen yang
baik adalah instrumen tersebut harus valid. Sebuah instrument
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur
yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil,
sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya.
Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation
yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing
pertanyaan dengan total skor (Ghazali, 2001). Kriteria yang digunakan
valid atau tidak valid adalah jika kolerasi antara skor masing-masing
Page 40
butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikasi
dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid,
dan jika kolerasi skor masing-masing butir pertanyaan mempunyai
tingkat signifikasi diatas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan tidak valid (Santoso, 2000).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisoner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang
dinyatakan valid untuk mengetahui sejauh mana, hasil pengujian tetap
konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang
sama. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan pengukuran ulang dan pengukuran sekali saja.
Menurut Nugroho (2006:72), Uji reliabilitas atau keandalan
dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha. Reliabilitas suatu
pertanyaan dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha >
0,50. Jika hasil pengujian menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha
memiliki skor > 0,50 untuk semua variabel, maka ditetapkan
berdasarkan Nunnally (1978) dalam Ghazali (2001) yaitu bahwa nilai
Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,50, maka dianggap reliabel.
Page 41
Sedangkan jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,50, maka dianggap tidak
reliabel.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebasnya. Model regresi bebas dari problem multiko adalah
mempunyai nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak
kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinearitas (VIF = 1/Tolerance = 10 maka Tolerance 0,1) atau
VIF disekitar angka 1 dan angka Tolerance mendekati 1 (Nugroho,
2006:58). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
terpiih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
Page 42
multikolonieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan
tingkat nilai VIF > 10.
b. Uji Heterokedastisitas
Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians
dari model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pedoman
suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah tidak ada pola
yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada
sumbu Y (Santoso, 2000).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal
regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Uji normalitas dilakukan untuk penyebaran data yang normal atau
tidak, karena data diperoleh langsung oleh pihak pertama melalui
kuesioner. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal
probability plot dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data
berada disekitar garis lurus diagonal.
Menurut Ghazali (2001) ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
dan uji statistik. Dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik
yaitu salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
Page 43
adalah dengan melihat grafik histrogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
3. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai R2 yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen (Ghazali, 2001:83).
b. Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana Untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y) dipergunakan analisis regresi linier dengan persamaan matematik
sebagai berikut:
Y = a + bX1 + e
Dimana :
Y = Efektifitas perencanan laba (variabel terikat)
Page 44
a = Konstanta atau nilai variabel terikat (Y) jika besar perubahan nilai
variabel (X), sama dengan 0
b = Koefisien Regresi atau nilai sensitivitas variabel terikat (Y)
terhadap besar perubahan variabel bebas (X) dimana jika nilai b
positif maka akan terjadi kenaikan, sedangkan jika nilai b negatif
maka terjadi penurunan
X = Proses sistem pengendalian manajemen (Variabel Bebas)
e = error
c. Uji Statistik t
Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah
pengaruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
bersifat menentukan (significant) atau tidak, dengan kriteria
berdasarkan nilai signifikansi < 0.05 maka varabel independen
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dan
sebaliknya, jika nilai signifikansinya > 0.05, maka variabel independen
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen (Santoso, 2000:168).
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Penjelasan
dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Sistem Pengendalian Manajemen
Page 45
Sistem pengendalian manajemen lebih mengarah pada suatu sistem
yang digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan semua kegiatan
perusahaan agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya
dapat dicapai dengan semaksimal mungkin. Variabel sistem pengendalian
manajemen independent dalam penelitian ini.
Sistem pengendalian manajemen diukur dengan menggunakan 15 item
pertanyaan yang dikembangkan oleh Anthony, et.al (2002). Metode
pengukuran menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 5 point penilaian,
yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu-ragu, (4) Setuju,
(5) Sangat Setuju.
