PENGARUH LAMA SONIKASI PADA PEMBUATAN FILM PANI-Ag/Ni TERHADAP KRISTALINITAS DAN KONDUKTIVITASNYA SKRIPSI OLEH FARADILLA PARASMAYANTI NIM 100322403920 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA MEI 2014
75
Embed
PENGARUH LAMA SONIKASI PADA PEMBUATAN FILM …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4918B01A0A4F654DC... · PANI-Ag/Ni TERHADAP KRISTALINITAS DAN KONDUKTIVITASNYA SKRIPSI OLEH
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH LAMA SONIKASI PADA PEMBUATAN FILM PANI-Ag/Ni TERHADAP KRISTALINITAS DAN KONDUKTIVITASNYA
SKRIPSI
OLEH FARADILLA PARASMAYANTI
NIM 100322403920
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI FISIKA MEI 2014
PENGARUH LAMA SONIKASI PADA PEMBUATAN FILM PANI-Ag/Ni TERHADAP KRISTALINITAS DAN KONDUKTIVITASNYA
SKRIPSI Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana Fisika
Oleh Faradilla Parasmayanti NIM 100322403920
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI FISIKA MEI 2014
THE INFLUENCE OF SONICATION DURATION OF PANI-Ag/Ni FILMS ON ITS CRYSTALINITY AND CONDUCTIVITY
THESIS
Presented to State University of Malang
in partial fulfilment of the requirements for degree of Sarjana in Physics
By Faradilla Parasmayanti NIM 100322403920
STATE UNIVERSITY OF MALANG
FACULTY OF MATHEMATICS AND SCIENCE DEPARTEMENT OF PHYSICS
MEI 2014
i
ABSTRACT Parasmayanti, Faradilla.2014. The Influence of Sonication Duration of PANI-
Ag/Ni Films on Its Crystalinity and Conductivity. Thesis. Physics Studies Program Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Science. State University of Malang. Supervisor: (I) Dr. Markus Diantoro M,Sc. (II) Nashikudin, S.Pd, M.Sc.
keywords: Polianilin, AgNO3, spin coating, Thin Film PANI-Ag/Ni, sonication,
crystalinity, conductivity.
The development of conductive polymers very rapidly at this time, as shown by the presence of studies that annually produce new discoveries of potential application of technology development. Polyaniline (PANI) is a conductive polymer that has a single-double alternation bonds or conjugation which is composed of repetition of aniline monomers. The existence of these bonds allows the flow of electrons in the polymer chains that become conductive polyaniline. Polyaniline (PANI) is one of the most intensive polymers studied, due to the ease of synthesis process, electrical properties have high stability, conductivity can be controlled by doping and more soluble in organic solvent. Optimalization of polyaniline makes by doped polyaniline with AgNO3 which have high conductivity. Variation of sonication duration can give effect on its crystalinity and conductivity.
Preparation of PANI consists of preparing of PANI-ES I then continued by making PANI-EB by adding NH4OH. PANI-EB was added with CSA to form PANI-ES II. After succesfully synthezed PANI-ES II is the next process in PANI and Ag then given sonication treatment varies with time. The process of PANI-Ag coating solution on nickel substrat done using dynamic spin coating method. Longer sonication variation has a goal to increase crystalinity and conductivity PANI-Ag/Ni . Then PANI-Ag/Ni can be characterized by FTIR, XRD, SEM-EDX, and conductivity measurement.
