Top Banner
suharno,07 suharno,07 Maret 2007 Maret 2007 1 SIGNIFIKANSI PENGUJIAN SIGNIFIKANSI PENGUJIAN GAS GAS OLEH : OLEH : SUHARNO, SST SUHARNO, SST Di kutip dari buku : Di kutip dari buku : DRS. K. Mudjirahardjo, “SIGNIFIKANSI GAS”, Pusdiklat Migas DRS. K. Mudjirahardjo, “SIGNIFIKANSI GAS”, Pusdiklat Migas
118

Signifikansi Pengujian Gas

Oct 25, 2015

Download

Documents

danur08

pengujian gas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 11

SIGNIFIKANSI PENGUJIAN SIGNIFIKANSI PENGUJIAN GASGAS

OLEH :OLEH :

SUHARNO, SSTSUHARNO, SSTDi kutip dari buku :Di kutip dari buku :

DRS. K. Mudjirahardjo, “SIGNIFIKANSI GAS”, Pusdiklat MigasDRS. K. Mudjirahardjo, “SIGNIFIKANSI GAS”, Pusdiklat Migas

Page 2: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 2Maret 2007

GAS ALAMGAS ALAM Gas Alam (Gas Bumi), baik sebagai gas Gas Alam (Gas Bumi), baik sebagai gas

alam ikutan maupun gas alam non ikutan alam ikutan maupun gas alam non ikutan Komponen gas alam yang dikehendaki Komponen gas alam yang dikehendaki

merupakan komponen Hidrokarbonmerupakan komponen Hidrokarbon Komponen gas alam yang tidak Komponen gas alam yang tidak

dikehendaki merupakan impuritisdikehendaki merupakan impuritis Purifikasi gas alam merupakan usaha Purifikasi gas alam merupakan usaha

untuk mengurangi/menurunkan untuk mengurangi/menurunkan kandungan impuritis sampai batas kandungan impuritis sampai batas persyaratan yang dikehendakipersyaratan yang dikehendaki

Page 3: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 33

Komponen Hidrokarbon Komponen Hidrokarbon Gas Alam (Gas Bumi)Gas Alam (Gas Bumi) Komponen Hidrokarbonnya berupa Komponen Hidrokarbonnya berupa

senyawa-senyawaan dari n-parafin dan senyawa-senyawaan dari n-parafin dan iso-parafiniso-parafin

Senyawaan yang tidak terdapat dalam Senyawaan yang tidak terdapat dalam gas alam (gas bumi) yaitu Naften, gas alam (gas bumi) yaitu Naften, Aromatik, dan OlefinAromatik, dan Olefin

Komponen hidrokarbonnya terdiri dari :Komponen hidrokarbonnya terdiri dari :

CHCH44, C, C22HH66, C, C33HH88, n-C, n-C44HH1010, iso-C, iso-C44HH1010, n-, n-CC55HH1212, iso-C, iso-C55HH1212, dan C, dan C66HH1414

++

Page 4: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 4Maret 2007

Komponen Non Hidrokarbon Komponen Non Hidrokarbon Gas Alam (Gas Bumi)Gas Alam (Gas Bumi)HH22S (hidrogen sulfida)S (hidrogen sulfida)RSH (merkaptan)RSH (merkaptan)COS (karbonil sulfida)COS (karbonil sulfida)

CSCS2 2 (karbon disulfida)

CO2 (karbon dioksida)

N2 (gas nitrogen)He (gas helium)

Hg (merkuri)Hg (merkuri)

Page 5: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 55

PARAMETER UJI GAS ALAM PARAMETER UJI GAS ALAM (GAS BUMI)(GAS BUMI)

Harus dilakukan pengujian di laboratorium Harus dilakukan pengujian di laboratorium terhadap Gas Alam yang keluar dari sumurterhadap Gas Alam yang keluar dari sumur

Tujuan pengujian terhadap gas alam :Tujuan pengujian terhadap gas alam :--untuk mengetahui kandungan senyawa- --untuk mengetahui kandungan senyawa- senyawa kimia yang terdapat didalamnyasenyawa kimia yang terdapat didalamnya--untuk menentukan jenis proses purifikasinya--untuk menentukan jenis proses purifikasinya(treating), jumlah unit proses, (treating), jumlah unit proses, jenis bahan jenis bahan

kimia yang dipakai dan dosis kimia yang dipakai dan dosis bahan kimia bahan kimia yang digunakanyang digunakan

Page 6: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 6

SIFAT SIFAT GAS ALAM SIFAT SIFAT GAS ALAM (GAS BUMI)(GAS BUMI)

Sifat sifat gas alam setelah dilakukan proses Sifat sifat gas alam setelah dilakukan proses penurunan/pengurangan impuritis (treating) :penurunan/pengurangan impuritis (treating) :• Mempunyai kemurnian hidrokarbon tinggi, untuk Mempunyai kemurnian hidrokarbon tinggi, untuk menjamin kualitas menjamin kualitas maupun kuantitas gas alammaupun kuantitas gas alam• Tidak menimbulkan korosi pada peralatan pengolahan Tidak menimbulkan korosi pada peralatan pengolahan maupun maupun produk yang dihasilkanproduk yang dihasilkan• Mempunyai nilai kalori tinggi bila gas alam digunakan Mempunyai nilai kalori tinggi bila gas alam digunakan sebagai bahan sebagai bahan bakarbakar• Produk yang dihasilkan tidak boleh terjadi endapan Produk yang dihasilkan tidak boleh terjadi endapan (berupa (berupa hidrokarbon berat) pada sistem penyimpananhidrokarbon berat) pada sistem penyimpanan• Harus mempunyai tekanan uap yang cukup agar tidak Harus mempunyai tekanan uap yang cukup agar tidak membahayakan membahayakan keselamatan dalam pengangkutan, keselamatan dalam pengangkutan, penyaluran dan penyimpanan.penyaluran dan penyimpanan.• Pada pembakaran, gas alam harus bersih dan tidak Pada pembakaran, gas alam harus bersih dan tidak mencemari udara.mencemari udara.

Page 7: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 77

SIGNIFIKANSI PENGUJIAN SIGNIFIKANSI PENGUJIAN GAS ALAM (GAS BUMI)GAS ALAM (GAS BUMI)

Maksud dari signifikansi pengujian gas alam Maksud dari signifikansi pengujian gas alam adalah arti dan kegunaan dari suatu pengujian adalah arti dan kegunaan dari suatu pengujian gas alamgas alam

Jenis pengujian gas alam disesuaikan dengan Jenis pengujian gas alam disesuaikan dengan jumlah senyawaan atau gabungan senyawaan jumlah senyawaan atau gabungan senyawaan yang terkandung dalam gas alam yang erat yang terkandung dalam gas alam yang erat hubungannya dengan kualitas dan kuantitas hubungannya dengan kualitas dan kuantitas gas alam sebagai umpan/bahan dasar gas alam sebagai umpan/bahan dasar pembuatan BBG, LNG dan LPGpembuatan BBG, LNG dan LPG

Page 8: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 88

Tabel Parameter Uji Gas AlamTabel Parameter Uji Gas AlamMetode

No Parameter Uji ASTM Lain

1. Komposisi IP 200 GPA 2261 2. Specific Gravity - Kalkulasi dari komposisi 3. Nilai Kalori - Kalkulasi dari komposisi 4. Tekanan Uap - Kalkulasi dari komposisi 5. Karbon dioksida D 1945 GPA 2261 6. Hidrogen sulfida D 2385 - 7. Merkaptan sulfur D 2385 - 8. Karbonil sulfida - - 9. Merkuri - AAS 10. Helium D 1945 GPA 2261 11. Hidrogen D 1945 GPA 2261 12. Nitrogen D 1945 GPA 2261 13. Kandungan air - Gravimetri

1 3 5 6 7 9

13

LPG

Page 9: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 9

PENGUJIAN KOMPOSISI PENGUJIAN KOMPOSISI (ASTM D 1945/GPA 2261)(ASTM D 1945/GPA 2261)

Peralatan yang digunakan adalah Gas Peralatan yang digunakan adalah Gas Chromatografi (GC)Chromatografi (GC)

Komponen-komponen gas alam yang Komponen-komponen gas alam yang terpisahkan berdasarkan titik didihnya terpisahkan berdasarkan titik didihnya dengan peralatan GC adalah :dengan peralatan GC adalah :

- He - C2H6 - CO2 - O2 - H2S - nC5H12 - N2 - C3H8 - C6H14 - CH4 - iC4H10 - C7H16 (C6

+) - CO2 - nC4H10

Besarnya konsentrasi tiap komponen dilaporkan dalam %mol, %vol, atau % wt

Page 10: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 10

Konsentrasi Komponen Dalam Konsentrasi Komponen Dalam Gas AlamGas Alam

Umumnya range (kisaran) konsentrasi Umumnya range (kisaran) konsentrasi masing-masing komponen yang terdapat masing-masing komponen yang terdapat dalam gas alam (menurut ASTM D 1945/GPA dalam gas alam (menurut ASTM D 1945/GPA 2261) adalah sebagai berikut :2261) adalah sebagai berikut :

Komponen Range Konsentrasi

(%mol) Komponen

Range Konsentrasi (%mol)

- He 0,01 – 10 - C3H8 0,01 – 100 - O2 0,01 – 20 - iC4H10 0,01 – 10 - N2 0,01 – 100 - nC4H10 0,01 – 10 - CH4 0,01 – 100 - nC5H12 0,01 – 2 - CO2 0,01 – 20 - C6H14 0,01 – 2 - C2H6 0,01 – 100 - C7H16 (C6

+) 0,01 – 2 - H2S 0,01 – 5

Page 11: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 1111

Signifikansi Pengujian KomposisiSignifikansi Pengujian Komposisi

Untuk mengetahui komponen-komponen hidrokarbon yang terkandung dalam Untuk mengetahui komponen-komponen hidrokarbon yang terkandung dalam gas alam. Dengan diketahui komposisinya, dapat digunakan untuk menghitung gas alam. Dengan diketahui komposisinya, dapat digunakan untuk menghitung sifat sifat fisika gas alam, seperti : nilai kalori, tekanan uap, spesifik gravity. sifat sifat fisika gas alam, seperti : nilai kalori, tekanan uap, spesifik gravity. Besarnya kandungan komponen-komponen hidrokarbon dalam gas alam akan Besarnya kandungan komponen-komponen hidrokarbon dalam gas alam akan menentukan mutu gas alam baik kualitasnya maupun kuantitasnya. Makin tinggi menentukan mutu gas alam baik kualitasnya maupun kuantitasnya. Makin tinggi konsentrasi komponen hidrokarbon menunjukkan mutu gas alam makin tinggi.konsentrasi komponen hidrokarbon menunjukkan mutu gas alam makin tinggi.

Untuk mengetahui komponen-komponen non hidrokarbon yang terkandung di Untuk mengetahui komponen-komponen non hidrokarbon yang terkandung di gas alam. Dengan diketahui besarnya kandungan masing-masing komponen non gas alam. Dengan diketahui besarnya kandungan masing-masing komponen non hidrokarbon gas alam maka dapat diketahui pula mutu gas alam baik kualitasnya hidrokarbon gas alam maka dapat diketahui pula mutu gas alam baik kualitasnya maupun kuantitasnya. Makin tinggi konsentrasi komponen non hidrokarbon maupun kuantitasnya. Makin tinggi konsentrasi komponen non hidrokarbon menunjukkan mutu gas alam makin rendah. Disamping itu, kandungan menunjukkan mutu gas alam makin rendah. Disamping itu, kandungan komponen non hidrokarbon gas alam digunakan untuk menentukan jenis dan komponen non hidrokarbon gas alam digunakan untuk menentukan jenis dan dosis bahan kimia pada proses purifikasi, sehingga produk yang dihasilkan dosis bahan kimia pada proses purifikasi, sehingga produk yang dihasilkan (LNG, ELPIJI atau BBG) memenuhi spesifikasi.(LNG, ELPIJI atau BBG) memenuhi spesifikasi.

