Top Banner
1 PENGARUH KOMPLEKSITAS AUDIT, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN VARIABEL MODERATING PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM INFORMASI (Studi Empiris pada Auditor KAP di Semarang) Andini Ika Setyorini Totok Dewayanto, SE, M.Si, Akt ABSTRACT This study aims to examine the effect of audit complexity, budget pressures of time, and experience of auditors on audit quality by moderating variable understanding of information systems. The population in this study were senior auditors and junior auditors in the firm in Hyderabad, with a total population of 230 auditors. The samples are taken using simple random sampling method, so the number of samples obtained from the calculation formula of determining the total sample of 70 respondents. Primary data collection method used is questionnaire method. Of the 230 questionnaires distributed there are 76 questionnaires returned and used as a sample. The data analysis technique used in this test is multiple regression and regression interactions. Results of hypothesis testing in this study show that, the variable complexity of the audit time budget pressures and variable negative effect on audit quality, but with the moderating variable understanding of the interaction of information systems change the direction to be positive. Meanwhile, the variable has positive experience of auditors on audit quality as well as the existence of moderating variable ineraksi understanding of information systems auditor experience variables remain positive effect on audit quality. Keywords: Complexity of the Audit, Budget Time Pressure, Auditors' Experience, Understanding Information Systems, Quality Audit.
25

pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

Jan 02, 2017

Download

Documents

truongque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

1

PENGARUH KOMPLEKSITAS AUDIT, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN VARIABEL

MODERATING PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM INFORMASI

(Studi Empiris pada Auditor KAP di Semarang)

Andini Ika Setyorini

Totok Dewayanto, SE, M.Si, Akt

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of audit complexity, budget pressures of time, and experience of auditors on audit quality by moderating variable understanding of information systems. The population in this study were senior auditors and junior auditors in the firm in Hyderabad, with a total population of 230 auditors. The samples are taken using simple random sampling method, so the number of samples obtained from the calculation formula of determining the total sample of 70 respondents. Primary data collection method used is questionnaire method. Of the 230 questionnaires distributed there are 76 questionnaires returned and used as a sample. The data analysis technique used in this test is multiple regression and regression interactions.

Results of hypothesis testing in this study show that, the variable complexity of the audit time budget pressures and variable negative effect on audit quality, but with the moderating variable understanding of the interaction of information systems change the direction to be positive. Meanwhile, the variable has positive experience of auditors on audit quality as well as the existence of moderating variable ineraksi understanding of information systems auditor experience variables remain positive effect on audit quality.

Keywords: Complexity of the Audit, Budget Time Pressure, Auditors' Experience, Understanding Information Systems, Quality Audit.

Page 2: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

2

PENDAHULUAN

Dewasa ini persaingan antar perusahaan semakin meningkat diiringi dengan berbagai

masalah yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia. Dalam menghadapi masalah itu para

pengelola perusahaan membutuhkan jasa akuntan, khususnya jasa akuntan publik. Akuntan

dalam hal ini adalah auditor. Seorang auditor dalam melaksanakan audit bukan hanya semata

untuk kepentingan klien, melainkan juga untuk pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan

keuangan auditan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka auditor dituntut untuk

mempertahankan kepercayaan yang telah mereka dapatkan dari klien (perusahaan) yaitu dengan

tetap menjaga akuntabilitasnya. Akuntabilitas publik auditor sangat ditentukan oleh kualitas

laporan audit yang dibuatnya (Utami, 2003).

Hasil penelitian Josoprijonggo, (2005) agar laporan audit yang dihasilkan auditor

berkualitas, maka auditor harus menjalankan pekerjaannya secara professional. Termasuk saat

menghadapi persoalan audit yang kompleks. Auditor harus bisa memenuhi tuntutan yang

diinginkan oleh klien, walaupun seberapa tinggi tingkat kompleksitas yang diberikan agar klien

merasa puas dengan pekerjaannya dan tetap menggunakan jasa auditor yang sama diwaktu yang

akan datang. Kompleksitas audit didasarkan pada persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas

audit, sulit bagi seseorang namun mudah bagi orang lain (Restu dan Indriantoro, 2000) dalam

(Prasita dan Priyo, 2007.

Faktor lain yang mempengaruhi kualitas audit adalah tekanan anggaran waktu yang

diberikan oleh klien. Tekanan anggaran waktu menyebabkan stress individual yang muncul

akibat tidak seimbangnya tugas dan waktu yang tersedia serta mempengaruhi etika professional

melalui sikap, nilai, perhatian, dan perilaku auditor (Sososutikno, Christina 2003).

