Top Banner
PENGARUH PEMBELAJARAN MICROTEACHING TERHADAP KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN IPS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN 2014 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : HANIPAH NIM 1113015000058 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018
125

pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

Apr 22, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

PENGARUH PEMBELAJARAN MICROTEACHING TERHADAP

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA JURUSAN

PENDIDIKAN IPS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

ANGKATAN 2014

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

HANIPAH

NIM 1113015000058

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap
Page 3: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap
Page 4: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap
Page 5: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap
Page 6: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap
Page 7: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

v

ABSTRAK

Hanipah (NIM. 1113015000058). Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Judul Skripsi, “Pengaruh

Pembelajaran Microteaching Terhadap Keterampilan Dasar Mengajar

Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2014” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh

Pembelajaran Microteaching Terhadap Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2014 yang telah mengikuti program PPKT

dengan jumlah sampel sebanyak 78 orang. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang

digunakan untuk menjawab hipotesis adalah analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara pembelajaran

microteaching terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa sebesar 0,945.

Kata Kunci : Pembelajaran Microteaching, Keterampilan Dasar Mengajar

Page 8: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

vi

ABSTRACT

Hanipah (NIM. 1113015000058). Department of Social Sciences

Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences, Title of Skripsi ”The

Influence of Microteaching Course To The Student Basic Teaching Skills

Majoring of Social Science Education UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in

Academic Year 2014” This study aims to determine the Influence of

Microteaching Course To The Student Basic Teaching Skills. This research is a

descriptive quantitative approach. The population on this research is all student

Majoring of Social Science Education UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in

Academic Year 2014 who has followed the PPKT program with total sample of 78

people. The data collection technique used in this research using questionnaire,

interview and documentation. Data analysis used in this research to answer the

hypothesis is a simple linear regression. The outcome of this research shows that

there is an influence between microteaching course to the student basic teaching

skills which is equal to 0,945.

Keywords : Microteaching Course, Basic Teaching Skills.

Page 9: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis

mendapatkan kekuatan, kesabaran, kemudahan serta pemahaman hingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabatnya serta seluruh muslimin

dan muslimat.

Skripsi ini penulis ajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar strata satu Sarjana

Pendidikan (S.Pd).

Skripsi ini dapat penulis susun dengan maksimal dan mendapat bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan skripsi ini.

Berkaitan dengan rampungnya skripsi ini, penulis sangat menyadari berbagai

pihak yang telah membantu dan mendukung kegiatan ini. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

4. Bapak Syaripulloh, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

5. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan waktu dan ilmunya yang berharga untuk membimbing penulis

selama penyusunan skripsi ini.

Page 10: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

viii

6. Ibu Tri Harjawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

waktu dan ilmunya yang berharga untuk membimbing penulis selama

penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk

memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah bapak dan ibu berikan

mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

8. Seluruh Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta Staff Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan kemudahan

dalam pembuatan surat-surat dan sertifikat.

9. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis menyediakan serta pinjaman literatur yang dibutuhkan.

10. Kedua orang tua penulis Bapak H. Sadeli (Alm) dan Ibu Hj. Umiyanah yang

telah memberikan semangat, motivasi, do’a yang tiada henti-hentinya dan

juga mengorbankan seluruh jiwa dan raga baik secara fisik maupun materi.

Semoga Allah SWT memberikan sebaik-baiknya balasan bagi mereka berdua.

11. Kakak-kakak penulis yang telah memberikan semangatnya dalam membantu

penulis menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman seperjuangan selama PPKT yaitu Syarifah Alawiyah, Umi Farhani

dan Rian Ardiansyah. Terimakasih atas kerjasama dan bantuannya selama

menyelesaikan tugas PPKT.

13. Sahabat penulis khususnya Maisya Zaqiyah, Syarifah Alawiyah, Vivi

Lutfiyah, Rina Arnisyah, Amira Indira Sari, Dita, Chanda Anry, Galenna

Putri Yani, Farhan, serta teman-teman konsentrasi Ekonomi angkatan 2013.

Terimakasih atas pengalaman dan bantuannya selama kuliah ini. Semoga

Allah SWT selalu memudahkan segala urusan kita. Amin

14. Seluruh teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2013

yang tidak bisa disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa persahabatan

kita, tetap kompak selalu dan terus menjalin tali silaturrahmi.

Page 11: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

ix

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara

langsung dan tidak langsung telah memberikan dukungan dan bantuan dalam

penyusunan skripsi ini.

Mudah-mudahan bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis

mendapat ridho dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan

skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun guna memperbaiki di masa yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat, terutama bagi penulis

sendiri serta bagi kemajuan dunia pendidikan.

Jakarta, 6 Juni 2018

Penulis

Hanipah

Page 12: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI .......................................... iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................ iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 6

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

a. Manfaat Teoritis ................................................................... 6

b. Manfaat Praktis .................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik ....................................................................... 8

1. Microteaching ........................................................................ 8

a. Pengertian Microteaching .............................................. 8

b. Karakteristik Microteaching ......................................... 9

c. Tujuan Microteaching .................................................... 10

d. Manfaat Microteaching .................................................. 11

e. Pelaksanaan Microteaching ........................................... 12

Page 13: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

xi

2. Keterampilan Dasar Mengajar ........................................... 14

a. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar ................. 14

b. Macam-macam Keterampilan Dasar Mengajar ......... 15

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 25

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 32

D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 35

B. Metode Penelitian ....................................................................... 36

C. Populasi dan Sampel .................................................................. 36

D. Variabel Penelitian ..................................................................... 38

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 38

1. Angket.................................................................................... 38

2. Wawancara ........................................................................... 39

3. Dokumentasi ......................................................................... 39

F. Instrumen Penelitian .................................................................. 40

G. Teknik Analisis Data .................................................................. 47

1. Tahap Menyiapkan Data ..................................................... 48

2. Tahap Mengolah dan Menganalisis Data ........................... 48

3. Uji Instrumen Penelitian ..................................................... 49

4. Uji Prasyarat Data................................................................ 50

5. Uji Analisis Regresi .............................................................. 51

6. Uji Hipotesis .......................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta ........................................................................................ 55

1. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan IPS FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ....................................... 55

2. Visi dan Misi Jurusan Pendidikan IPS FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ....................................... 56

Page 14: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

xii

B. Deskripsi Data ............................................................................ 57

1. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................ 57

2. Statistik Deskriptif ............................................................... 59

3. Deskripsi Hasil Kuesioner Variabel

Pembelajaran Microteaching............................................... 60

4. Deskripsi Hasil Kuesioner Variabel Keterampilan

Dasar Mengajar Mahasiswa ............................................... 60

C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ..... 61

1. Uji Coba Instrumen ............................................................. 61

2. Uji Prasyarat Analisis .......................................................... 64

3. Uji Regresi Linier Sederhana .............................................. 66

4. Uji Hipotesis .......................................................................... 67

5. Deskripsi Hasil Wawancara ................................................ 70

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 75

E. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 79

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 80

B. Implikasi ..................................................................................... 80

C. Saran ........................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 83

Page 15: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Relevan ............................................................ 30

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Penelitian ................................................. 35

Tabel 3.2 Tabel Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert .................... 40

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket ........................................................................... 41

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara ................................................................. 43

Tabel 3.7 Kisi-kisi Dokumentasi ................................................................. 47

Tabel. 3.8 Pedoman Tingkat Koefisien Korelasi ....................................... 54

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 57

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Konsentrasi ............... 58

Tabel 4.3 Hasil Analisis Statistik Deskriptif .............................................. 59

Tabel 4.4 Data Variabel Pembelajaran Microteaching ............................. 60

Tabel 4.5 Data Variabel Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa ..... 60

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Pembelajaran Microteaching ..... 62

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Keterampilan Dasar Mengajar . 62

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 63

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 64

Tabel 4.10 Hasil Uji Linieritas .................................................................... 65

Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ......................................... 66

Tabel 4.12 Hasil Uji T (Variabel X terhadap Y) ....................................... 67

Tabel 4.13 Hasil Uji F (Variabel X terhadap Y) ....................................... 68

Tabel 4.14 Tingkat Korelasi atau Kekuatan Suatu Hubungan ............... 69

Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Korelasi ..................................................... 69

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (X terhadap Y) .................... 70

Page 16: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ...................................................... 33

Page 17: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian

Lampiran 2 Data Uji Coba Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 Data Hasil Penelitian

Lampiran 5 Tabel Data dan Analisis Data

Lampiran 6 Pedoman Wawancara

Lampiran 7 Transkrip Wawancara

Lampiran 8 Dokumentasi

Page 18: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia

karena pendidikan akan menaikkan taraf kehidupan manusia baik dari segi

sosial, ekonomi maupun lingkungan. Dengan adanya pendidikan yang baik

pada setiap kalangan masyarakat maka akan tercipta sumber daya manusia

yang baik pula dan berdampak pada kemajuan suatu negara.

Usaha meningkatkan sumber daya manusia ini dapat dilihat dari

keinginan pemerintah memperbaiki dan memenuhi perangkat dalam

komponen yang berkaitan dengan lembaga pendidikan, salah satunya

adalah guru. Suatu pendidikan dapat dikatakan berhasil atau tinggi

mutunya apabila pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh

para guru berguna bagi perkembangan pendidikan selanjutnya.1

Permasalahan pendidikan di Indonesia masih sangat kompleks dan

perlu untuk diperbaiki. Salah satu penanggulangan masalah pendidikan di

Indonesia adalah dengan memperbaiki kualitas pendidik atau guru. Karena

guru adalah salah satu tenaga kependidikan, bertanggung jawab dalam

pelaksanaan dan keberhasilan proses pembelajaran. Berhasil tidaknya proses

tersebut sangat tergantung pada fasilitas dan kualitas guru. Untuk itu

pemerintah telah memberikan pengarahan dan penataran kepada sejumlah

tenaga pendidik supaya lebih professional dalam memberdayakan anak

didiknya.2

Guru adalah jabatan professional yang memerlukan berbagai keahlian

khusus. Professional guru mengandung pengertian yang meliputi unsur-unsur

kepribadian, keilmuan, dan keterampilan. Dengan demikian dapat diartikan,

bahwa kompetensi professional guru tentu saja akan meliputi ketiga unsur itu

1 Hasmiana Hasan, ”Kendala yang Dihadapi Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Matematika di SD Negeri Gani Kabupaten Aceh Besar”, Jurnal Pesona Dasar, Vol. 1, 2015, h.

40-41 2 Ibid., h. 42

Page 19: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

2

walaupun tekanan yang akan lebih besar terletak pada unsur keterampilan

sesuai dengan peranan yang dikerjakannya.3

Pada setiap Universitas di Indonesia yang menyiapkan mahasiswa

fakultas keguruan sebagai calon-calon guru harus memperdalam wawasan

dan melatih keterampilan dalam hal mengajar salah satu caranya dengan

mengikuti pembelajaran microteaching atau pengajaran mikro agar dapat

lebih siap dan tangguh dalam memecahkan berbagai permasalahan

kependidikan.

Microteaching menjadi salah satu program pembelajaran yang wajib

diikuti oleh seluruh mahasiswa fakultas keguruan di setiap Universitas di

Indonesia termasuk di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

dengan adanya pembelajaran tersebut diharapkan mahasiswa yang

berkeinginan menjadi calon pendidik akan mendapatkan ilmu baik dari segi

teori maupun praktik dalam hal keterampilan mengajar.

Pembelajaran microteaching menjadi salah satu syarat untuk

kelulusan mahasiswa S1 fakultas keguruan dan biasanya terdapat pada

semester VII untuk mempersiapkan calon-calon guru yang cakap dari segi

wawasan dan keterampilan mengajar sebelum terjun langsung ke dunia

pendidikan di sekolah dan menjadi tenaga pendidik yang professional.

Tujuan mengikuti pembelajaran microteaching ini adalah membantu

calon guru atau guru menguasai keterampilan-keterampilan khusus agar

dalam latihan pembelajaran sesungguhnya tidak mengalami kesulitan,

meningkatkan taraf kompetensi pembelajaran bagi calon guru secara

bertahap, dengan penguasaan keterampilan-keterampilan khusus yang

akhirnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran yang sesungguhnya4

karena keterampilan mengajar merupakan faktor dasar yang harus dimiliki

oleh seorang guru untuk meningkatkan mutu pengajaran, salah satu di

3 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2002), h. 36-42 4 Winda Widyasturi Permatasari, ”Hubungan Pengalaman dan Pembelajaran

Microteaching dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Pendidikan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Angkatan 2010”, (Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014), h. 5

Page 20: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

3

antaranya adalah keterampilan pengelolaan kelas, hal tersebut merupakan

modal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam

menghadapi peserta didiknya.5

Microteaching erat kaitannya dengan metode-metode pembelajaran,

maka microteaching dapat berfungsi sebagai penelitian metode/strategi

mengajar tertentu, dan mengembangkan metode dan strategi pembelajaran.

Microteaching pada dasarnya pelatihan keterampilan mengajar dalam rangka

mempersiapkan diri mahasiswa untuk mengikuti program selanjutnya yang

dimiliki oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yaitu PPKT (Praktik Profesi Keguruan Terpadu) dimana para

mahasiswa akan terjun langsung ke sekolah sebagai praktikan.

Pembelajaran microteaching menjadi sangat penting karena menjadi

bekal pengetahuan dan peningkatan skill mengajar mahasiswa sebagai calon

guru yang nantinya akan menjadi guru praktikan di sekolah yang terlibat

secara langsung dalam setiap proses belajar mengajar bahkan segala jenis

kegiatan yang ada di sekolah.

Menurut Dr. Moerdiyanto, M.Pd dalam artikel jurnal microteaching

penelitiannya tentang pengembangan pengajaran mikro di Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, ”Pelaksanaan pembelajaran mikro

selama ini memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pembelajaran mikro

antara lain: (a) penggunaan teman sejawat sebagai murid, akan dirasakan

sebagai ”sandiwara” saja sehingga tidak terwujud situasi pembelajaran yang

wajar; (b) latihan yang berulang-ulang dengan menggunakan murid dan

bahan materi yang sama dapat mengakibatkan kejenuhan; (c) supervisor oleh

seorang dosen pembimbing tanpa melibatkan guru sekolah dirasa kurang

sesuai dengan realita di sekolah; dan (d) pembekalan yang hanya dilakukan

satu kali dirasakan materinya masih sangat kurang. Kelemahan-kelemahan

tersebut memerlukan upaya pemecahan serius agar mutu pembelajaran mikro

5 Wi Indah Subkhiyatin Najjah, ”Pengaruh Nilai Microteaching Terhadap Kemampuan

Mengajar Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa S1 Program Studi Tadris Biologi

Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang”, (Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang, 2014), h. 2

Page 21: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

4

lebih mendekati realita di sekolah sehingga pengalaman mengajar mahasiswa

calon guru meningkat.” Dan dari hasil penelitian program microteaching by

real student salah satunya adalah sikap dan perilaku praktikan kurang percaya

diri sehingga grogi menghadapi siswa dan menyebabkan praktikan kurang

fokus dalam berkomunikasi timbal balik dengan siswa sehingga suasana

pembelajaran terkesan kaku.6

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hasmiana Hasan seorang

Dosen program studi PGSD FKIP Universitas Syiah Kuala tentang Kendala

yang Dihadapi Guru dalam Proses Belajar Mengajar Matematika di SD

Negeri Gani Kabupaten Aceh Besar, yang menjadi salah satu kendala yang

dihadapi guru di SD tersebut yaitu kemampuan dalam hal mengelola kelas

yang berkaitan dengan besarnya jumlah peserta didik dalam satu kelas dan

berakibat pada kesulitan guru dalam menjalankan tugasnya.7

Dalam hal mengajar di satu kelas yang berisi ± 40 peserta didik dan

alokasi waktu hanya 40 menit untuk 1 jam mata pelajaran merupakan hal

yang tidak mudah dan kompleks bagi seorang guru untuk mengondisikan

kelas dan mengarahkan murid-murid karena hal itu membutuhkan kecakapan

dalam hal mengatur waktu untuk seluruh kegiatan pembelajaran yang

tercakup di dalamnya kegiatan pendahuluan, inti dan penutup, agar materi

dapat tersampaikan dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh

karena itu, setiap calon guru perlu mendapatkan latihan khusus tentang

keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh setiap guru dan

pembelajaran microteaching merupakan ilmu bantu yang wajib dipelajari

oleh setiap calon guru untuk untuk menghadapi situasi tersebut.

Berdasarkan observasi awal yang saya lakukan pada tanggal 17

Oktober 2017 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan

mewawancarai salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

6 Moerdiyanto, ”Pengembangan Pembelajaran Mikro di Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Yogyakarta”, Artikel Jurnal Mikro Teaching, 2005, h. 2 7 Hasmiana Hasan, ”Kendala yang Dihadapi Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Matematika di SD Negeri Gani Kabupaten Aceh Besar”, Jurnal Pesona Dasar, Vol. 1, 2015, h.

47

Page 22: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan IPS semester VII yang

sedang mengikuti pembelajaran microteaching menyebutkan kendala yang

mereka hadapi adalah pada saat mengikuti pembelajaran microteaching

adalah kurangnya penguasaan dalam membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sehingga berdampak pada saat melakukan praktik

mengajar microteaching. Kendala kedua yaitu waktu yang disediakan untuk 1

kali praktik mengajar microteaching terbatas, tidak sesuai dengan real 1 jam

mata pelajaran di sekolah sehingga mahasiswa kurang mengeksplor kegiatan

pembelajaran hingga tuntas. Kendala ketiga yaitu pada satu semester

pembelajaran microteaching setiap mahasiswa hanya mendapat kesempatan

praktik mengajar di kelas hanya sekitar 2 – 4 kali, sehingga dirasa kurang

untuk mempelajari keterampilan dasar mengajar dan strategi pembelajaran

yang tepat untuk siswa.

Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengangkat suatu penelitian yang berjudul ”Pengaruh Pembelajaran

Microteaching Terhadap Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa

Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2014”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba mengidentifikasi

permasalahan untuk memfokuskan masalah yang diteliti dan dianalisis

sebagai berikut:

1. Penggunaan teman sejawat sebagai murid kurang real dan efektif.

2. Latihan mengajar yang hanya beberapa kali menyebabkan mahasiswa

belum siap dari segi keterampilan dasar mengajar.

3. Alokasi waktu yang sangat sedikit saat praktik mengajar microteaching

membuat mahasiswa kurang mengeksplor kegiatan pembelajaran hingga

tuntas.

4. Kurangnya pemahaman mahasiswa tentang strategi pembelajaran yang

tepat.

Page 23: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

6

5. Tidak adanya silabus yang seragam, efektif dan berstandar dari Jurusan.

6. Kurangnya penguasaan dalam membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Masalah penelitian dibatasi pada pembahasan apakah terdapat

pengaruh pembelajaran microteaching terhadap keterampilan dasar mengajar

mahasiswa Jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang

dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

keterampilan dasar mengajar mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2014?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh pembelajaran microteaching terhadap keterampilan dasar

mengajar mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta angkatan 2014.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu

pengetahuan baru dan dapat berguna untuk memperkaya koleksi dalam

lingkup karya penelitian di bidang keterampilan dasar mengajar untuk

mahasiswa calon guru.