Form the FTIR spectra showed that EB and ES Polyaniline has been succesfully synthesized with the existence of the corresponding wavenumber peaks. XRD histogram also showed a crystalline phase with comparable increase in the crystalinity of the films with the sonication. Similarly, the result of SEM showed that the longer the sonication time give rise to more homogeneous material. Increase sonication time improve the conductivity of the film.
ii
ABSTRAK
Parasmayanti, Faradilla.2014. Pengaruh Lama Sonikasi Film PANI-Ag/Ni terhadap Kristalinitas dan Konduktivitasnya. Skripsi. Program Studi Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pembimbing: (I) Dr. Markus Diantoro M.Si (II) Nasikhudin, S.Pd, M.Sc.
kata kunci : Polianilin, AgNO3, spin coating, Film Tipis PANI-Ag/Ni, sonikasi, kristalinitas,konduktivitas
Perkembangan polimer konduktif saat ini sangat pesat, hal ini ditunjukkan dengan adanya penelitian-penelitian yang setiap tahunnya menghasilkan penemuan-penemuan baru yang potensial dalam aplikasi perkembangan teknologi. Polianilin (PANI) merupakan polimer konduktif yang mempunyai ikatan alternasi ikatan rangkap tunggal atau konjungasi yang tersusun atas pengulangan monomer anilin. Adanya ikatan tersebut memungkinkan terjadinya aliran elektron dalam rantai polimer sehingga polianilin menjadi konduktif. Polianilin (PANI) merupakan salah satu polimer konduktif yang paling intensif diteliti, karena kemudahan pada proses sintesis, sifat listriknya memiliki kestabilan yang tinggi, konduktifitasnya dapat dikontrol melalui doping dan lebih mudah larut dalam pelarut organik. Optimalisasi polianilin dilakukan dengan memberikan doping AgNO3 sebagai bahan dengan konduktivitas yang tinggi. Pemberian variasi lama sonikasi akan memberikan pengaruh terhadap kristalinitas bahan dan konduktivitasnya.
Pembuatan PANI terdiri dari proses pembuatan PANI ES I kemudian dilanjutkan dengan pembuatan PANI EB dengan menambahkan NH4OH. PANI EB ditambahkan dengan CSA menjadi PANI ES II. Setelah PANI ES II berhasil disintesis proses selanjutnya adalah mendopingkan Ag pada PANI dan diberikan perlakuan sonikasi dengan waktu yang bervariasi. Proses pelapisan larutan PANI-Ag pada substart nikel dilakukan dengan menggunakan metode spin coating dinamis. Tahap selanjutnya adalah melakukan karakterisasi Film PANI-Ag/Ni.
Dari hasil FTIR menunjukkan bahwa Polianilin EB dan ES telah berhasil disintesis dengan munculnya puncak-puncak yang sesuai. Hasil XRD juga menunjukkan adanya kenaikkan kristalinitas film sebanding dengan semakin lamanya waktu sonikasi. Begitu pula hasil dari SEM menunjukkan bahwa semakin lama waktu sonikasi maka bahan akan semakin homogen. Uji konduktivitas menggunakan I-V meter pun juga memberikan hasil bahwa semakin lama waktu sonikasi maka film tipis semakin naik konduktivitasnya.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT.............................................................................................. i
ABSTRAK................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL..................................................................................... Ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... X
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ Xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 01
1.1 Latar Belakang...................................................................... 01
1.2 Tujuan Penelitian.................................................................. 03
1.3 Kegunaan Penelitian............................................................. 03
1.4 Batasan Masalah .................................................................. 04
pada panjang gelombang 1593,2 cm-1 merupakan getaran yang dihasilkan
olehC=N, regangan pada cincin quinoid, getaran pada 1492,9 cm-1 hasil vibrasi
dari C=C, regangan pada cincin benzoid, getaran pada 1456,26 cm-1 hasil N-H,
regangan cincin benzoid, getaran pada 1300,02 cm-1 menunjukkan ikatan
aromatik C-N, getaran pada 1166,93 cm-1 merupakan hasil bidang bengkokan
hasil vibrasi C-H, dan 817,82 cm-1 menunjukkan ikatan C-H keluar pada bidang.
Kesesuaian berdasarkan pendekatan modeling menunjukkan polianilin EB
berhasil disintesis.
