PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SUPER LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMAN 4 TANGERANG SELATAN (Kuasi Eksperimen) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH DEDI FIRMAN PRASETYO NIM: 1111015000034 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
185
Embed
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SUPER LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · signifikansi 0,05 adalah sebesar 1,99. Karena didapati perhitungan . posttest.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SUPER LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMAN 4
TANGERANG SELATAN
(Kuasi Eksperimen)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
DEDI FIRMAN PRASETYO
NIM: 1111015000034
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAIIAN
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SAPER LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMAN 4
TANIGERANG SELATATI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Dedi Firman Prasetvo
Irl.IM: 1111015000034
Mengesahkan:
Pembimbing Skripsi
tu!Anissa Windarti, M.Sc.
NIP : 19820842201 1012005
JT'RUS$[ PENDIDIKAIY ILMU PEI'{GETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGT]RUAI\
I]NTVERSITAS ISLAM I\EGERI SYARIF HIDAYATTILLAII
JAKARTA
24rc
LEMBAR PENGESAIIAN
Skripsi berjudul "Pengaruh Metcde Pembelaja ran Super LearningTerhadap HasilBelajar Siswa di SMAN 4 Tangerang Selatan. Disusun oleh Dedi Firman Prasetyo
dengan Nomor Induk Mahasiswa Q,{IM) 1111015000034, diajukan kepada Falorltas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan
lulus Ujian Munaqasah pada tanggal 7 Desember 2015 dihadapan dewan penguji.Karena itu penulis berhak rnemperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidangP endidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ciputat,T Desember 201 5
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (KetuaJurusan/Program Studi) Tanggal TandaTangan
Dr. Iwan Purwanto. M.PdNIP. i 9730424 200801^ 1 012
S ekretaris (SekretarisJurusan/Prodi)
Drs. Syarip_ulloh. M.SiNIP. 19670909 200701 1 033
Penguji I
Andri Noor Ardiansyah.S.Pd. M.SiNIP. 19s20520 198103 1001
Penguji II
Maila Dinia Rahim. MANrP. 1 9780314 200604 2 002
tr- 0t- 2.o /6
tt-0t - ubl
tL -ot -No /uengetahui:
KEilIENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H- lane M CfiilM 15112 tut,ed*t
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKBO89
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Dosen Pembimbing
Dedi Firman Prasetyo
Ponorogo, 29 November 1992
I I I 1015000034
Pendidikan IPS / Geografi
Pengaruh Metode Pembelajaran Super Learning
Terhadap Hasil Belajar siswa di SMA Negeri 4
Tangerang Selatan
Anissa Windarti, M.Sc
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakata" 25 November 2015MahasiswaYbs.
MtrIITERAE-w?Ee,,
3EFAFADF44s
6@@@
Dedi li'irman PrasetvoMM.l1l101s000034
NamaTempat/Tgl.Lahir
NIM
Jurusan / Prodi
Judul Skripsi
i
ABSTRAK
Dedi Firman Prasetyo (NIM: 1111015000034) : Pengaruh Metode Pembelajaran
Super Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi di
SMAN 4 Tangerang Selatan. “Skripsi, Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara
penggunaan Metode Pembelajaran Super Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Geografi di SMAN 4 Tangerang Selatan pada bulan Mei
2015. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen atau eksperimen semu
dengan rancangan penelitian Quasi Experiment tipe Nonequivalent Control Group
Design.. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive
sample. Sampel digunakan berjumlah 35 orang dengan jumlah keseluruhan di
kelas X 2 dan X 3 mencapai 35 orang dari 39 orang. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah tes dengan bentuk soal. Selain itu teknik korelasi yang
digunakan adalah Product Moment. Hasil penelitian yang ditemukan adalah
bahwa terdapat pengaruh yang positif dari Pengaruh Penggunaan Metode
Pebelajaran Super Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Geografi di SMAN 4 Tangerang Selatan. Peningkatan hasil belajar nilai tersebut
dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata pretest yakni sebesar pretest yakni
sebesar 47,57, nilai rata-rata posttest sebesar 82,14 dan nilai N-Gain tertinggi
adalah 0,9 dari kelas eksperimen. Untuk hipotesis yang telah diajukan dengan
mencocokan Thitung dengan Ttabel. Diharuskan menentukan (df) = N-2 maka
diperoleh df = 35+35-2= 68. Besarnya Ttabel dengan df sebesar 68 dan tara
signifikansi 0,05 adalah sebesar 1,99. Karena didapati perhitungan posttest
kelompok eksperimen dan kontrol Thitung > Ttabel (2,12 > 1,99) maka H0 ditolak
dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa : terdapat pengaruh dari
penggunaan metode pembelajaran super learning terhadap hasil belajar siswa
kelas X di SMAN 4 Tangerang Selatan.
Kata Kunci : Metode Pembelajaran; Super Learning; Hasil Belajar
ii
ABSTRACT
Dedi Firman Prasetyo (NIM: 1111015000034): Effect of Learning Method Super
Learning Against Student Results In the Subject Geography in SMAN 4 South
Tangerang. "Thesis, Department of Education of Social Sciences, Faculty of
Science and Teaching Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta, in 2015.
This study aims to determine whether there is influence between the used of the
Super Learning Method Learning Student Results in the Subject Geography in
SMAN 4 South Tangerang in May 2015. The method used is quasi experimental or
quasi-experimental research design Quasi Experiment with the type
Nonequivalent Control Group Design. Sampling was done by using purposive
sample. Samples used amounted to 35 people for a total amount in the class X 2
and X 3 reached 35 from 39 students. The research instrument used was a test
with a form of matter. Besides the correlation technique used is Product Moment.
Results of the study found is that there is a positive influence on the Influence of
Super Learning Methods Student Results in the Subject Geography in SMAN 4
South Tangerang. Improved learning outcomes can be seen the value of the
average acquisition value of which is equal pretest pretest, amounting to 47.57,
the average value posttest of 82, 14 and the highest value of N-Gain is 0.9 of the
experimental class. For a hypothesis that has been proposed by matching Tcalculated
by Ttable. Required to determine (df) = N-2 then obtained df = 35 + 35-2 = 68. The
amount of T table with df of 68 and a significance level of 0.05 is equal to 1.99.
Because the calculation is found posttest experimental and control groups
Tcalculated > Ttabel (2.12 > 1.99) then H0 rejected and H1 accepted. So it can be
concluded that: there is the influence of the use of super-learning teaching
methods to the results of class X student at SMAN 4 South Tangerang.
Keywords: Learning Methods; Super Learning; Learning outcomes
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
selalu memberikan rahmat dan hidayah‐Nya sehingga penulis berhasil
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Super
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 4 Tangerang
Selatan”. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mendapat gelar
sarjana.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih jauh dari sempurna. Hal ini
disebabkan dengan keterbatasan penulis baik itu dalam kemampuan maupun
pengetahuan serta pengalaman yang penulis miliki.
Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, penulis patut mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
4. Ibu Anissa Windarti, M.Sc, sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan ilmu, waktu dan yang telah begitu sabar dalam memberikan
bimbingan, pengarahan, serta motivasi selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak Moch. Noviadi Nugroho selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selama ini telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis selama masa
perkuliahan.
6. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan
iv
7. Bapak Suhermin, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Tangerang
Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian guna
penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Hamidah, S.Pd, selaku guru IPS Geografi kelas X dan XI SMA Negeri 4
Tangerang Selatan yang telah memberikan kesempatan untuk bekerja sama
melakukan penelitian ini.
