0 PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011) ARTIKEL Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Dalam Ilmu Manajemen Perusahaan Oleh : WAHYUDI ASTO NUGROHO NIM. P100.100.037 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2012
28
Embed
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
0
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN
LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2011)
ARTIKEL
Diajukan Kepada
Program Studi Magister Manajemen
Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Dalam Ilmu Manajemen Perusahaan
Oleh :
WAHYUDI ASTO NUGROHO
NIM. P100.100.037
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2012
1
2
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Perioda 2008-2011)
Oleh;
Wahyudi Asto Nugroho
ABSTRACT
This study examined the effect of disclosure of Operating Profit Margin (OPM), Return on
Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), and
Leverage Ratio of Firm value. The research objective is to find empirical evidence of (a) the
influence of the Operating Profit Margin (OPM) to firm value,(b) the influence of the Return
on Asset (ROA) to firm value, (c) the influence of the Return on Equity (ROE) to firm
value,(d) the influence of the Current Ratio (CR) to firm value,(e) the influence of the Quick
Ratio (QR) to firm value,(f) the influence of the Leverage Ratio to firm value. The sample in
this study is a manufacturing company listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) in span
of years 2008–2011. Study sample is as much as 44 companies with 136 observations.
Analysis of data using multiple regression analysis to all hyphotesis. The results showed that
the Operating Profit Margin (OPM) have a significant effect to firm value. Return on Asset
(ROA) have a significant effect to firm value. Return on Equity (ROE) have a significant
effect to firm value. Current Ratio (CR) does not have a significant effect to firm value.
Quick Ratio (QR) have a significant effect to firm value. Leverage Ratio (LR) have a
significant effect to firm value. With Goodness of Fit Test showed that 63,4% Operating
Profit Margin (OPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Current Ratio
(CR), Quick Ratio (QR), and Leverage Ratio of corporate value, while the rest equal to
36,6% influenced by other variable which do not checked.
Keyword: Firm Value, Operating Profit Margin (OPM), Return on Asset (ROA), Return on
Equity (ROE), Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), and Leverage Ratio (LR)
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui tata kelola perusahaan
yang baik (good corporate governance) dan pelaksanaan fungsi manajemen
keuangan secara optimal, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan
mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai
perusahaan. Menurut Hasnawati (2005), manajemen keuangan menyangkut
penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, antara lain
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen.
Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek,
salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham
3
perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas
yang dimiliki. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh
pelaku pasar. Harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja
manajemen perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan ini dapat tercapai apabila
ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi
sharehoder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan
keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki.
Beberapa hasil penelitian tentang perkembangan nilai perusahaan
menunjukkan hasil yang beragam. Penelitian oleh Sudjoko dan Soebiantoro
(2007) menunjukkan bahwa, struktur kepemilikan, faktor ekstern dan intern
serta leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Meric, et.al
(2007) menunjukkan bahwa, perusahaan industri yang sama di negara-negara
yang berbeda cenderung untuk mempunyai karakteristik keuangan serupa
dengan pengintegrasian yang meningkatkan nilai perusahaan. Sianipar (2009)
menunjukkan adanya hubungan antara efisiensi nilai tambah perusahaan pada
rasio profitabilitas (ROA, ROE, CAP) dan capital gain investor di sektor
perbankan dan asuransi. Wijaya dan Wibawa (2011) menunjukkan bahwa,
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, dimana 17,8% perubahan nilai perusahaan
dipengaruhi oleh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan
dividen. Khatab et.al (2011) menunjukkan bahwa, rasio leverage dan growth
berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE sehingga meningkatkan nilai
perusahaan. Hermawati (2011) menunjukkan bahwa, ROA dan ROE
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Saleem dan Rahman (2011)
secara empiris menunjukkan adanya hubungan antara rasio likuiditas dan rasio
profitabilitas yang memberikan dampak pada peningkatan nilai perusahaan.
Sedangkan hasil penelitian Mulyadi dan Anwar (2011) menunjukkan bahwa,
tiga ukuran profitabilitas berupa; ROA, ROE, dan NPM ditambah model non
keuangan, yaitu Coorporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap
nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Berkaitan dengan beberapa hasil penelitian tersebut, penelitian ini
merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan Khatab et.al (2011)
4
dan memfokuskan pada analisis nilai perusahaan dan beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Beberapa perbedaan mendasar dengan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, antara lain; Pertama, adanya penambahkan variabel
bebas pada rasio-rasio keuangan. Kedua; pada periode amatan, yaitu
menggunakan data sekunder selama 4 tahun terakhir (2008-2011), hal ini
bertujuan untuk mengetahui hasil yang lebih baik apabila dilakukan perluasan
periode amatan dalam laporan tahunan. Ketiga, dalam penelitian ini
menggunakan perusahaan manufaktur, dikarenakan jenis usaha atau sektor
manufaktur ini memiliki jumlah emiten yang cukup besar, sehingga akan
menyediakan sampel yang relatif cukup untuk dilakukan analisis.