Page 24: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

7

2. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan dan

manfaat terutama bagi:

a. Fakultas, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk

fakultas membuat modul pembelajaran microteaching yang efektif

dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam peningkatan

keterampilan mengajar.

b. Jurusan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk

jurusan mengetahui apa saja kelemahan dari pembelajaran

microteaching dan menetapkan sistem pembelajaran yang cocok

untuk menghasilkan mahasiswa calon guru yang berkompeten dan

professional.

c. Dosen, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk

dosen membimbing mahasiswa dalam upaya meningkatkan

keterampilan dasar mengajar mahasiswa agar siap menghadapi siswa-

siswi pada saat terjun langsung mengajar ke sekolah.

d. Mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan

untuk mahasiswa mengoptimalkan keterampilan dasar mengajar yang

diperlukan untuk menjadi calon guru yang professional.

Page 25: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Microteaching

a. Pengertian Microteaching

Istilah Microteaching merupakan dua kata terpisah yang

memiliki masing-masing arti, yaitu micro dan teaching. Micro

berarti kecil, terbatas, sempit, sedangkan teaching berarti mengajar.

Oemar Hamalik mengatakan bahwa ”Pengajaran mikro

(Microteaching) adalah suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan

dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas, yakni selama 4 sampai

20 menit dengan jumlah siswa sebanyak 3 sampai 10 orang”.1

J. Cooper & D.W. Allen dalam buku Helmiati mengatakan,

Pembelajaran mikro adalah studi tentang suatu situasi

pembelajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah

tertentu, yakni selama empat atau sampai dua puluh menit dengan

jumlah siswa sebanyak tiga sampai sepuluh orang, bentuk

pembelajaran di sederhanakan, guru memfokuskan diri hanya

pada beberapa aspek. Pembelajaran berlangsung dalam bentuk

sesungguhnya, hanya saja diselenggarakan dalam bentuk mikro.2

Microteaching merupakan bentuk pengajaran yang

disederhanakan, dimana calon guru atau peserta didik berada dalam

suatu lingkungan yang terbatas dan terkontrol dan guru mengajarkan

hanya satu konsep dengan menggunakan satu atau dua keterampilan

mengajar.3

Menurut Ni Nyoman, dkk, Microteaching merupakan sebuah

metode pembelajaran yang berdasarkan kepada performa

mahasiswa calon guru, yang tekniknya dilakukan dengan cara

melatih komponen-komponen keterampilan dasar mengajar dalam

proses belajar dan mengajar (PBM), sehingga mahasiswa calon

1 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), h. 167 2 Helmiati, Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2013), h. 23 3 Oemar Hamalik, loc.cit.

Page 26: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

9

guru mampu menguasai setiap komponen tersebut (satu per satu

atau beberapa komponen sekaligus secara terpadu) dalam situasi

pembelajaran yang disederhanakan.4

Menurut Moerdiyanto, Pembelajaran mikro merupakan metode

pembelajaran atas dasar performa yang tekniknya dilakukan

dengan cara melatihkan komponen-komponen kompetensi dasar

mengajar (teaching skill) dalam proses pembelajaran yang

disederhanakan ditinjau dari aspek kompetensi mengajar,

penguasaan materi, pengelolaan peserta didik, maupun mengelola

waktu.5

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa microteaching

adalah suatu proses pembelajaran dengan skala yang sempit dimana

segala unsur atau aspek di dalamnya disederhanakan seperti jumlah

siswa, waktu, fokus bahan ajar dan membatasi beberapa

keterampilan dasar mengajar tertentu sebagai metode latihan

mengajar dengan tujuan untuk melatih dan meningkatkan

keterampilan mengajar calon guru agar dapat diketahui kelemahan

dan kelebihan yang dimiliki oleh calon guru secara akurat dengan

harapan dari penampilan mengajar tersebut dapat dipantau segala

kemajuannya dalam beberapa kali latihan.

b. Karakteristik Microteaching

Menurut Helmiati, pembelajaran mikro berlangsung dalam

bentuk sesungguhnya, hanya saja diselenggarakan dalam bentuk

mikro (kecil) dengan karakteristik sebagai berikut:6

1. Jumlah siswa berkisar antara 5 – 10 orang.

2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10-15 menit.

3. Latihan terpusat pada keterampilan dasar mengajar.

4. Menampilkan hanya 1 atau 2 keterampilan dasar mengajar,

yang merupakan bagian dari keterampilan mengajar yang

kompleks.

4 Ni Nyoman Padmadewi, Luh Putu Artini, dan Dewa Ayu Eka Agustini, Pengantar Micro

Teaching, (Depok: Rajawali Pers, 2017), Cet. 1, h. 192 5 Moerdiyanto, ”Pengembangan Pembelajaran Mikro di Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Yogyakarta”, Artikel Jurnal Mikro Teaching, 2005, h. 1 6 Helmiati, Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2013), h. 26

Page 27: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

10

5. Membatasi fokus atau ruang lingkup materi pelajaran sesuai

dengan ketersediaan waktu.

6. Ditinjau dari praktikan, calon guru/pendidik akan belajar

bagaimana melakukan pembelajaran, sedangkan teman yang

jadi siswa akan dapat mengamati bagaimana gaya mengajar

temannya serta dapat menilai tepat dan tidaknya keterampilan

dasar pembelajaran yang dilakukan, seperti penggunaan

metode dan strategi pembelajaran, penggunaan media

pembelajaran, penilaian, dst.

7. Pembelajaran mikro adalah pembelajaran yang sebenarnya.

Praktikan harus membuat rencana pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah dibuat, mengelola kelas dan

menyiapkan perangkat pembelajaran lainnya yang dapat

mendukung proses pembelajaran.

c. Tujuan Microteaching

Secara umum tujuan microteaching adalah memberikan

kesempatan bagi para mahasiswa calon guru untuk melatih

keterampilan mengajar di depan teman-temannya dengan tujuan

untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai kemungkinan

situasi kelas yang akan terjadi serta memiliki kesiapan mental

sebagai bekal untuk mengajar di kelas yang sesungguhnya.

Menurut Dwight Allen, tujuan microteaching adalah 7

:

1. Bagi mahasiswa calon guru

a. Memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan

sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah.

b. Calon guru dapat mengembangkan keterampilan

mengajarnya sebelum mereka terjun ke kelas yang

sebenarnya.

c. Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk

mendapatkan bermacam-macam kondisi peserta didik.

2. Bagi guru :

a. Memberikan penyegaran dalam program pendidikan.

b. Guru mendapatkan pengalaman mengajar yang bersifat

individual demi perkembangan profesinya.

c. Mengembangkan sikap terbuka bagi guru terhadap

pembaharuan yang berlangsung di pranata pendidikan.

7 J.J. Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010), h. 45-56

Page 28: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

11

Sedangkan menurut Moerdiyanto, secara khusus tujuan

pembelajaran mikro sebagai berikut:8

1. Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar

terbatas.

2. Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar

terpadu dan utuh.

3. Membentuk kompetensi kepribadian.

4. Membentuk kompetensi sosial.

Dari kedua teori tentang tujuan microteaching di atas dapat

disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran mikro baik secara

umum maupun khusus adalah untuk membekali calon guru

keterampilan dasar mengajar, mendesain pembelajaran serta

membentuk kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru baik

kompetensi kepribadian, sosial, profesional maupun pedagogik

sehingga diharapkan bahwa calon guru akan siap dan memiliki rasa

percaya diri saat menghadapi berbagai macam karakteristik siswa

dan mampu mengajar dengan baik.

d. Manfaat Microteaching

Menurut Ni Nyoman, dkk, pentingnya microteaching bagi

calon guru karena ada beberapa manfaat yang diperoleh setelah

mengikuti pembelajaran microteaching, yaitu mahasiswa dapat:

1. Belajar dan mengasimilasi keterampilan mengajar baru di

bawah kondisi yang terkendali.

2. Menguasai sejumlah keterampilan mengajar.

3. Memperoleh kepercayaan diri dalam mengajar dengan

mengembangkan dan menguasai keterampilan mengajar yang

penting.

4. Mencapai kompetensi guru tertentu.

5. Menampilkan situasi pengajaran nyata untuk mengembangkan

keterampilan.

6. Mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang seni mengajar.

7. Belajar memerhatikan perbedaan kebutuhan individu

pembelajaran.9

8 Moerdiyanto, ”Pengembangan Pembelajaran Mikro di Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Yogyakarta”, Artikel Jurnal Mikro Teaching, 2005, h. 5

Page 29: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

12

Menurut J.J Hasibuan dan Moedjiono, Dengan membekali

mahasiswa melalui pengajaran mikro, ada beberapa manfaat yang

diperoleh, yakni:10

1. Menimbulkan, mengembangkan, dan membina keterampilan-

keterampilan tertentu calon guru atau guru dalam mengajar.

2. Keterampilan mengajar yang esensial secara terkontrol dapat

dilatihkan.

3. Balikan (feed-back) yang cepat dan tepat dapat segera

diperoleh.

4. Latihan memungkinkan penguasaan komponen keterampilan

mengajar secara lebih baik.

5. Dalam situasi latihan, calon guru atau guru dapat memusatkan

perhatian secara khusus kepada komponen keterampilan yang

objektif.

6. Menuntut dikembangkannya pola observasi yang sistematis

dan objektif.

7. Mempertinggi efisiensi dan efektivitas penggunaan sekolah

praktek dalam waktu praktek mengajar yang relatif singkat.

Dari kedua teori tentang manfaat dari microteaching yang

dikemukakan di atas, menurut hemat saya jika mahasiswa calon guru

mengikuti pembelajaran microteaching manfaat yang akan

didapatkan adalah mampu menguasai keterampilan mengajar,

memiliki kepercayaan diri dan menguasai beberapa komponen dari

kompetensi seorang guru. Dari microteaching juga mahasiswa akan

mendapatkan gambaran tentang situasi pengajaran yang sebenarnya

sehingga pengetahuan serta persiapan untuk mengajar akan lebih

matang.

e. Pelaksanaan Microteaching

Pelaksanaan pembelajaran microteaching pada umumnya

terdapat di semester 6 atau 7. Setiap mahasiswa fakultas keguruan

harus mengikuti pembelajaran ini sebagai salah satu syarat kelulusan

untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Sebelum mengikuti

9 Ni Nyoman Padmadewi, Luh Putu Artini, dan Dewa Ayu Eka Agustini, Pengantar Micro

Teaching, (Depok: Rajawali Pers, 2017), Cet. 1, h. 202 10

J.J. Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 51-52

Page 30: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

13

pembelajaran ini, ada syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa

serta terdapat juga tahapan-tahapan atau prosedur pada saat

pelaksanaan pembelajaran microteaching.

1) Syarat untuk Mengikuti Pembelajaran Microteaching

Mahasiswa harus menyelesaikan mata kuliah

kependidikan di semester sebelumnya dengan nilai minimal 70

atau B. Mata kuliah kependidikan yang dimaksud seperti

Statistik Pendidikan, Landasan Pendidikan, Administrasi

Pendidikan, Psikologi Pendidikan, Belajar dan Pembelajaran,

Strategi Pembelajaran, Pengantar Kurikulum, Media

Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran, Perencanaan

Pembelajaran, Metode Penelitian Pendidikan, Telaah Kurikulum,

dan Pengembangan Profesi Keguruan.

2) Tahap-Tahap atau Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran

Microteaching11

a) Merencanakan (Planning). Tahap ini merupakan tahap

persiapan yang biasanya dilakukan di luar jam pelajaran.

Pada tahap ini mahasiswa harus membuat perencanaan

dalam bentuk RPP/scenario pembelajaran untuk setiap

keterampilan dasar yang mau dipraktikkan. Pada sesi ini,

mahasiswa calon guru bisa mendiskusikan persiapannya

atau RPP yang dibuat dengan dosen pembimbing dan

mahasiswa lainnya.

b) Praktik Mengajar (Teaching Practice). Tahap ini adalah

tahap di mana mahasiswa calon guru mulai untuk

mempraktikkan keterampilan dasar mengajarnya dalam

kelas yang sudah terbagi menjadi 5 kelompok. Tiap-tiap

kelompok melakukan tugas sesuai dengan perannya baik

sebagai guru, supervisor, pengamat, siswa maupun

sebagai pelaksana teknis. Setiap mahasiswa menjalankan

tugasnya agar pelaksanaan praktik keterampilan dasar

menjadi efektif.

c) Feedback. Feedback atau umpan balik sangat penting

dalam praktik pembelajaran mikro agar mahasiswa calon

guru tahu kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki

dan mengetahui apa kekuatannya yang harus

11

Ni Nyoman Padmadewi, Luh Putu Artini, dan Dewa Ayu Eka Agustini, Pengantar Micro

Teaching, (Depok: Rajawali Pers, 2017), Cet. 1, h. 184-186

Page 31: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

14

dipertahankan. Pada sesi ini, masukan diberikan oleh

kelompok sesuai dengan perannya. Masukan dari masing-

masing kelompok didiskusikan dan setiap anggota

kelompok memberikan pendapat tentang masukan yang

diberikan.

d) Merencanakan ulang (Re-planning). Setelah diskusi

tentang masukan yang diberikan, maka mahasiswa

melakukan perencanaan ulang dengan mempertimbangkan

masukan yang diperoleh saat diskusi. Oleh sebab itu,

mahasiswa calon guru harus melakukan perbaikan agar

RPP yang dibuat menjadi lebih baik pula.

e) Praktik mengajar ulang (Re-teaching). Tahap ini bersifat

tentatif, maksudnya adalah tidak harus ada. Jika

mahasiswa calon guru memerlukan perbaikan mendasar,

maka mereka harus praktik mengajar ulang untuk melihat

apakah mereka mampu meningkatkan kualitasnya setelah

masukan-masukan diberikan. Tetapi jika pada saat praktik

sebelumnya, kualitas mengajar mereka sudah bagus, maka

tahap ini tidak perlu dilakukan kembali.

f) Pemberian feedback kembali (Re-feedback). Sesi ini

adalah keberlanjutan dari sesi praktik mengajar ulang.

Tetapi jika sesi praktik mengajar ulang tidak dilakukan

maka sesi inipun tidak akan terjadi. Seperti halnya pada

setiap sesi praktik keterampilan dasar mengajar dilakukan,

maka sesi mengajar akan selalu diikuti dengan pemberian

masukan untuk mengetahui apakah praktik mengajar yang

dilakukan sudah bagus atau tidak.

2. Keterampilan Dasar Mengajar

a. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar

”Proses pembelajaran merupakan hal yang kompleks dan

sistemik. Keberhasilan proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh

berbagai komponen atau sub sistem yang menjadi satu kesatuan,

saling berinteraksi dan berkaitan satu sama lain untuk mencapai

suatu hasil secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan”.12

Menurut J.J Hasibuan dan Moerdiono, Mengajar merupakan

upaya penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan

terjadinya proses belajar. Sedangkan kemampuan mengajar

12

Helmiati, Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2013), h. 5

Page 32: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

15

adalah kesanggupan atau kecakapan pendidik dalam menciptakan

suasana komunikasi yang edukatif antara pendidik dan peserta

didik yang mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotor,

sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan

sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai

tujuan pengajaran.13

Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar mengajar

adalah suatu keterampilan atau kemampuan yang dimiliki oleh

seorang guru yang dapat membantu berjalannya proses belajar

mengajar baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotor peserta

didik dengan harapan agar tujuan pembelajaran dapat berjalan

dengan baik.

b. Macam-macam Keterampilan Dasar Mengajar

Di dalam ilmu pengajaran mikro (microteaching) ada 8

keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh setiap

mahasiswa calon guru, baik dalam hal kemampuan menangani diri

sendiri, peserta didik maupun kondisi kelas. Semua keterampilan

tersebut akan saling berkaitan satu sama lain dan saling menguatkan

untuk menciptakan kondisi kelas yang efektif dan kondusif selama

proses pembelajaran. Delapan keterampilan dasar mengajar yang

dimaksud yaitu:

1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Membuka pelajaran merupakan kegiatan guru/pendidik

dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti

pembelajaran yang meliputi; kondisi menciptakan suasana

siap mental peserta didik, menciptakan suasana komunikatif

antara guru/pendidik dengan peserta didik, menimbulkan

perhatian peserta didik kepada apa yang akan dipelajari

13

Wi Indah, ”Pengaruh Nilai Microteaching Terhadap Kemampuan Mengajar Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa S1 Program Studi Tadris Biologi Angkatan 2010

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang”, Skripsi pada IAIN Walisongo

Semarang, Semarang, 2010, h. 11-12

Page 33: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

16

dalam hal ini dapat diawali dari situasi keseharian peserta

didik sampai pada materi yang akan dipelajari.14

Contoh kegiatan membuka pelajaran yang bisa dilakukan

oleh guru adalah apersepsi yaitu menyampaikan tujuan

pembelajaran untuk memotivasi peserta didik dan memberikan

penjelasan tentang pentingnya materi yang akan dipelajari.

Selain itu juga bisa diadakan ice breaking sebelum memasuki

pelajaran dengan tujuan menarik perhatian siswa ke guru dan

membuat suasana kelas menjadi menyenangkan.

Menutup pelajaran merupakan kegiatan guru dalam

mengakhiri kegiatan inti pembelajaran. Dalam mengakhiri

pembelajaran, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan

gambaran menyeluruh tentang semua materi yang telah

dipelajari, mengetahui tingkat penyerapan siswa terhadap materi

dan mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar

mengajar.15

Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru harus

menguasai keterampilan membuka dan menutup pelajaran,

karena kegiatan tersebut berkaitan dengan kegiatan inti

pembelajaran sehingga mempengaruhi keberhasilan pencapaian

tujuan belajar.

Menurut Sungkowo Soetopo dan Yulie Sudartati, tujuan

keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah:16

1. Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa untuk

menghadapi tugas-tugas yang akan dikerjakan.

2. Siswa mengetahui batas-batas yang akan dikerjakan.

3. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang

pendekatan yang mungkin diambil dalam mempelajari

bagian-bagian dari suatu mata pelajaran.

14

Helmiati, Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2013), h. 28 15

Ibid., h. 29 16

Sungkowo Soetopo, Yulie Sudartati, Bekal Menjadi Guru Profesional, (Palembang:

Simetri, 2010), h. 45

Page 34: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

17

Komponen-komponen membuka pelajaran menurut Uzer

Usman, yaitu:17

1. Menarik perhatian siswa dengan cara; gaya mengajar guru,

penggunaan alat bantu pengajaran, pola interaksi yang

bervariasi.

2. Menimbulkan motivasi dengan cara; disertai kehangatan

dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu,

memperhatikan minat siswa.

3. Memberi acuan melalui berbagai usaha seperti;

mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas,

menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan,

mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.

Komponen-komponen menutup pelajaran menurut Uzer

Usman, yaitu:18

1. Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan

merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.

2. Mengevaluasi. Bentuk evaluasi yang dapat dilakukan guru

antara lain ialah; mendemonstrasikan keterampilan,

mengeskplorasi pendapat siswa sendiri, memberikan soal-

soal tertulis.