9. Siswa-siswi SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, khususnya kelas X 2 dan XI
IPS 4 yang telah bersedia membantu serta bekerja sama selama proses
penelitian berlangsung
10. Kedua orang tua penulis tercinta, Ayahanda Suparmanto dan Ibunda Winarsih,
yang selalu menjadi pelita dalam hidup, yang tiada hentinya mencurahkan
kasih sayang dan do’a yang selalu terucap untuk penulis.
11. Saudara penulis Aldi kurniawan, dan si kecil Risma yang dengan tulus
memberikan motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
12. Sahabat‐sahabat Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan
2011 yang telah memberikan banyak pengalaman dan warna kepada penulis
tentang indahnya kebersamaan.
13. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tiada untaian kata yang terindah dan berharga kecuali ucapan
Alhamdulillahirobbil’alamiin atas rahmat dan ridho-Nya. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan adalah semata-mata keterbatasan ilmu
yang penulis miliki.
Ciputat, 7 Desember
2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR & DIAGRAM ...................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Belajar...................................................................................... 9
B. Definisi Belajar .......................................................................................... 10
C. Peran Belajar.............................................................................................. 11
D. Pengertian Belajar...................................................................................... 11
E. Metode Belajar .......................................................................................... 12
F. Hasil Belajar .............................................................................................. 12
G. Metode Super Learning ............................................................................. 14
H. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 18
I. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 20
J. Pengajuan Hipotesis .................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 23
B. Metode Penelitian ...................................................................................... 23
C. Desain Penelitian ....................................................................................... 23
vi
D. Prosedur Penelitian .................................................................................... 24
E. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 26
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 26
G. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 28
H. Uji Coba Instrumen ................................................................................... 29
I. Teknik Analisis Data Tes .......................................................................... 32
J. Hipotesis Uji-t ........................................................................................... 34
K. Hipotesis Statistik ...................................................................................... 35
BAB IV PROFIL SEKOLAH/MADRASAH
A. Gambaran Umum SMAN 4 Tangerang Selatan ........................................ 36
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 45
merencanakan, membentuk, bangunan baru) dan evaluation (menilai).
Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding
memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi
initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup
keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan
intelektual. Sementara, menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi
kecapakan, informasi, pengertian, dan sikap. Pada Intinya, hasil belajar
adalah perubahan perilaku secara keseluruhan buka hanya salah satu
aspek potensi kemanusiaannya saja. Artinya, hasil pembelajaran yang
dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas
tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan
komprehensif.15
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil belajar menurut
Munadi meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu: 16
14
Agus Prijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta, Pustaka pelajar, 2013) cet X h. 5 15
Ibid, h. 6-7
16 Rusman, Belajar dan pembelajaran berbasis komputer, mengembangkan profesionalisme Guru
Abad 21, (Bandung: ALFABETA,2013) h 123 - 124
14
a. Faktor Internal
1) Faktor Fisiologis, Secara umum kondisi fisiologis
seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam
keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
jasmani dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat
mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran
2) Faktor Psikologis, Setiap individu dalam hal ini siswa
pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang
berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi
hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi
intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif,
motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.
b. Faktor Eksternal
1) Faktor lingkungan, Faktor lingkingan dapat
mempengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini
meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan alam misalnya suhu ruangan, kelembaban
dan lain-lain
2) Faktor Instrumental, Faktor instrumental adalah faktor
yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai
dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini
diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
direncanakan. Faktor Instrumental ini berupa
kurikulum, sarana dan guru.
G. Metode Super Learning
Proses pengajaran sangat besar pengaruh dan peranannya terhadap
guru kepada murid. Maksudnya adalah proses pembelajaran harus mampu
mendorong guru dan murid bereksplorasi dan berekspresi.
15
Dalam memenuhi kebutuhan belajar tidak hanya sarana dan
prasarana yang digunakan tetapi juga metode pembelajaran yang tepat
untuk menunjang pembelajaran siswa agar belajar menjadi lebih mudah
dan menyenangkan dan tidak lagi monoton yang terbebani hanya tugas-
tugas yang begitu banyak tetapi siswa mampu mengingat pelajaran
tertentu dan bahkan semua pelajaran di sekolahnya.
1. Pengertian Super Learning.
Dalam Karya Ilmiah yang terkait dengan metode Super
Learning bahwa:
Super Learning is a set of techniques that help us to use both
hemisphere of brain (left and right). In traditional team
teaching we use only left side of our brain and so we have very
sub optimal results.17
Adalah seperangkat teknik yang membantu kita untuk
menggunakan kedua belahan otak (kiri kanan). Dalam pengajaran saat
kondisi kita menggunakan sisi saja kiri otak kita dan kita memiliki
hasil yang sangat optimal. Super Learning membantu kita untuk
menggunakan otak yang tidak mungkin dalam kondisi sedang belajar.
Tujuan dasar Super Learning adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Ini adalah pembelajaran tanpa tekanan dari luar atau
suatu tekanan. Karena itu adalah belajar haruslah tanpa adanya tekanan
apapun. Teknik belajar Super Learning dapat membantu kita untuk
mempercepat kekuatan mental pelajar.
Dalam penelitian yang sama terkait dengan metode
pembelajaran ini terdapat juga bahwa
Super-learning is technique of teaching that speeds up
learning with the help of relaxation exercises. This modern
17
Muhammad Ayaz, dkk, Effect Of Super Learning Techniques On Students Academic Achievement In English Subject At Secondary Level In Khyber Pakhtunkhwa, (DIKhan: Gomal University Journal of Research, 29(2) Dec 2013) h.1
16
way of accelerated learning taps the reserves of the mind to
release better mental abilities.18
Teknik mengajar yang mempercepat belajar dengan bantuan
latihan relaksasi. Cara modern ini belajar akan mempercepat pikiran
yang melepaskan kemampuan mental yang lebih baik. Penemuan dan
peralatan ilmiah tidak hanya mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari,
tetapi meninggalkan dampak yang mendalam pada cara hidup kita,
keyakinan kita dan pikiran kita. Pengetahuan meningkat pada tingkat
yang eksponensial. Kecepatan di mana dunia berubah, menuntut
kemampuan yang cocok untuk belajar lebih cepat. Belahan otak
bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi. Bermimpi,
imajinasi, kreativitas, musik, warna, ritme, visualisasi, dan sejenisnya
disebut sebagai kegiatan otak kanan, sedangkan otak kiri adalah
berurutan, analitis, rasional, obyektif dan perhitungan.
2. Tujuan Pembelajaran dengan Metode Super Learning
Pembelajaran dengan metode Super Learning bertujuan
memberikan keleluasaan untuk menuangkan seluruh pikiran, gagasan
dan pengetahuan mentransfer dengan kreatifitasnya yang berhubungan
dengan pemahaman konsep yang sifatnya hafalan dengan kalimat-
kalimat, simbol-simbol yang dimilikinya sehingga mempermudah
siswa belajar.