Page 12: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 1212

PENGUJIAN KARBONDIOKSIDAPENGUJIAN KARBONDIOKSIDA(ASTM D 1945)(ASTM D 1945)

Peralatan yang digunakan untuk menguji Peralatan yang digunakan untuk menguji adanya karbondioksida adalah Gas adanya karbondioksida adalah Gas Chromatografi (GC)Chromatografi (GC)

Pengujian COPengujian CO22 dapat dilakukan bersama dapat dilakukan bersama sama dengan pengujian komponen sama dengan pengujian komponen hidrokarbonhidrokarbon

Luas puncak COLuas puncak CO22 pada kromatogram pada kromatogram sampel dibandingkan dengan luas puncak sampel dibandingkan dengan luas puncak COCO22 pada kromatogram gas standar pada kromatogram gas standar

Page 13: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 1313

Signifikansi Pengujian Signifikansi Pengujian KARBONDIOKSIDAKARBONDIOKSIDA

COCO22 sangat korosif terhadap peralatan, disamping sangat korosif terhadap peralatan, disamping itu COitu CO2 2 dapat membeku pada proses pencairan dapat membeku pada proses pencairan gas alamgas alam

Membekunya gas COMembekunya gas CO22 dapat menyebabkan dapat menyebabkan tersumbatnya tube-tube pada alat penukar tersumbatnya tube-tube pada alat penukar panaspanas

Bila kandungan COBila kandungan CO22 tinggi akan menurunkan nilai tinggi akan menurunkan nilai kalori gas alam, ini berarti mutu gas alam rendahkalori gas alam, ini berarti mutu gas alam rendah

Untuk menentukan jenis dan dosis bahan kimia Untuk menentukan jenis dan dosis bahan kimia (umumnya menggunakan senyawa-senyawa (umumnya menggunakan senyawa-senyawa amina) serta jumlah unit treating pada proses amina) serta jumlah unit treating pada proses penghilangan/penurunan konsentrasi COpenghilangan/penurunan konsentrasi CO22

Page 14: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 1414

PENGUJIAN PENGUJIAN HIDROGEN SULFIDAHIDROGEN SULFIDA

Dilakukan dengan metode ASTM D 2385Dilakukan dengan metode ASTM D 2385 Gas H2S dalam gas alam diserap dengan Gas H2S dalam gas alam diserap dengan

menggunakan larutan CdSOmenggunakan larutan CdSO4 4 netralnetral Endapan CdS yang terbentuk disaring dan Endapan CdS yang terbentuk disaring dan

kemudian dilarutkan dalam larutan HClkemudian dilarutkan dalam larutan HCl Larutan yang dihasilkan ditetapkan dengan cara Larutan yang dihasilkan ditetapkan dengan cara

titrasi yodometri setelah kedalamnya titrasi yodometri setelah kedalamnya ditambahkan Jditambahkan J22 berlebih berlebih

Laporan hasil uji dinyatakan dalam Laporan hasil uji dinyatakan dalam %wt H%wt H22S, S, mg/L Hmg/L H22S, atau grain HS, atau grain H22S/100 ftS/100 ft33

Page 15: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 1515

Range konsentrasi HRange konsentrasi H22S dalam Gas S dalam Gas

AlamAlam

Secara kuantitatif, metode uji ini mampu Secara kuantitatif, metode uji ini mampu mendeteksi konsentrasi Hmendeteksi konsentrasi H22S dalam S dalam

kisaran konsentrasi 0 – 5 grains Hkisaran konsentrasi 0 – 5 grains H22S/100 S/100

ftft33 gas alam (kira kira 11 mg/m gas alam (kira kira 11 mg/m33 gas alam). gas alam). Gas alam yang dijual untuk umum Gas alam yang dijual untuk umum

maksimum 160 ppm. maksimum 160 ppm.

Page 16: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 1616

Signifikansi Pengujian HSignifikansi Pengujian H22SS

untuk mengetahui besarnya konsetrasi gas Huntuk mengetahui besarnya konsetrasi gas H22S S dalam gas alam. Kandungan Hdalam gas alam. Kandungan H22S akan S akan berpengaruh terhadap besarnya nilai kalori gas berpengaruh terhadap besarnya nilai kalori gas alam. Bila kandungan gas Halam. Bila kandungan gas H22S tinggi, maka nilai S tinggi, maka nilai kalori gas alam akan rendah dan sebaliknya.kalori gas alam akan rendah dan sebaliknya.

Untuk menentukan jenis dan dosis bahan kimia Untuk menentukan jenis dan dosis bahan kimia (umumnya menggunakan senyawa-senyawa (umumnya menggunakan senyawa-senyawa amina) serta jumlah unit treating pada proses amina) serta jumlah unit treating pada proses penghilangan/penurunan konsentrasi Hpenghilangan/penurunan konsentrasi H22S.S.

Gas Gas HH22S sangat korosif terhadap peralatan.S sangat korosif terhadap peralatan.

Page 17: Signifikansi Pengujian Gas

Maret 2007Maret 2007 1717suharno,07suharno,07

PENGUJIAN MERKAPTANPENGUJIAN MERKAPTAN

Dilakukan dengan metode ASTM D 2385Dilakukan dengan metode ASTM D 2385Dimana Dimana gas RSH dalam gas alam diserap gas RSH dalam gas alam diserap

dengan menggunakan lautan CdSO4 basadengan menggunakan lautan CdSO4 basa Penetapan besarnya konsentrasi Penetapan besarnya konsentrasi

merkaptan seperti halnya pada penetapan merkaptan seperti halnya pada penetapan HH22S, yaitu dengan cara titrasi yodometriS, yaitu dengan cara titrasi yodometri

Pada analisisnya, merkaptan dalam gas Pada analisisnya, merkaptan dalam gas alam dinyatakan dalam %wt, mg/L, atau alam dinyatakan dalam %wt, mg/L, atau grain /100 ftgrain /100 ft33. .

Page 18: Signifikansi Pengujian Gas

Maret 2007Maret 2007 1818suharno,07suharno,07

Signifikansi Pengujian Signifikansi Pengujian MerkaptanMerkaptan

untuk mengetahui besarnya konsetrasi gas untuk mengetahui besarnya konsetrasi gas merkaptan dalam gas alam. Kandungan merkaptan dalam gas alam. Kandungan merkaptan akan berpengaruh terhadap merkaptan akan berpengaruh terhadap besarnya nilai kalori gas alam. Bila besarnya nilai kalori gas alam. Bila kandungan gas merkaptan tinggi, maka kandungan gas merkaptan tinggi, maka nilai kalori gas alam akan rendah dan nilai kalori gas alam akan rendah dan sebaliknya.sebaliknya.

Untuk menentukan jenis dan dosis bahan Untuk menentukan jenis dan dosis bahan kimia (umumnya menggunakan senyawa-kimia (umumnya menggunakan senyawa-senyawa kaustik soda atau kaustik potas) senyawa kaustik soda atau kaustik potas) serta jumlah unit treating pada proses serta jumlah unit treating pada proses penghilangan/penurunan konsentrasi penghilangan/penurunan konsentrasi merkaptan.merkaptan.

Page 19: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 1919

PENGUJIAN TOTAL SULFURPENGUJIAN TOTAL SULFUR Metode yang digunakan ASTM D 2784, Metode yang digunakan ASTM D 2784, dengan dengan

menggunakan Wickbold-Combustion Apparatus, dimana menggunakan Wickbold-Combustion Apparatus, dimana sulfur dioksidasi dalam aliran campuran 70% gas COsulfur dioksidasi dalam aliran campuran 70% gas CO22 dan 30% gas Odan 30% gas O22

Gas SOGas SO22 yang terbentuk dialirkan ke dalam larutan yang terbentuk dialirkan ke dalam larutan penyerap Hpenyerap H22OO22 menghasilkan H menghasilkan H22SOSO44. kemudian . kemudian ditetapkan dengan titrasi atau dengan turbidimetri.ditetapkan dengan titrasi atau dengan turbidimetri.

Pengujian total sulfur adalah pengujian sifat kebersihan Pengujian total sulfur adalah pengujian sifat kebersihan gas alamgas alam

Dikatakan total sulfur karena merupakan penjumlahan Dikatakan total sulfur karena merupakan penjumlahan dari berbagai senyawaan sulfur dalam gas alam, yaitu dari berbagai senyawaan sulfur dalam gas alam, yaitu yang terdiri dari merkaptan (RSH), hidrogen sulfida yang terdiri dari merkaptan (RSH), hidrogen sulfida (H(H22S), karbonil sulfida (COS)S), karbonil sulfida (COS)

Pada analisisnya, besarnya total sulfur dalam gas alam Pada analisisnya, besarnya total sulfur dalam gas alam dinyatakan dalam %wt, mg/L, atau grain /100 ftdinyatakan dalam %wt, mg/L, atau grain /100 ft33

Page 20: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 2020

Signifikansi Pengujian Total Signifikansi Pengujian Total SulfurSulfur

Untuk mengindikasi kecenderungan Untuk mengindikasi kecenderungan terjadinya penurunan nilai kalori gas alam. terjadinya penurunan nilai kalori gas alam. Bila kandungan total sulfur tinggi, maka nilai Bila kandungan total sulfur tinggi, maka nilai kalori gas alam akan rendah dan sebaliknya. kalori gas alam akan rendah dan sebaliknya.

Disamping itu senyawa-senyawa sulfur akan Disamping itu senyawa-senyawa sulfur akan cenderung mengakibatkan terjadinya korosi cenderung mengakibatkan terjadinya korosi pada logam, khususnya yang bekerja pada pada logam, khususnya yang bekerja pada temperatur tinggi. temperatur tinggi.

Bila gas alam yang mengandung total sulfur Bila gas alam yang mengandung total sulfur tinggi dijadikan sebagai bahan bakar, maka tinggi dijadikan sebagai bahan bakar, maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan.akan menyebabkan pencemaran lingkungan.

Page 21: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 21

PENGUJIAN NILAI KALORI

Untuk menetahui besarnya nilai kalori suatu gas alam, dilakukan perhitungan dengan menggunakan % mol.

Komponen-komponen hasil pengujian gas alam menurut metode GPA 2261, yaitu dengan peralatan Gas Chromatografi (GC)

Nilai kalori merupakan salah satu sifat yang sangat penting dari gas alam.

Page 22: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 22

Pengaruh komponen hidrokarbon terhadap nilai kalori

Bila nilai kalori gas alam dinyatakan dalam satuan kalor/satuan volume, maka :Makin tinggi titik didih komponen hidrokarbon, maka nilai kalorinya akan naik. Tetapi sebaliknya makin rendah titik didihnya, maka makin rendah pula nilai kalorinya.

Page 23: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 23

GROSS HEATING VALUE(GHV) dan NET HEATING VALUE (NHV)

Terdapat 2 macam nilai kalori, yaitu :• GHV (gross heating value) dan• NHV (net heating value). Dalam transaksi jual beli gas, umumnya nilai kalori gas alam dilaporkan dalam satuan BTU/SCF sebagai GHV.

Page 24: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 24

GROSS HEATING VALUE(GHV)

• GHV adalah jumlah panas dinyatakan dalam British Thermal Unit (BTU) yang dihasilkan dari pembakaran sempurna pada tekanan tetap dari suatu standar cubic feet (ft3) suatu gas (suhu, udara dan produk-produk yang dibakar pada 60 0F) dan semua air yang terbentuk sebagai hasil reaksi pembakaran terkondensasi menghasilkan liquid.

Page 25: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 25

Signifikansi Pengujian Nilai Kalori

• Untuk mengetahui besarnya nilai kalori gas alam, sehingga mutu dari gas alam dapat diketahui.

• Nilai kalori gas alam sangat erat hubungannya dalam transaksi penjualan gas.

Page 26: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 2626

KANDUNGAN KANDUNGAN AIR BEBASAIR BEBAS

Terdapat 2 air yang terkandung dalam gas Terdapat 2 air yang terkandung dalam gas alam, yaitu air yang terlarut dalam gas alam, yaitu air yang terlarut dalam gas alam dan air yang tidak terlarut dalam gas alam dan air yang tidak terlarut dalam gas alam. alam.

Air yang tak terlarut dalam gas alam Air yang tak terlarut dalam gas alam keberadaannya terpisah dari gas alam, keberadaannya terpisah dari gas alam, berupa air bebas.berupa air bebas.

Page 27: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 2727

PENGUJIAN AIRPENGUJIAN AIR

Pengujian air dalam gas dilakukan dengan cara Pengujian air dalam gas dilakukan dengan cara mengalirkan gas ke dalam zat higroskopis mengalirkan gas ke dalam zat higroskopis sebagai zat penyerap (desikan). sebagai zat penyerap (desikan).

Selisih berat antara sesudah dan sebelum Selisih berat antara sesudah dan sebelum percobaan adalah berat air dalam gas alam.percobaan adalah berat air dalam gas alam.