2. Keterampilan menjelaskan

”Menjelaskan merupakan suatu kegiatan verbal yang

memberikan hubungan antara satu fakta dengan fakta lain, satu

peristiwa dengan peristiwa lain, memberikan hubungan secara

induktif dan deduktif agar anak dapat mengerti”.19

”Menjelaskan pelajaran adalah keterampilan guru dalam

menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa secara lisan yang

diorganisasikan secara terencana dan sistematis sehingga bahan

pelajaran yang disampaikan guru tersebut dengan mudah

dipahami siswa”.20

17

Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 93 18

Ibid. 19

Ibid., h. 58 20

Helmiati, Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2013), h. 51

Page 35: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

18

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan

yang harus dimiliki oleh guru sebagai bagian dari kegiatan

mentransfer materi pelajaran dari guru kepada siswa agar siswa

dapat memahami intisari, manfaat dan tujuan dari materi yang

sedang dipelajari.

Tujuan dari keterampilan mengajar adalah membimbing

siswa memahami dengan jelas jawaban pertanyaan dari yang

mereka ajukan kepada guru. Selain itu juga dapat membimbing

siswa untuk mendapat dan memahami hukum, dalil, fakta,

definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar. Serta

melibatkan siswa untuk berpikir dengan memecahkan masalah-

masalah atau pertanyaan.

Komponen keterampilan menjelaskan menurut Uzer Usman

yaitu:21

1. Merencanakan. Penjelasan yang diberikan oleh guru perlu

direncanakan dengan baik, terutama yang berkenaan

dengan isi pesan dan penerimaan pesan.

2. Penyajian suatu penjelasan. Penyajian suatu penjelasan

dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-

hal sebagai berikut:

a. Kejelasan; penjelasan hendaknya diberikan dengan

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh

siswa.

b. Pemberian tekanan; dalam memberikan penjelasan,

guru harus memusatkan perhatian siswa pada masalah

pokok dan mengurangi informasi yang tidak begitu

penting.

3. Keterampilan bertanya

Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang

dimiliki oleh setiap manusia karena bertanya berkaitan dengan

segala aktifitas verbal yang kita lakukan sehari-hari sebagai

makhluk sosial. Terutama bagi seorang guru, tentunya

21

Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.

90-91

Page 36: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

19

keterampilan bertanya yang baik harus dikuasai dalam proses

belajar mengajar.

Menurut Helmiati, Keterampilan bertanya adalah ucapan

guru/pendidik secara verbal yang meminta respon dari

peserta didik. Respon yang diberikan dapat berupa

pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil

pertimbangan. Dengan demikian bertanya merupakan

stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir

peserta didik.22

Dengan cara bertanya yang baik, efek positif yang

diharapkan adalah peserta didik mampu menjawab pertanyaan

dari guru dengan baik dan memberikan tanda bahwa peserta

didik telah memahami apa yang telah dijelaskan guru melalui

jawaban yang ia lontarkan.

Menurut Wi Indah tujuan keterampilan bertanya adalah:23

1. Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir

peserta didik.

2. Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi.

3. Melatih peserta didik berfikir devergen.

4. Melatih kemampuan mengutarakan pendapat.

5. Mencapai tujuan belajar.

Komponen-komponen keterampilan bertanya menurut Uzer

Usman, yaitu:24

1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat;

pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan

singkat dengan menggunakan kata-kata yang dapat

dipahami oleh siswa.

2. Pemindahan giliran; adakalanya suatu pertanyaan perlu

dijawab oleh lebih dari seorang siswa karena jawaban

siswa kurang benar atau belum memadai.

3. Pemberian waktu berpikir; setelah mengajukan pertanyaan

kepada seluruh siswa, guru perlu memberi waktu beberapa

detik untuk berpikir sebelum menunjuk salah seorang

siswa untuk menjawabnya.

22

Helmiati, Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2013), h. 29 23

Wi Indah, ”Pengaruh Nilai Microteaching Terhadap Kemampuan Mengajar Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa S1 Program Studi Tadris Biologi Angkatan 2010

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang”, Skripsi pada IAIN Walisongo

Semarang, Semarang, 2010, h. 18 24

Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.

77-78

Page 37: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

20

4. Keterampilan mengelola kelas

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Pengelolaan kelas

merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru

menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan

kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat

mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan

memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan demikian

pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran

yang efektif.25

Jadi dapat dikatakan juga bahwa keterampilan mengelola

kelas adalah keterampilan guru dalam rangka menciptakan dan

menjaga keadaan atau situasi kelas agar selalu bersifat kondusif

pada saat pelajaran berlangsung serta mengembalikannya bila

terjadi gangguan pada saat proses belajar mengajar. Pengelolaan

kelas juga merupakan upaya yang dilakukan agar peserta didik

dapat terus kooperatif dengan guru dan lingkungan belajar

dengan harapan tujuan pembelajaran yang ditargetkan oleh guru

dapat tercapai dengan baik.

Menurut Helmiati, tujuan keterampilan mengelola kelas

adalah:26

1. Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab

individu terhadap tingkah lakunya, serta sadar untuk

mengendalikan dirinya.

2. Membantu siswa agar mengerti akan arah tingkah laku

yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan melihat atau

merasakan teguran guru sebagai suatu peringatan dan

bukan kemarahan.

3. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam

tugas serta bertingkah laku yang wajar sesuai dengan

aktivitas kelas.

25

Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2013), Cet. V, h. 173 26

Helmiati, Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2013), h. 79

Page 38: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

21

Komponen-komponen keterampilan mengelola kelas menurut

Uzer Usman, yaitu:27

1. Menunjukkan sikap tanggap; Tanggap terhadap perhatian,

keterlibatan, ketidakacuhan, dan ketidakterlibatan siswa

dalam tugas-tugas di sekolah.

2. Memberi perhatian; Pengelolaan kelas yang efektif terjadi

bila guru mampu memberi perhatian kepada beberapa

kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama.

3. Menegur; Apabila ada tingkah laku siswa yang

mengganggu kelas atau kelompok dalam kelas, hendaklah

guru menegurnya secara verbal.

4. Memusatkan perhatian kelompok; kegiatan siswa dalam

belajar dapat dipertahankan apabila dari waktu ke waktu

guru mampu memusatkan perhatian kelompok terhadap

tugas-tugas yang dilakukan.

5. Keterampilan memberikan penguatan

Menurut Uzer Usman, Penguatan (reinforcement) adalah

segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun

nonverbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah

laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk

memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si

penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak

dorongan ataupun koreksi. Atau, penguatan adalah respons

terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan

kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.28

Jadi dapat dikatakan, tindakan memberikan penguatan

dilakukan untuk memberikan nilai positif terhadap suatu

perbuatan siswa agar mereka giat berpartisipasi dalam interaksi

belajar mengajar.

Penguatan yang dilakukan oleh guru mempunyai

pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar

siswa dan bertujuan sebagai berikut:29

1. Dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran.

2. Dapat meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah

laku siswa yang produktif.

27

Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.

99-100 28

Ibid., h. 81 29

Ibid.

Page 39: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

22

3. Dapat merangsang dan meningkatkan motivasi belajar.

Prinsip penggunaan keterampilan memberikan penguatan

menurut Uzer Usman:30

1. Kehangatan dan keantusiasan; Sikap dan gaya guru,

termasuk suara, mimik, dan gerak badan, akan

menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam

memberikan penguatan.

2. Kebermaknaan; Penguatan hendaknya diberikan sesuai

dengan tingkah laku dan penampilan siswa sehingga ia

mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan.

3. Menghindari penggunaan respons yang negatif; Teguran

dan hukuman masih bisa digunakan, respons negatif yang

diberikan guru berupa komentar, bercanda menghina, dan

ejekan yang kasar perlu dihindari.

6. Keterampilan mengadakan variasi

”Keterampilan menggunakan variasi diartikan sebagai

perbuatan guru/pendidik dalam konteks proses belajar mengajar

yang bertujuan mengatasi kebosanan peserta didik sehingga

dalam proses belajar mengajar, peserta didik senantiasa

menunjukkan ketekunan, antusiasme serta berperan serta secara

aktif”.31

Jadi, guru dapat mengadakan variasi seperti

menggunakan berbagai macam metode yang berbeda pada setiap

materi pelajaran dengan mencocokkan antara metode belajar

dengan materi tersebut. Serta guru juga dapat melakukan variasi

dengan mengadakan games sebagai langkah untuk mereview

kembali materi yang telah dipelajari agar siswa memperhatikan

tiap materi yang dijelaskan dan meminimalisir rasa kejenuhan

pada saat kegiatan belajar.

30

Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.

82 31

Helmiati, Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2013), h. 29

Page 40: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

23

Tujuan keterampilan mengadakan variasi menurut Uzer

Usman yaitu:32

1. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa

kepada aspek-aspek mengajar yang relevan.

2. Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru

dan sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih

hidup dan lingkungan yang lebih baik.

3. Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk

memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya.

Komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi

menurut Uzer Usman:33

1. Variasi cara mengajar guru, seperti; Penggunaan variasi

suara, variasi gerak badan dan pergantian posisi guru di

dalam kelas dan gerak guru.

2. Variasi dalam pengajaran media dan alat pengajaran;

Pergantian penggunaan jenis media yang satu ke jenis

media yang lain mengharuskan anak menyesuaikan alat

indranya sehingga dapat mempertinggi perhatiannya

karena setiap anak mempunyai perbedaan kemampuan

dalam motorik.

7. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Menurut Helmiati, ”Keterampilan membimbing diskusi

kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur dengan

melibatkan sekelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka

kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagi informasi atau

pengalaman mengambil keputusan atau memecahkan suatu

masalah”.34

”Membimbing kegiatan diskusi kelompok kecil dalam

pembelajaran merupakan salah satu jenis keterampilan yang

harus dikuasai guru, karena melalui diskusi siswa didorong

32

Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.

84 33

Ibid., h. 86 34

Helmiati, Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2013), h. 30

Page 41: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

24

untuk belajar secara aktif, belajar mengemukakan pendapat,

berinteraksi, saling menghargai dan berlatih bersikap positif”.35

Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan

membimbing diskusi kelompok kecil adalah keterampilan guru

dalam memfasilitasi kegiatan diskusi dari suatu kelompok kecil

dalam kelas dengan tujuan saling berinteraksi dengan siswa

untuk berbagi pengetahuan dan mendiskusikan materi pelajaran

serta memecahkan permasalahan dari materi tersebut agar tujuan

dari pembelajaran dapat tercapai.

Komponen-komponen keterampilan membimbing diskusi

menurut Uzer Usman:36

1. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi

dengan cara; Merumuskan tujuan dan topik yang akan

dibahas pada awal diskusi, kemukakan masalah-masalah

khusus.

2. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi; Mencoba

memancing pola berpikir siswa yang enggan

berpartisipasi, mencegah secara bijaksana siswa yang suka

memonopoli pembicaraan.

3. Meningkatkan pola berpikir siswa dengan cara;

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang

siswa untuk berpikir.

8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

Menurut Helmiati, Secara fisik bentuk pengajaran ini

berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 (tiga) dan 8

(delapan) orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk

perseorangan. Dalam pengajaran kelompok kecil dan

perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian

terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih

akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Ada empat

komponen keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk

pengajaran kelompok kecil dan perorangan. Keempat

keterampilan tersebut adalah mengadakan pendekatan secara

pribadi, mengorganisasikan, membimbing dan memudahkan

35

Wi Indah, ”Pengaruh Nilai Microteaching Terhadap Kemampuan Mengajar Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa S1 Program Studi Tadris Biologi Angkatan 2010

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang”, Skripsi pada IAIN Walisongo

Semarang, Semarang, 2010, h. 25 36

Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.

95-96

Page 42: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

25

belajar, serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan

belajar-mengajar.37

Dengan demikian tujuan dari keterampilan mengajar

kelompok kecil dan perseorangan ini adalah agar terjalin

hubungan keakraban antara guru dan siswa karena pada saat

menjelaskan guru dapat lebih memperhatikan mana siswa yang

belum paham sehingga akan memudahkan tercapainya tujuan

pembelajaran dari guru yang harus diterima oleh siswa.

Komponen-komponen keterampilan mengajar kelompok

kecil dan perseorangan menurut Uzer Usman:38

1. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi;

Menjalin hubungan yang akrab dan sehat antara guru dan

siswa serta siswa dengan siswa.

2. Keterampilan mengorganisasi, seperti: memberikan

orientasi umum tentang tujuan dan tugas yang akan

dilakukan, membentuk kelompok yang tepat,

mengoordinasikan kegiatan, membagi perhatian pada

berbagai tugas dan kebutuhan siswa.

3. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar;

Mengadakan supervisi proses lanjut yang memusatkan

perhatian kepada penekanan dan pemberian bantuan ketika

kegiatan berlangsung.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Di bawah ini merupakan beberapa hasil penelitian relevan yang telah

dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Wi Indah Subkhiyatin Najjah pada tahun

2014, jenis penelitian skripsi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

IAIN Walisongo dengan judul ”Pengaruh Nilai Micro Teaching Terhadap

Kemampuan Mengajar Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa

S1 Program Studi Tadris Biologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang”.

37

Helmiati, Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar, (Yogyakarta: Aswaja

Pressindo, 2013), h. 82 38

Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.

106-107

Page 43: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

26

Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan

Analisis Data Statistik yang sifatnya adalah Regresi yaitu mencari

pengaruh antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat. Dalam hal ini

adalah mencari pengaruh antara Nilai Micro Teaching (X) Terhadap

Kemampuan Mengajar Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) (Y)

Mahasiswa S1 Program Studi Tadris Biologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang. Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswa S1 Program Studi Tadris Biologi angkatan

2010 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang

yang berjumlah 31 orang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang

positif antara nilai micro teaching terhadap kemampuan mengajar Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa S1 Program Studi Tadris Biologi

Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo

Semarang.

Persamaan penelitian ini dengan yang dilakukan peneliti adalah mencari

tahu pengaruh mata kuliah microteaching terhadap kemampuan mengajar

mahasiswa. Sedangkan perbedaannya adalah variabel Y yaitu pengaruh

microteaching terhadap mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Layin Natunnisa pada tahun 2017, jenis

penelitian skripsi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dengan judul ”Persepsi Mahasiswa Tentang

Efektivitas Mata Kuliah Micro Teaching Terhadap Kompetensi Pedagogik

Mahasiswa Peserta Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Jurusan

Pendidikan IPS Tahun Akademik 2016/2017”.

Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan IPS UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mengikuti program PPKT pada Tahun

Akademik 2016/2017 dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang.

Page 44: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

27

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Persepsi Mahasiswa Tentang

Efektivitas Mata Kuliah Micro Teaching Terhadap Kompetensi Pedagogik

Mahasiswa Peserta Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT)

dikategorikan efektif.

Persamaan penelitian ini dengan yang dilakukan peneliti adalah membahas

pengaruh dari mata kuliah microteaching terhadap kemampuan mahasiswa

pada saat melaksanakan kegiatan PPKT (Praktik Profesi Keguruan

Terpadu). Sedangkan perbedaannya adalah variabel yang diteliti di sini

adalah pengaruh microteaching terhadap kemampuan pedagogik

mahasiswa.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Moerdiyanto pada tahun 2006, jenis

penelitian ini adalah jurnal di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta.

Metode penelitian ini adalah survei yang dimaksudkan untuk mengambil

suatu generalisasi yang terbatas pada sampel, menjadi kesimpulan yang

berlaku umum bagi populasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh

mahasiswa seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE)

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang melaksanakan praktik

Program Pengalaman Lapangan I (PPL-1) pada semester genap tahun

akademik 2005/2006 sejumlah 463 orang mahasiswa enam jurusan

kependidikan yang terbagi menjadi 45 kelompok. Sampel terdiri dari 12

orang dari jurusan Pendidikan Administrasi perkantoran, 12 orang

mahasiswa pendidikan akuntansi, dan jurusan pendidikan ekonomi

koperasi, geografi, kewarganegaraan, dan sejarah masing-masing 8 orang.

Hasil penelitian ini adalah sesuai tujuan yang ingin dicapai pada penelitian

pengembangan ini yaitu mencari pembuktian akademik apakah model

praktik pembelajaran mikro dengan real student memberikan kinerja yang

lebih baik dibandingkan model konvensional. Berdasarkan hasil analisis

dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yaitu peningkatan pencapaian

hasil praktik yang sangat signifikan bahwa kinerja total kompetensi

Page 45: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

28

mengajar dengan model micro teaching by real student lebih tinggi

dibandingkan dengan skor rata-rata model praktik micro teaching by peer

student.

Persamaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah

membahas pengaruh dari mata kuliah microteaching terhadap peningkatan

kompetensi mengajar mahasiswa. Sedangkan perbedaannya adalah

penelitian ini hanya sebatas mencari pembuktian yang signifikan antara

microteaching by real student dengan microteaching by peer student mana

metode yang lebih baik digunakan oleh mahasiswa.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Dea Natalia Saputri, Siswandari dan

Ngadiman pada tahun 2013, jenis penelitian ini adalah jurnal penelitian di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, dengan judul ”Pengaruh Micro Teaching dan Bimbingan Guru

Pamong Terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPL FKIP UNS

Surakarta”.

Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan melakukan uji

hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi Ekonomi

angkatan 2009 yang telah lulus mata kuliah micro teaching dan telah

melaksanakan PPL yang berjumlah 183 mahasiswa. Sampel yang diambil

sebanyak 37 mahasiswa dengan teknik proportional random sampling.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) terdapat pengaruh yang positif

persepsi mahasiswa tentang micro teaching terhadap kemampuan

mengajar mahasiswa PPL, 2) terdapat pengaruh yang positif persepsi

mahasiswa tentang bimbingan guru pamong terhadap kemampuan

mengajar mahasiswa PPL dan 3) terdapat pengaruh yang positif persepsi

mahasiswa tentang micro teachingdan bimbingan guru pamong terhadap

kemampuan mengajar mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan

Ekonomi Angkatan 2009 FKIP UNS Tahun 2013.

Persamaan penelitian ini dengan yang peneliti lakukan adalah membahas

pengaruh dari mata kuliah microteaching terhadap keterampilan mengajar

Page 46: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

29

mahasiswa. Sedangkan perbedaannya adalah variabel yang diteliti di sini

adalah selain dari pengaruh mata kuliah microteaching, pengaruh dari guru

pamong juga diteliti.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Winda Widyastuti Permatasari pada tahun

2014, jenis penelitian adalah skripsi di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan judul

”Hubungan Pengalaman Pembelajaran Microteaching dengan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Pendidikan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Angkatan 2010”.

Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental

dengan menggunakan populasi seluruh mahasiswa Program Studi

Pendidikan Akuntansi yang telah mengikuti Program Pengalaman

Lapangan angkatan 2010 yang berjumlah 174 orang.

Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan (korelasi) yang positif antara

Program Pengalaman Lapangan dengan Microteaching meskipun nilai

korelasi hubungan variabel tersebut termasuk dalam kategori rendah.

Persamaan penelitian ini dengan yang dilakukan peneliti adalah membahas

tentang mata kuliah microteaching terhadap kemampuan mengajar

mahasiswa. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini mencari tahu

hubungan dari microteaching terhadap Program Pengalaman Lapangan

(PPL).