Faktor lain yang juga penting dalam mempengaruhi kualitas audit yaitu pengalaman.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Setiantoro, Adi (2005) yang memberikan kesimpulan

bahwa pengalaman mempunyai pengaruh langsung terhadap kualitas audit. Jangka waktu bekerja

seseorang sebagai auditor menjadi bagian penting yang mempengaruhi kualitas audit. Dengan

bertambahnya waktu bekerja auditor maka akan diperoleh pengalaman baru.

Adanya perubahan lingkungan seperti perkembangan teknologi menuntut auditor untuk

bisa mengantisipasinya, yaitu dengan memahami dan menguasai sistem informasi tersebut.

Apabila auditor tidak melakukan peningkatan akan pemahaman dan penguasaan sistem informasi

yang terus berkembang, berarti segmen audit untuk auditor juga terbatas yaitu hanya untuk

Page 3: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

3

perusahaan yang tidak menggunakan teknologi informasi. Pemahaman auditor terhadap sistem

informasi akan sangat membantu untuk menunjang kelancaran kegiatan pengauditan dan

menghasilkan laporan yang lebih baik (Bierstaker, dkk 2001). Pemahaman terhadap sistem

informasi akan membantu auditor dalam menentukan prosedur audit yang tepat yang dapat

mengurangi kompleksitas kegiatan pengauditan, mengurangi tekanan yang disebabkan oleh

terbatasnya anggaran waktu.dan membantu auditor yang tidak berpengalaman.

RUMUSAN MASALAH

Responden dalam penelitian ini adalah auditor pada KAP di Semarang dengan

pembatasan responden hanya pada senior auditor dan junior audior.

1. Apakah ada pengaruh antara kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan

pengalaman auditor terhadap kualitas audit di Kantor Akuntan Publik di Semarang?

2. Apakah ada pengaruh kesesuaian antara kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu,

dan pengalaman auditor dengan pemahaman sistem informasi terhadap kualitas audit

di Kantor Akuntan Publik di Semarang?

Page 4: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

4

TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Keperilakuan

Teori keperilakuan adalah suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia. Dalam ilmu

keperilakuan terdapat tiga kontributor utama, yaitu psikologi, sosiologi, dan psikologi sosial.

teori ini berusaha menjelaskan mengenai aspek perilaku manusia dalam organisasi, khususnya

auditor yaitu meneliti bagaimana perilaku auditor dengan adanya interaksi antar kompleksitas

tugas, tekanan anggaran waktu, pengalaman dan pemahaman terhadap sistem informasi

berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kualitas Audit

Kualitas audit terkait dengan adanya jaminan auditor bahwa laporan keuangan tidak

menyajikan kesalahan yang material atau memuat kecurangan (Wooten 2003) dalam (Astriana,

2010). De Angelo (1981) dalam Coram dkk ,(2003) menyatakan bahwa kualitas audit dapat

dilihat dari tingkat kepatuhan auditor dalam melaksanakan berbagai tahapan yang seharusnya

dilaksanakan dalam sebuah kegiatan pengauditan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kualitas audit

menyangkut kepatuhan auditor dalam memenuhi hal yang bersifat prosedural untuk memastikan

keyakinan terhadap keterandalan laporan keuangan.

Kompleksitas Audit

Kompleksitas audit didasarkan pada persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas audit.

Persepsi ini menimbulkan kemungkinan bahwa suatu tugas audit sulit bagi seseorang, namun

mungkin juga mudah bagi orang lain (Restu dan Indriantoro, 2000). Audit menjadi semakin

kompleks dikarenakan tingkat kesulitan (task difficulity) dan variabilittas tugas (task variability)

audit yang semakin tinggi (Gupta dkk, 1999) mendefinisikan kompleksitas tugas sebagai

kompleksitas dan kemampuan analisis sebuah tugas dan ketersediaan prosedur operasi standar.

Tekanan Anggaran Waktu

Auditor seringkali bekerja dalam keterbatasan waktu, untuk itu setiap KAP perlu

membuat anggaran waktu dalam kegiatan pengauditan. Tekanan anggaran waktu merupakan

gambaran normal dan sistem pengendalian auditor. Tekanan yang dihasilkan oleh anggaran

waktu yang ketat secara konsisten berhubungan dengan perilaku disfungsional. Tekanan

anggaran waktu adalah keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi

terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat pembahasan waktu anggaran yang

sangat ketat dan kaku ( Sososutikno, 2003).

Page 5: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

5

Pengalaman Auditor

Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi

bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun informal atau dapat diartikan sebagai suatu

proses yang membawa seseorang kepada suatu pola ingkah laku yang lebih tinggi (Ananing,

2006). Jika seorang memasuki karier sebagai akuntan publik, ia harus lebih dulu mencari

pengalaman profesi dibawah pengawasan akuntan senior yang lebih berpengalaman (Mulyadi,

2002:25).