41
Gambar 4.2 Hasil FTIR PANI ES II Keberhasilan dalam sintesis Polianilin ES II adalah ketika terbentuk empat
puncak yang terdiri dari 3000 cm-1, 1235 cm-1, 783 cm-1, dan 678 cm-1[8]. Pada
spektra diatas terdapat empat puncak yang sesuai yakni 3028,24 cm-1, 1234,44
cm-1, 792,74 cm-1 dan 684, 73 cm-1. Hal ini menunjukkan bahwa Polianilin ES II
berhasil disintesis.
4.2 Pola Difraksi Film Tipis Polianilin-Ag/Ni Hasil XRD
Analisis berhasil tidaknya doping Ag dilakukan dengan cara mencocokkan 2
model dari AMCSD Ag dan juga beberapa jurnal. Pada Gambar 4.3 menunjukkan
pola difraksi XRD dari film tipis PANI-Ag/Ni dengan berbagai tingkat waktu
sonikasi. Pada pola difraksi film tipis nampak kesamaan namun pada pola
difraksi XRD Film Tipis PANI-Ag/Ni 105 menit muncul satu puncak yang
berbeda hal ini diindikasi sebagai pengotor. Pengotor tersebut mungkin terjadi
pada saat proses sintesis Film Tipis PANI-Ag/Ni.
42
Gambar 4.3 Pola Hasil XRD Film Tipis PANI-Ag/Ni
Gambar 4.4 Difraksi XRD PANI pada 2θ=5,2o
43
Pada penelitian Safenaz tahun 2012 puncak-puncak polianilin terjadi pada
2θ 5,2o[38]. Dan hasil difraksi XRD pada Film Tipis PANI-Ag/Ni dengan waktu
sonikasi 15 menit, 45 menit, 75 menit, 105 menit dan 135 menit terjadi pada 2θ
5,2092o, 5,1585o, 5,1684o, 5,1472o dan 5,1311o. Nampak bahwa tinggi puncak
dari masing-masing Film Tipis PANI-Ag/Ni tersebut semakin lama semakin
tinggi sebanding dengan semakin lama waktu sonikasi hal ini terjadi karena
semakin lama waktu sonikasi bahan akan semakin kristalin. Hal ini ditunjukkan
pada Gambar 4.4
Gambar 4.5 Grafik Kristalinitas PANI-Ag/Ni
Puncak PANI-Ag terbentuk pada 2θ 38,2o, 44,3o, 64,5o dan 77,4o [38-39].
Pada pola difraksi PANI-Ag/Ni yang telah dilakukan puncak-puncak yang terjadi
adalah 2θ 44,3104o, 44,3983o, 44,2976o, 44,3946o dan 44,3715o. Hal ini
menunjukkan bahwa PANI-Ag/Ni berhasil disintesis.
Puncak utama ini sesuai dengan hasil difraksi dari doping perak yang
digunakan. Puncak Ag mendominasi grafik tersebut. Peristiwa ini terjadi
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
0 15 30 45 60 75 90 105 120 135
% k
rist
ali
nit
as
waktu sonikasi (menit)
44
dipengaruhi karena adanya perbedaan kristalinitas yang cukup tinggi antara
Polianilin dan doping perak.
Pada pola difraksi muncul beberapa puncak yang bukan merupakan puncak
dari Polianilin maupun perak. Kemungkinan puncak tersebut dimiliki oleh bahan
residu, bahan residu tersebut dimungkinkan merupakan puncak milik Cr. Dimana
pada uji SEM-EDX terdapat kandungan Cr yang cukup tinggi. Cr dimungkinkan
terdapat pada substrat yang digunakan yakni pada substrat nikel.