Page 47: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

30

Tabel 2.1

Tabel Penelitian Relevan

No Nama

Peneliti/Tahun Judul Persamaan dan Perbedaan

1

Wi Indah

Subkhiyatin

Najjah (2014)

Pengaruh Nilai

Micro Teaching

Terhadap

Kemampuan

Mengajar Praktek

Pengalaman

Lapangan (PPL)

Mahasiswa S1

Program Studi

Tadris Biologi

Angkatan 2010

Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan

Keguruan IAIN

Walisongo

Semarang

Persamaan: Pengaruh mata

kuliah microteaching terhadap

kemampuan mengajar

mahasiswa.

Perbedaan: Variabel Y yaitu

pengaruh microteaching

terhadap mahasiswa Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL)

2 Layin Natunnisa

(2017)

Persepsi

Mahasiswa

Tentang

Efektivitas Mata

Kuliah Micro

Teaching

Terhadap

Kompetensi

Pedagogik

Mahasiswa

Peserta Praktik

Profesi Keguruan

Terpadu (PPKT)

Jurusan

Pendidikan IPS

Tahun Akademik

2016/2017

Persamaan: Pengaruh dari

mata kuliah microteaching

terhadap kemampuan

mahasiswa pada saat

melaksanakan kegiatan PPKT

(Praktik Profesi Keguruan

Terpadu).

Perbedaan: Variabel Y yaitu

pengaruh microteaching

terhadap kemampuan

pedagogik mahasiswa.

Page 48: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

31

3 Moerdiyanto

(2006)

Artikel Jurnal

Mikro Teaching

Persamaan: Pengaruh dari

mata kuliah microteaching

terhadap peningkatan

kompetensi mengajar

mahasiswa.

Perbedaannya: Penelitian ini

hanya sebatas mencari

pembuktian yang signifikan

antara microteaching by real

student dengan microteaching

by peer student mana metode

yang lebih baik digunakan

oleh mahasiswa.

4

Dea Natalia

Saputri,

Siswandari dan

Ngadiman

(2013)

Pengaruh Micro

Teaching dan

Bimbingan Guru

Pamong Terhadap

Kemampuan

Mengajar

Mahasiswa PPL

FKIP UNS

Surakarta

Persamaan: Pengaruh dari

mata kuliah microteaching

terhadap keterampilan

mengajar mahasiswa

Perbedaan: Variabel X2 yaitu

pengaruh dari guru pamong

5

Winda Widyastuti

Permatasari

(2014)

Hubungan

Pengalaman

Pembelajaran

Microteaching

dengan Program

Pengalaman

Lapangan (PPL)

Mahasiswa

Pendidikan

Akuntansi

Universitas

Muhammadiyah

Surakarta (UMS)

Angkatan 2010

Persamaan: Membahas

tentang mata kuliah

microteaching terhadap

kemampuan mengajar

mahasiswa

Perbedaan: Hubungan dari

microteaching terhadap

Program Pengalaman

Lapangan (PPL)

Page 49: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

32

C. Kerangka Berpikir

Microteaching merupakan salah satu pembelajaran yang terdapat di

fakultas kependidikan di setiap Universitas yang ada di Indonesia, termasuk

di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pembelajaran ini biasanya terdapat di semester 7 atau semester 8 yang wajib

diikuti oleh semua mahasiswa calon guru sebagai bekal untuk mengajar saat

mengikuti program Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) yang terdapat

di semester berikutnya. Kegiatan PPKT dilakukan di setiap sekolah yang

telah bekerja sama dengan universitas yang mengirim mahasiswa-mahasiswa

tersebut sebagai praktikan. Kegiatan PPKT ini berlangsung selama kurang

lebih 4 bulan. Mahasiswa calon guru harus mengajar sebagai guru di sekolah

tersebut dengan menjalankan berbagai tugas guru yang sebenarnya.

Mengajar merupakan kegiatan yang kompleks karena guru harus

mampu mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik yang

memiliki bermacam-macam karakter dan kepribadian dalam satu kelas. Selain

menguasai materi yang akan dipelajari dan menguasai berbagai metode serta

strategi pembelajaran, untuk menjadi guru yang professional juga harus

ditopang dengan keterampilan mengajar yang baik agar materi yang ingin

disampaikan dapat diserap oleh siswa dan kegiatan belajar menjadi kondusif

dan efektif. Di dalam pembelajaran microteaching, terdapat 8 keterampilan

dasar mengajar yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa calon guru.

Keterampilan dasar mengajar tersebut yaitu keterampilan membuka dan

menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan,

keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi,

keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok

kecil dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan. Jika guru

dapat menguasai semua keterampilan tersebut, maka kegiatan belajar

mengajar akan berjalan dengan baik sesuai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh guru serta tujuan pembelajaran

akan tercapai dengan baik.

Page 50: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

33

Bagan 2.1

Bagan Kerangka Berpikir

Microteaching

Tujuan Manfaat

1. Memberi pengalaman

mengajar yang nyata dan

latihan sejumlah

keterampilan dasar.

2. Mengembangkan

keterampilan mengajarnya

sebelum terjun ke kelas

yang sebenarnya.

3. Memberikan kemungkinan

bagi calon guru untuk

mendapatkan bermacam-

macam kondisi peserta

didik

1. Menguasai sejumlah

keterampilan mengajar.

2. Memperoleh

kepercayaan diri dalam

mengajar dengan

mengembangkan dan

menguasai

keterampilan mengajar

yang penting.

3. Menampilkan situasi

pengajaran nyata untuk

mengembangkan

keterampilan

Pengaruh pembelajaran microteaching

terhadap keterampilan dasar mengajar

mahasiswa

Keterampilan dasar

mengajar

1. Keterampilan membuka dan

menutup pelajaran

2. Keterampilan menjelaskan

3. Keterampilan bertanya

4. Keterampilan memberikan

penguatan

5. Keterampilan mengadakan

variasi

6. Keterampilan mengelola kelas

7. Keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil

8. Keterampilan mengajar

kelompok kecil dan

perseorangan

1. Merencanakan (Planning)

2. Praktik mengajar

(Teaching practice)

3. Feedback

4. Merencanakan ulang (Re-

planning)

5. Praktik mengajar ulang

(Re-teaching)

6. Pemberian feedback

kembali (Re-feedback)

Pelaksanaan

Page 51: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

34

D. Hipotesis Penelitian

Menurut A. Muri Yusuf, Hipotesis adalah jawaban sementara atas

pertanyaan atau masalah yang diajukan dalam penelitian juga merupakan

suatu pendapat yang belum final karena masih harus dibuktikan

kebenarannya.39

Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka hipotesis penelitian ini

dapat diajukan diantaranya :

Ha : Terdapat pengaruh antara pembelajaran microteaching terhadap

keterampilan dasar mengajar mahasiswa.

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara pembelajaran microteaching terhadap

keterampilan dasar mengajar mahasiswa.

39

A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, (Jakarta: PT

Fajar Interpratama Mandiri, 2014), h. 130

Page 52: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta yang beralamat di Jl. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412, Jakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan untuk melakukan penelitian ini adalah

dari bulan Oktober 2017 hingga Juni 2018. Adapun rincian kegiatan

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Rancangan Kegiatan Penelitian

No Nama Kegiatan Bulan

Okt Feb Mar Apr Mei Jun

1 Revisi Proposal

Skripsi

2

Penyusunan

Instrumen

Penelitian

3 Pengujian

Instrumen

4 Pengambilan

Data Penelitian

5 Pengolahan Data

Penelitian

6 Penyusunan Bab

IV dan V

7 Kelengkapan

Lampiran

8 Sidang

Munaqosah

9 Revisi

Skripsi

Page 53: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

36

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, ”Penelitian

deskriptif kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan

mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan

sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara

detail”.1

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

”Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti

dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi, populasi

berhubungan dengan data, bukan faktor manusianya. Kalau setiap

manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi

akan sama dengan banyaknya manusia”.2

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan

Pendidikan IPS angkatan 2014 yang telah mengikuti pembelajaran

microteaching dan sedang melaksanakan Praktik Profesi Keguruan

Terpadu (PPKT) yang berjumlah 98 orang.

2. Sampel

Sampel adalah subjek penelitian yang diambil dari sebagian

populasi yang ada. Biasanya karena berbagai keterbatasan yang dimiliki

peneliti, maka peneliti cenderung untuk menggunakan sampel sebagai

subjek yang mewakili keseluruhan populasi.

Menurut Sugiyono, ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

1 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, (Jakarta: PT

Fajar Interpratama Mandiri, 2014), h. 62 2 Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta; Bumi Aksara, 2009), h.

116

Page 54: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

37

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.”3

Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah mahasiswa

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan Pendidikan IPS

angkatan 2014 yang telah mengikuti pembelajaran microteaching dan

sedang melaksanakan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT). Dalam

menentukan banyaknya sampel yang akan diambil, peneliti

menggunakan rumus yang dikembangkan dari Isaac dan Michael dengan

tingkat kesalahan 5% dengan perhitungan sebagai berikut:4

s =

( )

Keterangan:

s = Jumlah sampel

= Chi Kuadrat yang harganya tergantung derajat kebebasan dan

tingkat kesalahan. Untuk derajat kebebasan 1 dan kesalahan 5%

harga Chi Kuadrat= 3,841. Harga Chi Kuadrat untuk kesalahan 1%

= 6,634 dan 10% = 2,706

N = Jumlah populasi

P = Peluang benar (0,5)

Q = Peluang salah (0,5)

d = Perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata populasi.

Perbedaan bisa 0,01 ; 0,05 ; 0,10

Berdasarkan rumus di atas, dapat diperoleh jumlah sampel

sebagai berikut:

s =

( )

s =

s =

= 78,241 dibulatkan menjadi 78

3 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2004), h. 73

4 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2015), Cet Ke-6, h. 69

Page 55: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

38

Maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 orang untuk

mengisi kuesioner sedangkan untuk wawancara sampel ditentukan

menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu dengan melibatkan 2

sekolah MTs yang masing-masing sekolah mewakili 1 mahasiswa PPKT

dan 1 guru pamong sehingga yang akan diwawancarai sebanyak kurang

lebih 4 orang. Alasan mengambil sampel tersebut karena kerterbatasan

waktu maka peneliti tidak mengambil semua data melainkan sebagian

sampel saja dari total keseluruhan populasi.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana dengan satu

variabel independen dan satu variabel dependen untuk mencari besarnya

pengaruh antara X dengan Y5

. Variabel bebas (independent variabel) yaitu

Pengaruh Pembelajaran Microteaching disimbolkan dengan huruf X.

sedangkan variabel terikat (dependent variabel) adalah Keterampilan Dasar

Mengajar Mahasiswa (Y).

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada

tiga, yaitu menyebarkan angket (kuesioner), wawancara dan dokumentasi.

1. Angket (Kuesioner)

”Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada

orang lain dengan maksud agar orang yang diberi angket tersebut

bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan”.6 Adapun

angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket Skala Likert

dan berjenis tertutup yaitu angket yang disajikan dengan berbagai

5 Ibid., h. 12

6 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 100

Variabel X Variabel Y

Page 56: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

39

alternatif pilihan dan responden hanya cukup memberi tanda silang,

melingkar atau centang (sesuai permintaan) pada jawaban yang

dianggapnya sesuai dengan keadaan dirinya. Angket disebarkan secara

random kepada sampel yang terpilih.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara langsung, yaitu peneliti berhadapan langsung dengan

responden.

Menurut Nana Syaodih, ”Wawancara atau interviu (interview)

merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan

dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.

Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka

secara individual.7

Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur yaitu wawancara yang dilaksanakan secara

terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah

dipersiapkan sebelumnya. Pihak yang akan diwawancarai adalah

perwakilan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2014 yang

telah mengikuti pembelajaran microteaching dan saat ini sedang

melaksanakan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) beserta guru

pamong di 2 sekolah yang sama tempat mahasiswa tersebut

melaksanakan PPKT.

3. Dokumentasi

”Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui

peninggalan tertulis, seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori,

pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian”.8 Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi juga

digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan

7 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2016), h. 216 8 Nurul Zuriah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta; Bumi Aksara, 2009), h.

191

Page 57: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

40

keterampilan dasar mengajar mahasiswa yang sedang melaksanakan

PPKT dimana sebelumnya telah mengikuti pembelajaran microteaching.

Data ini digunakan sebagai pelengkap dalam penyusunan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono, ”Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.9

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik pengukuran Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

sebagai variabel penelitian. Skala Likert, menggunakan jawaban alternatif

yang telah disediakan oleh peneliti, sehingga responden hanya menjawab

dengan cara checklist pada jawaban. Untuk keperluan analisis kuantitatif,

maka jawaban itu dapat diberi skor, sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tabel Alternatif Jawaban Menurut Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor Pertanyaan

Positif Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Instrumen yang akan disusun dalam penelitian ini mengenai

”Pengaruh Pembelajaran Microteaching Terhadap Keterampilan Dasar

Mengajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2014”.

9 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2004), h. 97

Page 58: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

41

Berikut ini merupakan rancangan kisi-kisi instrumen penelitian pada

angket pengaruh pembelajaran microteaching terhadap keterampilan dasar

mengajar mahasiswa:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Angket

Pengaruh Pembelajaran Microteaching Terhadap Keterampilan Dasar

Mengajar Mahasiswa

Variabel Indikator Sub Indikator No.

Item Jumlah

Mata Kuliah

Microteaching

Tujuan

Microteaching

(Dwight Allen)

1. Memberi pengalaman

mengajar yang nyata 1

3

2. Mengembangkan

keterampilan mengajar

sebelum terjun ke kelas

yang sebenarnya

2

3. Memberikan

kemungkinan bagi

calon guru untuk

mendapatkan

bermacam-macam

kondisi peserta didik

3

Manfaat

Microteaching

(Ni Nyoman,

dkk dan J.J

Hasibuan dan

Moedjiono)

1. Menguasai sejumlah

keterampilan mengajar 4

6

2. Memperoleh

kepercayaan diri dalam

mengajar dengan

mengembangkan dan

menguasai

keterampilan mengajar

5

3. Mendapatkan

pengetahuan yang lebih

tentang seni (cara)

mengajar

6

4. Balikan (feed-back)

yang cepat dan tepat

dapat segera diperoleh

7

5. Mempertinggi efisiensi

dan efektivitas

penggunaan sekolah

praktek dalam waktu

praktek mengajar yang

relatif singkat

8

Page 59: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

42

6. Keterampilan mengajar

yang esensial secara

terkontrol dapat

dilatihkan

9

Pelaksanaan

Microteaching

(Ni Nyoman,

dkk)

1. Merencanakan

(Planning).

2. Praktik Mengajar

(Teaching Practice).

3. Feedback.

4. Merencanakan ulang

(Re-planning)

5. Praktik mengajar ulang

(Re-teaching).

6. Pemberian feedback

kembali (Re-feedback).

10 1

Tabel 3.4

Variabel Indikator Sub Indikator No.

Item Jumlah

Keterampilan

Dasar

Mengajar

Mahasiswa

(Uzer Usman)

Keterampilan

membuka

dan menutup

pelajaran

1. Menarik perhatian siswa 1

4

2. Menimbulkan motivasi 2

3. Meninjau kembali

penguasaan inti pelajaran

dengan merangkum inti

pelajaran dan membuat

ringkasan.

3

4. Mengevaluasi 4

Keterampilan

menjelaskan

1. Kejelasan 5 2

2. Pemberian tekanan 6

Keterampilan

bertanya

1. Penggunaan pertanyaan

secara jelas dan singkat 7

3 2. Pemindahan giliran 8

3. Pemberian waktu berpikir 9

Keterampilan

mengelola

kelas

1. Menunjukkan sikap

tanggap (tanggap terhadap

keterlibatan siswa)

10

3 2. Menunjukkan sikap

tanggap (tanggap terhadap

ketidakacuhan siswa)

11

3. Menegur 12

Keterampilan

memberikan

1. Kehangatan 13 3

2. Kebermaknaan 14

Page 60: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

43

penguatan 3. Menghindari penggunaan

respons yang negative 15

Keterampilan

mengadakan

variasi

1. Variasi cara mengajar

guru (variasi suara) 16

3

2. Variasi cara mengajar

guru (variasi pergantian

posisi)

17

3. Variasi dalam pengajaran

media dan alat

pengajaran)

18

Keterampilan

membimbing

diskusi

kelompok

kecil

1. Menyebarkan kesempatan

berpartisipasi

(memancing siswa yang

enggan berpartisipasi saat

diskusi)

19

3 2. Menyebarkan kesempatan

berpartisipasi (mencegah

siswa yang memonopoli

pembicaraan saat diskusi)

20

3. Meningkatkan pola

berpikir siswa 21

Keterampilan

mengajar

kelompok

kecil dan

perseorangan

1. Keterampilan

mengadakan pendekatan

secara pribadi

22

2 2. Keterampilan

membimbing dan

memudahkan belajar

23

Tabel 3.5

Pedoman Wawancara

Sumber data: Mahasiswa PPKT

Variabel Indikator Pertanyaan No.

Item Jumlah

Mata Kuliah

Microteaching

Tujuan

Microteaching

(Dwight Allen)

1. Bagaimana menurut

anda, apakah tujuan

dari mata kuliah

microteaching yang

mencakup:

Memberi

pengalaman

mengajar yang nyata

Mengembangkan

keterampilan

mengajar sebelum

1 1

Page 61: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

44

terjun ke kelas yang

sebenarnya

Memberikan

kemungkinan bagi

calon guru untuk

mendapatkan

bermacam-macam

kondisi peserta didik

Telah tercapai dengan

baik?

Manfaat

Microteaching

(Ni Nyoman,

dkk dan J.J

Hasibuan dan

Moedjiono)

1. Bagaimana pendapat

anda, apakah manfaat

dari mata kuliah

microteaching yang

mencakup:

Menguasai sejumlah

keterampilan

mengajar

Memperoleh

kepercayaan diri

dalam mengajar

dengan

mengembangkan

dan menguasai

keterampilan

mengajar

Mendapatkan

pengetahuan yang

lebih tentang seni

(cara) mengajar

Balikan (feed-back)

yang cepat dan tepat

dapat segera

diperoleh

Mempertinggi dan

efektivitas

penggunaan sekolah

praktek dalam waktu

praktek mengajar

yang relatif singkat

Keterampilan

mengajar yang

esensial secara

terkontrol dapat

dilatihkan

Telah anda dapatkan

2 1

Page 62: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

45

manfaat tersebut?

Pelaksanaan

Microteaching

(Ni Nyoman,

dkk)

1. Bagaimana menurut

anda, apakah

pelaksanaan

microteaching yang

mencakup:

Merencanakan

(Planning)

Praktik Mengajar

(Teaching Practice)

Feedback

Merencanakan ulang

(Re-planning)

Praktik mengajar

ulang (Re-teaching)

Pemberian feedback

kembali (Re-

feedback).

Sudah efektif untuk

menjadi bekal

mahasiswa sebelum

melaksanakan PPKT?

3 1

Keterampilan

Dasar

Mengajar

Mahasiswa

(Uze Usman)

1. Keterampilan

membuka

dan menutup

pelajaran

2. Keterampilan

menjelaskan

3. Keterampilan

bertanya

4. Keterampilan

mengelola

kelas

5. Keterampilan

memberikan

penguatan

6. Keterampilan

mengadakan

variasi

7. Keterampilan

membimbing

diskusi

kelompok

kecil

8. Keterampilan

1. Bagaimana menurut

anda, apakah

microteaching

memberikan

pengetahuan dan

pengajaran yang baik

tentang keterampilan

dasar mengajar yang

harus dimiliki oleh

seorang guru?