Pengujian kandungan air tidak dituliskan secara Pengujian kandungan air tidak dituliskan secara rinci sebagai standar metode analisis. rinci sebagai standar metode analisis.

Laporan hasil dinyatakan dalam satuan % wt , Laporan hasil dinyatakan dalam satuan % wt , ppm atau mg/L.ppm atau mg/L.

Page 28: Signifikansi Pengujian Gas

Maret 2007 28suharno,07

SIGNIFIKANSI PENGUJIAN AIR

untuk mengetahui besarnya kandungan air dalam gas alam, sehingga mutu dari gas alam dapat ditentukan.

Besarnya kandungan air berpengaruh terhadap nilai kalori gas alam.

Disamping itu, air yang terdapat dalam gas alam merupakan katalisator (mempercepat) proses pengkaratan logam (korosif).

Page 29: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 29

Keberadaan Merkuri di Keberadaan Merkuri di Gas AlamGas Alam

• Keberadaan merkuri dalam gas alam adalah sebagai Keberadaan merkuri dalam gas alam adalah sebagai gas yang melarut dalam gas alam. Pada tabel gas yang melarut dalam gas alam. Pada tabel ditunjukkan behwa senyawaan merkuri sebagai ditunjukkan behwa senyawaan merkuri sebagai senyawaan hidrokarbon (metalorganik) dalam gas senyawaan hidrokarbon (metalorganik) dalam gas alam mempunyai titik didih tinggi, maka merkuri alam mempunyai titik didih tinggi, maka merkuri banyak terkandung di dalam kondensat.banyak terkandung di dalam kondensat.

• Keberadaan merkuri dalam kondensat adalah 5% Keberadaan merkuri dalam kondensat adalah 5% sebagai unsur merkuri, 21% sebagai senyawaan sebagai unsur merkuri, 21% sebagai senyawaan anorganik dan 74% sebagai senyawaan anorganik dan 74% sebagai senyawaan metalorganik. Hal tersebut sangat bergantung pada metalorganik. Hal tersebut sangat bergantung pada asal dari kondensat gas alam.asal dari kondensat gas alam.

• Umumnya kandungan merkuri dalam gas alam Umumnya kandungan merkuri dalam gas alam adalah konsentrasi yang rendah, dinyatakan dalam adalah konsentrasi yang rendah, dinyatakan dalam ppb atau μg/100 Nmppb atau μg/100 Nm33))

Page 30: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 30

Tabel Senyawaan Tabel Senyawaan Merkuri Merkuri dalamdalam

Gas Alam (Gas Bumi) Gas Alam (Gas Bumi)Senyawaan merkuri Titik didih, 0C Hg 357 Hg(CH3)2 96 Hg(iCH3H7)2 170 Hg(nCH3H7)2 190 Hg(C4H9)2 206

Page 31: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 31

Pengujian MerkuriPengujian Merkuri

Pengujian merkuri (Hg) dalam gas alam Pengujian merkuri (Hg) dalam gas alam menggunakan peralatan AAS dengan menggunakan peralatan AAS dengan teknik analisis yang disebut :teknik analisis yang disebut :

- teknik pembentukan uap merkuri - teknik pembentukan uap merkuri

(mercuri vapor generation), atau(mercuri vapor generation), atau

- teknik pembentukan uap hibrida, atau- teknik pembentukan uap hibrida, atau

- serapan dengan emas (dengan alat - serapan dengan emas (dengan alat mercury mercury analizer, misalnya analizer, misalnya NIC)NIC)

Page 32: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 32

Dari ketiga teknik analisis yang Dari ketiga teknik analisis yang disebutkan, yang sekarang banyak disebutkan, yang sekarang banyak digunakan adalah diserap dengan emas digunakan adalah diserap dengan emas (NIC), kemudian dipisahkan dengan (NIC), kemudian dipisahkan dengan dipanaskan pada suhu tinggi (dipanaskan pada suhu tinggi (++ 600 0C) 600 0C) untuk di ubah menjadi uap Hg. Merkuri untuk di ubah menjadi uap Hg. Merkuri sebagai uap didorong masuk ke dalam sebagai uap didorong masuk ke dalam tabung quarts, kemudian dilewatkan tabung quarts, kemudian dilewatkan cahaya merkuri yang berasal dari sebuah cahaya merkuri yang berasal dari sebuah sumber cahaya merkuri. Absorbans yang sumber cahaya merkuri. Absorbans yang dapat dibandingkan terhadap Absorbans dapat dibandingkan terhadap Absorbans dari gas standar merkuri.dari gas standar merkuri.

Page 33: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 33

Signifikansi Pengujian Signifikansi Pengujian MerkuriMerkuri

• untuk menegetahui besarnya untuk menegetahui besarnya kandungan merkuri dalam gas alam, kandungan merkuri dalam gas alam, yang mempunyai sifat korosif yang mempunyai sifat korosif terhadap logam terutama peralatan terhadap logam terutama peralatan dari bahan aluminium.dari bahan aluminium.

• untuk megetahui besarnya untuk megetahui besarnya kandungan merkuri dalam gas alam, kandungan merkuri dalam gas alam, yang berdampak terhadap kesehatan yang berdampak terhadap kesehatan manusia.manusia.

Page 34: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 3434

ELPIJIELPIJI

ELPIJI adalah bahan bakar berupa gas ELPIJI adalah bahan bakar berupa gas yang dicairkan (Liquid Petroleum Gases)yang dicairkan (Liquid Petroleum Gases)

Dapat dihasilkan dari hasil samping Dapat dihasilkan dari hasil samping proses pengolahan minyak bumi dan proses pengolahan minyak bumi dan juga dari pengolahan gas alamjuga dari pengolahan gas alam

ELPIJI sebagai bahan bakar, digunakan ELPIJI sebagai bahan bakar, digunakan baik untuk keperluan rumah tangga baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk keperluan industrimaupun untuk keperluan industri

Page 35: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 3535

Jenis-jenis ELPIJIJenis-jenis ELPIJI

Terdapat tiga jenis ELPIJI yaitu :Terdapat tiga jenis ELPIJI yaitu :

• ELPIJI Propana, ELPIJI Propana,

• ELPIJI Butana dan ELPIJI Butana dan

• ELPIJI Campuran. ELPIJI Campuran.

Page 36: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 3636

Dari ketiga jenis ELPIJI Dari ketiga jenis ELPIJI tersebut tersebut dapat dibedakan atas dapat dibedakan atas

komposisinya. komposisinya. Karena berbeda komposisi Karena berbeda komposisi

maka maka berbeda pula SG 60/60 berbeda pula SG 60/60 ooF, F, Tekanan Tekanan Uap dan Nilai Uap dan Nilai Kalorinya. Kalorinya.

Untuk keperluan rumah Untuk keperluan rumah tangga tangga sebagai sebagai bahan bakar bahan bakar dipasarkan dipasarkan ELPIJI campuran.ELPIJI campuran.

Page 37: Signifikansi Pengujian Gas

Maret 2007 37suharno,07

Komposisi ELPIJI

Komposisi ELPIJI terdiri dari komponen hidrokarbon dan komponen non hidrokarbon.

Komponen hidrokarbon merupakan komponen utama, sedang komponen non hidrokarbon merupakan komponen yang keberadaannya tidak dikehendaki/

dibatasi.

Page 38: Signifikansi Pengujian Gas

Maret 2007 38suharno,07

Komponen Hidrokarbon

Komponen hidrokarbon berupa senyawaan-senyawaan dari n-parafin, iso parafin dan olefin. Nilai kalori dari senyawaan parafin dan iso-parafin adalah tinggi, sedang terdapatnya olefin akan menurunkan nilai kalori.

Dalam analisisnya dengan kromatografi gas (GC), komponen hidrokarbon terdiri dari :

C2H6, C3H8, C3H6, n-C4H10, i-C4H10, n-C4H8, i-C4H8, trans-C4H8, cis-C4H8, 1.3-C4H8, n-C5H12 dan i-C5H12

Page 39: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 3939

Tabel Beda Komposisi dari Tabel Beda Komposisi dari Ketiga Jenis ElpijiKetiga Jenis Elpiji

KomposisiRumus molekul

Notasi Batasan Spesifikasi

1. Elpiji Propana

- propana n-C3H8 nC3 C3 total min. 95 % vol

- n-propilena n-C3H6 nC3=

- n-butana n-C4H10 nC4

- iso-butana i-C4H10 iC4

Page 40: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 4040

Tabel Beda Komposisi dari Tabel Beda Komposisi dari Ketiga Jenis Elpiji Ketiga Jenis Elpiji (Lanjutan)(Lanjutan)

Komposisi Rumus

Molekul Notasi Batasan Spesifikasi

2. Elpiji Butana -propana C3H8 nC3 -propilena C3H6 nC3

= - n- butana n-C4H10 nC4 C4 total min 97,5% vol

- Iso-butana i-C4H10 iC4 - n- butilena n-C4H8 nC4

= - iso-butilena n-C4H8 iC4

= - trans-butilena n-C4H8 trans-C4

= - cis-butilena n-C4H8 cis-C4

= - 1.3 butadiena 1.3 C4H8 1.3C4

=

Page 41: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 4141

Tabel Beda Komposisi dari Tabel Beda Komposisi dari Ketiga Jenis Elpiji Ketiga Jenis Elpiji (Lanjutan)(Lanjutan)

Komposisi Rumus Molekul

Notasi Batasan Spesifikasi

3. Elpiji Campuran - etana C2H6 C2 maks. 0,2 % vol. - propana C3H8 nC3 - propilena C3H6 nC3

= C3+C4 min. 97,5% vol - n- butana n-C4H10 nC4 - iso-butana i-C4H10 iC4 - n- butilena n-C4H8 nC4

=

- iso-butilena n-C4H8 iC4=

- trans-butilena n-C4H8 trans-C4=

- cis-butilena n-C4H8 cis-C4=

- 1.3 butadiena 1.3 C4H8 1.3.C4=

- n- pentana n-C5H12 n-C5 - iso-pentana iso-C5H12 iso-C5 maks. 2,5 % vol.

Page 42: Signifikansi Pengujian Gas

Maret 2007 42suharno,07

Komponen Non Hidrokarbon

Komponen nonhidrokarbon berupa senyawaan-senyawaan dari H2S, RSH (terdiri dari etil merkaptan), RSR (Sulfida, terdiri dari dimetil sulfida), RSSR (disulfida, terdiri dari dimetil disulfida), COS, CS2, S02, C02, N2, H2, He dan Hg.

Hal ini terlihat bahwa makin tinggi konsentrasi senyawaan nonhidrokarbon akan menurunkan nilai kalorinya.

Makin tinggi konsentrasi senyawaan nonhidrokarbon, akan menurunkan kualitas maupun kuantitas elpiji.

Page 43: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 4343

Sifat-sifat ElpijiSifat-sifat Elpiji Elpiji mempunyai nilai kalor tinggi dibandingkan dengan Elpiji mempunyai nilai kalor tinggi dibandingkan dengan

bahan bakar rumah tangga lain.bahan bakar rumah tangga lain. Elpiji tidak boleh menimbulkan korosi baik pada Elpiji tidak boleh menimbulkan korosi baik pada

penimbunan, transportasi maupun peralatan yang penimbunan, transportasi maupun peralatan yang digunakan.digunakan.

Elpiji tidak boleh terjadi endapan pada sistem Elpiji tidak boleh terjadi endapan pada sistem penyimpanan.penyimpanan.

Elpiji harus mempunyai tekanan uap yang cukup untuk Elpiji harus mempunyai tekanan uap yang cukup untuk tidak membahayakan keselamatan dalam tidak membahayakan keselamatan dalam pengangkutan, penyaluran dan penyimpanan.pengangkutan, penyaluran dan penyimpanan.

Hasil pembakaran dari elpiji harus bersih dan tidak Hasil pembakaran dari elpiji harus bersih dan tidak mencemari udara, untuk itu dilakukan pengujian sifat mencemari udara, untuk itu dilakukan pengujian sifat kebesrsihannya.kebesrsihannya.

Page 44: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 4444

Signifikansi Pengujian ElpijiSignifikansi Pengujian Elpiji

Yang dimaksud dengan signifikansi Yang dimaksud dengan signifikansi pengujian elpiji adalah arti dan pengujian elpiji adalah arti dan kegunaan dari suatu pengujian elpiji. kegunaan dari suatu pengujian elpiji. Jenis pengujian elpiji disesuaikan Jenis pengujian elpiji disesuaikan dengan jumlah senyawaan atau dengan jumlah senyawaan atau gabungan senyawaan yang gabungan senyawaan yang terkandung di dalam elpiji yang erat terkandung di dalam elpiji yang erat hubungannya dengan kualitas elpiji.hubungannya dengan kualitas elpiji.