4.3 Uji Morfologi dari SEM-EDX
Uji karakterisasi menggunakan SEM bertujuan untuk mengetahui
morfologi permukaan Film Tipis PANI-Ag/Ni sedangkan uji EDX bertujuan
untuk mengetahui kandungannya. Hasil dari SEM ditunjukkan pada Gambar 4.6
Gambar 4.6 (a) Morfologi Film Tipis PANI-Ag/Ni 15 menit perbesaran 100 kali (b) Perbesaran 5000 kali (c) Perbesaran 1000 kali (d) Grafik Komposisi Hasil EDX
Pada hasil SEM nampak morfologi Film Tipis Polianilin murni adalah
serat berporos dan granul. Sedangkan untuk morfologi Film Tipis PANI-Fe/Ag
45
adalah serat berporos merata pada seluruh permukaan film[5]. Sedangkan pada
hasil uji morfologi permukaan film tipis Pani-Ag/Ni nampak adanya serat-serat
yang tersebar merata pada seluruh sampel. Hal ini menunjukkan bahwa sampel
telah homogen.
Tabel 4.2 Kandungan Film Tipis PANI-Ag/Ni 15 menit Unsur Wt% At%
C 55,69 75,85
O 10,69 10,93
Ag 01,48 00,23
Cr 01,70 00,53
Ni 11,19 03,12
Selain hasil SEM diperoleh pula hasil analisis kandungan apa saja yang
terkandung pada Film Tipis PANI-Ag/Ni. Dan hasil EDX terdapat kandungan dari
Film Tipis PANI-Ag/Ni adalah C, O, Ag, Cr, Ni dengan presentase massa masing-
masing 55,69 , 10,69 , 1,48 , 1,70 , dan 11,19. Unsur C, O, dan Ag menunujukkan
bahwa Film Tipis PANI-Ag berhasil disintesis. Sedangkan kandungan Ni yang
terbaca menunjukkan bahwa Ni merupakan substrat yang digunakan dalam
sintesis Film ini yakni substrat nikel. Dan kandungan Cr menunjukkan adanya
residu dalam proses sintesis PANI-Ag/Ni.
Gambar 4.7 (a) Morfologi Film Tipis PANI-Ag/Ni 135 menit perbesaran 100 kali (b) Perbesaran 5000 kali (c) Perbesaran 1000 kali (d) Grafik Komposisi Hasil EDX
46
Tabel 4.3 Komposisi Kandungan Film Tipis PANI-Ag/Ni 135 menit
Unsur Wt% At%
C 7,62 28,51
O 1,33 3,64
Ag 1,60 0,64
Cr 6,91 5,62
Ni 82,33 61,38
Pada hasil SEM-EDX antara Film Tipis PANI-Ag/Ni 15 menit dan 135
menit terdapat kesamaan baik bentuk morfologi maupun kandungan unsur yang
terdapat pada kedua film tersebut. Namun pada presentase massa yang terdapat
didalam kedua bahan tersebut berbeda. Salah satunya yaitu terdapat peningkatan
presentase massa Ag yang terjadi. Hal ini terjadi karena semakin lama waktu
sonikasi yang dilakukan akan semakin mengikat kandungan perak yang
didopingkan pada Film Tipis PANI-Ag/Ni sehingga kandungan perak tersebut
semakin banyak.
4.4 Nilai Konduktivitas Film Tipis PANI-Ag/Ni
Data hasil nilai konduktivitas Film Tipis PANI-Ag/Ni ditunjukkan pada
Tabel 4.4
Tabel 4.4 Nilai Konduktivitas Film Tipis PANI-Ag/Ni
Waktu Sonikasi Nilai Konduktivitas (s/cm)
15 menit 336,41
45 menit 75 menit
568,69
582,56
105 menit 612,44
135 menit 853,04
47
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Antara Waktu Sonikasi terhadap Konduktivitas
Larutan PANI yang didoping dengan perak akan menyebabkan naiknya
konduktivitas. Perak merupakan bahan logam dengan kristalinitas dan
konduktivitas yang sangat tinggi. Pada Tabel 4.4 menunjukkan nilai konduktivitas
naik sebanding dengan lama waktu sonikasi akan membuat ukuran kristal akan
semakin kecil sehingga kristalinitas akan semakin besar. Dimana semakin
kristalin suatu bahan akan semakin naik konduktivitas bahan tersebut. Pada
Gambar 4.8 nampak bahwa semakin lama waktu sonikasi menyebabkan bahan
semakin konduktif hal ini terjadi karena bahan Film Tipis PANI-Ag/Ni semakin
kristalin.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
0 15 30 45 60 75 90 105 120 135
Ko
nd
uk
tiv
ita
s (s
/cm
)
Waktu Sonikasi (menit)
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan analisis yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Semakin lama waktu sonikasi akan semakin meningkatkan kristalinitas Film Tipis
PANI-Ag/Ni. Hal ini ditunjukkan pada hasil difraksi XRD yakni terjadi peningkatan
intensitas puncak difraksi salah satunya pada 2θ = 5,2o. Puncak ini menunjuukan
meningkatnya puncak dari polianilin. Nilai kristalinitas bahan pun juga meningkat
yakni paling rendah pada Film Tipis PANI-Ag/Ni dengan waktu sonikasi 15 menit
dan paling tinggi yakni pada Film Tipis PANI-Ag/Ni dengan waktu sonikasi 135
menit.