Pemahaman terhadap Sistem Informasi

Perkembangan dalam TI membawa dampak yang signifikan bagi dunia bisnis, baik

menyangkut praktik, proses pencatatan maupun penyimpanan data (Rezaee, dkk 2001).

Pemahaman terhadap sistem informasi berhubungan dengan perilaku individu untuk

menggunakan teknologi dalam penyelesaian tugas rutin, yaitu seberapa jauh sistem informasi

sebagai alat bantu terintegrasi pada setiap pekerjaan baik karena pilihan individual maupun

mandate dari organisasi (Jurnali, 2001).

Kompleksitas Audit dengan Kualitas Audit

Kompleksitas audit didasarkan pada persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas audit.

( Restu dan Indriantoro, 2000) menyatakan bahwa peningkatan kompleksitas dalam suatu tugas

atau sistem, akan menurunkan tingkat keberhasilan tugas itu. Terkait dengan kegiatan

pengauditan, tingginya kompleksitas audit dapat menyebabkan akuntan berperilaku

disfungsional sehingga menyebabkan penurunan kualitas audit. Demikian juga pada penelitian

(Prasita dan Priyo, 2007) menunjukkan hasil bahwa, kompleksitas audit mempunyai pengaruh

negatif terhadap kualitas audit.

Dari hasil kedua penelitian tersebut hipotesis pertama yang diajukan adalah :

H1: Kompleksitas Audit mempunyai pengaruh negatif terhadap Kualitas Audit.

Tekanan Anggaran waktu dan Kualitas Audit

Menurut hasil penelitian (Prasita dan Priyo, 2007) menunjukkan hasil bahwa tekanan

anggaran waktu mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas audit. Demikian juga pada

penelitian (Simajuntak, 2008) yang menunjukkan hasil tekanan anggaran waktu membuat auditor

cenderung untuk melakukan tindakan yang menyebabkan penurunan kualitas audit.

Dari kedua hasil penelitian tersebut hipotesis kedua yang diajukan adalah;

H2: Tekanan Anggaran Waktu mempunyai pengaruh negatif terhadap kualitas Audit.

Page 6: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

6

Pengalaman Auditor dan Kualitas Audit

Menurut hasil penelitian (Nataline, 2007) menunjukkan hasil bahwa pengalaman auditor

mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit. Demikian juga pada penelitian (Ananing,

2006) yang menunjukkan hasil bahwa pengalaman dan lamanya bekerja auditor berpengaruh

positif terhadap peningkatan keahlian auditor dalam bidang auditing.

Dari hasil kedua penelitian tersebut hipotesis ketiga yang dapat diajukan adalah:

H3: Pengalaman Auditor mempunyai pengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

Pemahaman terhadap Sistem Informasi

Menurut hasil penelitian (Bierstaker, dkk 2001) menunjukkan hasil bahwa pemahaman

terhadap sistem informasi akan memberikan kemudahan bagi auditor untuk menentukan

prosedur audit yang dipilih , memperlancar kegiatan pengauditan, dan pada gilirannya dapat

dihasilkan laporan audit yang lebih berkualitas. Demikian juga menurut hasil penelitian (Prasita

dan Priyo, 2007) yang menunjukkan hasil bahwa interaksi antar kompleksitas tugas, tekanan

anggaran waktu dan pemahaman terhadap sistem informasi menunjukkan pengaruh positif

terhadap kualitas audit.

Dari kedua hasil penelitian tersebut hipotesis yang dapat diajukan adalah:

H4: Interaksi antar Kompleksitas Audit dan Pemahaman terhadap Sistem Informasi

mempunyai pengaruh positif terhadap Kualitas Audit

H5: Interaksi antar Tekanan Anggaran Waktu dan Pemahaman terhadap Sistem

Informasi mempunyai pengaruh positif terhadap Kualitas Audit

H6: Interaksi antar Pengalaman Auditor dan Pemahaman terhadap Sistem Informasi

mempunyai pengaruh positif terhadap Kualitas Audit

Page 7: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

7

KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar1

_

_

+

Pemahaman terhadap Sistem

Informasi

Kompleksitas Audit

Tekanan Anggaran Waktu

Pengalaman Auditor

Kualitas Audit

Page 8: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

8

METODE PENELITIAN

Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu kompleksitas audit, tekanan

anggaran waktu, pengalaman auditor, kualtas audit, dan pemahaman terhadap sistem informasi.

Pertanyaan dalam kuisioner untuk masing-masing variable dalam penelitian diukur dengan

menggunakan skala Likert.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor senior dan auditor yunior yang

bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Semarang. Adapun jumlah KAP yang ada di Semarang

18 dengan jumlah auditor senior dan auditor yunior 230. Sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode simple random sampling . Solvin dalam Husein, 2003 menentukan rumus

untuk mencari sample dari populasi yaitu dengan rumus :

n =

dari perhitungan rumus tersebut didapat sampel sebanyak 70, yang berarti bahwa batas minimal

sampel dalam penelitian ini sebesar 70. Dari 230 kuesioner yang disebar ada 76 kuesioner yang

kembali dan dijadikan sampel.

