Top Banner
PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN MULTIPLIER EQUITY TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI Skripsi Oleh: Muhamad Azka Maulana NPM : 4316500119 Diajukan Kepada: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Panca Sakti Tegal 2020
154

PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN

Oct 27, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MULTIPLIER EQUITY TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
Skripsi
Oleh:
MULTIPLIER EQUITY TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
SKRIPSI
Oleh:
maka ia akan memanfaatkanmu”
(Ali bin Abi Thalib)
meyerah.”(Thomas Alva Edison)
Allhamdulillah atas rahmat dan limpah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Karya tulis sederhana ini ku persembahkan untuk :
1. Mamih yang cintanya tidak pernah habis yaitu Mamih Tardjiah yang
senantiasa mendoakan, mendukung dan memberikan semangat untuk saya
menyelesaikan skripsi ini.
2. kakak-kakaku yang tercinta dan yang saya banggakan yaitu Ka Inggar, Ka
Una dan Ka Fika yang selau menghibur dikala mengerjakan skripsi ini.
3. Teruntuk Tri Kurnia Wanti yang selalu memberi semangat.
4. sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan memotivasi
5. Untuk Dosen Pembimbing saya Budi Susetyo, SE , M.Si dan Yanti Puji
Astuti, SE , M.Si yang senantiasa membimbing dengan penuh rasa sabar
dan tanpa bosan sampai skripsi ini selesai.
vi
vii
ABSTRAK
Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.”
Profitabilitas, Leverage Dan Multiplier Equity Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-
2018.
berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan Statistik Deskriptif, Uji
Normalitas, Uji Multikolonieritas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi, Uji
Analisis Regresi Linier Berganda, uji statistik uji parsial (uji t) dan Uji Koefesien
Determinasi . sample penelitian adalah 38 perusahaan manufaktur yang terdaftar
di bursa efek indonesia dengan menggunakan purposive sampling.
Penelitian ini menyimpulkan (1) Likuiditas tidak berpengaruh positif
terhadap return saham (2) Profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap return
saham (3) Leverage tidak berpengaruh terhadap return saham (4) Multiplier
Equity tidak berpengaruh positif terhadap return saham.
Kata Kunci : Likuiditas, Profitabilitas, Leverage Dan Multiplier Equity
Terhadap Return Saham
"The Effect of Liquidity, Profitability, Leverage and Multiplier Equity on
Stock Returns on Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock
Exchange." This study aims to determine the Effect of Liquidity, Profitability,
Leverage and Multiplier Equity Against Stock Returns on Manufacturing
Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016-2018
The data analysis method used is multiple linear regression analysis.
Hypothesis testing is done by Descriptive Statistics, Normality Test,
Multicollinearity Test, Heteroscedasticity Test, Autocorrelation Test, Multiple
Linear Regression Analysis Test, partial test statistic test (t test) and
Determination Coefficient Test. The research sample was 38 manufacturing
companies listed on the Indonesia Stock Exchange using purposive sampling.
This study concludes (1) Liquidity does not have a positive effect on
stock returns (2) Profitability does not have a positive effect on stock returns (3)
Leverage does not have a positive effect on stock returns (4) Equti Multiplier has
no positive effect on stock returns.
Keywords: Liquidity, Profitability, Leverage and Multiplier Equity Against
Stock Return
melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul “Pengaruh Likuiditas,
Profitabilitas, Leverage dan Multiplier Equity Terhadap Return Saham Pada
Peusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”
Skripsi ini tidak terlepas dari ridho Allah SWT dan bantuan berbagai pihak
yang telah memotivasi, membimbing, dan memberikan tenaga, ide-ide, maupun
pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Yang terhormat :
1. Ibu Dr.Dien Novianty R.,S.E, M.M, Akt, CA. selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.
2. Bapak Aminul Fajri S.E, Akt. Selaku Ka Progdi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.
3. Bapak Budi Susetyo, SE , M.Si selaku pembimbing I yang telah
membimbing dan memberikan pengarah dalam menyelesaikan
penelitian ini.
x
4. Ibu Yanti Puji Astutie, S.E, M.Si. selaku pembimbing II yang
telah membimbing dan memberikan pengarah dalam
menyelesaikan penelitian ini.
Bisnis Universitas Pancasakti Tegal yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan dan mendidik penulis untuk
menjadi mahasiswa yang berwatak, dan bertanggung jawab.
6. Rekan-rekan yang selalu memotivasi dan memberikan semangat
untuk segera menyelesaikan penelitian ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penlis sebutkan satu persatu, yang
telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan proposal
skripsi ini, oleh karena itu bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak sangat peneliti harapkan demi hasil penelitian yang lebih
baik. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis umumnya bagi pembaca.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 6
xii
A. Landasan Teori ............................................................................................. 9
1. Teori sinyal ............................................................................................... 9
B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 23
C. Definisi Konseptual dan Operasionalisme Variabel .................................. 36
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 43
E. Teknik Pengolahan Data ............................................................................ 43
F. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ..................................................... 45
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................... 82
A. Gambaran Umum ................................................................................................. 82
B. Hasil Penelitin ...................................................................................................... 83
Lampiran 1 Hasil Analisis ..................................................................................... 88
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaaan Manufaktur di BEI 2016-2018 ................. 39
Tabel 3.3 Operasional Variabel............................................................................. 41
Table 4. 1 hasil seleksi pengambilan sampel penelitian metode purposive
sampling. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52
Table 4.4 hasil uji one sample kolmogorov-smirnov ............................................ 91
Table 4.5 uji normalitas......................................................................................... 92
Table 4. 9 hasil uji autokorelasi ............................................................................ 97
Table 4. 10 uji heteroskedastisitas ........................................................................ 98
Table 4.11 uji analisis regresi linier ...................................................................... 99
Table 4.12 uji kelayakan model ........................................................................ 1025
Table 4.13 uji t .................................................................................................... 102
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
Lampiran 1 Hasil Analisis ..................................................................................... 88
1
kegiatan perekonomian sehingga dipandang sebagai salah satu barometer
kondisi perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan pasar yang
memperjualbelikan modal jangka panjang dalam bentuk surat berharga
seperti obligasi dan saham (Safitri dkk, 2015)
Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai sebagai lembaga
perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukan peran penting pasar
modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat
menghubungkan pihak yang menghubungkan dana dengan pihak yang
kelebihan dana. Disamping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya
alokasi dana yang efesien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak
yang kelebihan dana (investor) dapat memilh alternatif investasi yang
memberikan return yang paling optimal. Asumsinya ialah investasi yang
memberikan return relatif besar adalah sektor-sektor yang paling
produktif yang ada dipasar. Dengan demikian dana yang dari investor
dapat digunakan secara produktif oleh perusahaan-perusahaan
tersebut.(Eduardo, 2017)
2
kerugian.(Saputra, 2015)
rumit dan informasi yang lebih kompleks, namun juga menghadapi resiko
yang relatif besar bila dibandingkan dengan bentu sistem bentuk-bentuk
simpanan pada sistem perbankan. Oleh karena itu, biasanya return yang
dihasilkan pada investasi saham relatif lebih besar dibanding dengan
tingkat bunga simpanan pada bank-bank.(Saputra, 2015)
Dalam berinvestasi, para investor memerlukan beberapa informasi
keuangan untuk mencapai hasil yang mereka inginkan. Salah satu
informasi tersebut yaitu informasi mengenai kinerja perusahaan yang
dapat dilihat dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan akhir
dari suatu proses akuntansi yang bertujuan untuk memberikan informasi
keuangan mengenai kondisi perusahaan dalam suatu periode (Safitri
dkk., 2015).
untuk mendapatkan keuntungan. Selain dividen investor juga
mengharapkan return saham. Maka sebelum berinvestasi, para investor
melakukan analisis keuangan untuk memprediksi harga saham di masa
yang akan datang agar nantinya memperoleh tingkat return dan
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Return merupakan hasil yang
diperoleh melalui kegiatan berinvestasi yang dapat berupa return yang
3
Investor akan melakukan investasi dengan membeli saham dipasar
modal akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar
investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan (return).
Memperoleh return (keuntugan) merupakan tujuan utama dari aktivitas
perdagangan yang ada dipasar modal. Investor melakukan beberapa cara
agar mendapatkan atau memperoleh return yang diharapkan.
Fenomena tentang return saham yaitu Kementerian Keuangan
Indonesia mencatat kinerja industri manufaktur diindonesia semakin
kompetitif dan produktif. Yang dilansir dari data Badan Pusat Statistik
(BPS), produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS). Pada kuartal
1 tahun 2019 mengalami kenaikan 4,45% dibandingkan periode lama
tahun lalu. Jumlah tersebut juga lebih tinggi dari sepanjang tahun 2018
yang hanya memiliki persentase 4,07%. Kenaikan IBS ditopang oleh
sektor industri pakaian yang naik mencapai 29,19% karena melimpahnya
order, terutama dari pasar ekspor. Kementrian Keuangan juga
memaparkan bahwa industri TPT/Tekstil dalam dua tahun terakhir
semakin kompetitif, baik di pasar domestik maupun dipasar global. Ini
terlihat pada laju pertumbuhan industri TPT/Tektil sepanjang tahun 2018
yang mencatat diangka 8,73% atau mampu melampaui pertumbuhan
ekonomi nasional sebesar 5,17%. Pada tahun 2018 industri TPT/Tektil
menjadi penghasil devisa yang cukup signifikan mencapai USD13,22
4
milyar atau naik 5,55% dibanding tahun lalu.selain itu industri TPT telah
menyerap tenaga kerja sebanyak 3,6 juta orang. Sementara itu pada
pertumbuhan produksi industr manufaktur mikro dan kecil (IMK) pada
kuartal 1-2019 mengalami kenaikan 6,88% terhadap periode yang sama
pada tahun sebelumnya. Jumlah tersebut juga meningkat 4,55% terhadap
kuartal IV-2018.
perusahaan adalah dengan melalui pendekatan fundamental. Terutama
pendekatan tersebut ditunjukan kepada faktor-faktor yang umumnya
berada diluar pasar modal, yang dapat mempengaruhi harga saham dimasa
mendatang. Hal-hal yang termasuk dalam analisis fundamental antara lain
ialah analisis ekonomi dan industri, penilaian secara individu baik dengan
menggunakan variabel penelitian seperti devidn maupun pendapatan
(Saputra, 2015)
Return Saham terhap faktor faktor yang mempengaruhi seperti Likuiditas,
Profitabilitas, Leverage dan Multiplier Equity. Hasil penelitian ini sesuai
5denngan penelitian yang dilakukan oleh (Safitri dkk., 2015) dalam
penelitiannya membuktikan bawha Likuiditas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham. Menurut (Dessy Wulandari, Hari
Purnomo, 2018) dalam penelitiannya membuktikan bahwa Profitabilitas
berpengaruh terhadap Return saham (Safitri dkk., 2015) dalam
penelitiannya leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
5
Multiplier Equity tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Return saham
mengembangkan kembali tentang “Pengaruh Likuditas, Profitabilitas, Leverage, Dan
Multiplier Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bei .
mempengaruhi Return saham pada perusahaaan manufaktur yang terdaftar di
BEI. Maka rumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftrar di BEI.
2. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
4. Apakah multiplier equity berpengaruh negatif terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan diatas maka tujuan dari penelitian ini ialah:
6
1. Untuk mengetahui pengaruh positif likuiditas terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Untuk mengetahui pengaruh positif profitabilitas terhadap return saham
pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.
3. Untuk mengetahui pengaruh positif Leverage terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
4. Untuk mengetahui pengaruh negatif multiplier equity terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Praktisi
Manfaat ini dapat diambil dari aspek praktis, hasil penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai sumbang saran dan ilmu pengetahuan
akuntansi khususnya dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
untuk pihak lain yang membuthkannya,
2. Aspek teoritis
memberikan pengetahuan mengenai variabel-variabel yang
mempengaruhi return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
mengembangkan penelitian selanjutnya.
Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, dan Multiplier equity terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
8
investor tentang bagaimana manajemen menilai prospek perusahaan
tersebut. Perusahaan dengan prospek yang baik lebih memilih untuk tidak
melakukan pendanaan melalui penawaran saham baru, sementara
perusahaan dengan prospek yang buruk cenderung menggunakan dengan
pendanaan ekuitas dari luar. Informasi- informasi yang ada dalam laporan
keuangan merupakan sinyal perusahaaan kepada stakeholder yang dapat
mempengaruh pengambilan keputusan. Semakin baik kinerja perusahaan
yang tercermin dalam rasio-rasio laporan keuangan, menyebabkan
investor semakin tertarik untuk menanamkan sahamnya.
2. Teori Agency
adalah pemilik perusahaaan, keduanya terikat dalam sebuah kontrak. Agen
yang bertindak sebagai pengambil keputusan dikontrak untuk melakukan
tugas-tugas tertentu bagi principal, dan principal bertindak sebagai
evaluator informasi menutup kontrak untuk memberi imbalan pada agen
bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan managerial di perusahaan
9
principal berkepentingan terhadap investasi yang ditanamkan-nya di
perusahaan. Teori keagenan memberikan tiang pokok bagi peranan
akuntansi dalam menyediakan informasi, hal ini diasosiasikan dengan
peran pengurusan (stewardship) akuntansi, sehingga hal ini memberikan
akuntansi sebagai nilai umpan balik selain nilai prediktif-nya. teori
keagenan juga mengimplikasikan adanya asimetri informasi, ketika tidak
semua keadaan diketahui oleh kedua belah pihak dan sebagai akibatnya
ada konsekuensi yang tidak dipertimbangkan oleh pihak-pihak tersebut.
3. Return saham (Y)
investasi. Return saham juga bisa diartikan sebagai selisih antara harga
jual dengan harga beli serta adanya suatu dividen. Return saham dapat
berupa dividen dan capital gain. Return saham sangat berpengaruh kepada
kepada harga saham dimana jika return tinggi maka secara otomatis harga
saham juga akan naik. Hal ini akan memberikan sinyal kepada para
investor untuk membeli saham pada suatu perusahaan. Dalam konteks
suatu investasi kita perlu membedakan antara antara return yang
diharapkan (realized return). Realized return sangat penting digunakan
sebagai salah satu alat pengukuran suatu kinerja perusahaan, realized
return juga bisa sebagai dasar menentukan ekspektian return. Ekspektian
return (ekspekted return) ialah return yang sering diharapkan oleh para
investor dimasa yang akan datang namun ekpektian return sifatnya belum
10
menghitung return saham sebagai berikut :
Rt
Keterangan:
Pt-1 = harga penutupan saham periode lalu
4. Likuiditas (X1)
kewajiban keuangan jangka pendek dalam membayarnya atau kemampuan
suatu perusahaan untuk menyediakan uang tunai atau setara kas, yang
ditunjukan oleh ukuran aset lancar,yaitu aset yang mudah dikonversi
menjadi uang tunai yang meliputi diantaranya uang tunai,surat berharga ,
piutang, persediaan.(Sartono, 2010)
Rasio ini seperti halnya dengan current rasio akan tetapi hanya
memperhitungkan aktiva lancar yang benar-benar sudah likuid, yaitu
aktiva lancar yang diluar persediaan. Pengertian likuiditas sebenarnya
mengandung dua sudut pandang. (1) waktu yang diperlukan untuk
mengubah aktiva menjadi kas .(2) kepastian harga yang akan terjadi.
Dengan demikian ketiga elemen tersebut memang piutang lebih likuid
dibandingkan dengan persediaan dan memakan waktu yang lebih singkat
untuk mengubah menjadi kas. Berikut likuiditas menurut beberapa ahli
(Dessy Wulandari, Hari Purnomo, 2018)
11
suatu perusahaan dalam menutup beban jangka pendeknya. Artinya jika
suatu perusahaan mampu mabayar hutang jangka pendeknya berarti
perusahaan tidak dalam likuid, tetapi jika suatu perusahaan tidak mampu
membayar hutang jangka pendeknya berarti perusahaan sedang
mengalami likuid.(Jumingan, 2014)
seperti kreditur (terutama kreditur jangka pendek) dan pemilik perusahaan.
perusahaan bisa dikatakan baik apabila mempunyai posisi keuangan yang
baik yaitu :
a. Mampu membayar tagihan dari kreditur jangka pendeknya dan tepat
waktu pada saat membayarnya.
b. Mampu mengolah modal kerja yang cukup dalam berbelanja operasi
perusahaan yang normal .
d. Mampu memelihara credit rating yang mengntungkan.
Berikut yang termasuk kedalam rasio likuiditas ialah current ratio,
acud tes, receivables turnover,inventory turnover,tingkat tersedianya uang
kan untuk membelanjai operasi perusahaan, working kapital turnover, dan
current asset turnover.
1) Current ratio
keuangan adalah rasio lancar (current ratio, working capital ratio atau
juga disebut sebagai bankers ratio ). Current ratio yang rendah akan
mengakibatkan penurunan suatu harga pasar saham perusahaaan akan
tetapi current ratio jika terlalu tinggi,belum tentu bagus,karena dalam
kondisi tertentu akan menunjukan banyak dana perusahaan yang
menganggur (sedikit beraktivitas) yang akhirnya dapat mengurangi
profitabilitas perusahaan. Dalam mengukur rasio modal kerja yang
terpenting bukan besar dan kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan
utang jangka pendeknya, melainkan harus melihat pada hubungannya
membalikan utangnya. Cara menghitung likuiditas sebagai berikut:
2) Acid Test Ratio
Rasio ini juga untuk mengukur tingkat likuiditas ialah acid
test ratio disebut juga sebagai quick ratio atau liquidity ratio dihitug
dengan cara membandingkan antara kas dan quick asset pada satu
pihak saja dengan utang jangka pendek dilain pihak. Quick asset terdiri
dari piutang dan surat berharga yang dengan mudah dicairkan dalam
waktu yang relatif singkat.
13
itu bisa mempertinggi tingkat penjualannya. Posisi piutang perusahaan
dapat dinilai dengan menghitung dengan tingkat perputaran piutang
(receivables turnover), dengan rata-rata waktu yang sudah ditentukan
dengan membagi 365 dengan tingkat perputaran piutang. Dengan
tingkat perputaran piutang yang semakin tinggi berarti semakin baik
pula modal kerja yang sudah ditanamkan dalam bentuk piutang akan
semakin rendah.
perubahan penjualan dengan perubahan piutang. Contohnya perputaran
piutang akan turun apabila penjualan turun tetapi piutang akan
meningkat, turunnya piutang tidak sebanyak turunnya penjualan, dan
naiknya penjualan tidak sebanyak naiknya piutang, penjualan turun
tetapi piutang tetap, atau piutang naik tetapi penjualan tetap. Perubahan
receivables turnoveer dari tahun ketahun merupakan suatu dari
kebijakan perusahaan dalam memberikan kredit atau tingkat
kemampuan dalam mengumpulkan piutang.
menunjukan persediaan barang yang dijual dan diadakan kembali
selama satu periode akuntansi. Perputaran persediaan dihiyung dengan
cara membagi HPP dengan persediaan rata-rata atau dengan cara
membagi nilai penjualan neto dengan persediaan rata-rata. Besar
14
yang tngkat volume penjualannya tinggi dimasa yang akan datang.
Dengan adanya harapan yang tinggi dapat menjual yang lebih banyak
atau harga jual akan meningkat dan mendorong perusahaan agar lebih
banyak menyetok barang persediaan.
disebabkan oleh suatu kondisi dimana investasi yang dilakukannya
perusahaan lebih tinggi dari pada yang diharapkan (overinvestment).
Inventory turnover yang tinggi belum tentu diikuti dengan tingginya
net income, selama keuntungan perusahaan yang didapat telah
dikorbankan untuk mencapai volume penjualan yang diinginkan atau
yang lebih besar, dalam meningkatkan inventory turnover seharusnya
diikuti dengan naik nya biaya penjualan dan biaya adminisrasi yang
sebanding.