2. Semakin lama waktu sonikasi akan meningkatkan konduktivitas film PANI-Ag/Ni.
Hasil uji menggunakan 4 point probe adalah 336,41 s/cm, 568,69 s/cm, 582,56 s/cm,
612,44 s/cm dan 853,04 s/cm
5.2 Saran
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya ada beberapa kekurangan, oleh karena itu
peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian polianilin dengan berbagai ketebalan
pelapisan sehingga didapatkan tebal yang paling tipis dan paling optimal.
49
DAFTAR RUJUKAN
[1] Bhadra J., Sarkar D. 2010. Electrical and propertis of polyaniline polyvinyl alcohol composite films. India journal of pure & Applied Physics, Vol.48, June 2010, pp.425-428. Assam: University of Gauhati.
[2] Nugraheni.Rositawati Dwi.2004. Pengaruh Doping Annealing Terhadap
Konduktivitas Listrik Film Polianilin.SIGMA, Vol. 7, Juli 2004, pp.
[4] Olad, Ali, & Nabavi, Reza. (2007). Application of Polyaniline for the Reduction of Toxic Cr(VI) in Water. Journal of Hazardous Materials, 147, 845–851.
[5] Indah Purwaningtyas. Devi. 2011. Fabrikasi Film Tipis PANI-Fe/Ag melalui Medode Spin Coating serta Karakterisasi Struktur dan Dielektisitas.Malang. Universitas Negeri Malang.
[6] Wallace, G. Gordon, Spinks, M Geoffrey, Kane-Maguire, Teasdale, Peter.R.2009. Conductive Electroactive polymers Iintelligent Polymer System. Perancis:CRC Pres.
[7] Bahanan. Ridho. 2010. Pengaruh Waktu Sonokimia Terhadap Ukuran Kristal Kalsium Karbonat (CaCO3). Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta.
[8] Mutoharoh.Nazila. 2011. Fabrikasi Film Tipis PANI-Cu/Ag melalui Medode Spin Coating serta Karakterisasi Struktur dan Dielektisitas.Malang. Universitas Negeri Malang.
[9] Gaikwad P.D. , D.J. Shirale, V.K. gade, P.a. Savale, Kharat, Kakde, Hussaini, Dhumane, Shirsat.2005. Syntesis of H2SO4. Bull. Mater . Sci. Vol 29, No. 2, April 2006, pp. 169-172. India
[10] Peter Hesketh J., Misro. Durga. 2012. Conducting Polymers and Their Aplications. Georgia. Fall-Winter. Page 61
[11] Tanigaki Nobuta, Heck Claire, dkk. 2009. Oriented Thin Film of PANI by Friction Transfer Method. Mol. Cryst Liq Cryst, Vol 505 pp 80-86. Avaliable online. DOI 10.80/15421400902942169.
[12] Bai. Hua, Shi. Gaoquan.2007. Gas Sensor Based on Conducting Polymers.Sensor Vol. 7, pp 267-307. Avaliable Online ISSN 1424-8220. ASSM Tsinghua University. Beijing.