3. Beberapa teknik dalam metode Super Learning
Pembelajaran dengan Super Learning berbeda dengan
pembelajaran konvensional yang selama ini kita kenal. Beberapa
teknik dalam metode Super Learning antara lain:19
18
Hussain Shafqat, Sarwar Muhammad, Yousaf Imran, Naemullah and Inamullah, An experimental study for effectiveness of superlearning technique at elementary level in Pakistan (University of Glasgow, UK. University of Worcester, UK. University of Arid Agriculture Pakistan. Punjab Education Department,Pakistan. Kohat Uni of Science and Technology, Pakistan) 22 December 2009 h. 1 – 2
17
1) Digit
Dapat mempermudah siswa mengingat angka-angka dalam suatu
pelajaran, siswa diberi keleluasaan untuk menuangkan
kreativitasnya. Contohnya seperti halnya dalam menghafal zona
kedalaman laut. Ada 4 jenis kedalaman laut diantaranya Lithoral ;
0-100m. Neritik 0-200. Bathial 200-2000. Abhysal > 2000. Jika
dihafalkan sesuaikan urutannya dengan kedalaman LNBA =
100,200,2000, > 2000.
2) Linking, adalah metode yang menghubungkan kata-kata menjadi
cerita yang lucu-lucu, unik, atau sedih. Contoh penggunaannya
untuk 10 konsep esensial geografi: JA KET MR PO LO AGK GU
DI KEN. JA (konsep jarak), KET (konsep keterjangkauan), MR
(Konsep Morfologi), PO (Konsep Pola), LO (Konsep Lokasi), AG
(Konsep Aglomerasi), KG (Konsep Nilai Kegunaan), DI (Konsep
Diferensiasi Area), I (Konsep Interaksi dan Interpendensi), KEN
(Konsep Keterlibatan Keruangan). Atau jenis arus yang terdapat di
samudra dunia. Di samudra pasifik berupa Kalifornia, Humbold,
3) Mnenonic, adalah teknik untuk mengingat kata-kata sulit, dengan
cara merekayasa bunyi atau suku kata agar lebih mudah
mengingatnya. Contoh dalam materi ini adalah organisme di dalam
laut seperti si plankton bernama fito disebut juga fito plankton
sebagai sumber makanan utama ikan-ikan.
4) Visualisasi, adalah metode untuk mengingat secara visual dengan
menggunakan kode, simbol, atau gambar. Dalam suatu gambar
akan dipadukan dengan peristiwa alam dan simbol di dalamnya
untuk mudah diingat
19
Mulato Budi Santoso ,Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS Goegrafi dengan metode Super Learning diu SMP Pandanaran Plupuh Sragen. Program Studi Peneidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Peminatan Pendidikan Gografi, Univrsitas Sebelas Maret Surakarta, 2008 h xliv - xlvi
18
5) Akronim adalah membuat singkatan-singkatan dengan melibatkan
asosiasi, simbolisasi, dan visualisasi.
6) PEG System, adalah suatu teknik untuk memahami informasi
dengan menggunakan gambar dipadukan dengan grafik, angka,
atau tulisan.
H. Hasil Penelitian yang relevan
Dalam penulisan ini penulis menemukan bahwa terkait dengan
penelitian yang relevan atas penulisan tersebut adalah sebuah tesis dari
1. Mulato Budi Santoso Universitas Sebelas Maret Surakarta 2008
dengan judul “Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPS Geografi dengan metode Super
Learning di SMP Pandanaran Plupuh Sragen”. menyimpulkan
bahwa dari hasil penelitian menunjukkan; pertama, pembelajaran
dengan metode Super Learning dapat meningkatkan minat belajar
siswa terhadap mata pelajaran IPS Geografi Kelas VII di SMP
Pandanaran tahun pelajaran 2007/2008, Kedua, pembelajaran
dengan metode Super Learning dapat meningkatkan prestasi
belajaar siswa terhadap mata pelajaran IPS Geografi di Kelas VII
SMP Pandanaran 2007/2008. Berdasarkan indikator minat belajar
siswa terjadi peningkatan dari aspek perhatian meningkat dari 91%
menjadi 99,3%, dari aspek semangat meningkat dari 13,3% menjadi
70% dari aspek ketekunan meningkat dari 97,7% menjadi 100% dan
dari aspek pengorbanan meningkat dari 60% menjadi 98,3%.
Berdasarkan prestasi belajar siswa terjadi peningkatan nilai rata-rata
kelas dari 55,7 menjadi 71,7.
2. Kemudian penulisan yang relevan lainnya untuk penulisan skripsi
ini mengambil dari sebuah jurnal yang berjudul “An Experimental
Study for Efectiveness of Super-Learning Techmique at Elementary
level in Pakistan” yang di teliti Oleh Hussain Shafqat, Sarwar
19
Muhammad, Yousaf Imran, naemullah dan Inamullah dimana
penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas VIII dari sekolah umum
dengan kelompok eksperimen (N=62) dan kelompok kontrol
(N=53) yang diajarkan menggunakan metode tradisional dengan
membandingkan efektivitas metode Super Learning dengan metode
tradisional.
3. Selanjutnya terdapat penelitian yang relevan untuk menunjang
penelitian ini didapati dari sebuah jurnal yang berjudul “Effect of
Super Learning Techniques on Students Academic Achievement In
English Subject At Secondary Level in Khiber Pakhtunkhwa” yaitu
Super Learning adalah cara mudah dan santai dalam belajar dengan
bantuan relaksasi latihan membantu untuk meningkatkan kecepatan
dalam belajar dan juga membantu untuk membuat belajar menjadi
menarik yang menggunakan metode dua kelompok desain, sebuah
kelompok eksperimen (N=35) yang menerima perlakuan dan
kelompok kontrol khusus (N=35) yang menerima pelajaran dengan
menggunakan metode tradisional, Treatment dilakukan selama
empat minggu. Untuk menyelidiki tingkat ketercapaian siswa siswa
tes yang diberikan selama putaran empat minggu diketahui skor
kelompok kontrol posttest pada retensi tes adalah 16,88 21,88 dan
15,5 dan nilai rata-rata dari kelompok eksperimen posttest dan
retensi tes adalah 16,88, 38,85 dan 36,74. Analisis statistik data
menunjukkan bahwa kinerja ekpserimen adalah lebih baik daripada
kelompok kontrol baik pada posting dan uji retensi. Dengan
demikian temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa
kemampuan metode Super Learning memiliki dampak positif pada
prestasi akademik siswa dbandingkan dengan pengajaran
menggunakan metode tradisional.
20
I. Kerangka Berfikir
Keberhasilan belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh fasilitas
yang ada, namun kondisi siswa sebagai pihak yang dikenai proses
pendidikan ikut pula berpengaruh. peningkatan mutu pendidikan pada
setiap jenjang pendidikan adalah salah satu yang diharapkan. Masalah
mutu dan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kualitas guru yang
bertugas dalam melaksanakan pendidikan dan memberikan bimbingan
pembelajaran. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk selalu memperluas
wawasan dan menambah bekal pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki agar tidak tertinggal dari kemajuan yang semakin cepat. Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) mencakup aspek pengetahuan yang tidak
terbatas pada fakta dan konsep saja tetapi juga aplikasi konsep dan
prosesnya yang mengacu pada proses pola pikir.
Berdasarkan deskripsi tersebut maka disimpulkan bahwa minat
terhadap belajar terhadap IPS Geografi mempunyai pengaruh terhadap,
prestasi belajar IPS Geografi. Jika minat belajar terhadap IPS Geografi
tinggi maka siswa lebih berkesempatan untuk memperoleh hasil belajar
yang baik pula. Demikian dengan siswa yang tidak berminat atau pun
mempunyai minat belajar yang rendah, maka berkecenderungan untuk
mendapatkan hasil belajar yang kurang baik.