Tingkat tersedianya uang kas dan asset likuid lain seperti
surat-surat berharga, dalam membelanjakan kebutuhan operasi jangka
pendeknya dapat ditentukan dapat membandingkan ongkos dan biaya
operasinya dengan saldo kas dan surat-surat berharga. Dalam
15
dihitung karena beban penyusutan bukan termasuk pengeluaran kas.
6) Working Capital Turnover
antara penjualan dengan modal kerja. Apabila tingat penjualan naik
dalam berinvestasi persedian dan itang secara otomatis juga ikut
meningkat, ini juga mempengaruhi meningkatnya modal kerja. untuk
menguji modal kerja yang efesiensi dengan penggunaan modal
kerja,kita dapat menganilisis menggunakan perputaran modal kerja,
yakni dengan rasio antara penjualan dengan modal kerja .
Perputaran modal kerja yang tinggi diakibatkan adanya
modal kerja yang rendah yang ditanam dalam persediaan dan piutang.
Atau bisa juga dengan adanya kita gambarkan dengan tidak adanya
modal kerja yang cukup dan dengan adanyan perputaran persediaan
dan perputaran piutang yang tinggi . dengan tidak cukupnya modal
kerja bisa diakibatkan dengan terlalu banyaknya utang jangka pendek
yang sudah jatuh tempo sebelum persediaan dan piutang dapat diubah
menjadi kas. Dan perputaran modal kerja yang rendah diakibatkan
karena adanya besar modal erja neto, rendahnya tingkat perputaran
persediaan dan piutang atau bisa juga dengan tingginya saldo kas dan
investasi modal kerja dalam bentuk surat-surat berharga.
7) Current Asset Turnover
Ada tiga penggunaan modal kerja biar efesiensi dan pofitabilitas dapat
diukur dengan menentukan hubungan sebai berikut:
a) Tingkat perputaran aktiva lancar ( Current Asset Turnover ).
b) Tingkat keuntungan atas aktiva lancar rata-rata (rate of profit on
average current asset )
c) Tingkat keuntungan perputaran aktiva lancar ( rate of profit per
turnover of average current asset ).
5. Profitabilitas (X2)
perusahaan dalam memperoleh suatu laba yang berhubungan dengan
penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian maka
para investor akan sangat berkentingan dengan analisis profitabilitas
misalnya pemegang saham akan melihat suatu keuntungan yang benar-
benar akan diterima dalam bentuk dividen.
Berikut yang termasuk kedalam rasio profitabilitas menurut
(Sartono, 2010) Gross profit margin, Net profit margin, Return on
investment, return on equity, earning power( return on asset ratio ).
1) Gross Profit Margin
adalah perbandingan antara laba kotor dengan penjualan. semakin
tinggi tingkat profitabilitasnya maka semakin baik pula dalam
memperoleh laba dalam suatu penjualan. Tatapi perlu kita perhatikan
bahwa gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok
17
maka secara otomatis gross profit margin akan menurun. Begitu pula
sebaliknya ketika harga pokok penjualan mengalami penurunan maka
gross profit margin akan meningkat. Rumus gross profit margin :
2) Net Profit margin
penjualan perusahaan. Apabilah Gross profit margin selama satu
periode tidak mengalami perubahan atau stag sedangkan net profit
margin mengalami suatu penurunan maka dengan otomatis biaya
meningkat lebih besar dari pada penjualannya. Rumusnya net profit
margin
suatu kemampuan perusahaan yang menunjukan dalam menghasilkan
laba dari aktiva yang digunakannya. Rumus return on investment :
4) Return on equity
dalam mengukur dan memperoleh laba yang tersedia bagi
pemegang saham. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang
suatu perusahaan, apabila jika utang perusahaan semakin besar
maka secara otomatis rasio ini akan besar juga. Cara menghitung
return on equity :
5) Earning power
perusahaaan dalam berinvestasi yang sangat jelas dalam tingkat
perputaran aktivanya. Apabila perputaran aktiva meningkat dan
profit margin tetap dalam artian tidak mengalami penurunan dan
kenaikan maka earning power akan meningkat . cara menghitung
earning power :
rasio profitabilitas sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur
kapablitas perseroan dalam mencari margin. Rasio profitabilitas
merupakan rasio untuk mengukur kesanggupan perusahaan dalam
mencari surplus atau laba dalam suatu masa tertentu. Profitabilitas
19
adalah taraf surplus bersih yang dicapai oleh organisasi pada saat
menajankan operasinya.surplus yang cukup didistribusikan kepada
investor kepada investor adalah surplus setelah bunga dan pajak.
Semakin tinggi laba yang didapat maka semakin tinggi pula
kesanggupan perusahaan untuk menuntaskan devidennya.
(Sartono, 2010) Rasio Profitabilitas ,bertujuan mengukur
efesiensi aktivitas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan. Misalnya margin keuntungan ( profit
margin ), Margin laba bruto ( gross profit margin ) perputaran
aktiva (operating asset turnover ), imbalan hasil dari investasi (
return on investment ), rentabilitas modal sendiri (retun on equity),
dan sebagainya.
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai oleh utang. Artinya berapa besar beban utang yang
ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam
arti luas Leverage digunakan untuk meengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan.
Menurut (Kasmir, 2017) yang termasuk kedalam rasio
Leverage ialah total utang terhadap total aktiva, kemampuan
20
arus kas .
Total Utang Terhadap Total Aktiva atau yang sering
disebut dengan Rasio utang ialah rasio untuk menghitung
persentase total dana yang disediakan oleh para kreditor.
2) Kemampuan Membayar Bunga
mau membayar biaya bunga tahunan. Cara menghitung rasio ini :
3) Kemampuan Membayar Beban Bunga
Adalah rasio yang lebih luas cakupannya dari pada rasio
TIE karena mencakup kewajiban lease jangka panjang tahunan
perusahaan.
keuangannya. Rumus perhitungnnya ialah :
21
untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola
assetnya karena adanya biaya yang haeus dikeluarkan akibat
penggunaan asset tersebut. Cara menghitung multiplier equity
ialah :
Purnomo, 2018) yaitu Pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap
return saham ( studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI)
pada penelitian ini dilakukan pada tahun 2014-2016 . Hasil penelitian
menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap return saham dan
likuiditas tidak berpengaruh terhadap return saham.
Sedangkan menurut (Dewi, 2019) yang melakukan penelitian
tentang Pengaruh profitabilitas, leverage, profitabilitas,dan aktivitas
terhadap return saham pada sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia.
pada penelitian yang dilakukan periode 2015-2017 Hasilnya penelitian
22
return saham sedangkan leverage dan profitabilitas memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap return saham
Berdasarkan penelitian menurut penelitian yang dilakukan oleh
(Sunardi & Kadim, 2017) yaitu likuiditas, profitabilitas dan multiplier
equity pengaruhnya terhadap harga saham serta return saham pada
industri manufaktur . Pada penelitian tersebut perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia penelitiannya dilakukan pada
periode 2012-2017 di dapat hasil bahwa likuiditas dan profitabilitas
berpengaruh positif dan siginifikan terhadap return saham, sedangkan
Multiplier equity dikatakan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap variabel terikat yaitu return saham .
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Safitri dkk., 2015)
yang berjudul Analisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2009-2013. Menunjukan hasilnya bahwa Profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return saham, likuiditas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return saham, leverage berpengaruh positif
dan signifikan terhadap return saham, profitabilitas, likuiditas, leverage
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham.
Berdasarkan penelitian menurut (Nurrahman dkk, 2019) yang
berjudul tentang Pengaruh current ratio, Debt to equity ratio, Earning per
23
share, dan Return on asset terhadap Return saham (Studi Kasus Pada
Perusahaan Sub Sektor Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2018). Hasil penelitian secara simultan Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning per Share dan Return on Asset
berpengaruh terhadap Return Saham. Sedangkan secara parsial Current
Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return on Asset tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return Saham dan hanya variabel Earning Per Share
berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Agustina, 2019) yang
berjudul Pengaruh Current ratio, Debt to asset ratio, Debt to equity ratio,
Return on asset dan Price earning ratio Terhadap harga saham pada
Perusahaan Sub Sektor Plastik dan Kemanasan Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang dilakukan pada periode 2012-2016. penelitian
ini menunjukan bahwa secara parsial Current Ratio, Debt to Asset Ratio,
Debt to Equity Ratio dan Return On Asset tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham, sedangkan Price Earning Ratio
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Secara
simultan Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Return
On Asset, dan Price Earnin Ratio memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham.
likuiditas berpengaruh
Kerangka pemikiran yaitu jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan dan
dikolaborasi secara logis antar variabel yag dianggap relevan pada situasi
masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti, wawancara,pengamatan dan
survey literatur (Sekaran, 2006)
yang terdaftar di BEI.
akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah
jatuh tempo. Menurut (Safitri dkk., 2015) bahwa likuiditas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return saham.
2. Pengaruh profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI.
Profitabilitas menurut (Kasmir, 2017) Rasio Profitabilitas
merupakan rasio untuk menilai kemampuan dalam mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan
dan pendapatan investasi.
terhadap penjualannya, maka dari itu profitabilitas yang baik sangat
berpengaruh terhadap suatu laba tersebut. Menurut (Sunardi & Kadim,
27
saham
yang terdaftar di BEI.
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva dibiayai dengan utang.
Artinya berapapun besar beban yang ditanggung perusahaan dibandingkan
dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa leverage digunakan
untuk mengukur kemampun perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibanya, baik jangka pendek maupun jangka panjangnya apabila
perusahaan dibubarkan. Menurut (Safitri dkk., 2015) leverage
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
4. Pengaruh Multiplier equity terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
Multiplier equity menurut (Kasmir, 2017) Multiplier equity
adalah kemampuan perusahaan mengukur kemampuan manajemen
dalam mengelola asset yang digunakannya karena adanya biaya yang
harus dikeluarkan akibat penggunaan aktiva tersebut. Menurut (Sunardi &
Kadim, 2017) multyplier equity tidak berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap return saham.
implikasi bertambahnya biaya yang akan mengurangi laba tahun berjalan.