Page 45: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 4545

Parameter Uji ElpijiParameter Uji Elpiji

Parameter Uji ASTM Metode Lain

1 Komposisi hidrokarbon D 2163 - 2 SG 60/60 °F D 1657 Kalkulasi dari komposisi 3 Tekanan uap D 1267 Kalkulasi dari komposisi 4 Total sulfur D 2784 -

D 1266 -

5 Copper strip corrosion D 1838 -

6 Weathering test D 1837 - 7 Kandungan air bebas - Visual

1

2

3

4

5

6

7

BBG

Page 46: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 4646

Komposisi HidrokarbonKomposisi HidrokarbonASTMD 2163ASTMD 2163

Komposisi hidrokarbon dalam elpiji berupa Komposisi hidrokarbon dalam elpiji berupa komponen-komponen molekul hidrokarbon, komponen-komponen molekul hidrokarbon, seperti n-parafin (n-Cseperti n-parafin (n-C33, n-C, n-C44 dan n-C dan n-C55), iso-), iso-parafin dan olefinparafin dan olefin

Olefin dalam elpiji berupa ikatan rangkap Olefin dalam elpiji berupa ikatan rangkap dua dari Cdua dari C33

== (sebagai propilena), dan C (sebagai propilena), dan C44==

(sebagai butilena 1, butilena 2, butadiena (sebagai butilena 1, butilena 2, butadiena 1.3, cis- butilena, dan trans butilena).1.3, cis- butilena, dan trans butilena).

Disamping itu terdapat pula n-pentana (n-Disamping itu terdapat pula n-pentana (n-CC55) dan iso-pentana (i-C) dan iso-pentana (i-C55).).

Page 47: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 47

Beda Elpiji CDU, Elpiji Kilang LPG dan Elpiji Kraking Elpiji yang berasal dari kilang elpiji dan

kilang distilasi (CDU) tidak mengandung ikatan rangkap dua (olefin)

Elpiji yang berasal dari kilang perengkahan (proses thermal cracking maupun catalytic cracking) mengandung ikatan rangkap dua (olefin)

Elpiji dari kilang LPG dan kilang CDU memiliki nilai kalor tinggi

Page 48: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 48

Pengujian Komposisi Pengujian komposisi dilakukan dengan metode

ASTMD 2163 dengan alat gas kromatografi (GC). Komposisi elpiji dinyatakan sebagai komponen

hidrokarbon, dilaporkan dalam satuan % vol. Disyaratkan bahwa untuk elpiji propana kandungan

C3 total minimum 95 % vol, elpiji campuran kandungan C3 + C4 total minimum 97,5 % vol, elpiji butana kandungan C4 total minimum 97,5 % vol.

Page 49: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 49

Signifikansi pengujian Komposisi Untuk mengetahui senyawa-senyawa hidrokarbon

yang terkandung dalam elpiji, karena dengan mengetahui komposisinya dapat digunakan untuk menghitung sifat-sifat fisika elpiji, seperti nilai kalori, tekanan uap, specific gravity.

Dengan mengetahui nilai kalori elpiji, dapat digunakan dalam perhitungan jual beli untuk tiap satuan berat maupun satuan volume.

Nilai kalori elpiji adalah yang paling tinggi bila dibandingkan terhadap nilai kalori dari listrik, kayu bakar, arang, kerosine ataupun gas kota.

Page 50: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 50

Pengujian Specific Gravity 60/60 oF ASTMD 1657 Pengujian Spescific Gravity pada suhu 60/60 oF (SG 60/60

°F), menggunakan metode A5TMD 1657, dengan alat Pressure Hydrometer Cylinder, atau dengan perhitungan dari komposisi elpiji ASTMD 2163 dengan kromatografi gas.

Specific gravity (SG) elpiji dinyatakan sebagai SG 60/60 °F. Dilaporkan dengan tiga angka di belakang koma. Disyaratkan bahwa SG 60/60 °F untuk elpiji propana 0,508 -

0,525, elpiji campuran 0,507 - 0,627, elpiji butana 0,563 - 0,627 (dihitung dari komposisi hidrokarbon masing - masing elpiji)

Page 51: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 51

Interpretasi Hasil Uji Specific Gravity 60/60 oFElpiji Propana Bila diperoleh hasil pengujian SG 60/60 °F untuk elpiji

propana di bawah 0,508, menunjukkan bahwa elpiji ini mengandung komponen ringan yaitu etana. Hal ini akan mengakibatkan tekanan uap elpiji menaik, sehingga membahayakan saat penyimpanan, dan penyaluran.

Sedang bila diperoleh hasil pengujian SG 60/60 oF di atas 0,525, menunjukkan bahwa elpiji propana dimaksud mengandung komponen lebih berat, yaitu butana. Hal ini akan mengakibatkan tekanan uap rendah sehingga elpiji tidak cepat menguap dan meninggalkan endapan.

Page 52: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 52

Interpretasi Hasil Uji Specific Gravity 60/60 oF (Lanjutan)Elpiji Butana Bila diperoleh hasil pengujian SG 60/60 °F untuk elpiji

butana di bawah 0,563 menunjukkan bahwa elpiji butana lebih mengandung propana. Hal ini akan mengakibatkan tekanan uap elpiji menaik, sehingga dapat menyebabkan terjadinya ledakan.

Sedang bila diperoleh hasil pengujian SG 60/60 °F di atas 0,627, menunjukkan bahwa elpiji butana mengandung komponen lebih berat yaitu pentana. Hal ini akan mengakibatkan tekanan uap rendah sehingga elpiji tidak cepat menguap dan meninggalkan endapan.

Page 53: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 53

Interpretasi Hasil Uji Specific Gravity 60/60 oF (Lanjutan)Elpiji Campuran Bila diperoleh hasii pengujian SG 60/60 oF untuk elpiji

campuran di bawah 0,507, menunjukkan bahwa elpiji campuran perbandingan propana-butana lebih banyak kandungan propana. Hal ini akan mengakibatkan tekanan uap elpiji menaik, sehingga mudah menguap sehingga membahayakan saat penyimpanan, dan penyaluran.

Sedang bila diperoleh hasil pengujian SG 60/60 °F di atas 0,627, menunjukkan bahwa elpiji campuran perbandingan propana-butana lebih banyak kandungan butana. Hal ini akan mengakibatkan tekanan uap rendah sehingga elpiji tidak cepat menguap dan meninggalkan endapan.

Page 54: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 54

Signifikansi Pengujian Specific Gravity 60/60 oF Untuk perhitungan berat elpiji yang

ditampung dalam tempat penimbunan berdasarkan volume yang telah diketahui sehingga dapat digunakan sebagai perhitungan dalam hal pemasaran atau perdagangan.

Data SG 60/60 °F, dapat digunakan untuk perhitungan material balance dalam proses pengolahan.

Untuk perhitungan blending elpiji, bila terjadi penyimpangan SG 60/60 °F

Page 55: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 55

Tekanan Uap

Pengujian tekanan uap dilakukan dengan menggunakan metode ASTMD 1267, dengan alat Reid Vapor Pressure Apparatus, atau dengan perhitungan dari komposisi elpiji.

Menurut metode ASTMD 2168, dengan alat kromatografi gas (GC). Umumnya cara yang digunakan adalah dengan cara perhitungan dari data komposisi elpiji.

Tekanan uap elpiji dinyatakan sebagai tekanan uap pada suhu 100 °F. Dilaporkan dalam satuan psig.

Disyaratkan bahwa tekanan uap pada 100 °F untuk elpiji propana maksimum 210 psig, elpiji campuran maksimum 120 psig, elpiji butana maksimum 70 psig.

Page 56: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 56

Signifikansi Pengujian Tekanan Uap

Untuk menjamin keselamatan dalam penyimpanan, pengangkutan, dan penyaluran,terutama untuk daerah yang dipengaruhi oleh iklim yang berubah-ubah. Bila elpiji kena panas, akan mudah menguap sehingga dapat menyebabkan terjadinya ledakan karena tekanan membesar secara tiba-tiba.

Untuk perhitungan blending, bila terjadi penyimpangan tekanan uap.

Page 57: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 57

Interpretasi Hasil Uji Tekanan Uap

Elpiji PropanaBila diperoleh hasil pengujian tekanan uap untuk elpiji propana di atas 210 psig menunjukkan bahwa elpiji ini mengandung komponen ringan yaitu etana. Hal ini akan mengakibatkan tekanan uap elpiji menaik mudah menguap, sehingga membahayakan saat penyimpanan, dan penyaluran.

Page 58: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 58

Interpretasi Hasil Uji Tekanan Uap (Lanjutan)

Elpiji ButanaBila diperoleh hasil pengujian tekanan uap untuk elpiji butana di atas 90 psig, menunjukkan bahwa elpiji butana lebih banyak mengandung propana. Hal ini akan mengakibatkan tekanan uap elpiji menaik, mudah menguap sehingga membahayakan saat penyimpanan, dan penyaluran.

Page 59: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 59

Interpretasi Hasil Uji Tekanan Uap (Lanjutan)

Elpiji Campuran Bila diperoleh hasil pengujian tekanan uap untuk elpiji campuran di atas 120 psig, menunjukkan bahwa elpiji campuran perbandingan propana-butana lebih banyak kandungan propana. Hal ini akan mengakibatkan tekanan uap elpiji menaik, mudah menguap sehingga membahayakan saat penyimpanan, dan penyaluran.

Page 60: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 60

Weathering Test

Pengujian weathering test dilakukan pada suhu 34 °F

Menggunakan metode ASTMD 1837 dengan alat tabung weathering yang dilengkapi dengan penangas air, kumparan pendingin, termometer, dan bertutup gabus yang berlubang.

Page 61: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 61

Signifikansi Pengujian Weathering Test untuk mengindikasi kecenderungan

terjadinya deposit (endapan) di dalam tabung elpiji maupun tempat-tempat penampungan elpiji yang lain, seperti pada tangki timbun dan kompartemen kapal.

Bila terdapat endapan mengindikasikan terdapatnya komponen yang lebih berat dalam elpiji.

Page 62: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 62

Hubungan Hasil Uji Weathering Test, Tekanan Uap dan SG

Terdapat hubungan antara hasil uji weathering test dengan pengujian tekanan uap dan juga specific gravity. Weathering test adalah sifat kemudahan menguap elpiji, dinyatakan sebagai menguapnya elpji pada suhu 34 °F. Dilaporkan dalam % volume. Disyaratkan bahwa weathering test pada 34 °F untuk elpiji propana, elpiji campuran dan elpiji butana minimum 95 % vol.

Page 63: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 63

Interpretasi Hasil Uji Weathering Test Bila hasil weathering test elpiji propana kurang

dari 95 % vol. yang teruapkan, ini menunjukkan bahwa elpiji ini mengandung komponen butana.

Untuk hasil uji elpiji campuran hasil weathering test kurang dari 95 %, berarti perbandingan campuran antara elpiji propana dan elpiji butana lebih banyak elpiji butana.

Weathering test hasil uji elpiji butana kurang dari 95 % yang teruapkan, menunjukkan bahwa pada elpiji ini mengandung komponen pentana.

Page 64: Signifikansi Pengujian Gas

Maret 2007 64suharno,07

Copperstrip Corrosion

Pengujian copper strip corrosion ini dilakukan dengan menggunakan metode ASTMD 1838, dengan alat tabung silinder tahan tekanan yang dilengkapi dengan penangas air, termometer, dan lempengan tembaga, pada suhu 100 °F selama 1 jam.

Page 65: Signifikansi Pengujian Gas

Maret 2007 65suharno,07

Sifat Pengkaratan

Copper strip corrosion adalah sifat pengkaratan elpiji, yang disebabkan oleh terdapatnya senyawaan sulfur korosif yaitu merkaptan sulfur (RSH) dan hidrogen sulfida (H2S).

Sifat ini merupakan salah satu jenis pengujian yang penting, dimana sifat pengkaratan pada produk elpiji disebabkan oleh senyawa kimia yang tidak dikehendaki keberadaannya.

Dilaporkan sebagai warna standar ASTM. Disyaratkan bahwa copper strip corrosion, untuk elpiji propana, elpiji campuran dan elpiji butana maksimum ASTM No. 1.