2. Efektifitas Perencanaan Laba
Perencanaan laba yang disusun oleh manajemen sebagai tujuan yang
ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Variabel perencanaan laba merupakan variabel dependen dalam penelitian
ini.
Efektifitas perencanaan laba diukur dengan menggunakan 5 item
pertanyaan yang dikembangkan oleh Murtiyani (1998) dan Mulyadi
(2003). Metode pengukuran menggunakan skala ordinal yang terdiri dari 5
point penilaian, yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu-
ragu, (4) Setuju, (5) Sangat Setuju. Untuk lebih jelasnya mengenai
variabel, sub variabel, dan indikator dapat dilihat pada table 3.1 berikut
ini:
Page 46
Tabel 3.1
Variabel, Sub Variabel, dan Indikator Penelitian
VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR Skala
Variabel Independen
1. Sistem Pengendalian
Manajemen (X)
1.1 Penyusunan Program
1.2 Penyusunan anggaran
1.1.1. Persiapan dan
analisis terhadap
program
1.1.2. Program kegiatan
implementasi
strategi
1.1.3. Koordinasi dan
kerja sama antar
bagian
1.2.1. Anggaran dalam
ukuran kuatitatif
& jangka waktu
1.2.2. Komunikasi
secara formal &
informal antar
bawahan dan
atasan
1.2.3. adanya penilaian
intern masa lalu
1.2.4. Anggaran
disusun sesuai
Ordinal
Page 47
1.3 Pelaksanaan Kegiatan
dan Pengukuran
1.4 Pelaporan dan Analisis
prioritas sasaran
1.3.1. Evaluasi kegiatan
tiap 1 tahun
sekali
1.3.2. Pelaksanaan
kegiatan secara
pengamatan
langsung &
laporan tulis
1.3.3. Ukuran Moneter
dijadikan standar
evaluasi kinerja
1.4.1. Penyusunan
pelaporan secara
periodik
1.4.2. Diadakan analisa
terhadap
penyimpangan
1.4.3. Diadakan
penelusuran akan
sebab-sebab
penyimpangan
1.4.4. Adanya tindakan
koreksi
1.4.5. Evaluasi terhadap
pencapaian
tujuan/sasaran
Variabel Dependen
Page 48
2. Perencanaan Laba (Y) 3.1 Efektifitas
Perencanaan Laba
3.1.1. Perencanaan laba
ditetapkan sesuai
pencapaian
sasaran
3.1.2. Tingkat
perkembangan
perusahaan
menunjukkan
peningkatan
tahun
sebelumnya
3.1.3. Tingkat manajer
berpengaruh
efektifitas
perencanaan laba
3.1.4. Pencapaian target
laba tahun ini
3.1.5. Antisipasi dan
perbaikan
terhadap
penyimpangan
Ordinal
Sumber: Data diolah
Page 49
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur, yaitu perusahaan yang memiliki sistem pengendalian yang
efektif. Tercemin dari perusahaan yang berskala menengah hingga atas,
dimana sistem pengendalian yang sudah terorganisir. Perusahaan yang
dijadikan sampel penelitian ini merupakan perusahaan yang terdapat di
Wilayah Kabupaten Tangerang.
Sampel yang dipilih adalah perusahaan manufaktur di Wilayah
Kabupaten Tangerang, dimana banyak terdapat perusahaan yang berskala
menengah dan atas. Menurut database Departemen Tenaga Kerja wilayah
Kabupaten Tangerang terdapat ratusan perusahaan yang bergerak dalam
industri dan sebagiannya dalam jasa dan restoran. Penulis dalam penyebaran
kuesioner ke wilayah Kabupaten Tangerang mengalami kesulitan,
dikarenakan responden penulis yaitu manajer puncak atau supervisor sangat
sulit ditemui dan memiliki keterbatasan waktu. Sehingga penulis hanya
memperoleh 11 perusahaan manufaktur yang ada di Kabupaten Tangerang.
Page 50
Instrument penelitian atau data yang digunakan adalah kuesioner.