28
Sehingga dengan turunnya suatu laba maka return saham akan ikut
menurun sebagai akibat dari naiknya multiplier efek tersebut.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
perusahaan manufaktur.
perusahaan manufaktur.
perusahaan manufaktur.
di perusahaan manufaktur.
metode
menguji hipotesis dengan menggunakan alat analisis statistik mengenai
return saham.
sejumlah 668 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2016-2018. Objek penelitian ini dilakukan pada laporan
keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2016-2018. Yang diperoleh dari www.idx.co.id dan
masing masing perusahaan.
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari
berbagai sub sektor industri, sehingga dapat mencermintan reaksi pasar
modal secara keseluruhan. perusahaan manufaktur juga memiliki
perusahaan terbanyak di Bursa Efek Indonesia. disamping itu pemilhan
perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan sesuai
dengan fakta yang telah dijelaskan, kasus yang melibatkan perusahaaan
perusahaan lainnya.
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. dengan menggunakan
Purposive sampling. Beberapa kriteria pemilihan sampel yang sesuai
dengan kriteria penelitian ini sebagai berikut:
1. Perusahaan berurut-turut yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2016, 2017, dan 2018.
2. Perusahaan yang menampilkan laporan keuangan dalam mata
uang rupiah.
4. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian.
Tabel 3.1 Tabel Penentuan Sampel
No Kriteria sampel Jumlah perusahaan
1 Jumlah seluruh perushaan manufaktur
yang terdaftar di BEI selama tahun
20016 – 2018
mata uang rupiah
2016-2018 .
(59)
selama tahun 2016-2018
2018
114
metode purposive sampling, maka penelitian ini akan berfokus pada
perusahaan yang sudah memenuhi kriterianya sebanyak 38 perusahaaan
dengan periode laporan keuangan tahunan selama tahun 2016-2018. Berikut
adalah daftar nama perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yang sudah menjadi sampel dalam penelitian ini.
Tabel 1.2 Daftar Sampel Perusahaaan Manufaktur di BEI 2016-2018
NO Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 WTON Wijaya Karya Beton Tbk
2 SMGR Semen Indonesia Tbk
3 SPMA Suparma Tbk
5 TALF Tunas Alfin Tbk
6 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk
7 CPIN Chairon Pokpand Indonesia Tbk
8 ALKA Alaska Industrindo Tbk
9 EKAD Ekadhrma Internasional Tbk
10 AGII Aneka Gas Indutri Tbk
11 GGRM Gudang Garam Tbk
12 HNSP Handjaya Mandala Sampoerna Tbk
34
14 CEKA Wilmar Indonesia Cahaya Tbk
15 ULTJ Ultrajaya Milk and Trading Company
Tbk
18 MYOR Mayora Indah Tbk
19 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
20 UNVR Unilever Indonesia Tbk
21 TCID Mandom Indonesia Tbk
22 ADES Akasha Wira Indonesia Tbk
23 TSPC Tempo Scan Pasifik Tbk
24 MERK Merck Indonesia Tbk
25 KLBF Kalbe Farma Tbk
26 INAF Indofarma Tbk
28 STAR Star Petrochem Tbk
29 SMSM Selamat Sempurna Tbk
30 INDS Indospring Tbk
32 AMIN Ateliries Mecaniques D’indonesia Tbk
33 SCCO Supreme Cable Manufacturing and
Comerce Tbk
35 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
36 JECC Jemblo Cable Company Tbk
37 BIMA Primarinto asia Infrastructure Tbk
38 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
C. Definisi Konseptual dan Operasionalisme Variabel
1. Definisi Konseptual
suatu konsep secara singkat,tegas dan jelas. Definisi konseptual dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel
independen. Variabel dependen yang digunakan yaitu Return Saham .
Sedangkan variabel independennya yaitu Likuiditas, Profitabilitas,
Leverage, dan Multiplier Equity.
a) Variabel Dependen (Y)
variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel yang dipakai ialah Return
saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.
36
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return saham juga bisa
diartikan sebagai selisih antara harga jual dengan harga beli serta adanya
suatu dividen. Return saham dapat berupa dividen dan capital gain.
Return saham sangat berpengaruh kepada kepada harga saham dimana
jika return tinggi maka secara otomatis harga saham juga akan naik. Cara
menghitung return saham sebagai berikut :
Rt
Keterangan:
Pt-1 = harga penutupan saham periode lalu
b) Variabel Independen
diproksikan current ratio merupakan rasio yang memaparkan
kesanggupan suatu perusahaan dalam menutup beban jangka pendek.
Current ratio yang tinggi menunjukan kesanggupan perseroan untuk
menutup beban jangka pendeknya. Rumusnya ialah:
2) Acid Test Ratio atau Quick ratio menurut (Sartono, 2010). yang
dihitung dengan mengurangi persedian dengan asset lancar, kemudian
membagi sisanya dengan utang lancar. Persedian pada umumnya
37
persedian merupakan aset, dimana kemungkinan besar akan terjadi
likuidasi. Oleh karena itu rasio yang mengukur kemampuan suatu
perushaan untuk membayar kewajiban jangka pendek tanpa
mengandalkan persedian merupakan hal yang penting. Cara
menghitungnya ialah :
3) Gross profit margin atau sering disebut margin laba kotor menurut
(Sartono, 2010) adalah perbandingan antara laba kotor dengan
penjualan. semakin tinggi tingkat profitabilitasnya maka semakin baik
pula dalam memperoleh laba dalam suatu penjualan. Tatapi perlu kita
perhatikan bahwa gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga
pokok penjualan, karena apabila suatu harga pokok penjualan meningkat
maka secara otomatis gross profit margin akan menurun. Begitu pula
sebaliknya ketika harga pokok penjualan mengalami penurunan maka
gross profit margin akan meningkat. Cara menghitungnya ialah :
4) Menurut (Sartono, 2010) Net Profit Margin
adalah total perbandingan laba bersih dengan penjualan perusahaan.
Apabilah Gross profit margin selama satu periode tidak mengalami
perubahan atau stag sedangkan net profit margin mengalami suatu
38
penurunan maka dengan otomatis biaya meningkat lebih besar dari pada
penjualannya.rumus perhitungan net profit margin ialah :
5) Menurut (Sartono, 2010) Return on investment adalah atau return
on asset adalah suatu kemampuan perusahaan yang menunjukan dalam
menghasilkan laba dari aktiva yang digunakannya. Rumus perhitungan
Return on investment ialah :
6) Menurut (Jumingan, 2014) Debt to equity ratio yaitu rasio antara
total utang dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan beberapa bagian
dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaminan utang.
Cra menghitungnya ialah :
7) Menurut (Sartono, 2010) Debt to total asset atau Total Utang
Terhadap Total Aktiva atau yang sering disebut dengan Rasio utang
ialah rasio untuk menghitung persentase total dana yang disediakan oleh
para kreditor. Cara menghitung nya ialah :
39
kemampuan manajemen dalam mengelola asset yang digunakannya
karena adanya biaya yang harus dikeluarkan akibat penggunaan aktiva
tersebut. Rumus untuk mencari Multiplier equity sebagai berikut:
2. Operasional Variabel
dengan metode dokumentasi dan studi pustaka. Metode dokumentasi
berupa laporan keuangan tahunan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar dibursa efek indonesia. sedangkan studi pustaka ialah berupa
topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian .
E. Teknik Pengolahan Data
menggunakan purposive sampling . data tersebut akan diolah dengan
menggunakan sofware SPSS sei 25 dengan mengunakan metode analisis
regresi linier berganda. SPSS ini digunakan untuk sofware analisis data
statistik yang sering digunakan dalam penelitian sejenis untuk
menghindari adanya human error
Analisis data digunakan untuk kegiatan mengolah data setelah data
terkumpul semua. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menjawab
rumusan maslah serta untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
1. Statistik Deskriptif
sum,range, kurtosis.) (Ghozali, 2018)
2. Uji Asumsi Klasik
distribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan
kolmogrov-Sminov (K-S) sehongga apabila nilai signofikansi K-S
>0,05 maka data terdistribusi secara normal, sedangkan apabila nilai
K-S < 0,05 maka tidak terdistribusi secara normal.
b. Uji Miltikolinonieritas
regresi ditemukan adanya korelasi antar bebas(independen).model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebas (independen ). Jika variabel independen saling berkorelasi
maka variabel-variabelnya tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang yang nilai korelsi antar sesama independen
44
multokolononieretas didalam model regresi adalah sebagai berikut:
1) Nilai R² yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
independen(umumnya diatas 95%) maka hal ini merupakan
adanya indikasi multikolonerietas. Multikolonerietas dapat
disebabkan karenan adanya efek kombinasi adanya dua atau lebih
variabel independen.
3) Multikolonieritas bisa juga dilihat dari (1) nilai tolernsi dan
lawannya (2) variance infaltions faktor (VIF). Kedua faktor
tersebut menunjukan setiap variabel independen yang mana
dijelaskan oleh variabel lainnya. Dalam pengertian yang
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel
dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel
lainnya.tolerrance mengukur semua variabel independen
lainnya, jadi kesimpulannya nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi( karena VIF = 1/ Tolerance). Nilai
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya
multikolonieritas adalah nilai toleransi ≤ 0.10 atau sama dengan
nila VIF ≥ 10. Setiap peneliti memiliki tingkat kolonieritas
45
misal nilai tolerance = 0.10 sama dengan tingkat
kolonieritas0.95. walaupun kolonieritas dapat dideteksi dengan
nilai toleranve dan VIF, akan tetapi kita masih belum
mengetahui variabel-variabel independen yang saling
berkolerasi.
auto korelasi. Auto korelasi muncul karena adanya observasi yang
runtut sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lainnya.
Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penggangu) tidak
bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering
ditemukan dalam runtut waktu karena gangguan pada seseorang
individu atau kelompok yang sama pada periode berikutnya.
Pada data cressection (silang waktu) masalah autokorelasi
relatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbed
individu maupun kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
46
Tidak ada korelasi
Tidak ada korelasi
Tidak ada utokorelasi
positif atau negatif
d. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika dari variance ke
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetp, maka disebut
dengan Homoskedasititas dan jika beda disebut dengan
Heteroskedasititas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskesdasititas atau tidak terjadi Heteroskedasititas. Rata-rata
data crossection mengandung situasi Heteroskeskedasititas karena
data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran besar
kecilnya data.
regresi linier berganda. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur
hubungan kekuatan antara dua variabel atau lebih serta menunjukan arah
yang berhubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Tes statistik regresi linier berganda dengan model sebagai berikut:
Y = α+β1X1a + β 2X2b + β 3X2a + β 4X2b + β 5X3c + β 6X3a + β
7X3b + b8X4 + €
β1, β2, β3, β4, β5, β6, β7, β8 : koefesien Regresi
X1a : Current Ratio
X4 : Multiplier Equity
Nilai koefesien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen yang
menjelaskan variasi variabel dependen amat jelas. Secara umum
koefesien determinasi untuk data silang relatif rendah karena
adanya variasi yang besar dari masing-masing pengamatan
sedangkan untuk data runtun waktu biasanya mempunyai nilai
koefesien determinasi yang tinggi.
jauh pengaruh variabel independen ( variabel bebas ) secara
individu dalam menerangkan variasi variabel dependen.
(X) secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen
(Y) Kriteria pengujian sebagai berikut :
1) Jika angka ρ < 0,025 maka ada pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
2) Jika angka ρ > 0,025 maka tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
82
Bursa Efek atau Stock Exchange adalah suatu sistem yang terorganisir
yang dapat mempertemukan antara penjual dan pembeli efek uang yang
dilakukan baik secara langsung maupun melalui wakil-wakilnya. Bursa
efek ini berfungsi untuk menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga
efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran.
(Affinanda dkk., 2015)
bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa
Efek Surabaya (BES). Untuk keefektifitas operasional dan transaksi,
pemerintah memutuskan untuk menggabungkan Bursa Efek Jakarta
sebagai pasar saham sedangkan Bursa efek Surabaya sebagai pasar
obligasi dan derivatif. Bursa marger ini mulai beroperasi pada tanggal 1
Desember 2007. Pada tanggal 22 Mei 1995 sistem otomatis perdagangan
di BEI dilaksanakan dengan sistem komputer Jakarta Automated Tranding
Systems (JATS) mengganti sistem manual yang digunakan sebelumnya.
Namun sejak tanggal 2 Maret 2009 sistem ini telah diganti dengan sistem
perdagangan baru di BEI dengan nama JATS-NextG. (Oktavianti, 2018)
83
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016
sampai dengan tahun 2018
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, Alasan penelitian ini memilih objek manufaktur karena
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
terdiri dari berbagai sub sektor industri, sehingga dapat mencermintan
reaksi pasar modal secara keseluruhan. perusahaan manufaktur juga
memiliki perusahaan terbanyak di Bursa Efek Indonesia. disamping itu
pemilhan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan
sesuai dengan fakta yang telah dijelaskan, kasus yang melibatkan
perusahaaan manufaktur lebih banyak atau mendominasi jika
dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
penelitian ini sebagai berikut:
1. Perusahaan berurut-turut yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2016, 2017, dan 2018.
2. Perusahaan yang menampilkan laporan keuangan dalam mata uang
rupiah.
4. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian
84
Sampling
yang terdaftar di BEI selama tahun
20016 – 2018
mata uang rupiah
2016-2018 .
(59)
selama tahun 2016-2018
2018
114
Berdasarkan kritearia pengambilan sampel dengan menggunakan metode
purposive sampling, maka penelitian ini akan berfokus pada perusahaan
yang sudah memenuhi kriterianya sebanyak 38 perusahaaan dengan
periode laporan keuangan tahunan selama tahun 2016-2018. Berikut adalah
daftar nama perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang sudah menjadi sampel dalam penelitian ini.
85
1 WTON Wijaya Karya Beton Tbk
2 SMGR Semen Indonesia Tbk
3 SPMA Suparma Tbk
5 TALF Tunas Alfin Tbk
6 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk
7 CPIN Chairon Pokpand Indonesia Tbk
8 ALKA Alaska Industrindo Tbk
9 EKAD Ekadhrma Internasional Tbk
10 AGII Aneka Gas Indutri Tbk
11 GGRM Gudang Garam Tbk
12 HNSP Handjaya Mandala Sampoerna Tbk
13 CINT Chitose Internasional Tbk
14 CEKA Wilmar Indonesia Cahaya Tbk
86
Tbk
18 MYOR Mayora Indah Tbk
19 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
20 UNVR Unilever Indonesia Tbk
21 TCID Mandom Indonesia Tbk
22 ADES Akasha Wira Indonesia Tbk
23 TSPC Tempo Scan Pasifik Tbk
24 MERK Merck Indonesia Tbk
25 KLBF Kalbe Farma Tbk
26 INAF Indofarma Tbk
28 STAR Star Petrochem Tbk
29 SMSM Selamat Sempurna Tbk
30 INDS Indospring Tbk
32 AMIN Ateliries Mecaniques D’indonesia Tbk
87
Comerce Tbk
35 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
36 JECC Jemblo Cable Company Tbk
37 BIMA Primarinto asia Infrastructure Tbk
38 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(sumber : www.idx.co.id)
Statistik deskriptif merupakan gambaran atau deskripsi suatu data yang diliat
dari nilai rata-rata (mean) ,standar devisiasi, varian, maksimum, minumum, sum,
rage, kurtosis, dan skewness( kemencengan distribusi). (Ghozali, 2018)
Table 4. 3
Current Ratio 108 .61 5.76 2.4684 1.45379
Acid Test Ratio 108 -1.59 4.07 1.5272 1.09173
Gross Profit Margin 108 -3.61 3.53 .9356 .88626
Net Profit Margin 108 -1.90 .50 .0661 .21170
Return On Ivestment 108 -.92 1.00 .0967 .16938
Debt To Asset Ratio 108 .00 2.10 .4512 .37311
Multiplier Equiti 108 -1.21 6.44 1.7122 .97933
Return Saham 108 -1.00 2.30 .1388 .47350
Valid N (listwise) 108
Sumber: Data diolah SPSS
Sampel yang berhasil diuji sebanyak 108 data perusahaan. Adapun table
diatas menunjukan mengenai statistic deskriptif yang telah dikumpulkan adalah :
a. Variable current ratio (X1a) memiliki nilai minimum 0,61 dan nilai
maksimum sebesar 5,76 dan memiliki rata-rata sebesar 2.4684. Deviasi
standar untuk current ratio adalah 1.45379. Hal ini berarti terjadi
89
1.45379.
b. Variable acid test ratio (X1b) memiliki nilai minimum -1.59 dan nilai
maksimumnya adalah sebesar 4.07 dan memiliki rata-rata sebesar1,5272.
Deviasi standar untuk return saham adalah 1,09173. Hal ini berarti terjadi
penyimpangan nilai return saham terhadap nilai rata-ratanya sebesar
1,09173.
a. Variabel gross profit margin memimiliki nilai minimum -7,63 dan nilai
maksimumnya adalah sebesar 3.53 dan memiliki rata-rata sebesar 0.8636.
Deviasi standar untuk gross profit margin adalah 1.20830. Hal ini berarti
terjadi penyimpangan nilai return saham terhadap nilai rata-ratanya
sebesar 1.20830.
b. Variable net profit margin memiliki nilai minimum sebesar -1.90 dan nilai
maksimum sebesar 0.50 dan memiliki rata rata 0,661. Deviasi standar
untuk net profit margin sebesar 0.21170. Hal ini terjadi penyimpangan
nilai return saham terhadap nilai rata-ratanya sebesar 0.21170.
c. Variable return on invesment memiliki nilai minimum -0.92 dan nilai
maksimumnya adalah sebesar 1.00 dan memiliki rata-rata sebesar 0.967.
Deviasi standar untuk return on invesment adalah 0.16936. Hal ini berarti
terjadi penyimpangan nilai return saham terhadap nilai rata-ratanya
sebesar 0.16936..
d. Variable debt to asset ratio memiliki nilai minimum sebesar 0.00 dan nilai
maksimumnya adalah sebesar 2.10 dan memiliki rata-rata sebesar 0.4512.
90
Deviasi standar untuk debt to equity rasio adalah 0.4512. Hal ini berarti
terjadi penyimpangan nilai return saham terhadap nilai rata-ratanya
sebesar 0.4512.
e. Variable multiplier equity memiliki nilai minimum sebesar -1.21 dan nilai
maksimumnya adalah sebesar 6.44 dan memiliki rata-rata sebesar1.7122.
Deviasi standar untuk multiplier equity adalah 0.97933. Hal ini berarti
terjadi penyimpangan nilai return saham terhadap nilai rata-ratanya
sebesar 0.97933.
f. Variabel return saham (Y) memiliki nilai minimum sebesar -1,00 dan
nilai maksimum sebesar 2,30 dan memiliki rata-rata sebesar 0,1388.
Deviasi standar untuk return saham adalah 0,47350. Hal ini berarti terjadi
penyimpangan nilai return saham terhadap nilai rata-rata nya sebesar
0,47350.