Page 66: Signifikansi Pengujian Gas

Maret 2007 66suharno,07

Signifikansi Pengujian Copperstrip Corrosion

Untuk mengindikasi kecenderungan terjadinya pengkaratan bila elipji ini kontak dengan logam tembaga, misalnya tempat penyimpanan, regulator, pipa, tubing tembaga dan lainnya.

Page 67: Signifikansi Pengujian Gas

Maret 2007 67suharno,07

Interpretasi Hasil Uji Copperstrip Corrosion Bila hasil uji copper strip corrosion berada di atas ASTM

No. l, ini menunjukkan bahwa elpiji mengandung senyawa kimia penyebab korosi,yaitu merkaptan (RSH) dan atau hidrogen sulfida H2S.

Umumnya senyawa yang dalam susunan molekulnya terdapat pasangan elektron tak terbagi mempunyai sifat yang lebih reaktif. Unsur-unsur yang mempunyai pasangan elektron tak terbagi adalah S, O, N dan halogen. Bila hal ini sampai terjadi, lakukan penurunan/pengurangan dengan pencucian dengan larutan kaustik.

Page 68: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 68

Total Sulfur

Pengujian total sulfur ini dilakukan dengan menggunakan metode ASTM D 2784 Wickbold - type combustion apparatus.

Dikatakan total sulfur (sulfur jumlah) karena merupakan penjumlahan dari berbagai senyawaan sulfur dalam elpiji, yaitu terdiri dari etil merkaptan (RSH), hidrogen sulfida (H2S) dan karbonil sulfida (COS), Sulfur dioksida (SO2), dimetil sulfida ((CH3)2S dan dimetil disulfida (CH3)2S2.

Page 69: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 69

Pengaruh Impurities Terhadap Nilai Kalori

Impurities (kotoran) yang terdapat pada produk elpiji akan sangat mempengaruhi mutu nilai bakar elpiji tersebut. Pengujian total sulfur adalah pengujian sifat kebersihan elpiji, yang disebabkan oleh terdapatnya berbagai senyawaan sulfur yaitu merkaptan sulfur (RSH), hidrogen sulfida (H2S) dan karbonil sulfida (COS).

Sifat ini merupakan salah satu jenis pengujian yang sangat penting, dimana sifat kebersihan pada produk elpiji tergantung dari besarnya kandungan senyawa kimia yang tidak dikehendaki keberadaannya. Dilaporkan dalam satuan grains/100 cuft, % massa, ppm atau mg/100cuft. Disyaratkan bahwa total sulfur, untuk elpiji propana, elpiji campuran dan elpiji butana maksimum 15 grains/100 cuft.

Page 70: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 70

Signifikansi Pengujian Total Sulfur

Untuk mengindikasi kecenderungan terjadinya penurunan nilai kalori elpiji. Makin besar kandungan total sulfur menunjukkan nilai kalori elpiji menurun.

Disamping itu, senyawa-senyawa sulfur akan mengakibatkan kecenderungan terjadinya korosi pada logam khususnya yang bekerja pada suhu tinggi. Sebagai bahan bakar, hasil pembakaran dari elpiji tidak boleh menimbulkan pencemaran lingkungan.

Page 71: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 71

Interpretasi Hasil Uji Total Sulfur

Bila hasil uji total sulfur berada di atas 15 grains / 100 cuft, ini menunjukkan bahwa elpiji mengandung senyawa kimia sulfur penyebab korosi. Akibatnya, merusak logam peralatan khususnya peralatan rumah tangga. Menurunkan nilai kalori dan meyebabkan pencemaran udara.

Page 72: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 72

Kandungan Air Bebas secara Visual

Terdapat dua air yang terkandung dalam elpiji, yaitu air yang terlarut dalam elpiji dan air yang tak terlarut dalam elpiji.

Air yang tak terlarut dalam elpiji ini keberadaannya terpisah dari elpiji, berupa air bebas. Pengujian air bebas pada produk elpiji dilakukan dengan cara pengamatan oleh mata (cara visual), tidak dituliskan secara rinci pada spesifikasi.

Pengujian ini dinyatakan sebagai water content dan dilaporkan sebagai ”no free water” (tidak terdapat air bebas).

Page 73: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 73

Signifikansi Pengujian Kandungan Air Bebas

Untuk mengindikasi kecenderungan terjadinya air kristal pada elpiji terutama pada suhu rendah.

Page 74: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 74

Interpretasi Hasil Uji Air Bebas

Bila hasil uji ternyata mengandung air bebas, mengakibatkan terbentuknya air kristal berupa hidrokarbon hidrat, seperti propana hidrat (C3H8.xH20), propilena hidrat (C3H6.xH2O), butana hidrat (C4H10.xH20), butilena hidrat (C4H8.xH20), dan pentana hidrat (C5H12.xH20).

Terbentuknya hidrat akan menyebabkan terjadinya kebuntuan dalam sistem penyaluran.

Adanya air bebas dalam elpiji dapat menyebabkan kebuntuan pada sistem pengkabutan yaitu pada ujung tubing dan nozzle akibat air yang membeku (mengkristal) saat dialirkan.

Terdapatnya air bebas akan menyebabkan pula terjadinya percikan-percikan dalam nyala api sehingga akan menurunkan sifat pembakaran elpiji.

Page 75: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 7575

B B GB B G BBG merupakan salah satu produk yang berasal dari BBG merupakan salah satu produk yang berasal dari

gas alam yang dimampatkan tekanan 1,25 kg/cmgas alam yang dimampatkan tekanan 1,25 kg/cm22 absolut. absolut.

Gas alam sebagai bahan dasar BBG telah melewati Gas alam sebagai bahan dasar BBG telah melewati beberapa proses purifikasi guna mengurangi / beberapa proses purifikasi guna mengurangi / menurunkan komponen yang tidak dikehendaki menurunkan komponen yang tidak dikehendaki (impuritas), sehingga BBG yang dihasilkan memenuhi (impuritas), sehingga BBG yang dihasilkan memenuhi spesifikasi. spesifikasi.

Merkuri harus serendah mungkin, untuk melindungi Merkuri harus serendah mungkin, untuk melindungi korosi pada material dari aluminium disamping korosi pada material dari aluminium disamping bersifat B3 yang berbahaya. Dan juga kandungan bersifat B3 yang berbahaya. Dan juga kandungan komponen seperti COkomponen seperti CO22, H, H22S, HS, H22O serta hidrokarbon O serta hidrokarbon berat harus dikurangi sampai batas tertentu, karena berat harus dikurangi sampai batas tertentu, karena sifatnya yang sangat korosif.sifatnya yang sangat korosif.

Page 76: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 7676

Komponen Hidrokarbon Komponen Hidrokarbon BBGBBG

Komponen hidrokarbon berupa senyawaan - Komponen hidrokarbon berupa senyawaan - senyawaan dari n-parafin dan iso parafin. senyawaan dari n-parafin dan iso parafin.

Sedang senyawaan dari naften, aromatik dan olefin Sedang senyawaan dari naften, aromatik dan olefin tidak terdapat dalam BBG, karena gas alam sendiri tidak terdapat dalam BBG, karena gas alam sendiri sebagai umpan tidak terdapat naften, aromat dan sebagai umpan tidak terdapat naften, aromat dan olefin. olefin.

Dalam BBG. kandungan CHDalam BBG. kandungan CH44 merupakan komponen merupakan komponen mayor, mengingat kegunaan BBG sebagai bahan mayor, mengingat kegunaan BBG sebagai bahan bakar.bakar.

Dalam analisisnya, komponen hidrokarbon terdiri Dalam analisisnya, komponen hidrokarbon terdiri dari :dari :CHCH44, C, C22HH66 , C , C33HH88, n-C, n-C44HH1010, iso-C, iso-C44HH1010, n-C, n-C55HH1212 , iso- , iso-CC55HH1010 dan C dan C66HH1414

++..

Page 77: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 7777

Komponen Non Hidrokarbon Komponen Non Hidrokarbon BBGBBG

Komponen non hidrokarbon berupa Komponen non hidrokarbon berupa senyawaan-senyawaan dari Hsenyawaan-senyawaan dari H22S (hidrogen S (hidrogen sulfida), RSH (merkaptan), COS (karbonil sulfida), RSH (merkaptan), COS (karbonil sulfida), CSsulfida), CS22 (karbon disulfida), CO (karbon disulfida), CO22 (karbon dioksida), N(karbon dioksida), N22 (gas nitrogen), He (gas nitrogen), He (gas helium), dan Hg (merkuri).(gas helium), dan Hg (merkuri).

Data menunjukkan bahwa, senyawaan Data menunjukkan bahwa, senyawaan COS dan CSCOS dan CS22 tidak terdapat dalam gas tidak terdapat dalam gas alam sebagai umpan kilang BBG (paper alam sebagai umpan kilang BBG (paper presented at the GPT Conference in presented at the GPT Conference in Singapore by Mr. Sutopo of PT Badak Singapore by Mr. Sutopo of PT Badak Natural Gas Liquefaction Co).Natural Gas Liquefaction Co).

Page 78: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 7878

Tabel Karakteristik Umpan dan Tabel Karakteristik Umpan dan Spesifikasi BBGSpesifikasi BBG

Karaktersistik Umpan Komponen Satuan

Arun Badak Spesifikasi BBG

C1 % mol 75,42 84,19 min. 85

C2 % mol 5,53 4,92

C3 % mol 2,20 3,33 C2+C3 , maks. 12

iC4 % mol 0,46 0,69

nC4 % mol 0,56 0,82 maks. 2,0 iC5 % mol 0,24 0,27

nC5 % mol 0,14 0,18 iC5 + nC5 + C6+: maks. 1,0

C6+ % mol 0,23 0,29

N2 % mol 0,27 0,08 maks. 1,00

C02 % mol 14,94 5,23 50 ppm

H2S - 70 ppm 2,2 ppm atau 0,14 grain/scf

maks. 1,0 ppm atau 0,25 grains/ 100 SCF

S total - *) *) maks. 1,3 grains/100 SCF

Hg μg / Nm3 105 0,05 *)

H20 ppm 80 *) *)

Density kg/m3 454 *) *)

GHV BTU/SCF *) 1094,6 min. 1070, maks. 1165

*) tidak ada data

Page 79: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 7979

Sifat - Sifat Produk BBGSifat - Sifat Produk BBG Mempunyai kemurnian hidrokarbon tinggi, untuk menjamin Mempunyai kemurnian hidrokarbon tinggi, untuk menjamin

kualitas maupun kuantitas BBG.kualitas maupun kuantitas BBG. Mempunyai kandungan CHMempunyai kandungan CH44 tinggi untuk menjamin nilai tinggi untuk menjamin nilai

kalori BBGkalori BBG Tidak menimbulkan korosi pada peralatan penyimpanan, Tidak menimbulkan korosi pada peralatan penyimpanan,

pengangkutan maupun distribusi / penyaluran.pengangkutan maupun distribusi / penyaluran. Mempunyai nilai kalori tinggi bila BBG digunakan sebagai Mempunyai nilai kalori tinggi bila BBG digunakan sebagai

bahan bakarbahan bakar Produk BBG tidak boleh mengendap pada sistem Produk BBG tidak boleh mengendap pada sistem

penyimpanan (berupa hidrokarbon berat)penyimpanan (berupa hidrokarbon berat) Harus mempunyai tekanan uap yang cukup agar tidak Harus mempunyai tekanan uap yang cukup agar tidak

membahayakan keselamatan dalam penyimpanan, membahayakan keselamatan dalam penyimpanan, pengangkutan maupun distribusi / penyaluran.pengangkutan maupun distribusi / penyaluran.

Tidak membentuk hidrat pada suhu yang rendah, balk pada Tidak membentuk hidrat pada suhu yang rendah, balk pada saat penyimpanan, pengangkutan maupun distribusi / saat penyimpanan, pengangkutan maupun distribusi / penyaluran.penyaluran.

Pada pembakaran, BBG harus bersih dan tidak mencemari Pada pembakaran, BBG harus bersih dan tidak mencemari udara.udara.

Page 80: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 8080

Signifikansi Pengujian BBGSignifikansi Pengujian BBG

Yang dimaksud dengan signifikansi Yang dimaksud dengan signifikansi pengujian adalah arti, maksud, kegunaan pengujian adalah arti, maksud, kegunaan serta tujuan dari suatu pengujian. serta tujuan dari suatu pengujian.