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, dalam kegiatan
pembelajaran Geografi guru harus dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang dapat memberikan suasana senang, kreatif, dan dapat
mengembangkan kemampuannya. Diharapkan dengan terciptanya kondisi
tersebut akan menumbuhkan rasa tertarik siswa terhadap mata pelajaran
IPS Geografi.
Terkadang dalam pembelajaran, guru hanya menggunakan metode
mengajar yang mereka mau dan tanpa memikirkan materi, suasana kelas,
dan kemampuan siswa. Akibatnya dalam pembelajaran yang terjadi
hanyalah komunikasi satu arah tanpa memperhatikan apakah setiap siswa
21
memahaminya atau tidak. Hal tersebut dapat menyebabkan kegiatan
pembelajaran terasa kaku, monoton, siswa menjadi cepat bosan, dan pasif.
Kondisi tersebut seharusnya diperbaiki dengan mengubah cara belajar
mereka yaitu dengan penelitian kelas yang menerapkan metode
pembelajaran Super Learning sehingga dapat meningkatkan mutu proses
pembelajaran. Pada materi IPS Geografi kelas X pada materi perairan laut
yang akan memakan waktu cukup panjang, melelahkan bahkan sampai
membosankan. Untuk itu penggunaan metode Super Learning dipandang
paling tepat dengan tujuan dapat:
1. Meningkatkan kreatifitas siswa.
2. Menumbuhkan rasa senang, karena siswa dapat mengekspresikan
temuan dengan simbol kata yang mereka anggap lucu dan menarik.
3. Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Meningkatkan hasil belajar siswa.
Kerangka pemikiran dapat digambarkan pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Kerangka berpikir tentang peningkatan hasil belajar
belajar siswa dengan metode Super Learning
Meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dengan 3 tahapan penilaian kognitif dari mengingat,
memahami, mengaplikasi dan menganalisis
Proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Super Learning
Proses Pembelajaran
Hasil belajar siswa rendah
22
J. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapatlah ditarik sebuah
kesimpulan dan sekaligus diputuskan untuk dijadikan hipotesis penelitian
yang dirumuskan sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan peranan metode
pembelajaran Super Learning terhadap hasil belajar geografi siswa pada
materi hidrosfer
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan peranan metode pembelajaran
Super Learning terhadap hasil belajar geografi
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan
beralamat di Jl. WR. Supratman Komp. PERTAMINA Pondok Ranji –
Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten 15412. Waktu
penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.
B. Metode Penelitian
Metode peneliti digunakan dalam penelitian adalah metode
penelitian quasi eksperiment, yaitu metode penelitian yang mempunyai
kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.20
Untuk pelaksanaan penelitian ini diperlukan dua kelompok
yang diberi perlakuan berbeda. Kelompok pertama adalah kelompok yang
diajar menggunakan metode pembelajaran Super Learning (Kelas
Eksperimen) dan kelompok kedua diajarkan menggunakan metode
pembelajaran tradisional (Kelas Kontrol).
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas
(Variabel X) dan variabel terikat (variabel Y). Variabel bebas penelitian
ini adalah metode pembelajaran Super Learning sedangkan variabel terikat
ditieliti dengan penugasan penguasaan materi perairan laut.
C. Desain Penelitian
Desain Penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control
Group Design.21
Rancangan ini terdiri atas dua kelompok yang keduanya
ditentukan secara acak. Sebelum dilakukan penelitian kedua kelompok
20
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2006), h.77 21
Ibid, h. 116
24
diberikan tes awal (Pretest) dan setelah diilakukan penelitian kedua
kelompok diberikan tes akhir (Posttest). Untuk lebih jelasnya rancangan
penelitian tersebut dinyatakan dalam tabl berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen Y1 X1 Y2
Kontrol Y1 X2 Y2
Keterangan:
Y1 : Tes awal (Pretest) untuk kelas eksperien dan kelas kontrol
Y2 : Tes akhir (Posttest) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
X1 : Perlakukan metode pembelajaran Super Learning
X2 : Perlakuan pembelajaran dengan metode tradisional
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Tahapan Persiapan
Pada tahapan ini dilakukan penyusunan RPP dan LKS sesuai
dengan materi pokok yang telah ditentukan, menyusun instrumen
penelitian dan melakukan uji coba instrumen serta mengolah data hasil
uji coba instrumen yang nantinya akan dipakai untuk Pretest dan
Posttest.
2. Tahapan Pengambilan Data
Tahapan ini dimulai dengan memberikan Pretest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan awal
siswa terhadap materi geografi tentang perairan laut yang akan
dipelajari, sebelum dilaksanakannya pembelajaran. Kemudian
dilanjutkan dengan memberikan perlakuan berupa proses pembelajaran
25
dengan menggunakan metode pembelajaran Super Learning sesuai
dengan RPP yang telah dibuat.
Setelah pembelajaran selesai, maka diadakan Posttest, untuk
mengetahui kemampuan siswa setelah dilakukan kegiatan
pembelajaran, serta untuk mengetahui perbendaan hasil belajar antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3. Tahapan penyelesaian
Pada tahapan penyelesaian peneliti melakukan pengolahan data
dan menganalisa data hasil penelitian serta menguji hipotesis
penelitian sampai pada penarikan kesimpulan.
Agar lebih meudah dipahami, berikut disajikan prosedur penelitian
dalam bentuk gambar:
Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan
• RPP & LKS
Instrumen Penelitian
• Uji Coba Instrumen
• Revisi Instrumen
• Instrumen Siap Pretest
Pelaksanaan Pembelajaran
Posttest
• Analisis Data
• Pembahasan
• Kesimpulan
26
Gambar: Alur Prosedur Penelitian
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.22
atau populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti
dan kemudian ditarik kesimpulannya.23
Pada penelitian ini yang
menjadi populasi adalah penelitian adalah kelas X2 sebagai kelas
eksperimen dan X3 sebagai kelas kontrol di SMA Negeri 4 Kota
Tangerang Selatan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisktik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.24
Teknik pengambilan sampel purposive sample
yaitu memilih subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah
tertentu.25
Dalam pemilihan kelas peneliti memilih karena sesuai
dengan kelas yang diajar oleh peneliti. Jadi, Sampel yang diambil dari
populasi penelitian yaitu siswa kelas X2 sebagai kelas eksperimen
sebanyak 35 siswa dan kelas X3 sebagai kelas kontrol sebanyak 35
siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik yang akan
digunakan dalam untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan
data dilakukan dengan cara:
22
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 173 23
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),(Bandung: Alfabeta), 2013, h. 117 24
Sugiyono. Ibid., h. 118 25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT Rineka Cipta), h. 109
27
1. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan pada saat siswa melakukan proses
pembelajaran geografi dengan mengamati kejadian, gerak, atau proses.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Super
Learning terhadap pembelajaran konsep dasar ilmu geografi di kelas
X2 SMA negeri 4 Tangerang Selatan tahun ajaran 2014/2015.
Observasi yang digunakan adalah observasi sistematik, yaitu observasi
dimana faktor – faktor yang diamati sudah di daftar secara sistematis
dan sudah diatur menurut kategorinya. Peran peneliti dalam penelitian
ini adalah sebagai pengamat sekaligus sebagai guru yang mengajar.