[13] Jung, S.H, Kim H.K , dkk. 2009. Palladium-catalized Direct Synthesis, Photophysical Properties, and Tunable electroluminescenue of Novel Silicon-based Althernating Copolimers. Macromolecules 2000. Vol 33 pp 9277-9288.
[14] Wibowo. Arie.2007.Sintesis dan Karakterisasi Polianilin sebagai Material Aktif dalam Plastik Solar Cells. Bandung. Intutut Teknologi Bandung. Thesis.
[15] Deibel. Carsten Etal.2010.Polymer-Fullerence Bulk hekrojuction Solar
[16] Maddu.Akhiruddin, Wahyuni Setyanto. Tri, dkk. 2008. Sintesis dan Karakterisasi Nanoserat Polianilin. Jurnal Nanosains dan Nanoteknologi Vol.1 pp 2. ISSN 1979-0880. Intutut Pertanian Bogor.
[17] Razak Abdul, Saiful Izwan.dkk.2009. Polymerisation of Protonic Polyaniline/Multi-Walled Carbon Nanotubes-Manganese Dioxide Nanocomposites. Journal of physical Science, vol 20 (1), 27-34.Malaysia:Universitas sains Malaysia.
[18] Dimitriev, Olge.P., Lytvyn, Petro M., Dimitriyeva, Alla P., Getsko, Ostap M. 2008.Effe.ct of the Applied Magnetic Field an Formation of Complex Polyaniline Films. PMS Physic B.doi:10.1181/1754-0429-1-15
[19] Stejskal.J.2002. Polyaniline Preparatio of a Conducting Polymers
Tecnical Report. Pure Appl. Chem, Vol.74 No. 5 pp 857-867.
Sydney. University of Sidney.
[20] Kusuma Warjana. Fadli. 2013. Modifikasi Permukaan Zeolit Alam dengan Polianilin (PANI) untuk ReduksiI 4-Nitrofenol. Depok. Universitas Indonesia. Thesis.
[21] Diaz de Leon. 2001.Proceeding of The National Conference on Undergraduate Research (NCUR).University of Kentucky, March 15-17,2001. Lexyction Kentucky.
[22] Do Nascimento G.M., P. Corio, R.W. Noviks, M.L.A. Temperini and M.S. Dresselhaus, J.polym. Sci. A ; Polym. Chem. 413, 815 (2005).
[23] Renteria.Boris. 2007. Preparation and Characterisation of Polyaniline based Magnetic NanoComposite For EMI Shielding Aplication. Thesis. University of Puerto Rico
[24] Callister, William.,dkk. 2001. Fundamental of Material Science and Engginering. USA.
[25] Fuhrman T.. L., A.C. Gimsdale, K.mullen, dkk. 2006. Emissive Materials, Nanomaterials. Advance in Polymer Science, Springer.
[26] Umare S.S, Shambharkar B.H. and Nimgthoujam R.S . 2010. Syntesis and Caracterization of Polianline-Fe3O4 NanoComposite. Electrical Conductivity,Magnetic, Electrochemical Studies. Synthetic Metals, Vol 160, No. 17-18, pp 1815-1821. DOI: 10.1016/j.synthment.2010.06.015.
[27] Ali V., Kaur R., dkk.2006. Use of Cu+1Dopant and It’s Doping Effect on Polyaniline Conducting System in Water and Tetrahydrofuran. Journal of Physics and Chemistry of Solids, Vol. 67, No. 4, pp. 659-664. DOI 10.1016/j.jpcs.2005.10.172.
[28] Kazim S., Ali V. , dkk. 2007. Electrical, Thermal and Spectroscopic Studies of Doped Polyanliline. Current Applied Physic, Vol. 7, No.1, pp 68-75.
[29] Ryu K.S. , Moon B.W. , dkk. 2001. Characterization of Highly Conducting Lithium Salt Doped Polyaniline Films Prepared From Polymer Solution. Polimer, Vol. 42, No.23, pp. 9355-9360. DOI: 10.1016/50032-3861 (01) 00522-5.