Pengiriman kuesioner dilakukan dari awal bulan April 2008, sedangkan
proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan sampai pertengahan
Juni 2008. Kuesioner yang dikirim sebanyak 50 lembar eksemplar yang
berasal dari perusahaan manufaktur di Tangerang. Dari jumlah tersebut yang
kembali sebanyak 40 kuesioner atau 80% dari total yang dikirim. Kuesioner
yang tidak kembali sebanyak 10 kuesioner atau 20% karena beberapa
perusahaan tidak koperatif dan beberapa tidak termasuk dalam kriteria
responden seperti staf atau karyawan. Sehingga kuesioner dapat digunakan
dan memenuhi syarat sebanyak 40 kuesioner dengan tingkat persentase 80%.
Tabel 4.1
Daftar Nama-nama Perusahaan di Wilayah Kabupaten Tangerang
No. Nama Perusahaan Alamat Jenis Perusahaan
1. PT. Gajah Tunggal Tbk. Jl. Gatot Subroto km.7
Jati Uwung Jatake
Tangerang
Industri ban
2. PT. Kumatex Tbk. Jl. Raya Serpong km.12
Tangerang
Industri Tekstil
3. PT. Pratama Tbk. Jl. Raya Serpong km.7
Tangerang
Industri sepatu olahraga
4. PT. Sinarmas Mining &
Engineering
Wisma Indah Kiat Jl.
Raya Serpong Km. 8
Serpong Tangerang
Industri kertas
5. PT. HAN KUK Color Jl. Raya Serang km. 16
Cikupa Tangerang
Industri plastik
Page 51
6. PT. HASI Jl. Gatot Subroto km.5
Jati Uwung Jatake
Tangerang
Industri sepatu
7. PT. Merchedes Benz Ind. Jl. Martadinata Ciputat
Tangerang
Industri perlengkapan
mesin
8. PT. Jaya Readmix Desa Cilenggang
Kabupaten Tangerang Jl.
Raya Serpong
Industri adukan beton
9. PT. Common Trade Jl. Industri VIII/16 Pasir
jaya Cikupa
Industri plastik
10. PT. Kansa Paint Jl. Gatot Subroto km.8
Jati Uwung Jatake
Tangerang
Industri cat
11. PT. Bina Adidaya Jl. Industri Raya IV Blok
AF No. 23 Cikupa
Tangerang
Industri cat
Sumber: Data Departemen Tenaga Kerja Wilayah KabupatenTangerang
B. Hasil Analisis Deskriptif
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian melalui
kuisioner yang dibagikan sebanyak 50 buah kepada Manajer. Kuesioner yang
kembali sebanyak 40 buah (80%), sedangkan yang tidak kembali sebanyak 10
buah (20%) yang berarti dapat dianalisis.
Tabel 4.2
Gambaran Distribusi Kuesioner
No. Kuesioner Jumlah Persentase (%)
Page 52
1. Kuesioner yang dikirim 50 100
2. Kuesioner yang tidak kembali 10 20
3. Kuesioner yang kembali 40 80
Kuesioner yang dapat diolah 40 80
Sumber: Data diolah
Tabel 4.3
Gambaran Distribusi Pengiriman
No. Nama Perusahaan Kirim
1. PT. Gajah Tunggal Tbk. 5
2. PT. Kumatex Tbk. 3
3. PT. Pratama Tbk. 10
4. PT. Sinarmas Mining & Engineering 5
5. PT. HAN KUK Color 3
6. PT. HASI 3
7. PT. Merchedes Benz Ind. 3
8. PT. Jaya Readmix 3
9. PT. Common Trade 5
10. PT. Kansa Paint 5
11. PT. Bina Adidaya 5
Jumlah 50
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenis
kelamin terbanyak pada laki-laki berjumlah 24 atau 60%, sedangkan sisanya
Page 53
16 orang atau 40% dipenuhi oleh jenis kelamin perempuan. Artinya, sebagian
besar responden yang mengisi kuisioner adalah laki-laki.