2. Metode Tes
Menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, “Tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematika dan objektif untuk memperoleh
data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara
yang dikatakan cepat dan tepat.”26
Instrumen tes dapat digunakan
untuk mengetahui kemampuan dasar seperti tes intelegensi, tes minat,
tes bakat khusus, tes belajar. Tes juga merupakan alat yang digunakan
oleh pengajar untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan
peserta didik dalam memahami suatu materi yang telah diberikan oleh
pengajar.27
Tes yang digunakan adalah tes awal yang dilakukan
sebelum pembelajaran (Pretest) dan tes akhir yang dilaksakan
pembelajaran (Posttest). Bentuk tes yang digunakan dalah objektif tes,
berupa langsung dengan metode pilihan ganda, pelaksanaannya
langsung disampaikan oleh pengajar. Soal dikerjakan berupa
26
Suharsimi. Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 266 27
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2010), h. 180
28
pemahaman konsep ilmu geografi sesuai dengan materi yang
dijelaskan oleh guru.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku.
Dokumentasi yang dilengkapi dalam penulisan skripsi ini dalam rupa
bentuk foto-foto kegiatan saat penelitian. Dokumen yang berbentuk
gambar biasanya foto, sketsa dan lain – lain.28
Jadi dengan
menggunakan teknik pengumpulan data secara dokumentasi dapat
memberikan kelengkapan dalam penelitian yang dilakukan.
4. Interview (wawancara)
Menurut Sugiyono, “Wawancara adalah teknik pengumpulan data
yang bertujuan untuk melakukan pendalaman terhadap permasalahan
yang ingin diteliti secara mendalam.”29
Pada kesempatan ini peneliti
menggunakan wawancara tidak berstruktur dimana wawancara ini
bersifat bebas, artinya peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan data.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya. mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen
penelitian dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat diwujudkan dalam
benda, misalnya angket, pedoman wawancara, lembar pengamatan, tes dan
sebagainya.30
Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian antara
lain tes. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda, terdiri dari lima alternatif
35. Untuk siswa yang berada pada kategori nilai N-Gain tinggi yakni,
2, 7, 10, 11, 21, 29.
Berikut merupakan visual perbedaan grafik perolehan nilai rata-
rata hasil posttest dari hasil hasil belajar untuk kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol.
Diagram 4.5 Nilai Rata-Rata Hasil Belajar dari posttest pada
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
62
Dari grafik tersebut diketahui bahwa setelah dianalisis dalam
perhitungan N-Gain dapat dilihat jika hasil belajar pada kelompok
kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran tradisional
mencapai nilai rata-rata sekitar 80%. Sedangkan pada hasil belajar
kelompok eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran
Super Learning terlihat bahwa rata-rata nilai mencapai 87,57. Hal
tersebut menunjukkan rata-rata hasil belajar geografi pada materi
perairan laut pada kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata
hasil belajar geografi materi perairan laut pada kelompok kontrol.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengtahui adanya
perbedaan antara pengaruh metode Super Learning terhadap hasil belajar
geografi siswa dengan menggunakan uji t.
Untuk mengetahui Thitung berdasarkan hasil rata-rata posttest dari
kedua kelompok yaitu eksperimen dan kontrol. Rata-rata posttest kelas
eksperimen sebesar 87,57 dengan standar deviasi 8,31. Sedangkan rata-
rata posttest kelas kontrol sebesar 80 dengan standar deviasi 6,79. Nilai
dari standar deviasi masing-masing kelas digabungkan dengan hasil yaitu
15,1.
80
87.57
76
78
80
82
84
86
88
90
Kontrol Eksperimen
63
Untuk Perhitungan Thitung dilakukan dengan perhitungan
menggunakan uji t dari hasil perhitungan antara posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol diperoleh thitung = 2,12.
Untuk keberartian hipotesis yang telah diajukan dengan
mencocokan Thitung dengan Ttabel. Diharuskan menentukan (df) = N-2 maka
diperoleh df = 35+35-2= 68. Besarnya Ttabel dengan df sebesar 68 dan tara
signifikansi 0,05 adalah sebesar 1,99.
Karena didapati perhitungan posttest kelompok eksperimen dan
kontrol Thitung > Ttabel (2,12 > 1,99) maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Artinya adalah Metode pembelajaran Super Learning berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas X 2 SMA Negeri 4 Kota Tangerang
Selatan.
4. Deskripsi Data Non-test
a) Hasil Observasi Langsung saat Proses Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan deskriptif yang dilakukan oleh pengamat
selama mengamati kegiatan siswa dalam hal perilaku dari masing-
masing peserta didik untuk mengetahui respon tentang proses
pembelajaran yang sedang dilakukan dengan menggunakan metode
pembelajaran Super Learning dalam kegiatan pembelajaran di kelas
X2 dengan materi yang dibahas adalah Perairan Laut.
Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan
belajar mengajar selama pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Super Learning. Guru mata pelajaran Goegrafi yang
berperan sebagai observer atau pengamat selama proses pembelajaran
berlangsung. Observasi yang dilakukan untuk mengacu pada lembar
observasi telah dimuat. Sebelum meneliti menggunakan metode
pembelajaran Super Learning guru dan peneliti berdiskusi
perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Super
Learning diantaranya tahapan-tahapan yang mencakup komponen-
64
komponen yang harus dilakukan diantaranya pendahuluan sampai pada
penutup dalam belajar mengajar di kelas serta alokasi waktu yang
disesuaikan dalam masa penelitian. Sehingga selama proses
pembelajaran berlangsung, peneliti, siswa maupun guru dapat
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Dalam observasi hanya
dilakukan sebanyak dua kali. Berikut adalah rekapitulasi dari hasil
observasi mengenai siswa.
Observasi pada pertemuan pertama dalam suanasa belajar mengajar
antara siswa dengan guru belum sepenuhnya berjalan dengan yang
direncanakan sebelumnya karena terkendala oleh beberapa hal yaitu,
siswa belum siap untuk memulai pelajaran karena setelah selesai
istirahat dan yang kedua siswa yang terlambat masuk ke kelas dan
menyiapkan alat tulis dan buku bidang studi geografi. Dengan ini
Pendahuluan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas mendapatkan
persentase sekitar 65%, kemudian mengobservasi siswa melalui
metode pembelajaran yang akan digunkan dengan persentase 81%,
pemberian pertanyaan sebelum memulai pelajaran siswa merasa
antusias karena rasa penasarannya dengan persentase 100%,
dilanjutkan dengan pemberian metode pembelajaran Super Learning
dengan persentase 88%, mengasosiasikan 88%, penyampaian deskripsi
selanjutnya mengkoneksikan terhadap murid sekitar 75% dan penutup
88%. Untuk persentasi siswa dalam memulai kelas diberikan persensae
sebesar 69%, pemberian observasi metode pembelajaran 81%,
pemberian pertanyaan 100%, eksperimen dalam metode pembelajaran
75%, mengasosiasikan 75%, mendeskripsikan 88% dan penutup 92%.