Jenis pengujian produk BBG disesuaikan Jenis pengujian produk BBG disesuaikan dengan jumlah senyawaan atau gabungan dengan jumlah senyawaan atau gabungan senyawaan yang terkandung di dalam BBG senyawaan yang terkandung di dalam BBG yang erat hubungannya dengan kualitas yang erat hubungannya dengan kualitas dan kuantitas BBG.dan kuantitas BBG.

Page 81: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 8181

Parameter Uji Produk BBGParameter Uji Produk BBG Metode

Komponen Satuan ASTM GPA

Komposisi : D 1945 2261

C1 % mol

C2 % mol

C3 % mol

iC4 % mol

nC4 % mol

iC5 % mol

nC5 % mol

C6+ % mol

N2 % mol

CO2 % mol

H2S mg/ 100 cuft D 2385

RSH mg/ 100 cuft D 2385

S total - D 1266

Hg μg / Nm3 AAS

H20 ppm Gravimetri

Density kg/m3 Kalkulasi

GHV BTU/SCF Kalkulasi

KomposisiKomposisi

NitrogenNitrogen

CO2CO2

H2SH2S

RSHRSH

Total SulfurTotal Sulfur

MerkuriMerkuri

DensityDensity

GHVGHV

H2OH2O

LNG

Page 82: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 8282

KomposisiKomposisi ASTM D 1945 / GPA 2261 ASTM D 1945 / GPA 2261

Pengujian komposisi BBG dilakukan Pengujian komposisi BBG dilakukan sesuai metode ASTMD 1945 atau sesuai metode ASTMD 1945 atau GPA 2261, yaitu dengan GPA 2261, yaitu dengan menggunakan peralatan menggunakan peralatan kromatografi gas. kromatografi gas.

Metode ini mampu mendeteksi Metode ini mampu mendeteksi komposisi BBG atas komponen-komposisi BBG atas komponen-komponennya.komponennya.

Page 83: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 8383

Komponen BBGKomponen BBG

Di bawah adalah komponen-komponen Di bawah adalah komponen-komponen hidrokarbon dalam BBG, disusun hidrokarbon dalam BBG, disusun berdasarkan naiknya titik didih dengan berdasarkan naiknya titik didih dengan peralatan GC, sbb :peralatan GC, sbb :

- CH- CH44 - iC- iC55HH1212

- C- C22HH88 - nC- nC55HH1212

- C- C33HH88 - C - C66HH1414++

- iC- iC44HH1010

- nC- nC44HH1010

Page 84: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 8484

Komponen CHKomponen CH44

Disyaratkan bahwa kandungan CHDisyaratkan bahwa kandungan CH44 dalam dalam BBG merupakan komponen hidrokarbon BBG merupakan komponen hidrokarbon dengan konsentrasi tinggi. dengan konsentrasi tinggi.

Konsentrasi dilaporkan sebagai % mol.Konsentrasi dilaporkan sebagai % mol. Bila konsentrasi kurang dari batasan Bila konsentrasi kurang dari batasan

minimum yang ditentukan dalam minimum yang ditentukan dalam spesifikasi, ini menunjukkan bahwa BBG spesifikasi, ini menunjukkan bahwa BBG mempunyai nilai kalori rendah. Ini berarti mempunyai nilai kalori rendah. Ini berarti mutu BBG rendah.mutu BBG rendah.

Page 85: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 8585

Komponen CKomponen C22HH66, C, C33HH88, C, C4HH10 dan dan

CC5HH12 Disyaratkan bahwa kandungan komponen Disyaratkan bahwa kandungan komponen

CC22HH66, C, C33HH88, C, C4HH10 dan C dan C5HH12 dalam BBG dalam BBG merupakan komponen hidrokarbon yang merupakan komponen hidrokarbon yang keberadaannya dibatasi. keberadaannya dibatasi.

Konsentrasi dilaporkan sebagai % mol. Konsentrasi dilaporkan sebagai % mol. Bila penjumlahan konsentrasi CBila penjumlahan konsentrasi C22HH66, C, C33HH88, ,

CC4HH10 dan C dan C5HH12 melebihi batas nilai melebihi batas nilai maksimum yang ditentukan dalam maksimum yang ditentukan dalam spesifikasi, ini menunjukkan bahwa BBG spesifikasi, ini menunjukkan bahwa BBG mempunyai niiai kalori rendah. Ini berarti mempunyai niiai kalori rendah. Ini berarti mutu BBG rendah.mutu BBG rendah.

Page 86: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 8686

Komponen CKomponen C66HH1414++

(hexane and heavier)(hexane and heavier) Pada analisis kuantitatif, komponen CPada analisis kuantitatif, komponen C66HH1414 dan dan

CC77HH1616, dapat digabung menjadi satu disebut , dapat digabung menjadi satu disebut CC66HH1414

++ (hexane and heavier). (hexane and heavier). Besarnya konsentrasi tiap komponen dalam Besarnya konsentrasi tiap komponen dalam

sampel BBG, dilaporkan sebagai % mol, % vol. sampel BBG, dilaporkan sebagai % mol, % vol. atau % berat. atau % berat.

Bila konsentrasi Bila konsentrasi CC66HH1414++ melebihi batas nilai melebihi batas nilai

maksimum yang ditentukan dalam spesifikasi, ini maksimum yang ditentukan dalam spesifikasi, ini menunjukkan bahwa BBG mempunyai nilai kalori menunjukkan bahwa BBG mempunyai nilai kalori rendah. Ini berarti mutu BBG rendah. rendah. Ini berarti mutu BBG rendah.

Disamping itu, kelebihan Disamping itu, kelebihan CC66HH1414++ akan akan

menyebabkan kemudahan penguapannya rendah menyebabkan kemudahan penguapannya rendah sehingga dalam penyimpanan, pengangkutan dan sehingga dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi akan menyebabkan terjadinya endapan.distribusi akan menyebabkan terjadinya endapan.

Page 87: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 8787

Signifikansi PengujianSignifikansi Pengujian Untuk mengetahui komponen - komponen hidrokarbon yang Untuk mengetahui komponen - komponen hidrokarbon yang

terkandung dalam BBG. Dengan diketahui komposisinya, terkandung dalam BBG. Dengan diketahui komposisinya, dapat digunakan untuk menghitung sifat sifat fisika BBG, dapat digunakan untuk menghitung sifat sifat fisika BBG, seperti nilai kalori, tekanan uap, specific gravity (density) seperti nilai kalori, tekanan uap, specific gravity (density) Besarnya kandungan komponen-komponen hidrokarbon Besarnya kandungan komponen-komponen hidrokarbon dalam BBG, menentukan mutu BBG balk kualitasnya dalam BBG, menentukan mutu BBG balk kualitasnya maupun kuantitasnya.maupun kuantitasnya.

Makin tinggi konsentrasi komponen metana menunjukkan Makin tinggi konsentrasi komponen metana menunjukkan mutu dari BBG akan lebih tinggi.mutu dari BBG akan lebih tinggi.

Untuk mengetahui komponen-komponen non hidrokarbon Untuk mengetahui komponen-komponen non hidrokarbon yang terkandung dalam BBG. Dengan diketahuinya yang terkandung dalam BBG. Dengan diketahuinya besarnya kandungan masing-masing komponen non besarnya kandungan masing-masing komponen non hidrokarbon dalam BBG, dapat diketahui pula mutu BBG, hidrokarbon dalam BBG, dapat diketahui pula mutu BBG, balk kualitasnya maupun kuantitasnya. Makin tinggi balk kualitasnya maupun kuantitasnya. Makin tinggi kandungan komponen non hidrokarbon menunjukkan mutu kandungan komponen non hidrokarbon menunjukkan mutu BBG akan lebih rendah.BBG akan lebih rendah.

Page 88: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 8888

Karbon DioksidaKarbon Dioksida ASTMD 1945 ASTMD 1945

Pengujian karbon dioksida C0Pengujian karbon dioksida C022, dilakukan , dilakukan dengan metode ASTM D 1945 atau GPA dengan metode ASTM D 1945 atau GPA 2261, yaitu dengan menggunakan 2261, yaitu dengan menggunakan peralatan kromatografi gas. peralatan kromatografi gas.

Pengujian C0Pengujian C022 dapat dilakukan bersama- dapat dilakukan bersama-sama dengan komponen hidrokarbon. sama dengan komponen hidrokarbon. Perhitungan secara kuantitatif, luas Perhitungan secara kuantitatif, luas puncak C0puncak C022 pada kromatogram sampel pada kromatogram sampel dibandingkan dengan luas puncak C0dibandingkan dengan luas puncak C022 pada kromatogram gas standar.pada kromatogram gas standar.

Page 89: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 8989

Signifikansi PengujianSignifikansi Pengujian

untuk mengetahui besarnya konsentrasi untuk mengetahui besarnya konsentrasi gas C02 dalam BBG. Kandungan C02 akan gas C02 dalam BBG. Kandungan C02 akan berpengaruh terhadap besarnya nilai berpengaruh terhadap besarnya nilai kalori BBG. Bila kandungan gas C02 tinggi, kalori BBG. Bila kandungan gas C02 tinggi, berarti nilai kalori BBG rendah dan berarti nilai kalori BBG rendah dan sebaliknya Ini menunjukkan bahwa BBG sebaliknya Ini menunjukkan bahwa BBG tersebut balk kualitas maupun kuantitas tersebut balk kualitas maupun kuantitas menurun.menurun.

Untuk mengetahui kecenderungan sifat Untuk mengetahui kecenderungan sifat korosifitas produk BBG.korosifitas produk BBG.

Page 90: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 9090

NitrogenNitrogen ASTMD 1945 atau GPA 2261 ASTMD 1945 atau GPA 2261

Nitrogen dalam BBG berbentuk gas yang melarut. Nitrogen dalam BBG berbentuk gas yang melarut. Gas Nitrogen adalah gas yang inert, karena itu Gas Nitrogen adalah gas yang inert, karena itu tidak bersifat korosif. tidak bersifat korosif. Namun demikian Namun demikian keberadaan Nitrogen akan menurunkan mutu keberadaan Nitrogen akan menurunkan mutu BBG baik kualitas maupun kuantitas. BBG baik kualitas maupun kuantitas.

Pengujian Nitrogen dilakukan dengan metode Pengujian Nitrogen dilakukan dengan metode ASTMD 1945 atau GPA 2261, yaitu dengan ASTMD 1945 atau GPA 2261, yaitu dengan menggunakan peralatan kromatografi gas. menggunakan peralatan kromatografi gas. Pengujian ini dapat dilakukan bersama-sama Pengujian ini dapat dilakukan bersama-sama dengan komponen hidrokarbon. dengan komponen hidrokarbon.

Perhitungan secara kuantitatif, luas puncak Perhitungan secara kuantitatif, luas puncak Nitrogen pada kromatogram sampel Nitrogen pada kromatogram sampel dibandingkan dengan luas puncak Nitrogen pada dibandingkan dengan luas puncak Nitrogen pada kromatogram gas standar.kromatogram gas standar.

Page 91: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 9191

Signifikansi PengujianSignifikansi Pengujian

untuk mengetahui besarnya konsentrasi untuk mengetahui besarnya konsentrasi Nitrogen dalam BBG. Kandungan Nitrogen Nitrogen dalam BBG. Kandungan Nitrogen akan berpengaruh terhadap besarnya nilai akan berpengaruh terhadap besarnya nilai kalori BBG. kalori BBG.

Bila kandungan gas Nitrogen tinggi, berarti Bila kandungan gas Nitrogen tinggi, berarti nilai kalori BBG rendah dan sebaliknya. Ini nilai kalori BBG rendah dan sebaliknya. Ini menunjukkan bahwa BBG tersebut baik menunjukkan bahwa BBG tersebut baik kualitas maupun kuantitas menurun.kualitas maupun kuantitas menurun.

Page 92: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 9292

Hidrogen SulfidaHidrogen Sulfida ASTMD 2385 ASTMD 2385

Pengujian hidrogen sulfida HPengujian hidrogen sulfida H22S, dilakukan dengan S, dilakukan dengan metode ASTMD 2385, dimana gas Hmetode ASTMD 2385, dimana gas H22S dalam BBG S dalam BBG diserap dengan menggunakan larutan CdSOdiserap dengan menggunakan larutan CdSO44 netral. netral.