51
[30] Xu J.S., Liu M. , H.L.Li. 2005. Titanium Dioxide Doped Polyaniline. Material Science Engineering:C, Vol. 25, No. 4, pp. 444-447.
[31] Choudhury A.. 2009. Polyaniline/ Silver Nanocomposites : Dielectric Properties and EthanolVpour Sensitivity. Sensors and Actuators B:Chemical, Vol. 138, No.1, pp. 318-325. DOI: 10.1016/j.snb.2009.01.019.
[32] Newham, Robert E. 2005. Properties of Material. Pensylvania State University : Oxford.
[33] Dobrikov. Et al.2007.Microstructure and Optical Properties of Ito Thin Films Investigated for Heat Mirrors in Solar Collectors. Electronics 2007. Bulgaria.
[34] Barry,chater, et, al.2007.Cheramic Material Science and Engineering. Springer. ISBN:0387462708.
[35] Haberko, J., Bernasik. A, et, al. 2005. Structure of Thin Film of Polyaniline/Polystyrene Polymer Bleds Studies by SIMS. Vol. 13, No. 5(53). Poland.
[36] Wibawanto Hidayat. Rahmat. 2012. Elektropolimerisasi Film Polialinin dengan Metode Galvanostatik dan Pengukuran Laju Pertumbuhannya.Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 8, No.1 , ISSN 120104. Instutut Sebelas Maret. Surabaya.
[37] Ratnasari. Dina.2009. Karakterisasi Menggunakan X-Ray Difraction (XRD). Universitas Negeri Surakarta. Solo.
[38] Reda. M. Safenaz, M.A. Sheikha. 2012. Synthesis and Electrical Properties of Polyaniline Composite with Silver Nanoparticles.Advances in Materials Physics and Chemistry,2012, 75-81.
[39] Wankhede, Y.B, dkk. 2013. Synthesis and Characterization of Silver Nanoparticles Embedded in Polyaniline Nanocomposite. Advantace Material Letters. 2013, 4(1), 89-90. DOI: 10.5185/amlett.2013.icnano.108,
[41] Sartono, A.A., 2006. Difraksi sinar-X (X-RD). Tugas Akhir Mata kuliah proyek Laboratorium. Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.
[42] Affandi, S. 2006. Sintesa dan Karakterisasi Partikel Magnetik Berbasis Oksida Fe dan Polimer Polilaktat(PLA).Skripsi. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
[43] Hamdani. Dedy. 2010. Analisis Hambatan dan Kesulitan Penggunaan I-
V Meter Elkahfi 100 untuk Mengkarakterisasi Komponen Elektronika.Skripsi.UNDIP:Semarang.
[44] Varma, S.J. et al. 2010.An Investigation on the High Temperature Respon of Highly Conducting Polyaniline Films.International Conference on Advance in Polymer Technologhy, Feb. 26-27,2010,India,Page No. 119. India
52
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 DOKUMEN KEGIATAN
53
Gambar Dokumentasi Kegiatan (a) Bahan yang Digunakan (b) Penimbangan Bahan (c) Proses Polimerisasi (d) Proses Penyaringan Bahan (e) Proses Pengadukan (f) Furnace
PANI EB (g) Penggerusan PANI ES (h) Proses Sonikimia (i) Proses Polimerisasi (j) Pelapisan PANI-Ag pada Substrat Ni (k) PANI-Ag/Ni (l) Alat Karakterisasi FTIR
54
LAMPIRAN 2
HASIL UJI FTIR PANI EB
55
56
57
LAMPIRAN 3
HASIL UJI FTIR PANI ES
58
LAMPIRAN 4
PERHITUNGAN KRISTALINITAS BAHAN
Dengan menggunakan hasil uji difraksi XRD dilakukan perhitungan kristalinitas dengan menggunakan rumus.
Pada persamaan tersebut Ac dan Aa merupakan luasan dibawah puncak kristalin