Observasi pada pertemuan kedua pun demikian, sama halnya
dengan pertemuan yang pertama. Tetapi terdapat perbaikan dari para
siswa maupun guru. Dalam pendahuluan memulai pelajaran
persentase sekitar 75%, observasi 88%, pemberian pertanyaan 100%,
mengasosiasikan 100%, mendeskripsikan 75% dan menutup pelajaran
65
sekitar 88%. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian terhadap siswa
dimana dalam pendahuluan sekitar 81%, prapenerapan metode 94%,
pemberian pertanyaan sekitar 100%, eksperimen 100%,
mengasosiasikan 100%, mendeskripsikan 88% dan penutup 92%.
Aspek yang diamati meliputi keterlaksanaan pembelajaran serta
kemampuan guru dalam memnggunakan metode tersebut. Dapat
dilihat dalam rekapitulasi nilai sebagai berikut.
Tabel 4.24 Total Persentase Lembar Observasi
Aspek yang diamati Keterlakasanaan
Persentase
Pendahuluan 73%
Observasi 86%
Question 100%
Experiment 88%
Associate 91%
Network 81%
Penutup 90%
Dari seluruh obsevasi yang dilaksanakan di kelas baik dari
guru maupun murid didapati dalam memulai kelas sekitar 73% ini
dikarenakan karena jam istirahat membuat keterlambatan dan guru
tidak melakukan punishment atas apa yang terjadi. Kemudian
observasi mengenalkan metode di awal pertemuan dinilai kurang baik
kemudian terdapat peningkatan pada pertemuan ke dua. Dalam
menyampaikan pertanyaan sangat baik dan dapat membuat siswa
terkejut dan keingintahuan siswa pun menjadi tinggi. Dalam
66
menggunakan metode pembelajaran Super Learning dinilai dengan
rata-rata 88%. Mengasosiasikan hasil temuan yang didapati siswa
cukup mengejutkan di pertemuan ke dua dan mengalami peningkatan
dalam belajar yakni sekitar 81%. Mendeskripsikan pelajaran yang di
dapat oleh para siswa sekitar 81%. Serta menutup dan penugasan
selanjutnya sekitar 90%. Dapat disimpulkan implementasi
penggunaan metode pembelajaran Super Learning terlaksana dengan
baik sesuai dengan rencana pembelajaran
b) Deskripsi Hasil Wawancara Guru dan Siswa
Setelah dilakukan observasi untuk mengetahui kegiatan
belajar mengajar selama pembelajaran dengan metode pembelajaran
Super Learning, peneliti akan melakukan wawancara kepada guru dan
beberapa siswa terutama siswa kelas X 2, adapun hasil yang didapati
dari wawancara dengan guru geografi mengenai apa saja yang terdapat
dalam metode Super Learning berikut beliau sampaikan:
Jika dilihat pada manfaatnya belum dipastikan terlihat manfaatnya,
karena keunggulan metode pembelajaran ini hanya dilakukan
dalam beberapa pertemuan saja, alangkah baiknya ini digunakan
dalam jangka waktu yang cukup lama. Saya rasa cukup efektif
dengan adanya metode pembelajaran ini dalam artian membuat
siswa tergrak untuk mencoba kreatif kritis dan ingin terlibat dalam
belajar. Keunggulannya saat memberikan kemudahan dalam proses
kegiatan belajar mengajar karena memiliki kelebihan dapat
membantu siswa dalam menghafal teori yang begitu sulit dihafal
dan sangat fleksibel untuk memori siswa. Kelemahannya yaitu
pada Super Learning ini seharusnya dibutuhkan waktu yang cukup
lama dalam prosesnya tidak bisa dilakukan sekali dua kali saja.
Semoga metode ini dapat dikembangkan lebih baik lagi. Mengenai
saran yang saya berikan, dalam penugasan metode cukup baik dan
sangat kreatif mampu membangkitkan semangat belajar siswa.
Kritiknya adalah kuasai lebih dalam lagi tentang metodenya.
Kalaupun sudah dikuasai dengan benar akan sangat menarik bagi
siswa, semoga kedepannya lebih baik lagi.
Tahap selanjutnya melakukan interview atau wawancara
kepada beberapa siswa di kelas X 2. Peneliti mengambil 3 narasumber
67
yang dijadikan responden untuk diwawancarai. Peneliti mengambil
salah satu pendapat dari siswa kelas X 2 yang bernama Angga
Firmansyah mengenai metode penggunaan Super Learning sebagai
metode pembelajaran, siswa tersebut menyampaikan.
Kalau kesulitan ada sedikit sih yang sulit, karena kita baru tau
kalo ada cara belajar yang begini. Manfaatnya banyak, kita jadi
lebih mudah menghafal apalagi ada kata-kata singkatan yang aneh
itu. Iya ka efektif, kalo kita lagi lupa bisa aja mengingat ingat
metode yang kemarin kakak kasih itu selalu melekat di kepala
saya. Kalo ditanya berapa lama buat nguasain materinya
tergantung ka, kalo biasanya sih lama banget udah gitu geografi
banyak hafalannya. Semoga dengan metode pelajaran ini atau lain
bisa membangkitkan kita buat semangat belajar lagi, kalau bisa
games, sama metodenya yang asik ka kayak kemarin.
Dari pernyataan yang disampaikan, dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa pada dasarnya penggunaan metode pembelajaran
Super Learning ini cocok diterapkan pada materi IPS terutama
geografi yang mengandung berbagai macam teori yang sulit untuk
diingat, hal ini dapat dilihat dari pernyataan guru yang telah
mengamati proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Selain itu,
metode pembelajaran ini mampu memberikan pengaruh kepada siswa
X 2 ketika sedang dalam pelajaran, yang pada dasarnya ketika selesai
istirahat mereka malas untuk belajar menjadi bersemangat ketika
menggunakan metode ini sehingga siswa lebih memperhatikan selama
proses pembelajaran berlangsung. Kurangnya dalam metode ini adalah
waktu dan penerapannya, alangkah baiknya jika diterapkan pada waktu
yang cukup lama supaya siswa lebih terbiasa dan guru pun juga
demikian.
c) Hasil Penilaian Belajar
Pada penilaian sikap dari masing-masing setiap siswa
dalam aspek menanya, mengamati, mengolah data, menyimpulkan dan
menyajikan temuannya menunjukkan kepada arah yang lebih baik
68
walaupun msih memerlukan beberapa perbaikan sedikit. Pada
penilaian selanjutnya adalah proses belajar berlangsung dimana
beberapa siswa mendapatkan beberapa catatan perbaikan yaitu dalam
hal kesopanan, ketertiban, kedisiplinan saat proses belajar berlangsung
dan beberapa siswa lainnya terdapat juga yang mendominasi dalam hal
melakukan diskusi. Penilaian yang terakhir adalah saatnya
mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas. Pada saat
memberikan penjelasan terkadang tidak sesuai degan topik yang
dibahas. Kurangnya memberikan kesimpulan pada akhir presentasi.
Pemberian nilai berupa skor dapat dilihat dalam lampiran lembar
penilaian diskusi.
C. Pembahasan
Hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes tertulis. Tes
tersebut diberikan kepada kelas yang menjadi tempat penelitian. Tes
tertulis ini diberikan sebelum dan sesudah kelas tersebut melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Super Learning.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum
dan setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Super Learning. Pada kelas X 2 sebelum menggunakan
metode pembelajaran Super Learning, terlebih dahulu memberikan
tayangan berupa slide show dari power point selanjutnya kita berikan
pretest untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa sebelum
metode pembelajaran Super Learning diberikan kepada siswa dalam
proses pembelajaran.