4

2 2. Pada saat mengajar

apakah anda sudah

menerapkan 8

keterampilan dasar

mengajar yang

mencakup:

Keterampilan

membuka dan

menutup pelajaran

Keterampilan

menjelaskan

Keterampilan

5

Page 63: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

46

mengajar

kelompok

kecil dan

perseorangan

bertanya

Keterampilan

memberikan

penguatan

Keterampilan

mengadakan variasi

Keterampilan

mengelola kelas

Keterampilan

membimbing diskusi

kelompok kecil

Keterampilan

mengajar kelompok

kecil dan

perseorangan

Tabel 3.6

Pedoman Wawancara

Sumber data: Guru Pamong

Variabel Indikator Pertanyaan No.

Item Jumlah

Keterampilan

Dasar

Mengajar

Mahasiswa

(Uzer Usman)

1. Keterampilan

membuka dan

menutup

pelajaran

2. Keterampilan

menjelaskan

3. Keterampilan

bertanya

4. Keterampilan

mengelola

kelas

5. Keterampilan

memberikan

penguatan

6. Keterampilan

mengadakan

variasi

7. Keterampilan

membimbing

diskusi

kelompok

kecil

8. Keterampilan

mengajar

1. Bagaimana menurut

Bapak/Ibu, apakah

mahasiswa PPKT

sudah mempunyai

kompetensi

hubungan sosial yang

baik dengan guru dan

siswa?

1

2

2. Bagaimana menurut

Bapak/Ibu, apakah

mahasiswa sudah

menerapkan 8

keterampilan dasar

mengajar yang

mencakup:

Keterampilan

membuka dan

menutup pelajaran

Keterampilan

menjelaskan

Keterampilan

bertanya

Keterampilan

2

Page 64: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

47

kelompok

kecil dan

perseorangan

memberikan

penguatan

Keterampilan

mengadakan

variasi

Keterampilan

mengelola kelas

Keterampilan

membimbing

diskusi kelompok

kecil

Keterampilan

mengajar

kelompok kecil

dan perseorangan

Yang harus dimiliki

oleh guru saat

mengajar?

Tabel 3.7

Kisi-kisi Dokumentasi

No Dokumen yang Dibutuhkan Sumber Data

1 Profil Jurusan Pendidikan IPS (Terlampir)

Jurusan

Pendidikan

IPS

2 Daftar nama mahasiswa PPKT Jurusan Pendidikan IPS

di sekolah PPKT (Terlampir)

Lab. FITK

lantai 3

G. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono, dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan

kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.10

Kegiatan pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan

melalui tahapan sebagai berikut:

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2015), Cet. Ke-22, h. 147

Page 65: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

48

1. Tahap Menyiapkan Data

”Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan

data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara

umum dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa (editing), proses

pemberian identitas (coding), dan proses pembeberan (tabulating)”.11

a. Editing

Menurut Burhan Bungin, Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan

setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini

menjadi penting karena kenyataannya bahwa data yang terhimpun

kadang kala belum memenuhi harapan peneliti, ada di antaranya

kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan bahkan

terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki melalui

editing ini.12

b. Pengkodean

Pengkodeaan adalah kegiatan setelah tahap editing selesai

dilakukan dan dengan cara mengklasifikasikan data-data tersebut

melalui tahapan koding. Tujuannya untuk memberikan identitas pada

data yang telah diedit, sehingga data tersebut memiliki arti tertentu

saat dianalisis.13

c. Tabulasi

”Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud

tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya.”14

2. Tahap Mengolah dan Menganalisis Data

”Pengolahan data statistik pada dasarnya adalah proses pemberian

kode (identitas) terhadap data penelitian melalui angka-angka.”15

Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan statistik inferensial berjenis

11

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), Cet. Ke-

14, h. 174 12

Ibid., h. 175 13

Ibid., h. 176 14

Ibid., h. 178 15

Ibid., h. 181

Page 66: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

49

parametrik yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data

interval atau rasio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi

normal.16

Kegiatan analisis data ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh pembelajaran microteaching terhadap keterampilan

dasar mengajar mahasiswa, jadi rumus yang digunakan adalah Analisis

Regresi Sederhana dengan tujuan untuk meramalkan atau memprediksi

besaran nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh

variabel bebas (independent).17

3. Uji Instrumen Penelitian

a. Validitas

Menurut Muhammad Idrus, ”Istilah valid memberikan artian

bahwa alat ukur yang digunakan mampu memberikan nilai yang

sesungguhnya dari apa yang diinginkan. Konsep valid ini secara

sederhana mencakup pengertian bahwa skala atau instrumen yang

digunakan dapat mengukur atau mengungkapkan hal-hal yang

seharusnya diukur atau diungkapkan.”18

Item instrumen dinyatakan valid umumnya bila bernilai 0,3

atau lebih. Uji Validitas instrumen yang biasa digunakan untuk

mengetahui apakah masing-masing butir soal pertanyaan valid atau

tidak valid adalah Pearson Product Moment dengan rumus:

rhitung = ( ) ( )( )

√*( ( ) +* ( ) +

Keterangan:

rhitung = Koefisien korelasi

ΣX = Jumlah skor item

ΣY = Jumlah skor total

n = Jumlah responden

16

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 23 17

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), h. 284 18

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 124

Page 67: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

50

b. Uji Reliabilitas

Menurut Muhammad Idrus, ”Reliabilitas merupakan ketepatan

atau consistency atau dapat dipercaya. Artinya instrumen yang akan

digunakan dalam penelitian tersebut akan memberikan hasil yang

sama meskipun diulang-ulang dan dilakukan oleh siapa dan kapan

saja”.19

Uji Reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah

instrumen tersebut dianggap reliabel atau tidak. Adapun kriteria

pengujian dari Uji Reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach

ini jika (r11) > 0,6 maka instrumen dianggap reliabel.20

Rumus:

r11 = (

) (

)

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas instrumen

ΣSi = Jumlah Varians skor tiap-tiap item

ΣSt = Varians total

k = Jumlah butir pertanyaan

4. Uji Prasyarat Data

Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap

kuisioner penelitian dan kemudian mendapatkan data tersebut maka

selanjutnya dilakukan uji prasyarat data, dengan tujuan menguji data

yang sudah didapatkan sesuai atau tidak sesuai dengan analisis data yang

dibutuhkan. Uji prasyarat data yang dilakukan adalah:

a. Uji Normalitas

Pada penggunaan statistik parametris mengharuskan data

setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.21

Uji

normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

19

Ibid., h. 130 20

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), h. 57 21

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2015), Cet. Ke-22, h. 172

Page 68: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

51

yang digunakan adalah Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Persyaratan

data normal adalah jika tingkat kesalahannya 5% atau 0,05.

b. Uji Linieritas

Secara umum, Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui

apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier secara

signifikan atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam Uji

Linieritas dapat dilakukan dengan dua cara: Pertama: adalah dengan

melihat Fhitung dan Ftabel, jika nilai Fhitung < Ftabel maka

kesimpulannya adalah terdapat hubungan linier secara signifikan

antara variabel X dengan variabel Y. Cara kedua: adalah dengan

melihat nilai signifikansi, jika nilai signifikansi > 0,05 maka

kesimpulannya adalah terdapat hubungan linier secara signifikansi

antara variabel X dengan variabel Y.22

5. Uji Analisis Regresi

Analisis regresi yang digunakan pada penelitian ini adalah

analisis regresi linear sederhana. Regresi linier sederhana digunakan

hanya untuk satu variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y), Tujuan

dari penerapan analisis regresi linier sederhana ini adalah untuk

meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel terikat (Y) yang

dipengaruhi oleh variabel bebas (X). Adapun rumus regresi linier

sederhana adalah sebagai berikut :23

Y =

Dimana:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada perubahan variabel independen.

22

(https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-linearitas-dengan-program-spss.html?m=1)

diakses pada 01/03/2018 pukul 20.35 WIB 23

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 261-262

Page 69: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

52

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus berikut:

( )(

) ( )( )

( )

( )( )

( )

6. Uji Hipotesis

”Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian.”24

Jenis pengujian hipotesis yang

dilakukan pada penelitian ini adalah hipotesis asosiatif yang merupakan

dugaan tentang adanya hubungan interaktif (saling mempengaruhi) antar

variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variabel

dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut.25

Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment

untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua

variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan

sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.

a. Uji T

Uji T digunakan untuk membuktikan seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

dependen, dengan rumus sebagai berikut:26

Keterangan:

t = uji signifikan korelasi

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah Responden

24

Ibid., h. 84 25

Ibid., h. 224 26

Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, (Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), Cet. 8, h. 98

Page 70: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

53

H0 = korelasi tidak signifikan

Ha = korelasi signifikan

Dengan kriteria pengujian:

Terima H0 jika th < tt

Tolak Ha jika th > tt

b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel

independen terhadap variabel dependen.27

Statistik uji ini

menggunakan rumus sebagai berikut:

F = SSR/K

SSE/n-(k+1)

Dengan:

SSE = jumlah kuadrat simpangan jika y ditaksir dengan y

regresi

SST = jumlah kuadrat simpangan jika Y ditaksir dengan Y

rata-rata

SSR = SST – SSE

K = banyaknya variabel penjelas

K+1 = banyaknya parameter regresi yang akan ditaksir

c. Uji Koefisien Korelasi

Rumus Korelasi Product Moment:28

rxy =

Dimana:

rxy = Korelasi antara variabel x dengan y

x = (xi – x)

y = (yi – y)

rxy = ( ) ( )( )

√*( ( ) +* ( ) +

27

Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan

Percetakan, 2010), h. 22 28

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 228

Page 71: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

54

Tabel 3.8

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Menurut Sugiyono

No Interval Nilai Tingkat Hubungan

1 0,00 – 0,199 Sangat rendah

2 0,20 – 0,399 Rendah

3 0,40 – 0,599 Sedang/Cukup

4 0,60 – 0,799 Kuat

5 0,80 – 1,000 Sangat kuat

d. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (KD) adalah angka atau indeks yang

digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel

atau lebih (variabel bebas, X) terhadap variasi (naik/turunnya)

variabel yang lain (variabel terikat, Y).29

KP = (KK2) x 100%

Keterangan:

KK = Koefisien Korelasi

29

Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, (Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), Cet. 8, h. 97

Page 72: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

1. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sebagai salah satu

fakultas di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak awal

pendirian hingga kini telah membuka berbagai jurusan/program studi

(Pendidikan Agama Islam, Bahasa Arab dan Tadris) yang memberikan

bekal pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa untuk menjadi

pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional baik pada tingkat

pendidikan dasar maupun menengah bahkan beberapa di antaranya

mampu menjadi asisten dan/atau dosen pada beberapa perguruan tinggi.

Salah satu jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial yang secara historis didirikan pada tahun 1980.

Pada saat itu, Jurusan Pendidikan IPS masuk dalam kelompok Jurusan

Tadris, yang secara keseluruhan terdiri dari bidang Ilmu Pengetahuan

Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa

Indonesia. Jurusan Tadris Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial ini pernah

mengalami stagnasi penerimaan mahasiswa, sampai kemudian diaktifkan

kembali pada tahun 2001 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Departemen Agama RI. Nomor

E/47A/2001 tentang Penyelenggaraan Program Studi Pada Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan nama

Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial.

Pada tanggal 12 sampai 14 Maret 2008 Program Studi Pendidikan

IPS Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 73: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

56

diakreditasi. Hasil akreditasi Program Studi Pendidikan IPS Jurusan

Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai Keputusan Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 001/BAN-PT/Ak-

XI/SI/IV/2008 tentang status, peringkat dan hasil Akreditasi Program

Sarjana di Perguruan Tinggi memperoleh Hasil Nilai 336 (Peringkat B),

dan tepat pada tanggal 19 Juli 2014 sesuai dengan surat keputusan Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 211/SK/BAN-

PT/Akred/S/VII/2014 Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memperoleh Hasil Nilai

367 (Peringkat A).

2. Visi dan Misi Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

a. Visi

Visi yang dikembangkan oleh Jurusan Pendidikan IPS adalah

“Menjadi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

Unggul, Kompetitif Professional dan Berwawasan ke-Islaman,

Kemanusiaan dan ke-Indonesiaan”.

b. Misi

Misi Jurusan Pendidikan IPS pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:

a) Menyelenggarakan pendidikan jenjang S1 Program Studi

pendidikan IPS untuk mewujudkan guru IPS yang memiliki

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional dan kompetensi sosial yang berwawasan ke-Islaman,

kemanusiaan dan ke-Indonesiaan.

b) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan untuk kemajuan

ilmu-ilmu sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial.

c) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dengan

menyebarluaskan hasil kajian keilmuan dan inovasi bidang ilmu

Page 74: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

57

sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial melalui program

seminar, workshop dan berbagai program pelatihan sebagai wujud

tanggung jawab sosial akademik perguruan tinggi.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan

Pendidikan IPS yang telah mengikuti pembelajaran microteaching dan

telah mengikuti program Praktik Profesi Keguruan (PPKT) Tahun

Akademik 2017/2018 yang masing-masing konsentrasi terdiri dari 36

orang mahasiswa konsentrasi Ekonomi, 38 orang konsentrasi Sosiologi,

dan 24 orang konsentrasi Geografi. Jadi, jumlah sampel keseluruhan

sebanyak 78 mahasiswa.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

1. Laki-laki 15 19%

2. Perempuan 63 81%

Jumlah 78 100%

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian

19% Laki-laki

81% Perempuan

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

Page 75: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

58

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dilihat dari 78

responden terdapat 15 responden (19%) berjenis kelamin laki-laki,

sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 63

responden (81%). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar

responden didominasi oleh responden perempuan.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Konsentrasi

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Konsentrasi

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

1. Ekonomi (A) 24 31%

2. Sosiologi (B) 26 33%

3. Geografi (C) 28 36%

Jumlah 78 100%

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dilihat dari 78

responden terdapat 24 responden (31%) dari konsentrasi ekonomi, 26

responden (33%) dari konsentrasi sosiologi, dan konsentrasi geografi

sebanyak 28 responden (36%). Pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan rumus Isaac dan Michael.

31% Ekonomi

33% Sosiologi

36% Geografi

Karakteristik Responden Berdasarkan Konsentrasi

Ekonomi

Sosiologi

Geografi

Page 76: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

59

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan gambaran suatu data secara

statistik. Berikut adalah hasil analisis statistik deskriptif :

Tabel 4.3

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Std.

Deviation

Microteaching 78 29 50 3163 40,55 4,383

Keterampilan Dasar

Mengajar 78 80 115 7377 94,58 7,875

Valid N (listwise) 78

Sumber: Hasil Analisis Data Penelitian

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa n atau jumlah

data pada setiap variabel yang berasal dari sampel Mahasiswa Jurusan

Pendidikan IPS yaitu 78 orang. Masing-masing variabel akan dijabarkan

sebagai berikut:

a. Pembelajaran Microteaching (X)

Pada tabel 4.3 diperoleh nilai minimum sebesar 29 dan nilai

maksimum 50. Kemudian untuk nilai rata-rata (mean) sebesar 40,55

dan nilai standar deviasi yang lebih kecil yaitu 4,383 hal tersebut

mengidentifikasikan bahwa hasil sebaran data baik.

b. Keterampilan Dasar Mengajar (Y)

Pada tabel 4.3 diperoleh nilai minimum sebesar 80 dan nilai

maksimum 115. Kemudian untuk nilai rata-rata (mean) sebesar 94,58

dan nilai standar deviasi yang lebih kecil yaitu 7,875 hal tersebut

mengidentifikasikan bahwa hasil sebaran data baik.

Page 77: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

60

3. Deskripsi Hasil Kuesioner Variabel Pembelajaran Microteaching

Deskripsi hasil penelitian untuk variabel Pembelajaran

Microteaching dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Data Variabel Pembelajaran Microteaching

No Indikator Skala Likert

STS TS RR S SS

1 Tujuan microteaching 0% 3,4% 10,2% 60,7% 25,7%

2 Manfaat microteaching 0,6% 1,9% 12,4% 62,8% 22,3%

3 Pelaksanaan microteaching 0% 2,6% 14,1% 59% 24,3%

Dari tabel 4.4 diketahui bahwa hasil kuesioner pada indikator

Tujuan Microteaching, responden paling banyak menjawab setuju yaitu

dengan nilai 60,7%. Begitu juga pada indikator Manfaat Microteaching

dan Pelaksanaan Microteaching responden juga paling banyak menjawab

setuju dengan nilai masing-masing 62,8% dan 59%. Dengan kata lain,

responden menilai dan mereka setuju bahwa indikator tujuan

pembelajaran microteaching, manfaat pembelajaran microteaching, dan

pelaksanaan pembelajaran microteaching telah tercapai dengan baik.

4. Deskripsi Hasil Kuesioner Variabel Keterampilan Dasar Mengajar

Mahasiswa

Deskripsi hasil penelitian untuk variabel Keterampilan Dasar

Mengajar Mahasiswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5

Data Variabel Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa

No Indikator Skala Likert

STS TS RR S SS

1 Keterampilan membuka dan

menutup pelajaran 1% 0,6% 10,6% 65,1% 22,7%

2 Keterampilan menjelaskan 0% 1,3% 5,1% 67,3% 26,3%

3 Keterampilan bertanya 0% 2,6% 7,7% 68,8% 20,9%

4 Keterampilan mengelola kelas 0% 0,9% 9% 64,5% 25,6%

5 Keterampilan memberikan 0% 0,9% 9,4% 67,9% 21,8%

Page 78: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

61

penguatan

6 Keterampilan mengadakan

variasi 0% 3,4% 15,4% 58,6% 22,6%

7 Keterampilan membimbing

diskusi kelompok kecil 0% 1,3% 10,7% 65,4% 22,6%

8

Keterampilan mengajar

kelompok kecil dan

perseorangan

0% 0% 2,6% 66% 31,4%

Dari tabel 4.5 diketahui bahwa hasil kuesioner pada 8 indikator di

atas yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan

menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan mengelola kelas,

keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi,

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, dan keterampilan

mengajar kelompok kecil dan perseorangan responden paling banyak

menjawab setuju yaitu dengan nilai masing-masing sebesar 65,1%,

67,3%, 68,8%, 64,5%, 67,9%, 58,6%, 65,4%, dan 66%. Jadi dapat

disimpulkan bahwa responden menilai dan mereka setuju bahwa

keterampilan dasar mengajar mahasiswa sudah cukup baik.

C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu

instrumen penelitian yang digunakan mampu memberikan nilai dan

mengungkapkan hal-hal yang seharusnya diukur atau diungkapkan.

Kriteria kelayakan dapat dilihat dengan membandingkan antara rtabel

dan rhitung sesuai dengan rumus product moment yaitu butir

pertanyaan akan dinyatakan valid apabila rhitung ≥ rtabel , apabila rhitung

≤ rtabel maka butir soal dinyatakan tidak valid. Uji ini dilakukan

kepada 22 responden pertama dari 78 responden secara keseluruhan.