Sehubungan dengan penambahan variabel bebas pada rasio keuangan,
berupa; operating profit margin (OPM), current ratio (CR), dan quick ratio
(QR) dapat dikemukakan bahwa, rasio profitabilitas untuk aspek operating
profit margin (OPM) diindikasi dapat memberikan kontribusi pada peningkatan
nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan OPM dapat mengukur seberapa banyak
keuntungan operasional yang dapat diperoleh dari penjualan, dimana operating
profit margin (OPM) yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu sehingga
semakin baik rasio OPM, maka akan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Selanjutnya, kontribusi variabel likuiditas pada aspek current ratio (CR)
dan quick ratio (QR) dalam meningkatkan nilai perusahaan dapat dikemukakan
bahwa, rasio-rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana semakin
besar prosentase current ratio (CR) dan quick ratio (QR), maka perusahaan
memiliki tingkat likuidasi yang baik, sehingga akan memberikan persepsi
positif terhadap kondisi perusahaan serta akan meningkatkan nilai perusahaan di
mata investor. Hal ini sebagaimana dikemukakan Husnan (2005) bahwa,
likuiditas adalah suatu aktiva yang dapat diubah dalam ukuran satuan moneter
untuk digunakan sebagai alat pembayaran yang paling lancar karena dapat
diterima secara luas sebagai media pertukaran.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi akademisi
dan praktisi pasar modal, khususnya dalam mengalisis faktor-faktor yang
5
mempengaruhi nilai perusahaan. Berpijak pada uraian yang telah dikemukakan
tersebut, maka judul penelitian ini adalah: “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan” yang merupakan studi pada
perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
2. Perumusan Masalah
Berkaitan dengan uraian masalah yang telah dijelaskan, rumusan
permasalahan yang dapat dikemukakan adalah; 1) Apakah profitabilitas (OPM,
ROA, dan ROE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan?. 2) Apakah rasio
likuiditas (Curent Ratio dan Quick Ratio) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan? dan 3) Apakah leverage perusahaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
3. Tujuan Penelitian
Berpedoman pada permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1) Menganalisis pengaruh
profitabilitas yang mencakup OPM, ROA, dan ROE terhadap nilai perushaan.
2) Menganalisis pengaruh rasio likuiditas yang mencakup Curent Ratio (CR)
dan Quick Ratio (QR) terhadap nilai perusahaan dan 3) Menganalisis pengaruh
leverage perusahaan terhadap nilai perusahaan.
B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah nilai wajar perusahaan yang menggambarkan
persepsi investor terhadap emiten tertentu, sehingga nilai perusahaan merupakan
persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga
saham. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didasarekan pada Tobin’s Q.
Tobin’s Q adalah gambaran statistik yang berfungsi sebagai proksi dari nilai
perusahaan dari perspektif investor, seperti dalam defisisi yang telah dijelaskan
di atas bahwa Tobin’s Q merupakan nilai pasar dari firm’s assets dan
replacement value of those assets. Secara matematis Tobin’s Q dapat dihitung
dengan formulasi rumus sebagai berikut:
6
Q = (MVS + D)
TA
Keterangan:
MVS = Market value of all outstanding stock, merupakan nilai pasar saham
yang diperoleh dari perkalian jumlah saham yangberedar dengan harga
saham.
D = Debt. merupakan besarnya nilai pasar hutang.
TA = Firm’s asset’s merupakan total aser perusahaan.
2. Rasio Profitabilitas
a. Operating Profit Margin (OPM) adalah rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
bersih setelah dipotong pajak Alexandri (2008:200). Secara matematis profit
margin diformulasikan, sebagaimana disajian dalam ICMD :
OPM= Penjualan
EAT
Keterangan:
EAT : Laba setelah pajak
OPM : Profit margin
b. Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan harta yang
dimiliki dalam aktivitas operasionalnya. Secara matematis dapat
diformulasikan (ICMD):
TA
NIATROA =
Keterangan :
NIAT : Net Income after tax (pendapatan bersih setelah pajak)
TA : Total Asset
c. Return on Equity (ROE) merupakan rasio antara laba setelah pajak atau net
income after tax (NIAT) terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal
dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang
dikumpulkan oleh perusahaan. ROE dapat diformulasikan (ICMD):
7
Equity
NIATROE =
Keterangan :
ROE = Return On Equity
NIAT = Laba bersih setelah pajak
Equity = Total modal sendiri
2. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio. Rasio ini menujukkan besarnya kewajiban lancar yang ditutup
dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka
pendek. Rasio ini dihitung dengan cara membagi aktiva lancar dengan
kewajiban lancar (Brigham dan Houston, 2001: 79). Berkaitan dengan hal
tersebut rumus yang digunakan adalah (ICMD):
Curret Ratio = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
b. Quick Ratio. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan dengan
persediaan, yang didefinisikan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan.