Tes tertulis digunakan untuk menjaring hasil belajar siswa. Dalam
hal ini tes yang digunakan adalah berupa tes objektif Pilihan Ganda (PG).
tes pilihan ganda yang dimaksud bertujuan untuk memperoleh data
mengenai hasil belajar siswa pada materi kelautan mata pelajaran geografi
69
dari segi kognitif (pengetahuan). Tes ini diberikan dua kali, yakni sebelum
proses pembelajran dilaksanakan (pretest) yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah proses pembelajaran
dilaksanakan (posttest) dengan menggunakan metode pembelajaran Super
Learning. Soal yang diberikan pada siswa adalah soal yang telah
diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan soal tersebut
meliputi validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda dan tingkat
kesukaran. Salah satu tujuan dari analisis pokok uji ini adalah untuk
mengidentifikasikan soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek.
Setelah diberikan tes berupa pemberian pretest pada awal
pembelajaran untuk tahapan selanjutnya adalah proses diskusi dengan
menggunakan metode pembelajaran Super Learning. Penelitian ini
dilaksanakan di ruang kelas karena lebih kondusif efisien dan tidak
membuang waktu terlalu banyak untuk berpindah ruangan. Pada mulanya
kegiatan belajar sangat tertib dan penuh antusiasme yang tinggi, walaupun
ada beberapa hal didapati diluar dari rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang telah disusun pada hari sebelum pembelajaran berlangsung.
Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Super Learning pada materi perairan laut geografi
selanjutnya siswa diberi posttest untuk menjaring hasil belajar setelah
menggunakan metode pembelajaran Super Learning. Rata-rata nilai
posttest pada kelas eksperimen X 2 yakni sebesar 82,143. Penilaian
masing-masing nilai secara terperinci dengan perolehan nilai
persentasenya dapat dilihat juga pada lampiran. Pola pembelajaran dengan
metode Super Learning merupakan metode pembelajaran yang sesuai
dengan cara kerja otak manusia, metode Super Learning dapat
diaplikasikan pada mata pelajaran yang sifatnya hafalan seperti Geografi,
ekonomi, sejarah dan sebagainya. Dalam buku pelatihan peningkatan mutu
dan profesionalisme guru dikemukakan. Super Learning adalah
seperangkat teknik yang membantu kita untuk menggunakan kedua
70
belahan otak (kiri kanan). Dalam pengajaran saat kondisi kita
menggunakan sisi saja kiri otak kita dan kita memiliki hasil yang sangat
optimal. Super Learning membantu kita untuk menggunakan sekitar 90%
dari otak yang tidak mungkin dalam kondisi sedang belajar. Tujuan dasar
super teknik belajar adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ini
adalah pembelajaran tanpa tekanan dari luar atau suatu tekanan. Karena itu
adalah belajar haruslah tanpa adanya tekanan apapun. Teknik belajar
Super Learning dapat membantu kita untuk mempercepat kekuatan mental
pelajar.40
Keberhasilan belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh fasilitas
yang ada, namun kondisi siswa sebagai pihak yang dikenai proses
pendidikan ikut pula berpengaruh. peningkatan mutu pendidikan pada
setiap jenjang pendidikan adalah salah satu yang diharapkan. masalah
mutu dan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kualitas guru yang
bertugas dalam melaksanakan pendidikan dan memberikan bimbingan
pembelajan. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk selalu memperluas
wawasan dan menambah bekal pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki agar tidak tertinggal dari kemajuan yang semakin cepat. Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) mencakup aspek pengetahuan yang tidak
terbatas pada fakta dan konsep saja tetapi juga aplikasi konsep dan
prosesnya yang mengacu pada proses pola pikir.
Berdasarkan deskripsi tersebut maka disimpulkan bahwa minat
terhadap belajar terhadap IPS Geografi mempunyai pengaruh terhadap,
prestasi belajar IPS Geografi. Jika minat belajar terhadap IPS Geografi
tinggi maka siswa lebih berkesempatan untuk memperoleh hasil belajar
yang baik pula. Demikian dengan siswa yang tidak berminat atau pun
mempunyai minat belajar yang rendah, maka berkecenderungan untuk
mendapatkan hasil belajar yang kurang baik.
40
Hussain Shafqat, Sarwar Muhammad, Yousaf Imran, Naemullah and Inamullah, An experimental study for effectiveness of superlearning technique at elementary level in Pakistan.... 22 December 2009 h. 1 – 2
71
Dalam hal ini terjadi peningkatan pada hasil belajar yang cukup
signifikan pada awal sebelum menggunakan metode pembelajaran Super
Learning dalam kegiatan pembelajaran yakni memperoleh nilai rata-rata
pretest sebesar 47,57 terhadap posttest sebesar 87,57. Tidak hanya sampai
pada peningkatan hasil belajar berupa nilai dari masing-masing siswa
tetapi juga hasil pada N-Gain dimana nilai tersebut berada pada rentang
tertinggi yakni dengan skor 0,9. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-
Gain diperoleh skor 0,45.
Untuk peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol yang tidak
menggunakan metode pembelajaran Super Learning memperoleh rata-rata
nilai pretest sebesar 49.14 terhadap posttest sebesar 80. Terlihat pada hasil
perhitungan N-Gain rentang skor tertinggi yang diperoleh yakni dengan
skor 0,77. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-Gain diperoleh skor 0,5.
Pada tentang hasil observasi dalam proses pembelajaran baik yang
dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan juga siswa. Dalam hasil observasi
yang dilakukan oleh guru terhadap siswa tidak banyak yang harus
diperbaiki hanya ketertiban dalam mengikuti kegiatan belajar dalam hal ini
adalah diskusi yang diselenggarakan di kelas oleh guru. Namun, ada hal
menarik yang menjadi perhatian dari peneliti ketika guru mata pelajaran
goegrafi secara langsung memberikan tanggapan berupa melakukan
penilaian secara nyata pada saat pembelajaran berlangsung yaitu
memberikan sebuah motivasi untuk memberikan semangat siswa dalam
melakukan kegiatan belajar.
Berdasarkan kajian yang telah diuraikan, dalam melihat akan
keunggulan dari metode pembelajaran Super Learning ini pembelajaran
dapat berlangsung secara lancar serta dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang dapat memberikan suasana senang, kreatif dan dapat
mengembangkan kemampuannya. Diharapkan dengan terciptanya kondisi
tersebut akan menunbuhkan rasa tertarik siswa terhadap mata pelajaran
IPS Geografi.
73
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hipotesis yang dijelaskan pada BAB IV yang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dari penggunaan metode
pembelajaran Super Learning terhadap hasil belajar siswa kelas X 2. Hal
ini dikaitkan dengan penelitian terdahulu dimana dalam penelitiannya
dikatakan pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) ketika
menggunakan metode ini telah menemukan tingkatan suatu hasil belajar
yang sangat baik dengan pemberian metode berdasarkan teknik tertentu
sehingga membuat penggunaan metode pembelajaran semakin terarah dan
terkontrol dengan baik hingga mendapatkan nilai yang baik.
Ternyata setelah diteliti terdapat pengaruh yang positif dari
penggunaan metode pembelajaran Super Learning terhadap hasil belajar
siswa kelas X pada mata pelajaran geografi. Dalam hal ini terjadi
peningkatan pada hasil belajar yang cukup signifikan pada awal sebelum
menggunakan metode pembelajaran Super Learning dalam kegiatan
pembelajaran yakni memperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 47,57
terhadap posttest sebesar 87,57. Tidak hanya sampai pada peningkatan
hasil belajar berupa nilai dari masing-masing siswa tetapi juga hasil pada
N-Gain dimana nilai tersebut berada pada rentang tertinggi yakni dengan
skor 0,9. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-Gain diperoleh skor 0,45.