METODE ANALISIS

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistic deskriptif digunakan untuk member gambaran umum mengenai

demografi responden dalam penelitian dan deskripsi mengenai variable-variabel penelitian

(kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, pengalaman auditor, pemahaman terhadap sistem

informasi, serta kualitas audit).

Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner. Suatu

kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Pengujian dilakukan dengan cara

melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor konstruk. Jika korelasi antara masing-

Page 9: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

9

masing skor indikator terhadap total skor konstruk memiliki nilai signifikansi dibawah (<0, 05)

maka dapat dikatakan bahwa setiap pertanyaan tersebut adalah valid.

Kuesioner dikatakan handal (reliable) jika jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Cara yang digunakan untuk menguji

reabilitas kuesioner adalah dengan menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha.

Kriteria pengujian uji reabilitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 2006) :

• Alpha > 0,60 konstruk (variable) memiliki reabilitas.

• Alpha < 0,60 konstruk (variable) tidak memiliki rabilitas.

Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan model regresi berganda terlebih dahulu

akan dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari: Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji

Heterokedastisitas, dan Uji Autokorelasi.

Uji Hipotesis

Analisis Regresi

Pengujian hipotesis 1, 2, dan 3 menggunakan alat analisis regresi berganda. Penggunaan

regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui secara terpisah (parsial) berbagai variable independen

yang ada (dalam hal ini kompleksitas tugas, tekanan anggaran waktu, dan pengalaman auditor)

tanpa ada pengaruh unsur variable lain. Sedangkan pengujian hipotesis 4,5,dan 6 menggunakan

alat analisis regresi interaksi. Selain dapat melihat pengaruh masing-masing variable independen,

analisis regresi interaksi dapat juga digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh interaksi

variable moderasi dengan variable independen terhadap variable dependen (Netter dan

Waserman, 1998) dalam (Astriana, 2010).

Persamaan regresi berganda:

Dimana :

Y = Variabel Kualitas Audit

X1 = Variabel Kompleksitas Audit

X2 = Variabel Tekanan Anggaran Waktu

X3 = Variabel Pengalaman Auditor

Persamaan regresi interaksi:

Y= a + b1X1+b2X2+b3X3 + e

Page 10: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

10

Dimana :

Y = Kualitas Audit

X1 = Kompleksitas Audit (Untuk hipotesis 4) Tekanan Anggaran Waktu (untuk

hipotesis 5) Pengalaman Auditor (untuk hipotesis 6)

X2 = Pemahaman terhadap Sistem Informasi

a = Konstanta

b1 – b2 = Koefisien Regresi

Dalam regresi interaksi, koefisien b hanya dapat menunjukkan pengaruh interaksinya,

namun demikian tidak dapat menunjukkan apakah efeknya berbentuk monotonic atau

nonmonotonic (Schoonhoven, 1981) dalam (Prasita dan Priyo, 2007). Perlu untuk diuji apakah

perubahan variable kontijensi arahnya akan sesuai dengan slope yang terjadi (simetri

nonmonotonic).

Jika b2 signifikan dan positif (b2>0) menunjukkan bahwa hipotesis didukung. Namun

untuk mengetahui karakteristik dan bentuk interaksi dari model, diperlukan analisis turunan

parsial (partial derivative) dengan formula sebagai berikut :

Persamaan ini digunakan untuk melihat pengaruh interaksi antara kompleksitas

Audit/Tekanan Anggaran Waktu/Pengalaman Auditor dengan Pemahaman terhadap Sistem

Informasi terhadap Kualitas Audit,

Y= a + b1X1 + b2X2 b3X1X2+e

δY/δX1 = b1 + b2 X2

Page 11: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

11

HASIL DAN ANALISIS DATA

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Hasil SPSS mengenai statistic deskriptif variabel kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu,

pengalaman auditor, pemahaman terhadap sistem informasi, dan kualitas audit akan disajikan

pada table 1 berikut:

Tabel 1

Descriptive Statistics

76 14 29 1774 23.34 3.48576 19 36 2184 28.74 4.33476 20 39 2398 31.55 4.22576 17 39 2340 30.79 4.85676 24 39 2524 33.21 3.36076

KOMWKTUPNGLMNSIKUALITASValid N (listwise)

N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation

Sumber : Data Primer diolah tahun 2011

Table 1 menunjukkan kisaran jawaban responden menunjukkan nilai rata-rata (mean)

tinggi pada variabel pengalaman audit, pemahaman terhadap sistem informasi, dan kualitas

audit. Sebaliknya untuk dua variabel lain yaitu kompleksitas audit dan tekanan anggaran waktu

menunjukkan nilai rendah. Hal ini memberikan indikasi awal adanya kompleksitas audit yang

rendah dan tekanan anggaran waktu yang rendah berimplikasi pada kualitas audit yang tinggi.

Demikian pada variabel pengalaman auditor menunjukkan nilai tinggi mengindikasikan bahwa

pengalaman auditor yang tinggi berimplikasi pada kualitas audit yang tinggi juga.

Pengujian Validitas dan Reabilitas

Uji validitas dengan menghitung korelasi menggunakan teknik pearson correlation dengan tariff

signifikan = 5% yang ditampilkan pada table 2 berikut :

Page 12: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

12

Table 2

Variabel Nilai PearsonCorrelation

r tabel Keterangan

Kompleksitas Audit (A)A1 0,800 0,2257 ValidA2 0,803 0,2257 ValidA3 0,691 0,2257 ValidA4 0,729 0,2257 ValidA5 0,835 0,2257 ValidA6 0,770 0,2257 Valid

Tekanan Anggaran Waktu (B)

B1 0,738 0,2257 ValidB2 0,650 0,2257 ValidB3 0,754 0,2257 ValidB4 0,808 0,2257 ValidB5 0,564 0,2257 ValidB6 0,562 0,2257 ValidB7 0,755 0,2257 ValidB8 0,669 0,2257 Valid

Pengalaman Auditor (C)

C1 0,780 0,2257 ValidC2 0,808 0,2257 ValidC3 0,748 0,2257 ValidC4 0,767 0,2257 ValidC5 0,714 0,2257 ValidC6 0,679 0,2257 ValidC7 0,697 0,2257 ValidC8 0,711 0,2257 Valid

Pemahaman terhadap Sistem Informasi (D)

D1 0,832 0,2257 ValidD2 0,827 0,2257 ValidD3 0,841 0,2257 ValidD4 0,825 0,2257 ValidD5 0,778 0,2257 ValidD6 0,779 0,2257 ValidD7 0,822 0,2257 ValidD8 0,710 0,2257 Valid

Kualitas Audit (E)E1 0,676 0,2257 ValidE2 0,459 0,2257 ValidE3 0,801 0,2257 Valid

Page 13: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

13

E4 0,637 0,2257 ValidE5 0, 570 0,2257 ValidE6 0,697 0,2257 ValidE7 0,683 0,2257 ValidE8 0,579 0,2257 Valid

Sumber : Data Primer diolah tahun 2011

Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk

degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini adalah jumlah sampel. Pada pene;itian ini, jumlah

sampel (n) = 76 dan besarnya df dapat dihitung 76-2 = 74 dan signifikansi 10% didapat r table =

0,2257 (lihat r table pada df = 74 dengan uji dua sisi). Berdasar table 2 diatas nilai r hitung lebih

besar dari r table dan nilai positif, maka dapat disimpulkan semua indicator variable

(independen, dependen, dan moderating) valid.

Tabel 3

Variabel Cronbach Alpha BatasReliabilitas

Keterangan

Kompleksitas Audit 0,864 0,60 ReliabelTekanan Anggaran Waktu

0,841 0,60 Reliabel

Pengalaman Auditor 0,881 0,60 Reliable Pemahaman terhadap Sistem Informasi

0,992 0,60 Reliabel

Kualitas Audit 0,792 0,60 Reliable Sumber : Data Primer diolah Tahun 2011

Uji reabilitas kuesioner dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi derajat

ketergantungan dan stabilitas dari alat ukur. Kuesioner dikatakan reliable jika nilai Cronbach

Alpha diatas 0,60 (Sekaran, 2006). Hasil uji reabilitas dilakukan dengan program statistic SPSS

didapat bahwa koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Dapat dilihat pada table 3 diatas.

Page 14: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

14

Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Tabel 4

Variabel Kolmogorov- Smirnov

Signifikansi Keterangan

Kompleksitas Audit 0,650 0,792 normalKompleksitas Audit yang sudah dimoderasi

1,139 0,149 normal

Tekanan Anggaran Waktu 0,852 0,462 normalTekanan Anggaran Waktu yang sudah dimoderasi

1.136 0,152 normal

Pengalaman Auditor 0,945 0,534 normalPengalaman Auditor yang sidah dimoderasi

1.060 0,211 normal

Sumber : Data Primer yang diolah tahun 2011

Hasil pengujian pada table 4 menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov untuk semua

variabel memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian data dalam

penelitian ini terdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas

Tabel 5

Variabel UjiTolerance VIF

Kompleksitas Audit 0,909 1100Moderat 1 0,951 1051Tekanan Anggaran waktu 0,889 1125Moderat 2 0,931 1074Pengalaman Auditor 0,751 1332Moderat 3 0,883 1133Sumber Data Primer diolah tahun 2011

Berdasar table 5 di atas, hasil perhitungan nilai toleransinya tidak menunjukkan bahwa

ada varibel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 10% dan tidak satupun variable

independen yang memiliki variance inflation factor (VIF) lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan

bahwa tidak ada korelasi antar variable bebas atau tidak terjadi multikolinieritas.