Page 79: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

62

Maka rtabel dari penelitian ini adalah 0,423. Berikut ini tabel hasil uji

validitas:

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas

Variabel Pembelajaran Microteaching

Item

No. r hitung r tabel Kesimpulan

1 0,705 0,423 Valid

2 0,801 0,423 Valid

3 0,454 0,423 Valid

4 0,492 0,423 Valid

5 0,757 0,423 Valid

6 0,675 0,423 Valid

7 0,899 0,423 Valid

8 0,760 0,423 Valid

9 0,684 0,423 Valid

10 0,711 0,423 Valid Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 4.6 uji validitas pada variabel Pembelajaran

Microteaching di atas dapat diketahui bahwa dari 10 pernyataan yang

diujicobakan semua item pernyataan tersebut dapat dikatakan valid

karena rhitung < rtabel untuk taraf signifikan 5%.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas

Variabel Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa

Item

No. r hitung r tabel Kesimpulan

1 0,825 0,423 Valid

2 0,536 0,423 Valid

3 0,703 0,423 Valid

4 0,774 0,423 Valid

5 0,883 0,423 Valid

6 0,717 0,423 Valid

7 0,701 0,423 Valid

8 0,487 0,423 Valid

9 0,517 0,423 Valid

10 0,740 0,423 Valid

11 0,768 0,423 Valid

12 0,784 0,423 Valid

Page 80: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

63

13 0,741 0,423 Valid

14 0,637 0,423 Valid

15 0,810 0,423 Valid

16 0,486 0,423 Valid

17 0,637 0,423 Valid

18 0,659 0,423 Valid

19 0,491 0,423 Valid

20 0,707 0,423 Valid

21 0,490 0,423 Valid

22 0,552 0,423 Valid

23 0,815 0,423 Valid Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 4.7 uji validitas pada variabel Keterampilan

Dasar Mengajar Mahasiswa di atas dapat diketahui bahwa dari 23

pernyataan yang diujicobakan semua item pernyataan tersebut dapat

dikatakan valid karena rhitung < rtabel untuk taraf signifikan 5%.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah instrumen tersebut dianggap reliabel atau tidak. Penelitian ini

menggunakan teknik Alpha Cronbach dimana instrumen penelitian

dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,6.

Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas:

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha N of Item

Mata Kuliah

Microteaching 0,864 10

Keterampilan Dasar

Mengajar 0,940 23

Sumber: Data Primer Diolah

Sementara itu untuk hasil uji reliabilitas berdasarkan tabel 4.8

di atas menunjukan bahwa dari 33 butir soal kuesioner semuanya

menunjukkan reliabel, hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan Alpha

Cronbach's terhadap ketiga variabel di atas melebihi angka standar

Page 81: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

64

yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,6 maka dapat disimpulkan

bahwa semua pernyataan yang telah diujicobakan adalah reliabel.

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Pada penggunaan statistik parametris mengharuskan data

setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Pada

penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan dua cara, yaitu

menggunakan uji statistik Kolmograv-Smirnov. Uji statistik

Kolmogrov-Smirnov memiliki asumsi bahwa data berdistribusi normal

jika tinggat kesalahannya 5% atau 0,05. Adapun hasil uji normalitas

data adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Microteaching

Keterampilan Dasar

Mengajar

N 78 78

Normal Parametersa,b

Mean 40,55 94,58

Std. Deviation 4,383 7,875

Most Extreme Differences

Absolute ,113 ,141

Positive ,113 ,141

Negative -,104 -,068

Kolmogorov-Smirnov Z ,999 1,246

Asymp. Sig. (2-tailed) ,271 ,090

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan pada tabel 4.9 hasil analisis tersebut menunjukkan

bahwa harga koefisien Signifikansi dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov untuk semua variabel lebih besar dari alpha

0,05. Dimana hasil uji normalitas ketiga variabel pada tabel

Signifikansi Kolmogorov-Smirnov masing-masing adalah untuk

Page 82: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

65

pembelajaran microteaching sebesar 0,271 dan untuk keterampilan

dasar mengajar sebesar 0,090. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistibusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linier secara signifikan atau tidak. Adapun

hasil uji linieritas yang didapatkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Keterampilan

Dasar Mengajar *

Microteaching

Between

Groups

(Combined) 2117,638 19 111,455 2,433 ,005

Linearity 1321,536 1 1321,536 28,844 ,000

Deviation from

Linearity 796,102 18 44,228 ,965 ,510

Within Groups 2657,400 58 45,817

Total 4775,038 77

Berdasarkan analisis uji linearitas pada tabel 4.10, hasil

pengujian untuk variabel pembelajaran microteaching terhadap

keterampilan dasar mengajar yaitu nilai koefisien Fhitung sebesar

0,965 dan Ftabel dengan dk pembilang 18 dan dk penyebut 58 pada

taraf kesalahan 5%. Karena Fhitung < Ftabel yaitu 0,965 < 1,78 maka

dapat dinyatakan bahwa kecenderungan antara variabel independen

dan variabel dependen berbentuk garis lurus (linear). Dan bila dilihat

dari koefisien signifikansi (Sig) sebesar 0,510 pada taraf kesalahan

0,05 (5%). Karena Signifikansi lebih besar dari tingkat kesalahan

yaitu 0,510 > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen cenderung berbentuk garis

lurus.

Page 83: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

66

3. Uji Regresi Linier Sederhana

Setelah melakukan serangkaian uji persyaratan data dengan hasil

lolos uji, maka selanjutnya dilakukan uji analisis regresi. Analisis regresi

yang peneliti lakukan adalah regresi linear sederhana yaitu analisis

regresi yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

antara variabel-variabel yang diteliti. Berikut ini hasil dari tabel regresi

linear sederhana penelitian ini:

Tabel 4.11

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 56,249 7,148 7,869 ,000

Microteaching ,945 ,175 ,526 5,393 ,000

a. Dependent Variable: Keterampilan Dasar Mengajar

Pengujian:

Variabel pembelajaran microteaching berpengaruh signifikan terhadap

keterampilan dasar mengajar mahasiswa.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana pada tabel 4.11

antara pembelajaran microteaching (X) terhadap keterampilan dasar

mengajar (Y) diketahui bahwa nilai koefisien regresi adalah sebesar

0,945 dan nilai konstanta sebesar 56,249. Dengan demikian, persamaan

regresi yang diperoleh adalah Y= 56,249 + 0,945X. Dimana Y adalah

Keterampilan Dasar Mengajar, sedangkan X adalah Pembelajaran

Microteaching. Dari persamaan tersebut dapat dianalisis beberapa hal,

antara lain:

a) Nilai konstanta sebesar 56,249 menunjukan bahwa jika tidak ada

variabel pembelajaran microteaching (X), maka keterampilan dasar

mengajar bernilai 56,249.

Page 84: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

67

b) Nilai koefisien sebesar 0,945 menunjukan bahwa jika nilai variabel

pengaruh pembelajaran microteaching (X) sebesar 1, maka

keterampilan dasar mengajar mahasiswa akan bertambah 0,945.

Berdasarkan nilai signifikansi, pada tabel 4.11 diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari tingkat alpha

(0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Pembelajaran

Microteaching (X) berpengaruh terhadap variabel Keterampilan Dasar

Mengajar (Y).

4. Uji Hipotesis

a. Uji T

Uji T dilakukan untuk membuktikan pengaruh setiap variabel

independen terhadap variabel dependen secara individu. Kriteria

pengujian jika nilai signifikansi > 0,05 dan Thitung < Ttabel maka H0

diterima dan jika nilai signifikansi < 0,05 dan Thitung > Ttabel maka

H0 ditolak. Adapun hasil pengujian sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Uji T (Variabel X terhadap Y)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 56,249 7,148 7,869 ,000

Microteaching ,945 ,175 ,526 5,393 ,000

a. Dependent Variable: Keterampilan Dasar Mengajar

Berdasarkan tabel 4.12 pada kolom Thitung dapat dilihat

pengaruh dari variabel pembelajaran microteaching terhadap

keterampilan dasar mengajar dari arah tanda dan tingkat

signifikansinya. Diketahui nilai Thitung sebesar 5,393 dan nilai Ttabel

diketahui sebesar 1,665, yang berarti nilai Thitung > Ttabel (5,393 >

1,665), dan nilai signifikansi < 0,05 maka keputusan dalam penelitian

Page 85: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

68

ini Ha diterima H0 ditolak. Maka dapat diinterpretasikan atau dapat

diartikan bahwa pembelajaran microteaching berpengaruh terhadap

keterampilan dasar mengajar mahasiswa.

b. Uji F

Uji hipotesis F dilakukan untuk mengetahui pengaruh setiap

variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun data hasil uji F

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji F (Variabel X terhadap Y)

ANOVAa

Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1321,536 1 1321,536 29,083 ,000b

Residual 3453,502 76 45,441

Total 4775,038 77

a. Dependent Variable: Keterampilan Dasar Mengajar ( Y2)

b. Predictors: (Constant), Mata Kuliah Microteaching (X)

Berdasarkan tabel 4.13 nilai Fhitung adalah 29,083, kemudian

dibandingkan dengan Ftabel yaitu 3,97 dengan nilai signifikansinya

0,000 < 0,05. Diperoleh bahwa nilai Fhitung > Ftabel. Hal ini berarti

bahwa variabel bebas yaitu pembelajaran microteaching dalam

penelitian ini secara simultan memiliki pengaruh terhadap

keterampilan dasar mengajar mahasiswa.

c. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi dilakukan untuk mengetahui besar

kecilnya atau kuat lemahnya hubungan antara variabel X dengan

variabel Y. Perhitungan koefisien korelasi ini menggunakan rumus

product moment dari pearson. Kriteria pengambilan keputusan pada

koefisien korelasi jika nilai signifikansi < 0,05 maka berkorelasi.

Namun apabila nilai signifikansi > 0,05 maka tidak berkorelasi.

Page 86: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

69

Sedangkan dari tingkat korelasi dan kekuatan hubungan dapat dilihat

pada tabel 4.14, yaitu tabel tingkat korelasi dan kekuatan hubungan di

bawah ini:

Tabel 4.14

Tingkat Korelasi atau Kekuatan Suatu Hubungan

No Interval Nilai Tingkat Hubungan

1 0,00 – 0,199 Sangat rendah

2 0,20 – 0,399 Rendah

3 0,40 – 0,599 Sedang/Cukup

4 0,60 – 0,799 Kuat

5 0,80 – 1,000 Sangat kuat

Adapun hasil dari perhitungan koefisien korelasi dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.15 di bawah ini:

Tabel 4.15

Hasil Uji Koefisien Korelasi

Correlations

Microteaching Keterampilan

Dasar Mengajar

Microteaching

Pearson Correlation 1 ,526**

Sig. (2-tailed) ,000

N 78 78

Keterampilan Dasar

Mengajar

Pearson Correlation ,526**

1

Sig. (2-tailed) ,000

N 78 78

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil dari tabel 4.15 menunjukkan bahwa hasil uji

koefisien korelasi sebesar 0,526, dimana tingkat hubungan (korelasi)

antara pembelajaran microteaching terhadap keterampilan dasar

mengajar mahasiswa adalah korelasi yang cukup.

Dari hasil signifikansi pada tabel 4.15, pada variabel X (mata

kuliah microteaching) dengan Y (keterampilan dasar mengajar

mahasiswa) memiliki hasil signifikansi yang sama, yaitu 0,000.

Artinya karena hasil signifikansi < dari tingkat alpha, yaitu 0,000 <

0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara

Page 87: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

70

pembelajaran microteaching dengan keterampilan dasar mengajar

mahasiswa.

d. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui

besarnya kontribusi atau persentase variabel bebas terhadap variabel

terikat. Adapun hasil koefisien determinasi pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.16

Hasil Uji Koefisien Determinasi (X terhadap Y) Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,526a ,277 ,267 6,741

a. Predictors: (Constant), Pembelajaran Microteaching (X)

b. Dependent Variable: Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa

Berdasarkan tabel 4.16, hasil perhitungan diperoleh nilai

koefisien determinasi yang dilihat dari tabel R Square sebesar 0,277

atau sama dengan 0,277. Angka tersebut mengandung arti bahwa

pengaruh pembelajaran microteaching terhadap keterampilan dasar

mengajar mahasiswa adalah sebesar 0,277 atau 27,7% sedangkan

0,723 atau 72,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi

ini. Angka 0,277 atau 27,7% tersebut diperoleh dari Rumus Koefisien

Determinasi (KD) yaitu KD= (r)2 x 100% dimana 0,526

2 x 100% =

0,277 atau 27,7%.

5. Deskripsi Hasil Wawancara

Dalam kegiatan ini peneliti melakukan wawancara terstruktur

yang dilakukan kepada 4 orang narasumber dengan tujuan untuk

menunjang data yang diperoleh dari kuesioner/angket yang ada.

Wawancara dilaksanakan di 2 sekolah yaitu MTs Annajah dan MTs. Al-

Falah. Narasumber yang berhasil diwawancarai secara intensif dengan

Page 88: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

71

nama menggunakan inisial, yaitu BR, NN, AS, dan SM. Semua data hasil

penelitian ini diuraikan berdasarkan indikator yang ditanyakan kepada 2

macam narasumber. Narasumber pertama adalah 2 mahasiswa

Pendidikan IPS yang berinisial NN dan SM. Berikut ini adalah indikator

pertanyaan beserta jawaban dari narasumber (Mahasiswa):

1. Tujuan Pembelajaran Microteaching

Pada indikator ini peneliti ingin mengetahui pendapat

narasumber (mahasiswa) tentang tujuan dari pembelajaran

microteaching yang telah mereka ikuti apakah telah tercapai dengan

baik atau belum. Berikut ini adalah jawaban dari NN:

”Menurut saya tujuan dari pembelajaran microteaching sudah

lumayan saya rasakan. Saya dapet pengalaman mengajar dari

microteaching nah tinggal diterapin aja di sekolah. Cuma bedanya

pengalaman mengajar yang bener-bener nyata engga terlalu karena

pas microteaching itu kan temen sendiri jadi masih enak diaturnya,

pas di kelas realnya ternyata beda banget sama di kelas, ternyata

susah ngatur anak-anaknya”

Narasumber SM juga mengatakan hal sama dengan

narasumber sebelumnya. Narasumber SM mengatakan:

”Kalau selama microteaching kemaren yang udah dijalanin sih

udah tercapai dengan baik. Karena memang microteaching bener-

bener memberi pengalaman mengajar yang nyata, terus dapat

mengembangkan keterampilan kita yang intinya kita bisa jadi tau

kondisi macam-macam peserta didik tuh kaya gimana”

Dari paparan hasil wawancara di atas, kedua narasumber

mengatakan bahwa mereka merasakan ketercapaian tujuan dari

pembelajaran microteaching yaitu mendapatkan pengalaman mengajar

yang nyata. Walaupun narasumber yang pertama tidak sepenuhnya

mengatakan pengalaman mengajar tersebut benar-benar nyata dari

microteaching dikarenakan berbeda peserta didik. Saat microteaching

bukan real student sehingga situasi pembelajaran antara

microteaching tidak sepenuhnya nyata seperti halnya pada saat PPKT.

Page 89: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

72

2. Manfaat Pembelajaran Microteaching

Pada indikator ini peneliti ingin mengetahui pendapat

narasumber (mahasiswa) tentang manfaat dari pembelajaran

microteaching yang telah mereka ikuti apakah mereka telah

mendapatkannya atau tidak. Berikut ini adalah jawaban dari NN:

”Udah didapetin sih manfaat-manfaat itu kaya menguasai sejumlah

keterampilan mengajar, tadinya gatau terus pas udah dijelasin jadi

tau dan jadi bekal buat PPKT. Alhamdulillah sih dari

microteaching udah banyak banget ilmu yang didapet”

Narasumber SM juga mengatakan hal serupa dengan

narasumber sebelumnya. Narasumber SM mengatakan:

”Iya, selama microteaching semua didapet sih dari manfaat-

manfaat yang tadi udah disebutin ya kaya keterampilannya,

kepercayaan diri, awal-awal microteaching kan emang ga bisa

menguasai kelas tapi setelah microteaching sekali dua kali jadi

memperoleh kepercayaan diri, cara mengajar yang baik dan benar

juga. Terus juga tau cara membuat RPP gimana”

Dari paparan hasil wawancara di atas, kedua narasumber

mengatakan bahwa mereka mendapatkan manfaat dari pembelajaran

microteaching seperti dapat menguasai sejumlah keterampilan

mengajar, mereka juga jadi merasa percaya diri saat mengajar dan

mendapat pengetahuan juga tentang cara membuat RPP yang baik dan

benar.

3. Pelaksanaan Microteaching

Pada indikator ini peneliti ingin mengetahui pendapat

narasumber (mahasiswa) tentang pelaksanaan dari pembelajaran

microteaching apakah menurut mereka microteaching sudah efektif

untuk jadi bekal PPKT. Berikut ini adalah jawaban dari NN:

”Menurut microteaching itu pembelajaran yang penting banget sih,

karena kadang orang kurang paham dengan mata kuliah

kependidikan yang teori gitu terus pas belajar microteaching karena

praktik jadinya paham gitu, bagus banget sih diadain microteaching

jadi biar nanti pada kenyataannya microteaching 11 12 lah sama

realnya.”

Page 90: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

73

Narasumber SM juga menyatakan hal yang sama dengan

narasumber sebelumnya. SM mengatakan:

”Iya microteaching udah efektif, cuma kalau untuk bagian

merencanakan (pembagian materi) lebih baik dosen saja yang

memilihkan materi apa yang harus kita gunakan jadi kita punya

persiapan lebih, dari pada rebutan sama temen jadi kurang efektif”

Dari paparan hasil wawancara di atas, kedua narasumber

mengatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran microteaching sudah

cukup efektif mereka rasakan. Meskipun narasumber yang kedua

merasakan tahap persiapan microteaching yaitu pada saat pembagian

materi untuk praktik mengajar, sistem pembagian yang secara rebutan

dengan teman tersebut tidak efektif menurutnya, jadi akan lebih baik

bila pembagian materi tersebut dilakukan oleh dosen.

4. Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa

Pada indikator ini peneliti ingin mengetahui apakah setelah

mengikuti pembelajaran microteaching narasumber (mahasiswa)

memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar mengajar. Berikut ini

adalah jawaban dari NN:

”Pasti sih kita dapet karena kalo kita ga dapet microteaching

gimana kita bisa ikut PPKT dengan baik. Kalo untuk menerapkan

keterampilan dasar mengajar dalam satu pertemuan itu ga langsung

menerapkan delapan-delapannya karena faktor waktu, kadang juga

suka ada yang lupa juga. Kadang dalam satu pertemuan

menerapkan sebagian.”

Narasumber SM juga mengatakan hal serupa dengan

narasumber sebelumnya. Narasumber SM mengatakan:

”Iya memberikan pengetahuan dan pengajaran yang baik tentang

keterampilan dasar mengajar, karena dosennya ngasih tau cara-cara

yang baiknya gimana pas ngajar, bikin RPPnya gimana, langkah-

langkahnya dikasih tau. Kalau saya sendiri selama mengajar sih

kaya gitu, dari awal nerapin sih kaya dari salam apersepsi sampe

evaluasi kaya gitu”

Page 91: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

74

Dari paparan hasil wawancara di atas, kedua narasumber

mengatakan bahwa mereka mendapatkan pengetahuan tentang

keterampilan dasar mengajar dari pembelajaran microteaching, namun

narasumber pertama mengatakan bahwa dia belum sepenuhnya

menerapkan keterampilan tersebut dikarenakan faktor waktu. Namun

selebihnhya kedua narasumber merasakan dan mendapatkan ilmu

tentang keterampilan dasar mengajar dari microteaching.