Tabel 4.4
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 24 60
Perempuan 16 40
Jumlah 40 100
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan usia
tersebar berada pada responden berusia 26–40 tahun sebanyak 31 orang atau
50,62% dari 61 responden. Responden yang berusia 17–25 tahun sebanyak 16
orang atau 26,23%, responden yang berusia 41–55 tahun sebanyak 14 orang
atau 22,95%. Sedangkan responden yang berusia di atas 55 tahun tidak ada
atau 0%
Tabel 4.5
Usia Responden
Usia Frekuensi Persentase (%)
30-40 Tahun 13 32,5
>40 Tahun 27 67,5
Page 54
Jumlah 40 100
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenjang
pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan D3 sebanyak 7 orang atau
17,5% dan yang berpendidikan terakhir dengan kategori Sarjana Strata Satu
(S1) sebanyak 19 orang atau 47,5%, dan Strtata Dua (S2) sebanyak 14 orang
atau 35%. Artinya, kondisi ini menggambarkan bahwa Manajer sebagai
responden yang terdapat di Wilayah Tangerang sebagian besar berpendidikan
terakhir Sarjana Strata Satu (S1).
Tabel 4.6
Tingkat Pendidikan Akhir
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
D3 7 17,5
S1 19 47,5
S2 14 35
Jumlah 40 100
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa jabatan yang dimiliki oleh responden
pada data yang telah diolah, responden yang menjabat sebagai manajer pabrik
adalah 13 orang atau 32,5% dari 40 responden. 11 orang atau 27,5% menjabat
sebagai manajer penjualan, sedangkan 9 orang atau 22,5% mempunyai
jabatan sebagai manajer keuangan. 7 orang atau 17,5% menjabat seperti
manajer investment, manajer IT, manajer R&D dan manajer EQMS.
Page 55
Tabel 4.7
Tingkat Jabatan
Jabatan Frekuensi Persentase (%)
Manajer Pabrik 13 32,5
Manajer Penjualan 11 27,5
Manajer Keuangan 9 22,5
Lainnya 7 17,5
Jumlah 40 100
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa lama bekerja yang dijalankan oleh
responden, dalam hal ini adalah manajer yang paling mendominasi yaitu lebih
dari 12 tahun sebanyak 16 orang atau 40%. Lama bekerja 8–12 tahun
sebanyak 13 orang atau 32,5%. 4-8 tahun sebanyak 7 orang atau 17,5%,
sedangkan 1–4 tahun sebanyak 4 orang atau 10%.
Tabel 4.8
Lama Bekerja
Lama Bekerja Frekuensi Persentase (%)
1–4 tahun 4 10
4–8 tahun 7 17,5
Page 56
8–12 tahun 13 32,5
> 12 tahun 16 40
Jumlah 40 100
Sumber: Data primer yang diolah
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation.
Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikasi dibawah 0,05
maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel 4.9 akan
menunjukkan hasil uji validitas.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas
Sistem Pengendalian Manajemen
PERTANYAAN Sig. Pearson
Correlation KETERANGAN
SPM1 0,000 0,814** Valid
SPM2 0,000 0,779** Valid
SPM3 0,000 0,744** Valid
SPM4 0,000 0,543** Valid
SPM5 0,000 0,784** Valid
SPM6 0,000 0,765** Valid
SPM7 0,000 0,826** Valid
SPM8 0,072 0,287 Tidak Valid
SPM9 0,000 0,568** Valid
SPM10 0,031 0,342* Valid
SPM11 0,000 0,765** Valid
Page 57
SPM12 0,000 0,739** Valid
SPM13 0,000 0,704** Valid
SPM14 0,000 0,771** Valid
SPM15 0,000 0,810** Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak seluruh
pertanyaan tersebut valid, karena terdapat 1 indikator yang memiliki nilai
signifikan diatas 0,05, sehingga harus dikeluarkan dari perhitungan
penelitian.
Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk variabel efektifitas
perencanaan laba dimana jumlah pertanyaan sebanyak 5 butir pertanyaan.
Hasil pengujian validitas untuk variabel efektifitas perencanaan laba dapat
dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Efektifitas Perencanaan Laba
PERTANYAAN Sig. Pearson
Correlation KETERANGAN
EPL1 0,000 0,833** Valid
EPL2 0,000 0,827** Valid
EPL3 0,000 0,674** Valid
EPL4 0,000 0,698** Valid
EPL5 0,000 0,760** Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan
tersebut valid, karena memiliki nilai signifikan dibawah 0,05. Adanya
hasil yang valid ini tidak sesuai dengan hasil penelitian terdahulu
Page 58
(instrumen penelitian yang digunakan berbeda) yang dinyatakan semua
pertanyaan telah valid dimana kemungkinan disebabkan oleh perbedaan
pendapat responden, jenis pekerjaan responden dan perbedaan tempat dan
waktu.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur apakah jawaban responden
atas pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu dengan
menggunakan SPSS konstruk, atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Ghozali, 2001). Hasil dari uji
reliabilitas untuk variabel motivasi dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut
ini:
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Sistem Pengendalian Manajemen
Reliability Statis tics
,925 ,926 14
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Sumber: Data SPSS
Hasil uji reliabilitas menunjukkan Cronbach’s Alpha sebesar 0,925 dan
dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,60 (0,925 > 0,60).
Selanjutnya uji reliabilitas untuk variabel efektifitas perencanaan laba.
Hasil uji variabel ini dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:
Page 59
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
Efektifitas Perencanaan Laba
Reliability Statis tics
,809 ,816 5
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Sumber: Data SPSS
Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,809 dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,60 (0,809
> 0,60).
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk medeteksi ada tidaknya
hubungan antara beberapa variabel independen atau semua variabel
independen dalam model regresi. Tabel 4.13 berikut ini hasil uji
multikolonieritas:
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinearitas
Sistem Pengendalian Manajemen
Page 60
Variabel Tolerance VIF
Sistem Pengendalian
Manajemen
1.000 1,000
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji dapat dilihat melalui Variace Inflation
Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF tidak
lebih dari 10 dan nilai Tolerance > 0,1. Maka dapat dinyatakan model
regresi linear berganda terbebas dari asumsi multikolonieritas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians dari
model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pedoman suatu
model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah tidak ada pola yang
jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y
(Santoso, 2000).
Page 61
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
4R
egre
ssio
n S
tude
ntiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: EPL
Scatterplot
Sumber: Data SPSS
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
karena titik-titik menyebar di atas dan di bawah nilai angka nol (0) pada
sumbu Y dan tidak membentuk pola.
3. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan normal probability plot.
Pedoman suatu model dikatakan terdistribusi normal jika nilai-nilai
sebaran terletak disekitar garis lurus diagonal. Tabel 4.2 akan
menunjukkan hasil uji normalitas sistem pengendalian manajemen
terhadap efektifitas perencanaan laba, Pada tabel 4.2 berikut ini dapat
dikatakan sebaran data terdistribusi normal karena data berada sepanjang
garis diagonal yang merupakan syarat normalitas.
Page 62
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Exp
ecte
d C
um P
rob
Dependent Variable: EPL
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Data SPSS
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan gambar 4.2 di atas, bahwa terdistribusi normal jika nilai-
nilai sebaran terletak disekitar garis lurus diagonal. Dan dapat dikatakan
sebaran data terdistribusi normal karena data berada sepanjang garis
diagonal yang merupakan syarat normalitas.
E. Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Hasil uji
koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Page 63
Model Summ aryb
,612a ,374 ,357 1,860
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), SPMa.