Page 15: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

15

Uji Heteroskedastisitas

Gambar 2

Variabel Kompleksitas Audit

Regression Standardized Predicted Value3210-1-2

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Kualitas Audit

Sumber Data Primer Diolah tahun 2011

Gambar 3

Variabel Kompleksitas yang sudah dimoderasi

Regression Standardized Predicted Value20-2-4

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Kualitas Audit

Sumber data Primer yang Diolah Tahun 2011

Page 16: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

16

Gambar 4

Variabel Tekanan Anggaran Waktu

Regression Standardized Predicted Value3210-1-2

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Kualitas Audit

Sumber Data Primer yang diolah tahun 2011

Gambar 5

Variabel Tekanan anggaran Waktu yang sudah dimoderasi

Regression Standardized Predicted Value20-2-4

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

2

1

0

-1

-2

-3

-4

Scatterplot

Dependent Variable: Kualitas Audit

Sumber : Data Primer Diolah tahun 2011

Page 17: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

17

Gambar 6

Variabel Pengalaman Auditor

Regression Standardized Predicted Value210-1-2-3

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Kualitas Audit

Sumber : data Primer Diolah Tahun 2011

Gambar 7

Variabel Pengalaman Auditor yang sudah dimoderasi

Regression Standardized Predicted Value3210-1-2-3

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

2

0

-2

-4

Scatterplot

Dependent Variable: Kualitas Audit

Sumber : Data Primer yang diolah tahun 2011

Gambar yang ditunjukkan dalam scatterplot gambar 2,3,4,5,6,7, menunjukkan bahwa

penyebarannya acak, tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat dikatakan

semua variabel penelitian terbebas dari maslah heteroskedastisitas.

Page 18: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

18

Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan

Pengujian H1 : Kompleksitas Audit mempunyai pengaruh negative terhadap kualitas audit

Tabel 6

Rangkuman Hasil Regresi Berganda

Model Coeffient t-value p-value(sign)

F R2

Regresi(Constant)

Kompleksitas Audit

-2,47E-015

-0,546

-0,000-5,912

0,0001,0000,000

34,951 0,619

Sumber : Data Primer diolah Tahun 2011

Dari table 6 dapat diketahui koefisien determinasi (R2) adalah 0,619, berarti 61,9%

variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh kompleksitas audit. Sedangkan sisanya (100%-

61,9% = 38,1%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Koefisien regresi berganda

menunjukkan hasil -0,546 hal ini berarti kompleksitas audit mempunyai pengaruh negative

terhadap kualitas audit dan t hitung sebesar -5,912 diatas t table 1,6657, signifikansi 0,000 jauh

dibawah α 0,05 dengan demikian H1 diterima.

Pengujian H2: Tekanan anggaran Waktu mempunyai Pengaruh negative terhadap

Kualitas Audit

Tabel 7

Rangkuman Hasil Regresi Berganda

Model Coeffient t-value p-value(sign)

F R2

Regresi(Constant)

Tekanan Anggaran Waktu

-1,99E-015

-0,356

-0,000-4,450

0,0001,0000,000

19,803 0,619

Sumber : Data Primer diolah tahun 2011

Dari table 7 dapat diketahui koefisien determinasi (R2) adalah 0,619, berarti 61,9%

variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh tekanan anggaran waktu. Sedangkan sisanya (100%-

61,9% = 38,1%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Koefisien regresi berganda

menunjukkan hasil -0,356 hal ini berarti tekanan anggaran waktu mempunyai pengaruh negative

terhadap kualitas audit dan t hitung sebesar -4,450 diatas t table 1,6657, signifikansi 0,000 jauh

dibawah α 0,05 dengan demikian H2 diterima.

Page 19: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

19

Pengujian H3: Pengalaman Auditor mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit

Tabel 8

Rangkuman Hasil Regresi Berganda

Model Coeffient t-value p-value(sign)

F R2

Regresi(Constant)

Pengalaman Auditor

-1,81E-015

0,459

-0,0006,075

0,0001,0000,000

36,907 0,619

Sumber data Primer diolah tahun 2011

Dari table 8 dapat diketahui koefisien determinasi (R2) adalah 0,619, berarti 61,9%

variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh pengalaman auditor. Sedangkan sisanya (100%-

61,9% = 38,1%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Koefisien regresi berganda

menunjukkan hasil 0,459 hal ini berarti pengalaman auditor mempunyai pengaruh positif

terhadap kualitas audit dan t hitung sebesar 6,075 diatas t table 1,6657, signifikansi 0,000 jauh

dibawah α 0,05 dengan demikian H3 diterima.