Narasumber bagian kedua adalah 2 guru pamong PPKT dari

mahasiswa Pendidikan IPS, yaitu berinisial BR dan AS. Berikut ini

adalah indikator pertanyaan beserta jawaban dari narasumber (Guru

Pamong PPKT):

1. Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa

Pada indikator ini peneliti ingin mengetahui hasil pengamatan

dan pendapat narasumber (guru pamong) tentang keterampilan dasar

mengajar mahasiswa selama mengajar di PPKT. Berikut ini adalah

jawaban dari BR:

”Sudah semua mereka terapkan, cuma ya itu yang belum mereka

kuasai mengelola kelasnya, kurang. Kalau yang lain mereka sudah,

mereka absen, ada pretest, udah sesuailah, ya namanya baru sih ya.

Mereka juga pake berbagai media, kaya PPT. mereka sudah

memanfaatkan fasilitas yang ada sih.”

Narasumber AS juga mengatakan hal serupa dengan

narasumber sebelumnya. Narasumber AS mengatakan:

”Secara keseluruhan diterapin, tapi ada beberapa yang mungkin

kadang-kadang terlewat ya itu hal yang wajar karena mungkin

tergantung situasinya juga, waktu juga, tapi secara umum sudah

menerapkan itu semua mulai dari pembukaan sampe akhir

walaupun tidak 100% . mereka juga pake media-media sih kaya

PPT, kadang diskusi dan games juga jadi secara keseluruhan sudah

bagus.”

Dari paparan hasil wawancara di atas, kedua narasumber

mengatakan bahwa mahasiswa telah menerapkan keterampilan dasar

mengajar selama PPKT, meskipun hal tersebut belum dilakukan 100%

Page 92: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

75

dikarenakan berbagai faktor seperti waktu dan situasi kelas saat

mengajar. Tetapi selebihnya menurut pengamatan kedua narasumber,

mahasiswa sudah cukup baik dalam hal keterampilan dasar mengajar.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari pembelajaran

microteaching terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa Jurusan

Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2014.

Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis maka dilakukan

pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut:

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil kuesioner dengan

jawaban terbanyak untuk indikator pertama yaitu tujuan pembelajaran

microteaching adalah responden menjawab setuju dengan persentase sebesar

60,7%. Hasil wawancara terhadap kedua narasumber juga mereka setuju dan

merasakan bahwa tujuan pembelajaran microteaching telah tercapai, yaitu

mereka mendapatkan pengalaman mengajar yang nyata dan dapat

mengembangkan keterampilan mengajar sebelum terjun ke kelas yang

sebenarnya, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dwight Allen

yang mengatakan bahwa tujuan microteaching bagi mahasiswa calon guru

adalah untuk memberi pengalaman mengajar yang nyata, calon guru juga

dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum terjun ke kelas

yang sebenarnya sehingga akan memungkinan calon guru untuk mengetahui

berbagai macam kondisi peserta didik.1

Hasil kuesioner untuk indikator kedua yaitu manfaat microteaching

menunjukkan jawaban terbanyak yang dipilih oleh responden adalah setuju

dengan presentase sebesar 62,8%. Hasil wawancara terhadap kedua

narasumber juga mereka merasakan manfaat dari pembelajaran

microteaching, yaitu setelah beberapa kali melakukan praktik microteaching

mereka dapat menguasai sejumlah keterampilan mengajar serta memperoleh

1 J.J. Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010), h. 45-56

Page 93: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

76

kepercayaan diri, dimana hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

Ni Nyoman bahwa manfaat dari microteaching adalah mahasiswa dapat

menguasai sejumlah keterampilan mengajar, memperoleh kepercayaan diri

dalam mengajar serta mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang seni

mengajar.2

Hasil kuesioner untuk indikator ketiga yaitu pelaksanaan

microteaching menunjukkan jawaban terbanyak yang dipilih oleh responden

adalah setuju dengan presentase sebesar 59%. Hasil wawancara terhadap

kedua narasumber juga mengatakan pelaksanaan microteaching sudah cukup

efektif mulai dari tahap pelaksanaan hingga pemberian feedback kembali di

akhir sehingga menurut mereka pelaksanaan microteaching itu menjadi

sangat penting bagi mahasiswa calon guru. Hal ini juga sesuai menurut Ni

Nyoman dkk, yaitu prosedur pelaksanaan microteaching melalui tahap-tahap

perencanaan, praktik mengajar, feedback, perencanaan ulang, praktik

mengajar ulang dan yang terakhir feedback ulang.3

Hasil kuesioner untuk indikator keempat yaitu keterampilan dasar

mengajar mahasiswa menunjukkan jawaban terbanyak yang dipilih oleh

responden adalah setuju dengan delapan keterampilan dasar mengajar dengan

presentase masing-masing sebesar 65,1%, 67,3%, 68,8%, 64,5%, 67,9%,

58,6%, 65,4% dan 66%. Hasil wawancara terhadap kedua narasumber sebagai

mahasiswa calon guru juga mengatakan bahwa mereka mendapatkan delapan

keterampilan dasar mengajar dari microteaching dan telah mereka terapkan

saat mengajar di PPKT mulai dari absen, apersepsi hingga terakhir evaluasi.

Kemudian berdasarkan pengamatan dari dua narasumber lain sebagai guru

pamong PPKT juga mereka menilai bahwa mahasiswa telah menerapkan

keterampilan dasar saat mengajar meskipun tidak diterapkan sekaligus dalam

satu pertemuan dikarenakan berbagai faktor seperti waktu dan situasi kelas,

akan tetapi dengan keterampilan dasar mengajar yang sebagian telah mereka

terapkan dapat membantu dalam mengorganisir kegiatan belajar mengajar

2 Ni Nyoman Padmadewi, Luh Putu Artini, dan Dewa Ayu Eka Agustini, Pengantar Micro

Teaching, (Depok: Rajawali Pers, 2017), Cet. 1, h. 202 3 Ibid., h. 184-186

Page 94: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

77

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini juga

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh J.J Hasibuan dan Moerdiono

bahwa kemampuan mengajar adalah kesanggupan pendidik untuk

menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara pendidik dan peserta

didik sebagai upaya untuk mencapai tujuan pengajaran.4

Berdasarkan hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh dari variabel

pembelajaran microteaching terhadap keterampilan dasar mengajar

mahasiswa memiliki hasil yang positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pembelajaran microteaching memiliki pengaruh terhadap keterampilan dasar

mengajar mahasiswa. Hasil tersebut telah dibuktikan melalui beberapa

pengujian hipotesis yang sama dengan variabel sebelumnya yaitu Uji T, Uji

F, Uji Koefisien Korelasi dan Uji Koefisien Determinasi. Secara koefisien

determinasi menunjukkan hasil sebesar 27,7% untuk pengaruh dari variabel

mata kuliah microteaching terhadap variabel keterampilan dasar mengajar

mahasiswa, kemudian secara koefisien korelasi yang telah diuji kedua

variabel tersebut memiliki tingkat korelasi yang cukup yaitu di angka 0,562.

Uji Regresi Linier Sederhana juga menunjukkan pengaruh yang positif

dengan hasil nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 5,393 >

1,665 t tabel. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber

juga mereka setuju bahwa terdapat pengaruh dari pembelajaran

microteaching yang telah mahasiswa ikuti selama satu semester terhadap

keterampilan dasar mengajar. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang

keterampilan dasar mengajar secara teori kemudian setelah itu mereka

aplikasikan secara praktik saat mengikuti mata kuliah tersebut. Mereka

merasa terbantu dengan keterampilan dasar mengajar tersebut pada saat

mengajar di PPKT, mereka menjadi tahu bagaimana cara membuka dan

menutup pelajaran, menjelaskan, bertanya, mengelola kelas, memberikan

penguatan untuk siswa, menggunakan berbagai variasi mengajar,

4 Wi Indah, ”Pengaruh Nilai Microteaching Terhadap Kemampuan Mengajar Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa S1 Program Studi Tadris Biologi Angkatan 2010

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang”, Skripsi pada IAIN Walisongo

Semarang, Semarang, 2010, h. 11-12

Page 95: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

78

membimbing diskusi kelompok kecil dan mengajar kelompok kecil dan

perseorangan. Walaupun delapan keterampilan dasar mengajar tersebut tidak

100% dapat mereka terapkan setiap mengajar dikarenakan keterbatasan waktu

yang mereka miliki di sekolah praktik saat PPKT.

Hasil penelitian ini yang menunjukan adanya pengaruh dari

pembelajaran microteaching terhadap keterampilan dasar mengajar

mahasiswa diperkuat juga dengan teori yang dikemukakan oleh J.J Hasibuan

dan Moedjiono tentang pentingnya membekali mahasiswa melalui

pembelajaran mikro karena ada beberapa manfaat yang diperoleh yaitu

menimbulkan, mengembangkan dan membina keterampilan-keterampilan

tertentu calon guru dalam mengajar. Keterampilan mengajar yang esensial

juga dapat dilatihkan secara terkontrol.5

Hasil penelitian ini juga terdapat kesamaan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Dea Natalia Saputri dengan judul ”Pengaruh Micro Teaching

dan Bimbingan Guru Pamong terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa

PPL FKIP UNS Surakarta” dengan hasil pengujian thitung > ttabel yaitu X₁Y =

0,606 > dari rtabel = 0,329 yang berarti terdapat pengaruh yang positif persepsi

mahasiswa tentang micro teaching terhadap kemampuan mengajar mahasiswa

PPL atau dapat dikatakan Ha diterima dan Ho.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian ini yang telah

dilakukan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh antara pembelajaran

microteaching terhadap keterampilan dasar mengajar mahasiswa dapat

dikatakan memiliki pengaruh yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

5 J.J. Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010), h. 51-52

Page 96: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

79

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa terdapat keterbatasan

atau hambatan yang dihadapi, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk

dilakukan penelitian lanjutan. Adapun keterbatasan yang ada dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner yang disebar melalui

google form menyebabkan waktu untuk pengumpulan kuesioner tersebut

menjadi lama.

2. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 78 dari keseluruhan populasi 98

mahasiswa menyebabkan peneliti harus menyebar angket di google form

secara terus menerus dan harus beberapa kali mengirim informasi kepada

responden untuk mengisi, dikarenakan cukup banyak mahasiswa yang

diteliti kurang memiliki kesadaran untuk membantu peneliti dalam

mengisi angket tersebut.

Page 97: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

80

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan diolah, dengan

menggunakan uji regresi linier sederhana maka dapat disimpulkan hasil dari

penelitian ini sebagai berikut:

Terdapat pengaruh antara variabel Pembelajaran Microteaching (X)

terhadap variabel Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa (Y) yang berarti

Ha diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut berdasarkan data yang telah diolah

yaitu nilai signifikasi untuk X (Pembelajaran Microteaching) terhadap Y

(Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa) sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t

hitung 5,393 > 1,665 t tabel. Hal ini diperkuat juga dengan hasil wawancara

terhadap beberapa narasumber yang mengatakan bahwa setelah mahasiswa

mengikuti pembelajaran microteaching mereka dapat menguasai beberapa

keterampilan dasar mengajar yang menjadi penunjang mahasiswa dalam

mengajar di PPKT.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka

implikasi yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian adalah pembelajaran

microteaching merupakan salah satu pembelajaran kependidikan yang wajib

diikuti oleh setiap mahasiswa jurusan pendidikan selama satu semester.

Pembelajaran ini penting bukan hanya sebagai standar kelayakan mahasiswa

untuk mengikuti program PPKT melainkan untuk menjadikan mahasiswa

calon-calon guru layak sebagai pengajar dikemudian hari. Keterbatasan waktu

saat praktik di pembelajaran microteaching menyebabkan mahasiswa menjadi

kurang memantapkan diri untuk latihan mengajar baik dari segi teori maupun

praktik yang berakibat juga terhadap keterampilan dasar mengajarnya sebagai

guru yang mengorganisir setiap kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh

karena itu, salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas calon guru perlu

Page 98: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

18

diperbanyak kuantitas latihan mengajar pada saat pembelajaran

microteaching sehingga diharapkan mahasiswa tercukupi pengetahuan serta

keterampilan mengajarnya baik dari segi teori maupun praktik.

C. SARAN

1. Bagi Dosen

a. Pada saat proses pengajaran microteaching lebih dioptimalkan dan

diperkuat kembali penguasaan mahasiswa untuk delapan keterampilan

dasar mengajar, karena berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan

kemampuan mahasiswa dalam hal delapan keterampilan dasar mengajar

masih kurang.

b. Lebih ada pemberian feedback untuk mahasiswa pada saat praktik

mengajar microteaching dan diberikan evaluasi yang berkaitan dengan

keterampilan dasar mengajar agar ada progress yang berkelanjutan

untuk keterampilan dasar mengajar.

2. Bagi Mahasiswa

Saat mengikuti pembelajaran microteaching sebaiknya lebih mengeksplor

kemampuan diri dalam mengajar, jangan takut salah, harus berani

memunculkan berbagai variasi metode mengajar, menampilkan delapan

keterampilan dasar mengajar saat praktik, dan harus berani meminta

evaluasi dari dosen untuk peningkatan kemampuan mengajar.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Jika peneliti lain ingin meneliti kaitannya dengan microteaching

alangkah lebih baiknya meneliti pengaruhnya terhadap aspek lain.

Tetapi jika ingin meneliti pengaruhnya terhadap keterampilan dasar

mengajar mahasiswa perlu pengkajian lebih dalam faktor apa yang

menyebabkan keterampilan dasar mengajar mahasiswa masih belum

optimal.

Page 99: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

18

b. Sebaiknya untuk pengambilan data kuesioner disebarkan secara

langsung kepada responden, karena hal itu akan membantu

terkumpulnya data dengan cepat jika dibandingkan dengan

menyebarkannya via google form.

Page 100: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

83

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Bahri, Syaiful., dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2013.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenadamedia

Group, Cet. Ke-14, 2014.

Ghozali, Imam. Aplikasi Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Cet. Ke-8, 2016.

Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta:

Bumi Aksara, 2002.

Hasibuan, J.J, dan Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010.

Helmiati. Microteaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta:

Aswaja Pressindo, 2013.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga, 2009.

Padmadewi, Ni Nyoman, dkk. Pengantar Micro Teaching. Depok: Rajawali Pers,

Cet. Ke-1, 2017.

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana

Pranadamedia Group, 2013.

Soetopo, Sungkowo, dan Sudartati, Yulie. Bekal Menjadi Guru Profesional.

Palembang: Simetri, 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2004.

-----. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2015.

-----. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, Cet. Ke-6, 2015.

Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2016.

Usman, Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Page 101: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

18

Widarjono, Agus. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: Unit

Penerbit dan Percetakan, 2010.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan.

Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2014.

Zuriah, Nurul. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2009.

B. Skripsi dan Jurnal

Andayani, Budi, dan Afiatin, Tina. Konsep Diri, Harga Diri, dan Kepercayaan

Diri Remaja. Jurnal Psikologi, 1996.

Hasan, Hasmiana. Kendala yang Dihadapi Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Matematika di SD Negeri Gani Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pesona

Dasar. Vol. 1, 2015.

Moerdiyanto. Pengembangan Pembelajaran Mikro di Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Yogyakarta. Artikel Jurnal Micro Teaching, 2015.

Mustika, Ika. ”Pengaruh Kematangan Emosi dan Kepercayaan Diri Terhadap

Stres Akademik pada Siswa”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2012.

Rahayuningdyah, Endah. Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui

Layanan Konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VIII D di SMP Negeri 3

Ngambe, 2016.

Rosyida, Imami. Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri (Self Confident) Ditinjau

dari Posisi Urutan Kelahiran (Birthorder) Mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Maliki Malang, Electronic Theses UIN Maliki Malang, Jurnal

Psikologi, 2013.

Wi Indah. ”Pengaruh Nilai Microteaching Terhadap Kemampuan Mengajar

Praktik Pengalaman Mengajar (PPL) Mahasiswa S1 Program Studi Tadris

Biologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Walisongo Semarang”, Skripsi pada IAIN Walisongo Semarang, 2014.

Widyasturi Permatasari, Winda. ”Hubungan Pengalaman dan Pembelajaran

Microteaching dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa

Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

Angkatan 2010”, Skripsi pada Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Page 102: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

18

C. Internet

SPSS Indonesia, ”Uji Linieritas dengan Program SPSS”

(https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-linearitas-dengan-program-

spss.html?m=1) diakses pada 01/03/2018 pukul 20.35 WIB

Page 103: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

Lampiran 1

ANGKET PENELITIAN

Responden Yth,

Saya Hanipah mahasiswi Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi

yang berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Microteaching Terhadap Keterampilan

Dasar Mengajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2014” untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh karena

itu, saya mengharapkan bantuan Saudara/i untuk mengisi angket penelitian ini.

Atas kerjasama dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Ciputat, 21 Maret 2018

Peneliti

Hanipah

Page 104: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

ANGKET PENELITIAN

No. Angket : ………………. (diisi oleh peneliti)

I. Identitas Responden

1. Nama Responden : ……………………………….

2. Jenis Kelamin : ……………………………….

3. Kelas/Konsentrasi : ……………………………….

II. Petunjuk Pengisian Angket

1. Isilah identitas terlebih dahulu

2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu bobot nilai alternatif jawaban

sesuai dengan keadaan yang Saudara/i alami

3. Keterangan pilihan jawaban

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

RR = Ragu-ragu

Pembelajaran Microteaching

No Pernyataan Skala Likert

SS S RR TS STS

1 Microteaching memberi saya pengalaman mengajar

yang nyata

2

Microteaching mengembangkan keterampilan

mengajar mahasiswa sebelum terjun ke kelas yang

sebenarnya

3

Saya mendapatkan gambaran bermacam-macam

kondisi peserta didik yang akan datang pada saat

praktik mengajar microteaching

4

Saya dapat menguasai sejumlah keterampilan

mengajar setelah mengikuti mata kuliah

microteaching

5

Saya memperoleh kepercayaan diri dalam mengajar

dengan mengembangkan dan menguasai

keterampilan mengajar setelah mengikuti mata

kuliah microteaching

6 Saya mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang

cara mengajar dari microteaching

7

Saya mendapatkan balikan (feed-back) yang cepat

dan tepat setelah melakukan praktik mengajar

microteaching

8

Microteaching dapat mempertinggi efektivitas

penggunaan sekolah praktek dalam waktu praktek

mengajar yang relatif singkat

9 Keterampilan mengajar yang penting dapat

dilatihkan secara terkontrol saat mengikuti mata

Page 105: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

kuliah microteaching

10

Menurut saya pelaksanaan mata kuliah

microteaching sudah efektif untuk menjadi bekal

mengajar mahasiswa

Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa

No Pernyataan Skala Likert

SS S RR TS STS

1 Saya berusaha menarik perhatian siswa pada awal

pembelajaran

2 Saya menimbulkan motivasi untuk siswa pada awal

pembelajaran

3

Sebelum pembelajaran berakhir saya meninjau

kembali dengan merangkum inti pembelajaran dan

membuat ringkasan di akhir pembelajaran

4 Sebelum pembelajaran berakhir saya melakukan

evaluasi

5 Saya menjelaskan materi pelajaran menggunakan

bahasa yang mudah dipahami oleh siswa

6 Saya mengurangi informasi yang tidak penting pada

saat menjelaskan materi

7 Saya mengemukakan pertanyaan secara jelas saat

bertanya pada siswa

8 Saya bertanya kepada siswa secara bergiliran

9 Saya memberikan waktu sejenak untuk siswa

berpikir sebelum menjawab pertanyaan

10 Saya tanggap terhadap keterlibatan siswa dalam

pembelajaran

11 Saya tanggap terhadap ketidakacuhan siswa dalam

pembelajaran

12 Saya menegur secara verbal siswa yang

mengganggu kelas atau siswa lain

13 Saya menggunakan sikap dan gerak badan yang

menunjukkan kehangatan

14

Saya memberikan penghargaan atau hukuman pada

siswa sesuai dengan perbuatan yang mereka

lakukan

15 Saya menghindari hal yang negatif saat menegur

atau menghukum siswa

16 Saya menggunakan variasi suara saat mengajar

17 Saya melakukan variasi pergantian posisi saat

mengajar

18 Saya menggunakan berbagai jenis media saat

Page 106: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

pembelajaran

19 Saya memancing siswa yang enggan berpartisipasi

saat diskusi kelompok

20 Saya mencegah siswa yang memonopoli

pembicaraan saat diskusi kelompok

21 Saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

menantang siswa untuk berpikir

22 Saya menjalin hubungan yang baik dengan guru

dan siswa

23

Pada saat kegiatan belajar berlangsung saya

membimbing setiap siswa agar siswa mendapatkan

kemudahan belajar

Page 107: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

Lampiran 2

DATA UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Tabel Jawaban Responden Variabel Pembelajaran Microteaching (X)

No.