Untuk peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol yang tidak
menggunakan metode pembelajaran Super Learning memperoleh rata-rata
nilai pretest sebesar 49,14 terhadap posttest sebesar 80. Terlihat pada hasil
perhitungan N-Gain rentang skor tertinggi yang diperoleh yakni dengan
skor 0,77. Sedangkan untuk nilai terendah pada N-Gain diperoleh skor 0,5.
Untuk hipotesis yang telah diajukan dengan mencocokan Thitung dengan
Tembusan:Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan
Jakarta, 20 April 2015
Kepada Yth.
Kepala Sekolah SMAN 4 Tangerang SelatanDi Tempat
Assal am u' al aiku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
: Dedi Firman Prasetyo
:1111015000034
: Pendidikan IPS (geografi)
Semester : Vlll (delapan)
adalah benar mahasiswa pada Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan UINsyarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyuiun skripsi, dan akanmengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/rnadrasah yang saudara.Untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan ,"hr.il*a tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terimakasih.
Wassal am u'alaiku m wr.wb.
1 001
'L
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndone*,
Judul Skripsi : Pengaruh Metode Pembelajaran Super Learning Belajar Mata
Pelajaran Geografi
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kamiucapkan terima kasih.
Wassal a m u' al aiku m wr.wb.
a.n. Dekan, Kabag.
199203
Nama
NIM
Jurusan
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
:...T?
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATANDINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 4Jl. WR. Suprafrnan Komp- PERTAMINA Pondok Ranji - Ciputat'l'imur Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten 15412
Telepon (021) 742396,2, Fa,rimili {O21) 7426373, Website : www.sman4tanssel.sch"id
SURAT KETERANGANNomor | 423.41 432/tr(urikulum
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan, menerangkan
bahwa:
Nama : DEDI FIRMAN PRASETYO
NIM ''
t ttOt+OOOO:Z -.,Tempat lTglLahn : Ponorogo,29 Nopember 1992
: IImu Tarbiyah & Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: Pendidikan IPS (Geografi)
: VIII (Delapan)
TahunAkademik :2A1412015
Yang bersangkutan benar telah melakukan penelitian di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan
untuk penyelesaian Tugas Akhir menyusun Skripsi dengan judul : "Pengaruh Metode
Pembelajaran Super Learning Belajar Terhadap Mata Pelajaran Geografi" yang
pelaksanaannya mulai dari tanggal2T April s.d l5 Mei 2015.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimanamestinya.
g Selatan, 1 Juni 2015
, S.Pd.,M.Si,
Fakultas
Jurusan
Semester
'9660822199001 1 001
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
LEMBAR UJI REFERENSI
Dedi Firman Prasetyo
1 I 1 101s000034
Pendidikan IPS (Geografi)
Pengaruh Metode Pembelajaran Super Leaming Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X di SMAN 4 Tangerang Selatan
No Judul dan flalaman BukuParaf
Pembimbing
BAB I
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, h. 2
2Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang sistem Pendidikan Nasional, pasal 3, h. 4
JRudy Gunawan, Pendidikan IPSfilosofi, konsep dan aplikasi(Bandung: ALFABETA, 2013\ cet II h.91
4Sapriya, Susilawati Sadjarudin Nurdin, Konsep Dasar IPS
(Bandung, UPI PRESS ,2006) cet I h.3
5Arthur Getis & Judith M. Getis, geograpfty (Boston: houghton
Margaret E. Gredler, Learning and Istruction : Teori dan Aplikasi(Jakarta : Kencana, 2011) cet I h. 3
15Agus Prijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM(Yogyakarta, Fustaka pelajar,2013) cet X h. 5
t6Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogayakarta, Pustaka Pelajar,
2013) Cet Y h.44
17Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogayakarta, Pustaka Pelajar,
2013) Cet V h.6-7
18Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogayakarta, Pustaka Pelajar,
2013) Cet V h.2'7
r9Nana Sudjana, Penilaian hasil proses belajar mengajar (Bandung:
remaja rosdakarya. 2012) cet XVII h. 3
20
Rusman, B e I aj ar d an p e mb e I aj aran b erbas is'komput er,
mengembangkan profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung:
ALFABETA,2013) h 123 - 124
2l Margaret E. Gredler, Learning and Instrttction edisi 6, Iakarta:.
Prenada Media Group, cetlh.227
22
Muhammad Ayaz, dkk, Effect Of Super learning Techniques OnStudents Academic Achievement In English Subject At SecondaryLevel In Khyber Pakhtunkhwa,(DlKhan: Gomal UniversityJournal of Research, 29(2)Dec2013) h.1
23
Hussain Shafqat, Sarwar Muhammad, Yousaf Imran, Naemullahand Inamullah, An experimental study for effectiveness ofsuperlearning technique at elementary level in Pakistan(University of Glasgow, UK. University of Worcester, UK.University of Arid Agricultwe Pakistan. Punjab EducationDepartment,Pakistan. Kohat Uni of Science and Technology,Pakistan) 22 December 2009h.1-2
24
Mulato Budi Santoso ,Peningkatan minat dan prestasi belajarsiswa terhadap mata pelajaran IPS Goegrafi dengan metodeSuper Learning diu SMP Pandanaran Plupuh Sragen. ProgramStudi Peneidikan Kependudukan dan Lingh-rngan HidupPeminatan Pendidikan Gografi, Univrsitas Sebelas MaretSurakarta, 2008 h xliv - xlvi
25Eric Jensen, Guru Super dan Super Teaching edisi IV, Originattitle; Super Teaching, (Jakarta: PT krdeks) h. 134
26Eric Jensen, Guru Super dan Super Teaching edisi IV, Originaltitl e ; Super Teaching, (Jakarta: PT Indeks) h. 1 35-l 40
BAB III
27Mahmud, Metode Penelitian Pendidkan (Bandung: PUSTAKASETIA, 201t), h. 106 .-/---a"\/
28Sugiyono, Meto de P enelitian P endidikan Me tode P enelitianKuantitatif, Kualilatif dan R&D,@andung: Alfabeta,2Al3), h. 107
29Sugiyono, Me tode Pe nelitian P endidikan Metode p enelitianKuantitht if, Kualit a tif dan R&D, @andung: Alfab eta, 20 l3)h. 12
30Suharsimi Arikunto, Pros edur P eneliti an Suatu P endekatanPraktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),h. 173
3lSugiyono, Metode P enelitian P endidikan (Metode P enelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta), 2013, h.
t17
32
Sugiyono, Metode P enelitian P endidikan (Metode P enelitian
Kuantitatif, Kualilatif dan R&D),(Bandung: Alfabeta), 2013, h.
tt7 -f33 Suharsimi. Arikunto Pr os edur P ene litian Suatu P endekatan
Praktih $akarta: PT Rineka Cipta, 2010),h.26634 Suharsimi. Arikunto P ros edur P ene liti an Suatu P endekqtan
Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),h.32635 Suharsimi. Arikunto Pros edur P enelitian Suatu Pendekatan
Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 20 1 0), h. 329