Pengujian H4: Interaksi antar Kompleksitas Audit dan Pemahaman terhadap Sistem

Informasi mempunyai pengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

Table 9

Rangkuman Hasil Regresi Interaksi

Model Coeffient t-value p-value(sign)

F R2

Regresi(Constant)

Kompleksitas AuditPemahaman Sistem Informasi

Moderat1

--0,1170,5740,2270,033

--0,396-6,5413,6952,119

0,0000,6930,0000,0000,038

20,276 0,435

Sumber: Data Primer diolah tahun 2011

Dari table 9 dapat diketahui koefisien determinasi (R2) adalah 0,435, berarti 43,5% variabel

kualitas audit dapat dijelaskan oleh kompleksitas audit yang sudah dimoderasi. Sedangkan

sisanya (100%-43,5% = 56,5%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Koefisien regresi

interaksi menunjukkan hasil 0,033 hal ini berarti Interaksi antar Kompleksitas Audit dan

Pemahaman terhadap Sistem Informasi mempunyai pengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

dan t hitung sebesar 2,119 diatas t table 1,6657, signifikansi 0,038 jauh dibawah α 0,05 dengan

demikian H4 diterima.

Page 20: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

20

Pengujian H5: Interaksi antar Tekanan Anggaran Waktu dan Pemahaman terhadap

Sistem Informasi mempunyai pengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

Table 10

Rangkuman Hasil Regresi Interaksi

Model Coeffient t-value p-value(sign)

F R2

Regresi(Constant)

Tekanan Anggaran WaktuPemahaman Sistem Informasi

Moderat2

--0,138-0,3680,2170,030

--0,423-4,6883,1942,102

0,0000,6740,0020,3130,039

12,533 0,316

Sumber: Data Primer diolah tahun 2011

Dari table 10 dapat diketahui koefisien determinasi (R2) adalah 0,316, berarti 31,6%

variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh tekanan anggaran waktu yang sudah dimoderasi.

Sedangkan sisanya (100%-31,6% = 68,4%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Koefisien

regresi interaksi menunjukkan hasil 0,030 hal ini berarti Interaksi antar Tekanan Anggaran

Waktu dan Pemahaman terhadap Sistem Informasi mempunyai pengaruh positif terhadap

Kualitas Audit. dan t hitung sebesar 2,102 diatas t table 1,6657, signifikansi 0,039 jauh dibawah

α 0,05 dengan demikian H5 diterima.

Pengujian H6: Interaksi antar Pengalaman Auditor dan Pemahaman terhadap Sistem

Informasi mempunyai pengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

Table 11

Rangkuman Hasil Regresi Interaksi

Model Coeffient t-value p-value(sign)

F R2

Regresi(Constant)

Pengalaman AuditorPemahaman Sistem Informasi

Moderat3

--0,3420,537-0,038 0,037

--1,0016,325-0,5232,327

0,0000,3200,0000,6030,023

15,020 0,359

Sumber : Data Primer diolah tahun 2011

Page 21: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

21

Dari table 10 dapat diketahui koefisien determinasi (R2) adalah 0,359, berarti 35,9%

variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh pengalaman auditor yang sudah dimoderasi.

Sedangkan sisanya (100%-35,9% = 64,1%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Koefisien

regresi interaksi menunjukkan hasil 0,037 hal ini berarti Interaksi antar Pengalaman Auditor dan

Pemahaman terhadap Sistem Informasi mempunyai pengaruh positif terhadap Kualitas Audit.

dan t hitung sebesar 2,327 diatas t table 1,6657, signifikansi 0,023 jauh dibawah α 0,05 dengan

demikian H6 diterima.

Page 22: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

22

PENUTUP

Berikut adalah implikasi yang diajukan dalam penelitian ini:

1. Kompleksitas audit adalah salah satu hal yang seringkali dialami oleh auditor dalam

melaksanakan tugas auditnya. Untuk itu, Kantor Akuntan Publik (KAP) mampu

memperkirakan tingkat kompleksitas audit dan memilih auditor yang tepat, yang mampu

dan mempunyai kompetensi atau keahlian yang sesuai dengan tugas yang ada.

2. Agar penetapan anggaran waktu tidak berdampak pada kualitas laporan audit yang

dihasilkan, KAP diharapkan untuk melakukan re-evaluasi terhadap proses pembuatan

anggaran waktu sehingga ketidakseimbangan antara tugas dan waktu yang tersedia dapat

dihindari.