Suatu model regresi yang baik adalah yang memenuhi asumsi klasik
yaitu,uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi,dan heteroskedastisitas
sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Berikut penjelasan uji asumsi klasik
yang akan dilakukan penelitian ini.
a. Uji Normalitas
pengganggu (residual) dalam model regresi, apakah memiliki distribusi
normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan kolmogrov-
Sminov (K-S) sehingga apabila nilai signofikansi K-S >0,05 maka data
91
terdistribusi secara normal, sedangkan apabila nilai K-S < 0,05 maka tidak
terdistribusi secara normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Positive .143
Negative -.092
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan hasil dari uji normalitas dapat dilihat dari tabel 4.4
menunjukan bahwa nilai Kolmogorov-smirnov sebesar 0.143 serta
tingkat signifikansi pada 0,000 yang artinya data tidak berdistribusi
normal. Kemudian dilakukan penghapusan dua data yaitu perusahaan
yang memiliki nilai ekstrim yaitu INAF dan SCCO. Selanjutnya
92
normalitas setelah menggunakan cara tersebut adalah sebagai berikut:
Table 4.5
Uji Normalitas
Positive .108
Negative -.046
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan hasil dari uji normalitas dapat dilihat dari
tabel 4.14 yang menunjukan bahwa nilai kolmogorov-Smirnov sebesar
0.108 serta tingkat signifikansi pada 0,71 dan tingkat signifikansi lebih
besar dari 0,05. Dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel
pengganggu berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikorelasi
model regresi ditemukan adanya korelasi antar
bebas(independen).model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
93
independen saling berkorelasi maka variabel-variabelnya tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang yang
nilai korelsi antar sesama independen sama dengan nol. Untuk
mengetahui ada dan tidaknya multokolinieritas didalam model regresi
adalah sebagai berikut:
1. Nilai R² yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
(umumnya diatas 95%) maka hal ini merupakan adanya indikasi
multikolonerietas. Multikolinerietas dapat disebabkan karenan
adanya efek kombinasi adanya dua atau lebih variabel
independen.
3. Multikolinieritas bisa juga dilihat dari (1) nilai tolernsi dan
lawannya (2) variance infaltions faktor (VIF). Kedua faktor
tersebut menunjukan setiap variabel independen yang mana
dijelaskan oleh variabel lainnya. Dalam pengertian yang
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen
(terikat) dan diregres terhadap variabel lainnya tolerance
mengukur semua variabel independen lainnya, jadi
kesimpulannya nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
94
dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah nilai
toleransi ≤ 0.10 atau sama dengan nila VIF ≥ 10. Setiap peneliti
memiliki tingkat kolinieritas yang berbeda-beda dan harus bisa
menentukan tolerir. Sebagai misal nilai tolerance = 0.10 sama
dengan tingkat kolinieritas0.95. walaupun kolinieritas dapat
dideteksi dengan nilai toleranve dan VIF, akan tetapi kita masih
belum mengetahui variabel-variabel independen yang saling
berkolerasi.
Debt To Equity Ratio .052 19.130
Multiplier Equiti .051 19.535
95
menghapus variable debt to equity ratio karenanya kecil
dibandingkan dengan variable yang lain. Pada bagian coefficient
terlihat untuk kedua variabel, angka VIF CR yaitu sebesar 1.793, ATR
sebesar 1.559 , GPM sebesar 1.052 , NPM sebesar 2.094 , ROI
sebesar 2.240, DAR sebesar 19.130, MER sebesar 19.535.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai VIF seluruh variabel
lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas mempunyai masalah
dengan multikolonieritas. Selanjutnya hasil uji multikolonieritas
setelah penghapusan DER adalah sebagai beikut.
Tabel 4.7
Uji Multikolinieritas
Coefficients a
Debt To Asset Ratio .743 1.346
Multiplier Equiti .813 1.229
96
Pada bagian coefficient terlihat untuk kedua variabel, angka VIF
CR yaitu sebesar 2.043, ATR sebesar 1.507, GPM sebesar 1.054, NPM
sebesar 2.113, ROI sebesar 2.264, DAR sebesar1.346, MER sebesar1.229.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai VIF seluruh variabel
kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas tidak mempunyai masalah
dengan multikolonieritas.
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan penggangu pada periode t-1(sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul
karena adanya observasi yang runtut sepanjang waktu berkaitan satu
dengan yang lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan
penggangu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini
sering ditemukan dalam runtut waktu karena gangguan pada seseorang
individu atau kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data
cressection (silang waktu) masalah autokorelasi relatif jarang terjadi
karena gangguan pada observasi yang berbed individu maupun kelompok
yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi.
97
Std. Error of the
a. Predictors: (Constant), ME, ROI, GPR, ACTR, DEA, CR, NPM
b. Dependent Variable: RS
Setelah melakukan pengujian menggunakan pengujian Durbin-Watson
dengan menggunakan SPSS versi 22 dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson.
Menunjukan hasil sebesar 2,139. Dengan 7 variabel bebas dan n = 108 diketahui
du adalah 1,826 dan 4 – du = 2,326 maka diperoleh 1,826 < 2,139 < 2,174
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
Tabel 4.9
1,826 < 2,139 <2,174 Tidak ada gejala autokorelasi
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
Sehingga hasil perhitungan uji durbin watson yaitu du < d < 4 – du yang berarti regresi
tidak ada masalah autokorelasi
Berdasarkan grafik scatterplot menunjukan bahwa tidak ditemukan
pola tertentu dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model
regresi.
Regresi berganda adalah pengaruh antara lebih dari satu variabel
yang terdapat dua atau lebih dari variabel independen dan satu
99
variabel dependen . disini berarti untuk menguji pengaruh antara
variabel bebas Current ratio (X1a), Acid test ratio (X1b), Gross profit
margin (X2a), Net profit margin (X2b), Return on investment (X2c),
Debt to asset ratio (X3), dan Multiplier equity (X4) terhadap Return
saham (Y).
Table 4.11
Current Ratio -.048 .044 -.148 -1.094 .277 .489 2.043
Acid Test Ratio .090 .051 .208 1.784 .077 .663 1.507
Gross Profit Margin -.066 .052 -.124 -1.275 .205 .949 1.054
Net Profit Margin -.218 .309 -.098 -.708 .481 .473 2.113
Return On Ivestment .687 .399 .246 1.721 .088 .442 2.264
Debt To Asset Ratio -.100 .140 -.079 -.714 .477 .743 1.346
Multiplier Equiti .068 .051 .140 1.328 .187 .813 1.229
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : Data yang diperoleh SPSS
menggunakan program SPSS versi 22 diperoleh persamaan regresi yaitu:
Y= 0.060–0,048 X1a + 0.090 X1b -0.066 X2a -0.218 X2b + 0.687 X2c -0.100 X3 +
0.068 X4
100
a. Konstanta sebesar 0,060 menyatakan jika tidak ada Current ratio X1a
,Acid test ratio X1b, Gross profit margin X2a, Net profit margin X2b ,
Return on investment X2c, Debt to asset ratio X3, dan Multiplier equity
X4 maka return saham akan menjadi 0,060
b. Koefesien regresi untuk Current ratio X1a sebesar -0,048 artinya jika
Current ratio diturunkan 1 satuan sedangkan variabel lain tetap maka
akan meyebabkan penurunan sebesar -0,048
c. Koefesien regresi untuk Acid test ratio X1b, sebesar 0,090 artinya jika
acid test ratio dinaikan 1 satuan sedangkan variabel lain tetap maka aakan
menyebkan peningkatan sebesar 0,090.
d. Koefesien regresi untuk Gross profit margin X2a sebesar -0,066 artinya
jika Gross profit margin diturunkan 1 satuan sedangkan variabel lain
tetap maka akan meyebabkan penurunan sebesar -0,066.
e. Koefesien regresi untuk Net profit margin X2b sebesar -0,218 artinya jika
Net profit margin diturunkan 1 satuan sedangkan variabel lain tetap maka
akan meyebabkan penurunan sebesar -0,218.
f. Koefesien regresi untuk Return on investment X2c sebesar 0,687 artinya
jika return on investment dinaikan 1 satuan sedangkan variabel lain tetap
maka aakan menyebkan peningkatan sebesar 0,687.
g. Koefesien regresi untuk Debt to asset rasio X3 sebesar -0.100 artinya jika
Debt to asset rasio diturunkan 1 satuan sedangkan variabel lain tetap
maka akan meyebabkan penurunan sebesar - 0.100.
101
h. Koefesien regresi untuk Multiplier equity X4 sebesar 0,068 Multiplier
equity dinaikan 1 satuan sedangkan variabel lain tetap maka aakan
menyebkan peningkatan sebesar 0,068 .
sebagai berikut:
Menurut (Ghozali, 2018) uji goodness of fit test digunakan untuk
mengetahui apakah seluruh variabel independen (bebas) secara bersama
sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent (terikat). Lriteria
pengujian dihitung dengan menggunakan signifikansi pada taraf 0,05.
Berikut ini hasil uji F yaitu:
Tabel 4.12
1 Regressi
b
b. Predictors: (Constant), ME, ROI, GPR, ACTR, DEA, CR, NPM
Sumber:Data data yang diolah SPSS
Berdasarkan pada tabel ditas menunjukan bahwa nilai F dihitung
sebesar 1,353 dan nilai signifikansi 0,244 > 0,05 maka dengan ini
102
antara variabel independent ( current ratio, acid test ratio, gross profit
margin, net perofit margin, return on investment, debt to asset ratio dan
multiplier equity) terhadap variabel dependen ( return saham).
b. Uji t
pengaruh variabel independen ( variabel bebas ) secara individu dalam
menerangkan variasi variabel dependen.(Supriantikasari & Utami, 2019)
Table 4.13
Uji T
Coefficients a
Debt To Asset Ratio -.714 .477
Multiplier Equiti 1.328 .187
1) Pengaruh current ratio terhadap return saham
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapat dari hasil nilai
signifikan 0,277 yang menunjukan nilai signifikansi >0,025 berarti
103
ditolak dengan kata lain current rasio tidak berpengaruh terhadap return
saham.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapat dari hasil nilai
signifikan 0.077 > yang menunjukan nilai signifikansi 0,025 berarti
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa acid test ratio berpengaruh terhadap return saham ditolak , dengan
kata lain acid test ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini
dikarenakan semakin rendah Persedian yang pada umumnya merupakan
asset lancar perusahaan yang paling tidak likuid sehingga persedian
merupakan aset, dimana kemungkinan besar akan terjadi likuidasi. Oleh
karena itu rasio yang mengukur kemampuan suatu perushaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persedian
merupakan hal yang penting. yang artinya tidak terdapat pengaruh acid
test ratio terhadap return saham.