Dependent Variable: EPLb.
Sumber: Data SPSS
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square yang
dihasilkan oleh variabel-variabel independen hanya sebesar 0,374 yang
artinya 37,4% variabel dependen efektifitas perencanaan laba dapat
dijelaskan oleh variabel independen sistem pengendalian manajemen.
Sedangkan, sisanya sebesar 62,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam analisis regresi ini.
2. Uji Statistik t
Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui apakah
pengaruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
bersifat menentukan (significant) atau tidak, dengan kriteria berdasarkan
nilai signifikansi < 0.05 maka varabel independen mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen dan sebaliknya, jika nilai
signifikansinya > 0.05, maka variabel independen tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Santoso,
2000:168). Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini:
Tabel 4.15
Hasil Uji Statistik t
Page 64
Coefficientsa
7,717 2,501 3,085 ,004
,197 ,041 ,612 4,764 ,000
(Constant)
SPM
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: EPLa.
Sumber: Data SPSS
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel sistem
pengendalian manajemen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 nilai ini
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Ini berarti H0 ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan proses sistem pengendalian manajemen (X) berpengaruh
signifikan terhadap efektifitas perencanaan laba.
F. Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis 1 menguji apakah proses sistem pengendalian manajemen tidak
berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba. Hasil uji hipotesis 1 dapat
dilihat bahwa Ho ditolak. Dilihat dari tabel uji statistik t menunjukkan nilai
signifikasi kurang dari 0,005.
Sedangkan hipotesis 2 menguji apakah proses sistem pengendalian
manajemen berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba. Hasil uji
statistik t menunjukkan nilai signifikasi 0,000.
Page 65
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
7,717 2,501 3,085 ,004
,197 ,041 ,612 4,764 ,000
(Constant)
SPM
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: EPLa.
Dengan demikian, pengendalian perusahaan yang tersistem dan
terstruktur akan memperoleh laba yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan
perusahaan. Hasil ini konsisten dengan teori Anthony dan Govindarajan
(2002), Mulyadi (2003) serta dalam Amiruddin (2004).
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini mendapatkan nilai R = 0,612, koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,374 dan nilai koefisien determinasi yang telah
disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,357. Hal ini berarti proses
sistem pengendalian manajemen dapat menjelaskan 37,4% terhadap
Page 66
efektifitas perencanaan laba. Sedangkan, sisanya 62,4% varians dijelaskan
oleh variabel lain.
2. Dari hasil uji t diketahui bahwa variabel sistem pengendalian manajemen
berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan laba dengan nilai signifikan
sebesar 0,000.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
sistem pengendalian manajemen berpengaruh terhadap efektifitas perencanaan
laba.
Hal ini disebabkan oleh adanya sistem pengendalian manajemen yang
terorganisir dalam perusahaan dan proses seorang manajer dalam memastikan
sumber daya yang diperoleh dan dipergunakan secara efektif dan efisien
dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan demikian, secara langsung sistem pengendalain yang baik akan
berdampak mengefektifkan perencanaan laba yang telah disusun dan
mengarah pada sasaran yang telah ditetapkan.
C. Keterbatasan
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Objek penelitian adalah perusahaan manufaktur dimana ada beberapa
perusahaan manufaktur khususnya yang sudah terbuka (Tbk.) tidak
bersedia berperan dalam pengisian kuesioner, dikarenakan adanya
Page 67
kekhawatiran untuk dibandingkan dengan perusahaan manufaktur yang
lain, meskipun sudah dijelaskan bahwa kuesioner digunakan untuk
keperluan akademis.
2. Responden dalam penelitian ini adalah manajer-manajer perusahaan
manufaktur, seperti manajer pabrik, manajer keuangan dan lain–lain.
Mereka umumnya tidak mempunyai banyak waktu dalam pengisian
kuesioner.