3. Untuk meningkatkan kemampuan auditor dalam memahami dan juga menguasai sistem

informasi, seorang auditor sebaiknya mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar-seminar

maupun diklat audit yang berhubungan dengan sistem informasi itu. Peningkatan

pemahaman ini akan bermanfaat untuk mengurangi kompleksitas penugasan audit

sehingga dapat membantu auditor untuk menghasilkan laporan yang berkualitas.

4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengunakan variable-variabel independen lainnya untuk

meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Selain itu, peneliti selanjutnya

dapat melakukan penelitian dengan sampel KAP di kota-kota lainnya, dengan responden

yang tidak terbatas pada jenjang tertentu saja.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu :

5. Data penelitian berasal dari persepsi responden yang disampaikan dalam bentuk

instrument kuesioner yang mungkin mempengaruhi validitas hasil. Persepsi responden

belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan akan berbeda jika data

diperoleh dengan wawancara.

Page 23: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

23

6. Dalam penelitian ini objek yang dijadikan sampel (responden) terbatas baik dari segi

jumlah mampu lingkup area (hanya auditor di lingkup KAP kota Semarang). Penelitian

dalam jumlah sampel yang lebih banyak dan lingkup area yang lebih luas dapat dilakukan

agar diperoleh penelitian yang lebih baik.

Page 24: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

24

DAFTAR PUSTAKA

Ananing, Dwi. 2006. Pengaruh Pengalaman terhadap Peningkatan Keahlian Auditor DalamBidang Auditing. Skripsi FE Universitas Islam Indonesia.

Astriana, Novika, 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Job Performance Auditor Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang, Skripsi S1 FE Universitas Diponegoro Semarang.

Azad, Ali N. 1994. Time Budget Pressure and Filtering of Time Practices in Internal Auditing : A Survey. Managerial Auditing Journal. Vol.9, No.6 : 17-25.

Bierstaker, James, dkk. 2001. The Impact of Information Technology on The Audit Process: an Assessment of The State of The Art and Implications forThe Future.Managerial

Auditing Journal. Vol.16, No.3 : 59 – 164.

Engko, Cecilia dan Gudano. 2007. Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of Control terhadap Hubungan dan Gaya Kepemimpinan antar Kepuasan Auditor. JAAI Vol 11 No2.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan IV , Semarang : Badan Penerbit UNDIP.

Halim, Abdul. 2004. Auditing dan Sistem Informasi (Isu-isu Dampak Teknologi Informasi). Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Hardy, Catherine dan Reeve, Robert. 1999. Control Complexity/ Control Point Orientation for Computer Information System (CIS) Audit An Empirical Test in an Electronic Data Interchange(EDI) Environment. Managerial Auditing Journal. Vol. 14 No. 7 : 339 – 350

Hardiningsih, Pancawati dan Sumardi. 2002. ’Pengaruh Pengalaman Terhadap Profesionalisme Serta Pengaruh Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja’. Dalam Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol 9.

Hendra, Ronny. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi. Skripsi FE Universitas Diponegoro.

Hudayati, Ataina. 2002. Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan Baerbagai Teori dan Pendekatan yang Melandasi. JAAI Vol 6 No 2.

Husein, Umar. 2003. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta

Jamilah, Siti, dkk. 2007. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgement. Simposium Nasional Akuntansi X.

Page 25: pengaruh kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu, dan ...

25

Josoprijonggo, Maya D. 2005. Pengaruh Batasan Waktu Audit Terhadap KualitasAudit dan Kepuasan Kerja Auditor. Disertasi. Salatiga : Fakultas Ekonomi Satya Wacana.

Jurnali, Teddy. 2001. Pengaruh Faktor Kesesuaian Tugas Teknologi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi

IV : 432-452.

Mulyadi. 2002. Auditing. Salemba 4

Nataline. 2007. Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, Bonus serta Pengalaman terhadap Kualitas Auditor. Skripsi FE Universitas Negeri Semarang

Prasita, Andin dan Hadi Priyo. 2007. Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi Pemahaman terhadap Sistem Informasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis FE Universitas Kristen Satya Wacana.

Rezaee, Zabihollah, dkk. 2001. Continuous Auditing :The Audit of The Future.Managerial Auditing Journal Vol.16 No. 3 : 150 –158.

Simajuntak, Piter. 2008. Pengaruh Time Budget Pressure dan Resiko Kesalahan terhadap Penurunan Kualitas Audit (Reduced Audit Quality). Tesis Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.

Simamora, Henry. 2000. Auditing. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.

Sososutikno, Cristina. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit. SimposiumNasional Akuntansi VI.

Utami, Intiyas. 2003. Studi Praktik Rekayasa Akuntansi Yang Terungkap Melalui Media Massa. Dian Ekonomi. UKSW. Salatiga.