Endapan CdS yang terbentuk disaring dan Endapan CdS yang terbentuk disaring dan kemudian dilarutkan dalam larutan HCI, dan kemudian dilarutkan dalam larutan HCI, dan larutan yang dihasilkan ditetapkan dengan cara larutan yang dihasilkan ditetapkan dengan cara titrasi jodometri setelah ke dalamnya titrasi jodometri setelah ke dalamnya ditambahkan larutan Jditambahkan larutan J22 berlebihan. berlebihan.

Laporan hasil pengujian dinyatakan dalam % wt Laporan hasil pengujian dinyatakan dalam % wt HH22S, mg/L HS, mg/L H22S, S, ppm ppm HH22SS atau grains atau grains HH22SS /100 ft. /100 ft.

Page 93: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 9393

Signifikansi PengujianSignifikansi Pengujian

Untuk mengetahui besarnya Untuk mengetahui besarnya konsentrasi gas Hkonsentrasi gas H22S dalam BBG. S dalam BBG.

Kandungan HKandungan H22S akan berpengaruh S akan berpengaruh terhadap besarnya nilai kalori BBG. terhadap besarnya nilai kalori BBG.

Bila kandungan gas HBila kandungan gas H22S tinggi, S tinggi, berarti nilai kalori BBG rendah dan berarti nilai kalori BBG rendah dan sebaliknya.sebaliknya.

Untuk mengetahui kecenderungan Untuk mengetahui kecenderungan sifat korosifitas produk BBG.sifat korosifitas produk BBG.

Page 94: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 9494

Merkaptan Merkaptan ASTM D 2385ASTM D 2385 Pengujian merkaptan dalam BBG, dilakukan Pengujian merkaptan dalam BBG, dilakukan

dengan metode ASTMD 2385, dimana gas RSH dengan metode ASTMD 2385, dimana gas RSH diserap dengan menggunakan larutan CdSOdiserap dengan menggunakan larutan CdSO44 basa.basa.

Penetapan besarnya konsentrasi merkaptan Penetapan besarnya konsentrasi merkaptan seperti halnya pada penetapan Hseperti halnya pada penetapan H2S, yaitu dengan S, yaitu dengan cara titrasi jodometri. Pada analisisnya, cara titrasi jodometri. Pada analisisnya, merkaptan dalarn BBG dinyatakan sebagai merkaptan dalarn BBG dinyatakan sebagai merkaptan sulfur (mengapa ?) merkaptan sulfur (mengapa ?)

Laporan hasil pengujian dinyatakan dalam % wt, Laporan hasil pengujian dinyatakan dalam % wt, mg/L, atau grains /100 ft3. mg/L, atau grains /100 ft3.

Gas RSH sangat korosif terhadap peralatan.Gas RSH sangat korosif terhadap peralatan.

Page 95: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 9595

Signifikansi PengujianSignifikansi Pengujian untuk mengetahui besarnya konsentrasi gas untuk mengetahui besarnya konsentrasi gas

merkaptan dalam gas alam Kandungan merkaptan dalam gas alam Kandungan merkaptan akan berpengaruh terhadap merkaptan akan berpengaruh terhadap besarnya nilai kalori gas alam.besarnya nilai kalori gas alam.

Bila kandungan gas merkaptan tinggi, berarti Bila kandungan gas merkaptan tinggi, berarti nilai kalori gas alam rendah dan sebaliknya. nilai kalori gas alam rendah dan sebaliknya. Umumnya konsentrasi merkaptan dari ladang - Umumnya konsentrasi merkaptan dari ladang - ladang sumur di Indonesia rendah.ladang sumur di Indonesia rendah.

Bila konsentrasi merkaptan tinggi, signifikansi Bila konsentrasi merkaptan tinggi, signifikansi pengujian digunakan untuk menentukan jenis pengujian digunakan untuk menentukan jenis dan dosis bahan kimia yang digunakan dan dosis bahan kimia yang digunakan (umumnya menggunakan kaustik soda atau (umumnya menggunakan kaustik soda atau kaustik potas) serta jumlah unit purifikasi pada kaustik potas) serta jumlah unit purifikasi pada proses penghilangan / penurunan konsentrasi proses penghilangan / penurunan konsentrasi merkaptan.merkaptan.

Page 96: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 9696

Total SulfurTotal Sulfur ASTMD 2784 ASTMD 2784

Sufur dalam BBG akan sangat mempengaruhi mutu nilai Sufur dalam BBG akan sangat mempengaruhi mutu nilai kalori BBG. kalori BBG.

Pengujian total sulfur adalah pengujian sifat kebersihan Pengujian total sulfur adalah pengujian sifat kebersihan BBG. BBG.

Dikatakan total sulfur karena merupakan penjumlahan dari Dikatakan total sulfur karena merupakan penjumlahan dari berbagai senyawaan sulfur dalam BBG, yaitu terdiri dari berbagai senyawaan sulfur dalam BBG, yaitu terdiri dari merkaptan (RSH), hidrogen sulfida (H2S), karbonil sulfida merkaptan (RSH), hidrogen sulfida (H2S), karbonil sulfida (COS) dan karbon disulfida (CS2). (COS) dan karbon disulfida (CS2).

Besarnya konsentrasi total sulfur dilaporkan dalam satuan Besarnya konsentrasi total sulfur dilaporkan dalam satuan % wt, mg/L, grains/100 cuft. Makin tinggi kandungan total % wt, mg/L, grains/100 cuft. Makin tinggi kandungan total sulfur menunjukkan nilai kalori gas alam menurun.sulfur menunjukkan nilai kalori gas alam menurun.

Page 97: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 9797

PengujianPengujian

Pengujian total sulfur dilakukan dengan Pengujian total sulfur dilakukan dengan menggunakan metode ASTMD 2784 (atau menggunakan metode ASTMD 2784 (atau ASTMD 1266), dengan menggunakan Wickbold - ASTMD 1266), dengan menggunakan Wickbold - type combustion apparatus, dimana sulfur type combustion apparatus, dimana sulfur dioksidasi dalam aliran campuran 70 % gas CO2 dioksidasi dalam aliran campuran 70 % gas CO2 dan 30 % gas O2. Gas SO2 yang terbentuk dan 30 % gas O2. Gas SO2 yang terbentuk dialirkan ke dalam larutan penyerap H2O2 untuk dialirkan ke dalam larutan penyerap H2O2 untuk menghasilkan H2SO4. menghasilkan H2SO4.

Bila kandungan total Sulfur tinggi, ditetapkan cara Bila kandungan total Sulfur tinggi, ditetapkan cara asidi-alkalimetri, sedang untuk kandungan rendah asidi-alkalimetri, sedang untuk kandungan rendah ditetapkan dengan turbidimetri.ditetapkan dengan turbidimetri.

Page 98: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 9898

Signifikansi PengujianSignifikansi Pengujian

untuk mengindikasi kecenderungan terjadinya untuk mengindikasi kecenderungan terjadinya penurunan nilai kalori BBG. Makin besar penurunan nilai kalori BBG. Makin besar kandungan total sulfur menunjukkan nilai kalori kandungan total sulfur menunjukkan nilai kalori BBG menurun. BBG menurun.

Disamping itu, senyawa-senyawa sulfur akan Disamping itu, senyawa-senyawa sulfur akan cenderung mengakibatkan terjadinya korosi pada cenderung mengakibatkan terjadinya korosi pada logam khususnya yang bekerja pada suhu tinggi.logam khususnya yang bekerja pada suhu tinggi.

Sebagai bahan bakar, hasil pembakaran dari BBG Sebagai bahan bakar, hasil pembakaran dari BBG tidak boleh menimbulkan pencemaran lingkungan.tidak boleh menimbulkan pencemaran lingkungan.

Page 99: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 9999

Nilai KaloriNilai Kalori

Untuk mengetahui besarnya nitai kalori Untuk mengetahui besarnya nitai kalori suatu produk BBG, dilakukan perhitungan suatu produk BBG, dilakukan perhitungan dengan menggunakan % mol dari dengan menggunakan % mol dari komponen-komponen hasil pengujian BBG komponen-komponen hasil pengujian BBG menurut metode GPA 2261, yaitu dengan menurut metode GPA 2261, yaitu dengan peralatan kromatografi gas. peralatan kromatografi gas.

Nilai kalori merupakan salah satu sifat yang Nilai kalori merupakan salah satu sifat yang sangat penting dari BBG.sangat penting dari BBG.

Page 100: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 100100

Pengaruh Komponen HidrokarbonPengaruh Komponen Hidrokarbon

Besarnya nilai kalori ditentukan oleh Besarnya nilai kalori ditentukan oleh besarnya % mol dari komponen-komponen besarnya % mol dari komponen-komponen hidrokarbon. hidrokarbon.

Apabila nilai kalori BBG dinyatakan dalam Apabila nilai kalori BBG dinyatakan dalam satuan kalor/satuan volume, makin tinggi satuan kalor/satuan volume, makin tinggi titik didih komponen hidrokarbon nilai titik didih komponen hidrokarbon nilai kalorinya menaik, tetapi sebaliknya makin kalorinya menaik, tetapi sebaliknya makin rendah titik didihnya makin rendah pula nilai rendah titik didihnya makin rendah pula nilai kalorinya.kalorinya.

Page 101: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 101101

Gross Heating Value (GHV)Gross Heating Value (GHV)

Terdapat 2 (dua) macam nilai kalori, yaitu Terdapat 2 (dua) macam nilai kalori, yaitu GHV (gross heating value) dan NHV (net GHV (gross heating value) dan NHV (net heating value). heating value).

Dalam transaksi jual - beli gas, umumnya Dalam transaksi jual - beli gas, umumnya nilai kalori gas alam dilaporkan dalam nilai kalori gas alam dilaporkan dalam satuan BTU/SCF sebagai GHV.satuan BTU/SCF sebagai GHV.

Page 102: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 102102

Signifikansi PengujianSignifikansi Pengujian

Untuk mengetahui besarnya nilai kalori Untuk mengetahui besarnya nilai kalori BBG, sehingga mutu dari BBG dapat BBG, sehingga mutu dari BBG dapat diketahui. diketahui.

Nilai kalori BBG sangat erat hubungannya Nilai kalori BBG sangat erat hubungannya dalam transaksi penjualan gas.dalam transaksi penjualan gas.

Page 103: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 103103

Kandungan Air BebasKandungan Air Bebas

Terdapat dua air yang terkandung dalam Terdapat dua air yang terkandung dalam gas alam, yaitu air yang terlarut dalam BBG gas alam, yaitu air yang terlarut dalam BBG dan air yang tak terlarut dalam BBG. dan air yang tak terlarut dalam BBG.

Air yang tak terlarut dalam BBG Air yang tak terlarut dalam BBG keberadaannya terpisah dari BBG, berupa keberadaannya terpisah dari BBG, berupa air bebas.air bebas.

Page 104: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 104104

Pengujian AirPengujian Air

Pengujian air dalam BBG dilakukan dengan cara Pengujian air dalam BBG dilakukan dengan cara mengalirkan gas BBG ke dalam zat higroskopis mengalirkan gas BBG ke dalam zat higroskopis sebagai zat penyerap (desikan).sebagai zat penyerap (desikan).

Selisish berat antara sesudah dan sebelum Selisish berat antara sesudah dan sebelum percobaan adalah berat air dalam BBG. percobaan adalah berat air dalam BBG. Pengujian Pengujian kandungan air tidak dituliskan secara rinci sebagai kandungan air tidak dituliskan secara rinci sebagai standar metode analisis. standar metode analisis.

Laporan hasil dinyatakan dalam satuan % wt, ppm Laporan hasil dinyatakan dalam satuan % wt, ppm atau mg/L.atau mg/L.

Page 105: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 105105

Signifikansi PengujianSignifikansi Pengujian

untuk mengetahui besarnya kandungan air untuk mengetahui besarnya kandungan air dalam BBG, sehingga mutu dari BBG dapat dalam BBG, sehingga mutu dari BBG dapat ditentukan. ditentukan.

Besarnya kandungan air berpengaruh Besarnya kandungan air berpengaruh terhadap nilai kalori BBG. terhadap nilai kalori BBG.

Disamping itu, terdapatnya air dalam BBG Disamping itu, terdapatnya air dalam BBG merupakan katalisator (mempercepat) merupakan katalisator (mempercepat) proses pengkaratan logam (korosif).proses pengkaratan logam (korosif).

Page 106: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 106

MerkuriMerkuri

• Kandungan merkuri BBG berada Kandungan merkuri BBG berada berasosiasi dengan kondensat, berasosiasi dengan kondensat, sebagai persenyawaan sebagai persenyawaan organometalik merkuri. organometalik merkuri.