3) Pengaruh Gross profit margin terhadap return saham
Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai signifikan 0,205 >0,025
yang artinya tidak terdapat pengaruh gross profit margin terhadap return
saham . dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat
ditolak.
104
Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai signifikan 0,481 <0,025
yang artinya tidak terdapat pengaruh net profit margin terhadap return
saham . dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima
ditolak.
Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai signifikan 0,088 >0,025
yang artinya tidak terdapat pengaruh return on investment terhadap
return saham . dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
keenam ditolak.
6) Pengaruh Debt to asset rasio terhadap return saham
Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai signifikan 0,477 >0,025
yang artinya tidak terdapat pengaruh debt to total rasio terhadap return
saham . dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketujuh
ditolak.
Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh nilai signifikan 0,187
>0,025 yang artinya tidak terdapat pengaruh multiplier equity terhadap
return saham . dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis
kesembilan ditolak
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefesien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen yang menjelaskan
variasi variabel dependen amat jelas. Secara umum koefesien determinasi
untuk data silang relatif rendah karena adanya variasi yang besar dari
masing-masing pengamatan sedangkan untuk data runtun waktu biasanya
mempunyai nilai koefesien determinasi yang tinggi.
Table 4. 14
Uji Koefesien Determinasi
Model Summary b
Std. Error of the
a. Predictors: (Constant), ME, ROI, GPR, ACTR, DEA, CR, NPM
b. Dependent Variable: RS
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui besarnya kontribusi
atau sumbangan yang diberikan Current ratio (X1a), Acid test ratio (X1b),
Gross profit margin (X2a), Net profit margin (X2b), Return on investment
(X2c), Debt to equity rasio (X3), dan Multiplier equity (X4) terhadap
Return saham (Y).
Dari nilai adjusted r squaresebesar 3,9% yang berarti Current ratio
(X1a), Acid test ratio (X1b), Gross profit margin (X2a), Net profit margin
(X2b), Return on investment (X2c), Debt to equity rasio (X3), dan
Multiplier equity (X4) terhadap Return saham (Y). secara bersama-sama
memberikan kontribusi terhadap return saham sebesar 3,9%. sedangkan
sisanya sebesar 96,1% oleh faktor lain yang tidak dapat dijelaskan
misalnya earning per share dan return on asset . Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Nurrahman dkk, 2019) yang berjudul
tentang Pengaruh current ratio, Debt to equity ratio, Earning per share,
dan Return on asset terhadap Return saham (Studi Kasus Pada Perusahaan
Sub Sektor Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2018). Dan penelitian yang dilakukan oleh (Agustina, 2019) yang
berjudul Pengaruh Current ratio, Debt to asset ratio, Debt to equity ratio,
Return on asset dan Price earning ratio Terhadap harga saham pada
Perusahaan Sub Sektor Plastik dan Kemanasan Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang dilakukan pada periode 2012-2016.
A. Pembahasan
sampel hasil analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik analisis regresi
linier berganda dan uji hipotesis pengaruh current ratio, acid test ratio,
gross profit margin, net profit margin, return on investment, debt to asset
ratio dan multiplier equity dengan objek perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2016-2018 dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
107
current ratio memiliki nilai sebesar t -1.094 dan memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,277 yang menunjukkan bahwa cureent ratio tidak
berpengaruh terhadap return saham dengan ini bahwa hipotesis pertama
(H1a) ditolak karena nilai signifikansi sebesar 0,277 > 0,025.
Berdasarkan hal tersebut maka H1a pada penelitian ini ditolak,
yang menyatakan bahwa current ratio tidak berpengaruh terhadap return
saham. Hal ini dikarenakan Investor di BEI tidak terlalu
mempertimbangkan rasio lancar dalam keputusan membeli atau menjual
sehingga besar kecilnya current rasio tidak mempengaruhi return saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Nurrahman dkk,, 2019) serta nyatakan bahwa current rasio tidak
berpengaruh terhadap return saham(Agustina, 2019).
2. Pengaruh Acid test rasio terhadap return saham
acid test ratio memiliki nilai sebesar t 1.784 dan memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,077 yang menunjukkan bahwa acid test ratio tidak
berpengaruh terhadap return saham dengan ini bahwa hipotesis kedua
(H1b) ditolak karena nilai signifikansi sebesar 0,077 > 0,025.
Berdasarkan hal tersebut maka H1b pada penelitian ini ditolak,
yang menyatakan bahwa acid test ratio tidak berpengaruh terhadap
return saham . Hal ini dikarenakan Investor di BEI tidak terlalu
mempertimbangkan rasio lancar dalam keputusan dalam membeli atau
108
menjual saham sehingga besar kecil nya acid test ratio tidak
mempengaruhi return saham .
(Agustina, 2019) yang menyatakan bahwa acid test ratio tidak berpengaruh
terhadap return saham
gross profit margin memiliki nilai sebesar t -1,275 dan memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,205 yang menunjukkan bahwa gross profit
margin tidak berpengaruh terhadap return saham dengan ini bahwa
hipotesis ketiga (H2a) ditolak karena nilai signifikansi sebesar 0,205 >
0,025.
return saham. Meski profitabilitas menjadi salah satu pertimbangan
investor dalam menentukan pembelian atau penjualan saham di BEI
namun fokus rasio investor biasanya hanya earning per share dan price
to earning ratio saja. Sehingga naik turunnya gross profit margin tidak
mempengaruhi return saham.
(Safitri dkk., 2015) yang menyatakan bahwa gross profit margin tidak
berpengaruh terghadap return saham.
109
net profit margin memiliki nilai sebesar t -0,708 dan memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,481 yang menunjukkan bahwa net profit margin
tidak berpengaruh terhadap return saham dengan ini bahwa hipotesis
keempat (H2b) ditolak karena nilai signifikansi sebesar 0,481 > 0,025.
Berdasarkan hal tersebut maka H2b pada penelitian ini
ditolak, yang menyatakan bahwa net profit margin tidak berpengaruh
terhadap return saham. Hal ini dikarenakan Rasio investor yang
dijadikan pertimbangan investasi saham biasanya hanya earning per
share dan price to earning ratio saja. Sehingga naik atau turunnya net
ptofit margin tidak mempengaruhi return saham. Artinya ketika
dalam satu periode tidak mengalami perubahan secara otomatis
return saham juga akan menurun karena biayanya meningkat.
Hasil penelitan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Bakkara,dkk 2017) yang menyatakan bahwa net profit margin
tidak berpengaruh terhadap return saham.
5. Pengaruh Return on investment terhadap return saham
return on investment memiliki nilai sebesar t 1.721 dan memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,081 yang menunjukkan bahwa return on
investment tidak berpengaruh terhadap return saham dengan ini bahwa
hipotesis keempat (H2c) ditolak karena nilai signifikansi sebesar 0,081
> 0,025.
110
terhadap return saham . Hal ini dikarenakan investor di BEI sudah
dalam tingkatan sophisticated atau pintar sehingga naik atau turunnya
ROI tidak mempengaruhi return saham Sehingga jika return on
investment mengalami penurunan maka return saham juga akan
menurun.
bahwa return on investment tidak berpengaruh terhadap return saham,
6. Pengaruh debt to aseet rasio terhadap return saham
Debt to asset ratio memiliki nilai sebesar t -0,714 dan memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,0,477 yang menunjukkan bahwa debt to
asset ratio tidak berpengaruh terhadap return saham dengan ini bahwa
hipotesis keempat (H3) ditolak karena nilai signifikansi sebesar 0,0477
> 0,025.
terhadap return saham. Hal ini dikarenajan dengan kondisi seperti ini
mencerminkan bahwa efisiensi pasar di BEI berada pada tingkat
efisien di mana harga saham mencerminkan seluruh informasi yang
ada di pasar. Investor tidak hanya fokus pada analisis fundamental
namun juga mempertimbangkan analisis teknikal serta kondisi
perekonomian, politik, hukum, dan sosial.
111
oleh (Bakkara,dkk 2017) yang menyatakan bahwa debt to asset rasio
tidak berpengaruh terhadap return saham serta (Kesuma & Gunadi,
2015).
Multiplier equity memiliki nilai sebesar t 1328 dan memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,0187 yang menunjukkan bahwa multiplier
eqyuity tidak berpengaruh terhadap return saham dengan ini bahwa
hipotesis ketujuh (H4) ditolak karena nilai signifikansi sebesar 0,0187
> 0,025.
terhadap return saham. Hal ini dikarenakan Sama halnya dengan
DEA, multiplier efek bukanlah pertimbangan investor dalam membeli
dan menjual saham. Kondisi ini mencerminkan bahwa efisiensi pasar
di BEI berada pada tingkat efisien di mana harga saham
mencerminkan seluruh informasi yang ada di pasar.
Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Sunardi & Kadim, 2017) yang menyatakan bahwa
multiplier equty tidak berpengaruh terhadap return saham.
112
pada bab terdahulu maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu :
1. Hasil penelitian dari H1a menunjukan bahwa current ratio dengan nilai
signifikansi sebesar 0,277 > 0,025 tidak berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018.
2. Hasil penelitian dari H1b menunjukan bahwa acid test ratio dengan nilai
signifikansi sebesar 0,77 > 0,025 tidak berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018.
3. Hasil penelitian dari H2a menunjukan bahwa gross profit margin dengan
nilai signifikansi sebesar 0,205 > 0,025 tidak berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018.
4. Hasil penelitian dari H2b menunjukan bahwa net profit margin dengan
nilai signifikansi sebesar 0,481 > 0,025 tidak berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018.
5. Hasil penelitian dari H2c menunjukan bahwa Return on investment
dengan nilai signifikansi sebesar 0,088 > 0,025 tidak berpengaruh
113
Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018.