3. Penelitian ini hanya mencakup area Kabupaten Tangerang, karena peneliti
terbatasi oleh tenaga dan kondisi.
D. Saran
Selanjutnya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih
berkualitas lagi dengan adanya saran-saran mengenai beberapa hal:
1. Memilih objek penelitian lain selain perusahaan manufaktur, seperti
instansi pemerintah/lembaga, bank dan jangkauan yang lebih luas seperti
seluruh Indonesia.
2. Perhatikan dengan seksama operasional penelitian untuk memberikan hasil
yang berkualitas atas instrumen yang diuji dan untuk mengukur variabel
yang diteliti.
Page 68
3. Metode penelitian selanjutnya dapat dilakukan perluasan gambaran,
kerangka pemikiran dan indikator untuk setiap sub variabel yang akan
digunakan, serta dalam penggunaan metode dan uji analisis yang
sebaiknya agar mendapatkan hasil yang terperinci.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, 2004, “Hubungan Proses Pengendalian Manajemen dengan
Efektifitas Perencanaan Laba”, Jurnal Ekobis 1 (2):77-81.
Anthony, et.al, 2002, “Sistem Pengendalian Manajemen”, Terjemahan Drs. F.X
Kurniawan M.Si, AK, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Cahyo, Dwi, Evi Lestari, Syarifudin Yusuf, 2007, “Pengaruh Moderasi Sistem
Pengendalian Manajemen dan In ovasi Terhadap Kinerja”, Simposium
Nasional Akuntansi X, Unhas Makasar.
Carter, Usry, 2005, “Akuntansi Biaya”, Terjemahan Krista SE, Ak., Edisi 13,
Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Imam, Ghazali, 2001, “Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Edisi 3,
Penerbit Univesitas Diponegoro, Semarang.
Page 69
Indriantoro, Nur dan Supomo, 1999, “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta:
BPFE.
Gordon, Hilton, dan Welsch, 1996, “Anggaran Perencanaan dan Pengendalian
Laba”, Terjemahan Purwatiningsih, MBA dan Maudy Waraow, SE, Ak.,
Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hamerson R. dan Anthony R. N, 1993, “Akuntansi Manajemen Program Belajar
Mandiri”, Penerbit Rineka Cipta.
Hansen, Dor R. dan Maryanne M. Mowen, 2000, “Akuntansi Manajemen”,
Terjemahan Ancella A. Hermawan, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Horngren, 1991, “Pengantar Akuntansi Manajemen”, Jilid 1, Edisi Keenam,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Johny, Setiawan dan Mulyadi, 2001, “Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen”, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Jumaili, Salman dan Gudono, 2006, “Hubungan Komponen Sistem Pengendalian
Manajemen terhadap Kinerja Kualitas dan Konsekuensi terhadap Kinerja
Keuangan”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang: 1-26.
K. Shim, Jae dan G. Siegel, Joel, 2000, “Langkah-langkah Penganggaran”,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mardiasmo, 2002, “Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik”, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Mulyadi, Drs, M.Sc., 2003, “Akuntansi Biaya Untuk Manajemen”, Edisi 4,
Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Munandar, M, Drs., 1998, “Budgeting Perencanaan, Pengendalian dan
Pengawasan Kerja”, Edisi 1, Yogyakarta: BPFE.
Nafarin, M, 2000, “ Penganggaran Perusahaan”, Edisi 1, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Nugroho, Agung, Bhuono, SE, M.Si., Akt, 2006, “Strategi Jitu Memilih Metode
Statistik Penelitian Dengan SPSS”, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Singgih, Santoso, 2000, Latihan SPSS: Statistik Parametrik, Penerbit PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Sukarno, Edy, 2000, “Sistem Pengendalian Manajemen” Suatu Pendekatan
Praktis, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Page 70
Tunggal, Amin Widjaja, 1996, “Akuntansi Manajemen Untuk Usahawan”,
Penerbit Rineka Cipta