• Dalam kondensat gas alam terdapat Dalam kondensat gas alam terdapat 5% sebagai unsur bebas merkuri, 5% sebagai unsur bebas merkuri, 21% sebagai senyawaan anorganik, 21% sebagai senyawaan anorganik, dan 74% sebagai organometalik dan 74% sebagai organometalik merkuri.merkuri.

Page 107: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 107

Tabel Senyawaan Tabel Senyawaan MerkuriMerkuri

Senyawaan merkuri Titik didih, °C

Hg 357

Hg(CH3)2 96

Hg(iCH3H,) 170

Hg(nCH3H7) 190

Hg(C4H9)2 206

Page 108: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 108

Keberadaan MerkuriKeberadaan Merkuri

• Keberadaan merkuri dalam BBG Keberadaan merkuri dalam BBG adalah sebagai gas yang melarut adalah sebagai gas yang melarut dalam BBG. dalam BBG.

• Umumnya kandungan merkuri Umumnya kandungan merkuri dalam konsentrasi yang rendah, dalam konsentrasi yang rendah, dinyatakan dalam ppb atau mg/ dinyatakan dalam ppb atau mg/ l00cuft atau ug/ 100 Nm3 )l00cuft atau ug/ 100 Nm3 )

Page 109: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 109

Signifikansi PengujianSignifikansi Pengujian

• untuk mengetahui besarnya untuk mengetahui besarnya kandungan merkuri dalam BBG, kandungan merkuri dalam BBG, yang mempunyai sifat korosif yang mempunyai sifat korosif terhadap logam terutama peralatan terhadap logam terutama peralatan dari bahan aluminiumdari bahan aluminium

• untuk mengetahui besarnya untuk mengetahui besarnya kandungan merkuri dalam BBG, kandungan merkuri dalam BBG, yang bersifat racun terhadap yang bersifat racun terhadap kesehatan manusia.kesehatan manusia.

Page 110: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 110

DensityDensity

• Pengujian density dilakukan dengan Pengujian density dilakukan dengan mengkorversi Spescific Gravity pada mengkorversi Spescific Gravity pada suhu 60/60 °F (SG 60/60 °F ), suhu 60/60 °F (SG 60/60 °F ), dengan perhitungan menggunakan dengan perhitungan menggunakan komposisi BBG ASTMD 2163 dengan komposisi BBG ASTMD 2163 dengan kromatografi gas. kromatografi gas.

• Konversi dari SG 60/60 °F menjadi Konversi dari SG 60/60 °F menjadi density dilakukan dengan density dilakukan dengan menggunakan Tabel ASTMD 1250.menggunakan Tabel ASTMD 1250.

Page 111: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 111

Signifikansi PengujianSignifikansi Pengujian

untuk perhitungan berat BBG yang untuk perhitungan berat BBG yang ditampung dalam tempat ditampung dalam tempat penimbunan dan pengapalan penimbunan dan pengapalan berdasarkan volume yang telah berdasarkan volume yang telah diketahui sehingga dapat digunakan diketahui sehingga dapat digunakan sebagai perhitungan dalam hal sebagai perhitungan dalam hal pemasaran atau perdagangan.pemasaran atau perdagangan.

Page 112: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07 Maret 2007 112

Interpretasi Hasil UjiInterpretasi Hasil Uji

• Bila diperoleh hasil pengujian density lebih Bila diperoleh hasil pengujian density lebih rendah dari batas ketentuan dalam spesifikasi rendah dari batas ketentuan dalam spesifikasi menunjukkan bahwa BBG ini mengandung menunjukkan bahwa BBG ini mengandung komponen ringan yaitu metana dalam jumlah komponen ringan yaitu metana dalam jumlah tinggi. Hal ini akan mengakibatkan nilai kalori tinggi. Hal ini akan mengakibatkan nilai kalori BBG menaik. BBG menaik.

• Sedang bila diperoleh hasil pengujian density Sedang bila diperoleh hasil pengujian density lebih tinggi dari batas ketentuan dalam lebih tinggi dari batas ketentuan dalam spesifikasi menunjukkan bahwa BBG ini spesifikasi menunjukkan bahwa BBG ini mengandung komponen berat yaitu menurunnya mengandung komponen berat yaitu menurunnya kandungan metana. kandungan metana. Hal ini akan mengakibatkan Hal ini akan mengakibatkan nilai kalori BBG menurun.nilai kalori BBG menurun.

Page 113: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 113113

L N GL N G LNG merupakan salah satu produk yang berasal dari gas alam LNG merupakan salah satu produk yang berasal dari gas alam

yang dicairkan pada suhu - 160 °C dan tekanan 1,25 kg/cm 2 yang dicairkan pada suhu - 160 °C dan tekanan 1,25 kg/cm 2 absolut. absolut.

Gas alam sebagai umpan kilang LNG telah melewati beberapa Gas alam sebagai umpan kilang LNG telah melewati beberapa proses purifikasi guna mengurangi / menurunkan komponen proses purifikasi guna mengurangi / menurunkan komponen yang tidak dikehendaki (impuritas), sehingga produk LNG yang tidak dikehendaki (impuritas), sehingga produk LNG yang dihasilkan memenuhi spesifikasi. yang dihasilkan memenuhi spesifikasi.

Merkuri harus serendah mungkin, untuk melindungi korosi Merkuri harus serendah mungkin, untuk melindungi korosi pada material dari aluminium disamping bersifat B3 yang pada material dari aluminium disamping bersifat B3 yang berbahaya. berbahaya.

Dan juga kandungan komponen seperti CO2 H2S, H2O serta Dan juga kandungan komponen seperti CO2 H2S, H2O serta hidrokarbon berat harus dikurangi sampai batas tertentu, hidrokarbon berat harus dikurangi sampai batas tertentu, karena sifatnya yang sangat korosif.karena sifatnya yang sangat korosif.

Page 114: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 114114

Komponen Hidrokarbon LNGKomponen Hidrokarbon LNG Komponen hidrokarbon berupa senyawaan - Komponen hidrokarbon berupa senyawaan -

senyawaan dari n-parafin dan iso parafin. Sedang senyawaan dari n-parafin dan iso parafin. Sedang senyawaan dari naften, aromatik dan olefin tidak senyawaan dari naften, aromatik dan olefin tidak terdapat dalam LNG, karena gas alam sendiri sebagai terdapat dalam LNG, karena gas alam sendiri sebagai umpan tidak terdapat naften, aromat dan olefin.umpan tidak terdapat naften, aromat dan olefin.

Dalam LNG. kandungan CH4 merupakan komponen Dalam LNG. kandungan CH4 merupakan komponen mayor, mengingat kegunaan LNG sebagai bahan mayor, mengingat kegunaan LNG sebagai bahan bakar, pelarut atau sebagai aerosol.bakar, pelarut atau sebagai aerosol.

Dalam analisisnya, komponen hidrokarbon terdiri Dalam analisisnya, komponen hidrokarbon terdiri dari :dari :CH4, C2H6, C3H8, n-C4H10, iso-C4H10, n-C5H12, CH4, C2H6, C3H8, n-C4H10, iso-C4H10, n-C5H12, iso-C5H10 dan C6H14+iso-C5H10 dan C6H14+

Page 115: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 115115

Komponen Non Hidrokarbon LNGKomponen Non Hidrokarbon LNG

Komponen non hidrokarbon berupa senyawaan-Komponen non hidrokarbon berupa senyawaan-senyawaan dari H2S (hidroeen sulfida), RSH senyawaan dari H2S (hidroeen sulfida), RSH (merkaptan), COS (karbonil sulfida), CS2 (karbon (merkaptan), COS (karbonil sulfida), CS2 (karbon disulfida), CO2 (karbon dioksida), N2 (gas nitrogen), disulfida), CO2 (karbon dioksida), N2 (gas nitrogen), He (gas helium), dan Hg (merkuri)He (gas helium), dan Hg (merkuri)

Data menunjukkan bahwa, senyawaan COS dan CS2 Data menunjukkan bahwa, senyawaan COS dan CS2 tidak terdapat dalam gas alam sebagai umpan kilang tidak terdapat dalam gas alam sebagai umpan kilang LNG (paper presented at the GPT Conference in LNG (paper presented at the GPT Conference in Singapore by Mr. Sutopo of PT Badak Natural Gas Singapore by Mr. Sutopo of PT Badak Natural Gas Liquefaction Co).Liquefaction Co).

Dalam analisisnya, komponen non hidrokarbon terdiri Dalam analisisnya, komponen non hidrokarbon terdiri dari : H2S, RSH, CO2, N2, He, dan Hg.dari : H2S, RSH, CO2, N2, He, dan Hg.

Page 116: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 116116

Tabel Karakteristik Umpan dan Tabel Karakteristik Umpan dan Spesifikasi LNGSpesifikasi LNG

Karaktersistik Umpan Komponen Satuan

Arun Badak Spesifikasi LNG

C1 % mol 75,42 84,19 min. 85

C2 % mol 5,53 4,92

C3 % mol 2,20 3,33 C2 + C3 , maks. 12

iC4 % mol 0,46 0,69 iC4 + nC4 + iC5 + nC5 + C6+ :

nC4 % mol 0,56 0,82 maks. 2,0

iC5 % mol 0,24 0,27

nC5 % mol 0,14 0,18 iC5 + nC5 + C6+ : maks. 1,0

C6+ % mol 0,23 0,29

N2 % mol 0,27 0,08 maks. 1,00

C02 % mol 14,94 5,23 50 ppm

H2S - 70 ppm 2,2 ppm atau

maks. 1,0 ppm atau

0,14 grain/scf

0,25 grains/ 100 SCF

S total - *) *) maks. 1,3 grains/100 SCF

Hg pg / Nm3 105 0,05 *)

H2O ppm 80 *) *)

Density kg/m3 454 *) *)

GHV BTU/SCF *) 1094,6 min. 1070, maks. 1165

*) tidak ada data

Page 117: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 117117

Sifat - Sifat Produk LNGSifat - Sifat Produk LNG Mempunyai kemurnian hidrokarbon tinggi, untuk menjamin kualitas Mempunyai kemurnian hidrokarbon tinggi, untuk menjamin kualitas

maupun kuantitas LNG.maupun kuantitas LNG. Mempunyai kandungan CH4 tinggi untuk menjamin nilai kalori LNGMempunyai kandungan CH4 tinggi untuk menjamin nilai kalori LNG Tidak menimbulkan korosi pada peralatan penyimpanan, pengangkutan Tidak menimbulkan korosi pada peralatan penyimpanan, pengangkutan

maupun distribusi / penyaluran.maupun distribusi / penyaluran. Mempunyai nilai kalori tinggi bila LNG digunakan sebagai bahan bakarMempunyai nilai kalori tinggi bila LNG digunakan sebagai bahan bakar Produk LNG tidak boleh mengendap pada sistem penyimpanan (berupa Produk LNG tidak boleh mengendap pada sistem penyimpanan (berupa

hidrokarbon berat)hidrokarbon berat) Harus mempunyai tekanan uap yang cukup agar tidak membahayakan Harus mempunyai tekanan uap yang cukup agar tidak membahayakan

keselamatan dalam penyimpanan, pengangkutan maupun distribusi / keselamatan dalam penyimpanan, pengangkutan maupun distribusi / penyaluran.penyaluran.

Tidak membentuk hidrat pada suhu yang rendah, balk pada saat Tidak membentuk hidrat pada suhu yang rendah, balk pada saat penyimpanan_ pengangkutan maupun distribusi / penyaluran.penyimpanan_ pengangkutan maupun distribusi / penyaluran.

Pada pembakaran, LNG harus bersih dan tidak mencemari udara.Pada pembakaran, LNG harus bersih dan tidak mencemari udara.

Page 118: Signifikansi Pengujian Gas

suharno,07suharno,07 Maret 2007Maret 2007 118118

Parameter Uji Produk LNGParameter Uji Produk LNG Metode

Komponen Satuan ASTM GPA Lain

Komposisi : D 1945 2261

C l % mol

C2 % mol

C3 % mol

iC4 % mol

nC4 % mol

iC5 % mol

nC5 % mol

C6+ % mol

N2 % mol

CO2 % mol

H2S mg/ 100 cuft D 2385

RSH mg/ 100 cu ft D 2385

S total - D 1266

Hg g / Nm3 AAS

H20 PPM Gravimetri

Density *) kg/m3 D 1945

GHV *) BTU/SCF D 1945

*) dihitung dari komposisi hidrokarbon