Resp

No. Butir Pernyataan Total X

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 44

2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49

3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 47

4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 44

6 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 35

7 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 45

8 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 40

9 3 4 3 3 4 5 3 2 4 4 35

10 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 46

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

13 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 34

14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

15 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 43

16 3 4 4 3 1 4 3 4 5 4 35

17 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37

18 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49

19 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 43

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

21 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 40

22 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 43

Page 108: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

DATA UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Tabel Jawaban Responden Variabel Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa (Y)

No.

Resp

No. Butir Pernyataan Total

Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 92

2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 108

3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 109

4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91

5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 109

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 90

7 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 95

8 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 103

9 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 107

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 115

11 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 89

13 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 4 86

14 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 4 105

15 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 96

16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 90

17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 85

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 111

19 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 90

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

21 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 4 98

22 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 103

Page 109: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

Lampiran 3

HASIL UJI VALIDITAS

Variabel Pembelajaran Microteaching (X)

Item

No. r hitung r tabel Kesimpulan

1 0,705 0,423 Valid

2 0,801 0,423 Valid

3 0,454 0,423 Valid

4 0,492 0,423 Valid

5 0,757 0,423 Valid

6 0,675 0,423 Valid

7 0,899 0,423 Valid

8 0,760 0,423 Valid

9 0,684 0,423 Valid

10 0,711 0,423 Valid

HASIL UJI VALIDITAS

Variabel Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa (Y)

Item

No. r hitung r tabel Kesimpulan

1 0,825 0,423 Valid

2 0,536 0,423 Valid

3 0,703 0,423 Valid

4 0,774 0,423 Valid

5 0,883 0,423 Valid

6 0,717 0,423 Valid

7 0,701 0,423 Valid

8 0,487 0,423 Valid

9 0,517 0,423 Valid

10 0,740 0,423 Valid

11 0,768 0,423 Valid

12 0,784 0,423 Valid

13 0,741 0,423 Valid

14 0,637 0,423 Valid

15 0,810 0,423 Valid

16 0,486 0,423 Valid

17 0,637 0,423 Valid

18 0,659 0,423 Valid

19 0,491 0,423 Valid

20 0,707 0,423 Valid

21 0,490 0,423 Valid

22 0,552 0,423 Valid

23 0,815 0,423 Valid

Page 110: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

HASIL UJI RELIABILITAS

Variabel Cronbach’s Alpha N of Item

Mata Kuliah

Microteaching 0,864 10

Kepercayaan Diri 0,853 7

Keterampilan Dasar

Mengajar 0,940 23

Lampiran 4

DATA HASIL PENELITIAN

Tabel Jawaban Responden Variabel Mata Kuliah Microteaching (X)

No.

Resp

No. Butir Pernyataan Total

X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 44

2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49

3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 47

4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 44

6 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 35

7 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 45

8 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 40

9 3 4 3 3 4 5 3 2 4 4 35

10 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 46

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

13 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 34

14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

15 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 43

16 3 4 4 3 1 4 3 4 5 4 35

17 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37

18 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49

19 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 43

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

21 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 40

22 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 43

23 4 4 4 5 5 4 1 4 5 5 41

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

25 4 4 2 4 2 4 3 4 3 4 34

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

27 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

29 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38

30 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 37

31 4 5 3 4 5 4 3 2 4 5 39

Page 111: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

32 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 41

33 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42

34 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 41

35 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 29

36 4 5 3 5 4 2 4 4 3 3 37

37 4 4 2 5 4 5 4 3 5 4 40

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

39 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 37

40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

42 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 37

43 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 44

44 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 45

45 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 30

46 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41

47 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38

48 2 4 2 4 4 4 4 3 2 4 33

49 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 41

50 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 41

51 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 37

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

53 4 4 2 3 3 2 2 3 4 2 29

54 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 39

55 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 37

56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

58 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 48

59 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

61 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 45

62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

63 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 45

64 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 44

65 4 5 5 4 5 4 5 4 4 3 43

66 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 47

67 5 5 4 5 5 5 4 2 4 5 44

68 5 5 5 3 3 4 4 5 5 5 44

69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

70 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41

71 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41

72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41

73 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 36

74 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38

75 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 37

Page 112: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

76 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 44

77 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 46

78 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 44

Page 113: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

DATA HASIL PENELITIAN

Tabel Jawaban Responden Variabel Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa (Y)

No.

Res

No. Butir Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Total

Y2

1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 92

2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 108

3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 109

4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91

5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 109

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 90

7 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 95

8 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 103

9 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 107

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 115

11 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 89

13 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 4 86

14 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 106

15 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 96

16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 90

17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 85

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 111

19 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 90

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

21 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 4 98

22 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 103

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 88

Page 114: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

25 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 90

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 86

27 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 94

28 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 5 4 4 4 5 4 90

29 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 84

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91

31 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 86

32 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 107

33 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 100

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 89

35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

36 4 2 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 80

37 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 102

38 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 5 4 105

39 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 84

40 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 110

41 1 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 88

42 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 89

43 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 97

44 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91

45 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 5 5 97

46 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 85

47 4 4 4 5 5 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 4 5 4 103

48 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 85

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 98

50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 98

51 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 96

52 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 95

53 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 82

Page 115: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

54 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 99

55 4 4 4 2 5 5 5 5 5 5 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91

56 1 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 88

57 1 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 88

58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 94

59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92

61 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 3 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 99

62 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 89

63 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 106

64 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 2 5 4 4 3 4 4 4 87

65 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 102

66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 2 4 4 4 5 5 5 93

67 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 95

68 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 3 3 5 4 3 4 5 4 101

69 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93

70 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 89

71 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 90

72 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 5 96

73 4 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 5 3 4 3 4 3 4 5 4 88

74 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 93

75 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 92

76 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 84

77 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 5 5 101

78 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 107

Page 116: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

Lampiran 5

TABEL DATA DAN ANALISIS DATA

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 56,249 7,148 7,869 ,000

Microteaching ,945 ,175 ,526 5,393 ,000

a. Dependent Variable: Keterampilan Dasar Mengajar

ANOVAa

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1321,536 1 1321,536 29,083 ,000b

Residual 3453,502 76 45,441

Total 4775,038 77

a. Dependent Variable: Keterampilan Dasar Mengajar ( Y2)

b. Predictors: (Constant), Mata Kuliah Microteaching (X)

Correlations

Microteaching Keterampilan

Dasar Mengajar

Microteaching

Pearson Correlation 1 ,526**

Sig. (2-tailed) ,000

N 78 78

Keterampilan Dasar

Mengajar

Pearson Correlation ,526**

1

Sig. (2-tailed) ,000

N 78 78

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,526a ,277 ,267 6,741

a. Predictors: (Constant), Mata Kuliah Microteaching (X)

b. Dependent Variable: Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa

Page 117: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

Lampiran 6

PEDOMAN WAWANCARA

Sumber : Mahasiswa PPKT

Nama Responden : ………………………..

Nama Sekolah PPKT : ………………………..

Hari/Tanggal Wawancara : ………………………..

1. Tujuan dari pembelajaran microteaching yang mencakup:

Memberi pengalaman mengajar yang nyata

Mengembangkan keterampilan mengajar sebelum terjun ke kelas yang

sebenarnya

Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan

bermacam-macam kondisi peserta didik

Bagaimana menurut anda, apakah ketiga tujuan di atas tersebut telah

tercapai dengan baik?

2. Manfaat dari pembelajaran microteaching yang mencakup:

Menguasai sejumlah keterampilan mengajar

Memperoleh kepercayaan diri dalam mengajar dengan mengembangkan

dan menguasai keterampilan mengajar

Mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang cara mengajar

Balikan (feed-back) yang cepat dan tepat setelah mengikuti mata kuliah

microteaching.

Mempertinggi efektivitas penggunaan sekolah praktek dalam waktu

praktek mengajar yang relatif singkat

Keterampilan mengajar yang esensial secara terkontrol dapat dilatihkan

saat mengikuti mata kuliah microteaching

Bagaimana menurut anda, apakah manfaat di atas telah anda dapatkan dari

pembelajaran microteaching?

3. Pelaksanaan microteaching yang mencakup:

Merencanakan (Planning)

Praktik Mengajar (Teaching Practice)

Feedback

Merencanakan ulang (Re-planning)

Page 118: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

Praktik mengajar ulang (Re-teaching)

Pemberian feedback kembali (Re-feedback)

Bagaimana menurut anda, pelaksanaan microteaching sudah efektif untuk

menjadi bekal mahasiswa sebelum melaksanakan PPKT?

4. Bagaimana menurut anda, apakah microteaching memberikan

pengetahuan dan pengajaran yang baik tentang keterampilan dasar

mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru?

5. Pada saat mengajar apakah anda sudah menerapkan 8 keterampilan dasar

mengajar yang mencakup:

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Keterampilan menjelaskan

Keterampilan bertanya

Keterampilan memberikan penguatan

Keterampilan mengadakan variasi

Keterampilan mengelola kelas

Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan

Page 119: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

PEDOMAN WAWANCARA

Sumber : Guru Pamong PPKT

Nama Responden : ………………………..

Nama Sekolah PPKT : ………………………..

Hari/Tanggal Wawancara : ………………………..

1. Bagaimana menurut pengamatan Bapak/Ibu, apakah mahasiswa cukup

percaya diri dan tidak canggung dengan siswa saat mengajar di kelas?

2. Bagaimana menurut pengamatan Bapak/Ibu, pada saat mengajar apakah

mahasiswa sudah menerapkan 8 keterampilan dasar mengajar yang

mencakup:

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Keterampilan menjelaskan

Keterampilan bertanya

Keterampilan memberikan penguatan

Keterampilan mengadakan variasi

Keterampilan mengelola kelas

Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan

Page 120: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

Lampiran 7

TRANSKRIP WAWANCARA

(Mahasiswa 1)

1. Bagaimana menurut anda, apakah tujuan dari mata kuliah microteaching telah

tercapai dengan baik?

”Menurut saya tujuan dari mata kuliah microteaching sudah lumayan saya

rasakan. Saya dapet pengalaman mengajar dari microteaching nah tinggal

diterapin aja di sekolah. Cuma bedanya pengalaman mengajar yang bener-

bener nyata engga terlalu karena pas microteaching itu kan temen sendiri jadi

masih enak diaturnya, pas di kelas realnya ternyata beda banget sama di kelas,

ternyata susah ngatur anak-anaknya”

2. Bagaimana menurut anda, apakah manfaat dari mata kuliah microteaching

telah anda dapatkan?

”Udah didapetin sih manfaat-manfaat itu kaya menguasai sejumlah

keterampilan mengajar, tadinya gatau terus pas udah dijelasin jadi tau dan jadi

bekal buat PPKT. Alhamdulillah sih dari microteaching udah banyak banget

ilmu yang didapet”

3. Bagaimana menurut anda, pelaksanaan microteaching sudah efektif untuk

menjadi bekal mahasiswa sebelum melaksanakan PPKT?

”Menurut microteaching itu mata kuliah yang penting banget sih, karena

kadang orang kurang paham dengan mata kuliah kependidikan yang teori gitu

terus pas belajar microteaching karena praktik jadinya paham gitu, bagus

banget sih diadain microteaching jadi biar nanti pada kenyataannya

microteaching 11 12 lah sama realnya.”

4. Bagaimana menurut anda, apakah microteaching memberikan pengetahuan dan

pengajaran yang baik tentang keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki

oleh seorang guru?

”Pasti sih kita dapet karena kalo kita ga dapet microteaching gimana kita bisa

ikut PPKT dengan baik.”

5. Pada saat mengajar apakah anda sudah menerapkan 8 keterampilan dasar

mengajar?

”Kalo untuk menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam satu pertemuan

itu ga langsung menerapkan delapan-delapannya karena faktor waktu, kadang

juga suka ada yang lupa juga. Kadang dalam satu pertemuan menerapkan

sebagian.”

Page 121: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

TRANSKRIP WAWANCARA

(Mahasiswa 2)

1. Bagaimana menurut anda, apakah tujuan dari mata kuliah microteaching telah

tercapai dengan baik?

”Kalau selama microteaching kemaren yang udah dijalanin sih udah tercapai

dengan baik. Karena memang microteaching bener-bener memberi pengalaman

mengajar yang nyata, terus dapat mengembangkan keterampilan kita yang

intinya kita bisa jadi tau kondisi macam-macam peserta didik tuh kaya gimana”

2. Bagaimana menurut anda, apakah manfaat dari mata kuliah microteaching

telah anda dapatkan?

”Iya, selama microteaching semua didapet sih dari manfaat-manfaat yang tadi

udah disebutin ya kaya keterampilannya, kepercayaan diri, awal-awal

microteaching kan emang ga bisa menguasai kelas tapi setelah microteaching

sekali dua kali jadi memperoleh kepercayaan diri, cara mengajar yang baik dan

benar juga. Terus juga tau cara membuat RPP gimana”

3. Bagaimana menurut anda, pelaksanaan microteaching sudah efektif untuk

menjadi bekal mahasiswa sebelum melaksanakan PPKT?

”Iya microteaching udah efektif, cuma kalau untuk bagian merencanakan

(pembagian materi) lebih baik dosen saja yang memilihkan materi apa yang

harus kita gunakan jadi kita punya persiapan lebih, dari pada rebutan sama

temen jadi kurang efektif”

4. Bagaimana menurut anda, apakah microteaching memberikan pengetahuan dan

pengajaran yang baik tentang keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki

oleh seorang guru?

”Iya memberikan pengetahuan dan pengajaran yang baik tentang keterampilan

dasar mengajar, karena dosennya ngasih tau cara-cara yang baiknya gimana

pas ngajar, bikin RPPnya gimana, langkah-langkahnya dikasih tau. Kalau saya

sendiri selama mengajar sih kaya gitu, dari awal nerapin sih kaya dari salam

apersepsi sampe evaluasi kaya gitu”

5. Pada saat mengajar apakah anda sudah menerapkan 8 keterampilan dasar

mengajar?

”Sudah sih tapi sebagian, engga sekaligus semuanya dalam satu pertemuan,

karena keterbatasan waktu”

Page 122: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

TRANSKRIP WAWANCARA

(Guru Pamong 1)

1. Bagaimana menurut pengamatan Bapak/Ibu, apakah mahasiswa cukup percaya

diri dan tidak canggung dengan siswa saat mengajar di kelas?

”Menurut saya mereka sudah bagus dan cukup percaya diri, namun mereka

belum mampu menguasai kelas sepenuhnya namanya juga masih baru namun

setelah kesini sudah tidak canggung juga dengan siswa bahkan akrab, sudah

bagus dan ga ada masalah.

2. Bagaimana menurut pengamatan Bapak/Ibu, pada saat mengajar apakah

mahasiswa sudah menerapkan 8 keterampilan dasar mengajar?

”Sudah semua mereka terapkan, cuma ya itu yang belum mereka kuasai

mengelola kelasnya, kurang. Kalau yang lain mereka sudah, mereka absen, ada

pretest, udah sesuailah, ya namanya baru sih ya. Mereka juga pake berbagai

media, kaya PPT. mereka sudah memanfaatkan fasilitas yang ada sih.”

Page 123: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

TRANSKRIP WAWANCARA

(Guru Pamong 2)

1. Bagaimana menurut pengamatan Bapak/Ibu, apakah mahasiswa cukup percaya

diri dan tidak canggung dengan siswa saat mengajar di kelas?

”Selama yang saya amati ya saya liat sih ada kepercayaan diri dan menguasai

kelas juga, anak-anak juga bisa dikuasai, walaupun belum 100%. Tapi tingkat

kepercayaan dirinya udah okelah udah bagus.”

2. Bagaimana menurut pengamatan Bapak/Ibu, pada saat mengajar apakah

mahasiswa sudah menerapkan 8 keterampilan dasar mengajar?

”Secara keseluruhan diterapin, tapi ada beberapa yang mungkin kadang-kadang

terlewat ya itu hal yang wajar karena mungkin tergantung situasinya juga,

waktu juga, tapi secara umum sudah menerapkan itu semua mulai dari

pembukaan sampe akhir walaupun tidak 100% . mereka juga pake media-

media sih kaya PPT, kadang diskusi dan games juga jadi secara keseluruhan

sudah bagus.”

Page 124: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

Lampiran 8

DOKUMENTASI

Page 125: pengaruh pembelajaran microteaching terhadap

BIODATA PENULIS

Hanipah, lahir di Jakarta 13 Januari 1996 dari pasangan Bapak

(Alm) H. Sadeli dan Ibu Hj. Umiyanah sebagai anak terakhir dari 7

bersaudara yang beralamat di Jalan FF RT 007/05 No. 17 Kelurahan

Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Penulis

memulai Pendidikan di SDI Al-Falah 1 Petang pada Tahun 2000 dan

selesai pada tahun 2007, kemudian penulis melanjutkan ke MTs. Al-Falah

Jakarta lulus pada tahun 2010, selanjutnya melanjutkan ke MA. Al-Falah

Jakarta dan lulus pada tahun 2013. Setelah tamat SMA penulis

mendaftarkan diri melalui Jalur SPMB atau Jalur Mandiri UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis lulus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Konsentrasi Ekonomi.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Microteaching

Terhadap Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Jurusan

Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2014” ini

dibawah bimbingan Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd dan Ibu Tri Harjawati,

M.Si.