6. Hasil penelitian dari H3 menunjukan bahwa debt to equity ratio dengan
nilai signifikansi sebesar 0,477 > 0,025 tidak berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018.
7. Hasil penelitian dari H4 menunjukan bahwa Multiplier equity dengan
nilai signifikansi sebesar 0,187 > 0,025 tidak berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016-2018.
B. Saran
1. Untuk current ratio dan acid test ratio yang semakin rendah rasio hutang
jangka pendeknya,cenderung perusahaan tingkat kesanggupannya dalam
memenuhi jangka pendeknya akan semakin kecil dan ini tidak baik bagi
perusahaaan.
2. Untuk gross profit margin, net profit margin dan return on investment untuk
profitabilitas menjadi salah satu pertimbangan untuk investor dalam membeli
atau menjual saham di BEI, namun fokus rasio investor biasanya hanya di hanya
earning per share dan price to earning ratio saja.
3. Untuk terhindar dari risiko kerugian, sebaiknya investor memperhatikan faktor
faktor yang dapat mempengaruhi untuk mendapatkan return saham serta berhati-
hati dalam mengambil keputusan dalam brtinvestasi.
114
1. Penelitian ini belum bisa menggunakan data tahun 2019 disebabkan
adanya pandemic Covid-19 sehingga belum semua perusahaan telah
mempublikasikan Laporan Tahunan Perusahaannya.
3. Penelitian ini hanya menggunakan Variabel Likuiditas,
Profitabilitas,Leverage dan Multiplier Equity sebagai Variabel
Independennya.
untuk periode penelitian 2015-2018 hanya berjumlah 114 sampel.
115
86
DAFTAR PUSTAKA
Affinanda, A., Nur, E., Yuyetta, A., Akuntansi, J., Ekonomika, F., & Diponegoro,
U. (2015). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Dalam Indeks Lq 45 Tahun 2010-2013. 4(2), 329–339. Jurnal
Bening, 5(2), 152. Https://Doi.Org/10.33373/Bening.V5i2.1458
Agustina, S. (2019). Pengaruh Current Ratio , Debt To Asset Ratio , Debt To
Equity Ratio , Return On Asset Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Sub-Sektor Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia ( Bei ) Tahun 2012-2016 The Effect Of E-Jurnal
Manajemen Unud, 4(6), 1636–1647.
. 6(1), 302–313.
Akbar, T. (2019). Kajian Kinerja Profitabilitas Bank Pada Perspektif Bank
Berdasarkan Kegiatan Usaha. Uwais Inspirasi Indonesia.
Bakkara, Y. W., K, T. F., & M, D. P. K. (2017). Pengaruh Net Profit Margin,
Debt To Equity Ratio Dan Earning Per Share Pada Perusahaan Manufaktur
Sub Sektor Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-
2015. E-Proceeding Of Management, 4(1), 458–468.
Dessy Wulandari, Hari Purnomo, W. M. (2018). Pengaruh Profitabilitas Dan
Likuiditas Terhadap Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi, 110–120.
Eduardus, T. (2017). Pasar Modal Manajemen Portofolio & Investasi. Pt Karisius
Yogyakarta.
Hartono, J. (2016). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Bpfe- Yogyakarta.
Jumingan. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Pt Bumi Aksara.
Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Pt Rajagrafindo Persada.
Kesuma, I. K. W., & Gunadi, G. G. (2015). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana , Bali , Indonesia Gd Gilang Gunadi , Pengaruh Roa ,
Der , Eps Terhadap Return ... Menilai Kinerja Perusahaan Untuk
Mengestimasi Return . Crabb ( 2003 ) Dalam Mengestimasi Harga Saham
Suatu Perusahaan . Rasi. E-Jurnal Manajemen Unud, 4(6), 1636–1647.
Nurrahman, H., Dillak, V. J., & Isynuwardhana, D. (2019). Pengaruh Current
Ratio , Debt To Equity Ratio , Earning Per Share , Dan Return On Asset
Terhadap Return Saham ( Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor
Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2018 )
The Effect Of Current Ratio , De. 6(2), 3106–3113. . Jurnal Bening, 5(2),
152. Https://Doi.Org/10.33373/Bening.V5i2.1458
87
Oktavianti, O. (2018). Pengaruh Return On Investment (Roi), Earning Per Share
(Eps) Dan Economic Value Added (Eva) Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2013-2016. Jurnal
Bening, 5(2), 152. Https://Doi.Org/10.33373/Bening.V5i2.1458
Safitri, O., Atmadja, A. T., & Ganesha, U. P. (2015). Analisis Pengaruh
Profitabilitas , Likuiditas , Dan Leverage Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei. 3(1). Jurnal Riset Akuntansi,
110–120
Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Manuaktur Di Bursa
Efek Indonesia ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food
And Beverage). E-Jurnal Manajemen Unud, 4(6), 1636–1647.
Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi Edisi 4. Bpfe-
Yogyakarta.
Sunardi, N., & Kadim, A. (2017). Pengaruhnya Terhadap Harga Serta Return
Saham Pada Industri Manufaktur Tahun 2012-2017. 7, 58–73. . Jurnal
Bening, 5(2), 152. Https://Doi.Org/10.33373/Bening.V5i2.1458
Supriantikasari, N., & Utami, E. S. (2019). Pengaruh Return On Assets, Debt To
Equity Ratio, Current Ratio, Earning Per Share Dan Nilai Tukar Terhadap
Return Saham ( Studi Kasus Pada Perusahaan Go Public Sektor Barang
Konsumsi Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017 ).
Jramb, 5(1), 49–66. E-Jurnal Manajemen Unud, 4(6), 1636–1647.
Affinanda, A., Nur, E., Yuyetta, A., Akuntansi, J., Ekonomika, F., & Diponegoro,
U. (2015). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Dalam Indeks Lq 45 Tahun 2010-2013. 4(2), 329–339.
Agustina, S. (2019). Pengaruh Current Ratio , Debt To Asset Ratio , Debt To
Equity Ratio , Return On Asset Dan Price Earning Ratio Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Sub-Sektor Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia ( Bei ) Tahun 2012-2016 The Effect Of . 6(1), 302–
313.
Akbar, T. (2019). Kajian Kinerja Profitabilitas Bank Pada Perspektif Bank
Berdasarkan Kegiatan Usaha. Uwais Inspirasi Indonesia.
Nurrahman, H., Dillak, V. J., & Isynuwardhana, D. (2019). Pengaruh Current
Ratio , Debt To Equity Ratio , Earning Per Share , Dan Return On Asset
Terhadap Return Saham ( Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor
Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2018 )
The Effect Of Current Ratio , De. 6(2), 3106–3113. . Jurnal Bening, 5(2),
152. Https://Doi.Org/10.33373/Bening.V5i2.1458
88
Dewi, A. R. (2019). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas S U R A B A Y A
2019. Jurnal Riset Akuntansi, 110–120.
88
LAMPIRAN
Current Ratio 108 .61 5.76 2.4684 1.45379
Acid Test Ratio 108 -1.59 4.07 1.5272 1.09173
Gross Profit Margin 108 -3.61 3.53 .9356 .88626
Net Profit Margin 108 -1.90 .50 .0661 .21170
Return On Ivestment 108 -.92 1.00 .0967 .16938
Debt To Asset Ratio 108 .00 2.10 .4512 .37311
Multiplier Equiti 108 -1.21 6.44 1.7122 .97933
Return Saham 108 -1.00 2.30 .1388 .47350
Valid N (listwise) 108
Positive .143
Negative -.092
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Positive .108
Negative -.046
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Debt To Asset Ratio .743 1.346
Multiplier Equiti .813 1.229
Coefficients a
Debt To Equity Ratio .052 19.130
Multiplier Equiti .051 19.535
91
Std. Error of the
a. Predictors: (Constant), ME, ROI, GPR, ACTR, DEA, CR, NPM
b. Dependent Variable: RS
Coefficients a
Debt To Asset Ratio -.100 .140
Multiplier Equiti .068 .051
7. Uji t
Acid Test Ratio 1.784 .077 .663 1.507
Gross Profit Margin -1.275 .205 .949 1.054
Net Profit Margin -.708 .481 .473 2.113
Return On Ivestment 1.721 .088 .442 2.264
Debt To Asset Ratio -.714 .477 .743 1.346
Multiplier Equiti 1.328 .187 .813 1.229
93
Std. Error of the
a. Predictors: (Constant), ME, ROI, GPR, ACTR, DEA, CR, NPM
b. Dependent Variable: RS
Hasil Perhitungan Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018
Tahun Perusahaan
Pt-1 (Harga Penutupan Saham Periode Lalu)
Return Saham
(0.03)
(0.03)
0.89
0.83
0.05
1.32
0.19
(0.62)
0.63
0.20
0.16
(0.18)
(0.01)
94
1.00
0.16
0.26
0.43
(0.01)
0.53
(0.36)
0.05
(0.24)
(0.01)
0.13
0.36
0.15
26.86
0.38
0.12
(0.18)
1.31
0.28
0.92
0.95
0.82
0.17
95
1.59
(0.44)
2017
0.12
(0.36)
2.30
0.03
0.57
(0.00)
(0.27)
0.09
(0.03)
(0.31)
0.31
0.23
(0.01)
(0.04)
(0.72)
0.16
0.23
(0.04)
0.04
0.44
96
0.43
(0.12)
(0.09)
(0.08)
0.12
0.26
(0.37)
0.77
0.28
0.56
0.00
0.46
0.24
0.18
0.54
0.34
(0.65)
2018
0.10
0.16
0.10
0.82
(0.22)
0.02
97
(0.02)
0.19
0.12
(0.00)
(0.22)
(0.09)
0.07
0.04
(0.06)
0.17
0.30
(0.02)
0.17
(0.19)
(0.16)
0.04
(0.23)
(0.49)
(0.10)
0.10
0.13
(0.13)
98
0.12
0.76
(0.29)
0.14
(0.03)
(0.11)