Adapun rumus yang digunakan dalam penghitungan rasio perputaran piutan
adalah (Brigham dan Houston, 2001):
Quick Test Ratio = (Aktiva Lancar – Persediaan)
Hutang Lancar
3. Rasio Leverage
Rasio Leverage merupakan ukuran yang memperlihatkan sejauh mana
perusahaan dalam membiayai aktivanya menggunakan pembiayaan utang (total
utang) dalam struktur modal perusahaan untuk membiayai kegiataan
perusahaan. (Brigham dan Waston, 2001). Leverage perusahaan menunjukkan
hutang yang dimiliki perusahaan yang diukur dengan Debt To Equity Ratio
(DER). Perhitungan rasio total utang terhadap ekuitas dapat disajikan
sebagaimana rumus persamaan berikut ini (ICMD):
Total Kewajiban
(DER) =
Ekuitas pemegang saham
8
C. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah data dari perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 dan menerbitkan laporan
keuangan secara lengkap serta dipublikasikan pada Indonesian Capital Market
Directory. Berdasarkan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak
44 perusahaan, namun dilakukan pemotongan terhadap outliers data yang
terdapat pada keseluruhan data tersebut. Secara rinci jumlah sampel data yang
diteliti dapat disajikan sebagaimana dalam Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1
Pengambilan Sampel
Perusahaan Sektor Manufaktur Periode 2008 – 2011
Kriteria Sampel
Jumlah
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sejak tahun 2008–
2011
164
2. Perusahaan mengalami laba negatif selama periode amatan (41)
3. Perusahaan mengalami laba positif 123
4. Perusahaan tidak lengkap dalam menerbitkan laporan keuangan
selama periode amatan
(79)
5. Perusahaan lengkap dalam menerbitkan laporan keuangan
selama periode amatan
44
6. Jumlah perusahaan sesuai kriteria sampel selama periode amatan
7. Total sampel selama periode amatan 4 Tahun x 44 Perusahaan
8. Data Outliers yang dihilangkan
44
176
(40)
Jumlah Data Analisis 136 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2012
Didasarkan pada Tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa, jumlah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI menurut klasifikasi ICMD dan sesuai dengan
kriteria sampel sejak tahun 2008 – 2011 sebanyak 44 perusahaan, sehingga
jumlah secara keseluruhan selama 4 tahun sebanyak 176 data (N=176). Namun
karena dilakukan pemotongan data terhadap outliers (nilai data yang berada
jauh dari rata-rata) sebanyak 40 data, maka jumlah data yang sesuai sebanyak
136 data (N=136).
2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data akuntansi berupa laporan keuangan dan data saham
9
per 31 Desember, sedangkan data saham yang digunakan adalah harga saham.
Data akuntansi berupa laporan keuangan digunakan untuk mengetahui rasio-
rasio keuangan perusahaan. Data saham berupa harga saham digunakan untuk
mengetahui besarnya rasio keuangan dan harga saham. Sumber data laporan
keuangan tersebut diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
dan melalui akses internet pada website www.idx.co.id.
D. Teknis Analisis dan Interpretasi Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh
operating profit margin (OPM), return on asset (ROA), return on equity (ROE),
current ratio (CR), quick ratio (QR) dan leverage ratio (LR). Berkaitan dengan
analisis yang dilakukan, maka dalam penelitian nini menggunakan teknik
analisis regresi linier berganda. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut ini
disajikan hasil analisis sebagaimana Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2
Hasil Analisis Nilai Koefisien Regresi
Variabel Penelitian Koefisien
Regresi
Std.
Error
t
Hitung p-Value
(Constant) .206 .164 1.257 .211
OPM .059 .008 6.984 .000
ROA .078 .014 5.612 .000
ROE -.011 .005 -2.224 .028
Current Ratio (CR) .001 .001 1.717 .088
Quick Ratio(QR) -.003 .001 -3.357 .001
Leverage Ratio (LR) .180 .072 2.495 .014
F Hitung 40,03
Sig. 0,000
Adjusted R Square 0,634 (63,4%)
Sumber : Data sekunder diolah, 2012
Didasarkan pada hasil analisis koefisien regresi sebagaimana disajikan
pada Tabel 2, maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut: